LAPORAN KINERJA PELAKSANAAN PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KINERJA PELAKSANAAN PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI"

Transkripsi

1

2 LAPORAN KINERJA PELAKSANAAN PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI Edisi Triwulan I Tahun Anggaran 2013 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

3

4 Kata Pengantar Laporan Kinerja Pelaksanaan Pinjaman/Hibah Luar Negeri merupakan pelaksanaan amanat dari Pasal 77 ayat 2 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah. Laporan ini berisi informasi mengenai gambaran umum pelaksanaan pinjaman luar negeri, kinerja pelaksanaan pinjaman luar negeri, kinerja pelaksanaan hibah luar negeri, laporan pelaksanaan proyek yang telah selesai serta diakhiri dengan penutup yang berisi kesimpulan dan saran. Laporan ini diolah berdasarkan (i) Rapat pemantauan triwulanan yang diselenggarakan di Bappenas, (ii) Laporan pelaksanaan kegiatan dari Kementerian/Lembaga selaku instansi penanggung jawab pinjaman luar negeri, (iii) Data penyerapan pemberi pinjaman, (iv) informasi dari instansi terkait lainnya, serta (v) kunjungan lapangan. Pada edisi Triwulan I Tahun Anggaran 2013 yang dilaporkan adalah kemajuan (progress) kinerja pelaksanaan pinjaman luar negeri dari setiap pemberi pinjaman dan laporan kinerja hibah khususnya hibah luar negeri dengan sumber pembiayaan dari Pemerintah Amerika Serikat (Millennium Challenge Corporation/MCC), hibah Jepang, hibah Jerman, dan lembaga-lembaga di lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations). Selain itu, dalam rangka untuk mendapatkan pengalaman pelaksanaan proyek disampaikan juga laporan untuk proyek-proyek yang telah selesai pelaksanaannya yang informasinya diperoleh dari laporan akhir proyek (Project Completion Report). Pemantauan untuk pinjaman luar negeri dilakukan tidak saja dari sisi penyerapan dana pinjaman, namun juga dilakukan pemantauan terhadap kinerja pencapaian indikator output. Pencapaian indikator output dilihat berdasarkan rencana pencapaian indikator output yang telah ditetapkan oleh Kementerian/Lembaga penanggung jawab kegiatan, dibandingkan dengan realisasi per triwulan. Sedangkan untuk pemantauan hibah luar negeri, untuk saat ini dilakukan secara deskriptif, sehingga belum dapat menggambarkan kinerja hibah luar negeri secara keseluruhan. Penyempurnaan laporan terus dilakukan dengan melengkapi data pelaksanaan per sumber pembiayaan. Selain itu, data laporan kinerja pelaksanaan hibah luar negeri disajikan lebih detil. Demikian pula beberapa laporan pelaksanaan proyek yang telah selesai dilaksanakan turut disajikan dalam laporan ini. Diharapkan laporan ini dapat memberikan gambaran mengenai kinerja pelaksanaan proyek-proyek yang dibiayai dari pinjaman/hibahluar negeri pada Triwulan I Tahun Anggaran Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Armida S. Alisjahbana

5

6 Daftar Isi Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... v BAB I GAMBARAN UMUM PELAKSANAAN PINJAMAN LUAR NEGERI Pelaksanaan Pinjaman Proyek Berdasarkan Sumber Pinjaman Pelaksanaan Pinjaman Proyek Berdasarkan Instansi Penanggung Jawab Pinjaman Proyek Yang Tutup Pada Tahun 2012 dan Efektif Pada Triwulan I TA BAB II KINERJA PELAKSANAAN PINJAMAN LUAR NEGERI Kreditor Multilateral BANK DUNIA ADB IDB Multilateral Lain Kreditor Bilateral JICA AUSTRALIA AUSTRIA BELANDA CHINA DENMARK JERMAN KOREA PERANCIS SPANYOL KSA/LPKE BAB III KINERJA PELAKSANAAN HIBAH LUAR NEGERI Hibah Amerika Serikat Millennium Challenge Corporation (MCC) Compact Hibah Jepang Hibah Jerman Hibah Lembaga-Lembaga PBB United Nations Development Programme (UNDP) United Nations Children s Fund (UNICEF) United Nations Population Fund (UNFPA) International Labour Organization (ILO) World Health Organization (WHO) Food and Agriculture Organization (FAO) United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) i

7 BAB IV LAPORAN PELAKSANAAN PROYEK YANG TELAH SELESAI Support for Poor and Disadvantage Areas (SPADA), 4788-IND Pinjaman Bank Dunia (PCR) IND dan 4077-IND Indonesia Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Pinjaman Bank Dunia (PCR) Sustainable Capacity Building for Decentralization Project, 1964-INO Pinjaman ADB (PCR) UIN Sunan Kalijaga Development Project, IND Pinjaman IDB (PCR) BAB V PENUTUP Kesimpulan Tindak Lanjut ii

8 Daftar Tabel Tabel 1. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman Luar Negeri Berdasarkan Sumber Pinjaman... 1 Tabel 2. Pelaksanaan Pinjaman Luar Negeri Berdasarkan Sumber Pinjaman... 2 Tabel 3. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman Luar Negeri Berdasarkan Instansi Penanggung Jawab... 3 Tabel 4. Pinjaman Proyek Yang Berakhir Masa Berlakunya Pada Tahun 2012 dan Efektif pada Triwulan I TA Tabel 5. Komposisi Pinjaman Proyek Berdasarkan Sumber Pinjaman (Status TA 2012 dan TA 2013 Triwulan I)... 5 Tabel 6. Rekapitulasi Pinjaman Luar Negeri Multilateral... 7 Tabel 7. Rekapitulasi Pinjaman Luar Negeri Multilateral Berdasarkan Instansi Penanggung Jawab... 8 Tabel 8. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman Bank Dunia posisi bulan Maret 2013 Menurut Instansi Penanggung Jawab... 8 Tabel 9. Pinjaman Proyek Bank Dunia PV -30 (Status Triwulan IV TA 2012 dan Triwulan I TA 2013) Tabel 10. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman ADB Posisi Bulan Maret 2013 Menurut Instansi Penanggung Tabel 11. Pinjaman Pinjaman ADB dengan PV -30 (Triwulan IV, 2012 dan Triwulan I, 2013) Tabel 12. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman IDB posisi bulan Maret 2013 Menurut Instansi Penanggung Tabel 13. Pinjaman Pinjaman IDB dengan PV -30 (Triwulan IV TA 2012 dan Triwulan I TA 2013) Tabel 14. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman proyek Multilateral Lain posisi bulan Maret 2013 Menurut Instansi Penanggung Jawab Tabel 15. Rekapitulasi Komposisi Pinjaman Luar Negeri Bilateral Berdasarkan Pemberi Pinjaman Tabel 16. Rekapitulasi Pinjaman Luar Negeri Bilateral Berdasarkan Instansi Penanggung Jawab Tabel 17. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman JICA Pada Triwulan I TA 2013 Menurut Instansi Penanggung Jawab Tabel 18. Pinjaman JICA dengan PV -30 (status pada Triwulan IV TA 2012 dan Triwulan I TA 2013) Tabel 19. Pencapaian Indikator Kinerja Output IP-531 Tanjung Priok Access Road Construction Project (II) Tabel 20. Pencapaian Indikator Kinerja Output IP-524 Urgent Disaster Reduction Project Tabel 21. Pencapaian Indikator Kinerja Output IP-542 ICT Utilization for Educational Quality Enhancement in Yogyakarta Province Tabel 22. Pencapaian Indikator Kinerja Output IP-552 Countermeasures For Sediment In Wonogiri Multipurpose Dam Reservoir (II) Tabel 23. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman Austria Pada Triwulan I TA 2013 Menurut Instansi Penanggung Jawab Tabel 24. Pencapaian Indikator Kinerja Output Proc. of 30 units Airport Rescue and Firefighting Vehicles Tabel 25. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman China Pada Triwulan I TA 2013 Menurut Instansi Penanggung Jawab Tabel 26. Pencapaian Indikator Kinerja Output Construction of Jatigede Dam Project Tabel 27. Pencapaian Indikator Output Proc. of Track Materials 1000 KM and Turns-Out 200 Units iii

9 Tabel 28. Pencapaian Indikator Kinerja Output Indonesia Ship Reporting System Tabel 29. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman Jerman Pada Triwulan I TA 2013 Menurut Instansi Penanggung Jawab Tabel 30. Pinjaman Jerman dengan PV -30 (status Triwulan IV TA 2012 dan Triwulan I TA 2013) Tabel 31. Pencapaian Indikator Kinerja Output Sustainable Economic Dev t through Tech & Vocational Tabel 32. Pencapaian Indikator Kinerja Output Jabotabek Commuter Railways Tabel 33. Pencapaian Indikator Kinerja Output Track Maintenance Improvement Programme Tabel 34. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman Korea Pada Triwulan I TA 2013 Menurut Instansi Penanggung Jawab Tabel 35. Pinjaman Korea dengan PV <-30 (status pada Triwulan IV TA 2012 dan Triwulan TA 2013) Tabel 36. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman Perancis Pada Triwulan I TA 2013 Menurut Instansi Penanggung Jawab Tabel 37. Pencapaian Indikator Kinerja Output Strengthening of BMKG Climate and Weather Services Tabel 38. Pencapaian Indikator Kinerja Output Java Bali Electricity Distribution Performance Improvement Tabel 39. Pencapaian Indikator Kinerja Output Animal Husbandry Technology and Practices Improvement Tabel 40. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman KSA/LPKE Pada Triwulan I TA 2013 Menurut Instansi Tabel 41. Total Alokasi Proyek KSA/LPKE Kementerian Pertahanan Tabel 42. Total Komitmen dan Penyerapan Kumulatif Proyek KSA/LPKE on going Tabel 43. Rekapitulasi Proyek KSA/LPKE Kepolisian Republik Indonesia Tabel 44. Rekapitulasi Proyek KSA/LPKE PT PLN Tabel 45. Gambaran Umum Hibah Amerika Serikat Tabel 46. Rencana Pelaksanaan Hibah Amerika Serikat TA Tabel 47. Rencana Penyerapan TA 2013 per Triwulan Tabel 48. Gambaran Umum Hibah Forest Programme Tabel 49. Rekapitulasi Kegiatan Hibah Lembaga PBB (program dan proyek) posisi bulan Maret Tabel 50. Daftar proyek UNDP yang menjadi sampling pemantauan hibah Triwulan I TA Tabel 51. Ringkasan Progres Pencapaian Output Proyek UNDP Triwulan I TA Tabel 52. Indicative Planned Budget (RI-UNICEF CPAP ) Tabel 53. Instansi Pelaksana Hibah UNFPA per Triwulan I TA iv

10 Daftar Gambar Gambar 1. Gambar 2. Komposisi Pinjaman Proyek Luar Negeri Berdasarkan Sumber Pinjaman Posisi 31 Maret Perbandingan Pinjaman Luar Negeri Yang Dilaksanakan Oleh Kementerian Lembaga dan Pinjaman Luar Negeri Yang Diteruspinjamkan Posisi 31 Maret Gambar 3. Jumlah Pinjaman Proyek Bank Dunia Menurut Instansi Pelaksana... 9 Gambar 4. Komposisi Hibah dalam status On Going Lembaga-Lembaga PBB per Maret v

11

12 BAB I GAMBARAN UMUM PELAKSANAAN PINJAMAN LUAR NEGERI Pemantauan pelaksanaan pinjaman luar negeri dilakukan terhadap proyek-proyek yang sudah efektif masa berlakunya dan belum melewati tanggal berakhirnya pinjaman (closing date). Berdasarkan hal tersebut, pada Triwulan I TA 2013 terdapat 159 pinjaman proyek yang dipantau dengan nilai pinjaman sebesar ekuivalen USD ,52 juta. Penyerapan kumulatif sampai dengan Triwulan I TA 2013 adalah sebesar USD 6.814,22 juta atau 38,79% dari total nilai pinjaman, sehingga jumlah pinjaman yang belum ditarik sebesar USD ,30 juta. Realisasi penyerapan pinjaman pada tahun anggaran berjalan untuk periode Januari sampai dengan Maret 2013 mencapai USD 181,31 juta, atau sebesar 4,41% dari target penarikan tahun 2013 sebesar USD 4.114,57 juta Pelaksanaan Pinjaman Proyek Berdasarkan Sumber Pinjaman Sumber pinjaman luar negeri berasal dari Kreditor Multilateral, Kreditor Bilateral, dan Kreditor Swasta Asing/Lembaga Penjamin Kredit Ekspor. Kreditor Multilateral adalah lembaga keuangan internasional yang beranggotakan beberapa negara, antara lain World Bank (Bank Dunia), Asian Development Bank (ADB), Islamic Development Bank (IDB), International Fund for Agricultural Development (IFAD), dan Saudi Fund. Kreditor Bilateral adalah pemerintah negara asing atau lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah negara asing atau lembaga yang bertindak untuk pemerintah negara asing, antara lain Japan International cooperation Agency (JICA), Australia, Austria, Belanda, China, Denmark, Jerman, Korea, Perancis dan Spanyol. Kreditor Swasta Asing (KSA) adalah lembaga keuangan nasional dan lembaga non-keuangan asing yang berdomisili dan melakukan kegiatan usaha di luar wilayah Indonesia, antara lain PT. BNI cabang Singapura, Tokyo, Hongkong. Lembaga Penjamin Kredit Ekspor (LPKE) adalah lembaga yang ditunjuk negara asing untuk memberikan jaminan, asuransi, pinjaman langsung, subsidi bunga, dan bantuan keuangan untuk meningkatkan ekspor negara yang bersangkutan yang berdomisili dan melakukan kegiatan usaha di luar wilayah Indonesia, antara lain BNP Paribas, Exim Bank of Korea, Export-Import Bank of China, Fortis Bank Belanda. Rekapitulasi pinjaman luar negeri berdasarkan sumber pinjaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 1. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman Luar Negeri Berdasarkan Sumber Pinjaman (ekuivalen juta USD) Sumber Pinjaman Jumlah Proyek Nilai Pinjaman Penyerapan Kumulatif Belum Ditarik TA 2013 Target Realisasi % Kreditor Multilateral , , ,72 771,17 75,75 9,82 Kreditor Bilateral , , , ,44 105,55 8,24 Kreditor KSA/LPKE 28 *) 3.409,50 734, , ,95 0,00 0,00 Total , , , ,57 181,31 4,41 *) merupakan jumlah alokasi KE dengan jumlah proyek efektif sebanyak 69 proyek Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 159 pinjaman proyek terbagi menjadi 3 kelompok sumber pinjaman yaitu 72 proyek Kreditor Multilateral dengan total nilai USD 6.096,61 juta, 59 proyek Kreditor Bilateral dengan total nilai USD 8.062,41 juta, dan 28 alokasi Kreditor KSA/LPKE dengan jumlah proyek efektif sebanyak 69 proyek senilai USD 3.409,50 juta. 1

13 Tabel 2. Pelaksanaan Pinjaman Luar Negeri Berdasarkan Sumber Pinjaman Sumber Pinjaman Jumlah Proyek Nilai Pinjaman % Terhadap Total Pinjaman Penyerapan Kumulatif Belum Ditarik (ekuivalen juta USD) TA 2013 Target Realisasi % Multilateral ,61 34, , ,72 771,17 75,75 9,82 1. Bank Dunia ,20 23, , ,20 424,76 45,72 10,76 2. ADB ,45 7,10 618,94 628,50 233,55 29,91 12,81 3. IDB ,58 3,09 132,04 411,54 95,95 0,13 0,14 4. Multilateral Lain 5 197,38 1,12 66,91 130,48 16,91 0,00 0,00 - IFAD 4 161,38 0,92 66,91 94,48 16,91 0,00 0,00 - Saudi Fund 1 36,00 0,20 0,00 36,00 0,00 0,00 0,00 Bilateral ,41 45, , , ,44 105,55 8,24 1. JICA ,36 38, , , ,99 79,61 7,83 2. Bilateral Lain ,04 7,13 666,62 585,42 263,45 25,94 9,85 - Australia 1 312,68 1,78 206,06 106,61 30,14 5,41 17,95 - Austria 2 20,45 0,12 7,40 13,05 18,92 5,87 30,99 - Belanda 1 28,65 0,16 24,64 4,00 5,71 2,86 50,11 - China 2 304,55 1,73 252,60 51,96 40,10 0,00 0,00 - Denmark 1 17,50 0,10 9,09 8,41 4,90 0,00 0,00 - Jerman 4 146,72 0,84 78,56 68,16 36,32 7,49 20,63 - Korea 5 238,07 1,36 26,83 211,24 47,19 3,06 6,48 - Perancis 4 164,64 0,94 50,11 114,53 72,71 0,88 1,21 - Spanyol 1 18,79 0,11 11,33 7,46 7,46 0,37 4,97 KSA/LPKE 28*) 3.409,50 19,41 734, , ,95 0,00 0,00 Total ,52 100, , , ,57 181,31 4,41 *) merupakan jumlah alokasi KE dengan jumlah proyek efektif sebanyak 69 proyek Dari Tabel 2 di atas dapat dilihat jumlah pinjaman terbesar berasal dari JICA sebesar ekuivalen USD 6.810,36 juta, kemudian diikuti oleh Bank Dunia sebesar USD 4.108,20 juta, KSA/LPKE sebesar USD 3.409,50 juta, ADB sebesar USD 1.247,45 juta dan IDB sebesar USD 543,58 juta. Secara keseluruhan komposisi per sumber pinjaman berdasarkan besaran nilai pinjaman dapat dilihat pada Gambar di bawah ini. Gambar 1. Komposisi Pinjaman Proyek Luar Negeri Berdasarkan Sumber Pinjaman Posisi 31 Maret 2013 Bilateral Lain 7,13% KSA/LPKE 19,41% Bank Dunia 23,38% ADB 7,10% JICA 38,76% IDB 3,09% Multilateral Lain 1,12% 2

14 1.2. Pelaksanaan Pinjaman Proyek Berdasarkan Instansi Penanggung Jawab Pada Triwulan I TA 2013 sebanyak 22 Kementerian/Lembaga/BUMN yang menjadi instansi penanggung jawab (Executing Agency) atas 159 pinjaman proyek. Dari jumlah tersebut, 132 proyek merupakan pinjaman proyek yang dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga, dan sisanya sebanyak 27 proyek merupakan pinjaman proyek yang diteruspinjamkan kepada BUMN. Rekapitulasi pelaksanaan pinjaman luar negeri berdasarkan instansi penanggung jawab dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman Luar Negeri Berdasarkan Instansi Penanggung Jawab Instansi Penanggung Jawab Jumlah Proyek Nilai Pinjaman % Terhadap Total Pinjaman Penyerapan Kumulatif Belum Ditarik (ekuivalen juta USD) TA 2013 Target Realisasi % Dilaksanakan oleh K/L ,51 71, , , ,09 122,42 3,47 Kemendagri 2 594,07 3,38 469,95 124,12 24,90 0,00 0,00 Kemenhan *) ,21 17,44 587, , ,19 5,87 0,29 Kemenkeu 2 169,97 0,97 26, ,40 0,00 0,00 Kementan 4 240,87 1,37 106,80 134,07 24,33 0,06 0,25 Kemenhub ,08 9,31 256, ,86 483,32 16,46 3,41 Kemendikbud ,14 5,39 341,16 605,98 181,90 11,93 6,56 KKP 4 128,90 0,73 36,79 92,11 30,80 2,23 7,24 Kemen PU ,33 27, , ,39 579,33 72,98 12,60 Kemenkes 5 163,16 0,93 117,08 46,08 24,86 4,59 18,48 Kemenag 6 96,74 0,55 32,56 64,19 2,16 0,33 15,07 Bappenas 3 243,46 1,39 91,85 151,61 24,85 6,44 25,91 BPKP 1 57,75 0,33 0,00 5,75 0,00 0,00 0,00 Kepolisian RI **) 3 162,70 0,93 29,87 132,83 47,27 0,00 0,00 Kemenkominfo 1 30,92 0,18 11,51 19,41 4,71 0,00 0,00 BMKG 1 38,73 0,22 7,34 31,39 14,32 0,00 0,00 BPS 1 65,00 0,37 0,00 65,00 4,80 0,00 0,00 LIPI 1 18,79 0,11 11,33 7,46 7,46 0,37 4,97 Bakosurtanal 1 67,69 0,39 44,29 23,41 20,60 1,16 5,61 Diteruspinjamkan (SLA) ,01 28, , ,71 586,48 58,90 10,04 PT. PLN ,80 21, , ,10 521,92 58,90 11,28 PT. PGN 2 590,79 3,36 577,34 13,45 5,21 0,00 0,00 PT. PERTAMINA 2 461,42 2,63 2,12 459,29 29,44 0,00 0,00 PT. SMI 2 200,00 1,14 81,13 118,87 29,90 0,00 0,00 TOTAL ,52 100, , , ,57 181,31 4,41 *) Jumlah proyek pada Kementerian Pertahanan menggambarkan 21 alokasi KE (54 proyek) dan 2 proyek dari pinjaman Austria **) Jumlah proyek pada Kepolisian Republik Indonesia menggambarkan 3 alokasi KE yang terdiri dari 11 proyek Pinjaman proyek yang dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga nilainya sebesar ekuivalen USD ,51 juta dengan penyerapan kumulatif mencapai USD 4.715,92 juta dan realisasi penyerapan pada Triwulan I TA 2013 mencapai USD 122,42 juta atau sebesar 3,47% dari target penyerapan USD 3.528,09 juta. Sementara pinjaman proyek yang diteruspinjamkan (SLA) kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) nilainya mencapai USD 5.036,01 juta dengan penyerapan kumulatif sebesar USD 2.098,30 juta. Realisasi penyerapan pada Triwulan I TA 2013 mencapai USD 58,90 juta atau 10,04% dari target penyerapan USD 586,48 juta. 3

15 Gambar 2. Perbandingan Pinjaman Luar Negeri Yang Dilaksanakan Oleh Kementerian/Lembaga dan Pinjaman Luar Negeri Yang Diteruspinjamkan Posisi 31 Maret 2013 Diteruspinjamk an (SLA) USD 5.036,01 juta Kementerian Dalam Negeri *) USD 594,07juta Kementerian Pertahanan *) USD 3.064,21 juta Kementerian Perhubungan *) USD 1.636,08 juta K/L Lainnya USD 1.484,68 juta Kementerian Pekerjaan Umum *) USD 4.806,33 juta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan *) USD 947,14 juta 1.3. Pinjaman Proyek Yang Tutup Pada Tahun 2012 dan Efektif Pada Triwulan I TA 2013 Terdapat 23 pinjaman proyek yang tutup pada 2012, proyek-proyek tersebut terdiri dari 3 proyek Bank Dunia, 6 proyek ADB, 11 proyek JICA, dan 3 proyek IDB, sehingga proyek-proyek tersebut tidak termasuk dalam pemantauan Triwulan I TA Di samping itu, pada bulan Februari 2013 terdapat 2 pinjaman proyek baru efektif yang berasal dari ADB. Tabel 4. Pinjaman Proyek Yang Berakhir Masa Berlakunya Pada Tahun 2012 dan Efektif pada Triwulan I TA 2013 Kode Loan Sumber Pinjaman Nama Proyek Masa Laku Pinjaman Pinjaman Proyek Yang Tutup Pada Tahun IND Bank Dunia Support for the Poor and Disadvantage (SPADA) 01/11/ /12/ IND Bank Dunia IMHERE 10/12/ /12/ INO ADB Community Water Services and Health Project 30/04/ /06/ INO (SF) ADB Community Water Services and Health Project 30/04/ /06/ INO (SF) ADB Madrasah Education Development Project 15/06/ /12/ INO (SF) ADB Participatory Irrigation Sector 17/06/ /12/ INO ADB Participatory Irrigation Sector 17/06/ /12/ INO (SF) ADB Nutrition Impr. through Community Empowerment 30/08/ /12/2012 IP-509 JICA Decentralized Irrigation System Improvement Project 04/04/ /02/2012 IP-490 JICA Depok Depot Construction Project 25/02/ /02/2012 IP-510 JICA Water Resources Existing Facilities Rehabilitation 04/02/ /08/2012 IP-489 JICA Railway DT of Cikampek-Cirebon (II) 25/02/ /08/2012 IP-520 JICA Maritime Telecommunication System Development IV 24/09/ /09/2012 IP-518 JICA Railway DT on Java South Line II 24/09/ /09/2012 IP-519 JICA Rehabilitation & Improvement Project of JFP 24/09/ /09/2012 4

16 Kode Loan Sumber Pinjaman Nama Proyek Masa Laku Pinjaman IP-517 JICA Lahendong Geothermal PPP 24/09/ /09/2012 IP-516 JICA Semarang PP Rehab & Gasfication 17/10/ /10/2012 IP-512 JICA Muara Karang Gas Power Plant Project 05/04/ /12/2012 IP-513 JICA Muara Tawar Gas Fired PP Extension Project 05/04/ /12/2012 IND-125 IDB The Post Tsunami Rehab. of Agricultural Infrastructure 08/09/ /07/2012 IND-114 IDB North Sumatera University Hospital 23/12/ /12/2012 IND-112 IDB The Reconstruction of IAIN Ar Raniry 13/12/ /12/2012 Pinjaman Proyek Yang Efektif Pada Triwulan I Tahun INO ADB Polytechnic Education Strengthening Project 07/02/ /06/ INO ADB State Accountability Revitalization (STAR) 19/02/ /06/2018 Dengan berakhir masa berlakunya 22 proyek dengan nilai 2.249,17 juta dan mulai berlakunya 2 proyek baru dengan nilai 132,75 juta maka total nilai pinjaman triwulan I TA 2013 lebih rendah daripada total nilai pinjaman triwulan IV Hal tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut ini. Tabel 5. Komposisi Pinjaman Proyek Berdasarkan Sumber Pinjaman (Status TA 2012 dan TA 2013 Triwulan I) Sumber Pinjaman Jumlah Proyek (ekuivalen juta USD) TA 2012 TA 2013 (Triwulan I) Nilai Pinjaman Jumlah Proyek Nilai Pinjaman Multilateral , ,61 Bank Dunia , ,20 ADB , ,45 IDB , ,58 Multilateral Lain 4 169, ,38 Bilateral , ,41 JICA , ,36 Bilateral Lain , ,04 KSA/LPKE ,71 28 *) 3.049,50 Total , ,52 *) Jumlah alokasi KE dengan jumlah proyek efektif sebanyak 69 pinjaman proyek Dari kreditor multilateral jumlah proyek yang sedang berjalan yang dipantau pelaksanaannya pada TA 2013 sebanyak 72 berkurang dibandingkan pada TA 2012 dengan jumlah 81 pinjaman proyek. Demikian pula proyek dari kreditor bilateral pada TA 2013 hanya sebanyak 59 pinjaman proyek, berkurang dibandingkan pada TA 2012 yang berjumlah 70 proyek. Pada triwulan I TA 2013 untuk proyek dari KSA/LPKE terdapat 28 alokasi KE dengan jumlah proyek efektif sebanyak 69 pinjaman proyek. Jumlah alokasi tersebut lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah alokasi pada TA 2012 yang berjumlah 36 alokasi KE. 5

17

18 BAB II KINERJA PELAKSANAAN PINJAMAN LUAR NEGERI Kinerja pelaksanaan pinjaman luar negeri dilihat dari realisasi penyerapan pinjaman dan pencapaian indikator output (fisik). Realisasi penyerapan dana juga dapat dilihat dari angka Progress Varian (PV), yang merupakan selisih antara presentase penyerapan kumulatif dengan presentase waktu terpakai sejak pinjaman tersebut efektif. Angka progress varian lebih kecil atau sama dengan minus 30 mengindikasikan bahwa proyek mengalami keterlambatan yang serius dalam pelaksanaan (serious delay). Berikut ini disajikan kinerja pelaksanaan pinjaman luar negeri berdasarkan sumber pinjaman Kreditor Multilateral Pada Triwulan I TA 2013, terdapat 72 pinjaman proyek yang berasal dari kreditor multilateral dengan total nilai pinjaman sebesar ekuivalen USD 6.096,61 juta. Adapun realisasi penyerapan kumulatif mencapai ekuivalen USD 2.574,89 juta atau sebesar 42,23% dari total nilai pinjaman. Pinjaman luar negeri yang berasal dari kreditor multilateral terdiri dari 5 kreditor (mitra pembangunan), yaitu 27 proyek Bank Dunia dengan total nilai sebesar USD 4.108,20 juta, 17 proyek ADB dengan total nilai sebesar USD 1.247,45 juta, 23 proyek IDB dengan total nilai sebesar USD 543,58 juta, 4 proyek IFAD dengan total nilai USD 161,38 juta, dan 1 proyek Saudi Fund dengan nilai USD 36,00 juta. Rekapitulasi pelaksanaan pinjaman luar negeri multilateral sampai dengan Triwulan I TA 2013 dapat dilihat pada Tabel berikut ini. Tabel 6. Rekapitulasi Pinjaman Luar Negeri Multilateral (ekuivalen juta USD) No Pemberi Pinjaman Jumlah Proyek Nilai pinjaman Penyerapan kumulatif Pinjaman belum ditarik Penyerapan TA 2013 Nilai % Target Realisasi % 1 Bank Dunia , ,00 42, ,20 424,76 45,72 10,76 2 ADB ,45 618,94 49,62 628,50 233,55 29,91 12,81 3 IDB ,58 132,04 24,29 411,54 95,95 0,13 0,14 4 IFAD 4 161,38 66,91 41,46 94,48 16,91 0,00 0,00 5 Saudi Fund 1 36,00 0,00 0,00 36,00 0,00 0,00 0,00 Total , ,89 42, ,72 771,17 75,76 9,82 Dilihat dari instansi penanggung jawab proyek yang dibiayai oleh kreditor multilateral, terdapat 61 proyek yang dikelola oleh 12 Kementerian/Lembaga dan 11 pinjaman proyek yang diteruspinjamkan (SLA) kepada BUMN. Proyek kreditor multilateral yang dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga tersebut bernilai ekuivalen USD 4.284,80 juta, dengan penyerapan kumulatif sampai dengan akhir Triwulan I TA 2013 mencapai USD 2.045,31 juta atau sebesar 47,73%. Realisasi penyerapan pada Triwulan I TA 2013 mencapai USD 43,70 juta atau 8,59% dari target penyerapan TA 2013 sebesar USD 508,63 juta. Selain itu proyek yang diteruspinjamkan (SLA) kepada 4 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bernilai USD 1.811,81 juta, dengan penyerapan kumulatif mencapai USD 529,58 juta. Realisasi penyerapan pada Triwulan I TA 2013 mencapai USD 32,06 juta atau 12,21% dari target penyerapan TA 2013 sebesar USD 262,55 juta. 7

19 Tabel 7. Rekapitulasi Pinjaman Luar Negeri Multilateral Berdasarkan Instansi Penanggung Jawab No. Instansi Penanggung Jawab Jumlah Proyek Nilai Pinjaman Penyerapan Kumulatif Pinjaman Belum Ditarik (ekuivalen juta USD) Penyerapan TA 2013 Nilai % Target Realisasi % Dilaksanakan oleh K/L , ,31 47, ,50 508,63 43,70 8,59 1 Kemendagri 2 594,07 469,95 79,11 124,12 24,90 0,00 0,00 2 Kemenkeu 2 169,97 26,47 15,57 143,50 27,40 0,00 0,00 3 Kementan 4 240,87 106,80 44,34 134,07 24,33 0,06 0,25 4 Kemenhub 1 87,55 0,07 0,08 87,48 11,06 0,00 0,00 5 Kemendikbud ,39 261,57 41,89 362,82 95,90 10,11 10,54 6 KKP 3 98,10 36,79 37,50 61,31 21,38 2,23 10,43 7 Kemen PU , ,50 50, ,60 275,89 23,51 8,52 8 Kemenkes 2 89, ,16 9,72 5,17 2,45 47,39 9 Kemenag 5 65,06 3,72 5,72 61,34 0,00 0,13 0,00 10 Bappenas 2 140,25 27,46 19,58 112,79 14,90 5,21 34,97 11 BPKP 1 57,75 0,00 0,00 57,75 2,90 0,00 0,00 12 BPS 1 65,00 0,00 0,00 65,00 4,80 0,00 0,00 Diteruspinjamankan (SLA) ,81 529,58 29, ,23 262,55 32,06 12,21 13 PT. PLN ,43 386,66 28,28 980,77 231,85 32,06 13,83 14 PT. PGN 1 69,38 61,79 89,06 7,59 0,00 0,00 0,00 15 PT. PERTAMINA 1 175,00 0,00 0,00 175,00 0,80 0,00 0,00 16 PT. SMI 2 200,00 81,13 40,57 118,87 29,90 0,00 0,00 TOTAL , ,89 42, ,73 771,18 75,76 9, BANK DUNIA Pada Triwulan 1 TA 2013 jumlah pinjaman proyek yang dibiayai dari pinjaman Bank Dunia sebanyak 27 pinjaman proyek dengan total nilai pinjaman sebesar USD 4.108,20 juta. Penyerapan kumulatif sampai dengan bulan Maret 2013 adalah sebesar USD 1.757,00. Pinjaman Bank Dunia dikelola oleh 7 Kementerian/Lembaga dan 4 BUMN Realisasi Penyerapan Pinjaman Rekapitulasi pelaksanaan pinjaman Bank Dunia berdasarkan instansi penanggung jawab dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 8. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman Bank Dunia posisi bulan Maret 2013 Menurut Instansi Penanggung Jawab No Instansi Penanggung Jawab Jumlah Proyek Nilai Pinjaman Penyerapan Kumulatif Pinjaman Belum Ditarik (ekuivalen juta USD) Penyerapan TA 2013 (Januari Maret) Nilai % Dilaksanakan Oleh K/L , , ,50 19,25 7,11 1 Kementerian Pekerjaan Umum ,32 769,51 672,81 4,08 2,81 2 Kementerian Pertanian 2 174,14 90,79 83,35 0,06 0,39 3 Kementerian Dikbud 3 236,12 193,15 42,97 10,11 23,26 4 Kementerian Dalam Negeri 1 531,19 419,05 112,14 0,00 0,00 5 Kementerian Keuangan 2 169, ,50 0,00 0,00 6 BAPPENAS 1 112,65 14,92 97,73 5,00 51,55 7 Badan Pusat Statistik 1 65,00 0,00 65,00 0,00 0,00 8

20 No Instansi Penanggung Jawab Jumlah Proyek Nilai Pinjaman Penyerapan Kumulatif Pinjaman Belum Ditarik Penyerapan TA 2013 (Januari Maret) Nilai % Diteruspinjamkan (SLA) ,81 243, ,70 26,47 17,20 8 PT. PLN ,43 171,32 861,11 26,47 20,46 9 PT. PGN 1 69,38 61,79 7,59 0,00 0,00 10 PT. PERTAMINA 1 175,00 0,00 175,00 0,00 0,00 11 PT. SMI 1 100,00 10,00 90,00 0,00 0,00 TOTAL , , ,20 45,72 10,76 Dilihat dari instansi penanggung jawab terdapat 20 proyek yang dikelola oleh 7 Kementerian/Lembaga dan 7 pinjaman proyek yang diteruspinjamkan (SLA) kepada 4 BUMN. Penyerapan kumulatif sampai dengan bulan Maret TA 2013 untuk proyek yang dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga mencapai USD 1.513,89 juta, sehingga pinjaman yang belum ditarik sebesar USD 1.217,50 juta. Sementara pada periode Januari Maret TA 2013, penyerapan pinjaman mencapai USD 19,25 juta atau 7,11% dari target penyerapan TA Untuk proyek yang diteruspinjamkan penyerapan kumulatifnya sampai bulan Maret tahun 2013 mencapai USD 243,11 juta dan penyerapan pinjaman pada periode Januari Maret Tahun Anggaran 2013 mencapai USD 26,47 juta atau 17,20% dari target penyerapan TA Pinjaman Bank Dunia menurut instansi pelaksana dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 3. Jumlah Pinjaman Proyek Bank Dunia Menurut Instansi Pelaksana 1.600, , ,00 Kementerian Pekerjaan Umum Kementerian Dalam Negeri 1.200, , ,43 Kementerian Dikbud Kementerian Pertanian Kementerian Keuangan 800,00 BAPPENAS 600,00 531,19 Badan Pusat Statistik PT. PLN 400,00 PT. PERTAMINA 200,00 236,12 174,14 169,97 112,65 65,00 175,00 100,00 69,38 PT. SMI PT. PGN Tbk Progress Varian Berdasarkan hasil pemantauan sampai dengan Triwulan I TA 2013 diketahui terdapat 6 pinjaman proyek Bank Dunia yang menunjukan angka PV -30 atau dikategorikan sangat lambat pelaksanaannya (serious delay). Keenam proyek pinjaman Bank Dunia yang masuk kategori serious delay tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini, serta perbandingannya dengan status PV pada Triwulan sebelumnya. 9

21 Tabel 9. Pinjaman Proyek Bank Dunia PV -30 (Status Triwulan IV TA 2012 dan Triwulan I TA 2013) No. Nomor Loan Nama Proyek Tanggal Efektif Tanggal Tutup TW IV - TA 2012 TW I - TA 2013 PT.SMI ID Kementerian Pekerjaan Umum ID Kementerian Keuangan ID ID PT. PLN Indonesia Infrastruture Finance Facility Company Dam Operational Improvement and Safety Project Project for Indonesian Tax Administration Reformation Government Financial Management and Rev. Adm. 25/04/ /12/ ,18-62,41 08/06/ /12/ ,14-58,14 31/08/ /12/ ,40-56,30 27/10/ /12/ ,14-47, ID ERP Sumatera and Sulawesi 01/09/ /12/ ,17-38,57 Badan Pusat Statistik ID Statistical Capacity Building-Change and Reform 11/05/ /12/ ,11-33, Permasalahan Permasalahan yang menonjol pada proyek Bank Dunia adalah teknis pelaksanaan dan pengadaan barang dan jasa. Secara khusus, permasalahan untuk beberapa kegiatan yang dibiayai Bank Dunia dengan PV rendah -30 sebagai berikut: 1) Teknis Pelaksanaan Untuk proyek Dam Operational Improvement and Safety Project (DOISP) terdapat pelaksanaan studi yang kontraknya melewati masa berlaku pinjaman, sehingga diperkirakan memerlukan perpanjangan masa berlaku (extention). Untuk proyek Indonesia Infrastructure Finance Facility (IIFF) terjadi pembatasan ceiling penarikan dana pinjaman Bank Dunia maksimal USD 10 Juta untuk tiap periodik penarikan, dimana 1 (satu) periodik penarikan adalah per triwulan. Selain itu Bank Dunia juga mensyaratkan adanya list proyek terlebih dahulu sebelum dana dapat dicairkan, padahal dana pinjaman digunakan sebagai ekuitas perusahaan sehingga tidak terkait langsung dengan proyek yang akan dibiayai oleh PT. SMI. Untuk tindak lanjut dari permasalahan pembatasan ceiling, sebaiknya diharapkan ada koordinasi lebih lanjut antara Bank Dunia, Bappenas, serta instansi pelaksana proyek. 2) Pengadaan Barang dan Jasa Keterlambatan pelaksanaan pengadaan dapat ditemui pada proyek Dam Operational Improvement and Safety Project (DOISP), Government Financial Management and Rev. Adm (GFMRAP), Statistical Capacity Building, Change and Reform (STATCAP). Selain itu, terdapat pula pembatalan paket kegiatan pada proyek Statistical Capacity Building, Change and Reform (STATCAP) dan Project for Indonesian Tax Reform (PINTAR) Pencapaian Indikator Kinerja Output Pada periode ini penyajian hasil pemantauan indikator kinerja output belum dilakukan secara lengkap dan utuh, melainkan bersifat deskriptif. Pemantauan pencapaian indikator kinerja output mengacu pada rencana output yang dituangkan dalam Project Appraisal Document (PAD) atau dokumen yang disetarakan dengan PAD. Secara umum hasil pemantauan pada Triwulan 1, tahun 2013 memperlihatkan variasi pencapaian output sebagai berikut: 10

22 1. Terdapat pencapaian output yang melebihi target yang telah ditetapkan dalam PAD. Sebagai contoh untuk kegiatan Sustainable Management of Agricultural Research and Technology Dissemination (SMARTD), diawal pelaksanaan kegiatan, jumlah judul penelitian yang telah dihasilkan pada triwulan ini adalah 25 judul dari target 10 judul. Sehingga diperkirakan, judul yang dapat direalisasikan pada tahun 2013 adalah 177, lebih dari dua kali lipat dari yang ditargetkan semula (83 judul). Demikiannya hal dalam hal jumlah karyasiswa yang telah melaksanakan training persiapan adalah 18 orang dari target 10 orang. 2. Terdapat kegiatan yang tidak dapat memenuhi target pencapaian output. Terdapat kegiatan yang mengalami keterlambatan dalam pelaksanaannya sehingga tidak dapat memenuhi target output yang ditetapkan. Contohnya pada proyek Strategic Road Infrastructure Project (SRIP) yang belum dapat memenuhi target pembangunan jalan untuk ruas Bandar Lampung A dan B, serta ruas Brebes-Tegal. Hal ini disebabkan adanya kendala dalam proses pengadaan sehingga diperkirakan akan melewati masa laku kegiatan ini. Hal yang sama terjadi pada proyek DOISP, PINTAR, Statcap-Cerdas, GFMRAP, dan IIFF. 3. Terdapat kegiatan yang targetnya membutuhkan review. Terdapat kegiatan yang membutuhkan review target pencapaian output karena terjadinya perubahan kebijakan di kementerian/lembaga yang bersangkutan. Contohnya pada proyek Health Professional Education Quality Project (HPEQ) yang memerlukan review karena adanya undang-undang baru mengenai pendidikan tinggi ADB Sampai dengan Triwulan I TA 2013 jumlah pinjaman proyek yang dibiayai dari ADB sebanyak 17 proyek dengan total nilai pinjaman sebesar USD 1.247,45 juta. Nilai pinjaman yang telah terserap secara kumulatif sampai dengan bulan Maret 2013 adalah sebesar USD 618,94 juta. Pinjaman ADB terdiri dari 13 proyek yang dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga dan 4 proyek yang diteruspinjamkan (SLA) kepada BUMN Realisasi Penyerapan Pinjaman Pinjaman ADB saat ini meliputi sektor utama, berupa energi, transportasi, dan pendidikan. Rekapitulasi pelaksanaan pinjaman ADB berdasarkan instansi penanggung jawab dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 10. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman ADB Posisi Bulan Maret 2013 Menurut Instansi Penanggung Jawab (ekuivalen juta USD) No. Instansi Penanggung Jawab Jumlah Proyek Jumlah Pinjaman Penyerapan Kumulatif Jumlah % Pinjaman Belum Ditarik Penyerapan TA 2013 Target Realisasi % Dilaksanakan oleh K/L ,45 332,48 40,9 343,50 124, ,47 1 Kem.PU 6 450,10 146,13 32,47 303,97 98,33 19,43 19,76 2 Kem. Dikbud 2 152,90 63,36 41,44 89,54 12,00 0,00 0,00 3 Kem. Kesehatan 2 89,70 79,98 89,16 9,72 5,17 2,45 47,35 4 Kem KP 1 34,40 30,47 88,56 3,94 1,30 2,23 71,77 5 BPKP 1 57,75 0,00 0,00 57,75 2,90 0,00 0,00 6 Bappenas 1 27,60 12,54 45,44 15,06 5,20 0,21 4,06 Diteruspinjamkan (SLA) 4 435,00 286,47 65,86 148,53 108, ,14 7 PT PLN 3 335,00 215,34 64,28 119,66 102,45 5,59 5,46 8 PT SMI 1 100,00 71,13 71,13 28,87 6,20 0,00 0,00 TOTAL ,45 618,94 49,62 628,51 233,55 29,91 12,81 11

23 Penyerapan kumulatif sampai dengan bulan Maret tahun 2013 untuk 13 pinjaman proyek yang dilaksanakan oleh kementerian/lembaga mencapai USD 332,48 juta, sehingga pinjaman yang belum ditarik sebesar USD 343,50 juta. Sementara penyerapan pada periode Januari Maret TA 2013 mencapai USD 24,32 juta atau 19,47 % dari target penyerapan TA Kinerja penyerapan pada Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Kesehatan pada Triwulan I TA 2013 cukup tinggi, yang secara berturut-turut mencapai USD 2,23 juta atau 71,77%, dan USD 2,45 juta atau 47,35% dari target penyerapan tahun anggaran Untuk proyek yang dilaksanakan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui penerusan pinjaman nilainya mencapai USD 435,00 juta. Penyerapan kumulatif sampai dengan bulan Maret tahun 2013 mencapai USD 286,47 juta. Sementara penyerapan pada periode Januari Maret TA 2013 mencapai USD 5,59 juta atau 5,14% dari target penyerapan TA Progres Varian Berdasarkan hasil pemantauan sampai dengan Triwulan I TA 2013 diketahui terdapat 4 proyek yang menunjukan angka PV -30 atau dikategorikan sangat lambat pelaksanaannya (serious delay). Keempat proyek tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini dengan perbandingan status PV pada triwulan sebelumnya. Tabel 11. Pinjaman Pinjaman ADB dengan PV -30 (Triwulan IV, 2012 dan Triwulan I, 2013) No. Nomor Loan Nama Proyek Tanggal Efektif Tanggal Tutup TA 2012 TA 2013 TW IV TW I Kementerian Pekerjaan Umum INO Integrated Citarum WRWMP 03/06/ /06/ ,99-70, INO (SF) Integrated Citarum WRWMP 03/06/ /06/ ,33-38,18 PT. PLN INO Kementerian PPN/Bappenas INO (SF) Java-Bali Electricity Distribution Perfomance Improvement Infrastructure Reform Sector Dev. Project 25/04/ /10/ ,99-50,16 29/11/ /08/ ,38-36, Permasalahan Berdasarkan pemantauan Triwulan I TA 2013 diperoleh gambaran bahwa permasalahan teknis, pengadaan barang dan jasa, dan Alokasi DIPA mendominasi pelaksanaan proyek yang bersumber dari ADB. 1. Teknis Pelaksanaan a. Desain awal proyek dan pemilihan lokasi yang kurang tepat sehingga menimbulkan permasalahan dalam pelaksanaan proyek; Contohnya pada proyek Decentralized Health Services II (DHS II) dan ICWRMP. b. Perencanaan pelaksanaan proyek yang kurang memperhatikan masalah cuaca/iklim sehingga pelaksanaannya terhambat, misalnya banjir yang menghambat proyek Renewable Energy Development. c. Permasalahan perizinan dari pemerintah daerah setempat contohnya pada Metropolitan Sanitation Management Health Project dan ICWRMP. d. Kurangnya komitmen pemerintah daerah dalam pelaksanaan kegiatan, contohnya proyek Infrastructure Reform Sector Development Project. 12

24 2. Pengadaan barang dan jasa Adanya kendala dalam pengadaan konsultan pengawas pada Regional Road Development Project. 3. Alokasi DIPA Kurangnya pemahaman pelaksana proyek tentang mekanisme pencairan anggaran dan adanya beberapa proyek yang dananya di- bintang menjadi salah satu penghambat pelaksanaan proyek, contohnya pada proyek Vocational Education Strengthening Project 4. Penerbitan No Objection Letter (NOL) Penerbitan No Objection Letter (NOL) memakan waktu cukup lama, karena kurang terpenuhinya beberapa persayaratan untuk penerbitan NOL; Contohnya pada Integrated Citarum Water Resource Management Project (ICWRMP) IDB Selama Triwulan I TA 2013, jumlah pinjaman IDB yang sudah efektif dan sedang berjalan sebanyak 23 pinjaman proyek dengan total nilai pinjaman sebesar USD 543,58 juta. Penyerapan kumulatif sampai dengan bulan Maret 2013 sebesar USD 132,04 juta. Pinjaman IDB dikelola oleh 5 Kementerian/Lembaga Realisasi Penyerapan Pinjaman Rekapitulasi pelaksanaan pinjaman IDB berdasarkan instansi penanggung jawab dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 12. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman IDB posisi bulan Maret 2013 Menurut Instansi Penanggung Jawab (ekuivalen juta USD) No Instansi Penanggung Jawab Jumlah Proyek Nilai Pinjaman Penyerapan Kumulatif Pinjaman Belum Ditarik Penyerapan TA 2013 Nilai % Target Realisasi % 1 KemenPU 4 159,68 116,86 73,18 42,82 32,46 0,00 0,00 2 Kemendikbud ,37 5,06 2,54 194,31 40,44 0,00 0,00 3 Kemenhub 1 87,55 0,07 0,08 87,48 11,06 0,00 0,00 4 Kemenag 5 65,06 3,72 5,72 61,33 0,00 0,13 0,00 5 KKP 1 31,92 6,32 19,80 25,6 12 0,00 0,00 Total ,58 132,04 24,29 411,54 95,95 0,13 0,14 Penyerapan kumulatif sampai dengan bulan Maret tahun 2013 untuk 23 pinjaman proyek yang dilaksanakan oleh kementerian/lembaga mencapai USD 132,04 juta atau 24,29 % dari total nilai dari seluruh pinjaman proyek. Sementara pada periode Januari-Maret TA 2013, penyerapan pinjaman baru mencapai USD 0,13 juta atau 0,14 % dari target penyerapan TA Progres Varian Berdasarkan hasil pemantauan sampai dengan Triwulan I TA 2013 diidentifikasi sebanyak 19 proyek yang PV -30, yang artinya sangat lambat pelaksanaannya (serious delay). Proyek-proyek tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini, dan sebagai pembandingnya yaitu status PV -30 pada Triwulan sebelumnya. 13

25 Tabel 13. Pinjaman Pinjaman IDB dengan PV -30 (Triwulan IV TA 2012 dan Triwulan I TA 2013) No. Nomor Loan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nama Proyek Tanggal Efektif Tanggal Tutup TA 2012 TA 2013 TW IV 1 IND-115 North Sumatera University Hospital 23/12/ /03/ ,07-100,00 2 IND-129 Development Upgrading of the UNJ 12/04/ /12/ ,26-67,48 3 IND-130 Development Upgrading of the UNJ 12/04/ /05/ ,76-42,72 4 IND-138 The Dev. of MERC and Two Univ. Hosp 26/02/ /12/ ,01-54,42 5 IND-137 The Dev. of MERC and Two Univ. Hosp 26/02/ /12/ ,68-54,09 6 IND IND IND-152 Dev. & Quality Improv of State Univ of Semarang Dev & Quality Improv of State Univ of Semarang Dev & Quality Improv of State Univ of Semarang TW I 28/11/ /12/ ,34-43,31 28/11/ /12/ ,26-43,24 28/11/ /12/ ,01-36,98 9 IND-140 The Quality Improvement of UNPAD 24/07/ /10/ ,87-39,67 10 IND-141 The Quality Improvement of UNPAD 24/07/ /10/ ,87-39,67 Kementerian Agama 11 IND-113 The Reconstruction of IAIN Ar Raniry 13/12/ /06/ ,21-97,01 12 IND IND-126 Upgrading & Dev of The SIU of Sunan Gunung Djati Upgrading & Dev of The SIU of Sunan Gunung Djati 06/07/ /12/ ,93-84,43 06/07/ /12/ ,12-65,61 14 IND-158 Development of IAIN Sunan Ampel 28/11/ /11/ ,31-33,47 15 IND-157 Development of IAIN Sunan Ampel 28/11/ /11/ ,24-32,97 Kementerian Perhubungan 16 IND-133 Development of Belawan Port Phase I 01/05/ /06/ ,70-70,68 Kementerian Pekerjaan Umum 17 IND-150 PNPM-ICDD II 24/09/ /12/ ,48-60,33 18 IND-147 PNPM-ICDD II 24/09/ /12/ ,66-59,52 Kementerian Kelautan dan Perikanan 19 IND-121 Dev. of Belawan and Sibolga Fishing Port 15/07/ /11/ ,19-54, Permasalahan Berdasarkan hasil pemantauan pada Triwulan I tahun 2013 secara umum permasalahan utama yang dihadapi berkaitan dengan teknis pelaksanaan dan pengadaan barang dan jasa. Selain itu terdapat masalah lain seperti masalah DIPA dan penerbitan NOL, walaupun tidak dominan. 1. Teknis Pelaksanaan a. Pelaksanaan masa studi (pendidikan luar negeri) melampaui masa berlakunya pinjaman. Hal ini terjadi pada proyek Development and Upgrading of The State University of Jakarta. b. Beberapa kali terjadi penggantian project manager pada proyek Development of Belawan and Sibolga Fishing Port. c. Hambatan cuaca/iklim dialami oleh proyek Upgrading and Development of The State Islamic University of Sunan Gunung Djati, Bandung 2. Pengadaan barang dan jasa a. Kurangnya pemahaman pengelola proyek terhadap dokumen Procurement Guidelines IDB, misalnya pada proyek North Sumatera University Hospital, Development and Quality Improvement of State University of Semarang, The Quality Improvement of Padjajaran University, Development of 14

26 Belawan and Sibolga Fishing Port. Dalam beberapa kasus, PMU dan Panitia Lelang masih kurang memahami metode pengadaan yang harus dipergunakan dalam proses pengadaan barang dan jasa (IDB Guideline versus Perpres 54 Tahun 2010), meskipun penggunaan IDB Guidelines telah dituangkan dalam Financing Agreement. b. Dalam proyek Upgrading and Development of The State Islamic University of Sunan Gunung Djati, Bandung terdapat kontrak supervisi yang tidak sesuai dengan masa kontrak pelaksanaan konstruksi Multilateral Lain Pada triwulan I TA 2013 terdapat 5 pinjaman multilateral lain yang efektif yang terdiri dari 4 pinjaman proyek International Fund for Agricultural Development (IFAD) dan 1 pinjaman proyek Saudi Fund. Total dana pinjaman multilateral lain tersebut adalah sebesar ekuivalen USD 197,38 juta. Realisasi penyerapan kumulatif sampai bulan Maret 2013 untuk pinjaman IFAD mencapai ekuivalen USD 66,91 juta, sedangkan untuk pinjaman Saudi Fund belum ada penyerapan sampai saat ini. Pinjaman proyek multilateral lain dilaksanakan oleh 4 Kementerian/Lembaga Realisasi Penyerapan Pinjaman Gambaran kinerja pinjaman multilateral lain berdasarkan instansi penanggung jawab dapat dilihat pada Tabel berikut ini. Tabel 14. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman proyek Multilateral Lain posisi bulan Maret 2013 Menurut Instansi Penanggung Jawab Penyerapan Pinjaman Penyerapan TA 2013 Instansi Penanggung Jumlah Nilai No Kumulatif Belum Jawab Proyek Pinjaman Target Realisasi % Nilai % Ditarik IFAD 4 161,38 66,91 41,46 94,48 16,91 0,00 0,00 1 Kem. Pertanian 2 66,72 16,01 23,99 50,72 8,83 0,00 0,00 2 Kem. Dalam Negeri 1 62,88 50,89 80,94 11,98 0,00 0,00 0,00 3 Kem. Kel dan Perikanan 1 31,78 0,00 0,00 31,78 8,08 0,00 0,00 SAUDI FUND 1 36,00 0,00 0,00 36,00 0,00 0,00 0,00 4 Kem. Dikbud 1 36,00 0,00 0,00 36,00 0,00 0,00 0,00 TOTAL 5 197,38 66,91 33,90 130,48 16,91 0,00 0, Progres Varian Berdasarkan hasil pemantauan pada Triwulan I TA 2013 ditemukan 1 proyek yang memiliki PV -30 yaitu proyek Construction of Two University Hospitals in Sebelas Maret University and Andalas University Project yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Proyek yang didanai oleh Saudi Fund ini pada Triwulan I TA 2013 progres variannya mencapai -40,50. Kinerja proyek ini lebih buruk dibandingkan dengan triwulan IV TA 2012 dimana progres variannya sebesar -35, Permasalahan Secara umum permasalahan utama yang dihadapi berkaitan dengan teknis pelaksanaan dan penerbitan No Objection Letter (NOL). 1. Teknis Pelaksanaan a. Terdapat perbedaan pemahaman kontrak multiyear antara IFAD dengan Kementerian Pertanian pada proyek Smallholder of Livelihood of Development of Eastern Indonesia 15

27 b. Terjadi Kelebihan penarikan dana (overdrawn) pada kategori revolving fund, training and workshop, dan equipment and materials pada proyek Rural Empowerment and Agriculture Development Programme in Central Sulawesi dan National Programme for Community Empowerment in Rural Areas. c. Hambatan dalam proses pengajuan Withdrawal Application pada pinjaman IFAD untuk proyek Smallholder of Livelihood of Development of Eastern Indonesia. 2. Penerbitan No Objection Letter (NOL) Perbedaan format dokumen lelang antara procurement guidelines IFAD dengan dokumen lelang sesuai Perpres Nomor 54 Tahun 2010 mengakibatkan waktu untuk mendapatkan NOL menjadi lebih lama pada proyek Smallholder Livelihood Development Project in Eastern Indonesia (SOLID) Pencapaian Indikator Kinerja Output Pada triwulan I TA 2013 terdapat 2 proyek Multilateral Lain yang menyampaikan laporan pencapaian kinerja output yaitu Rural Improvement and Agricultural Development (READ) dan Smallholder Livelihood Development Project in Eastern Indonesia (SOLID), kedua proyek tersebut didanai oleh IFAD. Pada proyek SOLID, pencapaian indikator kinerja output kelompok mandiri yang dibina, untuk triwulan I TA 2013 baru mencapai 30% dari target total 496 kelompok. Adapun untuk indikator kinerja output jumlah federasi yang dibina telah terealisasi sebanyak 22% dari target total 64 federasi. Sementara pada proyek READ tidak mencantumkan target pencapaian output untuk triwulan I TA Target pencapaian output direncanakan untuk dicapai pada triwulan II, III dan IV TA Kreditor Bilateral Pinjaman yang berasal dari kreditor bilateral sampai dengan Triwulan I TA 2013 berjumlah 87 pinjaman proyek dengan total nilai pinjaman sebesar ekuivalen USD ,91 juta. Realisasi penyerapan pinjaman sampai dengan Maret tahun 2013 adalah sebesar ekuivalen USD 4.239,33 juta atau 36,95% dari total nilai pinjaman. Komposisi pinjaman kreditor bilateral berasal dari 11 pemberi pinjaman, dengan jumlah proyek dan nilai pinjaman terbesar berasal dari JICA dan KSA/LPKE. Sedangkan sisanya berasal dari negaranegara bilateral lain. Rekapitulasi pelaksanaan pinjaman luar negeri bilateral sampai dengan Triwulan I TA 2013 menurut pemberi pinjaman dapat dilihat pada Tabel berikut ini : Tabel 15. Rekapitulasi Komposisi Pinjaman Luar Negeri Bilateral Berdasarkan Pemberi Pinjaman (ekuivalen juta USD) No Pemberi Pinjaman Jumlah Proyek Nilai pinjaman Penyerapan kumulatif Pinjaman belum ditarik Penyerapan TA 2013 Nilai % Target Realisasi % 1 JICA , ,45 41, , ,99 79,61 7,83 2 Australia 1 312,68 206,06 65,90 106,61 30,14 5,14 17,95 3 Austria 2 20,45 7,40 36,19 13,05 18,92 5,87 31,01 4 Belanda 1 28,65 24,64 86,00 4,00 5,71 2,86 50,09 5 China 2 304,55 252,60 82,94 51,96 40,10 0,00 0,00 6 Denmark 1 17,50 9,09 51,94 8,41 4,90 0,00 0,00 7 Jerman 4 146,72 78,56 53,55 68,16 36,32 7,49 20,63 8 Korea 5 238,07 26,83 11,27 211,24 47,19 3,06 6,48 9 Perancis 4 164,64 50,11 30,43 114,53 72,71 0,88 1,21 10 Spanyol 1 18,79 11,33 60,27 7,46 7,46 0,37 4,97 11 KSA/LPKE 28 *) 3.409, , , ,95 0,00 0,00 Total , ,33 36, , ,40 105,55 3,16 *) merupakan jumlah alokasi KE dengan jumlah proyek efektif sebanyak 69 proyek 16

28 Pada Tabel di bawah ini dapat dilihat bahwa 71 proyek yang berasal dari kreditor bilateral dilaksanakan oleh 18 Kementerian/Lembaga dan 16 proyek yang diteruspinjamkan (SLA) yang dikelola oleh 4 BUMN. Tabel 16. Rekapitulasi Pinjaman Luar Negeri Bilateral Berdasarkan Instansi Penanggung Jawab No Instansi Penanggung Jawab Jumlah Proyek Nilai Pinjaman Penyerapan Kumulatif Pinjaman Belum Ditarik TA 2013 Nilai % Target Realisasi % Dilaksanakan oleh K/L , ,62 32, , ,46 78,72 2,61 1 Kem. Dagri 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 2 Kem. Pertahanan ,21 587,78 19, , ,19 5,87 0,29 3 Kem. Keuangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 4 Kem. Pertanian 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 5 Kem. Perhubungan , , ,38 472,26 16,46 3,49 6 Kem. Dikbud 4 322,75 79,59 24,66 243,16 86,00 1,82 2,12 7 Kem. Kesehatan 3 73,46 37,10 50,50 36,36 19,69 2,14 10,89 8 Kem. Agama 1 31,68 28,84 91,02 2,85 2,16 0,20 9,06 9 Kem. KP 1 30,81 0,00 0,00 30,81 9,42 0,00 0,00 10 Kem. PU , ,44 54, ,79 303,44 49,47 16,30 11 BPS 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 12 Bappenas 1 103,21 64,39 62,39 38,82 9,95 1,23 12,34 13 Kem. Kominfo 1 30,92 11,51 37,21 19,41 4,71 0,00 0,00 14 Polri 3 162,70 29,87 18,36 132,83 47,27 0,00 0,00 15 BPKP 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 16 BMKG 1 38,73 7,34 18,94 31,39 14,32 0,00 0,00 17 LIPI 1 18,79 11,33 60,27 7,46 7,46 0,37 4,97 18 Bakosurtanal 1 67,69 44,29 65,42 23,41 20,60 1,16 5,61 Diteruspinjamkan (SLA) , ,72 48, ,48 323,93 26,84 8,29 19 PT.PLN , ,04 43, ,33 290,07 26,84 9,25 20 PT. PGN 1 521,41 515,55 98,88 5,86 5,21 0,00 0,00 21 PT. Pertamina 1 286,42 2,12 0,74 284,29 28,64 0,00 0,00 22 PT. SMI 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Total , ,33 36, , ,39 105,55 3, JICA Pada Triwulan I TA 2013, jumlah pinjaman proyek JICA yang masih efektif dan sedang berjalan sebanyak 38 pinjaman proyek dengan total nilai pinjaman sebesar JPY ,18 juta (ekuivalen USD 6.810,36 juta). Penyerapan kumulatif sampai dengan bulan Maret 2013 sebesar JPY ,49 juta (ekuivalen USD 2.838,45 juta) atau 41,68% sehingga dana pinjaman yang belum ditarik sebesar JPY ,69 juta (ekuivalen USD 3.971,90 juta) Realisasi Penyerapan Pinjaman Rekapitulasi pelaksanaan pinjaman JICA berdasarkan instansi penanggung jawab dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 17

29 Tabel 17. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman JICA Pada Triwulan I TA 2013 Menurut Instansi Penanggung Jawab No. Instansi Penanggung Jawab Jumlah Proyek Nilai Pinjaman JPY Ekiv. USD* Penyerapan Kumulatif JPY Ekiv. USD*) Pinjaman Belum Ditarik JPY Ekiv. USD *) (dalam juta) Penyerapan TA 2013 (Januari Maret) Dilaksanakan oleh K/L , , , , , , ,73 53,66 7,14 JPY Ekiv. USD *) 1 Kem. PU , , , , ,55 932, ,47 43,10 20,60 2 Kem. Dikbud ,18 298, ,66 79, ,52 218,87 171,71 1,82 2,26 3 Kem. Hub , , ,98 98, , ,19 579,79 6,16 1,48 4 Kem. Kominfo ,00 30, ,22 11, ,78 19,41 0,00 0,00 0,00 5 Kem. Agama ,00 31, ,02 28,84 267,98 2,85 18,46 0,20 9,06 6 Bakorsurtanal ,00 67, ,43 44, ,57 23,41 108,76 1,16 5,61 7 Bappenas ,00 103, ,37 64, ,63 38,82 115,54 1,23 12,34 Diteruspinjamkan (SLA) , , , , , , ,79 25,96 9,78 8 PT. PLN , , ,11 926, , , ,79 25,96 11,21 9 PT. PGN ,00 521, ,24 515,55 551,76 5,86 0,00 0,00 0,00 10 PT. Pertamina ,00 286,42 200,02 2, ,98 284,29 0,00 0,00 0,00 TOTAL , , , , , , ,53 79,61 7,83 *) menggunakan kurs tengah BI tanggal 28 Maret 2013 (1 USD =JPY 94, ) % Dilihat dari instansi penanggung jawab proyek yang dibiayai oleh JICA, terdapat 27 pinjaman proyek yang dikelola oleh 7 Kementerian/Lembaga dengan nilai pinjaman JPY ,18 juta (ekuivalen USD 3.837,26 juta), dan 11 pinjaman proyek yang dikelola oleh BUMN melalui skema penerusan pinjaman (SLA) dengan nilai pinjaman sebesar JPY ,00 juta (ekuivalen USD 2.973,10 juta). Penyerapan kumulatif sampai dengan bulan Maret tahun 2013 untuk pinjaman proyek yang dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga mencapai JPY ,13 juta (ekuivalen USD 1.394,71 juta) atau 36,35% dari total nilai pinjaman. Sementara untuk periode Januari Maret TA 2013, penyerapan pinjaman mencapai JPY 5.051,73 juta (ekuivalen USD 53,66 juta) atau 7,14% dari target penyerapan TA Sedangkan untuk proyek yang diteruspinjamkan kepada BUMN penyerapan kumulatifnya sampai bulan Maret tahun 2013 mencapai JPY ,37 juta (ekuivalen USD 1.443,79 juta) atau 48,56% dari total nilai pinjaman. Penyerapan pinjaman pada triwulan I TA 2013 mencapai JPY 2.443,79 juta (ekuivalen USD 25,96 juta) atau 9,78% dari target TA Progress Varian Berdasarkan hasil pemantauan sampai dengan Triwulan I TA 2013 diketahui terdapat 15 (lima belas) pinjaman JICA yang menunjukan angka PV -30 atau dikategorikan sangat lambat pelaksanaannya (serious delay). Kelima belas proyek pinjaman JICA yang masuk kategori serious delay tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini, serta perbandingannya dengan status PV pada triwulan sebelumnya. 18

30 Tabel 18. Pinjaman JICA dengan PV -30 (status pada Triwulan IV TA 2012 dan Triwulan I TA 2013) No. Nomor Loan Nama Proyek Tanggal Efektif Tanggal Tutup TA 2012 TA 2013 TW IV TW I Kementerian Pekerjaan Umum 1 IP-531 Tanjung Priok Acces Road Construction Proj.II 01/04/ /06/ , IP-529 Tanjung Priok Acces Road Construction Proj. I 28/07/ /01/ , IP-552 Countermeasure for Sediment in Wonogiri Multipurpose 28/07/ /07/ , IP-551 Urban Flood Control System Imp. in Selected Cities 28/07/ /07/ , IP-545 Aceh Reconstruction Project 29/03/ /07/ , Kementerian Perhubungan 6 IP-508 Railway Electrification and D.D. Tracking Project I 13/12/ /019/ , IP-521 The Urgent Rehab. Project of Tj Priok Port 24/12/ /11/ , IP-548 Double Track Cirebon-Kroya Phase I & III 25/07/ /07/ , IP-540 Railway DT on Java South Line III 26/07/ /03/ ,81-45,72 10 IP 554 Construction of Jakarta Mass Rapid Transit Proj. 28/07/ /07/ , PT.PLN 11 IP-532 Asahan Hydroelectric Power Plant Construction III 15/05/ /05/ , IP-539 North-West Sumatera Inter-Connector Tranmission 26/01/ /01/ , IP-537 PLN Operation Improvement System for Support 15/05/ /01/ , Kementerian Komunikasi dan Informatika 14 IP-542 ICT Utilization for Educational Quality Enchancement 29/03/ /05/ , Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 15 IP-553 Development of Bandung Institute of Technology 28/07/ /09/ , Permasalahan Permasalahan yang menonjol pada proyek JICA adalah alokasi DIPA, pengadaan barang dan jasa, dan penyediaan lahan. Uraian permasalahan tersebut antara lain : 1. Alokasi DIPA Sampai dengan tanggal 25 Februari 2013, semua DIPA pinjaman JICA di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kementerian Perhubungan masih diberi tanda bintang. Beberapa proyek lainnya juga masih dalam proses penyelesaian revisi DIPA dan pengesahan DIPA luncuran. Masalah administrasi DIPA ini menghambat penyerapan pinjaman. 2. Pengadaan Barang dan Jasa Terdapat dua isu utama dalam pengadaan barang jasa. a. Lamanya waktu persetujuan dari pihak JICA (concurrence). b. Ketersediaan dana pinjaman dan kesesuaian dengan peraturan pengadan barang dan jasa Pemerintah Indonesia. Contohnya pada proyek Java Sumatera Interconnection Transmission Line dan proyek Construction of Jakarta MRT yang belum dapat melaksanakan kontrak karena dana pinjaman yang tersedia tidak mencukupi untuk membiayai kontrak pekerjaan. Hal yang sama juga terjadi pada proyek Railway Double Tracking on Java South Line Project (III). Untuk mengatasi permasalahan ini telah dilakukan koordinasi dengan LKPP dan instansi pelaksana untuk dapat memproses penandatanganan kontrak. Pada proyek ICT Utilization Project for Educational Quality Enhancement terdapat perpanjangan pekerjaan jasa konsultansi yang nilai pekerjaannya melampaui 10% dari nilai kontrak awal. 19

31 3. Penyediaan Lahan dan Teknis Permasalahan penyediaan lahan terjadi pada pinjaman proyek Lower Solo River Improvement Project II. Hal tersebut dikarenakan status dari lahan lokasi proyek adalah tanah negara garap, dimana masyarakat setempat belum mengijinkan pengerjaan proyek selama musim tanam sehingga proyek hanya dapat dikerjakan mulai bulan Agustus setelah pelaksanaan panen. Hal lain yang menghambat pelaksanaan pekerjaan proyek adalah iklim dan musim tanam. Pinjaman proyek lain yang menghadapi masalah terkait dengan lahan adalah North-West Sumatera Inter-Connector Transmission dan Asahan Hydroelectric Power Plant Construction III. Proyek North-West Sumatera Inter-Connector Transmission perlu memastikan bahwa rute jaringan transmisi yang melewati kawasan taman nasional telah mendapatkan ijin pakai. Sedangkan proyek Asahan Hydroelectric Power Plant Construction III juga perlu memastikan status lahan proyek dan mendapakan ijin penggunaan lahan. Permasalahan penyediaan lahan juga terjadi pada proyek Tanjung Priok Access Road Construction I dan II, tetapi pihak pelaksana proyek telah melakukan langkah-langkah koordinasi yang cukup efektif dengan para stakeholders terkait termasuk melibatkan Kejaksaan Agung. Sampai dengan akhir bulan Desember 2012, lahan yang sudah dibebaskan mencapai 80,5%. Ketersediaan lahan yang belum mencapai 100% tidak mempengaruhi pelaksanaan fisik konstruksi. Upaya yang dilakukan pihak PMU Tanjung Priok Access Road Construction I dan II dapat menjadi lesson learned bagi PMU lainnya yang menghadapi masalah pengadaan lahan Pencapaian Indikator Kinerja Output Secara umum pencapaian indikator kinerja output kegiatan yang bersumber dari JICA dapat dikelompokan dalam 3 kategori yaitu : (i) telah tercapai yaitu target output sampai dengan Triwulan I TA 2013 telah dipenuhi sesuai jadwal yang direncanakan, (ii) belum tercapai dan perlu melakukan percepatan pelaksanaan untuk memenuhi jadwal yang direncanakan dan (iii) tidak tercapai atau sangat terlambat dari jadwal yang direncanakan dan perlu mendapatkan perhatian khusus dari pihak terkait untuk pelaksanaan selanjutnya. Berdasarkan hasil pemantauan terdapat 10 proyek yang dibiayai JICA yang pencapaian outputnya pada Triwulan I TA 2013 telah sesuai target waktu pelaksanaan, 5 diantaranya dikelola oleh Kementerian Pekerjaan Umum, 1 dari Kementerian Agama, 1 dari Bakorsurtanal dan 3 proyek dari lingkup PT. PLN. Proyek-proyek lainnya perlu melakukan percepatan pelaksanaan kecuali beberapa proyek yang diidentifikasi target outputnya tidak tercapai dan sangat terlambat dari jadwal yang direncanakan karena menghadapi kendala dalam pelaksanaan misalnya pembebasan tanah belum tuntas. Proyek-proyek yang menghadapi kendala tersebut antara lain IP-531 Tanjung Priok Access Road Construction Project II, IP-521 The Urgent Rehabilitation Project ot Tanjung Priok Port, dan IP-532 Asahan Hydroelectric Power Plant Construction III terkendala gugatan penerbitan ijin prinsip pembangunan proyek oleh pihak ketiga sehingga saat ini kegiatan pembangunan belum dimulai padahal loan telah efektif sejak tahun Pencapaian kinerja pinjaman proyek IP-531 Tanjung Priok Access Road Construction Project (II) dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 20

32 Tabel 19. Pencapaian Indikator Kinerja Output IP-531 Tanjung Priok Access Road Construction Project (II) (dalam persen) No Indikator Output Tahun Anggaran 2013 Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV T R T R T R T R 1 Civil Works 79,76 69,86 93,12-100, Seksi NS Link 48,00 12,99 58,90-72,80-84,60 - Seksi E2A 94,50 42,62 100, Consulting Services 79,76 69,86 93,12-100, Pencapaian kinerja proyek-proyek pinjaman JICA lainnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Proyek IP-524 memiliki 16 indikator output, 14 indikator telah selesai dikerjakan dan 2 indikator masih dalam pengerjaan hingga Tahun Anggaran Tabel 20. Pencapaian Indikator Kinerja Output IP-524 Urgent Disaster Reduction Project No 1 2 Indikator Output CP. 5 : Most Urgent Maintenance Dredging Surrounding Intake of Bili-Bili Dam Stage-2 : Consulting Services Urgent Works (Urgent) Tahun Anggaran 2013 (dalam persen) Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV T R T R T R T R 27,46 12,68 30,00-10, ,00 0,70 0,99-0,80-0,00 - Proyek IP-542 memiliki 6 indikator output, 4 indikator telah selesai dikerjakan dan 2 indikator masih dalam pengerjaan hingga Tahun Anggaran Tabel 21. No Pencapaian Indikator Kinerja Output IP-542 ICT Utilization for Educational Quality Enhancement in Yogyakarta Province (dalam persen) Indikator Output Tahun Anggaran 2013 Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV T R T R T R T R 1 Conculting Services 0,00 0,00 15,00-25,00-30,00-2 IT Equipment for 150 School (Paket-3) 0,00 0,00 33,33-33,33-33,33-21

33 Proyek IP-552 memiliki 9 indikator output yang masih dalam pengerjaan hingga TA Tabel 22. Pencapaian Indikator Kinerja Output IP-552 Countermeasures For Sediment In Wonogiri Multipurpose Dam Reservoir (II). No Indikator Output Tahun Anggaran 2013 (dalam persen) Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV T R T R T R T R 1 Jasa Konsultansi 76,93 75,95 85,94-96,49-100, Jasa Konstruksi Pembangunan Spillway Pengadaan dan Pemasangan Pintu Spillway 90,22 80,10 96,84-100, ,53 58,70 85,26-100, Pengadaan Kapal Keruk 23,29 11,50 79,20-90,00-99,76-5 Pembangunan Check Dam 61,07 61,07 68,11-100, Konservasi Daerah Tangkapan Air K. Keduang Pembangunan Check dam K.Keduang Pembangunan Check dam dan Pelindung Tebing K. Tirtomoyo Countermesure for Sediment in Wonogiri Multipurpose Dam Reservoir (II) 0,00 0,00 10,00-50,00-100,00-0,00 0,00 0,00-10,00-25,00-0,00 0,00 0,00-10,00-25,00-0,00 0,00 0,00-0,00-5, Laporan Hasil Kunjungan Lapangan BOX 1: Proyek Countermeasure for Sediment in Wonogiri Multipurpose Dam Reservoir (Phase I) Loan IP-552 Countermeasure for Sediment in Wonogiri Multipurpose Dam Reservoir (Phase I) merupakan proyek yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum yang bernilai sebesar JPY 6.060,00 juta (ekuivalen USD 64,37 juta). Proyek yang efektif pada 28 Juli 2009 sampai dengan 28 Juli 2015 ini bertujuan untuk menjamin kapasitas waduk Wonogiri dalam jangka panjang, dalam rangka memenuhi keperluan irigasi, pembangkit tenaga listrik, sumber air untuk keperluan publik, serta pengendalian banjir di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, melalui countermeasure sedimentasi dengan perbaikan dan pembangunan saluran air dan tanggul. Ruang lingkup pekerjaan meliputi: Pembangunan spillway baru, check dam daerah tangkapan air, pengadaan kapal keruk (dredger) dan konservasi daerah tangkapan air, serta jasa konsultansi. Pada pemantauan lapangan yang dilaksanakan tanggal 13 April 2013 di Desa Pokoh, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, output pekerjaan yang dilakukan sampai saat ini adalah pengerukan sedimen pada waduk dan pembangunan spillway yang mencapai progres sekitar 70%. Diperkirakan keseluruhan output dapat selesai sesuai dengan waktu yang telah ditargetkan. 22

34 Gambar 1. Proses Pekerjaan Spillway Penyerapan kumulatif proyek ini relatif rendah yaitu 23,35%, sehingga proyek ini berada dalam kondisi at-risk dengan progress varian sebesar -37,72. Permasalahan ini terjadi karena penurunan harga bahan konstruksi dan perubahan desain konstruksi. Pada awalnya desain menggunakan steel pile sheet untuk penguat tanah penahan aliran air pada pembangunan konstruksi spillway baru, kemudian pada saat implementasi ternyata tidak dibutuhkan steel pile sheet sebagai penguat konstruksi. Diperkirakan kondisi ini menyebabkan pekerjaan pada fase I hanya akan menyerap sebesar JPY juta. Dengan demikian terdapat sisa pinjaman sebesar JPY juta. Kementerian Pekerjaan Umum merencanakan menggunakan sisa dana pinjaman fase I untuk percepatan penanganan sedimentasi waduk dengan penambahan 2 (dua) Check Dam. Gambar 2. (a) Sedimentasi di DAS Wonogiri (b) Rencana Lokasi Closure and Overflow Dike Proyek penanggulangan sedimentasi ini bukan merupakan proyek preventif, karena akar permasalahan dari sedimentasi adalah rusaknya daerah hulu sungai. Penanganan sedimentasi di area waduk merupakan penanganan mendesak untuk menjaga tetap berfungsinya existing spillway. Untuk jangka menengah diperlukan pengelolaan DAS pada sungai-sungai dengan tujuan menjaga fungsi waduk, sedangkan untuk jangka panjang perlu rehabilitasi daerah pengelolaan DAS demi menjaga kelangsungan fungsi konservasi DAS Wonogiri. 23

35 BOX 2: Proyek ICT Utilization for Educational Quality Enhancement ICT Utilization for Educational Quality Enchancement merupakan proyek yang dilaksanakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan nilai JPY 2.911,00 juta (ekuivalen USD 30,92 juta). Proyek ini bertujuan untuk mempersiapkan fasilitas IT dan jaringan, mengembangkan sistem e- learning dan menyediakan bantuan serta perangkat yang dibutuhkan untuk aktivitas sekolah di tingkat SD dan SMP di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan sebagai model penggunaan ICT pada sektor pendidikan di Indonesia. Pinjaman proyek efektif pada 29 Maret 2007 sampai dengan 29 Mei Ruang lingkup pekerjaan meliputi pengadaan peralatan teknologi informasi, pelatihan untuk guru dan tata usaha, pengembangan dan evaluasi bahan ajar, dan pengembangan sistem Internet Data Center (IDC). Proyek ini berlokasi di Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulon Progo, dan Kabupaten Gunung Kidul. Untuk melihat perkembangan dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan, dilakukan pemantauan lapangan pada tanggal 13 April 2013 di 3 sekolah penerima manfaat proyek ini, yaitu SDN Purwomartani, SD Muhammadiyah Kadisoka, dan SMPN 1 Kalasan. Ketiga sekolah tersebut terletak di Kabupaten Sleman. Proyek ICT Utilization for Educational Quality Enchancement dinilai memberikan manfaat pada peningkatan kuantitas dan kualitas pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), peningkatan kemampuan siswa dan guru dalam pemanfaatan TIK, dan peningkatan transparansi dalam manajemen sekolah dengan berbasiskan TIK. Manfaat proyek tersebut dapat dilihat dari tingkat pemanfaatan yang tinggi terhadap komputer dan software Lectora dalam proses belajar mengajar di sekolah, terutama pada pelajaran matematika dan IPA. Antusiasme guru dan siswa dalam menggunakan output proyek tersebut tinggi membuat proses belajar mengajar menjadi lebih dinamis, lebih mudah dan menarik. Pemanfaatan software diperluas dengan pengembangan muatan pendidikan di luar mata pelajaran IPA dan matematika. Namun demikian, implementasi untuk mata pelajaran di luar matematika dan IPA terkendala karena aplikasi Jogja Belajar lebih cocok untuk mata pelajaran yang memberikan jawaban berupa nilai eksak. Hingga saat ini pencapaian kinerja baru tercapai 350 sekolah dari 500 sekolah yang menjadi target, sehingga proyek ini masuk kategori at-risk dengan progres varian sebesar -36,34. Beberapa permasalahan dalam pelaksanaan proyek antara lain (i) terjadinya kasus pencurian 107 unit komputer pada 7 sekolah, (ii) terjadi keterlambatan pada proses pengadaan 150 unit perlengkapan computer yang tersisa, (iii) keterlambatan pelaksanaan karena belum adanya standar pengadaan proyek ICT khususnya untuk standardisasi software, sehingga pihak JICA terlambat menerbitkan No Objection Letter (NOL). Di samping itu terdapat beberapa hal yang perlu menjadi perhatian, khususnya terkait aspek keberlanjutan pemanfaatan proyek, yaitu: (i) Biaya operasi dan pemeliharaan: terdapat sekolah yang tidak memiliki anggaran khusus untuk biaya operasi dan pemeliharaan; (ii) Layanan purna jual: beberapa merk komputer tidak memiliki kantor pelayanan ataupun perwakilan di Yogyakarta, sehingga menyulitkan perbaikan komputer. Hal ini kiranya dapat menjadi pembelajaran untuk pengadaan komputer pada proyek lainnya, dimana di dalam dokumen tender perlu disebutkan bahwa layanan purna jual harus dapat dilakukan di lokasi yang berdekatan dengan lokasi proyek. Hal ini untuk memberikan jaminan kemudahan perawatan. 24

36 (a) (b) (c) Gambar (a) Sisa Perlengkapan Komputer SD Purwomartani (b) Ruang Komputer SD Muhammadiyah Kadisoka (c) Ruang Komputer SMP 1 Kalasan AUSTRALIA Kegiatan yang dibiayai dari pinjaman Pemerintah Australia yang disalurkan melalui Aus AID yang efektif dan sedang berjalan sampai dengan Triwulan I TA 2013 berjumlah 1 pinjaman proyek dengan nilai pinjaman sebesar AUD 300,00 juta (ekuivalen USD 312,68 juta) yaitu proyek EINRIP (Eastern Indonesia National Road Improvement Project), yang dikelola oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Proyek EINRIP bertujuan untuk meningkatkan dan merehabilitasi jalan dan jembatan di Kawasan Timur Indonesia. Lokasi proyek tersebar di 9 provinsi Realisasi Penyerapan Pinjaman Penyerapan kumulatif proyek ini hingga bulan Maret tahun 2013 mencapai AUD 197,71 juta (ekuivalen USD 206,06 juta). Target penyerapan pada TA 2013 sebesar AUD 28,92 juta (ekuivalen USD 30,14 juta) adapun realisasi penyerapan pada periode Januari-Maret tahun 2013 mencapai AUD 5,19 juta (ekuivalen USD 5,41% juta) atau 17,95% dari target TA Progress Varian Sampai dengan Triwulan I TA 2013 proyek EINRIP menunjukan angka PV sebesar -8,42, yang berarti realisasi penyerapan pinjaman yang bersangkutan lebih lambat dari jadwal yang direncanakan. Masa laku pinjaman telah diperpanjang sebanyak 2 (dua) kali sampai dengan tanggal 31 Desember Permasalahan Berdasarkan hasil pemantauan, permasalahan pada proyek EINRIP adalah masalah pembebasan lahan dan masalah perijinan, yaitu belum adanya ijin untuk melakukan pekerjaan di jalan raya oleh Polda setempat, sesuai dengan UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan No. 22 Tahun Kasus ini ditemukan pada paket kegiatan EKS-01 (Martapura Ds. Tungkap) di Kalimantan Selatan. 25

37 Pencapaian Indikator Kinerja Output Pelaksanaan pekerjaan EINRIP hingga tahun keenam pelaksanaan telah menyelesaikan 2 dari 3 target indikator kinerja output, antara lain penyiapan proyek EINRIP (identifikasi, FS, Screening, Design, Document) dan pengadaan rangka baja AWP 1. Progress pelaksanaan indikator kinerja output lainnya, yaitu pelaksanaan konstruksi EINRIP masih dalam tahap penyelesaian pekerjaan dengan target selesai tahun Selain itu terdapat paket Jalan Martapura-Ds. Tungkap (EKS-01), Jalan Banjarmasin-Bts. Kalimantan Tengah (EKS-02), Jalan Bulukumba-Tondong II (ESS-05), Jalan Tondong-Sinjai (ESS-06), dan Jalan Ende-Angela (ENT-01) yang ditargetkan selesai sesuai batas waktu loan yaitu pada bulan Desember AUSTRIA Pada Triwulan I TA 2013, terdapat 2 proyek yang bersumber dari pinjaman Pemerintah Austria yang efektif dan sedang berjalan dengan total nilai pinjaman sebesar EUR 16,00 juta (ekuivalen USD 20,45 juta). Kedua proyek tersebut adalah Procurement of Maritime Medical Facilities program dan Improvement of Aeromedical Hospital-Phase II yang dikelola oleh Kementerian Pertahanan Realisasi Penyerapan Pinjaman Realisasi penyerapan kumulatif sampai dengan Maret 2013 mencapai EUR 5,79 juta (ekuivalen USD 7,40 juta). Sedangkan realisasi penyerapan pada periode Januari-Maret TA 2013 sebesar EUR 4,59 juta atau 31,01% dari target TA Pelaksanaan pinjaman Austria dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 23. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman Austria Pada Triwulan I TA 2013 Menurut Instansi Penanggung Jawab Instansi Penanggung Jawab Jumlah Proyek Nilai Pinjaman EUR Ekiv. USD* Penyerapan Kumulatif Ekiv. EUR USD* Pinjaman Belum Ditarik Ekiv. EUR USD* (dalam juta) Penyerapan TA 2013 (Januari Maret) Ekiv. EUR % USD* Dilaksanakan oleh K/L 2 16,00 20,45 5,79 7,40 10,21 13,05 4,59 5,87 31,01 Kem. Pertahanan 2 16,00 20,45 5,79 7,40 10,21 13,05 4,59 5,87 31,01 TOTAL 2 16,00 20,45 5,79 7,40 10,21 13,05 4,59 5,87 31,01 *) menggunakan kurs tengah BI tanggal 28 Maret 2013 (1 USD =EUR 0, ) Progress Varian Berdasarkan hasil pemantauan pada Triwulan I, TA 2013 diketahui terdapat 1 proyek dengan progres varian yang lebih kecil dari -30, yaitu proyek Procurement of Maritime Medical Facilities (Austria ) dengan progres varian sebesar -36, Permasalahan Pada proyek Procurement of Maritime Medical Facilities Programme ini terdapat perubahan spesifikasi peralatan yang membutuhkan amandemen kontrak. Hal ini menghambat penyerapan proyek. Pada proyek Improvement of Aeromedical Hospital-Phase II (RSAU. Dr. Hardjolukito) terdapat kekurangan ruangan untuk menempatkan peralatan yang sudah ditetapkan. 26

38 BELANDA Terdapat 1 (satu) proyek yang bersumber dari pinjaman Pemerintah Belanda yang efektif dan sedang berjalan, yaitu proyek Procurement of 30 units Airport Rescue and Firefighting Vehicles dengan nilai sebesar EUR 22,41 juta (ekuivalen USD 28,65 juta). Tujuan proyek adalah untuk pengadaan dan pengiriman 30 unit kendaraan untuk 26 bandara di Indonesia. Instansi penanggung jawab proyek adalah Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan Realisasi Penyerapan Pinjaman Penyerapan kumulatif sampai dengan Maret TA 2013 mencapai 86,03% atau sebesar EUR 19,28 juta (ekuivalen USD 24,64 juta). Target penyerapan pinjaman Belanda pada TA 2013 sebesar EUR 4,47 juta (ekuivalen USD 5,71 juta) dengan realisasi penyerapan pada periode Januari-Maret tahun 2013 sebesar EUR 2,24 juta (ekuivalen USD 2,86 juta) atau 50,11% dari target TA Progress Varian Berdasarkan hasil pemantauan sampai dengan Triwulan I TA 2013 diketahui bahwa proyek Procurement of 30 Unit Airport Rescue and Firefighting Vehicles memiliki progres varian (PV) sebesar - 6,09. Ditargetkan proyek akan dapat selesai sesuai batas waktu pinjaman yaitu pada bulan Juni Permasalahan Pada Triwulan I TA 2013, permasalahan ada pada keterlambatan pengiriman barang, yang merupakan akibat dari mundurnya jadwal pengiriman barang pada tahun Pencapaian Indikator Kinerja Output Pencapaian indikator kinerja output sampai Triwulan I tahun 2013 untuk proyek Procurement of 30 Units Airport Rescue and Firefighting Vehicles mencapai 37%, sisa pekerjaan ditargetkan akan dapat diselesaikan pada tahun 2013, seperti digambarkan pada Tabel di bawah ini. Tabel 24. Pencapaian Indikator Kinerja Output Proc. of 30 units Airport Rescue and Firefighting Vehicles (dalam persen) Indikator Kinerja Output Nama Vol Satuan Terpenuhinya Kendaraan PKP- PK di 26 Bandara UPT Rencana Pencapaian Output TW I TW II TW III TW IV Total T R T R T R T R T R 30 Unit

39 CHINA Pada Triwulan I TA 2013, jumlah pinjaman Pemerintah China yang efektif dan sedang berjalan, sebanyak 2 (dua) proyek, yaitu Construction of Jatigede Dam Project yang dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Procurement of Track Materials 1000 km and Turnouts 200 units dilaksanakan oleh Kementerian Perhubungan dengan total nilai pinjaman sebesar USD 304,55 juta Realisasi Penyerapan Pinjaman Penyerapan kumulatif sampai dengan bulan Maret 2013 sebesar USD 252,60 juta. Target penyerapan pinjaman pada TA 2013 sebesar USD 40,10 juta, dan belum ada realisasi penyerapan pada periode Januari-Maret tahun Sementara masa berlaku pinjaman untuk kedua proyek yang bersumber dari China akan berakhir pada bulan Juli 2013 ( Procurement of Track Materials 1000 km and Turnout) dan bulan November 2013 ( Construction of Jatigede Dam Project). Tabel 25. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman China Pada Triwulan I TA 2013 Menurut Instansi Penanggung Jawab Instansi Penanggung Jawab Jumlah Proyek Nilai Pinjaman Penyerapan Kumulatif Pinjaman Belum Ditarik (dalam juta USD) Penyerapan TA 2013 (Januari-Maret) Nilai % Dilaksanakan oleh K/L 2 304,55 252,60 51,96 0,00 0,00 Kemen PU 1 215,62 192,81 22,81 0,00 0,00 Kemenhub 1 88,94 59,79 29,15 0,00 0, Progres Varian Berdasarkan hasil pemantauan sampai dengan Triwulan I TA 2013 PV masing-masing proyek pinjaman China menunjukan angka -0,17 (Proyek Construction of Jatigede Dam Project) dan - 16,36 (Proyek Procurement pf Track Materials 1000 km and Turn-Outs 200 Unit), sehingga perlu melakukan percepatan pelaksanaan agar target pekerjaan dapat dipenuhi Permasalahan Pada proyek Construction of Jatigede Dam terdapat kekurangan dana untuk pembangunan Dam. Pada proyek Procurement of Track Materials 1000 KM and Turns-Out 200 Units teridentifikasi alokasi DIPA tahun 2013 tidak mencukupi kebutuhan dana untuk pencapaian target tahun Pencapaian Indikator Kinerja Output 1. Construction of Jatigede Dam Project Pembangunan Waduk Jatigede dilaksanakan untuk menjamin kesinambungan Sistem Irigasi Rentang Ha, penanggulangan krisis air baku untuk keperluan domestik, perkotaan dan industri di hilir Cimanuk (Pantura CIAYU) sebesar liter/detik, penyediaan tenaga listrik sebesar 110 MW, dan pengendalian banjir untuk Ha di wilayah Pantura Jawa serta pengendalian lahan kritis di DAS Cimanuk. Lingkup pekerjaan mencakup Civil Works dan Hydromechanical Work. Pada Triwulan I tahun 2013, tidak terdapat tambahan pencapaian output. 28

40 Tabel 26. Pencapaian Indikator Kinerja Output Construction of Jatigede Dam Project (dalam persen) Indikator Kinerja Output Rencana Pencapaian Output TA 2013 Nama Volume Satuan TW I TW II TW III TW IV Total 1. Diversion Tunnel (selesai) 2. Maindam (Embankment) ,00 m Spillway (Concrete) ,00 m First Stage of Headrace Concrete 120,00 m 25 33,3 33,3 8, Gate Shaft (Concrete) 52,00 m 3,8 38,5 38,5 19, Procurement of Track Materials 1000 KM and Turns-Out 200 Units Tujuan proyek ini adalah untuk 1) rekondisi eksisting jalur KA yang ada ke dalam kapasitas asli dirancang untuk mempertahankan kecepatan kereta, 2) meningkatkan tingkat layanan jalur untuk pengoperasian KA angkutan penumpang dan barang, dan 3) mengurangi tingkat resiko kecelakaan. Lingkup pekerjaan proyek ini meliputi pengadaan Km track material tipe UIC-54 dan pengadaan 500 Unit Wesel. Selama Triwulan I TA 2013 belum ada tambahan pencapaian kinerja output pada proyek ini. Tabel 27. Pencapaian Indikator Output Proc. of Track Materials 1000 KM and Turns-Out 200 Units (dalam persen) Tahun Anggaran 2013 No Indikator Output Volume Satuan TW I TW II TW III TW IV T R T R T R T R 1 Tersedianya rel UIC km Tersedianya wessel 200 unit DENMARK Pada Triwulan I TA 2013, terdapat 1 pinjaman proyek bersumber dari Pemerintah Denmark yang efektif dan sedang berjalan, yaitu proyek Indonesia Ship Reporting System dengan nilai pinjaman sebesar USD 17,50 juta. Kegiatan ini bertujuan membangun sistem informasi terkini Ship Reporting System (SRS) untuk lalu lintas pergerakan kapal, dan sistem pelaporan saat terjadinya suatu keadaan marabahaya atau hilangnya suatu kapal. Pemasangan peralatan SRS terdiri dari 2 (dua) sistem yaitu Vessel Traffic System (VTS) di Selat Sunda dan Selat Lombok, dan SRS di Ambon, Banjarmasin, Benoa, Bitung, Cirebon, Jakarta, Jayapura, Kendari, Kupang, Merauke, Palembang, Pare-Pare, Pontianak, Sibolga, Sorong, Surabaya, Tarakan, dan Ternate. Instansi pelaksana proyek ini adalah Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan Realisasi Penyerapan Pinjaman Penyerapan kumulatif sampai dengan Triwulan I TA 2013 sebesar USD 9,09 juta. Target penyerapan pinjaman Denmark pada TA 2013 sebesar USD 4,90 juta, dan belum melakukan penyerapan pada triwulan I TA Progres Varian Berdasarkan hasil pemantauan sampai dengan Triwulan I TA 2013 proyek Indonesia Ship Reporting System mengalami keterlambatan yang ditunjukan dengan angka progres varian (PV) 24,26 sehingga perlu percepatan pelaksanaan karena batas waktu perjanjian pinjaman sampai bulan Oktober

41 Permasalahan Terdapat beberapa permasalahan dalam pelaksanaan pekerjaan yang pada Triwulan I TA 2013 terkait masalah teknis pelaksanaan dan alokasi DIPA. 1. Teknis pelaksanaan, yaitu terlambatnya pelaksanaan civil work yang disebabkan oleh cuaca ekstrim, sehingga pekerjaan pemasangan (instalasi) alat menjadi terlambat karena civil work nya belum selesai. 2. DIPA TA 2013 diperkirakan tidak cukup memenuhi kebutuhan tahun 2013, maka Kementerian Perhubungan mengusulkan revisi DIPA TA 2013 untuk penambahan pagu anggaran Pencapaian Indikator Output Pencapaian indikator kinerja output sampai Triwulan I TA 2013 untuk proyek Indonesia Ship Reporting System mencapai 93%, direncanakan dapat selesai sebelum berakhirnya pinjaman. Tabel 28. Pencapaian Indikator Kinerja Output Indonesia Ship Reporting System. Indikator Kinerja Output Nama Vol Satuan 1. Pembangunan 2 VTS di Selat Sunda 2. Pembangunan 18 Stasiun SRS di lokasi : Ambon, Banjarmasin, Benoa, Bitung, Cirebon, Jakarta, Jayapura, Kendari 2 18 Bangunan dan Peralatan Bangunan dan Peralatan Rencana Pencapaian Output TW I TW II TW III TW IV Total T R T R T R T R T R Pembangunan Nasional INDOSREP Center di Tj. Priok, Jakarta 1 4. Pembangunan Sub Monitoring di Kantor Pusat Ditjen Hubla Jakarta 1 Bangunan dan Peralatan Bangunan dan Peralatan JERMAN Pada Triwulan I TA 2013 terdapat 4 (empat) pinjaman proyek bersumber dari Pemerintah Jerman yang sedang berjalan dan dipantau pelaksanaannya dengan total nilai pinjaman proyek sebesar EUR 114,78 juta (ekuivalen USD 146,72 juta ). Proyek tersebut adalah: 1. Sustainable Economic Development through Tech & Vocational Education and Training Proyek ini bertujuan untuk peningkatan kemampuan institusi, peningkatan penyediaan tenaga kerja, peningkatan kemampuan tenaga kerja, dan peningkatan kualitas lulusan. Proyek tersebut dilaksanakan oleh 3 Kementerian/Lembaga yang bertindak sebagai Implementing Agency dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai lead agency. Nilai pinjaman luar negeri sebesar EUR 19 juta (ekuivalen USD 24,29 juta). Pelaksanaan proyek direncanakan dari tanggal 15 Desember 2011 sampai dengan 15 Desember Jabotabek Commuter Railways Proyek ini bertujuan untuk memberikan alternatif dan solusi terhadap permasalahan transportasi, mengurangi kemacetan lalu lintas dan mengurangi tingkat polutan di DKI Jakarta. Porsi pinjaman luar negeri untuk proyek adalah sebesar EUR 51 juta (ekuivalen USD 66,47 juta). 30

42 Kementerian Perhubungan merupakan executing agency/pelaksana proyek tersebut. Pelaksanaan proyek direncanakan dari tanggal 19 Januari 2005 sampai dengan 31 Desember Track Maintenance Improvement Programme Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan pemeliharaan jaringan jalur di Jawa dengan nilai pinjaman sebesar EUR 32,00 juta (ekuivalen USD 41,54 juta). Executing agency proyek ini adalah Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan. Pelaksanaan proyek direncanakan dilaksanakan sejak tanggal 22 Desember 2009 sampai dengan 30 Juni The Improvement of the Moh. Hoesin Hospital Proyek ini merupakan pengadaan peralatan kesehatan, rezoning, dan pelatihan bagi pegawai dan perawat rumah sakit Moh. Hoesin Palembang. Proyek ini didanai dengan pinjaman luar negeri sebesar EUR 11,28 juta (ekuivalen USD 14,42 juta). Pelaksanaan proyek direncanakan dari tanggal 14 Mei 2003 sampai dengan 31 Desember Realisasi Penyerapan Pinjaman Penyerapan kumulatif pinjaman sampai dengan triwulan I TA 2013 sebesar EUR 61,46 juta (ekuivalen USD 78,56 juta). Target penyerapan pinjaman Jerman pada TA 2013 sebesar EUR 28,41 juta (ekuivalen USD 36,32 juta), adapun realisasi penyerapan pada periode Januari-Maret tahun 2013 sebesar EUR 5,86 juta (ekuivalen USD 7,49 juta) atau 20,63% dari target TA Tabel 29. Instansi Penanggung Jawab Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman Jerman Pada Triwulan I TA 2013 Menurut Instansi Penanggung Jawab Jumlah Proyek Nilai Pinjaman EUR Ekiv. USD* Penyerapan Kumulatif EUR Ekiv. USD* Pinjaman Belum Ditarik EUR Ekiv. USD* EUR (dalam juta USD) Penyerapan TA 2013 (Januari Maret) Dilaksanakan oleh K/L 4 114,78 146,72 61,46 78,56 53,32 68,16 5,86 7,49 20,63 Kemen Dikbud 1 19,00 24,29 0,00 0,00 19,00 24,29 0,00 0,00 0,05 Kemen Perhubungan 2 84,50 108,01 50,37 64,39 34,13 43,63 5,82 7,44 24,26 Kemen Kesehatan 1 11,28 14,42 11,09 14,18 0,19 0,24 0,04 0,05 25,17 Ekiv. USD* TOTAL 4 114,78 146,72 61,46 78,56 53,32 68,16 5,86 7,49 20,63 *) menggunakan kurs tengah BI tanggal 28 Maret 2013 (1 USD =EUR 0, ) % Proyek Rumah Sakit Moh. Hoesin Palembang saat ini dalam penyelesaian kontrak masa garansi sampai dengan tahun Penyerapan kumulatifnya mencapai EUR 11,09 juta (ekuivalen USD 14,18 juta) atau 98,30%, dan masih terdapat sisa pinjaman sebesar EUR 0,19 juta yang direncanakan akan ditarik seluruhnya sebelum proyek berakhir Progres Varian Berdasarkan hasil pemantauan sampai dengan Triwulan I TA 2013 terdapat 2 (dua) proyek dengan kategori at risk dimana progres variannya -30. Perkembangan pinjaman tersebut sebagaimana ditampilkan pada Tabel dibawah ini. Tabel 30. Pinjaman Jerman dengan PV -30 (status Triwulan IV TA 2012 dan Triwulan I TA 2013) No. Nomor Loan Nama Proyek Tanggal Efektif Tanggal Tutup TA 2012 TA 2013 TW IV Sutainable Economic Dev t thro Tech & Voc 15/12/ /12/ ,15-32, Track Maintenance Improvement Programme 22/12/ /06/ ,43-46,26 TW I 31

43 Selain itu proyek Jabotabek Commuter Railways juga mengalami keterlambatan penyelesaian. Oleh karena itu, sudah dilakukan perpanjangan sebanyak 1 kali sehingga PV saat ini mencapai -11, Permasalahan Gambaran umum mengenai isu dan permasalahan yang terjadi pada masing-masing proyek sebagai berikut. 1. Untuk proyek Sustainable Eco. Dev't through Tech Vocational Educ & Training: - Penambahan ruang lingkup untuk pembangunan Balai Latihan Kerja yang semula 3 lokasi menjadi 4 lokasi. - Perubahan steering committee dan technical committee. - Terdapat permasalahan pengadaan jasa konsultan advance training terkait jumlah, waktu dan alokasi dana. 2. Untuk Jabotabek Commuter Railways terdapat masalah: - Pekerjaan pembangunan pondasi belum selesai. - Pekerjaan jasa konsultasi belum dapat dilaksanakan karena masih menunggu hasil audit BPKP. - Alokasi dana pinjaman belum tercantum dalam DIPA TA Untuk Track Maintenance Improvement Programme terdapat masalah: - Diperkirakan akan ada realokasi Loan. - Isu spesifik proyek Track Maintenance Improvement Programme menyangkut masalah penentuan lembaga penanggung jawab pengelola alat. Saat ini dalam proses pembentukan BLU/UPT yang nantinya akan mengelola dan mengoperasikan peralatan-peralatan yang akan diadakan oleh Ditjen Perkeretaapiaan. Sebelum lembaga tersebut terbentuk, peralatan sementara akan ditempatkan di satker Ditjen Perkeretaapiaan. 4. Untuk Improv. of the Moh. Hoesin Hospital terdapat masalah: - Terdapat keterlambatan pengiriman barang 10 unit ventilator. - Barang yang didatangkan dari Brazil terkendala pada suku cadangnya karena produk tersebut telah dihentikan produksinya sehingga diperlukan alternatif penyedia suku cadang Pencapaian Indikator Output Rencana pencapaian output dari proyek Sustainable Economic Dev t through Tech & Vocational adalah sebagai berikut: Tabel 31. Pencapaian Indikator Kinerja Output Sustainable Economic Dev t through Tech & Vocational Indikator Kinerja Output Rencana Pencapaian Output TW I TW II TW III TW IV Total Nama Vol Satuan T R T R T R T R T R Pengadaan Jasa Konsultansi 1 Keg Bantuan Peralatan Praktik 11 SMK Bantuan Pembangunan RPS 11 SMK Bantuan RKB 11 SMK Bantuan Perabotan 11 SMK

44 Indikator Kinerja Output Nama Vol Satuan Dok Pedoman Standar Pembelajaran - Penyusunan Modul ajar Interaktif - Manual Operasi Peralatan - MRC - Modul Pelatihan BK set set Set Rencana Pencapaian Output TW I TW II TW III TW IV Total T R T R T R T R T R Training 11 SMK Rencana pencapaian output dari proyek Jabotabek Commuter Railways adalah sebagai berikut: Tabel 32. Pencapaian Indikator Kinerja Output Jabotabek Commuter Railways Indikator Kinerja Output Rencana Pencapaian Output Nama Vol Satuan TW I TW II TW III TW IV Total T R T R T R T R T R Tersedianya 10 trainset EMU 10 trainset Tersedianya laporan Jasa Konsultansi Commuter Jabotabek Railway Project 1 berkas Infrastruktur Jabotabek Terpasangnya 2 gardu listrik baru dan perbaikan 3 gardu listrik 5 unit Tersedianya suku cadang untuk persinyalan dan kabel trolley untuk perkeretaapian 165 km Jabodetabek Pengadaan peralatan balai yasa 1 ls Terselenggaranya pelatihan Teknis Penguji dan Auditor Perkeretaapian/ Railway 1 ls Sudah Selesai 2011 Inspector Training (Hibah) Berikut rencana pencapaian output TA 2013 untuk proyek Track Maintenance Improvement Programme sebagai berikut: Tabel 33. Pencapaian Indikator Kinerja Output Track Maintenance Improvement Programme Indikator Kinerja Output Nama Vol Satuan Rencana Pencapaian Output TW I TW II TW III TW IV Total T R T R T R T R T R Tersedianya laporan Jasa konsultansi Pelelangan Track Maintenace Improvement Programme (TMIP) Tersedianya laporan Pendampingan pelelangan pengadaan Fasilitas Pendukung TMIP Tersedianya laporan Pengawasan pekerjaan perawatan jalur kereta api Tersedianya peralatan perawatan prasarana a. Lima unit mesin pecok jalan rel (Multi Tie Tamper) dan 2 unit mesin pecok wessel, suku cadang, transportasi ke workshop dan pelatihan operator dan teknisi oleh pabrikan; b. Suku cadang dan bantuan teknik utk memperbaiki dan menyeleksi mesin pecok dan balas regulator. Mendata mesin pekerjaan jalan rel yang secara ekonomi masih dapat 1 Laporan Laporan Laporan Unit ls

45 Indikator Kinerja Output Rencana Pencapaian Output Nama Vol Satuan diperbaiki; c. Dua eksavator multifungsi untuk jalan rel/jalan; TW I TW II TW III TW IV Total T R T R T R T R T R 2 Unit d. Gerbong angkutan rel; 1 ls e. Peralatan untuk inspeksi jalan rel, wessel/turnouts dan jembatan; f. Alat pengukuran inspeksi jalan rel dan wessel; 1 ls ls g. Kereta Ukur; 1 ls h. Satu kendaraan inspeksi jembatan. 1 Unit i. Outfitting of Workshop 2 unit Adanya laporan pemetaan jalan KA di Jawa dan Sumatera 1 Laporan KOREA Pada Triwulan I TA 2013, jumlah pinjaman Pemerintah Korea (EDCF) yang efektif dan sedang berjalan sebanyak 5 proyek, terdiri dari 3 proyek yang dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum, dan 2 proyek yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan Realisasi Penyerapan Pinjaman Penyerapan kumulatif sampai dengan Maret 2013 mencapai KRW ,49 juta dari totai nilai pinjaman Korea sebesar KRW ,11 juta. Target penyerapan pinjaman Korea pada Tahun Anggaran 2013 sebesar KRW ,00 juta, dengan realisasi penyerapan pada periode Januari-Maret tahun 2013 sebesar KRW 3.396,61 juta atau 6,48% dari target TA Tabel 34. Instansi Penanggung Jawab Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman Korea Pada Triwulan I TA 2013 Menurut Instansi Penanggung Jawab Jumlah Proyek Nilai Pinjaman KRW Ekiv. USD* Penyerapan Kumulatif Ekiv. KRW USD* Pinjaman Belum Ditarik Ekiv. KRW USD* (dalam juta USD) Penyerapan TA 2013 (Januari Maret) Ekiv. KRW % USD* Kemen PU ,55 179, ,60 3, ,95 175, ,00 0,97 3,49 Kemenkes ,56 59, ,89 22, ,67 36, ,61 2,09 10,74 TOTAL ,11 274, ,49 26, ,62 211, ,61 3,06 6,48 * menggunakan kurs tengah BI tanggal 28 Maret 2013 (1 USD =KRW 1110,742857) 1. INA-11 Manado By-Pass Project Phase II Tujuan proyek ini adalah untuk: 1) meningkatkan pembangunan berdasarkan Rencana Pembangunan Manado, 2) mengurai kemacetan kronis di pusat kota Manado, 3) meningkatkan kapasitas transportasi Kota Pelabuhan Bitung, 4) meneruskan pembangunan Manado By-Pass fase I. Lingkup pekerjaan proyek ini meliputi a) konstruksi jalan 2 lajur sepanjang 8 km termasuk jembatan sepanjang 210 m, b) pengaspalan jalan By-Pass fase satu sepanjang 8,4 km, dan c) jasa konsultan. Kementerian Pekerjaan Umum sebagai executing agency melaporkan bahwa pada 34

46 Triwulan I TA 2013 tidak terdapat tambahan pencapaian output karena kontraktor gagal melaksanakan kontrak (wanprestasi). 2. INA-17 Padang By-Pass Capacity Expansion Project Tujuan proyek adalah: 1) mengurangi kemacetan di provinsi Sumatera Barat dengan memperbesar kapasitas jalan dari 2 jalur menjadi 4 jalur untuk daerah Duku dan Gaung sekaligus memperbaiki kondisi jembatan dan terowongan, 2) meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan memperluas akses terhadap zona ekonomi, termasuk bandara Minangkabau, pelabuhan Teluk Bayur, dan 3) meningkatkan pembangunan ekonomi regional melalui penciptaan lapangan kerja dan peningkatan akses ke dalam kota. Berdasarkan laporan pada Triwulan I TA 2013 belum terdapat tambahan pencapaian output. 3. INA-10 Strenghtening of Teaching Hospital Tujuan proyek ini adalah untuk meningkatkan kapabilitas diagnosa, perawatan, dan pelayanan rumah sakit percontohan dengan menyediakan perlengkapan fisik rumah sakit yang mumpuni. Lingkup pekerjaan proyek meliputi a) pengadaan, instalasi, dan pengetesan perlengkapan rumah sakit, b) pelatihan operator, c) pemeliharaan dan perawatan, dan d) jasa konsultan. Kementerian Kesehatan selaku executing agency proyek ini belum melaporkan pencapaian kinerja untuk Triwulan I INA-14 Improvement of H. Adam Malik Hospital in Medan Tujuan proyek ini diantaranya adalah: 1) meningkatkan dan mengembangkan pelayanan darurat seperti operasi, perawatan intensif, dan pelayanan sterilisasi untuk level rumah sakit percontohan, 2) meningkatkan kualitas pekerja dengan menyediakan pelatihan untuk mencapai kualitas internasional, 3) untuk memperkuat sistem pelayanan rujukan dalam menghadapi globalisasi, dan 4) untuk menentukan harga pelayanan sub-spesialis yang terjangkau bagi masyarakat kurang mampu. Kementerian Kesehatan selaku executing agency proyek ini belum melaporkan pencapaian kinerja untuk Triwulan I INA-15 Upgrading of Prof. Dr. RD Kandou Hospital in Manado Kementerian Kesehatan telah mengusulkan agar proyek dibatalkan karena tidak ada kesepakatan menyangkut pelaksanaan pelelangan ulang antara EDCF dengan Kementerian Kesehatan. 6. INA-19 Construction of Karian Multipurpose Dam Tujuan proyek ini adalah memenuhi kenaikan permintaan akan pasokan air di Serang dan Tangerang karena adanya pertumbuhan industri dengan memberikan perhatian khusus pada Bendungan Karian serta pembangunan kanal sepanjang 36,5 km diantara Ciuyah terowongan sampai fasilitas pengolahan air Parung Panjang. Lingkup pekerjaan proyek ini meliputi a) Supervisi Konstruksi Pembangunan Bendungan Karian Kab. Lebak, b) Civil Works - Pembangunan Bendungan Karian Kab. Lebak, dan c) Hydromechanical Works - Pembangunan Bendungan Karian Kab. Lebak. Kementerian Pekerjaan Umum sebagai executing agency belum melaporkan pencapaian kinerja proyek ini pada triwulan I TA Progres Varian Berdasarkan hasil pemantauan sampai dengan Triwulan I TA 2013 diketahui terdapat 3 (tiga) proyek pinjaman EDCF (Korea) yang berada pada kategori at risk (PV -30). Dari 3 (tiga) proyek tersebut, 2 (dua) proyek bahkan memiliki PV -50. Ketiga proyek pinjaman EDCF yang masuk kategori at risk tersebut dapat dilihat pada Tabel di bawah ini. 35

47 Tabel 35. Pinjaman Korea dengan PV <-30 (status pada Triwulan IV TA 2012 dan Triwulan TA 2013) No. Nomor Loan Nama Proyek Tanggal Efektif Tanggal Tutup TA 2012 TA 2013 TW IV TW I 1 INA 11 Manado By-Pass Project Phase II 23/03/ /12/ ,51-69,67 2 INA-17 Padang By Pass Capacity Expansion Project 14/04/ /10/ ,72-43,20 3 INA-14 Improv t of H.Adam Malik Hosp. in Medan 27/05/ /11/ ,56-68, Permasalahan Berdasarkan hasil rapat pemantauan bersama antara Bappenas, dan instansi pelaksana serta instansi terkait lainnya, terkait dengan pelaksanaan proyek yang dibiayai pinjaman Pemerintah Korea (EDCF) teridentifikasi permasalahan dengan isu teknis pelaksanaan, alokasi DIPA, pengadaan barang/jasa dan pembebasan lahan PERANCIS Pada Triwulan I TA 2013, terdapat 4 (empat) pinjaman proyek bersumber dari Perancis sedang berjalan dan dipantau pelaksanaannya, dengan jumlah pinjaman ke-empat proyek tersebut sebesar EUR 128,80 juta (ekuivalen USD 164,64 juta). Sebagaimana diketahui, sumber pembiayaan Perancis terdiri dari 2 sumber yaitu pinjaman yang berasal dari Pemerintah Perancis dan pinjaman yang berasal dari AFD, lembaga keuangan Perancis. Proyek-proyek tersebut adalah: 1. Rehabilitation of Drainage System of Banda Aceh (AFD) Proyek ini berlokasi di Banda Aceh dan Lhoksumawe dan dilaksanakan sebagai akibat terjadinya bencana tsunami yang melanda Nanggroe Aceh Darrusalam yang merusak sebagian besar sistem drainage di kota Banda Aceh dan Lhoksumawe. Jumlah pinjaman luar negeri sebesar EUR 36,8 juta (ekuivalen USD 47,04 juta). Pelaksanaan proyek direncanakan dari tanggal 9 Agustus 2009 sampai dengan 30 Desember Tujuan proyek tersebut adalah (1) Perencanaan tsunami early warning system; (2) Pengamanan pantai (3) Pengendalian banjir (4) Drainage perkotaan. Executing agency proyek ini semula adalah BRR namun setelah berakhirnya masa tugas BRR dialihkan ke Kementerian Pekerjaan Umum. 2. Infrastructure Development Space Oceanography (INDESO) (AFD) Proyek ini bertujuan untuk mendukung program-program kelautan dan perikanan didalam mengembangkan stasiun penerima data yang dipergunakan untuk meningkatkan kerjasama dan kemitraan internasional di masa depan. Executing agency proyek ini adalah Kementerian Kelautan dan Perikanan. Jumlah pinjaman sebesar EUR 24,1 juta (ekuivalen USD 30,81 juta). Pengelolaan sumber daya kelautan oseanografi perlu didukung oleh 3 (tiga) komponen penting; pengamatan berbasis ruang, pengamatan in-situ, dan biokimia laut dan permodelan fisik. Ketiga unsur tersebut diperlukan untuk memahami dinamika laut dan menggunakannya untuk meramalkan fenomena alam. 3. Strengthening of BMKG Climate and Weather Services (Pemerintah Perancis) Proyek ini bertujuan untuk penguatan Infrastruktur dan sistem informasi meteorologi BMKG yang juga merupakan executing agency proyek tersebut, dalam rangka mengembangkan peringatan secara ekstensif dan layanan yang disediakan oleh BMKG kepada masyarakat untuk seluruh sektor ekonomi, sektor transportasi dan sektor pertanian serta sektor lainnya yang terkait. Jumlah pinjaman luar negeri sebesar EUR 30,29 juta (ekuivalen USD 38,73 juta). Pelaksanaan proyek direncanakan dari tanggal 3 Agustus 2011 sampai dengan 30 Juni

48 4. Java Bali Electricity Distribution Performance Improvement (AFD) Proyek ini bertujuan untuk efisiensi energi utama sebagai rencana strategis untuk mengurangi biaya operasi bisnis dan distribusi PLN kepada pelanggan. Diharapkan dengan berjalannya proyek ini PLN dapat memberikan kualitas pelayanan yang terbaik dan dapat diandalkan. Jumlah pinjaman luar negeri sebesar EUR 37,6 juta (ekuivalen USD 48,06 juta). Pelaksanaan proyek direncanakan dari tanggal 25 April 2011 sampai dengan 31 Oktober Realisasi Penyerapan Pinjaman Penyerapan kumulatifnya sebesar EUR 39,20 juta (ekuivalen USD 50,11 juta). Target penyerapan pinjaman Perancis pada Tahun Anggaran 2013 sebesar EUR 56,88 juta (ekuivalen USD 72,71 juta), dengan realisasi penyerapan pada periode Januari-Maret tahun 2013 sebesar EUR 0,69 juta (ekuivalen USD 0,88 juta) atau 1,21% dari target TA 2013 Tabel 36. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman Perancis Pada Triwulan I TA 2013 Menurut Instansi Penanggung Jawab Instansi Penanggung Jawab Dilaksanakan oleh K/L Jumlah Proyek Nilai Pinjaman EUR Ekiv. USD* Penyerapan Kumulatif Ekiv. EUR USD* Pinjaman Belum Ditarik Ekiv. EUR USD* (dalam juta USD) Penyerapan TA 2013 (Januari Maret) Ekiv. EUR % USD* 4 91,20 116,58 38,45 49,15 52,75 67,43 0,00 0,00 0,00 Kemen PU 1 36,80 47,04 32,71 41,81 4,09 5,23 0,00 0,00 0,00 Kemen KP 1 24,10 30,81 0,00 0,00 24,10 30,81 0,00 0,00 0,00 BMKG 1 30,30 38,73 5,74 7,34 24,56 31,39 0,00 0,00 0,00 Di SLA kan 1 37,60 48,06 0,75 0,96 36,85 47,10 0,69 0,88 1,91 PT. PLN 1 37,60 48,06 0,75 0,96 36,85 47,10 0,69 0,88 1,91 TOTAL 4 128,80 164,64 39,20 50,11 89,60 114,53 0,69 0,88 1,21 *) menggunakan kurs tengah BI tanggal 28 Maret 2013 (1 USD =EUR 0, ) Progres Varian Berdasarkan hasil pemantauan sampai dengan Triwulan I TA 2013 diketahui bahwa proyek Java-Bali Electricity Distribution Performance Improvement memiliki progres varian sebesar -54, Permasalahan Permasalahan yang menonjol pada pinjaman yang didanai oleh Perancis adalah teknis pelaksanaan dan alokasi DIPA. Seperti pada penjelasan singkat dibawah ini : 1. Untuk proyek Rehabilitation Drainage System of Banda Aceh permasalahan pelaksanaan pada pekerjaan review design dan supervise sub-sektor drainase dan masih akan dilakukan kegiatan Defect Liability Period oleh konsultan supervisi; 2. Untuk Strengthening BMKG Climate and Weather Services masih diperlukan penambahan pagu DIPA TA 2013 untuk melakukan pembayaran invoicement konsultan. 3. Untuk proyek Java-Bali Electricity Distribution Performance Improvement permasalahan terdapat pada pembayaran uang muka untuk pekerjaan MDU package 4 dan package 5. 37

49 Pencapaian Indikator Output Rencana pencapaian output TA 2013 proyek Strengthening of BMKG Climate and Weather Services adalah sebagai berikut: Tabel 37. Pencapaian Indikator Kinerja Output Strengthening of BMKG Climate and Weather Services Indikator Kinerja Output Rencana Pencapaian Output TA 2013 Nama Vol Satuan TW I TW II TW III TW IV Total T R T R T R T R T R Lot 01A. Synoptic AWS 33 Lokasi Lot 01B. Mesonetworks AWS 33 Lokasi Lot 01C. VOS 5 unit Lot 02A. Manual Observation 8 set Lot 02B. Callibration & Maintenance Eq. 1 set Lot 03A. AWOS 1 Lokasi Lot 03B. Wind Profiler 1 Lokasi Lot 04A. Upper Air Observation 5 Lokasi Lot 04B. Hydrogen Generator 5 Lokasi Lot 05. Lightning Detection 9 Lokasi Lot 06. General Infrastructure 1 paket 8,35 10,14 9,24 72, Lot 07. System Integration 1 paket Lot 08. WMO Information System 1 paket Lot 09A. AMSS 6 Lokasi Lot 09B. DCS 5 Lokasi Lot 10. CIPS 1 paket Lot 11. Pilot Briefing System 4 Lokasi Lot 12A. Weather Analysis, Forecasting Syst 6 Lokasi Lot 12B. End User Production Sys 6 Lokasi Lot 12C. Public Weather Display 6 Lokasi Lot 12D. TV System 2 Lokasi 100 Lot 13. Climate Data Mngmt & Production Syst 1 paket Lot 14. Model 1 paket Lot 15. Technical Support 1 paket Tabel 38. Pencapaian Indikator Kinerja Output Java Bali Electricity Distribution Performance Improvement Tahun Anggaran 2013 No Indikator Output Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV T R T R T R T R 1 Konsultan 0,00 0,00 2 Pengadaan MDU Paket 1 47,55 0,00 30,00 22,45 100,00 3 Pengadaan MDU Paket 2 46,50 0,00 50,00 3,50 100,00 4 Pengadaan MDU Paket 3 46,90 0,00 50,00 3,10 100,00 5 Pengadaan MDU Paket 4 27,56 0,00 20,00 52,44 100,00 6 Pengadaan MDU Paket 5 26,37 0,00 25,00 48,63 100,00 7 Supply & Installation of Dist Material & Equipt DKI Jakarta Reg Sudah Selesai 8 Supply & Inst. of Dist Material & Equipt West Java Reg (Bandung, Bekasi, Kerawang) Sudah Selesai 9 Supply & Inst. of Dist Material & Equipt West Java Reg (Bandung, Bekasi, & Kerawang) Sudah Selesai 10 Supply & Inst. of Dist Material & Equipt West Java Reg (Bogor, Banten, & Depok) Sudah Selesai 11 Supply & Installation of Dist Material & Equipt Cental Java Reg Sudah Selesai 12 Supply & Inst. of Dist Material & Equipt Bali Reg Sudah Selesai 38

50 SPANYOL Pada Triwulan I TA 2013, hanya terdapat 1 (satu) pinjaman proyek bersumber dari Spanyol sedang berjalan dan dipantau pelaksanaannya, yaitu proyek Animal Husbandry Technology and Practices Improvement Programme dengan nilai pinjaman sebesar EUR 14,7 juta (ekuivalen USD 18,79 juta) Realisasi Penyerapan Pinjaman Sampai dengan Triwulan I TA 2013, penyerapan kumulatif proyek tersebut adalah sebesar EUR 8,86 juta (ekuivalen USD 11,33 juta). Target penyerapan pada TA 2013 sebesar EUR 5,84 juta (ekuivalen USD 7,46 juta), dengan realisasi penyerapan pada periode Januari-Maret tahun 2013 sebesar EUR 0,29 juta (ekuivalen USD 0,37 juta) atau 4,97% dari target TA Progres Varian Berdasarkan hasil pemantauan sampai dengan Triwulan I TA 2013 diketahui bahwa proyek Animal Husbandry Technology and Practices Improvement Programme menunjukan angka progres varian sebesar -11,95 yang menandakan terjadi sedikit keterlambatan dalam pelaksanaannya. Adapun PV pada TA IV 2012 mencapai -16,38. Proyek ini berlangsung mulai Juli 2011 sampai dengan April Namun proyek sudah disetujui diperpanjang sampai dengan Oktober 2013 untuk penyelesaian pembayaran Permasalahan Permasalahan terkait dengan kesulitan keuangan Spanyol akibat krisis ekonomi Eropa yang mengakibatkan keterlambatan pengadaan barang, instalasi, dan training Pencapaian Indikator Output Rencana pencapaian output TA 2013 untuk proyek Animal Husbandry Technology and Practices Improvement sebagai berikut: Tabel 39. Pencapaian Indikator Kinerja Output Animal Husbandry Technology and Practices Improvement Programme Indikator Kinerja Output Rencana Pencapaian Output TW I TW II TW III TW IV Total Nama Vol Satuan T R T R T R T R T R Pengadaan peralatan laboratorium dan mesin Pengembangan SDM (training) 1 Paket 10,09 41,10 40,33 91,52 1 Paket 3,94 4,54 8,48 Kegiatan yang dilaksanakan proyek ini adalah penyediaan peralatan laboratorium, processing pakan dan susu, serta penyiapan sarana fisik berupa Gedung Laboratorium Peternakan seluas 1500m2, Unit Processing pakan seluas 512m2, unit processing susu seluas 450m2, kandang ternak (108m2) Kandang otomatis (180m2), prasarana lingkungan (1 paket) yang akan dibangun di Cibinong di Bogor. Disamping itu, untuk peningkatan sumber daya manusia terkait pelaksanaan kegiatan ini, akan dilakukan training yang dibagi menjadi 3 komponen, yaitu: (1) Operasional Training Program, ditujukan untuk memberikan pemahaman terhadap fungsi dan operasional peralatan-peralatan, menangani peralatan-peralatan, memahami protocol dan mempu melakukan pemeliharaan terhadap alat-alat tersebut, (2) Overseas Training Program, akan dilaksanakan di Spanyol selama 2 minggu, total jumlah peserta 24 orang dibagi menjadi 5 kelompok (Embryo Transfer dan Embryo Manipulasi, Feed 39

51 Management, Dairy Product, Beef product, Project Management), (3) Domestic Training Program, akan dilaksanakan di Indonesia selama 8 minggu dengan peserta sebanyak 105 orang KSA/LPKE Jumlah proyek Kredit Swasta Asing (KSA)/ Lembaga Penjamin Kredit Ekspor (LPKE) yang efektif dan sedang berjalan pada Triwulan I TA 2013 sebanyak 28 alokasi yang terdiri dari 69 proyek yang dikelola oleh 3 (tiga) instansi yaitu: Kementerian Pertahanan (54 proyek), Kepolisian RI (11 proyek) dan PT. PLN (4 proyek). Dari 54 proyek Kemhan, 11 diantaranya merupakan alokasi multi-years. Total nilai pinjaman KSA/LPKE bernilai USD 3.409,50 juta. Adapun rekapitulasi pelaksanaan pinjaman KSA/LPKE menurut instansi penanggung jawab dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 40. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman KSA/LPKE Pada Triwulan I TA 2013 Menurut Instansi Penanggung Jawab Instansi Penanggung Jawab Alokasi KE Jumlah Proyek Nilai Pinjaman Penyerapan Kumulatif Target Penyerapan TA 2013 Dilaksanakan oleh K/L ,46 610, ,54 Kemenhan ,76 580, ,27 Kepolisian RI ,70 29,87 47,27 Di SLA kan ,04 124,01 12,41 PT. PLN ,04 124,01 12,41 TOTAL ,50 734, ,95 Realisasi Penyerapan Pinjaman 1. Kementerian Pertahanan Total nilai proyek KSA/LPKE Kementerian Pertahanan yang sedang berjalan saat ini mencapai USD 3,3 miliar, dengan persentase terbesar terdapat pada alokasi Penetapan Sumber Pembiayaan (PSP) (60%) dan APP 2009 (21,6%). Besar alokasi lainnya terbilang kecil dengan persentase dibawah 10%. Tabel 41. Total Alokasi Proyek KSA/LPKE Kementerian Pertahanan No. Tahun Alokasi Proyek Jumlah Alokasi (USD) 1 AKE AKE AKE APP APP APP PSP Total Hingga Triwulan I TA 2013, penyerapan kumulatif proyek KSA/LPKE baru mencapai USD 580,38 juta atau 19,07% dari total komitmen pinjaman. Tahun 2013, Kementerian Pertahanan menargetkan penyerapan sebesar USD 2,00 miliar dengan rincian sebagai berikut: 40

52 Tabel 42. Total Komitmen dan Penyerapan Kumulatif Proyek KSA/LPKE on going No. Tahun Alokasi Proyek Total Komitmen Pinjaman Total Penyerapan Kumulatif Target Penyerapan TA AKE ,50 0,00 3,69 2 AKE ,23 5,74 5,68 3 AKE ,01 49,29 953,44 4 APP ,79 79,45 61,17 5 APP ,38 41,01 91,15 6 APP ,60 215,42 754,86 7 PSP ,24 189,48 133,27 Total 3.043,76 580, ,27 2. Kepolisian Republik Indonesia Terdapat 11 (sebelas) proyek on-going yang dibiayai dengan total nilai alokasi mencapai USD 191,6 juta. Dari total alokasi tersebut, jumlah komitmen pinjaman luar negeri mencapai USD 162,70 juta. Tahun 2013, POLRI menargetkan penyerapan sebesar USD 47,3 juta dengan rincian sebagai berikut: Tabel 43. Rekapitulasi Proyek KSA/LPKE Kepolisian Republik Indonesia No. Alokasi Tahun Jumlah Alokasi Jumlah Komitmen Target Penyerapan TA POLRI TA ,60 3,06 2,9 2 POLRI TA ,00 35,57 15,1 3 POLRI TA ,00 124,08 29,2 Total 191,60 162,70 47,3 3. PT. PLN (Persero) Jumlah proyek KSA/LPKE yang dikelola PT. PLN mencapai 4 (empat) proyek dengan nilai pinjaman USD 203,04 juta yang dibiayai dengan pinjaman JBIC melalui skema SLA (subsidiary loan agreement). Sampai dengan Triwulan I 2013 penyerapan kumulatif telah mencapai USD 124,01 juta. Tahun 2013, PT. PLN menargetkan total penyerapan sebesar USD 12,41 juta atau sebesar 15,70% dari sisa nilai proyek. Tabel 44. Rekapitulasi Proyek KSA/LPKE PT PLN No. Nama Proyek Jumlah Pinjaman Penyerapan Kumulatif Target Penyerapan TA Rehabilitation and Modernization Project of Saguling Hydro Electric Power Plant (CLA-3) 16,20 12,70 2,09 2 Rehabilitation of Paiton Steam PP (CLA-4) 52,20 30,60 10,21 3 Rehabilitation for Suralaya Steam PP (CLA-5) 90,60 37,30 0,11 4 Java Bali Submarine Cables 150 kv Circuit 3 & 4 44,10 0,00 0,00 Total 203,10 190,50 12,41 41

53

54 BAB III KINERJA PELAKSANAAN HIBAH LUAR NEGERI Pada Triwulan I TA 2013, hibah yang sedang berjalan dan dipantau berasal dari hibah program MCC Compact yaitu hibah berasal dari Pemerintah Amerika, hibah proyek dari Pemerintah Jepang, hibah Pemerintah Jerman dan hibah dari Lembaga-Lembaga PBB Hibah Amerika Serikat Millennium Challenge Corporation (MCC) Compact Millennium Challenge Corporation (MCC) adalah institusi independen Pemerintah Amerika Serikat yang menyalurkan bantuan internasional dengan berfokus pada penurunan angka kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. MCC menyalurkan hibah kepada negara mitra dalam bentuk MCC Treshold dan MCC Compact. Program MCC Treshold merupakan program untuk memfasilitasi peningkatan beberapa indikator yang ditetapkan dan merupakan syarat mutlak bagi negara mitra untuk dapat berpartisipasi dalam Program MCC Compact. Tabel 45. Gambaran Umum Hibah Amerika Serikat Gambaran Umum Instansi Penanggung jawab Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Sumber Dana Millennium Challenge Corporation (MCC) Waktu Efektif (5 Tahun) Nilai Hibah USD 600,000,000 Lingkup pekerjaan Green prosperity, Community-based Nutrition Project, Proc modernization project Lokasi Nasional Kinerja Pelaksanaan Kinerja output pelaksanaan Proyek MCC pada Triwulan I TA 2013 adalah sebagai berikut: 1. Pengiriman Procurement Plan (PP) ke MCC tanggal 26 Februari Pengiriman Quarterly Disbursement Request (QDR) ke MCC tanggal 10 Maret Rapat MWA (Majelis Wali Amanah) tanggal 19 Maret 2013 dengan agenda Persiapan EIF (Entry Into Force). Terkait dengan pelaksanaan proyek, PPK pengelola hibah MCC mengajukan rencana penyerapan PHLN tahun 2013 sebesar Rp ,00 (USD ) dengan alokasi per komponen kegiatan sebagai berikut: Tabel 46. Rencana Pelaksanaan Hibah Amerika Serikat TA 2013 No Komponen Rencana Penyerapan TA 2013 IDR Ekiv. USD 1 Green Prosperity Community-based Nutrition Project Procurement Modernization Project Monitoring and Evaluation Program administration and control Total

55 Rencana Tindak Lanjut Penandatanganan EIF (Entry Into Force) yang merupakan tahapan efektifnya Grant Agreement dijadwalkan pada tanggal 1 April 2013, sehingga diharapkan penyerapan anggaran sebesar Rp (ekuivalen USD ) dapat dicapai pada Tahun Anggaran 2013 dengan rencana penyerapan per triwulan sebagai berikut: Tabel 47. Rencana Penyerapan TA 2013 per Triwulan No Komponen Penyerapan Anggaran TA 2013 (USD) TW I TW II TW III TW IV 1 Green Prosperity Community-based Nutrition Project Procurement Modernization Project Monitoring and Evaluation Program administration and control Total Hibah Jepang Pada Triwulan I TA 2013 tercatat terdapat beberapa proyek hibah on-going yang disalurkan melalui JICA oleh Pemerintah Jepang, diantaranya: Construction of Bridges in Nusa Tenggara Barat merupakan proyek peningkatan jalan lintas selatan Sumbawa dan Jaringan jalan lingkar Sumbawa Besar. Grant Agreement hibah ini telah ditandatangani tanggal 12 Januari 2010 dengan total komitmen senilai JPY juta untuk fase I dan II (telah selesai). Grant Agreement fase III ditandatangani pada tanggal 26 Maret 2013 dengan komitmen hibah senilai JPY juta. Project for Strengthening the National Laboratory for Controlling the Highly Pathogenic Avian Influenza and Other Emerging and Re-emerging Infectious Diseases merupakan proyek peningkatan kelengkapan laboratorium di beberapa rumah sakit untuk meningkatkan ketahanan terhadap flu burung. G/A hibah ini telah ditandatangani tanggal 26 Maret 2013 dengan total komitmen senilai JPY 212 juta. Project for Improvement of Equipment for Disaster Risk Management merupakan proyek pengadaan perlengkapan untuk mitigasi bencana serta meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap bencana. G/A hibah ini telah ditandatangani tanggal 26 Maret 2013 dengan total komitmen senilai JPY juta Hibah Jerman Forest Programme adalah sebuah program yang dalam konstribusinya untuk mendukung Kebijakan pengguranggan emisi gas buang yang disebabkan dari kerusakan hutan dan degradasi hutan (REDD+). Forest Programme adalah program yang didanai oleh development partner (GIZ dan AusAID), dilaksanakan oleh instansi penanggung jawab Kementerian Kehutanan. 44

56 Tabel 48. Gambaran Umum Hibah Forest Programme Gambaran Umum Pengelola Kementerian Kehutanan Sumber Dana Grant TF (GIZ dan USAID) Lingkup pekerjaan - Implementasi Pilot Proyek (REDD+) Lokasi Kalimantan (Malinau, Kapuas Hulu dan Berau) Durasi Proyek Nilai Hibah EUR Kinerja Pelaksanaan Status pelaksanaan proyek saat ini: 1. Penandatanganan Separate Agreement pada bulan November Mobilisasi konsultan dilaksanakan pada bulan Maret 2011 dan pembentukan tim utama selesai pada Mei Beberapa permasalahan yang ditemui pada pelaksanaan proyek adalah: 1. Untuk seleksi dan konsep pelaksanaan kegiatan pendemonstrasian masih ditunggu, termasuk standar yang harus digunakan. 2. Penundaan pembayaran jasa konsultansi. 3. Perjanjian untuk staf dan konsultan. 4. Alokasi DIPA 2012 untuk mendukung kegiatan dalam satu tahun tidak mencukupi. Tindak Lanjut Melihat perkembangan proyek sampai saat ini belum ada kemajuan (progres) pekerjaan proyek, maka diharapkan pelaksana proyek dapat menyusun waktu rencana kerja proyek. Pelaksana proyek juga diharapkan dapat memenuhi kewajibannya dalam pembayaran dan segera melakukan revisi DIPA apabila diperlukan Hibah Lembaga-Lembaga PBB Pelaksanaan kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan lembaga-lembaga PBB dilandasi oleh dokumen kerjasama jangka menengah yaitu United Nations Partnership for Development Framework (UNPDF) Kerjasama ini melibatkan 17 perwakilan lembaga PBB yang beroperasi di Indonesia. Diperkirakan pembiayaan yang diperlukan untuk mencapai target dalam UNPDF adalah sebesar USD 801,8 juta. Angka tersebut adalah indikasi kebutuhan pembiayaan dan bukan merupakan komitmen hibah dari lembaga-lembaga PBB untuk Indonesia. Kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan Lembaga-lembaga PBB memiliki karakteristik tersendiri, dimana kerjasama yang dilaksanakan lebih menekankan pada pembangunan kapasitas dan sumber daya manusia. Fokus kerjasama antara pemerintah Indonesia dan lembaga-lembaga PBB pada lima bidang yaitu (i) pelayanan sosial; (ii) penghidupan yang berkelanjutan; (iii) tata kelola pemerintahan; (iv) Pengurangan Risiko Bencana; dan (v) perubahan iklim dan lingkungan hidup. Dari 17 lembaga PBB yang menandatangani UNPDF, pemantauan pada Triwulan I TA 2013 dilakukan terhadap beberapa proyek dan program pada tujuh lembaga PBB yang memiliki portfolio cukup besar diantara lembaga-lembaga PBB lainnya, yaitu: UNDP, FAO, UNICEF, UNFPA, ILO, WHO dan UNIDO. 45

57 Dalam pelaksanaan kegiatan kerjasama, masing-masing lembaga PBB memiliki mekanisme dan pendekatan yang berbeda satu sama lain. Secara umum, pelaksanaan kegiatan lembaga-lembaga UN dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu kegiatan berbasis proyek dan kegiatan berbasis program. Dari ketujuh lembaga PBB tersebut, UNDP, FAO, UNIDO dan ILO melaksanakan kegiatan berbasis proyek, sedangkan UNICEF, UNFPA dan WHO melaksanakan kegiatan berbasis program. Komposisi on going hibah lembaga PBB tersebut gambar berikut. Gambar 4. Komposisi Hibah dalam status On Going Lembaga-Lembaga PBB per Maret 2013 Lembaga PBB Jumlah (USD) UNDP FAO UNIDO ILO UNICEF UNFPA WHO TOTAL Pada triwulan I TA 2013, terdapat 95 kegiatan on-going hibah berbasis proyek dan program yang berasal dari tujuh lembaga PBB tersebut dengan total hibah sebesar USD. 256,6 juta dan tersebar di 23 Kementerian/ Lembaga. Kegiatan hibah tersebut meliputi berbagai sektor, antara lain penanggulangan bencana, demokrasi dan tata kelola pemerintahan, lingkungan hidup, energi, penanggulangan kemiskinan, kehutanan, pertanian, perikanan, kesehatan, pendidikan, dan ketenagakerjaan. Tabel 49. Rekapitulasi Kegiatan Hibah Lembaga PBB (program dan proyek) posisi bulan Maret 2013 No. Instansi Penanggung Jawab Jumlah Proyek Program Jumlah Hibah 1 Kementerian PPN/ Bappenas ,7 2 Kementerian Pertanian ,9 3 UKP ,4 4 Kementerian Kelautan dan Perikanan ,1 5 Kementerian Lingkungan Hidup ,7 6 Kementerian Kesehatan ,6 7 Kementerian Kehutanan ,7 8 Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi ,3 9 BNPB ,6 10 Kementerian Riset dan Teknologi ,0 11 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ,0 12 Balai Besar Teknologi dan Energi (B2TE) ,5 13 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ,9 14 Kem. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ,0 15 BKKBN ,3 16 Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal ,3 17 BPS ,3 18 Komisi Penanggulangan Aids Nasional (KPAN) ,9 19 BPTP Kalimantan ,8 20 Kementerian Sosial ,9 21 Kementerian Dalam Negeri ,5 22 Komnas Perempuan ,9 23 IFPPD ,7 46

EDISI TRIWULAN III TAHUN 2013

EDISI TRIWULAN III TAHUN 2013 EDISI TRIWULAN III TAHUN 2013 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Daftar Isi Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... v BAB I GAMBARAN UMUM... 1 Pelaksanaan

Lebih terperinci

Edisi Triwulan II Tahun 2013

Edisi Triwulan II Tahun 2013 Edisi Triwulan II Tahun 2013 KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL / BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Kata Pengantar Laporan Kinerja Pelaksanaan /Hibah Luar Negeri merupakan pelaksanaan

Lebih terperinci

Edisi Triwulan I Tahun 2011

Edisi Triwulan I Tahun 2011 RINGKASAN EKSEKUTIF Edisi Triwulan I Tahun 2011 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL / BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KATA PENGANTAR Buku Ringkasan Eksekutif Laporan Kinerja Pelaksanaan

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI OKTOBER 204 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Oktober 204

Lebih terperinci

Edisi Triwulan IV Tahun 2010

Edisi Triwulan IV Tahun 2010 RINGKASAN EKSEKUTIF Edisi Triwulan IV Tahun 2010 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL / BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL RINGKASAN EKSEKUTIF KINERJA PELAKSANAAN PROYEK PINJAMAN LUAR NEGERI

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Armida S. Alisjahbana

Kata Pengantar. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Armida S. Alisjahbana Kata Pengantar Penyusunan laporan Kinerja Pelaksanaan /Hibah Luar Negeri merupakan pelaksanaan dari ketentuan dari Pasal 77 ayat 2 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan

Lebih terperinci

Edisi Triwulan IV Tahun 2011

Edisi Triwulan IV Tahun 2011 RINGKASAN EKSEKUTIF Edisi Triwulan IV Tahun 2011 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL / BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KATA PENGANTAR Buku Ringkasan Eksekutif Laporan Kinerja Pelaksanaan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF. KINERJA PELAKSANAAN PROYEK PINJAMAN LUAR NEGERI TRIWULAN IV TA 2008 (Posisi 31 Desember 2008)

RINGKASAN EKSEKUTIF. KINERJA PELAKSANAAN PROYEK PINJAMAN LUAR NEGERI TRIWULAN IV TA 2008 (Posisi 31 Desember 2008) RINGKASAN EKSEKUTIF KINERJA PELAKSANAAN PROYEK PINJAMAN LUAR NEGERI TRIWULAN IV TA 2008 (Posisi 31 Desember 2008) 1. Gambaran Umum pinjaman luar negeri, baik pinjaman proyek maupun pinjaman program, yang

Lebih terperinci

Edisi Triwulan II Tahun 2011

Edisi Triwulan II Tahun 2011 RINGKASAN EKSEKUTIF Edisi Triwulan II Tahun 2011 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL / BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KATA PENGANTAR Buku Ringkasan Eksekutif Laporan Kinerja Pelaksanaan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF. Edisi Triwulan I Tahun 2010

RINGKASAN EKSEKUTIF. Edisi Triwulan I Tahun 2010 RINGKASAN EKSEKUTIF Edisi Triwulan I Tahun 2010 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL / BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KATA PE GA TAR Buku Ringkasan Eksekutif Laporan Kinerja Pelaksanaan

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JULI 2017

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JULI 2017 LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JULI 2017 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan unit

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI MARET 2015

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI MARET 2015 LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI MARET 2015 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan

Lebih terperinci

Klasifikasi Pinjaman dan Hibah

Klasifikasi Pinjaman dan Hibah LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JUNI 2015 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan unit

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Armida S. Alisjahbana

Kata Pengantar. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Armida S. Alisjahbana Kata Pengantar Penyusunan laporan Kinerja Pelaksanaan Pinjaman/Hibah Luar Negeri merupakan pelaksanaan dari ketentuan dari Pasal 77 ayat 2 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara

Lebih terperinci

Edisi Triwulan IV Tahun 2009

Edisi Triwulan IV Tahun 2009 Edisi Triwulan IV Tahun 2009 KEMENTERIAN PERENCANAANPEMBANGUNAN NASIONAL / BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KATA PE GA TAR Buku Ringkasan Eksekutif Laporan Kinerja Pelaksanaan Proyek Luar Negeri

Lebih terperinci

Klasifikasi Pinjaman dan Hibah

Klasifikasi Pinjaman dan Hibah LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI NOVEMBER 2015 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan unit eselon II

Lebih terperinci

Edisi Triwulan I Tahun 2009

Edisi Triwulan I Tahun 2009 Edisi Triwulan I Tahun 2009 KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL / BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KATA PENGANTAR Buku Laporan Kinerja Proyek-proyek Luar Negeri (LKPPLN) edisi Triwulan

Lebih terperinci

Edisi Triwulan II Tahun 2009

Edisi Triwulan II Tahun 2009 Edisi Triwulan II Tahun 2009 KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL / BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KATA PENGANTAR Buku Ringkasan Eksekutif Laporan Kinerja Pelaksanaan Proyek Luar

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JANUARI Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JANUARI Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JANUARI 2015 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan unit eselon II

Lebih terperinci

Edisi Triwulan III Tahun 2009

Edisi Triwulan III Tahun 2009 Edisi Triwulan III Tahun 2009 KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL / BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KATA PENGANTAR Buku Ringkasan Eksekutif Laporan Kinerja Pelaksanaan Proyek Luar

Lebih terperinci

Klasifikasi Pinjaman dan Hibah

Klasifikasi Pinjaman dan Hibah LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI MEI 2016 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan unit

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI APRIL 2017 Direktorat dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Direktorat dan Hibah merupakan unit eselon II di

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Armida S. Alisjahbana

Kata Pengantar. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Armida S. Alisjahbana Kata Pengantar Penyusunan laporan Kinerja Pelaksanaan Pinjaman/Hibah Luar Negeri merupakan pelaksanaan amanat dari ketentuan dari Pasal 77 ayat 2 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JANUARI 2016 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan unit eselon II

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN II TA.

LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN II TA. LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN II TA. 2013 Ringkasan Eksekutif Dengan berakhirnya Triwulan II 2013, Pusat

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF. Tahun 2010

RINGKASAN EKSEKUTIF. Tahun 2010 RINGKASAN EKSEKUTIF Edi i l III Edisii T Triwulan Tahun 2010 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL / BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. Daftar Isi... Daftar Tabel...

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI NOVEMBER 2016 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan

Lebih terperinci

Edisi Triwulan IV Tahun 2012

Edisi Triwulan IV Tahun 2012 Edisi Triwulan IV Tahun 2012 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL / BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Kata Pengantar Laporan Kinerja Pelaksanaan Pinjaman/Hibah Luar Negeri ini merupakan pelaksanaan

Lebih terperinci

REALISASI PENARIKAN BULANAN DANA PINJAMAN ADB TAHUN ANGGARAN Posisi : 30 September 2009

REALISASI PENARIKAN BULANAN DANA PINJAMAN ADB TAHUN ANGGARAN Posisi : 30 September 2009 PINJAMAN PROYEK BULAN TAHUN ANGGARAN REALISASI PENARIKAN BULANAN DANA PINJAMAN TAHUN ANGGARAN 2008-2009 Posisi : 30 September 2009 2008 2009 BULANAN KUMULATIF PERSEN 1) BULANAN KUMULATIF PERSEN 1) Januari

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI NOVEMBER 2014 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi November

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI APRIL 06 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan unit

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI MARET 2016 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN I TA.

LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN I TA. LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN I TA. 2014 Ringkasan Eksekutif Mengawali Tahun Aggaran 2014, Pusat Kerja

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.

Kata Pengantar. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini. Kata Pengantar Penyusunan laporan Kinerja Pelaksanaan Pinjaman/Hibah Luar Negeri merupakan pelaksanaan amanat dari ketentuan dari Pasal 77 ayat 2 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JULI 2015

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JULI 2015 LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JULI 2015 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan unit

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF. Edisi Triwulan I Tahun 2012 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL / BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

RINGKASAN EKSEKUTIF. Edisi Triwulan I Tahun 2012 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL / BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL RINGKASAN EKSEKUTIF Edisi Triwulan I Tahun 2012 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL / BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Kata Pengantar Laporan Kinerja Pelaksanaan Pinjaman Proyek Luar Negeri

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN III TA.

LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN III TA. LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN III TA. 2013 Ringkasan Eksekutif Menginjak Triwulan IV Tahun Aggaran 2013

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA PELAKSANAAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI TRIWULAN 1 TAHUN 2015

REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA PELAKSANAAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI TRIWULAN 1 TAHUN 2015 REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA PELAKSANAAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI TRIWULAN 1 TAHUN 2015 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL 2015 Kata

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI OKTOBER 2016 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan

Lebih terperinci

Klasifikasi Pinjaman dan Hibah

Klasifikasi Pinjaman dan Hibah LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI DESEMBER 2015 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan unit eselon II

Lebih terperinci

OLAAN N AMAN. Direktorat Direktorat Jen uangan

OLAAN N AMAN. Direktorat Direktorat Jen uangan LAPORAN PEENGELO OLAAN N AMAN N DAN HIBAH H PINJA EDIISI APR RIL 2015 D Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jen nderal Pengeelolaan Pemb biayaan dan Risiko Kemeenterian Keu uangan Direktorat Pinjaman

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI AGUSTUS 2015

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI AGUSTUS 2015 LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI AGUSTUS 2015 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI AGUSTUS 2014 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Agustus 2014

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI MEI 2015

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI MEI 2015 LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI MEI 2015 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan unit

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN IV TA.

LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN IV TA. LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN IV TA. 2013 Ringkasan Eksekutif Dengan berakhirnya Tahun Aggaran 2013, Pusat

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA PELAKSANAAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI TRIWULAN 3 TAHUN 2015

REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA PELAKSANAAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI TRIWULAN 3 TAHUN 2015 REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA PELAKSANAAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI TRIWULAN 3 TAHUN 2015 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL 2015 Kata

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI FEBRUARI 2016 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan unit eselon II

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA PELAKSANAAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI TRIWULAN 2 TAHUN 2015

REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA PELAKSANAAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI TRIWULAN 2 TAHUN 2015 REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA PELAKSANAAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI TRIWULAN 2 TAHUN 2015 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL 2015 Kata

Lebih terperinci

REALISASI PENYERAPAN BULANAN DANA PINJAMAN JBIC TAHUN ANGGARAN Posisi : 30 Juni 2003

REALISASI PENYERAPAN BULANAN DANA PINJAMAN JBIC TAHUN ANGGARAN Posisi : 30 Juni 2003 PROJECT LOAN BULAN TAHUN ANGGARAN REALISASI PENYERAPAN BULANAN DANA PINJAMAN TAHUN ANGGARAN 2002 - Posisi : 30 Juni 2002 BULANAN KUMULATIF PERSEN BULANAN KUMULATIF PERSEN Januari 3.503,69 3.503,69 4,34

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL / BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL / BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Edisi Triwulan II Tahun 2012 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL / BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Kata Pengantar Laporan Kinerja Pelaksanaan Pinjaman/Hibah Luar Negeri ini merupakan pelaksanaan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA JALAN TAMAN SUROPATI NOMOR 2 JAKARTA 10310 TELEPON (021) 31936207, 3905650; FAKSIMILE (021) 3145374

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JULI 2014 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Juli 2014 hal

Lebih terperinci

Edisi Triwulan III Tahun 2012

Edisi Triwulan III Tahun 2012 Edisi Triwulan III Tahun 2012 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL / BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Kata Pengantar Laporan Kinerja Pelaksanaan Pinjaman/Hibah Luar Negeri ini merupakan pelaksanaan

Lebih terperinci

REALISASI PENYERAPAN BULANAN DANA PINJAMAN ADB TAHUN ANGGARAN Posisi : 31 Maret 2005

REALISASI PENYERAPAN BULANAN DANA PINJAMAN ADB TAHUN ANGGARAN Posisi : 31 Maret 2005 PROJECT LOAN BULAN TAHUN ANGGARAN REALISASI PENYERAPAN BULANAN DANA PINJAMAN TAHUN ANGGARAN 2004-2005 Posisi : 31 Maret 2005 2004 2005 BULANAN KUMULATIF PERSEN 1) BULANAN KUMULATIF PERSEN 1) Januari 12,25

Lebih terperinci

REALISASI PENYERAPAN BULANAN DANA PINJAMAN JBIC TAHUN ANGGARAN Posisi : 31 Maret 2003

REALISASI PENYERAPAN BULANAN DANA PINJAMAN JBIC TAHUN ANGGARAN Posisi : 31 Maret 2003 PROJECT LOAN BULAN TAHUN ANGGARAN REALISASI PENYERAPAN BULANAN DANA PINJAMAN TAHUN ANGGARAN 2002 - Posisi : 31 Maret 2002 BULANAN KUMULATIF PERSEN BULANAN KUMULATIF PERSEN Januari 3.503,69 3.503,69 4,34

Lebih terperinci

REALISASI PENARIKAN BULANAN DANA PINJAMAN BANK DUNIA TAHUN ANGGARAN Posisi : 30 Juni 2007

REALISASI PENARIKAN BULANAN DANA PINJAMAN BANK DUNIA TAHUN ANGGARAN Posisi : 30 Juni 2007 PINJAMAN PROYEK BULAN TAHUN ANGGARAN REALISASI PENARIKAN BULANAN DANA PINJAMAN TAHUN ANGGARAN 2006-2007 Posisi : 30 Juni 2007 2006 2007 BULANAN KUMULATIF PERSEN 1) BULANAN KUMULATIF PERSEN 1) Januari 57,60

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA JALAN TAMAN SUROPATI NOMOR 2 JAKARTA 10310 TELEPON (021) 31936207, 3905650; FAKSIMILE (021) 3145374

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI SEPTEMBER 2014 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Agustus

Lebih terperinci

REALISASI PENYERAPAN BULANAN DANA PINJAMAN ADB TAHUN ANGGARAN Posisi : 31 Maret 2001

REALISASI PENYERAPAN BULANAN DANA PINJAMAN ADB TAHUN ANGGARAN Posisi : 31 Maret 2001 PROJECT LOAN BULAN TAHUN ANGGARAN REALISASI PENYERAPAN BULANAN DANA PINJAMAN TAHUN ANGGARAN 2000 - Posisi : 31 Maret 2000 BULANAN KUMULATIF PERSEN BULANAN KUMULATIF PERSEN Januari 16,37 16,37 3,92 16,88

Lebih terperinci

K E M E N T E R I A N P U P R ( K o n s u l t a s i R e g i o n a l K e m e n t e r i a n P U P R )

K E M E N T E R I A N P U P R ( K o n s u l t a s i R e g i o n a l K e m e n t e r i a n P U P R ) KINERJA PELAKSANAAN ANGGARAN K E M E N T E R I A N P U P R ( K o n s u l t a s i R e g i o n a l K e m e n t e r i a n P U P R 2 0 1 7 ) J a k a r t a, 8 J u n i 2017 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PELAKSANAAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI TRIWULAN IV TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA PELAKSANAAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI TRIWULAN IV TAHUN 2015 REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA PELAKSANAAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI TRIWULAN IV TAHUN 2015 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PERENCANAAN HIBAH (IMPLEMENTASI PP NO. 10/2011 & PERMEN PPN NO. 4/2011)

PERENCANAAN HIBAH (IMPLEMENTASI PP NO. 10/2011 & PERMEN PPN NO. 4/2011) KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PERENCANAAN HIBAH (IMPLEMENTASI PP NO. 10/2011 & PERMEN PPN NO. 4/2011) Oleh Direktur Perencanaan dan Pengembangan Pendanaan

Lebih terperinci

BAHAN RAPAT PIMPINAN JAKARTA, 21 SEPTEMBER 2012 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

BAHAN RAPAT PIMPINAN JAKARTA, 21 SEPTEMBER 2012 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BAHAN RAPAT PIMPINAN JAKARTA, 21 SEPTEMBER 2012 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAFTAR ISI 1. PROGRES PELAKSANAAN PINJAMAN LUAR NEGERI 2. BELANJA PERJALANAN DINAS 3. PROGRES PELAKSANAAN PROGRAM TA 2012 2 PROGRES

Lebih terperinci

Tabel 5.15 Kendala Proyek Pinjaman Luar Negeri

Tabel 5.15 Kendala Proyek Pinjaman Luar Negeri Tabel 5.15 Kendala Proyek Pinjaman Luar Negeri 123 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Penyelenggaraan kegiatan melalui Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) di lingkungan Kementerian Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan urat-nadi kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan nasional yang sangat vital perannya dalam ketahanan nasional. Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tersedianya infrastruktur seperti jalan, jembatan, pelabuhan, bendungan dan infrastruktur fisik lainnya menjadi pendorong bagi kegiatan ekonomi, peningkatan kualitas

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR LAPORAN TRIWULANAN PELAKSANAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN HIBAH

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR LAPORAN TRIWULANAN PELAKSANAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN HIBAH PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR LAPORAN TRIWULANAN PELAKSANAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN HIBAH (LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 180/PMK.08/2012 JO. PERATURAN MENTERI KEUNGAN NOMOR 224/PMK.08/2011)

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI DESEMBER 2014 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Desember

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PELAKSANAAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI TRIWULAN IV TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA PELAKSANAAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI TRIWULAN IV TAHUN 2016 REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA PELAKSANAAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI TRIWULAN IV TAHUN 2016 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

REALISASI PENYERAPAN BULANAN DANA PINJAMAN BANK DUNIA TAHUN ANGGARAN Posisi : 31 Maret 2003

REALISASI PENYERAPAN BULANAN DANA PINJAMAN BANK DUNIA TAHUN ANGGARAN Posisi : 31 Maret 2003 PROJECT LOAN BULAN TAHUN ANGGARAN REALISASI PENYERAPAN BULANAN DANA PINJAMAN TAHUN ANGGARAN 2002 - Posisi : 31 Maret 2002 BULANAN KUMULATIF PERSEN BULANAN KUMULATIF PERSEN Januari 18,00 18,00 3,43 28,10

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.

Kata Pengantar. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini. Kata Pengantar Penyusunan laporan Kinerja Pelaksanaan Pinjaman/Hibah Luar Negeri merupakan upaya untuk meningkatkan kinerja pelaksanaan pinjaman dan hibah luar negeri, serta merupakan pelaksanaan amanat

Lebih terperinci

KEBIJAKAN UMUM PENGADAAN BARANG DAN JASA KEGIATAN YANG DIBIAYAI PINJAMAN IDB

KEBIJAKAN UMUM PENGADAAN BARANG DAN JASA KEGIATAN YANG DIBIAYAI PINJAMAN IDB KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS KEBIJAKAN UMUM PENGADAAN BARANG DAN JASA KEGIATAN YANG DIBIAYAI PINJAMAN IDB Workshop The IDB Procurement Guidelines Jakarta, 10 September2013 Direktorat Pendanaan Luar Negeri

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68/PMK.011/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68/PMK.011/2014 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68/PMK.011/2014 TENTANG PERUBAHAN KELIMA BELAS ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 89/KMK.04/2002 TENTANG

Lebih terperinci

Daftar Isi. 26. Nilai komitmen Pinjaman Luar Negeri Berdasarkan

Daftar Isi. 26. Nilai komitmen Pinjaman Luar Negeri Berdasarkan Daftar Isi Dasar Hukum Bagian 1 Pemantauan dan Evaluasi Pinjaman dan Hibah 1. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 2. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2008 3. Pemantauan (1) 4. Pemantauan (2) 5.

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 148/PMK.07/2010 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 148/PMK.07/2010 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 148/PMK.07/2010 TENTANG BADAN ATAU PERWAKILAN LEMBAGA INTERNASIONAL YANG TIDAK DIKENAKAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PELAKSANAAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI TRIWULAN I TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA PELAKSANAAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI TRIWULAN I TAHUN 2016 REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA PELAKSANAAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI TRIWULAN I TAHUN 2016 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

Nomor : 249A/KEP/BP-BRR.04/VII/2008 TENTANG PEMBENTUKAN TIM DESK PERCEPATAN PROYEK PINJAMAN HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) TAHUN 2008

Nomor : 249A/KEP/BP-BRR.04/VII/2008 TENTANG PEMBENTUKAN TIM DESK PERCEPATAN PROYEK PINJAMAN HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) TAHUN 2008 SALINAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PELAKSANA BADAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI WILAYAH DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM DAN KEPULAUAN NIAS PROVINSI SUMATERA UTARA Nomor : 249A/KEP/BP-BRR.04/VII/2008

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PELAKSANAAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI

LAPORAN KINERJA PELAKSANAAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI Kementerian PPN/ Bappenas LAPORAN KINERJA PELAKSANAAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI TRIWULAN I 2017 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PROYEK-PROYEK INFRASTRUKTUR PINJAMAN LUAR NEGERI

FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PROYEK-PROYEK INFRASTRUKTUR PINJAMAN LUAR NEGERI FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PROYEK-PROYEK INFRASTRUKTUR PINJAMAN LUAR NEGERI Ayu Hasyyati 1), dan Tri Joko Wahyu Adi 2 ) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi

Lebih terperinci

Additional Financing (Pendanaan Tambahan) Anggaran Pendapatan & Belanja Daerah Anggaran Pendapatan & Belanja Nasional Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Badan Kerjasama Antar Desa Bantuan Langsung

Lebih terperinci

BENTUK KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL.

BENTUK KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL. BENTUK KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL BADAN-BADAN KERJASAMA EKONOMI KERJA SAMA EKONOMI BILATERAL: antara 2 negara KERJA SAMA EKONOMI REGIONAL: antara negara-negara dalam 1 wilayah/kawasan KERJA SAMA EKONOMI

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PELAKSANAAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI TRIWULAN III 2017

LAPORAN KINERJA PELAKSANAAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI TRIWULAN III 2017 Kementerian PPN/ Bappenas LAPORAN KINERJA PELAKSANAAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI TRIWULAN III 2017 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional REPUBLIK

Lebih terperinci

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/PMK.010/2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR 157 /PMK.010/2015 TENTANG PELAKSANMN

Lebih terperinci

REALISASI PENYERAPAN BULANAN DANA PINJAMAN BANK DUNIA TAHUN ANGGARAN Posisi : 30 Juni 2005

REALISASI PENYERAPAN BULANAN DANA PINJAMAN BANK DUNIA TAHUN ANGGARAN Posisi : 30 Juni 2005 PROJECT LOAN BULAN TAHUN ANGGARAN REALISASI PENYERAPAN BULANAN DANA PINJAMAN TAHUN ANGGARAN 2004-2005 Posisi : 30 Juni 2005 2004 2005 BULANAN KUMULATIF PERSEN 1) BULANAN KUMULATIF PERSEN 1) Januari 19,40

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI BIDANG KESEHATAN. Oleh Arum Atmawikarta Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Bappenas

KEBIJAKAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI BIDANG KESEHATAN. Oleh Arum Atmawikarta Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Bappenas KEBIJAKAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI BIDANG KESEHATAN Oleh Arum Atmawikarta Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Bappenas Lokakarya Pemantapan Pelaksanaan dan Sharing Informasi Proyek PHLN Bidang

Lebih terperinci

REALISASI PENYERAPAN BULANAN DANA PINJAMAN BANK DUNIA TAHUN ANGGARAN Posisi : 31 Maret 2005

REALISASI PENYERAPAN BULANAN DANA PINJAMAN BANK DUNIA TAHUN ANGGARAN Posisi : 31 Maret 2005 PROJECT LOAN BULAN TAHUN ANGGARAN REALISASI PENYERAPAN BULANAN DANA PINJAMAN TAHUN ANGGARAN 2004-2005 Posisi : 31 Maret 2005 2004 2005 BULANAN KUMULATIF PERSEN 1) BULANAN KUMULATIF PERSEN 1) Januari 19,40

Lebih terperinci

BADAN KEBIJAKAN FISKAL KEMENTERIAN KEUANGAN RI

BADAN KEBIJAKAN FISKAL KEMENTERIAN KEUANGAN RI BADAN KEBIJAKAN FISKAL KEMENTERIAN KEUANGAN RI Jakarta, 22 Oktober 2012 Peran Kementerian Keuangan Instrumen Kebijakan Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Kebijakan pendanaan/investasi Pemerintah (PIP)

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PELAKSANAAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI. Kementerian PPN/ Bappenas

LAPORAN KINERJA PELAKSANAAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI. Kementerian PPN/ Bappenas Kementerian PPN/ Bappenas LAPORAN KINERJA PELAKSANAAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI TRIWULAN II TAHUN 2016 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif. Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif

Ringkasan Eksekutif. Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Proyek yang berfokus pada pemulihan masyarakat adalah yang paling awal dijalankan MDF dan pekerjaan di sektor ini kini sudah hampir

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 14/PB/2006 TENTANG PETUNJUK PENCAIRAN DANA HIBAH NOMOR TF-053814 JAPAN SOCIAL

Lebih terperinci

ALTERNATIF PEMBIAYAAN SARANA DAN PRASARANA PERGURUAN TINGGI NEGERI

ALTERNATIF PEMBIAYAAN SARANA DAN PRASARANA PERGURUAN TINGGI NEGERI ALTERNATIF PEMBIAYAAN SARANA DAN PRASARANA PERGURUAN TINGGI NEGERI Batam, 16 Maret 2017 Hamir Hamzah Direktur Sarana dan Prasarana Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi DASAR HUKUM Undang-Undang

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER-39/PB/2006 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA LOAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN, PENGAJUAN USULAN, PENILAIAN,

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PELAKSANAAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI

LAPORAN KINERJA PELAKSANAAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI Kementerian PPN/ Bappenas LAPORAN KINERJA PELAKSANAAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI TRIWULAN III TAHUN 2016 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional REPUBLIK

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH PEMERINTAH DIREKTORAT PINJAMAN DAN HIBAH DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO KEMENTERIAN KEUANGAN PENGARAH Ayu Sukorini PENANGGUNG JAWAB Tormarbulang

Lebih terperinci

2011, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nom

2011, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nom BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.761, 2011 BAPPENAS. Prosedur Kegiatan. Biaya Luar Negeri. Hibah. PERATURAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL NOMOR 4

Lebih terperinci