PENGGUNAAN KARTUN SEBAGAI INSTRUMEN DIAGNOSA MISKONSEPSI TENTANG GAYA-GAYA YANG BEKERJA PADA BENDA DIAM DAN BERGERAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGGUNAAN KARTUN SEBAGAI INSTRUMEN DIAGNOSA MISKONSEPSI TENTANG GAYA-GAYA YANG BEKERJA PADA BENDA DIAM DAN BERGERAK"

Transkripsi

1 PENGGUNAAN KARTUN SEBAGAI INSTRUMEN DIAGNOSA MISKONSEPSI TENTANG GAYA-GAYA YANG BEKERJA PADA BENDA DIAM DAN BERGERAK Oleh, Tri Panji Kristi Yudianti NIM: TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2014 i

2

3

4 PENGGUNAAN KARTUN SEBAGAI INSTRUMEN DIAGNOSA MISKONSEPSI TENTANG GAYA-GAYA YANG BEKERJA PADA BENDA DIAM DAN BERGERAK Oleh, Tri Panji Kristi Yudianti NIM: TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Disetujui oleh, Pembimbing I, Pembimbing II, Prof. Dr. Ferdy S. Rondonuwu, S.Pd., M.Sc. Dra. Marmi Sudarmi, M.Si. Diketahui oleh, Kaprogdi, Disahkan oleh, Dekan, Dra. Marmi Sudarmi, M. Si. Dr. Suryasatriya Trihandaru, M.Sc.nat. Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2014 ii

5 PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS TUGAS AKHIR Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Tri Panji Kristi Yudianti NIM : Program Studi : Pendidikan Fisika Fakultas : Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir, judul: PENGGUNAAN KARTUN SEBAGAI INSTRUMEN DIAGNOSA MISKONSEPSI TENTANG GAYA-GAYA YANG BEKERJA PADA BENDA DIAM DAN BERGERAK Yang dibimbing oleh: 1. Prof. Dr. Ferdy S. Rondonuwu, S.Pd., M.Sc. 2. Dra. Marmi Sudarmi, M.Si. adalah benar-benar karya saya. Di dalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau gambar serta simbol yang saya akui seolah-olah sebagai karya saya sendiri tanpa memberikan pengakuan pada penulis atau sumber aslinya. Salatiga, 6 Desember 2013 Yang Memberi Pernyataan, Tri Panji kristi Yudianti iii

6 PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai sivitas akademika Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), saya yang bertanda tangan di bawah ini, Nama : Tri Panji Kristi Yudianti NIM : Program Studi : Pendidikan Fisika Fakultas Jenis Karya : Fakultas Sains dan Matematika : Skripsi Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada UKSW hak bebas royalty non-ekseklusif (non-exclusive royalty free light) atas karya saya berjudul: PENGGUNAAN KARTUN SEBAGAI INSTRUMEN DIAGNOSA MISKONSEPSI TENTANG GAYA-GAYA YANG BEKERJA PADA BENDA DIAM DAN BERGERAK beserta perangkat yang ada (jika perlu). Dengan hak bebas royalty non-ekseklusif ini, UKSW berhak untuk menyimpan, mengalihmediakan/mengalihformatkan, mengelola, dalam bentuk pengkalan data, merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di : Salatiga Pada tanggal : 6 Desember 2013 Yang menyatakan, Mengetahui, Tri Panji Kristi Yudianti Pembimbing I, Pembimbing II, Prof. Dr. Ferdy S. Rondonuwu, S.Pd., M.Sc. Dra. Marmi Sudarmi, M.Si. iv

7 MOTTO o Berbahagialah setiap orang yang takut akan Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-nya! (Mzm. 128: 1) o Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan pada waktunya. Serahkan segala kekuatiranmu kepada-nya, sebab ia memelihara kamu. (1 Petrus 5: 6-7) v

8 Kata Pengantar Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa karena penulis menyadari bahwa hanya karena kasih karunia-nya saja penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Penyusunan Tugas Akhir ini tidak dapat terlepas dari bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Ferdy S. Rondonuwu, S.Pd., M.Sc., selaku pembimbing I, terima kasih atas ide-ide yang cemerlang, masukan-masukan yang berharga, dan diskusi-diskusi yang menarik, terima kasih juga atas motivasi yang diberikan kepada penulis saat masa-masa sulit sehingga akhirnya penulis mampu menyelesaikan tugas akhir ini. Selaku dosen, Bapak selalu mampu membuat perkuliahan menjadi menarik dan menyenangkan. 2. Ibu Dra. Marmi Sudarmi, M.Si., selaku pembimbing II, terima kasih atas waktu yang diberikan kepada penulis, masukan-masukan yang berharga, serta ide-ide cerdik yang membuat hal rumit menjadi sederhana. Kuliahkuliah kependidikan dari Ibu Marmi sungguh-sungguh memukul kepala, sehingga penulis menyadari bagaimana cara mendidik dengan benar. 3. Keluarga tercinta (Fy. Yudi Utomo, Rg. Endang Wijiati, St. Agung Dwi Pramono, Gr. Honorita Yudiati dan keluarga), terima kasih atas doa dan dukungannya, sehingga penulis mampu menjalani setiap proses studi dan akhirnya mampu menyelesaikannya. Terima kasih pula atas kekeluargaan yang hangat dan ceria sehingga memberi kesegaran saat jiwa dilanda kepenatan. 4. Kepala sekolah, guru mata pelajaran fisika, serta para siswa dari SMA Kristen Satya Wacana dan SMA N 1 Salatiga yang telah memberikan waktu dan kesempatan bagi penulis untuk mengadakan penelitian. 5. Dosen-dosen Fisika dan Pendidikan Fisika, terima kasih atas bekal ilmu pengetahuan yang telah diberikan kepada penulis. vi

9 6. Mahasiswa Fisika dan Pendidikan Fisika angkatan 2009 yang telah menjadi rekan kerja, dan teman setia selama masa-masa perkuliahan. Terima kasih atas kebersamaannya. 7. Teman-teman LK FSM periode yang mengajari penulis membangun kerja sama dan berorganisasi. 8. Laboran Fisika UKSW (Pak Tafip, Mas Sigit dan Mas Tri). Terimakasih atas segala bantuan yang telah diberi. Maaf jika selalu merepotkan dengan berbagai peralatan yang harus disiapkan saat praktikum. 9. Teman-teman Komunitas Sacra Familia (KSF) yang senantiasa memberikan siraman rohani yang selalu membawa penulis berpaling kepada-nya, Sang Sumber Kehidupan. Kebersamaan kita sungguh-sungguh berarti. Damai dan segala yang baik selalu besertamu. 10. Pihak-pihak lain yang tidak dapat dituliskan namanya satu persatu yang turut terlibat dalam penulisan skripsi ini Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan dan penyelesain skripsi ini. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk hasil yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Apabila dalam penyusunan skripsi ini ada kata-kata yang kurang berkenan di hati pembaca, penulis mohon maaf. Akhirnya semoga tulisan ini bermanfaat dan menjadi berkat bagi pembaca khususnya bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Salatiga, 6 Desember 2013 Penulis vii

10 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN LEMBAR HAK BEBAS ROYALTI DAN PUBLIKASI LEMBAR MOTTO KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR i ii iii iv v vi viii ix x ABSTRAK 1 ABSTRACT 2 PENDAHULUAN 3 METODA 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 7 KESIMPULAN 21 DAFTAR PUSTAKA 21 viii

11 DAFTAR TABEL Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8 Jenis miskonsepsi dan jumlah soal pada kelompok benda diam Jenis miskonsepsi dan jumlah soal pada kelompok benda bergerak Prosentase jawaban konsisten salah dominan dan jumlah ragam jawaban konsisten salah lainnya pada soal bentuk kartun Prosentase jawaban konsisten salah dominan dan jumlah ragam jawaban konsisten salah lainnya pada soal bentuk teks Miskonsepsi yang ditemukan pada kelompok soal 1.1 Miskonsepsi yang ditemukan pada kelompok soal 1.2 Miskonsepsi yang ditemukan pada kelompok soal 2.1 Miskonsepsi yang ditemukan pada kelompok soal 2.3 dan ix

12 DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Pola jawaban siswa 10 Gambar 2 Gambar 3 Gambar 4 Gambar 5 Gambar 6 Gambar 7 Gambar 8 Gambar 9 Prosentase masing-masing kategori jawaban pada kelompok soal 1.1 Prosentase masing-masing kategori jawaban pada kelompok soal 1.2 Prosentase masing-masing kategori jawaban pada kelompok soal 2.1 Prosentase masing-masing kategori jawaban pada kelompok soal 2.2 Silinder besi yang terletak di permukaan spon, cuplikan gambar pada soal bentuk kartun kelompok 1.2 Beruang meluncur dipermukaan es (gesekan diabaikan). Cuplikan gambar pada soal bentuk kartun kelompok 2.1 Monyet menekan pegas. Cuplikan gambar pada soal bentuk kartun kelompok 2.2 Prosentase masing-masing kategori jawaban pada kelompok soal kondisi gerak ketika gaya dihilangkan x

13 PENGGUNAAN KARTUN SEBAGAI INSTRUMEN DIAGNOSA MISKONSEPSI TENTANG GAYA-GAYA YANG BEKERJA PADA BENDA DIAM DAN BERGERAK Tri P. K. Yudianti 1, Marmi Sudarmi 1,2, Ferdy S. Rondonuwu 1,2 1 Progam Studi Pendidikan Fisika dan 2 Fisika Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro No Telp. (0298) Salatiga Jawa Tengah - Indonesia @student.uksw.edu Telp ABSTRAK Instrumen yang digunakan untuk mengindentifikasi miskonsepsi pada konsep gaya dan gerak, umumnya dikembangkan menggunakan teks dan gambar diagram. Soal bentuk teks sangat membutuhkan kemampuan memahami bacaan. Keterbatasan memahami bacaan dapat menyebabkan kesalahpahaman dalam memaknai soal, sehingga resiko yang dapat muncul akibat kesalahpahaman tersebut adalah inkonsistensi jawaban siswa. Untuk mengurangi resiko ini, soal perlu diubah ke bentuk yang lebih mudah dipahami, salah satu alternatifnya adalah bentuk kartun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah instrumen diagnosa miskonsepsi menjadi lebih efektif jika dibuat dalam bentuk kartun. Tipe soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah pilihan ganda yang disajikan dalam bentuk kartun dan teks. Soal dalam bentuk kartun dibagikan kepada sekelompok siswa, dan soal dalam bentuk teks dibagikan sekelompok siswa lainnya sebagai kelompok kendali. Jawaban dari siswa yang mendapat soal dalam bentuk kartun dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu: acak, konsisten salah, dan konsisten benar. Pengelompokan yang sama dilakukan pada jawaban dari siswa yang mendapat soal dalam bentuk teks. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa dengan bentuk kartun, instrumen diagnosa dapat menghasilkan jawaban yang lebih konsisten sehingga lebih berfungsi untuk mengelompokkan siswa ke dalam kategori benar atau miskonsepsi. Selain itu, dengan soal bentuk kartun, jawaban konsisten salah lebih terkelompok ke jenis 1

14 jawaban yang diduga kuat sebagai miskonsepsi, sehingga instrumen diagnosa lebih mampu mendeteksi miskonsepsi pada siswa. Konsistensi jawaban pada soal kartun yang lebih tinggi, membuat jawaban-jawaban konsisten salah yang muncul dengan prosentase kecil lebih mungkin untuk diduga sebagai miskonsepsi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrumen diagnosa miskonsepsi dengan bentuk kartun lebih efektif. KATA KUNCI: kartun, konsistensi jawaban, miskonsepsi THE USE OF CARTOON AS AN INSTRUMENT TO DIAGNOSE MISCONCEPTIONS ABOUT FORCES THAT ACT ON STATIC AND MOVING OBJECTS ABSTRACT The instrument used to identify misconceptions on the concept of force and motion are generally developed through texts and diagram pictures. Questions written in a text form require excellent reading comprehension ability. Lacking in comprehending the text may lead to misunderstandings, which will raise the risk of having inconsistent answers from the students. To reduce this risk, the questions need to be changed into another form that can be easily understood by the students. One of the alternatives suggested is through a cartoon form. This study aims to determine whether the diagnostic instrument of the misconceptions become more effective in the form of cartoons. In this study, multiple choices questions were used and presented in the form of cartoons and texts. The questions in cartoons form were distributed to a group of students, while the questions in texts form were distributed to another group of students that acts as a control group. The answers from the students who got the questions in cartoons form are divided into three categories; random, consistently incorrect, and consistently correct. The same grouping was done to the control group s answers as well. The data obtained showed that in the form of cartoons, diagnostic instrument can produce more consistent answers to classify the students better into the category of corrects or misconceptions. Moreover, with the questions in the 2

15 cartoon form, the consistently incorrect answers were more easily clustered into kinds of answers which are allegedly as misconceptions, therefore diagnostic instrument is more capable to detect the misconception on the students. The higher consistency of answers from the questions in the cartoon form made the consistently incorrect answers that appeared in a lower percentage tends to be considered as misconceptions. In conclusion, the diagnostic instrument of misconceptions are more effective in the form of cartoons. KEY WORDS: cartoon, consistency of answer, misconception I. PENDAHULUAN Pada umumnya, soal tes tertulis, termasuk soal tes diagnosa miskonsepsi menggunakan teks sebagai media utama penyampaian informasi. Dalam konsep gaya dan gerak, instrumen diagnosa umumnya dikembangkan dengan teks dan gambar diagram, gambar diagram berfungsi untuk memberikan gambaran ringkas mengenai informasi dari teks [1-5]. Penyampaian informasi melalui teks melibatkan aktivitas membaca, oleh karena itu dalam mengerjakan soal berbentuk teks kemampuan memahami bacaan sangat dibutuhkan. Dalam penelitian miskonsepsi, konsep-konsep alternatif siswa dapat dilihat dari konsistensi jawaban [6]. Keterbatasan dalam memahami bacaan dapat menimbulkan kesalahpahaman dalam memaknai soal yang dapat mempengaruhi konsistensi siswa dalam menjawab soal. Resiko yang dapat muncul akibat kesalahpahaman memahami bacaan ini adalah inkonsistensi jawaban dari siswa. Proses indentifikasi yang dapat menggolongkan siswa ke dalam kategori benar atau miskonsepsi tidak dapat dilakukan jika jawaban yang muncul tidak konsisten. Untuk mengurangi resiko munculnya jawaban tidak konsisten, soal perlu diubah ke bentuk yang lebih mudah dipahami, salah satunya adalah bentuk kartun. Kartun adalah alat visual yang mengkombinasikan antara gambar karakter yang dilebih-lebihkan dengan dialog yang berhubungan kejadian sehari-hari [7]. Mengubah soal bentuk teks menjadi soal bentuk kartun merupakan suatu upaya visualisasi yang bertujuan membantu siswa memahami soal. Memahami teks 3

16 merupakan proses menghubungkan informasi yang telah diterima dari teks dengan informasi yang telah tersimpan dari pengalaman terkait kejadian dalam teks yang dimiliki pembaca [8]. Pembaca yang memvisualisasikan soal bentuk teks ketika membaca memperoleh ingatan akan pengalaman yang terkait dengan kejadian dalam soal [9]. Melalui gambar kartun yang memvisualisasikan kejadian-kejadian dalam soal, pengalaman siswa terkait kejadian-kejadian dalam soal tersebut dihadirkan kembali, sehingga siswa dibantu untuk memahami maksud soal dengan baik. Selain memerlukan pemahaman, mengerjakan soal bentuk teks juga perlu dilakukan dalam keadaan sadar dan terkontrol [10]. Soal bentuk kartun yang menonjolkan karakter menarik secara visual [11], sehingga dapat memfokuskan perhatian siswa dan mengundang siswa untuk berpartisipasi aktif dalam mengerjakan soal. Soal bentuk kartun yang lebih mudah dipahami dan menarik secara visual ini dapat membawa siswa ke performa terbaiknya saat mengerjakan soal, sehingga jawaban yang dihasilkan sungguh-sungguh muncul dari proses pemikiran yang terstruktur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah instrumen diagnosa miskonsepsi menjadi lebih efektif jika dibuat dalam bentuk kartun. Pada penelitian ini narasi-narasi pada soal teks yang menceritakan suatu kejadian seluruhnya diubah ke dalam bentuk gambar kartun. Gambar kartun dibuat dengan menonjolkan karakter atau obyek-obyek yang terlibat dalam sebuah kejadian dan meminimalkan penggunaan teks. Tipe soal yang digunakan adalah pilihan ganda. Soal-soal dibuat untuk mencari jenis-jenis miskonsepsi yang terdapat pada literatur yang kemungkinan dimiliki oleh siswa. II. METODA Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sampel yang digunakan adalah 166 siswa SMA yang berasal dari dua sekolah. Sampel tersebut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang mendapat soal bentuk kartun dan kelompok yang mendapat soal bentuk teks yang berfungsi sebagai kelompok kendali. Kelompok yang diberi soal bentuk kartun berjumlah 81 siswa, sedangkan kelompok yang diberi soal bentuk teks berjumlah 85 siswa. Masing- 4

17 masing kelompok tersebut berasal dari dua sekolah yang berbeda dengan kualitas yang hampir sama sehingga kemampuan siswanya hampir setara. Tipe soal yang digunakan adalah pilihan ganda. Soal-soal yang dibuat digunakan untuk mengidentifikasi jenis-jenis miskonsepsi tertentu yang ditemukan dalam literatur. Untuk setiap jenis miskonsepsi terdapat sekelompok soal yang berjumlah antara Soal-soal tersebut memiliki konteks permasalahan yang sama namun dalam situasi yang berbeda-beda, atau jika situasinya sama, maka benda-benda yang menjadi obyek pertanyaan dibuat berbeda. Berikut merupakan tabel jenis miskonsepi beserta jumlah masing-masing soalnya pada kelompok soal benda diam dan benda bergerak. Tabel 1. Jenis miskonsepsi dan jumlah soal pada kelompok benda diam No. Jenis Miskonsepsi Jumlah soal 1.1 Semua benda cenderung bergerak ke tempat istirahat alamiah pada permukaan bumi. 11 Sehingga ketika tiba di tanah gaya gravitasi bumi (F g ) menghilang [12]. 1.2 Dominance Idea (benda yang terlihat lebih kuat mengerjakan gaya yang lebih besar) [13] F g harus lebih besar dari gaya normal (N), jika tidak benda akan melayang di udara [14]. 1.4 Benda mati tidak dapat mengerjakan gaya. Pada benda diam N tidak ada [15]. No. Soal 1-6, 7,10, 12, 14, 16 1, 2, 4, 7-12, 14, , 14, , 18 Tabel 2. Jenis miskonsepsi dan jumlah soal pada kelompok benda bergerak No. Jenis Miskonsepsi Jumlah No. Soal soal 2.1 Gaya sebanding dengan kecepatan [16] , 32, Gaya searah dengan kecepatan [17]. 9 17, Benda yang sedang bergerak cenderung berhenti jika tidak ada gaya yang bekerja padanya [18]. 2.4 Jika gaya yang bekerja pada benda dihilangkan maka benda berhenti bergerak [19]

18 Terlihat pada tabel bahwa soal-soal tertentu dapat digunakan untuk mencari lebih dari satu jenis miskonsepsi, hal ini dapat dilakukan karena soal tersebut dapat memunculkan peluang lebih dari satu miskonsepsi. Contohnya adalah soal-soal dari kelompok 1.1, kecuali soal no. 3, 5 dan 6, soal-soal tersebut dapat digunakan untuk mencari miskonsepsi jenis 1.2, dan seluruh soal kelompok 1.1 dan 1.2 dapat digunakan untuk mencari miskonsepsi 1.3 dan 1.4. Jumlah total soal yang digunakan dalam penelitan ini ada 35 butir. Agar jawaban yang diperoleh dari penelitian ini benar-benar mewakili pemikiran masing-masing siswa, maka kelas perlu dikondisikan agar tidak ada kerja sama antar siswa saat mengerjakan soal. Untuk itu, urutan kelompok soal dan opsi jawaban dibuat acak sehingga siswasiswa yang duduk berdekatan tidak mendapat soal yang sama. Susunan soal pada tabel 1 merupakan salah satu urutan diantara empat urutan yang ada. Kelompok soal pada tabel 1 dan 2 disajikan dalam bentuk kartun dan bentuk teks. Soal bentuk kartun dibuat dengan menggambarkan kejadian-kejadian dalam soal, sedangkan soal bentuk teks dibuat dengan menarasikan kejadian-kejadian berdasarkan gambar pada soal kartun ke dalam bentuk teks. Jadi menurut urutannya, soal bentuk kartun lebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan soal-soal bentuk teks. Soal yang telah disiapkan dibagikan kepada sampel untuk dikerjakan. Setelah soal selesai dikerjakan, lembar jawab dikumpulkan. Jawaban dari siswa kemudian dikelompokkan menurut kelompok soalnya untuk dianalisa. Analisis data ditujukan untuk melihat perbedaan antara soal bentuk kartun dan soal bentuk teks yang telah dibuat, serta pengaruhnya terhadap konsistensi jawaban siswa. Konsistensi jawaban dilihat dari opsi yang dipilih siswa. Jika opsi yang dipilih siswa membentuk sebuah pola pemikiran yang tetap ketika diberi permasalahan yang sama namun dalam situasi yang berbeda-beda, atau ketika situasinya sama, namun obyek yang ditanyakan berbeda, maka siswa tergolong konsisten. Misalnya dalam sekelompok soal yang menanyakan gayagaya yang bekerja pada benda yang diam di suatu landasan, dan benda yang diam di tanah setelah jatuh dari landasan. Jika siswa selalu menjawab ada gaya 6

19 gravitasi bumi (F g ) dan gaya normal (N) ketika benda masih berada di landasan, dan selalu menjawab hanya ada N ketika benda sudah diam di tanah, maka jawaban siswa ini tergolong konsisten. Batas minimal jawaban konsisten pada masing-masing kelompok soal adalah 60%, jadi jika 60% jawaban siswa pada satu kelompok soal konsisten, maka jawaban tersebut dianggap konsisten. Setelah melihat pengaruh soal bentuk kartun dan soal bentuk teks terhadap jawaban siswa, selanjutnya seluruh jawaban siswa baik dari soal bentuk kartun maupun soal bentuk teks dikategorikan ke dalam tiga jenis jawaban yaitu konsisten salah, konsisten benar, dan acak. Konsisten salah merupakan jawaban yang secara konsisten salah atau tidak sesuai dengan teori, konsisten benar merupakan jawaban yang secara konsisten benar atau sesuai dengan teori, dan acak adalah jawaban yang tidak konsisten. Prosentase dari masing-masing jenis jawaban ditampilkan dalam diagram pie. Dari diagram pie tersebut prosentase masing-masing jenis jawaban dari soal kartun dan soal teks dapat dibandingkan. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Perbedaan antara soal bentuk teks dan soal bentuk kartun dapat dilihat pada kejadian-kejadian di bawah ini. Kejadian-kejadian ini merupakan bagian dari soalsoal kelompok 1.1 Kejadian 1- Soal bentuk teks Kelereng yang berada di atas kaleng diletakkan di meja. Ketika hembusan angin mengenai kaleng, kelerengnya jatuh sampai ke kursi, menggilinding dan akhirnya diam di kursi, sedangkan kaleng menumbuk tepi kursi, kemudian jatuh dan akhirnya diam di permukaan tanah. meja kaleng kelereng kursi Permukaan tanah 7

20 Kejadian 2- Soal bentuk teks Sebuah kaleng diletakkan di penopang kayu. Setelah karet ketapel ditarik dan dilepaskan, batu meluncur dan kemudian menumbuk kaleng. Akhirnya batu dan kaleng tersebut jatuh dan diam di permukaan tanah. kaleng Penopang kayu ketapel batu Permukaan tanah Kejadian 1- Soal bentuk kartun 8

21 Kejadian 2- Soal bentuk kartun Perbedaan antara soal bentuk teks dan soal bentuk kartun terletak pada cara penyampaian informasi ke siswa. Pada soal bentuk teks, penyampaian informasi menggunakan narasi dan sedikit gambar. Gambar hanya digunakan untuk mengilustrasikan kejadian di awal cerita, dan dari awal kejadian tersebut siswa diminta untuk menggambarkan sendiri kejadian selanjutnya dengan mengikuti narasi pada soal. Sedangkan pada soal bentuk kartun, penyampaian informasi banyak menggunakan gambar, teks digunakan untuk menyampaikan informasi dalam bentuk narasi-narasi singkat. Dalam soal bentuk kartun, seluruh kejadian divisualisasikan melalui gambar, sehingga siswa difasilitasi untuk melihat secara langsung kejadian-kejadian dalam soal melalui gambar, dengan cara ini siswa dibantu untuk lebih cepat memahami konteks soal. Pembuatan gambar pada soal bentuk kartun dan soal bentuk teks juga berbeda. Pada soal bentuk teks, komponen yang utama adalah narasi soal, oleh karena itu gambar pada soal bentuk teks hanya berupa sketsa-sketsa yang sederhana. Sedangkan pada soal bentuk kartun, komponen gambar lebih utama dibandingkan narasi, karena digunakan sebagai sarana utama penyampaian informasi. Oleh karena itu gambar harus dibuat seolah-olah berbicara kepada pembaca. Cara yang digunakan agar gambar seolah-olah berbicara adalah dengan menggambarkan tanda-tanda yang mencirikan keadaan yang dialami benda. Contohnya adalah garis-garis angin yang merupakan tanda bahwa benda sedang bergerak, seperti pada frame 5 dan frame 7 di kejadian 1, di mana garis-garis angin terdapat pada 9

22 kaleng, dan frame 4 di kejadian 2, di mana garis-garis angin terdapat pada kaleng dan batu. Selain itu, agar gambar terlihat menarik, kesan kaku pada gambar harus dihilangkan, misalnya garis tepi pada setiap obyek gambar dibuat lengkung, atau dengan menambahkan karakter manusia seperti pada kejadian 2. Pada soal kartun Narasi-narasi singkat tetap diperlukan untuk mengarahkan siswa pada alur kejadian. Pengaruh penggambaran kejadian di atas, baik pada soal bentuk kartun maupun soal bentuk teks dapat dilihat dari jawaban dua orang siswa di bawah ini. Dari dua siswa tersebut, satu siswa berasal dari kelompok yang diberi soal bentuk kartun, dan siswa lainnya berasal dari kelompok yang diberi soal bentuk teks. (a) Gambar 1. Pola jawaban siswa. (a) pola jawaban dari soal bentuk kartun, (b) pola jawaban dari soal bentuk teks. Kotak-kotak berwarna abu-abu gelap merupakan pola jawaban miskonsepsi 1.1 (tabel 1), dan kotak-kotak berwarna abu-abu terang merupakan pola jawaban miskonsepsi 1.3. Kotak-kotak yang memiliki dua warna merupakan opsi jawaban yang dapat digunakan untuk kedua jenis pola miskonsepsi. Kotak-kotak yang bergaris tepi tebal adalah jawaban siswa. Soalsoal bertanda bintang (*) merupakan bagian dari soal bernomor. (b) 10

23 Berdasarkan gambar 1, terlihat bahwa pada soal bentuk kartun, sebagian besar jawaban siswa pada mengikuti pola jawaban miskonsepi 1.1, hanya ada dua nomor (no.12 dan 14) yang tidak mengikuti pola. Sedangkan pada soal bentuk teks, jawaban siswa tidak mengikuti kedua jenis pola miskonsepsi atau dapat dikatakan bahwa jawaban siswa acak. Dengan demikian, soal bentuk kartun menghasilkan jawaban yang lebih konsisten dibandingkan dengan soal bentuk teks. Jenis miskonsepsi yang muncul dari soal bentuk kartun adalah pemikiran bahwa ketika sampai di tanah, F g yang awalnya bekerja pada benda menghilang (miskonsepsi 1.1 pada tabel 1). Kejadian 1 dan kejadian 2 yang digambarkan di atas menghasilkan soal no.1-6, sedangkan soal no.7, 10, dan seterusnya dihasilkan dari kejadian-kejadian yang digambarkan dengan cara yang sama seperti kejadian 1 dan 2. Berikut merupakan jawaban dari seluruh siswa yang mendapatkan soal bentuk kartun dan soal bentuk teks, seluruh jawaban dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu acak, konsisten salah, dan konsisten benar (a) Gambar 2. Prosentase masing-masing kategori jawaban pada kelompok soal 1.1. (a) soal bentuk teks, dan (b) soal bentuk kartun. A= acak, B= konsisten salah, dan C= konsisten benar (b) 11

24 (a) Gambar 3. Prosentase masing-masing kategori jawaban pada kelompok soal 1.2. (a) soal bentuk teks, dan (b) soal bentuk kartun. A= acak, B= konsisten salah, dan C= konsisten benar (b) (a) Gambar 4. Prosentase masing-masing kategori jawaban pada kelompok soal 2.1. (a) soal bentuk teks, dan (b) soal bentuk kartun. A= acak, B= konsisten salah, dan C= konsisten benar (b) (a) Gambar 5. Prosentase masing-masing kategori jawaban pada kelompok soal 2.2. (a) soal bentuk teks, dan (b) soal bentuk kartun. A= acak, B= konsisten salah, dan C= konsisten benar (b) 12

25 Gambar-gambar diagram dari 2 sampai 5 menunjukkan bahwa soal bentuk kartun memiliki jawaban acak yang prosentasenya lebih kecil dibandingkan dengan soal bentuk teks. Jawaban acak merupakan jawaban tanpa didasari pertimbangan (asal tebak) sehingga tidak menunjukkan adanya aktivitas berpikir yang terstruktur. Prosentase jawaban acak pada soal bentuk kartun yang lebih rendah dibandingkan soal bentuk teks menunjukkan bahwa soal kartun lebih mendorong siswa untuk berpikir secara terstruktur. Soal dalam bentuk kartun lebih mudah dipahami dan menarik secara visual sehingga perhatian siswa terfokus untuk mengerjakan soal, dalam hal inilah kartun memudahkan siswa untuk berpikir secara sistematis sehingga mampu menjawab pertanyaan secara konsisten. Berkurangnya jawaban acak menyebabkan prosentase jawaban konsisten meningkat. Peningkatan dapat terjadi pada jawaban konsisten salah atau jawaban konsisten benar. Pada soal bentuk kartun (gambar 2 sampai 4) terlihat bahwa prosentase jawaban konsisten salah dan konsisten benar yang lebih besar dibandingkan prosentase jawaban konsisten salah dan konsisten benar pada soal bentuk teks. Pada gambar 5 terlihat bahwa soal bentuk kartun memiliki prosentase jawaban konsisten salah lebih besar dibandingkan dengan soal bentuk teks. Dengan karakteristik diagram seperti pada gambar-gambar tersebut, maka dapat dikatakan bahwa soal bentuk kartun lebih berfungsi untuk mengelompokkan siswa ke dalam kategori benar atau miskonsepsi. Terkait dengan peluang jawaban miskonsepsi, pada gambar 2, 3, dan 4, baik pada diagram dari soal bentuk teks maupun diagram dari soal bentuk kartun terdapat sejumlah jawaban konsisten salah yang memiliki prosentase kecil. Jawabanjawaban konsisten salah tersebut belum dapat diyakini sebagai miskonsepsi karena prosesentasenya yang kecil dan ragam jawabannya yang banyak. Sedangkan suatu jawaban konsisten salah berpeluang besar untuk diduga sebagai miskonsepsi jika jawaban tersebut memiliki prosentase yang besar. Terlihat pada gambar 2-4 bahwa jawaban konsisten salah yang memiliki prosentase besar mempengaruhi jumlah ragam jawaban salah konsisten lainnya 13

26 yang muncul. Untuk lebih jelasnya, berikut ditampilkan prosentase jawaban konsisten salah dominan I (jawaban konsisten salah yang prosentasenya terbesar diantara jawaban konsisten salah lainnya), prosentae jawaban konsisten salah dominan II (jawaban konsisten salah yang prosentasenya terbesar no.2 setelah jawaban konsisten salah dominan I), dan jumlah ragam jawaban konsisten salah pada soal bentuk kartun dan teks. Jika ada dua atau lebih jawaban konsisten salah dominan yang prosentasenya sama, maka yang ditampilkan adalah salah satu diantaranya. Tabel 3. Prosentase jawaban konsisten salah dominan dan jumlah ragam jawaban konsisten salah lainnya pada soal bentuk kartun. Jumlah ragam Kelompok Jawaban konsisten Jawaban konsisten jawaban konsisten soal salah dominan I salah dominan II salah lainnya 1.1 7,4 % 4,9 % ,4 % 6,2 % ,0 % 7,41 % 3 Tabel 4. Prosentase jawaban konsisten salah dominan dan jumlah ragam jawaban konsisten salah lainnya pada soal bentuk teks. Jumlah ragam Kelompok Jawaban konsisten Jawaban konsisten jawaban konsisten soal salah dominan I salah dominan II salah lainnya 1.1 3,5 % 2,4 % ,2 % 5,9 % ,6 % 20,0 % 4 Pada tabel 3 dan 4 terlihat bahwa prosentase jawaban konsisten salah dominan I dan II pada seluruh kelompok soal bentuk kartun (kecuali kelompok soal 2.1) lebih besar dibandingkan jawaban konsisten salah dominan yang ada pada soal bentuk teks. Selain itu, pada soal bentuk kartun, ragam jawaban pada semua kelompok soal lebih sedikit dibandingkan dengan ragam jawaban pada soal bentuk teks. Berdasarkan tabel di atas dapat dikatakan bahwa soal bentuk kartun dapat menghasilkan jawaban konsisten salah dominan dengan prosentase yang lebih besar, sehingga mengurangi ragam jawaban konsisten salah lainnya yang 14

27 memiliki prosentase kecil. Pada soal kelompok 2.1, jawaban konsisten salah dominan II pada soal bentuk kartun memiliki prosentase yang lebih kecil dibandingkan jawaban konsisten salah II pada soal bentuk teks. Hal ini terjadi karena pada kelompok 2.1, jawaban konsisten salah pada soal kartun terpusat pada jawaban konsisten salah dominan I. Namun fakta tersebut tidak berdampak pada karakteristik ragam jawaban pada soal bentuk kartun yang lebih sedikit. Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa jawaban konsisten salah dominan yang memiliki prosentase besar diduga kuat sebagai miskonsepsi, dan sebaliknya jawaban konsisten salah lainnya yang memiliki prosentase kecil kurang diyakini sebagai miskonsepsi. Karakteristik jawaban konsisten salah pada soal kartun adalah lebih terkelompok ke jenis jawaban yang diduga kuat sebagai miskonsepsi. Dengan demikian, ragam jawaban yang kurang diyakini sebagai miskonsepsi berkurang. Dari fakta tersebut dapat dikatakan bahwa soal bentuk kartun lebih mampu mendeteksi miskonsepsi pada siswa. Terkait dengan konsistensi, jawaban konsisten salah dengan prosentase kecil yang muncul dari soal kartun lebih mungkin diduga sebagai miskonsepsi dibandingkan dengan jawaban konsisten salah yang muncul dari soal teks, karena konsistensi jawaban pada soal kartun lebih tinggi dibandingkan dengan konsistensi jawaban pada soal teks. Uraian jenis jawaban konsisten salah dominan yang ditemukan dalam soal bentuk kartun, serta prediksi miskonsepsinya dapat dilihat pada tabel berikut. Miskonsepsi yang terdapat dalam literatur ditandai dengan tanda bintang (*). Jawaban konsisten salah dominan pada soal bentuk kartun menjadi prioritas untuk ditampilkan pada tabel karena prosentasenya yang lebih besar dibandingkan dengan soal bentuk teks. Hampir semua jawaban konsisten salah dominan yang dipilih dari soal bentuk kartun juga ditemukan pada soal bentuk teks. Pada kolom jumlah siswa, angka depan merupakan jumlah dari siswa yang diberi soal bentuk kartun, dan angka belakang merupakan jumlah dari siswa yang diberi soal bentuk teks. 15

28 No. 1 2 Tabel 5. Miskonsepsi yang ditemukan pada kelompok soal 1.1 Jawaban Siswa Miskonsepsi Jumlah siswa Gaya gravitasi bumi (F g ) Gaya ke atas dari landasan lebih kecil dari gaya normal yang lebih besar dari gaya (N), baik saat benda berada di ke bawah diperlukan untuk landasan, maupun saat benda menahan kecenderungan 6/2 diam di tanah setelah jatuh benda yang selalu bergerak dari landasan ke bawah Saat tiba di tanah F g Setiap benda cenderung menghilang ingin bergerak menuju tanah, karena tanah adalah tujuan akhir dari gerak 4/0 benda, maka saat tiba di tanah F g sudah tidak diperlukan lagi.* Jawaban yang diduga sebagai miskonsepsi 1.3 dan 1.4 juga dapat ditemukan dengan kelompok soal 1.1 ini. Khusus untuk miskonsepsi 1.4, terdapat tambahan soal mengenai benda-benda yang diam di landasan yang berupa benda hidup, seperti telapak tangan dan kepala. Namun jawaban ini hanya ditemukan pada sedikit siswa, yaitu antara 1 sampa 2 siswa, baik pada soal bentuk teks maupun soal bentuk kartun. Oleh karena itu jawaban-jawaban tersebut kurang dapat dipercaya sebagai miskonsepsi. Tabel 6. Miskonsepsi yang ditemukan pada kelompok soal 1.2 No. Jawaban siswa Miskonsepsi Jumlah siswa F g lebih besar N, pada Benda yang terlihat kuat 1 landasan yang berdeformasi mengerjakan gaya yang lebih besar.* 40/35 16

29 Landasan menahan benda dengan gaya ke atas yang lebih besar sampai pada Pada landasan datar F g lebih batas tertentu, jika benda 2 kecil dari N. Pada landasan terlalu kuat, maka 5/2 berdeformasi F g lebih besar N landasan tidak mampu menahan lagi, sehingga besarnya N menjadi lebih kecil dari F g Miskonsepsi no.1 pada tabel 6 di atas dialami oleh sebagian besar siswa. Miskonsepsi tersebut muncul ketika siswa dihadapkan pada situasi berikut Gambar 6. Silinder besi yang terletak di permukaan spon, cuplikan gambar pada soal bentuk kartun kelompok 1.2 Gambar 6 di atas jelas menimbulkan kesan bahwa besi lebih kokoh (rigid) dibandingkan dengan spon yang berada di bawahnya, sehingga memunculkan miskonsepsi bahwa benda yang terlihat kokoh mengerjakan gaya yang lebih besar. Dalam kasus ini, benda yang kokoh dapat didefinisikan sebagai yang kuat. Jawaban ini merupakan jenis miskonsepsi 1.2 pada tabel 1. Pada kelompok benda bergerak, dugaan miskonsepsi terhadap jawaban konsisten adalah sebagai berikut. 17

30 Tabel 7. Miskonsepsi yang ditemukan pada kelompok soal 2.1 No. Jawaban siswa Miskonsepsi Jumlah siswa Jika kecepatan (V) konstan, maka gaya (F) konstan. Jika 1 V bertambah secara konstan, maka F bertambah Jika V konstan, maka F berkurang. Jika V bertambah 2 secara konstan, maka F bertambah. F sebanding dengan 51/32 V.* Benda yang bergerak konstan, pada permukaan licin sekalipun, lama-lama 6/17 akan berhenti, dengan demikian, gaya pada benda perlahan-lahan mengecil. Miskonsepsi no.1 pada tabel 7 dialami oleh sejumlah besar siswa. Miskonsepsi tersebut muncul ketika siswa dihadapkan pada situasi benda bergerak konstan dan dipercepat seperti pada gambar berikut Gambar 7. Beruang meluncur dipermukaan es (gesekan diabaikan). Cuplikan gambar pada soal bentuk kartun kelompok

31 Pada gambar 7, terlihat bahwa beruang bergerak di permukaan es yang miring dengan kecepatan semakin besar, dan ketika mencapai permukaan es yang datar, kecepatan beruang konstan. Dengan melihat gambar di atas, siswa yang menyimpan konsep bahwa gaya sebanding dengan kecepatan akan menjawab ada gaya (F) yang besarnya tetap ketika benda bergerak konstan, dan ada F yang bertambah ketika benda bergerak dengan percepatan (a) konstan. Kelompok soal 2.2 menghasilkan satu kemungkinan jawaban miskonsepsi, yaitu bahwa gaya selalu searah dengan kecepatan benda (miskonsepsi 2.2, tabel 2). Pada soal bentuk kartun, siswa yang mengalami miskonsepsi ini mencapai 57 atau 34,3 % siswa, sedangkan pada soal bentuk teks, siswa yang mengalami miskonsepsi ini mencapai 54 atau 32,5 % siswa. Miskonsepsi ini muncul ketika siswa dihadapkan pada situasi berikut. Gambar 8. Monyet menekan pegas. Cuplikan gambar pada soal bentuk kartun kelompok 2.2 Berdasarkan gambar 8, siswa yang miskonsepsi berpikir bahwa arah gaya pegas ke bawah mengikuti arah gerakan pegas. Pada kelompok soal 2.2 terdapat soal yang menanyakan tentang arah gaya gravitasi pada monyet yang terjun ke bawah dan terpental ke atas. Siswa yang menjawab benar mengenai arah gaya gravitasi namun mengalami miskonsepsi ketika diberi kasus serupa dengan gambar 8 tetap digolongkan sebagai siswa miskonsepsi, karena konsep gaya gravitasi yang dimilikinya dianggap sebagai hafalan yang tidak melibatkan aktivitas berpikir. 19

32 Dari kelompok soal yang telah dibahas, masih ada kelompok soal benda bergerak yaitu bertujuan untuk mengetahui kondisi gerak setelah gaya yang bekerja pada benda dihilangkan. Prosentase jawaban dari kelompok soal tersebut dapat dilihat pada diagram berikut: (a) Gambar 9. Prosentase masing-masing kategori jawaban pada kelompok soal kondisi gerak ketika gaya dihilangkan. (a) soal bentuk teks, dan (b) soal bentuk kartun. A= acak, B= konsisten salah, dan C= konsisten benar (b) Diagram di atas menunjukkan bahwa prosentase jawaban acak pada soal bentuk kartun lebih tinggi dibandingkan prosentase jawaban acak pada soal bentuk teks. Karakteristik diagram pada kelompok soal ini berkebalikan dengan karakteristik diagram kelompok soal lainnya. Sehingga kemungkinan untuk kelompok ini, soal perlu diperbaiki. Jenis jawaban konsisten salah pada soal bentuk teks dan soal bentuk kartun sama, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 8. Miskonsepsi yang ditemukan pada kelompok soal 2.3 dan 2.4 No. Jawaban Siswa Miskonsepsi 1. Pada kondisi tanpa gesekan, ketika Benda yang sedang bergerak gaya dihilangkan, kecepatan benda lama-lama berkurang, dan benda cenderung berhenti jika tidak ada gaya yang bekerja padanya.* akhirnya berhenti 2 Pada kondisi tanpa gesekan, ketika Gaya menyebabkan benda gaya di-hilangkan benda yang sedang bergerak akan langsung berhenti bergerak, maka, jika tidak ada gaya yang bekerja pada benda, benda tidak lagi bergerak.* 20

33 3 Ketika gaya dihilangkan benda tetap bergerak dengan kecepatan konstan Saat gaya yang bekerja pada benda dihilangkan, semakin licin permukaan bidang sentuh, semakin lama benda berhenti. Maka jika bidang sentuh licin sempurna atau gesekannya diabaikan, benda akan terus bergerak walaupun gaya dihilangkan Jawaban konsisten pada tabel 8 no. 3 dikategorikan sebagai konsisten salah, karena sekelompok siswa yang memilih jawaban ini mengalami miskonsepsi F sebanding V ketika mengerjakan kelompok soal 2.1. Jadi tidak menunjukkan adanya pemahaman konsep hukum Newton I. IV. KESIMPULAN Data yang diperoleh menunjukkan bahwa dengan bentuk kartun, instrumen diagnosa dapat menghasilkan jawaban yang lebih konsisten sehingga lebih berfungsi untuk mengelompokkan siswa ke dalam kategori benar atau miskonsepsi. Selain itu, dengan soal bentuk kartun, jawaban konsisten salah lebih terkelompok ke jenis jawaban yang diduga kuat sebagai miskonsepsi, sehingga instrumen diagnosa lebih mampu mendeteksi miskonsepsi pada siswa. Konsistensi jawaban pada soal kartun yang lebih tinggi, membuat jawabanjawaban konsisten salah yang muncul dengan prosentase kecil lebih mungkin untuk diduga sebagai miskonsepsi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrumen diagnosa miskonsepsi dengan bentuk kartun lebih efektif. V. DAFTAR PUSTAKA [1] Adam Lark, 2007, Student Misconception in Newtonian Mechanics, Tesis untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar master S2, Perguruan tinggi Bowling Green. 21

34 [2] Sengül Atasoy dan Ali Riza Akdeniz, 2007, Developing and Applying a Test Related to Appearing Misconceptions about Newtonian Laws of Motion: Journal of Turkish Science Education, vol. 4, no.1, [3][6] Antti Savinainen dan Jouni Viiri, 2007, The Force Concept Inventory as A Measure of Students Conceptual Coherence, International Journal of Science and Mathematics Education, no. 6, [4] Rebecca Rosenblatt dan Andrew F. Heckler, 2011, Systematic study of student understanding of the relationships between the directions of force, velocity, and acceleration in one dimension, American Physical Society, ISSN: , vol. 11, no. 7, [5] Aysegül Saglam-Arslan dan Yasemin Devecioglu, 2010, Student teachers levels of understanding and model of understanding about Newton's laws of motion, Asia-Pacific Forum on Science Learning and Teaching, vol.11, no. 7, [7] Sebnem Kandil Ingec, 2008, Use of Concept Cartoon as an Assessment Tool in Physics Education, Turkey: Department of Physics Education, Education Faculty, Gazi University, ISSN: , vol. 5, no. 11, [8][10] Jens Allwood dan Yanhia Abelar, 1984, Lack of Understanding, Misunderstanding and Language Acquisition, AILA-Conference [9] diunduh pada tanggal 11 Januari 2013, pukul 14:18 [11] Taher Bahrani dan Rahmatollah Soltani The pedagogical values of cartoons. The International Institute for Science, Technology and Education. ISSN: , vol. 1, no.4, [12][14][15][17][18] E. van den Berg, 1991, Miskonsepsi Fisika dan Remidiasi, Universitas Kristen Satya Wacana. [13] Sule Bayraktar, 2007, Misconceptions of Turkish Pre-Service Teachers about Force and Motion, International Journal of Science and Mathematics Education, no.7, [16] David Hestenes, Malcolm Wells, dan Gregg Swackhamer, 1992, Force Concept Inventory, The Physics Teacher. Vol. 30,

35 [19] Ihab Obaidat dan Ehab Malkawi, 2009, The Grasp of Physics Concepts of Motion: Identifying Particular Patterns in Students Thingking. International Journal for the Scholarship of Teaching and Learning. Vol. 3, no. 1,

PENGGUNAAN KARTUN SEBAGAI INSTRUMEN DIAGNOSTIK MISKONSEPSI PADA HUKUM NEWTON III

PENGGUNAAN KARTUN SEBAGAI INSTRUMEN DIAGNOSTIK MISKONSEPSI PADA HUKUM NEWTON III Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF) Ke-6 20 23 Volume 6 Nomor 1 20 ISSN : 2302-82 PENGGUNAAN KARTUN SEBAGAI INSTRUMEN DIAGNOSTIK MISKONSEPSI PADA HUKUM NEWTON III Sepriyanti

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KARTUN SEBAGAI INSTRUMEN DIAGNOSTIK MISKONSEPSI PADA HUKUM NEWTON III

PENGGUNAAN KARTUN SEBAGAI INSTRUMEN DIAGNOSTIK MISKONSEPSI PADA HUKUM NEWTON III PENGGUNAAN KARTUN SEBAGAI INSTRUMEN DIAGNOSTIK MISKONSEPSI PADA HUKUM NEWTON III Oleh : Sepriyanti Manialoka NIM : 192009004 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains

Lebih terperinci

ALAT PERAGA GARIS GARIS GAYA MEDAN MAGNET 3D DAN UJI KEBERHASILAN

ALAT PERAGA GARIS GARIS GAYA MEDAN MAGNET 3D DAN UJI KEBERHASILAN ALAT PERAGA GARIS GARIS GAYA MEDAN MAGNET 3D DAN UJI KEBERHASILAN Oleh, MONIK HARDANTI PURBANINGRUM NIM : 192007701 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika

Lebih terperinci

PENGARUH MUSIK PADA RANGE FREKUENSI ( ) Hz TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS SAWI HIJAU (Brassica Juncea)

PENGARUH MUSIK PADA RANGE FREKUENSI ( ) Hz TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS SAWI HIJAU (Brassica Juncea) PENGARUH MUSIK PADA RANGE FREKUENSI (3000-6000) Hz TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS SAWI HIJAU (Brassica Juncea) Oleh, Triana Susanti NIM : 192007003 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Oleh, Darmayani NIM: TUGAS AKHIR. Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh, Darmayani NIM: TUGAS AKHIR. Program Studi Pendidikan Fisika PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL TRUE-FALSE CARD DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG HUKUM 1 NEWTON. Oleh, Darmayani NIM: 192009802 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas

Lebih terperinci

PEMETAAN KONSEPSI SISWA TENTANG ELASTISITAS

PEMETAAN KONSEPSI SISWA TENTANG ELASTISITAS PEMETAAN KONSEPSI SISWA TENTANG ELASTISITAS Oleh: Ambar Wahyuni NIM :192013702 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika guna memenuhi sebagian dari persyaratan

Lebih terperinci

MISKONSEPSI SISWA TENTANG GAYA SENTRIPETAL DAN SENTRIFUGAL PADA GERAK MELINGKAR BERATURAN

MISKONSEPSI SISWA TENTANG GAYA SENTRIPETAL DAN SENTRIFUGAL PADA GERAK MELINGKAR BERATURAN MISKONSEPSI SISWA TENTANG GAYA SENTRIPETAL DAN SENTRIFUGAL PADA GERAK MELINGKAR BERATURAN Oleh, Brama NIM : 192007024 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Oleh: Fatma Indah Handaruwati PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

TUGAS AKHIR. Oleh: Fatma Indah Handaruwati PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA PERBEDAAN KREATIVITAS MENGAJAR PADA GURU SEKOLAH DASAR YANG BELUM BERSERTIFIKASI DAN YANG SUDAH BERSERTIFIKASI MELAUI JALUR PLPG DI KECAMATAN GETASAN TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Psikologi

Lebih terperinci

MENENTUKAN HAMBATAN UDARA DALAM PROSES PERNAFASAN MANUSIA DENGAN LOGGER PRO

MENENTUKAN HAMBATAN UDARA DALAM PROSES PERNAFASAN MANUSIA DENGAN LOGGER PRO MENENTUKAN HAMBATAN UDARA DALAM PROSES PERNAFASAN MANUSIA DENGAN LOGGER PRO Oleh, Joko Nur Arippin NIM: 642008005 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika

Lebih terperinci

PENGENDALI KEBISINGAN DENGAN METODE ACTIVE NOISE CONTROL UNTUK FREKUENSI TUNGGAL BERBASIS ELEKTROMEKANIS

PENGENDALI KEBISINGAN DENGAN METODE ACTIVE NOISE CONTROL UNTUK FREKUENSI TUNGGAL BERBASIS ELEKTROMEKANIS PENGENDALI KEBISINGAN DENGAN METODE ACTIVE NOISE CONTROL UNTUK FREKUENSI TUNGGAL BERBASIS ELEKTROMEKANIS Oleh, Kelik Yan Pradana NIM : 192008015 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika,

Lebih terperinci

Perbedaan Self-Regulated Learning Pada Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana Yang Bekerja Part-time Dan Tidak Bekerja

Perbedaan Self-Regulated Learning Pada Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana Yang Bekerja Part-time Dan Tidak Bekerja Perbedaan Self-Regulated Learning Pada Mahasiswa Universitas Oleh : 802007066 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi : Psikologi, Fakultas : Psikologi guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mencapai

Lebih terperinci

PENYUSUNAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK FISIKA SMA PADA POKOK BAHASAN TERMODINAMIKA. Skripsi Oleh : Siti Nurrohmah K

PENYUSUNAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK FISIKA SMA PADA POKOK BAHASAN TERMODINAMIKA. Skripsi Oleh : Siti Nurrohmah K PENYUSUNAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK FISIKA SMA PADA POKOK BAHASAN TERMODINAMIKA Skripsi Oleh : Siti Nurrohmah K2309072 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 i PERNYATAAN

Lebih terperinci

Penggunaan Gelombang Ultrasonik Untuk Mendeteksi Kombinasi Ketebalan Lapisan Tanah (Tanah Humus, Pasir dan Lempung)

Penggunaan Gelombang Ultrasonik Untuk Mendeteksi Kombinasi Ketebalan Lapisan Tanah (Tanah Humus, Pasir dan Lempung) Penggunaan Gelombang Ultrasonik Untuk Mendeteksi Kombinasi Ketebalan Lapisan Tanah (Tanah Humus, Pasir dan Lempung) Oleh, Hardianus Wilson NIM : 192007044 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

SAMBA FILE SERVER DENGAN AUTO FAILOVER NETWORK FILE SYSTEM (NFS) BERBASIS LINUX

SAMBA FILE SERVER DENGAN AUTO FAILOVER NETWORK FILE SYSTEM (NFS) BERBASIS LINUX SAMBA FILE SERVER DENGAN AUTO FAILOVER NETWORK FILE SYSTEM (NFS) BERBASIS LINUX Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Komputer Oleh : MEILA CAHYANINGRUM 562013003

Lebih terperinci

Peran Pendidik dan Ilmuwan dalam Menghadapi MEA

Peran Pendidik dan Ilmuwan dalam Menghadapi MEA SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA II 2016 "Peran Pendidik dan Ilmuwan dalam Menghadapi MEA" Program Studi Pendidikan Fisika, FPMIPA, IKIP PGRI Madiun Madiun, 28 Mei 2016 Makalah Pendamping Peran Pendidik

Lebih terperinci

PEMBUATAN PROTOTIPE DYE SEL SURYA DENGAN MEMANFAATKAN ANTOSIANIN KOL MERAH (BRASSICA OLERACEA VAR)

PEMBUATAN PROTOTIPE DYE SEL SURYA DENGAN MEMANFAATKAN ANTOSIANIN KOL MERAH (BRASSICA OLERACEA VAR) PEMBUATAN PROTOTIPE DYE SEL SURYA DENGAN MEMANFAATKAN ANTOSIANIN KOL MERAH (BRASSICA OLERACEA VAR) Oleh, Ferri Rusady Saputra NIM: 642008003 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Program Studi Fisika, Fakultas Sains

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SD SIDOREJO LOR 1 SALATIGA TUGAS AKHIR. Oleh: Dian Setyorini

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SD SIDOREJO LOR 1 SALATIGA TUGAS AKHIR. Oleh: Dian Setyorini HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SD SIDOREJO LOR 1 SALATIGA TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi guna memenuhi sebagian dari persyaratan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL GROUPING ANSWER PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG POSISI KECEPATAN DAN PERCEPATAN

PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL GROUPING ANSWER PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG POSISI KECEPATAN DAN PERCEPATAN i PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL GROUPING ANSWER PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG POSISI KECEPATAN DAN PERCEPATAN Oleh, SITI KONGIDAH NIM : 192007013 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

FABRIKASI PROTOTIPE DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) DENGAN MEMANFAATKAN EKSTRAK ANTOSIANIN STRAWBERRY

FABRIKASI PROTOTIPE DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) DENGAN MEMANFAATKAN EKSTRAK ANTOSIANIN STRAWBERRY FABRIKASI PROTOTIPE DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) DENGAN MEMANFAATKAN EKSTRAK ANTOSIANIN STRAWBERRY Oleh, Mochamad Choirul Misbachudin NIM: 642008004 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Program Studi Fisika,

Lebih terperinci

PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI DAN STUDI SIMULASI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS)

PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI DAN STUDI SIMULASI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS) PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI DAN STUDI SIMULASI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS) CONSTRUCTION OF CONTROL CHART AND SIMULATION STUDY BASED ON PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

Lebih terperinci

Pembuatan Game Rupiahku Menggunakan Adobe Flash

Pembuatan Game Rupiahku Menggunakan Adobe Flash Pembuatan Game Rupiahku Menggunakan Adobe Flash Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Komputer Diajukan oleh: Reza Primayasa (562013044) Program Studi Diploma Teknik

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI SUSU SAPI MURNI DAN SUSU SAPI YANG MENGANDUNG PEROKSIDA DENGAN SPEKTROSKOPI INFRAMERAH DEKAT DENGAN TEKNIK PCA

IDENTIFIKASI SUSU SAPI MURNI DAN SUSU SAPI YANG MENGANDUNG PEROKSIDA DENGAN SPEKTROSKOPI INFRAMERAH DEKAT DENGAN TEKNIK PCA IDENTIFIKASI SUSU SAPI MURNI DAN SUSU SAPI YANG MENGANDUNG PEROKSIDA DENGAN SPEKTROSKOPI INFRAMERAH DEKAT DENGAN TEKNIK PCA Oleh, Joko Nur Arippin NIM: 192008003 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Program Studi

Lebih terperinci

PESANAN ONLINE PT. TRIJAYA TISSUE ( PT. SINAR INDAH KERTAS GROUP )

PESANAN ONLINE PT. TRIJAYA TISSUE ( PT. SINAR INDAH KERTAS GROUP ) 0 PESANAN ONLINE PT. TRIJAYA TISSUE ( PT. SINAR INDAH KERTAS GROUP ) Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh Gelar Ahli Madya Komputerisasi Akuntansi Oleh: Nama : Agrifa Kristiawan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL MASUK BARISAN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG GAYA LORENTZ PADA PENGHANTAR BERARUS LISTRIK.

PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL MASUK BARISAN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG GAYA LORENTZ PADA PENGHANTAR BERARUS LISTRIK. PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL MASUK BARISAN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG GAYA LORENTZ PADA PENGHANTAR BERARUS LISTRIK Oleh, Nanik Sugiarti NIM : 192008022 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL INDIKASI WARNA PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA LENSA. Oleh, Siti Noor Fauziah

PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL INDIKASI WARNA PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA LENSA. Oleh, Siti Noor Fauziah PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL INDIKASI WARNA PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA LENSA Oleh, Siti Noor Fauziah NIM : 192008027 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PERBEDAAN KESTABILAN EMOSI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN. Oleh, Herdiana Soentpiet TUGAS AKHIR

PERBEDAAN KESTABILAN EMOSI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN. Oleh, Herdiana Soentpiet TUGAS AKHIR PERBEDAAN KESTABILAN EMOSI DITINJAU DARI JENIS Oleh, 802004118 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Psikologi, Fakultas Psikolgi guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena atas berkat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Skripsi ini ditulis dan disusun untuk memenuhi

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LED (LIGTH EMITING DIODA) SEBAGAI PENDETEKSI KECERAHAN CAHAYA MATAHARI

PEMANFAATAN LED (LIGTH EMITING DIODA) SEBAGAI PENDETEKSI KECERAHAN CAHAYA MATAHARI PEMANFAATAN LED (LIGTH EMITING DIODA) SEBAGAI PENDETEKSI KECERAHAN CAHAYA MATAHARI Oleh, José Da Costa Nim: 642011902 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Matematika guna

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM EVALUASI KINERJA KARYAWAN

PENERAPAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM EVALUASI KINERJA KARYAWAN PENERAPAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM EVALUASI KINERJA KARYAWAN Oleh, SINTA ARIFIN NIM : 662009013 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Matematika, Fakultas Sains dan Matematika

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir PERANCANGAN APLIKASI GAME DESKTOP PENGENALAN KULINER JAWA TENGAH

Laporan Tugas Akhir PERANCANGAN APLIKASI GAME DESKTOP PENGENALAN KULINER JAWA TENGAH Laporan Tugas Akhir PERANCANGAN APLIKASI GAME DESKTOP PENGENALAN KULINER JAWA TENGAH Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Komputer Disusun oleh : Yeheskiel Bramti

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN FISIKA DENG

PEMBELAJARAN FISIKA DENG PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL CTL MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA MATERI FLUIDA KELAS XI SMA NEGERI KEBAKKRAMAT Skripsi Oleh : Emilia Nur

Lebih terperinci

FUNGSI KELUARGA SELAMA MENDAMPINGI ANGGOTA KELUARGANYA (PASIEN) YANG MENDERITA PENYAKIT KANKER PAYUDARA DI KOTA AMBON SKRIPSI

FUNGSI KELUARGA SELAMA MENDAMPINGI ANGGOTA KELUARGANYA (PASIEN) YANG MENDERITA PENYAKIT KANKER PAYUDARA DI KOTA AMBON SKRIPSI FUNGSI KELUARGA SELAMA MENDAMPINGI ANGGOTA KELUARGANYA (PASIEN) YANG MENDERITA PENYAKIT KANKER PAYUDARA DI KOTA AMBON SKRIPSI Disusun Oleh : Helen Metekohy 462009025 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS

Lebih terperinci

Konsepsi Mahasiswa Tentang Cepat Rambat Gelombang Pada Permukaan Air

Konsepsi Mahasiswa Tentang Cepat Rambat Gelombang Pada Permukaan Air Konsepsi Mahasiswa Tentang Cepat Rambat Gelombang Pada Permukaan Air Rahayu D. Astuti, Basten Sanjaya, Nobita Triwijayanti, Ferdy S. Rondonuwu Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga 50711, ferdy_sr@yahoo.com Program

Lebih terperinci

Skripsi. Oleh: Gilang Ramadhan K

Skripsi. Oleh: Gilang Ramadhan K PEMBELAJARAN FISIKA GASING MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DAN DISKUSI PADA MATA PELAJARAN FISIKA SMA KELAS X MATERI GERAK LURUS DITINJAU DARI MINAT SISWA Skripsi Oleh: Gilang Ramadhan K 2310046 FAKULTAS

Lebih terperinci

KONFLIK PERAN PADA ANAK LAKI-LAKI SULUNG USIA DEWASA AWAL PASCA KEMATIAN AYAH

KONFLIK PERAN PADA ANAK LAKI-LAKI SULUNG USIA DEWASA AWAL PASCA KEMATIAN AYAH KONFLIK PERAN PADA ANAK LAKI-LAKI SULUNG USIA DEWASA AWAL PASCA KEMATIAN AYAH Oleh 802005057 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Program Studi: Psikologi, Fakultas: Psikologi Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan

Lebih terperinci

SIKAP PEREMPUAN MAYBRAT TERHADAP MAS KAWIN. Oleh Sylvaline Oxalida Homer

SIKAP PEREMPUAN MAYBRAT TERHADAP MAS KAWIN. Oleh Sylvaline Oxalida Homer SIKAP PEREMPUAN MAYBRAT TERHADAP MAS KAWIN Oleh 802005114 TUGAS AKHIR Diajukan kepada program studi Psikologi, Fakultas Psikologi guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mencapai gelar sarjana Program

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PENGARUH PROSENTASE LUBANG PADA DINDING PENGHALANG TERHADAP PENGURANGAN SPL

STUDI TENTANG PENGARUH PROSENTASE LUBANG PADA DINDING PENGHALANG TERHADAP PENGURANGAN SPL STUDI TENTANG PENGARUH PROSENTASE LUBANG PADA DINDING PENGHALANG TERHADAP PENGURANGAN SPL Oleh, EFROM SUSANTI NIM : 192008009 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains

Lebih terperinci

Hubungan Antara Komitmen Organisasi dengan Keinginan Berpindah pada Karyawan (Sales) Nissan Ahmad Yani Surabaya. Oleh, Olivia Ellen Junita

Hubungan Antara Komitmen Organisasi dengan Keinginan Berpindah pada Karyawan (Sales) Nissan Ahmad Yani Surabaya. Oleh, Olivia Ellen Junita Hubungan Antara Komitmen Organisasi dengan Oleh, 802007135 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi : Psikologi, Fakultas : Psikologi guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana

Lebih terperinci

Alarm Sentuh Jarak Jauh Sebagai Alat Keamanan Peternakan Ayam

Alarm Sentuh Jarak Jauh Sebagai Alat Keamanan Peternakan Ayam Alarm Sentuh Jarak Jauh Sebagai Alat Keamanan Diajukan Kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Komputer Oleh : Arlistya Nugroho NIM : 562011016 Program Studi DiplomaTeknik

Lebih terperinci

Peran Pendidik dan Ilmuwan dalam Menghadapi MEA

Peran Pendidik dan Ilmuwan dalam Menghadapi MEA SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA II 2016 "Peran Pendidik dan Ilmuwan dalam Menghadapi MEA" Program Studi Pendidikan Fisika, FPMIPA, IKIP PGRI Madiun Madiun, 28 Mei 2016 Makalah Pendamping Peran Pendidik

Lebih terperinci

Konsistensi Konsepsi Siswa Melalui Penerapan Model Interactive Lecture Demonstration pada Materi Gelombang Mekanik

Konsistensi Konsepsi Siswa Melalui Penerapan Model Interactive Lecture Demonstration pada Materi Gelombang Mekanik Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika Vol. 8 No. 1 April 2017, p32-38 p-issn 2086-2407, e-issn 2549-886X Available Online at http://journal.upgris.ac.id/index.php/jp2f Konsistensi Konsepsi Siswa Melalui

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN ( IHSG ) DENGAN MENGGUNAKAN METODE OLS-ARCH/GARCH DAN ARIMA TUGAS AKHIR

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN ( IHSG ) DENGAN MENGGUNAKAN METODE OLS-ARCH/GARCH DAN ARIMA TUGAS AKHIR ANALISIS PERBANDINGAN METODE PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN ( IHSG ) DENGAN MENGGUNAKAN METODE OLS-ARCH/GARCH DAN ARIMA Oleh: JORDAN GRESTANDHI NIM: 662008016 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Program

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI GAME SAVE YOUR KITCHEN BERBASIS AS2. Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh Gelar Ahli Madya Komputer

PENGEMBANGAN APLIKASI GAME SAVE YOUR KITCHEN BERBASIS AS2. Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh Gelar Ahli Madya Komputer PENGEMBANGAN APLIKASI GAME SAVE YOUR KITCHEN BERBASIS AS2 Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh Gelar Ahli Madya Komputer Oleh: Roni Prasetyo 562013032 Program Studi Diploma Teknik

Lebih terperinci

PERBEDAAN KOMITMEN ORGANISASI ANTARA KARYAWAN KEPRIBADIAN TIPE A DAN TIPE B DI PT DUNIA SETIA SANDANG ASLI TEKSTIL SURAKARTA

PERBEDAAN KOMITMEN ORGANISASI ANTARA KARYAWAN KEPRIBADIAN TIPE A DAN TIPE B DI PT DUNIA SETIA SANDANG ASLI TEKSTIL SURAKARTA PERBEDAAN KOMITMEN ORGANISASI ANTARA KARYAWAN KEPRIBADIAN TIPE A DAN TIPE B DI PT DUNIA SETIA SANDANG ASLI TEKSTIL SURAKARTA Oleh : 802007040 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program studi: Psikologi, Fakultas

Lebih terperinci

Hubungan antara Self-Efficacy dan Keaktifan Berorganisasi dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Salatiga Oleh :

Hubungan antara Self-Efficacy dan Keaktifan Berorganisasi dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Salatiga Oleh : Oleh : 802008105 TUGAS AKHIR Diajukan dalam rangka menyelesaikan studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Psikologi PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

Lebih terperinci

EVALUASI MUTU GIZI DAN ORGANOLEPTIK BUTTER COOKIES MOCORIN (MODIFIKASI TEPUNG JAGUNG LOKAL (Zea mays L.) BEKATUL)

EVALUASI MUTU GIZI DAN ORGANOLEPTIK BUTTER COOKIES MOCORIN (MODIFIKASI TEPUNG JAGUNG LOKAL (Zea mays L.) BEKATUL) EVALUASI MUTU GIZI DAN ORGANOLEPTIK BUTTER COOKIES MOCORIN THE NUTRITIONAL S EVALUATION AND ORGANOLEPTIC OF MOCORIN (MODIFICATION OF LOCAL CORN (Zea mays L.) - RICE BRAN FLOUR) BUTTER COOKIES Oleh, NIM:

Lebih terperinci

ANALISIS MISKONSEPSI MATERI FLUIDA PADA BUKU AJAR FISIKA SMA. Skripsi. Oleh: Nirmala Respatiningrum K

ANALISIS MISKONSEPSI MATERI FLUIDA PADA BUKU AJAR FISIKA SMA. Skripsi. Oleh: Nirmala Respatiningrum K ANALISIS MISKONSEPSI MATERI FLUIDA PADA BUKU AJAR FISIKA SMA Skripsi Oleh: Nirmala Respatiningrum K2310066 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015 i PERNYATAAN KEASLIAN

Lebih terperinci

diketahui. Jika hasil belajar siswa jelek maka guru memberikan umpan balik yang sesuai dengan masalah yang ditemukan pada siswa.

diketahui. Jika hasil belajar siswa jelek maka guru memberikan umpan balik yang sesuai dengan masalah yang ditemukan pada siswa. 2 diketahui. Jika hasil belajar siswa jelek maka guru memberikan umpan balik yang sesuai dengan masalah yang ditemukan pada siswa. Berdasarkan pengalaman peneliti pada Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Lebih terperinci

SISTEM PENGGAJIAN BERBASIS WEB DI PT SAI APPAREL INDUSTRIES. Laporan Praktek Kerja dan Tugas Akhir

SISTEM PENGGAJIAN BERBASIS WEB DI PT SAI APPAREL INDUSTRIES. Laporan Praktek Kerja dan Tugas Akhir SISTEM PENGGAJIAN BERBASIS WEB DI PT SAI APPAREL INDUSTRIES Laporan Praktek Kerja dan Tugas Akhir Disusun oleh : Rizky Novitasari 552012005 PROGRAM STUDI KOMPUTERISASI AKUNTANSI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

Lebih terperinci

Daimul Hasanah. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Daimul Hasanah. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa IDENTIFIKASI MISKONSEPSI CALON GURU FISIKA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS MENGGUNAKAN INSTRUMEN EDCT (ELECTRIC DYNAMIC CONCEPT TEST) DENGAN CRI (CERTAINTY OF RESPONSE INDEX) Daimul Hasanah Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TOPIK PENGUAPAN PADA ZAT CAIR YANG DIPANASKAN SERTA UJICOBA KEBERHASILANNYA

PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TOPIK PENGUAPAN PADA ZAT CAIR YANG DIPANASKAN SERTA UJICOBA KEBERHASILANNYA PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TOPIK PENGUAPAN PADA ZAT CAIR YANG DIPANASKAN SERTA UJICOBA KEBERHASILANNYA Oleh ALOYSIUS APRIADI NIM: 192007032 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi

Lebih terperinci

PENERAPAN GRAFIK DAN STUDI SIMULASI HOTELLING T 2 PADA KARATERISTIK KUALITAS PARFUM REMAJA DARI PERUSAHAAN X

PENERAPAN GRAFIK DAN STUDI SIMULASI HOTELLING T 2 PADA KARATERISTIK KUALITAS PARFUM REMAJA DARI PERUSAHAAN X PENERAPAN GRAFIK DAN STUDI SIMULASI HOTELLING T 2 PADA KARATERISTIK KUALITAS PARFUM REMAJA DARI PERUSAHAAN X THE APPLICATION OF GRAPHICS AND SIMULATION STUDY OF HOTELLING T 2 ON THE QUALITY CHARACTERISTICS

Lebih terperinci

MEMBUAT SENSOR WARNA SEDERHANA DENGAN MENGGUNAKAN LDR DAN MIKROKONTROLER ATmega8535

MEMBUAT SENSOR WARNA SEDERHANA DENGAN MENGGUNAKAN LDR DAN MIKROKONTROLER ATmega8535 MEMBUAT SENSOR WARNA SEDERHANA DENGAN MENGGUNAKAN LDR DAN MIKROKONTROLER ATmega8535 Oleh : Triponia Martini NIM : 192007038 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Sains dan

Lebih terperinci

ANALISIS WACANA KRITIS TENTANG KOMUNITAS HARDCORE FRIENDS STAND UNITED (FSU) DALAM FILM BOSTON BEATDOWN VOL. II. Oleh SAMUEL CHANDRAMUKTI PEMASELA

ANALISIS WACANA KRITIS TENTANG KOMUNITAS HARDCORE FRIENDS STAND UNITED (FSU) DALAM FILM BOSTON BEATDOWN VOL. II. Oleh SAMUEL CHANDRAMUKTI PEMASELA ANALISIS WACANA KRITIS TENTANG KOMUNITAS HARDCORE FRIENDS STAND UNITED (FSU) DALAM FILM BOSTON BEATDOWN VOL. II Oleh SAMUEL CHANDRAMUKTI PEMASELA 362006024 SKRIPSI Diajukan Kepada Program Studi Ilmu Komunikasi

Lebih terperinci

By SRI SISWANTI NIM

By SRI SISWANTI NIM READING COMPREHENSION IN NARRATIVE TEXT OF THE TENTH GRADE STUDENTS OF MA NAHDLATUL MUSLIMIN UNDAAN KUDUS TAUGHT BY USING IMAGINATIVE READING MATERIALS IN THE ACADEMIC YEAR 2015/2016 By SRI SISWANTI NIM.

Lebih terperinci

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR FISIKA ANTARA PESERTA DIDIK YANG DIAJAR DENGAN METODE LEVELS OF INQUIRY LEARNING CYCLE DAN METODE CERAMAH.

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR FISIKA ANTARA PESERTA DIDIK YANG DIAJAR DENGAN METODE LEVELS OF INQUIRY LEARNING CYCLE DAN METODE CERAMAH. PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR FISIKA ANTARA PESERTA DIDIK YANG DIAJAR DENGAN METODE LEVELS OF INQUIRY LEARNING CYCLE DAN METODE CERAMAH Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TOPIK INTERFERENSI CINCIN NEWTON SERTA UJI COBA KEBERHASILANNYA

PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TOPIK INTERFERENSI CINCIN NEWTON SERTA UJI COBA KEBERHASILANNYA PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TOPIK INTERFERENSI CINCIN NEWTON SERTA UJI COBA KEBERHASILANNYA Oleh Dodi Purnomo NIM: 192007042 Diajukan kepada Program StudiPendidikan Fisika FakultasSains

Lebih terperinci

SOSIALISASI. Oleh: TUGAS AKHIR. Psikologi. guna

SOSIALISASI. Oleh: TUGAS AKHIR. Psikologi. guna SOSIALISASI GENDER DALAM KELUARGA MISKIN Oleh: 802006065 TUGAS AKHIR Diajukan kepadaa Program Studi: Psikologi, Fakultas: Psikologi guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mencapai gelar Sarjanaa

Lebih terperinci

HEART ELECTRICAL SIGNAL PATTERN ANALYSIS IN ELECTROCARDIOGRAM USING PRINCIPLE COMPONENT ANALYSIS METHOD

HEART ELECTRICAL SIGNAL PATTERN ANALYSIS IN ELECTROCARDIOGRAM USING PRINCIPLE COMPONENT ANALYSIS METHOD HEART ELECTRICAL SIGNAL PATTERN ANALYSIS IN ELECTROCARDIOGRAM USING PRINCIPLE COMPONENT ANALYSIS METHOD Oleh, Gil Gaspar Mascarenhas Lobo Pinto NIM: 642011903 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi

Lebih terperinci

Pembuatan Media Pembelajaran Untuk Pengukuran Viskositas dengan Menggunakan Viskometer Dua Kumparan. Program Studi Pendidikan Fisika

Pembuatan Media Pembelajaran Untuk Pengukuran Viskositas dengan Menggunakan Viskometer Dua Kumparan. Program Studi Pendidikan Fisika Pembuatan Media Pembelajaran Untuk Pengukuran Viskositas dengan Menggunakan Viskometer Dua Kumparan Oleh Angi Oktaviara NIM : 192007036 TUGAS AKHIR Diajukan guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk

Lebih terperinci

: MARGARETHA ANIK SETYORINI

: MARGARETHA ANIK SETYORINI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS SEJARAH MENGGUNAKAN ALAT PERAGA KARTU SOAL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BOBOTSARI PURBALINGGA SEMESTER GASAL 2011/2012 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 01 Tahun 2013, 20-25

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 01 Tahun 2013, 20-25 Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 01 Tahun 2013, 20-25 ANALISIS PERBANDINGAN LEVEL KOGNITIF DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DALAM STANDAR ISI (SI), SOAL UJIAN NASIONAL (UN), SOAL (TRENDS IN INTERNATIONAL

Lebih terperinci

PENGARUH BERBAGAI DOSIS BIOCHAR SEKAM PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI WORTEL

PENGARUH BERBAGAI DOSIS BIOCHAR SEKAM PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI WORTEL PENGARUH BERBAGAI DOSIS BIOCHAR SEKAM PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI WORTEL (Daucus carota L.) DAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans Poir.) YANG DIBUDIDAYAKAN SECARA TUMPANGSARI EFFECT OF RICE HUSK

Lebih terperinci

Perbedaan Stres Kerja Ditinjau dari Internal dan External Locus of Control pada Karyawan Departemen Produksi di Bagian Weaving PT.

Perbedaan Stres Kerja Ditinjau dari Internal dan External Locus of Control pada Karyawan Departemen Produksi di Bagian Weaving PT. Perbedaan Stres Kerja Ditinjau dari Internal dan External Locus of Control Weaving PT. TIMATEX Salatiga Oleh 802007130 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Psikologi,Fakultas Psikologi guna memenuhi

Lebih terperinci

Oleh, ASTUTI IRMA SURYANI NIM : TUGAS AKHIR

Oleh, ASTUTI IRMA SURYANI NIM : TUGAS AKHIR ANALISIS PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN FUZZY LINEAR PROGRAMMING (FLP) Studi Kasus: Data Penilaian Kinerja Karyawan Non Akademik Oleh Biro HRD Univeristas Kristen Satya Wacana Salatiga Oleh, ASTUTI

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA METODE PEMBELAJARAN FISIKA BERDASARKAN KESALAHAN (LEARN OF ERROR) YANG DIBANTU DENGAN FILM KARTUN TOM AND JERRY SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI ELASTISITAS BENDA Oleh: Ika Windiarti NIM: 192007045

Lebih terperinci

Oleh, Asha Kumala Padmasari NIM :

Oleh, Asha Kumala Padmasari NIM : LIMBAH TEH HIJAU SEBAGAI PEWARNA ALAMI BATIK TULIS GREEN TEA WASTES AS A NATURAL COLORANT FOR HAND MADE BATIK (The Effect Of Fixative on the Depth of Shade and Fadeless as Revealed by RGB Digital Image

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI DALAM EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DENGAN INTENSI DELIKUENSI REMAJA PADA SISWA SMA NEGERI 2 BOYOLALI

HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI DALAM EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DENGAN INTENSI DELIKUENSI REMAJA PADA SISWA SMA NEGERI 2 BOYOLALI HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI DALAM EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DENGAN INTENSI DELIKUENSI REMAJA PADA SISWA SMA NEGERI 2 BOYOLALI Oleh: ANITA KRISNAWATI 802008099 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Psikologi

Lebih terperinci

PENGUKURAN KADAR AIR PADA LADA PUTIH DENGAN METODE KAPASITOR PLAT SEJAJAR

PENGUKURAN KADAR AIR PADA LADA PUTIH DENGAN METODE KAPASITOR PLAT SEJAJAR PENGUKURAN KADAR AIR PADA LADA PUTIH DENGAN METODE KAPASITOR PLAT SEJAJAR Oleh, Putri Lusiando NIM : 192007026 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika

Lebih terperinci

Hubungan Antara Kecerdasan Emosi Dengan Perilaku Konsumtif Pada Remaja Putri. Oleh : Fredika Feybe Soetjiono Program Studi Psikologi

Hubungan Antara Kecerdasan Emosi Dengan Perilaku Konsumtif Pada Remaja Putri. Oleh : Fredika Feybe Soetjiono Program Studi Psikologi Hubungan Antara Kecerdasan Emosi Dengan Perilaku Oleh : 802007119 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana

Lebih terperinci

Pemahaman Konsep Hubungan antara Arah Gaya, Kecepatan dan Percepatan dalam Satu Dimensi pada Mahasiswa Calon Guru Fisika FKIP Universitas Tadulako

Pemahaman Konsep Hubungan antara Arah Gaya, Kecepatan dan Percepatan dalam Satu Dimensi pada Mahasiswa Calon Guru Fisika FKIP Universitas Tadulako Pemahaman Konsep Hubungan antara Arah Gaya Kecepatan dan Percepatan dalam Satu Dimensi pada Mahasiswa Calon Guru Fisika FKIP Universitas Tadulako Hasnawiyah Unggul Wahyono dan Darsikin E-mail: Hasnawiyahphysics@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN JARAK TERHADAP SUMBER BUNYI BIDANG DATAR BERBENTUK LINGKARAN

PENGARUH PENAMBAHAN JARAK TERHADAP SUMBER BUNYI BIDANG DATAR BERBENTUK LINGKARAN PENGARUH PENAMBAHAN JARAK TERHADAP SUMBER BUNYI BIDANG DATAR BERBENTUK LINGKARAN Oleh Agus Martono NIM : 192007027 TUGAS AKHIR Diajukan guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana

Lebih terperinci

Renungan Harian Kampus

Renungan Harian Kampus Renungan Harian Kampus (Pandangan Mahasiswa Fakultas Teologi UKSW tentang Renungan Harian Kampus Tahun 2012 sebagai Sarana Pengembangan Spiritualitas) Oleh, IZAAC ALFONS 712009024 TUGAS AKHIR Dilanjutkan

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN GRAFIK KINEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS. Oleh Surya Gumilar

ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN GRAFIK KINEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS. Oleh Surya Gumilar ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN GRAFIK KINEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS Oleh Surya Gumilar ABSTRACT This research is aimed to know understanding graph of kinematic student with using Criteria Respon

Lebih terperinci

PROFIL MISKONSEPSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 SURAKARTA KONSEP LISTRIK DINAMIS. Skripsi Oleh: Isdiana Kurniawati NIM K

PROFIL MISKONSEPSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 SURAKARTA KONSEP LISTRIK DINAMIS. Skripsi Oleh: Isdiana Kurniawati NIM K PROFIL MISKONSEPSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 SURAKARTA KONSEP LISTRIK DINAMIS Skripsi Oleh: Isdiana Kurniawati NIM K2309038 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit

Lebih terperinci

STUDI AWAL PEMANFAATAN MINYAK BIJI MANGGA (Mangifera indica L. Var Arumanis) SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN LOTION

STUDI AWAL PEMANFAATAN MINYAK BIJI MANGGA (Mangifera indica L. Var Arumanis) SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN LOTION STUDI AWAL PEMANFAATAN MINYAK BIJI MANGGA (Mangifera indica L. Var PRELIMINARY STUDY OF MANGO (Mangifera indica L. Var Arumanis) SEED OIL AS THE INGREDIENT OF LOTION Oleh, NIM: 652008009 TUGAS AKHIR Diajukan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 3 JATIPURNO-WONOGIRI. Oleh : KARTIKA SETYA WIJAYANI TUGAS AKHIR

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 3 JATIPURNO-WONOGIRI. Oleh : KARTIKA SETYA WIJAYANI TUGAS AKHIR HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 3 JATIPURNO-WONOGIRI Oleh : KARTIKA SETYA WIJAYANI 802007014 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Program Studi Psikologi, Fakultas

Lebih terperinci

: TRI ESTU HAYUNINGTYAS X

: TRI ESTU HAYUNINGTYAS X PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBEDAKAN BANGUN DATAR MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA TUNAGRAHITA KELAS V SLB C IMMANUEL TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh : TRI ESTU HAYUNINGTYAS

Lebih terperinci

PERBEDAAN TINGKAT PERILAKU ASERTIF SISWA YANG MENGALAMI BULLYING DAN YANG TIDAK MENGALAMI BULLYING DI SMA BORNEO BENGKAYANG KALIMANTAN BARAT

PERBEDAAN TINGKAT PERILAKU ASERTIF SISWA YANG MENGALAMI BULLYING DAN YANG TIDAK MENGALAMI BULLYING DI SMA BORNEO BENGKAYANG KALIMANTAN BARAT PERBEDAAN TINGKAT PERILAKU ASERTIF SISWA YANG MENGALAMI BULLYING DAN YANG TIDAK MENGALAMI BULLYING DI SMA BORNEO BENGKAYANG KALIMANTAN BARAT Oleh 802007133 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Psikologi,Fakultas

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Pengaruh Penggunaan Remote Server Menggunakan Modem GSM dan CDMA. Laporan Tugas Akhir

Analisis Perbandingan Pengaruh Penggunaan Remote Server Menggunakan Modem GSM dan CDMA. Laporan Tugas Akhir Analisis Perbandingan Pengaruh Penggunaan Remote Server Menggunakan Modem GSM dan CDMA Laporan Tugas Akhir Oleh: Alberth Leonard Manuputty 562011007 Program Studi Diploma Teknik Informatika Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

Pengembangan Model Manajemen Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Berbasis Pendidikan Karakter di Kelas Tinggi SDN Rejosari 1 Karangtengah Demak

Pengembangan Model Manajemen Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Berbasis Pendidikan Karakter di Kelas Tinggi SDN Rejosari 1 Karangtengah Demak Pengembangan Model Manajemen Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Berbasis Pendidikan Karakter di Kelas Tinggi SDN Rejosari 1 Karangtengah Demak Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen

Lebih terperinci

Identifikasi Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan dengan Menggunakan Tes Diagnostik Three-Tier Multiple Choice

Identifikasi Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan dengan Menggunakan Tes Diagnostik Three-Tier Multiple Choice JURNAL EDUKASI KIMIA e-issn: 2548-7825 p-issn: 2548-4303 Identifikasi Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan dengan Menggunakan Tes Diagnostik Three-Tier Multiple Choice Zulfadli

Lebih terperinci

PENERAPAN DAN STUDI SIMULASI GRAFIK PENGENDALI NON PARAMETRIK BERDASARKAN FUNGSI DISTRIBUSI EMPIRIK PADA DATA ph PRODUK AIR MINUM GALON MERK X

PENERAPAN DAN STUDI SIMULASI GRAFIK PENGENDALI NON PARAMETRIK BERDASARKAN FUNGSI DISTRIBUSI EMPIRIK PADA DATA ph PRODUK AIR MINUM GALON MERK X PENERAPAN DAN STUDI SIMULASI GRAFIK PENGENDALI NON PARAMETRIK BERDASARKAN FUNGSI DISTRIBUSI EMPIRIK PADA DATA ph PRODUK AIR MINUM GALON MERK X Oleh : Jantini Trianasari Natangku 662008002 TUGAS AKHIR Diajukan

Lebih terperinci

PENGARUH PROGRAM RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA BUKET KOFFEE DI SEMARANG SKRIPSI

PENGARUH PROGRAM RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA BUKET KOFFEE DI SEMARANG SKRIPSI PENGARUH PROGRAM RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA BUKET KOFFEE DI SEMARANG Oleh: BERNARDUS RICKY HARI MERDEKA NIM :212007138 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Lebih terperinci

SKRIPSI. untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh Imanuel Nugroho Puji Hartono

SKRIPSI. untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh Imanuel Nugroho Puji Hartono UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BENDA KONKRET PADA MATERI POKOK MENENTUKAN JARING-JARING BERBAGAI BANGUN RUANG SEDERHANA KELAS V SD NEGERI NGIJO 01 SEMARANG SKRIPSI untuk

Lebih terperinci

POLA KOMUNIKASI MEMBER GROUP JBBOS (Kicaumania Salatiga Dalam Proses Transaksi di Group) Oleh: Pujo Hadiwijaya Skripsi

POLA KOMUNIKASI MEMBER GROUP JBBOS (Kicaumania Salatiga Dalam Proses Transaksi di Group) Oleh: Pujo Hadiwijaya Skripsi POLA KOMUNIKASI MEMBER GROUP JBBOS (Kicaumania Salatiga Dalam Proses Transaksi di Group) Oleh: Pujo Hadiwijaya 362009096 Skripsi Diajukan Kepada Program Studi Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi

Lebih terperinci

HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN INTENSITAS PERILAKU AGRESIF PADA REMAJA AWAL DI GEREJA MAWAR SHARON DOUBLE R SEMARANG

HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN INTENSITAS PERILAKU AGRESIF PADA REMAJA AWAL DI GEREJA MAWAR SHARON DOUBLE R SEMARANG HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN INTENSITAS PERILAKU AGRESIF PADA REMAJA AWAL DI GEREJA MAWAR SHARON DOUBLE R SEMARANG Oleh, NIM: 802007016 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi : Psikologi, Fakultas :

Lebih terperinci

Oleh : ASTRI KARTIKA DEWI NIM : KERTAS KERJA

Oleh : ASTRI KARTIKA DEWI NIM : KERTAS KERJA PENGARUH DEMOGRAFI TERHADAP TOLERANSI RISIKO DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI (STUDI PADA PEGAWAI AKADEMIK FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UKSW SALATIGA) Oleh : ASTRI KARTIKA DEWI NIM : 212006064 KERTAS

Lebih terperinci

PROFIL KECERDASAN EMOSI ANAK YANG BERASAL DARI KELUARGA DENGAN STATUS EKONOMI MISKIN DI BARAK SOSIAL AMPERA SALATIGA

PROFIL KECERDASAN EMOSI ANAK YANG BERASAL DARI KELUARGA DENGAN STATUS EKONOMI MISKIN DI BARAK SOSIAL AMPERA SALATIGA PROFIL KECERDASAN EMOSI ANAK YANG BERASAL DARI Oleh: 802005089 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Program Studi: Psikologi, Fakultas: Psikologi Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE Course Review Horey TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SEJARAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 9 SALATIGA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PEMASANGAN TERAPI INTRAVENA DENGAN ANGKA KEJADIAN FLEBITIS DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PEMASANGAN TERAPI INTRAVENA DENGAN ANGKA KEJADIAN FLEBITIS DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM SEMARANG HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PEMASANGAN TERAPI INTRAVENA DENGAN ANGKA KEJADIAN FLEBITIS DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM SEMARANG SKRIPSI I Disusun Oleh : Narendra Aji Wicaksana 462007003

Lebih terperinci

PENGGUNAAN STRATEGI POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) UNTUK MEMPERBAIKI MISKONSEPSI FISIKA. Rina Ning Tyas 1, Sukisno 2, Mosik 3

PENGGUNAAN STRATEGI POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) UNTUK MEMPERBAIKI MISKONSEPSI FISIKA. Rina Ning Tyas 1, Sukisno 2, Mosik 3 PENGGUNAAN STRATEGI POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) UNTUK MEMPERBAIKI MISKONSEPSI FISIKA Rina Ning Tyas 1, Sukisno 2, Mosik 3 123 Pendidikan Fakultas MIPA, Universitas Negeri Semarang Kampus Sekaran, Semarang

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI HASIL ANALISIS MISKONSEPSI GERAK MENGGUNAKAN INSTRUMEN DIAGNOSTIK THREE TIER PADA SISWA SMP

IDENTIFIKASI HASIL ANALISIS MISKONSEPSI GERAK MENGGUNAKAN INSTRUMEN DIAGNOSTIK THREE TIER PADA SISWA SMP p-issn: 2087-9946 e-issn: 2477-1775 http://journal.unesa.ac.id/index.php/jpfa IDENTIFIKASI HASIL ANALISIS MISKONSEPSI GERAK MENGGUNAKAN INSTRUMEN DIAGNOSTIK THREE TIER PADA SISWA SMP IDENTIFICATION OF

Lebih terperinci

EVALUASI IMPLEMENTASI STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PENGELUARAN KAS PADA DIVISI PENDIDIKAN YAYASAN SION KERTAS KERJA

EVALUASI IMPLEMENTASI STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PENGELUARAN KAS PADA DIVISI PENDIDIKAN YAYASAN SION KERTAS KERJA EVALUASI IMPLEMENTASI STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PENGELUARAN KAS PADA DIVISI PENDIDIKAN YAYASAN SION Oleh : Livia Magdalita NIM : 232010072 KERTAS KERJA Diajukan Kepada Fakultas Ekonomika dan

Lebih terperinci

Oleh, FIKA WIDYA PRATAMA NIM : TUGAS AKHIR

Oleh, FIKA WIDYA PRATAMA NIM : TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI SAHAM PERUSAHAAN PENGHITUNG INDEKS LQ45 BERDASARKAN KOEFISIEN REGRESI LINIER BERGANDA YANG SIGNIFIKAN BESERTA PERINGKATNYA MENGGUNAKAN P/E RASIO Oleh, FIKA WIDYA PRATAMA NIM : 662008006 TUGAS

Lebih terperinci

ANALISIS TIPE-TIPE KESALAHAN OPERASI HITUNG MATRIKS PADA SISWA KELAS XII IPS DI SMA THERESIANA SALATIGA TAHUN AJARAN 2011/ 2012 SKRIPSI

ANALISIS TIPE-TIPE KESALAHAN OPERASI HITUNG MATRIKS PADA SISWA KELAS XII IPS DI SMA THERESIANA SALATIGA TAHUN AJARAN 2011/ 2012 SKRIPSI ANALISIS TIPE-TIPE KESALAHAN OPERASI HITUNG MATRIKS PADA SISWA KELAS XII IPS DI SMA THERESIANA SALATIGA TAHUN AJARAN 2011/ 2012 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

REMIDIASI MISKONSEPSI KINEMATIKA DENGAN UMPAN BALIK CEPAT MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER DAN DEMONSTRASI TESIS

REMIDIASI MISKONSEPSI KINEMATIKA DENGAN UMPAN BALIK CEPAT MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER DAN DEMONSTRASI TESIS REMIDIASI MISKONSEPSI KINEMATIKA DENGAN UMPAN BALIK CEPAT MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER DAN DEMONSTRASI (Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Sains dan Matematika UKSW Salatiga Peserta Kuliah Fisika Dasar

Lebih terperinci

PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN AKAN NUTRITION LABELING TERHADAP MINAT BELI KERTAS KERJA

PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN AKAN NUTRITION LABELING TERHADAP MINAT BELI KERTAS KERJA PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN AKAN NUTRITION LABELING TERHADAP MINAT BELI Oleh: ERLINDA CHRISTY PRASTICA AYU NIM : 212010052 KERTAS KERJA Diajukan Kepada Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Guna Memenuhi

Lebih terperinci

KEMAMPUAN PCK (PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE) CALON GURU BIOLOGI FKIP UMS DALAM MENYUSUN RPP TAHUN AJARAN 2015/2016

KEMAMPUAN PCK (PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE) CALON GURU BIOLOGI FKIP UMS DALAM MENYUSUN RPP TAHUN AJARAN 2015/2016 KEMAMPUAN PCK (PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE) CALON GURU BIOLOGI FKIP UMS DALAM MENYUSUN RPP TAHUN AJARAN 2015/2016 Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TLOGO PLANTATION RESORT LAPORAN MAGANG FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TLOGO PLANTATION RESORT LAPORAN MAGANG FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : AKUNTANSI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TLOGO PLANTATION RESORT Oleh : LEONARDUS YOSI PRATAMA WIJAYA NIM : 232007197 LAPORAN MAGANG Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan-persyaratan

Lebih terperinci