MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT BENDA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 3 BULANGO TIMUR KABUPATEN BONE BOLANGO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT BENDA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 3 BULANGO TIMUR KABUPATEN BONE BOLANGO"

Transkripsi

1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT BENDA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 3 BULANGO TIMUR KABUPATEN BONE BOLANGO Djotin Mokoginta, Irvin Novita Arifin dan Taufik Masengge 1 ) ABSTRAK Taufik Masengge Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sifatsifat Benda Melalui Metode Eksperimen Di Kelas IV SDN 3 Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I, Drs. Djotin Mokoginta M.Pd dan Pembimbing II Irvin Novita Arifin S.Pd, M.Pd. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sifat-sifat benda di kelas IV SDN 3 Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango?. Tujuannya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada sifat-sifat benda di kelas IV SDN 3 Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango. Jenis penelitian yakni Penelitian Tindakan Kelas. Hipotesis penelitian jika guru menggunakan metode eksperimen, maka hasil belajar siswa kelas IV SDN 3 Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango akan meningkat. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode eksperimen maka hasil belajar siswa tentang materi sifat-sifat benda di kelas IV SDN 3 Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango meningkat. Adapun hasil yang diperoleh yaitu pada siklus I Siswa yang hasil belajarnya telah mencapai ketuntasan kriteria minimum pada mata pelajaran IPA yang telah ditetapkan sekolah yakni 80 sebanyak 3 siswa dengan presentase 13,63%. Sedangkan pada siklus II, Siswa yang hasil belajarnya telah mencapai ketuntasan sebanyak 20 siswa dengan presentase 90,9%. Berdasarkan data hasil tersebut maka jelas bahwa hasil belajar siswa pada materi sifat-sifat benda di kelas IV SDN 3 Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango dapat ditingkatkan. Kata kunci : hasil belajar, sifat-sifat benda, metode eksperimen 1 )Drs Djotin Mokoginta, M.Pd, dosen di jurusan PGSD FIP UNG dan Irvin Novita Arifin, S.Pd, M.Pd : Ningsi Djuma, S.Pd Guru di SDN 3 Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango.

2 Peran guru sangat besar dalam pengelolaan kelas karena guru sebagai penanggung jawab kegiatan belajar-mengajar di kelas. Guru merupakan sentral serta sumber kegiatan belajar-mengajar. Guru harus penuh inisiatif dan kreatif dalam pengelola kelas karena gurulah yang mengetahui secara pasti situasi dan kondisi kelas terutama keadaan siswa dengan segala latar belakangnya. Dalam kaitannya dengan tugas pengelolaan kelas, guru memiliki kewajiban menyampaikan sejumlah materi pelajaran sesuai dengan garis-garis besar program pengajaran, yang berupa informasi, fakta serta tugas dan keterampilan yang hurus dikuasai oleh siswa. Untuk itu, guru harus menguasai materi pelajaran, metode mengajar, dan teknik-teknik evaluasi. Dalam peran ini, guru dianggap sebagai informasi dan sumber belajar utama. Oleh karena itu, guru harus menambah dan memperluas wawasannya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berkembang saat ini. Agar proses belajar mengajar dapat berjalan optimal, guru harus perlu melakukan strategi. Costa (dalam Nuryani R, 2005 : 4) kata strategi sendiri dapat diartikan sebagai suatu rencana kegiatan yang dirancang secara seksama untuk mencapai tujuan yang ditunjang atau didukung oleh hasil pemilihan pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai. Alasan mengapa dalam merancang persiapan mengajar perlu menyusun strategi pembelajaran karena setiap pembelajaran suatu materi pelajaran guru perlu memilih dan menetapkan bentuk pengalaman belajarnya. Berarti guru akan menetapkan metode, medianya, situasi kelasnya, dan segala sesuatu yang mendukung keberhasilan proses pembelajaran. Untuk itu guru harus menguasai berbagai metode mengajar. Selain menguasai berbagai metode, guru juga harus mampu memilih metode yang tepat sesuai materi pelajaran, tingkat kecerdasan siswa, serta lingkungan dan kondisi setempat, kemudian merancang menjadi satu program mengajar yang baik dan terus diperbaiki serta disempurnakan. Kenyataanya benar bahwa guru saat ini telah menerapkan metode pembelajaran pada setiap proses belajar mengajar, tetapi sering ditemui ketidakcocokan metode dengan materi pembelajaran, salah satunya yakni seringnya guru menggunakan metode ceramah (konvensional) dan metode pembelajaran tidak membangkitkan motivasi belajar siswa, sehingga partisipasi siswa kurang dan hasil belajar tidak sesuai dengan tujuan dari perencanaan pembelajaran yang telah dibuat. Materi sifat-sifat benda pada mata pelajaran IPA merupakan salah satu materi pelajaran yang dapat diajarkan melalui suatu percobaan sehingga siswa bisa mengetahui secara langsung sifat-sifat benda. Namun ketidakcocokan penggunaan metode dalam penyampaian materi sifat-sifat benda seperti mengandalkan metode ceramah akan berakibat pada hasil belajar siswa tidak mencapai ketuntasan yang diharapkan. Hal tersebut juga peneliti temui di sekolah observasi di SDN 3 Bulango Timur. Berdasarkan hasil observasi di SDN 3 Bulango Timur, bahwa sebagian besar hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA masih rendah. Hal ini didasarkan dari data yang diperoleh pada mata pelajaran IPA tahun ajaran 2011/2012, dimana dari 20 siswa hanya 8 siswa atau 40% yang memenuhi kriteria ketuntasan belajar sedangkan sisanya sebanyak 12 siswa atau 60% yang belum

3 memenuhi kriteria ketuntasan belajar, dan kriteria ketuntasan mengajar (KKM) di SDN 3 Bulango Timur pada kelas IV adalah 80. Hasil belajar siswa yang diperoleh siswa tersebut tidak mencapai ketuntasan disebabkan oleh pemilihan dan penerapan metode pembelajaran yang belum tepat. Salah satu upaya yang dilakukan yakni metode pembelajaran yang dipilih hendaknya mampu melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran, yaitu dengan menerapkan metode eksperimen dalam pembelajaran. Menurut Nuryani R (2005:108) Metode ek sperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan menggunakan percobaan. Jadi dengan melakukan eksperimen berarti siswa melakukan kegiatan yang mencakup pengendalian variabel, pengamatan dan penggunaan alat-alat praktikum. Mengacu pada pengertian tersebut, diharapkan dengan menggunakan metode eksperimen hasil belajar siswa dapat meningkat. Berdasarkan uraian di atas, dilakukan penelitian tindakan kelas dan diformulasikan dalam judul Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sifat-sifat Benda Melalui Metode Eksperimen Di Kelas IV SDN 3 Bulango Timur. TINJAUAN PUSTAKA Sebelum penulis menguraikan pengertian hasil belajar, terlebih dahulu penulis ingin menguraikan pengertian belajar. Karena pada dasarnya belajar dulu kemudian setelah dilakukan evaluasi maka didapat hasil belajar. Menurut Skinner (dalam Fathurrohman, 2007: 5) mengartikan belajar sebagai suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung progresif. Menurut Hamalik (2005:36) bahwa Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. ( learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing). Berdasarkan pengertian tersebut, belajar adalah merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas daripada itu, yakni mengalami hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan kelakuan. Wingkel (dalam Kurnia, 2007: 3) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses kegiatan mental pada diri seseorang yang berlangsung dalam interaksi aktif individu dengan lingkungannya, sehingga menghasilkan perubahan yang relatif menetap. Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa Belajar adalah proses perubahan di dalam diri seseorang yang tidak hanya terbatas pada intelek atau pengetahuan seseorang, tetapi juga terjadinya perubahan pada tingkah laku pada diri orang tersebut. Perubahan tingkah laku itu seperti dari tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pengertian baru, serta timbul dan berkembang sifat-sifat sosial dan emosional. Menurut Poerwanti (2009:263) dalam pelaksanan pembelajaran, perlu melakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa, baik selama maupun mengikuti satuan pembelajaran tertentu. Keberhasilan proses belajar

4 adalah keberhasilan siswa selama mengikuti pembelajaran. Selama proses pembelajaran berlangsung, guru dapat mengetahui keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Disamping proses belajar, keberhasilan siswa juga dilihat dari hasil belajarnya. Keberhasilan siswa setelah mengikuti pembelajaran disebut dengan hasil belajar. Setelah proses pembelajaran berlangsung, guru dapat mengetahui siswa telah memahami konsep tertentu. Menurut Muljono (2007:1) evaluasi merupakan proses menilai sesuatu berdasarkan kriteria atau tujuan yang telah ditetapkan, yang selanjutnya diikuti dengan pengambilan keputusan atas objek yang dievaluasi. Gagne (dalam Hamzah 2007:137) menyebutkan bahwa hasil belajar merupakan kapasitas terukur dari perubahan individu yang diinginkan berdasarkan ciri-ciri atau variabel bawaannya melalui perlakuan pengajaran tertentu. Gagne (dalam Suprijono, 2012:5) hasil belajar adalah pola -pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Merujuk pemikiran tersebut, berikut hasil belajar berupa: a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespons secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi symbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan. b. Keterampilan intelek yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelektual yang terdiri dari kemampuan mengategorisasi, kemampuan analisis-sintesis fakta-konsep dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas. c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah. d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam utusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani. e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai sebagai standar perilaku. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tentang definisi hasil belajar, maka dapat disimpulkan hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai siswa dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Hasil belajar menekankan proses yaitu segala kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Nilai siswa diperoleh dari penampilan siswa sehari-hari ketika belajar. Hasil belajar diukur dengan berbagai cara misalnya, proses bekerja, hasil karya, penampilan, rekaman, dan tes.

5 TUJUAN PENELITIAN Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di kelas IV SDN 3 Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango. Penelitian tindakan kelas ini dilaksakan dalam dua siklus. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2013 dengan standar kompetensi memahami beragam dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya dan kompetensi dasar mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu. Siklus II dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2013 dengan standar kompetensi memahami beragam dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya dan kompetensi dasar mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu, akan tetapi indikator pada siklus I dan siklus II berbeda. Berdasarkan patokan pencapaian hasil belajar siswa untuk kelas IV SDN 3 Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango khususnya penentuan KKM untuk pelajaran IPA adalah 80 DESKRIPSI HASIL PENELITIAN Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di kelas IV SDN 3 Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango. Penelitian tindakan kelas ini dilaksakan dalam dua siklus. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2013 dengan standar kompetensi memahami beragam dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya dan kompetensi dasar mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Proses pembelajaran siklus I melalui metode eksperimen diperoleh hasil belajar siswa hanya 3 siswa atau 13,64%. Pada pelaksanaan pembelajaran diantaranya adalah siswa masih enggan untuk bertanya pada guru, hal ini sesuai dengan hasil pemantauan selama proses pembelajaran pada siklus I. Kendala lain yang berhasil diidentifikasi adalah kurang tertibnya siswa saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Berdasarkan hasil pemantauan kemudian dianalisis dan direfleksikan dari hasil belajar siswa pada materi sifat-sifat benda padat pada siklus I tersebut, maka perlu adanya perbaikan dalam proses pembelajaran selanjutnya, guru harus memperbaiki cara-cara memotivasi siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran, dan harus berusaha memberikan bimbingan bagi siswa yang pasif. Pada pelaksanaan siklus II, terjadi perubahan-perubahan seperti yang diharapkan, diantaranya yaitu hasil belajar siswa mencapai indikator ketuntasan yakni dari 13, 64% menjadi 90,9%, siswa aktif dalam proses pembelajaran, serta suasana pembelajaran menjadi lebih kondusif. Siswa-siswa pada pembelajaran siklus I terlihat pasif sedangkan pada pembelajaran siklus II tampak lebih aktif. Pencapaian hasil belajar sudah sesuai dengan yang diharapkan tidak lepas dari peran guru dalam proses pembelajaran salah satunya adalah peran guru dalam

6 memilih metode yang cocok dengan materi sifat-sifat benda padat, cair dan gas yakni metode eksperimen. KESIMPULAN Berdasarkan Hasil Penelitian dan Pembahasan dapat disimpulkan bahwa melalui metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sifat-sifat benda di kelas IV SDN 3 Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango. Adapun hasil yang diperoleh yaitu pada siklus I, siswa yang hasil belajarnya telah mencapai ketuntasan minimum pada mata pelajaran IPA sebanyak 3 siswa dengan presentase 13,64%, namun hasil tersebut belum memenuhi pencapaian indikator dari indikator kinerja yang telah ditentukan yaitu 80% sehingga dilaksanakanlah tindakan siklus II dan hasil dari pelaksanaan tindakan tersebut menunjukkan peningkatan hasil belajar menjadi 20 siswa atau 90,9%. Sehingga hasil tindakan silus II menunjukkan pencapaian ketuntasan hasil belajar telah melebihi dari indikator kinerja yaitu 80% dan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sifat-sifat benda. SARAN 1. Guru hendaknya menggunakan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA dengan memperhatikan karakteristik siswa. 2. Guru dapat menggunakan metode eksperimen untuk diterapkan pada materi lain, karena dengan menggunakan metode eksperimen, pembelajaran lebih jelas dan konkrit. 3. Siswa hendaknya lebih aktif dalam kegiatan eksperimen sehingga mudah memahami materi pelajaran. DAFTAR RUJUKAN Abimanyu, Soli dkk Strategi Pembelajaran. Departemen Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional. Alfina, Zulfah Metode Demonstrasi dan Eksperimen. (Online) ( diakses 22 September 2013) Arifin. Zainal Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosda Karya Aqib, Zainal Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran. Surabaya: Insan Cendekia. Endang Sedyatmi Sulistyowati. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mengidentifikasi Sifat-sifat Benda Melalui Metode Eksperimen. Skripsi. Salatiga. Universitas Kristen Satywacana

7 Fathurrohman, dkk Strategi Belajar Mengajar. Refika Aditama Hamalik, Oemar Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya. Haryanto Sains Untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta: Erlangga Hidayati, dkk Pengembangan Pendidikan IPS SD. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan Nasional. Kurnia, Ingridtwati Perkembangan Belajar Peserta Didik. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Muljono, Pudji Pengukuran dalam bidang Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta Mokodongan, Linda Penelitian Tentang Perubahan Wujud Benda Melalui Metode eksperimen. Skipsi. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo R, Nuryani Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: Universitas Negeri Malang. Poerwanti, Endang Assesmen Pembelajaran. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional Soemantri, Mulyani Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Maulana. Sudjana, Nana Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo Suprijono, Agus Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Meningkatkan Kemampuan Siswa melalui Model Pembelajaran Creative Problem Solving

Meningkatkan Kemampuan Siswa melalui Model Pembelajaran Creative Problem Solving Meningkatkan Kemampuan Siswa melalui Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Pada Materi Piutang mata pelajaran Akuntansi Kelas X Akuntansi 3 SMK Negeri 1 Limboto. Oleh Nama : Risnawati Lahiya,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran Matematika 2.1.1.1 Pengertian Matematika Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. adalah yang menggali potensi anak untuk selalu kreatif dan berkembang.

Bab I PENDAHULUAN. adalah yang menggali potensi anak untuk selalu kreatif dan berkembang. Bab I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menurut Kurikulum Berbasis Kompetensi yang disempurnakan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan bahwa setiap individu mempunyai potensi yang harus dikembangkan, maka

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL

LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Snow Balling (Bola Salju) Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi Kelas VII SMP Negeri I Paguat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. pelajaran tertentu, maka siswa yang demikian telah mencapai hasil belajar yang

BAB II KAJIAN TEORI. pelajaran tertentu, maka siswa yang demikian telah mencapai hasil belajar yang BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Pengertian Hasil belajar Hamzah B. Uno menjelaskan bahwa bila siswa tuntas dalam belajar, terampil melakukan suatu tugas, dan memiliki apresiasi yang baik terhadap

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Model Pembelajaran Make a Match 2.1.1 Pengertian Model pembelajaran Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran sebagai hasil penurunan teori psikologi pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membentuk sikap serta ketrampilan yang berguna baginya dalam menyikapi

BAB I PENDAHULUAN. membentuk sikap serta ketrampilan yang berguna baginya dalam menyikapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan pendidikan tidak lepas dari proses belajar mengajar, yang di dalamnya meliputi beberapa komponen yang saling terkait, antara lain; guru (pendidik),

Lebih terperinci

Ernidalisma Guru Matematika dan Kepala Sekolah SMP N 30 Pekanbaru. Kata kunci: metode pembelajaran learning start with a question, hasil belajar.

Ernidalisma Guru Matematika dan Kepala Sekolah SMP N 30 Pekanbaru. Kata kunci: metode pembelajaran learning start with a question, hasil belajar. PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII-6 SMP NEGERI 30 PEKANBARU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Ernidalisma Guru Matematika

Lebih terperinci

Model Cooperative Learning Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Aktivitas Siswa

Model Cooperative Learning Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Aktivitas Siswa JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia) ISSN Cetak: 2477-8524-ISSN Online: 2502-8103 http://jurnal.iicet.org Volume 1 Nomor 3, 2017, hlm 41-49 Info Artikel: Diterima: 12/04/2017 Direvisi: 26/05/2017

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya

BAB II KAJIAN TEORI. siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Pengertian Teknik Pembelajaran Teknik pembelajaran diartikan dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara

Lebih terperinci

INDRIYATI HEMETO (Mahasiswa S1 Jurusan PGSD FIP UNG) Pembimbing Drs. Djotin Mokoginta, M.Pd Irvin Novita Arifin, S.Pd, M.

INDRIYATI HEMETO (Mahasiswa S1 Jurusan PGSD FIP UNG) Pembimbing Drs. Djotin Mokoginta, M.Pd Irvin Novita Arifin, S.Pd, M. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENGARUH GAYA TERHADAP GERAK BENDA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KLEAS IV SDN 21 BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO INDRIYATI HEMETO (Mahasiswa S1 Jurusan

Lebih terperinci

BAB II Kajian Pustaka

BAB II Kajian Pustaka BAB II Kajian Pustaka 2.1 Kajian Teori Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian, pembahasan landasan teori dalam penelitian ini berisi tinjauan pustaka yang merupakan variabel dari penelitian ini. Kajian

Lebih terperinci

IRAWATI (Mahasiswa Jurusan S1 PGSD FIP UNG) Pembimbing Drs. Djotin Mokoginta, M.Pd Irvin Novita Arifin, S.Pd, M.Pd ABSTRAK

IRAWATI (Mahasiswa Jurusan S1 PGSD FIP UNG) Pembimbing Drs. Djotin Mokoginta, M.Pd Irvin Novita Arifin, S.Pd, M.Pd ABSTRAK 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS V SDN I BIAU KABUPATEN GORONTALO UTARA IRAWATI (Mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Kajian Tentang Model Pembelajaran Cooperative Learning a. Pengertian Model Pembelajaran Menurut Agus Suprijono (2009: 46) mengatakan bahwa model pembelajaran

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Suatu studi di SDN 01 Poasia) Kota Kendari tahun 2012.

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Suatu studi di SDN 01 Poasia) Kota Kendari tahun 2012. PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Suatu studi di SDN 01 Poasia) Kota Kendari tahun 2012 Oleh: Nana Sumarna 1 Abstrak. Metode pemecahan masalah merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Merujuk pemikiran

Lebih terperinci

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK 131 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI PESAWAT SEDERHANA DENGAN MENERAPKAN METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 5 SIMEULU TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SITI ARFAH, S.Pd 1 Oleh: ABSTRAK

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS PENGESAHAN ARTIKEL MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS.2 DI SMA NEGERI 1 TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO

Lebih terperinci

Saira Tolana, , *Dr. Hj. Zulaecha Ngiu, M.Pd, **Asmun W. Wantu S.Pd, M.Sc, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan

Saira Tolana, , *Dr. Hj. Zulaecha Ngiu, M.Pd, **Asmun W. Wantu S.Pd, M.Sc, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Kemasyarakatan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo Hal. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 16 PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 16 PADANG 13-130 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 16 PADANG Gusmaweti. Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

adalah proses beregu (berkelompok) di mana anggota-anggotanya mendukung dan saling mengandalkan untuk mencapai suatu hasil

adalah proses beregu (berkelompok) di mana anggota-anggotanya mendukung dan saling mengandalkan untuk mencapai suatu hasil 46 2. Kerjasama a. Pengertian Kerjasama Menurut Lewis Thomas dan Elaine B. Johnson ( 2014, h. 164) kerjasama adalah pengelompokan yang terjadi di antara makhlukmakhluk hidup yang kita kenal. Kerja sama

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY 1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY PADA PEMBELAJARAN IPS DI SDN 28 PAINAN TIMUR KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Mardalinda 1, Muhammad Sahnan 1, Khairul 2.

Lebih terperinci

Dita Agnes Dekasari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dita Agnes Dekasari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X IIS 3 SMA NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Dita Agnes Dekasari

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 MENGKENDEK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 MENGKENDEK PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 MENGKENDEK Suri Toding Lembang Pendidikan Matematika Universitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Sekolah Dasar (SD)/Madrasah

Lebih terperinci

Nia Rosmeliati Sihotang Guru SMP Negeri 8 Tebing Tinggi ABSTRAK

Nia Rosmeliati Sihotang Guru SMP Negeri 8 Tebing Tinggi   ABSTRAK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR GAGASAN KREATIF DALAM TINDAKAN EKONOMI MATA PELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) DI KELAS VII SMP NEGERI

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR Ruslan Siregar Guru SD Negeri 010 Ratu Sima Dumai Selatan siregarruslan972@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Nur Fitria STKIP PGRI Bandar Lampung ABSTRACT Keywords: Methods plantet type of question, Results of the economic study

Nur Fitria STKIP PGRI Bandar Lampung ABSTRACT Keywords: Methods plantet type of question, Results of the economic study KELAS XI SEMESTER GENAP SMK WASKITA BEKRI LAMPUNG Nur Fitria STKIP PGRI Bandar Lampung ABSTRACT One contributing factor in the success of the learning process is the use of teaching methods. One method

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian teori 2.1.1. Mata Pelajaran IPA di Sekolah Dasar Menurut Piaget dalam Heruman (2007:1), Anak SD berada pada fase operasional konkret. Kemampuan yang tampak pada fase ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang individu di muka bumi ini, tanpa pendidikan berarti seseorang tidak berilmu, padahal kita tidak

Lebih terperinci

Sumaji, Djotin Mokoginta*, Meylan Saleh** PGSD (S1) Universitas Negeri Gorontalo, Jln. Jenderal Sudirman No. 6 Kota Gorontalo

Sumaji, Djotin Mokoginta*, Meylan Saleh** PGSD (S1) Universitas Negeri Gorontalo, Jln. Jenderal Sudirman No. 6 Kota Gorontalo MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ENERGI ALTERNATIF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLE NON-EXAMPLE DI KELAS IV SDN 3 BULANGO TIMUR Sumaji, Djotin Mokoginta*, Meylan Saleh** PGSD

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Metode (method). Secara harafiah berarti cara. metode atau metodik berasal dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Metode (method). Secara harafiah berarti cara. metode atau metodik berasal dari A. Metode Diskusi BAB II KAJIAN PUSTAKA Metode (method). Secara harafiah berarti cara. metode atau metodik berasal dari bahasa Yunani (metha), yang berarti melalui atau melewati. Secara umum metode atau

Lebih terperinci

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL EVERYONE IS TEACHER HERE

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL EVERYONE IS TEACHER HERE PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL EVERYONE IS TEACHER HERE DI KELAS IV SDN 35 PAGAMBIRAN PADANG Silvia Meirisa¹, Gusnetti², Yulfia Nora¹ ¹Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setelah siswa menerima pengalaman belajarnya. Sejumlah pengalaman yang. dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. setelah siswa menerima pengalaman belajarnya. Sejumlah pengalaman yang. dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan peserta didik. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Orientasi dalam pelaksanaan proses pembelajaran adalah siswa memiliki hasil belajar yang baik sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh setiap sekolah.

Lebih terperinci

Suwardi kei1, Salma Bowtha2, Melizubaida Mahmud3 Jurusan Pendidikan Ekonomi. Abstrak

Suwardi kei1, Salma Bowtha2, Melizubaida Mahmud3 Jurusan Pendidikan Ekonomi. Abstrak Meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan Model pembelajaran Aktif Tipe Guided Teaching pada Mata pelajaran IPS Terpadu Di Kelas VIII-1 SMP Negeri 2 Botumoito Suwardi kei1, Salma Bowtha2, Melizubaida

Lebih terperinci

pembelajaran berkembang, agar pembelajaran dapat berkembang kegiatan

pembelajaran berkembang, agar pembelajaran dapat berkembang kegiatan 1 Gambaran Tentang Penerapan Metode Demonstrasi Pada pembelajaran IPA di SDN 04 Wonosari Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo Oleh : Asna Rivai Pembimbing I : Dr. Hj. Asni Ilham, S.Pd, M.Pd Pembimbing

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BENDA DI LINGKUNGAN SEKITAR DALAM METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN SIFAT

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BENDA DI LINGKUNGAN SEKITAR DALAM METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN SIFAT Artikel Skripsi PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BENDA DI LINGKUNGAN SEKITAR DALAM METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN SIFAT SIFAT CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN MOJOSARI KABUPATEN TULUNGAGUNG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri sendiri dan alam sekitar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 06 November sampai 28 November 2009. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik

Lebih terperinci

KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH

KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH Siti Halimatus Sakdiyah dan Kurnia Tri Yuli Prodi PGSD-FIP Universitas Kanjuruhan Malang E-mail: halimatus@unikama.ac.id

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Hasil Belajar a. Pengertian Belajar Belajar menurut beberapa ahli antara lain menurut Rukmana & Suryana (2006:10) menyatakan bahwa Belajar adalah suatu proses

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126 NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI METODE COURSE REVIEW HORAY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 KEMIRI, KEBAKKRAMAT, KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh : SRI

Lebih terperinci

MELALUI KELAS IV SDN 2013/2014 PENDIDIKAN

MELALUI KELAS IV SDN 2013/2014 PENDIDIKAN PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN TUMBUHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SDN SABRANG TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. dan belajar dalam suasana senang serta efektif. strategi/ metode/ teknik pembelajaran/bimbingan yang up to date.

BAB II KAJIAN TEORI. dan belajar dalam suasana senang serta efektif. strategi/ metode/ teknik pembelajaran/bimbingan yang up to date. BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Strategi Pembelajaran Tugas pengawas satuan pendidikan tidak hanya melakukan supervisi manajerial kepala sekolah, namun juga membina guru melalui supervisi akademik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia sangat tergantung. mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia sangat tergantung. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan mutu sumber daya manusia merupakan suatu keharusan dalam menjawab tantangan di era global. Perkembangan dan kemajuan suatu bangsa yang menjadi penentu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran 1. Belajar 1) Pengertian Belajar Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang

Lebih terperinci

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek 78 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATERI PENGARUH SINAR MATAHARI TERHADAP KONDISI ALAM DAN KEHIDUPAN DI BUMI MELALUI METODE EKSPERIMEN

Lebih terperinci

Arnot Pakpahan Surel :

Arnot Pakpahan Surel : PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MENGENAI SISTEM TATA SURYA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI Arnot Pakpahan Surel : arnotpakpahan20@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pengalaman disini berupa pengalaman untuk melakukan proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pengalaman disini berupa pengalaman untuk melakukan proses belajar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengalaman disini berupa pengalaman untuk melakukan proses belajar dan berusaha mencari makna dari pengalaman tersebut. 1 Manusia pada dasarnya orang yang mempunyai

Lebih terperinci

METODE TANYA JAWAB MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE TANYA JAWAB MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA METODE TANYA JAWAB MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ROSLIANA Guru SMP Negeri 3 Tapung rrosliana911 @gmail.com ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RENCANA TINDAKAN. dilakukan sendiri ataupun dengan melibatkan orang lain. Dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RENCANA TINDAKAN. dilakukan sendiri ataupun dengan melibatkan orang lain. Dalam BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RENCANA TINDAKAN A. Kajian Pustaka 1. Hasil Belajar a. Pengertian Belajar Secara umum belajar dapat diartikan sebagai suatu aktifitas seseorang atau siswa mencoba memperoleh pengetahuan,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Oemar Hamalik menjelaskan belajar adalah modifikasi atau

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Oemar Hamalik menjelaskan belajar adalah modifikasi atau 1 BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Pengertian Belajar Oemar Hamalik menjelaskan belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman ( leraning is defined as the modification

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Landasan teoretis yang dipakai dalam penelitian ini meliputi, (1). Bahasa Indonesia, (2). Metode Talking Stick, (3). Hasil belajar. 2.1.1. Bahasa Indonesia Pada

Lebih terperinci

SULASTRI M. HABIBIE (Mahasiswa Jurusan S1 PGSD FIP UNG) Pembimbing Drs. Djotin Mokoginta, S.Pd, M.Pd Meylan Saleh, S.Pd, M.Pd

SULASTRI M. HABIBIE (Mahasiswa Jurusan S1 PGSD FIP UNG) Pembimbing Drs. Djotin Mokoginta, S.Pd, M.Pd Meylan Saleh, S.Pd, M.Pd MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI MEDIA VISUAL DI KELAS III SDN NO 01 TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO SULASTRI M. HABIBIE (Mahasiswa Jurusan S1 PGSD

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Model Pembelajaran Active Learning Tipe Modeling The Way a. Pengertian model pembelajaran Active Learning tipe Modeling the Way Active Learning (pembelajaran

Lebih terperinci

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : 2442-3432 e-issn : 2442-3432 Vol. 3, no 1Februari2016 PERANAN PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOKDENGAN MEDIA BELAJAR GAMBARTERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertianpengertian,

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertianpengertian, BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertianpengertian, apresiasi, dan keterampilan. Merujuk pemikiran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 5-26 Januari di kelas VII MTs Tsamrotul Huda Jepara Tahun Ajaran 2009/2010.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Pada kajian teori dijabarkan berbagai landasan sebagai pendukung penelitian, permasalahan dan variabel penelitian yang diteliti semua ditulis pada kajian teori. Untuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Motivasi Belajar a. Pengertian Motivasi Belajar Motivasi merupakan pendorong bagi perbuatan siswa. Menyangkut soal mengapa siswa berbuat demikian dan apa tujuannya

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE MIND MAPPING PADA IPA DI KELAS IV SD

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE MIND MAPPING PADA IPA DI KELAS IV SD MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE MIND MAPPING PADA IPA DI KELAS IV SD FARIJA ROSLAINI SIREGAR Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh

Lebih terperinci

Oleh: SARWIASIH, S.Pd ABSTRAK

Oleh: SARWIASIH, S.Pd ABSTRAK UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR BAHASA JAWA TENTANG MELAKUKAN WAWANCARA MELALUI METODE DEMONSTRASI BAGI SISWA KELAS V SEMESTER I SDN 02 GANTEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh: SARWIASIH,

Lebih terperinci

Oleh: Maelah SMP Negeri 1 Pogalan Kabupaten Trenggalek

Oleh: Maelah SMP Negeri 1 Pogalan Kabupaten Trenggalek JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME, NO., DESEMBER 0 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI MUATAN LISTRIK MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF SISWA KELAS IX-A SMP NEGERI POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari kegiatan proses belajar mengajar. Keberhasilan dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari kegiatan proses belajar mengajar. Keberhasilan dalam proses belajar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan pengajaran di sekolah merupakan bagian dari kegiatan pendidikan umumnya, yang secara otomatis meningkatkan kualitas anak didik kearah yang lebih baik.

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI MEDAN ESTATE

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI MEDAN ESTATE PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI MEDAN ESTATE RAMLI SITORUS Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD Email: ramlisitorus105@ymail.com

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Fiqih dengan melalui penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe picture and

BAB V PEMBAHASAN. Fiqih dengan melalui penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe picture and BAB V PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas II di MIN Sumberjati Kademangan Blitar pada mata pelajaran Fiqih dengan melalui penerapan model

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MOTIVASI SISWA MEMILIH JURUSAN IPS PADA SISWA KELAS XI IPS DI SMAN 1 KOTA JAMBI

HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MOTIVASI SISWA MEMILIH JURUSAN IPS PADA SISWA KELAS XI IPS DI SMAN 1 KOTA JAMBI HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MOTIVASI SISWA MEMILIH JURUSAN IPS PADA SISWA KELAS XI IPS DI SMAN 1 KOTA JAMBI Nurjanah, Amin Saib, Siti Syuhada PENDAHULUAN Latar Belakang Pendidikan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa : Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menengah, yang diselenggarakan dengan memberi keteladanan,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menengah, yang diselenggarakan dengan memberi keteladanan, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi pendidikan menengah, yang diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN METODE GENERATIVE LEARNING DI SD NEGERI 10 TALANG SOLOK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN METODE GENERATIVE LEARNING DI SD NEGERI 10 TALANG SOLOK PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN METODE GENERATIVE LEARNING DI SD NEGERI 10 TALANG SOLOK Putri Rahayu 1, Gusmaweti 2, Erwinsyah Satria 1 1 Program Studi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Kajian Teori 2.1.1. Model Pembelajaran Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan mampu melahirkan siswa yang cakap dan berhasil menumbuhkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan mampu melahirkan siswa yang cakap dan berhasil menumbuhkan kemampuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang bertujuan untuk mengembangkan harkat, martabat individu dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini bisa terwujud jika

Lebih terperinci

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No. Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No. 1 Polanto Jaya Fartati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah suatu proses interaksi (hubungan timbal balik) antara guru dengan siswa. Dalam proses tersebut, guru memberikan bimbingan dan menyediakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan moralitas kehidupan pada potensi yang dimiliki oleh setiap manusia. Suatu pendidikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Belajar dan Pembelajaran 2.1.1 Konsep Belajar 2.1.1.1 Pengertian Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku melalui interaksi dengan lingkungan. Hamalik

Lebih terperinci

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene Muh. Jupriadi, Bustamin, dan Lilies Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Lensa Vol. 2 No. 2, ISSN

Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Lensa Vol. 2 No. 2, ISSN PENERAPAN PEMBERDAYAAN BERPIKIR MELALUI PERTANYAAN (PBMP) DALAM PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TEAM QUIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DI SMPN 2 BATULAYAR Syifaul Gummah 1, Saiful Prayogi 2, Sukainil

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Pembelajaran IPS Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang mengintegrasikan materi-materi terpilih dari ilmu-ilmu sosial untuk kepentingan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN Lariang Melalui Metode Demonstrasi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN Lariang Melalui Metode Demonstrasi Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN Lariang Melalui Metode Demonstrasi Putu Ayu Puspayanti, Lilies, Bustamin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. 1 Tinjauan Tentang Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Kartu-Kartu. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

BAB II KAJIAN TEORI. 1 Tinjauan Tentang Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Kartu-Kartu. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1 Tinjauan Tentang Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Kartu-Kartu Pertanyaan a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif Strategi pembelajaran aktif merupakan kegiatan

Lebih terperinci

Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika 2 (2), 8-13 (2016)

Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika 2 (2), 8-13 (2016) ISSN: 2502-2318 (Online) ISSN: 2443-2911 (Print) Alamat URL http://omega.uhamka.ac.id/ ω o m e g a Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika 2 (2), 8-13 (2016) Upaya Peningkatan Hasil Belajar Fisika dengan

Lebih terperinci

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS Minarni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. strategi pembelajaran itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian

BAB II KAJIAN TEORI. strategi pembelajaran itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1.Pengertian Teknik Pembelajaran Suyono dan Hariyanto menjelaskan teknik pembelajaran adalah upaya untuk menjamin agar seluruh siswa di dalam kelas diberikan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat

BAB I PENDAHULUAN. pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. arti formal, yaitu pendidikan yang diterima oleh siswa melalui guru dan biasanya

BAB I PENDAHULUAN. arti formal, yaitu pendidikan yang diterima oleh siswa melalui guru dan biasanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang secara luas dikenal di masyarakat adalah pendidikan dalam arti formal, yaitu pendidikan yang diterima oleh siswa melalui guru dan biasanya dilakukan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Gagne menyatakan hasil belajar berupa: 1. Informasi Verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam

BAB II KAJIAN TEORI. Gagne menyatakan hasil belajar berupa: 1. Informasi Verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam BAB II KAJIAN TEORI A. Hasil Belajar IPA 1. Hasil Belajar Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Gagne menyatakan hasil

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES DAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA DI KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 16 KARANGASEM TAHUN AJARAN 2013/ 2014 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Yunius, Siti Nuryanti, dan Yusuf Kendek Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Dalam proses belajar mengajar, hasil belajar yang diharapkan harus dirumuskan

BAB II KAJIAN TEORI. Dalam proses belajar mengajar, hasil belajar yang diharapkan harus dirumuskan BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Hasil belajar Dalam proses belajar mengajar, hasil belajar yang diharapkan harus dirumuskan guru dengan benar, agar guru dapat merancang /mendisain pengajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains dalam arti sempit adalah disiplin

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains dalam arti sempit adalah disiplin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains dalam arti sempit adalah disiplin ilmu yang terdiri dari ilmu fisik dan ilmu biologi. Ilmu pengetahuan alam berupaya

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR Vicky Budi Utomo 1, Dedi Kuswandi 2, Saidah Ulfa 3 Jurusan Teknologi Pendidikan FIP Universitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Kajian Teori Hasil Belajar. Sudjana, (2004:22) berpendapat hasil Belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Kajian Teori Hasil Belajar. Sudjana, (2004:22) berpendapat hasil Belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Kajian Teori 2.1.1. Hasil Belajar. Sudjana, (2004:22) berpendapat hasil Belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Pembelajaran IPA di SD Pembelajaran IPA Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan bagian dari ilmu pegetahuan atau sains yang semula berasal dari bahasa

Lebih terperinci

Oleh. Sarlin K. Dai Meyko Panigoro La Ode Rasuli Pendidikan Ekonomi

Oleh. Sarlin K. Dai Meyko Panigoro La Ode Rasuli Pendidikan Ekonomi MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 1 TILAMUTA

Lebih terperinci

: Model pembelajaran inkuiri, keaktifan siswa, hasil belajar siswa, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

: Model pembelajaran inkuiri, keaktifan siswa, hasil belajar siswa, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA MATERI BENDA DAN SIFATNYA DI KELAS III SD NEGERI PADURENAN 04 BEKASI Aningsih Irnawati Sapitri

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG Dwi Wahyuning Tiyas 1, Suminah 2, Sutansi 3 Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. prilaku sebagai akibat dari pengalaman dan latihan. 2 Slameto juga merumuskan tentang

BAB II KAJIAN TEORI. prilaku sebagai akibat dari pengalaman dan latihan. 2 Slameto juga merumuskan tentang BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Teoretis 1. Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebijakan perubahan Kurikulum 2013 merupakan sebuah ikhtiar dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebijakan perubahan Kurikulum 2013 merupakan sebuah ikhtiar dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan di Indonesia saat ini telah mengalami beberapa perubahan yang terjadi karena dilakukannya berbagai usaha pembaharuan dalam proses pendidikan.

Lebih terperinci