Skripsi. Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1 Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Oleh. Tia Risdiana Agustina
|
|
- Shinta Makmur
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI KEPRIBADIAN KONSELOR DENGAN SIKAP SISWA TERHADAP PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 24 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Skripsi Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1 Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh Tia Risdiana Agustina JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015 i
2 ii
3 iii
4 MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap (Qs. Al-Insyirah: 6-8) PERSEMBAHAN Kupersembahkan karya ini untuk: 1. Bapakku Fatkhurohman, S.Pd dan Ibuku Sri Waeni yang tak pernah lelah membimbingku, mendukungku (moril dan materiil), memberikan kasih sayang dan do a demi keberhasilan putriputrinya 2. Adik-adikku Amel dan Devia yang menjadi motivasiku untuk segera menyelesaikan studi 3. Mas Septian Hendra Harismono, S.Kom yang selalu membantu, memberikan dukungan, doa dan semangat yang luar biasa dalam penyusunan skripsi ini 4. Keluarga Besar Bimbingan dan Konseling FIP 5. Almamaterku UNNES iv
5 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Kepribadian Konselor dengan Sikap Siswa Terhadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian konselor di SMP Negeri 24 Semarang tahun pelajaran 2014/2015, gambaran mengenai sikap siswa terhadap pelayanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 24 Semarang tahun pelajaran 2014/2015, dan mengetahui hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian konselor dengan sikap siswa terhadap pelayanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 24 Semarang tahun pelajaran 2014/2015. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa di SMP Negeri 24 Semarang tahun pelajaran 2014/2015 memiliki gambaran persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian konselor berada pada kriteria baik, gambaran mengenai sikap siswa terhadap pelayanan bimbingan dan konseling pada kriteria positif, terdapat pula hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian konselor dengan sikap siswa terhadap pelayanan bimbingan dan konseling yang kuat. Penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor UNNES yang telah memberikan kesempatan penulis untuk menempuh studi di Jurusan Bimbingan dan Konseling sehingga penelitian ini dapat dilaksanakan. 2. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan FIP UNNES yang telah memberikan ijin penelitian untuk penyelesaian skripsi. v
6 3. Drs. Eko Nusantoro, M.Pd, Kons., Ketua Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP UNNES yang telah memberikan rekomendasi ijin penelitian untuk penyelesaian skripsi. 4. Kusnarto Kurniawan, M.Pd, Kons., Dosen pembimbing utama yang telah memberikan bimbingan dan motivasi sampai terselesaikannya skripsi ini 5. Prof. Dr. Mungin Eddy Wibowo, M.Pd, Kons., Dosen penguji utama yang telah memberikan kritik dan saran sehingga skripsi ini menjadi lebih baik 6. Dr. Supriyo, M.Pd., Dosen penguji kedua yang telah memberikan kritik dan saran sehingga skripsi ini menjadi lebih baik 7. Dr. Awalya, M.Pd, Kons., Sekretaris ujian skripsi yang telah membantu kelancaran proses sidang skripsi 8. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan bekal pengetahuan, bimbingan, dan motivasinya selama mengikuti perkuliahan sampai dengan selesai 9. Drs. Purwanto, M.Pd., Kepala Sekolah SMP Negeri 24 Semarang yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian dan bersedia membantu serta bekerjasama dalam penyelesaian skripsi ini. 10. Dra. Yuniarti, Koordinator guru Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 24 Semarang yang telah memberikan ijin, bersedia membantu dan bekerjasama dalam penyelesaian skripsi ini. 11. Keluarga tim petugas perpustakaan BK FIP UNNES (mba Hani, Siti, Nirma, Lulu) yang telah memberikan semangat dan pengalaman selama peneliti menjadi voulentir petugas perpustakaan 12. Teman-teman BK angkatan Serta berbagai pihak yang telah mendukung dan membantu dalam penelitian ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca serta dapat memberikan kontribusi dalam dunia pendidikan khususnya terkait dengan perkembangan ilmu bimbingan dan konseling. Semarang, Agustus 2015 Penulis vi
7 ABSTRAK Agustina, Tia Risdiana Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Kepribadian Konselor dengan Sikap Siswa terhadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 24 Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi. Jurusan Bimbingan dan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Semarang. Dosen Pembimbing Kusnarto Kurniawan, M.Pd, Kons Kata Kunci: kompetensi kepribadian konselor, sikap siswa, pelayanan bimbingan dan konseling Pelayanan Bimbingan Konseling merupakan kegiatan yang integral dari keseluruhan kegiatan pendidikan yang ada di sekolah. Pelayanan BK akan berjalan optimal apabila adanya sikap positif yang ditampilkan siswa pada pelaksanaan pelayananan bimbingan konseling di sekolah. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan data awal dilapangan bahwa siswa di SMP Negeri 24 Semarang memiliki sikap yang kurang positif terhadap pelayanan BK di sekolah. Hasil wawancara juga menunjukkan adanya persepsi yang kurang baik terhadap kepribadian konselor di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian konselor di SMP Negeri 24 Semarang, gambaran mengenai sikap siswa terhadap pelayanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 24 Semarang, dan mengetahui hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian konselor dan sikap siswa terhadap pelayanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 24 Semarang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa di SMP Negeri 24 Semarang yang berjumlah 756 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah Proporsional Stratified Random Sampling, sampel yang diambil sejumlah 75 siswa. Alat pengumpulan data menggunakan skala psikologis yaitu skala persepsi dan skala sikap. Teknik analisis menggunakan statistik deskriptif dan analisis korelasi product moment. Hasil analisis deskriptif diperoleh rata-rata gambaran persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian konselor dalam kriteria baik dengan persentase sebesar 81%, dan rata-rata gambaran sikap siswa terhadap pelayanan bimbingan dan konseling dalam kriteria positif dengan persentase sebesar 75,25%. Hasil analisis korelasi product moment menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian konselor dengan sikap siswa terhadap pelayanan bimbingan dan konseling yang ditunjukkan dengan nilai r hitung = 0,633 dengan nilai r tabel = 0,227 pada taraf signifikasi 5%. Dengan demikian harga r hitung > r tabel sehingga hipotesis kerja (Ha) diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak. Simpulan dari penelitian ini bahwa di SMP Negeri 24 Semarang (1) persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian konselor dalam kriteria baik, (2) sikap siswa terhadap pelayanan bimbingan dan konseling dalam kriteria positif, dan (3) ada hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian konselor dengan sikap siswa terhadap pelayanan bimbingan dan konseling. Oleh karena itu disarankan kepada konselor sekolah untuk meningkatkan kompetensi kepribadiannya dengan cara memperhatikan stabilitas kepribadiannya dengan berperilaku terpuji, menjaga kestabilan emosi, empati, serta peka terhadap siswa dengan harapan nantinya siswa mempunyai persepsi yang baik tentang kompetensi kepribadian konselor sehingga sikap siswa terhadap pelayanan bimbingan konseling semakin positif. vii
8 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i PENGESAHAN... ii PERNYATAAN... iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAK... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR DIAGRAM... xiv DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR BAGAN... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xvii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Sistematika Skripsi... 9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Persepsi Siswa tentang Kompetensi Kepribadian Konselor Persepsi Pengertian Persepsi Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Proses Terjadinya Persepsi Kompetensi Kepribadian Konselor Pengertian Kompetensi Konselor Jenis-jenis Kompetensi Konselor Kompetensi Kepribadian Konselor Persepsi Siswa tentang Kompetensi Kepribadian Konselor Sikap Siswa terhadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling Sikap Pengertian Sikap Ciri-ciri Sikap viii
9 Fungsi Sikap Komponen Sikap Proses Pembentukan Sikap Pengukuran Sikap Hubungan Sikap dan Perilaku Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Pengertian Bimbingan dan Konseling Fungsi Bimbingan dan Konseling Tujuan Bimbingan dan Konseling Asas-Asas Bimbingan dan Konseling Layanan Bimbingan dan Konseling Kegiatan Pendukung Bimbingan dan Konseling Sikap Siswa terhadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Kepribadian Konselor dan Sikap Siswa terhadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling Hipotesis Penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Variabel Penelitian Identifikasi Variabel Hubungan Antar Variabel Definisi Operasional Variabel Populasi dan Sampel Penelitian Populasi Penelitian Sampel Penelitian Metode dan Alat Pengumpulan Data Metode Pengumpulan Data Alat Pengumpulan Data Penyusunan Instrumen Menyusun Kisi-kisi Instrumen Validitas dan Reliabilitas Penelitian Uji Validitas Uji Reliabilitas Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian Hasil Uji Validitas Skala Persepsi Siswa tentang Kompetensi Kepribadian Konselor Hasil Uji Validitas Skala Sikap Siswa terhadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling ix
10 3.7.3 Hasil Uji Reliabilitas Skala Persepsi siswa tentang Kompetensi Kepribadian Konselor Hasil Uji Reliabilitas Skala Sikap Siswa terhadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling Teknik Analisis Data Analisis Deskriptif Analisis Statistik Uji Normalitas Uji Hipotesis BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil Analisis Deskriptif Gambaran Persepsi Siswa tentang Kompetensi Kepribadian Konselor Gambaran Sikap Siswa terhadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling Hasil Analisis Statistik Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Kepribadian Konselor dan Sikap Siswa terhadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling Hasil Uji Normalitas Hasil Uji Hipotesis Pembahasan Gambaran Persepsi Siswa tentang Kompetensi Kepribadian Konselor Gambaran Sikap Siswa terhadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Kepribadian Konselor dan Sikap Siswa terhadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling Keterbatasan Penelitian BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN x
11 DAFTAR TABEL Tabel Halaman 2.1 Kompetensi Kepribadian Konselor Jumlah Populasi Penelitian Perhitungan Sampel Penelitian Rekapitulasi Responden Penelitian Bentuk Penskalaan Kisi-kisi Skala Persepsi Siswa tentang Kompetensi Kepribadian Konselor Kisi-kisi Skala Sikap Siswa terhadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling Kriteria Reliabilitas Instrumen Distribusi Butir Item Valid dan Gugur Skala Persepsi Distribusi Butir Item Valid dan Gugur Skala Sikap Kriteria Persepsi Siswa tentang Kompetensi Kepribadian Konselor Kriteria Sikap Siswa terhadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling Interpretasi Besarnya r product moment Hasil Perhitungan Skala Persepsi Siswa tentang Kompetensi Kepribadian Konselor Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa tentang Kompetensi Kepribadian Konselor Deskripsi Persepsi Siswa tentang Kompetensi Kepribadian Konselor Hasil Analisis Deskriptif persentase Pada Indikator Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Hasil Analisis Deskriptif persentase Pada Indikator Menghargai dan Menjunjung Tinggi Nilai-nilai Kemanusiaan, Individualitas, dan Kebebasan Memilih Hasil Analisis Deskriptif persentase Pada Indikator Menjunjung Integritas Stabilitas Kepribadian yang Kuat Hasil Analisis Deskriptif persentase Pada Indikator Menampilkan Kinerja Berkualitas Tinggi Hasil Perhitungan Skala Sikap Siswa terhadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling Distribusi Frekuensi Sikap Siswa terhadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling Deskripsi Sikap Siswa terhadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling Hasil Analisis Deskriptif persentase Sikap Siswa Pada Indikator xi
12 Pelaksanaan layanan-layanan Bimbingan dan Konseling Hasil Analisis Deskriptif persentase Sikap Siswa Pada Indikator Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Bimbingan dan Konseling Deskripsi Sikap Siswa terhadap Pelayanan Bimbingan Konseling dilihat dari Komponen Sikap Deskripsi Komponen Sikap Berdasarkan Indikator Pelayanan Bimbingan dan Konseling Hasil Uji Normalitas Data Menggunakan Kolmogorov-Smornov Hasil Uji Hipotesis Menggunakan Korelasi Product Moment xii
13 DAFTAR DIAGRAM Diagram Halaman 4.1 Hasil Analisis Deskriptif Persentase Persepsi Siswa tentang Kompetensi Kepribadian Konselor Hasil Analisis Deskriptif persentase Pada Indikator Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Hasil Analisis Deskriptif persentase Pada Indikator Menghargai dan Menjunjung Tinggi Nilai-nilai Kemanusiaan, Individualitas, dan Kebebasan Memilih Hasil Analisis Deskriptif persentase Pada Indikator Menjunjung Integritas Stabilitas Kepribadian yang Kuat Hasil Analisis Deskriptif persentase Pada Indikator Menampilkan Kinerja Berkualitas Tinggi Hasil Analisis Deskriptif Persentase Sikap Siswa terhadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling Hasil Analisis Deskriptif persentase Sikap Siswa Pada Indikator Pelaksanaan layanan-layanan Bimbingan dan Konseling Hasil Analisis Deskriptif Persentase Pada Indikator Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Bimbingan dan Konseling Hasil Analisis Sikap Siswa terhadap Pelayanan Bimbingan Konseling dilihat dari Komponen Sikap Hasil Analisis Komponen Sikap Berdasarkan Indikator Pelayanan Bimbingan dan Konseling xiii
14 DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 2.1 Kerangka Berpikir Hubungan Antar Variabel Prosedur Penyusunan Instrumen Peneltian xiv
15 DAFTAR BAGAN Bagan Halaman 2.1 Proses Terjadinya Persepsi Pembentukan Sikap Persepsi Hubungan Sikap dan Perilaku xv
16 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman LAMPIRAN I: UJI COBA INSTRUMEN Kisi-kisi Uji Coba (Try Out) Instrumen Skala Persepsi Siswa tentang Kompetensi Kepribadian Konselor 2. Instrumen Uji Coba (Try Out) Skala Persepsi Siswa tentang Kompetensi Kepribadian Konselor 3. Kisi-kisi Uji Coba (Try Out) Instrumen Skala Sikap Siswa terhadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling 4. Instrumen Uji Coba (Try Out) Instrumen Skala Sikap Siswa terhadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling LAMPIRAN II: HASIL ANALISIS DATA TRY OUT Hasil Uji Coba (Try Out) Skala Persepsi Siswa tentang Kompetensi Kepribadian Konselor 2. Perhitungan Validitas Skala Persepsi Siswa tentang Kompetensi Kepribadian Konselor 3. Perhitungan Reliabilitas Skala Persepsi Siswa tentang Kompetensi Kepribadian Konselor 4. Hasil Uji Coba (Try Out) Skala Sikap Siswa terhadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling 5. Perhitungan Validitas Skala Sikap Siswa terhadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling 6. Perhitungan Reliabilitas Skala Sikap Siswa terhadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling LAMPIRAN III: INSTRUMEN PENELITIAN Kisi-kisi Instrumen Skala Persepsi Siswa tentang Kompetensi Kepribadian Konselor 2. Instrumen Skala Persepsi Siswa tentang Kompetensi Kepribadian xvi
17 Konselor 3. Kisi-kisi Instrumen Skala Sikap Siswa terhadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling 4. Instrumen Instrumen Skala Sikap Siswa terhadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling BAB IV: HASIL ANALISIS DESKRIPTIF Hasil Tabulasi Data Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Kepribadian Konselor secara Keseluruhan 2. Hasil Tabulasi Data Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Kepribadian Konselor Perindikator 3. Hasil Tabulasi Data Sikap Siswa terhadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling secara Keseluruhan 4. Hasil Tabulasi Data Sikap Siswa terhadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling Perindikator BAB V: HASIL ANALISIS STATISTIK Hasil Uji Normalitas Data Skala Persepsi dan Skala Sikap 2. Hasil Analisis Korelasional BAB VI: LAIN-LAIN Panduan Wawancara Pra Penelitian Skripsi 2. Hasil Wawancara Pra Penelitian Skripsi 3. Surat Ijin Penelitian dari Fakultas Ilmu Pendidikan 4. Surat Ijin Penelitian dari Dinas Pendidikan Kota Semarang 5. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian dari SMP Negeri 24 Semarang 6. Dokumentasi Penelitian xvii
18 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelayanan Bimbingan dan Konseling merupakan kegiatan yang integral dari keseluruhan kegiatan pendidikan yang ada di sekolah. Pada pelaksanaannya ada tiga hal yang berkaitan dengan pencapaian tujuan pendidikan yaitu: layanan pendidikan, layanan administrasi, dan layanan bimbingan. Pelayanan Bimbingan dan konseling di sekolah dilaksanakan secara terprogram, teratur dan berkelanjutan. Pelaksanaan program inilah yang menjadi wujud nyata dari diselenggarakannya pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah. Bentuk pelayanan Bimbingan dan Konseling terhadap siswa dalam mencapai tujuan belajar serta membantu proses pendidikan di sekolah adalah berupa layanan-layanan yang berfungsi dan berperan untuk mengembangkan diri siswa. Dalam BK Pola 17 plus ada sembilan layanan dan lima kegiatan pendukung yang harus konselor selenggarakan di sekolah antara lain: layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan penguasaan konten, layanan konseling perorangan, layanan bimbingan kelompok, layanan konseling kelompok, layanan mediasi dan layanan konsultasi. Adapun kegiatan pendukung bimbingan konseling atara lain: aplikasi instrumentasi, himpunan data, konferensi kasus, kunjungan rumah dan alih tangan kasus. Layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling tersebut sangatlah 1
19 2 penting sehingga konselor harus bisa menyelenggarakan pelayanan tersebut dengan baik agar siswa dapat mencapai tugas perkembangannya secara optimal. Pelayanan bimbingan dan konseling akan berjalan optimal apabila adanya sikap positif yang ditampilkan siswa pada pelaksanaan layanan-layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Sikap itu merupakan organisasi pendapat, keyakinan seseorang mengenai objek atau situasi yang relatif ajeg, yang disertai adanya perasaan tertentu, dan memberikan dasar kepada orang tersebut untuk membuat respons atau berperilaku dalam cara tertentu yang dipilihnya (Walgito, 2003: ). Sehingga sikap siswa terhadap pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah adalah integrasi antara aspek pemikiran (kognisi), perasaan (afeksi), dan kecenderungan untuk bertindak (konasi) baik yang bersifat positif maupun negatif yang menimbulkan perilaku tertentu yang berkaitan dengan layanan-layanan bimbingan dan konseling yang diberikan oleh konselor. Sikap yang ditampilkan siswa sangat dipengaruhi oleh persepsi siswa terhadap layanan bimbingan dan konseling tersebut. Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Astri Dinartiwi Persepsi siswa tentang layanan bimbingan dan konseling di SMK Grafika yayasan Lektur Jakarta Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan persepsi siswa tentang layanan bimbingan dan konseling diperoleh hasil 58,3% dengan kategori cukup baik. Dari hasil penelitian tersebut ditemukan bahwa kurangnya tingkat kepedulian guru BK dengan siswa-siswanya. Dari penelitian tersebut dapat dikatakan bahwa salah satu cara untuk dapat melaksanakan layanan-layanan bimbingan dan konseling di sekolah dengan baik
20 3 maka guru BK harus bisa membangun hubungan baik, dan harus lebih peduli dengan siswa-siswanya. Seorang guru BK atau konselor sebagai pribadi harus mampu menampilkan jati dirinya secara utuh, tepat, serta mampu membangun hubungan antarpribadi (interpersonal) yang unik dan harmonis, dinamis, persuasif, dan kreatif, sehingga menjadi motor penggerak keberhasilan layanan bimbingan dan konseling. Alat yang paling penting untuk dipakai dalam pekerjaan seorang konselor adalah dirinya sendiri sebagai pribadi (your self as a person). Dalam Permendiknas No 27 Tahun 2008, tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi konselor, dijelaskan bahwa: sosok utuh kompetensi konselor mencakup kompetensi akademik dan kompetensi professional sebagai salah satu keutuhan. Kompetensi akademik merupakan landasan ilmiah dari pelaksanaan pelayanan professional BK, kompetensi akademik dan professional konselor secara integrasi membangun keutuhan kompetensi paedagogik, kepribadian, sosial, dan professional. Sesuai dengan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa seorang konselor harus memiliki keempat kompetensi yaitu kompetensi paedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professional dalam melaksanakan berbagai layanan bimbingan dan konseling. Salah satu dari empat kompetensi tersebut adalah kompetensi kepribadian yang tidak kalah pentingnya dari kompetensi lainnya dan perlu diperhatikan serta pemahaman yang baik dalam proses pemberian layanan bimbingan dan konseling oleh konselor. Bentuk nyata dari kompetensi tersebut adalah sikap penerimaan yang baik terhadap siswa, mampu berpandangan yang positif, berpegang teguh dan berpedoman pada nilainilai agama dalam menangani siswa, dan membantu untuk mengentaskan masalah
21 4 dan menciptakan kondisi siswa yang mampu mengembangkan dirinya secara optimal. Dalam Permendiknas No 27 Tahun 2008 menyebutkan bahwa konselor yang mempunyai kompetensi kepribadian yang baik harus memiliki aspek-aspek sebagai berikut : a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa, meliputi (1) menampilkan kepribadian yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (2) konsisten dalam menjalankan kehidupan beragama dan toleran terhadap pemeluk agama lain, (3) berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur, b. Menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, individualitas dan kebebasan memilih, meliputi (1) mengaplikasikan pandangan positif dan dinamis tentang manusia sebagai makhluk spiritual, bermoral, social, individual, dan berpotensi, (2) menghargai dan mengembangkan potensi positif individu pada umumnya dan konseli pada khususnya, (3) peduli terhadap kemaslahatan manusia pada umumnya dan konseli pada khususnya, (4) menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sesuai dengan hak asasinya, (5) toleran terhadap permasalahan konseli, (6) bersikap demokratis, c. Menunjukkan integritas stabilitas kepribadian yang kuat, meliputi (1) menampilkan kepribadian dan perilaku yang terpuji (seperti berwibawa, jujur, sabar, ramah, dan konsisten), (2) menampilkan emosi yang stabil, (3) peka, bersikap empati, serta menghormati karagaman dan perubahan, (4) menampilkan toleransi tinggi terhadap konseli yang menghadapi stress dan frustasi. d. Menampilkan kinerja berkualitas tinggi, meliputi (1) menampilkan tindakan yang cerdas, kreatif, inovatif, dan produktif. (2) bersemangat, berdisiplin, dan mandiri, (3) berpenampilan menarik dan menyenangkan, (4) berkomunikasi secara efektif. Pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa seorang konselor harus mempunyai kompetensi kepribadian yang baik dalam memberikan pelayanan bimbingan dan konseling kepada konseli yaitu konselor harus beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; mengahargai dan menjunjung tinggi
22 5 nilai-nilai kemanusiaan, individualitas dan kebebasan memilih; menunjukkan integritas dan stabilitas kepribadian yang kuat; serta menampilkan kinerja berkualitas tinggi. Konselor yang mempunyai kompetensi kepribadian yang tinggi harus dapat memenuhi aspek-aspek tersebut, apabila konselor tidak mempunyai aspek-aspek tersebut dapat dikatakan konselor tersebut mempunyai kompetensi kepribadian yang rendah. Seorang konselor yang mempunyai profil kompetensi kepribadian yang baik harus menjadi tauladan bagi siswa, maka konselor harus menampilkan pribadi yang baik, bukan hanya baik dari luar tetapi baik pula dari dalam. Kepribadian bukanlah hal yang dapat dinilai dari luar tetapi merupakan sebuah hasil pencitraan dari dalam diri masing-masing individu. Semakin baik kepribadian konselor dalam menangani masalah siswa maka akan baik pula pandangan atau persepsi siswa terhadap konselornya. Berdasarkan data awal mengenai pelaksanaan layanan-layanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 24 Semarang memang sudah berjalan, tetapi belum maksimal karena siswa-siswa secara keseluruhan bersikap kurang positif dalam pelayanan BK yang ada di sekolah. Berdasarkan data evaluasi proses pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah yaitu layanan informasi dikelas VII (8 kelas), hanya 13% partisipasi siswa dalam mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan dan memberikan ide dalam kegiatan layanan atau dari 33 orang dari 252 siswa (8 kelas) yang yang aktif dalam kegiatan layanan, selebihnya siswa bersikap pasif. Sedangkan data evaluasi proses layanan penguasaan konten pada siswa kelas VIII (8 kelas), hanya 15% partisipasi siswa yang mau terlibat aktif dalam kegiatan
23 6 layanan atau sekitar 39 orang dari 258 siswa (8 kelas) yang bersedia aktif untuk maju mempraktekan konten yang diajarkan guru BK. Sedangkan pada pelaksanaan layanan konseling individual secara keseluruhan, siswa yang mau untuk mendatangi konselor secara sukarela untuk menceritakan masalahanya hanya sekitar 2% saja atau dari 753 siswa (24 kelas) di SMP Negeri 24 Semarang, hanya 15 yang bersedia mendatangi konselor untuk menceritakan permasalahannya sedangkan sisanya karena dipanggil. Sebagaimana penelitian yang dilakukan Yennisa Yuni Asih korelasi antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian konselor dan sikap proaktif siswa terhadap pemanfaatan layanan konseling perorangan pada siswa kelas VIII SMP N 37 Semarang. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada korelasi yang signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian konselor dan sikap proaktif siswa terhadap pemanfaatan layanan konseling perorangan pada siswa kelas VIII SMP N 37 Semarang. Pelayanan bimbingan dan konseling akan berjalan optimal apabila adanya sikap positif yang ditampilkan siswa pada pelaksanaan layanan-layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Sedangkan pada penelitian awal, dari hasil wawancara dengan enam siswa SMP N 24 Semarang mengenai persepsi mereka tentang kepribadian guru BK di sekolahnya, hasil dari wawancara tersebut diketahui bahwa empat siswa (dapat di sebut dengan siswa 2, siswa 4, siswa 5, dan siswa 6) menyatakan bahwa kepribadian guru BK yang ada di sekolah mereka galak, tegas, kurang sabar, dan suka membentak. Dua siswa diantaranya pernah melihat guru BK membentakbentak siswanya pada saat di ruang BK. Hal ini yang membuat siswa menjadi
24 7 takut dengan guru BK sehingga siswa enggan untuk masuk ke ruang BK dan siswa juga merasa takut apabila ingin mengajukan pertanyaan dan ikut berperan aktif di kelas pada saat guru BK memberikan pelayanan. Enam siswa juga menganggap bahwa BK adalah suatu bagian yang ada di sekolah yang khusus menangani masalah siswa yang melanggar peraturan sekolah, seperti terlambat, membolos, berkelahi, merokok, dan sebagainya. Sehingga siswa enggan untuk berurusan dengan BK karena takut dianggap siswa yang bermasalah. Berdasarkan fenomena tersebut menunjukkan bahwa sikap siswa kurang positif terhadap pelayanan BK di sekolah, seperti takut, malas dan enggan untuk mengikuti dan berperan aktif pada layanan-layanan bimbingan dan konseling di sekolah, salah satu faktor yang mempengaruhi sikap siswa tersebut adalah berdasarkan persepsi siswa terhadap kepribadian guru BK di sekolah. Dengan demikian peneliti perlu mengkaji lebih dalam melalui sebuah penelitian yang berjudul Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Kepribadian Konselor dan Sikap Siswa terhadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 24 Semarang Tahun Pelajaran 2014/ Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: a. Bagaimanakah gambaran persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian konselor di SMP Negeri 24 Semarang tahun pelajaran 2014/2015? b. Bagaimanakah gambaran sikap siswa terhadap pelayanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 24 Semarang tahun pelajaran 2014/2015?
25 8 c. Apakah ada hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian konselor dengan sikap siswa terhadap pelayanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 24 Semarang tahun pelajaran 2014/2015? 1.3 Tujuan Penelitian Memperhatikan dari rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu: a. Mengetahui gambaran mengenai persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian konselor di SMP Negeri 24 Semarang tahun pelajaran 2014/2015 b. Mengetahui gambaran tentang sikap siswa terhadap pelayanan bimbingan dan konselingdi SMP Negeri 24 Semarang tahun pelajaran 2014/2015 c. Mengetahui hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian konselor dengan sikap siswa terhadap pelayanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 24 Semarang tahun pelajaran 2014/2015? 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Secara teoritis manfaat penelitian ini yaitu 1) Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sarana untuk menambah wawasan dan sumbangan pemikiran ilmiah mengenai persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian konselor dan sikap siswa terhadap pelayanan bimbingan dan konseling disekolah.
26 9 2) Dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya pada kajian yang sama tetapi dalam ruang lingkup yang lebih luas dan mendalam Manfaat Praktis Bagi konselor Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan instropeksi dan motivasi untuk meningkatkan kompetensi kepribadiannya sehingga menjadi konselor yang lebih berkepribadian baik dan dapat meningkatkan sikap siswa terhadap pelayanan bimbingan dan konseling Bagi Kepala Sekolah Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan pembinaan Kepala Sekolah kepada konselor sehingga konselor dapat memiliki kepribadian yang baik sesuai dengan kompetensi kepribadian konselor Bagi Peneliti Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan, pengalaman dan masukan sehingga ketika kelak menjadi seorang konselor harus menampilkan pribadi yang baik sesuai dengan kompetensi kepribadian konselor agar sikap siswa akan baik pula terhadap pelayanan BK yang konselor berikan. 1.5 Sistematika Skripsi Untuk memberi gambaran yang menyeluruh dalam skripsi ini, maka disusun sistematika skripsi. Skripsi ini terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian pokok dan bagian akhir. Berikut adalah penjelasan mengenai garis besar sistematika skripsi tersebut:
27 Bagian Awal Skripsi Bagian ini terdiri atas sampul, lembar berlogo, lembar judul, lembar pengesahan, lembar pernyataan keaslian tulisan, lembar motto dan persembahan, kata pengantar, lembar abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran Bagian Isi Skripsi Bagian ini terdiri lima bab, yang masing-masing bab terdiri dari sub bab agar pembahasannya lebih teratur dan sistematis. Adapun penulisannya sebagai berikut: Bab 1 Pendahuluan, berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuanpenelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. Bab 2 Tinjauan Pustaka, berisi uraian teoritis atau teori-teori yang mendasari pemecahan tentangmasalah-masalah yang berhubungan dengan judul skripsi yaitu tentang persepsi, kompetensi kepribadian konselor, sikap, pelayanan bimbingan konseling dan rumusan hipotesisnya. Bab 3Metode Penelitian, berisi tentang jenis penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel, metode dan instrumen pengumpulan data, validitas dan realibilitas instrumen serta metode analisis data. Bab 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi semua hasil penelitian dan pembahasan penelitian. Bab 5 Penutup, berisi simpulan dan saran-saran yang berkaitan dengan hasil penelitian.
28 Bagian Akhir Skripsi Bagian akhir skripsi, berisi daftar pustaka untuk memberikan informasi tentang semua buku sumber dan literatur lainnya yang digunakan dalam penulisan skripsi ini dan lampiran-lampiran dari hasil perhitungan-perhitungan statistik, instrumen penelitian, ijin penelitian, dan dokumentasi penelitian.
29 12 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini, akan diuraikan teori tentang persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian konselor, sikap siswa terhadap pelayanan bimbingan dan konseling, dan hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian konselordan sikap siswa terhadap pelayanan bimbingan dan konseling. 2.1 Penelitian Terdahulu Sebelum melakukan penelitian yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan yaitu hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian konselordan sikap siswa terhadap pelayanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 24 Semarang tahun pelajaran 2014/2015, terlebih dahulu akan dipaparkan mengenai penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian tersebut. Penelitian terdahulu adalah penelitian yang telah dilakukan sebelum penelitian ini, dengan variabel yang sama Asih, Yennisa Yuni Korelasi antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian konselor dan sikap proaktif siswa terhadap pemanfaatan layanan konseling perorangan pada siswa kelas VIII SMP N 37 Semarang Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yennisa Yuni Asih menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian konselor dan sikap proaktif siswa terhadap pemanfaatan layanan konseling perorangan di SMP N 37 Semarang tahun 2009/2010. Hal ini dibuktikan dengan r hitung sebesar 0,770 dengan r tabel sebesar 0,301 pada taraf 12
30 13 signifikasi 5% dengan N = 43. Persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian konselor berada dalam kriteria tinggi yaitu sebesar 74,42% dan sikap proaktif siswa berada dalam kriteria tinggi yaitu sebesar 81,40%. Dengan adanya persepsi yang baik tentang konselor, maka akan timbul kesadaran akan pentingnya bimbingan bimbingan dan konseling di sekolah Oktaviani, Santi Nur Hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi konselor dengan self disclosure siswa terhadap konselor di SMA Negeri 14 Semarang Hasil penelitian yang dilakukan oleh Santi Nur Oktaviani menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R 2 ) pada hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi paedagogik konselor dengan self disclosure siswa terhadap konselor adalah sebesar 9,6%. Nilai koefisien determinasi (R 2 ) pada hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian konselor dengan self disclosure siswa terhadap konselor adalah sebesar 37,8%. Nilai koefisien determinasi (R 2 ) pada hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial konselor dengan self disclosure siswa terhadap konselor adalah sebesar 15,9%. Dan nilai koefisien determinasi (R 2 ) pada hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional konselor dengan self disclosure siswa terhadap konselor adalah sebesar 23,6%. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan baik kompetensi paedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional dengan self disclosure siswa di SMA Negeri 14 Semarang Sisrianti, dkk Persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru Bimbingan dan Konseling/ Konselor di SMP N 5 Pariaman Dari penelitian yang telah dilakukan oleh Sisrianti, dkk., diperoleh gambaran persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru BK/ Konselor
31 14 secara rata-rata siswa menyatakan bahwa 46,83% guru BK selalu menampilkan kompetensi kompetensi kepribadiannya, 30,99% siswa menyatakan guru BK sering menampilkan kompetensi kepribadiannya, 20,77% siswa menyatakan kadang-kadang dan 1,41% siswa menyatakan guru BK tidk pernah menampilkan kompetensi kepribadiannya. Dengan melihat hasil penelitian tersebut, sebagian siswa berpandangan bahwa konselor memilki kompetensi kepribadian yang baik, namun sebagian siswa belum memiliki persepsi yang demikian. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa salah satu dari empat kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang konselor yaitu kompetensi kepribadian sudah dimiliki konselor cukup baik. Hal ini bertolak belakang dengan fakta yang ditemukan peneliti dilapangan. Oleh karena itu, peneliti ingin melakukan penelitian mengenai persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian konselor disekolah Siswanti, Dewi Septin Tri Profil Kompetensi Kepribadian Konselor Menurut Persepsi Siswa di SMA Negeri Se- Kabupaten Pemalang Tahun Ajaran 2012/2013 Dari penelitian yang telah dilakukan oleh Dewi Septin Tri Siswanti, diperoleh hasil penelitian bahwa rata-rata profil kompetensi kepribadian konselor termasuk kriteria baik pada berimhan YME (83,23%), pada menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, individualitas, dan kebebasan memilih (77,07%), pada menjunjung integritas stabilitas kepribadian yang kuat (79,97%), dan menampilkan kinerja yang berkualitas tinggi (77,40%). Kemampuan kompetensi kepribadian konselor yang paling unggul yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME (83,23%), sedangkan yang paling rendah yaitu menghargai
32 15 dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, individualitas, dan kebebasan memilih (77,07%). Sehingga simpulan dari penelitian ini adalah profil kompetensi kepribadian konselor menurut persepsi siswa termasuk dalam kriteria baik. Dari empat penelitian terdahulu diatas memberikan gambaran kepada peneliti bahwa dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling disekolah perlu mendapat perhatian dari konselor atau guru BK. Adapun perhatian tersebut sangat erat kaitannya terhadap aspek sikap siswa dalam proses pelayanan bimbingan dan konseling. Sesuai pemaparan hasil terdahuludiatas juga diperoleh pemahaman bahwa sikap siswa dalam mengikuti pelayanan bimbingan dan konseling dipengaruhi oleh variabel guru pembimbing atau konselor dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah.oleh karena hal itu, sikap siswa dalam proseslayanan bimbingan dan konseling di sekolah ada kaitannya juga mempertimbangkan dari sisi guru BK yang ditampilkan melalui kepribadian yang dimilikinya seperti halnya penelitian terdahulu diatas mendukung penelitian yang hendak dilakukan peneliti bahwa sikap siswa terhadap pelayanan bimbingan dan konseling ada kaitannya dengan persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian konselor. 2.2 Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Kepribadian Konselor Persepsi Pengertian Persepsi Istilah persepsi biasanya digunakan untuk mengungkapkan tentang pengalaman terhadap sesuatu benda atau suatu kejadian yang dialami. Persepsi menurut Walgito (2003:46) adalah suatu proses pengorganisasian,
33 16 penginterpretasian terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti, dan merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu. Sebagai aktivitas yang integrated, maka seluruh pribadi, seluruh apa yang ada dalam diri individu ikut aktif berperan dalam persepsi itu. Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan. Penginderaan merupakan suatu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat penerima yaitu alat indera. Proses penginderaan terjadi setiap saat, yaitu pada waktu individu menerima stimulus yang mengenai dirinya melalui alat indera. Alat indera merupakan penghubung antara individu dengan dunia luarnya. Persepsi juga dapat diartikan sebagai proses menyimpulkan informasi dan menafsirkan kesan yang diperoleh melalui alat inderawi kita (Sugiyo 2005:34). Alat indera tersebut akan menerima stimulus, kemudian diteruskan ke pusat susunan syaraf (otak) dan terjadilah proses psikologis sehingga individu menyadari apa yang dilihat, didengar, diraba dan sebagainya. Persepsi dapat menjadi mediasi antara kita dengan lingkungan. Penerimaan rangsang atau stimulus oleh alat indera disebut juga penginderaan atau sensasi. Penginderaan belum dapat menangkap pengertian terhadap dunia sekitar sebelum terjadi interpretasi atau pemaknaan terhadap stimulus tersebut. Tiap-tiap individu menggunakan indera yang sama atau sejenis dalam menerima stimulus yang sama. Namun, dalam hal persepsi masing-masing individu bisa berbeda tergantung pengalaman masa lalu individu. Apa yang dipersepsi pada waktu tertentu tidak tergantung stimulus itu sendiri, melainkan pengalaman terdahulu yang akan ikut mewarnai pemaknaan pada waktu
34 17 melakukan persepsi. Pengalaman masa lalu termasuk kondisi perasaan pada waktu itu, prasangka, keinginan, sikap, dan lain-lain. Sedangkan Rakhmat (2005:51) mendefinisikan persepsi sebagai pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah proses pemberian makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli). Tahap paling awal dalam penerimaan informasi adalah sensasi. Sensasi merupakan bagian dari persepsi. Meskipun begitu, dalam menafsirkan makna informasi inderawi tidak hanya melibatkan sensasi, tetapi juga atensi, ekpektasi, motivasi dan memori.hasil persepsi seseorang mengenai suatu objek selain dipengaruhi oleh penampilan objek itu sendiri juga pengetahuan seseorang mengenai objek itu. Dengan demikian, suatu objek dapat dipersepsi berbeda oleh dua orang akibat perbedaan pengetahuan yang dimiliki masing-masing orang mengenai objek tersebut. Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah proses penginterpretasian seseorang atau kelompok terhadap objek, peristiwa, atau stimulus dengan melibatkan pengalaman-pengalaman yang berkaitan dengan objek tersebut untuk mneyimpulkan informasi dan penafsiran pesan yang akan membentuk konsep tentang objek tersebut Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Proses terbentuknya persepsi sangat kompleks dan ditentukan oleh dinamika yang terjadi dalam diri seseorang dengan melibatkan aspek psikologis dan panca inderanya. Persepsi melibatkan proses yang saling melengkapi, bukan berjalan sendiri-sendiri. Menurut Siagian (2004: ) yang mengemukakan
35 18 bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi antara lain faktor dalam diri orang yang bersangkutan, faktor sasaran persepsi, dan faktor situasi. Faktor dari diri orang yang bersangkutan berarti apabila seseorang melihat sesuatu dan berusaha memberikan interpretasi terhadap apa yang dilihatnya, orang tersebut dipengaruhi oleh karakteristik pribadinya, seperti sikap, motif, kepentingan, minat, pengalaman, dan harapan. Faktor sasaran persepsi merupakan fokus persepsi terhadap benda, orang, maupun peristiwa. Sedangkan menurut Krech & Cruthfield S dalam Rakhmat (2005: 55) bahwa persepsi dipengaruhi oleh dua faktor yaitu: faktor fungsional dan faktor struktural. (1) Faktor fungsional Merupakan faktor yang berasal dari kebutuhan pengalaman masa lalu. Faktor ini juga dikenal dengan faktor personal dimana persepsi tidak ditentukan oleh jenis atau bentuk stimulus melainkan didominasi oleh karakteristik individu yang akan memberikan respon pada suatu objek. Objek yang mndapat tekanan dalam persepsi biasanya objek yang memenuhi tujuan individu melakukan persepsi yang tergantung pada pemenuhan kebutuhan, kesiapan mental, emosi, minat, dan keadaan biologis serta latar belakang budaya. (2) Faktor struktural Merupakan faktor yang semata-mata berasal dari sifat stimuli fisik dan efek-efek syaraf tertentu. Faktor struktural ini akan lebih mudah dipahami jika
36 19 memiliki fakta-fakta yang tidak terpisah sehingga dipandang secara keseluruhan yaitu konteks, lingkungan, dan situasi objek yang dipersepsi. Pendapat lain juga dikemukakan Sugiyo (2005:38-41), secara garis besar terdapat dua faktor yang mempengaruhi kecermatan persepsi antar pribadi, yaitu faktor situasional dan faktor personal. Faktor situasional berhubungan dengan deskripsi verbal, petunjuk proksemik, petunjuk kinesik, petunjuk wajah, dan petunjuk paralinguistik. Deskripsi verbal berhubungan dengan rangkaian kata sifat yang dapat menentukan persepsi seseorang. Petunjuk proksemik berhubungan dengan penggunaan jarak/ruang dan waktu dalam menyampaikan pesan. Jarak ini terbagi menjadi jarak publik, jarak sosial, jarak personal, dan jarak akrab. Petunjuk kinesik berkaitan dengan gerakan, sedangkan petunjuk paralinguistik merupakan cara seseorang mengucapkan lambang-lambang verbal. Faktor personal terbagi menjadi pengalaman, motivasi, kepribadian, intelegensi, kemampuan menarik kesimpulan, dan objektivitas. Faktor personal ini berhubungan dengan orang yang melakukan persepsi. Pengalaman yang banyak akan mendorong persepsi semakin cermat. Motivasi yang tinggi terhadap objek persepsi akan menyebabkan persepsi menjadi bias atau kurang objektif. Kepribadian mengandung arti bahwa orang yang memiliki penilaian baik terhadap diri sendiri cenderung memberikan penilaian yang positif pula bagi orang lain. Sementara itu, intelegensi, kemampuan menarik kesimpulan dan objektivitas yang baik akan memicu persepsi yang baik pula. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persepsi dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal berhubungan dengan segi
37 20 kejasmaniahan dan psikologi sedangkan faktor eksternal dipengaruhi oleh pengalaman, perasaan, kemampuan berfikir, kerangka acuan, dan motivasi Proses Terjadinya Persepsi De Vito dalam Sugiyo (2005:34) mengemukakan bahwa proses persepsi melalui tiga tahap yaitu stimulasi sensori terjadi, stimulasi organisasi terorganisasi, dan stimulasi sensori diinterpretasikan. Stimulasi sensori misalnya mendengarkan lagu,mencium bau parfum, dan lain-lain. Stimulasi sensori tersebut akan berlanjut dengan proses pemahaman, kemudian apa yang telah diterima akan ditafsirkan oleh individu yang melakukan persepsi. Persepsi merupakan bagian dari keseluruhan proses yang menghasilkan tanggapan setelah rangsangan diterapkan kepada manusia. Dari segi psikologi dikatakan bahwa tingkah laku seseorang merupakan fungsi dari cara dia memandang. Oleh karena itu, untuk mengubah tingkah laku seseorang harus dimulai dengan mengubah persepsinya. Sobur (2003:447) menjabarkan komponen utama dalam proses persepsi antara lain seleksi, interpretasi, dan reaksi. Seleksi adalah proses penyaringan oleh indera terhadap rangsangan dari luar, intensitas dan jenisnya dapat banyak atau sedikit. Setelah diseleksi kemudian diorganisasikan atau diinterpretasi, proses ini melibatkan pengalaman masa lalu, nilai yang dianut, motivasi, kepribadian, kecerdasan, dan sebagainya. Selanjutnya, interpretasi dan persepsi tersebut diterjemahkan dalam bentuk tingkah laku sebagai reaksi. Proses pertama dalam persepsi adalah menerima rangsangan atau data dari berbagai sumber melalui panca indera. Setelah diterima, rangsangan atau data diseleksi untuk diproses lebih lanjut. Rangsangan yang diterima selanjutnya
38 21 diorganisasikan dalam suatu bentuk. Setelah rangsangan atau data diterima dan diatur, penerima menafsirkan data itu dengan berbagai cara. Proses penafsiran inilah yang dinamakan persepsi. Persepsi pada intinya adalah memberikan arti pada berbagai data dan informasi yang diterima. Setelah melakukan penafsiran atau persepsi maka akan diwujudkan dalam reaksi atau tindakan tertentu terhadap objek yang dipersepsi. Walgito (dalam Sugiyo, 2005: 35) mengemukakan proses persepsi terbagi menjadi tiga tahap, yaitu sebagai berikut: (1) Proses kealaman, dimana objek objek menimbulkan stimulus dan stimulus mengenai alat indera atau reseptor. (2) Proses fisiologis, merupakan proses dimana stimulus yang diterima alat indera diteruskan oleh syaraf sensoris ke otak. (3) Proses psikologis, merupakan proses yang terjadi di otak sebagai pusat kesadaran sehingga individu menyadari apa yang ia terima melalui alat indera sebagai akibat dari stimulus yang diterimanya. Dalam proses persepsi perlu adanya perhatian sebagai langkah persiapan dalam persepsi itu. Hal tersebut menunjukkan bahwa individu tidak hanya dikenai oleh satu stimulus saja, tetapi berbagai macam stimulus yang ditimbulkan oleh keadaan sekitarnya. Namun, tidak semua stimulus mendapatkan respon individu untuk dipersepsi. Stimulus mana yang akan dipersepsi atau mendapatkan respon tergantung pada perhatian individu yang bersangkutan. Penafsiran terhadap stimulus bersifat subjektif sehingga pemaknaan stimulus yang sama belum tentu menghasilkan interpretasi yang sama pula. Hal ini dipengaruhi oleh pengalaman, kebutuhan, nilai dan harapan yang ada pada diri individu.
MENJADI KONSELOR PROFESIONAL : SUATU PENGHARAPAN Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd
MENJADI KONSELOR PROFESIONAL : SUATU PENGHARAPAN Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd A. PENDAHULUAN Banyak pertanyaan dari mahasiswa tentang, bagaimana menjadi konselor professional? Apa yang harus disiapkan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI KONSELOR
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI KONSELOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
Lebih terperinciPERSEPSI KEPALA SEKOLAH TENTANG EKSISTENSI BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK SE-KABUPATEN PEMALANG
PERSEPSI KEPALA SEKOLAH TENTANG EKSISTENSI BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK SE-KABUPATEN PEMALANG Skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Arifina Nur Shofia
Lebih terperinciKOMPETENSI KONSELOR. Kompetensi Konselor Sub Kompetensi Konselor A. Memahami secara mendalam konseli yang hendak dilayani
KOMPETENSI KONSELOR Kompetensi Konselor Sub Kompetensi Konselor A. Memahami secara mendalam konseli yang hendak dilayani 1. Menghargai dan menjunjung tinggi 1.1. Mengaplikasikan pandangan positif nilai-nilai
Lebih terperinciARAH PENGEMBANGAN MATERI KURIKULUM : Program Pendidikan Sarjana (S-1) BK Program Pendidikan Profesi Konselor (PPK)
ARAH PENGEMBANGAN MATERI KURIKULUM : Program Pendidikan Sarjana (S-1) BK Program Pendidikan Profesi Konselor (PPK) PENGANTAR Perkembangan dunia di tanah air mendapat momentum yang amat menentukan, yaitu
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh Abdul Rohman MS NIM
HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI GUGUS V KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam lembaga pendidikan (sekolah) bantuan bagi peserta didik (klien) sering
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Dalam lembaga pendidikan (sekolah) bantuan bagi peserta didik (klien) sering disebut bimbingan. Bimbingan mempunyai fungsi yang efektif karena bimbingan tidak
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI POLA ASUH DEMOKRATIS DENGAN PEMILIHAN KARIR PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI POLA ASUH DEMOKRATIS DENGAN PEMILIHAN KARIR PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi
Lebih terperinciPERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DI SMA NEGERI 7 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016
PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DI SMA NEGERI 7 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Skripsi Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata I (S1) Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciPemetaan kompetensi dan sub kompetensi guru secara fomal seperti. berikut: SUB KOMPETENSI. PEDAGOGIK 1. Menguasai teori dan praksis pendidikan
Kompetensi utuh guru meliputi kemampuan: 1. Mengenal secara mendalam peserta didik yang akan dilayani, meliputi ragam perkembangan dan perbedaan individual peserta didik, 2. Mengusai bidang studi yang
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Oleh NISFILAILI A
PRESTASI BELAJAR TEORI AKUNTANSI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR DOSEN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Lebih terperinciPENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP PROFESIONALISME GURU SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP PROFESIONALISME GURU SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh
Lebih terperinciPENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IS SMA NEGERI 5 TEGAL TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI
PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IS SMA NEGERI 5 TEGAL TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Safitri
Lebih terperinciBERBAGAI KESALAHPAHAMAN KINERJA KONSELOR SEKOLAH MENURUT PERSEPSI GURU BIDANG STUDI DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN AJARAN 2015/2016
BERBAGAI KESALAHPAHAMAN KINERJA KONSELOR SEKOLAH MENURUT PERSEPSI GURU BIDANG STUDI DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Disusun dalam rangka penyelesaian Studi Strata
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh Yachinta Triana Puspita NIM
PENGARUH PERHATIAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAPPRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS TINGGISEKOLAH DASAR SE-GUGUS IV KECAMATAN PENGASIH TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu
Lebih terperinciHUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI SERANG KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULON PROGO TAHUN AJARAN
HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI SERANG KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULON PROGO TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh Astri Risdiana NIM
PENGARUH PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN PADA MATERI GERAK BENDA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD NEGERI 1 MIRENG TRUCUK KLATEN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN DIRI DENGAN PRESTASI KERJA KARYAWAN SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN DIRI DENGAN PRESTASI KERJA KARYAWAN SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan oleh: Tri Puspita Ratih A. F 100 020 125 FAKULTAS PSIKOLOGI
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI TES MATEMATIKA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TENGARAN
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI TES MATEMATIKA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TENGARAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar
Lebih terperinciMOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH
MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 1 SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Untuk memenuhi
Lebih terperinciDiajukan Oleh : SITI WAHYUNINGSIH A
PENGARUH TINGKAT PENDAPATAN DAN LATAR BELAKANG TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP KESADARAN MENYEKOLAHKAN ANAK DI DESA BOGOTANJUNG KECAMATAN GABUS KABUPATEN PATI Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Gelar
Lebih terperinciMENINGKATKAN PERILAKU KOOPERATIF MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X-7 SMA 1 GEBOG KUDUS TAHUN PELAJARAN 2012/2013
MENINGKATKAN PERILAKU KOOPERATIF MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X-7 SMA 1 GEBOG KUDUS TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh WAHYU NUR HIDAYATI NIM 200931080 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA LAYANAN INFORMASI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TEMPEL TAHUN PELAJARAN 2015/2016
HUBUNGAN ANTARA LAYANAN INFORMASI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TEMPEL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh Pungky Kumala Anindya Kusuma Dewi NPM. 14144200140
Lebih terperinciHUBUNGAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF PUZZLE DENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DI KELOMPOK BERMAIN BUAH HATI KITA SUMBERSARI JEMBER TAHUN 2013
HUBUNGAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF PUZZLE DENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DI KELOMPOK BERMAIN BUAH HATI KITA SUMBERSARI JEMBER TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi
Lebih terperinciRIZKY ALFIANI K
HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN KOSAKATA DAN MOTIVASI MENULIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS NEGOSIASI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh: RIZKY ALFIANI K1211060
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAM KARYA KABUPATEN PATI SKRIPSI
PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAM KARYA KABUPATEN PATI SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Gelar Sarjana
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN MORAL SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X TKR 03 SMK WISUDHA KARYA KUDUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012
UPAYA MENINGKATKAN MORAL SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X TKR 03 SMK WISUDHA KARYA KUDUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh ZA IMAH NIM 200831014 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
Lebih terperinciPENGARUH BIMBINGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN LAYANAN BK TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SKRIPSI
PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN LAYANAN BK TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI (Studi Kasus Pada Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 3 Jember Semester Ganjil Tahun Ajaran 2010/2011)
Lebih terperinciKOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU BK (Survei pada Guru Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Pertama dan Sederajat Se-Kecamatan Citeureup)
si Kepribadian Guru BK (Survei Pada Guru Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah 27 KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU BK (Survei pada Guru Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Pertama dan Sederajat Se-Kecamatan
Lebih terperinciSKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi
PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1 DITINJAU DARI KONTINUITAS BELAJAR AKUNTANSI DAN KEMAMPUAN DASAR AKUNTANSI KEUANGAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI ANGKATAN 2009 FKIP UMS SKRIPSI
Lebih terperinciSKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Gelar Sarjana Strata-1 Program studi Pendidikan Akuntansi.
PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH DAN KESULITAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI
Lebih terperinciHUBUNGAN KARAKTERISTIK GURU DAN FASILITAS BELAJAR DENGAN KUALITAS PEMBELAJARAN SISWA DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA SKRIPSI
HUBUNGAN KARAKTERISTIK GURU DAN FASILITAS BELAJAR DENGAN KUALITAS PEMBELAJARAN SISWA DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Guna Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciFAKTOR PENGHAMBAT OPERASIONALISASI KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT) DI SMA NEGERI SE- KOTA SEMARANG TAHUN AJARAN 2014/2015
FAKTOR PENGHAMBAT OPERASIONALISASI KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT) DI SMA NEGERI SE- KOTA SEMARANG TAHUN AJARAN 2014/2015 Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR SKRIPSI Diajukan Oleh : AFIFAH NUR AINI F 100 070 127 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi.
MOTIVASI BELAJAR DITINJAU DARI TANGGUNG JAWAB MAHASISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN 2010 SKRIPSI Diajukan Untuk
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER MARCHING BAND
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER MARCHING BAND DENGAN SIKAP TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA SD DI KELAS SE-GUGUS KALITIRTO KECAMATAN BERBAH KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI Diajukan kepada
Lebih terperinciPENGARUH PENETAPAN HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI ASSALAAM HYPERMARKET KARTASURA
PENGARUH PENETAPAN HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI ASSALAAM HYPERMARKET KARTASURA Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi
Lebih terperinciPENGARUH LAYANAN INFORMASI BIDANG BIMBINGAN PRIBADI TERHADAP PEMAHAMAN DIRI SISWA KELAS VIII H SMP 1 JEKULO KUDUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI
PENGARUH LAYANAN INFORMASI BIDANG BIMBINGAN PRIBADI TERHADAP PEMAHAMAN DIRI SISWA KELAS VIII H SMP 1 JEKULO KUDUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh SITI JUMANAH NIM 200731082 PROGRAM STUDI BIMBINGAN
Lebih terperinciSKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENGARUH PENGAMALAN KODE KEHORMATAN PRAMUKA TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB SISWA KELAS VI SD NEGRI KUDU 01 BAKI SUKOHARJO TAHUN 2013/2014 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi
PERSEPSI SISWA TENTANG PELAJARAN AKUNTANSI DAN RASA PERCAYA DIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciHUBUNGAN MINAT BACA BUKU IPS DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD SE GUGUS 3 KECAMATAN PLERET KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA TAHUN AJARAN
HUBUNGAN MINAT BACA BUKU IPS DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD SE GUGUS 3 KECAMATAN PLERET KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2011-2012 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciDI KELAS 2014/2015. SKRIPSI Diajukan Guna Program
PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA MTA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS UNGGULAN SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS UNGGULAN SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi Diajukan oleh: Rino
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL KONSELING REALITA UNTUK MENGATASI SISWA MEMBOLOS DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DI KELAS XI IPS 3 SMA N 1 KUDUS TAHUN PELAJARAN
PENERAPAN MODEL KONSELING REALITA UNTUK MENGATASI SISWA MEMBOLOS DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DI KELAS XI IPS 3 SMA N 1 KUDUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh TRI ISTIKA SARI NIM 200831094 PROGRAM
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI BACAAN SISWA KELAS V SD SE-GUGUS II KECAMATAN GEDONGTENGEN KOTA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012
HUBUNGAN ANTARA MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI BACAAN SISWA KELAS V SD SE-GUGUS II KECAMATAN GEDONGTENGEN KOTA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciTAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS DAN PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR DI LUAR JAM PELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA JURUSAN AKUNTANSI KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.
PRESTASI AKADEMIK DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DAN MINAT SISWA MENGIKUTI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED DENGAN PENDEKATAN ACTIVE LEARNING PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA SKRIPSI. Oleh
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED DENGAN PENDEKATAN ACTIVE LEARNING PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan
Lebih terperinciPRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KREATIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN EMOSI SISWA PADA
PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KREATIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN EMOSI SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII DI SMP AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: NURYATI A
PENGARUH KOMUNIKASI SEKOLAH DENGAN ORANG TUA DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MUATAN MATEMATIKA SEMESTER GASAL PADA KELAS RENDAH DI SD NEGERI 1 JAGOAN TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI
Lebih terperinci: SRI HARTANTI A
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN GURU DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWAPADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 KARTASURA
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KETERAMPILAN BERCERITA SISWA KELAS V SD NEGERI SE-KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL SKRIPSI
HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KETERAMPILAN BERCERITA SISWA KELAS V SD NEGERI SE-KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.
PENGARUH PENGUASAAN MATA DIKLAT PRODUKTIF DAN MINAT PRAKTIK TERHADAP KEBERHASILAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN PERILAKU ALTRUISTIK PADA SISWA SISWI ANGGOTA PRAMUKA SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN PERILAKU ALTRUISTIK PADA SISWA SISWI ANGGOTA PRAMUKA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Derajat Sarjana
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh PENI WULANDARI A
PENGARUH MINAT BELAJAR DAN PARTISIPASI SISWA DALAM KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 GODONG TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH ANTARA PENDIDIKAN DAN LATIHAN, PENGALAMAN KERJA, INISIATIF, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA TENAGA PERAWAT DI R.
ANALISIS PENGARUH ANTARA PENDIDIKAN DAN LATIHAN, PENGALAMAN KERJA, INISIATIF, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA TENAGA PERAWAT DI R.S. PANTI WILASA CITARUM SEMARANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi
PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL DAN PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI PERMASALAHAN PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN DEPOK
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN DEPOK SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinci: NUR LAILI ROHMATIN NIM
STUDI KASUS PENERAPAN MODEL KONSELING BEHAVIORISTIK UNTUK MENANGANI SISWA YANG SERING MEMBOLOS PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS XI MA DARUL ULUM JAKEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh : NUR LAILI ROHMATIN
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh Joko Mardiyanto NIM
i KONTRIBUSI PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP TERHADAP PENINGKATAN LIFESKILL PADA WARGA BELAJAR LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN SANDANG JAYA DI KECAMATAN BANGIL KABUPATEN PASURUAN SKRIPSI Oleh Joko Mardiyanto
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.
PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI POLA BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR MAHASISWA DALAM MATA KULIAH DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciSkripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi. Diajukan oleh: DEWI TRI UTAMI A
PEMILIHAN KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI DITINJAU DARI PERSEPSI PELUANG KERJA DAN DUKUNGAN ORANG TUA PADA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 Skripsi Diajukan
Lebih terperinciZAMRONI A
PENGARUH LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL MAHASISWA DAN INTENSITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM KAMPUS TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA JURUSAN PPKn TAHUN ANGKATAN 2005/2006 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciKURNIA ERJUNI EKO CAHYU NIM
HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN IBU DALAM MENDIDIK ANAK DENGAN MODALITAS KEMANDIRIAN DAN SIKAP SOSIAL ANAK DI DESA PETUNG KECAMATAN BANGSALSARI KABUPATEN JEMBER TAHUN 2011 SKRIPSI Oleh KURNIA ERJUNI EKO CAHYU
Lebih terperinciSKRIPSI PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP N 4 GAMPING TAHUN
i PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP N 4 GAMPING TAHUN 2015-2016 SKRIPSI Oleh : YOVIE KISWIDYANTORO NPM. 12144200117 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 PADAMARA TAHUN AJARAN
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 PADAMARA TAHUN AJARAN 2016-2017 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Mencapai Gelar Sarjana
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TAMANSARI
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TAMANSARI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciSKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi. Diajukan Oleh :
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI SMK BATIK 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN KEGIATAN PMR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA 1 GEBOG KUDUS TAHUN PELAJARAN 2013/2014
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN KEGIATAN PMR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA 1 GEBOG KUDUS TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh MUHAMMAD ROBBIL ULUM NIM 200931240 PROGRAM STUDI BIMBINGAN
Lebih terperinciHUBUNGAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU
HUBUNGAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SKRIPSI Diajukan Oleh : Benazir Hardiyanti F 100 070 118 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012
Lebih terperinciPERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU BIMBINGAN KONSELING DI SMP NEGERI 18 BANDA ACEH. Skripsi. Diajukan Oleh:
PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU BIMBINGAN KONSELING DI SMP NEGERI 18 BANDA ACEH Skripsi Diajukan Oleh: MAHLIL SAPUTRA Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Prodi Manajemen
Lebih terperinciSkripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi
KONTRIBUSI PERSEPSI GURU TENTANG KETRAMPILAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN PEMAHAMAN KTSP TERHADAP KINERJA GURU DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Skripsi Diajukan untuk Memperoleh
Lebih terperinciPENGARUH METODE OUTBOUND
PENGARUH METODE OUTBOUND TERHADAP PERKEMBANGAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK PADA KELOMPOK BERMAIN PAUD CAHAYA NURANI KABUPATEN JEMBER TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh Umi Faizah NIM 090210201024 PROGRAM
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING SEKOLAH DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA AKSELERASI. Skripsi
HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING SEKOLAH DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA AKSELERASI Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan oleh : Retno Suryaningsih
Lebih terperinciOleh NUR KHOLISHOH NIM
UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN TATA TERTIB SEKOLAH MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X TKR 2 SMK WISUDHA KARYA KUDUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh NUR KHOLISHOH NIM 200831168 PROGRAM
Lebih terperinciIMPLEMENTASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BERKARAKTER OLEH GURU BIOLOGI DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI DI JEMBER
A-PDF WORD TO PDF DEMO: Purchase from www.a-pdf.com to IMPLEMENTASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BERKARAKTER OLEH GURU BIOLOGI DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI DI JEMBER
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MODAL PSIKOLOGI DENGAN KINERJA GURU. Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana ( S-1) Psikologi
HUBUNGAN ANTARA MODAL PSIKOLOGI DENGAN KINERJA GURU Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana ( S-1) Psikologi Diajukan Oleh : Estika Apriliana F 100 060 145 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS
Lebih terperinciSTUDI KASUS PENERAPAN MODEL KONSELING GESTALT UNTUK MENANGANI SISWA TRAUMATIK KELAS VIII SMP NEGERI 3 JUWANA TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013
STUDI KASUS PENERAPAN MODEL KONSELING GESTALT UNTUK MENANGANI SISWA TRAUMATIK KELAS VIII SMP NEGERI 3 JUWANA TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Oleh SISILIA RATRININGTYAS NIM. 2009 31 178 PROGRAM STUDI BIMBINGAN
Lebih terperinciPENGARUH DUKUNGAN AKADEMIK ORANG TUA DAN JARAK TEMPAT TINGGAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA
PENGARUH DUKUNGAN AKADEMIK ORANG TUA DAN JARAK TEMPAT TINGGAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII DI SMP NEGERI 8 SALATIGA SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Syarat-Syarat
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S-1) Program Studi Pendidikan Akuntansi
PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA HINGGA JENJANG PERGURUAN TINGGI PADA WARGA KELURAHAN BUGANGIN KECAMATAN KENDAL KABUPATEN KENDAL TAHUN
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh Rose Mareta
PENGARUH PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI MEDIA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA (Studi Kasus Pada Mahasiswa Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta
Lebih terperinciDESY NUR ROHMAWATI A
PENGARUH FREKUENSI BELAJAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KELAS VSD NEGERI 01 POTRONAYAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN SKRIPSI PADA MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN SKRIPSI PADA MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhui Sebagian Syarat
Lebih terperinciFAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA KE JENJANG SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI KECAMATAN BERBAH SLEMAN YOGYAKARTA
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA KE JENJANG SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI KECAMATAN BERBAH SLEMAN YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA DETERMINASI DIRI DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2009 FKIP UKSW TAHUN AKADEMIK 2011/2012
HUBUNGAN ANTARA DETERMINASI DIRI DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2009 FKIP UKSW TAHUN AKADEMIK 2011/2012 SKRIPSI Diajukan kepada ProgramStudi Bimbingan dan
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh MARINA DWI ARIANI A
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH PURWODADI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciSKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika
PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN CONCEPT MAPPING DAN PROBLEM POSING DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA MENURUT TAKSONOMI BLOOM (Eksperimen Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP N 4 Wonogiri Tahun
Lebih terperinciIMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS (LOVAAS) PADA ANAK AUTIS DI SENTRA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) CAHAYA NURANI JEMBER
IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS (LOVAAS) PADA ANAK AUTIS DI SENTRA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) CAHAYA NURANI JEMBER SKRIPSI Oleh: Mahdiah Imadul Ummah NIM 090210201034 PROGRAM
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI MENGAJAR GURU DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MINAT BELAJAR IPS. TERPADU SISWA KELAS VII DI MTsN SURAKARTA II
PENGARUH VARIASI MENGAJAR GURU DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MINAT BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII DI MTsN SURAKARTA II Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi.
ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN DITINJAU DARI KUALITAS LAYANAN DAN LOYALITAS PELANGGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA LAWU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciPENGARUH PEMBELAJARAN ILMU EKONOMI DAN PROGAM EKSTRAKULIKULER TERHADAP SIKAP MENTAL ANAK DI SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014
PENGARUH PEMBELAJARAN ILMU EKONOMI DAN PROGAM EKSTRAKULIKULER TERHADAP SIKAP MENTAL ANAK DI SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Lebih terperinciS K R I P S I. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi
HUBUNGAN FREKUENSI BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR MELAKUKAN PROSES ADMINISTRASI TRANSAKSI SISWA KELAS XI SMK KASATRIAN SOLO SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 S K R I P S I Diajukan
Lebih terperinciFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015
i PENGARUH POLA BELAJAR DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR DOSEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 2 PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014
PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN PSIKOSOSIAL KERJA DENGAN STRES KERJA PADA GURU SMP MUHAMADIYAH SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN PSIKOSOSIAL KERJA DENGAN STRES KERJA PADA GURU SMP MUHAMADIYAH SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagai persyaratan dalam mencapai derajat
Lebih terperinciKONTRIBUSI POLA ASUH DEMOKRATIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD GUGUS I KECAMATAN SRUMBUNG KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 2011/2012
KONTRIBUSI POLA ASUH DEMOKRATIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD GUGUS I KECAMATAN SRUMBUNG KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciMUHAMMAD YUSUF AZHARRI A
PERSETUJUAN PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE RANTAI TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA KELAS II SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Dipersiapkan dan
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.
PENGARUH PENDEKATAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI-IPS SMA NEGERI 1 KARANGPANDAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciSKRIPSI. disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Disusun oleh : Farid Al Baladi ( )
PERBANDINGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS IV SD DI-GUGUS DIPONEGORO KECAMATAN MEJOBO KABUPATEN KUDUS SKRIPSI disusun
Lebih terperinci