PENGENALAN AKSARA SUNDA MENGGUNAKAN EKSTRAKSI CIRI ZONING DAN KLASIFIKASI SUPPORT VECTOR MACHINE ISNAN MULIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGENALAN AKSARA SUNDA MENGGUNAKAN EKSTRAKSI CIRI ZONING DAN KLASIFIKASI SUPPORT VECTOR MACHINE ISNAN MULIA"

Transkripsi

1 PENGENALAN AKSARA SUNDA MENGGUNAKAN EKSTRAKSI CIRI ZONING DAN KLASIFIKASI SUPPORT VECTOR MACHINE ISNAN MULIA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012

2 PENGENALAN AKSARA SUNDA MENGGUNAKAN EKSTRAKSI CIRI ZONING DAN KLASIFIKASI SUPPORT VECTOR MACHINE ISNAN MULIA Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Departemen Ilmu Komputer DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012

3 ABSTRACT ISNAN MULIA. Sundanese Script Recognition Using Zoning Feature Extraction and Support Vector Machine Classification. Supervised by MUSHTHOFA. This research aims to determine the most effective feature extraction method used in Sundanese script recognition. The data used in this research are generated in the form of image files, each of which contains a Sundanese character. Feature extraction method used is the variations of zoning method: Image Centroid and Zone (ICZ), Zone Centroid and Zone (ZCZ), and combination of ICZ and ZCZ. The number of zones used are 4, 6, 8, and 12 zones. Support Vector Machine is used as classifier, with linear, quadratic, polynomial, and RBF kernel. Among the feature extraction methods used, the hybrid feature extraction method ICZ and ZCZ obtains maximum accuracy for all the number of zones used. On the other side, the feature extraction method using 12 zones obtains the maximum accuracy for all the feature extraction methods used. From this result, it can be concluded that the most effective feature extraction method used in Sundanese script recognition is the hybrid method ICZ & ZCZ with 12 zones. Keywords: pattern recognition, Sundanese script, support vector machine, zoning, image centroid and zone (ICZ), zone centroid and zone (ZCZ)

4 Penguji: 1. Aziz Kustiyo, S.Si, M.Kom 2. Dr. Yeni Herdiyeni, S.Si, M.Kom

5 Judul Skripsi : Pengenalan Aksara Sunda Menggunakan Ekstraksi Ciri Zoning dan Klasifikasi Support Vector Machine Nama : Isnan Mulia NRP : G Menyetujui, Pembimbing Mushthofa, S.Kom, M.Sc NIP Mengetahui, Ketua Departemen Ilmu Komputer Dr. Ir. Agus Buono, M.Si, M.Kom NIP Tanggal Lulus :

6 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah subhanahu wata ala, yang telah memberikan nikmat yang begitu banyak, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan tulisan ini. Shalawat dan salam penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, keluarganya, sahabatnya, serta umatnya hingga akhir zaman. Tulisan ini merupakan hasil penelitian yang penulis lakukan sejak Desember 2011 hingga Mei Tulisan ini mengambil topik pengenalan pola, dan bertujuan membangun model pengenalan pola karakter aksara Sunda. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berperan dalam penelitian ini, yaitu: 1 Ayahanda Muanas, Ibunda Tri Marlina, serta Adik Mulianto Raharjo atas kasih sayang, doa, semangat, dan dorongan kepada penulis agar dapat segera menyelesaikan penelitian ini. 2 Bapak Mushthofa, S.Kom, M.Sc, selaku dosen pembimbing, yang telah memberikan banyak ide, masukan, dan dukungan kepada penulis. 3 Bapak Aziz Kustiyo, S.Si, M.Kom dan Ibu Dr. Yeni Herdiyeni, S.Si, M.Kom, yang telah bersedia menjadi penguji. 4 Rekan-rekan seperjuangan Ilkomerz 45 atas segala dukungan, bantuan, dan kebersamaannya. Semoga kesuksesan senantiasa menyertai kita semua. 5 Muhammad Abrar Istiadi, Alif Kurniawan, Abdul Qifli Sangadji, Arief Hidayatulloh, Annisa Anastasia, Ariel Febrila Niswar, Sri Rahayu, dan sahabat lainnya. 6 Rekan satu bimbingan, Dony Satria, semoga diberikan kelancaran dalam penelitiannya. 7 Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis berharap penelitian dan tulisan ini dapat memberikan manfaat untuk kemajuan masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat Sunda pada khususnya. Bogor, Agustus 2012 Isnan Mulia

7 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bogor, Jawa Barat, pada tanggal 7 Januari Penulis merupakan anak pertama dari pasangan Muanas dan Tri Marlina. Penulis mengenyam pendidikan di SDN Sasana Wiyata I Kabupaten Bogor pada tahun , dilanjutkan dengan SMP Negeri 1 Kota Bogor pada tahun , dan SMA Negeri 1 Kota Bogor pada tahun Pada tahun 2008, penulis diterima di Departemen Ilmu Komputer Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB. Selama aktif menjadi mahasiswa, penulis menjadi salah satu pengurus Himpunan Mahasiswa Ilmu Komputer (Himalkom) pada tahun 2010 sampai tahun Penulis juga menjadi asisten praktikum untuk beberapa mata kuliah, yaitu Algoritme dan Pemrograman (2010), Organisasi Komputer (2011 dan 2012), Struktur Data (2011 dan 2012), dan Metode Kuantitatif (2011). Selain itu, penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian pada tahun 2011.

8 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR LAMPIRAN... vi PENDAHULUAN Latar Belakang... 1 Tujuan... 1 Ruang Lingkup... 1 TINJAUAN PUSTAKA Digital Image (Citra Digital)... 1 Ekstraksi Ciri... 2 Metode Ekstraksi Ciri Zoning... 2 K-fold Cross-validation... 3 Support Vector Machine... 3 METODE PENELITIAN Pengumpulan Data... 4 Praproses Data... 4 Ekstraksi Ciri... 4 K-fold Cross-validation... 6 Pelatihan Support Vector Machine... 6 Pengujian Support Vector Machine... 6 Analisis... 6 Lingkungan Penelitian... 6 HASIL DAN PEMBAHASAN Pengumpulan Data... 6 Praproses Data... 7 Ekstraksi Ciri... 7 Klasifikasi Support Vector Machine... 8 Analisis... 8 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan... 9 Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN v

9 DAFTAR TABEL Halaman 1 Pengelompokan beberapa variasi metode ekstraksi ciri zoning Daftar ukuran data hasil ekstraksi ciri Hasil akurasi rata-rata berdasarkan metode ekstraksi ciri dan jumlah zona yang digunakan... 8 DAFTAR GAMBAR Halaman 1 Keadaan linearly separable Tahapan penelitian Variasi untuk karakter "ka" Contoh citra untuk algoritme ICZ dan ZCZ Perhitungan jarak pixel non-background dengan image centroid untuk zona Perhitungan jarak pixel non-background dengan zone centroid untuk zona Contoh citra hasil pembangkitan data (a) Citra sebelum dilakukan praproses, (b) citra setelah dilakukan binerisasi dan pemotongan, serta (c) citra setelah dilakukan binerisasi, pemotongan, dan pengubahan ukuran Hasil akurasi rata-rata berdasarkan (a) metode ekstraksi ciri, dan (b) jumlah zona yang digunakan Hasil akurasi berdasarkan jenis kernel DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1 Contoh karakter aksara Sunda yang digunakan Contoh citra asli, citra hasil praproses, dan data hasil ekstraksi ciri menggunakan algoritme ICZ dan ZCZ untuk citra angka Hasil akurasi keseluruhan untuk data hasil ekstraksi ciri gabungan ICZ dan ZCZ dengan jumlah zona 12 berdasarkan jenis kernel yang digunakan Tabel akurasi untuk hasil klasifikasi terbaik dari setiap fungsi kernel yang digunakan vi

10 1 Latar Belakang PENDAHULUAN Pengenalan pola (pattern recognition) merupakan salah satu perkembangan dari kecerdasan buatan (artificial intelligence). Dengan pengenalan pola, komputer dapat mengenali pola-pola karakter yang dikenali oleh manusia untuk kemudian diproses oleh komputer. Pengenalan pola dapat digunakan untuk mengenali tulisan tercetak maupun tulisan tangan, baik tulisan dengan aksara Latin maupun aksara non-latin, seperti yang dilakukan oleh Rajashekararadhya dan Ranjan (2008). Salah satu contoh tulisan dengan aksara non- Latin ialah tulisan menggunakan aksara Sunda. Aksara Sunda merupakan salah satu aksara daerah Indonesia. Aksara ini sudah digunakan oleh masyarakat Sunda sejak lima abad yang lalu. Sejak dikeluarkannya Surat Keterangan Gubernur Jawa Barat No mor 434/Sk.614- Dis.Pk/99 tentang pembakuan aksara Sunda, aksara Sunda seolah-olah dihidupkan kembali dalam kehidupan masyarakat Sunda di Jawa Barat (Baidillah et al. 2008). Bahkan, sejak April 2008, aksara Sunda sudah resmi masuk ke dalam Unicode, dan masuk ke dalam daftar karakter Unicode versi 5.1 (Unicode 2008). Salah satu cara untuk memasyarakatkan aksara Sunda ialah dengan mengajarkannya kepada siswa melalui buku pelajaran bahasa Sunda. Selain itu, aksara Sunda dapat juga digunakan dalam penulisan papan nama jalan, seperti yang terdapat pada papan nama jalan di beberapa kota di Jawa Barat. Tulisan dengan aksara Sunda, baik yang terdapat pada papan nama jalan maupun buku bacaan, menimbulkan masalah tersendiri bagi beberapa orang dalam memahaminya, terlebih bagi orang yang sama sekali belum pernah mengenal aksara Sunda. Hal ini disebabkan oleh bentuk karakter pada aksara Sunda yang sangat berbeda dengan karakter pada aksara Latin. Selain itu, terdapat karakter tambahan untuk menyatakan suku kata tertentu. Karenanya, untuk mempermudah pengenalan aksara Sunda, diperlukan sebuah sistem komputer yang dapat membaca dan mengenali tulisan dengan aksara Sunda. Penelitian mengenai pengenalan aksara Sunda belum banyak dilakukan. Salah satu penelitian mengenai hal ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh Mubarok (2010). Dalam penelitian tersebut, dilakukan pengenalan guratan tulisan tangan aksara Sunda secara online (karakter masukan diproses secara langsung) menggunakan sebuah aplikasi desktop dengan mouse sebagai media pemasukan data. Kemudian data masukan diolah dan dikenali menggunakan Kohonen Neural Network. Penelitian tersebut mendapatkan akurasi rata-rata untuk guratan normal sebesar 75.36%, sedangkan guratan ber-noise menghasilkan akurasi rata-rata sebesar 75.36%. Penelit ian ini akan membuat model pengenalan aksara Sunda menggunakan ekstraksi ciri Zoning dan klasifikasi Support Vector Machine. Data yang digunakan adalah citra aksara Sunda tercetak. Variasi metode ekstraksi ciri yang digunakan adalah metode yang diajukan oleh Rajashekararadhya dan Ranjan (2008), yaitu Image Centroid and Zone (ICZ), Zone Centroid and Zone (ZCZ), dan gabungan ICZ dan ZCZ. Dalam penelitiannya, Rajashekararadhya dan Ranjan memperoleh ting kat pengenalan ratarata karakter angka Kannada, Telugu, Tamil, dan Malayalam yang ditulis tangan di atas 90% dengan metode ekstraksi ciri gabungan ICZ dan ZCZ untuk hasil klasifikasi menggunakan Jaringan Saraf Tiruan dan KNN. Tujuan Tujuan dari penelitian ini ialah menentukan metode ekstraksi ciri yang paling efektif di antara metode ekstraksi ciri yang digunakan untuk pengenalan aksara Sunda. Ruang Lingkup Ruang lingkup dari penelitian ini yaitu: 1 Karakter aksara Sunda yang digunakan adalah karakter swara (vokal), ngalagena (konsonan), dan angka (0 9), tanpa karakter imbuhan (penambah dan pengubah suara), berdasarkan naskah yang terdapat pada Unicode. 2 Model yang akan dikembangkan mengenali pola aksara hasil cetakan (OCR), bukan tulisan tangan. 3 Metode yang digunakan untuk menerapkan multi-class SVM ialah metode one-versusall. TINJAUAN PUSTAKA Digital Image (Citra Digital) Menurut Gonzales dan Woods (2002), sebuah citra dapat didefinisikan sebagai fungsi dua dimensi f(x, y), dengan x dan y adalah koordinat spasial atau bidang, dan nilai amplitudo f untuk masing-masing pasangan x dan y disebut intensitas atau derajat keabuan dari citra pada titik tersebut. Jika nilai x, y, serta

11 2 nilai amplitudo f berupa nilai diskret, citra disebut citra digital. Citra digital tersusun atas sejumlah elemen yang masing-masing memiliki nilai dan lokasi tertentu yang disebut dengan picture elements (pixels). Ekstraksi Ciri Devijver dan Kittler (1982, diacu dalam Trier et al. 1995) mendefinisikan ekstraksi ciri sebagai masalah mengekstraksi informasi yang sangat relevan dari data mentah untuk proses klasifikasi, dalam art i meminimalkan variabilitas pola dalam kelas sambil memperbesar variabilitas pola antarkelas. Metode Ekstraksi Ciri Zoning Zoning merupakan salah satu metode ekstraksi ciri pada citra karakter. Secara umum, dengan metode ekstraksi ciri zoning, citra akan dibagi menjadi beberapa zona yang berukuran sama. Setiap zona kemudian diambil cirinya. Ada beberapa variasi algoritme untuk metode ekstraksi ciri zoning, yang dapat dikelompokkan berdasarkan ciri yang diambil, titik acuan yang digunakan, dan posisi zona. Beberapa Tabel 1 Pengelompokan beberapa variasi metode ekstraksi ciri zoning Kelompok Referensi Ciri yang diambil Rata-rata jarak Rajashekararadhya dan antara pixel dan titik acuan Ranjan (2008), Gatos et al. (2011) Rata-rata sudut antara pixel dan titik acuan Rajashekararadhya dan Ranjan (2009a), Rajashekararadhya dan Ranjan (2009b) Titik acuan Image centroid Rajashekararadhya dan Ranjan (2008), Rajashekararadhya dan Ranjan (2009a), Rajashekararadhya dan Ranjan (2009b) Zone centroid Rajashekararadhya dan Ranjan (2008), Rajashekararadhya dan Ranjan (2009b) Titik lain Gatos et al. (2011) Posisi zona Tetap Rajashekararadhya dan Ranjan (2008), Rajashekararadhya dan Ranjan Berubah-ubah (adaptif) (2009a), Rajashekararadhya dan Ranjan (2009b) Gatos et al. (2011) Beberapa di antaranya tercantum dalam Tabel 1. Dalam penelitian ini, variasi metode ekstraksi ciri zoning yang digunakan adalah variasi yang disebutkan oleh Rajashekararadhya dan Ranjan (2008), yaitu metode ekstraksi ciri jarak metrik ICZ (image centroid and zone), metode ekstraksi ciri jarak metrik ZCZ (zone centroid and zone), dan metode ekstraksi ciri gabungan (ICZ dan ZCZ). Tahapan pengerjaan dari masing-masing algoritme akan dijelaskan sebagai berikut. Metode ekstraksi ciri jarak metrik Image Centroid and Zone 1 Hitung centroid (pusat) dari citra masukan. 2 Bagi citra masukan menjadi n zona yang sama. 3 Hitung jarak antara centroid citra dan setiap pixel yang ada dalam zona. 4 Ulangi langkah 3 untuk semua pixel yang ada dalam zona. 5 Hitung jarak rata-rata antara titik-titik tersebut. 6 Ulangi langkah 3 5 untuk semua zona secara berurutan. 7 Akhirnya, akan didapatkan n ciri untuk klasifikasi dan pengenalan. Metode ekstraksi ciri jarak metrik Zone Centroid and Zone 1 Bagi citra masukan menjadi n zona yang sama. 2 Hitung centroid tiap zona. 3 Hitung jarak antara centroid zona dan setiap pixel yang ada dalam zona. 4 Ulangi langkah 3 untuk semua pixel yang ada dalam zona. 5 Hitung jarak rata-rata antara titik-titik tersebut. 6 Ulangi langkah 3 5 untuk semua zona secara berurutan. 7 Akhirnya, akan didapatkan n ciri untuk klasifikasi dan pengenalan. Metode ekstraksi ciri gabungan (ICZ dan ZCZ) 1 Hitung centroid dari citra masukan. 2 Bagi citra masukan menjadi n zona yang sama. 3 Hitung jarak antara centroid citra dan setiap pixel yang ada dalam zona. 4 Ulangi langkah 3 untuk semua pixel yang ada dalam zona. 5 Hitung jarak rata-rata antara titik-titik tersebut. 6 Hitung centroid tiap zona. 7 Hitung jarak antara centroid zona dan setiap pixel yang ada dalam zona.

12 3 8 Ulangi langkah 7 untuk semua pixel yang ada dalam zona. 9 Hitung jarak rata-rata antara titik-titik tersebut. 10 Ulangi langkah 3 9 untuk semua zona secara berurutan. 11 Akhirnya, akan didapatkan 2n ciri untuk klasifikasi dan pengenalan. Margin K-fold Cross-validation Cross-validation merupakan metode statistika untuk mengevaluasi dan membandingkan algoritme pembelajaran dengan membagi data menjadi dua bagian: satu bagian digunakan untuk mempelajari atau melatih model dan bagian lainnya digunakan untuk memvalidasi model tersebut. Salah satu bentuk crossvalidation ialah k-fold cross-validation. Pada k-fold cross-validation, awalnya data dibagi menjadi k bagian yang berukuran sama (atau hampir sama). Secara berurutan, pelatihan dan validasi dilakukan sebanyak k ulangan sehingga dalam setiap perulangan satu bagian data yang berbeda digunakan untuk validasi sementara k 1 bagian lainnya digunakan untuk pembelajaran atau pelatihan (Refaeilzadeh et al. 2009). Support Vector Machine Support Vector Machine (SVM) merupakan prosedur pembelajaran konstruktif yang universal yang berbasis teori pembelajaran statistik. Istilah universal berarti bahwa SVM dapat digunakan untuk mempelajari beragam representasi, seperti jaringan saraf (dengan fungsi aktivasi sigmoid biasa), radial basis function, dan spline. SVM mengombinasikan empat konsep berbeda, yaitu implementasi baru dari prinsip induktif Structural Risk Minimization (SRM), pemetaan data masukan ke ruang dimensi tinggi, fungsi linear dengan kendala pada kompleksitas, dan dualitas teori optimisasi (Cherkassky & Mulier 2007). SVM akan mencari hyperplane (bidang pemisah) terbaik yang memisahkan data dari suatu permasalahan. Menurut Osuna et al. (1997), suatu data dikatakan linearly separable (dapat dipisahkan secara linear) jika untuk permasalahan tersebut dapat dicari pasangan (w, b) sedemikian sehingga: i b i kelas (1) i b - i kelas (2) Kelas 1 Kelas +1 Gambar 1 Keadaan linearly separable. Karenanya, ruang hipotesis adalah set fungsi yang diberikan oleh b si n b Gambar 1 menunjukkan kondisi suatu data yang linearly separable. Pada gambar tersebut, terdapat sebuah hyperplane yang memisahkan data di kelas +1 (lingkaran) dengan data di kelas 1 (kotak). Terdapat pula margin, yaitu jarak antara hyperplane dengan elemen terluar dari kedua kelas. Bidang pemisah terbaik adalah bidang pemisah yang menghasilkan nilai margin terbesar. SVM dirancang tidak hanya untuk dapat menyelesaikan permasalahan linear, tetapi juga permasalahan non-linear. Agar permasalahan non-linear dapat diselesaikan, permasalahan tersebut dapat dipetakan ke dalam ruang ciri berdimensi lebih tinggi, kemudian diterapkan klasifikasi linear dalam ruang tersebut. Tepatnya, variabel input x dipetakan ke dalam vektor variabel ciri ϕ(x) dengan fungsi transformasi x ϕ. Fungsi yang memetakan suatu permasalahan non-linear ke dalam ruang ciri yang lebih tinggi disebut dengan fungsi kernel, K(x, y). Terdapat tiga kernel yang biasa digunakan dalam SVM, yaitu sebagai berikut (Osuna et al. 1997). Polinomial dengan derajat d: Gaussian Radial Basis Function (RBF): e - - an Multi Layer Perceptron (untuk beberapa nilai ): tanh -. Metode Multi-class SVM One-versus-all Pada awalnya, SVM didesain untuk melakukan klasifikasi biner, dengan kata lain hanya dapat menangani data yang memiliki dua kelas. Cara untuk mengembangkan SVM agar

13 4 dapat digunakan untuk klasifikasi banyak kelas merupakan isu riset yang masih berjalan. Salah satu metode yang digunakan untuk klasifikasi multi-class SVM ialah metode one-versus-all atau metode one-against-all. Menurut Hsu dan Lin (2002), metode oneversus-all kemungkinan merupakan metode implementasi untuk klasifikasi multi-class SVM paling awal. Metode ini membangun k model SVM, dengan k adalah jumlah kelas yang ada. Model SVM ke-i dilatih menggunakan semua contoh di kelas ke-i dengan label positif (kelas 1), dan semua contoh di kelas lain dengan label negatif (kelas 1). Setelah dilakukan pelatihan SVM, didapatkan k fungsi keputusan dari k model tersebut. Misalkan ada data baru x yang diujikan pada model SVM one-versus-all ini, x akan masuk ke dalam kelas tertentu yang memiliki nilai fungsi keputusan terbesar. METODE PENELITIAN Secara garis besar, tahapan dalam penelitian ini digambarkan pada Gambar 2. Gambar 2 Tahapan penelitian. Pengumpulan Data Data yang akan digunakan dalam pelatihan dan pengujian SVM dikumpulkan pada tahapan ini. Data didapatkan dari hasil pembangkitan yang dilakukan oleh penulis dengan menulis aksara Sunda pada program pengolah vektor grafis. Setelah sedikit diolah (diatur posisinya, warna background, dan lain-lain), karakter aksara Sunda kemudian di-export menjadi file citra PNG. File citra PNG ini akan digunakan sebagai data pelatihan dan pengujian. Karakter aksara Sunda yang digunakan berupa karakter tunggal yang ada pada naskah Unico e se erti karakter ka ᮊ ga ᮌ), an nga ᮍ). Data untuk setiap karakter akan diberikan variasi yang berbeda. Sebagai contoh, variasi untuk karakter ka itunjukkan a a Gambar 3. Pemberian variasi untuk setiap data bertujuan untuk membuat data yang digunakan menjadi lebih beragam. Contoh citra karakter aksara Sunda yang digunakan ditunjukkan pada Lampiran 1. Gambar 3 Variasi untuk karakter "ka". Praproses Data Pada tahapan praproses data, data citra yang sudah dibangkitkan pada tahap sebelumnya akan dipraproses agar dapat diolah pada tahap berikutnya. Metode praproses data yang akan digunakan ialah binerisasi (konversi citra warna menjadi citra biner) dan pemotongan (cropping) bagian karakter dari citra. Ekstraksi Ciri Metode ekstraksi ciri yang digunakan ialah metode zoning. Metode ini memiliki beberapa variasi algoritme, tiga di antaranya seperti yang dijelaskan oleh Rajashekararadhya dan Ranjan (2008). Penelitian ini menggunakan ketiga variasi algoritme metode zoning, yaitu Image Centroid and Zone (ICZ), Zone Centroid and Zone (ZCZ), dan gabungan dari ICZ dan ZCZ. Sebagai ilustrasi, berikut ini akan diberikan contoh ekstraksi ciri menggunakan algoritme Image Centroid and Zone dan Zone Centroid and Zone. Sebagai citra ilustrasi digunakan sebuah citra berukuran 5x9 pixel, seperti pada Gambar 4. Dengan menggunakan algorit me Image Centroid and Zone, pertama dihitung centroid (pusat) dari citra. Centroid dari citra dinyatakan dengan nilai koordinat titik (x c, y c ). Cara menghitung centroid yaitu: i i an i i (4) dengan f(x, y) adalah nilai pixel dari citra pada posisi tertentu. Perhitungan menghasilkan nilai x c = 3 dan y c = 5 sehingga didapatkan nilai centroid citra yaitu (3, 5).

14 5 Setelah didapatkan jarak centroid-pixel untuk masing-masing pixel non-background pada zona 1, jarak rata-ratanya dihitung sebagai berikut. jarak jarak jarak Perhitungan menghasilkan jarak rata-rata centroid-pixel untuk zona 1 ialah Gambar 4 Contoh citra untuk algoritme ICZ dan ZCZ. Berikutnya, citra dibagi menjadi n zona yang sama, misalkan menjadi 3 zona, yaitu zona atas, zona tengah, dan zona bawah, dengan masingmasing zona berukuran 5x3 pixel. Kemudian, dihitung jarak antara centroid dan setiap pixel yang ada dalam zona, dalam hal ini pixel yang digunakan adalah pixel non-background. Jarak dihitung menggunakan rumus jarak Euclid, dengan rumus berikut: jarak Dengan cara yang sama, jarak centroid-pixel dihitung untuk setiap pixel pada zona 2 (tengah) dan 3 (bawah), kemudian dihitung rata-ratanya. Dari hasil perhitungan, didapatkan bahwa jarak rata-rata centroid-pixel untuk zona 2 dan 3 berturut-turut ialah 0.94 dan Sementara itu, jika menggunakan algoritme Zone Centroid and Zone, pertama citra akan langsung dibagi menjadi n zona yang sama, misalkan menjadi 3 zona seperti pada algoritme Image Centroid and Zone, menjadi zona atas, zona tengah, dan zona bawah. Kemudian, zone centroid dari masing-masing zona dihitung menggunakan Persamaan 4. Dari hasil perhitungan, didapatkan hasil berikut: Zona 1 (atas): x c = 3, y c = 2.2 Zona 2 (tengah): x c = 3, y c = 5 Zona 3 (bawah): x c = 3, y c = 7.8 Gambar 5 Perhitungan jarak pixel nonbackground dengan image centroid untuk zona 1. Untuk zona 1 (zona atas), perhitungan jarak, yang divisualisasikan oleh Gambar 5, dilakukan dengan perhitungan berikut: jarak. jarak. jarak jarak. jarak. Gambar 6 Perhitungan jarak pixel nonbackground dengan zone centroid untuk zona 1. Kemudian, untuk masing-masing zona, jarak antara centroid masing-masing zona dan setiap pixel non-background yang ada di dalam zona dicari menggunakan rumus jarak Euclid (Persamaan 5). Untuk zona 1 (atas), perhitungan jarak, yang divisualisasikan oleh Gambar 6, dilakukan dengan perhitungan berikut: jarak.. jarak..

15 6 jarak.. jarak.. jarak.. Setelah didapatkan jarak centroid-pixel untuk masing-masing pixel non-background pada zona 1, jarak rata-ratanya dihitung, sebagai berikut. jarak jarak jarak Dari hasil perhitungan, didapatkan bahwa jarak rata-rata centroid zona dengan seluruh pixel untuk zona 1 ialah Dengan cara yang sama, jarak centroid-pixel dihitung untuk setiap pixel pada zona 2 (tengah) dan 3 (bawah), kemudian rata-ratanya dihitung. Dari hasil perhitungan, jarak rata-rata centroidpixel untuk zona 2 dan 3 berturut-turut ialah 0.94 dan Dengan demikian, tiga nilai didapatkan untuk masing-masing algoritme ekstraksi ciri, yang merupakan ciri dari citra yang didapatkan dari masing-masing zona. Untuk algoritme Image Centroid and Zone, hasilnya adalah 3.196, 0.94, dan Sementara itu, untuk algoritme Zone Centroid and Zone hasilnya adalah 1.508, 0.94, dan Ketiga nilai dari masing-masing algoritme ini kemudian akan digunakan dalam pelatihan dan/atau pengujian SVM. K-fold Cross-validation Data yang sudah dikenakan proses ekstraksi ciri kemudian dibagi menjadi data latih dan data uji dengan menggunakan k-fold cross-validation. K-fold cross-validation membagi seluruh data menjadi k subbagian data yang sama, kemudian secara berurutan menggunakan k subbagian data tersebut sebagai data uji, dan k 1 data yang lain digunakan sebagai data latih. Nilai k yang digunakan ialah 5. Pelatihan Support Vector Machine Pelatihan SVM dilakukan menggunakan data latih hasil ekstraksi ciri yang sebelumnya sudah dibagi menggunakan k-fold crossvalidation. Dalam pelatihan SVM ini, akan dicobakan pelatihan menggunakan empat fungsi kernel, yaitu kernel linear (polinomial berderajat 1), quadratic (polinomial berderajat 2), polinomial berderajat 3, dan Radial Basis Function (RBF). Pengujian Support Vector Machine Setelah didapatkan model dari pelatihan SVM, model akan diuji menggunakan data uji hasil ekstraksi ciri yang sebelumnya sudah dibagi menggunakan k-fold cross-validation. Analisis Dari hasil pelatihan dan pengujian SVM dengan kernel dan algoritme pelatihan yang berbeda, akan didapatkan hasil untuk kinerja algoritme SVM dalam klasifikasi citra karakter aksara Sunda. Setelah itu, dicari akurasi untuk masing-masing hasil klasifikasi. Rumus yang digunakan untuk menghitung akurasi hasil klasifikasi, yaitu: kurasi umlah umlah ata uji benar Sementara itu, hal-hal yang akan dianalisis meliputi metode ekstraksi ciri dan jumlah zona, serta jenis kernel SVM yang digunakan. Lingkungan Penelitian Lingkungan yang digunakan untuk penelitian ini memiliki spesifikasi sebagai berikut. Perangkat keras: Processor Intel Core i3-2310m, Memory 2 GB, dan Harddisk 500 GB. Perangkat lunak: Sistem Operasi Microsoft Windows 7 Professional Service Pack 1 32-bit, MATLAB R2008b, dan Inkscape HASIL DAN PEMBAHASAN Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini didapat dari hasil pembangkitan yang dilakukan menggunakan program pengolah vektor grafis Inkscape dan font SundaneseLatin. Di dalam font SundaneseLatin, terdapat 40 karakter aksara Sunda, yang terdiri atas 7 karakter swara (vokal), 23 karakter ngalagena (konsonan), dan 10 karakter angka (0 9). Untuk 40 karakter tersebut, dibangkitkan 10 citra karakter berjenis PNG berukuran 90x86 pixel, masing-masing dengan variasi posisi karakter, warna karakter, dan warna latar yang berbeda-beda, seperti ditunjukkan pada Gambar 7. Setelah tahapan ini selesai, didapatkan 400 data citra.

16 7 Gambar 7 Contoh citra hasil pembangkitan data. Praproses Data Pada tahapan praproses data, data citra yang sudah dibangkitkan sebelumnya diubah menjadi citra biner (binerisasi), dipotong (crop), dan diubah ukurannya (resize). Data hasil pembangkitan berupa citra warna RGB. Karena citra yang akan diproses harus berupa citra biner dengan bagian karakter bernilai 1 dan bagian background bernilai 0, citra RGB harus diubah menjadi citra biner. Tahapan yang dilakukan ialah mengubah citra RGB men jadi citra grayscale, mengubah citra grayscale menjadi citra biner, serta menegasikan citra, jika diketahui bagian karakter bernilai 0. Pemotongan citra dilakukan karena hanya bagian karakter saja yang akan diproses, sementara bagian latar akan dibuang. Cara memotongnya sebagai berikut. Pertama, ditentukan batas kiri, kanan, atas dan bawah dari citra karakter yang akan diambil. Setelah itu, elemen citra yang berada di dalam batas diambil sebagai citra baru. Setelah dilakukan pemotongan, ternyata didapatkan citra hasil yang ukurannya tidak seragam. Agar ukurannya seragam, citra hasil harus diubah ukurannya. Setelah dilakukan pengamatan, ditentukan bahwa ukuran citra untuk kemudian diproses lebih lanjut ialah 60x56 pixel. Perbandingan antara citra asli sebelum dilakukan praproses data, setelah dilakukan binerisasi dan pemotongan, serta setelah dilakukan binerisasi, pemotongan, dan pengubahan ukuran ditunjukkan oleh Gambar 8. Ekstraksi Ciri Metode ekstraksi ciri yang digunakan adalah variasi dari metode ekstraksi ciri zoning, yaitu Image Centroid and Zone (ICZ), Zone Centroid and Zone (ZCZ), dan gabungan dari ICZ dan ZCZ. Jumlah zona yang digunakan yaitu 4, 6, 8, dan 12 zona. Data hasil ekstraksi ciri menggunakan algoritme ICZ dan ZCZ didapat dari hasil implementasi algoritme ICZ dan ZCZ yang disebutkan oleh Rajashekararadhya dan Ranjan (2008). Sementara itu, data hasil ekstraksi ciri gabungan ICZ dan ZCZ didapat dari penggabungan data hasil ekstraksi ciri ICZ dan ZCZ. Hal ini dilakukan karena sebenarnya algoritme gabungan ICZ dan ZCZ merupakan urutan pengerjaan ekstraksi ciri menggunakan algoritme ICZ yang dilanjutkan dengan ekstraksi ciri menggunakan algoritme ZCZ. Setelah dilakukan ekstraksi ciri menggunakan algoritme ICZ dan ZCZ serta empat macam zona, didapatkan 12 dataset dengan ukuran yang berbeda-beda, seperti ditunjukkan pada Tabel 2. Adapun contoh citra asli, citra hasil praproses, dan data hasil ekstraksi ciri menggunakan algoritme ICZ dan ZCZ untuk citra angka ditunjukkan pada Lampiran 2. memii Gambar 8 (a) Citra sebelum dilakukan praproses, (b) citra setelah dilakukan binerisasi dan pemotongan, serta (c) citra setelah dilakukan binerisasi, pemotongan, dan pengubahan ukuran. Tabel 2 Daftar ukuran data hasil ekstraksi ciri Metode Ekstraksi Ciri ICZ ZCZ ICZ + ZCZ Jumlah Zona x x x x x x x x x x x x 24

17 8 Klasifikasi Support Vector Machine Setelah didapatkan data hasil ekstraksi ciri, proses dilanjutkan dengan klasifikasi(support Vector Machine (SVM). Proses klasifikasi SVM diawali dengan memodifikasi fungsi SVM, agar dapat digunakan untuk menangani data yang memiliki banyak kelas. Teknik perluasan fungsionalitas yang digunakan ialah SVM oneversus-all. Dengan teknik ini, dapat dibangun SVM sebanyak jumlah kelas yang ada, yaitu 40 buah, dengan masing-masing SVM mewakili setiap kelas yang ada. Misalkan SVM 1 mewakili kelas nol SVM ini akan mengenali citra karakter nol an bukan nol. Data yang digunakan untuk pelatihan SVM sebanyak 320 buah, dan data uji yang digunakan sebanyak 80 buah. Pembagian data dilakukan menggunakan 5-fold cross-validation. Setelah data dibagi menggunakan k-fold cross-validation, dilakukan klasifikasi SVM. Model SVM dibangun menggunakan empat fungsi kernel, yaitu kernel linear (polinomial berderajat 1), quadratic (polinomial berderajat 2), polinomial berderajat 3, dan RBF. Dengan menggunakan keempat fungsi kernel ini, dibentuklah unit percobaan sebanyak 1728 buah. Setelah dilakukan pelatihan dan pengujian hanya didapatkan 1667 hasil klasifikasi saja. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal yang terjadi selama proses pelatihan dan pengujian unit percobaan. Setelah didapatkan hasil klasifikasi, dihitung akurasi dari hasil klasifikasi tersebut. Perhitungan akurasi dilakukan menggunakan Persamaan 6. Analisis Setelah hasil akurasi untuk semua kombinasi kernel dan parameternya didapatkan, akurasi ku mulatif dih itung berdasarkan metode ekstraksi ciri dan jumlah zona, serta jenis kernel. Metode ekstraksi ciri dan jumlah zona Untuk hasil akurasi berdasarkan metode ekstraksi ciri dan jumlah zona yang digunakan, nilai akurasi yang dianalisis merupakan rata-rata nilai akurasi dari hasil klasifikasi untuk masingmasing dataset. Hasil akurasi rata-rata berdasarkan metode ekstraksi ciri dan jumlah zona yang digunakan ditunjukkan pada Tabel 3, sementara itu Gambar 9 memvisualisasikan Tabel 3 dari sudut pandang (a) metode ekstraksi ciri, dan (b) jumlah zona yang digunakan. Jika ditinjau berdasarkan metode ekstraksi ciri yang digunakan (Gambar 9.a.), dapat dilihat Tabel 3 Hasil akurasi rata-rata berdasarkan metode ekstraksi ciri dan jumlah zona yang digunakan Jumlah zona Akurasi Akurasi Metode Ekstraksi Ciri ICZ ZCZ ICZ + ZCZ % 67.88% 89.74% % 84.99% 91.17% % 88.26% 91.51% % 90.79% 93.99% 100% 90% 80% 70% 60% 50% 100% 90% 80% 70% 60% 50% ICZ ZCZ ICZ + ZCZ Jumlah zona (a) ICZ ZCZ ICZ + ZCZ Metode ekstraksi ciri (b) Gambar 9 Hasil akurasi rata-rata berdasarkan (a) metode ekstraksi ciri, dan (b) jumlah zona yang digunakan. bahwa metode ekstraksi ciri ZCZ menghasilkan akurasi yang lebih baik daripada metode ekstraksi ciri ICZ untuk jumlah zona 6, 8, dan 12 buah. Sebaliknya, metode ekstraksi ciri ICZ menghasilkan akurasi yang lebih baik daripada metode ekstraksi ciri ZCZ untuk jumlah zona 4 buah. Hal ini dapat disebabkan oleh metode ICZ yang merupakan metode ekstraksi ciri global, yang mengambil ciri dari citra secara keseluruhan. Sementara itu, metode ZCZ merupakan metode ekstraksi ciri lokal, yang mengambil ciri

18 9 dari citra secara lokal berdasarkan informasi pola lokal sehingga ciri yang diambil lebih mendetail dan dapat meningkatkan akurasi hasil klasifikasi. Sementara itu, metode ekstraksi ciri gabungan ICZ dan ZCZ mendapatkan hasil akurasi terbaik untuk keempat zona. Bahkan untuk jumlah zona 6, 8, dan 12 buah, nilainya melebihi 90%. Hal ini wajar, karena data untuk metode ekstraksi ciri gabungan ICZ dan ZCZ merupakan gabungan antara data untuk metode ekstraksi ciri ICZ dan ZCZ, dan seharusnya data gabungan ini dapat menghasilkan nilai akurasi yang lebih tinggi daripada data hasil ekstraksi ciri menggunakan metode ICZ atau ZCZ saja. Jika ditinjau berdasarkan jumlah zona yang digunakan (Gambar 9.b.), dapat dilihat bahwa hasil akurasi meningkat seiring dengan penambahan jumlah zona yang digunakan ketika proses ekstraksi ciri. Hal yang sedikit berbeda terdapat pada hasil ekstraksi ciri menggunakan ICZ, yaitu penggunaan 6 buah zona menghasilkan akurasi yang lebih baik daripada penggunaan 8 buah zona. Secara umum, hal ini dapat disebabkan oleh jumlah ciri yang diambil dari citra, karena jumlah zona mempengaruhi jumlah ciri yang diambil. Semakin banyak jumlah zona, semakin banyak ciri yang diambil dari citra, baik ciri global maupun ciri lokal. Hal ini dapat membuat akurasi hasil klasifikasi meningkat. Dari hasil ini, dapat dikatakan bahwa peningkatan jumlah zona yang digunakan dapat meningkatkan akurasi, walaupun pada metode ICZ akurasi untuk jumlah zona 6 buah lebih tinggi daripada akurasi untuk jumlah zona 8 buah. Jenis kernel Gambar 10 menunjukkan hasil akurasi terbaik berdasarkan jenis kernel yang digunakan pada pelatihan SVM, yaitu kernel linear, quadratic Akurasi 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Linear Quadratic Polinomial, or er Jenis kernel RBF Gambar 10 Hasil akurasi berdasarkan jenis kernel. quadratic, polinomial berderajat 3, dan RBF, untuk data hasil metode ekstraksi ciri gabungan ICZ dan ZCZ dengan jumlah zona 12 buah. Pemilihan data hasil metode ekstraksi ciri serta ju mlah zona yang digunakan sebagai pembanding didasarkan pada hasil dari bagian sebelumnya, yang menunjukkan bahwa metode ekstraksi ciri dan jumlah zona yang menghasilkan akurasi terbaik ialah metode ekstraksi ciri gabungan ICZ dan ZCZ dan jumlah zona 12 buah. Hasil akurasi untuk seluruh klasifikasi untuk data hasil ekstraksi ciri gabungan ICZ dan ZCZ dengan jumlah zona 12 buah dapat dilihat pada Lampiran 3, sementara tabel akurasi untuk hasil klasifikasi terbaik dari setiap fungsi kernel yang digunakan dapat dilihat pada Lampiran 4. Dari Gambar 10 diketahui bahwa klasifikasi SVM untuk data hasil ekstraksi ciri gabungan ICZ dan ZCZ dan jumlah zona 12 buah menggunakan keempat jenis fungsi kernel menghasilkan akurasi terbaik yang sama. Dari hasil ini dapat dikatakan bahwa keempat fungsi kernel SVM memiliki kinerja yang sama dalam melakukan pelatihan SVM untuk data yang digunakan dalam penelitian ini. Simpulan SIMPULAN DAN SARAN Pengenalan pola merupakan salah satu perkembangan dari artificial intelligence, yang memungkinkan komputer dapat mengenali pola karakter yang dikenali oleh manusia. Pengenalan pola biasa digunakan dalam proses OCR (optical character recognition) dan HCR (handwritten charater recognition). Dalam penelitian ini, dibangun model pengenalan aksara Sunda tercetak menggunakan metode ekstraksi ciri zoning dan klasifikasi Support Vector Machine. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menentukan metode ekstraksi ciri yang paling efektif di antara metode ekstraksi ciri yang digunakan untuk pengenalan aksara Sunda. Dari hasil yang didapat, diketahui bahwa metode ekstraksi ciri gabungan ICZ dan ZCZ menghasilkan akurasi paling tinggi, untuk keempat jumlah zona yang digunakan dalam proses ekstraksi ciri. Sementara itu, untuk jumlah zona yang digunakan, akurasi paling tinggi didapat oleh jumlah zona 12 buah, untuk ketiga metode ekstraksi ciri yang digunakan. Dari apa yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa metode ekstraksi ciri yang paling efektif di antara metode ekstraksi ciri

19 10 yang digunakan untuk pengenalan aksara Sunda ialah metode gabungan ICZ dan ZCZ, dengan jumlah zona 12 buah. Saran Beberapa saran untuk penelitian selanjutnya yaitu: 1 Perancangan data latih dan data uji lebih lanjut untuk menguji kinerja algoritme zoning, misalnya dengan mengubah ukuran atau kemiringan karakter. 2 Penggunaan metode klasifikasi lain untuk pengenalan aksara Sunda, misalnya KNN atau Backpropagation Neural Network. 3 Pengembangan sistem pengenalan aksara Sunda lebih lanjut, sehingga sistem dapat mengenali karakter penambah dan pengubah suara. 4 Pengembangan aplikasi mobile untuk menerapkan model SVM yang sudah didapatkan dari penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Baidillah I, Darsa UA, Abdurahman O, Permadi T, Gunardi G et al Direktori Aksara Sunda untuk Unicode. Bandung: Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Cherkassky V, Mulier F Learning from Data: Concepts, Theory, and Methods. Ed ke-2. New Jersey: John Wiley & Sons. Devijver PA, Kittler J Pattern Recognition: A Statistical Approach. London: Prentice-Hall. Gatos B, Kesidis AL, Papandreou A Adaptive zoning features for character and word recognition. Di dalam: 11th International Conference on Document Analysis and Recognition; Beijing, Sep Washington DC: IEEE Computer Society. hlm Gonzalez R, Woods R Digital Image Processing. Ed ke-2. New Jersey: Prentice Hall. Hsu CW, Lin CJ A comparison of methods for multiclass support vector machines. IEEE Transactions on Neural Networks 13 (2): Mubarok Pengenalan tulisan tangan aksara Sunda menggunakan kohonen neural network [skripsi]. Bandung: Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia. Osuna EE, Freund R, Girosi F Support Vector Machines: Training and Applications. AI Memo 1602, Massachusetts Institute of Technology. Rajashekararadhya SV, Ranjan PV Efficient zone based feature extration algorithm for handwritten numeral recognition of four popular South Indian scripts. Journal of Theoretical and Applied Information Technology 4 (12): Rajashekararadhya SV, Ranjan PV. 2009a. Handwritten numeral recognition of Kannada script. Di dalam: Bajaj P, Abraham A, editor. Workshop Proceedings of the International Workshop on Machine Intelligence Research; Nagpur, 24 Jan Washington: Machine Intelligence Research Labs. hlm Rajashekararadhya SV, Ranjan PV. 2009b. A novel zone based feature extraction algorithm for handwritten numeral recognition of four indian scripts. Digital Technology Journal 2: Refaeilzadeh P, Tang L, Liu H Crossvalidation. Di dalam: Liu L, Öszu MT, editor. Encyclopedia of Database Systems. New York: Springer. Trier OD, Jain AK, Taxt T Feature extraction methods for character recognition a survey. Pattern Recognition 4 (29): [Unicode] The Unicode Standard, Version 5.1 Archived Code Charts /charts /CodeCharts.pdf [27 Des 2011].

20 LAMPIRAN

21 12 Lampiran 1 Contoh karakter aksara Sunda yang digunakan Karakter angka Karakter swara (vokal) A É E EU I O U Karakter ngalagena (konsonan) BA CA DA FA GA HA JA KA LA MA NA NGA NYA PA QA RA SA TA VA WA XA YA ZA

22 13 Lampiran 2 Contoh citra asli, citra hasil praproses, dan data hasil ekstraksi ciri menggunakan algoritme ICZ dan ZCZ untuk citra angka Karakter Citra Asli Citra Hasil Praproses Karakter Citra Asli Citra Hasil Praproses Data hasil ekstraksi ciri Metode ICZ dengan 4 zona Karakter Data Hasil Ekstraksi Ciri Metode ICZ dengan 6 zona Karakter Data Hasil Ekstraksi Ciri

23 14 Lanjutan Metode ICZ dengan 8 zona Karakter Data Hasil Ekstraksi Ciri Metode ICZ dengan 12 zona Karakter Data Hasil Ekstraksi Ciri Metode ZCZ dengan 4 zona Karakter Data Hasil Ekstraksi Ciri Metode ZCZ dengan 6 zona Karakter Data Hasil Ekstraksi Ciri

24 15 Lanjutan Metode ZCZ dengan 8 zona Karakter Data Hasil Ekstraksi Ciri Metode ZCZ dengan 12 zona Karakter Data Hasil Ekstraksi Ciri

25 16 Lampiran 3 Hasil akurasi keseluruhan untuk data hasil ekstraksi ciri gabungan ICZ dan ZCZ dengan jumlah zona 12 berdasarkan jenis kernel yang digunakan Kernel Linear Percobaan ke % 99.25% 99.75% 99.75% 99.75% 99.75% 99.75% 99.75% Kernel Quadratic Percobaan ke % 99.75% 99.75% 99.75% 99.75% 99.75% 99.75% 99.75% Kernel Polinomial Derajat Percobaan ke % 99.75% 99.75% 99.75% 99.75% 99.75% 99.75% 99.75% % 99.25% 99.25% 99.25% 99.25% 99.25% 99.25% 99.25% % 94.50% 94.50% 94.50% 94.50% 94.50% 94.50% 94.50% % 64.00% 64.00% 64.00% 64.00% 64.00% 64.00% 64.00% Kernel RBF Sigma Percobaan ke % 99.00% 99.00% 99.00% 99.00% 99.00% 99.00% 99.00% % 99.25% 99.25% 99.25% 99.25% 99.25% 99.25% 99.25% % 99.50% 99.75% 99.75% 99.75% 99.75% 99.75% 99.75% % 99.50% 99.25% 99.25% 99.25% 99.75% 99.75% 99.75% % 96.50% 97.25% 99.25% 99.25% 99.25% 99.25% 99.25% % 86.75% 87.75% 92.75% 95.25% 95.75% 97.75% 99.25% % 90.75% 86.00% 83.75% 85.75% 89.00% 90.00% 94.75% % 91.75% 91.25% 90.75% 82.75% 83.75% 84.50% 88.50% % 91.75% 91.75% 91.75% 91.25% 90.75% 82.00% 83.75% % 91.75% 91.75% 91.75% 91.75% 91.75% 91.25% 90.75%

26 17 Lampiran 4 Tabel akurasi untuk hasil klasifikasi terbaik dari setiap fungsi kernel yang digunakan Kernel Linear No Kelas Asli Fold 1 Fold 2 Fold 3 Fold 4 Fold 5 Hasil Sama? Hasil Sama? Hasil Sama? Hasil Sama? Hasil Sama?

27 18 Lanjutan Jumlah benar Akurasi % 98.75% % % % Akurasi rata % Kernel Quadratic No Kelas Asli Fold 1 Fold 2 Fold 3 Fold 4 Fold 5 Hasil Sama? Hasil Sama? Hasil Sama? Hasil Sama? Hasil Sama?

28 19 Lanjutan Jumlah benar

PENGENALAN AKSARA JAWA TULISAN TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR ZONING DAN KLASIFIKASI K-NEAREST NEIGHBOUR RIZKINA MUHAMMAD SYAM

PENGENALAN AKSARA JAWA TULISAN TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR ZONING DAN KLASIFIKASI K-NEAREST NEIGHBOUR RIZKINA MUHAMMAD SYAM PENGENALAN AKSARA JAWA TULISAN TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR ZONING DAN KLASIFIKASI K-NEAREST NEIGHBOUR RIZKINA MUHAMMAD SYAM DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori pendukung dan penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan metode ekstraksi fitur, serta metode klasifikasi Support Vector Machine dalam

Lebih terperinci

EKSTRAKSI FITUR AKSARA BALI MENGGUNAKAN METODE ZONING

EKSTRAKSI FITUR AKSARA BALI MENGGUNAKAN METODE ZONING 44 Teknologi Elektro, Vol. 14, No.2, Juli Desember 2015 EKSTRAKSI FITUR AKSARA BALI MENGGUNAKAN METODE ZONING I Wayan Agus Surya Darma 1, I Ketut Gede Darma Putra 2, Made Sudarma 3 Abstract Feature extraction

Lebih terperinci

PENGENALAN HURUF TULISAN TANGAN MENGGUNAKAN METODE ZONING DAN SUPPORT VECTOR MACHINE

PENGENALAN HURUF TULISAN TANGAN MENGGUNAKAN METODE ZONING DAN SUPPORT VECTOR MACHINE PENGENALAN HURUF TULISAN TANGAN MENGGUNAKAN METODE ZONING DAN SUPPORT VECTOR MACHINE Christyawan Ridanto Pitoyo, Tjut Awaliyah Zuraiyah, Arie Qur ania Email : christyawan.ridanto@gmail.com Program Studi

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI TANDA TANGAN DENGAN PENDEKATAN SUPPORT VECTOR MACHINE

IDENTIFIKASI TANDA TANGAN DENGAN PENDEKATAN SUPPORT VECTOR MACHINE IDENTIFIKASI TANDA TANGAN DENGAN PENDEKATAN SUPPORT VECTOR MACHINE Endina Putri P 1, Diyah Puspitaningrum 2, Andre Mirfen 3 1,2,3 Program Studi Teknik Infomatika, Fakultas Teknik, Universitas Bengkulu.

Lebih terperinci

PENGENALAN TULISAN AKSARA SUNDA OFFLINE DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

PENGENALAN TULISAN AKSARA SUNDA OFFLINE DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION PENGENALAN TULISAN AKSARA SUNDA OFFLINE DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Dea Rokhmatun Iradewa 1, Wawan Setiawan 2, Eddy Prasetyo Nugroho 3 Program Studi Ilmu Komputer, FPMIPA, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem penglihatan manusia memiliki akurasi yang besar dalam mengenali

BAB I PENDAHULUAN. Sistem penglihatan manusia memiliki akurasi yang besar dalam mengenali BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem penglihatan manusia memiliki akurasi yang besar dalam mengenali objek 3 dimensi. Sistem penglihatan manusia dapat membedakan berbagai macam objek 3 dimensi

Lebih terperinci

BAB III AKSARA SUNDA

BAB III AKSARA SUNDA BAB III AKSARA SUNDA 3.1. Perihal Aksara Sunda Aksara Sunda atau yang disebut huruf Kaganga bukan milik sendiri maksudnya adalah aksara Sunda merupakan aksara hasil modifikasi dari aksara aksara daerah

Lebih terperinci

Pengenalan Aksara Lampung Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan

Pengenalan Aksara Lampung Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Pengenalan Aksara Lampung Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Adhika Aryantio School of Electrical Engineering and Informatics Institute Technology of Bandung 10th Ganeca Street Bandung, Indonesia. Adhikaaryantio.x6@gmail.com

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PLAT NOMOR MENGGUNAKAN FITUR ZONING DENGAN KLASIFIKASI SUPPORT VECTOR MACHINE INTAN AYU OCTAVIA

IDENTIFIKASI PLAT NOMOR MENGGUNAKAN FITUR ZONING DENGAN KLASIFIKASI SUPPORT VECTOR MACHINE INTAN AYU OCTAVIA IDENTIFIKASI PLAT NOMOR MENGGUNAKAN FITUR ZONING DENGAN KLASIFIKASI SUPPORT VECTOR MACHINE INTAN AYU OCTAVIA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tangan dengan menggunakan metode Support Vector Machine (SVM).

BAB III METODE PENELITIAN. tangan dengan menggunakan metode Support Vector Machine (SVM). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Di dalam desain penelitian ini akan menggambarkan proses pengenalan tulisan tangan dengan menggunakan metode Support Vector Machine (SVM). Praproses Input

Lebih terperinci

PENGENALAN POLA HURUF HIJAIYAH MENGGUNAKAN SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) SKRIPSI NADYA AMELIA

PENGENALAN POLA HURUF HIJAIYAH MENGGUNAKAN SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) SKRIPSI NADYA AMELIA ii PENGENALAN POLA HURUF HIJAIYAH MENGGUNAKAN SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) SKRIPSI NADYA AMELIA 101402014 PROGRAM STUDI S1 TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. bahasa Jawa yang pada dasarnya terdiri atas dua puluh aksara pokok (nglegena),

BAB II LANDASAN TEORI. bahasa Jawa yang pada dasarnya terdiri atas dua puluh aksara pokok (nglegena), BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Aksara Jawa Carakan (Abjad/Aksara Jawa) adalah huruf yang digunakan dalam ejaan bahasa Jawa yang pada dasarnya terdiri atas dua puluh aksara pokok (nglegena), yang ditunjukkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan bahan, agar mendapatkan hasil yang baik dan terstruktur. Processor Intel Core i3-350m.

BAB III METODE PENELITIAN. dan bahan, agar mendapatkan hasil yang baik dan terstruktur. Processor Intel Core i3-350m. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Untuk menunjang penelitian yang akan dilakukan, maka diperlukan alat dan bahan, agar mendapatkan hasil yang baik dan terstruktur. 3.1.1 Alat Penelitian Adapun

Lebih terperinci

Oleh: Ulir Rohwana ( ) Dosen Pembimbing: Prof. Dr. H. M. Isa Irawan, M.T.

Oleh: Ulir Rohwana ( ) Dosen Pembimbing: Prof. Dr. H. M. Isa Irawan, M.T. Oleh: Ulir Rohwana (1209 100 702) Dosen Pembimbing: Prof. Dr. H. M. Isa Irawan, M.T. DAFTAR ISI I II III IV V VI PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA METODOLOGI PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI HASIL DAN PENGUJIAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI... i. DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GAMBAR... vii

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI... i. DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii BAB I PENDAHULUAN... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang... Error! Bookmark

Lebih terperinci

HALAMAN PERNYATAAN. Yogyakarta, 22 Agustus 2017 Yang menyatakan, Sitti Fadillah Umayah

HALAMAN PERNYATAAN. Yogyakarta, 22 Agustus 2017 Yang menyatakan, Sitti Fadillah Umayah HALAMAN PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Sitti Fadillah Umayah NIM : 20130140193 Program studi : Teknik Informatika Fakultas : Teknik Jenis karya : Skripsi Judul karya : Penerapan

Lebih terperinci

UKDW BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengenalan pola adalah proses mengenali suatu objek berdasarkan data yang tersedia. Dengan pengenalan pola, komputer dapat mengenali pola dan bentuk yang dikenali

Lebih terperinci

BAB I.PENDAHULUAN. tersebut menghasilkan ciri khas tersendiri untuk masing-masing daerahnya, salah satunya

BAB I.PENDAHULUAN. tersebut menghasilkan ciri khas tersendiri untuk masing-masing daerahnya, salah satunya BAB I.PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia terdiri dari berbagai macam suku dan kebudayan. Berbagai kebudayaan tersebut menghasilkan ciri khas tersendiri untuk masing-masing daerahnya, salah satunya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini mengambil tempat di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi di Jl. Lingkar Selatan, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KARAKTER PLAT NOMOR KENDARAAN MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR ICZ DAN ZCZ DENGAN METODE KLASIFIKASI K-NN RADEN PUTRI AYU PRAMESTI

IDENTIFIKASI KARAKTER PLAT NOMOR KENDARAAN MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR ICZ DAN ZCZ DENGAN METODE KLASIFIKASI K-NN RADEN PUTRI AYU PRAMESTI IDENTIFIKASI KARAKTER PLAT NOMOR KENDARAAN MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR ICZ DAN ZCZ DENGAN METODE KLASIFIKASI K-NN RADEN PUTRI AYU PRAMESTI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

EKSTRAKSI CIRI TRANSFORMASI CURVELET DISKRIT UNTUK MENDETEKSI KERUSAKAN PERMUKAAN BUAH MANGGIS SKRIPSI

EKSTRAKSI CIRI TRANSFORMASI CURVELET DISKRIT UNTUK MENDETEKSI KERUSAKAN PERMUKAAN BUAH MANGGIS SKRIPSI EKSTRAKSI CIRI TRANSFORMASI CURVELET DISKRIT UNTUK MENDETEKSI KERUSAKAN PERMUKAAN BUAH MANGGIS SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Strata-1 Pada Prodi Teknik Informatika Fakultas

Lebih terperinci

DETEKSI CACAT PERMUKAAN BUAH MANGGIS BERBASIS PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KLASIFIKASI SUPPORT VECTOR MACHINE

DETEKSI CACAT PERMUKAAN BUAH MANGGIS BERBASIS PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KLASIFIKASI SUPPORT VECTOR MACHINE DETEKSI CACAT PERMUKAAN BUAH MANGGIS BERBASIS PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KLASIFIKASI SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) ( Detection Mangosteen s Surface Defect Based-On Image Processing Using Support

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA EKSTRAKSI FITUR TINGKAT RENDAH MENGGUNAKAN METODE

PERBANDINGAN KINERJA EKSTRAKSI FITUR TINGKAT RENDAH MENGGUNAKAN METODE PERBANDINGAN KINERJA EKSTRAKSI FITUR TINGKAT RENDAH MENGGUNAKAN METODE Gray Level Co-occurrence Matrix (GLCM) dan GABOR FILTER DALAM PENGENALAN MOTIF BATIK OLEH : ANUGRAH SURADIPURWO NIM : 41508110061

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian untuk pengenalan nama objek dua dimensi pada citra

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian untuk pengenalan nama objek dua dimensi pada citra BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian untuk pengenalan nama objek dua dimensi pada citra adalah sebagai berikut. Gambar 3.1 Desain Penelitian 34 35 Penjelasan dari skema gambar

Lebih terperinci

KLASIFIKASI WILAYAH DESA-PERDESAAN DAN DESA-PERKOTAAN WILAYAH KABUPATEN SEMARANG DENGAN SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM)

KLASIFIKASI WILAYAH DESA-PERDESAAN DAN DESA-PERKOTAAN WILAYAH KABUPATEN SEMARANG DENGAN SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) KLASIFIKASI WILAYAH DESA-PERDESAAN DAN DESA-PERKOTAAN WILAYAH KABUPATEN SEMARANG DENGAN SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) SKRIPSI Disusun Oleh : MEKAR SEKAR SARI NIM. 24010210120008 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

KLASIFIKASI KAYU DENGAN MENGGUNAKAN NAÏVE BAYES-CLASSIFIER

KLASIFIKASI KAYU DENGAN MENGGUNAKAN NAÏVE BAYES-CLASSIFIER KLASIFIKASI KAYU DENGAN MENGGUNAKAN NAÏVE BAYES-CLASSIFIER ACHMAD FAHRUROZI 1 1 Universitas Gunadarma, achmad.fahrurozi12@gmail.com Abstrak Masalah yang akan diangkat dalam makalah ini adalah bagaimana

Lebih terperinci

PENGENALAN CITRA TULISAN TANGAN DOKTER DENGAN MENGGUNAKAN SVM DAN FILTER GABOR

PENGENALAN CITRA TULISAN TANGAN DOKTER DENGAN MENGGUNAKAN SVM DAN FILTER GABOR PENGENALAN CITRA TULISAN TANGAN DOKTER DENGAN MENGGUNAKAN SVM DAN FILTER GABOR Angga Lisdiyanto (1), Lukman Zaman P.C.S.W (2) Teknik Informatika, Universitas Islam Lamongan (1) Teknik Informatika, Sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan beberapa karya yang mempermudah urusan manusia. Dan salah

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan beberapa karya yang mempermudah urusan manusia. Dan salah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan dengan banyaknya temuan-temuan terbaru hasil penelitian dari para pakar teknologi, menghasilkan beberapa karya

Lebih terperinci

PENGENALAN AKSARA BALI MENGGUNAKAN METODE MODIFIED DIRECTION FEATURE DAN ALGORITMA GENERALIZED LEARNING VECTOR QUANTIZATION (GLVQ)

PENGENALAN AKSARA BALI MENGGUNAKAN METODE MODIFIED DIRECTION FEATURE DAN ALGORITMA GENERALIZED LEARNING VECTOR QUANTIZATION (GLVQ) PENGENALAN AKSARA BALI MENGGUNAKAN METODE MODIFIED DIRECTION FEATURE DAN ALGORITMA GENERALIZED LEARNING VECTOR QUANTIZATION (GLVQ) KOMPETENSI KOMPUTASI SKRIPSI NI WAYAN DEVIYANTI SEPTIARI NIM. 1108605004

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.1 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Hardware a. Prosesor : Intel Core i5-3230m CPU @ 2.60GHz b. Memori : 4.00 GB c.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian penerapan metode Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian penerapan metode Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian penerapan metode Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector Quantization (LVQ) untuk pengenalan wajahterdiri dari empat metodologi penelitian,

Lebih terperinci

Metode Kernel. Machine Learning

Metode Kernel. Machine Learning MMA10991 Topik Khusus Machine Learning Metode Kernel Dr. rer. nat. Hendri Murfi Intelligent Data Analysis (IDA) Group Departemen Matematika, Universitas Indonesia Depok 16424 Telp. +62-21-7862719/7863439,

Lebih terperinci

TRANSFORMASI MODEL WARNA YUV DAN FUZZY SUPPORT VECTOR MACHINE UNTUK KLASIFIKASI CITRA SATELIT

TRANSFORMASI MODEL WARNA YUV DAN FUZZY SUPPORT VECTOR MACHINE UNTUK KLASIFIKASI CITRA SATELIT TRANSFORMASI MODEL WARNA YUV DAN FUZZY SUPPORT VECTOR MACHINE UNTUK KLASIFIKASI CITRA SATELIT Ahmad Afif Supianto 1, Sutrisno 2 Informatika/Ilmu Komputer, Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer,

Lebih terperinci

PENGUKURAN KEMIRIPAN CITRA BERBASIS WARNA, BENTUK, DAN TEKSTUR MENGGUNAKAN BAYESIAN NETWORK RIZKI PEBUARDI

PENGUKURAN KEMIRIPAN CITRA BERBASIS WARNA, BENTUK, DAN TEKSTUR MENGGUNAKAN BAYESIAN NETWORK RIZKI PEBUARDI PENGUKURAN KEMIRIPAN CITRA BERBASIS WARNA, BENTUK, DAN TEKSTUR MENGGUNAKAN BAYESIAN NETWORK RIZKI PEBUARDI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Support Vector Machines (SVM) merupakan salah satu metode machine

BAB III METODOLOGI. Support Vector Machines (SVM) merupakan salah satu metode machine BAB III METODOLOGI 3.1 Hipotesis Support Vector Machines (SVM) merupakan salah satu metode machine learning yang dapat melakukan klasifikasi data dengan sangat baik. Metode ini bertujuan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. a. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. a. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam penelitian ini adalah BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 Alat Penelitian a. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Prosesor Intel (R) Atom (TM) CPU N550

Lebih terperinci

Gambar 15 Contoh pembagian citra di dalam sistem segmentasi.

Gambar 15 Contoh pembagian citra di dalam sistem segmentasi. dalam contoh ini variance bernilai 2000 I p I t 2 = (200-150) 2 + (150-180) 2 + (250-120) I p I t 2 = 28400. D p (t) = exp(-28400/2*2000) D p (t) = 8.251 x 10-4. Untuk bobot t-link {p, t} dengan p merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini teknologi sudah semakin berkembang, hal ini tentunya memberi pengaruh juga dalam berkembangnya ilmu pengetahuan. Perkembangan tersebut juga berpengaruh pada

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang Latar Belakang PENDAHULUAN Biometrik adalah ilmu untuk menetapkan identitas seseorang berdasarkan ciri fisik, kimia, ataupun tingkah laku dari orang tersebut. Dewasa ini, biometrik telah menjadi suatu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Tahapan analisis merupakan tahapan untuk mengetahui tahapan awal didalam sebuah sistem pendeteksian filter sobel. Didalam aplikasi filter sobel ini

Lebih terperinci

PENGENALAN AKSARA JAWAMENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ)

PENGENALAN AKSARA JAWAMENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) PENGENALAN AKSARA JAWAMENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) Alfa Ceria Agustina (1) Sri Suwarno (2) Umi Proboyekti (3) sswn@ukdw.ac.id othie@ukdw.ac.id Abstraksi Saat ini jaringan saraf tiruan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI JENIS SHOREA (MERANTI) MENGGUNAKAN ALGORITME VOTING FEATURE INTERVALS 5 BERDASARKAN KARAKTERISTIK MORFOLOGI DAUN EVI SUSANTI

IDENTIFIKASI JENIS SHOREA (MERANTI) MENGGUNAKAN ALGORITME VOTING FEATURE INTERVALS 5 BERDASARKAN KARAKTERISTIK MORFOLOGI DAUN EVI SUSANTI IDENTIFIKASI JENIS SHOREA (MERANTI) MENGGUNAKAN ALGORITME VOTING FEATURE INTERVALS 5 BERDASARKAN KARAKTERISTIK MORFOLOGI DAUN EVI SUSANTI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 merupakan desain penelitian yang akan digunakan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 merupakan desain penelitian yang akan digunakan pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Desain Penelitian Gambar 3.1 merupakan desain penelitian yang akan digunakan pada proses pengenalan huruf tulisan tangan Katakana menggunakan metode Fuzzy Feature Extraction

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE KLASIFIKASI SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) PADA DATA AKREDITASI SEKOLAH DASAR (SD) DI KABUPATEN MAGELANG

PENERAPAN METODE KLASIFIKASI SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) PADA DATA AKREDITASI SEKOLAH DASAR (SD) DI KABUPATEN MAGELANG ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 811-820 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENERAPAN METODE KLASIFIKASI SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) PADA

Lebih terperinci

ANALISIS GRAFOLOGI BERDASARKAN HURUF a DAN t MENGGUNAKAN ALGORITME K-NEAREST NEIGHBOR AMANDA KARATIKA HUBEIS

ANALISIS GRAFOLOGI BERDASARKAN HURUF a DAN t MENGGUNAKAN ALGORITME K-NEAREST NEIGHBOR AMANDA KARATIKA HUBEIS ANALISIS GRAFOLOGI BERDASARKAN HURUF a DAN t MENGGUNAKAN ALGORITME K-NEAREST NEIGHBOR AMANDA KARATIKA HUBEIS DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

SISTEM PENDETEKSI WAJAH MANUSIA PADA CITRA DIGITAL

SISTEM PENDETEKSI WAJAH MANUSIA PADA CITRA DIGITAL 1 SISTEM PENDETEKSI WAJAH MANUSIA PADA CITRA DIGITAL (Human Face Detection System on Digital Images) Setyo Nugroho 1, Agus Harjoko 2 Program Studi Ilmu Komputer Program Pascasarjana Universitas Gadjah

Lebih terperinci

Bulu mata. Generalisasi= Jumlah pola dikenali dengan benar x 100% Jumlah total pola

Bulu mata. Generalisasi= Jumlah pola dikenali dengan benar x 100% Jumlah total pola Generalisasi Hasil penelitian ini diukur menggunakan nilai konvergen dan generalisasi. Nilai konvergen adalah tingkat kecepatan jaringan untuk mempelajari pola input yang dinyatakan dalam satuan iterasi

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL PEMODELAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORKS DAN KERNEL SMOOTHING PADA DATA REGRESI NON LINIER

PERBANDINGAN HASIL PEMODELAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORKS DAN KERNEL SMOOTHING PADA DATA REGRESI NON LINIER TUGAS AKHIR - ST 1325 PERBANDINGAN HASIL PEMODELAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORKS DAN KERNEL SMOOTHING PADA DATA REGRESI NON LINIER ADITYA HIDAYAT JATI NRP 1302100044 Dosen Pembimbing Dra. Kartika Fitriasari,

Lebih terperinci

DETEKSI DAN SEGMENTASI OTOMATIS DERET PADA CITRA METERAN AIR

DETEKSI DAN SEGMENTASI OTOMATIS DERET PADA CITRA METERAN AIR DETEKSI DAN SEGMENTASI OTOMATIS DERET PADA CITRA METERAN AIR Naser Jawas STIKOM Bali Jl. Raya Puputan, No.86, Renon, Denpasar, Bali Email: naser.jawas@gmail.com ABSTRAK Meter air adalah sebuah alat yang

Lebih terperinci

Karakteristik Spesifikasi

Karakteristik Spesifikasi Sinyal yang masuk difilter ke dalam sinyal frekuensi rendah (low-pass filter) dan sinyal frekuensi tinggi (high-pass filter) Lakukan downsampling pada kedua sinyal tersebut Low-pass frekuensi hasil downsampling

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN IMPLEMENTASI KERNEL PADA LIBRARY LibSVM UNTUK KLASIFIKASI SENTIMEN MENGGUNAKAN WEKA

ANALISIS PERBANDINGAN IMPLEMENTASI KERNEL PADA LIBRARY LibSVM UNTUK KLASIFIKASI SENTIMEN MENGGUNAKAN WEKA ANALISIS PERBANDINGAN IMPLEMENTASI KERNEL PADA LIBRARY LibSVM UNTUK KLASIFIKASI SENTIMEN MENGGUNAKAN WEKA Prawidya Destarianto 1, Wahyu Kurnia Dewanto 2, Hermawan Arief Putranto 3 1,2,3 Jurusan, Teknologi

Lebih terperinci

PENGENALAN KUALITAS BUAH JERUK KINTAMANI MENGGUNAKAN METODE SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) KOMPETENSI KOMPUTASI SKRIPSI KOMANG SONIYA GUNAWAN

PENGENALAN KUALITAS BUAH JERUK KINTAMANI MENGGUNAKAN METODE SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) KOMPETENSI KOMPUTASI SKRIPSI KOMANG SONIYA GUNAWAN PENGENALAN KUALITAS BUAH JERUK KINTAMANI MENGGUNAKAN METODE SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) KOMPETENSI KOMPUTASI SKRIPSI KOMANG SONIYA GUNAWAN 1008605032 JURUSAN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

Pengantar Support Vector Machine

Pengantar Support Vector Machine Pengantar Support Vector Machine Anto Satriyo Nugroho February 8, 2007 1 Pengantar Pattern Recognition (PR) didefinisikan sebagai proses pemetaan suatu data ke dalam konsep tertentu yang telah didefinisikan

Lebih terperinci

KAJIAN KEMAMPUAN GENERALISASI SUPPORT VECTOR MACHINE DALAM PENGENALAN JENIS SPLICE SITES PADA BARISAN DNA

KAJIAN KEMAMPUAN GENERALISASI SUPPORT VECTOR MACHINE DALAM PENGENALAN JENIS SPLICE SITES PADA BARISAN DNA KAJIAN KEMAMPUAN GENERALISASI SUPPORT VECTOR MACHINE DALAM PENGENALAN JENIS SPLICE SITES PADA BARISAN DNA Djati Kerami dan Hendri Murfi Departemen Matematika, FMIPA, Universitas Indonesia, Depok 16424,

Lebih terperinci

i. Perangkat Keras Prosesor Intel Pentium(R) Dual-Core CPU 2.20 GHz

i. Perangkat Keras Prosesor Intel Pentium(R) Dual-Core CPU 2.20 GHz Data yang pada awalnya berupa chanel stereo diubah ke dalam chanel mono. Kemudian data tersebut disimpan dengan file berekstensi WAV. Praproses Pada tahap ini dilakukan ekstraksi ciri menggunakan metode

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Generalisasi =

HASIL DAN PEMBAHASAN. Generalisasi = 6 Kelas Target Sidik jari individu 5 0000100000 Sidik jari individu 6 0000010000 Sidik jari individu 7 0000001000 Sidik jari individu 8 0000000100 Sidik jari individu 9 0000000010 Sidik jari individu 10

Lebih terperinci

Generalisasi rata-rata (%)

Generalisasi rata-rata (%) Lingkungan Pengembangan Sistem Sistem dikembangkan menggunakan kompiler Matlab R2008b dan sistem operasi Windows 7. Spesifikasi hardware komputer yang digunakan adalah Processor Intel (R) Atom (TM) CPU

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI TANDA TANGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA DOUBLE BACKPROPAGATION ABSTRAK

IDENTIFIKASI TANDA TANGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA DOUBLE BACKPROPAGATION ABSTRAK IDENTIFIKASI TANDA TANGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA DOUBLE BACKPROPAGATION Disusun oleh: Togu Pangaribuan 0722087 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jl. Prof.Drg. Suria Sumantri, MPH No. 65, Bandung

Lebih terperinci

Oleh: Angger Gusti Zamzany( ) Dosen Pembimbing: Dr. Dwi Ratna Sulistyaningrum, S.Si, M.T.

Oleh: Angger Gusti Zamzany( ) Dosen Pembimbing: Dr. Dwi Ratna Sulistyaningrum, S.Si, M.T. Oleh: Angger Gusti Zamzany(1210100 073) Dosen Pembimbing: Dr. Dwi Ratna Sulistyaningrum, S.Si, M.T. DAFTAR ISI I II III IV V VI PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA METODOLOGI PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PENGUJIAN

Lebih terperinci

Penggunaan Jaringan Syaraf Tiruanuntuk Membaca Karakter pada Formulir Nilai Mata Kuliah

Penggunaan Jaringan Syaraf Tiruanuntuk Membaca Karakter pada Formulir Nilai Mata Kuliah Vol. 14, No. 1, 61-68, Juli 2017 Penggunaan Jaringan Syaraf Tiruanuntuk Membaca Karakter pada Formulir Nilai Mata Kuliah La Surimi, Hendra, Diaraya Abstrak Jaringan syaraf tiruan (JST) telah banyak diaplikasikan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANALISIS PENGENALAN HURUF ARAB MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DAN K-NEAREST NEIGHBOR

PERBANDINGAN ANALISIS PENGENALAN HURUF ARAB MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DAN K-NEAREST NEIGHBOR PERBANDINGAN ANALISIS PENGENALAN HURUF ARAB MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DAN K-NEAREST NEIGHBOR Ragil Anggararingrum Perwira Nagara¹, Adiwijaya², Ratri Dwi Atmaja³ ¹Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. turun-temurun oleh nenek moyang masyarakat suku jawa. Zaman dahulu

BAB I PENDAHULUAN. turun-temurun oleh nenek moyang masyarakat suku jawa. Zaman dahulu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aksara jawa merupakan khazanah budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun oleh nenek moyang masyarakat suku jawa. Zaman dahulu masyarakat suku jawa menggunakan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ALGORITMA PENGUBAHAN UKURAN CITRA BERBASISKAN ANALISIS GRADIEN DENGAN PENDEKATAN POLINOMIAL

PENGEMBANGAN ALGORITMA PENGUBAHAN UKURAN CITRA BERBASISKAN ANALISIS GRADIEN DENGAN PENDEKATAN POLINOMIAL PENGEMBANGAN ALGORITMA PENGUBAHAN UKURAN CITRA BERBASISKAN ANALISIS GRADIEN DENGAN PENDEKATAN POLINOMIAL Eric Christopher #1, Dr. Ir. Rinaldi Munir, M. T. #2 #School of Electrical Engineering and Informatics,

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN WAJAH BERBASIS METODA FISHERFACE TUGAS AKHIR. Febrian Ardiyanto NIM :

SISTEM PENGENALAN WAJAH BERBASIS METODA FISHERFACE TUGAS AKHIR. Febrian Ardiyanto NIM : SISTEM PENGENALAN WAJAH BERBASIS METODA FISHERFACE TUGAS AKHIR Oleh Febrian Ardiyanto NIM : 13203137 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2007

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI TWITTER SENTIMENT ANALYSIS UNTUK REVIEW FILM MENGGUNAKAN ALGORITMA SUPPORT VECTOR MACHINE

IMPLEMENTASI TWITTER SENTIMENT ANALYSIS UNTUK REVIEW FILM MENGGUNAKAN ALGORITMA SUPPORT VECTOR MACHINE Jurnal Informatika Polinema ISSN: 2407-070X IMPLEMENTASI TWITTER SENTIMENT ANALYSIS UNTUK REVIEW FILM MENGGUNAKAN ALGORITMA SUPPORT VECTOR MACHINE Faisal Rahutomo 1, Pramana Yoga Saputra 2, Miftahul Agtamas

Lebih terperinci

Klasifikasi Citra Menggunakan Metode Minor Component Analysis pada Sistem Temu Kembali Citra

Klasifikasi Citra Menggunakan Metode Minor Component Analysis pada Sistem Temu Kembali Citra Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, Vol 15 No. 2, Desember 2010 : 38-41 Klasifikasi Citra Menggunakan Metode Minor Component Analysis pada Sistem Temu Kembali Citra Vera Yunita, Yeni Herdiyeni Departemen Ilmu

Lebih terperinci

BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI. menawarkan pencarian citra dengan menggunakan fitur low level yang terdapat

BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI. menawarkan pencarian citra dengan menggunakan fitur low level yang terdapat BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI 3.1 Permasalahan CBIR ( Content Based Image Retrieval) akhir-akhir ini merupakan salah satu bidang riset yang sedang berkembang pesat (Carneiro, 2005, p1). CBIR ini menawarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mencapai tujuan pembangunan ekonomi diperlukan peran serta lembaga keuangan untuk membiayai pembangunan tersebut. Lembaga keuangan memegang peranan penting dalam

Lebih terperinci

PEMODELAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGENALAN KATA PADA BERBAGAI KONDISI KESEHATAN PEMBICARA BAYU INDRAYANA

PEMODELAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGENALAN KATA PADA BERBAGAI KONDISI KESEHATAN PEMBICARA BAYU INDRAYANA PEMODELAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGENALAN KATA PADA BERBAGAI KONDISI KESEHATAN PEMBICARA BAYU INDRAYANA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

SVM untuk Regresi. Machine Learning

SVM untuk Regresi. Machine Learning MMA10991 Topik Khusus - Machine Learning Dr. rer. nat. Hendri Murfi Intelligent Data Analysis (IDA) Group Departemen Matematika, Universitas Indonesia Depok 16424 Telp. +62-21-7862719/7863439, Fax. +62-21-7863439,

Lebih terperinci

PENDETEKSIAN JENIS DAN KELAS AROMA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ONE-VS-ONE DAN METODE ONE-VS-REST

PENDETEKSIAN JENIS DAN KELAS AROMA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ONE-VS-ONE DAN METODE ONE-VS-REST MAKARA, SAINS, VOL. 7, NO.3, DESEMBER 2003 PENDETEKSIAN JENIS DAN KELAS AROMA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ONE-VS-ONE DAN METODE ONE-VS-REST Zuherman Rustam 1,3, Benyamin Kusumoputro 2,3 dan Belawati Widjaja

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 1-6 1

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 1-6 1 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 1-6 1 Pengenalan Tulisan Tangan Huruf Latin Bersambung Secara Real Time Menggunakan Algoritma Learning Vector Quantization Ulir Rohwana dan M Isa Irawan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Citra Citra (image) sebagai salah satu komponen multimedia memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Citra mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki oleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengolahan Citra Digital [3] Citra atau gambar didefinisikan sebagai sebuah fungsi dua dimensi, f(x,y), di mana x dan y adalah koordinat bidang datar, dan harga fungsi f di setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak kemungkinan tulisan dengan huruf yang khas mempunyai histories

BAB I PENDAHULUAN. banyak kemungkinan tulisan dengan huruf yang khas mempunyai histories BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan sebuah tulisan bagi masyarakat, merupakan hal yang penting untuk berkomunikasi dengan orang lain selain dengan bahasa (lisan). Disisi lain banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengembangan teknologi diharapkan menghasilkan berbagai hal yang berguna untuk memenuhi kebutuhan masyarakat serta memberi kemudahan dan kenyamanan pada pengguna

Lebih terperinci

PENYAJIAN SISTEM INFORMASI SPASIAL SUMBER DAYA ALAM DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK PMAPPER AMALIA RAHMAWATI G

PENYAJIAN SISTEM INFORMASI SPASIAL SUMBER DAYA ALAM DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK PMAPPER AMALIA RAHMAWATI G PENYAJIAN SISTEM INFORMASI SPASIAL SUMBER DAYA ALAM DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK PMAPPER AMALIA RAHMAWATI G64103020 DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

Aplikasi Pengolahan Citra Dalam Pengenalan Pola Huruf Ngalagena Menggunakan MATLAB

Aplikasi Pengolahan Citra Dalam Pengenalan Pola Huruf Ngalagena Menggunakan MATLAB Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Aplikasi Pengolahan Citra Dalam Pengenalan Pola Huruf Ngalagena Menggunakan MATLAB Dani Rohpandi 1), Asep Sugiharto 2),

Lebih terperinci

Identifikasi Jenis Kayu Menggunakan Support Vector Machine Berbasis Data Citra

Identifikasi Jenis Kayu Menggunakan Support Vector Machine Berbasis Data Citra Tersedia secara online di: http://journal.ipb.ac.id/index.php/jika Volume 3 Nomor 1 halaman 1-8 ISSN: 2089-6026 Identifikasi Jenis Kayu Menggunakan Support Vector Machine Berbasis Data Citra Wood Type

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang algoritma.

BAB II DASAR TEORI. Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang algoritma. BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang algoritma. 2.1. Microsoft Visual Studio Microsoft Visual Studio adalah sebuah software yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. tangan huruf vokal seperti terlihat pada gambar 3.1.

BAB III PERANCANGAN SISTEM. tangan huruf vokal seperti terlihat pada gambar 3.1. BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Alur Penelitian Perancangan sistem simulasi identifikasi dan pengenalan pola tulisan tangan huruf vokal seperti terlihat pada gambar 3.1. Pengambilan data Pre-processing

Lebih terperinci

Analisis Akurasi Support Vector Machine...

Analisis Akurasi Support Vector Machine... ANALISIS AKURASI SUPPORT VECTOR MACHINE DENGAN FUNGSI KERNEL GAUSSIAN RBF UNTUK PRAKIRAAN BEBAN LISTRIK HARIAN SEKTOR INDUSTRI Luqman Assaffat 1 * 1 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

TOLERANSI UNJUK PENGENALAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENAMBAHAN DERAU DAN SUDUT PUTARAN TERHADAP POLA KARAKTER TULISAN TANGAN JENIS ANGKA

TOLERANSI UNJUK PENGENALAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENAMBAHAN DERAU DAN SUDUT PUTARAN TERHADAP POLA KARAKTER TULISAN TANGAN JENIS ANGKA Iwan Suhardi, Toleransi Jaringan Syaraf Tiruan TOLERANSI UNJUK PENGENALAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENAMBAHAN DERAU DAN SUDUT PUTARAN TERHADAP POLA KARAKTER TULISAN TANGAN JENIS ANGKA Iwan Suhardi Jurusan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : PUSPHITA ANNA OCTAVIANI NIM PENERAPAN METODE KLASIFIKASI SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM)

SKRIPSI. Oleh : PUSPHITA ANNA OCTAVIANI NIM PENERAPAN METODE KLASIFIKASI SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) PENERAPAN METODE KLASIFIKASI SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) PADA DATA AKREDITASI SEKOLAH DASAR (SD) DI KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI Oleh : PUSPHITA ANNA OCTAVIANI NIM. 24010210120043 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Studi Pada penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa jurnal sebagai tinjauan studi, yaitu sebagai berikut : a. Pengenalan Huruf Bali Menggunakan Metode Modified

Lebih terperinci

Support Vector Machine

Support Vector Machine MMA10991 Topik Khusus Machine Learning Dr. rer. nat. Hendri Murfi Intelligent Data Analysis (IDA) Group Departemen Matematika, Universitas Indonesia Depok 16424 Telp. +62-21-7862719/7863439, Fax. +62-21-7863439,

Lebih terperinci

PENGENALAN AKSARA JAWA MENGGUNAKAN OPERATOR PREWITT

PENGENALAN AKSARA JAWA MENGGUNAKAN OPERATOR PREWITT PENGENALAN AKSARA JAWA MENGGUNAKAN OPERATOR PREWITT SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelas Sarjana Komputer (S.Kom.) Pada Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

Pengembangan Algoritma Pengubahan Ukuran Citra Berbasiskan Analisis Gradien dengan Pendekatan Polinomial

Pengembangan Algoritma Pengubahan Ukuran Citra Berbasiskan Analisis Gradien dengan Pendekatan Polinomial Pengembangan Algoritma Pengubahan Ukuran Citra Berbasiskan Analisis Gradien dengan Pendekatan Polinomial Eric Christopher School of Electrical Engineering and Informatics, Institute Technology of Bandung,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Program Aplikasi Dalam proses identifikasi karakter pada plat nomor dan tipe kendaraan banyak menemui kendala. Masalah-masalah yang ditemui adalah proses

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis, terlebih lagi bagi perusahaan besar, tidak lepas dari adanya proses jual beli saham. Saham secara umum merupakan surat berharga yang dapat

Lebih terperinci

HALAMAN PERNYATAAN. Yogyakarta, 26 Juli 2017 Yang menyatakan, Jaenudin

HALAMAN PERNYATAAN. Yogyakarta, 26 Juli 2017 Yang menyatakan, Jaenudin HALAMAN PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Jaenudin NIM : 20130140074 Program studi : Teknik Informatika Fakultas : Teknik Jenis karya : Skripsi Judul karya : Penerapan Transformasi

Lebih terperinci

PENGENALAN POLA GARIS DASAR KALIMAT PADA TULISAN TANGAN UNTUK MENGETAHUI KARAKTER SESEORANG DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILIENT BACKPROPAGATION

PENGENALAN POLA GARIS DASAR KALIMAT PADA TULISAN TANGAN UNTUK MENGETAHUI KARAKTER SESEORANG DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILIENT BACKPROPAGATION PENGENALAN POLA GARIS DASAR KALIMAT PADA TULISAN TANGAN UNTUK MENGETAHUI KARAKTER SESEORANG DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILIENT BACKPROPAGATION ABSTRAK Juventus Suharta (0722026) Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori yang berkaitan dengan pemrosesan data untuk sistem pengenalan gender pada skripsi ini, meliputi cropping dan resizing ukuran citra, konversi citra

Lebih terperinci

PENGENALAN TULISAN TANGAN AKSARA BATAK TOBA MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BERBASIS MULTILAYER PERCEPTRON

PENGENALAN TULISAN TANGAN AKSARA BATAK TOBA MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BERBASIS MULTILAYER PERCEPTRON PENGENALAN TULISAN TANGAN AKSARA BATAK TOBA MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BERBASIS MULTILAYER PERCEPTRON Disusun oleh : Nama : J. Rio Sihombing NRP : 0322129 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA PENGENALAN KARAKTER MANDARIN DENGAN METODE BACK PROPAGATION

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA PENGENALAN KARAKTER MANDARIN DENGAN METODE BACK PROPAGATION UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 PENGENALAN KARAKTER MANDARIN DENGAN METODE BACK PROPAGATION DANIEL / 0600609706 MICHAEL WITANTO

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses

BAB 2 LANDASAN TEORI. fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Neuro Fuzzy Neuro-fuzzy sebenarnya merupakan penggabungan dari dua studi utama yaitu fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR APLIKASI PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN DENGAN METODE OPTICAL CHARACTER RECOGNITION (OCR)

TUGAS AKHIR APLIKASI PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN DENGAN METODE OPTICAL CHARACTER RECOGNITION (OCR) TUGAS AKHIR APLIKASI PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN DENGAN METODE OPTICAL CHARACTER RECOGNITION (OCR) Diajukan untuk Memenuhi Tujuan dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Pada Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS POLA KEMIRINGAN TULISAN TANGAN UNTUK MENGIDENTIFIKASI KEPRIBADIAN SESEORANG MENGGUNAKAN SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM)

ANALISIS POLA KEMIRINGAN TULISAN TANGAN UNTUK MENGIDENTIFIKASI KEPRIBADIAN SESEORANG MENGGUNAKAN SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) Journal of Informatics and Technology, Vol 2, No 3, Tahun 2013, p 92-102 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/joint ANALISIS POLA KEMIRINGAN TULISAN TANGAN UNTUK MENGIDENTIFIKASI KEPRIBADIAN SESEORANG

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL KLASIFIKASI ANALISIS DISKRIMINAN DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

PERBANDINGAN HASIL KLASIFIKASI ANALISIS DISKRIMINAN DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN TUGAS AKHIR - ST 1325 PERBANDINGAN HASIL KLASIFIKASI ANALISIS DISKRIMINAN DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ANANG SETIYO BUDI NRP 1303 100 060 Dosen Pembimbing Dra. Kartika Fitriasari, M.Si Adatul Mukarromah,

Lebih terperinci