FORMULASI STRATEGI BISNIS DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PERUSAHAAN PADA PT.SURYA BANYU WETAN. Fariz Ramadhan Muhammad Febrizal

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FORMULASI STRATEGI BISNIS DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PERUSAHAAN PADA PT.SURYA BANYU WETAN. Fariz Ramadhan Muhammad Febrizal"

Transkripsi

1 FORMULASI STRATEGI BISNIS DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PERUSAHAAN PADA PT.SURYA BANYU WETAN Fariz Ramadhan Muhammad Febrizal Jurusan Manajemen, School of Business Management, Universitas Bina Nusantara Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat, Telp. (62-21) Farizram@yahoo.co.id & Mfebrizal@ymail.com Fariz Ramadhan & Muhammad Febrizal Drs Muh Qudrat Nugraha Msi. Ph.D (D202) ABSTRACT PT.Surya Banyu Wetan is a company that sells a tool filtration and water treatment systems since Along with the development of this industrial filtration equipment sales, making many new competitors to emerge and it would be a threat to the company. The Company requires a mature business strategy to be able to profit as much as possible and increase their competitiveness. This study aimed to (1) determine the internal and external factors PT.Surya Banyu Wetan, (2) formulate alternative strategies, () provide recommendations business strategy appropriate. The data obtained were processed and analyzed using matrix IFE, EFE, CPM, SWOT, IE, Grand strategy, and QSPM. The results of this study concluded that the business strategy recommendations to improve competitiveness by QSPM is Market Development Strategy. Keywords : Formulation, Strategy Business, Competitiveness ABSTRAK PT. Surya Banyu Wetan merupakan perusahaan yang menjual sebuah alat filtrasi dan sistem pengolahan air sejak tahun Seiring berkembangnya industri penjualan alat filtrasi ini, membuat banyak pesaing baru bermunculan dan hal itu tentu menjadi ancaman bagi perusahaan. Perusahaan membutuhkan strategi bisnis yang matang agar mampu mencetak laba semaksimal mungkin serta meningkatkan daya saingnya. Kajian ini bertujuan untuk (1) mengetahui faktor internal dan eksternal PT.Surya Banyu Wetan, (2) merumuskan strategi alternatif, () memberikan rekomendasi strategi bisnis yang tepat. Data-data yang diperoleh diolah dan dianalisis dengan menggunakan matriks IFE, EFE, CPM, SWOT, IE, Grand strategy, dan QSPM. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa rekomendasi strategi bisnis dalam meningkatkan daya saing berdasarkan QSPM adalah Strategi Pengembangan Pasar.

2 Kata Kunci: Formulasi,Strategi Bisnis,Daya Saing. Pendahuluan ` Perkembangan global yang semakin lama semakin kuat menyebabkan pembangunan semakin lama semakin cepat. Perkembangan tersebut bisa kita lihat dengan banyaknya pabrik-pabrik besar yang ada di Indonesia, baik perusahaan dari dalam negeri maupun dari luar negeri yang mewarnai pertumbuhan industri di Indonesia. Dan juga berbagai macam industri sudah masuk ke pasar Indonesia seperti industri pakaian, obatobatan, makanan, otomotif, teknologi dan lainya. Dimana semakin berkembangnya industri tersebut setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menciptakan sebuah produk yang unggul, sehingga mampu untuk bersaing dengan para pesaingnya. Di era modern sekarang ini perusahaan-perusahaan harus mengembangkan produknya dengan kualitas dan standarisasi produk yang baik. Apa jadinya bila di dunia ini tidak ada alat filter? Bila di dunia ini tidak ada alat filter maka suatu produk akan menjadi keruh dan kotor. Contohnya pada perusahaan cat yang membutuhkan alat filter untuk hasil cat yang bersih, begitu juga dengan perusahaan mobil yang membutuhkan alat filter, untuk membersihkan bagian pada mobil tersebut agar tidak bintik-bintik, perusahaan makanan atau obat yang bersih dan sehat, dan masih banyak perusahaan lainya. Semakin berkembangnya industri-industri yang membutuhkan alat filter maka perkembangan penjualan alat filter juga semakin maju. Begitu pula industri filter di Indonesia. Menurut data dari Frost dan Sullivan nilai penjualan industri filter air nasional. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa kebutuhan industri akan alat filter dalam dari tahun ke tahun semakin meningkat. Dan pada tahun 201 diperkirakan bisnis filter air secara nasional akan tumbuh sebesar 8%-10%. Begitu cepatnya pertumbuhan industri Filter di Indonesia, membuat para produsen tergiur dengan keuntungan di industri filter dan mencoba memasuki persaingan di industri filter. Beberapa perusahaan di industri filter air di Indonesia antara lain M Purification, PALL Corporation, Saturius, Primatama Multitech, Syahraya Chemical Pest dan lain sebagainya. Banyaknya pemain di industri filter air membuat persaingan semakin ketat. Karena industri filter sangat menguntungkan dan pertumbuhannya sangat cepat, maka para pemain industri filter berusaha saling membuat produk dan pelayanan menjadi paling unggul. Daiwabo contohnya, lisensi filter air yang berasal dari Jepang yang mensuplai ke Indonesia di bawah PT.Surya Banyu Wetan ini memproduksi filter yang beragam yaitu untuk water treatment, Pharmacy, Food & beverage, paint,oil, otomotif dan bearing component. M Purification memproduksi cat untuk pharmac, food & beverage, oil, otomotif,paint filter dan untuk filter rumahan. Dan begitu pula dengan PT. PALL Corporation yang memproduksi filter untuk Food beverage, Pharmacy, otomotif. Hasil kategori produk cat yang di hasilkan dengan pesaing sangat mirip. Maka, persaingan antara para pemain industri filter air sangat terlihat. Para produsen berlomba-lomba mempromosikan produknya misalnya melalui iklan, menawarkan ke distributor-distributor, menawarkan kerjasama dengan industri-industri, dan lain sebagainya. Pada tahun 201 ada 2 perusahaan baru yang ikut persaingan di dunia filter air ini yaitu perusahaan lokal yang bekerja sama dengan perusahaan USA yaitu Dominic Hunter dan perusahaan dari Jerman yaitu Graffer dan berbagai merk filter yang berasal dari China. Pesaing-pesaing baru tersebut membuat pemain di industri filter Indonesia semakin banyak dan membuat persaingan semakin ketat. PT. Surya Banyu Wetan, merupakan salah satu perusahaan yang sudah berdiri kurang lebih 10 tahun bermain di industri penjualan alat filter. PT. Surya Banyu Wetan menyediakan beragam jenis alat filter untuk macam-macam industri yaitu water treatment, Pharmacy, Food & beverage, paint, oil, otomotif, dan bearing component. PT. Surya Banyu Wetan adalah agen tunggal dari produsen filter asal Jepang yaitu Daiwabo LTD untuk menjual alat filter di pasar Indonesia. Aset terbesar perusahaan ini adalah dedikasi manajemen dan staf dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Itu adalah komitmen perusahaan ini untuk memberikan pelayanan terbaik dengan harga yang kompetitif dan juga menawarkan beragam jenis filter yang dapat dicapai dengan pengelolaan biaya operasional yang efisien. Dengan banyak nya pesaing di industri alat filter di Indonesia, PT. Surya Banyu Wetan juga merasakan persaingan yang sangat ketat di dalam industri alat filter di Indonesia. Direktur PT. Surya Banyu Wetan mengatakan bahwa banyak perusahaan yang bersaing di industri ini dan memiliki pangsa pasar yg sama, perusahaan barupun berdiri dengan menawarkan produk sejenis dengan harga yang di tawarkan cukup murah dibandingkan produk PT. Surya Banyu Wetan. Walaupun dari segi kualitas produk tidak sama faktor biaya bisa menjadi tolak ukur suatu perusahaan untuk beralih ke harga yang lebih murah. Maka dari itu PT. Surya Banyu Wetan harus bersaing dengan para pesaingnya dan untuk meningkatkan daya saingnya perusahaan harus menerapkan strategi bisnis yang tepat yang diterapkan oleh setiap perusahaan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dalam industri tersebut.

3 PT. Surya Banyu Wetan harus mencari cara untuk menghadapai persaingan diantara para pemain di dalam industri filter air dan dapat unggul diantara para pesaingnya. Strategi bisnis yang tepat diperlukan oleh PT. Surya Banyu Wetan untuk diterapkan. Menurut Meredith E. David, Forest R. David, dan Fred R. David, dalam jurnalnya yang berjudul The Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) Apllied to a Retail Computer Store, proses manajemen strategis adalah an objective, logical, systematic approach for making major decisions in an organization (1, 2). It attempts to organize qualitative and quantitative information in a way that allows effective decisions to be made under conditions of uncertainty. Although strategic management is not a pure science that lends itself to a nice, neat, one-two-three approach, the process is widely viewed to consist of three distinct stages: strategy formulation, strategy implementation, and strategy evaluation. The QSPM fits into the first stage, strategy formulation, and is an excellent tool for deciding among feasible alternative strategies (The Coastal Business Journal Spring 2009: Volume 8, Number 1). Untuk merumuskan strategi bisnis yang tepat dan efektif, PT. Surya Banyu Wetan harus melakukan langkah perumusan strategi, yaitu dimulai dari tahap masukan (Input Stage) yang terdiri dari Matriks EFE (External Factor Evaluation), Matriks Matriks CPM (Competitive Profile Matrix), dan Matriks IFE (Internal Factor Evaluation). Tahap kedua adalah tahap pencocokan (Matching Stage) yang terdiri dari Matriks SWOT (Strenght-Weakness-Opportunities-Threats), Matriks SPACE (Strategic Position and Action Evaluation), Matriks IE (Internal-External) dan Matriks Strategi Besar (Grand Stratgey). Tahap ketiga adalah tahap keputusan (Decision Stage) yaitu merumuskan strategi alternatif yang terbaik dengan menggunakan Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). Strategi bisnis yang tepat sangat diperlukan oleh PT. Surya Banyu Wetan agar dapat meningkatkan daya saing perusahaan dengan menggunakan kekuatan, memanfaatkan peluang untuk mengatasi kelemahan serta menghindari ancaman dalam menghadapai persaingan. Bila PT. Surya Banyu Wetan tidak menerapkan strategi bisnis yang tepat, maka tujuan yang ingin dicapai perusahaan akan sulit bahkan tidak dapat tercapai. Bila hal itu terjadi, perusahaan akan mengalami kerugian hingga kebangkrutan. Berdasarkan penguraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang strategi bisnis yang tepat untuk meningkatkan daya saing perusahaan dengan judul FORMULASI STRATEGI BISNIS DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PERUSAHAAN PADA PT. SURYA BANYU WETAN. Dengan menganalisis faktor eksternal dan internal perusahaan, kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman sehingga dapat menghasilkan alternative strategi bisnis yang baik. Hasil yang diperoleh nantinya digunakan sebagai pedoman perusahaan dalam menerapkan strategi bisnis yang tepat untuk meningkat kan daya saing perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, formulasi masalah yang dapat dirumuskan adalah: Bagaimana kondisi lingkungan internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan pada PT. Surya Banyu Wetan, Bagaimana kondisi lingkungan eksternal yang menjadi peluang dan ancaman pada PT. Surya Banyu Wetan, Apa rekomendasi strategi bisnis yang tepat bagi PT. Surya Banyu Wetan dalam menghadapi persaingan bisnis di Indonesia Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah: pertama, Untuk menganalisis lingkungan internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan PT. Surya Banyu Wetan untuk menetapkan strategi perusahaan yang tepat; kedua, Untuk menganalisis lingkungan eksternal yang menjadi peluang dan ancaman PT. Surya Banyu Wetan untuk menetapkan strategi perusahaan yang tepat; ketiga, Untuk memberikan rekomendasi strategi bisnis yang tepat bagi PT. Surya Banyu Wetan dalam menghadapi persaingan di Indonesia. Hasil kajian diharapkan dapat membantu dalam menetapkan strategi apa yang digunakan dalam menjalankan bisnis. Selain itu, dapat memberikan evaluasi eksternal dan internal perusahaan agar dapat memperbaiki strategi yang telah diterapkan dalam memformulasi strategi bisnis yang tepat di masa yang akan datang. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Sugiyono (200, p11) mendefinisikan penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Time horizon atau dimensi waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross section, yaitu penelitian yang dilakukan di mana data yang dikumpulkan hanya satu kali dalam kurun waktu tertentu. Untuk merumuskan atau memformulasi strategi, terdiri dari tiga tahap. Pertama, Tahap Input menggunakan Matriks Evaluasi Faktor Eksternal / External Factor Evaluation (EFE), Matriks Evaluasi Faktor Internal / Internal Factor Evaluation (IFE) dan Matriks Profil Kompetitif / Competitive Profile Matrix (CPM). Kedua, Tahap Pencocokan menggunakan Matriks SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), Matriks Internal- Eksternal (IE) dan Matriks Strategi Besar. Ketiga, Tahap Keputusan menggunakan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix).

4 Penyusunan Matriks EFE diperoleh dari evaluasi faktor-faktor eksternal perusahaan, Matriks IFE diperoleh dari evaluasi faktor-faktor internal perusahaan sedangkan Matriks Profil Kompetitif (CPM) bertujuan untuk mengidentifikasi pesaing utama perusahaan serta kekuatan dan kelemahannya. Untuk melakukan pembobotan pada matriks EFE, Matriks IFE, dan CPM diperoleh melalui kuesioner yaitu kuesioner Analytical Hierarchy Process (AHP). AHP merupakan salah satu metode untuk membantu menyusun suatu prioritas dari berbagai pilihan dengan menggunakan beberapa kriteria. Data yang diperoleh melalui kuesioner AHP akan diolah dan di input ke dalam program komputer yaitu software Expert Choice Expert Choice 2000 digunakan untuk menentukan bobot tiap faktor eksternal, internal dan penentu keberhasilan perusahaan. Untuk peringkat, nilainya juga ditentukan berdasarkan hasil dari pengisian kuesioner yang diberikan kepada pihak perusahaan. Dari hasil perhitungan bobot dan peringkat, maka akan diperoleh suatu nilai yang kemudian keseluruhan nilai akan dijumlahkan. HASIL DAN PEMBAHASAN Tahap Input (Input Stage) Tahap input merupakan tahap pertama yang dilakukan untuk menjadi informasi input dasar untuk matriks-matriks tahap pencocokan dan tahap keputusan. Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu data eksternal dan data internal. Data tersebut mengembangkan Matriks EFE (Evaluasi Faktor Eksternal) dan Matriks IFE (Evaluasi Faktor Internal) untuk menentukan apa yang menjadi peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan serta CPM (Matriks Profil Kompetitif) untuk mengidentifikasi pesaing utama dengan tujuan mengetahui faktor penentu keberhasilan perusahaan. Tabel 1 Matriks EFE PT. Surya Banyu Wetan Faktor-faktor Eksternal Bobot Rating Total Peluang Kondisi air yang keruh Pangsa pasar yang luas Meningkatnya pertumbuhan industri Regulasi pemerintah Kompetitor yang kurang peka terhadap pertumbuhan industry Ancaman Kenaikan harga bahan Adanya peraturan menteri keuangan tentang tarif bea masuk atas barang impor Harga yang ditawarkan pesaing lebih rendah Pendirian perusahaan sejenis Pelayanan kompetitor secara online Jumlah Dari matriks EFE di atas, diketahui jumlah total nilai bobot faktor eksternal dari PT. Surya Banyu Wetan adalah sebesar.288. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki posisi eksternal yang baik, karena nilai yang diperoleh merupakan di atas rata-rata, yaitu 2,50. Nilai ini menunjukkan bahwa perusahaan bisa dengan baik memanfaatkan peluang eksternal dan meminimalisir ancaman-ancaman yang kinerja perusahaan. Tabel 2 Matriks IFE PT. Surya Banyu Wetan Faktor-faktor Internal Bobot Rating Total Kekuatan Macam-macam produk yang di tawarkan Citra perusahaan yang baik

5 Manajemen tim yang solid Harga yang di tawarkan beragam Produk yang berkualitas Jalinan kemitraan Kelemahan Pengunaan teknologi Kurangnya promosi Cash flow perusahaan Ketersediaan web Transportasi Jumlah Dari matriks IFE di atas, diketahui jumlah total nilai bobot faktor internal dari PT. Surya Banyu Wetan adalah sebesar Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki posisi internal yang baik, karena nilai yang diperoleh merupakan di atas rata-rata, yaitu 2,50 Tabel Matriks Profil Kompetitif (CPM) PT. Surya Banyu Wetan Faktor-faktor keberhasilan penting Bobot PT. Surya Banyu Wetan PT. M Purification PT. PALL Corporation Peringk at Nilai Peringk at Nilai Peringkat Nilai Kualitas Produk Daya saing harga Kelengkapan produk Kualitas pelayanan Loyalitas pelanggan Hubungan pelanggan Citra perusahaan Loyalitas karyawan Manajemen Kegiatan Promosi Jumlah Dari tabel matriks CPM di atas, diketahui ada dua pesaing utama PT. Surya Banyu Wetan, yaitu PT. M Purification dan PT. PALL Corporation. Secara keseluruhan, hasil nilai total dari PT. Surya Banyu Wetan adalah sebesar.06, PT. M Purification sebesar.6982, dan PT. PALL Corporation sebesar.0. Hal ini menunjukkan PT. Surya Banyu Wetan mampu bersaing dengan kedua pesaing utamanya tersebut. Untuk itu diharapkan agar perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan kinerja serta menciptakan strategi bisnis yang tepat untuk bisa memperoleh hasil yang lebih baik dalam persaingan tersebut di masa depan.

6 Tahap Pencocokan (Matching Stage) Setelah mengumpulkan informasi yang berpengaruh terhadap perjalanan bisnis perusahaan, tahap yang dilakukan selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut dalam metode analisis yang ada di tahap pencocokan. Alat analisis yang digunakan pada tahap ini antara lain Matriks SWOT, Matriks IE dan Matriks Strategi Besar. Kekuatan (S) 1. Macam-macam produk yang di tawarkan 2. Citra perusahaan yang baik. Manajemen tim yang solid. Harga yang di tawarkan beragam 5. Produk yang berkualitas 6. Jalinan kemitraan Kelemahan (W) 1. Penggunaan teknologi 2. Kurangnya Promosi. Cash flow perusahaan. Ketersediaan web 5. Transportasi Peluang (O) 1. Kondisi air yang keruh 2. Pangsa pasar yang luas. Meningkatnya pertumbuhan industri. Regulasi pemerintah 5. Kompetitor yang kurang peka terhadap pertumbuhan industri Strategi SO 1. Dengan macammacam produk dan harga yang di tawarkan perusahaan dapat meraup pangsa pasar yang masih luas dan juga dapat berkompetisi untuk memenuhi industri yang tumbuh. (S1,S,O2,O,O5) Pengembangan pasar 2. Dengan produk yang berkualitas dapat mengatasi masalah air yang sesuai regulasi pemerintah (S5,O1,O) Pengembangan pasar Strategi WO 1.Pengaplikasian teknologi dalam pelayanan membuat aktivitas perusahaan semakin baik dan juga dapat bersaing dengan kompetitor. (W1,W,O5) Pengembangan Produk 2.Menerapkan kegiatan promosi yang tinggi dengan strategi pemasaran yang inovatif (W2,W,O2) Penetrasi Pasar Ancaman (T) 1. Kenaikan harga bahan 2. Adanya peraturan menteri keuangan tentang tarif bea masuk atas barang Strategi ST 1. Meningkatkan kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen. ( S, S6, T,T5) Pengembangan produk Strategi WT 1. Menggarap pasar yang belum tersentuh dengan kompetitor dengan membuat website online. ( W2, W, T,T5)

7 impor. Harga yang di tawarkan pesaing lebih rendah. Pendirian perusahaan sejenis 5. Pelayanan kompetitor secara online 2. Dengan citra perusahaan yang baik perusahaan dapat mudah mencari supplier filter dengan harga yang lebih murah. (S2, T1, T) Intergrasi ke belakang Pengembangan Pasar Gambar 1 Matriks SWOT PT. Surya Banyu Wetan Sumber: Data diolah (201) Dari hasil analisis SWOT dapat diketahui bahwa ada empat alternatif strategi yang dapat dijalankan, yaitu strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk dan integrasi ke belakang. Lalu berlanjut ke Matriks IE yaitu Matriks yang digunakan untuk memposisikan perusahaan dengan tujuan memperoleh alternatif strategi. Matriks ini didasarkan pada dua dimensi kunci: Skor Bobot IFE total pada sumbu x dan skor bobot EFE total pada sumbu y. Gambar 2 Matriks IE PT. Surya Banyu Wetan Sumber: Data yang diolah tahun 201 Pada hasil dari tabel matriks IFE dan matriks EFE, diketahui bahwa PT. Surya Banyu Wetan memperoleh skor total IFE sebesar dan skor total EFE sebesar.288. Dengan demikian dapat dilihat bahwa pada matriks IE, PT. Surya Banyu Wetan berada dalam sel II, yaitu kondisi tumbuh dan membangun. Pilihan strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah Strategi yang intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau integratif (integrasi ke belakang, integrasi ke depan dan integrasi horizontal) bisa menjadi pilihan yang paling tepat bagi divisi-divisi ini. Langkah terakhir pada tahap pencocokan adalah menggunakan Matriks Strategi Besar. Matriks Strategi Besar bertujuan untuk mengetahui posisi perusahaan pada salah satu kuadran sehingga diperoleh strategi alternatif yang penilaiannya didasari pada dua dimensi evaluatif, yaitu posisi kompetitif dan pertumbuhan pasar (industri).

8 Sumber: Data yang diolah tahun 201 Gambar Matriks Strategi Besar PT. Surya Banyu Wetan Berdasarkan Matriks Strategi Besar diatas terlihat bahwa perusahaan berada pada posisi kuadran I yang berarti bahwa perusahaan mampu mengambil keuntungan dari peluang peluang eksternal yang ada, sehingga perusahaan akan bersaing menggunakan strategi strategi bisnis yang agresif. Adapun bentuk bentuk strategi yang dapat digunakan pada kuadran I ialah sebagai berikut : Berdasarkan analisis melalui Matriks SWOT, IE dan Strategi Besar maka diperoleh beberapa alternatif strategi, antara lain strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, integrasi ke belakang, integrasi ke depan, integrasi horizontal dan diversifikasi terkait. Strategi dengan jumlah terbanyak akan di evaluasi melalui Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM) untuk menentukan alternatif strategi yang paling tepat diterapkan oleh perusahaan. Alternatif strategi tersebut antara lain: strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk. Dalam menyusun QSPM, bobot diperoleh dari Matriks EFE dan IFE seperti yang sudah ditampilkan dalam tahap input. Sedangkan untuk Skor Daya Tarik (Attractiveness Score - AS) diperoleh dari hasil kuesioner yang diberikan kepada pihak perusahaan. Tetapi, terdapat beberapa faktor yang tidak memiliki Skor Daya Tarik pada suatu strategi. Hal ini disebabkan karena faktor tersebut tidak memiliki pengaruh/hubungan dengan alternatif strategi yang dipilih, maka faktor tersebut tidak diberikan Skor Daya Tarik. Tabel Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM) PT. Surya Banyu Wetan Alternatif Strategi I Penetrasi Pasar II Pengembangan Produk III Pengembangan Pasar Faktor-faktor Utama Bobot AS TAS AS TAS AS TAS Peluang 1. Kondisi air yang keruh Pangsa pasar yang luas 0.067

9 . Meningkatnya pertumbuhan industri Regulasi pemerintah Kompetitor yang kurang peka terhadap perkembangan industri Ancaman 1. Kenaikan harga bahan Adanya peraturan menteri keuangan tentang tarif bea masuk atas barang impor Harga yang di tawarkan pesaing lebih rendah Pendirian perusahaan sejenis Pelayanan kompetitor secara online Total Kekuatan 1. Macam-macam produk yang di tawarkan Citra perusahaan yang baik Manajemen tim yang solid Harga yang di tawarkan beragam Produk yang berkualitas Jalinan kemitraan Kelemahan 1. Pengunaan teknologi Kurangnya Promosi Cash flow perusahaan Ketersediaan web Transportasi Total Sumber: Hasil pengolahan data (201) Dari Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM) pada PT. Surya Banyu Wetan di atas, diperoleh hasil bahwa strategi pengembangan pasar memiliki nilai terbesar dibandingkan strategi-strategi lainnya, yaitu sebesar 7,82. Angka ini menunjukkan bahwa strategi pengembangan pasar lebih menarik untuk diterapkan perusahaan PT. Surya Banyu Wetan untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Jadi, dari tiga alternatif strategi yang sesuai untuk diterapkan oleh PT. Surya Banyu Wetan, adalah strategi pengembangan Pasar, Alternatif kedua adalah strategi penetrasi pasar, dan alternatif ketiga adalah strategi pengembangan produk. SIMPULAN

10 Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. 1. Dapat diketahui faktor eksternal dan internal PT.Surya Banyu Wetan adalah: a) Faktor eksternal peluang: Tingkat kepercayaan konsumen, Pangsa pasar yang masih luas, Meningkatnya pertumbuhan industri, Citra Perusahaan yang baik, Kompetitor yang kurang peka terhadap pertumbuhan industri. b) Faktor eksternal ancaman: Kenaikan harga bahan, Meningkatnya kompetisi, Harga yang ditawarkan pesaing lebih rendah, Pendirian perusahaan sejenis, Pelayanan kompetitor secara online. c) Faktor internal kekuatan: Macam-macam produk yang di tawarkan, Loyalitas karyawan, Manajemen tim yang solid, Harga yang di tawarkan beragam, Produk yang berkualitas, Jalinan kemitraan. Faktor internal kelemahan: Penggunaan teknologi, Promosi,Cash flow perusahaan, Ketersediaan web, Transportasi 2. Untuk merumuskan formulasi strategi bisnis bagi PT.Surya Banyu Wetan terdapat tahap yang harus dilakukan, yaitu Tahap Input (Input Stage), Tahap Pencocokan (Matching Stage) dan Tahap Keputusan (Decision Stage). a) Tahap Input (Input Stage) terdiri dari Matriks EFE, Matriks IFE dan CPM. i. Berdasarkan hasil dari Matriks EFE, jumlah skor bobot untuk PT.Surya Banyu Wetan adalah sebesar.288. Nilai ini menunjukkan bahwa PT.Surya Banyu Wetan telah mampu memanfaatkan peluang yang ada dan dapat mengantisipasi ancaman yang ada karena nilai yang diperoleh berada di atas nilai rata-rata, yakni 2,5. ii. Berdasarkan hasil dari Matriks IFE, jumlah skor bobot untuk PT.Surya Banyu Wetan adalah sebesar Nilai ini menunjukkan bahwa perusahaan telah mampu memanfaatkan kekuatan yang ada dan dapat meminimalkan kelemahannya karena nilai yang diperoleh berada di atas nilai rata-rata, yakni 2,5. iii. Berdasarkan hasil dari CPM, Hasil olahan menunjukkan bahwa PT.Surya Banyu Wetan berada pada urutan kedua dengan jumlah skor bobot sebesar,918 dan pada urutan pertama serta ketiga diperoleh PT.M Purification dan PT.PALL Corporation yang berbagi jumlah skor bobot yang sama yaitu sebesar,6982 dan,0. Hal ini membuktikan PT.Surya Banyu Wetan telah memiliki faktor keberhasilan untuk mampu bersaing dengan kedua perusahaan sejenis. b) Tahap Pencocokan (Matching Stage) terdiri dari Matriks SWOT, Matriks IE dan Matriks Strategi Besar ( Grand ). i. Berdasarkan hasil dari Matriks SWOT, diperoleh alternatif strategi yaitu strategi Pengembangan pasar, Pengembangan produk, Penetrasi Pasar, Integrasi Horizontal. ii. Berdasarkan hasil dari Matriks IE, diperoleh alternatif strategi yaitu Strategi Intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk) dan Strategi Integratif (integrasi ke belakang, integrasi ke depan dan integrasi horizontal). c) Berdasarkan hasil dari Matriks Strategi Besar, diperoleh alternatif strategi yaitu Pengembangan pasar, Penetrasi pasar, Pengembangan produk, Integrasi ke depan, Integrasi ke belakang, Integrasi horizontal dan Diversifikasi Terkait d) Tahap Keputusan (Decision Stage) terdiri dari QSPM. Alternatif strategi pada QSPM didapat dari alternatif-alternatif strategi dengan frekuensi terbanyak dari hasil tahap pencocokan, yaitu penetrasi pasar, pengembangan produk dan pengembangan pasar. Berdasarkan hasil QSPM diketahui bahwa strategi penetrasi pasar memperoleh Total Skor Daya Tarik sebesar 6,008. Sedangkan Total Skor Daya Tarik dua alternatif strategi lainnya yaitu pengembangan produk sebesar 5,908 dan pengembangan pasar sebesar 7,82. Berdasarkan hasil dari QSPM, maka rekomendasi strategi bisnis yang tepat untuk PT.Surya Banyu Wetan dalah strategi pengembangan pasar. Strategi ini hendaknya dilakukan dengan Membuka cabang baru di wilayah-wilayah geografis baru contoh nya di pulau kalimantan dan sulawesi dimana di pulau tersebut pertumbuhan industri nya berjalan dengan pesat, Perusahaan disarankan untuk membuat situs web perusahaan agar perusahaan bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas yang belum mengenal perusahaan ini, Memasuki pasar internasional dengan melihat adanya peluang besar dalam Negara asia seperti di daerah Laos, Myanmar, Brunei, dan vietnam. Salah satu langkah awal yang dapat dilakukan adalah dengan mengikuti berbagai kegiatan pameran ekspor.

11 REFERENSI David, Fred R. (2009). Manajemen Strategis: Konsep. Edisi 12. Salemba Empat, Jakarta. Leung, Barbara Y P; Hui, Eddie C M; Tan, Jian-hui; Chen, Lin; Xu, Wei-bin SWOT DIMENSIONAL ANALYSIS FOR STRATEGIC PLANNING - THE CASE OF OVERSEAS REAL ESTATE DEVELOPERS IN GUANGZHOU, CHINA Rangkuti, Freddy. (2001). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Cetakan Kedelapan. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Jay Heizer and Barry Render (2009). Operations Management. Jakarta : Salemba Empat. Sri Wahyudi, Agustinus. (1996). Manajemen Strategik: Pengantar Proses Berpikir Strategik. Binarupa Aksara, Jakarta Porter, Michael E. (199). Strategi Bersaing: Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing. Cetakan Keenam. Erlangga, Jakarta. Stephen P.Robbins and Mary Coulter (2009). Management. New Jersey : Pearson Education, Inc Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Ketujuh. Alfabeta, Bandung. Umar, Husein. (2005). Strategic Management in Action. Cetakan Kelima. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Irham Fahmi (201). Manajemen Strategis. Bandung : Alfabeta Purwanto, Iwan. (2006). Manajemen Strategi. Cetakan ke satu. CV Yrama Widya, Bandung. Bangun, Wilson. (2008). Intisari Manajemen. Cetakan Pertama. PT Refika Aditama, Bandung Sri Wahyudi, Agustinus. (1996). Manajemen Strategik: Pengantar Proses Berpikir Strategik. Binarupa Aksara, Jakarta. Dahmardeh, Nazar & Rakhshani, Sara. (2011). Investigation of Economic Capabilities of Sistan with Emphasis on Employment Considering SWOT Method. Institute of Interdisciplinary Business Research Journal, Vol. No. 7, diakses 1 Maret 201 dari David Meredith E., David Forest R. & David Fred R. (2009). The Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) Applied to a Retail Computer Store. The Coastal Business Journal, Vol. 8 No. 1, Diakses 7 Maret 201 dari \ Kuncoro, Engkos Achmad. (2010). Analisis Perumusan Strategi Bisnis Pada PT Samudera Nusantara Logistindo. Binus Business Review Journal, Vol. 1 No. 1, , diakses 7 Maret 201 dari Jaconplus The 5 forces model (Porter). Diakses pada 20 October 201 dari

12 RIWAYAT PENULIS Fariz Ramadhan lahir di kota Tangerang pada tanggal 2 Maret Penulis menamatkan pendidikan Strata 1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang ilmu ekonomi jurusan manajemen pada tahun 201. Muhammad Febrizal lahir di kota Tangerang pada tanggal 2 Februari Penulis menamatkan pendidikan Strata 1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang ilmu ekonomi jurusan manajemen pada tahun 201.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan global yang semakin lama semakin kuat menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan global yang semakin lama semakin kuat menyebabkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan global yang semakin lama semakin kuat menyebabkan pembangunan semakin lama semakin cepat. Dulu gedung bertingkat sangat jarang ditemui, namun seiring dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.1 Profil Perusahaan.1.1 Sejarah PT. Surya Banyu Wetan PT. Surya Banyu Wetan adalah perusahaan yang menyediakan sebuah alat filter yang untuk membantu menangani pengolahan dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR PARTY PARTNER MARKET DEVELOPMENT STRATEGY OF PARTY PARTNER

STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR PARTY PARTNER MARKET DEVELOPMENT STRATEGY OF PARTY PARTNER ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 119 STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR PARTY PARTNER MARKET DEVELOPMENT STRATEGY OF PARTY PARTNER Akhmad Rayaldy Prodi S1 Manajemen Bisnis

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggambarkan kondisi eksternal dan internal PT. Padang Digital Indonesia saat ini

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif, jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor faktor internal

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Disain Penelitian Menurut Sarwono, Jonathan (2006:79) dalam melakukan penelitian salah satu hal penting adalah membuat desain penelitian. Desain Penelitian bagaikan sebuah peta

Lebih terperinci

ANALISIS FORMULASI STRATEGI BISNIS DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PERUSAHAAN PT. CIPTA MUFIDA

ANALISIS FORMULASI STRATEGI BISNIS DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PERUSAHAAN PT. CIPTA MUFIDA ANALISIS FORMULASI STRATEGI BISNIS DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PERUSAHAAN PT. CIPTA MUFIDA Yasmin Ahmad Zaky, Masruroh Jalan Al-Hidayah no. 66, Pondok Jaya, Pondok Aren, Bintaro 7, Tangerang Selatan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Definisi Manajemen Menurut Stephen P. Robins dan Mary Coulter (2012:9) manajemen adalah mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan kerja orang lain sehingga kegiatan

Lebih terperinci

Formulasi Strategi Bisnis Pada PT. Graha Mitra Lestarijaya (Transway Rent-a-Car)

Formulasi Strategi Bisnis Pada PT. Graha Mitra Lestarijaya (Transway Rent-a-Car) Formulasi Strategi Bisnis Pada PT. Graha Mitra Lestarijaya (Transway Rent-a-Car) Chandra Mustadiansyah Binus University Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta Barat, DKI Jakarta 11530 mustadiansyah@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT KANSAI PRAKARSA COATINGS (KANSAI PAINT) UNTUK MENGHADAPI PERSAINGAN BISNIS DI INDONESIA

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT KANSAI PRAKARSA COATINGS (KANSAI PAINT) UNTUK MENGHADAPI PERSAINGAN BISNIS DI INDONESIA ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT KANSAI PRAKARSA COATINGS (KANSAI PAINT) UNTUK MENGHADAPI PERSAINGAN BISNIS DI INDONESIA Paramitha Puspasari Fenris_Potion@hotmail.com Agustinus Dedy Handrimurtjahjo, Drs.,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2007, p7), manajemen adalah proses pengoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT INDO JAYA SUKSES MAKMUR

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT INDO JAYA SUKSES MAKMUR ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT INDO JAYA SUKSES MAKMUR Frengky Hariyanto - 1301030322 Email : frengky_hariyanto@yahoo.co.id Dosen Pembimbing Hartiwi Prabowo, SE., MM. ABSTRAK PT Indo Jaya Sukses Makmur

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Dapat diketahui faktor eksternal PT. Gema Shafa Marwa adalah: a. Faktor

Lebih terperinci

Perumusan Strategi Pada GIANT Supermarket Pulosari Malang Berdasarkan Quantitative Strategic Planning Matrix

Perumusan Strategi Pada GIANT Supermarket Pulosari Malang Berdasarkan Quantitative Strategic Planning Matrix Perumusan Strategi Pada GIANT Supermarket Pulosari Malang Berdasarkan Quantitative Strategic Planning Matrix FADHILAH PRASETYANINGTYASSAKTI NARDIYAH Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya Jl.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya bermunculan usaha-usaha sejenis yang pada dasarnya mereka mendirikan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Strategi Menurut David (2009, p18) Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi sekarang ini terus meningkat. Banyak bisnis dan perusahaanperusahaan baru yang terus tumbuh secara pesat dan memasuki persaingan. Perusahaan

Lebih terperinci

ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL

ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL Hana Mareta Rachmawati 1*, Ahmad Juang Pratama 1 1 Program Studi Teknik Industri

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Universitas Bina Nusantara Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 Semester Ganjil tahun 2006/2007 Yuyun

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini terus meningkat. Hal ini mengakibatkan pengusaha-pengusaha harus bisa mengembangkan pola pikir yang kritis dalam menentukan

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT DALAM MENCIPTAKAN SRATEGI BISNIS UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PERUSAHAAN PT. ELECTRONIC INDONESIA

ANALISIS SWOT DALAM MENCIPTAKAN SRATEGI BISNIS UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PERUSAHAAN PT. ELECTRONIC INDONESIA ANALISIS SWOT DALAM MENCIPTAKAN SRATEGI BISNIS UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PERUSAHAAN PT. ELECTRONIC INDONESIA Williamto Siwu Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Jakarta Barat 11530

Lebih terperinci

PENENTUAN STRATEGI BISNIS DI ATMOSPHERE CAFÉ DENGAN MENGGUNAKAN METODE QSPM

PENENTUAN STRATEGI BISNIS DI ATMOSPHERE CAFÉ DENGAN MENGGUNAKAN METODE QSPM 1 PENENTUAN STRATEGI BISNIS DI ATMOSPHERE CAFÉ DENGAN MENGGUNAKAN METODE QSPM LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Akademik Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu Pada Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu Bab 1 PENDAHULUAN negara yang mulai berkembang. Hal itu di buktikan berdasarkan data dari Bappenas untuk tahun 2011, Indonesia berada di peringkat 82 sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM Amanda Nur Cahyawati, Dwi Hadi Sulistyarini, Suluh Elman Swara Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Jln. MT. Haryono

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Abstrak: Perubahan lingkungan industri dan peningkatan persaingan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data pada PT Tiga Desain Indonesia, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dapat diketahui

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan bisnis jasa terus meningkat pesat, menurut Badan Pusat Statistik pertumbuhan perekonomian tahun 2013 pada sektor jasa 5,46 persen dibandingkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang bertujuan membantu memecahkan masalah yang bertujuan membantu memecahkan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Disain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Arikunto (2005: 234) adalah penelitian yang dimaksud untuk

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Menurut David (2008) strategi merepresentasikan tindakan yang akan diambil

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pia Apple Pie yang berada di Jalan Pangrango 10 Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

Nofianty ABSTRAK

Nofianty ABSTRAK Nofianty - 0600670101 ABSTRAK PT. Surya Toto adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang saniter atau alat perlengkapan mandi. Tujuan penulisan dari skripsi ini adalah mengidentifikasikan masalah

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI KULINER PADA EINS BISTRO & BOUTIQUE DI BANDUNG *

FORMULASI STRATEGI MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI KULINER PADA EINS BISTRO & BOUTIQUE DI BANDUNG * Reka Integra ISSN: 338-508 Jurusan Teknik Industri Itenas No. Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 05 FORMULASI STRATEGI MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI KULINER PADA EINS BISTRO & BOUTIQUE

Lebih terperinci

Lingkungan umum Lingkungan operasional (Struktur Industri) Tahapan dalam Penyusunan Strategi

Lingkungan umum Lingkungan operasional (Struktur Industri) Tahapan dalam Penyusunan Strategi ABSTRAK Mobile Information Technology (MIT) adalah perusahaan yang bergerak di bidang retail penjualan notebook, berlokasi di Bandung Electronic Centre lantai 1 G3. MIT didirikan pada tahun 2007. MIT penjualan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di peternakan domba Tawakkal Farm (TF) Jalan Raya Sukabumi Km 15 Dusun Cimande Hilir No. 32, Caringin, Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR INDUSTRI SELULER DI PEKANBARU (STUDI KASUS PERUSAHAAN XXX)

FORMULASI STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR INDUSTRI SELULER DI PEKANBARU (STUDI KASUS PERUSAHAAN XXX) FORMULASI STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR INDUSTRI SELULER DI PEKANBARU (STUDI KASUS PERUSAHAAN XXX) Gezang Putri Agung dan Fuad Achmadi Project Management, Magister Management Technology, ITS Jl. Cokroaminoto

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT. INDOVICKERS FURNITAMA SKRIPSI

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT. INDOVICKERS FURNITAMA SKRIPSI ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT. INDOVICKERS FURNITAMA Oleh TIARA YUNIANDARI 1200996404 ISMANINGTIAS 1201002381 SKRIPSI PROGRAM SARJANA EKONOMI MANAGEMENT DEPARTMENT SCHOOL OF BUSINESS MANAGEMENT BINUS

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 19 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu ruang lingkup perusahaan atau gejala

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu mengirinkan barang dalam skala besar. Sejarah serta perkembangannya

Lebih terperinci

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP iii DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vii DAFTAR LAMPIRAN vii 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 4 Manfaat Penelitian 4 Ruang Lingkup Penelitian 4 2 TINJAUAN PUSTAKA

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian 27 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Mulia Lestari adalah salah satu perusahaan tekstil terkemuka yang beralamatkan di Jl. Cibaligo no. 70 Cimindi-Cimahi. Produk yang dihasilkan adalah kain rajut, yang sebagian besar adalah berbentuk

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT RETRANS ENERGI PERKASA DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT RETRANS ENERGI PERKASA DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT RETRANS ENERGI PERKASA DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN RESTI ANNISA Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530 Telp. (62-21)

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL

PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL Mochammad Taufiqurrochman 1) dan Buana Ma ruf 2) Manajemen Industri Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Gambaran umum Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Gambaran umum Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Gambaran umum Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour didirikan pada 3 Juni 2005, dan pendirinya

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING 3.1 Penetapan Kriteria Penelitian Kriteria Optimasi yang digunakan untuk menganalisis alternatif-alternatif strategi bisnis yang akan digunakan Restaurant PT Okirobox Indonesia

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mitra Alam. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan

Lebih terperinci

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY 7.1. Tahapan Masukan Tahapan masukan terdiri dari matriks EFE (External Factors Evaluation) dan IFE (Internal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA. mudah dan cepat serta mampu menterjemahkan Al-Qur'an. Metode ini

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA. mudah dan cepat serta mampu menterjemahkan Al-Qur'an. Metode ini BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA A. Kerangka Pemikiran LPBA Muyassaroh merupakan salah satu lembaga pembelajaran bahasa Arab untuk mampu membaca kitab kuning tanpa harakat secara mudah dan cepat serta

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Ada pengkajian yang secara teoritis menjadi landasan teori yang di rumuskan lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN PAKET DATA KAMPUS DALAM PERSAINGAN DI BIDANG PAKET DATA INTERNET (Studi Kasus pada PT. Telkomsel Cabang Malang)

PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN PAKET DATA KAMPUS DALAM PERSAINGAN DI BIDANG PAKET DATA INTERNET (Studi Kasus pada PT. Telkomsel Cabang Malang) PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN PAKET DATA KAMPUS DALAM PERSAINGAN DI BIDANG PAKET DATA INTERNET (Studi Kasus pada PT. Cabang ) Alfredo Slamet Saputro Kadarisman Hidayat Edy Yulianto Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat produksi sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri yang berlokasi di Jl. Ratu Rangga Blok B No.252 Rt. 02/11, Kampung

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI BISNIS PADA HOTEL SANTIKA BOGOR

FORMULASI STRATEGI BISNIS PADA HOTEL SANTIKA BOGOR FORMULASI STRATEGI BISNIS PADA HOTEL SANTIKA BOGOR Raga Artomi Maulana Jurusan Manajemen, School of Business Management, Universitas Bina Nusantara Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat, 11480.

Lebih terperinci

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Menurut (Sanders, Tom J., 2012) Penelitian manajemen strategis cenderungdilakukan

Lebih terperinci

Formulasi Strategi pada Perusahaan Mebel Vafa Furniture di Kota Malang Oleh : Hadi Siswanto. Dosen Pembimbing : Dr. Mintarti Rahayu, SE.

Formulasi Strategi pada Perusahaan Mebel Vafa Furniture di Kota Malang Oleh : Hadi Siswanto. Dosen Pembimbing : Dr. Mintarti Rahayu, SE. Formulasi Strategi pada Mebel Vafa Furniture di Kota Malang Oleh : Hadi Siswanto Dosen Pembimbing : Dr. Mintarti Rahayu, SE., MM Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aplikasi manajemen strategik yang

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA CV. ASIA JAYA TEKNIK UNTUK MEINGKATKAN PENJUALAN

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA CV. ASIA JAYA TEKNIK UNTUK MEINGKATKAN PENJUALAN Strategi Bisnis, Jurnal Management Strategic, Aug 2015 ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA CV. ASIA JAYA TEKNIK UNTUK MEINGKATKAN PENJUALAN Vivian Fransisca Jurusan Manajemen, School Of Business Management,

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB III. Metodologi Penelitian BAB III Metodologi Penelitian 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penilitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan membutuhkan strategi sebagai salah satu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi merupakan proses manajemen yang

Lebih terperinci

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN Industri farmasi merupakan salah satu industri besar dan berpengaruh di Indonesia, karena Indonesia merupakan pasar obat potensial (Pharos, 2008) Hingga saat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada masa era globalisasi sekarang ini, setiap perusahaan ditantang untuk mampu beradaptasi dengan lingkungan yang ada di sekitarnya dan dengan kata lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis dewasa ini semakin meningkat. Hal ini menyebabkan setiap perusahaan mendapat tantangan untuk berusaha secara kompetitif menghadapi pesaingnya.

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 203

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 203 ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 203 FORMULASI STRATEGI BISNIS PADA KONVEKSI INGLORIOUS INDUSTRIES DI KOTA BANDUNG TAHUN 2017-2021 FORMULATION OF BUSINESS STRATEGY

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Objek dan Tempat Penelitian Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh Industri Hilir Teh (IHT) PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII di Cibiru,

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, 35 III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Pemilihan daerah penelitian dilakukan

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PADA CV. SOELASTRI CATERING

ANALISIS STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PADA CV. SOELASTRI CATERING ANALISIS STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PADA CV. SOELASTRI CATERING SKRIPSI Oleh Emier Arya Pratama 1100015565 Email : emierarya@gmail.com Rezki Ramadhansyah - 1100024804 Email

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA SOERABI PA IS BANDUNG. Analysis of Bussiness Development Strategic at Soerabi Pa is Bandung

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA SOERABI PA IS BANDUNG. Analysis of Bussiness Development Strategic at Soerabi Pa is Bandung ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA SOERABI PA IS BANDUNG Analysis of Bussiness Development Strategic at Soerabi Pa is Bandung Dini Haris Wulandari, Woro Priatini, Herry Ryana Program Studi Manajemen

Lebih terperinci

Analisis Strategi Bisnis Pada Sunburst Adventurindo

Analisis Strategi Bisnis Pada Sunburst Adventurindo Analisis Strategi Bisnis Pada Sunburst Adventurindo Andry Suryadi 0700730650 ABSTRAK Sunburst Adventurindo adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengorganisasian untuk berpetualang. Jasa

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Grafik Laju Pertumbuhan Industri Percetakan Sumber: kementrian perindustrian 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Grafik Laju Pertumbuhan Industri Percetakan Sumber: kementrian perindustrian 2014 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Percetakan merupakan teknologi atau seni yang memproduksi salinan dari sebuah image dengan sangat cepat, seperti kata-kata atau gambar di atas kertas, kain, dan permukaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian campuran (mixed methods research design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di Kompleks Perumahan Cikunir, Jatibening, Jakarta dan memiliki perkebunan sayuran

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN 18 BAB III METODA PENELITIAN A. Waktu Penelitian No Kegiatan Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian 1. Studi kepustakaan 2. Penyusunan desain penelitan 3. Penyusunan teknis pelaksanaan pengambilan data

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Studi Pendahuluan. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Analisa Faktor Internal dan Eksternal

BAB 3 METODOLOGI. Studi Pendahuluan. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Analisa Faktor Internal dan Eksternal BAB 3 METODOLOGI Studi Pendahuluan Studi Pustaka Identifikasi Masalah Pengumpulan Data Analisa Faktor Internal dan Eksternal Pengolahan data Analisa Strategi dengan metode SWOT, IE Matrix, dan QSPM Penetapan

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada restoran tradisional khas Jawa Timur Pondok Sekararum yang terletak di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Propinsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Semestaguna Food & Beverage. Perusahaan tersebut beralamat di JL.Ring Road, Bogor Utara, Taman Yasmin. Kota Bogor. Penelitian akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu sektor yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu sektor yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia adalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu sektor yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia adalah industry garment, pengembangan garmen atau pakaian jadi merupakan kunci dari peningkatan

Lebih terperinci

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata CHAPTER-09 Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata SWOT Filosofi SWOT Analisis SWOT atau Tows adalah alat analisis yang umumnya digunakan untuk merumuskan strategi atas identifikasi berbagai

Lebih terperinci