Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 BAB I. PENDAHULUAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 BAB I. PENDAHULUAN"

Transkripsi

1 BAB I. PENDAHULUAN Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 6/Permentan/OT.4//, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Sekretariat Badan Litbang Pertanian mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur di lingkungan BadanLitbang Pertanian. Dalam melaksanakan tugas tersebut Sekretariat Badan menyelenggarakan fungsi : (a) koordinasi, dan penyusunan rencana dan program di bidang penelitian dan pengembangan pertanian; (b) pengelolaan urusan kepegawaian; (c) pengelolaan urusan keuangan dan perlengkapan; (d) penyusunan kerjasama, rancangan peraturan perundang-undangan, dan penyempurnaan organisasi dan tata laksana, serta pelaksanaan hubungan masyarakat dan informasi publik; dan (e) pelaksanaan urusan tata usaha Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut Sekretariat Badan Litbang Pertanian melaksanakan dan mendukung salah satu program utama Badan Litbang Pertanian yaitu : dukungan manajemen, fasilitas dan instrumen teknis dalam kegiatan penelitian dan pengembangan pertanian. Melalui Inpres No. 7 tahun 999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara diwajibkan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumberdaya dan kebijaksanaan yang dipercayakan berdasar perencanaan stratejik yang telah dirumuskan. Pertanggungjawaban tersebut menjadi semakin penting mengingat kecenderungan meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap kinerja instansi pemerintah. Faktor-faktor yang menentukan kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian adalah pelaksanaan tahapan proses sampai pencapaian sasaran yang diinginkan. KinerjaSekretariat Badan Litbang Pertanian selanjutnya ditunjukkan dalam sasaran-sasaran dengan indikator-indiktaor dan tingkat capaiannya sesuai target dan realisasi.

2 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA.. Visi Visi Sekretariat Badan Litbang Pertanian berdasarkan Rencana Strategis 4 adalah: Mewujudkan manajemen penelitian modern untuk mendukung penciptaan lembaga penelitian dan pengembangan berkelas dunia... Misi Untuk mencapai visi tersebut di atas, Sekretariat Badan Litbang Pertanian menetapkan misi yaitu :. Mengoptimalkan penerapan reformasi birokrasi, reformasi perencanaan dan penganggaran dalam pesatnya perubahan kemajuan teknologi dan informasi pertanian global,. Memberikan dukungan koordinasi teknis dan administratif yang efektif dan efisien kepada Unit Kerja dan Unit Pelaksana Teknis (UK dan UPT) Badan Litbang Pertanian, 3. Mengoptimalkan kualitas dan kapasitas sumber daya penelitian pertanian, 4. Mengembangkan kerjasama, kemitraan, promosi, diseminasi dan alih teknologi mendukung terwujudnya pertanian industrial unggul berbasis sumberdaya lokal..3. Tujuan Berdasarkan pada visi dan misi di atas maka tujuan Sekretariat Badan Litbang Pertanian adalah:. Mewujudkan program dan anggaran yang berbasis kinerja menuju laporan kinerja yang akuntabel serta data dan informasi manajemen yang akurat,. Menyediakan SDM sesuai kapasitas, kualitas, profesionalisme dan kompetensi SDM mendukung pelaksanaan kegiatan litbang pertanian, 3. Mewujudkan laporanpengelolaan Barang Milik Negara dan keuangan dengan opini wajar tanpa pengecualian,

3 4. Menyelenggarakan pengelolaan kerja sama dalam dan luar negeri, 5. Mewujudkan perlindungan invensi hasil penelitian dan pengembangan pertanian dan alih teknologi..4. Sasaran Berdasarkan tujuan di atas, ditetapkan beberapa sasaran pengembangan kelembagaan dan manajemen litbang yang harus dicapai oleh Sekretariat Badan Litbang Pertanian sebagai berikut:. Terwujudnya program dan anggaran yang berbasis kinerja menuju laporan kinerja yang akuntabel serta data dan informasi manajemen yang akurat,. Tersedianya SDM sesuai kapasitas, kualitas, profesionalisme dan kompetensi SDM mendukung pelaksanaan kegiatan litbang pertanian, 3. Terwujudnya laporan pengelolaan Barang Milik Negara dan keuangan dengan opini wajar tanpa pengecualian, 4. Terwujudnya pengelolaan kerjasama dalam dan luar negeri, 5. Terwujudnya perlindungan invensi hasil penelitian dan pengembangan pertanian dan alih teknologi..5. Arah Kebijakan Untuk mewujudkan visi dan misi Sekretariat Badan Litbang Pertanian, ditetapkan strategi sebagai berikut:. Mendorong penerapan program dan anggaran yang berbasis kinerja menuju laporan kinerja yang akuntabel serta data dan informasi manajemen yang akurat,. Mempercepat peningkatan kapasitas, kualitas, profesionalisme dan kompetensi SDM mendukung pelaksanaan kegiatan litbang pertanian, 3. Mendorong laporan keuangan dengan opini wajar tanpa pengecualian serta pengelolaan Barang Milik Negara sesuai ketentuan yang berlaku, 3

4 4. Menfokuskan pengelolaan kerjasama, komunikasi dan pelayanan publik, serta informasi penelitian dan pengembangan pertanian mendukung terwujudnya pertanian industrial unggul berbasis sumberdaya lokal, 5. Mempercepat proses alih teknologi dan perlindungan invensi hasil litbang pertanian..6. Program Utama Program utama Badan Litbang Pertanian pada periode 4 diarahkan untuk penciptaan inovasi teknologi dan varietas unggul berdaya saing. Sekretariat Badan Litbang Pertanian selaku unit Eselon II Badan Litbang Pertanian mempunyai tugas dan fungsi memberikan pelayanan teknis dan administratif, yang diwujudkan dalam pelaksanaan kegiatan dukungan manajemen, fasilitas dan instrumen teknis dalam pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan pertanian.kegiatan pengembangan kelembagaan mencakup pengembangan budaya kerja inovatif berorientasi bisnis melalui peningkatan jumlah institusi di lingkup Badan Litbang Pertanian yang menerapkan reformasi birokrasi secara menyeluruh, pengembangan sumber daya Litbang (SDM), sarana dan prasarana diikuti pengembangan standarisasi dan akrediatasi lembaga dan pranata litbang. Disamping itu, untuk memicu tercapainya output yang optimal, maka akan dilakukan pengembangan manajemen teknologi dan sistem informasi, koordinasi jaringan kerjasama penelitian dan pengkajian, reformasi perencanaan dan penganggaran, monitoring dan evaluasi, serta penyiapan regulasi paten dan lisensi..7. Kegiatan Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 6/Permentan/OT.4//, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian Sekretariat Badan Litbang Pertanian terdiri atas 4 Bagian, dengan masing-masing Bagian terdiri atas tiga Subbagian. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dibagi kepada empat bagian yang meliputi: 4

5 . Bagian Perencanaan Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya didukung oleh tiga Subbagian, yaitu () Subbagian Data dan Informasi Manajemen, () Subbagian Program dan Anggaran dan (3) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan.. Bagian Kepegawaian Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya didukung oleh tiga Subbagian yaitu () Subbagian Perencanaan dan Pengembangan Pegawai, () Subbagian Tata Usaha Kepegawaian dan Mutasi, dan (3) Subbagian Pendayagunaan Jabatan Fungsional. 3. Bagian Umum Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya didukung oleh tiga Subbagian yaitu () Subbagian Keuangan, () Subbagian Perlengkapan, dan (3) Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga. 4. Bagian Kerja Sama,Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya didukung oleh tiga Subbagian yaitu () Subbagian Kerjasama, () Subbagian Hukum dan Organisasi, (3) Subbagian Hubungan dan Masyarakat. 5. Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian Sebagai UPT dibawah koordinasi Sekretariat Badan Litbang Pertanian berdasarkan Keputusan Kepala Badan Litbang Pertanian nomor 7/Kpts/OT.4/I/8/7 tentang Penunjukan Sekretariat Badan Litbang Pertamian untuk Mengkoordinasikan Kegiatan Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian (Balai PATP), Balai PATP didukung oleh seorang Kepala Balai, satu Subbagian dan satu Seksi yaitu () Subbagian Tata Usaha dan () Seksi Pelayanan Alih Teknologi. Berdasarkan susunan kelembagaan di atas, kegiatan Sekretariat Badan Litbang Pertanian tercbagi menjadi 5 (lima) sub kegiatan sebagai berikut : 5

6 . Sub Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Program, Anggaran, Pemantauan dan Evaluasi, serta Pengelolaan Data dan Informasi Manajemen Sebagai salah satu implementasi dari koordinasi manajemen lingkup Badan Litbang Pertanian, Sekretariat Badan Litbang Pertanian perlu melaksanakan perumusan rencana program dan anggaran, pelaksanaan pemantauan dan evaluasi program penelitian serta penyediaan dan pengelolaan data dan informasi manajemen penelitian dan pengembangan pertanian. Tugas dan fungsi tersebut dilaksanakan dalam rangka mendukung pencapaian program Badan Litbang pertanian yaitu Dukungan Manajemen, Fasilitas dan Instrumen Teknis dalam Pelaksanaan Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Pertanian serta visi Badan Litbang Pertanian menjadi lembaga penelitian berkelas dunia pada tahun 4. Untuk mewujudkan dukungan tersebut maka perlu disusun sistem dan mekanisme perencanaan program dan anggaran yang berbasis kinerja berdasarkan reformasi perencanaan dan penganggaran sehingga tercapai efisiensi dan efektivitas pelaksanaan penelitian dan pengembangan pada seluruh Unit Kerja/UPT lingkup Badan Litbang Pertanian. Dalam penganggaran berbasis kinerja, orientasi output atau kinerja yang akan dicapai memegang peranan penting dalam penentuan anggaran yang akan dialokasikan pada setiap kegiatan. Sesuai dengan reformasi perencanaan dan penganggaran maka dalam sistem perencanaan penganggaran harus menerapkan kerangka pengeluaran jangka menengah (KPJM) yang disusun berdasarkan berbagai asumsi dengan basis anggaran pada tahun. Dalam rangka pengawalan pelaksanaan program dan kegiatan penelitian dan pengembangan pertanian yang efektif dan efisien, fungsi pemantauan dan evaluasi sangat penting. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi yang akurat dan komprehensif harus dimulai sejak perencanaan dengan melibatkan pakar dan narasumber yang dilakukan dengan evaluasi secara berjenjang di setiap unit Kerja dan UPT. Dalam sistem manajemen, pelaksanaan pemantauan dan evaluasi menjalankan fungsi controlling bertujuan untuk mengidentifikasi 6

7 permasalahan-permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan dan memberikan rekomendasi pemecahan masalah dalam rangka mencapai target dan sasaran yang direncanakan. Pencapaian target dan sasaran pada setiap kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan akan menghasilkan laporan kinerja pemerintahan yang akuntabel. Data dan informasi manajemen merupakan salah satu bagian penting dalam proses perencanaan. Kualitas data dan informasi manajemen terus menerus ditingkatkan, karena semakin disadari akan perlunya data dan informasi yang akurat, tersedia dengan mudah, tepat waktu dan mudah diakses sehingga dapat membantu dalam proses perencanaan dengan cepat dan tepat sesuai tuntutan pemerintah saat ini. Pengelolaan data dan informasi manajemen merupakan implementasi dalam penyelenggaraan e-government serta merupakan langkah menuju profesionalisme sesuai dengan visi Badan Litbang Pertanian untuk menjadi lembaga penelitian berkelas dunia. Hal-hal yang mencakup pengelolaan data dan informasi manajemen meliputi pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan informasi manajemen litbang pertanian.. Sub Kegiatan Peningkatan Pengembangan Sumber Daya Manusia Litbang Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian diharapkan memiliki sumberdaya manusia yang berpotensi, untuk itu diperlukan perencanaan dan pengembangan mulai dari pengadaan dan seleksi pegawai, pembinaan dan pengembangan pegawai, sampai pada tahap pembinaan peningkatan kinerja pegawai. Untuk menunjang peningkatan pengembangan SDM tersebut diperlukan tenaga peneliti yang merupakan bagian integral rencana strategis Badan Litbang Pertanian, khususnya tenaga fungsional peneliti yang berpendidikan tinggi, berwawasan luas, profesional, memiliki loyalitas dan motivasi tinggi dalam menciptakan inovasi teknologi, sesuai dengan bidang keahliannya. 7

8 Pembinaan karier dan mental tenaga penelitian ditingkatkan dan dimasukkan sebagai bagian dari pembinaan tenaga secara keseluruhan. Pengembangan jabatan fungsional berbasis kompetensi dilakukan agar setiap pejabat fungsional meningkatkan kinerjanya sesuai dengan tujuan dan sasaran Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kompetensi menyangkut kewenangan setiap individu untuk melakukan tugas atau mengambil keputusan sesuai dengan perannya yang relevan dengan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan yang dimiliki serta menjunjung tinggi etika profesi. Jabatan fungsional yang berada di lingkup Badan Penelitian dan pengembangan Pertanian yaitu Peneliti, Teknisi Litkayasa, Penyuluh Pertanian, Perekayasa, Pustakawan, Arsiparis, Analisis Kepegawaian, Pranata Komputer, Pranata Humas, Statistis, dan Perencana. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian memiliki Sumberdaya Manusia yang tersebar diberbagai daerah, sebagai pemusatan administrasi yang lengkap dan teratur dibutuhkan update data terkini dan peningkatan pelayanan prima sesuai SOP (Standard Operating Procedure) yang ada atau standar yang ditetapkan dan dilakukan dengan etika pelayanan. Dalam rangka pelaksanaan peningkatan administrasi kepegawaian terutama penatausahaan kepegawaian dan mutasi PNS lingkup Badan Litbang Pertanian. Hal-hal yang mencakup pelayanan administrasi SDM Badan Litbang Pertanian antara lain adalah melakukan urusan tata usaha kepegawaian, melakukan urusan mutasi pegawai, diantaranya pengangkatan pegawai baru, kenaikan pangkat, pemindahan, peninjauan kembali masa kerja, perbantuan, penarikan, pengangkatan/ pengaktifan kembali; pemberhentian dan pemensiunan pegawai. Melakukan penyiapan bahan penyusunan dan penyelenggaraan analisa jabatan dan analisis beban kerja, dan melakukan penyiapan bahan evaluasi kinerja pegawai yang semuanya itu terangkum dalam kegiatan rutin administrasi pelayanan prima. 8

9 3. Sub Kegiatan Peningkatan Pengelolaan BMN, Keuangan serta Layanan Ketatausahaan dan Kearsipan Badan Litbang Pertanian dalam melaksanakan tugas dan fungsinya perlu didukung sarana dan prasarana yang baik, sehingga pengelolaan barang milik negara harus dapat dikelola mendukung mandat Badan Litbang Pertanian. Pengelolaan dimulai dengan melakukan inventarisasi terhadap Barang Milik Negara untuk mengoptimalkan BMN sesuai kebutuhan. Pemberdayaan kebun percobaan/kandang percobaan/ laboratorium dilakukan dengan melakukan pemanfaatan lahan sesuai dengan tugas dan fungsi organisasi, pelestarian plasma nutfah dan pemanfaatan bersama pihak stakeholder untuk mendukung pembangunan pertanian. Demikian pula pelaksanaan akreditasi laboratorium merupakan standar dan syarat mendukung penelitian dan pengembangan. Disamping aspek teknis tersebut di atas, perlu dilakukan penertiban aset Barang Milik Negara melalui SIMAK BMN. Pemanfaatan Sumber Daya Litbang Berbasis Sistem Informasi Geografis memberikan informasi secara eletronik terhadap keadaan dan konsisi lahan-lahan. Hasil dari sistem ini menjadi aset yang penting dalam pemanfaatan dan pemberdayaan kebun percobaan/kandang percobaan lingkup Badan Litbang Pertanian kedepan. Sebagai wujud pertanggungjawaban penggunaan anggaran, dalam kegiatan penelitian dan pengembangan setiap Unit Kerja berkewajiban untuk menyusun dan menyampaikan laporan keuangan yang transparan dan informatif sesuai dengan format Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan. Sekretariat Badan Litbang dalam fungsi koordinasi akan menerima, memverifikasi dan menggabungkan data secara berjenjang mulai dari Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran dan Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran-Wilayah untuk kemudian menghasilkan laporan keuangan di tingkat Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon I. Sekretariat Badan Litbang juga melakukan pembinaan dan bimbingan pelaksanaan SAI pada unit kerja pengelola anggaran lingkup Badan Litbang Pertanian. Dengan pembinaan yang menyeluruh kepada semua Unit Kerja, maka laporan keuangan yang dibuat diharapkan mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian. 9

10 Dalam menunjang pengembangan sistem layanan ketatausahaan Sekretariat Badan Litbang Pertanian perlu dilakukan peningkatan kualitas dan kuantitas jenis layanan. Seiring dengan itu berbagai kendala yang dihadapi perlu memperbaiki sistem layanan yang diberikan, sehingga terwujudnya pelayanan ketatausahaan yang optimal, disamping itu dalam pelayanan kerumahtanggaan terus dilakukan perbaikan sistem diantaranya pelayanan kepegawaian lingkup Sekretariat Badan, pemeliharaan kendaraan dinas, inventarisasi aset, dan perawatan gedung dan halaman. Dalam mendukung pembenahan dokumen diperlukan penataan kearsipan yang kegiatannya dilakukan secara kontinyu agar pengelolaan kearsipan dapat berjalan dengan baik. 4. Sub Kegiatan Pemantapan Jaringan Kerja Sama dan Kemitraan Penelitian dan Pengkajian, Pemantapan Kelembagaan, Tatalaksana, Peraturan Perundang-Undangan, Bantuan Hukum serta Pengelolaan Komunikasi dan Layanan Publik Dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan pertanian, Badan Litbang melakukan inisiatif kerja sama penelitian dengan berbagai pihak, baik dari dalam negeri maupun luar negeri; pengelolaan komunikasi dan pelayanan publik; serta penyajian informasi teknologi yang memadai sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kerja sama penelitian dan pengembangan pertanian diselenggarakan dalam rangka menunjang terciptanya teknologi dan varietas unggul berdaya saing tinggi. Kegiatan kerjasama meliputi kerjasama penelitian dengan mitra dalam negeri maupun luar negeri, yaitu kerjasama bilateral, multilateral, dan kerjasama dengan lembaga-lembaga penelitian internasional. Sasaran yang ingin dicapai dari pelaksanaan kerja sama baik dalam maupun luar negeri adalah peningkatan intensitas, efektivitas, dan efisiensi dari kegiatan penelitian pertanian. Untuk pencapaian sasaran

11 tersebut, strategi yang akan ditempuh adalah: (a) penjaringan mitra kerjasama melalui usaha komersialisasi berbasis joint research dengan lembaga internasional serta institusi dalam negeri antara lain swasta, pemerintah daerah, LSM, koperasi, perguruan tinggi serta institusi lainnya; (b) peningkatan kerjasama sistem cost sharing; dan (c) peningkatan penelitian kolaboratif dalam rangka meningkatkan kapasitas litbang; (d) peningkatan pengelolaan/manajemen kerjasama penelitian. Kerja sama dengan lembaga internasional dilaksanakan dengan beberapa pertimbangan dan prinsip, antara lain : (a) meningkatkan alih teknologi hasil Lembaga-lembaga Penelitian Internasional yang relevan; (b) meningkatkan kompetensi peneliti Badan Litbang Pertanian di dunia internasional; (c) mempromosikan hasil-hasil penelitian Badan Litbang Pertanian kepada dunia internasional; (d) meningkatkan akses pemanfaatan sumberdaya dan sarana penelitian yang dimiliki oleh Lembaga Internasional; (e) meningkatkan partisipasi peneliti Badan Litbang Pertanian dalam kehidupan masyarakat ilmiah internasional. Pelaksanaan pengelolaan komunikasi dan pelayanan publik (humas) Badan Litbang Pertanian dilaksanakan untuk berkomunikasi dan berdialog dengan publik internal maupun eksternal secara berkesinambungan, memberikan informasi kepada kelompok publik terkait, dan menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publiknya. Kegiatan tersebut dituangkan dalam beberapa unsur kegiatan yaitu melalui () koordinasi pelaksanaan kegiatan kehumasan lingkup Badan Litbang pertanian untuk peningkatan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan berbagai kegiatan kehumasan, () penyediaan materi informasi profil institusi, kebijakan, teknologi pertanian dalam berbagai media publikasi dan materi pendukung promosi, (3) penyediaan materi informasi kebijakan dan inovasi teknologi hasil litbang untuk media massa, (4) peningkatan liputan media cetak dan elektronik terhadap kegiatan dan hasil penelitian inovasi teknologi Badan Litbang Pertanian. (5) promosi inovasi teknologi hasil penelitian dan wisata agro Badan

12 Litbang Pertanian kepada publik melalui iklan, berbagai kegiatan pameran, demonstrasi teknologi, dan penyiaran di media elektronik, (6) pendokumentasian berbagai kegiatan Badan Litbang Pertanian, (7) penjaringan opini publik tentang Badan Litbang Pertanian, dan (8) penyediaan informasi yang dibutuhkan pengguna mengenai institusi serta produknya melalui pelayanan kehumasan yang optimal. Badan Litbang Pertanian sebagai lembaga yang mempunyai tugas pokok melaksanakan penelitian dan pengembangan pertanian, dalam pelaksanaan mandat tersebut diperlukan kelembagaan organisasi yang mantap sehingga penataan dan pelaksanaan organisasi dan penyempurnaan ketatalakasanaan terus dilakukan mendukung perkembangan lingkungan strategis. Peningkatan layanan dan kinerja Unit Kerja/Unit Pelaksana Teknis lingkup Badan Litbang Pertanian terus diupayakan. Salah satu cara untuk memberikan penghargaan terhadap UPT berprestasi dalam memberikan layanan publik adalah dengan pemberian penghargaan abdibhaktitani. Sebagai lembaga penelitian yang berorientasi global, maka segala kebijakan penelitian dan pengembangan harus selalu didasarkan pada peraturan perundangundangan yang berlaku, disamping itu memberikan layanan dalam pemberian bantuan hukum serta proses pengurusan izin pemasukan dan atau pengeluaran benih/sdg untuk penelitian. Untuk mendukung terwujudnya pemerintah yang bersih dan tata kelola yang baik, Sekretariat Badan Litbang juga telah dan akan terus melakukan Reformasi Birokrasi dengan melaksanakan seluruh komponen dari penerapan ISO, SOP dan SPI sebagai langkah kedepan terwujudnya kelembagaan litbang mempunyai posisi strategis dalam pembangunan pertanian. 5. Sub Kegiatan Pengelolaan Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI) Hasil Invensi Teknologi Pertanian, Promosi dan Alih Teknologi Prasyarat utama alih teknologi kepada dunia usaha ialah invensi teknologi hasil litbang harus dilindungi Kekayaan Intelektual (KI)-nya untuk memberikan kepastian hukum kepemilikan invensi baik bagi Unit

13 Kerja (UK) atau Unit Pelaksana Teknis (UPT) maupun dunia usaha yang mengadopsi invensi tersebut dari penggunaan yang ilegal oleh pihak lain untuk kepentingan ekonomi pihak tersebut. Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atas suatu invensi teknologi hasil litbang harus memenuhi unsur : () Kebaruan (novelty), () bermanfaat (usefulness), dan (3) dapat diterapkan pada skala industri (applicable to industry). Pengelolaan HKI meliputi identifikasi invensi yang berpotensi HKI dan proses perlindungan HKI dari sejak pendaftaran, sosialisasi dan mediasi HKI, sertifikasi HKI, hingga pemeliharaan HKI. Invensi yang telah mendapatkan perlindungan HKI baru awal dari upaya alih teknologi kepada industri, pemerintah, dan masyarakat. Langkah berikutnya adalah melakukan promosi teknologi kepada pengguna. Tujuan promosi adalah untuk menyebarkan informasi teknologi kepada target potensial, memperluas jaringan pengguna teknologi, mengunggulkan teknologi yang dimiliki dibandingkan pesaing/kompetitor, dan membentuk citra teknologi di mata pengguna teknologi. Alih teknologi kepada dunia usaha merupakan tahapan kegiatan selanjutnya yang akan memberikan manfaat lebih baik bagi inventor, UK/UPT, maupun dunia industri. Manfaat alih teknologi kepada industri secara teknis antara lain, adalah () Teknologi hasil litbang dimanfaatkan oleh industri dalam rangka menguatkan daya saingnya; () Teknologi hasil litbang banyak dijumpai di tingkat masyarakat pengguna; (3) Manfaat finansial bagi inventor dan pembiayaan penyempurnaan hasil penelitian melalui iterasi penelitian (cost of recovery). Sehingga pendapatan hasil alih teknologi berupa royalti KI merupakan sumber external budget yang berasal dari kalangan industri yang diharapkan dapat meringankan beban anggaran negara untuk penelitian. Sub Kegiatan Pengelolaan HKI, promosi dan alih teknologi akan dilaksanakan melalui beberapa tahapan : () analisis Kebijakan dalam rangka penderasan alih teknologi; () analisis dan evaluasi umpan balik hasil inovasi; (3) invensi hasil litbang Badan Litbang Pertanian yang akan dilindungi HKI-nya; (4) Promosi Teknologi KI Hasil Litbang 3

14 Pertanian; dan (5) Alih Teknologi Kekayaan Intelektual (KI) Kepada Dunia Usaha/Industri..8. Indikator Kinerja Penetapan indikator kinerja telah dilakukan sejak penyusunan Rencana Kinerja Tahunan dan kemudian ditetapkan menjadi Penetapan Kinerja Tahunan. Indikator Kinerja yang telah ditetapkan sesuai sasaran strategis adalah sebagai berikut:. Terwujudnya program dan anggaran yang berbasis kinerja menuju laporan kinerja yang akuntabel serta data dan informasi manajemen yang akurat, indikatornya: a. Jumlah dokumen perencanaan b. Jumlah laporan hasil pemantauan dan pelaksanaan program c. Jumlah buku statistik penelitian pertanian d. Jumlah sistem informasi manajemen penelitian pertanian e. Jumlah data base pertanian. Tersedianya SDM sesuai kapasitas, kualitas, profesionalisme dan kompetensi SDM mendukung pelaksanaan kegiatan litbang pertanian, indikatornya: a. Jumlah SDM yang mengikuti S3, S, S, training dan scientific exchange b. Jumlah SDM fungsional peneliti yang mendukung Litbang Pertanian c. Jumlah peneliti utama yang diusulkan menjadi Prof Riset d. Jumlah pegawai dengan jabatan fungsional non peneliti e. Jumlah kompetensi jabatan sesuai profesi f. Jumlah pegawai yang diusulkan naik pangkat 3. Terwujudnya laporan keuangan dengan opini wajar tanpa pengecualian serta pengelolaan Barang Milik Negara sesuai ketentuan yang berlaku, indikatornya: a. Jumlah pengadaan barang / jasa 4

15 b. Prosentase Laporan Keuangan (LK) yang sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) c. Jumlah data sumberdaya potensi kebun percobaan dan laboratorium Badan Litbang Pertanian d. Jumlah tanggapan dan tindak lanjut LHP lingkup Badan Litbang Pertanian e. Jumlah UK/UPT yang mengelola inventarisasi BMN secara tertib 4. Terselenggaranya pengelolaan kerja sama dalam negeri / luar negeri, indikatornya: a. Jumlah MoU b. Jumlah bahan posisi DELRI c. Jumlah kerja sama kemitraan dengan Perguruan Tinggi, Pemerintah, LSM, Swasta, Lembaga Riset Luar Negeri dan Dalam Negeri d. Jumlah layanan informasi teknologi Badan Litbang Pertanian 5. Terwujudnya perlindungan invensi hasil penelitian dan pengembangan pertanian dan alih teknologi, indikatornya: a. Jumlah rekomendasi dan regulasi pengelolaan HKI dan Alih Teknologi b. Jumlah invensi yang terpelihara perlindungan HKI c. Jumlah naskah perjanjian kerja sama lisensi.9. Sumber Daya Manusia Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya Sekretariat Badan Litbang Pertanian didukung oleh 7 orang pegawai, dengan rincian golongan IV sebanyak 6 orang, golongan III sebanyak orang, golongan II sebanyak 35 orang dan golongan I adalah 9 orang. Untuk lebih jelas, dapat dilihat dalam tabel berikut : 5

16 Tabel. Jumlah SDM Sekretariat Badan Litbang Pertanian berdasarkan Golongan dan Ruang Kementerian Pertanian -4 No Golongan Ruang Jumlah A B C D E Golongan I 6 Golongan II 7 Golongan III 3 Golongan IV Jumlah 7 57 Golongan I 3 Golongan II Golongan III 38 Golongan IV Jumlah Golongan I Golongan II 7 Golongan III 4 Golongan IV Jumlah Golongan I Golongan II 5 Golongan III 3 Golongan IV Jumlah Golongan I Golongan II 4 Golongan III 4 Golongan IV Jumlah

17 Berdasarkan tingkat pendidikan, pegawai Sekretariat Badan Litbang Pertanian terdiri dari S3 sebanyak 4 orang, S sebanyak orang, S sebanyak 5 orang, dan di bawah S adalah 96 orang. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel. Jumlah SDM Sekretariat Badan Litbang Pertanian berdasarkan Golongan dan Pendidikan -4 No Gol/Ruang S3 S S D4 SM D3 D D SLTA SLTP SD Jml I II III IV Jumlah I II III IV 5 4 Jumlah I II III IV 4 8 Jumlah I II III IV Jumlah I II III IV Jumlah

18 Dari 7 orang pegawai, yang menduduki jabatan fungsional terdiri dari Arsiparis 8 orang, Statistisi orang, Perencana orang, Analis Kepegawaian 4 orang dan Pranata Kehumasan 4 orang... Sarana Prasarana Sekretariat Badan Litbang Pertanian yang berlokasi di Jalan Ragunan No. 9 Pasarminggu memiliki tanah seluas 6.75 m yang digunakan untuk gedung kantor serta bangunan lainnya seluas 6.4 m. Selain itu, sarana kendaraan operasional yang dimiliki adalah kendaraan roda 6 : buah, roda 4 : 36 buah, roda : 5 buah. Sarana komputer ada 5 unit, Printer 95 unit, dan AC ada buah yang keseluruhannya dalam kondisi baru/baik. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel 3 berikut : tabel 3. Sarana Prasarana Sekretariat Badan Litbang Pertanian -4 No Nama Barang Jumlah Unit 3 4 AC 8 5 Printer Komputer Kendaraan Roda Kendaraan Roda Kendaraan Roda

19 9

20

21

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013 BAB I. PENDAHULUAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2013 BAB I. PENDAHULUAN BAB I. PENDAHULUAN Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 61/Permentan/OT.140/10/ 2010, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Sekretariat Badan Litbang Pertanian mempunyai tugas

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETRIAT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2014 SEKRETARIAT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 BAB V. PENUTUP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 BAB V. PENUTUP BAB V. PENUTUP Sekretariat Badan Litbang Pertanian sesuai tugas pokok dan fungsinya untuk memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur Badan Litbang Pertanian, pada tahun 2014 mengimplementasikan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI - 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA KABUPATEN

Lebih terperinci

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

GUBERNUR SUMATERA BARAT, GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN JAKARTA - 2012 KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Sekretariat Badan Pengembangan Sumber

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

DAFTAR PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2015

DAFTAR PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2015 01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian 01 Meningkatnya Pelaksanaan 01 Persentase Pencapaian Sistem Akuntabilitas Kegiatan Kementerian Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review

Lebih terperinci

PRESENTASI KETUA KELOMPOK KERJA SEKRETARIAT JENDERAL

PRESENTASI KETUA KELOMPOK KERJA SEKRETARIAT JENDERAL PRESENTASI KETUA KELOMPOK KERJA SEKRETARIAT JENDERAL TRANSFER FUNGSI SEKRETARIAT JENDERAL (LAMA) SEKRETARIAT JENDERAL (BARU) BADAN INFORMASI DAN TEKNOLOGI KEUANGAN HUKUM DAN HUMAS PERENCANAAN DAN KEUANGAN

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2

MEMUTUSKAN: BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA YOGYAKARTA Menimbang

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review pejabat

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 71 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan BAKOMINFO Kota Bandung merupakan Lembaga Teknis Daerah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007, Tanggal 4 Desember

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG 1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TRANSMIGRASI KABUPATEN KAPUAS

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 17 /PER/M.KOMINFO/10/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 01/PRT/M/2008 18 Januari 2008 Tentang: ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR DAFTAR ISI PENGANTAR I. Direktorat

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.653, 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Rincian Tugas. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat. Drs. Sigit Wahyudi, MM

KATA PENGANTAR. Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat. Drs. Sigit Wahyudi, MM KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Biro Umum dan Hubungan Masyarakat Tahun 2015 di susun dalam bentuk rencana kegiatan Biro Umum dan Hubungan Masyarakat, yang berisi tentang kegiatan dan target

Lebih terperinci

BIRO HUKUM DAN HUMAS

BIRO HUKUM DAN HUMAS RENCANA KINERJA TAHUNAN 2011 BIRO HUKUM DAN HUMAS BIRO HUKUM DAN HUMAS SEKRETARIAT JENDERAL, KEMENTERIAN PERTANIAN 2010 Kata Pengantar Negara Republik Indonesia sebagai Negara yang berdasarkan Pancasila

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN WAY KANAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan telah selesainya penyusunan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Periode 2015-2019. Dalam rangka

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA Dl LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

*) Perubahan Pertama **) Perubahan Kedua

*) Perubahan Pertama **) Perubahan Kedua SUSUNAN DALAM SATU NASKAH PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 2013 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN MENTERI PERTANIAN TENTANG PEDOMAN KERJA SAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN. Pasal 1

MEMUTUSKAN : PERATURAN MENTERI PERTANIAN TENTANG PEDOMAN KERJA SAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN. Pasal 1 PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 53/Permentan/OT.140/10/2006 TENTANG PEDOMAN KERJA SAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2010 2014 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN

Lebih terperinci

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

LAKIP BPPSDMP TAHUN 2011 RINGKASAN EKSEKUTIF

LAKIP BPPSDMP TAHUN 2011 RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan amanat Inpres Nomor 7 Tahun 1999 yang ditindaklanjuti dengan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 239/2003 serta disempurnakan dengan Peraturan Menteri

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KOTA YOGYAKARTA DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN ESELON PADA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH KABUPATEN KUNINGAN DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 63 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 206 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Jabatan :

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

KEPALA DINAS SEKRETARIS

KEPALA DINAS SEKRETARIS KEPALA DINAS Mempunyai tugas pokok memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan, mengkondisikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan teknis pelaksanaan urusan pemerintahan daerah berdasarkan

Lebih terperinci

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GARUT Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN KOTA YOGYAKARTA DENGAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS,FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 61 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA YOGYAKARTA DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMUDA, OLAH RAGA, KEBUDAYAAN DAN

Lebih terperinci

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA TUGAS DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA A. Kepala Dinas. Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pariwisata dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Daerah. Kepala Dinas menyelenggarakan

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KOTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN INOVASI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

b. penyelenggaraan pembinaan dan pelatihan olahraga bagi olahragawan; c. penyelenggaraan pembinaan prestasi olahraga bagi olahragawan; d. penerapan me

b. penyelenggaraan pembinaan dan pelatihan olahraga bagi olahragawan; c. penyelenggaraan pembinaan prestasi olahraga bagi olahragawan; d. penerapan me BAB LII BALAI PEMBINAAN DAN PELATIHAN OLAHRAGA PADA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI BANTEN Pasal 243 Susunan Organisasi Balai Pembinaan dan Pelatihan Olahraga terdiri dari: a. Kepala Balai ; b. Kepala

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, KEHUTANAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 20 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 20 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 20 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KELIMA ATAS PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR KM. 43 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PERHUBUNGAN SEBAGAIMANA

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

Lebih terperinci

BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan.

BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan. No.998, 2014 BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH,

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, FUNGSI DAN TUGAS, TATA KERJA DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH

Lebih terperinci

BAB XVIII BALAI TEKNOLOGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN PADA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN

BAB XVIII BALAI TEKNOLOGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN PADA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN BAB XVIII BALAI TEKNOLOGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN PADA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN Pasal 78 Susunan Organisasi Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan terdiri dari: a. Kepala Balai ; b. Kepala Sub Bagian

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG 1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KAPUAS

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN LINGKUNGAN HIDUP (BLH) KOTA YOGYAKARTA. Sebelum di bentuknya Badan Lingkungan Hidup, Instansi ini pernah

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN LINGKUNGAN HIDUP (BLH) KOTA YOGYAKARTA. Sebelum di bentuknya Badan Lingkungan Hidup, Instansi ini pernah BAB II GAMBARAN UMUM BADAN LINGKUNGAN HIDUP (BLH) KOTA YOGYAKARTA A. Sejarah Sebelum di bentuknya Badan Lingkungan Hidup, Instansi ini pernah mengalami beberapa perubahan antara lain : Dinas kebersihan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Badan Penanaman Modal dan Perijinan Kabupaten

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KEDIRI

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KEDIRI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KEDIRI 1. VISI BPM-P2TSP KAB. KEDIRI Visi merupakan cara pandang jauh ke depan dari suatu lembaga/institusi yang harus dibawa

Lebih terperinci

PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Kata Pengantar Proses demokratisasi telah mengubah paradigma semua Kementerian/Lembaga Pemerintah saat ini dimana transparansi, akuntabilitas dan

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA O G K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2015

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA O G K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2015 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA O G K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA KANTOR PENGELOLAAN TAMAN PINTAR

Lebih terperinci

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI, TATA KERJA, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS DINAS KOMUNIKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan 2013 i KATA PENGANTAR

Rencana Kinerja Tahunan 2013 i KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dalam rangka melaksanakan amanat UU No. 8 tahun 1999, TAP MPR No. XI/MPR/1999, dan Inpres No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta sebagai wujud pertanggungjawaban

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN PERSANDIAN

Lebih terperinci

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19/PERMEN-KP/2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR RISET PENGOLAHAN PRODUK DAN BIOTEKNOLOGI KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 554 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP4K)

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 554 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP4K) BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 554 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP4K) Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, bahwa

Lebih terperinci

- 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

- 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi - 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Pasal 5 (1) Sekretariat Jenderal berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. (2) Sekretariat Jenderal dipimpin oleh

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 43/Permentan/OT.010/8/2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERTANIAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 43/Permentan/OT.010/8/2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERTANIAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 43/Permentan/OT.010/8/2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a.

Lebih terperinci

-1- BAB I PENDAHULUAN

-1- BAB I PENDAHULUAN -1- BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Biro Umum dan Hubungan Masyarakat merupakan bagian dari organisasi tingkat Eselon II Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian. Program Sekretariat Jenderal Kementerian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: : PERATURAN WALIKOTA TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KOTA YOGYAKARTA

MEMUTUSKAN: : PERATURAN WALIKOTA TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Subang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/PERMEN-KP/2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR RISET SOSIAL EKONOMI KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

5. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA MADIUN

5. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA MADIUN 5. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA MADIUN No. Jabatan 1. Kepala Dinas memimpin, mengoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan otonomi daerah di bidang pendidikan sesuai dengan ketentuan peraturan

Lebih terperinci

bawahan sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku;

bawahan sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku; BAB XV BALAI LABORATORIUM KESEHATAN DAERAH PADA DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN Pasal 63 Susunan Organisasi Balai Laboratorium Kesehatan DaerahPada Dinas Kesehatan Provinsi Banten terdiri dari : a. Kepala

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci