BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian kemampulabaan dikalangan pedagang sayur keliling dipasar
|
|
- Iwan Kusuma
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV HASIL PENELITIAN Penelitian kemampulabaan dikalangan pedagang sayur keliling dipasar Ampel Kabupaten Boyolali bertujuan untuk mengetehui kemampulabaan pedagang sayur keliling di pasar Ampel Kabuapaten Boyolali dan mengetahui perbedaan kemampulabaan antara pedagang sayur yang memiliki pekerjaaan sampingan dengan yang tidak memiliki pekerjaaan sampingan Hasil Analisis Penadahuluan Berikut ini akan disajikan analisis pendahuluan dari masing-masing variabel yaitu: Kemampulabaan Pedagang sayur keliling Hasil penelitian terhadap 55 sampel data yang diperoleh untuk variabel kemampulabaan pedagang sayur keliling menujukan bahwa kemampulabaan pedagang sayur keliling dalam satu bulan sebagian besar pada kelas yang mempunyai kemampulabaan ( lihat lampiran 1 Table ). Pada umunya kemampulabaan pedagang sayur keliling berkisar antara 12,43%-16,43%. Indeks statistik dari variabel ini adalah rata-rata atau mean yaitu sebesar 16,08% dengan standar deviasi yaitu 6,09% ini berarti bahwa 55 orang mempunyai kemampulabaan sebesar 16,08% dari biaya yang dikeluarkan dengan penyimpanan rata-rata atau mean yaitu sebesar 16,08% % dengan standar deviasi yaitu 6,09%. Kiraan estimasi atau pendugaan menujukkan bahwa kemampulabaan pedagang sayur keliling dipasar Ampel Kabupaten Boyolali terletak 36
2 antara 14,5 Sampai 17,5 dan berarti seluruh pedagang sayur keliling pasar Ampel paling rendah 14,5 % dan paling tinggi 17,5 % dari jumlah biaya yang dikesluarkan Kemampulabaan Pedagang sayur keliling berdasarkan ROI pedagang sayur keliling di pasar ampel kabupaten boyolali, menunujukan ROI dari 55 sampel adalah sebanyak 23 orang berada di bawah rata-rata ROI yang berkisar anatara 9,78 12,78, sedangkan sebanyak 22 orang berada di atas rata rata dari ROI yang berkisar antara 12,78 15, Kemampulabaan Pedagang sayur keliling berdasarkan ROI yang tidak mempunyai pekerjaan sampingan. pedagang sayur keliling yang tidak mempunyai pekerjaan sampingan di pasar Ampel kabupaten Boyolali, menunujukan ROI dari 24 sampel adalah sebanyak 12 orang berada di bawah rata-rata ROI yang berkisar anatara 11,19 16,9, sedangkan sebanyak 12 orang berada di atas rata rata dari ROI yang berkisar antara 16,19 21,9. Ini menujukan rata rata ROI kemampulabaan pedagang sayur keliling menujukan tidak ada perbedaan anatara yang mempunyai pekerjaan dan yang tidak mempunyai pekerjaan sampingan Kemampulabaan Pedagang sayur keliling berdasarkan ROI yang mempunyai pekerjaan sampingan. 37
3 pedagang sayur keliling yang mempunyai pekerjaan sampingan di pasar Ampel kabupaten Boyolali, menunujukan ROI dari 31 sampel adalah sebanyak 17 orang berada di bawah rata-rata ROI yang berkisar anatara 10,43 16,43, sedangkan sebanyak 14 orang berada di atas rata rata dari ROI yang berkisar antara 16,43 22,43. Ini menujukan rata rata ROI kemampulabaan pedagang sayur keliling rendah Kemampulabaan Pedagang sayur keliling berdasarkan ROE pedagang sayur keliling di pasar ampel kabupaten boyolali, menunujukan ROE dari 55 sampel adalah sebanyak 30 orang berada di bawah rata-rata ROI yang berkisar anatara 11,92 15,92 sedangkan sebanyak 25 orang berada di atas rata rata dari ROI yang berkisar antara 15,92 19, Kemampulabaan Pedagang sayur keliling berdasarkan ROE yang tidak mempunyai pekerjaan sampingan. pedagang sayur keliling yang tidak mempunyai pekerjaan sampingan di pasar Ampel kabupaten Boyolali, menunujukan ROE dari 24 sampel adalah sebanyak 13 orang berada di bawah rata-rata ROE yang berkisar anatara 10,56 15,56 sedangkan sebanyak 11 orang berada di atas rata rata dari ROE yang berkisar antara 15,56 20,56. Ini menujukan rata rata ROE kemampulabaan pedagang sayur keliling tinggi. 38
4 Kemampulabaan Pedagang sayur keliling berdasarkan ROE yang mempunyai pekerjaan sampingan. pedagang sayur keliling yang mempunyai pekerjaan sampingan di pasar Ampel kabupaten Boyolali, menunujukan ROI dari 31 sampel adalah sebanyak 17 orang berada di bawah rata-rata ROI yang berkisar anatara 9,92 9,92, sedangkan sebanyak 14 orang berada di atas rata rata dari ROI yang berkisar antara 15,92 21,92. Ini menujukan rata rata ROI kemampulabaan pedagang sayur keliling rendah Pekerjaan Sampingan Hasil penelitian dari 55 sampel data yang diperoleh untuk variabel pekerjaan sampingan menunjukkan bahwa sebagian besar pedagang sayur keliling di Pasar Ampel Kabupaten Boyolali adalah mempunyai pekerjaan sampingan selain berdagang sayur keliling yaitu sebanyak 31 responden atau 56% dan pedagang yang tidak mempunyai pekerjaan sampingan yaitu sebanyak 24 responden atau 44%. Distribusi frekuensinya dapat dilihat pada ( lampiran 4 Tabel ) Gambaran tentang tingkat kemampulabaan pedagang sayur keliling di Pasar Ampel Kabupaten Boyolali dapat dilihat pada histogram frekuensi (lampiran 4 Tabel ) Ukuran tendensi pusat yang dipakai adalah Modus (Mo) yang terletak pada pedagang sayur keliling di Pasar Ampel Kabupaten 39
5 Boyolali yang tidak mempunyai pekerjaan sampingan yaitu sebesar 24 orang 44%, sedangkan ukuran dispersi yang dipakai adalah indek variabel kualitatif (IVK) diperoleh 49,1. Ukuran estimasi atau pendugaan yang digunakan adalah estimasi proporsi. Hasil perhitungan estimasi dari variabel ini berada antara 55,5 sampai 57,5 pada tingkat keyakinan 95% ini berarti bahwa seluruh pedagang sayur keliling di Pasar Ampel Kabupaten Boyolali kemampulabaannya paling rendah 55,5 dan paling tinggi 57,5 dari jumlah biaya yang dikeluarkan. Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Analisis Pendahuluan Variabel Tendensi Pusat Dispersi Estimasi Kemampulabaan 16,08 % 6,09 % 14,5 µ 17,5 pedagang sayur keliling pasar Ampel kabupaten Boyolali. Pekerjaan sampingan 61 % 49,1 % 55,5 µ 57, Hasil Analisis Lanjut Kemampulabaan pedagang sayur keliling Kemampulabaan dikalangan pedagang sayur keliling pasar Ampel tinggi. Artinya kemampulabaan petani sayur tinggi yaitu 12,43 % - 16,43 %. 40
6 Hubungan antara pekerjaan sampingan dan kemampulabaan pedagang sayur kelililng. Terdapat perbedaan antara kemampulabaan pedagang sayur keliling yang tidak mempunyai pekerjaan sampingan dengan mereka yang mempunyai pekerjaan sampingan. ( lampiran 4 Pekerjaan Sampingan ) 4.3. Pembahasan Hasil Penelitian Dalam pembahasan ini digunakan data dan informasi hasil temuan yang dipaparkan pada hasil analisis pendahuluan dan analisis lanjut, kemudian diinterprestasikan dengan menggunakan landasan teori sebagaimana yang telah dikemukakan pada Bab 2. Kemampulabaan dalam penelitian ini adalah kemampuan pedagang sayur keliling di pasar Ampel untuk menghasilkan laba dalam satu bulan. Kemampulabaan menjadi tolak ukur keberhasilan dari suatu usaha. Besar kecilnya kemampulabaan tergantung pada laba, laba itu sendiri tergantung pada jumlah pendapatan penjualan sayur keliling dan modal. Jika pendapatan naik, biaya produksi tetap maka laba akan semakin besar. Rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah profit margin dan Return On Equity (ROE). Laba yang besar maka akan menaikkan kemampulabaan. Berdasarkan hal tersebut besar kecilnya kemampulabaan yang diperoleh tergantung pada laba. Hasil analisis pendahuluan terhadap 55 pedagang sayur keliling menunjukkan semakin besar laba semakin besar kemampulabaannya. Hasil analisis lanjut menunjukkan kemampulabaan pedagang sayur berada antara 12,43 % - 16,43 %. Menurut Sarwoko (2001:130) mengemukakan bahwa 41
7 profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Estimasi kemampulabaan petani sayur berkisar antara 14,5 sampai 17,5. ( Lampiran 3 Estimasi ) 4.4. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kemampulabaan pedagang sayur keliling di di Pasar Ampel Kabupaten Boyolali. Berdasarkan kerangka dasar penelitian yang terdapat pada bab 2, ada faktor yang diduga mempunyai hubungan dengan kemampulabaan pedagang sayur keliling yaitu: Pekerjaan Sampingan Pekerjaan Sampingan dalam penelitian ini adalah pekerjaan yang dilakukan selain pekerjaan pokok. Setiap manusia harus bekerja untuk memenuhi kebutuhannya. Pekerjaan itu bervariasi seperti buruh, petani, dan tukang batu. Pekerjaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menafkahi diri dan keluarganya dimana pekerjaan tersebut tidak ada yang mengatur dan dia bebas karena tidak ada etika yang mengatur Berdasarkan analisis pendahuluan menunjukkan bahwa sebagian besar pedagang sayur keliling tidak memiliki pekerjaan sampingan selain berdagang sayur keliling dengan frekuensi 24 dari 55 responden ( lihat lampiran 4 Tabel ). 42
8 4.5. Tingkat Profitabilitas Tingkat Profitabilitas Berdasarkan Suku Bunga Bank dan UMR Kabupaten Boyolali. Tingkat profitabilitas pedagang sayur keliling dibandingkan dengan bunga dibank sekitar 6% saja maka hasil pedagang sayur keliing lebih besar yaitu: Modal perbulan yang digunakan oleh pedagang sayur keliling sekitar Rp ,00. Jika di tabung di bank dengan bunga bank sekitar 6 % adalah sekitar Rp Sedangkan keuntugan dari pedagang selama sebulan dalam berjualan sayur keliling adalah sekitar Rp Tingkat profitabilitas pedagang sayur keliling dipasar Ampel lebih besar dibandingkan dengan dengan UMR ( upah minimum rata rata) Kabupaten Boyolali pada tahun 2013 sebesar Rp Tingkat Profitabilitas Berdasarkan ROI dan ROE Pedagang Sayur Keliling. 1) ROI adalah perbandingan antara laba yang diperoleh pedagang sayur keliling dengan penjualan dalam satu bulan. Profit margin berada dalam rentang 3 % sampai dengan 25%, untuk kepentingan analisis maka sebaran skor akhir dikategorikan ROI dari ukuran total seluruh pedagang sayur keliling bejumlah 55 responden berada pada kisaran 12,57 % 15,78 % (liahat lampiran 3 tabel 4.1.3). ROI untuk pedagang sayur keliling yang 43
9 tidak mempunyai pekerjaan sampingan berjumlah 24 orang dan ROI untuk pedagang sayur keliling yang tidak mempunyai pekerjaan sampingan berada dalam rentang 6 % sampai dengan 27 % pada kisaran 16,19 % - 21,19 % ( lihat lampiran 3 tabel ) ROI untuk pedagang sayur keliling yang yang mempunyai usaha sampingan berjumlah 31 orang dan ROI berada dalam rentang 4 % sampai dengan 30 % pada ukuran 10,43 % 16,43 % ( lihat lampiran 3 tabel ) 2) Return On Equity (ROE) adalah perbandingan antara laba yang diperoleh pedagang sayur keliling dalam satuan perbulan dengan modal yang telah dikeluarkan. ROE berada dalam rentang 3 % sampai dengan 33%, untuk kepentingan analisis maka sebaran skor akhir dikategorikan ROE dari ukuran total seluruh pedagang sayur keliling bejumlah 55 responden berada pada kisaran 11,92 % 15,92 % (liahat lampiran 3 tabel 4.1.6). ROE untuk pedagang sayur keliling yang tidak mempunyai pekerjaan sampingan berjumlah 24 orang dan ROE untuk pedagang sayur keliling yang tidak mempunyai pekerjaan sampingan berada dalam rentang 5 % sampai dengan 27 % pada kisaran 10,56 % - 15,56% ( lihat lampiran 3 tabel ) ROE untuk pedagang sayur keliling yang yang mempunyai usaha sampingan berjumlah 31 orang dan ROE berada dalam rentang 3 % sampai dengan 33 % pada ukuran 9,92% 11,92 % ( lihat lampiran 3 tabel ) 44
BAB IV HASIL PENELITIAN. petani sayur di Dusun Jubelan Desa Jubelan Kecamatan Sumowono dan
BAB IV HASIL PENELITIAN Penelitian Kemampulabaan di kalangan petani sayur di Dusun Jubelan Kabupaten semarang bertujuan untuk mengetahui kemampulabaan petani sayur di Dusun Jubelan Desa Jubelan Kecamatan
Lebih terperinciANGKET PENELITIAN KEMAMPULABAAN PETANI SAYUR. Di Desa Jubelan Dusun Jubelan Kecamatan Sumowono. Kabupaten Semarang
No. Responden: ANGKET PENELITIAN KEMAMPULABAAN PETANI SAYUR Di Desa Jubelan Dusun Jubelan Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Kepada: Yth. Kepala Desa Jubelan Kecamatan Sumowono Guna melengkapi tugas
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. konsep. Konsep merupakan unsur pokok dalam kegiatan ilmiah seperti suatu
BAB 2 LANDASAN TEORI Memulai suatu penelitian penulis memerlukan suatu tinjauan pustaka dengan masalah yang diteliti. Tinjauan pustaka digunakan untuk menjelaskan konsep. Konsep merupakan unsur pokok dalam
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Pada dasarnya manajemen modal kerja merupakan bentuk dari pengelolaan terhadap aktiva lancar dan hutang lancar perusahaan dengan tujuan agar tercapainya keseimbangan antara laba dan resiko sehingga
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Lembar Judul... Halaman Pengesahan... Lembar Pernyataan... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Intisari...
DAFTAR ISI Halaman Lembar Judul... Halaman Pengesahan... Lembar Pernyataan... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Intisari... Abstrak... i ii iii iv v viii x xiii xiv BAB I
Lebih terperinciAnalisa Rasio Keuangan Untuk Meningkatkan Kinerja Keuangan Pada PT. Bukit Asam, Tbk
Analisa Rasio Keuangan Untuk Meningkatkan Kinerja Keuangan Pada PT. Bukit Asam, Tbk Nama : Mutiara Yuang Triani NPM : 25212189 Kelas : 3EB24 Pembimbing : Feny Fidyah, SE.,MMSI LATAR BELAKANG Dalam dunia
Lebih terperinciLAMPIRAN III PERHITUNGAN MEAN, MEDIAN, MODUS STANDAR DEVIASI DAN DISTRIBUSIFREKUENSI
LAMPIRAN III PERHITUNGAN MEAN, MEDIAN, MODUS STANDAR DEVIASI DAN DISTRIBUSIFREKUENSI 1. Proses perhitungan tabel distribusi frekuensi, mean, median, modus dan standar deviasi pendapat siswa tentang strategi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan mampu memberikan deviden kepada pemegang saham, kelangsungan hidup suatu perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja perusahaan merupakan penentuan ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. Keberhasilan suatu perusahaan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gabungan (IHSG) turut mengalami peningkatan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam beberapa tahun terakhir pasar modal di Indonesia telah berkembang sangat pesat, yang mana perkembangannya ditandai dengan melonjaknya jumlah saham yang ditransaksikan
Lebih terperinciAnalisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Profitabilitas Terhadap Laba Perusahaan Pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Profitabilitas Terhadap Laba Perusahaan Pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Nama : A. Yaumil Mahsyar H NPM : 20213003 Kelas : 3EB12 Jurusan : Akuntansi Pembimbing
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan taraf hidup yang relatif masih rendah. Berdasarkan data BPS tahun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah Negara agraris yang sebagian besar penduduknya tinggal di daerah pedesaan, dan bermatapencaharian dari hasil pertanian dengan taraf hidup
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk mengetahui kinerja keuangan PT.Indo Citra Finance Tbk
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Kinerja Keuangan Untuk mengetahui kinerja keuangan PT.Indo Citra Finance Tbk maka pada bab ini, penulis akan melakukan analisa laporan keuangan periode
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. kesimpulan yang dapat diambil yaitu sebagai berikut : a. Pengaruh tabungan mudharabah terhadap ROA
75 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan yang telah dijelaskan diatas peneliti akan menarik sebuah kesimpulan berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan pada bab satu, dan juga berdasarkan pada
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Current ratio, ROE, Profit Margin, Debt Ratio, Total Assets Turnover, harga saham
ABSTRAK Pada kenyataan sekarang ini, pergerakan harga saham dipengaruhi berbagai hal atau faktor, dimana faktor tersebut bisa seperti tindakan yang dilakukan pemerintah pada situasi tertentu, tingkat suku
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH JUMLAH MODAL TERHADAP TINGKAT KEUNTUNGAN PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. PERIODE
ANALISIS PENGARUH JUMLAH MODAL TERHADAP TINGKAT KEUNTUNGAN PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. PERIODE 2007-2011. Nama : Yeddian Afriyany Kelas : 3EB13 NPM : 21209518 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Tujuan utama dari pendirian sebuah perusahaan adalah mendapatkan tingkat profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba (Sartono,2002).
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN i iii vi vii viii I. PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Identifikasi Masalah 5 C. Batasan Masalah 6 D. Rumusan Masalah.
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Pembatasan Jaminan untuk Pembiayaan Terhadap Tingkat
BAB V PEMBAHASAN A. Pengaruh Pembatasan Jaminan untuk Pembiayaan Terhadap Tingkat Profitabilitas 1. Pembatasan Jaminan untuk Pembiayaan Terhadap Tingkat Return On Investment (ROI) Berdasarkan hasil pengujian
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis rasio keuangan PT Gudang Garam Tbk tahun 2012-2014 pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Gudang Garam Tbk tahun 2012-2014
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH JUMLAH MODAL TERHADAP TINGKAT KEUNTUNGAN YANG DIPEROLEH PT. BANK DANAMON INDONESIA Tbk
ANALISIS PENGARUH JUMLAH MODAL TERHADAP TINGKAT KEUNTUNGAN YANG DIPEROLEH PT. BANK DANAMON INDONESIA Tbk Nama : Fera Dewi Puspita NPM : 22211814 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Nova Anggrinie, SE., MMSI
Lebih terperinciMAKMUR Tbk Periode 2009, 2010 dan 2011)
ANALISIS RASIO KEUANGAN LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN SIZE PERUSAHAAN PADA KINERJA KEUANGAN PT.INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk (Studi Kasus pada PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Periode 2009, 2010 dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh positif sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Hal ini terlihat dari peningkatan nilai
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap laporan keuangan, maka dapat diketahui secara jelas mengenai gambaran kondisi perusahaan dan langkahlangkah apa saja yang
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN
BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Kecerdasan Emosional Deskripsi data ini penulis lakukan untuk mengetahui data mengenai kecerdasan emosional (variabel X), yang diperoleh melalui penyebaran
Lebih terperinci: Muhammad Fahruroji NPM : Dosen Pembimbing : Sri Sapto Darmawati, SE., MMSI
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DU PONT SYSTEM (STUDI KASUS PADA PT.SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK, PT.INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK DAN PT.HOLCIM INDONESIA TBK PERIODE
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 5.1. Analisis Perkembangan Penyaluran Kredit Dalam pelaksanaan aktivitas operasional bank, salah satu upaya yang dilakukan oleh setiap perbankan adalah peningkatan kinerja
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
117 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan dari hipotesis yang diajukan sebagai berikut : Berdasarkan
Lebih terperinciPENGARUH PERUBAHAN MODAL KERJA TERHADAP PERUBAHAN PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIC
PENGARUH PERUBAHAN MODAL KERJA TERHADAP PERUBAHAN PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIC (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2003, 2004, 2005) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan berkaitan dengan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan berkaitan dengan pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas pada Perusahaan J&C Cookies, maka penulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sebagai suatu hal yang merupakan tuntutan bangsa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan sebagai suatu hal yang merupakan tuntutan bangsa Indonesia untuk menuju masyarakat yang sejahtera. Pembangunan mempunyai sifat yang berkelanjutan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian deskriptifkuantitatif. Menurut Sanusi (2011;14) untuk penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN Bab IV ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasan berdasarkan data yang telah diperoleh penulis di lapangan. 4.1 Gambaran Umum Responden Penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Belajar Siswa Deskripsi hasil belajar siswa dalam penelitian ini dipaparkan dalam bentuk mean (X), median (Me), modus (Mo),
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DALAM RANGKA MENINGKATKAN KINERJA LAPORAN KEUANGAN PADA PT.BANK RAKYAT INDONESIA, TBK
Nama ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DALAM RANGKA MENINGKATKAN KINERJA LAPORAN KEUANGAN PADA PT.BANK RAKYAT INDONESIA, TBK : Eka Rohmawati NPM : 22210293 Jurusan Pembimbing
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1. Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan Deskripsi kinerja keuangan perusahaan PT. Bakrie Telecom Tbk. Digambarkan dengan rasio sebagai
Lebih terperinciBAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi
47 BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi Pada bab ini, akan dipaparkan hasil penelitian serta interpretasi dari hasil penelitian tersebut. Akan dijabarkan gambaran umum responden dan hasil dari analisa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi kuat terhadap kualitas aktiva perbankan, sehingga perbankan harus lebih berhati hati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peranan Analisis Laporan Keuangan Sebagai Bahan Pertimbangan Dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Judul Peranan Analisis Laporan Keuangan Sebagai Bahan Pertimbangan Dalam Efektivitas Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja Pada PT. Bank SUMUT B. Latar Belakang Penelitian
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PT MAYORA INDAH Tbk AGUS NURAMIN
ANALISIS PENERAPAN RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PT MAYORA INDAH Tbk AGUS NURAMIN 20210331 LATAR BELAKANG MASALAH Tujuan dari sebuah perusahaan adalah memaksimalkan
Lebih terperinciMANAJEMEN KEUANGAN. Analisis Rasio Keuangan. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen
Modul ke: MANAJEMEN KEUANGAN Analisis Rasio Keuangan Fakultas Ekonomi & Bisnis Riska Rosdiana SE., M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pengantar Sebelum manajer keuangan mengambil keputusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pengertian bank dalam pasal 1 ayat (2) UU Nomor 10 Tahun 1998 mengenai perubahan UU Nomor 7 Tahun 1992 menyatakan: Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
Lebih terperinciBAB IV. Analisis dan Pembahasan
46 BAB IV Analisis dan Pembahasan 4.1 Analisis Du Pont Pada bab IV penulis menggunakan laporan neraca dan laporan rugi laba PT. Bukit Asam Tbk tahun 2009-2011 untuk menganalisa rasio-rasio pada analisa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin majunya perkembangan perekonomian saat ini semakin banyak pula bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber dana yang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dari pengaruh profitabilitas terhadap harga saham pada perusahaan tekstil yang terdaftar di BEI periode 2006 sampai dengan 2010, maka
Lebih terperinciANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.
ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK. Nama : Annisa Damayanti Puspitasari NPM : 21213127 Kelas : 3EB03 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dini
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Anggarini (2009) melakukan penelitian dengan judul Analisis Hubungan Likuiditas dan Leverage Terhadap Profitabilitas Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero)
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Profitabilitas a. Pengertian Profitabilitas Profitabilitas merupakan alat yang digunakan untuk menganalisis kinerja manajemen, tingkat profitabilitas akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekarang, hal ini merupakan suatu bukti bahwa sudah semakin meningkatnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Melihat perkembangan dunia usaha yang sudah semakin cepat pada zaman sekarang, hal ini merupakan suatu bukti bahwa sudah semakin meningkatnya persaingan usaha
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi TI, tentunya perusahaan mengharapkan hasil berupa
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Manfaat (Benefit) yang Diperoleh Perusahaan Manfaat adalah suatu pengukuran hasil kinerja yang dapat dicapai dalam pengambilan keputusan terhadap hal tertentu. Sama halnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. investasi karena harga saham menunjukkan prestasi emiten, pergerakan harga
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan alternatif investasi yang semakin memasyarakat, namun banyak hal yang harus diketahui oleh investor sebelum memutuskan untuk berinvestasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Harga saham Saham adalah salah satu bentuk efek yang diperdagangkan dalam pasar modal. Saham merupakan surat berharga sebagai tanda pemilikan atas perusahaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. dalamnya kas, sekuritas, piutang, persedian, dan dan dalam beberapa
6 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Jenis Modal Kerja 1. Pengertian modal kerja Burton A, Kolb (Sawir, 2005:129) menyatakan modal kerja adalah investasi perusahan dalam aktiva jangka pendek atau
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan data, dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain : 1. Kinerja keuangan Bank Mandiri ditinjau dari ROA, ROE dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, perusahaan dituntut untuk dapat mengelola fungsi-fungsi penting dari perusahaan secara efektif dan efisien agar dapat menghadapi
Lebih terperinciNama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13
ANALISA KINERJA KEUANGAN PT. PEGADAIAN Tbk BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS Nama : Martha Romadoni NPM : 16209473 Kelas : 3EA13 LATAR BELAKANG Mengingat pegadaian merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu Negara. Aspek Rentabilitas turut andil didalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga perbankan merupakan salah satu tulang punggung perekonomian suatu Negara. Aspek Rentabilitas turut andil didalam memberikan penilaian terhadap kesehatan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH JUMLAH MODAL TERHADAP TINGKAT LABA BERSIH PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK PERIODE Ade Permatasari
ANALISIS PENGARUH JUMLAH MODAL TERHADAP TINGKAT LABA BERSIH PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK PERIODE 2007-2010 Ade Permatasari 20208025 LATAR BELAKANG Bank merupakan salah satu alat untuk membantu kelancaran
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan pada bab IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 5.1.4 Perkembangan Return On Equity (ROE),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai peranan sangat penting dalam perekonomian suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus fungsi keuangan. Pasar
Lebih terperinciDAFTAR ISI. DAFTAR TABEL. DAFTAR GAMBAR DAFTAR BAGAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Maksud dan Tujuan Penelitian...
ABSTRAK Dalam tuntutan era globalisasi saat ini sangat diperlukan profesionalisme dalam manajemen persediaan bahanbaku. Masalah penentuan besarnya persediaan mempunyai efek yang secara tidak langsung mempengaruhi
Lebih terperinciANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419
ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK Nama NPM Kelas Fakultas Jurusan Pembimbing : Sovia Yohana Lumban : 1A214419 : 3EA39 : Ekonomi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Modal Kerja 2.1.1. Pengertian dan Konsep Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya sehari-hari. Uang atau dana yang telah
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Indofood Tbk adalah
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis rasio keuangan yang telah dibahas pada bab analisis dan pembahasan dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Indofood Tbk adalah sebagai berikut:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan fungsi keuangan. Sebagai fungsi ekonomi, pasar modal
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan suatu negara dapat diukur salah satunya dengan melihat perkembangan pasar modal dan industri surat berharga di negara tersebut. Menurut Aji (2002)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. finansial dan perkembangan perusahaan yang sehat dan mencerminkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam daur kehidupan suatu perusahaan, banyak terjadi perubahanperubahan organisatoris. Bertambah dewasanya perusahaan, perusahaan juga berkembang untuk dapat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ashari dkk (1994) dalam Lydiana (2007) adalah sebagai berikut: biaya atau pertimbangan yang subjektif.
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Pengukurannya 1. Variabel Dependen Dalam model penelitian ini, penulis menggunakan peringkat perataan laba (income smoothing) sebagai proksi praktik perataan laba
Lebih terperinciANALISIS DU PONT SYSTEM TERHADAP PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk.
NAMA : APRIYANTI RISKY P.N NPM : 11231228 JURUSAN : MANAJEMEN PEMBIMBING : DARMADI, SE, MM ANALISIS DU PONT SYSTEM TERHADAP PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. NIPPON INDOSARI
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. kinerja keuangan PT. Fastfood Indonesia, Tbk dan PT. Pioneerindo Gourmet
BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan 5.1.1 Hasil Analisis Rasio Keuangan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab 4 mengenai kinerja keuangan PT. Fastfood Indonesia, Tbk dan PT. Pioneerindo Gourmet Internasional,
Lebih terperinciBALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA SCANDINAVIAN COFFEE SHOP)
BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA SCANDINAVIAN COFFEE SHOP) SAGITA DWI SUGESTI 26212780 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA BAB 1: Latar Belakang Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memajukan suatu negara sangatlah besar. Hampir semua sektor yang. sebagai nyawa untuk menggerakkan roda perekonomian suatu negara.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia modern seperti saat ini, peranan perbankan dalam memajukan suatu negara sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai kegiatan
Lebih terperinciBAB III DESAIN PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek
BAB III DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Populasi dari penelitian ini adalah 19 perusahaan BUMN yang tercatat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan di Indonesia menyebabkan meningkatnya kebutuhan perusahaan akan dana yang lebih besar. Sumber pendanaan ini
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. Nama : Sarah Natya
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK Nama : Sarah Natya Dosen Pembimbing: Erny Pratiwi, SE, MMSI Latar Belakang Masalah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga (UKSW) adalah sebuah universitas swasta yang beralamat di Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. skripsi ini, mengggunakan buku acuan Manajemen Keuangan: Prinsip
63 Gambar 3.1 : Diagram Du Pont (Harahap, Sofyan Sari:2004) BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan Seluruh perhitungan rasio keuangan yang dilakukan untuk penulisan skripsi ini,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Piutang Piutang meliputi semua klaim atau hak untuk menuntut pembayaran kepada pihak lain, yang pada umumnya akan berakibat adanya penerimaan kas di masa yang akan datang. Pengertian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan usaha di Indonesia mendorong perusahaan untuk terus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin ketatnya persaingan usaha di Indonesia mendorong perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja usahanya. Peluang untuk meningkatkan kinerja usaha dapat dilakukan
Lebih terperinciANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk.
ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk. Nama : Febryan Dwi Cahyo NPM : 12210708 Kelas : 3 EA 19 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Dosen Pemb
Lebih terperinciUKURAN PEMUSATAN DATA STATISTIK
UKURAN PEMUSATAN DATA STATISTIK Pengantar Dari setiap kumpulan data, terdapat tiga ukuran atau tiga nilai statistik yang dapat mewakili data tersebut, yaitu rataan (mean), median, dan modus. Ketiga nilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana yang ingin melakukan investasi. Investor dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bursa Efek Indonesia merupakan media pertemuan antara pihak yang membutuhkan modal untuk menjalankan usaha dan pihak lain yang memiliki kelebihan dana yang ingin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis tabungan di bank, digunakan untuk modal usaha sendiri maupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era sekarang ini para pemilik modal dapat memilih beberapa alternatif untuk menginvestasikan modalnya. Dana yang tersedia dapat disimpan dalam bentuk berbagai jenis
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan 4.1.1. Analisis Common size Secara garis besar dari analisis common size, PT Ultrajaya Milk Industry And Trading Company Tbk dianggap cukup baik dari analisis
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN TINGKAT BUNGA TERHADAP RETURN SAHAM
ANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN TINGKAT BUNGA TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Empiris Terhadap Saham saham Perusahaan Yang Termasuk Dalam Kategori Indeks LQ 45 Periode 1998-2003) SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari hasil produksinya baik dalam bentuk barang dan jasa yang besar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan pada umumnya bertujuan memperoleh keuntungan atau laba dari hasil produksinya baik dalam bentuk barang dan jasa yang besar pengaruhnya terhadap
Lebih terperinci: Fajar Adiwinanto NPM : Dosen Pembimbing : Diah Aryati Prihartini, SE., MMSI
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT VISI MEDIA ASIA TBK. DAN ENTITAS ANAK Nama : Fajar Adiwinanto NPM : 23213134 Dosen Pembimbing : Diah Aryati Prihartini, SE., MMSI LATAR
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama tahun 2013-2015 yang berjumlah 30 perusahaan. Dipilihnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank merupakan salah satu dari jenis lembaga keuangan. Lembaga keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan salah satu dari jenis lembaga keuangan. Lembaga keuangan itu sendiri merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang keuangan dengan tujuan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal sebagai salah satu sarana penghimpun dana dari masyarakat sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang terhimpun digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun pasar modal, keduanya adalah lembaga-lembaga yang bahu membahu.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini pasar modal memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi, terutama di negara yang menganut sistem ekonomi pasar. Pasar modal
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN & SARAN
BAB VI KESIMPULAN & SARAN 6.1 Kesimpulan Penelitian ini meneliti, apakah Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), BOPO, Net Interest Margin (NIM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) mampu mempengaruhi
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. keuangan Optik Airlangga Surabaya selama tahun , dapat ditarik
BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab 4 mengenai kinerja keuangan Optik Airlangga Surabaya selama tahun 2009-2012, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk membiayai kegiatan investasi serta memberikan fasilitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Bank mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara. Peranan bank yang utama yaitu memobilisasi dana dari masyarakat yang digunakan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis moneter sebagai akibat jatuhnya nilai tukar rupiah terhadap valuta asing
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu memerlukan modal kerja yang akan digunakan untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan penunjang perekonomian yang dianggap semakin penting pada suatu negara. Salah satu cara untuk mengukur indikator perekonomian suatu negara adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2010. Teknik pemilihan sampel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang listing di Bursa Efek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar Modal memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi suatu Negara termasuk Indonesia. Melalui Pasar Modal, perusahaan dapat memperoleh dana tambahan dari investor
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kebijakan struktur modal melibatkan pertimbangan trade-off antara risiko
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori trade-off (trade-off theory) Kebijakan struktur modal melibatkan pertimbangan trade-off antara risiko dengan tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sektor pendukung untuk kelangsungan suatu industri adalah tersedianya dana. Sumber dana murah dapat diperoleh oleh suatu industri adalah dengan menjual saham
Lebih terperinci