LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

Transkripsi

1 LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI APRIL 2017 Direktorat dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan

2 Direktorat dan Hibah merupakan unit eselon II di bawah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan Republik Indonesia yang tugas utamanya adalah melaksanakan pengelolaan pinjaman dan hibah Pemerintah Republik Indonesia. Pengelolaan pinjaman dan hibah dimaksud antara lain meliputi: Penandatanganan perjanjian pinjaman dan hibah; Amandemen atas perjanjian pinjaman dan hibah; Penutupan masa laku penarikan pinjaman dan hibah; Pengelolaan Debt Swap. Laporan ini merupakan laporan pengelolaan pinjaman dan hibah yang dilaksanakan Direktorat dan Hibah selama bulan April Klasifikasi dan Hibah Menurut Peraturan Pemerintah (PP) No.54 tahun 2008 tentang Tata Cara Pengadaan dan Penerusan Dalam Negeri oleh Pemerintah dan PP No. 10 tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, pinjaman berupa: Dalam Negeri Dalam Negeri (PDN) bersumber dari BUMN, Pemerintah Daerah, dan Perusahaan Daerah. Luar Negeri Luar Negeri bersumber dari: - Kreditor Multilateral, yaitu lembaga keuangan internasional yang beranggotakan beberapa negara yang memberikan pinjaman kepada Pemerintah. - Kreditor Bilateral, yaitu pemerintah negara asing atau lembaga yang bertindak untuk pemerintah negara asing yang memberikan pinjaman kepada Pemerintah. - Kreditor Swasta Asing (KSA), yaitu lembaga keuangan asing, lembaga keuangan nasional, dan lembaga non keuangan asing yang berdomisili dan melakukan kegiatan usaha di luar wilayah Negara Republik Indonesia yang memberikan pinjaman kepada Pemerintah berdasarkan perjanjian pinjaman tanpa jaminan dari Lembaga Penjamin Kredit Ekspor (LPKE). - LPKE, yaitu lembaga yang ditunjuk negara asing untuk memberikan jaminan, asuransi, pinjaman langsung, subsidi bunga, dan bantuan keuangan untuk meningkatkan ekspor negara yang bersangkutan atau bagian terbesar dari dana tersebut dipergunakan untuk membeli barang/jasa dari negara bersangkutan yang berdomisili dan melakukan kegiatan usaha di luar wilayah Negara Republik Indonesia. Laporan Pengelolaan dan Hibah Edisi April 2017 hal 1

3 PP No.10 tahun 2011 juga mengatur sumber Hibah sebagai berikut: Hibah Dalam Negeri, yaitu yang berasal dari lembaga keuangan dalam negeri, lembaga non keuangan dalam negeri, Pemerintah Daerah, perusahaan asing yang berdomisili dan melakukan kegiatan di wilayah Negara Republik Indonesia, lembaga lainnya, dan perorangan. Hibah Luar Negeri, yaitu yang berasal dari negara asing (bilateral), lembaga di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa, lembaga multilateral, lembaga keuangan asing, lembaga non keuangan asing, lembaga keuangan nasional yang berdomisili dan melakukan kegiatan usaha di luar wilayah Negara Republik Indonesia, dan perorangan. Kilas Kinerja Selama bulan April 2017, aktivitas pengelolaan pinjaman meliputi penandatanganan dua perjanjian pinjaman KSA/LPKE dari PT. BNI Singapore. Amandemen berdasarkan Jenis Perjanjiannya Multilateral Bilateral KSA/LPKE 4 amandemen untuk KSA/LPKE 2 amandemen untuk Bilateral 1 amandemen untuk Multilateral Selain penandatangan perjanjian baru, pada April 2017 juga dilakukan amandemen terhadap tujuh perjanjian pinjaman yang berupa empat Perjanjian KSA/LPKE, dua Perjanjian Bilateral dan satu Perjanjian Multilateral. Pengelolaan 1. Penandatanganan Perjanjian Baru Perjanjian pinjaman yang ditandatangani pada April 2017 terdiri dari dua perjanjian KSA/LPKE. Laporan Pengelolaan dan Hibah Edisi April 2017 hal 2

4 Perjanjian LPKE/KSA yang ditandatangani pada bulan April 2017 terdiri dari dua pinjaman dari PT BNI (Persero) Tbk. yang digunakan untuk pengadaan almatsus di Kepolisian RI. Kedua pinjaman ditandatangani pada 5 April 2017 dengan nilai masing-masing sebesar USD5,10 juta. Pengadaan alutsista di Kementerian Pertahanan dalam rangka memperkuat pertahanan negara ( 2. Amandemen Perjanjian Perjanjian pinjaman yang di-amandemen pada bulan April 2017 terdiri dari empat perjanjian KSA/LPKE, dua perjanjian Bilateral dan satu perjanjian Multilateral. Perjanjian KSA/LPKE yang di-amandemen pada bulan April 2017 berjumlah empat perjanjian. Tiga perjanjian pinjaman dengan PT. Bank Mandiri (Persero) cabang Singapore digunakan untuk pengadaan alutsista di Kementerian Pertahanan. pertama dan kedua senilai masing-masing USD6,38 juta dan USD12,07 juta mengalami perpanjangan availability period dari 28 Februari 2017 menjadi 31 Agustus ketiga senilai USD21,25 juta mengalami perpanjangan availability period dari 28 Februari 2017 menjadi 30 September Amandemen ketiga pinjaman tersebut disetujui oleh PT Bank Mandiri (Persero) cabang Singapore pada 26 April Perjanjian KSA/LPKE yang keempat yang mengalami amandemen merupakan perjanjian pinjaman dengan PT BNI (Persero) cabang Singapore senilai USD5,10 juta yang digunakan untuk pengadaan almatsus di Kepolisian RI. Amandemen berupa perpanjangan availability period dari 8 April 2017 menjadi 8 Mei 2017 disetujui pada 24 April Terdapat dua Perjanjian Bilateral yang di-amandemen yang bersumber dari JICA. pertama untuk kegiatan Java Sumatera Interconnection Transmission Line Project (II) senilai JPY62,91 miliar, bertujuan untuk menghubungkan kelistrikan Pulau Jawa dan Sumatera Laporan Pengelolaan dan Hibah Edisi April 2017 hal 3

5 dengan memanfaatkan sumber energi batubara di Pulau Sumatera yang akan menjadi andalan pasokan listrik untuk memenuhi kebutuhan daya listrik di kedua wilayah. Amandemen perpanjangan masa pengefektifan pinjaman dari 15 April 2017 menjadi 15 Oktober 2017 disetujui pada 14 April Bertindak sebagai Executing Agency adalah PT. PLN (Persero). kedua yang di-amandemen adalah The Development of Bandung Institute of Technology (III) senilai JPY5,66 miliar, bertujuan untuk memajukan pengembangan pendidikan dan penelitian di ITB secara kualitatif dan kuantitatif dengan cara meningkatkan fasilitas dan kapasitas penelitian. Amandemen yang disetujui pada 24 Maret 2017 berupa realokasi antar kategori untuk mengakomodasi kontrak Engineering Consulting Services Addendum 2 karena adanya tambahan waktu dan pekerjaan beberapa paket construction and equipment. Bertindak selaku Executing Agency adalah Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Perjanjian Multilateral yang di-amandemen pada April 2017 bersumber dari Islamic development Bank untuk kegiatan The Development of Medical Education and Research Center and Two University Hospital (IND-138) senilai USD32,71 juta, yang bertujuan untuk pembangunan Medical Education Research Center di Universitas Indonesia dan dua University Hospital di Universitas Sebelas Maret dan Universitas Andalas. Amandemen berupa perpanjangan closing date dari 31 Desember 2016 menjadi 30 Juni 2017 disetujui 27 April Bertindak selaku Executing Agency adalah Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Laporan Pengelolaan dan Hibah Edisi April 2017 hal 4