RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KONSULAT JENDERAL REPUBLIK INDONESIA HOUSTON TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KONSULAT JENDERAL REPUBLIK INDONESIA HOUSTON TAHUN"

Transkripsi

1 RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KONSULAT JENDERAL REPUBLIK INDONESIA HOUSTON TAHUN KONSULAT JENDERAL REPUBLIK INDONESIA HOUSTON

2 KEPALA PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA HOUSTON - TEXAS KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 011/KP/VI/2015 TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PERWAKILAN RI DI HOUSTON, AMERIKA SERIKAT TAHUN KEPALA PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah mengamanatkan setiap Kementerian/Lembaga menyusun Rencana Strategis sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN); b. bahwa Perwakilan RI di Houston, Amerika Serikat, merupakan Satuan Kerja dari Kemeneterian Luar negeri RI yang turut mendukung pencapaian kinerja yang tercantum dalam Rencaana Strategis Kementerian; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, perlu menetapkan Keputusan Kepala Perwakilan Republik Indonesia tentang Rencana Strategis (Renstra) Perwakilan RI di Houston, Amerika Serikat Tahun ; Mengingat : 1. Undang-Undang nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 156, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3882); 1

3 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 185, Tambahan Lembaran Negara 4012); 3. Keputusan Presiden Nomor 108 Tahun 2003 tentang Organisasi Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri; 4. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 5. Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun Keputusan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Nomor SK.01/B/RO/IV/2015/01 tentang Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Luar Negeri Tahun ; 7. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Houston Tahun Anggaran 2015 Nomor SP DIPA /2015 tanggal 14 November Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 5 Tahun 2011 tentang Perubahan Keputusan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia nomor SK.06/A/OT/VI/2004/01 tanggal 1 Juni 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri. MEMUTUSKAN Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PERWAKILAN RI DI HOUSTON, AMERIKA SERIKAT TAHUN Kesatu : Menetapkan Rencana Strategis (Renstra) Perwakilan RI di Houston, Amerika Serikat Tahun sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan ini; Kedua : Renstra dimaksud menjadi acuan dalam penyusunan rencana kerja, pengendalian serta monitoring dan evaluasi kinerja yang dilakukan setiap unsur pelaksana (fungsi) selama periode Tahun ; Ketiga : Segala biaya yang berkaitan dengan dikeluarkannya Surat Keputusan ini dibebankan kepada DIPA KJRI Houston Tahun Anggaran 2015; 2

4 Keempat : Keputusan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Houston pada tanggal : 1 Juni 2015 Kepala Perwakilan RI, Henk Edward Saroinsong Konsul Jenderal 3

5 KATA PENGANTAR Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Houston, Amerika Serikat periode tahun merupakan salah satu perwujudan komitmen Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Houston sebagai instansi pemerintah yang wajib melaksanakan tata kepemerintahan yang baik (good governance). Renstra merupakan salah satu komponen Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Laporan Kinerja (LKj). Renstra KJRI Houston ini merupakan pedoman bagi pelaksanaan program dan kegiatan untuk 5 tahun ke depan mengacu pada Renstra Kementerian Luar Negeri ( ) dengan visi "Terwujudnya Wibawa Diplomasi Guna Memperkuat Jati Diri Bangsa sebagai Negara Maritim untuk Kepentingan Rakyat". Berdasarkan Visi Kemlu tersebut, maka Visi KJRI Houston untuk 5 tahun ke depan adalah: "Menjadi Ujung Tombak dalam Mewujudkan Wibawa Diplomasi Indonesia di Wilayah Kerja KJRI Houston" Rencana Strategis Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Houston akan menjadi pedoman bagi seluruh unsur pimpinan dan staf KJRI Houston yang akan dijabarkan dalam 2 (dua) misi, 3 (tiga) tujuan dan 5 (lima) sasaran strategis agar seluruh program dan kegiatan sesuai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sehingga menjadi lebih terarah, akuntabel dan senintiasa berorientasi pada peningkatan kinerja. Akhir kata, Renstra ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pelaksanaan misi KJRI Houston dalam kurun waktu secara transparan dan akuntabel. Houston, 1 Juni 2015 Kepala Perwakilan RI Henk E. Saroinsong Konsul Jenderal 4

6 DAFTAR ISI SURAT KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN 1 KATA PENGANTAR 4 DAFTAR ISI 5 BAB I KONDISI UMUM DAN ANALISIS SWOT PERWAKILAN RI 6 BAB II VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGIS PERWAKILAN RI LAMPIRAN II.1 Visi Perwakilan RI 9 II.2 Misi Perwakilan RI 10 II.3 Tujuan Perwakilan RI 11 II.4 Sasaran Strategis Perwakilan RI 13 Lampiran I : Matriks Arah Kebijakan dan Strategi 17 Lampiran II : Matriks Target Kinerja 20 Lampiran III : Perhitungan Indeks Peran Perwakilan RI 23 Lampiran IV : Perhitungan Indeks Peningkatan kegiatan diplomasi dan kerja sama internasional 25 5

7 BAB I KONDISI UMUM DAN ANALISIS SWOT KJRI HOUSTON 1. Kondisi Umum 1. Luas wilayah kerja KJRI Houston adalah km 2, atau 21,59% dari seluruh wilayah AS, dengan Texas sebagai negara bagian dengan wilayah yang terbesar dan US Virgin Islands dengan wilayah yang terkecil. Jumlah keseluruhan penduduk di wilayah kerja adalah jiwa (2014). 2. Secara hukum, dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinga, KJRI Houston bersandar pada Keputusan Menteri Luar Negeri RI No. SK.06/A/OT/VI/2004/01 tertanggal 1 Juni 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Indonesia di Luar Negeri. Berdasarkan hal tersebut maka KJRI Houston secara konsisten juga senantiasa melaksanakan promosi investasi, perdagangan dan pariwisata, serta upaya perlindungan WNI di 10 negara bagian yaitu Alabama, Arkansas, Florida, Georgia, Louisiana, Mississippi, New Mexico, Oklahoma, Tennessee, Texas sera 2 Negara Protektorat Amerika Serikat yaitu US Virgin Islands dan Commomwealth of Puerto Rico. 3. Wilayah kerja tersebut memiliki kekhasan yang dikenal sebagai Oil and Gas Beltway of America, yang membentang dari New Mexico di barat hingga Georgia dan Florida di timur, serta Oklahoma, Arkansas dan Tenneessee di utara hingga Texas dan Lousiana di selatan. Selain minyak dan gas bumi, wilayah kerja KJRI Houston juga memiliki keunggulan di bidang petrokimia, pertambangan, real estate, manufaktur, asuransi, keuangan, transportasi, konstruksi, pertanian, pariwisata, lingkungan hidup, perdagangan umum dan pelayanan kesehatan. 4. Di bidang penerangan, salah satu kantor media terbesar di dunia yaitu CNN International memiliki kantor pusat di Atlanta, Georgia yang berada di wilayah kerja KJRI Houston. Selain itu, setiap negara bagian juga memiliki sejumlah media cetak yang cukup berpengaruh di daerahnya masing-masing, di antaranya Houston Chronicle, Dallas Morning News, Miami Herald, Atlanta Journal Constitution dan The Times Picayune. 5. Kota Houston sendiri merupakan kota terbesar yang memiliki cukup banyak masyarakat pendatang, baik dari kelompok Hispanik maupun kelompok Asia. hal ini mendukung berdirinya beberapa organisasi kemasyarakatan. Tiga organisasi kemasyarakatan terbesar yang secara aktif melakukan kerja sama dengan KRTI Houston, utamanya dalam turut memperkenalkan budaya Indonesia, yaitu Asia Society, Asian Pacific American Heritage Association (APAHA) dan World Affairs Council of Houston (WAC-Houston). 6. Total perdagangan RI-AS Tahun 2014 telah mencapai US$27,69 milyar atau menurun 0,98% dari periode sama pada tahun 2013 yaitu US$27,96 milyar. Sedangkan total perdagangan RI-AS yang masuk melalui 11 pelabuhan utama di wilayah kerja KJRI Houston (termasuk US Virgin Island dan Puerto Rico) mencapai U$4,07 miliar pada periode Januari-Desember 2014 sama dengan total perdagangan pada periode yang sama di tahun Kontribusi nilai perdagangan di wilayah kerja KJRI Houston 14,46 dari total perdagngan RI-AS tahun Nilai ekspor Indonesia ke AS melalui 11 pelabuhan utama tersebut pada periode Januari-Desember 2014 mencapai US$2,47 milyar, naik 13,3% dari nilai ekspor periode yang sama pada tahun 2013 yang mencapai US$2,18 milyar. Nilai ekspor Indonesia ke wilayah kerja KJRI Houston menyumbang 12,75% dari total ekspor RI ke AS. 6

8 8. Sedangkan nilai impor Indonesia melalui 11 pelabuhan utama tersebut pada periode Januari-Desember 2014 mencapai US$1,6 milyar atau turun 15,3% dari US$1,8 milyar pada periode sama tahun Surplus bagi Indonesia dari wilayah kerja KJRI Houston sebesar US$870 juta dari total surplus perdagangan RI-AS sebesar US$11,03 milyar (2014). Nilai impor Indonesia di wilayah kerja KJRI Houston menyumbang sebesar 14,71% dari total impor Indonesia dari AS. 9. Jumlah WNI di wilayah kerja KJRI houston per akhir Mei 2015 sebanyak orang. Komposisi WNI tersebut beraneka ragam baik jenis pekerjaan, status sosial dan status keimigrasian (izin tinggal). Para WNI tersebut mempunyai latar belakang profesi seperti pegawai, mahasiswa/pelajar, profesional, akademisi, rohaniawan, dokter, perawat, pekerja pabrik, pekerja sektor jasa dan ibu rumah tangga. 10. Dalam 5 (lima) tahun terakhir, rata-rata jumlah pelayanan kekonsuleran dan keimigrasian hampir layanan/tahun. Sedangkan rata-rata jumlah kasus yang ditangani oleh KJRI Houston adalan 12 kasus/tahun yang sebagian besar merupakan kasus pelanggaran keimigrasian (overstay). 11. Adapun capaian kinerja sejak tahun yaitu legalisasi dokumen: 792 (2010), 448 (2011), 439 (2012), 591 (2013), 509 (2014); pengeluaran visa: (2010), (2011), (2012), 2,894 (2013), (2014); pengeluaran paspor: 450 (2010), (2011), (2012), 54 (2013), 32 (2014); surat keterangan: 420 (2010), 169 (2011), 100 (2012), 86 (2013), 52 (2014). 12. Untuk peningkatan pemahaman masyarakat setempat tehadap Indonesia, dilakukan berbagai kegiatan promosi baik di bidang ekonomi maupun sosial budaya. Di antaranya mealalui pameran, seminar, pagelaran, seni maupun people to people contact dengan memberdayakan potensi masyarakat. Dalam melakukan kegiatan tersebut, keberadaan Pusat Budaya Indonesia (PBI) dapat dimanfaatkan untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia kepada publik setempat, khususnya bagi para pelajar dan mahasiswa. Beberapa kegiatan rutin PBI yang telah dilaksanakan adalah penyelenggaraan kelas Bahasa Indonesia, kelas tari tradisional dan kelas musik tradisional. Selain itu, masyarakat Indonesia juga dilibatkan secara aktif dalam mengoordinir kegiatan-kegiatan promosi dan kemasayarakatan seperti Indonesia Charity Night Fair dan Pesta Rakyat dalam rangka HUT Kemerdekaan RI. 13. Di bidang pendidikan, AS merupakan salah satu negara yang menjadi pilihan bagi para pelajar dari mancanegara. Perguruan tinggi bergengsi di AS di wilayah kerja KJRI Houston antara lain University of Texas, Texas A&M University, Rice university, Lousiana State University, Georgia Institute of Technology dan University of Central Florida. Beberapa di antaranya memiliki keunggulan di bidang perminyakan, pertambangan, pertanian, dan kedokteran yang banyak diminati oleh mahasiswa asal Indonesia. 7

9 2. Analisa SWOT Internal (analisis internal di dalam kontrol organisasi) Strengths (S) Weaknesses (W) Support 1. Sarana dan prasarana yang memadai 2. Status gedung KJRI Houston sudah hak milik 3. Hubungan diplomatiik yang sudah terjalin lama 1. Keterbatasan alokasi anggaran yang berdampak pada pelaksanaan kegiatan perwakilan 2. Jumlah dan kualitas SDM yang perlu ditingkatkan 3. Perbedaan waktu yang jauh menyulitkan koordinasi Barrier Opportunities (O) Threats (T) 1. Houston merupakan salah satu kota internasional yang merupakan pusat industri migas dan medik dunia 2. Salah satu wilayah kerja dengan pertumbuhan ekonomi terbaik di AS 3. Postur Indonesia yang semakin diperhitungkan sebagai emerging market 4. Masyaraat dan Diaspora yang cukup aktif 5. Situasi dan politik keamanan wilayah kerja yang kondusif 6. Lokasi KJRI yang strategis 7. Reputasi KJRI yang baik di mata masyarakat 1. Wilayah kerja termasuk rawan bencana alam 2. Perbedaan waktu antara Ri dan AS yang mengurangi kelancaran koordinasi 3. Latar belakang WNI di wilayah kerja yang beragam memiliki potensi masalah 4. Masih terdapat sentimen dari kelompok-kelompok radikal tertentupotensi ancaman yang berasal dari luar organisasi 5. Wilayah kerja yang sangat luas menyebabkan terbatasnya pelaksanaan tupoksi dan pemberian pelayanan Eksternal (analisis eksternal di luar kontrol organisasi) 8

10 BAB II VISI,MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGIS II.1 Visi Perwakilan RI Guna mewujudkan Visi Pembangunan Tahun Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong, serta Visi Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia yakni Terwujudnya Wibawa Diplomasi guna Memperkuat Jati Diri Bangsa sebagai Negara Maritim untuk Kepentingan Rakyat maka ditetapkanlah Visi Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Houston, Texas sebagai berikut: "Menjadi Ujung Tombak dalam Mewujudkan Wibawa Diplomasi Indonesia di Wilayah Kerja KJRI Houston bagi kepentingan nasional" 1. Menjadi Ujung tombak adalah berada di garis terdepan dalam memperjuangkan kepentingan nasional dan misi diplomasi Indonesia dengan negara akreditasi di wilayah kerja. 2. Mewujudkan Wibawa diplomasi berarti terlaksananya penyelenggaraan hubungan Indonesia dengan negara akreditasi yang disegani dan dihormati karena peran aktif dan kepemimpinan Indonesia dalam berbagai kerja sama antar kedua negara. 3. Wilayah Kerja adalah 10 (sepuluh) negara bagian di Amerika Serikat yaitu Alabama, Arkansas, Florida, Gerogia, Lousiana, Mississippi, New Mexico, Oklahoma, tennessee, texas, serta 2 negara protektorat yaitu US Virgin Islands dan Commonwealth of Puerto Rico. 4. Kepentingan nasional adalah pemenuhan tujuan yang ingin dicapai dalam kerangka hubungan kerjasama yang dilakukan dengan negara akreditasi sesuai dengan amanat yang telah tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945, yakni mencapai Indonesia yang sejahtera, demokratis dan berkeadilan. Pernyataan visi tersebut di atas sesuai dengan tugas dan fungsi Konsulat Jenderal Republik Indonesia sebagai Perwakilan Konsuler yang tercantum dalam Keppres RI Nomor 108 Tahun 2003 tentaang Organisasi Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri, dan Kepmenlu RI nomor SK.06/A/OT/VI/2004/01 Tahun 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri, yaitu melakukan kegiatan konsuler di wilayah kerja di dalam wilayah kerja negara akreditasi untuk mewakili dan memperjuangkan kepentingan Bangsa, Negara, dan Pemerintahan Republik Indonesia. Sesuai dengan pernyataan Visi di atas, maka dapat diartikan bahwa KJRI Houston pada periode akan menitikberatkan upaya-upaya diplomasi yang berwibawa untuk mendorong dan memperjuangkan kepentingan nasional di berbagai bidang, baik ekonomi, penerangan, pendidikan, sosial, budaya, pelayanan publik dan perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) / Badan Hukum Indonesia (BHI). 9

11 II.2 Misi Perwakilan RI Demi mencapai visi, KJRI Houston menetapkan 2 (dua) misi untuk dilaksanakan dalam kurun waktu , sebagai berikut: MISI 1: Memantapkan peran KJRI Houston sebagai penjuru dalam upaya mengoptimalkan pelaksanaan diplomasi dalam berbagai bidang di wilayah kerja untuk memajukan kepentingan nasional. Memantapkan adalah memperkuat; mengukuhkan. Peran adalah partisipasi dan keikutsertaan secara aktif. Penjuru adalah sebagai garda terdepan dan lokomotif serta peran koordinator. Mengoptimalkan adalah upaya mencapai yang paling baik; tertinggi; dan paling menguntungkan. Diplomasi adalah urusan atau penyelenggaraan perhubungan resmi antara satu negara dan negara yang lain; urusan kepentingan sebuah negara dengan perantaraan wakil-wakilnya di negeri lain. Berbagai bidang merupakan cakupan sektor yang menjadi fokus pelaksanaan tugas KJRI Houston, meliputi antara lain bidang kerjasama ekonomi, penerangan, pendidikan, sosial, budaya, pelayanan publik dan perlindungan WNI/BHI. Wilayah Kerja adalah 10 (sepuluh) negara bagian di Amerika Serikat yaitu Alabama, Arkansas, Florida, Georgia, Lousiana, Mississippi, New Mexico, Oklahoma, Tennessee, Texas, serta 2 Negara Protektorat yaitu US Virgin Islands dan Commonwealth of Puerto Rico. Memajukan adalah mencapai atau membawa kepada suatu keadaan lebih baik. Kepentingan nasional pemenuhan tujuan yang ingin dicapai dalam kerangka hubungan kerjasama yang dilakukan dengan negara akreditasi sesuai dengan amanat yang telah tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945, yakni mencapai Indonesia yang sejahtera, demokratis dan berkeadilan. MISI 2: Mewujudkan kapasitas KJRI Houston agar menjadi organisasi yang kompeten, profesional dan mumpuni. Mewujudkan adalah menjadikan berwujud; upaya menjadikan nyata. Kapasitas menggambarkan kemampuan atau daya upaya. Kompeten berarti cakap dan mampu melaksanakan tugas dan tanggungjawab secara baik. Profesional merupakan sikap yang mengacu pada peningkatan kualitas profesi berupa tuntutan bagi seseorang yang sedang mengemban amanahnya agar mendapatkan proses dan hasil yang optimal; merupakan bagian dari proses, fokus kepada output, dan berorientasi ke pelayanan. Mumpuni adalah mampu melaksanakan tugas dengan baik; menguasai keahlian (kecakapan, keterampilan) tinggi. 10

12 II.3 Tujuan Perwakilan RI Berdasarkan Visi dan Misi Kementerian Luar Negeri dan Visi dan Misi KJRI Houston , maka dirumuskan Tujuan-tujuan strategis yang hendak dicapai oleh KJRI Houston pada periode sebagai berikut: 1. Peran KJRI Houston yang berpengaruh memajukan kepentingan nasional di wilayah kerja. Peran adalah partisipasi dan keikutsertaan secara aktif. Berpengaruh adalah mempunyai pengaruh terhadap pengambil kebijakan isu-isu bilateral. Kepentingan nasional adalah pemenuhan tujuan yang ingin dicapai dalam kerangka hubungan kerjasama yang dilakukan dengan negara akreditasi sesuai dengan amanat yang telah tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945, yakni mencapai Indonesia yang sejahtera, demokratis dan berkeadilan. Wilayah Kerja adalah 10 (sepuluh) negara bagian di Amerika Serikat yaitu Alabama, Arkansas, Florida, Georgia, Lousiana, Mississippi, New Mexico, Oklahoma, Tennessee, Texas, serta 2 Negara Protektorat yaitu US Virgin Islands dan Commonwealth of Puerto Rico. Tujuan ini diukur melalui indikator yang disertai dengan target sampai dengan 2019 melalui kinerja pelayanan publik yang tercermin dari persentasi publik di wilayah kerja yang berpandangan positif terhadap Indonesia, persentase penyelesaian permasalahan WNI dan BHI di wilayah kerja, persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran dan persentase hasil kajin komprehensif KJRI Houston yang ditindaklanjuti stakeholders. Target dari tujuan ini sebagaimana tabel di bawah. Tujuan Indikator Kinerja Utama Target 2015 Target 2019 Peran KJRI Houston yang berpengaruh memajukan kepentingan nasional di wilayah kerja. Persentase publik di wilayah kerja yang berpandangan positif terhadap Indonesia Persentase penyelesaian masalah WNI dan BHI Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran Persentase rekomendasi hasil kajian komprehensif KJRI Houston yang ditindaklanjuti stakeholders 50% 60% 50% 60% 50% 70% 80% 90% 11

13 2. Nilai manfaat ekonomi, keuangan dan pembangunan yang optimal melalui upaya diplomasi ekonomi KJRI Houston di wilayah kerja. Nilai manfaat ekonomi adalah jumlah nominal manfaat secara ekonomi, keuangan, dan pembangunan yang dihasilkan oleh berbagai kerja sama dan hubungan perdagangan, investasi, dan pariwisata antara negara. Optimal adalah yang terbaik, tertinggi, dan paling menguntungkan. Diplomasi ekonomi adalah pemanfaatan alat politik internasional untuk mencapai tujuan-tujuan ekonomi melalui berbagai kerja sama seperti pembangunan (termasuk kesehatan, pendidikan dan pertanian), energy, lingkungan hidup, keuangan dan pangan. Wilayah Kerja adalah 10 (sepuluh) negara bagian di Amerika Serikat yaitu Alabama, Arkansas, Florida, Georgia, Lousiana, Mississippi, New Mexico, Oklahoma, Tennessee, Texas, serta 2 Negara Protektorat yaitu US Virgin Islands dan Commonwealth of Puerto Rico. Tujuan ini diukur melalui indikator yang disertai dengan target sampai dengan 2019 melalui pengukuran seberapa besar target KJRI Houston yang tercapai dalam rangka peningkatan nilai perdagangan dengan Indonesia, nilai investasi asing ke Indonesia, jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia. Target dari tujuan ini sebagaimana tabel di bawah. Tujuan Indikator Kinerja Utama Target 2015 Target 2019 Nilai manfaat ekonomi, keuangan dan pembangunan yang optimal melalui upaya diplomasi KJRI Houston di wilayah kerja Persentase peningkatan nilai perdagangan Persentase peningkatan jumlah wisatawan USD 6,3 Milyar Orang USD 8 milyar orang Persentase peningkatan nilai investasi USD 1,5 milyar USD 4 milyar 3. Menguatnya kapasitas organisasi dan SDM KJRI Houston yang handal, modern dan humanis. Menguatnya adalah bertambah atau menjadi lebih kuat dari kondisi sebelumnya. Kapasitas organisasi dan SDM KJRI Houston adalah kemampuan KJRI Houston untuk menciptakan nilai dimana kemampuan tersebut diharapkan dari berbagai jenis sumber daya yang dimiliki oleh KJRI Houston. Handal adalah dapat dipercaya, menjadi tumpuan. Modern adalah sikap dan cara berpikir serta cara bertindak sesuai dengan tuntutan zaman. Humanis adalah berdasarkan asas perikemanusiaan; pengabdi kepentingan sesame umat manusia. 12

14 Tujuan ini diukur melalui indikator yang disertai dengan target sampai dengan 2019 melalui kinerja pelayanan publik yang tercermin dari persentase pemenuhan pelayanan kekonsuleran maupun sosial budaya. Target dari tujuan ini sebagaimana tabel di bawah. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Menguatnya kapasitas organisasi dan SDM KJRI Houston yang handal, modern dan humanis Nilai hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) KJRI Houston yang dilakukan Itjen dan BPO Persentase Realisasi Anggaran (SP2D) terhadap Alokasi DIPA KJRI Houston B A 99% 99% Persentase pemenuhan SDM yang kompeten 100% 100% Persentase pemenuhan sarana dan prasaranan perkantoran 100% 100% II.4 Sasaran Strategis Perwakilan RI 5 (lima) Sasaran Strategis utama KJRI Houston yang hendak dicapai pada periode adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan peran KJRI Houston dalam mendukung diplomasi maritim, pengembangan infrastruktur poros maritim Indonesia. Peningkatan adalah proses bertambah tingkatan/kuat dari kondisi sebelumnya. Peran adalah partisipasi dan keikutsertaan secara aktif. Mendukung adalah memberikan sokongan/bantuan. Diplomasi maritim,adalah negosiasi atau perundingan yang dilakukan oleh dua negara atau lebih mengenai kerja sama kemaritiman dan penetapan serta penanganan permasalahan perbatasan laut. Pengembangan,adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan Infrastruktur,adalah prasarana Poros Maritim,adalah doktrin yang menyatakan Indonesia sebagai kekuatan maritim yang bersatu (unity), sejahtera (prosperity), dan berwibawa (dignity). Sasaran strategis ini diukur melalui seberapa banyak rekomendasi dan prakarsa KJRI Houston yang ditindaklanjuti oleh stakeholdersdari yang disampaikan disertai dengan target setiap tahun sampai dengan 2019, sebagaimana tabel di bawah. 13

15 Sasaran Strategis 1. Peningkatan peran KJRI Houston dalam mendukung diplomasi maritim, pengembangan infrastruktur poros maritim Indonesia Indikator Kinerja Utama Persentase rekomendasi hasil kajian komprehensif KJRI Houston yang ditindaklanjuti Stakeholders Target % 11% 13% 14% 15% 2. Meningkatnya Peran KJRI Houston dalam menciptakan nilai manfaat ekonomi, dan pembangunan melalui upaya diplomasi ekonomi bagi kesejahteraan rakyat Indonesia. Meningkat,adalah bertambah tingkatan/kuat dari kondisi sebelumnya Peran, adalah partisipasi dan keikutsertaan secara aktif Menciptakan,adalah membuat/mengadakan sesuatu yang baru. Nilai manfaat ekonomi,adalah jumlah nominal manfaat secara ekonomi, keuangan, dan pembangunan yang dihasilkan oleh berbagai kerja sama dan hubungan perdagangan, investasi, dan pariwisata antara negara. Diplomasi ekonomi adalah pemanfaatan alat politik internasional untuk mencapai tujuantujuan ekonomi melalui berbagai kerja sama seperti pembangunan (termasuk kesehatan, pendidikan dan pertanian), energy, lingkungan hidup, keuangan dan pangan. Kesejahteraan,adalah hal atau keadaan sejahtera; keamanan, keselamatan, ketenteraman. Sasaran strategis ini diukur melalui persentase peningkatan trade, tourism, and investment disertai dengan target setiap tahun sampai dengan 2019 sebagaimana tabel di bawah. Sasaran Strategis Meningkatnya Peran KJRI Houston dalam menciptakan nilai manfaat ekonomi, dan pembangunan melalui upaya diplomasi ekonomi bagi kesejahteraan rakyat Indonesia. Indikator Kinerja Utama Persentase peningkatan trade, tourism dan investment Target % 16,5% 17,5% 18,5% 19% 14

16 3. Menguatnya peran diplomasi soft power yang dilakukan oleh KJRI Houston di wilayah kerja. Menguat, adalah meningkatkankeunggulan / tidak mudah goyah Diplomasi soft power, adalah penyelenggaraan hubungan Indonesia dengan negaranegara dan entitas internasional lain dengan menggunakan kemampuan untuk menarik perhatian dan bekerja sama, mengubah dan mempengaruhi opini publik dan sosial melalui bebebagai saluran. Wilayah Kerja adalah 10 (sepuluh) negara bagian di Amerika Serikat yaitu Alabama, Arkansas, Florida, Georgia, Lousiana, Mississippi, New Mexico, Oklahoma, Tennessee, Texas, serta 2 Negara Protektorat yaitu US Virgin Islands dan Commonwealth of Puerto Rico. Sasaran strategis ini diukur melalui persentase publik di wilayah kerja yang berpandangan positif terhadap Indonesia disertai dengan target setiap tahun sampai dengan 2019 sebagaimana tabel di bawah. Sasaran Strategis Menguatnya peran diplomasi soft power yang dilakukan oleh KJRI Houston di wilayah kerja. Indikator Kinerja Utama Persentase publik di wilayah kerja yang berpandangan positif terhadap Indonesia. Target % 55% 60% 65% 70% 4. Meningkatnya pelayanan dan perlindungan WNI/BHI serta pemberdayaan diaspora di wilayah kerja. Meningkat,adalah bertambah tingkatan/kuat dari kondisi sebelumnya. Pelayanan,adalah tindakan, bantuan, persiapan, dan pengurusan dokumen dan perizinan dalam hal kekonsuleran, keimigrasian, ketenagakerjaan, pendidikan dan perhubungan, danlain-lain. Perlindungan,adalah pertolongan, pembelaan, pendampingan, dan penyediaan bantuan hukum dan sosial dari Perwakilan RI di luar negeri bagi WNI dan BHI yang terkena kasus diluar negeri. WNI,adalah orang yang diakui oleh UU sebagai warga negara Republik Indonesia. BHI,adalah Badan Hukum yang berkedudukan di Indonesia dan didirikan menurut peraturan perundangan Indonesia. Diaspora,adalah warga negara Indonesia, keturunannya, dan orang yang memiliki darahindonesia yang menetap di luar negeri. Wilayah Kerja adalah 10 (sepuluh) negara bagian di Amerika Serikat yaitu Alabama, Arkansas, Florida, Georgia, Lousiana, Mississippi, New Mexico, Oklahoma, Tennessee, Texas, serta 2 Negara Protektorat yaitu US Virgin Islands dan Commonwealth of Puerto Rico. 15

17 Sasaran strategis ini diukur melalui persentase permasalahan WNI dan BHI di wilayah kerja yang diselesaikan, pemahaman WNI (diaspora) atas isu utama terkait perlindungan WNI di Negara akreditasi, serta responded atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran disertai dengan target setiap tahun sampai dengan Persentase tersebut diperoleh dari komponen dengan pembobotan sebagaimana tabel di bawah. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Meningkatnya pelayanan dan perlindungan WNI/BHI serta pemberdayaan diaspora di wilayah kerja Persentase permasalahan WNI dan BHI di wilayah kerja yang diselesaikan Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran 50% 55% 57% 60% 65% 50% 55% 60% 65% 70% 5. Meningkatnya dukungan manajemen kepegawaian, keuangan, dan perlengkapan Perwakilan RI yang akuntabel Meningkat,adalah bertambah tingkatan/kuat dari kondisi sebelumnya Dukungan,adalah sokongan atau bantuan Manajemen, adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien. Akuntabel,adalahdapat dipertanggungjawabkan dan harus mencapai sasaran baik fisik maupun keuangan. Sasaran strategis ini diukur melalui nilai hasil evaluasi AKIP KJRI Houston yang dilakukan oleh BPO dan Itjen dan persentase realisasi anggaran (SP2D) terhadap alokasi DIPA KJRI Houston disertai dengan target setiap tahun sampai dengan 2019 sebagaimana tabel di bawah. Sasaran Strategis Meningkatnya dukungan manajemen kepegawaian, keuangan, dan perlengkapan Perwakilan RI yang akuntabel Indikator Kinerja Utama Nilai hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) KJRI Houston yang dilakukan Itjen dan BPO Persentase Realisasi Anggaran (SP2D) terhadap Alokasi KJRI Houston Target % (B) 63% (B) 63% (B) 70% (B) 72% (BB) 90,5% 90,7% 90,9% 91% 91,5% 16

18 LAMPIRAN Lampiran I: Matriks Arah Kebijakan dan Strategi No. Arah Kebijakan Kemenlu Strategi Kemenlu Strategi Perwakilan 1. Penguatan diplomasi maritim dalam rangka menjaga kedaulatan Indonesia 2. Peningkatan peran dan pengaruh Indonesia sebagai negara middle power di dunia internasional, 3. Peningkatan diplomasi ekonomi Meningkatkan upaya-upaya diplomasi dalam mewujudkan kerangka kerja sama maritim yang mendukung perwujudan konektivitas maritim dan mengedepankan jati diri Indonesia sebagai negara maritim Memperkuat dialog dan kerja sama konstruktif di bidang pemajuan demokrasi, pemajuan dan perlindungan HAM, toleransi agama, di forum Internasional. Menggunakan diplomasi publik yang berkarakter soft power Indonesia melalui kerja sama kebudayaan, pemberian beasiswa, people to people contact, jejaring diasporaindonesia Mengelola dan memperkuat jaringan alumni asing penerima beasiswa Indonesia danjaringan alumni WNI penerima beasiswa asing untuk memperkuat diplomasi publik. Memperluas dan meningkatkan akses pasar bagi produk barang dan jasa Indonesia, serta meningkatkan arus investasi, dan pariwisata ke Indonesia, serta mendorong perlindungan pasar domestik dari praktek perdagangan yang tidak adil. Menjajaki kerjasama dan bantuan yang dapat diberikan oleh pemerintah dan pihak swasta negara akreditasi di bidang pembangunan infrastruktur maritim di Indonesia. Memperkuat dialog dan kerja sama konstruktif dengan pihak pemerintah dan non permerintah seperti anggota perlemen, akademisi, aktivis HAM, aktivis LSM, tokoh masyarakat dan agama di negara-negara akreditasi di bidang pemajuan demokrasi, pemajuan dan perlindungan HAM, toleransi agama, di forum Internasional. Meningkatkan kegiatan promosi budaya, pariwisata, kerja sama pendidikan serta mengintensifkan pendekatan dan upaya-upaya pembinaan masyarakat Indonesia di luar negeri. Membina dan memberdayakan jaringan alumni penerima beasiswa Indonesia dan WNI penerima beasiswa Negara-negara akreditasi serta kalangan Indonesianistsuntuk memajukan kepentingan Indonesia. Mengupayakan peningkatan kunjungan misi dagang/ pengusaha dari negara akreditasi dan sebaliknya, termasuk menfasilitasi businessmatchmaking dan kunjungan Menteri/pejabat tinggi yang terkait dengan isu ekonomi. 17

19 4. Peningkatan kualitas pelayanan dan perlindungan WNI dan BHI diluar negeri serta pemberdayaan diaspora 5. Peningkatan kapasitas organisasi, tata kelola yang akuntabel, serta kompetensi SDM Kementerian Luar Negeri yang Memperkuat diplomasi Indonesia pada pasar prospektif Mendorong perluasan potensi perdagangan, investasi, pariwisata, dan pengembangan infrastruktur maritim serta pengelolaan kekayaan maritim. Mendorong masuknya investasi asing pada sektorsektor prioritas bagi Indonesia, serta memfasilitasi dan mendorong serta melindungi investasi Indonesia di luar negeri. Perhatian khusus diberikan pada Perjanjian Promosi dan Perlindungan Penanaman Modal (P4M) bilateral serta kelanjutan perundingan perjanjian investasi. Mendorong implementasi kerja sama perdagangan dan investasi yang berimbang dan berkelanjutan. Memastikan kehadiran negara dalam pelayanan dan perlindungan WNI/BHI di luarnegeri dengan mengedepankan kepedulian dan keberpihakan. Memperkuat sinergi dalam Perlindungan WNI di luar negeri dengan Komunitas Indonesia di luar negeri serta pelayanan dan pemberdayaan Diaspora dan MasyarakatMadani Melakukan penataan organisasi yang adaptif, peningkatan evaluasi kinerja, dan tatakelola Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan RI. Mengembangkan jejaring bisnis dan market intelligence produk Indonesia di negara akreditasi. Mengadakan temu bisnis di pengembangan TTI dan infrastruktur maritim serta pengelolaan kekayaan maritim Mengimplementasikan perjanjian/mou di bidang investasi, khususnya P4M agar lebih menguntungkan Indonesia. Meningkatkan koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan di bidang perdagangan dan investasi Secara pro aktif melakukan pendekatan dan kegiatan menjemput bola pembinaan terhadap WNI yang tersebar di berbagai kota di negaranegara akreditasi. Memberdayakan jaringan WNI dan diaspora di Negaranegara akreditasi sebagai kontrol sosial untuk membantu mendeteksi dini, melakukan pencegahan dan respon pertama terhadap WNI yang menghadapi masalah berat. Melakukan evaluasi secara reguler mengenai SOP KJRI Houston, pengelolaan Sumber Daya Manusia dan Materil secara tepat guna, tepat sasaran dan tepat penempatan sehingga dapat diperoleh the right man at the 18

20 berbasis teknologi informasi right place serta penilaian kinerja berdasarkan merit system. Mewujudkan manajemen SDM Kementerian Luar Negeri yang berbasis kompetensi dankinerja yang transparan dan akuntabel. Memperluas kerja sama pendidikan dan pelatihan diplomasi dalam rangka peningkatankapasitas SDM Kementerian Luar Negeri. Memperkuat penganggaran yang mengadopsi pengarusutamaan gender Memberikan dan memfasilitasi peningkatan kapasitas SDM setiap staf KJRI Houston melalui pelatihan, workshops, dan seminar-seminar secara berkala. Menjajaki kerja sama dengan universitas-universitas dan lembaga-lembaga pendidikan dan penelitian di negaranegara akreditasi untuk peningkatan kapasitas SDM Kementerian Luar Negeri. Penyusunan anggaran RKA- KL yang berbasis pengarusutamaan gender. 19

21 Lampiran II : Matriks Target Kinerja Program/K egiatan SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/S ASARAN KEGIATAN (OUTPUT) Indikator Target Alokasi (Rp juta rupiah) Dukungan Manajeme n dan Pelaksana an Tugas Teknis Lainnya Kementeri an Luar negeri Meningkatnya dukungan manajemen dan teknis pelaksanaan diplomasi Indonesia Persentase penyelenggara an dukungan manajemen yang professional, akuntabel, efisien dan efektif 100% 100% 100% 100% 100% Penyelengg araan kegiatan dukungan manajemen pada Perwakilan RI. Terselenggaranya peningkatan pelaksanaan dukungan manajemen pada Perwakilan RI Persentase terselenggaranya Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran. 100% 100% 100% 100% 100% Peningkata n Sarana dan Prasarana Aparatur Kementeri an Luar Meningkatnya kualitas dukungan sarana dan prasarana Kementerian Luar Negeri Tingkat dukungan sarana dan prasarana aparatur Kementerian Luar Negeri. 100% 100% 100% 100% 100%

22 Negeri Peningkata n Sarana dan Prasarana Perwakilan RI Terlaksananya Peningkatan Sarana dan Prasarana Perwakilan RI. Jumlah Pembangunan/ Pengadaan peningkatan gedung kantor/ wisma duta dan gedung lainnya Jumlah pengadaan/ peningkatan mechanicalelect ric/peralat-an dan mesin Pelaksana an Diplomasi dan Kerjasama Internasion al pada Perwakilan RI Meningkatnya kegiatan diplomasi dan kerja sama internasional Indeks peningkatan kegiatan diplomasi dan kerja sama internasional 72 76,5 77,7 80,6 81, Penyelengg araan Diplomasi dan Kerja Sama Internasion al Terselenggaran ya Peningkatan Pelaksanaan Diplomasi dan Kerjasama Persentase rekomendasi hasil kajian komprehensif Perwakilan RI yang ditindaklanjuti 10% 11% 13% 14% 15% stakeholders Persentase peningkatan trade, tourism and investment 15% 16,5% 17,5% 18,5% 19% 21

23 Persentase publik di negara akreditasi yang berpandangan positif terhadap Indonesia Persentase Permasalahan/ Kasus/Bantuan hukum WNI dan BHI di Luar negeri yang diselesaikan Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran. 50% 55% 60% 65% 70% 50% 55% 57% 60% 65% 50% 55% 60% 65% 70% 22

24 Lampiran III : PERHITUNGAN INDEKS PERAN PERWAKILAN RI I. PENENTUAN BOBOT No. Indikator Bobot 1. Persentase rekomendasi hasil kajian komprehensif Perwakilan RI yang ditindaklanjuti stakeholders Persentase peningkatan trade, tourism, and investment (TTI) Persentase publik di negara akreditasi yang berpandangan positif terhadap Indonesia Persentase permasalahan WNI dan BHI di Luar Negeri yang diselesaikan Persentase respondenatau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran. 15 TOTAL

25 II. PENENTUAN TARGET INDEKS PERWAKILAN No. Indikator Target PK Proyeksi Capaian PK Nilai Capaian PK Bobot Target Indeks A B C (B/A) D E (C x D) 1. Persentase rekomendasi hasil kajian komprehensif Perwakilan RI yang ditindaklanjuti stakeholders. 2. Persentase peningkatan trade, tourism, and investment (TTI). 3. Persentase publik di negara akreditasi yang berpandangan positif terhadap Indonesia. 4. Persentase permasalahan WNI dan BHI di Luar Negeri yang diselesaikan. 5. Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran. 10% 9% 0, % 13% 0, ,75 50% 45% 0, ,5 50% 45% 0, ,5 50% 45% 0, ,5 Total Target Indeks 89,25 24

26 Lampiran IV : PERHITUNGAN INDEKS PENINGKATAN KEGIATAN DIPLOMASI DAN KERJA SAMA INTERNASIONAL PADA MATRIKS TARGET KINERJA KONSULAT JENDERAL REPUBLIK INDONESIA DI HOUSTON III. PENENTUAN BOBOT No. Indikator Bobot 1. Persentase rekomendasi hasil kajian komprehensif Perwakilan RI yang ditindaklanjuti stakeholders Persentase rencana aksi sebagai implementasi dari dokumen perjanjian/kesepakatan Persentase publik di negara akreditasi yang berpandangan positif terhadap Indonesia Persentase peningkatan trade, tourism, and investment (TTI) Persentase permasalahan WNI dan BHI di Luar Negeri yang diselesaikan Persentase respondenatau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran. 15 TOTAL

27 IV. PENENTUAN TARGET INDEKS PERWAKILAN No. Indikator Target PK Proyeksi Capaian PK Nilai Capaian PK Bobot Target Indeks A B C (B/A) D E (C x D) 1. Persentase rekomendasi hasil kajian komprehensif Perwakilan RI yang ditindaklanjuti stakeholders. 2. Persentase rencana aksi sebagai implementasi dari dokumen perjanjian/kesepakatan 3. Persentase publik di negara akreditasi yang berpandangan positif terhadap Indonesia. 4. Persentase peningkatan promosi trade, tourism, and investment (TTI). 5. Persentase permasalahan WNI dan BHI di Luar Negeri yang diselesaikan. 6. Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran. 10% 9% 0, % 90% 0, ,5 50% 45% 0, ,5 15% 13% 0, ,1 50% 45% 0, ,5 50% 45% 0, ,5 Total Target Indeks 89,1 26

28 27

RENCANA STRATEGIS KBRI BRATISLAVA

RENCANA STRATEGIS KBRI BRATISLAVA RENCANA STRATEGIS KBRI BRATISLAVA 2015-2019 SK KEPPRI TENTANG RENCANA STRATEGIS KEPPRI ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia dan rahmatnya, kami dapat menerbitkan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KONSULAT JENDERAL REPUBLIK INDONESIA PENANG TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KONSULAT JENDERAL REPUBLIK INDONESIA PENANG TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KONSULAT JENDERAL REPUBLIK INDONESIA PENANG TAHUN 2015-2019 KONSULAT JENDERAL REPUBLIK INDONESIA PENANG 0 KATA PENGANTAR Rencana Strategis (Renstra) KJRI Penang tahun 2015-2019

Lebih terperinci

LAMPIRAN I MATRIKS ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI. No. Arah Kebijakan Kemenlu Strategi Kemenlu Strategi Perwakilan

LAMPIRAN I MATRIKS ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI. No. Arah Kebijakan Kemenlu Strategi Kemenlu Strategi Perwakilan LAMPIRAN I MATRIKS ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI No. Arah Kebijakan Kemenlu Strategi Kemenlu Strategi Perwakilan 1. Peningkatan peran Memperkuat postur Meningkatkan hubungan pengaruh Indonesia diplomasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Umum. 1. Hubungan Indonesia Norwegia

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Umum. 1. Hubungan Indonesia Norwegia BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum 1. Hubungan Indonesia Norwegia Hubungan RI Norwegia saat ini berada dalam kondisi sangat baik sejak dibukanya hubungan diplomatik pada tahun 1950. Hubungan diplomatik

Lebih terperinci

Matriks Rencana Aksi Perjanjian Kinerja Perwakilan RI di Houston Tahun 2016

Matriks Rencana Aksi Perjanjian Kinerja Perwakilan RI di Houston Tahun 2016 Matriks Rencana Aksi Perjanjian Perwakilan RI di Houston 016 No (Akumulatif) I (1) () () () () (6) (7) (8) (9) (10) (11) (1) 1. Peningkatan peran KJRI Houston dalam menciptakan nilai manfaat ekonomi dan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KBRI HARARE

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KBRI HARARE RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015-2019 KBRI HARARE KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA HARARE KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 011/OT/V/2015 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA LONDON, INGGRIS TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA LONDON, INGGRIS TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA LONDON, INGGRIS TAHUN 2015 2019 KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA LONDON 0 KATA PENGANTAR Rencana Strategis (Renstra) KBRI London tahun 2015-2019

Lebih terperinci

b. Peningkatan persatuan dan kesatuan, serta kerukunan antara sesama WNI di luar negeri;

b. Peningkatan persatuan dan kesatuan, serta kerukunan antara sesama WNI di luar negeri; LAMPIRAN I KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN RI NOMOR: SK. 020/SK/KEPPRI/VII/2015 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA KBRI OSLO TAHUN 2015-2019 1. Nama Organisasi : Kedutaan Besar Republik Indonesia di Oslo 2. Tugas

Lebih terperinci

Manual IKU Perwakilan RI Harare

Manual IKU Perwakilan RI Harare Manual IKU Perwakilan RI Harare No. Sasaran Strategi Indikator Kinerja Utama Formulasi 1 Menguatnya dukungan negara Persentase rekomendasi hasil terhadap kedaulatan kajian komprehensif Perwakilan RI NKRI/

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN KBRI RABAT TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN KBRI RABAT TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN KBRI RABAT TAHUN 2015 VISI: "Terwujudnya diplomasi total, melalui peningkatan peran KBRI Rabat sebagai garda terdepan dalam memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia di Maroko

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Rencana program dan kegiatan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang mendasarkan pada pencapaian Prioritas

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) KBRI BERLIN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) KBRI BERLIN Lampiran Surat Keputusan Kepala Perwakilan RI di Berlin Nomor 391/RO/V/2015/07 INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) KBRI BERLIN 1. Nama Perwakilan RI : Kedutaan Besar Republik Indonesia di Berlin 2. Tugas : Mewakili

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT JENDERAL AMERIKA DAN EROPA TAHUN

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT JENDERAL AMERIKA DAN EROPA TAHUN RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT JENDERAL AMERIKA DAN EROPA TAHUN 2015-2019 KEMENTERIAN LUAR NEGERI KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL AMERIKA DAN EROPA KEMENTERIAN LUAR

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Dalam upaya meningkatkan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015-2019 KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA WINDHOEK - NAMIBIA 1 R E N S T R A K B R I W I N D H O E K DAFTAR ISI SK KEPALA PERWAKILAN RI 3 KATA PENGANTAR 5 BAB I KONDISI UMUM

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DITJEN IDP 2016 LAPORAN KINERJA. Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik

LAPORAN KINERJA DITJEN IDP 2016 LAPORAN KINERJA. Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik LAPORAN KINERJA DITJEN IDP 2016 LAPORAN KINERJA 2016 Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik LKJ DITJEN IDP 2016 2016 LKJ DITJEN IDP KATA PENGANTAR Menjadi penjuru penguatan citra positif Indonesia

Lebih terperinci

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik senantiasa melaksanakan perbaikan

Lebih terperinci

BAB II PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERJANJIAN KINERJA BAB II PERJANJIAN KINERJA Untuk mencapai visi dan misi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik, yang salah satu misinya adalah Mengajak masyarakat Katolik untuk berperan serta secara aktif dan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja KBRI Panama City TA 2015

Laporan Kinerja KBRI Panama City TA 2015 Laporan Kinerja KBRI Panama City TA 2015 DAFTAR ISI KATAPENGANTAR...ii DAFTARISI...iii RINGKASANEKSEKUTIF...iv BABIPENDAHULUAN BAB II PERENCANAAN KINERJA...3 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA...... 11 A.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh i KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Rencana Strategis (Renstra) merupakan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS KBRI BEIRUT

RENCANA STRATEGIS KBRI BEIRUT RENCANA STRATEGIS KBRI BEIRUT 2015-2019 KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA BEIRUT LEBANON 2015 SURAT KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA BEIRUT NOMOR: KEP/00404/RO/05/2015/DB TENTANG RENCANA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan 0 BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM 1.1.1. Kedudukan Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.1/2011 tanggal 22 Maret 2011 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I A. Latar Belakang Tahun 2015 merupakan tahun pertama dalam pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015 2019. Periode ini ditandai dengan fokus pembangunan pada pemantapan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah- Nya kami dapat menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN AGAMA TUAL TUAL, PEBRUARI 2012 Halaman 1 dari 14 halaman Renstra PA. Tual P a g e KATA PENGANTAR Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NKRI) tahun 1945

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapantahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan, guna pemanfaatan dan pengalokasian

Lebih terperinci

Ikhtisar Eksekutif. vii

Ikhtisar Eksekutif. vii Kata Pengantar Laporan Kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi kepada masyarakat (stakeholders) dalam menjalankan visi dan misi

Lebih terperinci

PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

PELAYANAN INFORMASI PUBLIK KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA UNIT PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PPID RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Salah satu prasyarat penting

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Sekretariat Negara Tahun 2015-2019 ditetapkan melalui Peraturan Menteri Sekretaris Negara Nomor 6 Tahun 2015 tentang

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 BAB 2 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun 2013 2.1 BAB 2 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN

Lebih terperinci

BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN PROGRAM PENGAWASAN

BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN PROGRAM PENGAWASAN BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN PROGRAM PENGAWASAN Pada bab sebelumnya telah diuraikan tentang visi, misi dan tujuan yang pencapaiannya diukur dari pencapaian sasaran strategis, sasaran program

Lebih terperinci

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenan-nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

Independensi Integritas Profesionalisme

Independensi Integritas Profesionalisme BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Independensi Integritas Profesionalisme VISI Menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang kredibel dengan menjunjung tinggi nilainilai dasar untuk berperan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Sekretariat Negara Tahun 2015-2019 ditetapkan melalui Peraturan Menteri Sekretaris Negara Nomor 6 Tahun 2015 tentang

Lebih terperinci

Rencana Strategis Pusat Data dan Informasi Tahun

Rencana Strategis Pusat Data dan Informasi Tahun Rencana Strategis Pusat Data dan Informasi Tahun 2015-2019 1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR 2 DAFTAR ISI 3 PENDAHULUAN... 4 Latar Belakang... 4 Landasan Hukum. 5 Tugas Pokok dan Fungsi. 6 SASARAN KEGIATAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) UNIT PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PPID RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK Melayani Informasi, Memajukan Negeri 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Salah satu prasyarat penting dalam

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF disusun untuk menyajikan informasi tentang capaian komitmen kinerja yang telah diperjanjikan Sekretariat Kabinet kepada kepada pimpinan dan stakeholders selama tahun 2015. Laporan Kinerja

Lebih terperinci

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan unsur pelaksanaan Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I. VISI Pembangunan di Kabupaten Flores Timur pada tahap kedua RPJPD atau RPJMD tahun 2005-2010 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN GEOLOGI PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN GEOLOGI PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN GEOLOGI PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI RENCANA STRATEGIS PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2006-2009 Oleh Tim Renstra PMG 1. UU No. 25 Tahun 2004 Sistem Perencanaan

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

KEPPRES 108/2003, ORGANISASI PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA DI LUAR NEGERI

KEPPRES 108/2003, ORGANISASI PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA DI LUAR NEGERI Copyright (C) 2000 BPHN KEPPRES 108/2003, ORGANISASI PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA DI LUAR NEGERI *51380 KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR 108 TAHUN 2003 (108/2003) TENTANG ORGANISASI

Lebih terperinci

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017 PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun 2017-2022 Wates, 27 September 2017 1 PDRB PER KAPITA MENURUT KABUPATEN/ KOTA DI D.I. YOGYAKARTA ATAS DASAR HARGA BERLAKU, 2012-2016 (JUTA RUPIAH) 1 PERSENTASE PENDUDUK

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN KARANTINA PERTANIAN TA. 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN KARANTINA PERTANIAN TA. 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN KARANTINA PERTANIAN TA. 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 KATA PENGANTAR Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) merupakan suatu hal yang penting bagi terselenggaranya manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kecamatan merupakan salah satu ujung tombak dari Pemerintahan Daerah yang langsung berhadapan (face to

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang LKj Asisten Deputi Bidang Politik dan Hubungan Internasional 2014 1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Akuntabilitas suatu instansi pemerintah merupakan kewajiban bagi instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) DISKUSI KONDISI KUALITAS KESEHATAN DAN KEBUTUHAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KESEHATAN INDONESIA DALAM KERANGKA KEMANDIRIAN KESEHATAN INDONESIA BERBASIS PERDESAAN

Lebih terperinci

Bab II Perencanaan Kinerja

Bab II Perencanaan Kinerja Di kantor Bab II Perencanaan Kinerja 2.1. Perencanaan 2.1.1. Rencana Strategis Tahun 2013-2018 Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan stratejik merupakan langkah awal yang

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) KECAMATAN JURAI TAHUN 2018 KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Salido, 2017 Rencana Kerja Kecamatan IV Jurai Tahun 2018 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN. 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN. 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2016 yang mempunyai tema Memperkuat perekonomian domestik bagi peningkatan

Lebih terperinci

2017, No Pemajuan Kebudayaan Nasional Indonesia secara menyeluruh dan terpadu; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hur

2017, No Pemajuan Kebudayaan Nasional Indonesia secara menyeluruh dan terpadu; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hur No.104, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DIKBUD. Kebudayaan. Pemajuan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6055) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2017

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

2017, No Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian Perhubungan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Neg

2017, No Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian Perhubungan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Neg No.1138, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Penetapan IKU. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 70 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017 Dishubkombudpar 55 BAB II PERENCANAANKINERJA A. RENCANA STRATEGIS SKPD Penetapan Visi,

Lebih terperinci

RINGKASAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN PASURUAN TAHUN

RINGKASAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN PASURUAN TAHUN RINGKASAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2005-2025 VISI : Kabupaten Pasuruan yang Agamis, Berdaya Saing, Mandiri, dan Sejahtera MISI : 1. Penerapan nilai-nilai

Lebih terperinci

RPJMN dan RENSTRA BPOM

RPJMN dan RENSTRA BPOM RPJMN 2015-2019 dan RENSTRA BPOM 2015-2019 Kepala Bagian Renstra dan Organisasi Biro Perencanaan dan Keuangan Jakarta, 18 Juli 2017 1 SISTEMATIKA PENYAJIAN RPJMN 2015-2019 RENCANA STRATEGIS BPOM 2015-2019

Lebih terperinci

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 2018 Visi Terwujudnya Kudus Yang Semakin Sejahtera Visi tersebut mengandung kata kunci yang dapat diuraikan sebagai berikut: Semakin sejahtera mengandung makna lebih

Lebih terperinci

Peranan Perwakilan RI di Luar Negeri Dalam Mendukung Promosi Tourism, Trade, and Investment (TTI)

Peranan Perwakilan RI di Luar Negeri Dalam Mendukung Promosi Tourism, Trade, and Investment (TTI) Peranan Perwakilan RI di Luar Negeri Dalam Mendukung Promosi Tourism, Trade, and Investment (TTI) Duta Besar Nur Syahrir Rahardjo Wakil Ketua Harian Pokja Penguatan Diplomasi Ekonomi Bidang Pariwisata

Lebih terperinci

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp. 024-8311729 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur

Lebih terperinci

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN 3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/ kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pengukuran kinerja pada capacity building yang mengikuti pola reinventing

I. PENDAHULUAN. pengukuran kinerja pada capacity building yang mengikuti pola reinventing I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Reformasi di bidang kinerja pemerintahan tidak akan membuahkan hasil optimal tanpa didukung oleh komitmen untuk memperbaiki validitas dari standar penilaian kinerja kelembagaan

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan kondisi sosial, ekonomi dan budaya, Kota Medan tumbuh dan berkembang menjadi salah satu kota metropolitan baru di Indonesia, serta menjadi

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI 2017 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Badan Pusat Statistik Kota Cimahi ini dibuat berdasarkan Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Program kegiatan di lingkup BPMPT Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2016 mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN Lampiran Keputusan Direktur Pengawasan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Nomor HK.06.02.351.03.15.196 Tahun 2015 Tentang Rencana Strategis Direktorat Pengawasan Narkotika, Psikotropika

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR PT.THURSINA NOMOR : /SK/THURSINA/XII/2014 TENTANG KEBIJAKAN PENDELEGASIAN WEWENANG DI RS. THURSINA DIREKTUR RUMAH SAKIT THURSINA

KEPUTUSAN DIREKTUR PT.THURSINA NOMOR : /SK/THURSINA/XII/2014 TENTANG KEBIJAKAN PENDELEGASIAN WEWENANG DI RS. THURSINA DIREKTUR RUMAH SAKIT THURSINA Bismillaahirrahmaanirrahiim KEPUTUSAN DIREKTUR PT.THURSINA NOMOR : /SK/THURSINA/XII/2014 TENTANG KEBIJAKAN PENDELEGASIAN WEWENANG DI RS. THURSINA DIREKTUR RUMAH SAKIT THURSINA Menimbang : 1. Bahwa Pendelegasian

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA DI LUAR NEGERI

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA DI LUAR NEGERI KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA DI LUAR NEGERI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa perubahan dan perkembangan yang

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI TAHUN

RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI TAHUN RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI TAHUN 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAFTAR ISI Kata Pengantar...... Daftar Isi......

Lebih terperinci

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2016-2021 Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DASAR PENYUSUNAN Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT SEKRETARIAT KABINET

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT SEKRETARIAT KABINET SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2010-2014 DEPUTI BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT SEKRETARIAT KABINET 2012 SEKRETARIAT

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015 WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015 TIM PENYUSUN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2014

Lebih terperinci

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA TAHUN 2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2014 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2015 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nomor : / BAP-I/IV/2011 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nomor : / BAP-I/IV/2011 TENTANG Jalan Panji No. 70 Kelurahan Panji Telp. (0541) 661322. 664977 T E N G G A R O N G 75514 KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nomor : 600.107/ BAP-I/IV/2011 TENTANG

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH Penyelenggaraan otonomi daerah sebagai wujud implementasi Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, memunculkan berbagai konsekuensi berupa peluang,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Reformasi di bidang kinerja pemerintahan tidak akan membuahkan hasil optimal

I. PENDAHULUAN. Reformasi di bidang kinerja pemerintahan tidak akan membuahkan hasil optimal I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Reformasi di bidang kinerja pemerintahan tidak akan membuahkan hasil optimal tanpa didukung oleh komitmen untuk memperbaiki validitas dari standar penilaian kinerja kelembagaan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Dalam periode Tahun 2013-2018, Visi Pembangunan adalah Terwujudnya yang Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berwawasan Lingkungan dan Berakhlak Mulia. Sehingga

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Komp.Perkantoran Pemda Tulang Bawang Jl. Cendana Gunung Sakti Kec. Menggala Kab.Tulang Bawang Provinsi Lampung 34596 Telp (0726)

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA DI LUAR NEGERI

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA DI LUAR NEGERI KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA DI LUAR NEGERI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa perubahan dan perkembangan yang

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indo

2017, No Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indo No.1611, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENLU. Manajemen Risiko. PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum Wr. Wb Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-nya kami dapat menyusun Laporan Kinerja (LKJ) Komisi Pemilihan Umum

Lebih terperinci

Indonesia Investment Coordinating Board KATA PENGANTAR

Indonesia Investment Coordinating Board KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan akuntabilitas kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), disusun berdasarkan Instruksi Presiden R.I. Nomor 7 Tahun 1999, disajikan dengan menggunakan standar penyusunan laporan

Lebih terperinci

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan Karunia-Nya, kami telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan Karunia-Nya, kami telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan 1 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan Karunia-Nya, kami telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 014 Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 Kata Pengantar Dengan

Lebih terperinci

1 KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2017 a.n Kepala Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan, Kepala Bidang Sinkronisasi Kebijakan

1 KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2017 a.n Kepala Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan, Kepala Bidang Sinkronisasi Kebijakan ( REVISI I ) KATA PENGANTAR Rencana Strategis Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan (PASKA) 205 209 merupakan turunan dari Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan

Lebih terperinci

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Ringkasan Eksekutif

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Pendidikan telah menjadi sebuah kekuatan bangsa khususnya dalam proses pembangunan di Jawa Timur. Sesuai taraf keragaman yang begitu tinggi, Jawa Timur memiliki karakter yang kaya dengan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA KEMENRISTEKDIKTI 2018

KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA KEMENRISTEKDIKTI 2018 KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA KEMENRISTEKDIKTI 2018 Bandung, 11 Januari 2018 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 1 A. Program Kerja 2018 2 Visi-Misi Pembangunan 2015-2019 VISI : Terwujudnya

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahunan TA KATA PENGANTAR

Rencana Kerja Tahunan TA KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin menyusun Rencana Kerja Tahunan untuk Tahun Anggaran 2018. Rencana Kerja Tahunan Balai Karantina

Lebih terperinci