EVALUASI DAN USULAN ALOKASI SUMBER DAYA UNTUK MENGURANGI OVERTIME DENGAN PENDEKATAN SIMULASI PADA DIVISI PUMPING UNIT DI PT FACO GLOBAL ENGINEERING
|
|
- Sukarno Sugiarto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 EVALUASI DA USULA ALOKASI SUMBER DAYA UTUK MEGURAGI OVERTIME DEGA PEDEKATA SIMULASI PADA DIVISI PUMPIG UIT DI PT FACO GLOBAL EGIEERIG Deodatus Difta, Parwadi Moengin, Sucipto Adisuwiryo Laboratorium Sistem dan Simulasi Industri Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Trisakti o Hp Deodatus Difta : deodatus_difta@hotmail.com ABSTRACT Salah satu tujuan alokasi sumber daya manusia adalah untuk melakukan penyeimbangan lini produksi untuk mengurangi overtime. Overtime dilakukan untuk mencegah keterlambatan dalam penyelesaian produksi. Hal ini terjadi di PT. Faco Global Engineering divisi pumping unit. Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah mengurangi overtime dengan melakukan alokasi sumber daya di lantai produksi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan perhitungan line balancing dan pendekatan simulasi. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 10 waktu pengamatan produksi dan transportasi yang diuji keseragaman dan kecukupan. Setelah dilakukan perhitungan maka didapakan beban kerja terbesar dan nilai efisiensi tertinggi adalah saat welding. Pendekatan simulasi dilakukan dengan membuat model awal dan usulan dimana model awal harus diverifikasi dan divalidasi terlebih dahulu kemudian direplikasi. Setelah dilakukan perhitungan maka didapatkan replikasi sebanyak 12 untuk 10 model usulan. Model usulan terbaik adalah yang kedelapan yaitu penambahan 1 operator baru pada area welding dan pemindahan 2 operator dari area setting ke area welding. Kata kunci: Overtime, line balancing, efisiensi, simulasi. 1. PEDAHULUA 1.1 Latar Belakang Permasalahan Salah satu produk yang diproduksi di PT Faco Global Engineering adalah pumping unit dengan tipe C yang berada di Workshop 4. Permintaan rata-rata terhadap produk pumping unit di Workshop 4 sekitar 25 unit/bulan. Divisi pumping unit ini mendapat pesanan 50 unit untuk pembuatan dalam dua bulan. Untuk mencegah keterlambatan maka dilakukan overtime. Berikut ini data pemesanan pumping unit dari PT. IMECO. Tabel 1 Tanggal Pemesanan dan Pengiriman Pumping Unit Produk Tipe Konsumen Tanggal Pemesanan Tanggal Pengiriman Durasi Pumping Unit C IMECO 22-Apr 20-Jun 60 hari Sumber: PT. Faco Global Engineering divisi pumping unit (2013) Evaluasi yang dilakukan adalah menyeimbangkan lintasan produksi pada Workshop 4. Dengan adanya evaluasi tersebut dapat diketahui beban kerja yang didapat pada masing-masing stasiun kerja yang berpengaruh pada kinerja operator. 1.2 Pokok Permasalahan Pokok permasalahan yang dihadapi oleh PT Faco Global Engineering adalah sering terjadi overtime saat memproduksi 50 pumping unit dalam waktu dua bulan. Berikut ini data jam kerja reguler dan overtime. Evaluasi dan Alokasi SDM (Dedatus dkk) Jurnal Teknik Industri ISS:
2 Tabel 2 Jadwal Penggunaan Overtime Jadwal Hari Kerja Jumlah Jam Reguler/hari Jumlah Hari Reguler Jumlah Jam Reguler Total Jam Kerja Reguler (Dalam Jam) (Dalam hari) (Dalam Jam) (Dalam Jam) Senin - Jumat Sabtu Jadwal Penggunaan Jumlah Jam Overtime/hari Jumlah Hari Overtime Jumlah Jam Overtime Overtime (Dalam Jam) (Dalam hari) (Dalam Jam) Senin - Jumat Minggu Total Waktu Proses Produksi (Jam) Sumber: PT. Faco Global Engineering divisi pumping unit (2013) Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa penggunaan overtime adalah sejumlah 46 jam tapi target untuk memproduksi 50 pumping unit dalam 2 bulan tetap tercapai. Dalam penelitian ini dilakukan pengalokasian sumber daya di lantai produksi workshop 4 untuk mengurangi overtime Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengevaluasi proses produksi pada workshop 4 di PT. Faco Global Engineering untuk megidentifikasi overtime yang terjadi. 2. Melakukan analisa dan memberikan usulan terhadap faktor faktor yang telah diidentifikasikan dalam mengurangi overtime pada divisi pumping unit. 3. Melakukan evaluasi hasil perbaikan overtime dengan menggunakan pendekatan simulasi Batasan Masalah Mengingat adanya keterbatasan waktu dan luasnya permasalahan, maka perlu dilakukan pembatasan dalam melakukan penelitian, antara lain : 1. Penelitian dilakukan pada PT Faco Global Engineering divisi Pumping Unit. 2. Produk yang diteliti adalah pumping unit tipe C di workshop 4 3. Penelitian dilakukan dari bulan Maret 2013 sampai dengan Juni Penelitian pada lantai produksi dilakukan dalam keadaan normal dan lancar. 5. Software yang dipakai untuk simulasi adalah Promodel Utilitas yang akan ditinjau adalah utilitas dari operator. 2. LADASA TEORI 2.1 Keseimbangan Lintasan Menurut Baroto (2002), lini produksi adalah penempatan area-area kerja di mana operasi-operasi diatur secara berurutan dan material bergerak secara kontinu melalui operasi yang terangkai seimbang. Menurut karakteristiknya lini produksi dibagi menjadi 2 : 1. Lini fabrikasi, merupakan lintasan produksi yang terdiri atas sejumlah operasi pekerjaan yang bersifat membentuk atau mengubah bentuk benda kerja. 2. Lini perakitan, merupakan lintasan produksi yang terdiri atas sejumlah operasi perakitan yang dikerjakan pada beberapa stasiun kerja dan digabungkan menjadi benda assembly atau subassembly. Kriteria umum keseimbangan lintasan perakitan adalah memaksimumkan efisiensi atau meminimumkan balance delay. Tujuan pokok dari penggunaan metode ini adalah untuk mengurangi atau meminimumkan waktu menganggur (idle time) pada lintasan yang ditentukan oleh operasi yang paling lambat. Evaluasi dan Alokasi SDM (Dedatus dkk) Jurnal Teknik Industri ISS:
3 Tujuan keseimbangan lintasan (line balancing) adalah untuk memperoleh suatu arus produksi yang lancar dalam rangka memperoleh utilisasi yang tinggi atas fasilitas, tenaga kerja, dan peralatan melalui penyeimbangan waktu kerja antar workstation, dimana setiap elemen tugas dalam suatu kegiatan produk dikelompokkan sedemikian rupa dalam beberapa stasiun kerja yang telah ditentukan sehingga diperoleh keseimbangan waktu kerja yang baik. Permulaan munculnya persoalan keseimbangan lintasan (line balancing) berasal dari ketidak seimbangan lintasan produksi yang berupa adanya work in process pada beberapa workstation. (Scholl, Boysen, Fliedner 2008). Sedangkan tujuan dari lintasan produksi yang seimbang adalah sebagai berikut: 1. Menyeimbangkan beban kerja yang dialokasikan pada setiap workstation sehingga setiap workstation selesai pada waktu yang seimbang dan mencegah terjadinya bottleneck. (Bottleneck a dalah suatu operasi yang membatasi output dan frekuensi produksi.) 2. Menjaga agar pelintasan perakitan tetap lancar dan berlangsung terus menerus. 3. Meningkatkan efisiensi atau produktifitas. 2.2 Sistem Law and Kelton (2007) mendefinisikan sistem sebagai sekelompok komponen yang beroperasi secara bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu atau sekumpulan entitas yang bertindak dan berinteraksi bersama-sama untuk memenuhi suatu tujuan akhir yang logis. Sistem menurut (Harrel, Ghosh, Bowden 2003) adalah sekumpulan elemenelemen yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 2.3 Simulasi Simulasi merupakan suatu alat yang hanya digunakan jika ada suatu pemahaman ilmiah dari masalah yang akan dipecahkan (Miftahol, 2009). Simulasi merupakan aplikasi dari building model yang merepresentasikan sistem nyatanya, peningkatan performansi sistem, atau merancang sistem baru dengan ukuran yang ditetapkan. Simulasi dirancang untuk membantu pemecahan suatu masalah yang berhubungan dengan sistem yang dioperasikan secara ilmiah. Simulasi diawali dengan pemahaman sistem dan pembangunan model. 2.4 Model Konseptual Model konseptual adalah hasil dari usaha pengumpulan data dan formulasi dalam pemikiran seseorang tentang bagaimana sistem beroperasi (Harrel, Ghosh, Bowden 2003). Untuk melakukan transformasi tersebut, pemodel harus mampu untuk memikirkan sistem dalam paradigma model yang didukung oleh software yang digunakan dan berbagai cara berbeda yang memungkinkan untuk memodelkan sistem harus dievaluasi oleh pemodel untuk menentukan cara terefisien dan terefektif dalam merepresentasikan sistem. 2.5 Verifikasi dan Validasi Simulasi Verifikasi Model Verifikasi adalah proses penentuan apakah model beroperasi sesuai dengan semestinya (Harrel, Ghosh, Bowden 2003). Tidak berarti apabila model sudah dapat berjalan berarti valid. Selama proses verifikasi, pemodel berusaha mendeteksi error yang tidak semestinya pada data model dan logika kemudian menghilangkannya Validasi Model Validasi adalah proses penentuan apakah model sudah secara akurat merepresentasikan sistem nyata (Harrel, Ghosh, Bowden 2003). Adapun langkah- Evaluasi dan Alokasi SDM (Dedatus dkk) Jurnal Teknik Industri ISS:
4 langkah yang harus dilakukan untuk melakukan proses pengujian validasi ini, yaitu : 1. H o : µ 1 - µ 2 = 0 H 1 : µ 1 - µ 2 0 Dimana µ, adalah rata-rata output dari sistem nyata dan µ 2 adalah rata-rata output dari hasil simulasi. 2. Hitunglah sample mean dengan rumus : n j (1 2) j ( 1 2) = n...(1) 3. Hitunglah sample standar deviation dengan rumus : n [ S ( 1 2) = 1 (1 2) ] 2 = (1 2) j j n 1...(2) 4. Hitunglah half - width equation (hw) dengan rumus : ( tn 1, α / 2) S(1 2) hw = n...(3) ( 1 2) hw µ (1 2) + hw (1 2)...(4) 5. Terima H 0 jika interval memuat bilangan nol (0) Catatan: Model valid jika Ho diterima dan tidak valid jika Ho ditolak. 2.5 Pengukuran Waktu kerja Uji Keseragaman Data (Sutalaksana, 1979) Tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam pengujian keseragaman ini, yaitu : 1. Menghitung rata-rata data waktu yang akan digunakan = j = i j...(5) Dimana : adalah harga rata-rata data waktu adalah jumlah data waktu yang digunakan pada saat ini 2. Menghitung standar deviasi sebenarnya dari waktu j= i ( ) j 2 σ = 1...(6) Menentukan batas kontrol atas dan batas kontrol bawah (BKA dan BKB) BKA = + 3σ...(7) BKB = 3σ...(8) Sekumpulan data dikatakan seragam apabila rata-rata dari data tersebut berada di antara BKA dan BKB Uji Kecukupan Data (Sutalaksana, 1979) Pengujian kecukupan data merupakan suatu pengujian yang diperlukan untuk mengetahui jumlah data yang seharusnya didapatkan untuk digunakan dalam suatu penelitian. Pengujian kecukupan data ini dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut : 40 ' = 2 j ( j = i j = i j = i j j ) (9) Dimana : adalah jumlah pengamatan yang telah dilakukan Rumus ini menggunakan tingkat ketelitian 5 % dan tingkat keyakinan 95 %. Penentuan suatu data yang digunakan ditentukan dengan membandingkan besarnya dengan dimana jika nilai lebih kecil daripada nilai maka data yang digunakan dikatakan telah cukup. 3. METODOLOGI PEELITIA Metodologi penelitian merupakan tahapan tahapan dari suatu proses berpikir yang harus diterapkan terlebih dahulu sebelum melakukan pemecahan masalah yang akan dibahas. Proses ini dilakukan untuk mempermudah penelitian agar lebih terarah dan akhirnya mencapai tujuan penelitian yang diinginkan. Evaluasi dan Alokasi SDM (Dedatus dkk) Jurnal Teknik Industri ISS:
5 Mulai Penelitian Pendahuluan: Proses pengenalan kondisi lingkungan divisi pumping unit PT. Faco Global Engineering Identifikasi Masalah: Sering terjadi overtime untuk mencegah keterlambatan produksi pada divisi pumping unit. Tujuan Penelitian: Studi Pustaka Buku teks, karya tulis ilmiah dan internet 1.Melakukan identifikasi faktor faktor yang berpengaruh terhadap overtime. 2.Melakukan analisa dan memberikan usulan terhadap faktor faktor yang telah diidentifikasikan dalam mengatasi overtime padadivisi pumping unit. 3.Melakukan simulasi untuk evaluasi hasil. Pengumpulan Data: Data umum perusahaan, bahan baku, waktu proses, waktu transportasi, waktu antar kedatangan bahan baku, jumlah tenaga kerja, kapasitas produksi, jumlah mesin, layout pabrik, target produksi, jadwal produksi dan hasil produksi. Pengolahan Data: Line Balancing - Menghitung jumlah waktu proses produksi tiap stasiun kerja - Menghitung persentase efisiensi lini stasiun kerja - Menghitung persentase utilitas operator - Menghitung idle time tiap stasiun kerja -Melakukan penyeimbangan beban kerja tiap stasiun kerja Perancangan Model Konseptual 1. Membangun model 2. Menyusun verifikasi 3. Melakukan validasi 4. Replikasi 5. Eksperimen Model Simulasi Analisa Hasil Usulan yang terbaik dengan kriteria pendukung hasil output dan keuntungan tambahan Kesimpulan & Saran Selesai Gambar 1 Flowchart Metodologi Penelitian (kiri) dan Gambar 2 Tahapan Perancangan Simulasi dengan Menggunakan Promodel (kanan) Evaluasi dan Alokasi SDM (Dedatus dkk) Jurnal Teknik Industri ISS:
6 4 HASIL DA PEMBAHASA 4.1Identifikasi Variabel dalam Sistem Sistem yang diamati adalah sistem produksi pada divisi pumping unit pada PT Faco Global Engineering selama hari kerja reguler yaitu hari senin sampai jumat dari pukul dan hari sabtu pukul yang setiap harinya dikurangi dengan waktu istirahat selama satu jam yaitu pukul Hari kerja overtime yaitu hari senin sampai jumat dari pukul dan hari minggu pukul dengan waktu istirahat selama satu jam pada hari minggu yaitu pukul Variabel dalam sistem produksi ini dibagi menjadi tiga macam, yaitu variabel variabel input, variabel keputusan atau kendali dan variabel respon. Gambaran sistem beserta variabelnya dapat dilihat pada Gambar 3 Gambar 3 Variabel Variabel dalam Sistem Perbaikan Overtime Di Divisi Pumping Unit 4.2 Model Konseptual Model konseptual adalah hasil dari usaha pengumpulan data dan formulasi dalam pemikiran seseorang (dilengkapi dengan catatan dan diagram) tentang bagaimana sistem beroperasi. Membangun model simulasi membutuhkan model konseptual yang dikonversikan dengan ke dalam model simulasi (Harrel, Ghosh, Bowden 2003). Evaluasi dan Alokasi SDM (Dedatus dkk) Jurnal Teknik Industri ISS:
7 Gambar 4 Model Konseptual Sistem Mengurangi Overtime Di Divisi Pumping Unit 4.3 Perhitungan Line Balancing Efisiensi Operator Perhitungan efisiensi operator didapatkan dengan rumus sebagai berikut : Utilitas operator= ( ) 0100%...(10) "#$%&'()*&$+,'-()'-(#%)(%-(%,.//, Berikut ini hasil perhitungan efisiensi masing-masing operator saat ini di Workshop 4 dengan menggunakan bantuan Microsoft Ecel. Tabel 3 Utilitas Stasiun Kerja Saat Ini ama Area Stasiun Kerja Total Waktu Produksi (Jam) per Stasiun Kerja Cutting Machining Setting Welding Finishing Sandblasting Painting Jumlah Operator Waktu Produksi per Operator (Jam) Utilitas per Operator (%) Rata-Rata Utilitas (%) Membangun Model Elemen Dasar Entities Entities merupakan semua bahan baku, bahan pembantu, barang setengah jadi dan produk jadi dari perusahaan. Yang termasuk entities adalah mulai dari frame base plate, riser bo plate, samson post plate, samson rear plate, walking beam plate, horse head plate, equalizer plate, pitman plate, frame etension plate, slide rail plate, acc. platform plate, ladder plate, belt guard plate, accessories, brake assy, mounting saddle, bracket plate A, bracket plate B, nut horse head, bracket pitman, grating, epanded metal, bolt, nut Evaluasi dan Alokasi SDM (Dedatus dkk) Jurnal Teknik Industri ISS:
8 beltguard, gear reducer, crank arm, casting bearing, cat, hingga produk jadi yaitu pumping unit. Location Location berisi area dan mesin yang digunakan dalam lantai produksi. Yang termasuk Location adalah receiving area, cutting area, machining area, setting area, welding area, drying area, finishing area, sandblasting area, painting area, part accessories area, warehouse, dan delivery area. Arrival Arrival menunjukkan masuknya entity ke dalam sistem. Yang termasuk arrival adalah bahan baku seperti frame base plate, riser bo plate, dll dan bahan pembantu seperti cat, bracket pitman, dll dan juga waktu kedatangannya setiap delapan hari kerja reguler. Processing Processing adalah urutan proses pengolahan bahan baku hingga menjadi produk jadi yang dilalui dari satu location ke location lainnya serta dimasukkan waktu prosesnya Elemen Lanjutan Path etwork Path etwork merupakan jalur dan waktu transportasi yang digunakan oleh resources material handling untuk memindahkan bahan baku, produk setengah jadi, dan produk jadi dari satu location ke location lainnya. Resources Resources merupakan sumber daya yang digunakan untuk memproses bahan baku menjadi produk jadi. Resources dalam model penelitian ini yang digunakan adalah operator dan material handling. 4.5 Verifikasi Model Awal Setelah semua faktor-faktor yang membangun sebuah model dimasukkan, simulasi dijalankan dan diamati. Hasil animasi tidak ditemukan adanya error pada saat menjalankan simulasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa simulasi sudah terverifikasi. Gambar 5 Model Awal Setelah Run 4.6 Validasi Validasi merupakan proses pengujian apakah model simulasi yang dibuat sudah merepresentasikan sistem nyata yang ada sekarang. Uji validasi ini dilakukan dengan membandingkan hasil output dari sistem nyata dengan hasil output dari simulasi. Evaluasi dan Alokasi SDM (Dedatus dkk) Jurnal Teknik Industri ISS:
9 Tabel 4 Perbandingan Output Sistem yata dengan Output Simulasi Perbandingan Output Sistem yata Simulasi Se lisih (50 pumping unit) Total Waktu Proses (Jam) Rata-rata Utilitas operator (%) Dari hasil selisih sistem nyata dengan simulasi dihitung nilai rata-rata dan standar deviasi, kemudian dilakukan perhitungan half-width (hw). dari hasil perhitungan perhitungan tersebut diketahui bahwa nilai rata-rata sebesar unit dan nilai hw sebesar unit, sehingga diketahui selang interval menggunakan rumus sebagai berikut : ( 1 2) hw µ (1 2) + hw (1 2) µ ( 1 2) µ ( 1 2) Sehingga diperoleh keputusan bahwa model simulasi yang dibuat telah valid karena nilai interval melewati angka nol (0). 4.7 Replikasi Replikasi diawali dengan melakukan run sebanyak 5 replikasi. Dari hasil tersebut didapatkan hasil output waktu proses adalah , , , , jam. Langkah berikutnya adalah perhitungan Half Width (hw) yang digunkan untuk menghitung nilai eror. Berikut merupakan rumus dan perhitungan mencari nilai hw ( tn 1, α / 2) s hw = n ; t = t 2,776 (diperoleh dari 5 1,0.05 / 2 4,0.025 = tabel t dengan α = 5 %) ilai hw didapatkan sebesar 1,513 jam. Untuk mengurangi eror maka hw yang diinginkan adalah 7% yang kemudian didapatkan 12 replikasi agar mendapat output yang lebih akurat. 4.8 Eksperimen Model Faktor yang perlu dilakukan perubahan adalah jumlah tenaga kerja dan alokasi tenaga kerja. Perubahan jumlah tenaga kerja dan alokasi tenaga kerja dilakukan berdasarkan hasil perhitungan Line Balancing dengan memperhatikan efisiensi per operator. Dari faktor-faktor tersebut dapat dirumuskan beberapa kemungkinan yang akan dibuat ke dalam skenario model seperti berikut : 1. Penambahan 1 operator baru pada area welding 2. Penambahan 2 operator baru pada area welding 3. Pemindahan 1 operator dari area setting ke area welding 4. Pemindahan 2 operator dari area setting ke area welding 5. Pemindahan 1 operator dari area setting ke area fnishing 6. Penambahan 1 operator baru pada area finishing 7. Gabungan antara skenario 1 & 3 8. Gabungan antara skenario 1 & 4 9. Gabungan antara skenario 1 & Gabungan antara skenario 1 & 6 Evaluasi dan Alokasi SDM (Dedatus dkk) Jurnal Teknik Industri ISS:
10 Tabel 5 Perbandingan Overtime Model Awal dengan Model Usulan Waktu Model Awal (Jam) Waktu Model Usulan (Jam) Skenario Total Reguler Overtime Total Reguler Overtime Dari informasi tabel 5 terlihat bahwa dari 10 skenario yang dibuat dan dijalankan dengan simulasi, semua usulan dapat dilakukan untuk mengurangi overtime pembuatan pumping unit dan pembuatan 50 pumping unit dalam 2 bulan tetap tercapai. 4.9 Model Usulan Pada model usulan I dilakukan penambahan 1 operator baru pada area welding. Pada model usulan II adalah penambahan 2 operator baru pada area welding. Pada model usulan III adalah pemindahan 1 operator setting ke area welding. Pada model usulan IV adalah pemindahan 2 operator dari area setting ke area welding. Pada model usulan V adalah pemindahan 1 operator dari area setting ke area finishing. Pada model usulan VI adalah penambahan 1 operator baru pada area finishing. Pada model usulan VII adalah gabungan skenario 1 & 3. Pada model usulan VIII adalah gabungan skenario 1 & 4. Pada model usulan IX adalah gabungan skenario 1 & 5. Pada model usulan X adalah gabungan skenario 1 & 6. Tabel 6 Perbandingan Peringkat Overtime pada Model Usulan Waktu Model Usulan (Jam) Skenario Peringkat Total Reguler Overtime Setelah dilakukan perhitungan jumlah overtime antara model awal dengan model usulan, dapat dianalisis bahwa model usulan VIII adalah model usulan yang dapat menghasilkan overtime paling rendah dengan jumlah overtime 0 jam dan dapat menghemat jam kerja reguler sebanyak jam atau jika dibulatkan menjadi 3 jam serta penyelesaian Evaluasi dan Alokasi SDM (Dedatus dkk) Jurnal Teknik Industri ISS:
11 kebutuhan 50 pumping unit dalam 2 bulan tetap tercapai. 5. KESIMPULA Dari hasil pengolahan data, maka dapat ditarik kesimpulan : - Dari perhitungan Line Balancing diketahui bahwa stasiun kerja yang mengalami utilitas tertinggi adalah pada area welding dengan nilai 100% dan terendah di area setting dengan nilai 22,58%. Dari analisa simulasi model awal diketahui stasiun kerja yang mengalami utilitas tertinggi adalah area welding dengan nilai 96,11% dan terendah di area setting dengan nilai 21,87%. - Untuk mengatasi masalah overtime ini maka dilakukan 10 skenario untuk dimodelkan. Dari semua scenario ternyata semuanya dapat mengurangi overtime. Supaya mengurangi error dalam pengujian 10 skenario tersebut maka dilakukan replikasi yang didapat dari hasil perhitungan. Setelah dilakukan perhitungan maka didapatkan 12 replikasi untuk masingmasing scenario model usulan. - Model usulan pertama menghasilkan overtime 9,753 jam. Model usulan kedua menghasilkan overtime 2,362 jam. Model usulan ketiga menghasilkan overtime 9,435 jam. Model usulan keempat menghasilkan overtime 2,216 jam. Model usulan kelima menghasilkan overtime 45,878 jam. Model usulan keenam menghasilkan overtime 46,27 jam. Model usulan ketujuh menghasilkan overtime 2,352 jam. Model usulan kedelapan menghasilkan overtime 0 jam. Model usulan kesembilan menghasilkan output overtime 9,341 jam. Model usulan kesepuluh menghasilkan output overtime 9,064 jam. - Model usulan terbaik adalah model usulan kedelapan yaitu penambahan 1 operator baru pada area welding dan pemindahan 2 operator dari area setting ke area welding. 6. DAFTAR PUSTAKA Baroto, Teguh., 2002., Perencanaan dan Pengendalian Produksi., Jakarta: Ghalia Indonesia. Harrel, Charles, Biman K. Ghosh, Royce O. Bowden Jr. (2003). Simulation Using Promodel. Second Edition. Mc. Graw Hill International Edition. ew York. Hall, Randolph.W. (1991). Queueing Methods For Service And Manufacturing. Prentice Hall. ew Jersey. Kumar, A. and Shim, Sung J., Simulation for Optimal Utilization of Human Resources in Surgical Instruments Distribution in Hospitals, published in the Proceedings of the 9th Asia-Pacific Decision Sciences Institute Conference (APDSI-2004), July 1-4, 2004, Seoul, South Korea. Law,Averill.M dan Kelton,David.W. (2007). Simulation Modeling and Analysis. Second edition. McGraw Hill Higher Education. Singapore. Miftahol Arifin.(2009). Simulasi Sistem Industri. Yogyakata. Penerbit : Graha Ilmu. Scholl, A.; Boysen,.; Fliedner, M. (2008): The sequence-dependent assembly line balancing problem. Operations Research Spectrum 30/3, Suryani, Erma. (2006). Pemodelan & Simulasi. Edisi Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu. Sutalaksana, Iftikar Z., Ruhana Anggawisastra, John H. Tjakraatmadja.(2006). Teknik Tata Cara Kerja. Jurusan Teknik Industri ITB. Bandung. Evaluasi dan Alokasi SDM (Dedatus dkk) Jurnal Teknik Industri ISS:
EVALUASI DAN USULAN PERBAIKAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI UNTUK MENCAPAI TARGET PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN SIMULASI PADA WORKSHOP 3 DI PT
EVALUASI DAN USULAN PERBAIKAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI UNTUK MENCAPAI TARGET PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN SIMULASI PADA WORKSHOP 3 DI PT. FACO GLOBAL ENGINEERING Reza Primadhana 1), Parwadi Moengin
Lebih terperinciPERBAIKAN LINI PRODUKSI DENGAN PERANCANGAN MODEL SIMULASI UNTUK MENGURANGI OVERTIME DI PT.EBARA INDONESIA
PERBAIKAN LINI PRODUKSI DENGAN PERANCANGAN MODEL SIMULASI UNTUK MENGURANGI OVERTIME DI PT.EBARA INDONESIA Sucipto Adisuwiryo, Parwadi Moengin, Obriga Nathaniel Menayang Jurusan Teknik Industri, FTI Universitas
Lebih terperinciEVALUASI DAN USULAN PERBAIKAN KAPASITAS PRODUKSI UNTUK MENCAPAI TARGET PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE THEORY OF CONSTRAINTS DAN SIMULASI
EVALUASI DAN USULAN PERBAIKAN KAPASITAS PRODUKSI UNTUK MENCAPAI TARGET PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE THEORY OF CONSTRAINTS DAN SIMULASI ABSTRAK Jessica Christie Paune 1) dan Parwadi Moengin 2) Laboratorium
Lebih terperinciPERANCANGAN MODEL SIMULASI KESEIMBANGAN LINI PRODUKSI FILLING CABINET FFR 60P3D UNTUK MENCAPAI TARGET PRODUKSI PADA PT. CHUBBSAFES INDONESIA
PERANCANGAN MODEL SIMULASI KESEIMBANGAN LINI PRODUKSI FILLING CABINET FFR 60P3D UNTUK MENCAPAI TARGET PRODUKSI PADA PT. CHUBBSAFES INDONESIA Rizky Ade Indriawan 1), Parwadi Moengin 2), Sucipto Adisuwiryo
Lebih terperinciAnalisis Performansi dan Perbaikan Lini Produksi dengan Menggunakan Metoda Simulasi
Analisis Performansi dan Perbaikan Lini Produksi dengan Menggunakan Metoda Simulasi T E K N O S I M 008 Yogyakarta, 16 Oktober 008 Irwan Sukendar, Dewi Retno F, Dian Setiadi, Dwi Riyanti, Eko Pramudyo,
Lebih terperinciRANCANGAN PERBAIKAN TATA LETAK MESIN PADA LANTAI PRODUKSI PRODUK CABLE
RANCANGAN PERBAIKAN TATA LETAK MESIN PADA LANTAI PRODUKSI PRODUK CABLE NFA2XSY-T MENGGUNAKAN PAIRWISE EXCHANGE UNTUK MEMINIMASI WAKTU PRODUKSI DAN BIAYA MATERIAL HANDLING DI PT. SUCACO Nenis Yuniarti 1),
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode gabungan, yang menyatukan antara studi pustaka yang penulis lakukan, dimana semua bahan diperoleh dari sumber buku-buku
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Blanchard (2000) mendefinisikan sistem sebagai sekumpulan dari elemen-elemen yang mempunyai fungsi bersama untuk mencapai suatu tujuan (Miftahol, 2009). Sedangkan Law (2004)
Lebih terperinciPENINGKATAN KAPASITAS DAN EFISIENSI LINI TRIMMING DENGAN METODE MOODIE YOUNG DAN SIMULASI PROMODEL PADA PERAKITAN MOBIL BMW DI PT.
PENINGKATAN KAPASITAS DAN EFISIENSI LINI TRIMMING DENGAN METODE MOODIE YOUNG DAN SIMULASI PROMODEL PADA PERAKITAN MOBIL BMW DI PT. GAYA MOTOR Iveline Anne Marie 1, Lamto Widodo 2 dan Michelle Melsha Sugiarto
Lebih terperinciANALISIS ASSEMBLY LINE BALANCING PRODUK HEAD LAMP TYPE K59A DENGAN PENDEKATAN METODE HELGESON-BIRNIE Studi Kasus PT. Indonesia Stanley electric
ANALISIS ASSEMBLY LINE BALANCING PRODUK HEAD LAMP TYPE K59A DENGAN PENDEKATAN METODE HELGESON-BIRNIE Studi Kasus PT. Indonesia Stanley electric Abstrak Heru Saptono 1),Alif Wardani 2) JurusanTeknikMesin,
Lebih terperinciKOMPUTER INDUSTRI (PROMODEL)
KOMPUTER INDUSTRI (PROMODEL) Disusun Oleh: Nama / NPM : 1. A. Sofwan Yusuf / 30408016 2. Ganjar Artha Kusuma / 30408384 3. Heidy Olivia Thaeras / 30408421 4. M. Gilang B. Abdillah / 31408559 Kelas : 3ID02
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM PRODUKSI PADA PEMENUHAN PESANAN DENGAN SIMULASI KEJADIAN DISKRIT: STUDI KASUS PADA INDUSTRI KAROSERI
1 EVALUASI SISTEM PRODUKSI PADA PEMENUHAN PESANAN DENGAN SIMULASI KEJADIAN DISKRIT: STUDI KASUS PADA INDUSTRI KAROSERI Nadiya Firma Zulfana, Nurhadi Siswanto, dan Dewanti Anggrahini Jurusan Teknik Industri
Lebih terperinciSucipto Adisuwiryo, Parwadi Moengin, Yudhistira Lionel Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti
PERBAIKAN TATA LETAK DAN MATERIAL HANDLING LANTAI PRODUKSI PT. HAMSON INDONESIA UNTUK MENCAPAI TARGET PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PAIRWISE EXCHANGE DAN SIMULASI Sucipto Adisuwiryo, Parwadi Moengin,
Lebih terperinciAnalisis Penerapan Line Balancing dengan Pendekatan Simulasi dan Metode Ranked Position Weight (RPW)
Petunjuk Sitasi: Sentia, P. D., Andriansyah, & Hanan, A. (2017). Analisis Penerapan Line Balancing dengan Pendekatan Simulasi dan Metode Ranked Position Weight (RPW). Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp.
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM PRODUKSI PADA PEMENUHAN PESANAN DENGAN SIMULASI KEJADIAN DISKRIT: STUDI KASUS PADA INDUSTRI KAROSERI
EVALUASI SISTEM PRODUKSI PADA PEMENUHAN PESANAN DENGAN SIMULASI KEJADIAN DISKRIT: STUDI KASUS PADA INDUSTRI KAROSERI Nadiya Firma Zulfana 1), Nurhadi Siswanto 1) dan Dewanti Anggrahini 1) 1) Jurusan Teknik
Lebih terperinciMINIMALISASI BOTTLENECK PROSES PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINE BALANCING
MINIMALISASI BOTTLENECK PROSES PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINE BALANCING Yayan Indrawan, Ni Luh Putu Hariastuti Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Putu_hrs@yahoo.com
Lebih terperinciAnalisa Keseimbangan Lintasan Dengan Menggunakan Metode Helgeson-Birnie (Ranked Positional Weight) Studi Kasus PT. D
Analisa Keseimbangan Lintasan Dengan Menggunakan Metode Helgeson-Birnie (Ranked Positional Weight) Studi Kasus PT. D Adi Kristianto Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sarjanawiyata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. massal. Sejumlah pekerjaan perakitan dikelompokkan kedalam beberapa pusatpusat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Keseimbangan lintasan perakitan berhubungan erat dengan produksi massal. Sejumlah pekerjaan perakitan dikelompokkan kedalam beberapa pusatpusat kerja,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengantar Menurut Baroto (2002, p192), aliran proses produksi suatu departemen ke departemen yang lainnya membutuhkan waktu proses produk tersebut. Apabila terjadi hambatan atau
Lebih terperinciSIMULASI TEKNIK PENANGANAN MATERIAL SISTEM PRODUKSI SECARA MANUAL DAN OTOMATIS BERBASIS AUTOMATIC GUIDED VEHICLE (AGV)
SIMULASI TEKNIK PENANGANAN MATERIAL SISTEM PRODUKSI SECARA MANUAL DAN OTOMATIS BERBASIS AUTOMATIC GUIDED VEHICLE (AGV) Ardian Ari Budi Sulistyono, Andi Sudiarso Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
20 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Teknik Pengukuran Data Waktu Jam Henti Di dalam penelitian ini, pengukuran waktu setiap proses operasi sangat dibutuhkan dalam penentuan waktu baku setiap
Lebih terperinciPERBAIKAN SISTEM KERJA DAN ALIRAN MATERIAL PADA PT. M MOTORS AND MANUFACTURING
PERBAIKAN SISTEM KERJA DAN ALIRAN MATERIAL PADA PT. M MOTORS AND MANUFACTURING Niken Parwati¹, Ibnu Sugandi². Program Studi Teknik Industri, Universitas Al Azhar Indonesia, Jakarta 12110 niken.parwati@uai.ac.id
Lebih terperinciPENGATURAN KOMPOSISI TENAGA KERJA UNTUK MEMINIMASI WAITING TIME DENGAN PENDEKATAN SIMULASI BERBASIS INTERAKSI PROSES
PENGATURAN KOMPOSISI TENAGA KERJA UNTUK MEMINIMASI WAITING TIME DENGAN PENDEKATAN SIMULASI BERBASIS INTERAKSI PROSES Arif Rahman, Murti Astuti dan Dyah Puspita Sari Program Studi Teknik Indusri, Fakultas
Lebih terperinciKESEIMBANGAN LINI PRODUKSI PADA PT PAI
KESEIMBANGAN LINI PRODUKSI PADA PT PAI Citra Palada Staf Produksi Industri Manufaktur, PT ASTRA DAIHATSU MOTOR HEAD OFFICE Jln. Gaya Motor III No. 5, Sunter II, Jakarta 14350 citra.palada@yahoo.com ABSTRACT
Lebih terperinciAnalisis Kebutuhan Man Power dan Line Balancing Jalur Supply Body 3 D01N PT. Astra Daihatsu Motor Karawang Assembly Plant (KAP)
Analisis Kebutuhan Man Power dan Line Balancing Jalur Supply Body 3 D01N PT. Astra Daihatsu Motor Karawang Assembly Plant (KAP) Umi marfuah 1), Cholis Nur Alfiat 2) Teknik Industri Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciAnalisis Keseimbangan Lintasan untuk Meningkatkan Kapasitas Produksi dengan Pendekatan Line Balancing dan Simulasi
Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.2, Juni 2013, pp.107-113 ISSN 2302-495X Analisis Keseimbangan Lintasan untuk Meningkatkan Kapasitas Produksi dengan Pendekatan Line Balancing dan Simulasi Vickri Fiesta
Lebih terperinciKajian Alternatif Usulan Keseimbangan Lintasan Produksi CV Garuda Plastik Dengan Menggunakan Simulasi
Jurnal GEMA AKTUALITA, Vol 4 No, Desember 015 Kajian Alternatif Usulan Keseimbangan Lintasan Produksi CV Garuda Plastik Dengan Menggunakan Simulasi Felisitas Fernita Widjaja 1), Lusia PS Hartanti ), Johan
Lebih terperinciANALISIS MODEL DAN SIMULASI PADA SISTEM ANTRIAN PADA SONY ERICSON CARE CENTER
ANALISIS MODEL DAN SIMULASI PADA SISTEM ANTRIAN PADA SONY ERICSON CARE CENTER YEVITA NURSYANTI Program Studi Manajemen Produksi Politeknik APP Jakarta e-mail :yevita.nursyanti@gmail.com ABSTRAK Sistem
Lebih terperinciUTILITAS PINTU TOL MASUK DAN PEKERJA PINTU TOL MENGGUNAKAN SOFTWARE PROMODEL (STUDI KASUS : PINTU TOL BUAH BATU BANDUNG)
bidang TEKNIK UTILITAS PINTU TOL MASUK DAN PEKERJA PINTU TOL MENGGUNAKAN SOFTWARE PROMODEL (STUDI KASUS : PINTU TOL BUAH BATU BANDUNG) AGUS RIYANTO, IYAN ANDRIANA, GABRIEL SIANTURI Program Studi Teknik
Lebih terperinciIMPLEMENTASI METODE HEURISTIK DAN SIMULASI UNTUK MENYEIMBANGKAN LINI PERAKITAN LAMPU
IMPLEMENTASI METODE HEURISTIK DAN SIMULASI UNTUK MENYEIMBANGKAN LINI PERAKITAN LAMPU Septian Andrew Susanto 1) dan Nurhadi Siswanto 2) 1) Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya,
Lebih terperinciPENENTUAN JUMLAH FORKLIFT PADA PROSES PEMUATAN DI GUDANG PT. CM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI DISKRIT
PENENTUAN JUMLAH FORKLIFT PADA PROSES PEMUATAN DI GUDANG PT. CM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI DISKRIT Yudo Haryo Kusumo 1), Nurhadi Siswanto 2), Bobby Oedy P. Soepangkat 3) 1) Manajemen Industri,
Lebih terperinciPENENTUAN JUMLAH KEDATANGAN ARMADA OPTIMAL
PENENTUAN JUMLAH KEDATANGAN ARMADA OPTIMAL KRL COMMUTER LINE JALUR BEKASI MANGGARAI UNTUK SKENARIO KENAIKAN JUMLAH PENUMPANG MENGGUNAKAN SIMULASI PROMODEL Mirna Lusiani 1, Efod Phalen E-mail: mirna_lusiani@yahoo.com
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Metode Simulasi 2.1.1 Pengertian Metode Simulasi Simulasi ialah suatu metodologi untuk melaksanakan percobaan dengan menggunakan model dari suatu sistem nyata (Siagian, 1987).
Lebih terperinciPERANCANGAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE RANKED POSITIONAL WEIGHTS DAN PENDEKATAN SIMULASI
TUGAS AKHIR PERANCANGAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE RANKED POSITIONAL WEIGHTS DAN PENDEKATAN SIMULASI (STUDI KASUS PADA PT WIJAYA PANCA SENTOSA FOOD) Ditulis untuk memenuhi sebagian
Lebih terperinciPENGUKURAN LINE BALANCING DAN SIMULASI PROMODEL DI PT. CATERPILLLAR INDONESIA
PENGUKURAN LINE BALANCING DAN SIMULASI PROMODEL DI PT. CATERPILLLAR INDONESIA Renty Anugerah Mahaji Puteri, Wiwik Sudarwati Universitas Muhammadiyah Jakarta Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. massal. Sejumlah pekerjaan perakitan dikelompokkan ke dalam beberapa pusat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Keseimbangan lintasan perakitan berhubungan erat dengan produksi massal. Sejumlah pekerjaan perakitan dikelompokkan ke dalam beberapa pusat pekerjaan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Pengertian Persediaan Persediaan merupakan simpanan material yang berupa bahan mentah, barang dalam proses dan barang jadi. Dari sudut pandang sebuah perusahaan
Lebih terperinciPENENTUAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HELGESON-BIRNIE
Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 5, No. 03(2016), hal 239-248 PENENTUAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HELGESON-BIRNIE Puji Astuti Saputri, Shantika
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI UNTUK MENGURANGI BALANCE DELAY GUNA MENINGKATKAN OUTPUT PRODUKSI
PERANCANGAN SISTEM KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI UNTUK MENGURANGI BALANCE DELAY GUNA MENINGKATKAN OUTPUT PRODUKSI Jaka Purnama Laboratorium Sistem Produksi Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Adhi
Lebih terperinciUsulan Perbaikan Performansi Lini Produksi PT. XYZ
Jurnal Metris, 15 (2014): 41 46 Jurnal Metris ISSN: 1411-3287 Usulan Perbaikan Performansi Lini Produksi PT. XYZ Trifenaus Prabu Hidayat, Adiyatma Program Studi Teknik Industri, Universitas Katolik Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan juga hasil sampingannya, seperti limbah, informasi, dan sebagainya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, sistem produksi terdiri dari elemen input, proses dan elemen output. Input produksi ini dapat berupa bahan baku, mesin, tenaga kerja, modal
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO ISSN PENGELOMPOKAN STASIUN KERJA UNTUK MENYEIMBANGKAN BEBAN KERJA DENGAN METODE LINE BALANCING
PENGELOMPOKAN STASIUN KERJA UNTUK MENYEIMBANGKAN BEBAN KERJA DENGAN METODE LINE BALANCING Joko Susetyo, Imam Sodikin, Adityo Nugroho Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Line Balancing Keseimbangan lini produksi bermula dari lini produksi massal, dimana dalam proses produksinya harus dibagikan pada seluruh operator sehingga beban kerja
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Studi Gerak dan Waktu ( Barnes h.257 ) Studi Gerak dan Waktu merupakan suatu ilmu yang terdiri dari teknik-teknik dan prinsip-prinsip untuk mendapatkan
Lebih terperinciAPLIKASI BINARY INTEGER PROGRAMMING UNTUK PENINGKATAN EFISIENSI LINTASAN SEBAGAI FUNGSI OUTPUT PRODUKSI DI PT INDOJAYA PRIMA SEMESTA-PASURUAN
APLIKASI BINARY INTEGER PROGRAMMING UNTUK PENINGKATAN EFISIENSI LINTASAN SEBAGAI FUNGSI OUTPUT PRODUKSI DI PT INDOJAYA PRIMA SEMESTA-PASURUAN Husin 1) dan Abdullah Shahab 2) 1) Program Studi Magister Manajemen
Lebih terperinciPERBANDINGAN PRODUCT LAYOUT DAN PROCESS LAYOUT DALAM PERBAIKAN TATA LETAK PT. ALMICOS PRATAMA DENGAN METODE SIMULASI
PERBANDINGAN PRODUCT LAYOUT DAN PROCESS LAYOUT DALAM PERBAIKAN TATA LETAK PT. ALMICOS PRATAMA DENGAN METODE SIMULASI Hendry Sugianto Setiawan 1, Tanti Octavia 2, Stanley Surya Jaya 3 Abstract: Competition
Lebih terperinciPERANCANGAN LINE BALANCING DALAM UPAYA PERBAIKKAN LINI PRODUKSI DENGAN SIMULASI PROMODEL DI PT CATERPILLAR INDONESIA
PERANCANGAN LINE BALANCING DALAM UPAYA PERBAIKKAN LINI PRODUKSI DENGAN SIMULASI PROMODEL DI PT CATERPILLAR INDONESIA Renty Anugerah Mahaji Puteri 1*, Wiwik Sudarwati 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Definisi Line Balancing Line Balancing merupakan metode penugasan sejumlah pekerjaan ke dalam stasiun-stasiun kerja yang saling berkaitan/berhubungan dalam suatu lintasan atau
Lebih terperinciBAB 2 STUDI LITERATUR. Tanggungjawab seorang pemimpin perusahaan adalah mengatur seluruh
BAB 2 STUDI LITERATUR Tanggungjawab seorang pemimpin perusahaan adalah mengatur seluruh sumberdaya produksi secara efisien dan efektif sehingga diperoleh keuntungan yang maksimum (maximum profit). Tanpa
Lebih terperinciPERENCANAAN JUMLAH MESIN YANG OPTIMAL GUNA MENYEIMBANGKAN LINTASAN PRODUKSI DITINJAU DARI SIMULASI SISTEM DAN NILAI INVESTASI
PERENCANAAN JUMLAH MESIN YANG OPTIMAL GUNA MENYEIMBANGKAN LINTASAN PRODUKSI DITINJAU DARI SIMULASI SISTEM DAN NILAI INVESTASI Joko Susetyo 1*, Imam Sodikin 2, Nashrudin 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri,
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penulis melakukan penelitian di CV.Karya Logam dengan menggunakan tahapan-tahapan penelitian. Tahapan-tahapan penelitian tersebut antara lain : 3.1. Studi Lapangan Studi lapangan
Lebih terperinciLABORATORIUM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DAN INTELIGENSIA BISNIS
LABORATORIUM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DAN INTELIGENSIA BISNIS Latar Belakang Pelayanan terpusat di satu tempat Antrian pemohon SIM yg cukup panjang (bottleneck) Loket berjauhan Sumber daya terbatas Lamanya
Lebih terperinciPERANCANGAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIMULASI DAN METODE RANKED POSITIONAL WEIGHTS
PERANCANGAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIMULASI DAN METODE RANKED POSITIONAL WEIGHTS Hengky K. Salim *), Kuswara Setiawan, Lusia P. S. Hartanti Jurusan Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan sistem kerja Suatu ilmu yang terdiri dari teknik-teknik dan prinsip-prinsip untuk mendapatkan rancanganterbaik dari system kerja yang bersangkutan. Teknik-teknik
Lebih terperinciBAB VI LINE BALANCING
BAB VI LINE BALANCING 6.1 Landasan Teori Keseimbangan lini perakitan (line balancing) merupakan suatu metode penugasan pekerjaan ke dalam stasiun kerja-stasiun kerja yang saling berkaitan dalam satu lini
Lebih terperinciIII. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN
III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Pabrik roti seperti PT Nippon Indosari Corpindo merupakan salah satu contoh industri pangan yang memproduksi produk berdasarkan nilai permintaan, dengan ciri produk
Lebih terperinciSimulasi antrian pelayanan kasir swalayan citra di Bandar Buat, Padang
Simulasi antrian pelayanan kasir swalayan citra di Bandar Buat, Padang Dewi Rahmadani, Fitri Julasmasari Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas Abstrak Antrian merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah diagram alir yang digunakan dalam penyelesaian studi kasus ini: Mulai
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Flowchart Metode Penelitian Berikut ini adalah diagram alir yang digunakan dalam penyelesaian studi kasus ini: Mulai Studi Pendahuluan: Pengamatan flow process produksi Assembly
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumusan dari permasalahan yang ditemukan adalah sebagai berikut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG ( Cukup 3 paragraf saja ) - Jelaskan mengenai keadaan/masalah perusahaan yang diamati - Uraikan fungsi simulasi untuk mengatasi permasalahan yang ada pada obyek yang
Lebih terperinciKata kunci: penentuan jumlah operator, simulasi, waktu tunggu
Penentuan Jumlah Operator OPTIMAL dengan Metode Simulasi Satya Sudaningtyas Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Malang Laman: satya.sudaningtyas@gmail.com Abstrak Penelitian
Lebih terperinciPERBAIKAN LINI FINISHING DRIVE CHAIN AHM OEM PADA PT FEDERAL SUPERIOR CHAIN MANUFACTURING DENGAN METODE KESEIMBANGAN LINI DAN METHODS TIME MEASUREMENT
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PERBAIKAN LINI FINISHING DRIVE CHAIN AHM OEM PADA PT FEDERAL SUPERIOR CHAIN MANUFACTURING DENGAN METODE KESEIMBANGAN LINI DAN METHODS TIME MEASUREMENT Lina Gozali *, Lamto
Lebih terperinciPENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA DENGAN METODE KESEIMBANGAN LINI PADA DIVISI PLASTIC PAINTING PT. XYZ
PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA DENGAN METODE KESEIMBANGAN LINI PADA DIVISI PLASTIC PAINTING PT. XYZ Lina Gozali, Andres dan Feriyatis Program Studi Teknik Industri Universitas Tarumanagara e-mail: linag@ft.untar.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya. Perusahaan yang dapat. jumlah konsumennya. Salah satu usahanya adalah dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan yang sangat cepat dalam bidang industri seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mengakibatkan munculnya persaingan antara perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laporan Tugas Akhir Latar Belakang Masalah. Pada produksi yang mempunyai tipe produksi massal, yang melibatkan
Laporan Tugas Akhir 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada produksi yang mempunyai tipe produksi massal, yang melibatkan sejumlah besar komponen yang harus dirakit, perencanaan produksi memegang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pekerjaan yang selanjutnya dinamakan sebagai stasiun kerja. Waktu yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Keseimbangan lintasan perakitan berhubungan erat dengan produksi massal. Sejumlah pekerjaan perakitan dikelompokkan ke dalam beberapa pusat pekerjaan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Line Balancing Line Balancing adalah suatu analisis yang mencoba melakukan suatu perhitungan keseimbangan hasil produksi dengan membagi beban antar proses secara berimbang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. selalu berusaha meningkatkan daya saingnya melalui peningkatan. efisiensi, kualitas dan produktivitas perusahaannya dalam rangka
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini persaingan di dunia industri makin ketat. Permintaan pasarpun sering berubah-ubah. Kenyataan ini membuat para pengusaha selalu berusaha meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan industri manufaktur yang begitu pesat menuntut perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri manufaktur yang begitu pesat menuntut perusahaan untuk terus bertahan dan berkembang. Perusahaan yang mampu bertahan dan berkembang dengan baik
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL SIMULASI DISKRIT TERHADAP PERENCANAAN PRODUKSI PADA IKM 88 MARIJO
JIEM Vol.1 No. 2, Oktober 2016 E-ISSN: 2541-3090, ISSN Paper: 2503-1430 PENGEMBANGAN MODEL SIMULASI DISKRIT TERHADAP PERENCANAAN PRODUKSI PADA IKM 88 MARIJO Lestari Rustam, Abdul Mail Mury, Nurhayati Rauf
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO ISSN: PERANCANGAN TATA LETAK CV.KARYA LOGAM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU
PERANCANGAN TATA LETAK CV.KARYA LOGAM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU Taufik Martha Andrianta 1, Slamet Setio Wigati 2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI (STUDI KASUS : PT. MECO INOXPRIMA) Oleh :
EVALUASI SISTEM PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI (STUDI KASUS : PT. MECO INOXPRIMA) Oleh : Akhmad Isnain Nahar (2504.100.044) Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Suparno, MSIE.
Lebih terperinciPENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE BRANCH AND BOUND PADA PT. XYZ
PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE BRANCH AND BOUND PADA PT. XYZ Saiful Mangngenre 1, Amrin Rapi 2, Wendy Flannery 3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, Makassar, 90245
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
ABSTRAK Perusahaan X adalah perusahaan tekstil yang berada di kota Bandung. Perusahaan ini memiliki 3 departemen utama, yaitu departemen benang, departemen weaving dan departemen produksi. Saat ini perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. internasional semakain meningkat. Hal tersebut menuntut perusahaan-perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan antara perusahaanperusahaan industri manufaktur baik di pasar nasional maupun di pasar internasional semakain
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL Kondisi Keseimbangan Lintasan Produksi Aktual
BAB V ANALISA HASIL 5.1. Kondisi Keseimbangan Lintasan Produksi Aktual Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, kondisi aktual saat ini tidak seimbang penyebab utama terjadinya ketidak seimbangan lintasan
Lebih terperinciOPTIMASI PENJADWALAN KASIR PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA, Tbk CABANG PADANG
OPTIMASI PENJADWALAN KASIR PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA, Tbk CABANG PADANG Asmuliardi Muluk 1, Meilly Marnika Helmi 2 1) Laboratorium Sistem Informasi dan Keputusan Jurusan Teknik Industri Universitas
Lebih terperinciDasar-Dasar Pemodelan Sistem
Bab 1: Dasar-Dasar Pemodelan Sistem Pemodelan dan Simulasi Sistem Monica A. Kappiantari Sumber: Harrell, C., B.K. Ghosh and R.O. Bowden, Jr., Simulation Using Promodel, 2 nd ed., McGraw- Hill, Singapore,
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh dari hasil dan pembahasan, yaitu: 1. Tahapan proses produksi pesanan rutin dibagi menjadi empat tahap. Tahap pertama terdiri dari aktivitas
Lebih terperinci2.5.1 Lokasi Entitas Kedatangan Proses Path Network Variable
ABSTRAK PT. Sinar Terang Logamjaya (STALLION) adalah sebuah perusahaan yang memproduksi peralatan dari logam untuk genuine part (komponen orisinil) yang digunakan oleh perusahaan perusahaan besar seperti
Lebih terperinciPENENTUAN JUMLAH OPTIMAL LINE PENGIRIMAN SECONDARY RAW MATERIAL DI LANTAI PRODUKSI (STUDI KASUS PT. X,Tbk)
PENENTUAN JUMLAH OPTIMAL LINE PENGIRIMAN SECONDARY RAW MATERIAL DI LANTAI PRODUKSI (STUDI KASUS PT. X,Tbk) Oleh Minto Waluyo dan Farida Pulansari Prodi Teknik Industri, FTI-UPNV Jatim E-mail : pradiptadanara@yahoo.com
Lebih terperinciPERBAIKAN SISTEM DAN STASIUN KERJA PADA SUB-ASSEMBLY (SA) DOOR PT. MERCEDES-BENZ INDONESIA Nofi Erni 1, Silvi Ariyanti 2, dan Rama Dinara 3
PERBAIKAN SISTEM DAN STASIUN KERJA PADA SUB-ASSEMBLY (SA) DOOR PT. MERCEDES-BENZ INDONESIA Nofi Erni 1, Silvi Ariyanti 2, dan Rama Dinara 3 1 Program Studi Teknik Industri, Universitas Esa Unggul 2 Program
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kegiatan industri khususnya industri otomotif, ujung tombak yang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kegiatan industri khususnya industri otomotif, ujung tombak yang sangat berperan dalam memberikan input yang signifikan terhadap perusahaan adalah bagian produksi.
Lebih terperinciLINE BALANCING LINI PERAKITAN PRODUK TORCH LIGHT (STUDI KASUS PT ARISAMANDIRI PRATAMA)
LINE BALANCING LINI PERAKITAN PRODUK TORCH LIGHT (STUDI KASUS PT ARISAMANDIRI PRATAMA) Ratna Purwaningsih, Prima Hazairin Program Studi Teknik Industri Email : ratna_ti2005@yahoo.com Abstrak Line balancing
Lebih terperinciANALISIS LINE BALANCING PADA LINI PERAKITAN HANDLE SWITCH DI PT. X
Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice PROCEEDINGS ANALISIS LINE BALANCING PADA LINI PERAKITAN HANDLE SWITCH DI PT. X Didit Damur Rochman, Wiring Respati Caparina. Program Studi Teknik
Lebih terperinciSIMULASI PELAYANAN KASIR SWALAYAN CITRA DI BANDAR BUAT, PADANG
SIMULASI PELAYANAN KASIR SWALAYAN CITRA DI BANDAR BUAT, PADANG Dewi Rahmadani, Fitri Julasmasari Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas Abstrak Antrian merupakan salah satu fenomena
Lebih terperinciAPLIKASI PREDETERMINED TIME SYSTEM DAN RANKED POSITIONAL WEIGHT PADA OPTIMALISASI LINTASAN PRODUKSI UPPER-SHOE DI PT. ECCO INDONESIA, SIDOARJO
B-2- APLIKASI PREDETERMINED TIME SYSTEM DAN RANKED POSITIONAL WEIGHT PADA OPTIMALISASI LINTASAN PRODUKSI UPPER-SHOE DI PT. ECCO INDONESIA, SIDOARJO Rina Lukiandari, Abdullah Shahab ITS Surabaya ABSTRAK
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. selesai sesuai dengan kontrak. Disamping itu sumber-sumber daya yang tersedia
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Penjadwalan Salah satu masalah yang cukup penting dalam system produksi adalah bagaimana melakukan pengaturan dan penjadwalan pekerjaan, agar pesanan dapat selesai sesuai
Lebih terperinciSIMULASI PELAYANAN PENGISIAN BAHAN BAKAR DI SPBU GUNUNG PANGILUN
SIMULASI PELAYANAN PENGISIAN BAHAN BAKAR DI SPBU GUNUNG PANGILUN Dio Putera Hasian, Aldie Kur anul Putra Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas Abstrak Antrian terjadi apabila waktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Industri garmen sebagai salah satu industri utama pemuas kebutuhan masyarakat akan sandang terus berkembang. Bergesernya alasan kebutuhan dan perhatian masyarakat
Lebih terperinciANALISA PENYEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI CELANA NIKE STYLE X BERDASARKAN PENGUKURAN WAKTU BAKU PADA PT. XYZ. Benny Winandri, M.
ANALISA PENYEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI CELANA NIKE STYLE X BERDASARKAN PENGUKURAN WAKTU BAKU PADA PT. XYZ Benny Winandri, M.Sc, MM ABSTRAK: PT. XYZ adalah industri yang memproduksi pakaian jadi. Seperti
Lebih terperinciANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM ANTRIAN TELLER BANK BNI DENGAN VISUALISASI PROMODEL (STUDI KASUS CABANG UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK)
ANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM ANTRIAN TELLER BANK BNI DENGAN VISUALISASI PROMODEL (STUDI KASUS CABANG UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK) Penulis: Gargentiana Gian Program Studi Ekstensi Departemen Manajemen Fakultas
Lebih terperinciTekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi Kata Pengantar
Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi --- 1 Kata Pengantar Alhamdulillahi robbil alamin, puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT, karena Jurnal Tekinfo (Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam melakukan penelitian diperlukan adanya tahapan-tahapan yang jelas agar penelitian yang dilakukan terarah, tahapan ini disusun ringkas dalam sebuah metodologi penelitian.
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Keseimbangan Lini
BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Keseimbangan Lini engolahan data Gambar 4.1 Skema Metodologi Penelitian 79 A Perancangan Keseimbangan Lini Metode
Lebih terperinciPERANCANGAN TATA LETAK GUDANG DENGAN METODE SHARED STORAGE
64 Dinamika Teknik Juli PERANCANGAN TATA LETAK GUDANG DENGAN METODE SHARED STORAGE Firman Ardiansyah Ekoanindiyo Dosen Fakultas Teknik Universitas Stikubank Semarang DINAMIKA TEKNIK Vol. V, No. 2 Juli
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. salah satu faktor yang mempengaruhi daya saing perusahaan dalam bersaing dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia industri tingkat produktifitas serta kepuasan pelanggan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi daya saing perusahaan dalam bersaing dengan perusahaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Produksi dan Proses Produksi 2.1.1 Pengertian Produksi Dari beberapa ahli mendifinisikan tentang produksi, antara lain 1. Pengertian produksi adalah suatu proses pengubahan
Lebih terperinciKeywords: ANOVA; LSD; Productivity; Simulation System; ProModel Software
OPTIMASI PROSES PRODUKSI DENGAN MENGGUNNAKAN PENDEKATAN SIMULASI SISTEM Dyah Lintang Trenggonowati Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Cilegon Indonesia Email :
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengukuran Waktu Pengukuran waktu adalah pekerjaan mengamati dan mencatat waktuwaktu kerjanya baik setiap elemen ataupun siklus. Teknik pengukuran waktu terbagi atas dua bagian
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1. Uji Kecukupan Data Untuk menguji sekumpulan data, terlebih dahulu diperlukan untuk menguji kecukupan jumlah pengamatan yang telah dilakukan. Karena itu
Lebih terperinci