THE RELATIONSHIP BETWEEN CREATIVITY AND EMOTIONAL RESILIENCE IN STUDENTS OF BATIK MI GIRILOYO 2 YOGYAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "THE RELATIONSHIP BETWEEN CREATIVITY AND EMOTIONAL RESILIENCE IN STUDENTS OF BATIK MI GIRILOYO 2 YOGYAKARTA"

Transkripsi

1 THE RELATIONSHIP BETWEEN CREATIVITY AND EMOTIONAL RESILIENCE IN STUDENTS OF BATIK MI GIRILOYO 2 YOGYAKARTA Ratri D. Mawarni Binus University, Jakarta, Indonesia Abstract Batik activity is an activity which is not only an element of culture and art, but also an element of creativity is to be found in it, batik is also contain the message how to manage emotions, because in a process of making batik work takes perseverance, optimism, cognitive function as well as patience. Therefore here the writer would like to see the relationship between creativity and emotional resiliency in students grade 4-6 elementary school who follow activities of batik in schools. The population in this study were students MI Giriloyo 2 Yogyakarta grade 4 to grade 6, which amounted to 62 students. Data retrieval is done by spreading the figural creativity tests to measure creativity variables and emotional resilience questionnaire to measure the variables of emotional resilience. bivariate product moment correlation with SPSS 19.0 for windows between creativity with emotional resilience correlation values obtained at and p = This shows that the zero hypothesis (H0) which states "There is no significant relationship between creativity and emotional resilience in students of batik MI Giriloyo 2 Yogyakarta" accepted while the alternative hypothesis (Ha) which states ": There is a significant relationship between creativity and resiilience emotional in students of batik MI students Giriloyo 2 Yogyakarta. "rejected.

2 For other researchers who will conduct research on the emotional resilience should add or use other study variables such as academic achievement, social environment, parenting, spirituality, and others. It is also expected to add new theories as well as theories of reference supporters and manufacturing scale is used as a reference, but it also can use different subjects, educational background, age and other background, so as to obtain results that add science and knowledge. Key Word : Batik, Creativity, Emotional Resilience.

3 I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masa anak-anak adalah masa yang sangat penting bagi perkembangan seseorang selanjutnya. Pada usia anak-anak pula seseorang dituntut untuk dapat merasakan bagaimana rasanya berhasil, apakah itu di sekolah atau ditempat bermain. Melalui tuntutan tersebut anak dapat mengembangkan suatu sikap rajin. Berbeda kalau anak tidak dapat meraih sukses karena mereka merasa tidak mampu (inferioritas). Anak yang mengalami kegagalan dan kesulitan akan menimbulkan rasa tertekan. Hal tersebut juga sangat berhubungan dengan penyaluran emosi anak, saat ini banyak anak-anak yang menyalurkan emosinya secara negatif, menyalurkan emosi-emosinya kepada hal yang berhubungan dengan agresifitas yang tinggi seperti bertengkar dengan temannya, memukul, tawuran antar kelompok dan hal negatif lainnya. Hal tersebut seharusnya dapat dicegah karena dalam penyaluran emosi atau koping stress dapat dilakukan dan diajarkan dengan cara yang lebih baik dan positif, salah satunya adalah penyaluran emosi melalui kegiatan kreativitas. Setiap orang dilahirkan dengan kemampuan untuk berkreasi dan menjadi kreatif. Namun beberapa faktor seperti lingkungan, aturan, dan kebiasaan cenderung mengubah perilaku kita untuk hidup terlalu serius dan berada di dalam tekanan. Sedangkan kreativitas adalah sesuatu yang membutuhkan ruang dan waktu yang cukup untuk bisa diwujudkan sehingga terkadang sulit bagi kita untuk mengurangi

4 tekanan-tekanan tersebut dan menyalurkan emosi kita melalui sesuatu yang positif dan berguna. Maka dibutuhkan suatu aktifitas yang dapat merangsang kreativitas seseorang sedari dia masih kecil, karena sifat kreatif yang sudah dianugerahkan Tuhan kepada kita sudah sepatutnya digali, dikembangkan dan pada akhirnya dibagikan manfaatnya untuk orang lain. Kreativitas juga sangat dibutuhkan dalam mencapai sukses seseorang, dengan kreativitas kita dapat menciptakan sesuatu, mengolah, menggabungkan, mengubah, mengembangkan ide-ide yang mungkin sudah ada menjadi sesuatu yang baru yang belum pernah terpikirkan sebelumnya bahkan menciptakan sesuatu yang belum ada menjadi ada. Tidak hanya itu, sedari kecil seharusnya kita sudah diajarkan bagaimana menyalurkan, mengendalikan emosiemosi dan mengurangi tekanan emosi melalui suatu kegiatan, terutama kegiatan yang berhubungan dengan kreativitas. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Claudia Magele (2011) terdapat 6 cara bagaimana seseorang mengendalikan emosi. Cara-cara tersebut adalah sebagai berikut : (1) Memahami keadaan emosional dan konsekuensinya. (2) Mengekang diri untuk mengontrol konsekuensi perilaku dan meresponnya melalui perilaku alternatif lain yang lebih konstruktif (misalnya jika emosi muncul bukan menyalurkannya dengan memukul tetapi dengan pergi berjalanjalan).

5 (3) Mengekpresikan emosi serta mengenali pengaturan emosional diri dapat membantu meningkatkan ketahanan emosi, jangan memendam dan mengabaikan emosi. (4) Mengalokasikan waktu untuk penyembuhan diri dari emosi dengan asosiasi diri. (5) Melakukan hal-hal positif, serta afirmasi diri yang positif, Anne Marie Evers (2010) mengemukakan Afirmasi (Inggris : Affirmation) atau dalam bahasa Indonesia diartikan dengan penegasan. Afirmasi mirip seperti doa, harapan atau cita-cita, hanya saja afirmasi lebih terstruktur dibandingkan dengan doa dan lebih spesifik, afirmasi diri dapat meningkatkan berpikir positif dan menghormati diri sendiri. (6) Memastikan anda memahami dan dapat menyelaraskan tujuan anda. Pertahankan sikap positif dan optimis dan disposisi. Dari penelitian tersebut dapat dilihat bahwa seseorang membutuhkan suatu wadah penyaluran emosi yang dapat menjadi alternatif penyaluran emosi-emosi negatif yang muncul. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan ragam budaya dan seni, salah satunya adalah aktivitas membatik. Aktivitas membatik dapat dijadikan suatu wadah penyaluran emosi-emosi negatif, selain itu dalam aktivitas membatik terdapat unsur mempertahankan sikap positif dan optimis. Membatik adalah salah satu kegiatan yang berhubungan dengan kreativitas, selain kreativitas, dari proses pembuatan batik hingga pada pemilihan corak dan motif batik bisa kita ambil banyak pelajaran. Pembuatan batik, khususnya batik tulis,

6 yang memakan waktu cukup lama sampai 3 bulan mengandung makna kesabaran, ketelitian, dan ketelatenan. Dengan kesabaran, ketelitian, dan ketelatenan hasil yang didapat pun maksimal. Keindahan dan kualitas seni Batik buah dari kesabaran, ketelitian, ketelatenan serta ketekunan. Hal ini bisa juga diterapkan pada bagaimana seseorang menyalurkan emosi-emosi negatif yang ada pada dirinya. Selain itu hal tersebut juga dapat diterapkan bidang pekerjaan lainnya. Filosofi yang terkandung dalam seni membatik bisa kita gali dan kembangkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana pola kehidupan masyarakat pembatik yang menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan, kegotongroyongan, kebersamaan, toleransi, dan budi pekerti, kesenian batik juga kental oleh nilai-nilai luhur yang patut kita serap. Penulis berharap melalui aktifitas membatik, seseorang dapat mengembangkan kreativitasnya dan melalui aktivitas membatik pula seseorang dapat menyalurkan dan mengendalikan emosi-emosi negatifnya. Penelitian tentang hubungan kreativitas dengan ketahanan emosional masih relatif sedikit, bahkan penulis belum menemukan penelitian yang serupa dan dengan subjek siswa yang mengikuti ekstakulikuler membatik. Pada penelitian ini, penulis ingin melihat hubungan kreativitas siswa yang mengikuti ektrakulikuler membatik dengan ketahanan emosi pada siswa di MI Giriloyo 2 Yogyakarta.

7 1.2 Rumusan Masalah Banyak cara yang dapat dilakukan untuk melatih ketahanan emosi seseorang, sepatutnya pula para orangtua menanamkan dan mengajarkan pada anak-anak tentang bagaimana mengendalikan emosi serta penyalurannya kepada sesuatu yang lebih baik dan tidak berdampak negatif, salah satunya dengan melakukan kegiatan yang berhubungan dengan kreativitas. Sudah banyak studi yang meneliti tentang ketahanan emosi pada anak-anak. Mulai tahun 1900-an banyak artikel berbasis penelitian yang menggambarkan bahwa kemampuan koping (dengan cara pengalihan pikiran, mengubah cara berpikir, olahraga dan mencari dukungan) dapat mengembangkan kemampuan anak-anak dalam mengatur emosi negatif mereka (Bernard, 2006). Dengan kemampuan menahan emosi ini anak-anak juga dapat mencapai cita-cita dan tujuan mereka, memecahkan masalah, memiliki keteguhan, tertata, serta dapat menjalin hubungan yang baik dengan sesama. Dengan memiliki ketahanan emosional yang tinggi pula anak-anak mampu untuk menghadapi situasi tertentu dengan lebih tenang dan menemukan serta memikirkan matang-matang dalam menemukan jalan keluar yang paling baik. Penelitian yang dikemukakan oleh Brenner & Salovey (1997) (dalam Bernard, 2006) juga menunjukkan anak-anak yang sedang tumbuh dewasa memperlihatkan

8 mereka lebih sering menggunakan strategi kognitif dan perilaku untuk mengatasi situasi yang tidak mereka inginkan, contohnya pada strategi perilaku adalah misalnya dengan cara berbicara pada seseorang atau melakukan sesuatu yang lain. Sedangkan penggunaan strategi kognitif misalnya dengan cara mengalihkan perhatian, berpikir positif, dan merenung memikirkan bagaimana cara terbaik untuk keluar dari situasi tersebut. Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa cara menyalurkan emosi berbeda antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki lebih suka untuk mengandalkan dukungan sosial seperti berbicara dengan orang lain, sedangkan perempuan lebih suka untuk fokus terhadap sensasi emosi internal mereka dan membuat perasaanperasaan negatif tersebut hilang seperti berusaha untuk melupakan kejadian-kejadian yang menyakitkan dan yang terakhir adalah laki-laki lebih suka menyalurkan emosi dan stress mereka dengan kegiatan fisik. Selain mengajarkan bagaimana menyalurkan emosi-emosi negatif dengan melakukan kegiatan kreativitas, para orangtua dapat pula mengembangkan kegiatan yang tidak hanya melatih ketahanan emosional anak-anak mereka tetapi serta merta mengenalkan dan mengajarkan kegiatan kreativitas untuk mencintai kebudayaan yang dimiliki oleh negaranya sendiri Salah satu peninggalan seni dan budaya yang dimiliki Indonesia adalah Batik. Batik sebagai salah satu warisan seni budaya tidak hanya mengandung nilai estetika tetapi juga dapat mengembangkan jiwa kreativitas seseorang dan diharapkan membatik dapat dijadikan suatu wadah untuk menyalurkan emosi pada anak sehingga generasi muda kita dapat memiliki ketahanan emosi yang tinggi

9 Membatik pada dasarnya adalah suatu kegiatan kreativitas dimana membutuhkan waktu, ketenangan, kemampuan kognitif, dan motorik. Dengan aktifitas tersebut pula anak-anak dapat menyalurkan emosi-emosi negatif mereka. Di beberapa sekolah dasar di Indonesia, kegiatan membatik sudah diperkenalkan dan diajarkan kepada murid-muridnya. Kegiatan membatik tersebut dijadikan sebagai salah satu kegiatan ekstra kulikuler sekolah. Salah satu sekolah yang memiliki kegiatan ekstrakulikuler membatik diantaranya adalah Madrasah Ibtidaiyah Giriloyo 2 Yogyakarta. Berdasarkan latar belakang masalah dan fenomena fenomena yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah ini adalah sebagai berikut : Apakah terdapat hubungan kreativitas dengan ketahanan emosi pada siswasiswa yang mengikuti ekstrakulikuler membatik di MI Giriloyo 2 Yogyakarta? II. Landasan Teori Dalam landasan teori akan dijelaskan tentang definisi kreativitas, faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas, definisi ketahanan emosional dan faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan emosional. 2.1 Definisi Kreativitas Menurut Munandar (dalam Hawadi, 2001) kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur

10 yang ada. Hasil yang diciptakan tidak selalu hal-hal yang baru, tetapi juga dapat berupa gabungan (kombinasi) dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya. Selain itu, Csikszentmihalyi (dalam Clegg, 2008) menyatakan kreativitas sebagai suatu tindakan, ide, atau produk yang mengganti sesuatu yang lama menjadi sesuatu yang baru. Jadi kreativitas adalah kemampuan seseorang dalam menciptakan sesuatu yang belum pernah ada mnjadi ada, selain itu seseorang yang kreativ mampu membuat kombinasi baru dari informasi atau unsur yang sudah ada sebelumnya. 2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas Para peneliti seperti Craft (2005) menjelaskan bahwa untuk mempertahankan siswa yang kreatif guru perlu menciptakan sistem yang memelihara proses kreatif kepada semua siswa bukan fokus pada individuindividu kreatif tertentu dalam kelas mereka. Craft (2005) Juga menunjukan bahwa cara paling baik untuk memahami kekreativitasan para siswa adalah dengan memahami sistem pembelajaran sosial (sekolah) mereka. Barry dan Kanematsu (2008) menyarankan cara-cara dimana guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung ide-ide orisinil para siswa melalui pendekatan multisensori dan interdisipliner.

11 Burke & Adams (2007) menuliskan bahwa kreativitas bukanlah suatu komponen yang tidak berwujud didalam kelas, tetapi proses yang membutuhkan para guru untuk menggunakan peralatan seperti kamera digital, webpages, dan peralatan multimedia lainnya untuk mendukungnya. Selain faktor-faktor diatas, menurut Munandar (1992) kreativitas juga memiliki ciri-ciri afektif yang sangat esnesial dalam menentuan kreatif seseorang ialah : rasa ingin tahu, tertarik terhadap tugas-tugas majemuk yang dirasakan sebagai tantangan, berani mengambil risiko untuk membuat kesalahan atau untuk dikritik oleh orang lain, tidak mudah putus asa, menghargai keindahan, mempunyai rasa humor, ingin mencari pengalaman-pengalaman baru, dapat menghargai baik diri sendiri maupun orang lain dan sebagainya. 2.3 Definisi Ketahanan Emosional Ketahanan emosional mengacu pada kemampuan seseorang untuk beradaptasi dengan situasi stres atau krisis. (Scott. 2007) Ketahanan emosi adalah ketika seseorang mampu menahan dirinya untuk tidak marah, merasa sedih dan cemas ketika menghadapi situasi yang dianggap buruk baginya. Ini juga berarti bahwa orang tersebut mampu bangkit kembali dan menghindar dari kesulitan yang dialaminya (Bernard, 2006). Seseorang yang memiliki ketahanan emosional yang rendah memiliki waktu yang sulit ketika menghadapi stres dan perubahan dalam hidupnya.

12 Selain itu menurut Eric (2006) ketahanan emosional mengacu pada kemampuan anak untuk menghadapi dan mengatasi situasi yang menantang secara emosional dengan cara yang adaptif dan positif, sehingga mereka tidak hanya menyelesaikan situasi tersebut tetapi juga meningkatkan kapasitas mereka untuk menghadapi situasi serupa di masa mendatang. Secara emosional anakanak tangguh atau anak-anak yang memiliki ketahanan emosional yang tinggi adalah mampu mengatasi situasi emosional yang sulit dan bangkit kembali sedemikian rupa sehingga mereka siap untuk tantangan berikutnya dalam menjalani kehidupan. 2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketahanan Emosional Menurut Giligan & Dearden (dalam Conway, 2012) ketahanan emosional dipengaruhi dari interaksi bersyarat antara karakteristik intrinsik dan situasi individu (internal / personal), hubungan interpersonal dan pertukaran (external / social) serta hal yang lebih luas seperti kerangka sosial, ekonomi dan politik (structural). Internal / Personal : faktor ini berkaitan dengan individu termasuk aspek kepribadian, persepsi diri dan dunia. Faktor ini dibagi dalam empat kategori besar, yaitu citra diri, kontrol, kebermaknaan dan harapan. External / social : faktor ini menjelaskan bagaimana individu berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain. Literatur menunjukkan bahwa hubungan

13 dengan orang lain memberikan rasa keterkaitan: pribadi kita hubungan dengan orang-orang dalam keluarga dan masyarakat yang lebih luas membantu mengokohkan diri kita di dunia, menciptakan landasan yang baik dalam situasi lingkungan sosial dan dalam masyarakat yang lebih luas (Hauser, 1999 dalam Conway, 2012). Structure : ketahanan dipengaruhi oleh sosial ekonomi individu seperti kelas, jenis kelamin dan ras, nilai-nilai dan sikap. (Guerra dalam Conway, 2012). Selain faktor diatas, Daniel (2005) menyebutkan terdapat enam faktor yang berpengaruh terhadap ketahanan emosional, yaitu rasa aman, pendidikan, pertemanan, nilai-nilai positif, minat dan bakat serta kompetensi sosial. Penelitian yang dilakukan oleh Janssen (2011) memperlihatkan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi ketahanan emosional seperti keluarga, kesadaran akan tantangan, komunikasi, masa peralihan, optimisme, ritual dan sesuatu yang lebih besar dari diri kita. III. Metode Penelitian 3.1 Variabel Penelitian Variabel bebas (IV) Variabel terikat (DV) : Kreativitas : Ketahanan Emosional

14 Jenis Pengukuran : Hasil Tes Cara Pengukuran : Nilai Tes, yaitu dari skor yang diperoleh pada tes kreativitas figural atau TKF yang diberikan pada siswa dengan ekstrakulikuler membatik dan akan dihubungkan dengan hasil kuesioner ketahanan emosional. 3.2 Subyek Penelitian dan Teknik Sampling Subyek penelitian didalam penelitian ini adalah siswa MI Giriloyo 2, yaitu dari kelas 4 sampai dengan kelas 6. Subyek penelitian ini adalah siswasiswi kelas 4 sampai dengan kelas 6 yang mengikuti ekstra kulikuler membatik di sekolahnya, yaitu Madrasah Ibtidaiyah Giriloyo II Yogyakarta. Dalam penelitian ini, Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampling jenuh (sensus), dimana semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2003 dalam Devalino, 2009). Berdasarkan jumlah populasi yang ada, maka jumlah anggota sampel yang digunaan pada penelitian ini adalah 62 orang. 3.3 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian korelasional. Penelitian korelasi atau korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk

15 mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel (Faenkel dan Wallen, 2008 dalam Devalino, 2009). Adanya hubungan dan tingkat variabel ini penting karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian. Jenis penelitian ini biasanya melibatkan ukuran statistik/tingkat hubungan yang disebut dengan korelasi (Mc Millan dan Schumacher, dalam Devalino, 2009). 3.4 Alat Ukur Penelitian Metode pengumpulan data dari penelitian ini, dilakukan dengan menggunakan metode pemberian alat tes kreativitas figural (TKF) yang telah diuji kevaliditasannya sebagai tes untuk mengukur kreativitas. Tes Kreativitas Figural (TKF) merupakan adaptasi dari Circle Test yang dibuat oleh Torrance. TKF pertama kali digunakan di Indonesia oleh Utami Munandar pada tahun Dalam hasil penelitian tersebut diperoleh norma-norma baku dari TKF untuk siswa kelas 4 SD hingga siswa kelas 3 SMA, atau mencakup usia 10 sampai dengan 18 tahun. Kreativitas yang diukur dalam TKF memiliki pengertian sebagai kemampuan untuk membentuk kombinasikombinasi baru dari unsur-unsur yang diberikan yang tercermin dari kelancaran, kelenturan, dan orisinalitas dalam memberi gagasan serta

16 kemampuan untuk mengembangkan, merinci, dan memperkaya (elaborasi) suatu gagasan. Adapun aspek-aspek yang mendasari TKF sama dengan ciri-ciri kreativitas yang dikemukakan oleh Guilford, yaitu kelancaran berpikir, keluwesan berpikir, elaborasi dan originalitas (dalam Munandar dkk., 1988). Selain pemberian Tes Kreativitas Figural, dalam pengumpulan data, peneliti juga memberikan kuesioner yang dapat mengukur ketahanan emosional pada siswa MI Giriloyo Yogyakarta. Kuesioner ketahanan emosional tersebut dibuat menggunakan skala ketahanan emosional dengan karakter ketahanan emosional menurut Elizabeth Scott, M.S (2007). 3.5 Prosedur 1. Persiapan. a. Merancang instrumen penelitian berupa kuesioner ketahanan emosional, mencari informasi tentang instruksi, administrasi serta interpretasi Tes Kreatifitas Figural. b. Melakukan pilot study guna menguji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian yaitu kuesioner ketahanan emosional. Di sebuah Sekolah Dasar di Jakarta sebanyak 50 siswa kelas 4 sampai dengan kelas 6. c. Mengurus perizinan penelitian di MI Giriloyo 2 Yogyakarta. 2. Pengumpulan data.

17 Peneliti menggali informasi yang diperlukan dalam penelitian dengan menyebarkan Tes Kreatifitas Figural dan Kuesioner Ketahanan Emosional kepada sampel penelitian serta wawancara dengan guru yang mengajarkan batik kepada anak-anak sekolah MI Giriloyo tersebut. 3. Pengolahan data. Teknik pengolahan data kuantitatif menggunakan penghitungan korelasi melalui SPSS Penyajian hasil penelitian yang dilakukan. IV. Hasil dan Pembahasan 4.1 Hasil Analisis Data Berdasarkan hasil analisis hubungan korelasi bivariat product moment dengan bantuan program SPSS 19.0 for windows antara kreativitas dengan ketahanan emosional diperoleh nilai korelasi sebesar 0,184 dan p = 0,153. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis nihil (H0) yang menyatakan Tidak terdapat Hubungan yang tidak signifikan antara kreativitas siswa membatik dengan ketahanan emosional pada siswa MI Giriloyo 2 Yogyakarta diterima sedangkan Hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan : Terdapat Hubungan yang signifikan antara kreativitas siswa membatik dengan ketahanan emosional pada siswa MI Giriloyo 2 Yogyakarta. ditolak.

18 Dengan demikian, hasil penelitian menunjukkan tingkat hubungan yang sangat rendah antara kreativitas membatik dengan ketahanan emosional pada siswa MI Giriloyo 2 Yogyakarta. V. Simpulan dan Saran 5.1 Simpulan Mengacu pada hasil analisis data yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Kreativitas tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan ketahanan emosional 2. Terdapat hubungan yang sangat rendah antara kreativitas dengan ketahanan emosional. 5.2 Saran 1. Teoritis Bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian mengenai ketahanan emosional maka hendaknya menambahkan atau menggunakan variabel penelitian lainnya seperti citra diri, kontrol, kebermaknaan dan harapan (Giligan & Dearden dalam Conway, 2012) hubungan, interaksi dengan orang lain. (Hauser, 1999 dalam Conway, 2012) serta sosial ekonomi individu seperti kelas, jenis kelamin dan ras, nilai-nilai, sikap. (Guerra dalam

19 Conway, 2012), rasa aman, pendidikan, pertemanan, nilai-nilai positif, minat dan bakat, kompetensi sosial (Daniel, 2005), keluarga, kesadaran akan tantangan, komunikasi, masa peralihan, optimisme, ritual dan sesuatu yang lebih besar dari diri kita (Janssen, 2011). Selain itu juga diharapkan dapat menambahkan teori-teori yang baru sebagai acuan yang baik sebagai teori pendukung maupun pembuatan skala yang digunakan sebagai acuan, selain itu juga dapat menggunakan subjek yang berbeda, latar belakang pendidikan, latar usia dan lainnya, sehingga dapat diperoleh hasil yang menambah ilmu pengetahuan. 2. Praktis Bagi para guru dan siswa-siswi ekstrakulikuler membatik diharapkan dapat terus meningkatkan kreativitas dengan mengembangkan kegiatan membatik yang didasari oleh unsur-unsur yang dapat meningkatkan kreativitas seperti kelancaran, keluwesan, orisinalitas dan elaborasi. Tidak harus terpaku pada pola yang sudah ada. Unsur-unsur afektif seperti rasa ingin tahu, tertarik terhadap tugas-tugas majemuk yang dirasakan sebagai tantangan, berani mengambil risiko untuk membuat kesalahan atau untuk dikritik oleh orang lain, tidak mudah putus asa, menghargai keindahan, mempunyai rasa humor, ingin mencari pengalaman-pengalaman baru, dapat menghargai baik diri sendiri maupun

20 orang lain dan sebagainya juga harus terus ditingkatkan agar kreativitas dan ketahanan emosional pada anak dapat terus ditingkatkan. Bagi para orangtua dan guru, untuk terus mendukung kegiatan membatik para siswa tersebut agar nantinya kegiatan membatik dapat terus dijaga serta dikembangkan dan dibagi manfaatnya untuk masyarakat luas.

BAB I. Pendahuluan. Masa anak-anak adalah masa yang sangat penting bagi perkembangan

BAB I. Pendahuluan. Masa anak-anak adalah masa yang sangat penting bagi perkembangan BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masa anak-anak adalah masa yang sangat penting bagi perkembangan seseorang selanjutnya. Pada usia anak-anak pula seseorang dituntut untuk dapat merasakan bagaimana

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. Pada bagian ini akan dibahas mengenai identifikasi variabel-variabel

BAB III. Metode Penelitian. Pada bagian ini akan dibahas mengenai identifikasi variabel-variabel BAB III Metode Penelitian 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis Pada bagian ini akan dibahas mengenai identifikasi variabel-variabel penelitian, definisi operasional dan hipotesis. 3.1.1 Variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, DISKUSI & SARAN. Mengacu pada hasil analisis data yang telah dilakukan, maka dapat

BAB V SIMPULAN, DISKUSI & SARAN. Mengacu pada hasil analisis data yang telah dilakukan, maka dapat BAB V SIMPULAN, DISKUSI & SARAN 5.1 Simpulan Mengacu pada hasil analisis data yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Kreativitas tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan ketahanan

Lebih terperinci

KREATIVITAS DAN KETAHANAN EMOSIONAL PADA SISWA DENGAN EKSKUL MEMBATIK

KREATIVITAS DAN KETAHANAN EMOSIONAL PADA SISWA DENGAN EKSKUL MEMBATIK KREATIVITAS DAN KETAHANAN EMOSIONAL PADA SISWA DENGAN EKSKUL MEMBATIK Evi Afifah Hurriyati 1 ; Ratri Dyah Mawarni 2 Psychology Department, Faculty of Humanities, Universitas Bina Nusantara Jln. Kemanggisan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang kreativitas anak usia 10 11 tahun di SD X yang menggunakan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Konstruk Alat Tes Kuesioner Ketahanan Emosional

LAMPIRAN. Konstruk Alat Tes Kuesioner Ketahanan Emosional LAMPIRAN Konstruk Alat Tes Kuesioner Ketahanan Emosional Landasan Teori : Ketahanan Emosi adalah ketika seseorang mampu menahan dirinya untuk tidak marah, merasa sedih dan cemas ketika menghadapi situasi

Lebih terperinci

4. METODOLOGI PENELITIAN

4. METODOLOGI PENELITIAN 4. METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian ini. Penjelasan mengenai metodologi dimulai dengan menjelaskan populasi dan sampel dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB II. Tinjauan Pustaka. Pada bab ini, akan diuraikan lebih jauh mengenai teori-teori yang

BAB II. Tinjauan Pustaka. Pada bab ini, akan diuraikan lebih jauh mengenai teori-teori yang BAB II Tinjauan Pustaka Pada bab ini, akan diuraikan lebih jauh mengenai teori-teori yang mendasari penjelasan tentang kreativitas, faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas pada siswa, kegiatan ekstrakulikuler,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu bangsa tidak terlepas dari kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu bangsa tidak terlepas dari kualitas sumber daya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan suatu bangsa tidak terlepas dari kualitas sumber daya manusia yang ada di dalam bangsa itu sendiri. Hal tersebut juga mengharuskan kita sebagai

Lebih terperinci

Perbedaan Kreativitas Pada Fotografer Ditinjau Dari Jenis Kelamin

Perbedaan Kreativitas Pada Fotografer Ditinjau Dari Jenis Kelamin Perbedaan Kreativitas Pada Fotografer Ditinjau Dari Jenis Kelamin DISUSUN OLEH: AYU RITYA.SIREGAR 12509678 LATAR BELAKANG MASALAH Dunia seni fotografi semakin berkembang, maka semakin banyak orang yang

Lebih terperinci

ABSTRACT. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT This study was carried out aimed to see whether there is a relationship between emotional intelligence and peak performance in athletes basketball PIMNAD in Bandung. The sample in this study twenty-five

Lebih terperinci

Rizki Ramadhani. Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. Intisari

Rizki Ramadhani. Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. Intisari HUBUNGAN ANTARA OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN COPING STRESS PADA MAHASISWA KEPERAWATAN YANG SEDANG MENYUSUN SKRIPSI DI STIKES MUHAMMADIYAH SAMARINDA Rizki Ramadhani Fakultas Psikologi Universitas

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT

HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT (EQ) DAN KESIAPAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : RESTY HERMITA NIM K4308111 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : Dian Setyorini ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI 1 HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 2 HALAMAN PENGESAHAN

Lebih terperinci

iii Universitas Kristen Maranatha

iii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hubungan antara grit dan IPK pada mahasiswa Kurikulum Berbasis KKNI angkatan 2013 di Universitas X di Kota Bandung. Subjek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

HUBUNGAN SENSE OF HUMOR DENGAN KREATIVITAS PADA SISWA KELAS XI MA NEGERI TLOGO-BLITAR.

HUBUNGAN SENSE OF HUMOR DENGAN KREATIVITAS PADA SISWA KELAS XI MA NEGERI TLOGO-BLITAR. HUBUNGAN SENSE OF HUMOR DENGAN KREATIVITAS PADA SISWA KELAS XI MA NEGERI TLOGO-BLITAR Titis Indah Muharwati 1, Dr. Iin Tri Rahayu, M. Si, Psi 2, 2014 1 Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Malang, NIM 10410056,

Lebih terperinci

ABSTRAK. viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini untuk memperoleh gambaran mengenai hubungan kecerdasan emosi dan prestasi belajar pada siswa kelas XI SMA X di Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan metode korelasi dengan teknik

Lebih terperinci

Abstrak. v Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. v Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini berjudul Studi Korelasional Antara Culture Shock dan Penyesuaian Diri Bidang Akademik pada Mahasiswa Papua Tahun Pertama di Universitas X Kota Bandung. Tujuan dari penelitian ini

Lebih terperinci

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hubungan antara derajat stress dan coping stress pada guru SLB B X Bandung. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh guru SLB B X Bandung yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2009: 8), pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen dalam bentuk Pre-eksperimen dengan jenis one-group pretest-postest

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen dalam bentuk Pre-eksperimen dengan jenis one-group pretest-postest BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dalam bentuk Pre-eksperimen dengan jenis one-group pretest-postest design

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KESTABILAN EMOSI DENGAN MOTIF AFILIASI PADA SISWA KELAS X TEKNIK ELEKTONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN

HUBUNGAN ANTARA KESTABILAN EMOSI DENGAN MOTIF AFILIASI PADA SISWA KELAS X TEKNIK ELEKTONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN HUBUNGAN ANTARA KESTABILAN EMOSI DENGAN MOTIF AFILIASI PADA SISWA KELAS X TEKNIK ELEKTONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 Oleh : KURNIA WATI ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Kreativitas, Kecerdasan Emosional, Hasil Belajar Matematika

ABSTRAK. Kata Kunci: Kreativitas, Kecerdasan Emosional, Hasil Belajar Matematika ABSTRAK Skripsi dengan judul, Pengaruh Kreativitas Dan Kecerdasan Emosional Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Materi Garis Singgung Lingkaran Pada Siswa Kelas VIII MTsN Karangrejo Tulungagung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi serta cepatnya dalam mendapatkan suatu informasi di

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi serta cepatnya dalam mendapatkan suatu informasi di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Zaman yang semakin berkembang ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta cepatnya dalam mendapatkan suatu informasi di segala bidang,

Lebih terperinci

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK KELOMPOK B

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK KELOMPOK B PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK KELOMPOK B Eka Nita Octaria Rachma Hasibuan PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Jalan Teratai No.4 Surabaya 60136 (Email:ekanita@yahoo.com)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah MA Darussalam Agung Kota Malang. mengembangkan pendidikan di Kedungkandang didirikanlah Madrasah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah MA Darussalam Agung Kota Malang. mengembangkan pendidikan di Kedungkandang didirikanlah Madrasah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian 1. Sejarah MA Darussalam Agung Kota Malang Berawal dari pemikiran dan kemauan yang kuat untuk mengembangkan pendidikan di Kedungkandang

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR Nur Widia Wardani Nurul Ulfatin E-mail: nurwidia_wardani@yahoo.co.id, Universitas Negeri Malang, Jl.

Lebih terperinci

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA N 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 21/217 Disusun

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DENGAN KENAKALAN REMAJA DI SMAN 5 TAMBUN SELATAN

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DENGAN KENAKALAN REMAJA DI SMAN 5 TAMBUN SELATAN HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DENGAN KENAKALAN REMAJA DI SMAN 5 TAMBUN SELATAN SKRIPSI Oleh : Harin Kusuma Batin 201310517004 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : SITI FATIMAH NIM K

SKRIPSI. Oleh : SITI FATIMAH NIM K KONTRIBUSI IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DAN EQ (EMOTIONAL QUOTIENT) TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : SITI FATIMAH NIM

Lebih terperinci

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara Learning Approach dan prestasi belajar Bahasa Indonesia pada siswa siswi kelas 10 SMA X Bandung. Responden dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

maupun kemampuan mengadaptasi gagasan baru dengan gagasan yang

maupun kemampuan mengadaptasi gagasan baru dengan gagasan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Quasy eksperimen merupakan desain perlakuan tunggal (one shot case study)

BAB III METODE PENELITIAN. Quasy eksperimen merupakan desain perlakuan tunggal (one shot case study) BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Quasy Eksperimen. Quasy eksperimen merupakan desain perlakuan tunggal (one shot case study) merupakan desain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. cerminan dari peradaban manusia dan merupakan sesuatu yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. cerminan dari peradaban manusia dan merupakan sesuatu yang dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Kesenian merupakan salah satu unsur budaya universal yang menjadi cerminan dari peradaban manusia dan merupakan sesuatu yang dapat mempengaruhi perjalanan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEBUTUHAN PENGHARGAAN (ESTEEM NEEDS) DENGAN KREATIFITAS BELAJAR FISIKA

HUBUNGAN KEBUTUHAN PENGHARGAAN (ESTEEM NEEDS) DENGAN KREATIFITAS BELAJAR FISIKA HUBUNGAN KEBUTUHAN PENGHARGAAN (ESTEEM NEEDS) DENGAN KREATIFITAS BELAJAR FISIKA Muhammad Yusuf Hidayat Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar Jl. Sultan Alauddin No. 36 Samata Gowa Email:

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iii. ABSTRACT...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI...viii. DAFTAR TABEL...xii. DAFTAR BAGAN...xiii. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iii. ABSTRACT...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI...viii. DAFTAR TABEL...xii. DAFTAR BAGAN...xiii. DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAK Penelitian ini berjudul Hubungan Antara Motivasi Berprestasi Dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Bahasa Inggris Pada Siswa SMA X Bandung. Penelitian ini dilakukan pada seluruh siswa SMA X. Tujuannya

Lebih terperinci

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DENGAN ANAK TERHADAP PENYESUAIAN SOSIAL PADA

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DENGAN ANAK TERHADAP PENYESUAIAN SOSIAL PADA PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DENGAN ANAK TERHADAP PENYESUAIAN SOSIAL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : ANGGI WAHYU YULIANA NPM : 12500040

Lebih terperinci

ABSTRAK. Page v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Page v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini berjudul Kontribusi Penghayatan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Motivasi Berprestasi Pada Siswa Kelas V SD X Di Kota Bandung. Penelitian ini dilaksanakan untuk memperoleh data dan gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dicapai oleh anak. Menurut Polmalato (Wardhani, 2008), salah satu

BAB I PENDAHULUAN. harus dicapai oleh anak. Menurut Polmalato (Wardhani, 2008), salah satu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan kreativitas adalah salah satu aspek yang penting yang harus dicapai oleh anak. Menurut Polmalato (Wardhani, 2008), salah satu kemampuan yang turut menentukan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VA SDN SUMBERSARI 03 JEMBER

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VA SDN SUMBERSARI 03 JEMBER HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VA SDN SUMBERSARI 03 JEMBER Chindy Avilla Romadhina, M. Sulthon Masyhud, Muhtadi Irvan 1) Program Studi PGSD, FKIP, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Analisis data penelitian dilakukan agar data yang sudah diperoleh dapat dibaca dan ditafsirkan. Data yang telah dikumpulkan itu belum dapat memberikan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSEPSI ORANG TUA PADA PROGRAM PARENTING EDUCATION DENGAN PENGASUHAN ANAK USIA DINI DI UPTD SKB CERME KABUPATEN GRESIK.

HUBUNGAN PERSEPSI ORANG TUA PADA PROGRAM PARENTING EDUCATION DENGAN PENGASUHAN ANAK USIA DINI DI UPTD SKB CERME KABUPATEN GRESIK. HUBUNGAN PERSEPSI ORANG TUA PADA PROGRAM PARENTING EDUCATION DENGAN PENGASUHAN ANAK USIA DINI DI UPTD SKB CERME KABUPATEN GRESIK Rizki Dwi Antari Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Iilmu Pendidikan, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara dua atau beberapa variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara dua atau beberapa variabel. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian korelasional. Arikunto (2010) menyebutkan bahwa penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran resiliensi pada ibu yang memiliki anak tunarungu usia prasekolah di SLB-B X Cimahi. Alat ukur yang digunakan merupakan kuesioner dengan bentuk

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh MARYATI FITRIA AKHYAR SUGIYANTO

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh MARYATI FITRIA AKHYAR SUGIYANTO HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL Oleh MARYATI FITRIA AKHYAR SUGIYANTO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM 1 HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 2 HALAMAN PENGESAHAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran konsep diri pada siswa kelas XII yang mengambil jurusan IPA dan IPS di SMA X Bandung beserta dimensi-dimensi konsep diri serta kaitannya dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN [ BAB III METODE PENELITIAN Suatu penelitian harus menggunakan metode penelitian yang tepat untuk menghasilkan penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kesalahan dalam pemilihan metode

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial suami dengan subjective well-being pada ibu yang memiliki anak autis di Yayasan X Kota Bandung. Penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh MONA FATIA SARI RIYANTO M. TARUNA ERNI MUSTAKIM

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh MONA FATIA SARI RIYANTO M. TARUNA ERNI MUSTAKIM 1 HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL Oleh MONA FATIA SARI RIYANTO M. TARUNA ERNI MUSTAKIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI MOTIVASI MASUK PG-PAUD BERHUBUNGAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PG-PAUD FKIP UMS

NASKAH PUBLIKASI MOTIVASI MASUK PG-PAUD BERHUBUNGAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PG-PAUD FKIP UMS NASKAH PUBLIKASI MOTIVASI MASUK PG-PAUD BERHUBUNGAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PG-PAUD FKIP UMS Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KINERJA GURU DI SMA X

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KINERJA GURU DI SMA X ISSN 1410-9859 HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KINERJA GURU DI SMA X Sri Kandariyah Nawangsih, M.Psi. Fitria Linayaningsih, M.Psi. Abstrak Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

EFIKASI DIRI, DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA KELAS VIII. Abstract

EFIKASI DIRI, DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA KELAS VIII. Abstract EFIKASI DIRI, DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA KELAS VIII Nobelina Adicondro & Alfi Purnamasari Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Jalan Kapas No. 9 Yogyakarta alfi_purnamasari@yahoo.com.

Lebih terperinci

ABSTRAK. vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini berjudul Studi Deskriptif mengenai Ethnic Identity pada mahasiswa dengan etnis Simalungun di Bandung. Dalam penelitian ini menggunakan teori Ethnic Identity dari Jean S. Phinney,1990.

Lebih terperinci

Kata Kunci: Sekolah Engagement, metode deskriptif, Convenience sampling.

Kata Kunci: Sekolah Engagement, metode deskriptif, Convenience sampling. Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk menentukan Sekolah Keterlibatan siswa reguler SMP Inklusi "X" di kota Bandung. Judul penelitian ini adalah "Studi Deskriptif Tentang Sekolah Keterlibatan siswa reguler

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN COLLEGE ADJUSTMENT PADA MAHASISWA TINGKAT PERTAMA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN COLLEGE ADJUSTMENT PADA MAHASISWA TINGKAT PERTAMA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN COLLEGE ADJUSTMENT PADA MAHASISWA TINGKAT PERTAMA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA SKRIPSI Oleh : Leila Rizki Febriyanti 201210515075 PROGRAM

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER JARINGAN 1 SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER JARINGAN 1 SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER JARINGAN 1 SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : Pudyastuti Widhasari ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 6 BINTAN KABUPATEN BINTAN

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 6 BINTAN KABUPATEN BINTAN HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 6 BINTAN KABUPATEN BINTAN Gatot Pranoto 1, Annika Maizeli 2, Evrialiani Rosba 2 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS DAN STRES PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS INDONESIA

HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS DAN STRES PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS INDONESIA HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS DAN STRES PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS INDONESIA (THE CORRELATION BETWEEN CREATIVITY AND STRESS AT ARCHITECTURE FIRST YEAR COLLEGE STUDENTS UNIVERSITAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh NIO WICAK KUNCORO BAHARUDDIN RISYAK RIYANTO M.

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh NIO WICAK KUNCORO BAHARUDDIN RISYAK RIYANTO M. 1 HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL Oleh NIO WICAK KUNCORO BAHARUDDIN RISYAK RIYANTO M.TARUNA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. globalisasi ini, karena yang dibutuhkan bukan hanya sumber daya manusia dengan

BAB II LANDASAN TEORI. globalisasi ini, karena yang dibutuhkan bukan hanya sumber daya manusia dengan BAB II LANDASAN TEORI A. Kreativitas Kretaivitas penting bagi individu dan masayarakat terutama dalam era globalisasi ini, karena yang dibutuhkan bukan hanya sumber daya manusia dengan intelegensi tinggi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi dan Populasi Penelitian Lokasi penelitian ini berada di kota Bandung dengan populasi penelitian yaitu mahasiswa di kota Bandung yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN MINAT BACA DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

HUBUNGAN MINAT BACA DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR HUBUNGAN MINAT BACA DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR Eva Ristiani, Erlina Rupaidah, Darwin Bangun Pendidikan Ekonomi PIPS FKIP Unila Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro This study

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SOSIAL ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA GENENGSARI KEMUSU BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SOSIAL ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA GENENGSARI KEMUSU BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016 Artikel Publikasi: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SOSIAL ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA GENENGSARI KEMUSU BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016 Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KONTROL DIRI TERHADAP SUBJECTIVE WELL-BEING PADA GURU

KONTRIBUSI KONTROL DIRI TERHADAP SUBJECTIVE WELL-BEING PADA GURU KONTRIBUSI KONTROL DIRI TERHADAP SUBJECTIVE WELL-BEING PADA GURU Disusun Oleh: Nama : Suci Melati Puspitasari NPM : 16510707 Pembimbing : Henny Regina Salve M.Psi, Psi Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR DI SDN KEBON KACANG 01 PAGI

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR DI SDN KEBON KACANG 01 PAGI HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR DI SDN KEBON KACANG 01 PAGI An-nisa Rizki Pertiwi Universitas Bina Nusantara, annisa_129@yahoo.com (An-nisa Rizki Pertiwi, Inez Taniwangsa)

Lebih terperinci

FACTUM Volume 6, Nomor 1, April 2017 HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

FACTUM Volume 6, Nomor 1, April 2017 HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG Oleh: Baiti Nur Atika dan Yani Kusmarni 1 ABSTRAK Skripsi ini berjudul Hubungan Antara

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN SIKAP SOSIAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN SIKAP SOSIAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN SIKAP SOSIAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 SKRIPSI Oleh: RINDA JULIARANI NPM. 12144200091 PROGRAM STUDI BIMBINGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan teknis (skill) sampai pada pembentukan kepribadian yang kokoh

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan teknis (skill) sampai pada pembentukan kepribadian yang kokoh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mengacu pada berbagai macam aktifitas, mulai dari yang sifatnya produktif-material sampai kreatif-spiritual, mulai dari proses peningkatan kemampuan

Lebih terperinci

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara locus of control dan prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang sedang menempuh Usulan Penelitian di Fakultas Psikologi Universitas X Bandung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Penelitian korelasi atau korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai akhir hayat. Belajar bukan suatu kebutuhan, melainkan suatu. berkembang dan memaknai kehidupan. Manusia dapat memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. sampai akhir hayat. Belajar bukan suatu kebutuhan, melainkan suatu. berkembang dan memaknai kehidupan. Manusia dapat memanfaatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah pembelajar sejati, yang terus belajar dari ia lahir sampai akhir hayat. Belajar bukan suatu kebutuhan, melainkan suatu keharusan bagi manusia dan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi penelitian : Lokasi penelitian dilaksanakan di Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, prodi D-III Keperawatan Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

ABSTRACT Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The study, entitled Effect of Attachment to God ( ATG ) on Forgiveness of Christian / Catholic s High School Students Bandung to their peers, aims to obtain an overview of the effect of ATG s

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEBIDANAN UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN MIRA JAYATI

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEBIDANAN UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN MIRA JAYATI HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEBIDANAN UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN MIRA JAYATI 145102175 KARYA TULIS ILMIAH PROGRAM DIV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEPRIBADIAN SISWA KELAS TINGGI SD N 1 MUDALREJO TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL JURNAL

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEPRIBADIAN SISWA KELAS TINGGI SD N 1 MUDALREJO TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL JURNAL HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEPRIBADIAN SISWA KELAS TINGGI SD N 1 MUDALREJO TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 23 PADANG Oleh:

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 23 PADANG Oleh: 1 1 HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 23 PADANG Oleh: *Mahasiswa **Dosen Pembimbing Fara Dilla Sandi* Fitria Kasih** Weni Yulastri** Mahasiswa

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI KEIKUTSERTAAN DALAM EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET DENGAN TINGKAT KECERDASAN EMOSIONAL

HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI KEIKUTSERTAAN DALAM EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET DENGAN TINGKAT KECERDASAN EMOSIONAL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan jasmani merupakan bagian dari proses pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak,

Lebih terperinci

RELATIONSHIP BETWEEN SPIRITUAL INTELLIGENCE AND SUBJECTIVE WELL-BEING IN CIVIL SERVANT GROUP II DIPONEGORO UNIVERSITY

RELATIONSHIP BETWEEN SPIRITUAL INTELLIGENCE AND SUBJECTIVE WELL-BEING IN CIVIL SERVANT GROUP II DIPONEGORO UNIVERSITY 1 RELATIONSHIP BETWEEN SPIRITUAL INTELLIGENCE AND SUBJECTIVE WELL-BEING IN CIVIL SERVANT GROUP II DIPONEGORO UNIVERSITY Brian Shendy Haryanto, Sri Hartati Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro brianlagiapa@gmail.com

Lebih terperinci

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application IJGC 3 (3) (2014) Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN MOTIVASI MENGIKUTI LAYANAN KONSELING

Lebih terperinci

Huriah, Made Widnya, dan Yayan Heryana Teknologi Pendidikan, FIP IKIP Mataram

Huriah, Made Widnya, dan Yayan Heryana Teknologi Pendidikan, FIP IKIP Mataram LEMBAH SARI KEC. BATULAYAR TAHUN PEAJARAN KORELASI ANTARA KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DENGAN MOTIVASIBELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK KELAS VII DI MTS RIYADLUSSHIBYAN 2013/2014 Huriah, Made Widnya,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Bab ini menjelaskan mengenai subjek penelitian (populasi, sampel, dan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Bab ini menjelaskan mengenai subjek penelitian (populasi, sampel, dan BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan mengenai subjek penelitian (populasi, sampel, dan metodologi pengambilan sampel), desain dari penelitian, definisi operasional variabel penelitian, setting lokasi,

Lebih terperinci

HUBUNGAN LINGKUNGAN AKADEMIS DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA JURNAL. Oleh:

HUBUNGAN LINGKUNGAN AKADEMIS DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA JURNAL. Oleh: 1 HUBUNGAN LINGKUNGAN AKADEMIS DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA JURNAL Oleh: NAYANK RAGILIA NAZARUDDIN WAHAB BAHARUDDIN RISYAK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN KREATIVITAS MEMBENTUK DAN MERAWAT HAIR PIECE DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TATA KECANTIKAN RAMBUT SMKN 3 PAYAKUMBUH.

HUBUNGAN KREATIVITAS MEMBENTUK DAN MERAWAT HAIR PIECE DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TATA KECANTIKAN RAMBUT SMKN 3 PAYAKUMBUH. HUBUNGAN KREATIVITAS MEMBENTUK DAN MERAWAT HAIR PIECE DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TATA KECANTIKAN RAMBUT SMKN 3 PAYAKUMBUH Betris Sonita PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN JURUSAN

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK ASESORIS PADA KELOMPOK B USIA 3-4 TAHUN. Sri Rahayu Nurhenti Dorlina Simatupang

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK ASESORIS PADA KELOMPOK B USIA 3-4 TAHUN. Sri Rahayu Nurhenti Dorlina Simatupang UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK ASESORIS PADA KELOMPOK B USIA 3-4 TAHUN Sri Rahayu Nurhenti Dorlina Simatupang PG PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Surabaya Jalan Teratai

Lebih terperinci

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018 HUBUNGAN TINGKAT DEMENSIA DENGAN KONSEP DIRI PADA LANJUT USIA DI BPLU SENJA CERAH PROVINSI SULAWESI UTARA Meiske Gusa Hendro Bidjuni Ferdinand Wowiling Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

Abstrak. i Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. i Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui motivasi berprestasi dalam bidang akademik pada siswa pecandu game online yang berusia 13-17 tahun di warnet X kota Y. Pemilihan sampel menggunakan

Lebih terperinci

RATIH DEWI PUSPITASARI K

RATIH DEWI PUSPITASARI K HUBUNGAN ANTARA IQ, MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA PRASARANA PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: RATIH DEWI PUSPITASARI K4308021

Lebih terperinci

ABSTRACT. : psychological well-being, male employee, period of retirement process. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. : psychological well-being, male employee, period of retirement process. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The purpose of this research is to identify the level of Psychological Well- Being (PWB) in male employee who enters in a Period of Retirement Process at PT. "X" (Persero) in Bandung. Characteristics

Lebih terperinci

6. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

6. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN 6. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN Pada bab ini akan dikemukakan kesimpulan untuk menjawab pertanyaan penelitian berdasakan analisis data yang telah dilakukan oleh penulis pada bab sebelumnya. Pada bab

Lebih terperinci

HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR

HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR Mela Marzuki, Erlina Rupaidah, Nurdin Pendidikan Ekonomi PIPS FKIP Unila Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro This study

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang: a) pengaruh kreativitas mengajar guru SKI

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang: a) pengaruh kreativitas mengajar guru SKI 176 BAB V PEMBAHASAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) pengaruh kreativitas mengajar guru SKI terhadap prestasi belajar siswa b) pengaruh kemampuan guru SKI dalam mengelola kelas terhadap prestasi belajar

Lebih terperinci

ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS

ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS 1 ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS by Yuda Ardi Saputra *, Erni Mustakim **, Syaifuddin Latif *** Bandar Lampung City Email: Yudaardisaputra@gmail.com

Lebih terperinci

RIDA BAKTI PRATIWI K

RIDA BAKTI PRATIWI K PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DISERTAI MEDIA PEMBELAJARAN ULAR TANGGA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA KELAS VIII SMP N 1 KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci