Suwardi kei1, Salma Bowtha2, Melizubaida Mahmud3 Jurusan Pendidikan Ekonomi. Abstrak
|
|
- Indra Muljana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2 Meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan Model pembelajaran Aktif Tipe Guided Teaching pada Mata pelajaran IPS Terpadu Di Kelas VIII-1 SMP Negeri 2 Botumoito Suwardi kei1, Salma Bowtha2, Melizubaida Mahmud3 Jurusan Pendidikan Ekonomi Abstrak Suwardi Kei, Nim : , Penggunaan Model Pembelajaran Aktif (Tipe Guided Teaching) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Di Kelas VIII-1 SMP Negari 2 Botomoito Kabupaten Boalemo. Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo Di bawah bimbingan ibu Dra. Hj. Salma Bowtha, M.Pd dan Melizubaida Mahmud, S.Pd, M.Si selaku pembimbing I dan II. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan rumusan masalah apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa melalui penggunaan model pembelajaran aktif tipe Guided Teaching pada mata pelajaran IPS Terpadu di kelas VIII-1 SMP Negeri Botumoito. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa melalui penggunaan model pembelajaran aktif tipe Guided Teaching pada pelajaran IPS Terpadu di kelas VIII-1 SMP Negeri 2 Botumoito. Variabel penelitian terdiri dari variabel input, variabel proses, dan variabel output, objek penelitian berjumlah 25 orang siswa. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan lemabar observasi kegaiatan guru dan kegaiatn siswa sera tes hasil belajar yang dilakukan secara bersiklus. Sebagai kesimpulan dari penelitian ini adalah hipotesis tindakan yang dikemukakan jika digunakan model pembelajaran Aktif Tipe Guided Teaching pada mata pelajaran IPS Terpadu maka hasil belajar siswa SMP Negeri 2 Botumoito akan meningkat. Dapat diterima Hal ini dapat dilihat dari 1) siswa yang memperoleh hasil belajar 70 ke atas meningkat dari 54,16% pada siklus 1 meningkat menjadi 70,83% pada siklus 2, 2) hasil pengamatan kegiatan guru yang termasuk kategori sangat baik dan baik meningkat dari 12,5% pada siklus 1 menjadi 43,75% pada siklus 2, 3) hasil pengamatan kegiatan siswa yang termasuk kategori sangat baik dan baik meningkat dari 10% pada siklus 1 menjadi 30% pada siklus 2 Kata Kunci: Penggunaan Model Pembelajaran Aktif Tipe Guided Teaching, Hasil Belajar Siswa Melizubaida Mahmud. S.Pd.M.Si.. Dosen Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Negeri Suwardi Kei,Mahasiswa. Gorontalo. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo. Dra.Hj. Salma Bowtha. M.Pd Dosen Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo.
3 Dalam proses pendidikan manusia membutuhkan dua aspek yang saling mengisi yaitu aspek hominisasi dan aspek humanisasi. Proses hominisasi adalah melihat manusia sebagai makluk hidup yang berdasarkan pada ekologinya yaitu manusia memerlukan kebutuhan-kebutuhan biologis seperti makan, beranak pinak, memerlukan pemukiman dan pekerjaan untuk menopang kehidupannya, sedangkan proses humanisasi melihat manusia pada hakekatnya sebagai mahluk yang bermoral, artinya manusia bukan hanya sekedar hidup tetapi hidup untuk mewujudkan suatu eksistensi, yaitu bahwa manusia hidup bersama-sama dengan sesama manusia sebagai ciptaan yang maha kuasa. Di dalam proses ini tingkah laku manusia diarahkan kepada nilai-nilai kehidupan yang vertikal di dalam kenyataan hidup bersama dengan sesama manusia. Aspek yang kedua inilah yang sering terlupakan, padahal jika disadari bersama bahwa aspek ini adalah bekal yang sangat diperlukan di dalam kehidupan bersama menuju cita-cita bersama yaitu kehidupan yang lebih baik, lebih tentram dan berkeadilan. Pendidikan memiliki peranan penting dalam perjalanan kehidupan manusia, seiring dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi (IPTEK) karena melalui sektor pendidikan dapat menciptakan manusia yang berkualitas dan nantinya akan mampu berkompetensi dalam kemajuan IPTEK. Menyadari akan hal tersebut, tentunya jalur yang tepat menyiapkan sumber daya manusia yang handal adalah melalui jalur pendidikan. Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar juga merupakan proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu. Belajar bukan menghafal dan bukan pula mengingat. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada individu. Oleh sebab itu, belajar adalah proses yang aktif, belajar adalah proses mereaksi terhadap semua situasi
4 yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang diarahkan kepada tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar adalah proses melihat, mengamati dan memahami sesuatu. Apabila berbicara tentang belajar maka berbicara bagaimana mengubah tingkah laku seseorang. Kegiatan belajar dalam pembelajaran dilakukakan oleh dua orang pelaku, yaitu siswa dan guru. Perilaku guru adalah mengajar dan perilaku siswa adalah belajar. Perilaku mengajar dan perilaku belajar tersebut terkait dengan bahan pembelajaran. Bahan penbelajaran dapat berupa pengetahuan, nilai-nilai kesusilaan, seni, agama, sikap, dan keterampilan. Hubungan antara guru, siswa, dan bahan ajar bersifat dinamis dan kompleks. Untuk mencapai keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran, terdapat beberapa komponen yang dapat menunjang, yaitu komponen tujuan, komponen materi, komponen strategi belajar mengajar, dan komponen evaluasi. Masing-masing komponen saling terkait dan saling mempengaruhi satu sama lain. Pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi: tujuan, materi, metode, dan evaluasi. Keempat komponen pembelajaran tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menentukan model-model pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran (Rusman, 2013 :). Metode pembelajaran didefinisikan sebagai cara yang digunakan guru, yang dalam menjalankan fungsinya merupakan alat mencapai tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran lebih bersifat prosedural, yaitu berisi tahapan tertentu, sedangkan teknik adalah cara yang digunakan, yang bersifat impelemantif (B. Uno, 2012:2). Oleh karena itu, tiap guru hendaknya dapat memilih atau mengkombinasikan beberapa metode mengajar yang tepat agar dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, dalam artian dapat mengacu keingintahuan dan memotivasi siswa agar terlibat aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar akan memberi peluang besar terhadap pencapaian tujuan pembelajaran.
5 Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, maka seorang guru dituntut kemampuannya untuk menggunakan model pembelajaran secara bervariasi, yang mampu meransang antusias atau motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran terutama pada mata pelajaran ekonomi yang secara umum hanya teori akan tetapi menuntut keaktifan peserta didik dalam memperoleh dan memahami materi yang dipelajari. Namun, pada kenyataannya masih banyak guru yang menggunakan cara lama dalam mengajar yang hanya menyajikan tanpa melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari hasil semester siswa SMP Negeri 2 Botumoito Kabupaten Boalemo kelas VIII-1 pada mata pelajaran IPS terpadu yang nilainya rata-rata di bawah nilai ketuntasan atau di bawah nilai 70 dari jumlah 24 orang siswa yang mendapat nilai ketuntasan sesuai KKM yaitu hanya 8 orang atau sebesar 33,33% dan yang tidak memenuhi nilai sesuai standar KKM adalah 16 orang atau sebasar 66,66%. Proses belajar dikatakan berhasil apabila hasil pembelajaran mencapai 70% atau semua siswa mendapatkan nilai 70 ke atas sesuai standar KKM.. Rendahnya perolehan hasil belajar mata pelajaran IPS Terpadu di kelas VIII-1 menunjukan adanya permasalahan terhadap rendahnya cara belajar peserta didik dan kemampuan guru dalam mengolah pembelajaran yang berkualitas untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal. Guru harus dapat mengetahui faktorfaktor penyebab ketidak berhasilan peserta didik dalam pelajaran IPS Terpadu. Sebagai guru yang baik dan profesional, permasalahan ini perlu ditanggulangi dengan segera, dalam meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan model pembelajaran aktif tipe Guided Teaching. Penggunaan model pembelajaran aktif tipe Guided Teaching menjadi alternative untuk membangun antusias atau motivasi belajar peserta didik. Model pembelajaran aktif tipe Guided Teaching adalah pembelajaran yang diawali dengan beberapa pertanyaan yang diberikan oleh guru kepada siswa. Guru menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang mempunyai beberapa kemungkinan jawaban. Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman atau
6 kemampuan siswa, kemudian guru membuat hipotesa atau kesimpulan dan membuat beberapa kategori. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti termotivasi dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas sebagai usaha perbaikan kualitas proses dan hasil pembelajaran pada mata pelajaran IPS terpadu dengan judul: "Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Aktif Tipe (Guided Teaching) Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Di Kelas VIII-1 SMP Negeri 2 Botumoito Kabupaten Boalemo. Kerangka berpikir yang di gunakan pada penelitian ini menggambarkan peningkatan hasil belajar siswa melalui penggunaan model pembelajaran aktif tipe Guided Teaching pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 2 Botumoito Kabupaten Boalemo, dimana hasil belajar siswa sangat rendah sebelum menggunakan model pembelajaran aktif tipe Guided Teaching. Dari 24 orang siswa yang berada di kelas VIII-1 SMP Negeri 2 Botumoito yang memperoleh nilai ketutuntasan sesuai standar KKM pada mata pelajaran IPS Terpadu hanya 8 orang yang memperoleh nilai tuntas atau bisa dikatakan hanya sebesar 33,33% dan yang memperoleh nilai tidak tuntas berjumlah 16 orang atau bisa dikatakan sebesar 66,66%. Dari uraian di atas maka kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah dapat digambarkan sebagai berikut : Model Pembelajaran Aktif Tipe guided Teaching Siswa (Proses Input) Hasil Belajar siswa (Proses Output) Gambar 1: Kerangka Berpikir Hipotesis Tindakan
7 Berdasarkan permasalahan penelitian dan kajian teori maka dikemukakan hipotesis tindakan sebagai berikut: jika digunakan model pembelajaran Aktif Tipe Guided Teaching pada mata pelajaran IPS Terpadu maka hasil belajar siswa SMP Negeri 2 Botumoito akan meningkat. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu melalui model pembelajaran aktif tipe Guided Teaching, terlebih dahulu diawali dengan apersepsi dan motivasi kemudian dilanjutkan dengan menyampaikan beberapa pertanyaan untuk membuka pikiran dan kemampuan yang siswa miliki. Kemudian siswa diberi waktu untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan diskusi pada kelompok kecil. Dari hasil diskusi yang siswa lakukan di kelompok kecil, siswa menyampaikan hasil jawaban mereka dan hasilnya dikelompokkan berdasarkan kategori -kategori yang nantinya akan guru sampaikan dalam pembelajaran. Selanjutnya guru menyampaikan pembelajaran yang sebenarnya melalui ceramah interaktif. Hasil penelitian pada mata pelajaran IPS Terpadu melalui model pembelajaran aktif tipe guided teaching, menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar dari siklus 1 ke siklus 2 yang mendapat nilai 70 yaitu 54,16% menjadi 70,83%. Hal ini terjadi akibat alternatif tindakan yang dilakukan pada proses pembelajaran. Peningkatan hasil belajar tersebut dapat dilihat melalui model pembelajaran aktif tipe guided teaching dimana pembelajaran diawali dengan pengenalan topik oleh guru. Guru bisa menuliskan topik tersebut di papan tulis atau dapat pula guru bertanya jawab apa yang diketahui peserta didik mengenai topik itu. Kegiatan sumbang saran ini dimaksudkan untuk mengaktifkan struktur kognitif yang telah dimiliki peserta didik agar lebih siap menghadapi pelajaran yang baru. Walaupun hasil belajar siswa telah mengalami peningkatan, tapi masih memerlukan pengembangan lebih lanjut. Ini disebabkan dalam pembelajaran masih terdapat beberapa siswa yang hasil belajarnya memperoleh nilai kurang dari 70. Dalam penerapan model pembelajaran aktif tipe guided teaching biasanya dimulai oleh guru dengan mengajukan pertanyaan dan meminta siswa untuk menemukan solusi. Pertanyaan tersebut bersifat terbuka dan siswa harus
8 membangun pengetahuannya sendiri dari pengetahuan awal yang dimiliki. Guru membimbing siswa menemukan jawaban yang benar. Pembelajaran terbimbing (guided teaching) merupakan ide konstruktivisme yang terfokus pada pembelajaran yang menyenangkan dan mengarahkan siswa pada cara berpikir yang berbeda. Cara berpikir yang berbeda ini membantu meningkatkan kreatifitas siswa dalam mendapatkan solusi untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Dalam proses pembelajaran terbimbing lebih teliti dalam mengajarkan sebuah konsep, karena siswa diberi pengalaman lebih pada rincian konsep-konsep tersebut. Evaluasi yang dilaksanakan pada akhir siklus 1 menunjukan dari 24 siswa yang dikenai tindakan, terdapat 13 siswa (54,16%) yang memperoleh nilai 70 dan siswa (45,8%) yang memperoleh nilai 70. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh siswa masih belum memenuhi kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan, yang disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya belum optimal pembelajaran yang diajarkan oleh guru, siswa belum bisa merespon pelajaran dengan baik yang diajarkan oleh guru, dan siswa belum terbaiasa dengan pendekatan yang diterapkan oleh guru sehingga hanya siswa tertentu saja yang aktif dalam memecahkan masalah serta berpartisipasi. Keadaan inilah dapat dilihat pada hasil pengamatan kegiatan guru dan siswa pada siklus 1. Dari pengamatan kegiatan guru pada siklus 1 terdapat 16 aspek yang diamati, 2 aspek (12,5%) kriteria sangat baik, 3 aspek (18,75%) kriteri baik, 7 aspek (43,75%) kriteria cukup baik, dan 4 aspek (25%) kriteria kurang baik. Sedangkan hasil pengamatan siswa pada siklus 1 terdapat 10 aspek yang diamati, 1 aspek (10%) kriteria sangat baik, 2 aspek (20%) kriteria baik, 3 aspek (30%) cukup baik, dan 4 aspek (40%) kriteria kurang baik. Berbagai kekurangan yang terdapat pada siklus 1 selajutnya disempurnakan pada siklus 2. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan pada akhir pelajaran, menunjukkan bahwa dari 24 siswa yang dikenai tindakan yang mencapai ketuntasan adalah 17 siswa (70,83%) dengan nilai 70 keatas dan 7 siswa (29,16%) memperoleh nilai 70. Dengan nilai rata-rata kelas 7,14%. Ini dapat dilihat dari hasil pengamatan kegiatan guru pada siklus 2 terhadap 16 aspek
9 yang di amati, 7 aspek (43,75%) kriteria sangat baik, 5 aspek (31,25%) kriteria baik, 4 aspek (25%) kriteria cukup baik, dan 0 aspek (0%) untuk kriteria kurang baik. Sedangkan hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus 2 dari 10 aspek yang diamati, 3 aspek (30%) kriteria sangat baik, 3 aspek (30%) kriteria baik, 4 aspek (40%) cukup baik, dan 0 aspek (0%) kritria kurang baik. Hubungan antara strategi, tujuan dan metode pembelajaran dapat digambarkan sebagai suatu kesatuan sistem yang bertitik tolak apa penentuan tujuan pembelajaran, pemilihan strategi pembelajaran, dan perumusan tujuan. Yang kemudian diimplementasikan ke dalam berbagai metode yang relevan selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan memperhatikan hasil belajar siswa dari hasil observasi awal yang dilihat langsung di sekolah dari 33,33%, menjadi 54,16% pada siklus 1 dan meningkat lagi menjadi 70,83% pada siklus 2. Dengan demikian hipotesis tindakan dikemukakan jika menggunakan model pembelajaran aktif tipe guided teaching, maka hasil belajar siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 2 Botumoito meningkat. Telah teruji dengan benar dan dapat diterima. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka simpulan peneliti sebagai berikut: penggunaan model pembelajaran aktif tipe Guided Teaching dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 2 Botumoito tahun pelajaran 2014/2015. Hal ini dapat dilihat dari bukti hasil analisis 1) siswa yang memperoleh hasil belajar 70 ke atas meningkat dari 54,16% pada siklus 1 meningkat menjadi 70,83% pada siklus 2, 2) hasil pengamatan kegiatan guru yang termasuk kategori sangat baik dan baik meningkat dari 12,5% pada siklus 1 menjadi 43,75% pada siklus 2, 3) hasil pengamatan kegiatan siswa yang termasuk kategori sangat baik dan baik meningkat dari 10% pada siklus 1 menjadi 30% pada siklus 2. Saran Berdasarkan kesimpulan penelitian maka peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:
10 Dalam proses pembelelajaran, guru hendaknya dapat memilih dan menganalisis metode atau model pembelajaran yang tepat, serta tidak hanya berpatokan pada satu model pembelajaran saja. Dari hasil penelitian ini, model pembelajaran aktif tipe guided teaching dapat meningkatkan hasil belajar siswa, oleh sebab itu guru perlu menggunkan model pembelajaran guided teaching dalam kegiatan belajar mengajar.
11 DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zaenal, Penelitian Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya: Bandung. Andy Al-Fharaby, Pembelajaran Terbimbing (Guided Teaching). Tersedia di online. terbimbing (guided teaching).html. diakses pada tanggal 19/maret/2014. B. Uno Hamzah, Model Pembelajaran (Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang Aktif Dan Kreatif). PT Bumi Aksara: Jakarta. Edi Purnomo, Model Pembelajaran Guided Teaching. Tersedia dionline. www. (model pembelajaran Guided Teaching-ilmu & pendidikan)html. Diakses pada tanggal 19/maret/2014. Fathurrohman & Sukikno Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islam. PT Refika Aditama. Komara Endang, Penelitian tindakan kelas dan peningkatan profesionalitas guru. PT Refika Aditama: Bandung. Nasution. S, 2008 Dasar-Dasar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar. Pustaka Pelajar: Yogyakarta. Rusman, Model-Model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme Guru). PT Raja Grafindo Persada. Sudjana. Nana, Dasar-Dasar Proses Mengajar. Sinar Baru Algensido: Bandung. Suprijono. Agus, Cooperative Learning Teori Dan Aplikasi Paikem. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.Uno, Koni Satri Assessment Pembelajaran. Bumi Aksara: Jakarta Yunus, Hamza Dkk Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Universitas Negeri Gorontalo.
BAB I PENDAHULUAN. aspek hominisasi dan aspek humanisasi. Proses hominisasi adalah melihat manusia sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses pendidikan manusia membutuhkan dua aspek yang saling mengisi yaitu aspek hominisasi dan aspek humanisasi. Proses hominisasi adalah melihat manusia sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan menurut UU No.20 tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan menurut UU No.20 tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna di muka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna di muka bumi, selain memiliki ciri-ciri fisik yang khas ia juga dilengkapi dengan kemampuan intelegensia dan
Lebih terperinciTelah di setujui Oleh Dosen pembimbing. Jurusan Pendidikan Ekonomi ABSTRAK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TARI BAMBU DI KELAS VII-B SMP NEGERI 1 MANANGGU KABUPATEN BOALEMO Fitri Yanti Katili
Lebih terperinciMultin Arabi, Salma Bowtha, Radia Hafid 1. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Abstrak
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU MELALUI METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI KELAS VII SMP NEGERI 4 BOLAANG UKI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN Multin Arabi, Salma
Lebih terperinciOleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu
153 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI KEGIATAN EKONOMI DAN PEMANFAATAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DI SMP NEGERI 1 WONOAYU Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Hasil Belajar Siswa, Metode Pembelajaran Inkuiri
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Pembelajaran Inkuiri Pada Mata Pelajaran Ips Dikelas Viib Smp Negeri 11 Kota Gorontalo Delpita Naus 1, Dra. Hj. Salma Bowtha, M.Pd 2, Roy Hasiru, S.Pd.,M.Pd
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS
PENGESAHAN ARTIKEL MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS.2 DI SMA NEGERI 1 TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Fiqih dengan melalui penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe picture and
BAB V PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas II di MIN Sumberjati Kademangan Blitar pada mata pelajaran Fiqih dengan melalui penerapan model
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT BENDA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 3 BULANGO TIMUR KABUPATEN BONE BOLANGO
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT BENDA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 3 BULANGO TIMUR KABUPATEN BONE BOLANGO Djotin Mokoginta, Irvin Novita Arifin dan Taufik Masengge
Lebih terperinciCandra Hulopi SI Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DIKELAS X PEMASARAN SMK NEGERI I LIMBOTO Candra Hulopi 911 409 022
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembentukan dan pengembangan sumber daya manusia dalam menghadapi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam pembentukan dan pengembangan sumber daya manusia dalam menghadapi kemajuan zaman, seperti era globalisasi
Lebih terperinciPengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Kelas IX MTs Negeri Bolangitang Timur
1 Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Kelas IX MTs Negeri Bolangitang Timur Sasmita Hairia Lauma 1, Salma Bowtha 2, Badriyyah Djula 3
Lebih terperinciDiyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta
1 UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH (ICM) KELAS VIID SMP NEGERI 4 PANDAK Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta
Lebih terperinciMETODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MASRI MANSYUR Guru SMP Negeri YASFII Dumai masrimansyur449@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciDi dalam proses belajar mengajar PKn, seorang guru dituntut harus bersikap professional serta dinamis dan kreatif, sehingga mampu mengubah dan
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL UNJUK KERJA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS IV MIS DAMBALO KECAMATAN TOMILITO KABUPATEN GORONTALO UTARA Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY
1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY PADA PEMBELAJARAN IPS DI SDN 28 PAINAN TIMUR KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Mardalinda 1, Muhammad Sahnan 1, Khairul 2.
Lebih terperinciPROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA III ISBN
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI BILANGAN BULAT PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PAKEM DI MIS MAURA EL-MUMTAZTANAH SERIBU BINJAI SELATAN Athiiyah
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR Ruslan Siregar Guru SD Negeri 010 Ratu Sima Dumai Selatan siregarruslan972@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciPROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
Artikel Skripsi PENGARUH PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP PENGUASAAN CIRI-CIRI LINGKUNGAN SEHAT DAN LINGKUNGAN TIDAK SEHAT SISWA KELAS III SDN WONOREJO TAHUN AJARAN 2014 / 2015 SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciOpin Ahmad 1, Salma Bowtha 2, Radia Hafid 3
1 Hasil Penelitian Tindakan Kelas Tentang Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kartu Arisan Pada Materi Pajak Kelas VIII A SMP Negeri 2 Wonosari Opin Ahmad
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS 6 SEKOLAH DASAR
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 34 Nomor 1 Tahun 2017 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS 6 SEKOLAH DASAR Dyah Kartika Sari
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X IPS 1 DI SMA NEGERI 1 MARISA
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X IPS 1 DI SMA NEGERI 1 MARISA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) JURNAL OLEH LUTFIAH PAKAYA NIM.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup Negara, juga merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari penelitian tindakan kelas (PTK) pada siswa kelas VIIB SMP Negeri 3 Tempel dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
Lebih terperinciARTIKEL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREATIVITAS MENGAJAR GURU MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 1 BOLAANG UKI
ARTIKEL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREATIVITAS MENGAJAR GURU MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 1 BOLAANG UKI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN Oleh RANTI HASAN NIM: 911 410 162 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciPERSETUJUAN PEMBIMBING
PERSETUJUAN PEMBIMBING Jurnal Yang Berjudul FAKTORFAKTOR PENGHAMBAT KREATIVITAS GURU DALAM MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA MATA PELAJARAN IPS DI SDN 6 BULANGO SELATAN KABUPATEN BONEBOLANGO
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN JURNAL
LEMBAR PENGESAHAN JURNAL 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GERAK BENDA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS III SDN 12 BOTUMOITO KECAMATAN BOTUMOITO KABUPATEN BOALEMO rahma@gmail.com Lukman
Lebih terperinciOleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088
PENERAPAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI DAUR HIDUP HEWAN BAGI SISWA KELAS IV SEMESTER I SD N 02 KARANGBANGUN KECAMATAN MATESIH TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional yang saat ini diberlakukan mempunyai tuntutan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem Pendidikan Nasional yang saat ini diberlakukan mempunyai tuntutan yang mendasar, yakni peningkatan kualitas pembelajaran karena sumber daya manusia diperoleh
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA KELAS VIID SMP N I SEYEGAN Jundari Universitas PGRI Yogyakarta ndarijun@yahoo.com
Lebih terperinciJurusan Pendidikan Ekonomi Prodi S1 Pendidikan Ekonomi
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS X AK 1 SMK NEGERI 1 BATUDAA KABUPATEN GORONTALO Sofyawati Usman Jurusan Pendidikan Ekonomi
Lebih terperinciKOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH
KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH Siti Halimatus Sakdiyah dan Kurnia Tri Yuli Prodi PGSD-FIP Universitas Kanjuruhan Malang E-mail: halimatus@unikama.ac.id
Lebih terperinciJURNAL PENELITIAN. Oleh: ELVIRA YUSUF NIM
JURNAL PENELITIAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA KOMPETENSI MELAKUKAN PROSEDUR ADMINISTRASI (MPA) DI KELAS X ADP-1 SMK NEGERI
Lebih terperinciEFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PBL DAN TPS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PBL DAN TPS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA Yessy Yolanda, Pujiati, Nurdin Pendidikan Ekonomi P. IPS Unila Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses
BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Hasil Belajar Keberhasilan proses belajar mengajar dapat dilihat dari hasil belajar yang dicapai, yaitu perubahan yang menjadi semakin baik setelah melaksanakan
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN JURNAL
LEMBAR PENGESAHAN JURNAL MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA MELALUI METODE ROLE PLAYING KELAS IV SDN 3 TOLINGGULA TENGAH KECAMATAN TOLINGGULA KABUPATEN GORONTALO UTARA Oleh WIWIN KARES YASIN NIM. 151
Lebih terperinciOLEH. : Nurdin Dunggio. Nim : : Pendidikan Ekonomi. : Meyko Panigoro, S.Pd, M.Pd ABSTRAK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN KELAS X THP-1 SMK NEGERI 1 LIMBOTO. OLEH Nama : Nurdin Dunggio Nim
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MEMAHAMI DAN MENANGKAP PESAN DALAM LAGU MELALUI METODE DEMONSTRASI. Endah Sulistiowati
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MEMAHAMI DAN MENANGKAP PESAN DALAM LAGU MELALUI METODE DEMONSTRASI SMP
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Disusun Untuk Memenuhi Sebagai. Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan sekolah Dasar. Disusun Oleh : Disusun :
PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TEGALGONDO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi
Lebih terperinciKata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VII A SMP N 3 SENTOLO Estiningsih Universitas PGRI Yogyakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dirasakan oleh setiap warga negara. Dengan adanya pendidikan terjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Sistematis oleh karena proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakekat pendidikan adalah suatu usaha untuk mencerdaskan dan membudayakan manusia serta mengembangkannya menjadi sumber daya yang berkualitas. Berdasarkan UU
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR
PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR Nursinar Guru SD Negeri 010 Ratu Sima Dumai Selatan nursinar613@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa negara adalah bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan mulai dari tingkat sekolah dasar sampai
Lebih terperinciROSITA SAYEDI Nim Pembimbing 1. Dr. Hamzah Yunus, M.Pd 2. Badriyyah Djula, S.Pd., M.Pd
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DENGAN METODE DRILL PADA MATERI KERTAS KERJA (WORKSHEET) MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X 5 SMA NEGERI 2 GORONTALO ROSITA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan untuk membuat dirinya berguna di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana secara etis, sistematis, intensional dan kreatif dimana peserta didik mengembangkan potensi diri, kecerdasan, pengendalian
Lebih terperinci2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI TULISAN DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI SISWA KELAS XI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dalam pandangan tradisional selama beberapa dekade dipahami sebagai bentuk pelayanan sosial yang harus diberikan kepada masyarakat. Namun demikian pendidikan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. 1 Tinjauan Tentang Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Kartu-Kartu. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif
BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1 Tinjauan Tentang Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Kartu-Kartu Pertanyaan a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif Strategi pembelajaran aktif merupakan kegiatan
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas V SD Negeri 6 Marisa Kabupaten Pohuwato
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas V SD Negeri 6 Marisa Kabupaten Pohuwato Abstrak Munawir Dulman, Haris Mahmud, Samsi Pomalingo 1
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA Oleh: Finanda Rizki Sahati 11144100125 Pendidikan Matematika Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Ilmu Pengetahuan Sosial adalah ilmu yang mempelajari tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Ilmu Pengetahuan Sosial adalah ilmu yang mempelajari tentang masalah-masalah yang ada di sekitar kita sesuai dengan pernyataan Susanto (2014: 6) IPS merupakan
Lebih terperinciSULASTRI M. HABIBIE (Mahasiswa Jurusan S1 PGSD FIP UNG) Pembimbing Drs. Djotin Mokoginta, S.Pd, M.Pd Meylan Saleh, S.Pd, M.Pd
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI MEDIA VISUAL DI KELAS III SDN NO 01 TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO SULASTRI M. HABIBIE (Mahasiswa Jurusan S1 PGSD
Lebih terperinciARTIKEL. Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Mengikuti Ujian Sarjana Pada Fakulats Ekonomi Dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF TIPE PROBLEM-BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI SMK NEGERI 1 BOALEMO DI KAB.BOALEMO ARTIKEL Diajukan Sebagai
Lebih terperinciOleh. Sarlin K. Dai Meyko Panigoro La Ode Rasuli Pendidikan Ekonomi
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 1 TILAMUTA
Lebih terperinciSaira Tolana, , *Dr. Hj. Zulaecha Ngiu, M.Pd, **Asmun W. Wantu S.Pd, M.Sc, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan
Kemasyarakatan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo Hal. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR
Lebih terperinciPenggunaan Model Pembelajaran Examples Non-Examples untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMK Negeri 1 Bireun
28 Penggunaan Model Pembelajaran Examples Non-Examples untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMK Negeri 1 Bireun Budiono SMK Negeri 1 Bireun email: budionosmkbir@gmail.com ABSTRAK Kualitas pembelajaran
Lebih terperinciKata kunci : Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assisted Individualization (TAI), motivasi belajar, dan hasil belajar.
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 IMOGIRI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk
Lebih terperinciKata Kunci : Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, PAIKEM A. PENDAHULUAN
Implementasi Pendekatan PAIKEM Untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa Kelas XI SMKN 1 Wadaslintang Kabupaten Wonosobo Tahun Pelajaran 2012/2013. Oleh M. Hajar Anwari. Pendidikan Teknik Otomotif. e-mail: mhajaranwari@yahoo.co.id
Lebih terperinciPENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY MENGGUNAKAN HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
PENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY MENGGUNAKAN HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA YANTI REFITA Guru SMP Negeri 3 Dumai yantirefita3@gmail.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciMETODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA WANDY Guru SMP Negeri 3 Tapung wandy6779@gmail.com ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVII/Nopember 2013
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MARRY GO ROUND PADA SISWA KELAS IV B SD NEGERI KLEGUNG I Kiki Engga Dewi SD Negeri Jaban Sleman Abstrak Tujuan penelitian tindakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menuntut lembaga pendidikan untuk lebih dapat menyesuaikan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya alam manusia (SDM). Sejalan perkembangan
Lebih terperinciErlisa Pertiwi, Syahril Bardin, Masitah Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mulawarman
Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Learning Cycle Dan Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar IPA Biologi Kelas VII SMP Negeri 13 Samarinda Tahun Pembelajaran 2015/2016 Erlisa Pertiwi, Syahril
Lebih terperinciyang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing-masing yang tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya memperhatikan
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE POWER OF TWO PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI KELAS VIII-B DI SMP NEGERI 1 BOLAANG Tjitriyanti Potabuga 1, Meyko
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan menengah, yang diselenggarakan dengan memberi keteladanan,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi pendidikan menengah, yang diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan
Lebih terperinciPenggunaan Model Carousel Feedback untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Peta pada Siswa Kelas XII IPS 1 SMA Negeri 2 Madiun
Kusuma, Penggunaan Model Carousel Feedback untuk Meningkatkan... 81 Penggunaan Model Carousel Feedback untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Peta pada Siswa Kelas XII IPS 1 SMA Negeri 2 Madiun Nanin
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KOMBINASI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN SUNGAI MIAI 5 BANJARMASIN Noorhafizah
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ROLE PLAYING
PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 01 KEDUNGJERUK MOJOGEDANG KARANGANYAR TAHUN 2012/2013 Disusun Oleh : SUMARNO A. 54A100001
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteritik Subyek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SDN No. 86 Kota Tengah Kota Gorontalo
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Lensa Vol. 2 No. 2, ISSN
PENERAPAN PEMBERDAYAAN BERPIKIR MELALUI PERTANYAAN (PBMP) DALAM PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TEAM QUIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DI SMPN 2 BATULAYAR Syifaul Gummah 1, Saiful Prayogi 2, Sukainil
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) Abstrak
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) Triyatno 1, John Sabari 2 1 Mahasiswa Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta
Lebih terperinciHJ. AMINAH. Kepala SMP Negeri 19 Mataram.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SISWA KELAS IX-A MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK KECIL (BUZZ GROUP DISCUSSION) DI SMP NEGERI 10 MATARAM ABSTRAK HJ. AMINAH Kepala SMP Negeri 19 Mataram
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung dalam lingkungan tertentu.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan dasar matematika yang harus dimiliki oleh siswa adalah kemampuan komunikasi matematika. Kemampuan komunikasi matematika perlu dikembangkan, karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. merupakan satu usaha yang sangat penting dan dianggap pokok dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikian pada hakikatnya adalah usaha sadar yang dilakukuan oleh manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini memiliki peranan
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu kompleks perbuatan yang sistematis untuk membimbing anak menuju pada pencapaian tujuan ilmu pengetahuan. Proses pendidikan yang diselenggarakan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA ( PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Colomadu Tahun 2011/2012 ) Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa dan negara. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Pasal 3 Tahun tentang tujuan pendidikan nasional yaitu;
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peran yang sangat menentukan dalam perkembangan untuk mewujudkan diri individu terutama bagi perkembangan bangsa dan negara. Undang-Undang Republik
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. tujuan pembelajaran tertentu. Oleh karena itu, strategi pembelajaran bukan
BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Strategi Each One Teach One a. Strategi Pembelajaran Secara Umum Jamal Ma mur Asmani menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah serangkaian dan keseluruhan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 TAJI TAHUN AJARAN 2014/2015
PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 TAJI TAHUN AJARAN 2014/2015 Naskah Publikasi Ilmiah Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.2 No.3 (2016) : ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph
Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol.2 No.3 (2016) : 147-154 ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 2 PADANG BATUNG PADA KONSEP EKOSISTEM
Lebih terperinciJurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)
Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)-217 123 Upaya Meningkatkan Berkomunikasi dalam Bahasa Inggris Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Pada Siswa Kelas XII di
Lebih terperinciPerbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif
Jurnal Matematika Vol. 3 No. 2, Desember 2013. ISSN: 1693-1394 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif Tri Wahyuningsih
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 06 November sampai 28 November 2009. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang peningkatan pemahaman siswa tentang materi peristiwa proklamasi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dibahas hasil-hasil penelitian yang memperlihatkan tentang peningkatan pemahaman siswa tentang materi peristiwa proklamasi kemerdekaan RI melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. Seperti yang di ungkapkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam membangun harkat dan martabat suatu bangsa. Dengan pendidikan yang bermutu, akan tercipta sumber daya
Lebih terperinciKata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA
Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : 2442-3432 e-issn : 2442-3432 Vol. 3, no 1Februari2016 PERANAN PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOKDENGAN MEDIA BELAJAR GAMBARTERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar pada hakekatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE
UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 1 SENTOLO Nurul Arum Sulistyowati FKIP, Universitas
Lebih terperinciPenerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 1 ISSN 2354-614X Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu Nuriati, Najamuddin Laganing, dan Yusdin
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS POKOK BAHASAN USAHA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dengan kata lain, peran pendidikan sangat penting untuk. pendidikan yang adaptif terhadap perubahan zaman.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia, sedangkan kualitas sumber daya manusia tergantung pada kualitas pendidikannya. Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. guru dalam suatu proses belajar mengajar. Keluhan-keluhan tentang sulitnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Karena tujuan pendidikan pada dasarnya adalah mengantar manusia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Membaca adalah salah satu keterampilan yang sangat penting di dalam kehidupan. Karena hampir semua pengetahuan menyajikan ilmunya dalam bentuk teks tulisan yang mana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa ini bangsa Indonesia telah dituntut untuk bersaing disegala bidang, terutama bidang pendidikan. Dalam hal ini kesiapan generasi penerus bangsa baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1..1 Latar Belakang Masalah Pendidikan berperan penting dalam menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa. Oleh karena itu, pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan
Lebih terperinci