BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Telkom Group adalah satu-satunya BUMN telekomunikasi serta penyelenggara layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. Telkom Group melayani jutaan pelanggan di seluruh Indonesia dengan rangkaian lengkap layanan telekomunikasi yang mencakup sambungan telepon kabel tidak bergerak dan telepon nirkabel tidak bergerak, komunikasi seluler, layanan jaringan dan interkoneksi serta layanan internet dan komunikasi data. Telkom Group juga menyediakan berbagai layanan di bidang informasi, media dan edutainment, termasuk cloud-based and server-based managed services, layanan e-payment dan IT enabler, e-commerce dan layanan portal lainnya. Berikut penjelasan portofolio bisnis Telkom: a. Telecommunication Telekomunikasi merupakan bagian bisnis legacy Telkom. Sebagai icon bisnis perusahaan, Telkom melayani sambungan telepon kabel tidak bergerak Plain Ordinary Telephone Service (POTS), telepon nirkabel tidak bergerak, layanan komunikasi data, broadband, satelit, penyewaan jaringan dan interkoneksi, serta telepon seluler yang dilayani oleh Anak Perusahaan Telkomsel. Layanan Telekomunikasi Telkom telah menjangkau beragam segmen pasar mulai dari pelanggan individu sampai dengan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta korporasi. b. Information Layanan informasi merupakan model bisnis yang dikembangkan Telkom dalam ranah New Economy Business (NEB). Layanan ini memiliki karakteristik sebagai layanan terintegrasi bagi kemudahan proses kerja dan transaksi yang mencakup Value Added Services (VAS) dan Managed Application/IT Outsourcing (ITO), e-payment dan IT enabler Services (ITeS). c. Media Media merupakan salah satu model bisnis Telkom yang dikembangkan sebagai bagian dari NEB. Layanan media ini menawarkan Free To Air (FTA) dan Pay TV untuk gaya hidup digital yang modern.

2 d. Edutainment Edutainment menjadi salah satu layanan andalan dalam model bisnis New Econom Busines (NEB) Telkom dengan menargetkan segmen pasar anak muda. Telkom menawarkan beragam layanan di antaranya Ring Back Tone (RBT), SMS Content, portal dan lain-lain. e. Services Services menjadi salah satu model bisnis Telkom yang berorientasi kepada pelanggan. Ini sejalan dengan Customer Portfolio Telkom kepada pelanggan Personal, Consumer/Home, SME, Enterprise, Wholesale, dan Internasional. Sebagai perusahaan telekomunikasi, Telkom Group terus mengupayakan inovasi di sektor-sektor selain telekomunikasi, serta membangun sinergi di antara seluruh produk, layanan dan solusi, dari bisnis legacy sampai New Wave Business. Untuk meningkatkan business value, pada tahun 2012 Telkom Group mengubah portofolio bisnisnya menjadi TIMES (Telecommunication, Information, Media Edutainment & Service). Untuk menjalankan portofolio bisnisnya, Telkom Group memiliki empat anak perusahaan, yakni PT. Telekomunikasi Indonesia Selular (Telkomsel), PT. Telekomunikasi Indonesia International (Telin), PT. Telkom Metra dan PT. Daya Mitra Telekomunikasi (Mitratel). Sumber : ( Diakses Pada 15 Mei 2014) Nilai-Nilai Perusahaan Budaya Perusahaan The Telkom Way memiliki lima nilai Perusahaan yaitu:commitment to long-term, Customer first, Caring meritocracy, Co-creation of win-win partnership, dan Collaborative innovation yang selanjutnya disebut dengan istilah 5C. Nilai-nilai 5C merupakan upgrade dari nilai-nilai budaya perusahaan yang terdahulu, dengan lebih menonjolkan terbangunnya perilaku baru yang spesifik melalui beberapa pendekatan. Pada semester II tahun 2012, Perusahaan menetapkan Great Spirit 3S (Solid, Speed, Smart) agar lebih memacu pencapaian kinerja unggul. 1.2 Produk yang Dihasilkan Produk utama Telkom dikategorikan ke dalam 4 (tiga) bagian, yaitu : a) Telecommunication, Information, Media dan Edutainment. b) Telecommunication : POTS, Speedy, Speedy prepay, Hotspot, Speedy wireless c) Information IT-services File sharing Web hosting F-transfer Protector d) Media : IPTV, NetTV, Ftransfer e) Edutainment : Pesona Edu, Siap Online, Portal Musik,Portal Game Produk SPEEDY PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk 2

3 Produk Telkom Speedy diluncurkan pertama kali pada tanggal 29 Juli TELKOM Speedy merupakan Layanan internet access end to end dari PT TELKOM dengan basis teknologi Asymetric Digital Subscriber Line (ADSL), yang dapat menyalurkan data dan suara secara simultan melalui satu saluran telepon biasa dengan kecepatan maksimal 384 kbps yang dijaminkan dari Modem sampai BRAS (Broadband Remote Access Server) di sisi perangkat Telkom dengan slogan "Broadband Internet Access for Home and Small Office" maka Telkom Speedy menjadi solusi utama bagi akses broadband koneksi Internet tidak hanya di kalangan bisnis namun meluas sampai ke rumah-rumah. Telkom Speedy dirancang untuk mengoptimalkan dan memberikan nilai tambah jaringan pada telepon tetap kabel (wireline) dengan menggunakan teknologi ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) telah mengembangkan layanan akses internet broadband. Dengan layanan ini pelanggan selain mendapatkan layanan telepon kabel juga mendapatkan layanan internet berkecepatan tinggi. Pada akhir Desember 2005, tercatat pelanggan Speedy telah memiliki lebih dari pelanggan di Sulawesi Selatan dengan ARPU (average revenue per user) sekitar Rp Telkom bertekad agar layanan Speedy ini menjadi kurva kedua (second curve) bagi layanan telepon tetap kabel. Layanan Telkom Speedy ini diluncurkan dengan cakupan layanan nasional secara bertahap mulai awal Mei Cakupan layanan Telkom Speedy senantiasa terus diperluas tahun-tahun berikutnya untuk memenuhi kebutuhan akses broadband yang telah meningkat pesat. Paralel dengan perluasan layanan akses broadband, Telkom pun akan segera menyiapkan beragam layanan Content Broadband seperti: Game Broadband Online, Video Streaming, Audio download, web conferences, Home surveillances dan masih banyak lagi. Saat ini Telkom menyediakan 3 (tiga) jenis layanan Speedy: 1. Speedy reguler Merupakan produk layanan internet broadband yang diperuntukkan bagi pelanggan perumahan (family) atau personal yang hanya membutuhkan akses internet standar misalnya untuk keperluan browsing, chatting, gaming, download , dan lain-lain. Speedy Reguler ditawarkan dalam paket berlangganan dengan kecepatan mulai dari 384 kbps 100 Mbps, tergantung kondisi jaringan setempat. Adapun karakteristik dari speedy reguler adalah : a. SLG (Service Level Guarantee) standard untuk segmen perumahan. 3

4 b. Asymmetric dengan perbandingan upstream jauh lebih kecil dari downstream. c. Abonemen / berlangganan. d. Unlimited. e. Cara pembayaran Postpaid. f. IPPublik Dinamik (DHCP Dynamic Host Configuration Protocol). g. Port TCP 25 (SMTP service) hanya dibuka ke SMTP yang disediakan TELKOM yaitu smtp.telkom.net port 25. h. Dapat disisipi advertising. 2. Speedy instan Merupakan produk yang diluncurkan oleh Telkom sebagai salah satu upaya untuk menyediakan layanan broadband yang siap pakai oleh pelanggan (Pay as you use) pembayaran sesuai penggunaan. Pelanggan yang belum berlangganan paket Speedy Reguler dapat menggunakan layanan broadband dengan cara membeli paket harian baik prepaid maupun postpaid. Adapun karakteristik dari speedy instan adalah: a. SLG (Service Level Guarantee) standard untuk segmen perumahan. b. Asymmetric dengan perbandingan upstream jauh lebih kecil dari downstream. c. Pay As You Use. d. Limited sampai kuota waktu habis. e. Cara pembayaran Prepaid atau Postpaid. f. IP Publik Dinamik (DHCP Dynamic Host Configuration Protocol). g. Port TCP 25 (SMTP service) hanya dibuka ke SMTP yang disediakan TELKOM yaitu smtp.telkom.net port Speedy gold 4

5 Merupakan produk layanan internet broadband yang diperuntukkan bagi pelanggan SME (Small Medium Enterprise) yang membutuhkan layanan internet untuk keperluan bisnis, misalnya mail server kecil, web server pribadi, warnet dll. Speedy Gold ditawarkan dalam paket berlanggan dengan kecepatan mulai 512 kbps 100 Mbps. Adapun karakteristik dari speedy gold adalah : a. SLG standard untuk segmen bisnis. b. Asymmetric dengan perbandingan upstream lebih kecil dari downstream (kualitas lebih baik dari Speedy Reguler). c. Abonemen / berlangganan. d. Unlimited. e. Cara pembayaran Postpaid. f. 1 IP Publik Statik (DHCP) sesuai permintaan customer. g. Port TCP 25 (SMTP service) hanya dibuka ke SMTP yang disediakan TELKOM yaitu smtp.telkom.net port 25. h. Tidak disisipi advertising UseeTV Seiring dengan berkembangnya produk Teknologi Komunikasi dan tuntutan bisnis IME (internet Multimedia Entertainment), PT Telekomunikasi Indonesia terus berupaya untuk melebarkan bisnisnya melalui produk-produk inovatif yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. UseeTV memberikan pengalaman baru bagi pasar Indonesia untuk menikmati hiburan melalui Internet. Layanan multimedia untuk keluarga Indonesia dengan variasi konten dan genre seperti drama, actions, Hollywood blockbuster, konten lokal, konten anak, drama celestial, komedi dan Bollywood. Bebas mengudara baik TV dan Radio yang tersedia di konten kami, dimana pelanggan kita dapat bebas memilih pilihannya. UseeTV dikembangkan untuk menjawab kebutuhan gaya hidup modern di mana pelanggan kita bisa mendapatkan akses hiburan tanpa henti dengan cara yang mudah, melalui perangkat pribadi milik mereka, seperti ponsel, tablet dan komputer. Hal ini memungkinkan 5

6 mereka untuk menonton semua program kapan saja dan dimana saja. Karena mobilitas yang tinggi saat ini, jumlah penonton televisi telah menurun secara bertahap. UseeTV memungkinkan mereka untuk menyaksikan video yang mereka cari dan televisi yang mereka butuhkan sampai dengan 3 hari ke belakang dan juga memiliki siaran langsung terbaru. 1.3 Visi dan Misi Adapun Visi dan Misi dari PT.Telekomunikasi adalah sebagai berikut : Visi Untuk menjadi Telecomunication terkemuka, Information, Media, Edutainment dan Jasa (TIMES), pemain di wilayah ini. Misi 1) Menyediakan layanan more for less TIMES. 2) Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia Logo Perusahaan Adapun logo perusahaan PT. Telekomunikasi ditampilkan pada gambar 1.1 di bawah ini : Gambar 1.1 Logo PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk Sumber: (Diakses pada 15 Mei 2014) Struktur Organisasi Struktur organisasi merupakan hubungan wewenang dan tanggung jawab antara fungsional dan personal dalam pengelolaan suatu perusahaan. Struktur organisasi bertujuan 6

7 untuk memberikan kepastian dalam garis wewenang. Koordinasi dan pengawasan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Tujuan lain dari struktur organisasi ini adalah agar perencanaan anggaran menjadi lebih baik. Adapun struktur organisasi dari PT.Telekomunikasi, Sulawesi Selatan pada gambar 1.2 dibawah ini: Gambar 1.2 Struktur Organisasi PT.Telekomunikasi,Tbk Sumber : Dokumentasi Perusahaan, Latar Belakang Penelitian Sejak Pemerintah mengubah pola pengelolaan sektor telekomunikasi di Indonesia dari monopoli menjadi kompetisi melalui UU No.36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi, industri telekomunikasi Indonesia memperlihatkan pertumbuhan yang sangat pesat. Pertumbuhan ini juga diakselerasi oleh kemajuan teknologi komunikasi yang menggunakan spektrum radio frekuensi sebagai alternatif sarana telekomunikasi yang sebelumnya hanya mengandalkan jaringan kabel dan satelit. Dibandingkan perkembangan telepon fixed wireline yang selama beberapa dasawarsa akhirnya stagnan di kisaran 9.4 juta sambungan telepon, maka hanya dalam jangka waktu kurang dari 20 tahun, teledensitas telekomunikasi di Indonesia melonjak signifikan mencapai lebih dari 310 juta sambungan telepon, didorong oleh sambungan telepon nirkabel tidak bergerak dan terutama oleh sambungan telepon seluler. Bisnis seluler sendiri terus bertumbuh dengan adanya berbagai inovasi baru dan adaptasi terhadap perubahan tuntutan pasar dan preferensi konsumen. Meskipun pertumbuhan layanan suara dan Short Messaging Service (SMS) mulai terlihat melambat beberapa tahun terakhir ini, pada saat yang sama juga terlihat pertumbuhan yang semakin kuat pada layanan komunikasi data dan akses internet secara mobile. 7

8 Terdapat beberapa faktor atau kondisi yang mendukung prospek pertumbuhan industri telekomunikasi di Indonesia, antara lain: 1. Kondisi demografi di Indonesia, dengan populasi terbesar keempat di dunia dan kelas menengah yang tumbuh pesat, serta ekonomi Indonesia yang memperlihatkan pertumbuhan yang baik dan stabil dalam tahun-tahun belakangan ini, diharapkan akan terus mendorong permintaan akan layanan telekomunikasi dan data. 2. Penetrasi internet yang relatif masih rendah dibandingkan negara-negara lain di kawasan ini, sementara di sisi lain masyarakat semakin terbuka terhadap globalisasi gaya hidup digital, dan terutama meningkat pesatnya penggunaan perangkat ponsel cerdas dengan harga yang semakin terjangkau maupun tingginya aktivitas di jejaring sosial, yang diharapkan akan mendorong pertumbuhan layanan mobile internet. Kami berharap pertumbuhan layanan mobile internet ini akan terus berlanjut seiring dengan meningkatnya popularitas smartphone, tablet dan perangkat mobile lain yang memiliki akses internet, semakin cepatnya transmisi data jaringan nirkabel dan bertambahnya perangkat cerdas dan layanan internet yang terjangkau. 3. Persaingan antar operator telekomunikasi yang semakin terbuka dan ketat, yang diharapkan akan berdampak pada peningkatan kualitas pelayanan, efisiensi industri yang lebih tinggi, maupun munculnya inovasi-inovasi pada produk dan layanan, sehingga pada akhirnya akan mendorong semakin tumbuhnya industri telekomunikasi di Indonesia. ( PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) biasa disebut Telkom Indonesia atau Telkom adalah perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. Telkom mengklaim sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak 104 juta. Telkom merupakan salah satu BUMN yang sahamnya saat ini dimiliki oleh Pemerintah Indonesia (52,47%), dan 47,53% dimiliki oleh Publik, Bank of New York, dan Investor dalam Negeri. Telkom juga menjadi pemegang saham mayoritas di 13 anak perusahaan, termasuk PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). Adapun bidang usaha PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. yaitu sebagai berikut : a. Telecommunication Telekomunikasi merupakan bagian bisnis legacy PT Telkom. Sebagai icon bisnis perusahaan, PT Telkom melayani sambungan telepon kabel tidak bergerak Plain Ordinary Telephone Service (POTS), telepon nirkabel tidak bergerak, layanan 8

9 komunikasi data, broadband, satelit, penyewaan jaringan dan interkoneksi, serta telepon seluler yang dilayani oleh Anak Perusahaan Telkomsel. Layanan telekomunikasi PT.Telkom telah menjangkau beragam segmen pasar mulai dari pelanggan individu sampai dengan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta korporasi. b. Information Layanan informasi merupakan model bisnis yang dikembangkan PT Telkom dalam ranah New Economy Business (NEB). Layanan ini memiliki karakteristik sebagai layanan terintegrasi bagi kemudahan proses kerja dan transaksi yang mencakup Value Added Services (VAS) and Managed Application/IT Outsourcing (ITO),e- Payment dan IT enabler Services (ITeS). c. Services Services menjadi salah satu model bisnis PT Telkom yang berorientasi kepada pelanggan.ini sejalan dengan Customer Portfolio PT Telkom kepada pelanggan personal Consumer/Home, SME (Small MediumEnterprise), Wholesale, dan produk Internasional. Komitmen perusahaan untuk mendukung mobilitas dan konektivitas tanpa batas diyakini akan meningkatkan kepercayaan pelanggan ritel maupun korporasi terhadap kualitas, kecepatan, dan kehandalan layanan serta produk yang ditawarkan. Hal itu terbukti dengan kontinuitas peningkatan di sisi jumlah pelanggan PT.Telkom, yakni mencapai 129,8 juta pelanggan per 31 Desember 2011, atau meningkat sebesar 7,8%. d. Edutainment Edutainment menjadi salah satu layanan andalan dalam model bisnis NEB (New Economy Business)PT Telkom, dengan menargetkan segmen pasar anak muda. PT Telkom menawarkan beragam layanan diantaranya Ring Back Tone (RBT), SMS Content, portal dan lain-lain. e. Media Media merupakan salah satu model bisnis PT Telkom yang dikembangkan sebagai bagian dari NEB (New Economy Business). Layanan media ini menawarkan Free To Air (FTA) and Pay TV untuk gaya hidup digital yang modern salah satunya UseeTv. UseeTV adalah layanan portal hiburan, informasi dan lifestyle, berupa berbagai macam konten streaming digital maupun aplikasi, seperti video film, video klip musik, karaoke, Live TV, TV on Demand, Live Streaming Radio dan Radio on Demand yang dapat diakses melalui berbagai media seperti Laptop, 9

10 smartphone (handphone), tablet dan layar televisi (coming soon).saat ini sudah tersedia aplikasi mobile untuk gadget berbasis ios (Apple) dan Android. Untuk Blackberry, Symbian dan Windows Mobile dapat mengakses melalui mobile site: m.useetv.com. Untuk aplikasi OS lainnya (Windows Phone) masih dalam tahap development. Pesatnya pertumbuhan penguna UseeTV membuat PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) semakin serius mempersiapkan monetisasi (mengubah atau meningkatkan) layanan TV Streaming Internet Protocol TV (IPTV). Vice President Public Relations Telkom Arif Prabowo di Jakarta, mengatakan, pada 2013 lalu ada sekitar 1,3 juta pelanggan menggunakan layanan Usee TV sehingga Telkom optimis dalam mempersiapkan monetisasi UseeTV di tahun Kami kian optimis dengan perkembangan UseeTV. Pada 2013, ada sekitar 1,3 juta pelanggan menggunakan layanan tersebut. Ini sesuatu yang luar biasa dan sinyal untuk siap dimonetisasi, tandas Arif. Sumber: Tabel 1.1 Data pangsa pasar UseeTV PT.Telekomunikasi,tbk Sulawesi Selatan Periode Januari April 2014 No. PERIODE useetv Peningkatan - 1 Januari unit 2 Februari unit 35 unit 3 Maret unit 9 unit 4 Apr unit 15 unit 5 Mei unit 7 unit 6 Juni unit 18 unit 7 Juli unit 8 unit 8 Agustus unit 19 unit Sumber: Monitoring Nasional Sales (2014) Dengan penelitian ini penulis akan menguraikan apakah kualitas pelayanan pada Useetv berdampak pada kepuasan konsumen. Berdasarkan peneliti sebelumnya, untuk mengetahui apakah perusahaan telah menerapkan kualitas pelayanan yang sesuai dengan 10

11 harapan pelanggan bila ditinjau dari keseluruhan dimensi kualitas pelayanan, maka perlu dilakukan evaluasi dari pelanggan dan kinerja pegawai Telkom useetv Sulawesi Selatan dibagian pelayanan perusahaan terutama pada Customer Service UseeTv yang menjadi pusat pengaduan,dan pemberi informasi kepada konsumen, dimana akan sangat berpengaruh pada kepuasan konsumen. 1.5 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah disebutkan dalam latar belakang, maka yang menjadi perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana kualitas customer service UseeTv PT. Telekomunikasi wilayah Sulawesi selatan tahun 2014? 2. Bagaimana kepuasan pelanggan UseeTv PT. Telekomunikasi wilayah Sulawesi selatan tahun 2014? 3. Seberapa besar pengaruh kualitas customer service terhadap kepuasan pelanggan UseeTv PT. Telekomunikasi? 1.6 Tujuan Penelitian Tujuan yang akan dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui kualitas layanan Customer Service UseeTv pada PT.Telekomunikasi, Sulawesi Selatan. 2. Mengetahui kepuasan pelanggan Useetv pada PT.Telekomunikasi, Sulawesi Selatan. 3. Mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas layanan Customer Service terhadap kepuasan pelanggan Useetv PT.Telekomunikasi,Sulawesi Selatan. 1.7 Kegunaan Penelitian Adapun yang menjadi kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi dan masukan bagi PT.Telekomunikasi utamanya pada useetv Sulawesi Selatan untuk mengetahui efektifitas kualitas layanan perusahaan. 2. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan bisa menjadi sarana untuk menerapkan teori yang telah dipelajari ke dalam situasi yang sebenarnya. 11

12 3. Bagi Pembaca Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada para pembaca dalam bidang pemasaran khususnya pada kualitas layanan Customer Service dan memberikan referensi untuk penulis yang lainnya. 1.8 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan yaitu: BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang objek penelitian, latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II RELEVANSI TEORI DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai teori yang berhubungan dengan observasi yang dilakukan antara lain kualitaas layanan dengan kepuasan pelanggan. Adapun materi yang digunakan pengertian dari konsep, faktor-faktor yang mempengaruhi pada konsep tersebut. Dari konsep tersebut didapatkan kesimpulan sementara. BAB III KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab terakhir dipaparkan dari hasil observasi yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, serta saran-saran yang ingin disampaikan penulis terhadap perusahaan yang dijadikan objek observasi Useetv Sulawesi Selatan pada PT.Telekomunikasi. 12

13 BAB II RELEVANSI TEORI DAN PEMBAHASAN 2.1 Tinjauan Teori Konsep Pemasaran Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah memenuhi kebutuhan secara menguntungkan. (Kotler dan Keller, 2008: 6) Pengertian pemasaran menurut Asosiasi Pemasaran Amerika dalam Kotler dan Keller (2008: 6) pemesaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya Jasa 13

14 Adapun pengertian jasa menurut Kotler dan Keller (2011:378) juga mengemukakan pendapatnya mengenai definisi jasa, yaitu: Services is any act or performance one party can offer to another that is essentially intangible and does not result in the ownership of anything. Its production may or may not be tied to a physical product. Pada dasarnya jasa adalah tindakan atau kinerja yang ditawarkan oleh satu pihak pada pihak lain yang tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan atas apapun serta dalam proses produksinya mungkin atau mungkin juga tidak terikat dalam produk fisik Kualitas Pelayanan Mengutip pendapat Kotler (1996:578) yang dimuat dalam buku karangan Laksana (2008:85) mengemukakan bahwa A service any Act or performance that one party can offer to another that is essentially intangible and does not result in the Ownership of anything, its production may or may no be to a physical product. Maksudnya yaitu bahwa pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Mengutip pendapat Zeithaml et. al (1990:19) yang dimuat dalam buku karangan Laksana (2008:88) mengemukakan bahwa, kualitas pelayanan dapat didefenisikan sebagai : The extent of discrepancy between customers expectations or desire and their perceptions. Dari pernyataan tersebut dikemukakan bahwa kualitas pelayanan yang diterima konsumen dinyatakan besarnya perbedaan antara harapan atau keinginan konsumen dengan tingkat persepsi mereka Dimensi Kualitas Pelayanan Untuk mewujudkan pelayanan yang berkualitas diperlukan pemahaman menyangkut dimensi kualitas jasa. Menurut Tjiptono (2008:93) dimensi kualitas terdiri atas: 1. Kinerja (performance), yakni efisiensi pencapaian tujuan utama sebuah produk. Umumnya kinerja yang lebih bagus identik dengan kualitas yang lebih baik. 2. Fitur (features), yaitu atribut produk yang melengkapi kinerja dasar sebuah produk. 3. Reliabilitas (reliability), yaitu kemampuan sebuah produk untuk tetap berfungsi secara konsisten selama usia desainnya. sebuah produk akan dikatakan reliable (andal) apabila kemungkinan kerusakan atau gagal dipakai selama usia desainya sangat rendah. 4. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications)yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi sebuah produk memenuhi standar-standar yang telah 14

15 ditetapkan sebelumnya, misalnya dalam hal ukuran, kecepatan, kapasitas, daya tahan dan seterusnya. Dalam sector manufaktur, dimensi ini sangat mudah dikuantifikasikan. Sedangkan dalam sektor jasa, yang bersifat intangible, sulit untuk mengukur dimensi ini dengan spesifikasi numerik. 1. Daya tahan (durability), berkaitan dengan tingkat kemampuan sebuah produk mentolerir tekanan, stress atau trauma tanpa mengalami kerusakan berarti. 2. Serviceability, yakni kemudahan mereparasi sebuah produk. Sebuah produk dikatakan sangat serviceable apabila bisa direparasi secara mudah dan murah. 3. Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indra, meliputi bentuk fisik, warna, aroma dan sebagainya. 4. Persepsi kualitas (perceived quality), yaitu citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya. Dimensi dimensi yang dikemukakan Tjiptono di atas cenderung lebih sesuai untuk menilai kualitas produk fisik (barang) dibanding jasa. Sementara, Parasuraman, Zeithaml dan Berry dalam Tjiptono, (2008:95) merumuskan lima dimensi kualitas yang lebih sesuai untuk jasa. Kelima dimensi tersebut adalah: 1. Reliabilitas (realibility), berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk menyampaikan jasa yan dijanjikan secara akurat sejak pertama kali. 2. Daya tanggap (responsiveness), berkenaan dengan kesediaan dan kemampuan penyedia jasa untuk membantu pelangan dan merespons keluhan mereka dengan segera. 3. Jaminan (assurance) berkenaan dengan pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan mereka dalam menumbuhkan rasa percaya (trust) dan keyakinan pelanggan (confidance). 4. Empati (emphaty), berarti bahwa perusahaan memahami masalah pelanggannya dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta memberikan perhatian personal kepada para pelanggan dan memiliki jam operasi yang nyaman. 5. Bukti fisik (tangibles), berkenaan dengan penampilan fisik fasilitas layanan, peralatan/ perlengkapan, sumber daya manusia dan materi komunikasi perusahaan Kepuasan Pelanggan 15

16 Definisi kepuasan Pelanggan Menurut Tjiptono (2011:38) kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja produk (atau hasil) yang ia rasakan dengan harapannya. Jadi tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan ( perceived performance) dan harapan (expectation) Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan Dengan metode ini perusahaan dapat mengetahui seberapa besar kepuasan pelanggannya dan meningkatkan kinerja perusahaannya. Menurut Kotler yang dikutip oleh Tjiptono (2011:314) mengidentifikasi empat metode untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu: 1. Sistem Keluhan dan Saran Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan (customer-oriented) perlu menyediakan kesempatan dan akses yang mudah dan nyaman bagi para pelanggannya guna menyampaikan saran, kritik, pendapat, dan keluhan mereka. Media yang digunakan bisa berupa kotak saran yang ditempatkan di lokasi-lokasi strategis (yang mudah dijangkau atau sering dilewati pelanggan), kartu komentar (yang bisa diisi langsung maupun yang dikirim via pos kepada perusahaan). Aluran telepon khusus bebas pulsa, websites, dan lain-lain. Informasi-informasi yang diperoleh melalui metode ini dapat memberikan ide-ide baru dan masukan yang berharga kepada perusahaan, sehingga memungkinkannya untuk bereaksi secara tanggap dan cepat untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul. 2. Belanja Siluman (Ghost Shopping) Salah satu cara memperoleh gambaran mengenai kepuasan pelanggan adalah dengan mempekerjakan beberapa orang ghost shoppers untuk berperan atau berpura-pura sebagai pelanggan potensial untuk produk perusahaan dan pesaing. Mereka diminta berinteraksi dengan staf penyedia jasa dan menggunakan produk/jasa perusahaan. Berdasarkan pengalamannya tersebut, mereka kemudian diminta melaporkan temuantemuannya berkenaan dengan kekuatan dan kelemahan produk perusahaan atau pesaing. Biasanya para ghost shopper diminta mengamati secara seksama dan menilai cara perusahaan dan pesaingnya melayani permintaan spesifik pelanggan, menjawab pertanyaan pelanggan dan menangani setiap keluhan. 3. Analisis Pelanggan yang Hilang (Lost Customer Analysis) Sedapat mungkin perusahaan sebaiknya menghubungi para pelanggan yang telah 16

17 berhenti membeli atau telah pindah pemasok agar dapat memahami mengapa hal itu terjadi dan supaya dapat mengambil kebijakan perbaikan/penyempurnaan selanjutnya. Bukan hanya exit interview saja yang diperlukan, tetapi pemantauan customer loss rate juga penting, dimana peningkatan customer loss rate menunjukkan kegagalan perusahaan dalam memuaskan pelanggannya. 4. Survei Kepuasan Pelanggan Sebagian besar riset kepuasan pelanggan dilakukan dengan menggunakan metode survei, baik survei melalui pos, telepon, , websites, maupun wawancara langsung. Melalui survei, perusahaan akan memperoleh tanggapan dan feedback secara langsung dari pelanggan dan juga memberikan kesan positif bahwa perusahaan menaruh perhatian terhadap para pelanggannya. Pengukuran kepuasan pelanggan melalui metode ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya : 1. Directly reported satisfaction Pengukuran dilakukan menggunakan item-item spesifik yang menanyakan langsung tingkat kepuasan yang dirasakan pelanggan. 2. Derived satisfaction Setidaknya, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan menyangkut dua hal utama, yaitu tingkat harapan atau ekspektasi pelanggan terhadap kinerja produk atau perusahaan pada atribut-atribut relevan, dan persepsi pelanggan terhadap kinerja aktual produk atau perusahaan bersangkutan. 3. Problem analysis Dalam teknik ini, responden diminta mengungkapkan masalah-masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan produk atau jasa perusahaan dan saran-saran perbaikan. Kemudian perusahaan akan melakukan analisis konten (content analysis) terhadap semua permasalahan dan saran perbaikan untuk mengidentifikasi bidang-bidang utama yang membutuhkan perhatian dan tidak lanjut segera. 4. Importance-performance analysis Dalam teknik ini, responden diminta untuk menilai tingkat kepentingan berbagai atribut relevan dan tingkat kinerja perusahaan (perceived performance) pada masingmasing atribut tersebut. Kemudian, nilai rata-rata tingkat kepentingan atribut dan kinerja perusahaan akan dianalisis di Importance-Performance Matrix. Matriks ini sangat bermanfaat sebagai pedoman dalam mengalokasikan sumber daya organisasi 17

18 yang terbatas pada bidang-bidang spesifik, dimana perbaikan kinerja bisa berdampak besar pada kepuasan pelanggan total Manfaat Kepuasan Pelanggan Menurut Tjiptono (2011:68) kepuasan pelanggan juga berpotensi memberikan jumlah manfaat spesifikasi antara lain: 1. Berdampak positif terhadap loyalitas pelanggan. 2. Berpotensi menjadi sumber pendapatan masa depan, terutama melalui pembelian ulang cross-selling dan up-selling. 3. Menekan biaya transaksi pelanggan dimana dimasa depan terutama biaya-biaya komunikasi pemasaran, penjualan, dan layanan pelanggan. 4. Menekan volatitas dan risiko berkenaan dengan prediksi aliran kas masa depan. 5. Meningkatkan toleransi harga, terutama kesediaan pelanggan untuk membayar harga premium dan pelanggan cenderung tidak mudah tergoda untuk beralih produk. 6. Menumbuhkan rekomendasi getol tular positif. 7. Pelanggan cenderung lebih reseptif terhadap product-line extensions, brand extensions, dan new add-on service yang ditawarkan perusahaan. 8. Meningkatkan bargaining power relatif perusahaan terhadap jaringan pemasok, mitra bisnis dan saluran distirbusi Hubungan kualitas pelayanan dan Kepuasana Konsumen. Mengutip pendapat Kotler (1995:46) yang dimuat dalam buku karangan Laksana (2008:96) mengemukakan bahwa : Customer satisfacfion is the outcome felt by buyers who have experienced a company performance that has fulfilled expectations. Maksudnya yaitu menyangkut komponen harapan dan kinerja/hasil yang dirasakan. Pada umumnya harapan pelanggan merupakan perkiraan atau keyakinan pelanggan tentang apa yang akan diterimanya apabila ia membeli atau mengkonsumsi suatu produk baik barang maupun jasa, sedangkan kinerja atau hasil yang dirasakan merupakan persepsi pelanggan terhadap apa yang ia terima setelah mengkonsumsi produk yang ia beli. Untuk itu manajemen harus memiliki persepsi yang sama dengan pelanggan agar supaya diperoleh hasil yang melebihi atau paling tidak sama dengan harapan pelanggan. Keadaan ini sama seperti yang dikemukakan Garpesz (1997:34) yang dimuat dalam buku karangan Laksana (2008:96) Kepuasan pelanggan dapat didefinisikan secara 18

19 sederhana sebagai suatu keadaan dimana kebutuhan keinginan dan harapan pelanggan dapat terpenuhi melalui produk yang dikonsumsi. Mengutip pendapat Kurz & Glow (1998:382) yang dimuat dalam buku karangan Laksana (2008:97) mengemukakan bahwa pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan dijelaskan sebagai berikut If the service Performs at the level that is expected or predicted, the satisfaction level is considered to be just OK artinya jika pelayanan yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan yang diharapkan, maka akan memberikan kepuasan. Dengan demikian jika kualitas pelayanan terus ditingkatkan sehingga mencapai apa yang diharapkan oleh pelanggan, maka akan puas. Hubungan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan dikemukakan oleh Kotler & Amstrong (1995:10) yang dimuat dalam buku karangan Laksana (2008:99) Customer satisfaction is closely linked to quality in recent year, many companies have adapted total quality management (TQM) program, designed to constantly improve the quality of their products services and marketing process, quality has a direct impact on product performance and hence on customer satisfaction. Berdasarkan pendapat tersebut dijelaskan bahwa terdapat hubungan langsung antara kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan Ciri-Ciri Pelanggan Yang Puas Menurut Kotler (2008:183) kepuasan pelanggan merupakan kunci untuk membangun hubungan yang menguntungkan dengan konsumen untuk mempertahankan dan menumbuhkan konsumen serta mengumpulkan nilai seumur hidup pelanggan, ditunjukan dengan : 1. Pelanggan yang puas akan membeli produk kembali 2. Memberitakan hal hal yan menyenangkan dari produk kepada orang lain 3. Tidak terlalu memperhatikan merek dan iklan pesaing 4. Membeli produk lain dari perusahaan Customer Service Menurut Kasmir (2008 : 225) pengertian Customer Service secara umum adalah setiap kegiatan yang diperuntukkan atau ditujukkan untuk memberikan kepuasan konsumen, melalui pelayanan yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. 19

20 Fungsi dan Tugas Customer Service Keberadaaan Customer Service bertujuan untuk menyampaikan informasi secara cepat dan akurat kepada konsumen dengan prosedur yang tidak berbelit-belit serta memberi kesesuaian informasi dengan kenyataan sekaligus sebagai sarana untuk menampung keluhankeluhan pelanggan sehingga terwujud kepuasan pelanggan. Sebagai seorang Customer Service telah ditetapkan fungsi dan tugas yang harus diembannya. Fungsi dan tugas ini dilaksanakan sebaik mungkin dan bertanggung jawab dari awal sampai selesainya suatu pelayanan konsumen. Menurut Kasmir (2008 : 226) fungsi dan tugas Customer Service adalah sebagai berikut : 1. Sebagai Resepsionis, Customer Service berfungsi sebagai penerima tamu. Tugasnya adalah menerima konsumen yang datang ke perusahaan dengan ramah, sopan, tenang, simpatik, menarik, dan menyenangkan. Customer Service harus bersikap memberi perhatian, berbicara dengan suara yang lembut dan jelas dengan bahasa yang mudah dimengerti serta mengucapkan salam. 2. Sebagai Deskman, Customer Service berfungsi sebagai orang yang melayani berbagai macam aplikasi. Tugasnya antara lain memberikan informasi mengenai produk-produk perusahaan, menjelaskan manfaat dan ciri-ciri produk perusahaan, menjawab pertanyaan konsumen mengenai produk perusahaan serta membantu nasabah mengisi formulir aplikasi. 3. Sebagai Salesman berfungsi sebagai orang yang menjual produk sekaligus sebagai pelaksana cross selling. Tugasnya di kantor adalah menjual produk, melakukan cross selling, mengadakan pendekatan, dan mencari konsumen baru. Berusaha membujuk konsumen yang baru serta berusaha mempertahankan konsumen yang lama. Customer Service juga berusaha mengatasi setiap permasalahan yang dihadapi konsumen termasuk keberatan dan keluhan yang diajukan konsumen. 4. Sebagai Customer Relation Officer, Customer Service berfungsi sebagai orang yang dapat membina hubungan baik dengan seluruh konsumen termasuk merayu atau membujuk konsumen agar tetap bertahan. Dalam hal ini Customer Service bertugas menjaga image perusahaan dengan cara membina hubungan baik dengan seluruh konsumen, sehingga konsumen merasa senang, puas dan makin percaya kepada. 5. Sebagai komunikator, yaitu berfungsi sebagai orang yang menghubungi konsumen dan memberikan informasi tentang segala sesuatu yang ada hubungannya antara perushaan dan konsumen. Tugasnya adalah memberikan segala informasi dan kemudahan kepada 20

21 konsumen. Disamping juga sebagai tempat menampung keluhan, keberatan, atau konsultasi Dasar-dasar Pelayanan Customer Service Seorang Customer Service dalam melaksanakan tugasnya haruslah terlebih dahulu memahami pekerjaan yang akan diembannya terutama yang berkenaan dengan pelayanan terhadap konsumen. Dasar-dasar pelayanan perlu dikuasai oleh seorang Customer Service mengingat karakter masing-masing konsumen sangat beragam. Berikut ini menurut Kasmir (2008 : 228) adalah dasar-dasar pelayanan yang harus dipahami tersebut yaitu : 1) Berpakaian dan berpenampilan rapi dan bersih. Seorang Customer Service harus mengenakan baju dan celana yang sepadan dengan kombinasi yang menarik. Terkesan pakaian yang dikenakan benar-benar memikat konsumen. Biasanya seorang Customer Service diberikan pakaian seragam. 2) Percaya diri, bersikap akrab, dan penuh dengan senyum. Dalam melayani konsumen seorang Customer Service tidak ragu-ragu, yakin, dan percaya diri. Seorang Customer Service harus bersikap akrab seolah-olah sudah kenal lama dan haruslah murah senyum dengan raut muka yang menarik hati dan serta tidak dibuat-buat. 3) Menyapa dengan lembut dan berusaha menyebutkan nama jika kenal. Pada saat konsumen datang seorang Customer Service harus segera menyapa dan kalau sudah pernah bertemu sebelumnya usahakan menyapa dengan menyebutkan namanya. 4) Tenang, sopan, hormat, serta tekun mendengarkan setiap pembicaraan. Usahakan pada saat melayani konsumen dalam keadaan tenang, tidak terburu-buru, sopan santun dalam bersikap, menghormati konsumen, serta mendengarkan sekaligus berusaha memahami keinginan konsumen. 5) Berbicara dengan bahasa yang baik dan benar. Saat berbicara dengan konsumen gunakan bahasa Indonesia yang benar atau bahasa daerah yang benar pula. Suara yang digunakan harus jelas dalam arti mudah dipahami dan jangan menggunakan istilah-istilah yang sulit dipahami konsumen. 6) Bergairah dalam melayani konsumen dan tunjukkan kemampuannya. Dalam melayani konsumen jangan terlihat loyo, lesu, atau kurang semangat. Tunjukkan pelayanan yang prima seolah-olah memang anda sangat tertarik dengan keinginan dan kemauan konsumen. 7) Jangan menyela atau memotong pembicaraan. 21

22 Pada saat konsumen sedang berbicara usahakan jangan memotong atau menyela pembicaraan. Kemudian hindari kalimat yang bersifat teguran atau sindiran yang dapat menyinggung perasaan konsumen. Jika terjadi sesuatu usahakan jangan berdebat. 8) Mampu meyakini konsumen serta memberikan kepuasan. Setiap pelayanan yang diberikan harus mampu meyakini konsumen dengan argumentargumen yang masuk akal. Seorang Customer Service harus mampu pula memberikan kepuasan atas pelayanan yang diberikannya. 9) Jika tidak sanggup menangani permasalahan yang ada, minta bantuan. Artinya jika ada pertanyaan atau permasalahan yang tidak sanggup dijawab atau diselesaikan oleh Customer Service, maka harus meminta bantuan kepada petugas yang mampu. 10) Bila belum dapat melayani, beritahukan kapan akan dilayani. Jika pada saat tertentu seorang Customer Service sibuk dan tidak dapat melayani salah satu konsumen, maka beritahukan kepada konsumen kapan akan dilayani dengan simpatik. Saat melayani konsumen sangat diperlukan berbagai sikap Customer Service yang mampu menarik minat konsumen dalam berhubungan dengan Customer Service. Berikut ini menurut Kasmir (2008 : 231) adalah beberapa sikap yang harus diteladani oleh seorang Customer Service yaitu : 1. Beri kesempatan konsumen berbicara untuk mengemukakan keinginannya. 2. Dengarkan baik-baik. 3. Jangan menyela pembicaraan sebelum konsumen selesai bicara. 4. Ajukan pertanyaan setelah konsumen selesai bicara. 5. Jangan marah dan mudah tersinggung. 6. Jangan mendebat konsumen. 7. Jaga sikap sopan, ramah, dan selalu berlaku tenang. 8. Jangan menangani hal-hal yang bukan merupakan pekerjaannya. 9. Tunjukkan sikap perhatian dan sikap ingin membantu. Dalam melayani konsumen hal-hal yang perlu diperhatikan adalah kepuasan konsumen terhadap pelayanan yang diberikan. Puas artinya konsumen akan merasa semua keinginan dan kebutuhannya dapat dilakukan secara tepat waktu. Berikut ini pula ciri-ciri pelayanan yang baik menurut Kasmir (2008 : 232) adalah : 1. Tersedia sarana dan prasarana yang baik. 22

23 Semua konsumen ingin dilayani secara prima. Untuk melayani konsumen salah satu hal yang paling penting diperhatikan adalah sarana dan prasarana yang dimiliki perusahaan. Kelengkapan dan kenyamanan sarana dan prasarana ini akan mengakibatkan konsumen betah untuk berurusan dengan perusahaan. 2. Tersedia personil yang baik. Seorang Customer Service harus ramah, sopan, dan menarik. Selain itu juga Customer Service harus cepat tanggap, pandai bicara menyenangkan, pintar, kerja cepat dan cekatan. Customer Service harus mampu memikat dan mengambil hati konsumen, sehingga konsumen semakin tertarik. 3. Bertanggung jawab kepada setiap konsumen sejak awal hingga selesai. Saat menjalankan kegiatan pelayanan Customer Service harus mampu melayani dari awal sampai tuntas. Jika terjadi sesuatu maka segera Customer Service yang dari semula mengerjakannya mengambil alih tanggungjawabnya. 4. Mampu melayani secara cepat dan tepat. Dalam melayani konsumen diharapkan Customer Service harus melakukannya sesuai prosedur. Layanan yang diberikan sesuai jadwal untuk pekerjaan tertentu dan jangan membuat kesalahan artinya pelayanan yang diberikan sesuai keinginan konsumen. 5. Mampu berkomunikasi. Customer Service harus mampu berbicara kepada setiap konsumen. Customer Service harus dapat berkomunikasi dengan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti. 6. Memberikan jaminan kerahasian setiap transaksi. Menjaga rahasia perusahaan sama artinya dengan menjaga rahasia konsumen. Rahasia perusahaan merupakan taruhan kepercayaan konsumen kepada perusahaan. Seorang Customer Service harus mampu menjaga rahasia konsumen terhadap siapapun. 7. Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik. Tugas Customer Service selalu berhubungan dengan manusia, maka Customer Service perlu dididik khusus mengenai kemampuan dan pengetahuannya untuk menghadapi konsumen. 8. Berusaha memahami kebutuhan konsumen. Customer Service harus cepat tanggap terhadap apa yang diinginkan konsumen. Usahakan mengerti dan memahami keinginan dan kebutuhan konsumen. 9. Mampu memberikan kepercayaan kepada konsumen. 23

24 Kepercayaan calon konsumen kepada perusahaan mutlak diperlukan sehingga calon konsumen mau menjadi konsumen perusahaan yang bersangkutan. 2.2 PENELITIAN TERDAHULU Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. Nama penulis Judul Persamaan Perbedaan kesimpulan 1 Rachmad Hidayat(JURNAL Pengaruh Kualitas Variable x :kualitas Perbedaan terletak Berdasarkan analisis MANAJEMEN DAN Layanan, Kualitas pelayanan pada objek studi dan pembahasan KEWIRAUSAHAAN, VOL.11, Produk dan Nilai Variable y penelitian yang yang NO. 1, MARET 2009: 59-72) Nasabah Terhadap :kepuasan diambil. Objek telah dibuktikan baik Penerbit : google scholer Kepuasan dan pelanggan penelitian yang secara kualitatif Loyalitas Nasabah diambil adalah maupun Bank Mandiri Peserta Bank kuantitatif dapat Mandiri disusun kesimpulan sebagai berikut: 1. Kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah. 2. Kualitas layanan tidak berpengaruh. (Bersambung) (Sambungan) 2 Arenawati (Jurnal Administrasi Pengaruh Nilai-nilai Variable y 2 Objek penelitian 1.Nilai-nilai kerja Publik, Volume 1 Nomor 2, Kerja Kemampuan :kepuasan pada penelitian ini mempunyai pengaruh Desember 2010) Komunikasi dan pelanggan adalah RSUD positif dan signifikan Penerbit : google scholer Penanganan Serang terhadap kepuasan Keluhan Terhadap pelayanan. Kepuasan 2. kemampuan Masyarakat dalam komunikasi Pelayanan RSUD mempunyai pengaruh Serang positif dan signifikan terhadap kepuasan pelayanan. 3. Penanganan keluhan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelayanan. 4.Nilai-nilai kerja, kemampuan 24

25 komunikasi, dan penanganan keluhan secara bersama-sama memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan masyarakat. Agung Utama (OPSI,Vol. 1, No. 2, Analisis Pengaruh Variable y Perbedaan dari Hasil analisis regresi Desember 2003: ) Persepsi Kualitas :kepuasan penelitian ini menunjukkan bahwa Penerbit : google scholer Pelayanan Terhadap pelanggan terletak pada kelima dimensi Kepuasan objek penelitian kualitas Pelanggan Rumah yang diambil, pelayanan yang terdiri Sakit Umum Cakra yaitu pelanggan dari tangible, Husada Klaten Rumah Sakit reliability, Umum Cakra responsiveness, Husada Klaten assurance, dan empathy memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan (pasien) RSU Cakra Husada Klaten baiksecara individual maupun secara serempak (Bersambung) (Sambungan) 4 DWI ARYANI1 Pengaruh Kualitas Variable x Perbedaan dari Dari hasil penelitian dan FEBRINA Layanan terhadap :kualitas penelitian ini yang menunjukkan ROSINTA (Volume 17, Kepuasan pelayanan terletak pada bahwa sebesar 72,9% Nomor 2Mei Agus Pelanggan Variable y objek penelitian variabel kepuasan 2010 ) dalam Membentuk :kepuasan yang diambil, pelanggan dapat Penerbit : google Loyalitas pelanggan yaitu KFC dijelaskan oleh scholer Pelanggan variabel kualitas layanan, sedangkan sisanya sebesar 27,1% dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel kualitas layanan 25

26 2.3 KERANGKA PEMIKIRAN Dari tinjauan teori yang telah dikembangkan, maka dapat disajikan kerangka pemikiran untuk menggambarkan variabel independen yaitu kualitas layanan (X) terhadap variabel dependen yaitu kepuasan pelanggan (Y). Kerangka berfikir yang dijadikan acuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Kualitas layanan (X) : 1. Tangible 2. Emphaty 3. Reliability 4. Responsivnes 5. Assurance Kepuasan Pelanggan (Y) 1. Membeli produk kembali 2. Merekomendasikan 3. Tidak terlalu memperhatikan merek dan pesaing lain. 2.4 METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2010:4) Metode Penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data yang objektif, valid, dan realibel dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan, sehingga dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah. Metode penelitian verifikatif menurut Sugiyono (2010:21) menyatakan bahwa: Penelitian Verifikatif pada dasarnya untuk menguji teori dengan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan dengan mengunakan perhitungan statistik yang digunakan untuk menguji pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap Y.Verifikatif berarti menguji iteori dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak. Hasil penelitian ini merupakan pengujian dari teori atau hipotesis melalui perhitungan statistik dengan melakukan pengukuran secara linier serta menjelaskan hubungan kausal antar variabel, dimana hasil yang akan keluar adalah diterima atau ditolak. 26

27 Metode deskriptif yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010 : 29) adalah sebagai berikut; Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Metode deskriptif digunakan untuk menggambarkan rumusan masalah ke satu dan masalah kedua. Data yang dibutuhkan adalah data yang sesuai dengan masalah-masalah yang ada dan sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga data tersebut akan dikumpulkan, dianalisis dan diproses lebih lanjut sesuai dengan teori- teori yang telah dipelajari, jadi dari data tersebut akan ditarik kesimpulan. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif, yaitu hasil penelitian yang kemudian diolah dan diambil kesimpulannya. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2010: 2) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut. 1. Menurut Sugiyono (2011: 4) variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependent). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Kualitas Layanan (X). 2. Variabel Terikat (dependent) Merupakan variabel yang menjadi perhatian utama peneliti, dalam kata lain variabel terikat merupakan variabel utama yang menjadi faktor yang berlaku dalam investigasi.dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kepuasan Pelanggan (Y) Populasi dan Sample Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Sugiono ( 2013: 62). Sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut sugiono (2013:63). Untuk menentukan jumlah sampel yang diinginkan menngunakan rumusan Slovin (e=10%) maka diperoleh jumlah contoh untuk responden adalah : 27

28 N n = 1= Ne 1675 n = 17,75 n = 94, n = 1= (1675)(0,1) 2 n = 94,3 atau dibulatkan menjadi 100 responden Keterangan: n = Jumlah sampel yang dicari N = Populasi e = Standar Eror Teknik Pengambilan Sample. Teknik sampling pada dasarnya merupakan teknik penentuan sample. Untuk menentukan jumlah sample yang digunakan dalam suatu penelitian terdapat berbagai cara atau teknik yang telah diuraikan oleh pakar metode penelitian. Teknik mengambilan sample dikelompokkan menjadi dua yaitu probability sampling dan non-probability. Probability sampling yaitu suatu teknik penarikan sample yang digunakan untuk memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi sample dalam suatu penelitian. Non probability sampling yaitu suatu teknik penarikan sample yang digunakan apabila unsur-unsur yang ada dalam populasi tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk ditarik/dipilih menjadi sample dalam suatu penelitian. Menurut Harbani Pasolong (2012:102) Uji Data. Validitas adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingi diukur. Jadi alat ukur yang valid adalah alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data valid. Sedangkan yang dimaksud valid adalah alat ukur atau instrumen yang digunakan unutk mengukur apa yang ingin diukur. Reabilitas yaitu merupakan suatu istilah yang dipergunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relative konsisten apabila pengukuran relative konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Jadi reabilitas adalah tingkat keterandalan 28

29 atau konsistensi suatu alat ukur menghasilkan yang sama bila dilakukan secara berulangulang. Sedangkan yang dimaksud reliable adalah mempunyai hasil yang sama pada setiap pengukuran dilakukan. Menurut harbani pasolong (2012:174) 2.5 Teknik Analisis Data Regresi Liniear Sederhana Analisis regresi ini digunakan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara variabel independent (X) dan variabel dependent (Y), dari persamaan tersebut dapat diketahui besarnya kontribusi variabel X terhadap variable Y yang ditunjukkan oleh hubungan yang dinyatakan dalam bentuk persamaan matematika yang mempunyai hubungan fungsional antara kedua variabel tersebut. Menurut Sugiyono (2008 : 270), persamaan umum regresi linier sederhana adalah sebagai berikut: Sedangkan untuk nilai konstanta a dan b menurut Sugiyono (2008 : 272)ditentukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: Keterangan: X = Variabel Independen Y = Variabel Dependen a = Konstanta/nilai Y jika X = 0 b = Keofisien arah/ nilai pertambahan/pengurangan variabel Y n = Banyaknya sampel Korelasi Product Moment (R) Dalam analisis korelasi product moment ini yang dicari adalah koefisien korelasi yaitu angka yang menyatakan derajat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen atau untuk mengetahui kuatatau lemahnya hubungan antara variabel independen dengan variable dependen. Hubungan yang dimaksud bukanlah hubungan sebab akibat yang berlaku pada metode regresi. Metode korelasi hanya bisa digunakan pada hubungan variabel garis lurus (linier). Adapun rumus untuk koefisien korelasi Product Moment (r) menurut Sugiyono (2008 :248) adalah sebagai berikut: 29

30 Di mana : r = Jumlah Koefisien korelasi n = Banyaknya observasi X = Variabel Independen Y = Variabel Dependen Dari hasil analisis korelasi dapat dilihat tiga alternatif yaitu apabila nilai r = +1 atau mendekati positif (+) satu berarti variabel X mempunyai pengaruh yang kuat dan positif terhadap variabel Y. Sedangkan apabila nilair = -1 atau mendekati negatif (-) satu berarti variable X mempunyaipengaruh yang kuat dan negatif terhadap perkembangan variable Y. Danapabila r = 0 atau medekati nol (0) maka variabel X kurang berpengaruh terhadap perkembangan variabel Y, hal ini berarti bahwa bertambahnya atau berkurangnya variabel Y tidak dipengaruhi variabel X Koefisien Determinasi Besarnya pengaruh variabel X secara simultan terhadap variabel Y dapat diketahui dengan melihat nilai R square. Untuk melihat seberapa besar pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat, maka dapat dilihat dengan menggunakan analisis koefisien determinasi. Nilai koefisien determinasi (KD) merupakan kuadrat dari nilai R, dengan menggunakan software SPSS for window (Sugiyono, 2010:278). KD = R² X 100% Dimana: KD = Nilai koefisien determinan R = Nilai koefisien korelasi Jenis skala pengukuran. Menurut Istijanto (2009:80), skala merupakan angka yang diaplikasikan untuk memudahkan pengukuran. Dalam pemberian skala, periset harus menggunakan angka sesuai dengan jenis skalanya. Secara umum, terdapat empat (4) jenis skala yang harus dipilih 30

31 dengan tepat karena pemilihan skala ini sangat berpengaruh terhadap metode analisis yang akan digunakan selanjutnya. Keempat jenis skala dala riset adalah : a. Skala Nominal adalah skala yang digunakan sekedar untuk memberi label atau nama suatu kategori. b. Skala Interval merupakan skala yang memiliki urutan dan memiliki interval atau jarak yang sama di antara kategori atau titik-titik terdekatnya. c. Skala Ordinal merupakan skala yang memiliki urutan tetapi jarak di antara titik-titik atau kategori terdekatnya tidak perlu menunjukkan rentang yang sama. d. Skala Rasio memiliki urutan, interval yang sama di antara titik-titik yang berdekatan, dan memiliki nilai absolut nol. Skala rasio memiliki semua karakteristik yang dimiliki oleh skala interval ditambah dengan nilai original yaitu nilai absolut nol. Pada penelitian ini tentang Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan kosumen pada Pada Costumer Service UseeTv PT. Telekomunikasi, Tbk menggunakan skala pengukuran, yaitu skala interval Tabel operasional variable. Tabel 2.2 Variabel Operasional Variabel Subvariabel Indikator Pernyataan Skala pengukuran Kualitas pelayanan Bukti fisik (tangible) 1. Penampilan fisik 1. Tersedianya Interval fasilitas layanan ruang tunggu yang nyaman. 2. Tersedianya akses Wifi 2. Penampilan 3. Petugas costumer service Customer Service menggunakan pakaian yang rapih. Kehandalan 1. Menyampaikan 4. Petugas Interval (Reliability) informasi dan Customer solusi secara Service Usee Tv baik. memberikan informasi yang 31

32 benar dan jelas 5. Petugas 2. Menguasai Customer produk. Service Usee Tv memiliki pengetahuan produk dengan baik. Daya Tanggap 1. Kesediaan dan 6. Petugas Interval (Responsiveness) kemampuan Customer dalam Service UseeTv membantu selalu bersedia pelanggan. mendengarkan keluhan dari pelanggan. 7. Petugas Customer Service UseeTv memberikan solusi atas permasalahan yang muncul. (Bersambung) (Sambungan) 8. Petugas Interval Customer Service UseeTv selalu bersedia mendengarkan keluhan dari pelanggan. 9. Petugas Customer Service UseeTv memberikan solusi atas permasalahan yang muncul. 10. Apabila petugas Customer Service Usee Tv tidak dapat menyelesaikan masalah pada 32

33 saat itu juga, maka petugas tersebut akan menyampaikan pada unit yang berwenang. 2. Merespon 11. Petugas keluhan dengan Customer segera. Service UseeTv selalu menginformasik an estimasi waktu penyelesaian suatu permintaan Jaminan 1. Kesopan 12. Petugas Interval (Assurance) an. Customer Service UseeTv mengucapkan salam saat akan memulai pembicaraan. (Bersambung) (Sambungan) 2. Kesopanan. 13. Petugas Interval Customer Service UseeTv mengucapkan salam saat akan memulai pembicaraan. 3. sikap 14. Petugas Customer Service UseeTv bertanggung jawab jika terjadi kesalahan. Empati 1. Memahami 15. Costumer Interval (Emphaty) permasalahan pelanggan service bersikap peduli terhadap permasalahan 33

34 anda. 16. Memahami kebutuhan pelanggan. 2. Membeikan perhatian secara personal. 17. Menyapa pelanggan dengan menyebutkan nama. Kepuasan pelanggan Kepuasan pelanggan 1. membeli produk kembali. 18. Saya akan tetap menggunakan Usee Tv dan tidak akan beralih ke produk lain. Interval 2. merekomendasikan kepada orang lain 19. saya akan merekomendasik an UseeTv kepada orang lain. (Bersambung) 3. membeli produk kembali. 20. Saya akan tetap menggunakan Usee Tv dan tidak akan beralih ke produk lain. (Sambungan) Interval 4. merekomendasikan kepada orang lain 21. saya akan merekomendasi kan UseeTv kepada orang lain. 22. saya akan menceritakan hal yang positif dari UseeTv kepada orang lain. 23. saya bangga telah 34

35 berlangganan dengan UseeTv. 5. Tidak memperhatikan merek dan iklan operator pesaing. 24. saya tidak tertarik dengan operator lain 2.6 PEMBAHASAN Deskripsi Responden Adapun deskripsi dari data responden berdasarkan kuesioner yang disebarkan langsung kepada konsumen di Costumer Service UseeTv PT Telekomunikasi,Tbk, yaitu sebagai berikut : a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Gambar 2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Sumber: Data Hasil Kuesioner, 2014 Berdasarkan gambar 2.2 mengenai deskripsi responden diperoleh hasil sebagai berikut: pelanggan yang paling banyak menggunakan pelayanan Costumer Service UseeTv PT. 35

36 Telekomunikasi, Tbk. adalah pria dengan persentase sebesar 65% atau 65 orang sedangkan wanita sebanyak 35% atau 35 orang. b. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Gambar 2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Sumber: Data Hasil Kuesioner, 2014 Berdasarkan gambar 2.3 diperoleh hasil sebagai berikut : pelanggan yang paling banyak menggunakan pelayanan Costumer Service UseeTv PT. Telekomunikasi, Tbk. adalah Usia <25 tahun sebesar 8% yaitu 8 orang, tahun sebesar 3% yaitu 3 orang, tahun sebesar 45% yaitu 45 orang, sebesar 26% yaitu 26 orang dan >50 tahun sebesar 18% yaitu 18 orang. c. Deskripsi Responden Berdasarkan Status Pekerjaan Gambar 2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pekerjaan Sumber: Data Hasil Kuesioner, 2014 Berdasarkan gambar 2.4 diperoleh hasil sebagai berikut : pelanggan yang menggunakan pelayanan Costumer Service UseeTv PT. Telekomunikasi, Tbk., yang paling banyak memiliki status pekerjaan adalah Strata-1 sebesar 63% atau 63 orang sedangkan yang memiliki status pekerjaan SMA sebesar 4% atau 4 orang. d. Deskripsi Responden Berdasarkan Penghasilan Per Bulan. Gambar 2.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Per Bulan Berdasarkan gambar 2.5 diperoleh hasil sebagai berikut : pelanggan yang menggunakan pelayanan Costumer Service UseeTv PT. Telekomunikasi, Tbk. yang paling 36

37 banyak memiliki penghasilan per bulan Rp 6 juta Rp 8,5 sebesar 35% atau 35 orang sedangkan yang memiliki penghasilan per bulan < Rp 2 Juta sebesar 8% atau 8 orang. e. Deskripsi Responden Berdasarkan Berapa Lama Anda Menggunakan UseeTv. Gambar 2.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Anda Menggunakan UseeTv Sumber: Data Hasil Kuesioner, 2014 Berdasarkan gambar 2.7 diperoleh hasil sebagai berikut : pelanggan yang menggunakan pelayanan Costumer Service UseeTv PT. Telekomunikasi, Tbk. yang menggunakan UseeTv >6 bulan sebesar 75% atau 75 orang sedangkan yang menggunakan UseeTv 6 bulan 1 tahun sebesar 25% atau 25 orang Deskripsi Kualitas Layanan Customer Service UseeTv di PT. Telekomunikasi,Tbk 1. Tanggapan Responden terhadap Tangible Perhitungan mengenai Bukti fisik (tangible) dari pelayanan Customer Service UseeTv di PT. Telekomunikasi, Tbk., yang diberikan kepada konsumen UseeTv, dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.3 Tanggapan Responden terhadap tangible % Skor SS S TS STS Tiap No Pernyataan Total (4) (3) (2) (1) Pernya ( x) taan 1 Tersedianya ruang tunggu yang nyaman % 37

38 2 Tersedianya akses wifi ,5% 3 Petugas customer service menggunakan pakaian yang rapih ,25% Rata-Rata Persentase Total ,25% Untuk memudahkan pemahaman kategori persentase variabel tangible, maka disajikan juga dalam bentuk garis kontinum seperti yang dapat dilihat pada gambar. Gambar 2.7 Posisi Variabel Tangible Dalam Garis Kontinum 85,25% Sangat Tidak Baik Tidak Baik Baik Sangat Baik 25% 43.75% 62.5% 81.25% 100% Tanggapan responden terhadap kualitas Layanan Customer Service dari segi tangible berdasarkan hasil perhitungan adalah sebesar 85,25%. Skor variabel ini merupakan skor terendah dibandingkan empat variabel kualitas pelayanan yang lain. Persentase tersebut termasuk dalam kategori 81,25% - 100% seperti yang terdapat dalam gambar.ini berarti kualitas pelayanan Customer Service UseeTv dari segi tangible termasuk sangat baik. Kualitas pelayanan Customer Service UseeTv dari segi tangible-nya yaitu penampilan fasilitas fisik, penampilan customer service, seperti ruang tunggu yang nyaman masuk ke dalam kategori yang sangat baik dengan persentase penilaian sebesar 83%. Indikator lain dari segi tangible yaitu tersedianya akses wifi masuk dalam kategori sangat baik dengan persentase penilain berdasarkan perhitungan sebesar 88,5%. Dan indikator lainnya yaitu petugas customer service menggunakan pakaian yang rapi dengan persentase penilaian sebesar 84,25% termasuk dalam kategori yang sangat baik. Kondisi seperti ini sebaiknya dipertahankan dan dapat ditingkatkan lagi untuk tetap mendapatkan kepuasan konsumen. 38

39 2. Tanggapan Responden terhadap Reability Perhitungan mengenai kehandalan (rability) dari pelayanan Customer Service UseeTv di PT. Telekomunikasi, Tbk., yang diberikan kepada konsumen UseeTv, dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.4 Tanggapan Responden terhadap Reability No Pernyataan 4 Petugas customer service UseeTv memberikan informasi yang benar dan jelas. 5 Petugas customer service UseeTv memiliki pengetahuan produk dengan baik. SS S TS STS (4) (3) (2) (1) % Skor Tiap Total Pernya ( x) taan ,5% % Rata-Rata Persentase Total ,75% Untuk memudahkan pemahaman kategori persentase variabel reliability, maka disajikan juga dalam bentuk garis kontinum seperti yang dapat dilihat pada gambar Gambar 2.8 Posisi Variabel Reliability Dalam Garis Kontinum 77.75% Sangat Tidak Baik Tidak Baik Baik Sangat Baik 25% 43.75% 62.5% 81.25% 100% Tanggapan responden terhadap kualitas Pelayanan Customer Service dari segi reliability berdasarkan hasil perhitungan adalah sebesar 77,75%. Persentase tersebut termasuk dalam kategori % seperti yang terdapat dalam gambar. Ini berarti kualitas pelayanan Customer Service UseeTv dari segi reliability sudah baik. 39

40 Kualitas pelayanan Customer Service UseeTv dari segi reliability-nya yaitu menyampaikan informasi dan solusi secara baik dan mengusai produk, seperti petugas Customer Service UseeTv memberikan informasi yang benar dan jelas masuk ke dalam kategori yang baik dengan persentase penilaian sebesar 78,5%. Indikator lainnya yaitu petugas Customer Service UseeTv memiliki pengetahuan produk dengan baik termasuk dalam kategori yang baik dengan persentase penilaian sebesar 77%. Kondisi seperti ini sebaiknya dipertahankan dan dapat ditingkatkan lagi untuk tetap menjaga kepuasan konsumennya serta menarik minat calon konsumen baru. 3. Tanggapan Responden terhadap Responsiveness Perhitungan mengenai daya tanggap (respondiveness) dari pelayanan Customer Service UseeTv di PT. Telekomunikasi, Tbk., yang diberikan kepada konsumen UseeTv, dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.5 Tanggapan Responden terhadap Responsiveness No Pernyataan 6 Petugas Customer Service UseeTv selalu bersedia mendengarkan keluhan dari pelanggan. 7 petugas Customer Service UseeTv memberikan solusi atas permasalahan yang muncul. SS S TS STS (4) (3) (2) (1) % Skor Tiap Total Pernya ( x) taan ,5% ,25% 8 Apabila petugas Customer Service Usee Tv tidak dapat menyelesaikan masalah pada saat itu juga, maka petugas tersebut akan menyampaikan pada unit yang berwenang ,25 9 Petugas Customer Service UseeTv selalu menginformasikan estimasi waktu ,5 penyelesaian suatu permintaan Rata-Rata Persentase Total ,12% 40

41 Untuk memudahkan pemahaman kategori persentase variabel responsiveness, maka disajikan juga dalam bentuk garis kontinum seperti yang dapat dilihat pada gambar Gambar 2.9 Posisi Variabel Responsiveness Dalam Garis Kontinum 76,12% Sangat Tidak Baik Tidak Baik Baik Sangat Baik 25% 43.75% 62.5% 81.25% 100% Tanggapan responden terhadap kualitas pelayanan customer service dari segi responsiveness berdasarkan hasil perhitungan adalah sebesar 76,12%. Persentase tersebut termasuk dalam kategori % seperti yang terdapat dalam gambar. Ini berarti kualitas pelayanan Customer Servicedari segi responsiveness sudah baik. Kualitas pelayanan customer service dari segi responsivenes-nya yaitu kesedian dan kemampuan dalam membantu pelanggan, dan merespon keluhan dengan segera, seperti petugas Customer Service UseeTvselalu mendengarkan keluhan dari pelanggan masuk dalam kategori baik dengan persentase penilaian sebesar 78%. Indikator lain yaitu petugas Customer Service memberikan solusi atas permasalahan yang muncul termasuk dalam kategori baik dengan persentase penilaian sebesar 77,25%. Indikator selanjutnya yaitu apabila petugas Customer Service UseeTv tidak dapat menyelesaikan masalah pada saat itu juga maka petugas tersebut akan menyampaikan pada unit yang berwenang masuk ke dalam kategori yang baik dengan persentase penilaian sebesar 74,25%. Indikator terakhir dalam variabel responsiveness yaitu petugas Customer Service UseeTv selalu menginformasikan estimasi waktu penyelesaian suatu permintaan juga termasuk dalam kategori yang baik dengan persentase penilaian berdasarkan perhitungan sebesar 74,5%. 41

42 Hal ini menunjukkan kualitas pelayanan Customer Service dari segi responsiveness sudah baik. Kondisi seperti ini sebaiknya dipertahankan dan dapat ditingkatkan lagi untuk tetap menjaga kepuasan konsumennya serta menarik minat calon konsumen baru. 4. Tanggapan Responden terhadap Assurance Perhitungan mengenai jaminan (assurance) dari pelayanan Customer Service UseeTv di PT. Telekomunikasi, Tbk., yang diberikan kepada konsumen UseeTv, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.6 Tanggapan Responden terhadap Assurance No Pernyataan 10 Petugas Customer Service UseeTv mengucapkan salam saat akan memulai pembicaraan. 11 Petugas Customer Service UseeTv bertanggung jawab jika terjadi kesalahan SS S TS STS (4) (3) (2) (1) % Skor Tiap Total Pernya ( x) taan ,75% ,75% Rata-Rata Persentase Total ,75% Untuk memudahkan pemahaman kategori persentase variabel assurance, maka disajikan juga dalam bentuk garis kontinum seperti yang dapat dilihat pada gambar Gambar 2.10 Posisi Variabel Assurance Dalam Garis Kontinum 79,75% 42

43 Sangat Tidak Baik Tidak Baik Baik Sangat Baik 25% 43.75% 62.5% 81.25% 100% Tanggapan responden terhadap kualitas pelayanan Customer Service UseeTv dari segi assurance berdasarkan hasil perhitungan adalah sebesar 79,751%. Persentase tersebut termasuk dalam kategori % seperti yang terdapat dalam gambar. Ini berarti kualitas pelayanan Customer Service dari segi assurance sudah baik. Kualitas pelayanan Customer Service dari segi assurance-nya yaitu kesopanan dan sikap, seperti petugas Customer Service UseeTv mengucapkan salam saat akan memulai pembicaraan termasuk dalam kategori baik dengan persentase penilaian sebesar 82,75%. Indikator selanjutnya yaitu petugas Customer Service UseeTv bertanggung jawab jika terjadi kesalahan juga termasuk dalam kategori baik dengan persentase penilaian sebesar 76,75%. Ini berarti kualitas pelayanan dari segi assurance sudah baik. Kondisi seperti ini sebaiknya dipertahankan dan dapat ditingkatkan lagi untuk tetap menjaga kepuasan konsumennya serta menarik minat calon konsumen baru. 5. Tanggapan Responden terhadap Emphaty Perhitungan mengenai empati (Emphaty) dari pelayanan Customer Service UseeTv di PT. Telekomunikasi, Tbk., yang diberikan kepada konsumen UseeTv, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.7 Tanggapan Responden terhadap emphaty No Pernyataan 12 Costumer service bersikap peduli terhadap permasalahan anda. SS S TS STS (4) (3) (2) (1) % Skor Tiap Total Pernya ( x) taan % 13 Memahami kebutuhan pelanggan % 14 Menyapa pelanggan dengan menyebutkan nama ,25% Rata-Rata Persentase Total ,41% 43

44 Untuk memudahkan pemahaman kategori persentase variabel emphaty, maka disajikan juga dalam bentuk garis kontinum seperti yang dapat dilihat pada gambar Gambar 2.11 Posisi Variabel Emphaty Dalam Garis Kontinum 77.41% Sangat Tidak Baik Tidak Baik Baik Sangat Baik 25% 43.75% 62.5% 81.25% 100% Tanggapan responden terhadap kualitas pelayanan Customer Service UseeTv dari segi emphaty berdasarkan hasil perhitungan adalah sebesar 77.41%. Persentase tersebut termasuk dalam kategori % seperti yang terdapat dalam gambar. Ini berarti kualitas pelayanan Customer Service UseeTv dari segi emphaty sudah baik. Kualitas pelayanan Customer Service UseeTv dari segi emphaty-nya yaitu, memahami permasalahan pelanggan dan memberikan perhatian secara personal. Dalam hal ini seperti yang terdapat dalam tabel yaitu, Customer Service bersikap peduli terhadap permasalahan anda termasuk dalam kategori sangat baik dengan persentase penilaian sebesar 82%. Indikator lainnya dari segi emphaty yaitu memahami kebutuhan pelanggan juga masuk dalam kategori baik dengan persentase penilaian sebesar 77%. Indikator selanjutnya yaitu menyapa pelanggan dengan menyebutkan nama termasuk dalam kategori baik dengan persentase sebesar 73.25%. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan Customer Service UseeTv dari segi emphaty sudah baik. Kondisi seperti ini sebaiknya dipertahankan dan dapat ditingkatkan lagi untuk tetap menjaga kepuasan konsumennya serta menarik minat calon konsumen baru. Tabel 2.8 Analisis Variabel Kualitas Pelayanan Customer Service No Pernyataan Skor Total Dalam % 1 P % 2 P ,5% 3 P ,25% 44

45 4 P ,5% 5 P % 6 P % 7 P ,25% 8 P ,25% 9 P ,5% 10 P ,75% 11 P ,75% 12 P % 13 P % 14 P ,25% Total Rata2 316,42 79,07% Sumber : Hasil pengolahan data Interprestasi nilai tersebut bila digambarkan dengan garis kontinum adalah sebagai berikut. GAMBAR 2.12 Garis Kontinum Variabel Kualitas Pelayanan Customer Service 79,07% Sangat Tidak Baik Tidak Baik Baik Sangat Baik 25% 43.75% 62.5% 81.25% 100% Sumber : Hasil pengolahan data Pada gambar di atas dapat disimpulkan bahwa Kualitas Pelayanan Customer Service UseeTv berada pada kriteria Baik, bahkan hampir mencapai nilai yang sangat baik dengan nilai 79,07%. Bisa dikatakan bahwa Kualitas Pelayanan Customer Service UseeTv bernilai baik. 45

46 Dengan citra kualitas pelayanan yang baik dimungkinkan akan menimbulkan efek positif bagi konsumen untuk melakukan pembelian Deskripsi Kepuasan Pelanggan Untuk mengetahui tanggapan konsumen tentang kepuasan konsumen terhadap pelayanan yang diberikan oleh Customer Service di PT. Telekomunikasi,Tbk, maka Penulis memberikan kuesioner kepada 100 orang konsumen yang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.9 Tanggapan Responden terhadap Kepuasan Konsumen No Pernyataan 1 Saya akan tetap menggunakan Usee Tv dan tidak akan beralih ke produk lain. 2 saya akan merekomendasikan UseeTv kepada orang lain. 3 saya akan menceritakan hal yang positif dari UseeTv kepada orang lain SS S TS STS (4) (3) (2) (1) % Skor Tiap Total Pernya ( x) taan ,25% ,75% % 4 saya bangga telah berlangganan dengan UseeTv ,5% 5 saya tidak tertarik dengan operator lain % Rata-Rata Persentase Total ,3% Untuk memudahkan pemahaman kategori persentase variabel Kepuasn Konsumen, maka disajikan juga dalam bentuk garis kontinum seperti yang dapat dilihat pada gambar Gambar 2.13 Posisi Variabel kepuasan Konsumen Dalam Garis Kontinum 76,3% Sangat Tidak Baik Tidak Baik Baik Sangat Baik 25% 43.75% 62.5% 81.25% 100% 46

47 Tanggapan responden atau konsumen mengenai kepuasan konsumen berdasarkan hasil perhitungan sebesar 76,3%.. Persentase ini termasuk dalam kategori 62.50% % dapat dilihat pada gambar diatas. Dapat diartikan bahwa kepuasan konsumen pada saat menggunakan pelayanan Customer Service UseeTv di PT. Telekomunikasi, Tbk termasuk persentase yang tinggi. Dalam hal ini dapat dilihat sejauh mana para konsumen merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh CustomerService UseeTv saat berkomunikasi sehingga dapat memberikan hal positif kepada orang lain yaitu mengajak untuk menggunakan pelayanan Customer Service UseeTv di PT. Telekomunikasi,Tbk Hasil Pengujian Data a. Reliabilitas Reliabilitas Responden terhadap Kualitas Pelayanan Customer Service UseeTv PT. Telekomunikasi, Tbk. Tabel 2.10 Reliabilitas Responden terhadap Kualitas Pelayanan Costumer Service UseeTv PT. Telekomunikasi, Tbk. Cronbach s Alpha N of Items Sumber : Data SPSS 20, 2014 Setelah melakukan proses perhitungan dengan menggunakan SPSS, maka dapat diperoleh nilai Cronbach s Alpha pada tabel Kualitas Pelayanan Costumer Service UseeTv PT. Telekomunikasi, Tbk., yaitu sebesar 0,826. Dimana angka tersebut melebihi angka diatas 0,6 yang menyatakan bahwa hasil reliabilitas adalah reliabel. Tabel 2.11 Reliabilitas Kepuasan Konsumen UseeTv Di PT. Telekomunikasi, Tbk., Cronbach s Alpha N of Items 47

48 Sumber : Data SPSS 20, 2014 Setelah melakukan proses perhitungan dengan menggunakan SPSS, maka dapat diperoleh nilai Cronbach s Alpha pada Kepuasan konsumen di Customer Service UseeTv PT. Telekomunikasi, Tbk. yaitu sebesar 0,839. Dimana angka tersebut melebihi angka 0,6 yang menyatakan bahwa hasil reliabilitas adalah reliabel. b. Validitas 1. Validitas Responden terhadap Kualitas Pelayanan Costumer Service UseeTv PT. Telekomunikasi, Tbk. Tabel 2.12 Validitas Responden Terhadap Kualitas Pelayanan Costumer Service UseeTv PT. Telekomunikasi, Tbk. Pernyataan P1-P14 P Total Pernyataan A Pearson Correlation -,489 ** Sig. (2-tailed) -,000 Pernyataan B Pearson Correlation -,375 ** Sig. (2-tailed) -,000 Pernyataan C Pearson Correlation -,556 ** Sig. (2-tailed) -,000 Pernyataan D Pearson Correlation -,612 ** Sig. (2-tailed) -,000 Pernyataan E Pearson Correlation -,659 ** Sig. (2-tailed) -,000 (Bersambung) (Sambungan) Pernyataan F Pearson Correlation -,685 ** Sig. (2-tailed) -,000 Pernyataan G Pearson Correlation -,676 ** Sig. (2-tailed) -,000 48

49 Pernyataan H Pearson Correlation -,312 ** Sig. (2-tailed) -,000 Pernyataan I Pearson Correlation -,602 ** Sig. (2-tailed) -,000 Pernyataan J Pearson Correlation -,528 ** Sig. (2-tailed) -,000 Pernyataan K Pearson Correlation -,649 ** Sig. (2-tailed) -,000 Pernyataan L Pearson Correlation -,677 ** Sig. (2-tailed) -,000 Pernyataan M Pearson Correlation -,715 ** Sig. (2-tailed) -,000 Pernyataan N Pearson Correlation -,225 * Sig. (2-tailed) -,024 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber : Data SPSS 20, 2014 Berdasarkan tabel uji validitas diatas menunjukkan bahwa hasil uji Validitas Responden Terhadap Kualitas Pelayanan Costumer Service UseeTv PT. Telekomunikasi, Tbk. dengan signifikansi kurang dari 0,05. Dilihat dari hasil P total menunjukan adanya tanda bintang pada setiap pernyataan, hal ini berarti bahwa pernyataan tersebut valid atau penting untuk dicantumkan. Sehingga setiap item pernyataan dari kuisioner yang disebarkan kepada responden yaitu konsumen yang datang kepada Customer Service UseeTv berarti dimengerti atau diterima oleh responden. 2. Validitas Responden Kepuasan Consumen di Customer Service UseeTv PT. Tabel 2.13 Telekomunikasi, Tbk., 49

50 Validitas Responden Kepuasan Consumen Di Costumer Service UseeTv PT. Telekomunikasi, Tbk. Pernyataan P1-P5 P Total Pernyataan A Pearson Correlation -,710 ** Sig. (2-tailed) -,000 Pernyataan B Pearson Correlation -,736 ** Sig. (2-tailed) -,000 Pernyataan C Pearson Correlation -,798 ** Sig. (2-tailed) -,000 Pernyataan D Pearson Correlation -,903 ** Sig. (2-tailed) -,000 Pernyataan E Pearson Correlation -,759 ** Sig. (2-tailed) -,000 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber : Data SPSS 20, 2014 Berdasarkan tabel uji validitas diatas menunjukkan bahwa hasil uji validitas Responden Kepuasan konsumen di Customer Service UseeTv PT. Telekomunikasi, Tbk., dengan signifikan kurang dari 0,05. Dilihat dari hasil P total menunjukan adanya tanda bintang pada setiap pernyataan, hal ini berarti bahwa pernyataan tersebut valid atau penting untuk dicantumkan. Sehingga setiap item pernyataan dari kuisioner yang disebarkan kepada responden yaitu konsumen yang datang kepada Customer Service UseeTv berarti dimengerti atau diterima oleh responden. c. Normalitas Uji normalitas adalah untuk mrlihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Gambar 2.14 Distribusi Normalitas Data Residual 50

Expansi Bisnis Telekomunikasi Pada Area Non-Telecommunication. I. Pendahuluan. II. Study Case

Expansi Bisnis Telekomunikasi Pada Area Non-Telecommunication. I. Pendahuluan. II. Study Case Expansi Bisnis Telekomunikasi Pada Area Non-Telecommunication I. Pendahuluan Dalam tahun terakhir telah banyak transformasi yang dilakukan oleh perusahaan telekomunikasi, dari industri lokal ke internasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Profil Umum Perusahaan GAMBAR 1.1 Logo Telkom Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Profil Umum Perusahaan  GAMBAR 1.1 Logo Telkom Indonesia BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum 1.1.1 Profil Umum Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang lebih dikenal dengan PT. Telkom merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena dengan internet kita bisa mengakses dan menemukan segala informasi di

BAB I PENDAHULUAN. karena dengan internet kita bisa mengakses dan menemukan segala informasi di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman sekarang, internet merupakan kebutuhan bagi banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan menemukan segala informasi di seluruh dunia dengan cepat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Brech, pemasaran adalah proses menentukan permintaan konsumen atas sebuah produk atau jasa, memotivasi penjualan produk atau jasa tersebut dan mendistribusikannya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kepuasan Pelanggan Kata kepuasan (satisfaction) berasal dari bahasa Latin satis (artinya cukup baik, memadai) dan facio (melakukan atau membuat). Kepuasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hubungan Masyarakat 2.1.1 Pengertian Hubungan Masyarakat (Public Relations) Public relations adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pelayanan (Service) dalam Perbankan Syariah

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pelayanan (Service) dalam Perbankan Syariah BAB II LANDASAN TEORI A. Pelayanan (Service) dalam Perbankan Syariah 1. Pengertian Pelayanan (Service) Program pelayanan kepada pelanggan dengan bertitik tolak dari konsep kepedulian kepada konsumen terus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan penghasilan masyarakat menambah kesadaran pelanggan untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. dan penghasilan masyarakat menambah kesadaran pelanggan untuk mendapatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan teknologi komunikasi sehingga berkembangnya pendidikan dan penghasilan masyarakat menambah kesadaran pelanggan untuk mendapatkan pelayanan yang baik menjadi

Lebih terperinci

GAMBAR 1.1 Logo Telkom Indonesia Sumber: 2017

GAMBAR 1.1 Logo Telkom Indonesia Sumber:  2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Umum Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang lebih dikenal dengan PT. Telkom merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT. Telkomunikasi Indonesia. Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT. Telkomunikasi Indonesia. Tbk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk adalah perusahaan telekomunikasi besar di Indonesia, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai perusahaan

Lebih terperinci

Laporan Geladi PT. Telkom Indonesia,Tbk DIVRE 1 Medan. Divisi Home Service

Laporan Geladi PT. Telkom Indonesia,Tbk DIVRE 1 Medan. Divisi Home Service Laporan Geladi PT. Telkom Indonesia,Tbk DIVRE 1 Medan Divisi Home Service 1 Juni 10 Juli 2015 Oleh: Muhammad Ghozy Nurcahyadi 1104130055 TELKOM UNIVERSITY Jl. Telekomunikasi Terusan Buah Batu Bandung 40257

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber :

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Terhadap Objek Studi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang informasi dan telekomunikasi serta penyediaan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR KEGIATAN GELADI PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA WILAYAH TELEKOMUNIKASI JAWA BARAT SELATAN UNIT CONSUMER SERVICE

LAPORAN AKHIR KEGIATAN GELADI PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA WILAYAH TELEKOMUNIKASI JAWA BARAT SELATAN UNIT CONSUMER SERVICE LAPORAN AKHIR KEGIATAN GELADI PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA WILAYAH TELEKOMUNIKASI JAWA BARAT SELATAN UNIT CONSUMER SERVICE Laporan ini disusun untuk memenuhi syarat mata kuliah Geladi Program Studi S1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi sekarang ini, kebutuhan manusia sangat ditunjang oleh kemajuan dari ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama teknologi komputerisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut setiap orang untuk selalu mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut setiap orang untuk selalu mengikuti BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi menuntut setiap orang untuk selalu mengikuti perkembangan teknologi dan informasi. Perkembangan dunia teknologi pun terus mengalami kemajuan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Teori Tentang Kepuasan Pelanggan 2.1.1. Pengertian Kepuasan Pelanggan Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa pelanggan adalah seseorang yang beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Era globalisasi menuntut kemampuan daya saing yang kuat dalam hal teknologi, manajemen dan sumberdaya manusia. Pada era ini, informasi masuk secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam pasar semakin banyak

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam pasar semakin banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam pasar semakin banyak dan beragam akibat adanya keterbukaan pasar, sehingga terjadilah persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Zaman modern seperti ini masyarakat mulai membutuhkan internet, internet

BAB I PENDAHULUAN. Zaman modern seperti ini masyarakat mulai membutuhkan internet, internet 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Zaman modern seperti ini masyarakat mulai membutuhkan internet, internet adalah jaringan komputer yang terhubung secara internasional dan tersebar diseluruh dunia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah pengguna internet di Indonesia yang sudah mencapai 63 juta pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. jumlah pengguna internet di Indonesia yang sudah mencapai 63 juta pada tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini pertumbuhan akses internet semakin pesat. Hal ini ditandai oleh jumlah pengguna internet di Indonesia yang sudah mencapai 63 juta pada tahun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian dan Fungsi Bank 2.1.1. Pengertian Bank Mendengar kata bank bukan suatu hal yang asing bagi kita. Dengan menyebut kata bank setiap orang selalu mengaitkannya dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil singkat PT Telkom Indonesia Telkom merupakan BUMN yang bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi dan jaringan di wilayah Indonesia

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. pesat di berbagai negara, salah satunya Indonesia. Indonesia merupakan negara yang

BAB I. Pendahuluan. pesat di berbagai negara, salah satunya Indonesia. Indonesia merupakan negara yang 1 BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Penelitian Di dalam era globalisasi sekarang ini perekonomian terus berkembang dengan pesat di berbagai negara, salah satunya Indonesia. Indonesia merupakan negara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesannya terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Sedangkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesannya terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Sedangkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Konsumen Menurut Kotler (2002) kepuasan adalah: Perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja

Lebih terperinci

1.1.3 Visi dan Misi Klinik Bio Farma Adapun Visi dan Misi yang dimiliki Klinik Bio Farma yaitu sebagai berikut: Visi

1.1.3 Visi dan Misi Klinik Bio Farma Adapun Visi dan Misi yang dimiliki Klinik Bio Farma yaitu sebagai berikut: Visi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Klinik Bio Farma Poliklinik Bio Farma (Persero) merupakan balai pengobatan yang memberikan pelayanan kesehatan meliputi usaha promotif

Lebih terperinci

PT.TELKOM INDONESIA REGIONAL SURABAYA

PT.TELKOM INDONESIA REGIONAL SURABAYA PT.TELKOM INDONESIA REGIONAL SURABAYA TENTANG TELKOM Dalam rangka menuju perusahaan digital telco, Telkom melakukan transformasi organisasi dari sebelumnya berdasarkan adjacent portfolio empat segmen usaha

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan pesat dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang telekomunikasi juga mengalami kemajuan yang cukup pesat. Komunikasi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Tinjauan Umum Objek Studi

BAB I PENDAHULUAN Tinjauan Umum Objek Studi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Umum Objek Studi Telkom Group adalah satu-satunya BUMN telekomunikasi serta penyelenggara layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. Telkom Group melayani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Era seperti sekarang ini yang ditandai oleh revolusi teknologi komunikasi dan informasi telah mengakibatkan terjadinya perubahan (change) yang luar biasa. Adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat taraf hidup manusia mempengaruhi gaya hidup yang dijalankan selain itu

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat taraf hidup manusia mempengaruhi gaya hidup yang dijalankan selain itu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat taraf hidup manusia mempengaruhi gaya hidup yang dijalankan selain itu juga mempengaruhi cara berfikir dalam memaksimalkan penggunaan uang yang mereka miliki.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana tujuan utama perusahaan pada umumnya, tujuan dari setiap

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana tujuan utama perusahaan pada umumnya, tujuan dari setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sebagaimana tujuan utama perusahaan pada umumnya, tujuan dari setiap perusahaan internet access dapat dipastikan adalah untuk memaksimalkan kinerja perusahaan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang 13 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Pemasaran dan Konsep Pemasaran Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang maksimal. Tujuan tersebut dapat tercapai apabila perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kualitas Pelayanan Menurut Dewantara dan Magetan (2013) Mutu atau kualitas merupakan tingkat baik buruknya sesuatu. Dengan demikian jika suatu objek dengan keadaan baik, maka

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kualitas Layanan 2.1.1. Pengertian Kualitas Layanan Pengertian kualitas layanan atau kualitas jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kepuasan Konsumen Kotler (2004) mengatakan bahwa kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Para marketer dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Para marketer dari berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Para marketer dari berbagai perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran umum objek penelitian Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran umum objek penelitian Profil Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran umum objek penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan Telkom Group adalah Perusahaan milik negara yang bergerak dibidang telekomunikasi dan penyedia layanan jaringan di Indonesia,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Persaingan yang ketat di sektor informasi dan komunikasi terjadi di Indonesia. Pada Tahun 1989, sektor ini masih dimonopoli oleh pemerintah. Namun sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi bukanlah sesuatu yang asing bagi kita tahu bagi

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi bukanlah sesuatu yang asing bagi kita tahu bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Komunikasi bukanlah sesuatu yang asing bagi kita tahu bagi kehidupan manusia, bahkan disadari atau tidak semenjak adanya kehidupan di jagat raya ini komunikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Persaingan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Persaingan semakin BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Konsumen Menurut Kotler (2002) Kepuasan adalah: Perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian dunia ditandai oleh semakin

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian dunia ditandai oleh semakin 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan perekonomian dunia ditandai oleh semakin cepatnya arus komunikasi sebagai konsekuensi dari liberalisasi dan globalisasi dunia. Liberalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan terhadap Obyek Studi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan terhadap Obyek Studi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan terhadap Obyek Studi Industri telekomunikasi dan informasi saat ini berkembang dengan pesat. Persaingan antar operator telekomunikasi yang ada semakin ketat seiring dengan

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK Septia Elsa Email: Septiaelsa@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi dan perekonomian masyarakat dewasa ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern sesuai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Selvy Normasari dkk (2013) mengenai Pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Selvy Normasari dkk (2013) mengenai Pengaruh BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan Selvy Normasari dkk (2013) mengenai Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan, Citra Perusahaan Dan Loyalitas Pelanggan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan zaman yang pesat kebutuhan manusia semakin lama semakin meningkat terutama di bidang teknologi informasi dan komunikasi, sehingga mendorong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak Pemerintah mengubah pola pengelolaan sektor telekomunikasi di

BAB I PENDAHULUAN. Sejak Pemerintah mengubah pola pengelolaan sektor telekomunikasi di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejak Pemerintah mengubah pola pengelolaan sektor telekomunikasi di Indonesia dari monopoli menjadi kompetisi melalui UU No.36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian PT Telekomunikasi Indonesia Tbk., yang selanjutnya disebut Telkom, adalah BUMN penyelenggara layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sumber: www.telkomvision.co.id (diakses: 17 Januari 2012) Gambar 1.1 Logo TelkomVision TelkomVision yang didirikan pada tanggal 07 Mei 1997 oleh 4(empat)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi informasi telah menciptakan banyak terobosanterobosan baru disegala bidang. Setiap inovasi perkembangan teknologi informasi tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Iklim persaingan bisnis yang semakin ketat, dimana pelanggan sangat kritis dengan kebutuhan dan keinginan yang terus berkembang. Oleh karena itu perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Market Share Operator Selular Indonesia Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Market Share Operator Selular Indonesia Tahun 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam dunia bisnis yang sangat kompetitif khususnya di bidang jasa telekomunikasi dan informasi, penyedia jasa berusaha semaksimal mungkin untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam usaha untuk menarik konsumen untuk menggunakan atau mengkonsumsi barang

BAB I PENDAHULUAN. dalam usaha untuk menarik konsumen untuk menggunakan atau mengkonsumsi barang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern seperti saat ini, sebuah perusahaan dihadapkan dengan banyak sekali tantangan dalam perjalanan bisnis dari sebuah perusahaan. Setiap perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT.Indosat Mega Media (Indosat M2) Gambar 1.1 Logo Indosat M2

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT.Indosat Mega Media (Indosat M2) Gambar 1.1 Logo Indosat M2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 PT.Indosat Mega Media (Indosat M2) Gambar 1.1 Logo Indosat M2 Sumber : www.indosatm2.com PT Indosat Mega Media (Indosat M2) adalah sebuah perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam penelitian ini, PT. Telkom Indonesia, Tbk berperan sebagai objek penelitian.hal ini didasarkan pada latar belakang penelitian dan tujuan dari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. usahanya, umumnya mempunyai visi untuk menjadi perusahaan yang terbaik

BAB II LANDASAN TEORI. usahanya, umumnya mempunyai visi untuk menjadi perusahaan yang terbaik 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Customer Orientation Setiap perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnis atau kegiatan usahanya, umumnya mempunyai visi untuk menjadi perusahaan yang terbaik atau terkenal.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pelayanan 2.1.1 Pengertian Kualitas Pelayanan Menurut Goetsh dan Davis (dalam Tjiptono, 2002:51) Kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pemasaran Menurut Gronroos dalam Wijaya (2014:4), pemasaran merupakan proses untuk mengidentifikasi dan menetapkan, memelihara, serta meningkatkan hubungan dengan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah :

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah : 12 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah : Pemasaran adalah suatu proses sosial dengan nama individu dan kelompok mendapatkan apa yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Jasa (Pelayanan) Menurut Kotler (2008) Jasa atau pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Telekomunikasi dewasa ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. Telekomunikasi dewasa ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Balakang Komunikasi merupakan hal yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan semua manusia, mulai dari komunikasi secara langsung melalui lisan atau tidak langsung melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globlisasi saat ini telekomunikasi dan informasi sudah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globlisasi saat ini telekomunikasi dan informasi sudah menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globlisasi saat ini telekomunikasi dan informasi sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. Kebutuhan akan jasa telekomunikasi telah mengalami kemajuan

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN YANG MENGGUNAKAN JASA PROVIDER INDOSAT IM2 (Studi Kasus Di Plasa Marina Surabaya) SKRIPSI

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN YANG MENGGUNAKAN JASA PROVIDER INDOSAT IM2 (Studi Kasus Di Plasa Marina Surabaya) SKRIPSI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN YANG MENGGUNAKAN JASA PROVIDER INDOSAT IM2 (Studi Kasus Di Plasa Marina Surabaya) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sebuah bentuk kontak dengan pelanggannya, mulai dari pengiklanan hingga

BAB II LANDASAN TEORI. sebuah bentuk kontak dengan pelanggannya, mulai dari pengiklanan hingga 10 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Jasa Menurut Christoper Lovelock & Lauren K Wright pemasaran jasa adalah bagian dari system jasa keseluruhan dimana perusahaan tersebut memiliki sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi mulai dikenal oleh masyarakat, mulai dari radio, televisi, faximile, hand

BAB I PENDAHULUAN. informasi mulai dikenal oleh masyarakat, mulai dari radio, televisi, faximile, hand BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis IT (Informasi Teknologi) dewasa ini memiliki perkembangan yang sangat pesat, akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta adanya lonjakan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI Pengertian Strategi Pemasaran One Stop Shopping. Menurut Kotler (dalam : 81)

BAB II KERANGKA TEORI Pengertian Strategi Pemasaran One Stop Shopping. Menurut Kotler (dalam : 81) BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Strategi Pemasaran One Stop Shopping 2.1.1 Pengertian Strategi Pemasaran One Stop Shopping Menurut Kotler (dalam www.sarjanaku.com, 2004 : 81) menyatakan bahwa strategi pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada era globalisasi, persaingan dalam usaha bisnis menjadi sangat kompetitif baik di pasar domestik maupun global. Persaingan bisnis yang ketat di era globalisasi

Lebih terperinci

Gambar 1. 1 Logo PT. Telkom Sumber: (diakses pada tanggal 7 Maret 2016)

Gambar 1. 1 Logo PT. Telkom Sumber:  (diakses pada tanggal 7 Maret 2016) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. PT. Telekomunikasi Indonesia PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang lebih dikenal dengan PT. Telkom merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Lebih terperinci

IPTV BUSINESS PLAN Case PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Penulis: CHANDRA TAMRIN NPM : B MM BIZTEL ANGKATAN 4

IPTV BUSINESS PLAN Case PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Penulis: CHANDRA TAMRIN NPM : B MM BIZTEL ANGKATAN 4 IPTV BUSINESS PLAN Case PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Penulis: CHANDRA TAMRIN NPM : B070041006 MM BIZTEL ANGKATAN 4 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN BISNIS TELKOM Bandung, September 2007 KATA PENGANTAR IPTV

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Dimensi Kualitas Pelayanan Jasa a. Konsep Jasa Jasa merupakan sarana aktivitas yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi memunculkan banyaknya perubahan, khususnya di bidang teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1984,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Jasa pada umumnya memiliki karakteristik yang berbeda jika

BAB II LANDASAN TEORI. Jasa pada umumnya memiliki karakteristik yang berbeda jika BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jasa Jasa pada umumnya memiliki karakteristik yang berbeda jika dibandingkan dengan barang. Menurut Kotler dan Armstrong (2004: 660) mendefinisikan jasa adalah tindakan atau manfaat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun

I. PENDAHULUAN. tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lanskap bisnis telekomunikasi mengalami perubahan yang sangat cepat, tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun persaingan. Dari sisi teknologi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Koperasi Koperasi merupakan suatu badan usaha yang beranggotakan orang atau seseorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Telekomunikasi Indonesia Tbk., yang selanjutnya disebut Telkom, adalah satu-satunya BUMN telekomunikasi serta penyelenggara layanan telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Telkom Group adalah perusahaan BUMN di bidang telekomunikasi serta penyelenggara layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. Telkom Group

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang lebih dua puluh tahun ini dunia mengalami perkembangan yang begitu pesat

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. Sasaran Pembangunan ekonomi nasional ialah mendorong percepatan

I.PENDAHULUAN. Sasaran Pembangunan ekonomi nasional ialah mendorong percepatan I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sasaran Pembangunan ekonomi nasional ialah mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi dengan cara mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi, percepatan perluasan lapangan pekerjaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akibat adanya keterbukaan pasar, dengan demikian produsen bersaing agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. akibat adanya keterbukaan pasar, dengan demikian produsen bersaing agar dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam pasar semakin banyak akibat adanya keterbukaan pasar, dengan demikian produsen bersaing agar dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam beberapa dekade terakhir ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berjalan dengan sangat pesat. Perkembangan teknologi telah membawa perubahan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Kualitas Pelayanan Menurut Kotler (2000:57), pengertian kualitas pelayanan adalah Quality is the totality of features and characteristic

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di indonesia, meluncurkan jasa layanan telkom speedy yang. menjanjikan kecepatan dan kenikmatan yang lebih baik dari pada

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di indonesia, meluncurkan jasa layanan telkom speedy yang. menjanjikan kecepatan dan kenikmatan yang lebih baik dari pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Telkom sebagai perusahaan pemegang jasa telekomunikasi terbesar di indonesia, meluncurkan jasa layanan telkom speedy yang menjanjikan kecepatan dan kenikmatan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ageng Tirtayasa Banten terhadap Pelayanan SPP Online Bank BTN Cabang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ageng Tirtayasa Banten terhadap Pelayanan SPP Online Bank BTN Cabang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini dilakukan oleh: Nurmaya Sari (2009). Nurmaya Sari (2009) mengkaji Kepuasan Mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Pemasaran Secara definisi, Manajemen Pemasaran adalah analis, perencanaan, implementasi dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Secara sederhana, dapat diartikan sebagai pemenuhan kepuasan pelanggan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Jasa Kotler mendefinisikan jasa sebagai setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran pun turut berkembang. Kegiatan pemasaran dewasa ini lebih

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran pun turut berkembang. Kegiatan pemasaran dewasa ini lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang sangat pesat, konsep pemasaran pun turut berkembang. Kegiatan pemasaran dewasa ini lebih difokuskan pada pemuasan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. pengertian atau teori-teori dari pemikiran-pemikiran para ahli untuk mendukung

BAB II KERANGKA TEORI. pengertian atau teori-teori dari pemikiran-pemikiran para ahli untuk mendukung BAB II KERANGKA TEORI 2.1. Kerangka Teori Sebagai landasan untuk menerangkan pengaruh produk dan pelayanan terhadap kepuasan pelanggan, maka penulis menyusun dan mengutip beberapa pengertian atau teori-teori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Internet sendiri berasal dari kata Interconnection Networking

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Internet sendiri berasal dari kata Interconnection Networking BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan zaman, kebutuhan akan internet semakin meningkat. Internet sendiri berasal dari kata Interconnection Networking atau International Networking

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Parasuraman et al. (1988) menyatakan bahwa kualitas pelayanan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Parasuraman et al. (1988) menyatakan bahwa kualitas pelayanan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pepelayanan Parasuraman et al. (1988) menyatakan bahwa kualitas pelayanan didasarkan pada perbandingan antara apa yang seharusnya ditawarkan dan apa yang disediakan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya taraf hidup masyarakat, menyebabkan terjadinya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya taraf hidup masyarakat, menyebabkan terjadinya peningkatan 19 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kesehatan merupakan kebutuhan pokok masyarakat. Meningkatnya taraf hidup masyarakat, menyebabkan terjadinya peningkatan tuntutan masyarakat akan kualitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. JASA 1. Pengertian Jasa Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut AMA (American Marketing Association) dalam Setiyaningrum (2015:6) Pemasaran kinerja dari kegiatan bisnis yang mengarahkan arus barang dan jasa kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan Pengguna Internet di Indonesia dan Penetrasinya

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan Pengguna Internet di Indonesia dan Penetrasinya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Internet telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia saat ini. Semakin canggihnya gadget dan teknologi nirkabel, semakin meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi yang bisa dikatakan sangat pesat perkembangannya saat ini, setiap perusahaan dipicu untuk melakukan inovasi strategi pemasaran dan persaingan produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 80% pengguna internet Indonesia adalah remaja berusia tahun. dengan total

BAB I PENDAHULUAN. 80% pengguna internet Indonesia adalah remaja berusia tahun. dengan total BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini khususnya di Indonesia semakin maju hal ini dapat dibuktikan dengan adanya perkembangan teknologi informasi internet yang membawa dampak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Jasa Dunia usaha yang ada dalam kehidupan manusia sehari-hari dapat berkaitan dengan industri jasa dimana pada setiap tahunnya mengalami kemajuan yang cukup pesat seiring

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. informasi. Perusahaan ini adalah anak perusahaan dari PT. Telkom Indonesia. PT.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. informasi. Perusahaan ini adalah anak perusahaan dari PT. Telkom Indonesia. PT. BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Infomedia Nusantara adalah perusahaan penyedia jasa dibidang informasi. Perusahaan ini adalah anak perusahaan dari PT. Telkom Indonesia.

Lebih terperinci