BPS PROVINSI JAWA TIMUR. Bulan Desember 2011 Jawa Timur mengalami Inflasi sebesar 0,57 persen

Transkripsi

1 BPS PROVINSI JAWA TIMUR 01/01/5/Th.X, 2 Januari 2012 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JAWA TIMUR BULAN DESEMBER 2011 Bulan Desember 2011 Jawa Timur mengalami sebesar 0,57 persen Pada bulan Desember 2011 Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,57 Dari 10 kota IHK di Jawa Timur, semua kota mengalami inflasi. tertinggi terjadi di Sumenep sebesar 1,19 persen, diikuti oleh Kediri dan Malang masing-masing sebesar 0,67 persen, Tuban sebesar 0,66 persen, Surabaya sebesar 0,59 persen, Tulungagung dan Jember masing-masing sebesar 0,54 persen, Madiun sebesar 0,52 persen, Probolinggo sebesar 0,40 persen, dan terendah di Banyuwangi sebesar 0,26 Jawa Timur bulan Desember 2011 terjadi karena sebagian besar kelompok pengeluaran mengalami kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 1,92 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, bahan bakar sebesar 0,26 persen, kelompok transpor-komunikasi-jasa/keuangan dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau masing-masing sebesar 0,2 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,20 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,01 Sementara itu kelompok sandang mengalami deflasi sebesar 0,0 Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi adalah tomat sayur, cabe rawit, beras, telur ayam ras, daging ayam ras, cabe merah, ikan mujair, daging sapi, rokok kretek filter, dan kepiting/rajungan. Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi adalah emas perhiasan, bawang merah, apel, ketimun, kacang panjang, melon, pisang, buncis, jeruk dan bensin. Dari ibukota provinsi di Pulau Jawa, semua kota mengalami inflasi. tertinggi terjadi di Bandung sebesar 0,84 persen, diikuti Surabaya sebesar 0,59 persen, Jakarta sebesar 0,49 persen, Yogyakarta sebesar 0,48 persen, Semarang sebesar 0,8 persen dan terendah di Serang sebesar 0,2 Dari 66 kota IHK nasional dan kota IHK Jawa Timur semua mengalami inflasi, 5 kota yang mengalami inflasi tertinggi terjadi di Kupang sebesar 2,19 persen, dikuti oleh Sibolga sebesar 1,82 persen, Mataram sebesar 1,71 persen, Ternate sebesar 1,61 persen dan Tarakan sebesar 1,5 persen, sedangkan 5 kota yang mengalami inflasi terendah adalah Tanjung Pinang sebesar 0,02 persen, diikuti oleh Mamuju sebesar 0,0 persen, Watampone dan Bengkulu masing-masing sebesar 0,04 persen, dan Tegal sebesar 0,06 Laju inflasi tahun kalender (Januari-Desember) 2011 Jawa Timur mencapai 4,09 Dari 10 kota IHK di Jawa Timur, laju tahun kalender 2011 tertinggi terjadi di Surabaya sebesar 4,72 persen diikuti oleh Sumenep sebesar 4,18 persen, Tuban sebesar 4,16 persen, Malang sebesar 4,05 persen, Probolinggo sebesar,78 persen, Kediri sebesar,62 persen, Tulungagung sebesar,60 persen, Madiun sebesar,49 persen, Banyuwangi sebesar,01 dan terendah terjadi di Jember sebesar 2,4 Sepuluh komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya inflasi sepanjang tahun 2011 adalah beras, emas perhiasan, rokok kretek filter, biaya SLTA, daging ayam ras, sepeda motor, sewa rumah, akademi perguruan tinggi, upah pembantu RT, dan rokok kretek. Sepuluh komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya deflasi sepanjang tahun 2011 adalah cabe rawit, bawang putih, bawang merah, cabe merah, gula pasir, apel, terong panjang, telepon seluler, daun bawang dan cumi-cumi. Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur 01/01/5/Th. X, 2 Januari

2 0,49 1. Jawa Timur Penghitungan inflasi Jawa Timur didasarkan pada hasil pemantauan/pendataan harga barang dan jasa yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada pasar tradisional dan pasar modern di wilayah Surabaya, Malang, Kediri, Jember, Sumenep, Probolinggo, Madiun, Tulungagung, Banyuwangi dan Tuban. Dari hasil pendataan tersebut diperoleh bahwa pada bulan Desember 2011 Jawa Timur mengalami inflasi 0,57 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 129,24 pada bulan Nopember ,87 0,16 0,19 0,1-0,0 Jan Peb -0,21 Gambar 1. Bulanan Jawa Timur Tahun ,44 Mar Apr Mei 0,7 0,92 0,0 Juni Juli 1,8 0,54 0,62 0,82 0,9 Agt Sept 0,44 0,46 0,02 1, ,47 0,49 0,51 0,57-0,29-0,16 Okt Nop Des menjadi 129,98 pada bulan Desember bulan Desember 2011 ini lebih tinggi jika dibandingkan kondisi pada bulan yang sama tahun 2008 dan 2009 yang masing-masing mengalami deflasi 0,29 persen dan inflasi 0,49 persen dan lebih rendah bila dibandingkan dengan tahun 2007 dan 2010 yang masing-masing mengalami inflasi sebesar 0,98 persen dan 1,02 bulan Desember 2011 ini dipicu oleh sebagian besar kelompok pengeluaran barang/jasa mengalami kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 1,92 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, bahan bakar sebesar 0,26 persen, kelompok transporkomunikasi-jasa/keuangan dan makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau masing-masing sebesar 0,2 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,20 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,01 Sementara itu kelompok sandang mengalami deflasi sebesar 0,0 diduga akan terus berlanjut sampai dengan bulan Januari Tingginya inflasi di kelompok bahan makanan pada bulan Desember ini utamanya terjadi pada sub kelompok sayur-sayuran, sub kelompok bumbu-bumbuan, sub kelompok ikan segar, sub kelompok telur, sus dan hasil-hasilnya, sub kelompok daging dan hasilnya serta sub kelompok ikan diawetkan. Naiknya harga tomat sayur, cabe rawit dan beras ini merupakan gejala musiman akibat tingginya curah hujan di bulan Desember. Kondisi ini Komoditas penting dari kelompok bahan makanan yang mengalami kenaikan harga adalah telur ayam ras, daging ayam ras, cabe merah, ikan mujair, dan kepiting/rajungan. Meningkatnya harga telur ayam ras dan daging ayam ras diduga akibat tingginya permintaan di akhir tahun ini seiring dengan tibanya natal dan tahun baru. Dorongan kearah inflasi menjadi semakin besar akibat naiknya harga rokok kretek filter seiring dengan kebijakan pemerintah menaikan bea cukai rokok pada tahun Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi adalah emas perhiasan, bawang merah, apel, ketimun, kacang panjang, melon, pisang, buncis, jeruk dan bensin. 2 Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur 01/01/5/Th.X, 2 Januari 2012

3 Sampai dengan akhir tahun 2011, secara kumulatif Jawa Timur mengalami inflasi 4,09 kumulatif Jawa Timur tahun 2011 lebih rendah apabila dibandingkan tahun 2007, 2008, 2010 pada periode yang sama masing sebesar sebesar 6,48 persen, 9,66 persen, 6,96 Namun demikian, dibandingkan inflasi kumulatif tahun 2009 sebesar,62 persen, kondisi tahun 2011 ini terlihat masih lebih tinggi. Gambar 2. Jawa Timur Tahun Sepanjang tahun 2011 Jawa Timur mengalami sembilan kali inflasi dan tiga kali deflasi. tertinggi terjadi pada bulan Agustus sebesar 0,9 persen dan terendah bulan Mei sebesar 0,0 persen, sedangkan deflasi tertinggi terjadi pada bulan April sebesar 0,44 persen dan deflasi terendah bulan Maret sebesar 0,0 yang cukup tinggi juga terjadi pada bulan Januari dan Juli. Gambar. Jawa Timur 0,9 0,87 0,54 0,62 0,44 0,15 0,0 0,51 0,57-0,0-0,16 Jan Peb Mar -0,44 Apr Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nop Des Tingginya inflasi di bulan Januari disebabkan naiknya harga cabe rawit, sepeda motor, minyak goreng, bawang merah, pindang asin, nangka muda, cabe merah, tongkol pindang, sewa rumah dan jagung muda. Sebaliknya, rendahnya inflasi bulan Mei disebabkan turunnya harga komoditas kelompok bahan makanan seperti cabe rawit, cabe merah, gula pasir, tahu mentah, nangka muda, mujair, jeruk, ketimun, kentang dan pisang. Deflasi tertinggi bulan April disebabkan karena turunnya harga beberapa komoditas penting seperti cabe rawit, bawang merah, telur ayam ras, daging ayam ras, cabe merah, beras, minyak goreng, gula pasir, bandeng dan nangka muda. Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur 01/01/5/Th. X, 2 Januari 2012

4 Pada tahun 2011 tercatat beberapa kebijakan pemerintah yang memicu tingginya inflasi. Setelah Pemerintah menaikkan bea cukai rokok yang diberlakukan pada awal tahun 2011 dan pengusaha menaikkan harga rokok selama tahun 2011 secara perlahan sehingga secara komulatif inflasi rokok cukup tinggi. juga semakin terdorong dengan adanya pengaruh krisis perekonomian Negara Eropa dan Amerika yang ditandai dengan naiknya harga emas dunia karena banyak para investor cenderung menanamkan investasi kepada emas daripada surat berharga. kenaikan tarif cukai rokok. Walaupun direncanakan baru diberlakukan pada awal tahun 2011, kenaikan tarif cukai rokok ini sudah disikapi pengusaha sejak tahun 2011 dengan menaikkan harga rokok secara perlahan. Dari tujuh kelompok pengeluaran, kelompok sandang sepanjang tahun 2011 mencatat inflasi tertinggi sebesar 9,12 Pada tahun 2006, 2007, 2008 dan 2010 inflasi tertinggi terjadi pada kelompok bahan makanan, sedangkan pada tahun 2009 inflasi tertinggi terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau. Gambar Kelompok Pengeluaran Jawa Timur Tahun Umum Bhn Mak. Mak. Jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transport Dari kumulatif inflasi Jawa Timur tahun 2011 sebesar 4,09 persen, kelompok yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah kelompok bahan makanan sebesar 0,87 persen, dikuti oleh kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,8 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,69 persen, kelompok sandang sebesar 0,6 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar Gambar 5. dan Kelompok Pengeluaran Tahun Umum Bhn Mak. Mak. Jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor 0,5 persen, kelompok transpor- komunikasi jasa / keuangan sebesar 0,7 persen dan terendah kelompok kesehatan sebesar 0,18 4 Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur 01/01/5/Th.X, 2 Januari 2012

5 Dilihat dari komoditinya, sepuluh penyumbang terbesar terhadap inflasi Jawa Timur pada Tabel 1, terlihat, bahwa tingginya inflasi tahun 2007 sangat dipengaruhi oleh naiknya harga beras dan daging ayam ras. Namun demikian, peranan beras dan daging ayam ras tidak terlihat menonjol di tahun 2008 tetapi kembali berperan terhadap inflasi Jawa Timur tahun 2009, 2010 dan Sementara itu, dalam kurun waktu lima tahun terakhir komoditas emas perhiasan selalu memegang peranan penting terhadap inflasi Jawa Timur. Naiknya harga emas dunia seiring dengan melemahnya nilai tukar, krisis Negara Eropa dan Amerika serta berpindahnya pola investasi ke emas murni mengakibatkan tekanan terhadap inflasi menjadi semakin besar. Secara khusus, sumbangan tertinggi terhadap inflasi Jawa Timur tahun 2011 disebabkan naiknya harga beras yang cukup tajam disamping naiknya harga emas perhiasan, biaya daging ayam ras, biaya pendidikan di SLTA, rokok kretek filter, rokok kretek, biaya akademi perguruan tinggi, sepeda motor, sewa rumah dan upah pembantu rumah tangga. Komoditas Tabel Komoditas Pendorong Utama Jawa Timur Tahun (%) Beras 6,9229 0, ,7566 0, ,790 1, ,489 0, Kontrak Rumah 6,589 0, ,8856 0, Rokok Kretek Filter 7,4195 0, ,81 0,118 8,660 0, ,0978 0, Daging Ayam Ras 15,5474 0, ,846 0,187 5 Biaya SLTA ,5411 0, ,2086 0, ,040 0, Sepeda Motor ,1119 0,120 7 Biaya Akademi/PT 9,8210 0, ,778 0, ,970 0,111 8 Gula pasir ,581 0, Emas Perhiasan 0,5220 0,026 22,095 0,71 15,4618 0, ,8924 0,61 18,276 0, Mie ,8475 0, Minyak Goreng 50,7610 0, ,4424 0, Bawang Merah 19,245 0, ,7592 0, Kelapa 79,4551 0, Telur Ayam Ras 20,2481 0,150 0,1216 0, Bensin ,2975 0, Bahan Bakar RT ,1894 0, Tempe ,2886 0, Tahu Mentah ,996 0, Angkutan dlm Kota ,4197 0, Daging Sapi - - 2,457 0, Semen ,2859 0, Mobil ,7472 0, Bawang Putih ,7789 0,218 46,8516 0, Cabe Rawit ,7866 0, ,01 0, Jasa STNK ,5089 0, Tarif Listrik ,816 0, Sewa Rumah ,9242 0, Upah Pembantu RT ,948 0, Rokok Kretek ,28 0,100 Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur 01/01/5/Th. X, 2 Januari

6 URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN Bahan Makanan Kelompok ini pada bulan Desember 2011 mengalami inflasi 1,9214 Dari 11 sub kelompok dalam kelompok ini, 10 sub kelompok mengalami inflasi dan 1 sub kelompok deflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok sayursayuran sebesar 7,551 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,0178 Deflasi terjadi pada sub kelompok kacang-kacangan sebesar 0,069 Tabel 2. dan Kelompok Bahan Makanan Minuman, Rokok dan Tembakau BAHAN MAKANAN 1,9214 0, Padi-2an, umbi-2an & hsl-nya 0,754 0, Daging dan hasilnya 1,8887 0,0554 Ikan Segar 2,8740 0, Ikan Diawetkan 1,7105 0, Telur, Susu dan hasilnya 2,2820 0,051 6 Sayur-sayuran 7,551 0,141 7 kacang-kacangan -0,069-0, Buah-buahan 0,1148 0,001 Kelompok ini di bulan Desember 9 Bumbu-bumbuan 4,8255 0,0785 memberikan sumbangan 0,4470 persen terhadap 10 Lemak dan Minyak 0,1289 0, Bahan makanan lainnya 0,0178 0,0001 inflasi. Dari 11 sub kelompok dalam kelompok ini, sumbangan terbesar diberikan oleh sub kelompok sayur-sayuran sebesar 0,141 persen dan sumbangan terkecil dari sub kelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,0001 Tabel. dan Kelompok Bahan Makanan Minuman, Rokok dan Tembakau BAHAN MAKANAN,749 0, Padi-2an, umbi-2an & hsl-nya 1,6686 0,805 2 Daging dan hasilnya 8,7058 0,2472 Ikan Segar 8,1622 0,165 4 Ikan Diawetkan 10,6089 0, Telur, Susu dan hasilnya 4,9877 0,1164 mengalami inflasi,749 Dari 12 sub kelompok dalam kelompok ini, 11 sub kelompok mengalami inflasi dan 1 sub kelompok mengalami deflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya sebesar 1,6686 persen, disusul sub kelompok ikan diawetkan dengan inflasi sebesar 10, Sayur-sayuran 6,5794 0, kacang-kacangan,0725 0,0610 memberikan sumbangan 0,8668 persen terhadap 8 Buah-buahan 1,4765 0,057 9 Bumbu-bumbuan -2,9-0,8557 inflasi. Dari 12 sub kelompok dalam kelompok ini, 10 Lemak dan Minyak 5,7 0, sub kelompok memberikan sumbangan positif 11 Bahan makanan lainnya 4,5521 0,0094 terhadap inflasi dan 1 sub kelompok memberikan sumbangan negatif. tertinggi diberikan oleh sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilhasilnya sebesar 0,805 persen diikuti oleh sub kelompok daging dan hasilnya sebesar 0,2472 Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok ini pada bulan Desember 2011 mengalami inflasi 0,2268 Dari sub kelompok dalam kelompok ini, semua mengalami inflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok tembakau dan minuman beralkhohol sebesar 0,6702 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok minuman tidak beralkhohol sebesar 0,0591 Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0,2268 0,040 1 Makanan jadi 0,1468 0,015 2 Minuman tidak beralkohol 0,0591 0,0021 Tembakau dan minuman beralkohol Tabel 4. dan Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0,6702 0,020 6 Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur 01/01/5/Th.X, 2 Januari 2012

7 Kelompok ini pada bulan Desember 2011 memberikan sumbangan terhadap inflasi sebesar 0,040 terbesar diberikan oleh sub kelompok tembakau dan minuman beralkhohol sebesar 0,020 persen, sedangkan sumbangan terkecil diberikan oleh sub kelompok minuman tidak beralhohol sebesar 0,0021 Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 4,6905 0,82 1 Makanan jadi 4,281 0, Minuman tidak beralkohol 0,2200 0,0078 Tembakau dan minuman beralkohol Tabel 5. dan Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 10,8265 0,56 mengalami inflasi 4,6905 Dari sub kelompok dalam kelompok ini, semua sub kelompok mengalami inflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok tembakau dan minuman berakhohol sebesar 10,8265 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok minuman tidak berakhohol sebesar 0,2200 memberikan sumbangan 0,82 persen terhadap inflasi. terbesar diberikan oleh sub kelompok makanan jadi sebesar 0,4682 persen dan sumbangan terkecil diberikan oleh sub kelompok minuman tidak beralkohol sebesar 0,0078 Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Kelompok ini pada bulan Desember 2011 mengalami inflasi 0,2607 Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, semua mengalami inflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok penyelenggaraan rumahtangga sebesar 0,5487 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 0,0174 Tabel 6. dan Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 0,2607 0, Biaya tempat tinggal 0,617 0,058 2 Bahan bakar, penerangan dan air 0,0174 0,0007 Perlengkapan rumahtangga 0,1852 0,00 4 Penyelenggaraan rumahtangga 0,5487 0,0174 Kelompok ini pada bulan Desember 2011 memberikan sumbangan positif 0,0572 persen terhadap inflasi. terbesar diberikan oleh sub kelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,058 persen dan sumbangan terkecil diberikan oleh sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar hampir 0,0007 Tabel 7. dan Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar,2274 0, Biaya tempat tinggal 4,668 0,461 2 Bahan bakar, penerangan dan air 0,2504 0,0166 Perlengkapan rumahtangga 2,2229 0,046 4 Penyelenggaraan rumahtangga 5,5670 0,1707 mengalami inflasi,2274 Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, semua sub kelompok mengalami inflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok penyelenggaraan rumahtangga sebesar 5,5670 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 0,2504 memberikan sumbangan 0,6940 persen terhadap inflasi. terbesar diberikan oleh sub kelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,461 persen dan sumbangan terkecil diberikan oleh sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 0,0166 Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur 01/01/5/Th. X, 2 Januari

8 Sandang Kelompok ini pada bulan Desember 2011 mengalami deflasi 0,2968 Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, 2 sub kelompok mengalami inflasi dan 2 sub kelompok mengalami negatif. Deflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 0,9840 Kelompok ini pada bulan Desember 2011 memberikan sumbangan negatif 0,024 persen terhadap inflasi. Penghambat inflasi terbesar diberikan oleh sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 0,0276 persen dan penghambat inflasi terkecil diberikan oleh sub kelompok sandang wanita sebesar 0,000 Sandang 9,1226 0,625 1 Sandang laki-laki 8,2458 0, Sandang wanita,2165 0,0514 Sandang anak-anak,8177 0,040 4 Barang pribadi dan sandang lainnya Tabel 9. dan Kelompok Sandang 15,6986 0,4125 Sandang -0,2968-0,024 1 Sandang laki-laki 0,2785 0, Sandang wanita -0,021-0,000 Sandang anak-anak 0,0068 0, Barang pribadi dan sandang lainnya Tabel 8. dan Kelompok Sandang -0,9840-0,0276 mengalami inflasi 9,1226 Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, semua sub kelompok mengalami inflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 15,6986 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok sandang wanita sebesar,2165 memberikan sumbangan 0,625 persen terhadap inflasi. terbesar diberikan oleh sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 0,4125. Kesehatan Kelompok ini pada bulan Desember 2011 mengalami inflasi 0,1974 Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, semua sub kelompok mengalami inflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok jasa perawatan jasmani sebesar 0,780 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok jasa kesehatan sebesar 0,0125 Kelompok ini pada bulan Desember 2011 memberikan sumbangan 0,0090 persen terhadap inflasi. terbesar diberikan oleh sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,0071 Kesehatan,9106 0,182 1 Jasa Kesehatan 1,4250 0, Obat-obatan 2,248 0, Tabel 11. dan Kelompok Kesehatan Jasa Perawatan jasmani Perawatan jasmani dan kosmetika 2,5690 0,0099 7,0676 0,100 Kesehatan 0,1974 0, Jasa Kesehatan 0,0125 0, Obat-obatan 0,06 0,000 4 Tabel 10. dan Kelompok Kesehatan Jasa Perawatan jasmani Perawatan jasmani dan kosmetika 0,601 0,0015 0,780 0,0071 mengalami inflasi,9106 Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, semua mengalami inflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 7,0676 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok kesehatan sebesar 1, Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur 01/01/5/Th.X, 2 Januari 2012

9 memberikan sumbangan 0,182 persen terhadap inflasi. terbesar diberikan oleh sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,100 persen dan sumbangan terkecil diberikan oleh sub kelompok jasa perawatan jasmani sebesar 0,0099 Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Kelompok ini pada bulan Desember 2011 mengalami inflasi 0,0116 Dari 5 sub kelompok dalam kelompok ini, sub kelompok mengalami inflasi dan 2 sub kelompok tidak mengalami perubahan. tertinggi terjadi pada sub kelompok olahraga sebesar 0,4 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok jasa pendidikan sebesar 0,009 Pendidikan, Rekreasi & OR 0,0116 0, Jasa Pendidikan 0,009 0, Kursus2 / Pelatihan -0,0024 0,0000 Tabel 12. dan Kelompok Pendidikan Rekreasi & Olah Raga Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 0,069 0, Rekreasi -0,0240-0, Olah raga 0,4 0,000 Kelompok ini di bulan Desember 2011 memberikan sumbangan 0,0010 persen terhadap inflasi. terbesar diberikan oleh sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan masing-masing sebesar 0,0011 terkecil diberikan oleh sub kelompok kursus-kursus/pelatihan sebesar 0,0000 Pendidikan, Rekreasi & OR 6,021 0, Jasa Pendidikan 9,195 0, Kursus2 / Pelatihan,7596 0,0192 Tabel 1. dan Kelompok Pendidikan Rekreasi & Olah Raga Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 4,422 0, Rekreasi 2,0680 0,0402 mengalami inflasi 6,021 Dari 5 sub kelompok dalam kelompok ini, semua sub kelompok mengalami inflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok jasa pendidikan sebesar 9,195 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok olah raga sebesar 1, Olah raga 1,5500 0,0024 memberikan sumbangan 0,5287 persen terhadap inflasi. terbesar diberikan oleh sub kelompok jasa pendidikan sebesar 0,4157 persen dan sumbangan terkecil diberikan oleh sub kelompok olahraga sebesar 0,0024 Transport, Komunikasi dan Jasa Keuangan Kelompok ini pada bulan Desember 2011 mengalami inflasi 0,202 Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, sub kelompok mengalami inflasi dan 1 sub kelompok mengalami deflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok transpor sebesar 0,041 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok jasa keuangan sebesar 0,0017 Tabel 14. dan Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan 0,202 0,098 1 Transpor 0,041 0,047 2 Komunikasi Dan Pengiriman -0,0284-0,0009 Sarana dan Penunjang Transpor 0,2876 0, Jasa Keuangan 0,0017 0,0000 Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur 01/01/5/Th. X, 2 Januari

10 Kelompok ini di bulan Desember 2011 memberikan sumbangan 0,098 persen terhadap inflasi. positif tertinggi diberikan oleh sub kelompok transpor sebesar 0,047 persen dan sumbangan positif terendah diberikan pada sub kelompok jasa keuangan sebesar 0,0000 Tabel 15. dan Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan pengiriman sebesar 0,656 Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan 2,0668 0,654 1 Transpor 2,9782 0,71 2 Komunikasi Dan Pengiriman -0,656-0,0128 Sarana dan Penunjang Transpor 1,8706 0, Jasa Keuangan 0,0281 0,0001 mengalami inflasi 2,0668 Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, sub kelompok mengalami inflasi dan 1 sub kelompok mengalami deflasi. tertinggi terjadi pada sub kelompok transpor sebesar 2,9782 persen dan terendah terjadi pada sub kelompok jasa keuangan sebesar 0,0281 Sementara deflasi terjadi pada sub kelompok komunikasi dan memberikan sumbangan positif 0,654 persen terhadap inflasi. positif tertinggi terjadi pada sub kelompok transpor sebesar 0,71 persen dan sumbangan positif terendah terjadi pada sub kelompok jasa keuangan sebesar 0, Inflai 10 Kota di Jawa Timur Jatim Sby Madiun Prob. Malang Kediri Sumenep Tuban Bwi. Jbr. T.Agung Gambar 6, 10 Kota IHK Jawa Timur Bulan Desember ,26 0,4 0,57 0,59 0,52 0,54 0,54 0,67 0,67 0,66 1,19 Dari 10 kota IHK di Jawa Timur, pada bulan Desember 2011 ini, tercatat semua kota mengalami inflasi. tertinggi terjadi di Sumenep sebesar 1,19 persen dan terendah di Banyuwangi sebesar 0,26 Secara umum, terjadinya inflasi di seluruh kota pada bulan ini sangat dipengaruhi oleh komoditas-komoditas pada kelompok bahan makanan dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan, terutama pada komoditas sayur-sayuran dan komoditas saran dan penunjang transpor. Tingginya inflasi Sumenep pada bulan Desember 2011 dibanding kota-kota lainnya, sangat dipengaruhi oleh naiknya komoditas sayur-sayuran, seperti komoditas tomat sayur mencapai 294,16 persen dan komoditas ketimun mencapai 116,02 Untuk inflasi terendah terjadi pada Sumenep, yang disebabkan turunnya harga emas perhiasan mencapai 2,21 persen, komoditas sayur-sayuran seperti buncis dan tomat buah. serta turunnya Dilihat dari inflasi kumulatifnya, sampai dengan bulan Desember 2011, kumulatif inflasi tertinggi terjadi di Surabaya sebesar 4,72 persen, sedangkan kumulatif inflasi terendah terjadi di Jember sebesar 2,4 Dibandingkan dengan inflasi Jawa Timur, hanya Tuban, Sumenep dan Surabaya yang inflasinya lebih tinggi dari inflasi Jawa Timur sebagaimana terlihat pada Gambar Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur 01/01/5/Th.X, 2 Januari 2012

11 ,60 2,4,01 Gambar 7. Kumulatif 10 Kota dan Jawa Timur (Januari - Desember 2011) 4,16 4,18,62 4,05,78,48 4,72 4,09 T.Agung Jbr. Bwi. Tbn. Smnp. Kdr. Mlg. Prob. Mdn. Sby. Jatim. 6 Ibukota Provinsi di Pulau Jawa Dari 6 ibukota provinsi di pulau Jawa, semua kota mengalami. tertinggi terjadi di Bandung sebesar 0,84 persen, disusul Surabaya 0,59 persen, Jakarta 0,49 persen, Yogyakarta 0,48 persen, Semarang 0,8 persen dan inflasi terendah terjadi di Serang 0,2 persen sebagaimana terlihat pada Gambar 8. 0,49 Gambar 8. ibukota provinsi di Pulau Jawa dan Jawa Timur Bulan Desember ,2 0,84 0,8 0,48 0,59 0,57 Jakarta Serang Bandung Semarang Yogyakarta Surabaya Jawa Timur,97 Gambar 9. Kumulatif ibukota provinsi di Pulau Jawa dan Jawa Timur Bulan Januari - Desember ,72 2,78 2,75 2,87,88 Jakarta Serang Bandung Semarang Yogyakarta Surabaya Jawa Timur 4,09 Sampai dengan bulan Desember 2011 ini, kumulatif inflasi 6 ibukota provinsi di pulau Jawa, tertinggi terjadi di Surabaya sebesar 4,72 persen, disusul Jakarta sebesar,97 persen, Yogyakarta sebesar,88 persen, Semarang sebesar 2,87 persen, Serang sebesar 2,78 persen, dan terendah di Bandung sebesar 2,75 persen sebagaimana terlihat pada Gambar 9. Terlihat pula pada Gambar tersebut, kumulatif inflasi Jawa Timur lebih tinggi dibandingkan kumulatif inflasi Jakarta, Serang, Bandung, Semarang, Yogyakarta dan Surabaya. Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur 01/01/5/Th. X, 2 Januari