Lampiran 1. Skema Alur Pikir

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran 1. Skema Alur Pikir"

Transkripsi

1 Lampiran 1 Skema Alur Pikir Latar Belakang 1. Daun sirih merah (Piper crocatum) adalah salah satu obat tradisional yang memiliki aktivitas antibakteri, antiseptik dan antijamur. (Rinanda T dkk., 2012; Bangash FA dkk., 2012) 2. Daun sirih merah (Piper crocatum) mengandung senyawa organik seperti polifenol, flavonoid, tanin, alkaloid dan minyak esensial. (Lister INE dkk., 2014; Juliantina RF dkk., 2012; Candrasari A dkk., 2012; Syahrinastiti TA dkk., 2015) 3. Penelitian Juliantina F, dkk tahun 2010 melaporkan bahwa ekstrak etanol daun sirih merah memiliki kemampuan antibakteri terhadap Staphylococcus aureus ATCC dengan Kadar Hambat Minimum (KHM) 25% dan Kadar Bunuh Minimum (KBM) 25%. (Juliantina F dkk., 2010) 4. Denture stomatitis adalah proses inflamasi yang terutama melibatkan mukosa palatal di rongga mulut yang ditutupi oleh gigitiruan penuh atau sebagian. (Costa F dkk., Aoun G dkk., 2015; Monroy., 2005) 5. Penelitian Bhat V tahun 2013 di India mengemukakan dari 55 orang pemakai gigitiruan penuh, 27 orang (50%) diantaranya menderita DS. Dari 27 orang penderita tersebut, 13 orang (48%) diantaranya positif Candida albicans. ( Bhat V dkk., 2013) 6. Penelitian Monroy tahun 2004 di Meksiko mengemukakan dari 50 orang pasien Atropic Denture stomatitis dengan ph rata-rata 5,2 ditemukan pada membran mukosa yaitu Candida albicans 51,4%, Staphylococcus aureus 52,4% dan Streptococcus mutans 67,6%, sedangkan pada gigitiruan penderita ditemukan Candida albicans 66,7% dan Staphylococcus aureus dan Streptococcus mutans adalah 49,5%. (Monroy TB dkk., 2005) 7. Kebersihan Gigi tiruan merupakan faktor penting dalam pencegahan dan pengobatan DS. Untuk itu, banyak Modalitas dari perawatan mulut dan

2 teknik pembersihan gigitiruan seperti yang telah disarankan menggunakan sikat gigi mekanik, dan sterilisasi microwave menggunakan pembersihan kimia seperti sabun, tablet effervescent dan obat kumur. (Aoun G dkk., 2015) 8. Penelitian Candrasari tahun 2012 melaporkan bahwa ekstrak daun sirih merah memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus ATCC 6538 pada konsentrasi 20%, 40%, 80% dan 100% sedangkan terhadap Candida albicans ATCC memiliki daya hambat pada konsentrasi 10%, 20%, 40%, 80% dan 100%. (Candrasari A dkk., 2012) 9. Penelitian Reveny (2011) mengatakan bahwa daya hambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan jamur Candida albicans diperoleh KHM dari ekstrak etanol 80% sirih merah adalah 2,5% dan 10%. (Reveny J dkk., 2011) 10. Penelitian junairiah (2014) di Surabaya menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat sirih merah dapat menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans dan ekstrak methanol sirih merah dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus, E. coli serta Candida albicans.(junairiah dkk., 2015) Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 4. Berapakah zona hambat ekstrak daun sirih merah yang dibuat dalam konsentrasi 50%, 25%, 12,5% dan 6,25% terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus diisolasi dari denture stomatitis? 5. Berapakah zona hambat ekstrak daun sirih merah yang dibuat dalam konsentrasi 50%, 25%, 12,5% dan 6,25% terhadap pertumbuhan Candida albicans diisolasi dari denture stomatitis? 6. Apakah terdapat perbedaan zona hambat larutan ekstrak daun sirih

3 merah yang dibuat dalam konsentrasi 50%, 25%, 12,5% dan 6,25% terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Candida albicans diisolasi dari denture stomatitis? Tujuan Penelitian 4. Untuk mengetahui zona hambat ekstrak daun sirih merah yang dibuat dalam konsentrasi 50%, 25%, 12,5% dan 6,25% terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus diisolasi dari denture stomatitis. 5. Untuk mengetahui zona hambat ekstrak daun sirih merah yang dibuat dalam konsentrasi 50%, 25%, 12,5% dan 6,25% terhadap pertumbuhan Candida albicans diisolasi dari denture stomatitis. 6. Untuk mengetahui perbedaan zona hambat ekstrak daun sirih merah yang dibuat dalam konsentrasi 50%, 25%, 12,5% dan 6,25% terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Candida albicans diisolasi dari denture stomatitis. Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis 3. Sebagai data dan informasi bagi perkembangan ilmu kedokteran gigi mengenai zona hambat ekstrak daun sirih merah terhadap Staphylococcus aureus dan Candida albicans diisolasi dari denture stomatitis. 4. Sebagai data awal untuk melakukan penelitian lanjutan. Manfaat Praktis Sebagai data untuk dokter gigi bahwa ekstrak daun sirih merah mempunyai sifat antibakteri dan antijamur.

4 Lampiran 2 Skema Alur Penelitian 1. Pembuatan Ekstrak Daun Sirih Merah Daun sirih merah dicuci dan dikering dalam lemari pengering dengan suhu o C Haluskan dengan blender sampai jadi bubuk kering Campur bubuk dengan etanol 96% Masukkan ke dalam botol perkolasi, atur tetesan agar penarikan ekstrak maksimal (20 tetes per menit) Tambah etanol secara terus menerus dan tetap dijaga agar tidak kering, hentikan apabila cairan sudah berubah warna menjadi bening Setelah proses perkolasi selesai, selanjutnya proses rotavaporasi yaitu menguapkan etanol pada larutan, Ambil panci dan masukkan hasil perkolasi kedalam panci tersebut, aduk sampai mengental Setelah mengental dan volumenya sudah berkurang, pindahkan larutan ke cawan yang lebih kecil agar lebih mudah diaduk. Cawan dipanaskan diatas beaker glass yang berisi air Setelah kental hentikan rotavaporasi, pindahkan ekstrak ke suatu wadah Ekstraknya di masukka ke dry freezer agar diperoleh kadar etanol yang lebih rendah

5 Untuk mendapatkan konsentrasi masing-masing dilarutkan dalam 100 ml Dimetil Sulfoksida (DMSO). Ekstrak daun sirih merah 50 % adalah 50 gr/100 ml = 0,5 gr/ml, 25% adalah 25 gr/100 ml = 0,25 gr/ml, 12,5% adalah 12,5 gr/100 ml = 0,125 gr/ml dan 6,25% adalah 0,0625gr/ml. 2. Isolasi Bakteri Staphylococcus aureus dan Jamur Candida albicans dari Pasien Denture stomatitis Pasien disuruh puasa selama ± 3 jam Spesimen diambil dengan cara swab dengan menggunakan kapas lidi steril pada daerah yang terkena Denture stomatitis Pemeriksaan langsung : dengan pewarnaan Gram. Identifikasi hasil pewarnaan Gram Staphylococcus sp dan Candida sp Pemeriksaan tidak langsung dengan penanaman pada media Blood Agar. Identifikasi Staphylococcus sp dan Candida sp Penanaman Staphylococcus sp. pada media Mannitol Salt Agar (MSA) untuk melihat Staphylococcus aureus penanaman Candida sp. pada media Sabaroud Dextrose Agar (SDA) untuk melihat Candida albicans Inkubasi pada suhu 37 o C selama 24 jam untuk Staphylococcus aureus sp Inkubasi pada suhu 37 o C selama 48 jam untuk Candida sp

6 3. Uji Antimikroba Siapkan 16 disk kosong untuk uji Staphylococcus aureus dan 16 disk kosong untuk Candida albicans. Kemudian masukkan kedalam botol ekstrak sirih merah pada masing-masing disk. Sediakan 8 cawan petri yang berisi MHA, 4 petri untuk Staphylococcus aureus dan 4 petri untuk Candida albicans kemudian ambil biakan Staphylococcus aureus dan Candida albicans dengan ose masukkan ke media dan distreak/gores Disk yang telah direndam dengan ekstrak daun sirih merah diletakkan ke media dengan pinset dengan cara menekankan sedikit ke media MHA Inkubasi selama jam dengan suhu 37 o C Amati zona hambat yang terjadi disekitar masing-masing disk Kemudian dilakukan pengukuran diameter yang bebas koloni (zona bening) dengan menggunakan kaliper geser Zona hambat yang terbentuk diukur sebanyak dua kali yaitu pengukuran secara diameter vertikal dan diameter horizontal Kemudian hasilnya ditambahkan dan dibagi dua dan catat hasilnya

7 Lampiran 3 DEPARTEMEN BIOLOGI ORAL FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ZONA HAMBAT EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Candida albicans DIISOLASI DARI DENTURE STOMATITIS IDENTITAS SAMPEL Nama : Umur : Jenis Kelamin : Alamat : No Telp/HP : RIWAYAT SAMPEL 1. Apakah Bapak/Ibu memiliki penyakit sistemik ( sakit gula, darah tinggi, jantung, dll ) a. Ya b. Tidak 2. Bila jawaban diatas tidak, apakah Bapak/Ibu sedang meminum obat dari dokter? a. Ya b. Tidak STATUS GIGITIRUAN 1. Sudah berapa lama Bapak/Ibu memakai gigitiruan?.

8 2. Apakah Bapak/Ibu membuka gigitiruannya pada malam hari? 3. Apakah Bapak/Ibu membersihkan gigitiruannya setiap hari?.. 4. Apa yang Bapak/Ibu gunakan untuk membersihkan gigitiruan?.. PEMERIKSAAN INTRA ORAL 1. Gigitiruan longgar a. Ya b. Tidak 2. Eritema pada jaringan mukosa dibawah gigitiruan a. Ada b. Tidak ada

9 Lampiran 4 LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN Kepada Yth: Bapak/Ibu... Bersama ini saya, Lara Veronika (umur 21 tahun) yang sedang menjalani program pendidikan sarjana pada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara, memohon kesedian Bapak/Ibu untuk berpatisipasi sebagai subjek penelitian saya yang berjudul : ZONA HAMBAT EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Candida albicans DIISOLASI DARI DENTURE STOMATITIS Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui larutan ekstrak daun sirih merah yang dibuat dalam beberapa konsentrasi dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Candida albicans diisolasi dari denture stomatitis dan untuk mengetahui perbedaan zona hambat larutan ekstrak daun sirih merah yang dibuat dalam beberapa konsentrasi terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Candida albicans diisolasi dari Denture stomatitis. Pada penelitian ini Bapak/Ibu akan menjalani prosedur penelitian. Pertama-tama Bapak/Ibu akan diberikan kuesioner dan akan dilakukan pemeriksaan terhadap keadaan rongga mulut dan gigitiruan. Kemudian akan dilakukan pengambilan bakteri pada daerah yang terinfeksi dengan batang kapas steril. Penelitian ini tidak menimbulkan efek samping. Semua tindakan tersebut

10 membutuhkan waktu sekitar 5-10 menit. Selama penelitian tidak akan terjadi masalah atau komplikasi yang serius. Demikian lembar penjelasan ini saya perbuat, semoga keterangan ini dapat dimengerti dan atas kesediaan Bapak/Ibu untuk berpatisipasi dalam penelitian saya ini saya ucapkan terima kasih. Lara Veronika Fakultas kedokteran Gigi Telp : Medan, 2016 (Lara Veronika)

11 Lampiran 5 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN SUBJEK PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Umur : Jenis kelamin : Alamat : Menyatakan telah membaca lembar penjelasan kepada subjek penelitian dan sudah mengerti serta bersedia untuk turut serta sebagai subjek penelitian, dalam penelitian atas nama Lara Veronika yang berjudul Zona Hambat Ekstrak Daun Sirih Merah Terhadap Staphylococcus aureus dan Candida albicans diisolasi dari DENTURE STOMATITIS dan menyatakan tidak keberatan maupun melakukan tuntutan di kemudian hari. Demikian pernyataan ini saya perbuat dalam keadaan sehat, penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari pihak manapun. Medan, 2016 Pembuat Pernyataan (...) Tanda tangan dan nama jelas

12 Lampiran 6

13 Lampiran 7 Tabel hasil penelitian zona hambat ekstrak daun sirih merah terhadap Staphylococcus aureus No 1 Konsentrasi (%) 6,25 Diameter zona hambat (mm) I II III IV ,5 10, , , ,5 13, , ,5 17 Tabel hasil penelitian zona hambat ekstrak daun sirih merah terhadap Candida albicans No 1 Konsentrasi (%) 6,25 Diameter zona hambat (mm) I II III IV , , , ,5 14, ,5 17,5 17

14 Lampiran 8 Group Statistics Uji N Mean Std. Deviation Std. Error Mean 6,25% staphylococcus aureus a Candida albicans a ,5% staphylococcus aureus Candida albicans % staphylococcus aureus Candida albicans % staphylococcus aureus Candida albicans a. t cannot be computed because the standard deviations of both groups are 0.

15 Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Mean Std. Error Difference F Sig. t df Sig. (2-tailed) Difference Difference Lower Upper 12,5% Equal variances assumed Equal variances not assumed 25% Equal variances assumed Equal variances not assumed 50% Equal variances assumed Equal variances not assumed

16 Staphylococcus aureus pengulangan Descriptives 95% Confidence Interval for Mean N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum 6,25% 4,0000,00000,00000,0000,0000,00,00 12,5% 4 10,1250,25000, , , ,00 10,50 25% 4 13,6250,25000, , , ,50 14,00 50% 4 16,7500,28868, , , ,50 17,00 Total 16 10,1250 6, , , ,5927,00 17,00 Test of Homogeneity of Variances pengulangan Levene Statistic df1 df2 Sig. 6, ,010

17 Dependent Variable: pengulangan LSD Multiple Comparisons Mean Difference 95% Confidence Interval (I) konsentrasi (J) konsentrasi (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound 6,25% 12,5% -10,12500 *,16137,000-10,4766-9, % -13,62500 *,16137,000-13, , % -16,75000 *,16137,000-17, , ,5% 6,25% 10,12500 *,16137,000 9, , % -3,50000 *,16137,000-3,8516-3, % -6,62500 *,16137,000-6,9766-6, % 6,25% 13,62500 *,16137,000 13, , ,5% 3,50000 *,16137,000 3,1484 3, % -3,12500 *,16137,000-3,4766-2, % 6,25% 16,75000 *,16137,000 16, , ,5% 6,62500 *,16137,000 6,2734 6, % 3,12500 *,16137,000 2,7734 3,4766 *. The mean difference is significant at the 0.05 level.

18 Candida albicans pengulangan Descriptives 95% Confidence Interval for Mean N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum 6,25% 4,0000,00000,00000,0000,0000,00,00 12,5% 4 8,6250,75000, ,4316 9,8184 8,00 9,50 25% 4 14,1250,47871, , , ,50 14,50 50% 4 17,2500,28868, , , ,00 17,50 Total 16 10,0000 6, , , ,6101,00 17,50 Test of Homogeneity of Variances pengulangan Levene Statistic df1 df2 Sig. 13, ,000

19 Dependent Variable: pengulangan LSD Multiple Comparisons Mean Difference 95% Confidence Interval (I) konsentrasi (J) konsentrasi (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound 6,25% 12,5% -8,62500 *,33072,000-9,3456-7, % -14,12500 *,33072,000-14, , % -17,25000 *,33072,000-17, , ,5% 6,25% 8,62500 *,33072,000 7,9044 9, % -5,50000 *,33072,000-6,2206-4, % -8,62500 *,33072,000-9,3456-7, % 6,25% 14,12500 *,33072,000 13, , ,5% 5,50000 *,33072,000 4,7794 6, % -3,12500 *,33072,000-3,8456-2, % 6,25% 17,25000 *,33072,000 16, , ,5% 8,62500 *,33072,000 7,9044 9, % 3,12500 *,33072,000 2,4044 3,8456 *. The mean difference is significant at the 0.05 level.

PENGARUH PEMAKAIAN GIGITIRUAN LEPASAN TERHADAP PERTUMBUHAN

PENGARUH PEMAKAIAN GIGITIRUAN LEPASAN TERHADAP PERTUMBUHAN Lampiran 1 Kerangka Konsep Skripsi PENGARUH PEMAKAIAN GIGITIRUAN LEPASAN TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans PADA PASIEN KLINIK PROSTODONSIA RSGMP FKG USU PERIODE JANUARI-FEBRUARI 2010 Perawatan Prostodonsia

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN Selamat pagi teman-teman, saya Diah Okti mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan dokter gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera

Lebih terperinci

Pemilihan sampel. Pengajuan informed consent. Pengisian kuesioner. Pengukuran volume saliva menggunakan timbangan digital.

Pemilihan sampel. Pengajuan informed consent. Pengisian kuesioner. Pengukuran volume saliva menggunakan timbangan digital. Lampiran 1 Skema Alur Penelitian Pemilihan sampel Pengajuan informed consent Pengisian kuesioner Pengumpuan saliva dengan metode spitting untuk mengetahui ada tidaknya saliva Pengukuran volume saliva menggunakan

Lebih terperinci

DATA PENELITIAN SUBJEK. Nama :... No. Telp :... Suku Bangsa :...

DATA PENELITIAN SUBJEK. Nama :... No. Telp :... Suku Bangsa :... DATA PENELITIAN SUBJEK Nama :... Jenis Kelamin : L / P NIM :... Stambuk : 2011 / 2012 / 2013 Usia :... tahun No. Telp :... Suku Bangsa :... LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN Selamat pagi

Lebih terperinci

Lampiran 1: Skema Alur Pengujian Efek Antifungal

Lampiran 1: Skema Alur Pengujian Efek Antifungal Lampiran 1: Skema Alur Pengujian Efek Antifungal Pembuatan media Luria Berthani Agar 12 gr Aquadest 240 ml Dipanaskan hingga mendidih Dimasukkan ke dalam 10 tabung reaksi (20ml/tabung) Disterilkan di dalam

Lebih terperinci

Lampiran 1. LEMBAR PENJELASAN CALON SUBJEK PENELITIAN

Lampiran 1. LEMBAR PENJELASAN CALON SUBJEK PENELITIAN Lampiran 1. LEMBAR PENJELASAN CALON SUBJEK PENELITIAN Salam Hormat, Saya yang bernama Anita, mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara, ingin melakukan penelitian tentang PERUBAHAN

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN Selamat pagi, Saya Kelvin Gohan mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan dokter gigi di Fakultas kedokteran Gigi. Saya akan mengadakan penelitian

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN Hasil pengamatan zona inhibisi cakram ekstrak etanol batang Kayu Manis (Cinnamomum burmanii) pada Mueller Hinton Agar yang telah diinokulasi oleh mikroorganisme uji Staphylococcus

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. Nama Lengkap : Intan Mariam Tahirah Tempat/Tanggal Lahir : Kelantan / 19 Augustus 1988 Jenis Kelamin : Perempuan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. Nama Lengkap : Intan Mariam Tahirah Tempat/Tanggal Lahir : Kelantan / 19 Augustus 1988 Jenis Kelamin : Perempuan 50 51 52 LAMPIRAN 3 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama Lengkap : Intan Mariam Tahirah Tempat/Tanggal Lahir : Kelantan / 19 Augustus 1988 Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Alamat : Jl. Dr. Sumarsono, No. 30,

Lebih terperinci

Kalsium Hidroksida (Ca(OH)2 merupakan medikamen saluran akar yang paling sering digunakan sejak tahun 1920.

Kalsium Hidroksida (Ca(OH)2 merupakan medikamen saluran akar yang paling sering digunakan sejak tahun 1920. LAMPIRAN 1.SKEMA ALUR PIKIR Pada perawatan endodontik, medikamen saluran akar digunakan sebagai agen antimikroba beberapa diantaranya untuk mengeliminasi organisme, mengurangi rasa sakit, mempercepat penyembuhan

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAMPIRAN 1 TABEL STATISTIK

LAMPIRAN LAMPIRAN 1 TABEL STATISTIK LAMPIRAN LAMPIRAN 1 TABEL STATISTIK Tabel yang dapat dilihat pada lampiran ini terdiri dari: Tabel L1.1, yaitu zona inhibisi bawang putih dan cabai merah pada konsentrasi tertentu. Tabel L1.2, yaitu Zona

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA

LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA Biji pala diperoleh dari Bogor karena dari penelitian yang dilakukan oleh jurusan Farmasi FMIPA ITB dengan menggunakan destilasi uap diketahui bahwa biji pala

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN KESEHATAN GIGI MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI Nomor :

DEPARTEMEN KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN KESEHATAN GIGI MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI Nomor : LAMPIRAN DEPARTEMEN KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN KESEHATAN GIGI MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI Nomor : Pemeriksa : EFEKTIVITAS PEMAKAIAN OBAT KUMUR NON-ALKOHOL SETELAH MENYIKAT

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS

LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS Berat rerata hewan coba yang digunakan dalam penelitian = 22 gram. A. Dosis Asetosal Dosis asetosal = 30 mg/100 g tikus (Wahjoedi, 1989) Konversi dari tikus 200 g untuk mencit

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBYEK PENELITIAN

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBYEK PENELITIAN LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBYEK PENELITIAN Kepada Yth. Ibu yang saya hormati Terima kasih atas kesedian ibu untuk berpartisipasi dalam penelitian yang berjudul: Perbandingan Kadar Serum Seruloplasmin

Lebih terperinci

Lampiran Universitas Kristen Maranatha

Lampiran Universitas Kristen Maranatha Lampiran 1 Cara Pembuatan Ekstrak Etanol Biji Mahoni 1. Biji mahoni yang sudah dikupas kemudian dikeringkan dan digiling hingga halus. 2. Serbuk simplisia tersebut di bungkus dengan kain kasa dan dimasukkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Ekstrak Air Daun Stroberi (EADS)

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Ekstrak Air Daun Stroberi (EADS) LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Ekstrak Air Daun Stroberi (EADS) Prosedur pembuatan ekstrak air daun stroberi dilakukan di Sekolah Ilmu & Teknologi Hayati ITB: 1. 500 gram daun stroberi kering ditumbuk menggunakan

Lebih terperinci

Lampiran 1: Data Sebelum Dan Sesudah Perlakuan. Kadar Glukosa Darah Puasa (mg%) Setelah Induksi Aloksan. Setelah Perlakuan

Lampiran 1: Data Sebelum Dan Sesudah Perlakuan. Kadar Glukosa Darah Puasa (mg%) Setelah Induksi Aloksan. Setelah Perlakuan Lampiran 1: Data Sebelum Dan Sesudah Perlakuan Kelompok Perlakuan (n = 4) Kadar Glukosa Darah Puasa (mg%) Setelah Induksi Aloksan Setelah Perlakuan Penurunan Persentase penurunan (%) I 211 51 160 75.83

Lebih terperinci

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ KESEHATAN GIGI MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ KESEHATAN GIGI MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ KESEHATAN GIGI MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Nomor : Tanggal : PERBEDAAN PENURUNAN SKOR PLAK ANTARA MEMAKAI KAYU SIWAK DAN SIKAT

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN Kepada Yth Ibu... Di tempat Perkenalkan saya Rezi Gustiadi, mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan dokter gigi di Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas

Lebih terperinci

1. LEMBAR INFORMASI PENELITIAN PERBEDAAN KADAR PROTEIN TOTAL, ALBUMIN, UREUM, DAN KREATININ ANTARA PENGGIAT BODYBUILDING

1. LEMBAR INFORMASI PENELITIAN PERBEDAAN KADAR PROTEIN TOTAL, ALBUMIN, UREUM, DAN KREATININ ANTARA PENGGIAT BODYBUILDING LAMPIRAN 1. LEMBAR INFORMASI PENELITIAN PERBEDAAN KADAR PROTEIN TOTAL, ALBUMIN, UREUM, DAN KREATININ ANTARA PENGGIAT BODYBUILDING DAN PENGGIAT SENAM AEROBIK Kepada Yth: Calon Responden Penelitian Dengan

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental laboratorium untuk menguji aktivitas antibakteri ekstrak daun sirih merah (Piper

Lebih terperinci

Lampiran 1. Skema Alur Pikir

Lampiran 1. Skema Alur Pikir Lampiran 1 Skema Alur Pikir 1. Kebiasaan merokok merupakan salah satu masalah kesehatan dunia. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa terdapat lebih dari 1 milyar orang penduduk dunia adalah

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN LAMPIRAN 1 Selamat sejahtera, LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN Perkenalkan nama saya Sivakumar Yoganathan, saat ini saya menjalani pendidikan dokter gigi di Fakultas Kedokteran Gigi. Saya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium untuk membandingkan kemampuan antibakteri ekstrak etanol daun sirih merah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.2 Hasil Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dilakukan di laboratorium mikrobiologi. Bahan yangdigunakan adalah ekstrak etanol daun sirih merah (Piper

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ini telah dilaksanakan pada percobaan uji mikrobiologi dengan menggunakan ekstrak etanol daun sirih merah. Sebanyak 2,75 Kg daun sirih merah dipetik di

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Uji Perbedaan. Group Statistics. Independent Samples Test

LAMPIRAN. Uji Perbedaan. Group Statistics. Independent Samples Test Lampiran 1 LAMPIRAN Uji Perbedaan Group Statistics Perusahaan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean ROA AQUA 3 7,9500,56000,32332 INDF 3 3,6967 1,28442,74156 Independent Samples Test Levene's Test for

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN 1. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 1 LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 3 LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN Assalamu alaikum Wr.Wb, Selamat pagi. Nama saya Vinda Anggela Dewi, saat ini saya sedang menjalani pendidikan dokter gigi

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 JENIS PENELITIAN : Eksperimental Laboratoris 3.2 LOKASI PENELITIAN : Laboratorium Fatokimia Fakultas Farmasi UH & Laboratorium Mikrobiologi FK UH 3.3 WAKTU PENELITIAN

Lebih terperinci

Perlakuan ph ulangan 1 ph ulangan 2 Total Rataan. Yoghurt 1 4,00 4,00 8,00 4,00. Yoghurt 2 4,20 4,10 8,30 4,15. Yoghurt 3 4,10 3,90 8,00 4,00

Perlakuan ph ulangan 1 ph ulangan 2 Total Rataan. Yoghurt 1 4,00 4,00 8,00 4,00. Yoghurt 2 4,20 4,10 8,30 4,15. Yoghurt 3 4,10 3,90 8,00 4,00 Lampiran 1. Data Hasil Pengukuran ph Yoghurt Perlakuan ph ulangan 1 ph ulangan 2 Total Rataan Yoghurt 1 4,00 4,00 8,00 4,00 Yoghurt 2 4,20 4,10 8,30 4,15 Yoghurt 3 4,10 3,90 8,00 4,00 Yoghurt 4 3,90 4,00

Lebih terperinci

LEMBAR PEMERIKSAAN GIGI HUBUNGAN PERAN IBU DALAM MEMBERSIHKAN RONGGA MULUT DENGAN PENGALAMAN KARIES ANAK UMUR 1-3 TAHUN DI DESA PAYA GELI

LEMBAR PEMERIKSAAN GIGI HUBUNGAN PERAN IBU DALAM MEMBERSIHKAN RONGGA MULUT DENGAN PENGALAMAN KARIES ANAK UMUR 1-3 TAHUN DI DESA PAYA GELI LEMBAR PEMERIKSAAN GIGI HUBUNGAN PERAN IBU DALAM MEMBERSIHKAN RONGGA MULUT DENGAN PENGALAMAN KARIES ANAK UMUR 1-3 TAHUN DI DESA PAYA GELI Tanggal pemeriksaan : Nama ibu : Nama anak : Tanggal lahir : Alamat

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK TEH (Camellia sinensis Linn.) 1 5,40 2 5,42 3 5,42 x ± SD 5,41 ± 0,01.

LAMPIRAN A. HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK TEH (Camellia sinensis Linn.) 1 5,40 2 5,42 3 5,42 x ± SD 5,41 ± 0,01. LAMPIRAN A HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK TEH (Camellia sinensis Linn.) 1. Hasil Perhitungan ph Replikasi ph 1 5,40 2 5,42 3 5,42 x ± SD 5,41 ± 0,01 2. Hasil Perhitungan Kadar Sari Larut Air Replikasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBYEK PENELITIAN

LAMPIRAN 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBYEK PENELITIAN LAMPIRAN 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBYEK PENELITIAN Selamat Pagi/Siang, Saya Desi Khairunnisa, mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan dokter gigi di Fakultas Kedokteran Gigi. Saya akan melakukan

Lebih terperinci

Lampiran I Pembuatan Infusa Daun Lidah Buaya Cara kerja : 1. Sediakan bahan baku berupa daun lidah buaya dengan berat 80 gram yang telah

Lampiran I Pembuatan Infusa Daun Lidah Buaya Cara kerja : 1. Sediakan bahan baku berupa daun lidah buaya dengan berat 80 gram yang telah Lampiran I Pembuatan Infusa Daun Lidah Buaya Cara kerja : 1. Sediakan bahan baku berupa daun lidah buaya dengan berat 80 gram yang telah dipotong-potong halus. 2. Buat infusa daun lidah buaya konsentrasi

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 Skema Alur Pikir 1. Penggunaan jangka panjang obat kumur berbahan dasar kimia berefek samping menimbulkan diskolorisasi gigi, rasa kurang enak, ulserasi mukosa mulut, dan parestesi. Oleh karena

Lebih terperinci

Proporsi pneumonia yang terpajan periodontal 41 OR = = = 0,21 Proporsi tidak pneumonia yang terpajan periodontal 193

Proporsi pneumonia yang terpajan periodontal 41 OR = = = 0,21 Proporsi tidak pneumonia yang terpajan periodontal 193 Perhitungan Besar Sampel n = [ Z 1-α/2 2P(1-P) + Z β P 1 (1-P 1 ) +P 2 (1-P 2 ) ] 2 (P 1 -P 2 ) 2 Keterangan rumus: n: jumlah sampel α: tingkat kemaknaan yang ditetapkan peneliti. Dalam penelitian ini,

Lebih terperinci

Hari ke-1 Pembelian mencit dari FMIPA ITB Bandung. Hari ke-1 sampai ke-7 Aklitimasi/adaptasi mencit hingga mencapai usia dan berat ideal

Hari ke-1 Pembelian mencit dari FMIPA ITB Bandung. Hari ke-1 sampai ke-7 Aklitimasi/adaptasi mencit hingga mencapai usia dan berat ideal Lampiran 1: Rencana Kerja Penelitian Hari ke-1 Pembelian mencit dari FMIPA ITB Bandung Hari ke-1 sampai ke-7 Aklitimasi/adaptasi mencit hingga mencapai usia dan berat ideal Hari ke-8 Induksi aloksan untuk

Lebih terperinci

Bahan basis gigitiruan resin. Resin akrilik. Swapolimerisasi. Konduktivitas termal. Minuman soda Obat Kumur Kopi Teh Nikotin

Bahan basis gigitiruan resin. Resin akrilik. Swapolimerisasi. Konduktivitas termal. Minuman soda Obat Kumur Kopi Teh Nikotin Lampiran 1 Kerangka Teori PERUBAHAN WARNA PADA BASIS GIGITIRUAN RESIN AKRILIK POLIMERISASI PANAS SETELAH PERENDAMAN DALAM LARUTAN KOPI Bahan basis gigitiruan resin Resin akrilik Polimerisasi panas Swapolimerisasi

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN LAMPIRAN 52 LAMPIRAN 1 ب س م للا الر ح م ن الر ح ي م LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Dengan ini saya Nama : Usia : Jenis Kelamin : Alamat : Pendidikan terakhir : Tanggal Pengambilan Data : Menyatakan

Lebih terperinci

Perhitungan dosis aloksan, glibenklamid, dan Ekstrak etanol buah mengkudu.

Perhitungan dosis aloksan, glibenklamid, dan Ekstrak etanol buah mengkudu. Lampiran 1 : Perhitungan dosis aloksan, glibenklamid, dan Ekstrak etanol buah mengkudu. 1. Dosis aloksan : Dosis aloksan pada tikus 120 mg/kgbb Pada tikus 200 g : = ( 200 g/1000 g ) x 120 mg/kgbb = 24

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI SIMPLISIA BUAH APEL

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI SIMPLISIA BUAH APEL LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI SIMPLISIA BUAH APEL 113 LAMPIRAN B SERTIFIKAT CMC-Na 114 LAMPIRAN C PERHITUNGAN KONVERSI EKSTRAK KENTAL BUAH APEL 115 LAMPIRAN D HASIL STANDARISASI NON SPESIFIK SIMPLISIA a.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA

LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA Biji pala yng digunakan pada penelitian diperoleh dari Bogor karena berdasarkan penelitian jurusan Farmasi FMIPA ITB dengan destilasi uap diketahui bahwa biji

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan daun bangun-bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng)

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan daun bangun-bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng) Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan daun bangun-bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng) Lampiran 2. Gambar tumbuhan daun bangun-bangun a) Tumbuhan bangun-bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif laboratorium dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif laboratorium dengan metode 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif laboratorium dengan metode difusi Kirby bauer. Penelitian di lakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas

Lebih terperinci

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN Lampiran 1 : SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Jenis kelamin : Umur : Pekerjaan : Alamat : No. telepon : Dengan ini menyatakan bahwa saya telah

Lebih terperinci

Lampiran 1. Ethical Clearanc

Lampiran 1. Ethical Clearanc Lampiran 1. Ethical Clearanc 4 Lampiran. Hasil Identifikasi Tumbuhan 4 Lampiran. Tanaman anting-anting Lampiran 4. Bagian tanaman anting-anting yang digunakan 44 Lampiran. Simplisia tanaman anting-anting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Alginat merupakan bahan cetak hidrokolloid yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Alginat merupakan bahan cetak hidrokolloid yang paling banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alginat merupakan bahan cetak hidrokolloid yang paling banyak digunakan selama beberapa tahun terakhir. Bahan cetak ini memiliki kelebihan antara lain mudah pada manipulasi,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Dosis infusa rimpang kunyit yang dipakai pada percobaan sebelumnya untuk mencit = 7,8 mg / 0,5 ml (Joao M.C.Ximenes, 2010).

Lampiran 1. Dosis infusa rimpang kunyit yang dipakai pada percobaan sebelumnya untuk mencit = 7,8 mg / 0,5 ml (Joao M.C.Ximenes, 2010). Lampiran 1 Perhitungan Dosis Perhitungan Dosis Kunyit Dosis infusa rimpang kunyit yang dipakai pada percobaan sebelumnya untuk mencit = 7,8 mg / 0,5 ml (Joao M.C.Ximenes, 2010). Berat serbuk rimpang kunyit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Candida albicans merupakan jamur yang dapat menginfeksi bagian- bagian

BAB I PENDAHULUAN. Candida albicans merupakan jamur yang dapat menginfeksi bagian- bagian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Candida albicans merupakan jamur yang dapat menginfeksi bagian- bagian tubuh meliputi mulut, saluran pencernaan, kulit dan organ genetalia wanita. Candida albicans

Lebih terperinci

Symmetric Measures. Asymp. Std. Approx. T b Approx. Measure of Agreement Kappa

Symmetric Measures. Asymp. Std. Approx. T b Approx. Measure of Agreement Kappa LAMPIRAN 1 HASIL PERHITUNGAN STATISTIK UJI INTERRATER RELIABILITY INDEKS PONT S PADA MAHASISWA SUKU INDIA TAMIL FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATER UTARA Symmetric Measures Value Asymp. Std. Approx.

Lebih terperinci

Daya Hambat Infusum Daun Sirih Terhadap Pertumbuhan. Staphylococcus aureus Yang Diisolasi Dari Denture Stomatitis ; Penelitian In

Daya Hambat Infusum Daun Sirih Terhadap Pertumbuhan. Staphylococcus aureus Yang Diisolasi Dari Denture Stomatitis ; Penelitian In Fakultas Kedokteran Gigi Departemen Biologi Oral Tahun 2009 Muhammad Naim bin Abdullah Daya Hambat Infusum Daun Sirih Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus Yang Diisolasi Dari Denture Stomatitis ;

Lebih terperinci

Perhitungan dosis ekstrak etanol buah mengkudu (EEBM) (Morinda citrifolia)

Perhitungan dosis ekstrak etanol buah mengkudu (EEBM) (Morinda citrifolia) 42 LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS Perhitungan dosis asetosal Dosis asetosal 30 mg /100 g BB tikus (Wahjoedi, Yun Astuti N., B. Nuratmi, 1997) Faktor konversi dari tikus yang beratnya ± 200 g ke mencit yang

Lebih terperinci

BAGIAN ILMU BIOLOGI ORAL FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAGIAN ILMU BIOLOGI ORAL FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA LAMPIRAN 1 BAGIAN ILMU BIOLOGI ORAL FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UKURAN LENGKUNG GIGI RAHANG ATAS DAN RAHANG BAWAH MAHASISWA SUKU BATAK MANDAILING DI FKG USU KUISIONER IDENTITAS

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN MONDOKAKI

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN MONDOKAKI LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN MONDOKAKI 85 LAMPIRAN B SERTIFIKAT ANALISIS ETANOL 96% 86 LAMPIRAN C HASIL PEMERIKSAAN STANDARISASI PARAMETER NON SPESIFIK SIMPLISIA DAUN MONDOKAKI A. Perhitungan randemen

Lebih terperinci

LAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

LAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) LAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama lengkap : Tgl lahir : NRP : Alamat : Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan

Lebih terperinci

PROSEDUR PEMBUATAN INFUSA KULIT KAYU RAPAT (Parameria laevigata (Juss.) Moldenke)

PROSEDUR PEMBUATAN INFUSA KULIT KAYU RAPAT (Parameria laevigata (Juss.) Moldenke) 49 LAMPIRAN 1 PROSEDUR PEMBUATAN INFUSA KULIT KAYU RAPAT (Parameria laevigata (Juss.) Moldenke) Pembuatan dilakukan di Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi 40 Lampiran 2. Hasil Determinasi Daun Kersen 41 Lampiran 2. Lanjutan 42 Lampiran 3. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian 43 44 Lampiran 4. Perhitungan Susut

Lebih terperinci

KUESIONER ORANG TUA HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN KARIES

KUESIONER ORANG TUA HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN KARIES KUESIONER ORANG TUA HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN KARIES Tanggal pemeriksaan: (tanggal, bulan) Nama lengkap anak:.. Jenis Kelamin: LK/PR Tanggal lahir/ usia anak:... (tgl-bln-thn) /. Tahun

Lebih terperinci

Cara perhitungan dosis ekstrak etanol Bawang Putih

Cara perhitungan dosis ekstrak etanol Bawang Putih Lampiran 1 Cara perhitungan dosis ekstrak etanol Bawang Putih Cara perhitungan dosis buah Bawang Putih Dosis buah bawang putih untuk manusia = 0,5g / kg BB Faktor konversi untuk manusia ke mencit 20g =

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan the post test only control group design. B. Tempat dan Waktu Penelitian

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA

LAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA 50 LAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA Descriptives Konsentrasi Xylitol Statistic Std. Error Komposisi Kalsium konsentrasi 20% Mean 42,8020 1,95318 95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 37,3791 Upper Bound

Lebih terperinci

LAMPIRAN A HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK

LAMPIRAN A HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK LAMPIRAN A HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK 1. Hasil Perhitungan Kadar sari larut air Replikasi Berat ekstrak (g) Berat cawan kosong (g) Berat cawan + ekstrak setelah pemanasan % kadar sari larut air

Lebih terperinci

Sampel darah sebelum disentrifuge Sampel darah setelah disentrifuge

Sampel darah sebelum disentrifuge Sampel darah setelah disentrifuge 36 Lampiran 1. Sampel Darah Hewan Uji Sampel darah sebelum disentrifuge Sampel darah setelah disentrifuge 37 Lampiran 2. Hewan Uji Kelinci jantan albino 38 Lampiran 3. Tanaman Jaka Tuwa Tanaman Jaka Tuwa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Denture stomatitis merupakan suatu proses inflamasi pada mukosa mulut

BAB 1 PENDAHULUAN. Denture stomatitis merupakan suatu proses inflamasi pada mukosa mulut BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Denture stomatitis merupakan suatu proses inflamasi pada mukosa mulut dengan bentuk utamanya atropik dengan lesi erythematous dan hiperplastik 1. Denture Stomatitis

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Pembuatan Infusa daun Sirih (IDS)

Lampiran 1 : Pembuatan Infusa daun Sirih (IDS) Lampiran 1 : Pembuatan Infusa daun Sirih (IDS) Penelitian ini menggunakan dosis dengan dasar penelitian Vivin K (2008) yang menggunakan ekstrak daun sirih dengan dosis 0,01% sampai 0,1%. Diketahui : 240

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS

LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS LAMPIRAN KONVERSI DOSIS Perhitungan dosis jamu ekstrak daun salam produksi pabrik jamu B dalam bentuk kapsul Berat J kapsul = 550 mg Konversi dosis dari manusia 70 kg ke mencit 0 gram = 0,006 Maka, dosis

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. dan siap untuk digunakan dalam penanaman Streptococcus mutans. Secara

BAB V HASIL PENELITIAN. dan siap untuk digunakan dalam penanaman Streptococcus mutans. Secara BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Media Agar Media MH agar darah dibuat sesuai dengan prosedur baku pembuatan media agar, diawali dengan melarutkan media MH agar dengan akuades, dan penambahan 5 ml darah kambing.

Lebih terperinci

SURAT PERMOHONAN KESEDIAAN BERPARTISIPASI DALAM PENELITIAN Kepada Yth. Orangtua/Wali. Di Tempat

SURAT PERMOHONAN KESEDIAAN BERPARTISIPASI DALAM PENELITIAN Kepada Yth. Orangtua/Wali. Di Tempat LAMPIRAN Lampiran 1 SURAT PERMOHONAN KESEDIAAN BERPARTISIPASI DALAM PENELITIAN Kepada Yth. Orangtua/Wali. Di Tempat Bersama ini kami mohon kesediaan dari Bapak/Ibu/Sdr selaku orangtua dari anak di Pesantren

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian Lampiran. Surat Izin Penelitian Lampiran. Surat selesai Penelitian Lampiran 3. Surat Persetujuan Sampel PERSETUJUAN TINDAKAN FISIOTERAPI DAN KESEDIAAN MENGIKUTI PENELITIAN DAN KUESIONER (INFORMED CONSENT)

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN Kepada Yth Ibu... Di tempat Perkenalkan nama saya adalah Dharamjit Singh A/L Hambar Shingh. Saya adalah mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan dokter

Lebih terperinci

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ KESEHATAN GIGI MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ KESEHATAN GIGI MASYARAKAT Lampiran 1 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ KESEHATAN GIGI MASYARAKAT Data Subjek Penelitian Efektivitas Mengunyah Keju Cheddar dan Paraffin

Lebih terperinci

4. Ganja mempengaruhi sistem tubuh manusia melalui ikatan THC dengan reseptor cannabinoid. (Cho CM., dkk, 2005)

4. Ganja mempengaruhi sistem tubuh manusia melalui ikatan THC dengan reseptor cannabinoid. (Cho CM., dkk, 2005) Lampiran 1 Skema Alur Pikir 1. Ganja adalah tanaman Cannabis sativa yang diolah dengan cara mengeringkan dan mengompres bagian tangkai, daun, biji, dan bunganya yang mengandung banyak resin serta (Iversen

Lebih terperinci

LAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

LAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) LAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama lengkap : Tgl lahir : NRP : Alamat : Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan

Lebih terperinci

PENENTUAN PERSAMAAN GARIS REGRESI DARI KURVA LARUTAN STANDAR Cu. Tabel 7. Perhitungan mencari persamaan garis regresi larutan standar Cu

PENENTUAN PERSAMAAN GARIS REGRESI DARI KURVA LARUTAN STANDAR Cu. Tabel 7. Perhitungan mencari persamaan garis regresi larutan standar Cu LAMPIRAN LAMPIRAN 1 PENENTUAN PERSAMAAN GARIS REGRESI DARI KURVA LARUTAN STANDAR Cu Tabel 7. Perhitungan mencari persamaan garis regresi larutan standar Cu No X Y X 2 Y 2 XY 1 0,05 0,0009 0,0025 0,00000081

Lebih terperinci

Lampiran 1. Gambar Sampel. a. Air Sungai Bagian Hulu Hamparan Perak. b. Air sungai setelah di ambil

Lampiran 1. Gambar Sampel. a. Air Sungai Bagian Hulu Hamparan Perak. b. Air sungai setelah di ambil Lampiran 1. Gambar Sampel a. Air Sungai Bagian Hulu Hamparan Perak b. Air sungai setelah di ambil Lampiran 2.Hasil pengujian kekeruhan Untuk mengetahui efektivitas koagulan PAC dan dibutuhkan dosis yang

Lebih terperinci

ANALISIS BIVARIAT DATA KATEGORIK DAN NUMERIK Uji t dan ANOVA

ANALISIS BIVARIAT DATA KATEGORIK DAN NUMERIK Uji t dan ANOVA ANALISIS BIVARIAT DATA KATEGORIK DAN NUMERIK Uji t dan ANOVA Uji t Independen Sebagai contoh kita gunakan data ASI Eksklusif yang sudah anda copy dengan melakukan uji hubungan perilaku menyusui dengan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi Tanaman Ceplukan (Physalis angulata L).

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi Tanaman Ceplukan (Physalis angulata L). Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi Tanaman Ceplukan (Physalis angulata L). 1 Lampiran 1. Lanjutan 2 3 Lampiran 2. Hasil Pemeriksaan Organoleptis, Daya Lekat, Kekentalan, Susut Pengeringan Ekstrak

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian 49 Lampiran 2. Hasil Identifikasi Tumbuhan 50 Lampiran 3. Karakteristik Tanaman Kelor (Moringa oleifera Lam. ) Tanaman kelor Daun kelor 51 Lampiran 3. (Lanjutan)

Lebih terperinci

Klasifikasi. Polimerisasi panas. Polimerisasi kimia. Waterbath Manipulasi microwave. Metil metakrilat. Cross lingking agent. Inhibitor hydroquinon

Klasifikasi. Polimerisasi panas. Polimerisasi kimia. Waterbath Manipulasi microwave. Metil metakrilat. Cross lingking agent. Inhibitor hydroquinon 43 Lampiran 1. Kerangka Teori Resin akrilik Pengertian Klasifikasi Polimerisasi kimia Polimerisasi panas Polimerisasi sinar Komposisi Waterbath Manipulasi microwave Metil metakrilat Kelebihan dan kekurangan

Lebih terperinci

Statistics. nilai forward. motion fukuda. steping test. selisih perlakuan. N Valid Missing

Statistics. nilai forward. motion fukuda. steping test. selisih perlakuan. N Valid Missing 109 Statistics sebelum sesudah selisih perlakuan sebelum sesudah selisih perlakuan perlakuan 1 perlakuan 1 1 perlakuan 2 perlakuan 2 2 N Valid 10 10 10 10 10 10 Missing 10 10 10 10 10 10 Mean 77.10 39.10

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 JADWAL KEGIATAN. Bulan. Penelusuran kepustakaan. Pembuatan proposal. Seminar proposal. Pengumpulan data. Pengolahan data. 6.

LAMPIRAN 1 JADWAL KEGIATAN. Bulan. Penelusuran kepustakaan. Pembuatan proposal. Seminar proposal. Pengumpulan data. Pengolahan data. 6. LAMPIRAN 1 JADWAL KEGIATAN No. 1. 2. 3. 4. 5. Kegiatan Penelusuran kepustakaan Pembuatan proposal Seminar proposal Pengumpulan data Pengolahan data Bulan Agustus September Oktober November Desember Januari

Lebih terperinci

Statistics. BWTsebelum1 BWTsesudah1 BWTselisih1 BWTsebelum2 BWTsesudah2 BWTselisih2. N Valid

Statistics. BWTsebelum1 BWTsesudah1 BWTselisih1 BWTsebelum2 BWTsesudah2 BWTselisih2. N Valid Lampiran 1 Uji Stastitik Statistics BWTsebelum1 BWTsesudah1 BWTselisih1 BWTsebelum2 BWTsesudah2 BWTselisih2 N Valid 13 13 13 13 13 13 Missing 13 13 13 13 13 13 Mean 5,538 7,308 1,769 5,385 7,115 1,731

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 0,1%, usia tahun 0,4 %, usia tahun 1,8%, usia tahun 5,9%

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 0,1%, usia tahun 0,4 %, usia tahun 1,8%, usia tahun 5,9% BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2007 menyatakan bahwa kehilangan seluruh gigi pada usia 25-34 tahun 0,1%, usia 35-44

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian Lampiran 1. Surat Izin Penelitian 46 47 Lampiran 2. Informed Consent Assalamualaikum wr.wb INFORMED CONSENT (PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN) Perkenalkan nama saya Mustika Restriyani (20120350071) mahasiswa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bentuk jeruk purut bulat dengan tonjolan-tonjolan, permukaan kulitnya kasar

I. PENDAHULUAN. Bentuk jeruk purut bulat dengan tonjolan-tonjolan, permukaan kulitnya kasar I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jeruk purut (Citrus hystrix D. C.) merupakan tanaman buah yang banyak ditanam oleh masyarakat Indonesia di pekarangan atau di kebun. Bentuk jeruk purut bulat dengan tonjolan-tonjolan,

Lebih terperinci

LAMPIRAN C. Skrining Kandungan Kimia

LAMPIRAN C. Skrining Kandungan Kimia LAMPIRAN A 75 LAMPIRAN B 76 LAMPIRAN C Skrining Kandungan Kimia Alkaloid : Ekstrak dibasahi dengan sedikit alkohol, lalu digerus, kemudian tambahkan sedikit pasir, gerus. Tambahkan 10 ml kloform amoniak

Lebih terperinci

Pembuatan Ekstrak Menggunakan Pelarut Organik

Pembuatan Ekstrak Menggunakan Pelarut Organik 60 LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS Pembuatan Simplisia Kering Akar Pasak Bumi Iris atau rajang bahan baku (akar Pasak Bumi) dengan ketebalan 1 2 cm kemudian masukkan ke dalam oven dengan suhu 500 selama 2

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Basis gigitiruan adalah bagian dari gigitiruan yang bersandar pada jaringan lunak yang tidak meliputi anasir gigitiruan. 1 Resin akrilik sampai saat ini masih merupakan

Lebih terperinci

PENGUKURAN VERTICAL JUMP

PENGUKURAN VERTICAL JUMP PENGUKURAN VERTICAL JUMP GAMBAR SAMPEL LATIHAN TUCK JUMP GAMBAR LATIHAN DEPTH JUMP Lampiran 4 Hasil Uji Normalitas dengan menggunakan Uji Shapiro Wilk Test [DataSet0] Case Processing Summary Cases Valid

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 FIKSASI JARINGAN

LAMPIRAN 1 FIKSASI JARINGAN LAMPIRAN 1 FIKSASI JARINGAN Cara Melakukan Fiksasi Jaringan : - Sebelum melakukan biopsi harus disiapkan botol yang mempunyai mulut lebar yang telah diisi oleh cairan fiksasi. - Cairan yang diperlukan

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN LAMPIAN A SUAT DETEMINASI TANAMAN 85 LAMPIAN B SUAT SETIFIKASI TIKUS PUTIH JANTAN 86 LAMPIAN C PEMBUATAN SEDIAAN UJI Suspensi PGA 3% Dibuat sediaan uji dalam bentuk suspensi PGA 3% b/v, diberikan dengan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian 51 Lampiran 2. Hasil Identifikasi Tanaman 52 Lampiran 3. Karakteristik Tanaman Alpukat ( Persea americana Mill. ) Tanaman Alpukat Buah alpukat 53 Lampiran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN Penelitian mengenai Perbedaan Ekstrak Kulit Salak Pondoh (Salacca zalacca) dan Sodium Hipoklorit 0,5% dalam Menghambat Pertumbuhan Candida albicans pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratoris secara in vitro menggunakan ekstrak daun sirih merah

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil identifikasi dari jenis rumput laut Kappaphycus alvarezii (Doty)

Lampiran 1. Hasil identifikasi dari jenis rumput laut Kappaphycus alvarezii (Doty) Lampiran 1. Hasil identifikasi dari jenis rumput laut Kappaphycus alvarezii (Doty) Lampiran 2. Bagan penelitian Talus Kappaphycus alvarezii (Doty) dicuci dari pengotoran hingga bersih ditiriskan dan ditimbang

Lebih terperinci

KUESIONER. PETUNJUK: Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan melingkari jawaban yang tepat.

KUESIONER. PETUNJUK: Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan melingkari jawaban yang tepat. No. : Tanggal Pemeriksaan : KUESIONER EFEKTIVITAS EKSTRAK SIWAK 1% SEBAGAI OBAT KUMUR DALAM MENGURANGI AKUMULASI PLAK Departemen Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi IDENTITAS RESPONDEN Nama : Jenis Kelamin

Lebih terperinci

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ KESEHATAN GIGI MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ KESEHATAN GIGI MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Lampiran 1 DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ KESEHATAN GIGI MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PERBEDAAN MENGUNYAH PERMEN KARET YANG MENGANDUNG Karakteristik responden

Lebih terperinci

PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN RESIN AKRILIK POLIMERISASI PANAS DALAM EKSTRAK BONGGOL NANAS

PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN RESIN AKRILIK POLIMERISASI PANAS DALAM EKSTRAK BONGGOL NANAS Lampiran 1 Kerangka Konsep Skripsi PENGARUH PERENDAMAN BAHAN BASIS GIGITIRUAN RESIN AKRILIK POLIMERISASI PANAS DALAM EKSTRAK BONGGOL NANAS Queen DAN REBUSAN DAUN SIRIH TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans

Lebih terperinci

Lampiran 1. Skema Alur Pikir

Lampiran 1. Skema Alur Pikir 65 Lampiran 1. Skema Alur Pikir Adanya bakteri dalam saluran akar merupakan penyebab penyakit pulpa dan jaringan periradikular. Pemberian medikamen intrakanal penting untuk menghilangkan bakteri dalam

Lebih terperinci