LAPORAN BULANAN APRIL 2016 BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN
|
|
- Irwan Kusumo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 APRIL 6
2 LAPORAN BULANAN APRIL 6 BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN
3
4 Nomor : April 6 Lampiran : (satu) eksemplar Perihal : Laporan Bulan April 6 Yth. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Jln Ragunan No 9, Pasar Minggu Jakarta Selatan Bersama ini kami sampaikan Laporan Bulanan Balai Besar Penelitian Veteriner untuk bulan April 6 yang mencakup: Penelitian dan Manajemen BB Litvet (SDM, Aset, dan Keuangan per Maret 6). Atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Kepala Balai Besar Dr. drh. Hardiman, MM. NIP Tembusan Kepala Puslitbangnak
5 DAFTAR ISI Halaman BAB I PENDAHULUAN.. BAB II PENELITIAN... BAB III KERJASAMA... 9 BAB IV BAB V MANAJEMEN BB LITVET: SDM, ASET DAN KEUANGAN... PENUTUP... 6
6 BAB I PENDAHULUAN Penelitian dan pengembangan mempunyai peran penting dalam mencapai visi dan misi Kementerian Pertanian untuk mewujudkan sistem pertanian bio-industri berkelanjutan. Balai Besar Penelitian Veteriner (BB Litvet) adalah Unit Pelaksana Teknis yang berada di lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Badan Litbang Pertanian)- Kementerian Pertanian dengan tugas dan fungsi melaksanakan kegiatan penelitian di bidang veteriner. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, BB Litvet mempunyai visi : Sebagai institusi penelitian terkemuka dalam menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi veteriner untuk peningkatan produksi peternakan dalam mendukung terwujudnya kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani. Sesuai dengan program Badan Litbang Pertanian yang diarahkan untuk penciptaan inovasi teknologi dan varietas unggul berdaya saing dan inovasi teknologi, diseminasi dan kerjasama, maka BB Litvet berperan-serta mendukung program tersebut melalui penyediaan inovasi teknologi veteriner untuk memecahkan permasalahan-permasalahan terkait aspek kesehatan hewan (keswan), kesehatan masyarakat veteriner (kesmavet), keamanan pakan dan pangan secara lebih cepat, akurat, efektif dan efisien. Untuk menunjang pencapaian tujuan tersebut sumber daya manusia (SDM) yang amanah, profesional, berintegritas tinggi dan bertanggungjawab merupakan bagian terpenting dalam melaksanakan tugas dan fungsi BB Litvet. SDM tersebut harus memiliki karakter dengan persyaratan kompetensi tertentu untuk menjamin pelaksanaan kegiatan penelitian agar berjalan dengan baik sesuai dengan harapan. Selain SDM, perlu didukung sarana dan prasarana serta anggaran yang memadai.
7 BAB II PENELITIAN Pengembangan Immunodiagnostik Kit untuk Deteksi Antibodi Terhadap Penyakit IBD Uji diagnostik serologis terhadap IBDV yang sering digunakan adalah uji ELISA (Enzyme Linked Immuno Sorbent Assay), AGID (Agar Gel Immuno Difusion), dan Serum Netralisasi. BB Litvet telah berhasil menerapkan Uji Serum Netralisasi terhadap antibodi terkait virus IBD menggunakan sel Vero pada tahun dengan menggunakan isolat IBD Meskipun uji serum netralisasi sensitif dan merupakan salah satu uji standar untuk deteksi antibodi IBD, namun uji ini membutuhkan waktu yang cukup lama dikarenakan perlunya inkubasi sel sekitar 5 hari. Pengujian antibodi terhadap virus IBD yang cukup sensitif dan dapat dilakukan lebih cepat dari uji SN dan AGP adalah ELISA (Enzyme Linked Immuno Sorbent Assay). Selain itu uji ELISA juga hanya memerlukan jumlah serum yang sangat sedikit. Sampai saat ini kit ELISA Ab IBDV yang digunakan di Indonesia masih didapatkan dari luar negeri, sehingga masih menggunakan isolat IBD yang bukan berasal dari Indonesia sebagai bahan antigen di dalam kit tersebut. Sementara itu kejadian penyakit IBD masih sering ditemukan di peternakan ayam, sehingga kebutuhan kit ELISA Ab IBDV masih diperlukan di setiap laboratorium diagnostik baik pemerintah maupun swasta. Untuk itu masih diperlukan pengembangan kit ELISA Ab IBD berbasis isolat IBD lokal yang ada di Indonesia. Kegiatan lapang Kegiatan lapang dilakukan di Kabupaten Bogor dan Ciamis. Dari kedua Kabupaten ini sampel diperoleh dari peternakan ayam layer, arab, kampung, entog dan itik. Melalui kegiatan ini didapat sampel berupa sera sebanyak 48 sera dari ayam kampung (8), layer (pejantan dan petelur) (7), arab (7), itik (69) dan entog (6) (Tabel ). Serum ini akan digunakan untuk menguji prototipe kit ELISA yang dikembangkan. Tabel. Hasil kegiatan surveilans di Kabupaten Bogor dan Ciamis Provinsi Jawa Barat. No Lokasi Kabupaten Jenis Ayam Jumlah Sera Total. Bogor-Parung Kampung 8 Arab 7 9. Tasik-Ciamis Layer Petelur 5 Layer Pejantan 56 7
8 . Bogor-Ciawi Itik 69 Entog 6 Selain kegiatan pengambilan sampel, kegiatan yang telah dilakukan adalah penjajagan untuk kerjasama dengan dua laboratorium Kesehatan Hewan untuk pengujian validasi terhadap Kit ELISA yang dikembangkan. Kegiatan ini dilakukan di dua Laboratorium Kesehatan Hewan Tipe B Purwokerto dan Surakarta, Balai Pelayanan Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Provinsi Jawa Tengah. Kedua Laboratorium tersebut telah rutin melakukan pengujian ELISA untuk berbagai penyakit. Kedua laboratorium tersebut bersedia untuk melaksanakan kerjasama penelitian ini. Dari hasil penjajagan kemudian ditentukan Laboratorium Tipe B Surakarta sebagai Laboratorium yang akan diajak kerjasama dalam validasi kit ELISA yang dikembangkan lebih lanjut. Pengujian sampel dengan uji ELISA IBD Komersial dan ELISA IBD BB Litvet Pada penelitian ini dalam pengembangan ELISA, kurang lebih 5% dari total sampel yang dikoleksi (5 sampel) baik positif maupun negatif diuji dengan Prototipe ELISA yang dikembangkan (ELISA BBLitvet) dan dengan ELISA Ab IBD komersial. Tabel menunjukkan hasil pengujian 5 sampel. Dari 5 sampel, sampel menujukkan hasil positif (7.%) dan 4 negatif (6.7%) dengan uji ELISA BB Litvet. Dengan Uji ELISA komersial, positif (74.7%) dan 8 negatif (5.%). Tabel. Ringkasan hasil pengujian sampel dengan uji ELISA BBLitvet dan ELISA IBD Komersial. Hasil Uji Jenis Uji Jumlah sampel Positif Negatif ELISA BBlitvet 5 (7.%) 4 (6.7%) ELISA Komersial 5 (74. 7%) 8 5.%) Penentuan sensitifitas, spesifisitas, koefisien agreement (kappa), positive predictive value (PPV), negative predictive value (NPV), akurasi dan presisi. Untuk melihat kesesuaian antar prototipe kit ELISA yang dikembangkan dengan ELISA komersial yang biasa dipakai untuk uji antibodi IBD, hasil uji ELISA BB Litvet dibandingkan dengan hasil uji ELISA komersial. Dari Tabel, terlihat bahwa sensitivitas dan spesifitas dari prototipe ELISA yang dikembangkan cukup tinggi yaitu 98.% dan %. 4
9 Selain itu nilai kesesuaian antara ELISA BB Litvet dengan ELISA komersial sangat tinggi mendekati nilai yaitu.98 yang menujukkan bahwa ada good agreement antara hasil uji kit ELISA BB Litvet dengan ELISA Komersial. Selain itu prototipe kit ini mempunyai nilai PPV dan NPV yang cukup tinggi dan mempunyai akurasi dan presisi yang baik (Tabel 4 dan 5). Hasil ini menujukkan bahwa prototipe ELISA BB Litvet memberikan hasil yang tidak berbeda dengan kit ELISA Ab IBD komersial yang telah divalidasi dan umum digunakan untuk mendeteksi antibodi IBD di Indonesia. Tabel. Hasil perbandingan uji prototipe kit ELISA BBlitvet dengan uji kit ELISA Ab IBD komersial. ELISA Komersial ELISA BBLITVET Positif Negatif Positif Negatif 8 Sensitifitas Spesifisitas Nilai Kappa (k) 98.% %.98 Tabel 4. Nilai positive predictive value (PPV) dan negative predictive value (NPV) dari prototipe kit ELISA BBlitvet dibanding dengan uji kit ELISA Ab IBD komersial. ELISA Komersial ELISA BBLITVET Positif Negatif Positif Negatif 8 PPV NPV % 95% Tabel 5. Hasil akurasi dan presisi prototipe kit ELISA BBlitvet. ELISA Komersial ELISA BBLITVET Positif Negatif Positif Negatif 8 Akurasi Presisi 98.7% % 5
10 Gambar. Prototipe kit ELISA IBD Ab BB Litvet. Pengujian reprodusibilitas dan repeatabilitas prototipe kit ELISA Ab BB Litvet Pengujian ini dilakukan mengikuti prosedur dari OIE (). Singkatnya 4 sampel serum yang sebelumnya telah diuji baik positif dan negatif, diuji kembali oleh operator yang berbeda. Selain itu serum juga diuji dengan operator yang berbeda pada waktu yang berbeda. Pengujian ini dilakukan dengan bekerjasama dengan Laboratorium Kesehatan Hewan Tipe B Surakarta. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan sinkronisasi pengujian menggunakan ELISA IBD Ab BB Litvet yang dilaksanakan di Laboratorium Kesehatan Hewan Tipe B Purwokerto. Kegiatan dilakukan dengan pengujian bersama sampel dan test kit yang telah disiapkan dari BB Litvet. Pengujian dilakukan selama 4 kali. Hasil pengujian tersebut kemudian dianalisa dan dievaluasi untuk menentukan reprodusibilitas dan repeatabilitas dari kit tersebut. Gambar. Kegiatan pengujian prototipe kit ELISA IBD Ab BB Litvet di Laboratorium Kesehatan Hewan Tipe B, Surakarta. 6
11 Hasil analisis reprodusibilitas dan repeatabilitas Reprodusibilitas dan repeatabilitas dianalisis dengan menggunakan metode uji Gage R&R study dengan menggunakan program Minitab 7 (Minitab Pty Ltd, USA). Seperti terlihat pada gambar dan 4, prototipe kit ELISA Ab BB Litvet menunjukkan nilai repeatabilitas yang baik pada saat menguji sampel positif dan negatif. Sedangkan nilai reprodusibilitas perlu ditingkatkan dengan menambah laboratorium pengujian untuk menguji prototipe kit ini. Gambar. Hasil analisis reprodusibilitas dan repeatabilitas prototipe kit ELISA IBD Ab BBlitvet terhadap sampel positif. 7
12 Gambar 4. Hasil analisis reprodusibilitas dan repeatabilitas prototipe kit ELISA IBD Ab BB Litvet terhadap sampel negatif. Kegiatan Pengembangan Imunodiagnostik Kit untuk Deteksi antibodi terhadap Penyakit IBD ini diperoleh keluaran yaitu berupa Prototipe kit ELISA Ab IBD yang mempunyai kesesuaian yang baik (good agreement), senisitivitas, spesifisitas, akurasi dan presisi yang baik ketika dibandingkan dengan uji ELISA Ab komersial yang banyak digunakan untuk mendeteksi antibodi IBD di Indonesia. Prototipe ini juga mempunya nilai repeatabilitas yang baik, sedangkan reprodusibilitas perlu ditingkatkan dengan menambah laboratorium pengujian untuk menguji kit ini. 4 8
13 BAB III KERJASAMA Tindak Lanjut Perjanjian Lisensi Rahasia Dagang ND GTT/ BBLitvet dengan PT.Caprifarmindo Laboratories Tindaklanjut kegiatan Kerjasama antara BB Litvet dengan PT Caprifarmindo Laboratories mengenai perjanjian lisensi rahasia dagang ND GTT/ yaitu dengan penyerahan master seed Virus ND GTT/ dan training pembekalan seed virus. Acara dilaksanakan pada tanggal 8 Maret 6, bertempat di PT. Caprifarmindo Laboratories, Cimereme, Bandung. Acara ini dihadiri oleh Plant Manager Vaccine Drh. Maryono beserta staf peneliti PT Caprifarmindo Laboratories, dari BB Litvet turut dihadiri Kasi Kerjasama Penelitian Dr. drh. Andriani, MSi, Peneliti virus ND GTT/ Risa Indriani, S.Si dan Peneliti Virus AI Dr. Drh. NLP Indi Dharmayanti, M.Si. Tujuan dari kerjasama ini yaitu :. Pencapaian tujuan perusahaan dalam menciptakan produk baru dengan cara pemanfaatan bahan biologik ND GTT/ yang telah dihasilkan oleh BB Litvet. Dalam rangka hilirisasi invensi yang dihasilkan oleh kegiatan penelitian di BB Litvet sehingga dapat dimanfaatkan langsung oleh masyarakat.. Pemanfaatan sumberdaya manusia di BB Litvet sebagai tenaga ahli dalam pembuatan vaksin ND GTT/ 4. Menjawab permintaan pasar untuk ketersediaan vaksin ND GTT/ dengan strain yang baru berupa ND genotype VII (ND G7). 5. Diharapkan mampu mengungguli produk competitor untuk pasar dalam negeri dan luar negeri Acara diawali dengan serah terima seed virus ND GTT/ oleh Peneliti virus ND GTT/ kepada Production Manager PT Caprifarmindo Laboratories. Pemanfaatan isolat/biang virus ND GTT/ yang telah dihasilkan BB Litvet diproduksi menjadi vaksin oleh PT Caprifarmindo Laboratories. Kesepakatan dalam hal pengalihan teknologi berupa informasi dan pengetahuan mengenai ND GTT/ serta memberikan bimbingan dan supervisi dalam pelaksanaan produksi vaksin. Kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan Manager Plant Vaccine PT Caprifarmindo dan perwakilan dari BB Litvet, Presentasi dan diskusi mengenai perkembangan vaksin ND dan AI, dan ramah tamah. Vaksin ND generasi baru BB Litvet yang mengandung seed vaksin ND G7 chicken/indonesia GTT/ mempunyai respon pasca vaksinasi yang sangat baik mampu memberikan 9
14 perlindungan % pada ayam yang divaksinasi dari penyakit klinis, kematian, serta sheeding terhadap virus tantang. Setelah acara serah terima selasai, dilanjutkan dengan training pembekalan seed virus ND GTT/ yang dilaksanakan selama (tiga) hari kedepan dengan agenda kegiatan pada hari pertama pembuatan Inokulum dan Inokulasi seed virus ND GTT/ pada telur SPF sebanyak 55 butir. Kemudian pada hari ketiga dilakukan karakterisasi, isolasi dan seleksi strain vaksin yang akan digunakan. Pada hari terakhir dilakukan pemanenan dan pengujian (rapid test).
15 BAB IV SUMBER DAYA MANUSIA, ASET DAN KEUANGAN Sumber Daya Manusia Sebagai penjabaran visinya, salah satu misi Balai Besar Penelitian Veteriner (BB Litvet) adalah menghasilkan ilmu pengetahuan dan inovasi teknologi serta kebijakan veteriner yang sesuai dengan dinamika kebutuhan pengguna yang berguna untuk mewujudkan pertanian bio-industri berkelanjutan. Untuk menjalankan misi tersebut, BB Litvet perlu didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan berkarakter dengan persyaratan kompetensi tertentu. Persyaratan kompetensi bagi SDM peneliti merupakan persyaratan yang mutlak diperlukan untuk menjamin terselenggaranya kegiatan penelitian dan pengembangan yang berkualitas. Disamping itu, persyaratan kompetensi tersebut diarahkan agar SDM BB Litvet dapat menjadi lebih profesional dan terampil dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. BB Litvet memberikan prioritas tinggi terhadap peningkatan kualitas SDM dalam menjamin tersedianya tenaga handal dalam melaksanakan program penelitian pertanian. Pegawai BB Litvet pada akhir bulan Maret 6 berjumlah 9 orang. Seluruh pegawai tersebar di berbagai bagian, bidang dan kelompok peneliti. Dari jumlah tersebut terdiri dari 4 orang pegawai negeri sipil (PNS), orang calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan orang tenaga kontrak. Distribusi pegawai per Maret 6 seperti yang diilustrasikan pada Tabel, sedangkan rekapitulasi pegawai berdasarkan jabatan fungsional disajikan pada Tabel,, 4, 5, 6 dan 7. Selanjutnya, rekapitulasi pegawai berdasarkan golongan dan jenjang pendidikan disajikan pada Tabel 8 dan 9. Tabel. Distribusi Kepegawaian per Maret 6 No Distribusi Jumlah (orang) Ka Balai Bagian Tata Usaha Bidang Program & Evaluasi Bidang KSPHP Kelti Virologi Kelti Bakteriologi Kelti Parasitologi Kelti Patologi Kelti Toksikologi dan Mikologi Tenaga kontrak Total 9
16 Tabel. Rekapitulasi Pegawai berdasarkan Jabatan Fungsional Peneliti per Maret 6 No Nama Fungsional Jumlah 4 Peneliti Utama Peneliti Madya Peneliti Muda Peneliti Pertama 6 5 Total 7 Tabel. Rekapitulasi Pegawai berdasarkan Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa per Maret 6 No Nama Fungsional Jumlah 4 Teknisi Litkayasa Penyelia Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan Teknisi Litkayasa Pelaksana Teknisi Litkayasa Pemula 5 Total 5 Tabel 4. Rekapitulasi Pegawai berdasarkan Jabatan Fungsional Pustakawan per Maret 6 No Nama Fungsional Jumlah Pustakawan Utama Pustakawan Madya Pustakawan Muda Pustakawan Pertama Pustakawan Penyelia Pustakawan Pelaksana Lanjutan Pustakawan Pelaksana Total 4 Tabel 5. Rekapitulasi Pegawai berdasarkan Jabatan Fungsional Arsiparis per Maret 6 No Nama Fungsional Jumlah Arsiparis Utama Arsiparis Madya Arsiparis Muda Arsiparis Pertama Arsiparis Penyelia Arsiparis Pelaksana Lanjutan Arsiparis Pelaksana Total
17 Tabel 6. Rekapitulasi Pegawai berdasarkan Jabatan Fungsional Paramedik Veteriner per Maret 6 No Nama Fungsional Jumlah Paramedik Veteriner Penyelia Paramedik Veteriner Pelaksana Lanjutan Paramedik Veteriner Pelaksana Total Tabel 7. Rekapitulasi Pegawai berdasarkan Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian per Maret 6 No Nama Fungsional Jumlah Analisis Kepegawaian Madya Analisis Kepegawaian Muda Analisis Kepegawaian Pertama Analisis Kepegawaian Penyelia Analisis Kepegawaian Pelaksana Lanjutan Analisis Kepegawaian Pelaksana Total Tabel 8. Rekapitulasi Pegawai Berdasarkan Golongan/Ruang per Maret 6 No. Golongan Ruang A B C D E Jumlah Golongan I Golongan II Golongan III Golongan IV Total Tabel 9. Rekapitulasi Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan per Maret 6 No Pendidikan terakhir Jumlah S S S SM D D SLTA SLTP SD Total 6
18 Aset Lahan BB Litvet memiliki lahan seluas 9.59 m (± 9 ha) yang tersebar di tiga lokasi yakni () Jalan R.E. Martadinata No. Bogor seluas m untuk gedung perkantoran, laboratorium, bengkel, kandang hewan percobaan dan lain-lain, serta seluas + 4 m digunakan untuk mess; () Cimanglid seluas 9.55 m digunakan untuk kebun rumput, kandang hewan percobaan, dan lain-lain; () Kiaralawang seluas m sebagai kebun rumput untuk keperluan pakan hewan percobaan. Produksi rumput setiap bulan jumlahnya sekitar 5 ton dari hasil lahan seluas 6. m. Gedung Laboratorium Luas lahan untuk gedung laboratorium adalah.8 m, yang terdiri dari 6 gedung laboratorium yaitu Laboratorium Patologi dan Toksikologi 4.74 m (8,%), Virologi 95 m (7,7%), Mikologi.8 m (,4%), Parasitologi. m (9,75%) dan Bakteriologi.68 m (9,9%), Laboratorium Zoonosis 4 m (,5%) dan Laboratorium BSL moduler 96 m (,78%). Peralatan Laboratorium Sampai dengan Maret 6 jumlah peralatan laboratorium yang kondisinya masih layak/baik yang dimiliki oleh BB Litvet sebanyak kurang lebih 78 unit. Sebagian besar peralatan laboratorium tersebar di laboratorium Patologi, Toksikologi, Virologi, Mikologi, Parasitologi, Bakteriologi, Zoonosis dan BSL Moduler yang merupakan kesatuan unit. Alat utama yang diperlukan untuk identifikasi penyakit hewan dan untuk mendukung kegiatan keamanan pangan antara lain : berbagai jenis Mikroskop, ELISA reader, Real Time- PCR, Konvensional PCR, LCMS, HPLC, GC MS, AAS, Spectrophotometer, DNA Sequencer, ph Meter, Autoclave, Timbangan elektrik, Chicken isolator dan berbagai jenis Biosafety Cabinet maupun Sentrifuse. Sebagai laboratorium pengujian yang terakreditasi SNI ISO/IEC 75:8 (ISO/IEC 75:5), peralatan yang masuk dalam lingkup kegiatan analisis yang terakreditasi perlu dikalibrasi secara rutin setiap tahun. Hewan Percobaan Hewan percobaan yang masih ada di kandang percobaan Bogor sampai dengan Maret 6 sebagai berikut: hewan ruminansia besar ada 4 ekor sapi untuk peneltian Patologi, ruminansia kecil ada 4 ekor domba dan ekor kambing untuk penelitian Bakteriologi (sebagai hewan donor), hewan kecil terdiri dari 4 ekor marmut untuk penelitian Bakteriologi, 6 ekor kelinci (9 ekor kelinci untuk penelitian Bakteriologi, 5 ekor kelinci untuk penelitian 4
19 Patologi, ekor kelinci untuk penelitian Virologi), serta tikus putih sebanyak 5 ekor untuk penelitian Patologi. Keuangan Dalam rangka menjalankan tugas dan fungsinya, pada tahun 6 BB Litvet mengelola anggaran yang bersumber dari APBN (DIPA Nomor: SP DIPA /6) yang dialokasikan pada satu program yaitu Program Penciptaan Teknologi dan Inovasi Pertanian Bio-Industri Berkelanjutan sebesar Rp ,-. Alokasi anggaran berdasarkan jenis belanja sbb: (i) Belanja Pegawai sebesar Rp ,-, (ii) Belanja Barang sebesar Rp ,- dan (iii) Belanja Modal sebesar Rp ,-. Total realisasi anggaran sampai dengan tanggal Maret 6 sebesar Rp ,- atau 6,% dari total anggaran yang meliputi: (i) Realisasi Belanja Pegawai sebesar Rp ,- atau,6% dari pagu, (ii) Realisasi Belanja Barang sebesar Rp ,- atau 6,76% dari pagu, dan (iii) Realisasi Belanja Modal sebesar Rp. 9.7.,- atau,95% dari pagu. Perkembangan Pelaksanaan DIPA Lingkup Unit Kerja : Balai Besar Penelitian Veteriner Tahun Anggaran 6 Bulan : Maret 6 No UK/UPT BB Litvet Pagu Anggaran (Rp.) Keuangan Target Realisasi (Rp.) (%) (Rp.) (%) Belanja Pegawai , ,6 Belanja Barang , ,76 Belanja Modal ,5 9.7.,95 Jumlah , , 5
20 BAB V PENUTUP Penelitian Pengembangan Imunodiagnostik Kit untuk Deteksi antibodi terhadap Penyakit IBD ini diperoleh keluaran yaitu berupa Prototipe kit ELISA Ab IBD yang mempunyai kesesuaian yang baik (good agreement), senisitivitas, spesifisitas, akurasi dan presisi yang baik ketika dibandingkan dengan uji ELISA Ab komersial yang banyak digunakan untuk mendeteksi antibodi IBD di Indonesia. Prototipe ini juga mempunya nilai repeatabilitas yang baik, sedangkan reprodusibilitas perlu ditingkatkan dengan menambah laboratorium pengujian untuk menguji kit ini. Aset yang dimiliki oleh BB Litvet, yaitu berupa lahan, gedung dan peralatan laboratorium, serta hewan percobaan. Total realisasi anggaran sampai dengan tanggal Maret 6 sebesar Rp ,- atau 6,% dari total anggaran yang meliputi: (i) Realisasi Belanja Pegawai sebesar Rp ,- atau 6,76% dari pagu, (ii) Realisasi Belanja Barang sebesar Rp ,- atau 9,7% dari pagu, dan (iii) Realisasi Belanja Modal sebesar Rp. 9.7.,- atau,95% dari pagu. 6
LAPORAN BULANAN AGUSTUS 2016 BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN
AGUSTUS LAPORAN BULANAN AGUSTUS LAI BESAR PENELITIAN VETERINER DAN PENELITIAN DAN PENGEMNGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN Nomor : Agustus Lampiran : (satu) eksemplar Hal : Laporan Bulan Agustus Yth.
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN SEPTEMBER 2016 BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN
SEPTEMBER 6 LAPORAN BULANAN SEPTEMBER 6 BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN Nomor : September 6 Lampiran : (satu) eksemplar Hal : Laporan
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN JULI 2016 BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN
JULI 6 LAPORAN BULANAN JULI 6 BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN Nomor : Juli 6 Lampiran : (satu) eksemplar Hal : Laporan Bulan Juli 6 Yth.
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER
LAPORAN KINERJA BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER 2016 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2016 LAPORAN KINERJA BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER 2016 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Lebih terperinciBALAI BESAR PENELITIAN VETERINER
Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Peneletian Veteriner 2015 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER 2015 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER 2014 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER TAHUN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN
RENCANA STRATEGIS BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER TAHUN 2015-2019 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN Rencana Strategis Balai Besar Penelitian Veteriner 2015-2019 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 15/Permentan/OT.140/3/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 15/Permentan/OT.140/3/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN MEI 2016 BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN
MEI 6 LAPORAN BULANAN MEI 6 BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN Nomor : Mei 6 Lampiran : (satu) eksemplar Perihal : Laporan Bulan Mei 6 Yth.
Lebih terperinciLaporan Tahunan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 2016
Laporan Tahunan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 2016 1. Keuangan BAB VI SUMBERDAYA Pada tahun 2016 Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat memperoleh anggaran dari APBN yang bersumber dari Rupiah
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2010
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2010 BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN DAFTAR ISI Kata Pengantar...
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2012
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2012 BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 DAFTAR ISI Kata Pengantar...
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014
RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian
Lebih terperinciRENCANA KERJA TAHUNAN BALAI INSEMINASI BUATAN LEMBANG TAHUN 2018
RENCANA KERJA TAHUNAN BALAI INSEMINASI BUATAN LEMBANG TAHUN 2018 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi dan Tata Kerja Balai Inseminasi Buatan Lembang ditetapkan dengan Surat Keputusan (SK) Menteri
Lebih terperinciOLEH DR. Drh. RAIHANAH, M.Si. KEPALA DINAS KESEHATAN HEWAN DAN PETERNAKAN ACEH DISAMPAIKAN PADA :
OLEH DR. Drh. RAIHANAH, M.Si. KEPALA DINAS KESEHATAN HEWAN DAN PETERNAKAN ACEH DISAMPAIKAN PADA : WORKSHOP PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA RABIES DINAS PETERNAKAN KAB/KOTA SE PROVINSI ACEH - DI
Lebih terperinciBALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN (BPTPTH)
BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN (BPTPTH) Jl. Pakuan Ciheuleut PO BOX 105. Bogor-Indonesia 16001 Telp./Fax : +62 251 8327768 http: //www. bptpbogor.litbang.go.id Kondisi Kantor Luas
Lebih terperinciPROFIL UPTD BALAI PENGUJIAN MUTU PAKAN TERNAK (BPMPT) CIKOLE LEMBANG
PROFIL UPTD BALAI PENGUJIAN MUTU PAKAN TERNAK (BPMPT) CIKOLE LEMBANG PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PETERNAKAN PROVINSI JAWA BARAT BALAI PENGUJIAN MUTU PAKAN TERNAK (BPMPT) CIKOLE-LEMBANG
Lebih terperinci45 Highlight Balitsereal 2007
45 Highlight Balitsereal 2007 PENGELOLAAN SUMBERDAYA Sumberdaya Manusia Sampai dengan Desember 2007, jumlah pegawai Balitsereal sebanyak 266 orang, terdiri atas 244 pegawai negeri dan 22 tenaga honorer.
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER TAHUN BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
RENCANA STRATEGIS BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER TAHUN 2010 2014 BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN 2010 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... Hal. i ii
Lebih terperinciBuku Statistik BLI 4/11/2016
4/11/216 Buku Statistik BLI 1. Menyajikan data statistik dan informasi yg menggambarkan fakta obyektif Badan Litbang dan Inovasi 2. Cerminan kondisi terkini BLI dari waktu ke waktu 3. Data & informasi
Lebih terperinciMETODELOGI PENELITIAN
17 METODELOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner FKH IPB, kandang hewan percobaan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat Penelitian
14 METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Unit Pelayanan Mikrobiologi Terpadu, Bagian Mikrobiologi Kesehatan, Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan
Lebih terperinciDOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH
DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH PEMERINTAH ACEH TAHUN ANGGARAN 06 NOMOR DPA SKPA.0..0.0..08.5. Halaman : DPPA - SKPA.. REVISI Urusan Pemerintahan :.0. - PERTANIAN Organisasi
Lebih terperincidalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013
Sarana dan Kegiatan Prasarana Penelitian KKegiatan Badan Litbang Pertanian saat ini didukung oleh sumber daya manusia dalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013 jumlah relatif
Lebih terperinciBAB III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN
8 BAB III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan mulai Juli sampai dengan Agustus 2010. Pemeliharaan ayam broiler dimulai dari Day Old Chick (DOC)
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN
RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG Tahun 2017 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG-BOGOR 1 RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN Jln. W.R Supratman No.71 Telepon (0361) 224184 (Fax) 225368 Email. disnakkeswanbali@gmail.com D E N P A S A R PROFIL DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN
Lebih terperinciSumber Daya Manusia SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber Daya Manusia Pada September 2007 Badan Litbang Pertanian didukung sumber daya manusia sejumlah 7.812 orang. Dari jumlah tersebut, 2.553 orang (32,68%) adalah tenaga fungsional khusus, sisanya adalah
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BALAI PENGUJIAN MUTU DAN SERTIFIKASI PRODUK HEWAN (BPMSPH) BOGOR TAHUN 2017
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BALAI PENGUJIAN MUTU DAN SERTIFIKASI PRODUK HEWAN (BPMSPH) BOGOR TAHUN 2017 A. DATA UMUM 1 UNIT KERJA 2 TUGAS DAN FUNGSI BALAI PENGUJIAN MUTU DAN SERTIFIKASI PRODUK HEWAN
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER 2013 BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciSINKRONISASI SKP DAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL NON PENELITI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN. Biro Organisasi dan Kepegawaian 2017
SINKRONISASI SKP DAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL NON PENELITI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN Biro Organisasi dan Kepegawaian 2017 DASAR JABATAN FUNGSIONAL Undang-Undang NO. 5 Tahun 2014 tentang
Lebih terperinciBAB III. AKUNTABILITAS KINERJA. Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur :
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI 3.1.1. Capaian Kinerja Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur : Tujuan 1 Sasaran : Meningkatkan
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN
RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENGUJIAN MUTU DAN SERTIFIKASI OBAT HEWAN TAHUN ANGGARAN 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR PENGUJIAN MUTU DAN
Lebih terperinciBAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Pada bab ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan
Lebih terperinciLaporan Tahunan Inovasi Pertanian Bioindustri Menuju Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani
Laporan Tahunan 2015 Inovasi Pertanian Bioindustri Menuju Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani i ii Laporan Tahunan 2015 Inovasi Pertanian Bioindustri Menuju Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN
RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG Tahun 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG-BOGOR 1 RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09/PERMENTAN/OT.110/3/2017 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN/INPASSING PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL BIDANG PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciDOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014
DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN
Lebih terperinciBagian Kesatu Kepala Balai Pasal 94 (1) Kepala Balai mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan kegiatan teknis operasional Dinas
BAB XXI BALAI PENGEMBANGAN PETERNAKAN PADA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI BANTEN Pasal 93 Susunan Organisasi Balai Pengembangan Peternakan dan Pelayanan Kesehatan Hewan terdiri dari : a. Kepala
Lebih terperinci2017, No Penyesuaian/Inpassing Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Bidang Pertanian; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
No.526, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMTAN. INPASSING. Jabatan Fungsional bidang Pertanian. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09/PERMENTAN/OT.110/3/2017 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN/INPASSING
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN BPTU-HPT DENPASAR TAHUN 2016
RENCANA KINERJA TAHUNAN BPTU-HPT DENPASAR TAHUN 2016 A. DATA UMUM 1 UNIT KERJA 2 TUGAS DAN FUNGSI a. TUGAS : BPTU-HPT DENPASAR Melaksanakan pemeliharaan, produksi, pemuliaan, pelestarian, pengembangan,
Lebih terperinciSumber Daya Manusia. dalam jumlah relatif besar yaitu orang. Dari jumlah tersebut,
Sumber Daya Manusia B adan LitbangPertanian Pertaniansaat saatini inididukung didukung oleh oleh sumber sumber daya daya manusia manusia Badan Litbang dalam jumlah relatif besar yaitu 7.643 orang. Dari
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN JUNI 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN JULI 2016
LAPORAN BULANAN PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN JUNI 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN JULI 2016 KATA PENGANTAR Laporan Bulanan
Lebih terperinciLaporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 BAB I. PENDAHULUAN
BAB I. PENDAHULUAN Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 6/Permentan/OT.4//, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Sekretariat Badan Litbang Pertanian mempunyai tugas memberikan
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2013 J l. A h m a d Y a n i N o. 2 0 2 S u r a b a y a T e l p ( 0 3 1 ) 8 2 9 2 5 4 5 F a x ( 0 3 1 ) 8 2 9 1 8 5 3 e m a i l : d i s n a k @
Lebih terperinciOrganisasi Sumber Daya Manusia
Organisasi Sumber Daya Manusia Badan Litbang Pertanian saat ini didukung oleh sumber daya manusia dalam jumlah relatif besar yaitu 7.780 orang. Dari jumlah tersebut, sekitar 3.344 orang (42,%) adalah tenaga
Lebih terperinciBAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Pada bab ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan
Lebih terperinciDOKUMEN PERJANJIAN KINERJA
DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN
Lebih terperinciSUMBER DAYA MANUSIA. Gambar 2. Komposisi Tenaga Fungsional Badan Litbang Pertanian Sumber Data : Simpeg Badan Litbang Pertanian, Oktober 2009.
Sumber Daya Manusia. Badan Litbang Pertanian saat ini didukung oleh sumber daya manusia dalam jumlah relatif besar yaitu 8.124 orang. Dari jumlah tersebut, sepertiganya atau sekitar 3.346 orang (41,18%)
Lebih terperinciTerlampir. Terlampir
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun
Lebih terperinciSUMBER DAYA MANUSIA. Gambar 2. Komposisi Tenaga Fungsional Badan Litbang Pertanian, Agustus 2006
Sumber Daya Manusia Pada tahun 2006 Badan Litbang Pertanian didukung sumber daya manusia sejumlah 7.643 orang. Dari jumlah tersebut, 2.840 orang (37,16%) adalah tenaga fungsional khusus, sisanya adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Profil UPTD Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner
I. PENDAHULUAN Dalam era globalisasi, aspek perlindungan konsumen, terutama terhadap kemungkinan kontaminasi/pencemaran kuman dan bahan kimia pada pangan, telah menjadi isu sentral dalam perdagangan pangan,
Lebih terperinciI. PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2016
I. PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2016 A. Program. Sebagai upaya untuk mewujudkan sasaran pembangunan peternakan ditempuh melalui 1 (satu) program utama yaitu Program Pengembangan Agribisnis. Program ini bertujuan
Lebih terperinciTARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM PUSAT VETERINARIA FARMA PADA KEMENTERIAN PERTANIAN
5 2013, No.517 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69/PMK.05/2013 TENTANG TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM PUSAT VETERINARIA FARMA PADA KEMENTERIAN PERTANIAN. TARIF LAYANAN BADAN
Lebih terperinciE
Jl. Raya Loji Km.35 Jatiwangi 45454 Majalengka Telp & Fax : (0233) 88622 Titik Koordinat : 6 0 43 32.35 S08 0 6 40.7 E Email : bpptujatiwangi@yahoo.co.id Tugas Pokok & Fungsi Sesuai dengan Peraturan Gubernur
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS BALAI BESAR PENGUJIAN MUTU DAN SERTIFIKASI OBAT HEWAN TAHUN
RENCANA STRATEGIS BALAI BESAR PENGUJIAN MUTU DAN SERTIFIKASI OBAT HEWAN TAHUN 2015-2019 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR PENGUJIAN MUTU DAN SERTIFIKASI
Lebih terperinciDeteksi Antibodi Terhadap Virus Avian Influenza pada Ayam Buras di Peternakan Rakyat Kota Palangka Raya
Deteksi Antibodi Terhadap Virus Avian Influenza pada Ayam Buras di Peternakan Rakyat Kota Palangka Raya Detection of Antibody Against Avian Influenza Virus on Native Chickens in Local Farmer of Palangka
Lebih terperinciPENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN ANGGARAN 2015
PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN ANGGARAN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil,
Lebih terperinciFORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016
FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 1. Kementrian/Lembaga : KEMENTERIAN PERTANIAN 2. Program : Program Penciptaan Teknologi dan Inovasi Pertanian Bio-Industri Berkelanjutan
Lebih terperinciDOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN ( ) DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN TAHUN ANGGARAN 208 NAMA FORMULIR 2. 2.2 2.2. 3. 3.2 R i n g k a s a n D o k u m e n P e l a k s a n a
Lebih terperinciKata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji
Lebih terperinciSTRUKTUR ORGANISASI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2013
Lampiran 1 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2013 BALITBANGTAN SETBALIT BANGTAN PUSLITBANG TAN PUSLITBANG
Lebih terperinciKONDISI SUMBERDAYA MANUSIA DI PERPUSTAKAAN IPB: ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, Dip.Lib., M.Sc. 2
KONDISI SUMBERDAYA MANUSIA DI PERPUSTAKAAN IPB: ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, Dip.Lib., M.Sc. 2 PENDAHULUAN Perpustakaan di perguruan tinggi merupakan salah satu unit penunjang
Lebih terperinciBAB III KONDISI KINERJA TAHUN BERJALAN
BAB III KONDISI KINERJA TAHUN BERJALAN A. GAMBARAN UMUM KINERJA TAHUN BERJALAN 1. Aspek Keuangan. Baristand Industri Surabaya dalam melaksanakan tugas pokoknya didukung oleh anggaran yang bersumber dari
Lebih terperinciDOKUMEN PERJANJIAN KINERJA
DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN
Lebih terperinciLaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA Jl. Karangmenjangan No.
Lebih terperinciLaporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 BAB V. PENUTUP
BAB V. PENUTUP Sekretariat Badan Litbang Pertanian sesuai tugas pokok dan fungsinya untuk memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur Badan Litbang Pertanian, pada tahun 2014 mengimplementasikan
Lebih terperinciLAKIN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 BALAI BESAR PENGUJIAN MUTU DAN SERTIFIKASI OBAT HEWAN
LAKIN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 BALAI BESAR PENGUJIAN MUTU DAN SERTIFIKASI OBAT HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR PENGUJIAN
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
27 HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini kajian dilakukan diseluruh instansi yang mempunyai tupoksi berkaitan dengan strategi pencegahan dan pengendalian bruselosis di seluruh Kalimantan. Instansi-instansi
Lebih terperinciBAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA
BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 3.1 DASAR HUKUM Dalam menetapkan tujuan, sasaran dan indikator kinerja Balai Besar Laboratorium menggunakan acuan berupa regulasi atau peraturan sebagai berikut : 1) Peraturan
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi
Lebih terperinciCAPAIAN KINERJA KELUARAN (OUTPUT ) UTAMA APBN PKH TAHUN 2014
CAPAIAN KINERJA KELUARAN (OUTPUT ) UTAMA APBN PKH TAHUN 2014 1 Peningkatan Produksi Ternak Dengan Pendayagunaan Sumber Daya Lokal a. Pengembangan Kawasan Sapi Potong (Kelompok) 378 335 88,62 b. Pengembangan
Lebih terperinciKata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2014 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2015 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi
Lebih terperinci(Rp.) , ,04
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI SUMATERA BARAT BELANJA LANGSUNG URUSAN : PILIHAN ( PERTANIAN ) KEADAAN S/D AKHIR BULAN : DESEMBER 2015 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI SUMATERA
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BALAI PENGUJIAN MUTU DAN SERTIFIKASI PRODUK HEWAN (BPMSPH) BOGOR TAHUN 2018
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BALAI PENGUJIAN MUTU DAN SERTIFIKASI PRODUK HEWAN (BPMSPH) BOGOR TAHUN 2018 A. DATA UMUM 1 UNIT KERJA 2 TUGAS DAN FUNGSI BALAI PENGUJIAN MUTU DAN SERTIFIKASI PRODUK HEWAN
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2015
RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2015 Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian 2014 KATA PENGANTAR Dokumen Rencana Kinerja Tahunan
Lebih terperinciTenet Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006 Bakteriologi (9 uji) ; Patologi (4 uji) ; Toksikologi (2 uji) ; Mikologi (3 uji) dan Parasitolo
ANEKA SAMPEL UNTUK PEMERIKSAAN/PENGUJIAN BERBAGAI JENIS PENYAKIT HEWAN/MANUSIA DI BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER BOGOR MULYADI DAN M. SOLEH Balai Besar Penelitian Veteriner Bogor,J1. RE. Martadinata
Lebih terperinciTUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN (Berdasarkan Peraturan Bupati Sigi Nomor 28 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah) A.
Lebih terperinciSUMBER DAYA MANUSIA 31 (1,22%) 197 (7,76%) 2 (0,08%) 1 (0,04%) 5 (0,20%) 87 (3,43%) (60,71%)
Sumber Daya Manusia. Badan Litbang Pertanian saat ini didukung oleh sumber daya manusia dalam jumlah relatif besar yaitu 8.229 orang. Dari jumlah tersebut, sepertiganya atau sekitar 2.540 orang (30,8%)
Lebih terperinciL A P O R A N K I N E R J A B B V E T W A T E S T. A
i LAPORAN KINERJA BBVET WATES I.A. 2016 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Balai Besar Veteriner Wates disusun berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Tahun Anggaran 2016, serta Penetapan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SIAK
PEMERINTAH KABUPATEN SIAK DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN 2016 1 KATA PENGANTAR Kewajiban penyusunan Perjanjian Kinerja didasarkan pada Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Lebih terperinci2 seluruh pemangku kepentingan, secara sendiri-sendiri maupun bersama dan bersinergi dengan cara memberikan berbagai kemudahan agar Peternak dapat men
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI LINGKUNGAN HIDUP. Peternak. Pemberdayaan. Hewan. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 6) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
Lebih terperinciKONDISI SUMBERDAYA MANUSIA DI PERPUSTAKAAN IPB: ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN 1. oleh: Abdul Rahman Saleh 2
KONDISI SUMBERDAYA MANUSIA DI PERPUSTAKAAN IPB: ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN 1 PENDAHULUAN oleh: Abdul Rahman Saleh 2 Perpustakaan di perguruan tinggi merupakan salah satu unit penunjang yang mempunyai
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 67/Permentan/OT.140/11/2007. TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN Dl SEKOLAH PERTANIAN PEMBANGUNAN
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 67/Permentan/OT.140/11/2007 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN Dl SEKOLAH PERTANIAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang
Lebih terperinciRENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH. Nomor : 050/Disnak$&keswan-bigram/983/03.13
NO KODE SATUAN KERJA NAMA Nomor : 050/Disnak$&keswan-bigram/983/03.13 Tanggal : 19 Maret 2013 PA/KPA Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi Lainnya (K/L/D/I) Dinas Peternakan dan Kesehatan Alamat
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2014 Direktur Pengolahan Hasil. Dr. Ir. Santoso, M.Phil
KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan laporan yang disusun sebagai pertanggungjawaban hasil kegiatan yang telah dilakukan dalam satu tahun. Laporan ini mengukur
Lebih terperinciRevisi ke 02 Tanggal : 06 Maret 2015
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun
Lebih terperinciPEDOMAN PELAKSANAAN OPTIMALISASI FUNGSI UNIT PEMBIBITAN DAERAH TAHUN 2015
PEDOMAN PELAKSANAAN OPTIMALISASI FUNGSI UNIT PEMBIBITAN DAERAH TAHUN 2015 Direktorat Perbibitan Ternak Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian-RI Jl. Harsono RM No. 3 Pasar
Lebih terperinciUJI PENEGUHAN REAL TIME PCR AVIAN INFLUENZA DI BBKP SURABAYA TERHADAP METODE UJI STANDAR AVIAN INFLUENZA SESUAI STANDAR OIE.
UJI PENEGUHAN REAL TIME PCR AVIAN INFLUENZA DI BBKP SURABAYA TERHADAP METODE UJI STANDAR AVIAN INFLUENZA SESUAI STANDAR OIE. OLEH: FITRIA ARDHIANI, ROFIQUL A LA, FIFIN KURNIA SARI, RETNO OKTORINA LABORATOIUM
Lebih terperinciRevisi ke 06 Tanggal : 20 Desember 2013
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3. UU No. 19 Tahun
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROFIL DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI BALI TAHUN 2018
PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEPUTUSAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN/PENGGUNA BARANG DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI BALI TAHUN ANGGARAN 2014 Jln. W.R. Supratman
Lebih terperinciDOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN, PERJANJIAN KINERJA, PENGUKURAN KINERJA, INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016
DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN, PERJANJIAN KINERJA, PENGUKURAN KINERJA, INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA BIMA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN KOTA BIMA TAHUN 2016
Lebih terperinci4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Sebanyak 173 dan 62 contoh serum sapi dan kambing potong sejumlah berasal dari di provinsi Jawa Timur, Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Barat, Jakarta dan
Lebih terperinciTabel. 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan Aceh Provinsi Aceh
No. Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Tabel. 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Hewan dan Aceh Target Indikator Lainnya Target Renstra ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan September-Oktober 2013.
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilakukan pada bulan September-Oktober 2013. Pemeliharaan ayam penelitian, aplikasi ekstrak temulawak dan vaksinasi AI dilakukan di kandang
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
ARAH KEBIJAKAN ( KEMENTAN RI ) PEMBANGUNAN PETERNAKAN DAN KESWAN 2015-2019 KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERUBAHAN PROGRAM WAKTU PROGRAM 2010-2014 2015-2019 DALAM RANGKA
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN
LAPORAN BULANAN PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN AGUSTUS 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN SEPTEMBER 2016 KATA PENGANTAR Laporan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. struktur organisasi dan pembagian tugas berdasarkan Keputusan Presiden R.I. No.
BAB III METODOLOGI 3.1 Gambaran Umum Instansi 3.1.1 Sejarah Berdiri Kementerian Pertanian terdiri dari beberapa unit Eselon I dengan tujuan struktur organisasi dan pembagian tugas berdasarkan Keputusan
Lebih terperinci