Pengaruh Dana Perimbangan dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi Kasus di Pemerintahan Kota Tasikmalaya )

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengaruh Dana Perimbangan dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi Kasus di Pemerintahan Kota Tasikmalaya )"

Transkripsi

1 Pengaruh Dana Perimbangan dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Kinerja Keuangan ( Studi Kasus di Pemerintahan Kota Tasikmalaya ) Krisna Dwipayana Hamara Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Pengaruh dana perimbangan secara parsial terhadap kinerja keuangan di Pemerintah Kota Tasikmalaya, (2) Pengaruh pendapatan asli daerah secara parsial terhadap kinerja keuangan di Pemerintah Kota Tasikmalaya, (3) Pengaruh dana perimbangan dan pendapatan asli daerah secara simultan terhadap kinerja keuangan di Pemerintah Kota Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan mengunakan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dalam hal ini Dinas Pendapatan di Kota Tasikmalaya dan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari peneltian kepustakaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) Dana Perimbangan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan di Pemerintah Kota Tasikmalaya (2) Pendapatan Asli Daerah berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan daerah di Pemerintah Kota Tasikmalaya (3) Dana Perimbangan dan pendapatan asli daerah secara simultan pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan di pemerintah Kota Tasikmalaya. Kata kunci: Dana Perimbangan, Pendapatan Asli Daerah, Kinerja Keuangan PENDAHULUAN Dalam upaya mendukung pelaksanaan pembangunan nasional, pemerintah memberikan kesempatan untuk menyelenggarakan otonomi daerah dengan mengeluarkan UU No.12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang memberikan hak dan kewajiban kepada Pemerintah Daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundangundangan. Kota Tasikmalaya merupakan salah satu kota yang telah menerapkan otonomi daerah dengan landasan Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 dan prinsip-prinsip pemberian Otonomi Daerah dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 yaitu Penyelengaraan Otonomi 1 Daerah yang kemudian digantikan oleh Undang- Undang Otonomi Daerah No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan daerah telah ditetapkan pada Peraturan Pemerintah Pasal 4 No.105 Tahun 2000 yang menegaskan bahwa pengelolaan keuangan daerah harus dilakukan secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, efisien, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan atas keadilan dan kepatuhan. Apabila pengelolaan keuangan daerah dilakukan dengan baik sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan, maka tentunya akan meningkatkan kinerja pemerintah daerah itu sendiri. Namun pada kenyataannya, berdasarkan hasil laporan keuangan Kota Tasikmalaya bahwa kinerja pengelolaan keuangan daerah Kota

2 Tasikmalaya masih kurang baik, sebagaimana yang dirilis oleh Menteri Dalam Negeri, mencerminkan lemahnya aparatur pemerintahan Kota Tasikmalaya dalam mekanisme pengelolaan keuangan daerah. Cerminan lemahnya keuangan daerah juga menjadi indikator besarnya potensi terjadinya korupsi dalam proses pengelolaannya. Tidak hanya pengelolaan keuangan yang kurang baik, hingga saat ini Pemerintah Kota Tasikmalaya belum pernah mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI dalam aspek pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan daerah, tentunya hal ini mencerminkan bahwa sistem manajamen pengelolaan keuangan Kota Tasikmalaya masih kurang baik. Berdasarkan temuan bukti-bukti tersebut, jelas terlihat bahwa kinerja keuangan pemerintah daerah masih kurang baik. Salah satu instrumen untuk menilai kinerja Pemerintah Daerah dalam mengelola keuangan daerah adalah dengan melakukan analisa rasio keuangan terhadap APBD yang telah ditetapkan dan disahkan. Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan tulang punggung pembiayaan daerah. Karena itu, kemampuan suatu daerah menggali PAD akan mempengaruhi perkembangan dan pembangunan daerah tersebut. Di samping itu semakin besar kontribusi PAD terhadap APBD, maka akan semakin kecil pula ketergantungan terhadap bantuan pemerintah pusat. Sumber keuangan yang berasal dari PAD lebih penting dibanding dengan sumber yang berasal dari luar PAD. Hal ini karena PAD dapat dipergunakan sesuai dengan kehendak dan inisiatif pemerintah daerah demi kelancaran penyelenggaraan urusan daerahnya. Selain PAD, Dana Perimbangan juga merupakan salah satu sumber penerimaan daerah yang memiliki kontribusi besar terhadap sturktur APBD. Dalam UU No.33 Tahun 2004 disebutkan Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah untuk mendanai 2 kebutuhan Daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi. Perimbangan keuangan antara Pemerintah dan Pemerintahan Daerah adalah suatu sistem pembagian keuangan yang adil, proporsional, demokratis, transparan, dan efisien dalam rangka pendanaan penyelenggaraan Desentralisasi, dengan memper-timbangkan potensi, kondisi, dan kebutuhan daerah, serta besaran pendanaan penyelenggaraan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan. PAD dan Dana Perimbangan memiliki peranan yang besar sebagai sumber pembiayaan pembangunan dan pada akhirnya mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah. Penurunan kegiatan ekonomi diberbagai daerah juga menyebabkan penurunan PAD daerah sehingga menghambat pelaksanaan kegiatan pemerintah, pembangunan, dan pelayanan masyarakat oleh pemerintah daerah secara otonom. Begitu juga sebaliknya peningkatan kegiatan ekonomi diberbagai daerah akan meningkatkan PAD daerah sehingga pelaksanaan kegiatan pemerintah, pembangunan, dan pelayanan masyarakat oleh pemerintah tidak terhambat. Tinjauan Pustaka Pemerintah daerah pada saat ini sudah banyak yang berfikir dan bertindak untuk menyisihkan dananya tidak hanya untuk operasional semata tetapi juga untuk mulai menginvestasikan sejumlah dana guna kepentingan yang lebih jauh ke depannya. Berdasarkan Perda Kota Tasikmalaya Nomor 17 tahun 2008 tentang investasi adalah Setiap usaha dalam menyertakan modal daerah pada suatu usaha bersama dengan pihak lain untuk memperoleh manfaat ekonomis seperti bunga, deviden, royalty, manfaat sosial dan/atau manfaat lainnya dalam rangka pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat. Menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004, dana perimbangan adalah dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Dana perimbangan bertujuan

3 mengurangi kesenjangan fiskal antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, dan antar pemerintah daerah pengembangan ekonomi lokal. Abdul Halim (2002 : 64) mengatakan pendapatan asli daerah merupakan semua penerimaan daerah yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 58 tahun 2005 Kinerja keuangan pemerintah daerah adalah tingkat pencapaian dari suatu hasil kerja di bidang keuangan daerah yang meliputi penerimaan dan belanja daerah dengan menggunakan sistem keuangan yang ditetapkan melalui suatu kebijakan atau ketentuan perundang- undangan selama satu periode anggaran. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan di Pemerintah Kota Tasikmalaya, Dinas Pendapatan Asli Daerah Kota Tasikmalaya dengan objek penelitiannya adalah Pengaruh Dana Perimbangan dan Pendapatan Asli Daerah terhadap Kinerja Keuangan. Visi dan Misi Kota Tasikmalaya Visi Kota Tasikmalaya adalah dengan berlandaskan Iman dan Taqwa, Kota Tasikmalaya menjadi pusat perdagangan dan industri termaju di Priangan Timur tahun Misi Kota Tasikmalaya adalah tugas yang diemban Pemerintah Kota Tasikmalaya meliputi : 1) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang beriman dan bertaqwa. 2) Meningkatkan kesadaran hukum dan menegakkan supremasi hukum. 3) Menumbuhkan kekuatan ekonomi kota. 4) Mengembangkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kota. 5) Mengelola Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup secara berkelanjutan. 6) Mengoptimalkan dan membangun sarana dan prasarana kota. Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 2 Tahun 2003 Tentang Rencana Strategis Kota Tasikmalaya Tahun Teknik Analisis Data 1) Analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Linear Berganda analisis deskriptif yaitu menganalisis masalah dengan cara mendeskripsikannya melalui tabel, dengan menggunakan software SPSS dan analisis kuantitatif. Pengujian Hipotesis Hipotesis yang digunakan adalah: 1) Secara Parsial H 01 : ρ = 0 Dana Perimbangan secara parsial tidak mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Keuangan. H a1 : ρ 0 Dana Perimbangan secara parsial mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Keuangan. H 02 : ρ = 0 Pendapatan Asli Daerah secara parsial tidak mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Keuangan. H a2 : ρ 0 Pendapatan Asli Daerah secara parsial mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Keuangan. 2) Secara Simultan H 03 : ρ = 0 Dana Perimbangan dan Pendapatan Asli Daerah secara simultan tidak mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Keuangan. H a3 : ρ 0 Dana Perimbangan dan Pendapatan Asli Daerah secara simultan mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Keuangan. 1. Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 95% ( = 0,05) yang merupakan tingkat 3

4 signifikansi. Dimana metode pengujian yang digunakan adalah pengujian dua arah. 2. Uji signifikansi a. Secara simultan menggunakan uji F b. Secara parsial menggunakan uji t 3. Kaidah keputusan Kaidah yang digunakan adalah: a. Penetapan tingkat signifikansi Terima H 0 jika F hitung F tabel dan tolak H 0 jika F hitung > F tabel b. Terima H 0 jika t 1 / 2 α t st t 1 / 2 α dan tolak H 0 jika t st < - t 1 / 2 α atau t st > t 1 / 2 4. Penarikan kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian seperti tahapan di atas maka akan dilakukan analisis secara kuantitatif. Dari hasil analisis tersebut akan ditarik kesimpulan apakah hipotesis yang ditetapkan dapat diterima atau ditolak. Hasil dan Pembahasan Tabel 1 Investasi, Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan Asli Daerah Tahun Dana Perimbangan PAD Kinerja Keuangan ,09 110,463415% ,75 113,534988% ,00 108,801514% ,00 133,717416% ,00 108,221431% ,17 100,398298% ,63 107,710807% ,44 101,436696% Untuk melihat perkembangan dana perimbangan, pendapatan asli daerah dan kinerja keuangan dari tahun 2006 sampai dengan 2013 dapat dijelaskan dengan menggunakan tabel 1 sehingga dapat dilihat tingkat kenaikan dan penurunan investasi, pertumbuhan ekonomi dan pendapatan asli daerah. 1. Dana Perimbangan di Pemerintah Kota Tasikmalaya cukup besar. Pemberian Dana Perimbangan yang terjadi peningkatan 4 cukup tajam pada tahun 2013 yaitu sebesar Rp dari tahun sebelumnya pada tahun Namun pada tahun 2010 pemberian dana perimbangan mengalami penurunan, ini dikarenakan dana PAD yang ada meningkat, dan PAD bisa memberikan kontribusi yang besar untuk membiayai program pemerintah. Ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2005, bahwa semakin besar PAD maka Dana Perimbangan yang akan diberikan relatif kecil, dan sebaliknya apabila Pendapatan Asli Daerah (PAD) kecil

5 maka Dana Perimbangan yang akan diberikan relatif besar. 2. PAD pada Pemerintahan Kota Tasikmalaya dari tahun 2006 sampai dengan 2013 senantiasa mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 terjadi peningkatan yang cukup tajam yaitu sebesar Rp ,00 bila dibandingkan tahun besaran Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Anggaran Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintahan Kota Tasikmalaya dari tahun 2006 sampai dengan 2013 senantiasa mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 terjadi peningkatan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang cukup tajam yaitu sebesar Rp ,00 bila dibandingkan tahun Pada pegukuran kinerja keuangan pada Pemerintah Kota Tasikmalaya dengan menggunakan analisis rasio upaya fiskal yang sudah dijelaskan sebelumnya, kinerja keuangan Pemerintah Kota Tasikmalaya senantiasa mengalami fluktuasi peningkatan penurunan persentase pengukuran kinerja keuangan. Pada tahun 2009 terjadi peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar 24,916 % apabila dibandingkan dengan tahun Regression Descriptive Statistics Mean Std. Deviation Kinerja Keuangan E Dana Perimbangan Pendapatan Asli Daerah N Pearson Correlation Correlations Kinerja Keuangan Dana Perimbangan Pendapatan Asli Daerah Kinerja Keuangan Dana Perimbangan Pendapatan Asli Daerah Sig. (1-tailed) Kinerja Keuangan Dana Perimbangan Pendapatan Asli Daerah N Kinerja Keuangan Dana Perimbangan Pendapatan Asli Daerah

6 Model Variables Entered/Removed b Variables Entered Variables Removed Method 1 Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan a. Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Kinerja Keuangan Model Summary Mod el 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate R Square Change Change Statistics F Change df1 df2 Sig. F Change.969 a a. Predictors: (Constant), Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan Model ANOVA b Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression a Residual Total a. Predictors: (Constant), Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan b. Dependent Variable: Kinerja Keuangan Coefficients a Model 1 (Constant) Unstandardized Coefficients B Std. Error Standard ized Coefficie nts Beta t Sig Zeroorder Correlations Partia l Part Collinearity Statistics Tolera nce VIF 6

7 Dana Perimbangan Pendapatan Asli Daerah a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan Model Dimen sion Eigenvalue Collinearity Diagnostics a Condition Index (Constant) Variance Proportions Dana Perimbangan Pendapatan Asli Daerah E a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan Berdasarkan tabel 1, dapat diketahui dan dapat dihitung dengan menggunakkan SPSS versi.18 untuk mencari pengaruh Dana Perimbangan terhadap Kinerja Keuangan. Setelah hasil penelitian diperoleh, kemudian dianalisis untuk mengukur tingkat pengaruhnya. Hasil dari pengolahan data dan analisis yang dapat dilihat pada lampiran menunjukan bahwa bahwa nilai koefisien kolerasi sebesar - 0,951 yang berarti bahwa dana perimbangan berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan Pemerintah Kota Tasikmalaya. Sedangkan nilai koefisien determinasi adalah sebesar -0,904 (- 0,951 2 ) menunjukan bahwa besarnya pengaruh dana perimbangan terhadap kinerja keuangan adalah sebesar -90,4%. Artinya -90,4% variabilitas variabel dana perimbangan dipengaruhi secara parsial oleh kinerja keuangan. Sedangkan untuk menguji signifikasi dana perimbangan terhadap kinerja keuangan, maka dapat digunakan uji t dimana berdasarkan program SPSS yang terdapat dalam tabel coefficients, diperoleh nilai t hitung sebesar -6,900 kemudian t hitung ini dibandingkan dengan t tabel pada degree of freedom (df) n-2 = 6 dan = 0,05 diperoleh nilai t tabel sebesar 2,447. Ternyata t hitung lebih kecil dari t tabel (-6,900 < 2,447) atau dengan melihat tingkat signifikan pada kolom sig. diperoleh 0,001 nilai tersebut kurang dari nilai (0,05). Dikarenakan t hitung > t tabel dan tingkat signifiaknsi lebih kecil dari 0,05 maka kaidah keputusannya adalah hipotesis nol (Ho) ditolak atau Ha (hipotesis alternatif) diterima. Artinya dana perimbangan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Sedangkan untuk menguji pengaruh Pendapatan Asli Daerah terhadap Kinerja Keuangan, nilai secara parsial untuk variabel X 2 (Pendapatan Asli Daerah) terhadap Y (Kinerja Keuangan) adalah sebesar 0,969. Ini berarti antara pendapatan asli daerah dengan kinerja keuangan mempunyai hubungan sebesar 96,9% dengan kategori kuat (Sugiyono, 2004:216). Sedangkan nilai koefisien determinasi adalah 0,939 ( ), menunjukan bahwa besarnya pengaruh pendapatan asli daerah terhadap kinerja keuangan adalah sebesar 93,9%. Artinya variabilitas variabel pendapatan asli daerah dipengaruhi secara parsial oleh kinerja keuangan. Untuk pengujian secara parsial antara Pendapatan Asli Daerah (X 2 ) terhadap kinerja keuangan (Y) dapat dilihat dari perhitungan SPSS untuk analisis jalur. Dengan kriteria penolakan Ho, jika t hitung > t tabel, diperoleh t hitung 7

8 sebesar 8,716 dengan mengambil taraf signifikansi sebesar 5 % maka nilai t tabel 2,447. Sehingga t hitung > t tabel, maka tolak Ho atau dengan kata lain bahwa Pendapatan Asli Daerah secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan. Untuk melihat pengaruh dana perimbangan dan pendapatan asli daerah terhadap kinerja keuangan dapat dilihat dari indikator-indikator yang mempengaruhinya. Hasil peritungan regresi ganda diperoleh hasil sebagai berikut: Y = -20,833-23,250 (X 1 ) + 30,333 (X 2 ) Dari hasil diatas maka dapat dijelaskan konstanta sebesar -20,833 bahwa dana perimbangan dan pendapatan asli daerah sama dengan nol atau dianggap konstan maka kinerja keuangan oemerintah sebesar -20,833. Koefisien regresi (β 1 ) sebesar -23,250 menunjukan bahwa setiap penerimaan dana perimbangan sebesar 1% maka akan diikuti oleh penurunan kinerja sebesar 23,250%. Dan koefisien regresi (β 2 ) sebesar 30,333 menunjukan bahwa setiap penerimaan pendapatan asli daerah sebesar 1% maka akan diikuti oleh kenaikan kinerja keuangan pemerintah sebesar 30,333%. Dari hasil perhitungan SPSS, diperoleh data mengenai R (Koefisien Kolerasi) dan R Square/ R 2 (Koefisien Determinasi). Nilai R menunjukan besarnya hubungan atau kolerasi antara dana perimbangan dan pendapatan asli daerah terhadap kinerja keuangan sebesar 0,969. Ini berarti antara dana perimbangan dan pendapatan asli daerah terhadap kinerja keuangan sebesar 96,9% dengan kategori kuat (Sugiyono, 2004:216). Sedangkan nilai koefisien determinasi (R 2 ) menunjukan besarnya pengaruh antara dana perimbangan dan pendapatan asli daerah terhadap kinerja keuangan, yaitu sebesar 0,939 atau 93,9%. Artinya 93,9% variabilitas variabel kinerja keuangan dipengaruhi secara simultan oleh variabel bebas yang dalam hal ini dana perimbangan dan pendapatan asli daerah. Pengaruh variabel lainnya (faktor residu) terhadap kinerja keuangan selain dana perimbangan dan pendapatan asli daerah adalah sebesar 6,1%. Berdasarkan hasil penelitian, kecilnya faktor lain (faktor residu) yang mempengaruhi kinerja keuangan pada Pemerintahan Kota 8 Tasikmalaya dapat diartikan bahwa dana perimbangan dan pendapatan asli daerah merupakan faktor yang mempengaruhi peningkatan atau penurunan kinerja keuangan pada Pemerintahan Kota Tasikmalaya. Untuk menguji hipotesis, maka dilakukan pengolahan atas data hasil penelitian. Dengan kriteria penolakan H o, jika F hitung > F tabel, di peroleh nilai F hitung sebesar 38,014. Dengan mengambil taraf signifikan sebesar 5 %, maka dari tabel distribusi F- Snedecor diperoleh F ;k ; (n-k-1) = adalah sebesar 5,41 atau cukup melihat sig F yaitu 38,018 yang artinya dengan lebih kecil dari 5 %, Artinya dana perimbangan dan pendapatan asli daerah berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di Pemerintah Kota Tasikmalaya mengenai pokok Pembahasan Pengaruh Dana Perimbangan dan Pendapatan Asli Daerah terhadap Kinerja Keuangan. maka diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dana Perimbangan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan di Pemerintah Kota Tasikmalaya hal ini disebabkan Dana perimbangan yang meliputi dana bagi hasil pajak dan bukan pajak serta DAU, dan DAK merupakan dana transfer dari pemerintah pusat kepada pemerintah Kota Tasikmalaya dengan tujuan untuk membiayai kelebihan belanja daerah. Apabila realisasi belanja daerah tinggi daripada pendapatan daerah maka akan terjadi defisit. Oleh karena itu untuk menutup kekurangan belanja daerah maka pemerintah pusat mentransfer dana dalam bentuk dana perimbangan kepada pemerintah Kota Tasikmalaya. Semakin besar transfer dana perimbangan yang diterima dari pemerintah pusat akan memperlihatkan semakin kuat pemerintah Kota Tasikmalaya pusat untuk memenuhi kebutuhan daerahnya. Sehingga akan membuat kinerja keuangan pemerintah Kota Tasikmalaya menurun.

9 2. Pendapatan Asli Daerah berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan daerah di Pemerintah Kota Tasikmalaya. Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Kota Tasikmalaya mempunyai nilai positif yang dapat meningkatkan Kinerja Keuangan Pemerintah Kota Tasikmalaya, artinya keseluruhan komponen Pendapatan Asli Daerah mempengaruhi Kinerja Keuangan Pemerintah Kota Tasikmalaya sesuai dengan prinsip-prinsip otonomi daerah yang sangat dituntut bahwa pembelanjaan setiap daerah dapat membiayai sendiri melalui penerimaan Pendapatan Asli Daerah. Sejak diberlakukannya otonomi daerah, Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Kota Tasikmalaya sangat gigih menggali kekayaan penerimaan asli daerah melalui intesifikasi dan eksentifikasi. 3. Dana Perimbangan dan pendapatan asli daerah secara simultan pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan di pemerintah Kota Tasikmalaya, dengan demikian semakin besarnya dana perimbangan dan pendapatan asli daerah mampu memberikan peningkatan yang cukup besar terhadap kinerja keuangan. Perkembangan realisasi dana perimbangan dan pendapatan asli daerah yang terus mengalami peningkatan karena sebagian besar realisasi penerimaan pajak daerah mencapai target yang telah ditetapkan dan sistem pengelolaan komponen PAD sudah berjalan secara optimal akan mampu meningkatkan kinerja keuangan daerah Pemerintah Kota Tasikmalaya. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan berdasarkan data-data yang diperoleh dari Dinas Pendapatan Daerah Kota Tasikmalaya, BKPD Kota Tasikmalaya mengenai Pengaruh Dana Perimbangan dan Pendapatan Asli Daerah Tehadap Kinerja Keuangan daerah tahun , maka dapat dibuat simpulan sebagai berikut : 4. Dana Perimbangan di Kota Tasikmalaya terdiri dari Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Dana Perimbangan di Kota Tasikmalayaa setiap tahun meningkat, hal ini dikarenakan Pemerintah Kota Tasikmalaya memerlukan banyak dana untuk menjalankan program pemerintahan. Di samping itu, pendapatan asli daerah Kota Tasikmalaya belum bisa memenuhi pembiayaan terhadap belanja daerah. Sehingga Dana Perimbangan menjadi dana utama dalam membiayai belanja daerah. Pendapatan Asli Daerah di Kota Tasikmalaya terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, laba usaha daerah, dan lain-lain PAD yang sah, PAD di Kota Tasikmalaya setiap tahun terjadi peningkatan. Hal ini terjadi dikarenakan oleh beberapa faktor, diantaranya Pemerintah yang terus menggali potensi pajak daerah dan retribusi daerah (Intensifikasi) dan juga ekstensifikasi. Yang menyebabkan adanya peningkatan yang terjadi pada PAD di Kota Tasikmalaya. Pada pengukuran kinerja keuangan pada Pemerintah Kota Tasikmalaya dengan menggunakan salah satu alat ukur dengan melakukan analisis rasio keuangan terhadap APBD yang telah ditetapkan dan dilaksanakan, yaitu dengan menggunakan rasio efektivitas dengan mengetahui Total Pendapatan Asli Daerah dibandingkan total anggaran Pendapatan Asli Daerah, kinerja keuangan Pemerintah Kota Tasikmalaya senantiasa mengalami fluktuasi peningkatan dan penurunan persentase kinerja keuangan dikarenakan selisih perbandingan antara anggaran pendapatan asli daerah dan realisasi Pendapatan Asli Daerah di Kota 9

10 Tasikmalaya setiap tahunnya mengalami kenaikan dan penurunan. 5. Dana Perimbangan berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan di Pemerintah Kota Tasikmalaya hal ini disebabkan Dana perimbangan yang meliputi dana bagi hasil pajak dan bukan pajak serta DAU, dan DAK merupakan dana transfer dari pemerintah pusat kepada pemerintah Kota Tasikmalaya dengan tujuan untuk membiayai kelebihan belanja daerah. Apabila realisasi belanja daerah tinggi daripada pendapatan daerah maka akan terjadi defisit. Oleh karena itu untuk menutup kekurangan belanja daerah maka pemerintah pusat mentransfer dana dalam bentuk dana perimbangan kepada pemerintah Kota Tasikmalaya. Semakin besar transfer dana perimbangan yang diterima dari pemerintah pusat akan memperlihatkan semakin kuat pemerintah Kota Tasikmalaya pusat untuk memenuhi kebutuhan daerahnya. Sehingga akan membuat kinerja keuangan pemerintah Kota Tasikmalaya menurun. 6. Pendapatan Asli Daerah berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan daerah di Pemerintah Kota Tasikmalaya. Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Kota Tasikmalaya mempunyai nilai positif yang dapat meningkatkan Kinerja Keuangan Pemerintah Kota Tasikmalaya, artinya keseluruhan komponen Pendapatan Asli Daerah mempengaruhi Kinerja Keuangan Pemerintah Kota Tasikmalaya sesuai dengan prinsip-prinsip otonomi daerah yang sangat dituntut bahwa pembelanjaan setiap daerah dapat membiayai sendiri melalui penerimaan Pendapatan Asli Daerah. Sejak diberlakukannya otonomi daerah, Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Kota Tasikmalaya sangat gigih menggali kekayaan penerimaan asli daerah melalui intesifikasi dan eksentifikasi. 7. Dana Perimbangan dan pendapatan asli daerah secara simultan pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan di pemerintah Kota Tasikmalaya, dengan demikian semakin besarnya dana perimbangan dan pendapatan asli daerah mampu memberikan peningkatan yang cukup besar terhadap kinerja keuangan. Perkembangan realisasi dana perimbangan dan pendapatan asli daerah yang terus mengalami peningkatan karena sebagian besar realisasi penerimaan pajak daerah mencapai target yang telah ditetapkan dan sistem pengelolaan komponen PAD sudah berjalan secara optimal akan mampu meningkatkan kinerja keuangan daerah Pemerintah Kota Tasikmalaya. Saran Berdasarkan simpulan yang telah diuraikan diatas, maka penulis mencoba memberikan saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kemajuan Pemerintah Kota Tasikmalaya di masa yang akan datang, dalam upaya meningkatkan pelayanan publik. Adapun saran antara lain : 1. Saran Bagi Pemerintah Kota Tasikmalaya Dari penerimaan pajak yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah Kota Tasikmalaya secara rata-rata telah efektif dan efisien namun pemerintah harus mampu terus meningkatkan penerimaan pajak. Meningkatkan segi sarana dan prasarana pendukung bagi kegiatan ekonomi yang menjadi objek pajak sebagai bentuk balas jasa atas tidak langsung yang diberikan atas pajak yang dibayarkan. Pemerintah daerah diharapkan lebih menggali lebih banyak sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah 10

11 baik secara intensifikasi maupun ekstensifikasi agar mampu meningkatkan kualitas pelayanan publik. Upaya peningkatan potensi penerimaan pajak di Kota Tasikmalaya antara lain dengan penyempurnaan data base wajib pajak dan retribusi daerah Kota Tasikmalaya, memperluas basis penerimaan pajak daerah dengan meningkatkan penggalian potensi baru sumber-sumber pajak baru, pengkajian penyempurnaan dan penyesuaian tarif pajak atau retribusi daerah, salah satunya pendapatan daerah yang bersumber dari PBB dan BPHTB, dengan strategi menilai kembali Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang sudah tidak sesuai dengan keadaan sekarang. Sehubungan dengan penjelasan di atas Pemerintah Kota Tasikmalaya harus berupaya mengurangi ketergantungan daerah terhadap Pemerintah Pusat agar otonomi murni dapat diperoleh Pemerintah Kota Tasikmalaya. 2. Bagi peneliti selanjutnya Untuk peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dengan menggunakan variabel yang sama, disarankan agar mengunakan variabel yang berbeda dan jangan mengunakan variabel dana perimbangan lebih baik mengunakan variabel yang lebih berhubungan dengan pendapatan asli daerah dan berpengaruh terhadap kinerja keuangan agar mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik. Agar hasil penelitian selanjutnya dapat menjadi salah satu bahan referensi untuk penelitian lebih lanjut yang lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Abdul Halim Akuntansi Dan Pengendalian Keuangan Daerah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Anzar, Muhammad Karya Satya Analisa Kinerja Keuangan pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Sebelum dan Setelah Otonomi Daerah. Tesis Pascasarjana Universitas Sumatera Azzumar, Mochamad Rizky Pengaruh Dana Perimbangan, Investasi Swata, Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Era Desentralisasi Fiskal Tahun Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Dipenogoro. Semarang. Bastian, I Akuntansi Sektor Publik di Indonesia. Yogyakarta: BPFE Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Erlangga. Fitriyanti, Ismi Rizky dan Pratolo, Suryo Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Pembangunan Terhadap Rasio Kemandirian dan Pertumbuhan Ekonomi. Penelitian keuangan akuntansi sektor publik II Badan Litbang Departemen dalam Negeri, Bidakara, 2-3 Juni Florida, A., Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Darah (PAD) Terhadap Kinerja Keuangan Pada Pemerintah Kabupaten Dan Kota Di Provinsi Sumatera Utara. Tesis. Akuntansi, Fakultas Ekonomi Sumatera Utara, Medan. ( handle/ /4027, diakses tanggal 10 Maret 2014). Handra, Hefrizal dan Maryati, Sri Analisis Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bukan Pajak Pemerintah Propinsi Sumatra Barat. Konferensi Penelitian Keuangan Sektor Publik II Badan Litbang Departemen Dalam Negeri. Halim, A., Akuntansi Sektor Publik. Edisi

12 3. Penerbit Salemba Empat. Mardiasmo Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta: Andi. Mohammad Nazir Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia Mulyadi Akuntansi Manajemen : Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Edisi Ketiga Jakarta. Salemba Empat Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. Cetakan Ketiga. Jakarta. Salemba Empat. Nasution Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Kabupaten dan Kota di Propinsi Sumatera Utara. Skripsi Universitas Syiah Kuala. Pemerintah Kota Tasikmalaya Dinas Pendapatan. (2011). Profil Dinas Pendapatan Kota Tasikmalaya. Tasikmalaya: Dinas Pendapatan kota Tasikmalaya. Peraturan Pemerintah No Standar Akuntansi Pemerintahan. Jakarta: Pustaka Yudistisia. Rahim, S., Analisis Strategi Pengelolaan Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan Daerah Kabupaten Takalar. Isjd.pdii.lipi.go.id/admin/ jurnal/ pdf Republik Indonesia Undang-Undang RI No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah Republik Indonesia Undang-undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2000 Tentang Perubahan Atas Undangundang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak dan Retribusi Daerah. Saragih, Juli Panglima Desentralisasi Fiskal dan Keuangan Daerah Dalam Otonomi. Bandung: Ghali Indonesia. Sugiyono Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. Departemen Dalam negeri Republik Indonesia, Jakarta Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun Tentang Pendapatan Asli Daerah. Departemen Dalam negeri Republik Indonesia, Jakarta Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun Tentang Dana Perimbangan. Departemen Dalam negeri Republik Indonesia, Jakarta

Pengaruh Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pendapatan Asli Daerah ( Studi Kasus di Pemerintahan Kota Tasikmalaya )

Pengaruh Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pendapatan Asli Daerah ( Studi Kasus di Pemerintahan Kota Tasikmalaya ) Pengaruh Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pendapatan Asli Daerah ( Studi Kasus di Pemerintahan Kota Tasikmalaya ) Ayu Mita Utami 083403075 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

Lebih terperinci

PENGARUH DANA PERIMBANGAN DAN BELANJA MODAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN. (Studi Kasus Pada Pemerintah Kota Tasikmalaya) ANJAR BADIAR

PENGARUH DANA PERIMBANGAN DAN BELANJA MODAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN. (Studi Kasus Pada Pemerintah Kota Tasikmalaya) ANJAR BADIAR PENGARUH DANA PERIMBANGAN DAN BELANJA MODAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN (Studi Kasus Pada Pemerintah Kota Tasikmalaya) ANJAR BADIAR 113403125 badiar01@gmail.com Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

Lampiran 1. Keadaan Harga Kubis di Kabupaten karo pada Januari 2014 Desember 2015

Lampiran 1. Keadaan Harga Kubis di Kabupaten karo pada Januari 2014 Desember 2015 Lampiran 1. Keadaan Harga Kubis di Kabupaten karo pada Januari 2014 Desember 2015 Bulan Harga (Rp/Kg) Januari 2014 1295 Februari 1305 Maret 1352 April 965 Mei 1000 Juni 1038 Juli 1038 Agustus 1113 September

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. adalah tersedianya sumber sumber pembiayaan, sumber pembiayaan tersebut

BAB V PENUTUP. adalah tersedianya sumber sumber pembiayaan, sumber pembiayaan tersebut BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dalam melaksanakan otonomi daerah, salah satu syarat yang diperlukan adalah tersedianya sumber sumber pembiayaan, sumber pembiayaan tersebut disamping sumber dari pemerintah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini, analisis data yang dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dengan menggunakan analisis regresi sederhana, dan perhitungannya menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. daerah otonomi di Provinsi Sulawesi Utara. Ibu kota Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. daerah otonomi di Provinsi Sulawesi Utara. Ibu kota Kabupaten BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Lokasi/Objek Penelitian Kabupaten Bolaang Mongondow Utara merupakan salah satu daerah otonomi di Provinsi Sulawesi Utara. Ibu kota Kabupaten Bolaang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Belanja daerah merupakan pengalokasian dana yang harus dilakukan secara efektif dan efisien, dimana belanja daerah dapat menjadi tolak

I. PENDAHULUAN Belanja daerah merupakan pengalokasian dana yang harus dilakukan secara efektif dan efisien, dimana belanja daerah dapat menjadi tolak 1 I. PENDAHULUAN Belanja daerah merupakan pengalokasian dana yang harus dilakukan secara efektif dan efisien, dimana belanja daerah dapat menjadi tolak ukur keberhasilan pelaksanaan kewenangan daerah.

Lebih terperinci

Evi Apriani Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK

Evi Apriani Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2002-20 (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Kota Tasikmalaya) Evi Apriani 0834030 Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

PENGARUH DANA ALOKASI KHUSUS, DANA BAGI HASIL DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN LUWU

PENGARUH DANA ALOKASI KHUSUS, DANA BAGI HASIL DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN LUWU PENGARUH DANA ALOKASI KHUSUS, DANA BAGI HASIL DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN LUWU Hapid 1, Muh. Halim 2, Yuli Wulandari 3 1) Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA MODAL PADA KABUPATEN GORONTALO

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA MODAL PADA KABUPATEN GORONTALO PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA MODAL PADA KABUPATEN GORONTALO HELDY ISMAIL Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri

Lebih terperinci

Hasil Output SPSS 16.0 For Windows

Hasil Output SPSS 16.0 For Windows Hasil Output SPSS 16.0 For Windows Correlations Ling.Keluarga Prestasi Belajar Motivasi Ling.Keluarga Pearson Correlation 1.116.341 ** Sig. (2-tailed).242.000 N 104 104 104 Prestasi Belajar Pearson Correlation.116

Lebih terperinci

Lampiran 1 Tabel Data Responden PTPN IV Tinjowan. Masa Kerja Golongan

Lampiran 1 Tabel Data Responden PTPN IV Tinjowan. Masa Kerja Golongan Lampiran 1 Tabel Data Responden PTPN IV Tinjowan No Usia Jenis Kelamin Pendidikan Masa Kerja Golongan Jumlah Tanggungan Total Gaji Total Bonus 1 51 Laki-laki SD 30 IC/9 1 1474680 12276738 2 40 Laki-laki

Lebih terperinci

Pengaruh Desentralisasi Fiskal dan Kinerja Keuangan terhadap Alokasi Belanja Modal

Pengaruh Desentralisasi Fiskal dan Kinerja Keuangan terhadap Alokasi Belanja Modal Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Desentralisasi Fiskal dan Kinerja Keuangan terhadap Alokasi Belanja Modal 1 Muhammad Miftah Falah, 2 Sri Fadilah, dan 3 Edi Sukarmanto 1,2,3 Prodi Akuntansi,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN. : Silvina Ramadani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Prihantoro, SE., MM..

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN. : Silvina Ramadani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Prihantoro, SE., MM.. ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP BELANJA DAERAH (BD) Studi Pada Kabupaten/Kota Provinsi Bangka Belitung

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 2. Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa:

BAB V PENUTUP. 2. Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa: BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ; 1. Hasil analisis korelasi menunjukan bahwa semakin tinggi harga, maka volume perdagangan semakin meningkat pula. Hal ini dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Subjek yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah karyawan atau pegawai divisi fashion pada PT. Mitra Adiperkasa, tbk sebanyak 52 karyawan

Lebih terperinci

ZELFIA YULIANA SUTAMI ( ) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi. Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK

ZELFIA YULIANA SUTAMI ( ) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi. Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK PENGARUH RASIO EFEKTIVITAS PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU) DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH PADA PEMERINTAHAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Tabel. 4.1 Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Tabel. 4.1 Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Berikut adalah data laporan keuangan PT Mayora Indah Tbk (dalam juta Rupiah), selama tahun 2007 sampai dengan 2010.

Lebih terperinci

: Niken Kurniawati NPM :

: Niken Kurniawati NPM : PENGARUH PAD, DAU, DAK DAN SiLPA TERHADAP PENGALOKASIAN BELANJA MODAL DAN BELANJA OPERASI PADA KABUPATEN/KOTA PROVINSI PULAU SULAWESI Nama : Niken Kurniawati NPM : 28211356 Jurusan Pembimbing : Akuntansi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dari hasil pengumpulan data sekunder mengenai Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Jawa Timur

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Halim Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi Keempat. Jakarta: Salemba Empat.

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Halim Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi Keempat. Jakarta: Salemba Empat. 64 DAFTAR PUSTAKA Abdul Halim. 2012. Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi Keempat. Jakarta: Salemba Empat. Ahmad Yani, 2008. Hubungan Keuangan antar pemerintah pusat dan Daerah di

Lebih terperinci

Perhitungan ROA perusahaan Telekomunikasi di BEI No Kode

Perhitungan ROA perusahaan Telekomunikasi di BEI No Kode LAMPIRAN 1 Perhitungan perusahaan Telekomunikasi di BEI Tahun 1998 1 TLKM 1168670 23693546 4.93 2 ISAT 1142403 4879041 23.41 Tahun 1999 1 TLKM 2172321 26329654 8.25 2 ISAT 1594759 5755420 27.71 Tahun 2000

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

Medan, November 2011 Kepada Yth: Bapak/Ibu Karyawan PT. Graha Sarana Duta di Medan

Medan, November 2011 Kepada Yth: Bapak/Ibu Karyawan PT. Graha Sarana Duta di Medan Lampiran 1: Kuesioner Medan, November 2011 Kepada Yth: Bapak/Ibu Karyawan PT. Graha Sarana Duta di Medan Perihal: Pengisian Kuesioner Bersama ini dimohon dengan hormat bantuan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah kabupaten/ kota di Jawa Barat tahun 2011-2014. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada hasil pengumpulan data sekunder mengenai Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus ( DAK ), Pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 41 Hasil Uji Statistik 411 Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan dibahas mengenai hasil pengolahan data statistik deskriptif dari variabel-variabel yang diteliti Langkah

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH (Studi Kasus Pada Kota Di Jawa Barat)

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH (Studi Kasus Pada Kota Di Jawa Barat) PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH (Studi Kasus Pada Kota Di Jawa Barat) Renny Nur ainy 1 Desfitrina 2 Rooswhan Budi Utomo 3 1 Jurusan

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA Nama : Ridwan Maulana NPM : 16212320 Pembimbing : Widiyarsih, SE.,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan kesimpulan sebagai berikut: trend yang berfluktuatif dari tahun ke tahun.

BAB V PENUTUP. dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan kesimpulan sebagai berikut: trend yang berfluktuatif dari tahun ke tahun. 59 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan kesimpulan sebagai berikut: 1. Jumlah defisit anggaran pemerintah Kota Gorontalo

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Kompensasi Pada Perusahaan Kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan kepada karyawannya sesuai dengan jasa yang karyawan berikan kepada perusahaan. Jasa

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KOMUNIKASI, KOMITMEN ORGANISASI DAN INSENTIVE TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO), TBK DI MEDAN

ANALISIS PENGARUH KOMUNIKASI, KOMITMEN ORGANISASI DAN INSENTIVE TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO), TBK DI MEDAN Lampiran. DAFTAR PERTANYAAN ANALISIS PENGARUH KOMUNIKASI, KOMITMEN ORGANISASI DAN INSENTIVE TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO), TBK DI MEDAN A. Petunjuk :. Isilah jawaban

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner. Medan, 28 September Kepada Yth, Bapak/Ibu Responden Operator BICT PT. Pelindo I di Tempat.

Lampiran 1. Kuesioner. Medan, 28 September Kepada Yth, Bapak/Ibu Responden Operator BICT PT. Pelindo I di Tempat. Lampiran 1. Kuesioner Medan, 28 September 2011 Kepada Yth, Bapak/Ibu Responden Operator BICT PT. Pelindo I di Tempat Dengan hormat, Sehubungan dengan penyusunan tesis yang berjudul Analisis Pengaruh Kompetensi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Jumlah Ekspor Kentang, Harga Lokal, Harga Ekspor, Nilai Tukar, PDB Singapura dan Jumlah Produksi

Lampiran 1. Jumlah Ekspor Kentang, Harga Lokal, Harga Ekspor, Nilai Tukar, PDB Singapura dan Jumlah Produksi 92 Lampiran 1. Jumlah Ekspor Kentang, Harga Lokal, Harga Ekspor, Nilai Tukar, PDB Singapura dan Jumlah Produksi Tahun Bulan Jumlah (Kg) Harga lokal Harga Ekspor Nilai Tukar PDB Singapura Jumlah Produksi

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical atau

BAB III METODELOGI PENELITIAN. yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical atau BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

LAMPIRAN II. DAFTAR DATA VARIABEL BEBAS DAN VARIABEL TERIKAT PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI tahun

LAMPIRAN II. DAFTAR DATA VARIABEL BEBAS DAN VARIABEL TERIKAT PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI tahun LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN II. DAFTAR DATA VARIABEL BEBAS DAN VARIABEL TERIKAT PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI tahun 2006-2008 TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN RATA-RATA 2006 2007 2008 2006-2008 No Emiten Merck 386

Lebih terperinci

Tabel Nilai-nilai Dalam Distribusi t

Tabel Nilai-nilai Dalam Distribusi t Tabel Nilai-nilai Dalam Distribusi t α untuk uji dua fihak (two tail test) 0,50 0,20 0,10 0,05 0,02 0,01 α untuk uji satu fihak (one tail test) dk 0,25 0,10 0,005 0,025 0,01 0,005 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Lebih terperinci

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung 139 LAMPIRAN 2 Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung Dependent Variable: Belanja Langsung Linear.274 19.584 1 52.000 57.441.239 The independent variable is Jumlah penduduk

Lebih terperinci

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Di Provinsi Sumatera Utara Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa)

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Di Provinsi Sumatera Utara Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa) Lampiran 1. Jumlah Penduduk Di Provinsi Sumatera Utara 2004-2013 Jumlah Penduduk (Jiwa) 2004 12.123.360 2005 12.326.678 2006 12.643.494 2007 12.834.371 2008 13.042.317 2009 13.248.386 2010 12.982.204 2011

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data Pendapatan Bunga Tabel 4.1 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Perkembangan Pendapatan Bunga Tahun 2007 2011 (dalam jutaan) Tahun Pendapatan Bunga

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY LEMBAR KERJA Topik: Regresi Linear Ganda Tujuan: Digunakan untuk menguji hubungan/korelasi/pengaruh lebih dari satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Regresi juga dapat digunakan untuk melakukan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Halim, Abdul Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi Empat. Jakarta: Salemba Empat.

DAFTAR PUSTAKA. Halim, Abdul Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi Empat. Jakarta: Salemba Empat. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik. 2013. Halim, Abdul. 2007. Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi Empat. Jakarta: Salemba Empat. Husna, Asmaul. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Perimbangan terhadap

Lebih terperinci

Kerahasiaan identitas dan data Bapak/Ibu dari hasil penelitian ini dijamin dan hanya dipergunakan untuk kepentingan akademis.

Kerahasiaan identitas dan data Bapak/Ibu dari hasil penelitian ini dijamin dan hanya dipergunakan untuk kepentingan akademis. Lampiran 1: Kuesioner Medan, Oktober 2011 Kepada Yth, Bapak/Ibu Responden Nasabah Bank BRI Cabang Sidikalang di Tempat Dengan hormat, Sehubungan dengan penyusunan tesis yang berjudul Pengaruh Kualitas

Lebih terperinci

Volume I No. 1, Februari 2016 ISSN

Volume I No. 1, Februari 2016 ISSN PENGARUH BELANJA MODAL TERHADAP PERTUMBUHAN KINERJA KEUANGAN DENGAN PENDAPATAN ASLI DAERAH SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI KASUS PADA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TIMUR) Akhmad Imam Amrozi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh krisis ekonomi yang menyebabkan kualitas pelayanan publik terganggu dan

BAB I PENDAHULUAN. oleh krisis ekonomi yang menyebabkan kualitas pelayanan publik terganggu dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dengan sistem pemerintahan sentralistik selama pemerintahan Orde Baru ternyata rapuh dan menciptakan kesenjangan ekonomi serta kemiskinan

Lebih terperinci

BAB I. REGRESI LINIER BERGANDA

BAB I. REGRESI LINIER BERGANDA BAB I. REGRESI LINIER BERGANDA Membuka program SPSS kemudian memilih tab sheet Variable View. Melakukan input variabel yang akan diteliti pada sheet Variable View. Input dilakukan dengan memperhatikan

Lebih terperinci

OUTPUT ANALISIS DESKRIPTIF. Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent 25 71,4 71,4 71, ,6 28,6 100, ,0 100,0

OUTPUT ANALISIS DESKRIPTIF. Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent 25 71,4 71,4 71, ,6 28,6 100, ,0 100,0 OUTPUT ANALISIS DESKRIPTIF Frequency Table Laki-laki Perempuan Jenis Kelamin 25 71,4 71,4 71,4 10 28,6 28,6 100,0 20-30 Tahun 31-40 tahun > 40 tahun Umur 10 28,6 28,6 28,6 15 42,9 42,9 71,4 10 28,6 28,6

Lebih terperinci

3. Apakah buku yang terdapat dikatalog selalu tersedia di rak? a) Selalu b) Pernah c) Kadang-kadang d) Tidak pernah

3. Apakah buku yang terdapat dikatalog selalu tersedia di rak? a) Selalu b) Pernah c) Kadang-kadang d) Tidak pernah Lampiran 1 KUESIONER PENGARUH KETERSEDIAAN KOLEKSI TERHADAP PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN PADA BALAI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN NONFORMAL DAN INFORMAL (BPPNFI) REGIONAL I MEDAN Petunjuk Pengisian : Isilah jawaban

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Berdirinya Perusahaan CV. Unggul Jaya Blora berdiri pada tanggal 10 Juni 1999, didirikan oleh bapak H. Chaer. Beliau telah

Lebih terperinci

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP ALOKASI BELANJA DAERAH PADA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TIMUR

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP ALOKASI BELANJA DAERAH PADA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TIMUR PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP ALOKASI BELANJA DAERAH PADA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TIMUR Dwi Wahyu Setyowati Program Studi Pendidikan Akuntansi FPIPS ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab 3 ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang meliputi populasi dan sampel penelitian, data dan sumber data, variabel operasional, metode analisis data serta

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran 1. Produksi Bawang Merah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara No Kabupaten/Kota Tahun Tahun Tahun Tahun Rata-rata/tahun (Ton) 2008 2009 2010 2011 1 Medan - - - - - 2 Langkat - 15 - - 3.75

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN PENGARUH TINGKAT OKUPASI HOTEL DAN JUMLAH WISATAWAN TERHADAP PENERIMAAN SEKTOR PARIWISATA DI KABUPATEN SIMALUNGUN Kepada Yth : Wisatawan Objek Wisata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/ Subyek Penelitian Penelitian ini mengenai Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi alokasi belanja modal dalam menunjang APBD Kabupaten/Kota

Lebih terperinci

Volume I No. 1, Februari 2016 ISSN

Volume I No. 1, Februari 2016 ISSN PENGARUH BELANJA MODAL TERHADAP PERTUMBUHAN KINERJA KEUANGAN DENGAN PENDAPATAN ASLI DAERAH SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI KASUS PADA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TIMUR) Akhmad Imam Amrozi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN. Sebelum membagikan kuesioner kepada 100 responden, dilakukan uji validitas dan

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN. Sebelum membagikan kuesioner kepada 100 responden, dilakukan uji validitas dan BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Uji Validitas Sebelum membagikan kuesioner kepada 100 responden, dilakukan uji validitas dan reliabilitas pertanyaan kuesioner kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dengan dikeluarkannya UU No. 22 Tahun 1999 yang kemudian direvisi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dengan dikeluarkannya UU No. 22 Tahun 1999 yang kemudian direvisi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan dikeluarkannya UU No. 22 Tahun 1999 yang kemudian direvisi menjadi UU No. 32 Tahun 2004, daerah diberi kewenangan yang luas dalam mengurus dan mengelola

Lebih terperinci

ANGKET PENELITIAN. Nama Responden. Jenis Kelamin. Pendidikan terakhir

ANGKET PENELITIAN. Nama Responden. Jenis Kelamin. Pendidikan terakhir ANGKET PENELITIAN Nama Responden Jenis Kelamin Umur Pendidikan terakhir : : : : Berdasarkan yang Bapak/Ibu ketahui mohon disampaikan mengenai beberapa hal terutama berkaitan dengan faktor yang berpengaruh

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI

ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI Nama : BAYU AGUNG PRAMONO NPM : 11212375 Pembimbing : Widiyarsih, SE., MM Latar Belakang

Lebih terperinci

Lampiran 1 REALISASI DANA ALOKASI UMUM (DAU) KABUPATEN / KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA (Tabulasi Normal dalam Rupiah) TAHUN

Lampiran 1 REALISASI DANA ALOKASI UMUM (DAU) KABUPATEN / KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA (Tabulasi Normal dalam Rupiah) TAHUN Lampiran 1 REALISASI DANA ALOKASI UMUM (DAU) KABUPATEN / KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA (Tabulasi Normal dalam Rupiah) TAHUN No Uraian 2005 2006 2007 2008 1 Kab. Asahan 292231000000 493236000000 546637000000

Lebih terperinci

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN DANA PERIMBANGAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI ACEH

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN DANA PERIMBANGAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI ACEH ISSN 2302-0164 15 Pages pp. 15-29 PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN DANA PERIMBANGAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI ACEH Ebit Julitawati 1, Darwanis 2, Jalaluddin

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY LEMBAR KERJA Topik: Regresi Linear Sederhana Tujuan: Digunakan untuk menguji hubungan/korelasi/pengaruh satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Regresi juga dapat digunakan untuk melakukan

Lebih terperinci

Luas Panen Padi (Ha) Harga Beras (Rp/kg)

Luas Panen Padi (Ha) Harga Beras (Rp/kg) A. Ketersediaan Beras Tahun Ketersediaan Beras (Kg) Luas Panen Padi (Ha) Harga Beras (Rp/kg) Jumlah penduduk (Juta jiwa) Konsumsi beras (Kg/kap/tahun) Y X1 X2 X3 X4 2001 1.832.426.000 801.948 2.523 11.647.958

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Pada penelitian ini dilakukan analisis hasil pengumpulan data penelitian dari 34 provinsi di Indonesia. Data yang digunakan meliputi

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran. Output Regresi X -X 7 Terhadap Y Descriptive Statistics Ekspor Produksi Dom estik (Rp/ton) Internasional (US $/ton) GDP Malays ia Me an Std. Deviation N 30402.74 25454.84837 6 86988.88

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Kuesioner Sebelum Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 1 : Kuesioner Sebelum Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 1 : Kuesioner Sebelum Uji itas dan Reliabilitas PENGARUH KONFLIK PERAN DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL CABANG MEDAN PUTRI HIJAU, MEDAN Responden

Lebih terperinci

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini adalah 35 kabupaten/kota dijawa tengah tahun 2011-

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini adalah 35 kabupaten/kota dijawa tengah tahun 2011- BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data 4.1.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Sampel dalam penelitian ini adalah 35 kabupaten/kota dijawa

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen. Analisis ini untuk mengetahui arah

Lebih terperinci

Kepada Yth. Bapak/Ibu Tempat. Perihal : Permohonan Pengisian Angket. Dengan hormat,

Kepada Yth. Bapak/Ibu Tempat. Perihal : Permohonan Pengisian Angket. Dengan hormat, Kepada Yth. Bapak/Ibu ------------------------------- Di Tempat Perihal : Permohonan Pengisian Angket Dengan hormat, Sehubungan dengan penulisan tesis saya yang berjudul ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK PRODUK,

Lebih terperinci

Analisis Korelasi & Regresi

Analisis Korelasi & Regresi Analisis Korelasi & Regresi Oleh: Ki Hariyadi,, S.Si., M.PH Nuryadi, S.Pd.Si UIN JOGJAKARTA 1 Pokok Bahasan Analisis Korelasi Uji Kemaknaan terhadap ρ (rho) Analisis Regresi Linier Analisis Kemaknaan terhadap

Lebih terperinci

: Dalila Rahmawati Ester NPM : Pembimbing : Dr. Ir. Budiman, MS.

: Dalila Rahmawati Ester NPM : Pembimbing : Dr. Ir. Budiman, MS. Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Alokasi Belanja Daerah pada Provinsi D.I. Yogyakarta Periode 2007-2012 Nama : Dalila Rahmawati Ester NPM : 21210647

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

Lampiran 1: Tabulasi Skor Jawaban Responden untuk Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 1: Tabulasi Skor Jawaban Responden untuk Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran : Tabulasi Skor Jawaban Responden untuk Uji itas dan Reliabilitas TABULASI SKOR VARIABEL KEPEMIMPINAN No SKOR UNTUK BUTIR Res Btr Btr 2 Btr 3 Btr 4 Btr 5 Btr 6 Btr 7 Btr 8 Btr 9 Btr 0 Skor 4 4

Lebih terperinci

Lampiran 1 LAPORAN REALISASI DAU, PAD TAHUN 2010 DAN REALISASI BELANJA DAERAH TAHUN 2010 KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR (dalam Rp 000)

Lampiran 1 LAPORAN REALISASI DAU, PAD TAHUN 2010 DAN REALISASI BELANJA DAERAH TAHUN 2010 KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR (dalam Rp 000) Lampiran 1 LAPORAN REALISASI DAU, PAD TAHUN 2010 DAN REALISASI BELANJA DAERAH TAHUN 2010 KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR (dalam Rp 000) Kabupaten/Kota DAU 2010 PAD 2010 Belanja Daerah 2010 Kab Bangkalan 497.594.900

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses dan hasil serta pembahasan dari pengolahan data yang telah dilakukan. Sebagai alat bantu analisis digunakan software SPSS versi

Lebih terperinci

Jumlah Pekerja. Pendapatan

Jumlah Pekerja. Pendapatan Lampiran 2 Data Responden No Modal Sendiri Modal Kredit Jumlah Pekerja Pendapatan 1 20000000 25000000 7 30000000 2 50000000 70000000 2 80000000 3 10000000 12000000 6 13000000 4 50000000 55000000 34 60000000

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Analisis Regresi Berganda Desa, Kota, dan Agregat A. Hasil Analisis Regresi Berganda Desa

Lampiran 1. Hasil Analisis Regresi Berganda Desa, Kota, dan Agregat A. Hasil Analisis Regresi Berganda Desa 62 Lampiran 1. Hasil Analisis Regresi Berganda Desa, Kota, dan Agregat A. Hasil Analisis Regresi Berganda Desa Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N Konsumsi,0066,00784 32 P daging sapi 66549,9063

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU AKUNTANSI SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PROGRAM STUDI ILMU AKUNTANSI SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Bendahara Dana KUESIONER PENELITIAN PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI, KEPUASAN KERJA, KEJELASAN PERAN TERHADAP KINERJA BENDAHARA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI KABUPATEN DELI SERDANG

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA PRODUKSI VARIABEL DAN EFISIENSI OPERASI TERHADAP MARGIN KONTRIBUSI (Studi Kasus pada Ressy Bordir Tasikmalaya)

PENGARUH BIAYA PRODUKSI VARIABEL DAN EFISIENSI OPERASI TERHADAP MARGIN KONTRIBUSI (Studi Kasus pada Ressy Bordir Tasikmalaya) PENGARUH BIAYA PRODUKSI VARIABEL DAN EFISIENSI OPERASI TERHADAP MARGIN KONTRIBUSI (Studi Kasus pada Ressy Bordir Tasikmalaya) Irpan Nur Mustopa Wijaya 08340384 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anonim, Statistik DIY Dalam Angka, Berbagai edisi, BPS, Jogjakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Anonim, Statistik DIY Dalam Angka, Berbagai edisi, BPS, Jogjakarta. DAFTAR PUSTAKA Anonim, Statistik DIY Dalam Angka, Berbagai edisi, BPS, Jogjakarta. Anonim, Laporan tahunan Bank Indonesia, Berbagai edisi, Bank Indonesia, Jogjakarta. Anonim, Indikator Ekonomi, Berbagai

Lebih terperinci

PENGARUH PAJAK DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP ALOKASI BELANJA DAERAH DI KABUPATEN MAGETAN TAHUN

PENGARUH PAJAK DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP ALOKASI BELANJA DAERAH DI KABUPATEN MAGETAN TAHUN PENGARUH PAJAK DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP ALOKASI BELANJA DAERAH DI KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2009-2012 Antik Sulistiyani Pendidikan Akuntansi, FIPIPS, IKIP PGRI MADIUN ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia memasuki babak baru pengelolaan pemerintahan dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia memasuki babak baru pengelolaan pemerintahan dari sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memasuki babak baru pengelolaan pemerintahan dari sistem sentralisasi menjadi desentralisasi. Bentuk pelaksanaan desentralisasi ditandai dengan diberlakukannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. UU No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No 25 tahun 1999

BAB I PENDAHULUAN. UU No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No 25 tahun 1999 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Manajemen pemerintah daerah di Indonesia memasuki era baru seiring dengan diberlakukannya desentralisasi fiskal. Kebijakan terkait yang tertuang dalam UU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi sektor publik yang disertai adanya tuntutan untuk lebih

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi sektor publik yang disertai adanya tuntutan untuk lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Reformasi sektor publik yang disertai adanya tuntutan untuk lebih demokratis menjadi suatu fenomena global termasuk Indonesia. Tuntutan ini mengharuskan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Distribusi Responden atas jawaban X1, X2, dan Y

Lampiran 1 Distribusi Responden atas jawaban X1, X2, dan Y 138 Lampiran 1 Distribusi Responden atas jawaban X1, X2, dan Y X11 Frequency Valid Valid tidak setuju 5 8.2 9.6 9.6 netral 6 9.8 11.5 21.2 setuju 38 62.3 73.1 94.2 sangat setuju 3 4.9 5.8 100.0 X12 Frequency

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009-2012. Peneliti mengambil sampel sesuai

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ratmono.Dwi, & Sholihin.Mahfud. (2015). Akuntansi Keuangan Daerah Berbasis Akrual. Cetakan pertama. Upp Stim Ykpn : Yoyakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Ratmono.Dwi, & Sholihin.Mahfud. (2015). Akuntansi Keuangan Daerah Berbasis Akrual. Cetakan pertama. Upp Stim Ykpn : Yoyakarta. 58 DAFTAR PUSTAKA Ratmono.Dwi, & Sholihin.Mahfud. (2015). Akuntansi Keuangan Daerah Berbasis Akrual. Cetakan pertama. Upp Stim Ykpn : Yoyakarta. Sujarweni.Wiratna.V (2015). Akuntansi Sektor Publik. Yoyakarta

Lebih terperinci

Embun Rahmawati. Universitas Bina Nusantara Palem Puri No 2 Rt 005/007, Pondok Aren Tangerang 15229, , 1 Murtedjo, Ak.

Embun Rahmawati. Universitas Bina Nusantara Palem Puri No 2 Rt 005/007, Pondok Aren Tangerang 15229, , 1 Murtedjo, Ak. Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Tingkat Inflasi Terhadap Realisasi Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah di DKI Jakarta Embun Rahmawati Universitas

Lebih terperinci

Lampiran 1: Kuesioner. Lampiran 1 : PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

Lampiran 1: Kuesioner. Lampiran 1 : PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER Lampiran 1: Kuesioner Lampiran 1 : PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER 1. Berilah tanda silang ( x) pada jawaban yang saudara anggap paling sesuai. 2. Setiap pernyataan hanya membutuhkan satu jawaban. 3. Setelah

Lebih terperinci

ANALISIS ATRIBUT-ATRIBUT YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) TERHADAP PENDAPATAN DAERAH DI KOTA MEDAN

ANALISIS ATRIBUT-ATRIBUT YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) TERHADAP PENDAPATAN DAERAH DI KOTA MEDAN ANALISIS ATRIBUT-ATRIBUT YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) TERHADAP PENDAPATAN DAERAH DI KOTA MEDAN SHITA TIARA Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muslim Nusantara email : ae_shita@yahoo.com

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANTUL Analisis Rasio untuk Mengukur Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah 333 ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANTUL Vidya Vitta Adhivinna Universitas PGRI Yogyakarta,

Lebih terperinci

BAB II. REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN VARIABEL DUMMY

BAB II. REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN VARIABEL DUMMY BAB II. REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN VARIABEL DUMMY Membuka program SPSS kemudian memilih tab sheet Variable View. Melakukan input variabel yang akan diteliti pada sheet Variable View. Input dilakukan

Lebih terperinci

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK) TERHADAP PDRB PADA PROVINSI DKI JAKARTA

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK) TERHADAP PDRB PADA PROVINSI DKI JAKARTA PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK) TERHADAP PDRB PADA PROVINSI DKI JAKARTA 2010-2015 Nama NPM Jurusan Dosen Pembimbing : Septi Eka Wulandari : 2A214142

Lebih terperinci

KUESIONER. Mohon kesediaan Bapak/Ibu Mengisi daftar berikut : 1. Nama : 2. Jenis Kelamin : Pria Wanita. 3. Umur : Tahun

KUESIONER. Mohon kesediaan Bapak/Ibu Mengisi daftar berikut : 1. Nama : 2. Jenis Kelamin : Pria Wanita. 3. Umur : Tahun KUESIONER A. IDENTITAS RESPONDEN Mohon kesediaan Bapak/Ibu Mengisi daftar berikut : 1. Nama : 2. Jenis Kelamin : Pria Wanita 3. Umur : Tahun 4. Pendidikan Terakhir : SMA D3 S1 S2 S3 5. Jabatan : 6. Lama

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN. 1. Kuisioner Penelitian

LAMPIRAN-LAMPIRAN. 1. Kuisioner Penelitian LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Kuisioner Penelitian Analisis Kebutuhan Modal Usaha Tani Bagi Meningkatkan Kesejahteraan Petani Padi Sawah di Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai No. Responden :... Kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini dominasi Pusat terhadap Daerah menimbulkan besarnya

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini dominasi Pusat terhadap Daerah menimbulkan besarnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Selama ini dominasi Pusat terhadap Daerah menimbulkan besarnya ketergantungan Daerah terhadap Pusat. Pemerintah Daerah tidak mempunyai keleluasaan dalam menetapkan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa dan Pembahasan 1. Statistik Deskriftif Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan

Lebih terperinci

PENGARUH BELANJA MODAL, DANA PERIMBANGAN DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP KINERJA KEUANGAN KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI ACEH

PENGARUH BELANJA MODAL, DANA PERIMBANGAN DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP KINERJA KEUANGAN KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI ACEH ISSN 2302-0164 9 Pages pp. 30-38 PENGARUH BELANJA MODAL, DANA PERIMBANGAN DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP KINERJA KEUANGAN KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI ACEH 1) Mulia Andirfa, 2) Dr. Hasan Basri,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci