KERANGKA RENSTRA DEPARTEMEN/UNIT KERJA: Berbasis Rencana Strategis RSCM-FKUI
|
|
- Suryadi Kusumo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KERANGKA RENSTRA DEPARTEMEN/UNIT KERJA: Berbasis Rencana Strategis RSCM-FKUI
2 Tim Konsultan 1. Dr. Ir Budhi Prihartono, DEA 2. Yassierli, Ph.D 3. Dr. Ir. Tota Simatupang, Meng 4. Dr. Ir. Moh Nurman Helmi, DEA 5. Asep Dian H, SSi, MT 6. Galih Purwandoko, SH 2
3 TUJUAN 1. Memahami secara lebih baik konsep dan prinsip dasar pengembangan dan eksekusi rencana strategis (renstra) organisasi 2. Memahami secara lebih baik proses pengembangan dan eksekusi renstra organisasi 3. Diskusi rencana tindak lanjut 3
4 Definisi Rencana strategis (renstra) menggambarkan keputusan organisasi tentang arah dan prioritas strategis organisasi yang diperlukan guna memampukannya dalam mencapai target kinerja yang berkelanjutan (Allison, 2005) Mengapa RENSTRA dibutuhkan bagi organisasi publik: 1. Lingkungan eksternal organisasi berubah setiap saat : tuntutan stakeholders inti organisasi dapat berubah setiap saat dan bisa menjadi saling berlawanan tuntutan antar stakeholders. 2. Lingkungan internal organisasi sebagai akibat dari butir 1) di atas dapat mempunyai penurunan kemampuan inti organisasi. 3. Organisasi mempunyai keterbatasan sumber daya (finansial dan non finansial) 4
5 Manfaat Perencanaan Strategis (1) Manfaat Perencanaan Strategis (Michael Allison & Jude Kaye, 2005) (1) Pemahaman yang lebih jelas mengenai arah visi strategis organisasi (2) Membantu organisasi mengantisipasi langkah untuk menjalankan misi dan mewujudkan visi dan strategi organisasi (3) Anggota organisasi akan bekerja bahu-membahu untuk berfokus pada prioritasprioritas strategis organisasi (4) Pemahaman yang lebih baik tentang lingkungan yang berubah dengan cepat. (5) Menjaga organisasi tetap fokus ke masa depan, selain juga ke masa sekarang (6) Memperkuat prinsip-prinsip yang termuat dalam misi, visi, dan strategi organisasi (7) Mendorong perencanaan dan komunikasi lintas fungsional (8) Membuat prioritas kemana sumber daya akan diarahkan (9) Membangun jembatan bagi proses perencanaan taktis dan jangka pendek (10) Mendorong para pengambil keputusan di tingkat eselon 1, 2 dan 3 organisasi untuk melihat perencanaan dari perspektif makro, mengarahkan mereka pada sasaran inti organisasi, sehingga dapat berkontribusi untuk mencapainya. 5
6 Renstra in Action : Pengembangan dan Pengendalian Eksekusi Renstra Organisasi Proses penetapan KPI dikembangkan Akhir tahun / Awal tahun Focus of today s discussion Menentukan arah Strategi (RENSTRA) KPIs Mengukur nilai tambah Penentuan Insentif (Pay For Performance) & konsekuensi Menggunakan realisasi pencapaian target KPI untuk menentukan permasalahan & RTL Akhir tahun (Rencana Tindak Lanjut) Rewards and consequences Minimal 2 kali/tahun Performance dialogue Budaya Kinerja Monitoring Targets & performance contracts Traffic light Segenap unit kerja & pegawai membuat kontrak kinerja Atasan melakukan pemantauan pencapaian kinerja & hambatan Tercapai Mendekati target Jauh dari target Setiap saat Bln Januari /Februari 6
7 Permasalahan Renstra in Action pada Organisasi Publik : 1. Sasaran strategis organisasi yang dipilih biasanya belum menjawab tantangan strategisnya (minim atau tidak ada agenda perubahan) 2. Minim dukungan umpan balik atau data & informasi `yang relevan, terukur, dan terkini tentang status kemajuan Renstra organisasi 3. Belum sejalannya antara Renstra dan Budgeting organisasi Akhir tahun / Awal tahun 11. Sistem manajemen kinerja belum dirancang dengan mengintegrasikannya dengan Renstra organisasi 12. Mekanisme reward dan consequences untuk unit kerja belum diintegrasikan dengan Renstra organisasi 9. Sedikit organisasi yang melembagakan evaluasi pencapaian target KPI Renstra organisasi secara berkala antara manajemen puncak dan pimpinan unit kerja 10. Sedikit organisasi yang memformalkan RTL Rencana Tindak Lanjut sebuah komitmen pihak manajemen puncak dan pimpinan unit kerja agar target KPI bisa dicapai atau didekati untuk dicapai di periode mendatang dengan memerhatikan tingkat risiko yang berkembang Menentukan arah Strategi (RENSTRA) Rewards and consequences Performance dialogue Budaya Kinerja Monitoring KPIs Targets & performance contracts Mengukur nilai tambah 7. Minimnya upaya untuk melembagakan pemantauan, pengukuran, dan analisa terhadap status perkembangan tingkat pencapaian target KPI Renstra pada tiap lapisan organisasi 8. Sulitnya manajemen puncak memperoleh informasi berkala, terkini, relevan, akurat tentang status pencapaian target KPI Renstra organisasi 3. KPI Renstra yang ditetapkan cenderung tidak mengarah untuk mengendalikan sasaran strategisnya 4. Memilih jenis KPI yang cenderung mudah diukur, namun tidak memastikan tercapainya sasaran strategis 5. KPI Renstra belum dikomunikasikan secara berkala Bln dan Januari dijabarkan (cascading) ke lapisanlapisan /Februari organisasi yang lebih rendah dan personil terkait 6. KPI Renstra belum sepenuhnya didukung oleh mekanisme formal kontrak kinerja antara unit kerja Setiap dan manajemen saat puncak 7
8 OUTPUT YANG HARUS ADA DALAM RENSTRA DEPARTEMEN/UNIT KERJA (1) 1. Rumusan isue Strategis (Kepentingan Stakeholders Kunci organisasi) 2. Rumusan tantangan strategis Departemen/Unit Kerja 3. Rumusan pernyataan visi, misi, dan tata nilai Departemen/Unit Kerja 4. Benchmarking 5. Analisa SWOT dan Posisi Bersaing Departemen/Unit Kerja 6. Analisa TOWS 7. Penyusunan peta strategi 8. Penyusunan matriks IKU (Indikator Kinerja Utama) 9. Kamus IKU 10. Program Strategis 11. Identifikasi, Analisa dan Mitigasi Risiko 8
9 OUTPUT YANG HARUS ADA DALAM RENSTRA DEPARTEMEN/UNIT KERJA (2) 1. Rumusan Isu Strategis Merupakan tuntutan stakeholders kunci Departemen/Unit Kerja dalam kurun waktu tahun Tuntutan stakeholders kunci tersebut dapat berupa harapan/aspirasi dan kekhawatiran stakeholders kunci Departemen/Unit Kerja. 9
10 OUTPUT YANG HARUS ADA DALAM RENSTRA DEPARTEMEN/UNIT KERJA (3) 2. Rumusan Tantangan Strategis Departemen/Unit Kerja Dirumuskan dengan menurunkannya dari stakeholders kunci Departemen (departemen/unit kerja lain di lingkungan RSCM/FKUI, pasien, mahasiswa, FKUI-RSCM, KUI, masyarakat luas, mitra kerja strategis, dll) 10
11 OUTPUT YANG HARUS ADA DALAM RENSTRA DEPARTEMEN/UNIT KERJA (4) 3. Rumusan pernyataan VISI/MISI/TATA NILAI Departemen/unit Kerja VISI : menggambarkan apa yang hendak dicapai oleh Departemen/Unit kerja (key words : ada infinite Experience) MISI : 1. Apa jasa yang hendak ditawarkan kepada stakeholders kunci Departemen/Unit Kerja 2. Berdasarkan butir 1) di atas, apa tingkat mutu yang hendak ditawarkan kepada stakeholders kunci sesuai dengan TUPOKSI Departemen/Unit Kerja TATA NILAI : 1. Bisa diturunkan dari TATA NILAI RSCM-FKUI untuk kurun waktu tahun Bisa diturunkan dari TATA NILAI DEPARTEMEN/UNIT KERJA untuk kurun waktu tahun
12 OUTPUT YANG HARUS ADA DALAM RENSTRA DEPARTEMEN/UNIT KERJA (5) 4. Benchmarking Merupakan gambaran pembanding kinerja dan proses yang bersumber dari institusi/lembaga/perusahaan lain yang dinilai BAIK dan menjadi rujukan-best practices (bisa setara atau berbeda sektor industrinya). Diperlukan untuk memastikan pilihan target kinerja dan proses bisnis Departemen/Unit Kerja mendekati atau lebih baik pada kurun waktu tahun
13 OUTPUT YANG HARUS ADA DALAM RENSTRA DEPARTEMEN/UNIT KERJA (6) 5. Analisa SWOT dan Posisi Bersaing Departemen/Unit Kerja Analisa SWOT : OPPORTUNITY (O) : peluang bisnis yang strategis yang berkembang bagi Departemen/Unit Kerja dalam kurun waktu tahun THREAT (T) : ancaman bisnis yang dipredikasi dapat terjadi pada kurun waktu tahun Ancaman bisnis tersebut dapat bersumber dari luar atau internal Departemen/Unit Kerja STRENGTH (S) : kekuatan yang dimiliki Departemen/Unit Kerja yang dimiliki pada kurun waktu tahun dalam menghadapi O dan T. WEAKNESS (W) : Kelemahan atau kekurangan Departemen/Unit Kerja yang dimiliki pada kurun waktu tahun dalam menghadapi O dan T 13
14 OUTPUT YANG HARUS ADA DALAM RENSTRA DEPARTEMEN/UNIT KERJA (7) 14
15 OUTPUT YANG HARUS ADA DALAM RENSTRA DEPARTEMEN/UNIT KERJA (7) POSISI BERSAING DEPARTEMEN/UNIT KERJA : (OPPORTUNITY) (KELEMAHAN) (KEKUATAN) (WEAKNESS) 15
16 OUTPUT YANG HARUS ADA DALAM RENSTRA DEPARTEMEN/UNIT KERJA (8) 16
17 OUTPUT YANG HARUS ADA DALAM RENSTRA DEPARTEMEN/UNIT KERJA (9) 17
18 OUTPUT YANG HARUS ADA DALAM RENSTRA DEPARTEMEN/UNIT KERJA (9) 18
19 OUTPUT YANG HARUS ADA DALAM RENSTRA DEPARTEMEN/UNIT KERJA (10) FAKTOR KEKUATAN BOBOT RATING (0 sampai dengan 100) NILAI TERBOBOT 1. Status RS sebagai rujukan nasional Tingkat tarif yang kompetitif Memiliki jenis pemeriksaan yang beragam pada semua pasar Memiliki kompetensi yang diakui untuk beberapa bidang medis Peralatan kedokteran yang mutakhir untuk beberapa bidang medis 0 6. Mempunyai staf medis berkualitas Mempunyai sistem jaminan mutu yang diakui internasional Mempunyai pusat riset medis unggulan Jumlah 58 19
20 OUTPUT YANG HARUS ADA DALAM RENSTRA DEPARTEMEN/UNIT KERJA (11) FAKTOR KELEMAHAN BOBOT RATING (0 sampai dengan 100) NILAI TERBOBOT 1. Belum memiliki sistem informasi yang terintegrasi Biaya investasi & perawatan aset medis dan lainnya cukup tinggi Belum memiliki pendidikan yang standar internasional Terbatasnya dana pelatihan peningkatan skill tenaga medis & perawat Mempunyai beberapa peralatan medis krusial dan ketinggalan zaman Belum dapat menjalankan evaluasi & kalibrasi peralatan medis secara 0 periodik Mahalnya biaya penelitian medis Kurangnya tenga medis yang punya kualifikasi S3 dan sub-spesialis Jumlah
21 OUTPUT YANG HARUS ADA DALAM RENSTRA DEPARTEMEN/UNIT KERJA (12) Nilai Sumbu Y = total nilai terbobot peluang dikurangi total nilai terbobot ancaman Nilai Sumbu Y = = 10 Nilai Sumbu X = total nilai terbobot kekuatan dikurangi total nilai terbobot kelemahan Nilai Sumbu X = = minus 7.25 or 7.25 (-7.25, 10) Sumbu Y KUADRAN II KUADRAN I KUADRAN II KUADRAN IV Sumbu X 21
22 OUTPUT YANG HARUS ADA DALAM RENSTRA DEPARTEMEN/UNIT KERJA (13) 6. Analisa TOWS FAKTOR KEKUATAN FAKTOR KELEMAHAN 1. Status RS sebagai rujukan nasional 1. Belum memiliki sistem informasi yang terintegrasi 2. Tingkat tarif yang kompetitif 2. Biaya investasi & perawatan aset yang tinggi 3. Memiliki jenis pemeriksaan yang beragam pada 3. Belum memiliki pendidikan yang standar internasional semua pasar 4. Memiliki kompetensi yang diakui untuk 4. Terbatasnya dana pelatihan beberapa bidang medis 5. Mempunyai peralatan medis yang krusial yang obsolete 5. Peralatan medis yang mutakhir 6. Belum dapat menjalankan evaluasi & kalibrasi peralatan 6. Mempunyai staf medis yang berkualitas medis 7. Mempunyai sistem jaminan mutu yang diakui 7. Mahalnya biaya penelitian medis 8. Mempunyai pusat riset medis unggulan 8. Kurangnya tenaga medis yang punyak kualifikasi S3 & sub-spesialis FAKTOR PELUANG 1. Tingginya minat RS di luar Negeri utk kerjasama 1. Terbangunnya jalinan kemitraan dengan lembaga 1. Terwujudnya peningkatan kompetensi tenaga medis 2. Keragaman penyakit internasional dan perawat 3. Lokasi geografis RS yang menguntungkan 2. Terwujudnya budaya kinerja UPT 4. Kepercayaan masyrakat yang tinggi 5. Kerjasama dengan RS pendidikan 3. Terwujudnya peningkatan kemampuan ICT 6. Potensi pasar yang besar 7. Dukungan teknologi dari supplier yang tinggi 8. Pasien rujukan dengan kasus yang beragam FAKTOR ANCAMAN 1. Ketidakpastian regulasi 1. Terwujudnya sistem pemasaran yang terintegrasi 1. Terwujudnya peningkatan kehandalan peralatan medis 2. Tingkat persaingan yang tinggi krusial 3. Banyak pasien lebih memilih berobat ke luar negeri 2. Terwujudnya peningkatan kepuasan pasien 4. Citra pengobatan alternatif yang masih tinggi 2. Terwujudnya peningkatan kemampuan proses bisnis 5. Citra masyarakat atas RS pendidikan kurang baik 6. Kenaikan harga bahan medis 3. Terwujudnya penyempurnaan sistem tata kelola 7. Kurangnya minat dokter spesialis ke RS ini 8. AFTA tahun Terwujudnya efisiensi 22
23 OUTPUT YANG HARUS ADA DALAM RENSTRA DEPARTEMEN/UNIT KERJA (14) 7. Penyusunan peta strategi Perspektif Konsumen Terwujudnya Kepuasan Pasien Perspektif Finansial Perspektif Proses Bisnis Terwujudnya Jalinan Kerjasama dengan Lembaga Medis Internasional Terwujudnya Sistem Pemasaran Terintegrasi Terwujudnya Efisiensi Usaha Terwujudnya Kehandalan Peralatan Medis Krusial Terwujudnya Penyempurnaan Sistem Tata Kelola Terwujudnya Kemampuan Proses Bisnis Perspektif Pengembangan Personil & Organisasi Terwujudnya Peningkatan Kompetensi Tenaga Medis dan Perawat Terwujudnya Budaya Kinerja Terwujudnya Peningkatan Kemampuan ICT Catatan : A B dibaca A menyebabkan B C D dibaca C menyebabkan B dan B menyebabkan C Sasaran Strategis 23
24 OUTPUT YANG HARUS ADA DALAM RENSTRA DEPARTEMEN/UNIT KERJA (15) 8. Penyusunan Matriks IKU (Indikator Kinerja Utama) Sasaran Strategis IKU BOBOT Satuan Target IKU (per Tahun) Perspektif Konsumen Terwujudnya kepuasan konsumen Tingkat Kepuasan pelanggan per tahun 10% Prosentase 65% 75% 74% 84% 93% Perpektif Proses Bisnis Internal 2. Terwujudnya Jalinan Kerjasama Jumlah Kerjasama yang Berwujud dalam bentuk 12% Jumlah kerjasama pendidikan, pelayanan, dan riset per tahun per tahun 3. Terwujudnya Sistem Pemasaran Terintegrasi Tingkat Kemampuan Proses 10% level Integrasi Terwujudnya Kehandalan Peralatan Medis Krusial OEE = Overall Equipment Effectiveness 8% Prosentase 54% 63% 72% 79% 89% 24
25 OUTPUT YANG HARUS ADA DALAM RENSTRA DEPARTEMEN/UNIT KERJA (16) 9. Kamus IKU (Indikator Kinerja Utama) Perspektif : Proses Bisnis Internal Sasaran Strategis : Mewujudkan sistem manajemen, infrastruktur dan teknologi sesuai best practice IKU : Tingkat Keandalan Prasarana Sesuai Best Practice Definisi : Persentase prasarana yang memenuhi persyaratan OEE (Overall Equipment Effectiveness) sesuai best practice yang mencakup tiga aspek yaitu ketersediaan, kinerja dan atau kualitas. Ketersediaan (availability) adalah jumlah hari alat beroperasi dibagi jumlah hari kerja sesuai best practise. Kinerja adalah kemampuan yang ada dibagi kemampuan tersedia. Kualitas adalah hasil yang dapat dipergunakan. Prasarana/fasilitas yang dinilai adalah : - Power supply, - Air, - Genset, - Gas medis, - Lab otomasi Formula : OEE= Ke x Ki x Ku Bobot IKU (%) : Person in Charge : Direktur Umum Sumber Data Periode Pelaporan : : - Kartu kendali pemeliharaan alat - Kartu asset - Dokumen procurement Bulanan Target :
26 26
Makassar, Desember 2014 Kepala BPFK Makassar RENCANA STRATEGIS BISNIS BPFK MAKASSAR TAHUN
KATA PENGANTAR S egala Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya atas izinnya maka RENCANA STRATEGIS BISNIS TAHUN 2015 2019 Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar dapat kami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan Rencana Strategis Bisnis (RSB) bagi suatu organisasi pemerintah merupakan suatu kewajiban sebagai upaya mewujudkan tata kelola system yang modern. RSB
Lebih terperinciBAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA
BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 3.1 DASAR HUKUM Dalam menetapkan tujuan, sasaran dan indikator kinerja Balai Besar Laboratorium menggunakan acuan berupa regulasi atau peraturan sebagai berikut : 1) Peraturan
Lebih terperinciBAB III ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS. Balai Besar laboratorium Kesehatan Makassar sebagai salah satu
BAB III ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS A. Rumusan Pernyataan Visi, Misi dan Tata Nilai Balai Besar laboratorium Kesehatan Makassar sebagai salah satu penyelenggara pembangunan kesehatan telah menetapkan
Lebih terperinciBAB V Analisa dan Mitigasi Risiko Identifikasi Risiko Penilaian Tingkat Risiko Rencana Mitigasi Risiko...
DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Grafik Dan Gambar... vi BAB I Pendahuluan... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Tujuan Rencana Strategis Bisnis (RSB)... 3 1.3 Dasar
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
i KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Rencana Strategis (Renstra) merupakan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang
Lebih terperinciBAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA
BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 3.1 DASAR HUKUM Dalam menetapkan tujuan, sasaran dan indikator kinerja Balai Besar Laboratorium menggunakan acuan berupa regulasi atau peraturan sebagai berikut : 1) Peraturan
Lebih terperinciRencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN
BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan unsur pelaksanaan Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab
Lebih terperinciKATA SAMBUTAN Akses pelayanan kesehatan rujukan yang terjangkau dan berkualitas bagi masyarakat
KATA SAMBUTAN Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-nya Rencana Aksi (Renaksi) Kegiatan Direktorat Bina Upaya Kesehatan Rujukan ini dapat tersusun. Dengan berakhirnya
Lebih terperinciTATA KELOLA RUMAH SAKIT (TKRS)
TATA KELOLA RUMAH SAKIT (TKRS) STANDAR EP DOKUMEN KETERANGAN Pemilik menetapkan regulasi yang mengatur a) sampai dengan g) yang ada di dalam maksud dan tujuan yang dapat berbentuk corporate by-laws, peraturan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini ada 3 tahap yang dilewati yaitu: (1) tahap awal, (2) tahap pengembangan, dan (3) tahap akhir. Pada tahap awal dilakukan pengumpulan data yang diperlukan untuk
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH
1 i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmatnya, sehingga kami dapat menyelesaikan Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Muara Teweh Tahun 2015-2019.
Lebih terperinciRENCANA KERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2016
RENCANA KERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2016 RUMAH SAKIT dr. H. MARZOEKI MAHDI BOGOR DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI JALAN DR. SUMERU NO 114 BOGOR RENCANA KERJA TAHUNAN Unit
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Strategis Suatu filosofi, cara berpikir dan cara mengelola organisasi merupakan pengetian dari manajemen strategis. Kata strategy berasal dari bahasa Yunani yaitu strategos
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung mempunyai tugas menyediakan data statistik dan informasi yang berkualitas, lengkap, akurat, mutakhir, berelanjutan dan relevan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Surabaya, Desember 2013 Kepala Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya telah berhasil menyusun Rencana Strategis tahun 2014. Rencana Strategis ini akan dijadikan
Lebih terperinciBAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA
BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 3.1 DASAR HUKUM a. Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 57/KMK.05/2010 tanggal 05 Februari 2010 tentang Penetapan pada Kementerian Kesehatan sebagai Instansi Pemerintah
Lebih terperinciFebruary 15, 2016 BAPPEDA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah merupakan dasar untuk terselenggaranya Good Governance yang artinya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung
Lebih terperinciMateri Minggu 3. Model Deskriptif Manajemen Strategik (Bagian 1) Menurut David (1999) dalam proses manajemen strategik ada tiga tahap, yaitu:
M a n a j e m e n S t r a t e g i k 15 Materi Minggu 3 Model Deskriptif Manajemen Strategik (Bagian 1) 3.1 Proses Manajemen Strategik Manajemen strategik merupakan proses tiga tingkatan yang melibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen perusahaan yang baik merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Perusahaan
Lebih terperinciPendahuluan. Bab Latar Belakang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang sebagai salah satu pusat pertumbuhan di wilayah metropolitan Jabodetabek, yang berada di wilayah barat DKI Jakarta, telah mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang
Lebih terperinciMenjadikan Bogor sebagai Kota yang nyaman beriman dan transparan
BAB 3 ISU ISU STRATEGIS 1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN a. Urusan Perdagangan, menghadapi permasalahan : 1. Kurangnya pangsa pasar
Lebih terperinciDra. Yulia Trisna, Apt., M.Pharm
Dra. Yulia Trisna, Apt., M.Pharm Visi: Menjadi IFRS terkemuka di Asia yang memberikan pelayanan bermutu tinggi Misi: Memberikan pelayanan bermutu tinggi kepada setiap pasien melalui pelayanan kefarmasian
Lebih terperinci6 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kesimpulan yang didapatkan pada penelitian ini adalah : 1. Faktor-faktor SWOT pengembangan proyek KPS Kampung Reyog adalah sebagai berikut : a. Faktor strength
Lebih terperinciPenetapan Konteks Komunikasi dan Konsultasi. Identifikasi Risiko. Analisis Risiko. Evaluasi Risiko. Penanganan Risiko
- 11 - LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG MANAJEMEN RISIKO DI LINGKUNGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL A. Proses Manajemen Proses
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pendahuluan LabSosio PUSKA Sosiologi telah menetapkan visinya, yaitu menjadi sebuah pusat kajian yang dapat memberi sumbangan secara berarti untuk pengembangan sosiologi
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR. i DAFTAR ISI. ii RANGKUMAN EKSEKUTIF viii TIM PENYUSUN EVALUASI DIRI.. xi
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. i DAFTAR ISI. ii RANGKUMAN EKSEKUTIF viii TIM PENYUSUN EVALUASI DIRI.. xi BAB I KOMPONEN A VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, DAN STRATEGI PENCAPAIAN 1 A. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan rehabilitasi dengan mendekatkan pelayanan pada masyarakat. Rumah sakit
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang kompleks dan mempunyai fungsi luas menyangkut fungsi pencegahan, penyembuhan dan rehabilitasi dengan
Lebih terperinciDAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA I. Tujuan : Untuk mencari ruang lingkup perusahaan dan proses bisnisnya. 1. Bagaimana alur proses bisnis Rumah Sakit?
L 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA I Tgl : 04 Maret 2009 Pukul : 13.00-14.00 Tujuan : Untuk mencari ruang lingkup perusahaan dan proses bisnisnya Daftar Pertanyaan : 1. Bagaimana alur proses bisnis Rumah
Lebih terperinciBAB. I PENDAHULUAN Lampiran Keputusan Direktur Pengawasan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Nomor HK.06.02.351.03.15.196 Tahun 2015 Tentang Rencana Strategis Direktorat Pengawasan Narkotika, Psikotropika
Lebih terperinciQ # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya
Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya 4.1q1 Bagaimana organisasi menentukan masalah eksternal dan internal yang relevan dengan tujuan dan arah strategis?
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan
Lebih terperinciKOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016
KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan
Lebih terperinciKRITERIA COMMUNITY DEVELOPMENT
KRITERIA COMMUNITY DEVELOPMENT COMMUNITY DEVELOPMENT Kebijakan Community Development 1. Terdapat kebijakan tertulis mengenai pengembangan masyarakat di unit yang dinilai (2) 2. Terdapat sistem tata kelola
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013
RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK 2013 RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010 2014 BPS KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW 2.1.
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN MITIGASI RISIKO
68 BAB V ANALISA DAN MITIGASI RISIKO 5.1 Identifikasi Risiko Identifikasi Risiko menjelaskan apa saja risiko yang akan dialami oleh BBLK Surabaya umtuk mewujudkan suatu sasaran strategis dalam kurun waktu
Lebih terperinciRENCANA STRATEGI BISNIS
RENCANA STRATEGI BISNIS TAHUN ANGGARAN 2015-2019 RUMAH SAKIT KUSTA Dr. RIVAI ABDULLAH PALEMBANG DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI Jl. Sungai Kundur Kelurahan Mariana Kecamatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir PT. Tawada Graha yang menjadi obyek dari tulisan kami menjalankan bisnis mereka secara tradisional. Tidak ada perencanaan strategis jangka panjang yang
Lebih terperinciHASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi
HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN 2013 26.1 Satuan Kerja : BPS Provinsi Jawa Barat 26.2 Sistem Evaluasi : Evaluasi Lapangan/field evaluation 26.3 Hasil Penilaian
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN
PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 I. UMUM RPJMD merupakan dokumen perencanaan pembangunan Daerah untuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk
BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Berpikir Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk menjawab pertanyaan Apakah Strategi TI Bank Indonesia sudah sesuai dan sejalan dengan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari penulusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Adapun
Lebih terperinciSISTEM MANAJEMEN PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN PENGUKURAN KINERJA BERBASIS INFORMASI TEKNOLOGI
SISTEM MANAJEMEN PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN PENGUKURAN KINERJA BERBASIS INFORMASI TEKNOLOGI Sistem Manajemen dan Pengukuran Vision, Mission, Strategy Map and KPIs (lembaga) Cascading to Work Unit Scorecards
Lebih terperinciBUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU UTARA NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG
BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN SALINAN PERATURAN BUPATI LUWU UTARA NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PADA PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN
KABUPATEN BADUNG RENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2015 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 BAB I 2 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. penelitian. Simpulan dan saran dibuat berdasarkan hasil penelitian dan. pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.
BAB V PENUTUP Bab lima berisi simpulan, saran atau rekomendasi dan keterbatasan penelitian. Simpulan dan saran dibuat berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.
Lebih terperinciBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Komp.Perkantoran Pemda Tulang Bawang Jl. Cendana Gunung Sakti Kec. Menggala Kab.Tulang Bawang Provinsi Lampung 34596 Telp (0726)
Lebih terperinciREVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015-2019 LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL Balai Pengamatan Antariksa Dan Atmsofer Pasuruan Jl. Raya Watukosek Gempol, Pasuruan, Jawa Timur 67155 Telp. 0343-851887,
Lebih terperinciMISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI
MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT 1. Mewujudkan kualitas pelayanan paripurna yang prima dengan mengutamakan keselamatan pasien dan berfokus pada kepuasan pelanggan. 2.
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA 2.1 RENCANA STRATEGIS Perencanaan Strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dalam rangka mengaktualisasikan otonomi daerah, memperlancar penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah, Pemerintah Kabupaten Boyolali mempunyai komitmen
Lebih terperinciHASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi
HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN 2013 16.1 Satuan Kerja : BPS Provinsi Lampung 16.2 Sistem Evaluasi : Evaluasi Lapangan/field evaluation 16.3 Hasil Penilaian :
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah baik pusat maupun daerah serta perusahaan milik pemerintah dan organisasi sektor publik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan produktivitas serta pencapaian visi dan misi perusahaan tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat persaingan perusahaan di abad ke-21 ini semakin ketat sejalan dengan diberlakukannya era perdagangan bebas. Hal ini tentu juga mempengaruhi persaingan di dunia
Lebih terperinciTATA KELOLA, KEPEMIMPINAN DAN PENGARAHAN (TKP) > 80% Terpenuhi 20-79% Terpenuhi sebagian < 20% Tidak terpenuhi
STANDAR, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN TATA KELOLA TATA KELOLA, KEPEMIMPINAN DAN PENGARAHAN (TKP) > 8% Terpenuhi 2-79% Terpenuhi sebagian < 2% Tidak terpenuhi Standar TKP. 1 Tanggung jawab dan akuntabilitas
Lebih terperinciPROGRAM KERJA BAGIAN PERENCANAAN DAN EVALUASI TAHUN 2017
PROGRAM KERJA BAGIAN PERENCANAAN DAN EVALUASI TAHUN 2017 RSUP SANGLAH DENPASAR JL. Diponegoro, Denpasar Bali 80114 Telp. (0361) 227911-15, Fax. (0361) 224206 Contoh Pernyataan Perjanjian Kinerja RSUP SANGLAH
Lebih terperinciBAB II RENCANA STRATEGIS
BAB II RENCANA STRATEGIS 2.1. INDIKATOR KINERJA UTAMA Dalam lampiran Keputusan Bupati Siak Nomor 378/HK/KPTS/2016 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Rumah Sakit Umum Daerah Siak disebutkan bahwa
Lebih terperinciRenstra BKP5K Tahun
1 BAB I PENDAHULUAN Revitalisasi Bidang Ketahanan Pangan, Pertanian, Perikanan dan Kehutanan merupakan bagian dari pembangunan ekonomi yang diarahkan untuk meningkatkan pendapatan, kesejahteraan, taraf
Lebih terperinciPengantar Analisis Bisnis
Modul ke: Pengantar Analisis Bisnis Fakultas FASILKOM Winarsih, S.Si., MMSI Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Sejarah Analisis Bisnis Perkembangan TI memungkinkan organisasi untuk membangun
Lebih terperinciMATRIKS IKU BPFK MAKASSAR
Indikator Kinerja Utama BPFK Makassar MATRIKS IKU BPFK MAKASSAR NO PERSPEKTIF SASARAN STRATEGIS NO KPI KPI SATUAN BASE LINE 2015 2016 2017 2018 2019 1 Perspektif Financial Terwujudnya Efisiensi 1 Peningkatan
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA RENCANA STRATEGIS SMA KHADIJAH DENGAN METODE BALANCED SCORECARD
PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA RENCANA STRATEGIS SMA KHADIJAH DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Dosen Pembimbing: Syarifa Hanoum, S.T., M.T. Oleh: Ahmad Zahid Ali 2507100702 L/O/G/O www.themegallery.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT Pertamina (Persero) adalah dengan melakukan implementasi sistem Enterprise
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu inisiatif besar dalam proses transformasi yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) adalah dengan melakukan implementasi sistem Enterprise Resource Planning
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TERHADAP MANAJEMEN PERENCANAAN PONDOK PESANTREN NURUL HUDA KAJEN MARGOYOSO PATI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS DAN KUANTITAS SANTRI
89 BAB IV ANALISIS TERHADAP MANAJEMEN PERENCANAAN PONDOK PESANTREN NURUL HUDA KAJEN MARGOYOSO PATI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS DAN KUANTITAS SANTRI A. Analisis penerapan fungsi manajemen perencanaan pondok
Lebih terperinciK A T A P E N G A N T A R
K A T A P E N G A N T A R Salah satu tugas Menteri Negara Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi adalah melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan secara nasional untuk memacu
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016
LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH JL.SUMBERGLAGAH PACET, MOJOKERTO Telp. (0321) 690441 Kode Pos. 61374 Fax
Lebih terperinciP E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M
P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M SEKRETARIAT DAERAH KEPUTUSAN SEKRETARIS DAERAH KOTA MATARAM NOMOR : 188.4/747/Org./X/2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SEKRETARIAT DAERAH KOTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka penyelenggaraan kegiatan pembangunan secara efektif, efisien, dan memiliki sasaran yang tepat maka diperlukan proses perencanaan untuk menjamin tercapainya
Lebih terperinciRENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017
RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...
Lebih terperinciP a g e 12 PERENCANAAN KINERJA. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. II
BAB. II PERENCANAAN KINERJA Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dalam system akuntabilitas
Lebih terperinciStruktur Organisasi UPTD kota Kupang. Struktur Organisasi UPTD Kab.Ende. Struktur Organisasi UPTD Kab.TTS. Kepala
Kepala Badan Sekretariat Kelompok Jabatan Fungsional Subag Perencanaan Evaluasi Program Subag Umum & Kepegawaian Subag Keuangan Bidang Pengandalian Dampak Lingkungan Bidang Pengawasan Lingkungan Bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Balangan
STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi sesungguhnya masih menjadi isu strategis di Indonesia. Tidak hanya di tingkat masyarakat, namun juga pada sisi para pengambil
Lebih terperinciSASARAN REFORMASI BIROKRASI
SASARAN REFORMASI BIROKRASI pemerintahan belum bersih, kurang akuntabel dan berkinerja rendah pemerintahan belum efektif dan efisien pemerintahan yang bersih, akuntabel dan berkinerja tinggi pemerintahan
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. dijalankan oleh BPBD DIY ini, memakai lima asumsi pokok sebagai landasan
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai strategi komunikasi bencana yang dijalankan oleh BPBD DIY ini, memakai lima asumsi pokok sebagai landasan pengelolaan komunikasi bencana
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 menetapkan
Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 menetapkan bahwa setiap lembaga pemerintah
Lebih terperinciINTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK
2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI
Lebih terperinciJl. RS Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan Telp. (021) , (Hunting), Fax
Jl. RS Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan 12430 Telp. (021) 7501524, 76660552 (Hunting), Fax. 7690123 Email : rsupf@fatmawatihospital.com ; Website: www.fatmawatihospital.com RINGKASAN EKSEKUTIF Dengan
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN
RENCANA STRATEGIS BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN A. VISI DAN MISI 1. VISI Badan Daerah Kabupaten Wonogiri sebagai Perangkat Daerah yang mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi saat ini telah merambah ke seluruh sektor salah satunya juga sektor jasa dan pelayanan kesehatan yaitu rumah sakit. Berdirinya rumah sakit yang bertaraf
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH
1 I.1. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN Rumah sakit merupakan organisasi dinamis yang senantiasa harus mengadakan perubahan. Menurut Tjahjono (2007), rumah sakit yang tidak memperhatikan dinamika
Lebih terperinciPenetapan Kinerja RSUP Sanglah Tahun
Penetapan Kinerja RSUP Sanglah Tahun 2015 1 BAB I PENDAHULUAN a. Latar belakang Pada bulan September tahun 2000, di awal milennium baru, seluruh anggota Perserikatan Bangsa-bangsa yang berjumlah 191 negara
Lebih terperinciManfaat Penggunaan Balanced Scorecard
Manfaat Penggunaan Balanced Scorecard Balanced scorecard digunakan dalam hampir keseluruhan proses penyusunan rencana. Tahapan penyusunan rencana pada dasarnya meliputi enam kegiatan berikut: perumusan
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS
BAB III ISU-ISU STRATEGIS 3.1 Isu Strategis Dalam penyusunan renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bogor tentunya tidak terlepas dari adanya isu strategis pembangunan Kota Bogor, yaitu : a. Pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengantar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengantar Pembaharuan tata kelola pemerintahan, termasuk yang berlangsung di daerah telah membawa perubahan dalam berbagai dimensi, baik struktural maupun kultural. Dalam hal penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini dunia telah memasuki era globalisasi, termasuk era globalisasi jasa dan pelayanan. Di dalam setiap usaha, idealnya prioritas utama organisasi bisnis adalah
Lebih terperinciKEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU AKADEMIK INTERNAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
PRAKTIK BAIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DI PERGURUAN TINGGI Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Perguruan Tinggi KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU AKADEMIK INTERNAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian Priyanto (2011), tentang Strategi Pengembangan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan di Kabupaten Rembang Jawa Tengah dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. strategi untuk tetap survive dan tetap memenangkan persaingan. Mengelola kinerja dengan mempertimbangkan faktor strategi dan risiko
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semua perusahaan memiliki strategi dalam perencanaannya dan implementasi dari strategi tersebut memiliki beragam alat ukur dalam mengevaluasinya sehingga apakah sudah
Lebih terperinciL A P O R A N K I N E R J A
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a
Lebih terperinciBAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI
BAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI 3.1. Kekuatan 1. STMIK AMIKOM YOGYAKARTA saat ini telah meraih 6 penghargaan dalam bidang penelitian bertaraf internasional, yang dapat meningkatkan reputasi STMIK
Lebih terperinciGambar Piramida Penyelarasan Strategi
Balanced Scorecard Kementerian Keuangan Konsep Balanced Scorecard (BSC) dikembangkan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton yang berawal dari studi tentang pengukuran kinerja di sektor bisnis pada tahun
Lebih terperinciL A P O R A N K I N E R J A
L A P O R A N K I N E R J A 2 014 Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 Kata Pengantar Dengan
Lebih terperinciJ udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan
Kode Dokumentasi : M SPS SMK3 Halaman : 1 dari 2 J udul Dokumen : M - SPS - P2K3 Dokumen ini adalah properti dari PT SENTRA PRIMA SERVICES Tgl Efektif : 09 Februari 2015 Dibuat Oleh, Disetujui Oleh, Andhi
Lebih terperinciSTANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN
STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN 2017 STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK Kode Dokumen : SPMI-FT/TS/A/001-4
Lebih terperinciMuhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Perencanaan Strategis
Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I Perencanaan Strategis 1 Pengembangan SI Sistem informasi sedang menjelmakan bisnis dan hasil yang kasat-mata; meliputi penggunaan sel telpon dan telekomunikasi nirkabel, suatu
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF SRI WIDAYATI, SYAMSUL MA ARIF BUNASOR SANIM.
RINGKASAN EKSEKUTIF SRI WIDAYATI, 2006. Analisis Strategik Pemberdayaan Unit Pelaksana Teknis Peternakan, Balai Pengujian Mutu Pakan Ternak di Bekasi. Di bawah bimbingan SYAMSUL MA ARIF dan BUNASOR SANIM.
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. 4.1 Visi dan Misi Rumah Sakit Visi Rumah Sakit
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Rumah Sakit 4.1.1 Visi Rumah Sakit Visi adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai Rumah
Lebih terperinciPUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004
Lebih terperinciBAB 1 PE DAHULUA. Universitas Indonesia. Analisis hubungan bauran..., Tri Yuliana, FKM UI, 2009
BAB 1 PE DAHULUA 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan bagian integral dari keseluruhan sistem pelayanan kesehatan. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran yang sangat
Lebih terperinci