Pemeriksaan Khusus Terhadap Persediaan Pada PT. Kilang Bujangga Internusa, Di Berau 2011

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pemeriksaan Khusus Terhadap Persediaan Pada PT. Kilang Bujangga Internusa, Di Berau 2011"

Transkripsi

1 Pemeriksaan Khusus Terhadap Persediaan Pada PT. Kilang Bujangga Internusa, Di Berau 2011 Ismadi Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Hamid Bone Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Salmah Pattisahusiwa Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman ABSTRAK Ismadi, Pemeriksaan Khusus Terhadap Persediaan Pada PT. Kilang Bujangga Internusa, Di Berau 2011 (dibawah bimbingan Bapak Hamid Bone dan Ibu Salmah Pattisahusiwa). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kewajaran nilai persediaan yang disajikan pada laporan keuangan per 2011 PT. Kilang Bujangga Internusa menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14 Tentang Persediaan. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Komparatif, dengan cara membandingkan hasil pemeriksaan menurut standar prosedur akuntansi dengan laporan keuangan per 2011 PT. Kilang bujangga Internusa. Dalam penelitian ini menemukan perbedaan yang signifikan dalam hasil audit sebesar Rp 140,129,100,00, pada persediaan PT. Kilang Bujangga Internusa, ini seharusnya menjadi kerugian tetapi PT. Kilang Bujangga Internusa tidak menyatakan pada laporan keuangannya maka nilai pernyataan Laba/Rugi dan neraca menjadi lebih tinggi dari yang seharusnya. Kerugian seharusnya dicatat dengan baik oleh staf akuntansi tetapi tidak dilakukan pencatatan atas persediaan, karena kurangnya komunikasi antara koordinator lapangan (orang yang menghasilkan laporan yang baik dalam pencatatan) dengan staf akuntansi, dan staf akuntansi menjadi pasif. Ini benarbenar tentang masalah pengendalian internal yang serius, terutama untuk struktur organisasi dengan deskripsi pekerjaan dan yang bertanggung jawab (Kurangnya Sistem Akuntansi dan Prosedur). Kesimpulan dari penelitian ini adalah laporan keuangan per akhir tahun 2011 PT. Kilang Bujangga Internusa adalah belum sesuai menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 14 dan PT. Kilang Bujangga Internusa seharusnya mematuhi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan sebagai aturan untuk menyusun laporan keuangan. Sebaiknya PT. Kilang Bujangga Internusa menunjuk pihak independen untuk memeriksa laporan keuangannya setiap tahun. Hal ini untuk memberikan keyakinan atas laporan keuangan yang dibuat pengurus kepada pihakpihak yang berkepentingan. Kata Kunci: Pemeriksaan Khusus, Metode Perbandingan, persediaan. ABSTRACT Ismadi, Special Audit Inventory at PT. Kilang Bujangga Internusa, on Berau 2011 (Supervised by Hamid Bone and Salmah pattisahusiwa). This audit is to investigate and to know the inventory states in financial statement per 2011 of PT. Kilang Bujangga Internusa already proper with Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Number 14 state about inventory. This study use comparative method, this compared between the results of audit that use some proper standard procedures to financial statement per 2011 of PT. Kilang Bujangga Internusa. This study found a significant different in audit results for Rp 140,129,100,00, this suffer PT. Kilang Bujangga Internusa for their inventory, this should become their losses but they were not state it on their financial statement then the value of Profit/Losses statement and balance sheet become higher than it should be. The losses should be written properly by accounting staff but they did not do it, because field coordinator (the person who produce report of good receive notes) lack of communication with accounting staff, and accounting staff become passive. It is really about a serious internal control problem, especially for organization structure with its job description and its responsible (Lack of Accounting System and Procedures). The conclusion of this study is financial statement per end of 2011 PT. Kilang Bujangga Internusa was not properly as Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Number 14, and PT. Kilang Bujangga Internusa should properly obey the Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan as their rule to make a financial statement. Especially for inventory otherwise they could 1

2 not make a reliable statement. And to assure this PT. Kilang Bujangga Internusa should point independent party to check their financial statement every year. Keyword: Special Audit, Comparative Method, inventory.. I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tujuan pokok didirikannya perusahaan adalah untuk memperolah laba yang maksimal. Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan memerlukan suatu alat khusus yaitu akuntansi untuk memberikan informasi kepada berbagai pihak yang berkepentingan dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi. Salah satu kebijakan yang penting bagi setiap perusahaan dalam pengambilan suatu keputusan adalah menyusun laporan keuangan. Laporan keuangan disusun setiap periode akuntansi. Laporan keuangan disusun berdasarkan bukti/dokumen dasar dari setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan tersebut. Dari dokumen dasar ini dicatat ke dalam jurnal dan diklasifikasikan berdasarkan akunnya ke dalam buku besar dan disajikan ke dalam laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang disiapkan oleh pihak manajemen perusahaan yang terdiri dari neraca, laporan labarugi, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan harus disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). PT. Kilang Bujangga Internusa (KBI) adalah perusahaan pengelola SPBU di Tanjung Redeb Kabupaten Berau yang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha perdagangan, sehingga jenis persediaan perusahaan ini merupakan persediaan barang dagangan Bahan Bakar Minyak jenis Premium, Solar dan Pertamax. Untuk menjalankan kegiatan usahanya, PT. Kilang Bujangga Internusa pasti memiliki jumlah persediaan tidak sedikit pada setiap jenis bahan bakar minyak yang berfungsi untuk mendukung dan memperlancar kegiatan operasional perusahaan seharihari agar dapat diperoleh laba yang diinginkan. Namun dalam penelitian ini penulis hanya melakukan penelitian pada persediaan bahan bakar minyak jenis premium. Dalam pencatatan persediaan, PT. Kilang Bujangga Internusa menggunakan metode perpetual dan metode penilaiannya menggunakan metode FIFO. Baik pembelian maupun penjualan menggunakan syarat FOB Shipping Point. Adapun alasan penulis mengangkat masalah ini adalah karena penulis mengamati bahwa dalam Berita Acara Pemeriksaan Barang (BAPB) tercatat bahan bakar minyak yang sampai di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) tidak sama jumlahnya dengan dibukti pembelian, ini disebabkan persediaan tersebut ada yang hilang pada saat barang dalam perjalanan yang mengalami proses penguapan oleh faktor alam dan selang pada pemindahan bahan bakar minyak dari tangki truck ke tangki pendam bocor, sedangkan pengakuan barang yang hilang tetap dicatat sebagai persediaan karena di sini pada saat menerima barang pihak lapangan tidak memberikan hasil berita acara pemeriksaan atau yang sejenisnya yang bisa dijadikan ukuran penilaian penerimaan barang ke pihak accounting, sehingga perusahaan mencatat persediaan sebesar kuantitas di bukti pembelian. Dengan demikian, maka nilai persediaan akhir yang tercatat kemungkinan besar belum sesuai dengan nilai persediaan yang sesungguhnya, akibatnya terjadi kesalahan penyajian nilai persediaan pada laporan keuangan dalam membukukan nilai laba dan juga nilainilai dalam neracanya. Sehubungan dengan alasan tersebut, maka penulis akan melakukan sebuah penelitian dengan judul: Pemeriksaan Khusus Terhadap Persediaan Pada PT. Kilang Bujangga Internusa, Di Berau B. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah nilai persediaan yang 2

3 disajikan pada laporan keuangan PT. Kilang Bujangga Internusa telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14 Tentang Persediaan? C. TUJUAN PENELITIAN Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kewajaran nilai persediaan yang disajikan pada laporan keuangan PT. Kilang Bujangga Internusa menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14 Tentang Persediaan. II. TINJAUAN TEORITIS A. DASAR TEORITIS 1. Pemeriksaan Keuangan Menurut Sukrisno (2004:5) auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan pembukuan dan buktibukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut. 2. Standar Pemeriksaan Akuntan Ada 10 Standar auditing yang terdapat dalam Standar Akuntan Publik Per 1 Januari 2001 adalah sebagai berikut: 1. Standar Umum a. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis cukup sebagai auditor. b. Dalam semua hal yang berhubungan dengan penugasan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor. c. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama. 2. Standar Pekerjaan Lapangan a. Pekerjaan harus direncanakan sebaikbaiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya. b. Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian yang akan dilakukan. c. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan, dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan. 3. Standar Pelaporan a. Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. b. Laporan auditor harus menunjukkan, jika ada, ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya. c. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor. d. Laporan audit harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam semua hal yang mana auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas 3

4 mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang dipikulnya oleh auditor. 4. JenisJenis Audit Menurut Sukrisno (2004:10) ditinjau dari luasnya pemeriksaan, audit bisa dibedakan menjadi dua bagian yaitu: 1. Pemeriksaan Umum (General Audit) Merupakan suatu pemeriksaan umum atas laporan keuangan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang independen dengan tujuan untuk bisa memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan. 2. Pemeriksaan Khusus (Special Audit) Jenis audit ini merupakan suatu pemeriksaan terbatas sesuai dengan permintaan auditor yang dilakukan oleh Kantor Akutan Publik (KAP) yang independen dan pada akhirnya pemeriksaan auditor tidak perlu memberikan pendapat terhadap kawajaran laporan keuangan secara keseluruhan melainkan hanya pada pospos tertentu yang diperiksa. 5. Kertas Kerja Pemeriksaan 1. Pengertian Kertas Kerja Pemeriksaan Menurut Santoso (2003:62) kertas kerja audit adalah catatan atau dokumen yang dikumpulkan atau disusun dalam proses audit digunakan sebagai pendukung atas prosedurprosedur audit yang dilakukan sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dalam melaksanakan suatu audit. 2. Fungsi Kertas Kerja Pemeriksaan Kertas kerja yang disusun oleh auditor harus dibuat dengan teknik dan mekanisme dasar yang digunakan secara luas sehingga dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan tujuan pemeriksaan yang dilakukan auditor. Boynton, et al. alih bahasa oleh Paul, et al. (2002:250) mengungkapkan bahwa kertas kerja memaparkan prosedur audit yang diterapkan, dilaksanakan, yang berfungsi sebagai dukungan utama laporan audit, cara untuk melakukan koordinasi dan supervisi audit, dan bukti bahwa audit dilaksanakan sesuai dengan GAAS (Generally Accepted Auditing Standards) yang harus ditaati oleh auditor independen dan kertas kerja harus disusun sesuai kebutuhan perikatan yang spesifik. 3. Tujuan Kertas Kerja Pemeriksaan Menurut Sukrisno (2004:112) Kertas kerja pemeriksaan mempunyai tujuan sebagai berikut: 1. Mendukung opini auditor mengenai kewajaran laporan keuangan. 2. Sebagai bukti bahwa auditor telah melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan Standard Profesional Akuntan Publik (SPAP). 3. Sebagai referansi dalam hal ada pertanyaan dari pihak pajak, pihak bank, dan pihak klien. 4. Sebagai salah satu dasar penilaian asisten (seluruh tim audit) sehingga dapat dibuat evaluasi mengenai kemampuan asisten sampai dengan partner sesudah selesai sesuatu penugasan. 5. Sebagai pegangan dalam audit tahun berikutnya. 6. Pengertian Persediaan Menurut Harmanto (2002:222) mendefinisikan persediaan adalah meliputi semua barang yang dimiliki perusahaan pada saat tertentu, dengan tujuan untuk dijual atau dikonsumsikan pada siklus operasi normal perusahaan. 7. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 14 Tentang Persediaan 1. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14 Paragraf 05 (2009:14.2) persediaan adalah aset: 1. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa; 4

5 2. Dalam proses produksi untuk penjualan tersebut; atau 3. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa. B. RERANGKA PIKIR Pemeriksaan terhadap persediaan PT. Kilang Bujangga Internusa perlu untuk dilakukan karena persediaan merupakan salah satu aktiva lancar yang rawan akan penyimpangan dan kesalahan pencatatan. Berikut ini adalah gambaran rerangka pikir sebagai acuan dalam penelitian ini. PT. KILANG BUJANGGA INTERNUSA Pemeriksaan Persediaan Penyajian saldo persediaan menurut laporan keuangan PT. Kilang Bujangga Internusa Penyajian saldo persediaan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.14 Perumusan Masalah: Apakah nilai persediaan yang disajikan pada laporan keuangan PT Kilang Bujangga Internusa telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14 Tentang Persediaan Hasil Penelitian Alat Analisis: 1. Metode Komparatif 2. Audit Program Persediaan 3. Kertas Kerja Pemeriksaan 4. Jurnal Adjustment 5. Kartu Persediaan III. METODE PENELITIAN Gambar 2.1. Rerangka Pikir A. RINCIAN DATA YANG DIPERLUKAN Untuk dapat melaksanakan penelitian ini diperlukan sejumlah data diantaranya: 1. Informasi mengenai gambaran umum PT. Kilang Bujangga Internusa. 2. Susunan struktur organisasi PT. Kilang Bujangga Internusa. 5

6 3. Neraca per 31 Desember Laporan Laba/Rugi periode yang berakhir 31 Desember Laporan penjualan barang dagangan periode Laporan pembelian barang dagangan periode Laporan persediaan barang dagangan 31 Desember Kartu persediaan yang ada pada PT. Kilang Bujangga Internusa. 9. Datadata lainnya yang relevan dan berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan. B. JANGKAUAN PENELITIAN Objek dalam penelitian ini adalah PT. Kilang Bujangga Internusa yang beralamat di Jl. Bujangga No. 04 Tanjung Redeb Kab. Berau. Sesuai dengan judul skripsi yang telah dikemukakan sebelumnya, maka jangkauan dan pembatasan penelitian ini hanya terbatas pada perkiraan persediaan barang dagangan bahan bakar minyak jenis premium yang dimiliki oleh PT. Kilang Bujangga Internusa. C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Untuk mengumpulkan sejumlah data yang diperlukan dalam penelitian ini maka penulis menggunakan dua metode penelitian antara lain: 1. Penelitian Lapangan (Field Work Research), yaitu salah satu cara pengumpulan data penelitian langsung ke objek yang akan diteliti guna memperoleh data yang diperlukan. Dalam penerapan metode ini penulis menggunakan cara wawancara dan dokumentasi. 2. Studi Pustaka (Library Research), yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh dari perpustakaan melalui bukubuku yang berhubungan dengan teori topik penelitian ini agar penelitian yang dilakukan terarah, ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. D. ALAT ANALISIS Sebagai alat analisis yang akan digunakan untuk menilai kewajaran nilai persediaan yang ada pada laporan keuangan PT. Kilang Bujangga Internusa, penulis menggunakan: 1. Metode komparatif dengan cara membandingkan nilai persediaan yang disajikan oleh perusahaan dengan Standar Akuntansi Keuangan No. 14 Paragraf 05 (2009:14.2) tentang persediaan. 2. Audit Program Persediaan dideskripsikan sebagai daftar kumpulan prosedur pemeriksaan yang akan diterapkan untuk memenuhi tujuan audit. Tabel 3.1. Audit Program Persediaan WP No Uraian Paraf Tanggal Ref Dibuat oleh: Direview oleh: Client: Schedule: Periode: Index: (Sukrisno, 2004) 3. Kertas Kerja Pemeriksaan a. Working Trial Balance Daftar yang berisi saldosaldo akun buku besar tahun sebelumnya dan tahun yang akan diaudit, dan saldo setelah adanya pemeriksaan, sehingga terlihat perbedaan yang disebabkan oleh adanya pemeriksaan yang jumlahnya akan di tempatkan di kolom adjustment. Dalam Working Trial Balance ini terdiri dari Working Balance Sheet dan Working Profit And Loss yang dimuat saldosaldo yang ada dalam neraca dan laporan laba/rugi pada periode sebelumnya dan periode yang akan diaudit. 6

7 Tabel 3.2. Working Balance Sheet Wp Per Book Keterangan Ref 3112XXXX Adjustment D K Per Audit Balance 3112XXXX Dibuat oleh: Direview oleh: Client: Schedule: (Sukrisno, 2004) Tabel 3.3. Working Profit And Loss Keterangan Wp Per Book Adjustment Ref 3112XXXX D K Periode: Per Audit Index: Balance 3112XXXX Dibuat oleh: Direview oleh: Client: Periode: Index: Schedule: (Sukrisno, 2004) b. Top Schedule atau Skedul Utama Persediaan memperlihatkan saldo per buku, audit adjustment saldo per audit, serta saldo tahun lalu. Membandingkan hasil dari Top Schedule dengan jumlah yang tersaji dalam laporan apabila angka pada Top Schedule menunjukkan selisih yang signifikan dengan angka yang tersaji di laporan keuangan maka bisa dikatakan nilai persediaan yang disajikan belum wajar. Tabel 3.4. Top Schedule atau Skedul Utama Persediaan Keterangan Wp Ref Per Book 3112XXXX Adjustment D K Per Audit Balance 3112XXXX Checked Footing & Cross Footing...(Kesimpulan Pemeriksaan) Dibuat oleh: Direview oleh: Client: Schedule: Periode: Index: (Sukrisno, 2004) c. Supporting Schedule atau Skedul Pendukung Persediaan merupakan rincian dari top schedule sehingga harus dilakukan cross index. Sifat perkiraan dan audit prosedur harus tercantum dalam supporting schedule. Tabel 3.5. Supporting Schedule atau Skedul Pendukung Persediaan No Tanggal Ket. Per Book Adjustment Balance Per Audit 3112XXXX D K 3112XXXX Dibuat oleh: Direview oleh: Client: Schedule: Periode: Index: (Sukrisno, 2004) 4. Jurnal Adjustment, Terdiri dari jurnal penyesuaian dan jurnal relaksifikasi. Jurnal penyesuaian digunakan untuk mengoreksi catatan akuntansi sedangkan jurnal relaksifikasi adalah menggolongkan kembali untuk memunculkan saldo yang benar. Tabel 3.6. Jurnal Adjustment Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit 7

8 (Sukrisno, 2004) 5. Kartu Persediaan Kartu persediaan bertujuan untuk mengetahui nilai persediaan akhir barang dan nilai persediaan tersebut dapat di lampirkan dalam laporan laba/rugi dan neraca perusahaan. Tabel 3.7. Kartu Persediaan Kartu Persediaan Barang Nama Barang: Kode Barang : Model No : Kode Rekening: TGL Pembelian Penjualan Saldo Kuantitas HP Total Kuantitas HP Total Kuantitas HP Total (Baridwan, 2004) IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS Dari hasil penelitian yang dilakukan untuk mengetahui kewajaran dari persediaan pada laporan keuangan PT. Kilang Bujangga Internusa untuk tahun 2011, maka dilakukan analisis dengan: PSAK tentang persediaan, audit program persediaan dan kertas kerja pemeriksaan (working trial balance, ringkasan jurnal adjustment, top schedule, supporting schedule). Adapun analisisanalisis yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14 tentang persediaan. Dalam PSAK yang ditetapkan oleh IAI mendefinisikan persediaan sebagai aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan serta dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberi jasa. 2. Audit Program persediaan Kertas kerja pemeriksaan ini dimulai dengan audit program. Audit program didefinisikan sebagai daftar kumpulan prosedur pemeriksaan yang akan diterapkan untuk memenuhi tujuan pemeriksaan. 3. Kertas Kerja Pemeriksaan Kertas kerja pemeriksaan adalah catatancatatan yang disimpan oleh auditor mengenai prosedur yang diikuti, pengujian yang dilaksanakan, informasi yang diperoleh dan kesimpulan yang diambil yang dilaksanakan. Dalam membuat kertas kerja ini dibuat tick mark sebagai berikut: Tanda Prosedur Audit Footing adalah penambahan dan pengurangan, diletakkan dibawah jumlah Cross Footing adalah, penambahan dan pengurangan diletakkan disebelah kanan jumlah L Dicocokkan dengan kartu persediaan. Sesuai dengan bukti pembelian dari PT. Pertamina Tarakan. Sesuai dengan Berita Acara Penerimaan Barang. 8

9 C C1 C2 C3 TM WTB ADJ Kertas Kerja Pemeriksaan Persediaan Harga Pokok Penjualan Top Schedule Persediaan Supporting Schedule Persediaan Tarik Mundur Persediaan Working Trial Balance Jurnal Penyesuaian (Adjustment) Tabel 4.7. Daftar pembelian dan penjualan Premium PT. Kilang Bujangga Internusa selama bulan januari juli (pemeriksaan hasil stock opname untuk tarik mundur perusahaan) Keterangan Menurut perusahaan (Liter) Menurut audit (Liter) Losses (Liter) Bulan Saldo , ,90 1 Pembelian , , ,60 Penjualan , , , ,05 2 Pembelian , , ,30 Penjualan , , , ,40 3 Pembelian , , ,10 Penjualan , , , ,50 4 Pembelian , , ,80 Penjualan , , , ,89 5 Pembelian , , ,90 Penjualan , , , ,54 6 Pembelian , , ,50 Penjualan , , , ,31 7 Pembelian , , ,60 Penjualan , ,90 TOTAL , , ,80 Stock Akhir Bulan Juli , ,81 Klien: PT. KBI Dibuat Oleh: Diperiksa Oleh: Indeks: Pembeliaan & 07/08/2012 Paraf: Paraf: Periode: 9

10 Penjualan 10

11 Tabel 4.8. Kertas Kerja Pemeriksaan Persediaan PT. Kilang Bujangga Internusa Kertas Kerja Pemeriksaan Persediaan No Keterangan Ref Saldo Buku Debit Penyesuaian Kredit Saldo Audit 1 Premium Bulan Januari L L WTB Karena terdapat selisih persediaan BBM jenis premium bulan januari sebesar Rp maka usulan jurnal penyesuaian adalah sebagai berikut: Harga Pokok Penjualan Rp Persediaan BBM Rp Berdasarkan tabel 4.7 maka saldo per buku = = Rp saldo per audit = = Rp selisih = = Rp Keterangan Tick mark: = Footing, Cross Footing L = Dicocokkan dengan kartu persediaan WTB = Working Trial Balance Klien: PT. KBI Dibuat Oleh: Direview Oleh: Indeks: C KKP Persediaan Sumber: Data Diolah 07/08/2012 Paraf: Paraf: Periode: 10

12 Tabel 4.9. Kertas Kerja Pemeriksaan Persediaan PT. Kilang Bujangga Internusa Kertas Kerja Pemeriksaan Persediaan No Keterangan Ref Saldo Buku Debit Penyesuaian Kredit Saldo Audit 1 Premium Bulan Februari L L WTB Karena terdapat selisih persediaan BBM jenis premium bulan februari sebesar Rp maka usulan jurnal penyesuaian adalah sebagai berikut : Harga Pokok Penjualan Rp Persediaan BBM Rp Berdasarkan tabel 4.7 maka saldo per buku = = Rp saldo per audit = = Rp selisih = = Rp Keterangan Tick mark: = Footing, Cross Footing L = Dicocokkan dengan kartu persediaan WTB = Working Trial Balance Klien: PT. KBI Dibuat Oleh: Direview Oleh: Indeks: C KKP Persediaan Sumber: Data Diolah 07/08/2012 Paraf: Paraf: Periode: 12

13 Tabel Kertas Kerja Pemeriksaan Persediaan PT. Kilang Bujangga Internusa Kertas Kerja Pemeriksaan Persediaan No Keterangan Ref Saldo Buku Debit Penyesuaian Kredit Saldo Audit 1 Premium Bulan Maret L L WTB Karena terdapat selisih persediaan BBM jenis premium bulan maret sebesar Rp maka usulan jurnal penyesuaian adalah sebagai berikut : Harga Pokok Penjualan Rp Persediaan BBM Rp Berdasarkan tabel 4.7 maka saldo per buku = = Rp saldo per audit = = Rp selisih = = Rp Keterangan Tick mark: = Footing, Cross Footing L = Dicocokkan dengan kartu persediaan WTB = Working Trial Balance Klien: PT. KBI Dibuat Oleh: Direview Oleh: Indeks: C KKP Persediaan Sumber: Data Diolah 07/08/2012 Paraf: Paraf: Periode: 13

14 Tabel Kertas Kerja Pemeriksaan Persediaan PT. Kilang Bujangga Internusa Kertas Kerja Pemeriksaan Persediaan No Keterangan Ref Saldo Buku Debit Penyesuaian Kredit Saldo Audit 1 Premium Bulan April L L WTB Karena terdapat selisih persediaan BBM jenis premium bulan april sebesar Rp maka usulan jurnal penyesuaian adalah sebagai berikut : Harga Pokok Penjualan Rp Persediaan BBM Rp Berdasarkan tabel 4.7 maka saldo per buku = = Rp saldo per audit = = Rp selisih = = Rp Keterangan Tick mark: = Footing, Cross Footing L = Dicocokkan dengan kartu persediaan WTB = Working Trial Balance Klien: PT. KBI Dibuat Oleh: Direview Oleh: Indeks: C KKP Persediaan Sumber: Data Diolah 07/08/2012 Paraf: Paraf: Periode: 14

15 Tabel Kertas Kerja Pemeriksaan Persediaan PT. Kilang Bujangga Internusa Kertas Kerja Pemeriksaan Persediaan No Keterangan Ref Saldo Buku Debit Penyesuaian Kredit Saldo Audit 1 Premium Bulan Mei L L WTB Karena terdapat selisih persediaan BBM jenis premium bulan mei sebesar Rp maka usulan jurnal penyesuaian adalah sebagai berikut : Harga Pokok Penjualan Rp Persediaan BBM Rp Berdasarkan tabel 4.7 maka saldo per buku = = Rp saldo per audit = = Rp selisih = = Rp Keterangan Tick mark: = Footing, Cross Footing L = Dicocokkan dengan kartu persediaan WTB = Working Trial Balance Klien: PT. KBI Dibuat Oleh: Direview Oleh: Indeks: C KKP Persediaan Sumber: Data Diolah 07/08/2012 Paraf: Paraf: Periode: 15

16 Tabel Kertas Kerja Pemeriksaan Persediaan PT. Kilang Bujangga Internusa Kertas Kerja Pemeriksaan Persediaan No Keterangan Ref Saldo Buku Debit Penyesuaian Kredit Saldo Audit 1 Premium Bulan Juni L L WTB Karena terdapat selisih persediaan BBM jenis premium bulan juni sebesar Rp maka usulan jurnal penyesuaian adalah sebagai berikut : Harga Pokok Penjualan Rp Persediaan BBM Rp Berdasarkan tabel 4.7 maka saldo per buku = = Rp saldo per audit = = Rp selisih = = Rp Keterangan Tick mark: = Footing, Cross Footing L = Dicocokkan dengan kartu persediaan WTB = Working Trial Balance Klien: PT. KBI Dibuat Oleh: Direview Oleh: Indeks: C KKP Persediaan Sumber: Data Diolah 07/08/2012 Paraf: Paraf: Periode: 16

17 Tabel Kertas Kerja Pemeriksaan Persediaan PT. Kilang Bujangga Internusa Kertas Kerja Pemeriksaan Persediaan No Keterangan Ref Saldo Buku Debit Penyesuaian Kredit Saldo Audit 1 Premium Bulan Juli L L WTB Karena terdapat selisih persediaan BBM jenis premium bulan juli sebesar = Rp maka usulan jurnal penyesuaian adalah sebagai berikut : Harga Pokok Penjualan Rp Persediaan BBM Rp Berdasarkan tabel 4.7 maka saldo per buku = = Rp saldo per audit = = Rp selisih = = Rp Keterangan Tick mark: = Footing, Cross Footing L = Dicocokkan dengan kartu persediaan WTB = Working Trial Balance Klien: PT. KBI Dibuat Oleh: Direview Oleh: Indeks: C KKP Persediaan Sumber: Data Diolah 07/08/2012 Paraf: Paraf: Periode: 17

18 Keterangan Tabel Tarik Mundur Perusahaan Jumlah Menurut Stock Opname 01/08/2012 (Liter) PT. Kilang Bujangga Internusa Tarik Mundur Perusahaan Mutasi 01/08//2012 Jumlah Penjualan (+) (Liter) Pembelian () (Liter) Menurut Audit (Liter) Jumlah Menurut Buku (Liter) Perbedaan (Liter) Catatan Premium , , , , ,80 Selisih antara fisik dan buku Saldo per buku periode persediaan sebesar ,90 Liter, setelah ada penyesuaian saldo per audit sebesar 7.638,10, maka terdapat selisih/kerugian persediaan sebesar , = Rp ,00 Keterangan Tick Mark: : Cross Footing L : Dicocokkan dengan kartu persediaan Klien: PT. KBI Dibuat Oleh: Diperiksa Oleh: Indeks: TM Tarik Mundur Persediaan Sumber: Data Diolah 07/08/2012 Paraf: Paraf: Periode: 18

19 Tabel Working Balance Sheet Keterangan PT. KILANG BUJANGGA INTERNUSA Ref WORKING BALANCE SHEET PER 31 DESEMBER 2011 (Dalam Rupiah) Saldo Buku Per 31/12/11 Penyesuaian Debit Kredit Saldo Audit Per 31/12/11 AKTIVA LANCAR Kas Operasional Bank BNI Piutang Dagang Piutang Karyawan Persediaan BBM Total Aktiva Lancar AKTIVA TETAP Tanah Bangunan SPBU & Kantor Ak. Peny. SPBU & Kantor Mesin Pompa (Merk Tatsuno) Ak. Peny. Mesin Pompa Mobil Toyota Hilux DC E M/T Ak. Peny. Mobil Toyota Hilux Alat Pemadam Api Ringan Ak. Peny. APAR Peralatan Kantor Ak. Peny. Peralatan Kantor Total aktiva tetap Total aktiva PASIVA KEWAJIBAN: Utang By. Angkut LCT Utang By. Bunga Bank Total Utang Lancar Utang Jangka Panjang: Utang di Bank BNI MODAL: Modal Saham Bpk.Husin Laba Ditahan Laba Tahun Berjalan Total pasiva ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Klien: PT. KBI Dibuat Oleh: Diperiksa Oleh: Indeks: WTB Working Balance Sheet Sumber: Data Diolah 07/08/2012 Paraf: Paraf: Periode: 19

20 Tabel Working Profit And Loss Keterangan PT. KILANG BUJANGGA INTERNUSA Ref WORKING PROFIT AND LOSS PER 31 DESEMBER 2011 (Dalam Rupiah) Saldo Buku Per 31/12/11 Penyesuaian Debit Kredit Saldo Audit Per 31/12/11 Penjualan BBM Harga Pokok Penjualan: Persediaan Awal BBM Pembelian BBM Biaya Angkut LCT Tersedia untuk Dijual Persediaan Akhir BBM Harga Pokok Penjualan Laba Kotor ( ) ( ) ( ) ( ) Biayabiaya Usaha: Gaji Operator Nozzel Gaji Administrasi Keuangan Gaji Bagian Helper Gaji Bagian Keamanan Biaya Alat Tulis Kantor Biaya Asuransi Biaya Listrik Biaya PDAM Iuran Sampah Biaya Konsumsi Kantor Penyusutan SPBU & Kantor Penyusutan Mesin Pompa Penyusutan Mobil Toyota Hilux Penyusutan APAR Penyusutan Peralatan Kantor Biaya Lainlain Total Biayabiaya Usaha Pendapatan Bunga Laba Bersih Usaha ( ) ( ) Klien: PT. KBI Dibuat Oleh: Diperiksa Oleh: Indeks: WPL Working Profit And Loss Sumber: Data Diolah 07/08/2012 Paraf: Paraf: Periode: 20

21 Tabel Kertas Kerja Pemeriksaan Harga Pokok Penjualan PT. Kilang Bujangga Internusa Kertas Kerja Pemeriksaan Harga Pokok Penjualan No Keterangan Ref Saldo Buku Debit Penyesuaian Kredit Saldo Audit 1 HPP L L WTB Karena terdapat selisih persediaan BBM jenis premium sebesar Rp maka usulan jurnal penyesuaian adalah sebagai berikut : Harga Pokok Penjualan Rp Persediaan BBM Rp Berdasarkan tabel 4.8 maka saldo per buku = ,90 saldo per audit = 7.638,10 selisih = = Rp Keterangan Tick mark: = Footing, Cross Footing L = Dicocokkan dengan kartu persediaan WTB = Working Trial Balance Klien: PT. KBI Dibuat Oleh: Direview Oleh: Indeks: C1 KKP Harga Pokok Penjualan Sumber: Data Diolah Paraf: Paraf: Periode: 21

22 Tabel Top Schedule Persediaan No Keterangan Ref PT. Kilang Bujangga Internusa Top Schedule Persediaan Saldo Buku Debit Penyesuaian Kredit Saldo Audit Premium Solar Pertamax L L L L Keterangan Tick mark: = Footing, Cross Footing L = Dicocokkan dengan kartu persediaan WTB = Working Trial Balance WTB Klien: PT. KBI Dibuat Oleh: Diperiksa Oleh: Indeks: C2 Top Schedule Persediaan 07/08/2012 Paraf: Paraf: Periode: Sumber: Data Diolah 22

23 Tabel Supporting Schedule Persediaan PT. Kilang Bujangga Internusa Supporting Schedule Persediaan No Keterangan Ref Saldo Buku Debit Penyesuaian Kredit Saldo Audit 1 Premium L L WTB Karena terdapat selisih persediaan BBM jenis premium sebesar Rp maka usulan jurnal penyesuaian adalah sebagai berikut : Harga Pokok Penjualan Rp Persediaan BBM Rp Berdasarkan tabel 4.8 maka saldo per buku = ,90 saldo per audit = 7.638,10 selisih = = Rp Keterangan Tick mark: = Footing, Cross Footing L = Dicocokkan dengan kartu persediaan WTB = Working Trial Balance Klien: PT. KBI Dibuat Oleh: Diperiksa Oleh: Indeks: C3 Supporting Schedule Persediaan Sumber: Data Diolah Paraf: Paraf: Periode: 23

24 Tabel Jurnal Penyesuain (Adjustment) PT. Kilang Bujangga Internusa Ringkasan Ayat Jurnal Penyesuaian Debet No Nama Rekening Ref Kredit 1 Harga Pokok Persediaan Persediaan BBM (Premium) Klien: PT. KBI Dibuat Oleh: Diperiksa Oleh: Indeks: ADJ Paraf: Paraf: Periode: Jurnal Penyesuaian 07/08/2012 Jurnal penyesuaian karena selisih perhitungan persediaan bahan bakar minyak jenis premium yang disebabkan persediaan tersebut ada yang hilang pada saat barang dalam perjalanan yang mengalami proses penguapan oleh faktor alam dan selang pada pemindahan bahan bakar minyak dari tangki truck ke tangki pendam bocor, persediaannya hilang/kurang sebesar ,80 Rp = Rp ,00 sehingga bahan bakar minyak jenis premium di kredit Rp ,00. B. PEMBAHASAN Dari hasil analisis tersebut, maka diberikan uraian yang tertuang dalam pembahasan sebagai berikut: Kertas Kerja Pemeriksaan yang dibuat terdiri dari : 1. Audit program persediaan Audit program yang dibuat berisi tujuan dan prosedur pemeriksaan. Pada bagian tujuan pemeriksaan nomor 5 tidak terdapat persediaan yang dijadikan jaminan kredit. Pada bagian nomor 6 tidak terdapat persediaan yang di asuransikan. Audit prosedur dibuat berdasarkan langkahlangkah yang harus dilakukan dalam rangka memeriksa persediaan PT. Kilang Bujangga Internusa. Pertamatama penulis membuat internal control questionaires, setelah itu melakukan stock opname dengan cara mengumpulkan semua berita acara pemeriksaan barang dan kemudian dibuat tarik mundur persediaan dan yang terakhir penulis membuat kertas kerja pemeriksaan terhadap client untuk menemukan saldo sewajarnya menurut perhitungan yang sebenarnya. Hal ini dilakukan agar efektifitas dan efisiensi pemeriksaan persediaan dapat tercapai. 2. Internal Control Questionaire Persediaan Evaluasi terhadap sistem pengendalian intern persediaan PT. Kilang Bujangga Internusa dimaksudkan untuk menentukan luas audit persediaan dan mengetahui kekuatan dan kelemahan sistem pengendalian intern persediaan yang meliputi: penyimpanan dan pengawasan fisik, pembukuan persediaan, stock opname. Berdasarkan analisis terhadap datadata yang didapat dan dengan melakukan pengamatan langsung di perusahaan dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian intern persediaan PT. Kilang Bujangga Internusa tergolong lemah. Hal ini dapat dilihat dari internal control questionaire persediaan yang hampir separuh dari pertanyaan dijawab Tidak. 3. Working Trial Balance Di dalam Working Trial Balance nampak saldo akun persediaan yang tersaji dalam laporan keuangan PT. Kilang Bujangga Internusa yang berakhir 31 Desember Working Trial Balance merupakan ringkasan dari top schedule dan supporting schedule dengan memasukkan saldo akhir dari akunakun yang bersangkutan. Dari sini dapat 23

25 dilihat saldo persediaan setelah diperiksa yaitu sebesar Rp ,00 sedangkan saldo persediaan yang disajikan oleh PT. Kilang Bujangga Internusa adalah sebesar Rp ,00. Berdasarkan analisis dan paparan yang disajikan dalam pembahasan maka terdapat selisih yang material dari top schedule dengan nilai yang tersaji dalam laporan keuangan. Selisih ini disebabkan karena terdapat kehilangan sejumlah persediaan setelah diaudit berbeda dengan jumlah yang ada di buku. 4. Ringkasan Jurnal Adjustment (ADJ) Jurnal dibuat adanya selisih antara jumlah audit dengan buku persediaan. Dalam pemeriksaan ini terdapat selisih kurang dari persediaan bahan bakar minyak jenis premium sebesar , = Rp ,00. Selisih ini diidentifikasikan karena sistem pengendalian intern persediaan PT. Kilang Bujangga Internusa tergolong lemah. Hal ini dapat dilihat dari internal control questionaire persediaan yang hampir separuh dari pertanyaan dijawab Tidak. 5. Top Schedule Dari top schedule persediaan material PT. Kilang Bujangga Internusa dapat dilihat bahwa saldo buku perusahaan menyajikan lebih besar Rp ,00 saldo per audit menyajikan nilai persediaan akhir sebesar Rp ,00 dan saldo buku perusahaan sebesar Rp , Supporting Schedule Premium Dari hasil pengujian nilai persediaan diketahui terdapat selisih antara jumlah audit dengan buku yaitu , besarnya kerugian adalah Rp ,00. Hal ini disebabkan persediaan tersebut ada yang hilang pada saat barang dalam perjalanan yang mengalami proses penguapan oleh faktor alam dan selang pada pemindahan bahan bakar minyak dari tangki truck ke tangki pendam bocor sehingga perlu dibuat jurnal adjustment. Selisih antara jumlah audit dengan buku atau yang disebut dengan kerugian sebesar Rp ,00 sangat berpengaruh pada laporan keuangan terutama pada neraca dan laporan laba/rugi karena penilaian persediaan nampak pada kedua laporan tersebut. V. PENUTUP A. SIMPULAN Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian dan analisis yang dilakukan maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut: 1. PT. Kilang Bujangga Internusa, Berau belum menyajikan nilai persediaan secara wajar dalam laporan keuangannya karena setelah dilakukan pemeriksaan persediaan bahan bakar minyak jenis premium pada laporan keuangan PT. Kilang Bujangga Internusa yang berakhir 31 Desember 2011, diketahui saldo buku perusahaan menyajikan lebih besar Rp ,00. Di mana saldo per audit sebesar Rp ,00 Dan saldo buku perusahaan Rp ,00. Dari hasil pemeriksaan ini diketahui perbedaan ini diakibatkan selisih pencatatan persediaan bahan bakar minyak jenis premium sebesar Rp ,00. Hal ini disebabkan persediaan tersebut ada yang hilang pada saat barang dalam perjalanan yang mengalami proses penguapan oleh faktor alam dan selang pada pemindahan bahan bakar minyak dari tangki truck ke tangki pendam bocor. 2. Ketidakwajaran nilai persediaan disebabkan persediaan tersebut ada yang hilang pada saat barang dalam perjalanan yang mengalami proses penguapan oleh faktor alam dan selang pada pemindahan bahan bakar minyak dari tangki truck ke tangki pendam bocor, sedangkan pengakuan barang yang hilang tetap dicatat sebagai persediaan karena di sini pada saat menerima barang pihak lapangan tidak memberikan hasil berita acara pemeriksaan atau yang sejenisnya yang bisa dijadikan ukuran penilaian penerimaan 24

26 barang ke pihak accounting, sehingga perusahaan mencatat persediaan sebesar kuantitas di bukti pembelian. 3. Internal Control Persediaan yang lemah, terlihat dari sebagian besar jawaban Tidak pada Internal Control Questionaires. Ini disebabkan: a. Karyawan yang tidak terampil, ini terlihat kurangnya sinkronisasi antara staff/pihak lapangan yang menerima barang dan bagian akuntansi mengenai data keadaan persediaan bahan bakar minyak agar tidak terjadi kesalahan pencatatan persediaan. b. Tidak ada pihak independen yang diwajibkan oleh pihak perusahaan untuk memeriksa laporan keuangan dalam tiap periode akuntansinya sehingga kebenaran atas laporan keuangannya masih diragukan. B. SARAN Sebagai bahan pertimbangan bagi PT. Kilang Bujangga Internusa Berau, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. PT. Kilang Bujangga Internusa, sebaiknya sebelum membuat laporan keuangan diharapkan adanya sinkronisasi antara staff/pihak lapangan yang menerima barang dan bagian akuntansi mengenai data keadaan persediaan bahan bakar minyak, sehingga tidak terjadi kesalahan atau selisih pada saat diadakan audit oleh pihak yang berwenang. 2. Sebaiknya perlakuan akuntansi untuk persediaan harus sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 14 dengan mengikuti kebijakan yang telah ditetapkan secara konsisten dan pencatatan PT. Kilang Bujangga Internusa seharusnya berdasarkan berita acara pemeriksaan barang. 3. Adanya pembagian fungsi yang jelas dalam pekerjaan untuk mengatasi internal control yang lemah. 4. Harus diadakan stock opname sebulan sekali/setahun sekali oeh orang yang berwenang sehingga apabila terjadi kehilangan dapat segera diketahui. 5. Sebaiknya PT. Kilang Bujangga Internusa menunjuk pihak independen untuk memeriksa laporan keuangannya. Hal ini untuk memberikan keyakinan atas laporan keuangan yang dibuat pengurus kepada pihakpihak yang berkepentingan. DAFTAR PUSTAKA Agoes, Sukrisno Auditing, Jilid I. Cetakan Ketiga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. Harmanto Akuntansi Keuangan Menengah, Edisi Pertama. Penerbit Liberty. Yogyakarta. Ikatan Akuntan Indonesia Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat. Jakarta. Kanto Santoso dkk Laporan Keuangan Bagi Praktisi, PT Elex Media Computindo. Jakarta. Wiliam, C. Boynton, N. Johnson Raymon, dan G. Kell, Walter Modern Auditing, Edisi Ketujuh. Jilid I. Erlangga. Jakarta. 25

Chapter V KERTAS KERJA PEMERIKSAAN (AUDIT WORKING PAPERS)

Chapter V KERTAS KERJA PEMERIKSAAN (AUDIT WORKING PAPERS) Chapter V KERTAS KERJA PEMERIKSAAN (AUDIT WORKING PAPERS) Pengertian Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP) adalah : Semua berkas/dokumentasi prosedur audit dan temuan pemeriksaan, yang dikumpulkan oleh auditor

Lebih terperinci

Topik 6 : Kertas Kerja Pemeriksaan (Audit Working Papers)

Topik 6 : Kertas Kerja Pemeriksaan (Audit Working Papers) Topik 6 : Kertas Kerja Pemeriksaan (Audit Working Papers) Tujuan : Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa mampu memahami : 1. Pengertian kertas kerja pemeriksaan 2. Tujuan kertas kerja pemeriksaan 3.

Lebih terperinci

KERTAS KERJA PEMERIKSAAN (Audit Working Papers)

KERTAS KERJA PEMERIKSAAN (Audit Working Papers) KERTAS KERJA PEMERIKSAAN (Audit Working Papers) Merupakan mata rantai yang menghubungkan catatan klien dengan laporan audit. Oleh karenanya kertas kerja merupakan alat penting dalam profesi akuntan publik

Lebih terperinci

KERTAS KERJA PEMERIKSAAN

KERTAS KERJA PEMERIKSAAN KERTAS KERJA PEMERIKSAAN AUDIT WORKING PAPERS 2008 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 12/e, Arens/Beasley/Elder 7-1 General Audit Dalam menjalankan General Audit KAP harus berpedoman pada SPAP

Lebih terperinci

Chapter V KERTAS KERJA PEMERIKSAAN (AUDIT WORKING PAPERS)

Chapter V KERTAS KERJA PEMERIKSAAN (AUDIT WORKING PAPERS) Chapter V KERTAS KERJA PEMERIKSAAN (AUDIT WORKING PAPERS) Pengertian Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP) adalah : Semua berkas/dokumentasi prosedur audit dan temuan pemeriksaan, yang dikumpulkan oleh auditor

Lebih terperinci

PERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA SALDO AWAL

PERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA SALDO AWAL SA Seksi 323 PERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA SALDO AWAL Sumber: PSA No. 56 PENDAHULUAN 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi sebagai berikut: Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerangka kerja yang baik sebelum melakukan auditnya di lapangan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. kerangka kerja yang baik sebelum melakukan auditnya di lapangan. Hal 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam suatu audit laporan keuangan, seorang auditor harus menyusun kerangka kerja yang baik sebelum melakukan auditnya di lapangan. Hal tersebut mengharuskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, Auditing sudah menjadi hal yang tidak asing lagi di kalangan perusahaan. Hal ini sebagaimana yang diatur dalam berbagai aturan hukum mengenai perlunya

Lebih terperinci

Pelaporan Keu.Entitas Nir Laba (PSAK no 45 revisi 2011) Pelaporan akuntansi secara umun (PSAK no 01)

Pelaporan Keu.Entitas Nir Laba (PSAK no 45 revisi 2011) Pelaporan akuntansi secara umun (PSAK no 01) 1). Standar Auditing adalah sepuluh standar yang ditetapkan dan disahkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), yang terdiri dari standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. melakukan pekerjaannya seorang auditor harus memiliki pedoman, langkah-langkah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. melakukan pekerjaannya seorang auditor harus memiliki pedoman, langkah-langkah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Audit Audit atas laporan keuangan diperlukan untuk menghindari ketidakakuratan suatu laopran baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Proses

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. karena adanya pembelian dagangan secara kredit. kepercayaan. Utang usaha sering kali berbeda jumlah saldo utang usaha

BAB II KAJIAN PUSTAKA. karena adanya pembelian dagangan secara kredit. kepercayaan. Utang usaha sering kali berbeda jumlah saldo utang usaha BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian utang usaha Menurut Munawir, (2007:18) utang dagang adalah utang yang timbul karena adanya pembelian dagangan secara kredit. Jadi dapat disimpulkan

Lebih terperinci

KERTAS KERJA AUDIT. Di susun oleh kelompok 5: Tri Wahyudi. Melisa Putri

KERTAS KERJA AUDIT. Di susun oleh kelompok 5: Tri Wahyudi. Melisa Putri KERTAS KERJA AUDIT Di susun oleh kelompok 5: Tri Wahyudi Melisa Putri KONSEP KERTAS KERJA AUDIT Catatan catatan yang diselenggarakan oleh Auditor mengenai prosedur audit yang ditempuhnya, pengujian yang

Lebih terperinci

STANDAR AUDITING. SA Seksi 200 : Standar Umum. SA Seksi 300 : Standar Pekerjaan Lapangan. SA Seksi 400 : Standar Pelaporan Pertama, Kedua, & Ketiga

STANDAR AUDITING. SA Seksi 200 : Standar Umum. SA Seksi 300 : Standar Pekerjaan Lapangan. SA Seksi 400 : Standar Pelaporan Pertama, Kedua, & Ketiga STANDAR AUDITING SA Seksi 200 : Standar Umum SA Seksi 300 : Standar Pekerjaan Lapangan SA Seksi 400 : Standar Pelaporan Pertama, Kedua, & Ketiga SA Seksi 500 : Standar Pelaporan Keempat STANDAR UMUM 1.

Lebih terperinci

PREVIEW AUDIT LAPORAN KEUANGAN (GENERAL AUDIT)

PREVIEW AUDIT LAPORAN KEUANGAN (GENERAL AUDIT) PREVIEW AUDIT LAPORAN KEUANGAN (GENERAL AUDIT) Disampaikan oleh M. HUSNI MUBAROK, SE. M.SI.Ak. CA MAULAN IRWADI, SE.M MSI,.Ak.CA PREVIEW GENERAL AUDIT 1. DEFINISI 2. TUJUAN 3.TANGGUNG JAWAB LAP. KEU 4.CARA

Lebih terperinci

5. Memastikan bahwa tidak ada kewajiban perusahaan yang belum dicatat per tanggal neraca

5. Memastikan bahwa tidak ada kewajiban perusahaan yang belum dicatat per tanggal neraca Subsequent Event Subsequent Events adalah : Peristiwa atau transaksi yang terjadi setelah tanggal neraca tetapi sebelum diterbitkannya Laporan Audit Mempunyai akibat yang material terhadap laporan keuangan

Lebih terperinci

PERBEDAAN ANTARA AUDITING DAN AKUNTANSI

PERBEDAAN ANTARA AUDITING DAN AKUNTANSI BAB XI. AUDITING AUDITING ; pengumpulan serta pengevaluasian bukti-bukti atas informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian informasi tersebut dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. dilakukan penulis untuk mengetahui jenis usaha yang dijalankan oleh perusahaan,

BAB IV PEMBAHASAN. dilakukan penulis untuk mengetahui jenis usaha yang dijalankan oleh perusahaan, BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Survei Pendahuluan Sebelum melaksanakan audit keuangan pada PT Simran Jaya, penulis terlebih dahulu melakukan survei pendahuluan kepada perusahaan yang akan di audit. Hal ini dilakukan

Lebih terperinci

5 BAB PENCATATAN AYAT JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG

5 BAB PENCATATAN AYAT JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG 5 BAB PENCATATAN AYAT JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG PETA KONSEP Jurnal penyesuaian terdiri dari Persediaan Beban yang masih harus dibayar Pendapatan yang masih harus diterima Beban diterima di muka

Lebih terperinci

BAB IV HASIL KEGIATAN MAGANG Gambaran Umum KAP Bayudi Watu Semarang Kantor Akuntan Publik Bayudi Watu dan Rekan merupakan sebuah perusahaan yang

BAB IV HASIL KEGIATAN MAGANG Gambaran Umum KAP Bayudi Watu Semarang Kantor Akuntan Publik Bayudi Watu dan Rekan merupakan sebuah perusahaan yang BAB IV HASIL KEGIATAN MAGANG Gambaran Umum KAP Bayudi Watu Semarang Kantor Akuntan Publik Bayudi Watu dan Rekan merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa akuntan. KAP Bayudi Watu dan Rekan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyajian laporan keuangan perusahaan dan juga menjadi salah satu faktor dalam

BAB I PENDAHULUAN. penyajian laporan keuangan perusahaan dan juga menjadi salah satu faktor dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Auditing bagi perusahaan merupakan hal yang cukup penting karena memberikan pengaruh besar dalam kegiatan perusahaan yang bersangkutan. Pada awal perkembangannya

Lebih terperinci

Chapter 2 STANDAR AUDITING

Chapter 2 STANDAR AUDITING Chapter 2 I need standards to work 1 Standar Auditing merupakan panduan umum bagi auditor dalam memenuhi tanggung jawab profesinya untuk melakukan audit atas laporan keuangan historis. 2. 1 (Generally

Lebih terperinci

AUDIT PIUTANG USAHA PADA PT. AGUS SUTA LINE DI SAMARINDA. Wijaya Rossa Prawinata

AUDIT PIUTANG USAHA PADA PT. AGUS SUTA LINE DI SAMARINDA. Wijaya Rossa Prawinata AUDIT PIUTANG USAHA PADA PT. AGUS SUTA LINE DI SAMARINDA Wijaya Rossa Prawinata 10.11.1001.3408.041 Email: zhiau2_92@rocketmail.com Elfreda A lau Adi Surosos Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945

Lebih terperinci

BAB II AUDIT PERSEDIAAN BERDASAR STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN MENURUT SPAP

BAB II AUDIT PERSEDIAAN BERDASAR STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN MENURUT SPAP 8 BAB II AUDIT PERSEDIAAN BERDASAR STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN MENURUT SPAP 2.1 Auditing Pada dasarnya, auditing sangat memberi nilai tambah bagi laporan keuangan yang telah disusun oleh suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. oleh beberapa ilmuan dalam ruang lingkup yang berbeda, antara lain :

BAB II LANDASAN TEORI. oleh beberapa ilmuan dalam ruang lingkup yang berbeda, antara lain : BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Akuntansi Penjelasan mengenai definisi akuntansi ini telah didefinisikan atau diuraikan oleh beberapa ilmuan dalam ruang lingkup yang berbeda, antara lain : Menurut

Lebih terperinci

Pertemuan 1 AUDITING

Pertemuan 1 AUDITING Pertemuan 1 AUDITING PENGERTIAN AUDITING (SUKRISNO AGUS) Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis 2), oleh pihak yang independen 3), terhadap laporan keuangan 1) yang telah disusun

Lebih terperinci

Laporan-Laporan Keuangan Perusahaan Nirlaba Laporan Keuangan Halaman ke-1

Laporan-Laporan Keuangan Perusahaan Nirlaba Laporan Keuangan Halaman ke-1 Laporan Keuangan Inti dari suatu system Akuntansi Perusahaan baik perusahaan Profit atau Non Profit adalah REPORT atau Laporan, baik itu laporan keuangan, atau laporan-laporan pendukung lainnya, dimana

Lebih terperinci

AUDIT. Setelah dijelaskan oleh Seci, Pak Edu sedikit bisa memahami.

AUDIT. Setelah dijelaskan oleh Seci, Pak Edu sedikit bisa memahami. AUDIT Sudah beberapa hari ini, Ergon, Manajer Keuangan Supermarket Berta itu, pontangpanting. Ia sibuk mengumpulkan berbagai dokumen dari hasil kegiatan usaha. Raut mukanya terlihat kusut. Rupanya Supermarket

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Ada beberapa pendapat dari para ahli mengenai pengertian audit.

BAB II LANDASAN TEORI. Ada beberapa pendapat dari para ahli mengenai pengertian audit. BAB II LANDASAN TEORI II.1. Audit II.1.1 Pengertian Audit Ada beberapa pendapat dari para ahli mengenai pengertian audit. William F. Messier, Steven M. Glover dan Douglas F. Prawitt yang diterjemahkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Penyusunan Neraca Awal Periode Maret 2013 Selama melakukan penelitian di Depot Aloa penulis telah memperoleh datadata yang diperlukan dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir, seperti

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Auditing Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati. Auditing merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Audit Definisi auditing menurut Jusup (2014:10) adalah suatu proses sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAHAN AJAR PEMERIKSAAN AKUNTAN 1. Oleh: Erni Suryandari F, SE., M.Si

BAHAN AJAR PEMERIKSAAN AKUNTAN 1. Oleh: Erni Suryandari F, SE., M.Si BAHAN AJAR PEMERIKSAAN AKUNTAN 1 Oleh: Erni Suryandari F, SE., M.Si FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2016 BAB I PROFESI AKUNTAN PUBLIK Timbul dan Berkembangnya Profesi Akuntan

Lebih terperinci

SOAL LATIHAN KASUS PT RGH PEKERJAAN LAPANGAN DAN PENYUSUNAN KERTAS KERJA Nama : No Mahasiswa : Kelas:

SOAL LATIHAN KASUS PT RGH PEKERJAAN LAPANGAN DAN PENYUSUNAN KERTAS KERJA Nama : No Mahasiswa : Kelas: PENGANTAR Proses Audit Penerimaan Penugasan Perencanaan Audit Pekerjaan Lapangan Pelaporan Audit Setelah menyelesaikan prosedur Penerimaan Penugasan dan Perencanaan Audit maka langkah selanjutnya adalah

Lebih terperinci

AUDIT SIKLUS PENJUALAN P E N J U A L A N P I U T A N G PPN P E R S E D I A A N H P P R E T U R P E N J U A L A N

AUDIT SIKLUS PENJUALAN P E N J U A L A N P I U T A N G PPN P E R S E D I A A N H P P R E T U R P E N J U A L A N AUDIT SIKLUS PENJUALAN P E N J U A L A N P I U T A N G PPN P E R S E D I A A N H P P R E T U R P E N J U A L A N JURNAL Perusahaan menjual produk seharga Rp. 100.000,- dengan harga pokok 60% dari harga

Lebih terperinci

pertama yaitu pemeriksaan telah direncanakan dan disupervisi dengan baik. 2. Telah dileaksanakannya standar pekerjaan lapangan

pertama yaitu pemeriksaan telah direncanakan dan disupervisi dengan baik. 2. Telah dileaksanakannya standar pekerjaan lapangan Kertas Kerja Adalah catatan-catatan yang diselenggarakan oleh auditor mengenai prosedur audit yang ditempuhnya, pengujian yang dilakukannya, informasi yang diperolehnya, dan kesimpulan yang dibuatnya sehubungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. a. Pengertian Auditing Menurut Sukrisno Agoes : mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.

BAB II LANDASAN TEORI. a. Pengertian Auditing Menurut Sukrisno Agoes : mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Auditing 2.1.1 Pengertian Auditing a. Pengertian Auditing Menurut Sukrisno Agoes : Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen, terhadap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Solvabilitas terhadap Lamanya Waktu Penyelesaian Audit (Audit Delay) membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Solvabilitas terhadap Lamanya Waktu Penyelesaian Audit (Audit Delay) membutuhkan kajian teori sebagai berikut: 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Penelitian tentang Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Solvabilitas terhadap Lamanya Waktu Penyelesaian Audit (Audit Delay) membutuhkan kajian

Lebih terperinci

TAP Akuntansi NASKAH UJIAN TUGAS AKHIR PROGRAM (EKSI4500) PROGRAM STUDI AKUNTANSI MASA UJIAN

TAP Akuntansi NASKAH UJIAN TUGAS AKHIR PROGRAM (EKSI4500) PROGRAM STUDI AKUNTANSI MASA UJIAN TAP Akuntansi 2011.2 NASKAH UJIAN TUGAS AKHIR PROGRAM (EKSI4500) PROGRAM STUDI AKUNTANSI MASA UJIAN 2011.1 Kode Naskah 32; Tgl Ujian : Sabtu, 19-11-11 STUDI KASUS PT. GLOBAL NUSANTARA PT Global Nusantara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. karena akuntan publik sebagai pihak yang ahli dan independen pada akhir

BAB II LANDASAN TEORI. karena akuntan publik sebagai pihak yang ahli dan independen pada akhir BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Auditing Auditing memberikan nilai tambah bagi laporan keuangan perusahaan, karena akuntan publik sebagai pihak yang ahli dan independen pada akhir pemeriksaannya akan

Lebih terperinci

Prosedur Audit Persediaan

Prosedur Audit Persediaan Prosedur Audit Persediaan Persediaan adalah merupakan bagian dari aset perusahaan yang pada umumnya nilainya cukup material dan rawan oleh tindakan pencurian ataupun penyalahgunaan. Oleh karena itu, biasanya

Lebih terperinci

BAB IV Hasil Kegiatan Magang

BAB IV Hasil Kegiatan Magang BAB IV Hasil Kegiatan Magang 4.1 Gambaran umum Kantor Akuntan Publik Bayudi Watu & Rekan Semarang Kantor Akuntan Publik (KAP) BAYUDI WATU & REKAN berdiri di Jakarta pada tanggal 7 februari 1978.Drs. Bayudi

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN - JAKARTA Knowledge, Piety, Integrity. Dibuat Oleh : PPJM Diperiksa Oleh: WM Halaman 1 dari 11

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN - JAKARTA Knowledge, Piety, Integrity. Dibuat Oleh : PPJM Diperiksa Oleh: WM Halaman 1 dari 11 : PK-FEB-10 PROSEDUR PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM Tanggal Terbit : 01/08/11 SATUAN ACARA PERKULIAHAN 1. Mata Kuliah : Lab ing (Saran nama MK: Laboratorium Pengauditan) 2. Bobot : 2 SKS 3. Semester

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diantara pelaku bisnis semakin meningkat. Para pelaku bisnis melakukan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. diantara pelaku bisnis semakin meningkat. Para pelaku bisnis melakukan berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan semakin pesatnya dunia usaha sekarang ini, maka persaingan diantara pelaku bisnis semakin meningkat. Para pelaku bisnis melakukan berbagai usaha agar

Lebih terperinci

PRAKTIKUM PENGAUDITAN & PDE MODUL 1: KERTAS KERJA NERACA, KERTAS KERJA LABA RUGI, SURAT PERIKATAN, RENCANA PEMERIKSAAN

PRAKTIKUM PENGAUDITAN & PDE MODUL 1: KERTAS KERJA NERACA, KERTAS KERJA LABA RUGI, SURAT PERIKATAN, RENCANA PEMERIKSAAN PRAKTIKUM PENGAUDITAN & PDE MODUL : KERTAS KERJA NERACA, KERTAS KERJA LABA RUGI, SURAT PERIKATAN, RENCANA PEMERIKSAAN OLEH: EKO ARIE WICAKSONO 5366 STAR PRO BPKP BATCH UNIVERSITAS LAMPUNG 6 ASET Keterangan

Lebih terperinci

BAGIAN AUDIT DILAKSANAKAN OLEH AUDITOR INDEPENDEN LAIN

BAGIAN AUDIT DILAKSANAKAN OLEH AUDITOR INDEPENDEN LAIN SA Seksi 543 BAGIAN AUDIT DILAKSANAKAN OLEH AUDITOR INDEPENDEN LAIN Sumber: PSA No. 38 Lihat SA Seksi 9543 untuk Interpretasi Seksi ini. PENDAHULUAN 01 Seksi ini berisi panduan bagi auditor independen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern SA Seksi 319 Paragraf 06 mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dilakukan manajemen dan personel lain

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Audit Internal a. Pengertian Audit Internal Audit Internal merupakan pengawasan manajerial yang fungsinya mengukur dan mengeavaluasi sistem pengendalian

Lebih terperinci

BAB II KUALITAS AUDIT, AKUNTABILITAS DAN PENGETAHUAN. dan standar pengendalian mutu.

BAB II KUALITAS AUDIT, AKUNTABILITAS DAN PENGETAHUAN. dan standar pengendalian mutu. BAB II KUALITAS AUDIT, AKUNTABILITAS DAN PENGETAHUAN 2.1. Kualias Audit Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menyatakan bahwa audit yang dilakukan auditor dikatakan berkualitas, jika memenuhi standar auditing

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan. Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban

Daftar Pertanyaan. Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban Daftar Pertanyaan Petunjuk Pengisian Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban yang disediakan dengan singkat dan jelas dan sandainya Bapak/Ibu berkeberatan mencantumkan

Lebih terperinci

AUDIT LAPORAN KEUANGAN. Pertemuan 3

AUDIT LAPORAN KEUANGAN. Pertemuan 3 AUDIT LAPORAN KEUANGAN Pertemuan 3 HUBUNGAN ANTARA AKUNTANSI DAN AUDITING Akuntansi Auditing MANFAAT EKONOMI SUATU AUDIT Akses ke pasar modal Biaya Modal yang Rendah Penangguhan infesiensi dan kecurangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. akuntan. Ada beberapa pengertian auditing atau pemeriksaan akuntan menurut

BAB II LANDASAN TEORI. akuntan. Ada beberapa pengertian auditing atau pemeriksaan akuntan menurut 6 BAB II LANDASAN TEORI A. AUDITING 1. Definisi Auditing Kata auditing diambil dari bahasa latin yaitu Audire yang berarti mendengar dan dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah pemeriksaan akuntan.

Lebih terperinci

TUGAS PRAKTIK AUDITING MODUL 1 DISUSUN OLEH : DAULAT HASIBUAN AKBAR ANWARI LUBIS MUCHTI WIRAHADINATA

TUGAS PRAKTIK AUDITING MODUL 1 DISUSUN OLEH : DAULAT HASIBUAN AKBAR ANWARI LUBIS MUCHTI WIRAHADINATA TUGAS PRAKTIK AUDITING MODUL 1 DISUSUN OLEH : DAULAT HASIBUAN 130522063 AKBAR ANWARI LUBIS 130522064 MUCHTI WIRAHADINATA 130522065 DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 14 (IAI,2015) persediaan adalah aset yang tersedia untuk dijual

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 14 (IAI,2015) persediaan adalah aset yang tersedia untuk dijual BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 14 (IAI,2015) persediaan adalah aset yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan normal, dalam proses produksi dalam perjalanan,

Lebih terperinci

ANALISIS METODE PENILAIAN PERSEDIAAN AKHIR BAHAN BAKAR MINYAK PADA PT. DIMAS GAPERBI BITRUL MENTARI (SPBU KARANGANYAR) TEGAL

ANALISIS METODE PENILAIAN PERSEDIAAN AKHIR BAHAN BAKAR MINYAK PADA PT. DIMAS GAPERBI BITRUL MENTARI (SPBU KARANGANYAR) TEGAL ANALISIS METODE PENILAIAN PERSEDIAAN AKHIR BAHAN BAKAR MINYAK PADA PT. DIMAS GAPERBI BITRUL MENTARI (SPBU KARANGANYAR) TEGAL Nindi Silviani Putri, Ida Farida, Asrofi Langgeng Nurmansyah DIII Akuntansi

Lebih terperinci

Standar Audit SA 510. Perikatan Audit Tahun Pertama Saldo Awal

Standar Audit SA 510. Perikatan Audit Tahun Pertama Saldo Awal SA 0 Perikatan Audit Tahun Pertama Saldo Awal SA paket 00.indb //0 0:: AM STANDAR PERIKATAN AUDIT 0 PERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA SALDO AWAL (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1. Laporan Keuangan Definisi laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002 : PSAK par.7) Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan

Lebih terperinci

Atau kertas berkolom yang digunakan sebagai kertas kerja dalam penyusunan laporan keuangan.

Atau kertas berkolom yang digunakan sebagai kertas kerja dalam penyusunan laporan keuangan. NERACA LAJUR Neraca Lajur (worksheet) adalah kertas kerja (working paper) yang bisa digunakan akuntan untuk mengikhtisarkan ayat jurnal penyesuaian dan saldo akun untuk penyesuaian laporan keuangan. Atau

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN. Diisi sesuai periode aktif (awal periode) Print Date To

LAPORAN KEUANGAN. Diisi sesuai periode aktif (awal periode) Print Date To Materi 7 LAPORAN KEUANGAN PEMBUATAN LAPORAN NERACA SALDO (TRIAL BALANCE) Dengan cara memilih menu Reports/General Ledger/Trial Balance, dan kemudian akan tampil sebagai berikut : Trial Balance Print account

Lebih terperinci

Penyesuaian & Penyelesaian Siklus Akuntansi

Penyesuaian & Penyelesaian Siklus Akuntansi Penyesuaian & Penyelesaian Siklus Akuntansi Penyesuaian - Akrual Penyesuaian terhadap akrual dipakai untuk mencatat: Pendapatan yang diterima, dan Pengeluaran yang terjadi pada periode akuntansi namun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1. Definisi Audit Menurut Alvin A.Arens dan James K.Loebbecke Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about information to determine and report on the degree of correspondence

Lebih terperinci

Nama Akun: Kas No. Akun: 111

Nama Akun: Kas No. Akun: 111 Kompetensi Dasar 5.6 Membuat ikhtisar siklus tansi perusahaan jasa 1. Menyusun neraca saldo berdasarkan saldo dalam buku besar. Neraca saldo adalah suatu dokumen yang berisi saldo-saldo buku besar. Tujuan

Lebih terperinci

contoh soal akuntansi perusahaan dagang

contoh soal akuntansi perusahaan dagang contoh soal akuntansi perusahaan dagang 1.3 Siklus Akuntansi Pada Perusahaan Dagang Siklus Akuntansi pada Perusahaan Dagang tidak berbeda dengan Perusahaan Jasa. Baik dalam Perusahaan Jasa maupun Perusahaan

Lebih terperinci

SA Seksi 552 PELAPORAN ATAS LAPORAN KEUANGAN RINGKASAN DAN DATA KEUANGAN PILIHAN. Sumber: PSA No. 53 PENDAHULUAN

SA Seksi 552 PELAPORAN ATAS LAPORAN KEUANGAN RINGKASAN DAN DATA KEUANGAN PILIHAN. Sumber: PSA No. 53 PENDAHULUAN SA Seksi 552 PELAPORAN ATAS LAPORAN KEUANGAN RINGKASAN DAN DATA KEUANGAN PILIHAN Sumber: PSA No. 53 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan bagi auditor dalam pelaporan atas dokumen yang dibuat oleh

Lebih terperinci

Kata kunci : pengujian substantif, persediaan, KAP Drs. Ketut Muliartha RM & Rekan

Kata kunci : pengujian substantif, persediaan, KAP Drs. Ketut Muliartha RM & Rekan Judul : Prosedur Pengujian Substantif terhadap Persediaan Barang Dagangan yang diterapkan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Drs. Ketut Muliartha RM & Rekan. Nama : Ni Putu Sapna Virgiana Nim : 1406013021

Lebih terperinci

BAB I AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI

BAB I AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI BAB I AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI Uji Kompetensi Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Pernyataan-pernyataan tentang akuntansi berikut ini benar, kecuali.. a. Akuntansi adalah bahasa bisnis b.

Lebih terperinci

BAB 9 LAPORAN KEUANGAN

BAB 9 LAPORAN KEUANGAN BAB 9 LAPORAN KEUANGAN A. Jenis-Jenis Laporan Keuangan Pada bab 8 sudah dijelaskan bahwa neraca lajur merupakan alat bantu untuk memudahkan dalam membuat laporan keuangan yang meliputi: 1. Laporan laba

Lebih terperinci

RINGKASAN AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

RINGKASAN AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG NAMA : EKO KRISTIAWAN NIRM : 3130076 FAKULTAS EKONOMI RINGKASAN AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG TAHAP PENCATATAN SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG A. Pengertian Perusahaan Dagang Perusahaan Dagang adalah

Lebih terperinci

Ill. SIKLUS AKUNTANSI

Ill. SIKLUS AKUNTANSI Ill. SIKLUS AKUNTANSI Akuntansi selalu akan melaporkan posisi keuangan dengan menunjukkan aktiva sebagai sumber ekonomi dengan pasiva atau asal pendanaan aktiva tersebut. Hubungan fungsional ini juga digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akuntan yang sesuai dengan kriteria-kriteria yang ditetapkan dalam Standar

BAB I PENDAHULUAN. akuntan yang sesuai dengan kriteria-kriteria yang ditetapkan dalam Standar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam bidang auditing, jasa yang diberikan oleh Akuntan Publik (AP) adalah melakukan audit terhadap laporan keuangan perusahaan dan memberikan pendapat (opini)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Alvin A. Arens, at all (2011:4) menjelaskan bahwa: orang yang kompeten dan independen.

BAB II LANDASAN TEORI. Alvin A. Arens, at all (2011:4) menjelaskan bahwa: orang yang kompeten dan independen. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Audit Alvin A. Arens, at all (2011:4) menjelaskan bahwa: Audit adalah pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian

Lebih terperinci

SA Seksi 326 BUKTI AUDIT. Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN. 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi:

SA Seksi 326 BUKTI AUDIT. Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN. 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi: SA Seksi 326 BUKTI AUDIT Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi: Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Auditing Whittington, O. Ray dan Kurt Panny (2012:4) mendefinisikan auditing sebagai: In a financial statement audit, the auditors undertake to gather evidence and provide

Lebih terperinci

KEBUTUHAN EKONOMIS akan AUDITING

KEBUTUHAN EKONOMIS akan AUDITING KEBUTUHAN EKONOMIS akan AUDITING Penyebab Resiko Informasi Kecenderungan : Pembuat keputusan menerima informasi yang tidak dapat dipercaya Jauhnya sumber informasi Bias dan motif penyedia informasi Jumlah

Lebih terperinci

BAB VIII AUDIT SIKLUS INVESTASI INSTRUMEN KEUANGAN

BAB VIII AUDIT SIKLUS INVESTASI INSTRUMEN KEUANGAN PENDAHULUAN BAB VIII AUDIT SIKLUS INVESTASI INSTRUMEN KEUANGAN Siklus investasi instrumen keuangan adalah siklus investasi pada sekuritas obligasi atau saham yang diterbitkan oleh perusahaan lain, baik

Lebih terperinci

SA Seksi 508 LAPORAN AUDITOR ATAS LAPORAN KEUANGAN AUDITAN. Sumber: PSA No. 29. Lihat SA Seksi 9508 untuk interprestasi Seksi ini PENDAHULUAN

SA Seksi 508 LAPORAN AUDITOR ATAS LAPORAN KEUANGAN AUDITAN. Sumber: PSA No. 29. Lihat SA Seksi 9508 untuk interprestasi Seksi ini PENDAHULUAN SA Seksi 508 LAPORAN AUDITOR ATAS LAPORAN KEUANGAN AUDITAN Sumber: PSA No. 29 Lihat SA Seksi 9508 untuk interprestasi Seksi ini PENDAHULUAN 01 Seksi ini berlaku untuk laporan auditor yang diterbitkan berkaitan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Penyusunan Neraca Awal Pada Express Laundry Periode Maret 2013

BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Penyusunan Neraca Awal Pada Express Laundry Periode Maret 2013 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Penyusunan Neraca Awal Pada Express Laundry Periode Maret Express Laundry merupakan usaha kecil menengah yang bergerak dalam bidang penyedia jasa pencucian yang semenjak berdirinya

Lebih terperinci

1.1 Pengertian Auditing

1.1 Pengertian Auditing 1.1 Pengertian Auditing Secara umum Auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan - pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi,

Lebih terperinci

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA Siklus Akuntansi Transaksi Bukti Transaksi Jurnal Buku Besar Laporan Keuangan Posting Salah satu aktivitas di dalam siklus akuntansi yang cukup menyita waktu dan tenaga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1. MENU UTAMA Gambar 4.1 Gambar tersebut merupakan menu awal pada saat membuka program. Di menu utama terdapat pilihan menu antara lain: 1. Master: terdiri dari Data

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Auditing 1. Definisi Auditing Kata auditing diambil dari bahasa latin yaitu Audit yang berarti mendengar dan dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah pemeriksaan akuntan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Auditing Menurut Arens, Randal J. Elder dan Mark S. Beasley. Auditing adalah suatu proses pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan

Lebih terperinci

Perbedaan Standar Auditing Baru dan Standar Auditing Lama Lembaga standar internasional ISO telah menerbitkan standar audit terbaru ISO 19011:2011,

Perbedaan Standar Auditing Baru dan Standar Auditing Lama Lembaga standar internasional ISO telah menerbitkan standar audit terbaru ISO 19011:2011, Perbedaan Standar Auditing Baru dan Standar Auditing Lama Lembaga standar internasional ISO telah menerbitkan standar audit terbaru ISO 19011:2011, Guidelines for auditing management systems. Standar ISO

Lebih terperinci

SA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA. Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN

SA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA. Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN SA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan tentang faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh auditor independen dalam

Lebih terperinci

Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA

Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA Tujuan Umum Untuk menyatakan pendapat atas kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha serta arus kas sesuai dengan PABU Tujuan Khusus

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi. Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi. Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat 6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat satu dengan yang lainnya, yang berfungsi secara bersama-sama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Auditing Menurut Alvin A. arens dan james K. Loebbecke (2003,1) pengertian auditing adalah sebagai berikut : Auditing adalah merupakan akumulasi dan evaluasi bukti

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka Salah satu fungsi dari akuntan publik adalah menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Audit Audit memberikan nilai tambah bagi laporan keuangan perusahaan. Pada akhir pemeriksaan, auditor independen akan memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan yang

Lebih terperinci

BAB 7 PENYESUAIAN DAN KOREKSI AKUN

BAB 7 PENYESUAIAN DAN KOREKSI AKUN BAB 7 PENYESUAIAN DAN KOREKSI AKUN A. Kebutuhan Penyesuaian Penentuan besarnya pendapatan dan beban yang harus dilaporkan pada akhir periode akuntansi bisa mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan para

Lebih terperinci

Akuntansi Publik Drs. Ketut Muliartha RM & Rekan ABSTRAK

Akuntansi Publik Drs. Ketut Muliartha RM & Rekan ABSTRAK Judul : Prosedur Pengujian Substantif Terhadap Piutang Usaha Oleh Kantor Akuntansi Publik Drs. Ketut Muliartha RM & Rekan Nama : Ni Wayan Lestari Moni Nim : 1406013031 ABSTRAK Auditing adalah suatu proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi memiliki dua fungsi dasar yang saling melengkapi, yaitu : untuk

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi memiliki dua fungsi dasar yang saling melengkapi, yaitu : untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi memiliki dua fungsi dasar yang saling melengkapi, yaitu : untuk melindungi kepentingan pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan dan menyediakan

Lebih terperinci

PPh Pasal 21 yang harus dipotong 8,556,000 6,300,000 37,970,000 3,366,000

PPh Pasal 21 yang harus dipotong 8,556,000 6,300,000 37,970,000 3,366,000 NAMA DENI SUGENG RANTUNG AGUS Mulai bekerja Jan-22 40,909 39,630 40,087 Status K/0 K/2 K/3 TK Gaji 96,000,000 84,000,000 216,000,000 60,000,000 THR 8,000,000 7,000,000 18,000,000 5,000,000 PPh Pasal 21

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Akuntansi Pengertian Akuntansi (Accounting) menurut Hasiholan (2014:1) : Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mencatat dan mengkomunikasikan kejadian-kejadian ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan wajib membuat laporan keuangan pada setiap periode pembukuaan. Tujuan dari pembuatan laporan keuangan tersebut adalah untuk menyediakan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas seperti sekarang ini,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas seperti sekarang ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas seperti sekarang ini, perusahaan-perusahaan menghadapi persaingan yang sangat ketat. Kegiatan usaha dan perdagangan

Lebih terperinci

2. Akuntan yang bekerja di perushaan perusahaan swasta, seperti di bank, perusahaan industri, perdagangan dan lain-lain disebut.

2. Akuntan yang bekerja di perushaan perusahaan swasta, seperti di bank, perusahaan industri, perdagangan dan lain-lain disebut. 1. Akuntansi yang mengutamakan pemeriksaan terhadap pernerpan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim dan berjalannya sistem pengendalian intern untuk mendukung pendapatnya atas laporan keuangan suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan harus melaporkan hasil laporan keuangan perusahaan yang terdiri dari laporan laba rugi, neraca, laporan perubahan modal, laporan arus kas,

Lebih terperinci

REKAP SOAL UN SMK AKUNTANSI 2008/ /2010

REKAP SOAL UN SMK AKUNTANSI 2008/ /2010 REKAP SOAL UN SMK Kumpulan Bank Soal UKK Teori Akuntansi AKUNTANSI 2008/2009 2009/2010 1. Definisi akuntansi adalah A. Ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai perhitungan uang perusahaan B. Kegiatan

Lebih terperinci

NAMA : MOCHAMAD RAVI ZULKIFLI NIM : UPBJJ UT : JAYAPURA JURUSAN : S1 AKUNTANSI

NAMA : MOCHAMAD RAVI ZULKIFLI NIM : UPBJJ UT : JAYAPURA JURUSAN : S1 AKUNTANSI NAMA : MOCHAMAD RAVI ZULKIFLI NIM : 30349474 UPBJJ UT : JAYAPURA JURUSAN : S1 AKUNTANSI Berdasarkan Hasil Pemeriksaan terhadap PT KATEX, dihasilkan temuan sebagai berikut. 1. Dalam pemeriksaan fisik kas

Lebih terperinci