Widyawati Pohontu 1,Meyko Paniggoro 2,Roy Hasiru 3. Jurusan Pendidikan Ekonomi ABSTRACK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Widyawati Pohontu 1,Meyko Paniggoro 2,Roy Hasiru 3. Jurusan Pendidikan Ekonomi ABSTRACK"

Transkripsi

1

2 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DIKELAS XI IPS SMA NEGERI I BOLANGITANG BARAT KABUPATEN BOLMUT Widyawati Pohontu 1,Meyko Paniggoro 2,Roy Hasiru 3 Jurusan Pendidikan Ekonomi ABSTRACK WIDYAWATI POHONTU Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Bolangitang Barat Kabupaten Bolmut. Program Studi S1 Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo.Ibu Meyko Panigoro, S.Pd, M.Pd selaku pembimbing I dan Bapak Roy Hasiru, S.Pd, M.Pd selaku pembimbing II. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan rumusan masalah Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe time token pada mata pelajaran ekonomi di kelas XI IPS SMA Negeri 1 Bolangitang Barat Kabupaten Bolmut akan meningkatkan hasil belajar siswa?. Tujuan penelitian adalah Meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran koopertif tipe time token pada mata pelajaran Ekonomi di kelas XI IPS SMA Negeri 1 Bolangitang Barat Kabupaten Bolmut. Dengan Subjek penelitian adalah kelas XI tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 30 siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan sebanyak 2 siklus, proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe time token dapat meningkatkan hasil belajar siswa dimana pada observasi awal siswa yang berjumlah 30 orang, hanya 11 atau 36.66% siswa yang mendapat hasil belajar tuntas. Pada saat model pembelajaran dirubah dari ceramah menjadi model pembelajaran kooperatif tipe time token, hasil belajar siswa pada siklus 1 menunjukan nilai rata-rata kelas mencapai 68.07% dan ketuntasan belajar 46.15%. Pada siklus 2 nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 80% dan ketuntasan belajar 86.67%. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi Jika digunakan model pembelajaran kooperatif tipe time token pada mata pelajaran Ekonomi dikelas XI IPS SMA Negeri 1 Bolangitang Barat Kabupaten Bolmut, maka hasil belajar siswa akan meningkat dapat diterima. Kata Kunci:Hasil Belajar siswa dan Pembelajaran Kooperatif Time Token 1 Widyawati Pohontu. Mahasiswa. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo 2 Meyko Panigoro. Dosen Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Vniversitas Negeri Gorontalo. 3 Roy Hasiru. Dosen Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Negeri Gotontalo

3 Proses belajar mengajar merupakan masalah yang sangat kompleks, karena mencakup dua aspek yang berhubungan dan mempengaruhi yakni model pembelajaran yang digunakan dan hasil belajar yang dihasilkan. Proses belajar mengajar menuntut keterampilan tertentu dalam upaya mencapai tujuan pendidikan. Tujuan dimaksud dapat terjadi sebagai hasil dari proses mengajar yang berlangsung dan dialami siswa dan guru sebagai komponen penyelenggaraan pendidikan Untuk mencapai tujuan tersebut, telah diadakan berbagai perbaikan dan pembaharuan dalam sistem pendidikan yang mencakup semua komponen, antara lain: pengembangan kurikulum, peningkatan kualitas guru, peningkatan kualitas proses pembelajaran dan peningkatan kualitas anak didik. Guru sebagai unjug tombak penyelenggara proses belajar mengajar disekolah sebaiknya dapat melaksanakan tugasnya secara professional. Profesionalisme yang dimaksud bukan hanya kemampuan membantu, membimbing dan mengarahkan, kemampuan mengajar, melatih dan mendidik akan tetapi lebih mengkhususkan lagi pada kemampuan merencanakan pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar banyak didominasi oleh kegiatan yang bersifat hafalan dan dan verbalistik. Sebagai akibatnya pemahaman siswa pada terhadap materi yang telah diajarkan sangat rendah.untuk itu tugas utama guru adalah berupaya meningkatkan hasil belajar siswa, mendorong siswa menemukan ide-ide baru yang menciptakan cara-cara baru dan hasil-hasil yang baru yang memberikan sumbangan yang berarti pada pembangunan bangsa dan Negara untuk kesejahteraan dirinya, orang tua dan masyarakat. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi dan menarik perhatian siswa adalah adalah model pembelajaran kooperatif tipe time token. Model pembelajaran ini melibatkan semua siswa dalam pelaksanaanya, sehingga pikiran dan perhatian siswa akan tetap tertuju pada kegiatan pembelajaran yang sedang

4 berlangsung. Karena model pembelajaran time token sangat tepat untuk pembelajaran struktur yang dapat digunakan untuk mengajarkan keterampilan sosial, untuk menghindari siswa mendominasi pembicaraan atau siswa diam sama sekali. Model pembelajaran time token yang digunakan dengan tujuan agar agar siswa aktif berbicara dalam pembelajaran diskusi, time token digunakan agar siswa aktif bertanya dalam diskusi dengan membatasi waktu berbicara misanya 30 detik, diharapkan siswa secara adil mendapatkan kesempatan untuk berbicara. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti di SMA Negeri 1 Bolangitang diketahui bahwa hasil belajar Ekonomi dok. uang dan perbangkan itu masih rendah disebabkan karena model pembelajaran yang kurang menarik. Karena didalam pembelajaran guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional, ceramah, tanya jawab, dan diskusi sehingga siswa merasa bosan dan kurang memperhatikan pembelajaran, jurusan ekonomi khususnya mempunyai aktivitas pembelajaran yang rendah. Hal ini dapat ditunjukkan dengan kurangnya frekuensi tanya jawab, kurangnya perhatian siswa terhadap pembelajaran, kurangnya keberanian siswa untuk mengemukakan pendapat, dan cara belajar siswa yang pasif. Adapun yang menjadi permasalahan mendasar dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa di kelas XI IPS SMA Negeri 1 Bolangitang Kabupaten Bolmut bahwa setiap siswa heterogen, dan rata-rata respon siswa hanya pada anak-anak yang memiliki kemampuan diatas rata-rata dan kemampuan siswa untuk menangkap apa yang disampaikan guru melalui metode ceramah sangat kurang dipahami oleh siswa. Dari hasil pengamatan pada observasi awal dengan guru Ekonomi kelas XI IPS SMA Negeri 1 Bolangitang tahun 2013/2014 dari jumlah siswa 30 orang hanya terdapat 11 orang siswa atau (36.67%) yang mencapai nilai KKM yaitu 75 ke atas, dan 19 orang siswa atau (63.33%) lainnya mencapai nilai dibawah 75 dan belum mencapai ketuntasan. Hal tersebut merupakan nilai tergolong masih rendah.oleh karena itu untuk meningkatkan hasil belajar siswa peneliti menggunakan metode pembelajaran tipe time token karena metode ini memiliki keunggulan sebagai berikut: 1).

5 Mendorong siswa untuk untuk meningkatkan inisiatif dan partisipasinya. 2). siswa tidak mendominasi pembicaraan atau diam sama sekali. 3). Siswa menjadi aktif dalam kegiatan pembelajaran. 4). Meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi (aspek berbicara). 5). Melatih siswa untuk mengungkapkan pendapatnya. 6). Mengajarkan siswa untuk menghargai pendapat orang lain. 7). Guru dapat berperan untuk mengajak siswa mencari solusi bersama terhadap permasalahan yang ditemui. 8). Tidak memerlukan banyak media pembelajaran. Berkaitan dengan hal tersebut maka peneliti Memformulasikan dengan judul Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Koopreratif Tipe Time Token Pada Mata Pelajaran Ekonomi Dikelas XI IPS SMA Negeri 1 Bolangitang Barat Kabupaten Bolmut. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka dapat di identifikasi masalah sebagai berikut: Masih rendahnya hasil belajar siswa dalam mempelajari mata pelajaran Ekonomi, model pembelajaran yang diterapkan guru masih menggunakan metode sceramah, tanya jawab, dan latihan soal, terdapat kesenjangan dalam keaktifan siswa didalam kelas, guru belum menerapkan modelmodel pembelajaran pada mata pelajaran sehingga mengakibatkan kejenuhan pada siswa, kurangnya perhatian siswa terhadap pembelajaran, kurangnya keberanian siswa untuk mengemukakan pendapat, dan cara belajar siswa yang pasifs. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah Apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe time token dapat meningkat hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Ekonomi SMA Negeri 1 Bolangitang Barat kabupaten Bolaang Mongondow Utara? Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan penerapan modal pembelajaran kooperatif tipe time token dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas XI IPS 1 di SMA Negeri 1 Bolangitang Barat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

6 Adapun manfaat diharapkan dari pelaksanaan dan hasil penelitian ini yaitu Untuk menambah wawasan peneliti sebagai calon guru, sehingga telah meneliti pengalaman tentang cara meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe time token dikelas XI IPS SMA Negeri 1 Bolangitang Suatu penelitian harus ditunjang oleh teori. Olehnya kajian teori yang akan dikemukakan sebagai penunjang penelitian ini ada dua variabel. Diantaranya adalah variabel hasil belajar dan model pembelajaran Time Token. Hasil belajar dapat ditunjang oleh teori tentang pengertian hasil belajar dan faktor-faktor mempengaruhi hasil belajar, serta variabel kedua yang membicarakan tentang Time Token. a. Pengertian Hasil Belajar Secara umum hasil belajar merupakan hasil dicapai seseorang setelah melakukuan kegiatan belajar yang dapat diukur dengan evaluasi.menurut Sudjana (2006:22) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kongnitif, efektif, dan piskomotorik. Belajar dapat diartikan sebagai perubahan perilaku yang diakibatkan oleh pengalaman individu dalam interaksinya dengan lingkungnya. Bentuk perilaku baru dapat berupa sesuatu yang kongrit dan juga non kongrit, yang sering disebut dengan hasil belajar. Menurut Gagne dalam Mudjiono dan Dimyati (2002:10) hasil belajar adalah kapasitas yang memungkinkan peragam penampilan. Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar yakni timbulnya pengertian-pengertian baru tidak tahu menjadi tahu,terjadinya perubahan sikap, ketrampilan baru, dan perekmbangan sifat-sifat social.

7 Hasil belajar merupakan sasaran yang ingin dicapai setelah proses belajar mengajar. Hasil belajar yang diinginkan adalah hasil belajar yang maksimal sesuai dengan kompotensi dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Untuk mencapai hasil belajar tersebut sangat diperlukan kesiapan alat dan bahan mengajar serta mental siswa yang selalu termotivasi dalam menerima materi yang akan dibelajarkan. Hasil belajar akan maksimal jika dimaotivasi oleh rasa ingin tahu terhadap materi ajar. Berdasarkan hasil pengertian hasil belajar menurut masing-masing parah ahli, walaupun memiliki perbedaan, hasil belajar pada hakikatnya merupakan proses alami yang komplek karena proses belajar dari diri seseorang tanpa bisa terlihat secara lahiriah. Hasil dari sebuah proses belajar hanya dapat diketahui dengan adanya perubahan yang dialami oleh siswa. Perubahan-perubahan tersebut ditunjukan dalam bentuk seperti perubahan pengetahuan dan pemahaman, perubahan tingkash laku, sikap dan perekembangan pola berpikir dari yang bersangkutan. Kegiatan belajar mengajar terjadi karena adanya proses interaksi edukatif antara guru dan siswa di sekolah menghasilkan perubahan-perubahan di pihak siswa, sebelumnya belum pernah dimiliki, dan kemampuan-kemampuan itu dihasilkan karena usaha belajar. Dengan kata lain, bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan setelah menerima pengalaman belajarnya berinteraksi dengan lingkungannya (Sudjana, 2012). Jadi, kemampuan yang diperoleh dari usaha belajar inilah yang disebut hasil belajar.selain itu, kegiatan belajar bertujuan untuk memperoleh bperubahan tingkah laku, sehingga perbuatan, reaksi, sikap, serta penambahan pengetahuan sebagai produk dari hasil belajar. b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar Siswa Untuk meraih hasil belajar yang baik banyak sekali faktor-faktor yang perlu diperhatikan. Menurut (Daryanto: 2001) secara garis besar faktor-faktor yang memengaruhi hasil belajar dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor internal dan faktor eksternal:

8 a. Faktor Internal Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang dapat memengaruhi hasil belajar. Faktor ini dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu : 1) Faktor fisiologis Dalam hal ini, faktor fisiologis yang dimaksud adalah faktor yang berhubungan dengan kesehatan dan panca indera 2) Kesehatan badan Untuk dapat menempuh studi yang baik siswa perlu memperhatikan dan memelihara kesehatan tubuhnya.keadaan fisik yang lemah dapat menjadi penghalang bagi siswa dalam menyelesaikan program studinya.dalam upaya memelihara kesehatan fisiknya, siswa perlu memperhatikan pola makan dan pola tidur, untuk memperlancar metabolisme dalam tubuhnya. 3) Panca indera Berfungsinya panca indera merupakan syarat dapatnya belajar itu berlangsung dengan baik.dalam sistem pendidikan dewasa ini di antara panca indera itu yang paling memegangperanan dalam belajar adalah mata dantelinga.hal ini penting, karena sebagian besar hal-hal yang dipelajari oleh manusia dipelajari melalui penglihatan dan pendengaran. 4) Faktor psikologis Ada banyak faktor psikologis yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. b. Faktor eksternal Selain faktor-faktor yang ada dalam diri siswa, ada hal-hal lain diluar diri yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang akan diraih, antara lain adalah : 1. Faktor lingkungan keluarga terdiri dari : a)sosial ekonomi keluarga Dengan sosial ekonomi yang memadai, seseorang lebih berkesempatan mendapatkan fasilitas belajar yang lebih baik, mulai dari buku, alat tulis hingga pemilihan

9 sekolah. b) Pendidikan orang tua yang telah menempuh jenjang pendidikan tinggi cenderung lebih memperhatikan dan memahami pentingnya pendidikan bagi anak-anaknya, dibandingkan dengan yang mempunyai jenjang pendidikan yang lebih rendah. c) Perhatian orang tua dan suasana hubungan antara anggota keluarga. Dukungan dari keluarga merupakan suatu pemacu semangat berprestasi bagi seseorang.dukungan dalam hal ini bisa secara langsung, berupa pujian atau nasihat; maupun secara tidak langsung, seperti hubungan keluarga yang harmonis. 2. Faktor lingkungan sekolah terdiri atas : a) Sarana dan PrasaranaKelengkapan fasilitas sekolah, seperti papan tulis, OHP akan membantu kelancaran proses belajar mengajar di sekolah, selain bentuk ruangan, sirkulasi udara dan lingkungan sekitar sekolah juga dapat mempengaruhi proses belajar mengajar. b) Kompetensi Guru dan siswa.kualitas guru dan siswa sangat penting dalam meraih prestasi, kelengkapan sarana dan pra sarana tanpa disertai kinerja yang baik dari para penggunanya akan sia-sia belaka. Bila seorang siswa merasa kebutuhannya untuk berprestasi dengan baik di sekolah terpenuhi, misalnya dengan tersedianya fasilitas dan tenaga pendidik yang berkualitas, yang dapat memenuhi rasa ingin tahuannya, hubungan dengan guru dan temantemannya berlangsung harmonis, maka siswa akan memperoleh iklim belajar yang menyenangkan. c) Metode Mengajar. Hal ini meliputi materi dan bagaimana cara memberikan materi tersebut kepada siswa. Menurut teori Hasibuan (dalam Moedjiono 2004:3) mengatakan bahwa metode mengajar adalah alat yang dapat merupakan bagian dari perangkat alat dan cara dalam pelaksanaan suatu strategi belajar mengajar. Sedangkan faktor yang paling penting adalah faktor guru. Jika guru mengajar dengan arif bijaksana, tegas, memiliki disiplin tinggi, luwes dan mampu membuat siswa menjadi senang akan pelajaran, maka prestasi belajar siswa akan cenderung tinggi, paling tidak siswa tersebu tidak bosan dalam mengikuti pelajaran.

10 3. Faktor lingkungan masyarakat terdiri atas : a) Sosial budaya Pandangan masyarakat tentang pentingnya pendidikan akan mempengaruhi kesungguhan pendidik dan peserta didik. Masyarakat yang masih memandang rendah pendidikan akan enggan mengirimkan anaknya ke sekolah dan cenderung memandang rendah pekerjaan guru/pengajar. b) Partisipasi terhadap pendidikan Bila semua pihak telah berpartisipasi dan mendukung kegiatan pendidikan, mulai dari pemerintah (berupa kebijakan dan anggaran) sampai pada masyarakat bawah, setiap orang akan lebih menghargai dan berusaha memajukan pendidikan dan ilmu pengetahuan. c. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Time token pada dasarnya merupakan sebuah varian diskusi kelompok dimana ciri khasnya adalah setiapsiswa diberi kupon bicara ±10 atau 15 detik waktu berbicara.apabila siswa telah menghabiskan kuponnya, siswa itu tidak dapat berbica lagi.sudah barang tentu, ini menghendaki agar siswa yang masih pegang kupon untuk ikut berbicara dalam diskusi itu.cara ini menjamin keterlibatan semua siswa.cara ini juga merupakan upaya yang sangat baik untuk meningkatkan tanggung jawab individual dalam diskusi kelompok. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Time token adalah suatu model pegajaran guru dengan menggunakan pembelajaran kooperatif yang secara tekniknya dapat membantu siswanya belajar di setiap mata pelajaran dimana siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil, saling membantu belajar satu sama lainya dengan beranggotakan 2-6 siswa atau lebih dengan memberikan kupon bicara pada siswa di masing-masing kelompok, patokan bicara disini adalah bicara sesuai dengan materi yang dibahas atau mempresentasikan materi, bukan bicara yang asal-asalan yang tidak ada hubungannya dengan materi. Kemudian secara acak guru menunjuk salah satu dari kelompok untuk menjawab pertanyaan atau mempresentasikan di depan kelas, dengan menggunakan kupon bicara tersebut.

11 Arends (2008:29) Tujuan dalam pembelajaran kooperatif time token menumbuhkan keterampilan berpartisipasi. Sementara sebagian siswa mendominasi kelompok, sebagian lainnya mungkin justru tidak mau atau tidak mampu berpartisipasi.kadang-kadang siswa menghindari kerja kelompok karena pemalu.sering kali siswa- siswa pemalu sangat cerdas, dan mereka mungkin bekerja dengan baik sendirian atau dengan seorang teman.akan tetapi, mereka sangat sulit untuk berpartisipasi dalam kelompok.siswa yang ditolak mungkin juga memiliki kesulitan untuk berpartisipasi dalam kegiatan kelompok.di samping itu, ada juga anak- anak normal yang entah apapun alasannya, memilih untuk bekerja sendiri dan menolak untuk berpartisipasi dalam kelompok kooperatif. Model pembelajaran kooperatif tipe time token digunakan untuk melatih dan mengembangkan keterampilan sosial agar siswa tidak mendominasi pembicaraan atau diam sama sekali. Langkahnya adalah kondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi, tiap siswa diberi kupon bahan pembicaraan (1 menit), siswa berbicara (pidato-tidak membaca) berdasarkan bahan pada kupon, setelah selesai kupon dikembalikan. Model pembelajaran kooperatif tipe time token memiliki langkah-langkah pembelajaran yaitu: Ester, (20 Maret 2009) 1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran/kd. 2. Guru mengkondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi (cooperative learning / CL). 3. Tiap siswa diberi sejumlah kupon berbicara dengan waktu ± 30 detik per kupon. Tiap siswa diberi sejumlah nilai sesuai waktu yang digunakan. 4. Bila telah selesai bicara kupon yang dipegang siswa diserahkan. Setiap tampil berbicara satu kupon. Siswa dapat tampil lagi setelah bergiliran dengan siswa lainnya. 5. Siswa yang telah habis kuponnya tak boleh bicara lagi. Siswa yang masih memegang kupon harus bicara sampai semua kuponnya habis. Demikian seterusnya.

12 6. Siswa yang berbicara paling efektif dan mendekati point kompetensi dasar dalam materi di berikan penghargaan METODE PENELITIAN Berdasarkan permasalahan yang telah diterapkan sebelumnya, maka yang menjadi objek penelitian dari peneliti yaitu SMA Negeri 1 Bolangitang Barat untuk memudahkan mengajukan hipotesis, maka peneliti menerapkan variabel penelitian sebagai berikut: 1. Variabel input 2. Variabel Proses 3. Variabel output Prosedur penelitaian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam empat tahap. (1). Tahap Persiapan, (2). Tahap pelaksanaan tindakan, (3). Tahap pengamatan dan evaluasi,n d (4). Tahap analisis dan refleksi. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam peneliti ini adalah sebagai berikut: a. Tes Teknik ini digunakan untuk mengukur pencapaian hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe time token.tes berisi pertayaan tertulis yang diberikan pada setiap akhir pertemuan (tindakan). b. Lembar Observasi Kegiatan Guru Teknik ini digunakan untuk mengamati kegiatan yang dilakukan guru (peneliti) selama melaksankan kegiatan belajar mengajar di kelas dengan menggunakan model pemberlajaran kooperatif time token. c. Lembar OBservasi Kegiatan Siswa Teknik ini digunakan untuk mengamati kegiatan yang dilakukan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran koopratif tipe time token.

13 Indikator kinerja pada penelitian ini adalah hasil belajar yang memperoleh minimal 75 meningkat dari 60% menjadi minimal 80%. Indikator ini mengacu pada kriteria ketuntasan belajar yang terdapat pada kurikulum SMA Negeri 1 Bolangitang Barat Kabupaten Bolmong. Dimana siswa telah dikatakan lulus apabila secara individu memperoleh nilai 75 keatas atau daya serap telah mencapai 75% dan secara klasikal siswa telah dinyatakan tuntas belajar apabila mencapai 80% dari jumlah siswa telah memperoleh 75 keatas. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bolangitang Barat. Kelas yang dikenai tindakan adalah kelas XI IPS dengan jumlah siswa 30 orang yang mencakup 14 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, siklus 2 dilaksanakan karena hasil belajar pada siklus 1 belum memnuhi standar yang telah ditetapkan. Pada siklus 2 kegiatan yang dilaksanakan merupakan upaya perbaikan langkah-langkah pembelajaran dan peningkatan kemampuan siswa sehingga hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai dengan baik. Dalam penelitian ini yang menjadi indicator kinerja adalah jumlah siswa yang memiliki hasil belajar tinggi mencapai 75% atau lebih. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi kegiatan guru pada siswa. Telah diketahui dari latar belakang yang telah ditampilkan sebelumnya, bahwa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Bolangitang Barat hasil belajarnya masih rendah. Berdasarkan permasalahan dari latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan kegiatan tindakan melalui siklus 1 untuk mengatasi rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran Time Token. Setelah diadakan tindakan pada siklus1, hasil penelitian tindakan kelas ini diperoleh data pengamatan proses belajar mengajar menunjukan dari 30 aspek

14 pengamatan kegiatan guru, yang mencapai kategori sangat baik 7 aspek (23.33%) mencapai kategori baik 11 aspek (36.66%) mencapai kategori cukup 10 aspek (33.34%) dan mencapai kategori kurang 2 aspek (6.67%). Sedangkan Aspek pengamatan kegiatan siswa yang terdiri dari 26 aspek, yang mencapai kategori sangat baik 3 aspek (11.54%), mencapai kategori baik 10 aspek (38.46%), mencapai kategori cukup 10 aspek (38.46%), dan mencapai kategori kurang 3 aspek (11.54%).ini berarti pada siklus 1 masih ada beberapa aspek baik kegiatan guru maupun kegiatan siswa yang masih harus perlu disempurnakan. Selain pengamatan terhadap aspek-aspek, dilakukan juga tindakan analisis hasil evaluasi yaitu data hasil belajara siswa siklis 1, untuk mengukur kemampuan siswa, diberikan 5 soal berbentuk essay dimana tiap soal memiliki skor yang bervariasi dengan skor maksimum 100. Setelah diadakan evaluasi, menunjukan bahwa hasil belajara yang dicapai siswa belum mencapai ketuntasan balajar, dimana dari 30 orang siswa ada 11 siswa yang mendapat nilai 75 keatas dengan presentase 36.66% dan 19 siswa mendapat nilai kurang dari 75 dengan presentase 63.33%. dengan rata-rata kelas 68.07%. Berdasrkan data diatas dapat disimpulkan bahwa tindakan yang dilakukan belum terlaksana sebagaimana yang diharapkan atau belum mencapai criteria ketuntasan sehingga perlu dilanjutkan pada siklus selanjutnya. Setelah dilakukan siklus 1 dan belum mencapai indicator kinerja, maka dilakukan siklus 2. Setelah siklus II dilaksanakan, diperoleh data pengamatan proses blajar mengajar siklus II menunjukan bahwa dari 30 aspek. Kriteria sangat baik mencapai 12 aspek (40%), criteria baik mencapai 14 aspek (46.67%) dan criteria cukup 4 aspek (13.33%) dan criteria kurang baik tidak ada. Berikutnya untuk aspek pengamatan kegiatan siswa menunjukan dari 26 aspek, terdapat 11 aspek (42.32%) mencapai criteria sangat baik, 11 aspek (42.31%) mencapai criteria baik, dan untuk aspek yang mendapat criteria cukup 4 aspek (15.38%), dan kurang tidak ada. Ini berarti siklus II sudah ada perbaikan yang dilaksanakan.

15 Data hasil belajar siswa pada siklus II menunjukan bahwa hasil belajar siswa sudah mencapai ketuntasan belajar atau terjadi peningkatan, dimana dari 30 orang siswa 26 orang siswa atau 86.67% yang mendapat nilai 75 ketas dan sisanya yaitu 4 orang siswa atau 13.33% yang mendapat nilai 75 kebawahdengan rata-rata kelas 68.07% dengan daya serap siswa Dengan demikian, analisis tes pada siklus I dan siklus II menunjukan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa dikelas XI IPS SMA Negeri 1 Bolangitang Barat pada pelajaran Ekonomi Khusunya materi uang dan perbangkan dengan menggunakan model pembelajaran Time Token. Peningkatan ini Nampak terutama dari perolehan siswa, dimana pada siklus I jumlah siswa yang tuntas 11 orang siswa atau menjadi 26 orang siswa atau 86.67% pada siklus II. Dari uraian diatas disimpulkan bahwa hipotesis dirumuskan dalam penelitian ini, yaitu Jika digunakan model pembelajaran kooperatif tipe time token pada mata pelajaran ekonomi dikelas XI IPS SMA Negeri Bolangitang Barat Kabupaten Bolmut, maka hasil belajar siswa meningkat dapat diterima. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan dengan hasil data yang diperoleh serta pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa melalui penggunaan model pembelajaran Time Token maka hasil belajar siswa pada kelas XI IPS SMA Negeri I Bolangitang Barat 2013/2014 pada mata pelajaran Ekonomi dapat meningkatkat. Berdasarkan kesimpulan diatas, dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut 1. Bagi Sekolah Hendaknya sekolah mengupayakan pelatihan atau sosialisasi bagi guru mengenai model-model pembelajaran yang bervariasi dan inovatif untuk dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan harapan.

16 2. Bagi Guru a. Sebaiknya guru mulai merancang proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga peran siswa lebih besar dan pembelajaran akan menjadi lebih aktif dan bermakna. Hal ini membuat siswa tidak bosan dan tetap termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran yang pada akhirnya dapat meningkatkan pemahamaan konsep pada materi pelajaran. b. Guru hendaknya menerapkan model pembelajaran Kooperatif Time Token pada mata pelajaran lain yang bukan hanya pada mata pelajaran Ekonomi. 3. Bagi Siswa Siswa harus lebih berperan aktif dalam pembelajaran, mengembangkan kreativitas, motivasi dan mengembangkan keberanian menyampaikan gagasan dalam proses pembelajaran untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan hasil belajar.

17 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, dkk Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: T Bumi Askara Daryanto Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Hamalik Oemar Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Aksara Ibrahim, et al Pembelajara kooperatif. Surabaya: Unesa University Press Muslimin, dkk Pembelajaran kooperatif. Surabaya: Unesa University Press Purwanto Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Popham W. James dan Eva L. Baker Teknik Mengajar Secara Sistematis (Terjemahan: Amirul Hadi, dkk). Jakarta: Rineka Cipta Sudjana, Nana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Suprijono. Agus Cooperative Lerning Teori & Aplikasi Paikem. Pustaka Pelajar: Yogyakarta Arendes Model pembelajaran time token Tanggal 15 januari Ester Langkah-langkah model pembelajaran 26 januari 2009 Eva Yunita Model pembelajaran time token Arendes. arends.html. Tanggal 3 mei 2011 Juli Esterina Implementasi model pembelajaran time token. Tanggal 25 agustus 2010

yang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing-masing yang tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya memperhatikan

yang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing-masing yang tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya memperhatikan MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE POWER OF TWO PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI KELAS VIII-B DI SMP NEGERI 1 BOLAANG Tjitriyanti Potabuga 1, Meyko

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pendidikan Kewarganegaraan Hakekat Pendidikan Kewarganegaraan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SD

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pendidikan Kewarganegaraan Hakekat Pendidikan Kewarganegaraan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SD BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pendidikan Kewarganegaraan 2.1.1 Hakekat Pendidikan Kewarganegaraan Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang dapat membentuk diri yang beragam dari segi

Lebih terperinci

Suherman Guru Fisika SMA Negeri 1 Stabat dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed

Suherman Guru Fisika SMA Negeri 1 Stabat dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN FISIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DI SMA NEGERI 1 STABAT Suherman Guru Fisika

Lebih terperinci

Jurusan Pendidikan Ekonomi Prodi S1 Pendidikan Ekonomi

Jurusan Pendidikan Ekonomi Prodi S1 Pendidikan Ekonomi MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS X AK 1 SMK NEGERI 1 BATUDAA KABUPATEN GORONTALO Sofyawati Usman Jurusan Pendidikan Ekonomi

Lebih terperinci

Nurdian Jurusan S1 Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Gorontalo 2013 ABSTRAK

Nurdian Jurusan S1 Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Gorontalo 2013 ABSTRAK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KOMPETENSI DASAR BUKTI TRANSAKSI DI KELAS X AK 1 SMK NEGERI 1 BATUDAA KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu cara yang ditempuh manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu cara yang ditempuh manusia untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu cara yang ditempuh manusia untuk memperbaiki kualitas hidup dan mengembangkan setiap potensi yang ada dalam dirinya. Setiap

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS 6 SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS 6 SEKOLAH DASAR Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 34 Nomor 1 Tahun 2017 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS 6 SEKOLAH DASAR Dyah Kartika Sari

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS PENGESAHAN ARTIKEL MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS.2 DI SMA NEGERI 1 TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO

Lebih terperinci

Oleh. Sarlin K. Dai Meyko Panigoro La Ode Rasuli Pendidikan Ekonomi

Oleh. Sarlin K. Dai Meyko Panigoro La Ode Rasuli Pendidikan Ekonomi MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 1 TILAMUTA

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 2 SMA N 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Martha Lorinda marthalorinda@gmail.com Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seperti kita ketahui bahwa sekolah merupakan tempat atau wadah untuk menimba dan menuntut ilmu. Sekolah sebagai sumber pendidikan yang keberhasilannya ditentukan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think. pair Share (TPS) pada Mata Pelajaran Ekonomi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think. pair Share (TPS) pada Mata Pelajaran Ekonomi Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think pair Share (TPS) pada Mata Pelajaran Ekonomi Hilman Talihan Jurusan/Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DENGAN PERMAINAN TEMBAR PADA SISWA KELAS 4 A SDN SEMBORO 01 JEMBER

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DENGAN PERMAINAN TEMBAR PADA SISWA KELAS 4 A SDN SEMBORO 01 JEMBER MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DENGAN PERMAINAN TEMBAR PADA SISWA KELAS 4 A SDN SEMBORO 01 JEMBER Suparmini 31 Abstrak. Hasil belajar IPS siswa kelas 4 A SDN

Lebih terperinci

JURNAL PENELITIAN. Oleh: ELVIRA YUSUF NIM

JURNAL PENELITIAN. Oleh: ELVIRA YUSUF NIM JURNAL PENELITIAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA KOMPETENSI MELAKUKAN PROSEDUR ADMINISTRASI (MPA) DI KELAS X ADP-1 SMK NEGERI

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu Opi Pradita, Mestawaty, As, dan Sarjan N. Husain Mahasiswa

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 Achmad Hasbi Ash Shiddiq. Program studi pendidikan

Lebih terperinci

Multin Arabi, Salma Bowtha, Radia Hafid 1. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Abstrak

Multin Arabi, Salma Bowtha, Radia Hafid 1. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Abstrak MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU MELALUI METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI KELAS VII SMP NEGERI 4 BOLAANG UKI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN Multin Arabi, Salma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dari proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan dirinya.

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Irma Susilowati Guru SMA Negeri 1 Cepiring

ABSTRAKSI. Irma Susilowati Guru SMA Negeri 1 Cepiring PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL ( Studi Kasus Pada Kelas XI IPS 3 SMA NEGERI 1

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Samriah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar PENERAPAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER ( NHT ) DENGAN MEDIA MANIK-MANIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 2 GUNUNG PUTRI SITUBONDO Oleh Ria Dwi

Lebih terperinci

ROSITA SAYEDI Nim Pembimbing 1. Dr. Hamzah Yunus, M.Pd 2. Badriyyah Djula, S.Pd., M.Pd

ROSITA SAYEDI Nim Pembimbing 1. Dr. Hamzah Yunus, M.Pd 2. Badriyyah Djula, S.Pd., M.Pd MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DENGAN METODE DRILL PADA MATERI KERTAS KERJA (WORKSHEET) MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X 5 SMA NEGERI 2 GORONTALO ROSITA

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL OLEH AHMAD DENNIS WIDYA PRADANA NIM 110151411533 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 LIMBOTO PADA MATERI LINGKUNGAN HIDUP DENGAN MENGGUNAKAN METODE OUTDOOR STUDY

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 LIMBOTO PADA MATERI LINGKUNGAN HIDUP DENGAN MENGGUNAKAN METODE OUTDOOR STUDY MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 LIMBOTO PADA MATERI LINGKUNGAN HIDUP DENGAN MENGGUNAKAN METODE OUTDOOR STUDY Noktah Suciati, Mohamad Jahja, Ahmad Zainuri Universitas Negeri Gorontalo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ai Nunung Muflihah,2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ai Nunung Muflihah,2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang ada di Sekolah Dasar. Selain merupakan mata pelajaran pokok IPS juga merupakan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN Andy Sapta Program Pendidikan Matematika, Universitas Asahan e-mail : khayla2000@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian

Lebih terperinci

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK 131 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI PESAWAT SEDERHANA DENGAN MENERAPKAN METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 5 SIMEULU TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SITI ARFAH, S.Pd 1 Oleh: ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik,

BAB I PENDAHULUAN. menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran tematik merupakan salah satu model dalam pembelajaran terpadu (integrated instruction) yang merupakan suatu sistem pembelajaran yang menjadikan peserta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakekat pendidikan adalah suatu usaha untuk mencerdaskan dan membudayakan manusia serta mengembangkannya menjadi sumber daya yang berkualitas. Berdasarkan UU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan banyak cara untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan banyak cara untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi. Hal ini disebabkan oleh pendidikan mempunyai peranan penting

Lebih terperinci

ARTIKEL. Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Mengikuti Ujian Sarjana Pada Fakulats Ekonomi Dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo

ARTIKEL. Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Mengikuti Ujian Sarjana Pada Fakulats Ekonomi Dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF TIPE PROBLEM-BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI SMK NEGERI 1 BOALEMO DI KAB.BOALEMO ARTIKEL Diajukan Sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh pengetahuan, menambah keterampilan serta dapat merubah sikap individu dari yang tidak tahu menjadi tahu.

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI TUMBUHAN HIJAU. Etmini

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI TUMBUHAN HIJAU. Etmini Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa

Lebih terperinci

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU Hadi Guru Matematika SMP Negeri 1 Palu Abstrak: Penelitian ini

Lebih terperinci

KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH

KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH Siti Halimatus Sakdiyah dan Kurnia Tri Yuli Prodi PGSD-FIP Universitas Kanjuruhan Malang E-mail: halimatus@unikama.ac.id

Lebih terperinci

Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK

Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Novia Wijayanti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Novia Wijayanti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII MTs DARUL FIKRI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Novia Wijayanti Program

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VI SDN REJOAGUNG 01 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Sri Nupiksani 2 Abstrak. Dewasa ini tumbuh

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas V SD Negeri 6 Marisa Kabupaten Pohuwato

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas V SD Negeri 6 Marisa Kabupaten Pohuwato Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas V SD Negeri 6 Marisa Kabupaten Pohuwato Abstrak Munawir Dulman, Haris Mahmud, Samsi Pomalingo 1

Lebih terperinci

Universitas Syiah Kuala Vol. 3 No.4, Oktober 2016, hal ISSN:

Universitas Syiah Kuala Vol. 3 No.4, Oktober 2016, hal ISSN: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TOKOH-TOKOH PERGERAKAN NASIONAL KELAS V SDN 70 BANDA ACEH Syarifah Habibah (Dosen Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT BENDA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 3 BULANGO TIMUR KABUPATEN BONE BOLANGO

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT BENDA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 3 BULANGO TIMUR KABUPATEN BONE BOLANGO MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT BENDA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 3 BULANGO TIMUR KABUPATEN BONE BOLANGO Djotin Mokoginta, Irvin Novita Arifin dan Taufik Masengge

Lebih terperinci

ekonomi dengan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI).

ekonomi dengan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELANGKAAN DIKELAS X SMA NEGERI 2 BIREUEN Noventi, Nurul Mahasiswa Pendidikan Ekonomi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMP Negeri 1 Mootilango Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMP Negeri 1 Mootilango Kabupaten 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini penulis laksanakan pada SMP Negeri 1 Mootilango Kabupaten Gorontalo tepatnya pada kelas VII 1 yang jumlahnya 32 siswa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah. menggunakan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah. menggunakan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah karena tidak hanya sekedar menyerap informasi yang disampaikan oleh guru, tetapi melibatkan berbagai

Lebih terperinci

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN Tugas Kegiatan Belajar II Tatang Kurniawan Judul Jurnal : PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

Lebih terperinci

Penerapan Strategi Pembelajaran Kreatif-Produktif Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SDN Inpres 5 Birobuli

Penerapan Strategi Pembelajaran Kreatif-Produktif Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SDN Inpres 5 Birobuli Penerapan Strategi Pembelajaran Kreatif-Produktif Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SDN Inpres 5 Birobuli Tri Haryanti SDN Inpres 5 Birobuli, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 PURWOSARI KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS HIDROSFER SEMESTER GENAP 2011/2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu dapat meningkatkan kualitas keberadaannya, serta mampu

BAB I PENDAHULUAN. individu dapat meningkatkan kualitas keberadaannya, serta mampu 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kunci pokok pembangunan suatu bangsa dimasa mendatang, termasuk Indonesia adalah pendidikan, sebab dengan pendidikan diharapkan setiap individu dapat meningkatkan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA KELAS XI SMA SWASTA FREE METHODIST MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA KELAS XI SMA SWASTA FREE METHODIST MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014. PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA KELAS XI SMA SWASTA FREE METHODIST MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh Berliana Fenny Gultom Drs. Syamsul Arif, M.Pd. ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pembelajaran di sekolah merupakan kegiatan utama dalam proses pendidikan pada umumnya yang bertujuan membawa siswa menuju pada keadaan yang lebih baik. Susanto

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR Ruslan Siregar Guru SD Negeri 010 Ratu Sima Dumai Selatan siregarruslan972@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION Oleh : Drs. M. Ramli, M.Pd * dan Anantakie Sulistiawati.A** ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO 232 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO Oleh: SUSMIATI SMP Negeri 1 Balongbendo Abstrak:

Lebih terperinci

PENINGKATAN MINAT, KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENINGKATAN MINAT, KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PENINGKATAN MINAT, KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VII A SMP PGRI BAGELEN Nurma Gupita Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

Suwardi kei1, Salma Bowtha2, Melizubaida Mahmud3 Jurusan Pendidikan Ekonomi. Abstrak

Suwardi kei1, Salma Bowtha2, Melizubaida Mahmud3 Jurusan Pendidikan Ekonomi. Abstrak Meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan Model pembelajaran Aktif Tipe Guided Teaching pada Mata pelajaran IPS Terpadu Di Kelas VIII-1 SMP Negeri 2 Botumoito Suwardi kei1, Salma Bowtha2, Melizubaida

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas V SD Inpres Salabenda Kecamatan Bunta

Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas V SD Inpres Salabenda Kecamatan Bunta Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas V SD Inpres Salabenda Kecamatan Bunta Hanafi Pontoh, Jamaludin, dan Hasdin Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti di dalam kehidupan manusia, karena pendidikan mempunyai peranan penting bagi kelangsungan hidup manusia.

Lebih terperinci

JEMBER TAHUN PELAJARAN

JEMBER TAHUN PELAJARAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MATERI MENGIDENTIFIKASIKAN CIRI- CIRI NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU BAGI

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Yunius, Siti Nuryanti, dan Yusuf Kendek Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING Jaka Nugraha & Choirul Nikmah Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya jaka.unesa@gmail.com

Lebih terperinci

MEIDITA CAHYANINGTYAS K

MEIDITA CAHYANINGTYAS K PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 MEIDITA CAHYANINGTYAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu bagian yang tidak dapat lepas dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu bagian yang tidak dapat lepas dari kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu bagian yang tidak dapat lepas dari kehidupan manusia, yang dimana pendidikan itu merupakan peran yang sangat penting bagi setiap

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Rohani SLBN 1 Palu, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh

Lebih terperinci

Candra Hulopi SI Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo

Candra Hulopi SI Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DIKELAS X PEMASARAN SMK NEGERI I LIMBOTO Candra Hulopi 911 409 022

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW FAHRUDDIN Guru SMA Negeri 1 Medan Email: fahruddin1958@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI KELAS XI IIS 5 SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Reni Rasyita Sari Program Studi

Lebih terperinci

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN :

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN : UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK PADA MATERI KENAMPAKAN ALAM, SOSIAL DAN BUDAYA SETEMPAT DI KELAS IV SD NEGERI 25 BANDA ACEH 54 Nina Aryani Guru SD Negeri 25 Banda

Lebih terperinci

OLEH. : Nurdin Dunggio. Nim : : Pendidikan Ekonomi. : Meyko Panigoro, S.Pd, M.Pd ABSTRAK

OLEH. : Nurdin Dunggio. Nim : : Pendidikan Ekonomi. : Meyko Panigoro, S.Pd, M.Pd ABSTRAK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN KELAS X THP-1 SMK NEGERI 1 LIMBOTO. OLEH Nama : Nurdin Dunggio Nim

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS I.A SD NEGERI 9 KABANGKA TAHUN AJARAN 2014/2015 Nur

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VI SD NEGERI 01 TANJUNGSARI PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan moralitas kehidupan pada potensi yang dimiliki oleh setiap manusia. Suatu pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang maju adalah bangsa yang mampu menunjukan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang maju adalah bangsa yang mampu menunjukan tingkat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa yang maju adalah bangsa yang mampu menunjukan tingkat kemajuan pendidikannya. Apa yang dapat dihasilkan dari sebuah pendidikan itulah yang akan memberikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi Melalui Pembelajaran Paikem Pada Materi Lingkungan Hidup

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi Melalui Pembelajaran Paikem Pada Materi Lingkungan Hidup Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi Melalui Pembelajaran Paikem Pada Materi Lingkungan Hidup Sarto Doka, Mohamad Jahja, Ahmad Zainuri Jurusan Fisika, Prodi Pendidikan Geografi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Undang-Undang Nomor 20 Tahun. Berdasarkan hal itu pemerintah terus berupaya mewujudkan kualitas

I. PENDAHULUAN. mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Undang-Undang Nomor 20 Tahun. Berdasarkan hal itu pemerintah terus berupaya mewujudkan kualitas I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA Oleh Bustaman Asis Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu Sarnita Y. Bau, Hasdin, dan Nurvita Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu : a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen, mengatur

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS Ani Rosidah anirosidah.cjr@gmail.com Universitas Majalengka ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar) PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar) Siti Halimatus Sakdiyah, Didik Iswahyudi Universitas Kanjuruhan Malang halimatus@unikama.ac.id,

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI MENGGUNAKAN MODEL TIME TOKEN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI MENGGUNAKAN MODEL TIME TOKEN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI MENGGUNAKAN MODEL TIME TOKEN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL Oleh : Endang Sri Suyati, M.Pd * dan Tantika Martining Tyas** ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI Oleh Sartin Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS Ermayanti ermayanti@unsri.ac.id Abstrak. Telah dilakukan Penelitian

Lebih terperinci

Penggunaan Model Cooperative Learning Tipe Think Pairs Hare Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKN pada Siswa Kelas V SD Inpres Duyu

Penggunaan Model Cooperative Learning Tipe Think Pairs Hare Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKN pada Siswa Kelas V SD Inpres Duyu Penggunaan Model Cooperative Learning Tipe Think Pairs Hare Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKN pada Siswa Kelas V SD Inpres Duyu Darlin SD Inpres Duyu, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Hasil belajar PKn

Lebih terperinci

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI BANYUANYAR II SURAKARTA

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MASRI MANSYUR Guru SMP Negeri YASFII Dumai masrimansyur449@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS XI IPS 2 MAN MOJOKERTO KABUPATEN MOJOKERTO Syifa ur Rokhmah Jurusan

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Melalui Model Mind Mapping Pada Siswa Kelas X Mas Kapita Kabupaten Jeneponto

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Melalui Model Mind Mapping Pada Siswa Kelas X Mas Kapita Kabupaten Jeneponto JPF Volume 2 Nomor 1 ISSN: 2302-8939 46 Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Melalui Model Mind Mapping Pada Siswa Kelas X Mas Kapita Kabupaten Jeneponto Nurhayati. G Jurusan Pendidikan Fisika,Fakultas

Lebih terperinci

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 1 No.1 ISSN 2354-614X Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya (Hamalik, 2004:79). Mutu pendidikan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III Mi Al-Hikmah Batu Bota

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III Mi Al-Hikmah Batu Bota Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III Mi Al-Hikmah Batu Bota Kasmiati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

JUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 1 Tahun 2014, ISSN: halaman 60-65

JUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 1 Tahun 2014, ISSN: halaman 60-65 JUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 1 Tahun 2014, ISSN: 2407-1269 halaman 60-65 Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Metode TGT (Team Game Tournament) Materi Sistem Pencernaan Makanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar

BAB I PENDAHULUAN. didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan anak didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar sesuai dengan apa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat

BAB I PENDAHULUAN. pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk

Lebih terperinci

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS Minarni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NU GRESIK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NU GRESIK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NU GRESIK Fandi Kurniawan Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar. UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VII A SMP N 3 SENTOLO Estiningsih Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki penetahuan dan keterampilan, serta manusia-manusia yang memiliki. latihan bagi peranannya di masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki penetahuan dan keterampilan, serta manusia-manusia yang memiliki. latihan bagi peranannya di masa mendatang. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikian pada hakikatnya adalah usaha sadar yang dilakukuan oleh manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini memiliki peranan

Lebih terperinci