ANALISIS DAN PERANCANGAN MODEL SISTEM DINAMIS DIGITAL DASHBOARD MANAGEMENT PADA KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS DAN PERANCANGAN MODEL SISTEM DINAMIS DIGITAL DASHBOARD MANAGEMENT PADA KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM"

Transkripsi

1 ANALISIS DAN PERANCANGAN MODEL SISTEM DINAMIS DIGITAL DASHBOARD MANAGEMENT PADA KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM Yuli Eni Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia ABSTRAK Perkembangan koperasi di Indonesia berdasarkan hasil penelitian dan analisis sistem yang berjalan, maka terdapat masalah masalah yang sedang dialami oleh kementerian koperasi dan UKM diantaranya adalah lamanya waktu dalam pengambilan keputusan oleh pemerintah untuk menetapkan kebijakan yang harus diambil untuk koperasi daerah provinsi di seluruh Indonesia. Selain itu proses pengambilan keputusan tersebut masih dianalisis secara manual, sehingga terkadang keputusan yang diambil juga kurang tepat, efektif dan efisien. Permasalahan yang kedua adalah adanya proses pemantauan data koperasi per provinsi yang terlalu banyak, sehingga sulit untuk di analisis untuk menjadi informasi dinamis yang berguna. Oleh karena itu penulis ingin memperbaiki sistem yang berjalan tersebut dengan menggunakan sistem digital dashboard management yang didukung oleh permodelan sistem dinamis. Selain itu, penulis juga melakukan perancangan sistem yang dapat mendukung sistem tersebut. Perancangan sistem ini bertujuan untuk memudahkan para ahli, Kabid, dan pemerintah dalam mengambil keputusan ( DSS Decision Support System) secara tepat efektif dan efisien, karena didalam sistem tersebut sudah dimunculkan alternatif secara deskripsi keputusan yang akan diambil dan akibat dari pengambilan keputusan tersebut. Diharapkan sistem yang akan dirancang ini dapat memudahkan dan mempercepat proses pengambilan keputusan. Perancangan sistem digital dashboard management dilakukan dengan metode OOAD (Object Oriented Analysis and Design) dengan notasi UML yang meliputi: use case diagram, class diagram, sequence diagram, dan component architecture. Beserta perancangan basis data, navigation diagram, dan user interface. Kata Kunci : Analisis, Perancangan, Sistem dinamis, digital dashboard management, DSS Decision Support System. PENDAHULUAN Kementerian koperasi dan UKM adalah salah satu institusi yang terdiri dari Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Koperasi & UKM). Dalam mewujudkan dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas kalangan pelaku usaha Indonesia yang mandiri dan berkembang, diperlukan berbagai media pendukung bagi KUKM yang nantinya dapat berguna sebagai alat untuk mensejajarkan KUKM dengan pelaku usaha yang lainnya. Dalam hal ini, pemanfaatan Teknologi Informasi (Information Technology

2 IT) dapat digunakan sepenuhnya di dalam dunia usaha yang tertuang dalam bentuk website di internet guna mempromosikan kementerian koperasi dan UKM di dalam ruang lingkup para KaBid. Guna memenuhi kebutuhan sarana promosi, informasi dan komunikasi, Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia telah membangun dan mengembangkan website khusus bagi kalangan KUKM yang tertuang dalam Smecda.com adalah suatu sistem informasi intranet yang ada di kementerian negara koperasi dan UKM yang dibangun oleh Deputi bidang kerjasama dan jaringan asdep urusan pengembangan perkaderan UKM deputi bidang pengkajian sumberdaya UKMK. Sistem informasi intranet tersebut dibangun karena adanya permasalahan seperti keterbatasan Sumber Daya Manusia(SDM) dan kelemahan struktur permodalan atau keterbatasan sumber daya, akibatnya dari keterbatasan tersebut otomatis akan menghambat akses sumber daya produktif seperti sumber daya bahan baku, pasar, modal, teknologi, informasi, dan manajemen. Sehingga dengan adanya sistem informasi intranet tersebut diharapkan kementerian negara koperasi dan UKM dapat mengembangkan dan merealisasikan potensi-potensi individu dari masing-masing KaBid serta dapat membantu dalam penyediaan informasi & data yang dibutuhkan oleh para KaBid di lingkungan Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK. Berfokus pada kebutuhan institusi pemerintah dalam hal ini adalah kementerian koperasi dan UKM bidang kerjasama dan jaringan asdep urusan pengembangan perkaderan UKM deputi bidang pengkajian sumberdaya UKMK, terutama pimpinan dan administrasi pengelola dalam kementerian koperasi dan UKM bidang kerjasama dan jaringan asdep urusan pengembangan perkaderan UKM deputi bidang pengkajian sumberdaya UKMK. Dewasa ini, KaBid (kepala bidang kerjasama dan jaringan asdep urusan pengembangan perkaderan UKM deputi bidang pengkajian sumberdaya UKMK) sering mengalami permasalahan dalam melakukan pemberian informasi dan data secara cepat untuk para KaBid di deputi sekitar DKI Jakarta. Akibatnya, KaBid- KaBid sering kali mengambil data dengan cara manual langsung datang ke bagian server menggunakan flasdisk dan lain sebagainya. Untuk itu, KaBid membutuhkan sebuah sistem yang sudah disusun secara teratur, terstruktur dengan baik serta mudah dibaca dan dipahami, sehingga seorang KaBid dapat memberikan informasi dan data melalui sistem yang akan dibangun. Maka, dengan adanya permasalahan tersebut, dibutuhkan sebuah perangkat lunak (software) yang dijadikan sebuah solusi yang tepat untuk membantu KaBid dalam mengambil sebuah keputusan yang cepat dan tepat tersebut. Salah satu solusinya adalah dengan melakukan Analisis dan Perancangan Model Sistem Dinamis Digital Dashboard Management pada Kementerian Koperasi dan UKM. Digital dashboard management akan memberikan sebuah halaman berisi informasi kunci yang dibutuhkan bagi KaBid untuk dimonitor, sehingga KaBid dapat menemukan permasalahan secara cepat, dan memberikan aksi atau mengusulkan pengambilan keputusan dalam rangka membantu meningkatkan performa dari kementerian koperasi dan UKMnya. Dashboard ini juga akan membantu menciptakan keputusan yang cepat, tepat, dan tentunya lebih baik, serta pada akhirnya dapat membantu meningkatkan kinerja dalam kementerian koperasi dan UKM tersebut serta mendukung misi yang sedang dijalankan oleh Kementerian koperasi dan UKM yaitu menyediakan informasi berkenaan dengan bidang usaha ditujukan untuk kalangan KUKM agar dapat mendorong bangkitnya perekonomian Indonesia.

3 2. METODOLOGI Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini yaitu: A. Metodologi Pengumpulan Data Metodologi yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah:. Studi Literatur, yaitu dengan melakukan pengumpulan data dan referensi dari berbagai studi literatur seperti dari buku, jurnal, ataupun dari media yang tersedia secara online, dan tentunya seluruh referensi tersebut berhubungan dengan topik digital dashboard management yang akan dibahas lebih mendalam untuk mendapatkan informasi yang berguna bagi para Kabid di DKI Jakarta. 2. Observasi, yaitu penelitian dan analisis dilakukan didalam internal kementerian koperasi dan UKM DKI Jakarta untuk mengumpulkan data serta menentukan faktor-faktor penentu keberhasilan dalam koperasi dan UKM diseluruh Indonesia. 3. Wawancara, yaitu menyiapkan berbagai pertanyaan yang berhubungan dengan koperasi dan UKM diseluruh Indonesia untuk mendapatkan informasi untuk perancangan sistem digital dashboard management yang akan dilakukan oleh penulis. B. Metodologi Analisis Internal Dinamika Koperasi Metode analisis internal dinamika perusahaan yang akan digunakan dalam skripsi ini adalah metode permodelan sistem dinamis (Dynamic System Modeling). Sistem dinamis ini akan dibuat dengan 3 tahapan yaitu :. Konseptualisasi Sistem adalah data dasar yang diperoleh dari koperasi dibuat suatu konsep untuk selanjutnya akan dijadikan suatu permodelan yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara holistic tentang model yang akan dibuat. Konseptualisasi sistem dapat dicari faktor faktor penting apa saja yang menjadi kebutuhan di Kementerian koperasi dan UKM, kemudian dapat digambarkan diagram simpal kausal seperti berikut ini. Simpal Kausal (Penggambaran hubungan sebab akibat) Penggambaran awal dari suatu sistem dengan menggunakan metode sistem dinamis yaitu penggambaran simpal kausal. Simpal kausal ini merupakan pengungkapan tentang kejadian tentang hubungan sebab akibat di dalam kementerian deputi bidang pengkajian sumberdaya, koperasi dan UKM yang secara spesifik berada di bidang kerjasama dan jaringan, yang dapat digambarkan sebagai berikut ini (Gambar ). RAT (Rapat Anggota Tahunan) Koperasi Aktif Jumlah Koperasi - Karyawan Anggota - Koperasi Tidak Aktif Modal Luar Manager Modal Sendiri Modal Kumulatif Volume Usaha - SHU (Sisa Hasil Usaha) Gambar. Simpal Kausal

4 Penjelasan Simpal Kausal Jumlah koperasi di Indonesia sangat dipengaruhi dengan jumlah koperasi aktif dan koperasi tidak aktif. Semakin banyak koperasi aktif maka jumlah koperasi akan semakin meningkat. Sebaliknya juga semakin banyak jumlah koperasi tidak aktif maka akan menambah jumlah koperasi yang ada di Indonesia. Koperasi aktif memiliki anggota, karyawan dan manager. Semakin banyak jumlah koperasi aktif maka akan semakin banyak jumlah anggota, karyawan dan manager yang dibutuhkan dalam koperasi aktif tersebut. Karyawan dan manajer juga merupakan anggota dari koperasi, maka semakin banyak jumlah karyawan dan manajer akan menambah jumlah anggota yang ada di suatu koperasi yang dikumululasikan per provinsi. Selanjutnya dengan adanya koperasi aktif yang memiliki anggota, anggota ini akan memberikan sejumlah uang untuk modal koperasi yang didirikan, sehingga semakin banyak jumlah anggota yang ada dalam koperasi per provinsi maka akan menanbah jumlah modal yang ada dalam koperasi per provinsi tersebut. Selain modal sendiri yang didapat dari anggota, koperasi aktif juga mendapatkan dana dari investor yang berupa modal luar. Modal luar ini juga akan mempengaruhi jumlah modal kumulatif yang ada dalam suatu koperasi per provinsi. Modal kumulatif yang terdiri dari jumlah modal sendiri dan modal luar ini akan dijadikan volume usaha yang akan diolah untuk usaha koperasi sendiri. Sehingga semakin banyak jumlah modal yang tersedia dalam suatu koperasi per provinsi maka akan semakin banyak jumlah volume usaha yang akan diolah. Volume usaha dapat menghasilkan SHU (Sisa Hasil Usaha) yang akan dibagikan kepada seluruh anggota koperasi. Sehingga semakin banyak volume usaha yang diolah untuk usaha koperasi, maka akan semakin banyak jumlah SHU yang didapat oleh masing masing anggota koperasi per provinsi. Setiap koperasi aktif akan mengadakan RAT (Rapat Anggota Tahunan) disetiap tahunnya. Sehingga semakin banyak koperasi aktif maka akan semakin banyak jumlah RAT yang diadakan oleh koperasi per provinsi. 2. Formulasi Model adalah perumusan makna sebenarnya dari setiap hubungan yang ada dalam model konseptual yang dilakukan dengan cara memasukkan data kuantitatif kedalam diagram model. Formulasi Model ini dapat digambarkan dalam bentuk diagram alir seperti dijelaskan berikut ini. Diagram Alir Simpal kausal ini merupakan pengungkapan tentang kejadian tentang hubungan sebab akibat di dalam kementerian deputi bidang pengkajian sumberdaya, koperasi dan UKM yang secara spesifik berada di bidang kerjasama dan jaringan, yang dapat digambarkan sebagai berikut (Gambar 2).

5 Gambar 2. Diagram Alir Diagram alir diatas merupakan lanjutan dari simpal kausal, namun didalam diagram alir ini digambarkan lebih spesifik dengan simbol simbol khusus yaitu : 3. Evaluasi Model terdiri dari dua jenis yaitu, verifikasi model (dilakukan untuk mengetahui apakah model yang akan dibuat konsisten atau tidak) dan validasi model (dilakukan pengujian struktur secara langsung tanpa menjalankan model). Evaluasi model ini dilakukan dengan menggunakan rumus dibawah ini, untuk membuktikan apakah model yang digunakan sesuai atau tidak, dan disesuaikan dengan kebutuhan di Kementerian Koperasi dan UKM.

6 6 Persamaan Umum dalam Powersim di Kementerian Koperasi dan UKM : Init Jumlah_koperasi = x flow Jumlah_koperasi= dt*koperasi_aktif-dt*koperasi_tidak_aktif doc Jumlah_koperasi = jumlah koperasi pada tahun ( ) unit Jumlah_koperasi = unit init Volume_Usaha = y flow Volume_Usaha = dt*laju_modal_kumulatif doc Volume_Usaha = jumlah volume usaha pada tahun ( ) unit Volume_Usaha = Rupiah aux Laju_koperasi_tidak_aktif = koperasi_tidak_aktif doc Laju_koperasi_tidak_aktif = jumlah koperasi tidak aktif pada tahun ( ) unit Laju_koperasi_tidak_aktif = Unit aux Laju_koperasi_aktif = koperasi_aktif doc Laju_koperasi_aktif = jumlah koperasi aktif pada tahun ( ) unit Laju_koperasi_aktif = Unit aux RAT = 35% * koperasi_aktif doc RAT = banyaknya RAT yang diadakan pada tahun ( ) unit RAT = Unit aux Anggota_kumulatif = 300 * koperasi_aktif doc Anggota_kumulatif = banyaknya jumlah semua anggota yang ada pada tahun ( ) unit Anggota_kumulatif = orang aux Anggota = 0,989 * anggota_kumulatif doc Anggota = banyaknya anggota yang ada pada tahun ( ) unit Anggota = orang aux Manager = 0,00 * anggota_kumulatif doc Manager = banyaknya manager yang ada pada tahun ( ) unit Manager = orang aux Karyawan = 0,0 * anggota_kumulatif doc Karyawan = banyaknya karyawan yang ada pada tahun ( ) unit Karyawan = orang aux Modal_sendiri = Rp * anggota_kumulatif doc Modal_sendiri = banyaknya modal sendiri yang ada pada tahun ( ) unit Modal_sendiri = rupiah aux SHU = 20% * Volume_usaha doc SHU = banyaknya modal SHU yang dibagikan pada anggota tahun ( )

7 7 unit SHU = rupiah aux Modal_kumulatif = modal_sendiri modal_luar (SHU * 25 %) doc Modal_kumulatif = banyaknya modal kumulatif yang ada pada tahun ( ) unit Modal_kumulatif = rupiah Dari perumusan diatas, didukung juga dengan menggunakan perumusan Regresi untuk masing-masing koperasi per provinsi. C. Metodologi Analisis dan Perancangan a. Metode Analisis Metode analisis yang akan digunakan dalam skripsi ini adalah analisa kebutuhan sistem dilakukan dengan cara mengidentifikasikan informasi informasi yang sangat dibutuhkan oleh pembina koperasi dan UKM diseluruh Indonesia, yang dalam hal ini berhubungan dengan internal dari pusat data di koperasi dan UKM DKI Jakarta. Analisis dilakukan dengan cara mengidentifikasi proses bisnis kondisi saat ini dan kondisi yang diusulkan. Berikut ini adalah penggambaran proses bisnis yang ada di Kementerian Koperasi dan UKM. Analisis Kondisi Sistem yang Diusulkan Berdasarkan hasil analisis sistem yang berjalan maka dapat dibuat sebuah sistem yang akan diusulkan dalam bentuk rich picture untuk membantu para Kabid dalam mengatasi permasalahan yang ada, sebagai barikut (Gambar 3.2) Gambar 3.2 Rich Picture Kondisi yang Diusulkan Berikut ini adalah penjelasan mengenai rich picture pada sistem yang akan diusulkan.

8 8 Koperasi tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Dari masing-masing provinsi memiliki jumlah koperasi yang berbeda-beda. Jenis-jenis koperasi terbagi menjadi dua yaitu koperasi aktif dan koperasi tidak aktif.. a. Dikatakan sebagai koperasi aktif, bila di koperasi tersebut memiliki dana operasional dan mempunyai laporan RAT (Rapat Anggota Tahunan) yang dilaporkan setiap tahun sekali. b. Sedangkan koperasi tidak aktif adalah koperasi yang tidak ada dana operasional, tidak mengadakan RAT, dan semua unit kinerjanya sudah tidak aktif lagi. 2. Bila seseorang ingin menjadi anggota dalam koperasi maka, orang tersebut harus mengisi Surat_Keanggotaan yang selanjutnya diserahkan kepada koperasi yang dituju. 3. Sebagai syarat dari seorang anggota koperasi, maka anggota harus menyerahkan sejumlah uang untuk Simpanan_Pokok, Simpanan_Wajib, dan Simpanan_Sukarela kepada Koperasi aktif. 4. Koperasi Aktif mempunyai anggota, karyawan dan manajer sebagai suatu struktur organisasi di masing-masing koperasi. Selanjutnya koperasi aktif ini memberikan Surat_Tugas_Manager untuk masing-masing manager di koperasi. 5. Koperasi aktif memberikan Surat_Keanggotaan_Karyawan untuk masing-masing karyawan di koperasi. 6. Investor dapat memberikan sejumlah uang untuk koperasi berupa Simpanan_Modal_Luar_Koperasi, dimana uang ini digunakan untuk membantu koperasi dalam penyejahteraan masing-masing koperasi. 7. Anggota yang mempunyai penghasilan lebih atau disebut anggota kaya dapat memberikan sejumlah uang untuk koperasi berupa Dana_Sukarela, dimana uang ini digunakan untuk membantu koperasi dalam penyejahteraan koperasi. masing-masing 8. Pemerintah juga dapat memberikan sejumlah uang untuk koperasi berupa Dana_bergulir, dimana uang ini digunakan untuk membantu koperasi dalam penyejahteraan masing-masing koperasi. 9. Selanjutnya dari hasil dana dan simpanan tersebut menghasilkan Modal_Sendiri dan Modal_Luar yang langsung diberikan kepada karyawan_bagian_finance. 0. Karyawan_bagian_finance akan memberikan Uang_Volume_Usaha kepada karyawan untuk diolah dalam transaksi jual beli barang yang ada di dalam koperasi.. Karyawan_bagian_finance akan memberikan Uang_Volume_Usaha kepada Anggota untuk diolah dalam transaksi jual beli barang antar sesama anggota atau kerabat dekat anggota. 2. Karyawan_bagian_finance akan memberikan Uang_Volume_Usaha kepada Pengusaha_koperasi_lainnya untuk diolah dalam transaksi jual beli barang yang diluar koperasi. 3. Hasil dari volume usaha tersebut dicatat oleh karyawan koperasi kemudian dilaporkan dalam bentuk Laporan_Jumlah_Transaksi_Perputara n_uang dan Laporan_Jumlah_SHU kepada Manager koperasi 4. Uang Sisa_Hasil_Usaha dan Laporan_Jumlah_SHU juga diberikan kepada Karyawan_bagian_finance untuk di proses lebih lanjut. 5. Karyawan_bagian_finance akan memberikan uang Sisa Hasil Usaha (SHU) kepada anggota secara merata. 6. Manager kemudian membuat rekap Data_Laporan_RAT(Rapat_Anggota_ Tahunan), Data_Jumlah_Anggota,_Karyawan,_ Manager,_Data_Jumlah_Modal_sendir i,_data Jumlah_Modal_Luar,_Data_Volume_

9 9 Usaha_,dan_Data_SHU, untuk diberikan kepada Kabid_koperasi_provinsi/kabupaten/k ota. 7. Semua_data_dari_seluruh_koperasi_d aerah_di_indonesia akan langsung diberikan kepada Kepala_Bagian_Data_KUKM 8. Kepala_Bagian_Data_KUKM akan memberikan Rekap_Semua_data_dari_seluruh_kop erasi_daerah_di_indonesia kepada Kabid_Asdep_Bidang_Kerjasama_dan _Jaringan&KUKM. 9. Kabid_Asdep_Bidang_Kerjasama_dan _Jaringan&KUKM memberikan Rekap_Semua_Data_dari_seluruh_pro vinsi kepada Kasubid_Asdep_Bidang_Kerjasama_d an_jaringan&kukm bagian penanganan sistem peta digital,&sidd_kukm_terpilih. 20. Kabid_Asdep_Bidang_Kerjasama_dan _Jaringan&KUKM memberikan Rekap_Semua_Data_dari_seluruh_pro vinsi kepada Kasubid_Asdep_Bidang_Kerjasama_d an_jaringan&kukm bagian penanganan sistem intranet&web_www.smecda.com. 2. Kasubid_Asdep_Bidang_Kerjasama_d an_jaringan&kukm bagian penanganan sistem peta digital,&sidd_kukm_terpilih akan memproses dan menganalisis data kedalam sistem database smecda untuk dimasukkan kedalam sistem peta digital smecda, lalu sistem peta digital smecda tersebut dilanjutkan kedalam sebuah infrastruktur teknologi informasi smecda yang didukung oleh teknologi local area network (LAN) dengan melibatkan 3 server untuk melayani 50 client/node. 22. Kasubid_Asdep_Bidang_Kerjasama_d an_jaringan&kukm bagian penanganan sistem peta digital,&sidd_kukm_terpilih akan memproses dan menganalisis data kedalam sistem database smecda untuk dimasukkan kedalam Sistem Informasi Data Dasar Koperasi Usaha Kecil Menengah Terpilih (SIDD KUKM T), kemudian sistem tersebut dilanjutkan kedalam sebuah infrastruktur teknologi informasi smecda yang didukung oleh teknologi local area network (LAN) dengan melibatkan 3 server untuk melayani 50 client/node. 23. Kasubid_Asdep_Bidang_Kerjasama_d an_jaringan&kukm bagian penanganan sistem intranet&web_www.smecda.com akan memproses dan menganalisis data kedalam sistem database smecda untuk dimasukkan kedalam sistem intranet smecda, selanjutnya juga sistem intranet smecda tersebut dilanjutkan kedalam sebuah infrastruktur teknologi informasi smecda yang didukung oleh teknologi local area network (LAN) dengan melibatkan 3 server untuk melayani 50 client/node. 24. Kasubid_Asdep_Bidang_Kerjasama_d an_jaringan&kukm bagian penanganan sistem intranet&web_www.smecda.com akan memproses dan menganalisis data kedalam sistem database smecda untuk dimasukkan kedalam sistem web dan selanjutnya sistem website ini di tampung di server dalam cyber cloud computing. 25. Infrastruktur teknologi informasi smecda yang didukung oleh teknologi local area network (LAN) dengan melibatkan 3 server untuk melayani 50 client/node ini akan menampung semua database yang didapat dari SIM Smecda, kemudian dipilih data yang penting dari Sistem_Database_Koperasi_Smecda lalu diolah ke dalam Pengolahan Data koperasi yang ada didalam sistem informasi smecda tersebut yang akan dianalisis oleh sistem dinamis dan metode AHP yang nantinya akan

10 0 menampilkan alternatif kebijakan berdasarkan perhitungan dari tahun sebelumnya, sekarang, dan peramalan untuk tahun yang akan datang. 26. Pengolahan dan perhitungan akan menghasilkan Rekomendasi_Alternatif_Kebijakan_ DSS_Koperasi. Selanjutnya alternatif tersebut diteruskan untuk ditampilkan secara menarik dengan menggunakan sistem digital dashboard, dimana dalam sistem ini akan ditampilkan dalam bentuk grafik-grafik dari semua data penting koperasi. 27. Sistem_Digital_Dashboard akan menghasilkan DSS_koperasi yang akan dirundingkan dalam rapat antara tenaga ahli, kabid, dan pemerintah secara lebih mudah, efektif dan efisien. 28. Setelah keputusan sudah disetujui bersama berdasarkan hasil rapat, kemudian keputusan tersebut dapat langsung disampaikan dan diimplementasikan di koperasi masing masing daerah provinsi seluruh Indonesia secara cepat, efektif dan efisien. Hasil dari rapat tersebut akan menhasilkan Kebijakan_keputusan_koperasi yang akan di realisasikan kedalam koperasi di masing-masing provinsi. 29. Koperasi aktif juga bisa mendapatkan informasi dari sistem web untuk mengetahui kebijakan dari pemerintah dan beranekaragam informasi yang dibutuhkan lainnya untuk kemajuan masing-masing koperasi. Tabel Penurunan Hasil Analisis ke dalam Perancangan Sistem No. Faktor Analisis Tuntutan Fitur Permasalahan Sulitnya pemerintah dan para Kabid dalam mengambil keputusan secara cepat, efektif dan efisien dalam melakukan pemantauan terhadap setiap transaksi penyaluran bantuan dan modal usaha kepada semua koperasi di seluruh Indonesia (aspek waktu) 2 Sulitnya melakukan pencarian dan penelusuran data koperasi yang akan diolah menjadi informasi terhadap koperasi-koperasi yang konsisten dari tahun ke tahun. (aspek akurasi informasi) 3 Pemerintah dan para Kabid sulit untuk memutuskan kebijakan untuk masing masing provinsi terhadap Pemerintah dan para Kabid dapat melihat data secara menyeluruh Data koperasi yang disusun secara konsisten dan terstruktur Pemerintah dan para Kabid membutuhkan penyajian data yang lengkap dan tertata rapi. View grafik yang digambarkan dalam sistem dapat melihat transaksi koperasi per tahun dan per provinsi secara garis besar. Adanya alternatif keputusan yang di sajikan dalam bentuk interpretasi grafik. Penelusuran informasi sampai pada tingkat provinsi. Rekapitulasi laporan provinsi pertahun. Penyajian data dalam bentuk grafik dasahboard serta alternatif kebijakan

11 koperasi-koperasi. (aspek kebijakan keputusan) keputusan yang di lihat dari perhitungan grafik pada masa yang akan datang b. Metode Perancangan, menggunakan pendekatan berorientasi objek (OOAD) yang digambarkan dengan notasi Unified Modelling Language (UML) seperti: Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, dan Component Diagram. Metode ini perancangan ini juga dibuat berdasarkan teori buku OOAD yang ditulis oleh Mathiassen et al. Khususnya pada sequence diagram menggunakan Bennett et al. Selain itu dilakukan juga perancangan basis data, navigation diagram, dan user interface yang dibutuhkan dalam perancangan sistem digital dashboard management.. Use Case Diagram Gambar 4. Use Case Diagram

12 2 Class Diagram Provinsi ID_provinsi Nama_provinsi mencatat() mengubah() menghapus() menambah() ID_laporan_propinsi ID_propinsi ID_pengguna melaporkan() menghitung_jumlah() Laporan_Provinsi SDM ID_SDM ID_pengguna ID_provinsi Tahun_koperasi Jumlah_anggota Jumlah_karyawan Jumlah_manager mencatat_jumlah_sdm() menambah() mengubah() menghapus() RAT(Rapat_Anggota_Tahunan) ID_RAT ID_pengguna ID_provinsi Tahun_koperasi Jumlah_RAT melaporkan() mencatat_rat() mengubah_data() menambah() menghapus() Transaksi ID_transaksi ID_pengguna ID_Provinsi Volume_usaha SHU Tahun_koperasi menghitung() mencatat_transaksi() mengubah_data() menambah() menghapus() Status ID_status ID_pengguna ID_provinsi Jumlah_koperasi_aktif Jumlah_koperasi_tidak_aktif Tahun_koperasi mencatat_status_koperasi() menambah() mengubah() menghapus() Modal ID_modal ID_pengguna ID_provinsi Modal_sendiri Modal_luar Tahun_koperasi menghitung_jumlah_modal() mencatat() mengubah() menambah() menghapus() Pengguna ID_pengguna Nama_pengguna Password Peran mengakses() mengubah() Gambar 4.2 Class Diagram 2. Component Architecture Component diagram pada sistem digital dashboard ini menggunakan tipe arsitektur centralized data, karena client hanya mempunyai user interface & function, dan server hanya mempunyai model, sehingga dapat digambarkan sebagai berikut:

13 3 Asdep_Urusan_Penelitian_ SDM Kasubbid_Lembaga_Non_ Pemerintah Wakil_Kasubbid_Lembaga_ Non_Pemerintah U_SDM U_bagian_lembaga_non_pemerintah U_bagian_lembaga_non_pemerintah F_SDM F_bagian_lembaga_non_pemerintah F_bagian_lembaga_non_pemerintah Kabid_bidang_kerjasam_dan _jaringan U_bagian_kerjasama_dan_jaringan SERVER F_bagian_kerjasama_dan_jaringan M_server Kabid_bidang_kerjasama_da n_jaringan Wakil_Kabid_bidang_kerjas ama_dan_jaringan Deputi_bidang_pengkajian_s umberdaya_ukmk U_bagian_kerjasama_dan_jaringan U_bagian_kerjasama_dan_jaringan U_bagian_pengkaijian_sumberdaya_UKMK F_bagian_kerjasama_dan_jaringan F_bagian_kerjasama_dan_jaringan F_bagian_pengkaijian_sumberdaya_UKMK Gambar 4.3 Component Architecture Keterangan : Data-data yang dibutuhkan oleh client disimpan di dalam satu server. Hal ini bertujuan agar data yang diakses oleh tiap-tiap client merupakan data yang sama dan tidak berulang. Selain itu pemilihan arsitektur Centralized Data bertujuan untuk penyediaan data yang real-time untuk seluruh client, dimana semua client akan mengakses dan meng-update data di tempat yang sama yaitu data yang tersimpan pada server. 3. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan perancangan sistem digital dashboard management, simpulan yang dapat ditarik adalah :. Dari hasil perumusan strategi dengan tiga tahapan kerangka kerja pada kementerian bidang kerjasama dan jaringan asdep urusan pengembangan perkaderan UKM deputi bidang pengkajian sumberdaya, koperasi, dan UKM (tahap analisis, tahap design, dan tahap pencocokan) menghasilkan simulasi skenario yang dapat digunakan untuk melihat kondisi koperasi saat ini dan kondisi peramalan untuk setiap provinsi. Simulasi sistem ini dapat membantu dalam memantau perkembangan koperasi per provinsi. Hal ini juga menjadi solusi atas permasalahan yang dihadapi kementerian bidang kerjasama dan jaringan asdep urusan pengembangan perkaderan UKM deputi bidang pengkajian sumberdaya, koperasi, dan UKM dalam hal melihat data koperasi secara menyeluruh. 2. Model sistem informasi yang diusulkan untuk mendukung sistem informasi manajemen yang ada di kementerian bidang kerjasama dan jaringan asdep urusan pengembangan perkaderan UKM deputi bidang pengkajian

14 4 sumberdaya, koperasi, dan UKM yaitu model sistem informasi berbasiskan desktop application. 3. Dari hasil analisis sistem yang berjalan diketahui bahwa terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi oleh kementerian bidang kerjasama dan jaringan asdep urusan pengembangan perkaderan UKM deputi bidang pengkajian sumberdaya, koperasi, dan UKM terkait hubungannya dengan pemantauan data koperasi secara menyeluruh, pemberian data serta informasi kepada seluruh Kabid, Asdep, dan Kasubbid yang terkait yang membutuhkan data koperasi tersebut. Masalah yang terkait dengan data koperasi tersebut misalnya adalah (a) Sulitnya Asdep dan Kabid dalam melakukan pemantauan transaksi koperasi per provinsi seluruh Indonesia; (b) Sulitnya melakukan pencarian dan penelusuran informasi terhadap koperasi per provinsi seluruh Indonesia. 4. Perancangan sistem digital dashboard management merupakan hasil penurunan strategi dan analisis masalah yang telah dibahas pada Bab 3. Sistem sistem digital dashboard management yang dirancang dapat menyediakan fasilitas yang memudahkan Pemerintah, Asdep, dan Kabid dalam mengambil keputusan dan mencari informasi yang dibutuhkan tentunya yang berkaitan dengan data data koperasi per provinsi seluruh Indonesia. 5. Perancangan sistem digital dashboard management ini dapat memberikan informasi dan DSS (Decision Support System) tentang koperasi per provinsi seluruh Indonesia yang disajikan dalam bentuk Digital Dashboard. DAFTAR PUSTAKA Anonim. System Dynamics dalam awal perkembangannya. Tahun Diperoleh (Tanggal akses 2 Januari 202) dari Alter. Perintah perintah dasar MySQL. Diperoleh (tanggal akses 0 Januari 202) dari Bennet, Simon; McRobb, Steve; dan Farmer, Ray. (2006). Object Oriented Systems Analysis and Design Using UML. (3 rd Ed.). McGraw-Hill, New York. Deputi bidang kerjasama dan jaringan asdep urusan pengembangan perkaderan UKM deputi bidang pengkajian sumberdaya UKMK. (20). Jakarta. Few, Stephen. (2006). Information Dashboard Design: The Effective Visual Communication of Data.Sebastopol: O Reilly Media Inc. Khosrow-Pour, Mehdi.(2009). Encyclopedia of Information Science and Technology. (2 nd ed.).united States: IGI Global. Kuncoro, E.A dan Riduwan. (2007). Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung: Penerbit Alfabeta. Laudon & Laudon.(2006).Management Information Systems: Managing the Digital Firm.United States: Prentice Hall.

15 5 Mathiassen, L., Munk-Madsen, A., Nielsen, P. A., & Stage, J. (2000). Object Oriented Analysis & Design ( ed.). Denmark: Forlaget Marko. McLeod, J. R., Schell, G., Stonehill, A. I., & Moffet, M. H. (2004). Sistem Informasi Manajemen (8 ed.). (H. Teguh, Penerj.) Jakarta: PT Indeks. Moeis, A. O., Hidayatno, A., & Satrio, M. (2005). PEMBUATAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS EXECUTIVE DECISION DENGAN PENDEKATAN SISTEM DINAMIS UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN. (E. K. No.2, Penyunt.) Jurnal Teknologi, 6. Muhammadi, Aminullah, E., & Soesilo, B. (200). Analisis Sistem Dinamis (Lingkungan Hidup, Sosial, Ekonomi, Manajemen) (Pertama ed.). Jakarta: UMJ Press. McKeen, James D., Smith, Heather A., Singh, Satyendra.(2005).Developments in Practice XX Digital Dashboards: Keep Your Eyes on the Road. Communications of the Association for Information Systems.6(52) Nasution, M. (200). Koperasi (Konsepsi, Pemikiran, dan Peluang Membangun Masa Depan Bangsa). Jakarta. O'Brien, J. A. (2006). Pengantar Sistem Informasi: Perspektif Bisnis dan Manajerial (2 ed.). (D. Fitriasari, & D. A. Kwary, Penerj.) Jakarta: Salemba Empat. Prodip-Stan (20). Microsoft Visual Basic. Diperoleh (tanggal akses 0 januari 202) dari Rasmussen, N., Chen, C. Y., & Bansal, M. (200). Business Dashboard (Mengendalikan Bisnis Melalui Layar Monitor) ( ed.). (A. C. Suci, Penerj.) Jakarta: Penerbit PPM Manajemen. Soesilo, M. I. (2008). Dinamika Gerakan Koperasi Indonesia. Jakarta: PT. Wahana Semesta Intermedia. Taylor, & Francis. (2009). Dynamical Systems. Dynamical Systems International Journal, 25, 9. Tim Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Koperasi dan UKM. (20). Jakarta. Werner Beuschel. Dashboards for Management. Diperoleh (Tanggal akses 26 Desember 20) dari

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadikan suatu informasi tersebut berguna bagi setiap individu yang

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadikan suatu informasi tersebut berguna bagi setiap individu yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini, perkembangan teknologi sudah semakin pesat dan informasi yang ada di sekitar kita juga semakin banyak. Maka dengan adanya informasi tersebut dapat

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. 4.1 Penurunan Hasil Analisis Kebutuhan Faktor - faktor ke dalam

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. 4.1 Penurunan Hasil Analisis Kebutuhan Faktor - faktor ke dalam BAB 4 PERANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4.1 Penurunan Hasil Analisis Kebutuhan Faktor - faktor ke dalam Perancangan Sistem Dari hasil analisis permasalahan dan perumusan strategi pada bab sebelumnya, berikut

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PADA PT RACKINDO SETARA PERKASA

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PADA PT RACKINDO SETARA PERKASA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PADA PT RACKINDO SETARA PERKASA Rianto Wijaya, Yanti, dan Vina Georgiana Jurusan Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dimiliki perusahaan untuk diproses dan diolah menjadi informasi. Di dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dimiliki perusahaan untuk diproses dan diolah menjadi informasi. Di dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi dan teknologi telah menjadi komponen yang sangat penting bagi keberhasilan bisnis. Sistem informasi dan teknologi berperan dalam mengelola data yang

Lebih terperinci

Lampiran. Data Koperasi ( )

Lampiran. Data Koperasi ( ) L1 Lampiran Data Koperasi (2000-2010) L2 L3 L4 L5 L6 L7 L8 L9 L10 L11 L12 L13 L14 L15 L16 L17 L18 L19 L20 L21 L22 L23 L24 L25 L26 L27 L28 L29 L30 L31 L32 L33 L34 Wawancara 1 (Kabid Kerjasama dan Jaringan)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dagang karena persediaan merupakan aset utama perusahaan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dagang karena persediaan merupakan aset utama perusahaan dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pengendalian persediaan menjadi sangat penting bagi perusahaan dagang karena persediaan merupakan aset utama perusahaan dalam melakukan aktivitas bisnisnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan bersaing perusahaan tersebut. Salah satu contohnya adalah

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan bersaing perusahaan tersebut. Salah satu contohnya adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi informasi dewasa ini sangat pesat sehingga berbagai macam informasi dapat diperoleh dan diproses dengan mudah dan cepat. Banyak perusahaan memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Diagram alir di bawah ini merupakan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Diagram alir di bawah ini merupakan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Pemecahan Masalah Diagram alir di bawah ini merupakan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung proses penelitian yang akan dibuat agar penelitian dapat berjalan

Lebih terperinci

PEMODELAN SISTEM DINAMIS SENTRA INDUSTRI KARET DAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PD. SUMBER HASIL ALAM

PEMODELAN SISTEM DINAMIS SENTRA INDUSTRI KARET DAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PD. SUMBER HASIL ALAM PEMODELAN SISTEM DINAMIS SENTRA INDUSTRI KARET DAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PD. SUMBER HASIL ALAM Tommy Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Abstrak Tujuan yang ingin dicapai dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bertugas membantu Presiden di sektor kehutanan. Salah satu eselon II di

BAB 1 PENDAHULUAN. bertugas membantu Presiden di sektor kehutanan. Salah satu eselon II di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kementerian Kehutanan adalah sebuah lembaga pemerintah yang bertugas membantu Presiden di sektor kehutanan. Salah satu eselon II di Kementerian Kehutanan adalah Biro

Lebih terperinci

PEMETAAN MEREK DAN DESAIN INDUSTRI UMKM BERPOTENSI HKI DI KABUPATEN KUDUS BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS MENGGUNAKAN GOOGLE MAP API

PEMETAAN MEREK DAN DESAIN INDUSTRI UMKM BERPOTENSI HKI DI KABUPATEN KUDUS BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS MENGGUNAKAN GOOGLE MAP API PEMETAAN MEREK DAN DESAIN INDUSTRI UMKM BERPOTENSI HKI DI KABUPATEN KUDUS BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS MENGGUNAKAN GOOGLE MAP API Andy Prasetyo Utomo, Suciningtyas Universitas Muria Kudus andyutomo@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pemecahan Masalah Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian 88 A B Analisis Sistem Berjalan Membuat Rich Picture dari sistem yang sedang berjalan Perancangan database

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sama. Induk dari segala jaringan yang ada sekarang ini adalah internet.

BAB 1 PENDAHULUAN. sama. Induk dari segala jaringan yang ada sekarang ini adalah internet. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi, teknologi komputer pun semakin meningkat pesat. Pada saat ini, dikenal adanya sistem jaringan komputer atau hubungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pelayanan mereka untuk memberikan kepuasan pada para

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pelayanan mereka untuk memberikan kepuasan pada para BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin ketatnya kompetisi saat ini, persaingan bisnis tidak hanya dapat mengandalkan produk yang dijual semata. Setiap pelaku bisnis perlu berupaya dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Berikut merupakan diagram alir tahapan penelitian untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Super Shop and Drive: Gambar 3.1 Metodologi Penelitian 83 1 Aktivitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Di era globalisasi ini, pemakaian teknologi informasi sudah sangat luas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Di era globalisasi ini, pemakaian teknologi informasi sudah sangat luas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di era globalisasi ini, pemakaian teknologi informasi sudah sangat luas dalam berbagai bidang termasuk industri di Indonesia. Seiring dengan perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Pada bab ini dijelaskan mengenai prosedur yang berjalan dan yang diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Lebih terperinci

RANCANGAN SISTEM INFORMASI ONLINE BOOKING PADA SALON CANTIK

RANCANGAN SISTEM INFORMASI ONLINE BOOKING PADA SALON CANTIK RANCANGAN SISTEM INFORMASI ONLINE BOOKING PADA SALON CANTIK Vina Georgiana Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480 vinageorgiana@binus.edu

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian sangat berperan penting untuk menyelesaikan masalah secara sistematis dan memberikan solusi yang baik dan sesuai. Studi Pendahuluan Studi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Perumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Model perumusan masalah dan pengambilan keputusan yang digunakan dalam skripsi ini dimulai dengan melakukan observasi lapangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. universitas maka dibutuhkan pula sebuah sistem untuk mendukung proses

BAB 1 PENDAHULUAN. universitas maka dibutuhkan pula sebuah sistem untuk mendukung proses BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya proses pembelajaran di sebuah universitas maka dibutuhkan pula sebuah sistem untuk mendukung proses pembelajaran tersebut. Sistem tersebut

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Berikut merupakan diagram alir yang menggambarkan langkah-langkah dalam melakukan penelitian di PT. Putra Jaya Gemilang.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis, sebuah sistem yang terintegrasi dengan baik diperlukan.

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis, sebuah sistem yang terintegrasi dengan baik diperlukan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini semakin banyak perusahaan maupun institusi yang berupaya untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi proses bisnis. Dengan semakin berkembangnya sebuah perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun terakhir manusia mulai berpikir untuk memperoleh sumber energi baru sebagai pengganti sumber energi yang banyak dikenal dan digunakan, seperti minyak

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING...

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR MODUL PROGRAM... i ii iii iv v vii x

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini banyak perusahaan yang memiliki banyak kegiatan yang harus dilakukan dan untuk mengatur kegiatan tersebut bisa dilakukan secara manual atau secara online.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM BASIS DATA UNTUK APLIKASI PEMBUATAN DAN MONITORING TARGET LETTER (Studi Kasus PT. ASURANSI ALLIANZ UTAMA INDONESIA)

PENGEMBANGAN SISTEM BASIS DATA UNTUK APLIKASI PEMBUATAN DAN MONITORING TARGET LETTER (Studi Kasus PT. ASURANSI ALLIANZ UTAMA INDONESIA) PENGEMBANGAN SISTEM BASIS DATA UNTUK APLIKASI PEMBUATAN DAN MONITORING TARGET LETTER (Studi Kasus PT. ASURANSI ALLIANZ UTAMA INDONESIA) Ayuliana 1, Rusdianto 2, Steven Daniel 3, Steffen 4 Pogram Studi

Lebih terperinci

ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARISASI LOGISTIK PADA KOPERASI PEGAWAI TELKOM BARATA

ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARISASI LOGISTIK PADA KOPERASI PEGAWAI TELKOM BARATA ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARISASI LOGISTIK PADA KOPERASI PEGAWAI TELKOM BARATA Windarto Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur Universitas Budi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam meningkatkan kinerja dalam dunia bisnis.

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam meningkatkan kinerja dalam dunia bisnis. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, Teknologi Informasi mengalami pengembangan yang sangat pesat dari waktu ke waktu. Teknologi Informasi menjadi sesuatu yang sangat penting dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi informasi terutama penggunaan internet saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi informasi terutama penggunaan internet saat ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi informasi terutama penggunaan internet saat ini berkembang pesat setiap tahunnya. Menurut data Internet World Stats, Indonesia termasuk

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International Sitti Nurbaya Ambo, S.Kom Universitas Gunadarma e-mail : baya_ambo@yahoo.com ABSTRAK Perusahaan membutuhkan adanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Perkembangan bisnis dan teknologi informasi (TI) telah mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia di berbagai aspek. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan akan informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan banyaknya perusahaan yang meningkatkan pengembangan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan banyaknya perusahaan yang meningkatkan pengembangan informasi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi informasi semakin pesat. Teknologi dan informasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN ANGGOTA KLUB SENI FOTOGRAFI BINA NUSANTARA BERBASIS WEB

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN ANGGOTA KLUB SENI FOTOGRAFI BINA NUSANTARA BERBASIS WEB ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN ANGGOTA KLUB SENI FOTOGRAFI BINA NUSANTARA BERBASIS WEB Aditya Permana; Frederick L. Musa Kaban; Septiadi Mahardika; Gintoro, S.Kom., MM Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Diagram alir untuk memecahkan permasalahan di PT. Krakatau Steel yang digunakan adalah sebagai berikut : Mulai Studi Literatur

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK PADA WEBSITE RENCANA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DASAR KOTA

ANALISA DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK PADA WEBSITE RENCANA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DASAR KOTA UPI YPTK Jurnal KomTekInfo, Vol. x, No. x, 2017, pp. xx yy Copyright 2017 by LPPM UPI YPTK ANALISA DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK PADA WEBSITE RENCANA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DASAR KOTA Revi Gusriva

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEGIATAN ADMINISTRASI SERTIFIKASI PADA PT. PLN (PERSERO) PUSDIKLAT UNIT SERTIFIKASI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEGIATAN ADMINISTRASI SERTIFIKASI PADA PT. PLN (PERSERO) PUSDIKLAT UNIT SERTIFIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEGIATAN ADMINISTRASI SERTIFIKASI PADA PT. PLN (PERSERO) PUSDIKLAT UNIT SERTIFIKASI Nugroho Sihraharja Handoko Jurusan Sistem Informasi dan Manajemen, Binus University, Jl. K.

Lebih terperinci

PEMETAAN INDUSTRI BORDIR DI KABUPATEN KUDUS BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS MENGGUNAKAN GOOGLE MAP API

PEMETAAN INDUSTRI BORDIR DI KABUPATEN KUDUS BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS MENGGUNAKAN GOOGLE MAP API PEMETAAN INDUSTRI BORDIR DI KABUPATEN KUDUS BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS MENGGUNAKAN GOOGLE MAP API Andy Prasetyo Utomo Fakultas Teknik, Program Studi Sistem Informasi Universitas Muria Kudus Email:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peralihan gaya hidup melalui pemanfaatan teknologi yang kita hadapi dewasa ini sangat menarik untuk diberi catatan tersendiri. Bagaimana segalanya terkomputerisasi

Lebih terperinci

I.2 Identifikasi Masalah... I-2. I.3 Rumusan Masalah... I-2. I.4 Tujuan... I-3. I.5 Manfaat... I-3. I.6 Batasan Masalah... I-3

I.2 Identifikasi Masalah... I-2. I.3 Rumusan Masalah... I-2. I.4 Tujuan... I-3. I.5 Manfaat... I-3. I.6 Batasan Masalah... I-3 viii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN... iii ABSTRACT... iv ABSTRAKSI... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR TABEL... xvi BAB I PENDAHULUAN... I-1

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini, perkembangan teknologi dan perekonomian bergerak sangat cepat sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini, perkembangan teknologi dan perekonomian bergerak sangat cepat sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, perkembangan teknologi dan perekonomian bergerak sangat cepat sehingga mengakibatkan semakin tingginya persaingan antar perusahaan-perusahaan bisnis.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan 3.1.1 Studi Pendahuluan Hal pertama yang dilakukan pada setiap penelitian adalah melakukan studi pendahuluan. Penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berperan dalam menciptakan competitive advantage bagi perusahaan. Teknologi. menunjukkan perkembangannya yang kian pesat.

BAB 1 PENDAHULUAN. berperan dalam menciptakan competitive advantage bagi perusahaan. Teknologi. menunjukkan perkembangannya yang kian pesat. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia bisnis, teknologi informasi adalah salah satu alat yang sangat berperan dalam menciptakan competitive advantage bagi perusahaan. Teknologi informasi telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ATM (Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri) merupakan salah satu produk elektronik Bank yang memiliki berbagai kegunaan dalam transaksi keuangan. Penggunaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu kegiatan operasionalnya dan membantu perusahaan dalam mengambil sebuah keputusan atas

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen Karir pada PT. Pertamina EP

Sistem Informasi Manajemen Karir pada PT. Pertamina EP Sistem Informasi Manajemen Karir pada PT. Pertamina EP Citra Virgie Ananda Binus University, Jakarta, Indonesia, citravirgie@gmail.com Win Ce Binus University, Jakarta, Indonesia, wn@binus.edu Laksmi Sito

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. erat dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Maka tidak mengherankan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. erat dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Maka tidak mengherankan teknologi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, teknologi informasi telah menjadi suatu kesatuan yang erat dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Maka tidak mengherankan teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang cukup besar dalam arus informasi yang beredar dalam dunia ini. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. yang cukup besar dalam arus informasi yang beredar dalam dunia ini. Hal ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman, kemajuan teknologi memegang peranan yang cukup besar dalam arus informasi yang beredar dalam dunia ini. Hal ini disebabkan karena

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era persaingan bisnis saat ini, perkembangan teknologi dan informasi semakin maju dan pesat dan hal ini memiliki peranan yang sangat penting bagi perusahaan di

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Analisa masalah dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud mengidentifikasi

Lebih terperinci

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) ISSN: Yogyakarta, 15 Maret 2014

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) ISSN: Yogyakarta, 15 Maret 2014 IMPLEMENTASI METODE OOAD PADA PERANCANGAN KAMUS ISTILAH AKUNTANSI BERBASIS MOBILE Usman Ependi Program Studi Teknik Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Darma Jl Ahmad Yani No 12 Palju Palembang30264

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI E-MARKET DENGAN LOCATION SEARCHING DAN SISTEM TRACKING MENGGUNAKAN GOOGLE MAPS PADA PLATFORM ANDROID

ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI E-MARKET DENGAN LOCATION SEARCHING DAN SISTEM TRACKING MENGGUNAKAN GOOGLE MAPS PADA PLATFORM ANDROID ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI E-MARKET DENGAN LOCATION SEARCHING DAN SISTEM TRACKING MENGGUNAKAN GOOGLE MAPS PADA PLATFORM ANDROID Dea Amela Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Alsolendski

Lebih terperinci

INTEGRASI SISTEM E-PROCUREMENT PADA PT. RAJAWALI NUSINDO

INTEGRASI SISTEM E-PROCUREMENT PADA PT. RAJAWALI NUSINDO INTEGRASI SISTEM E-PROCUREMENT PADA PT. RAJAWALI NUSINDO Dwitya Pranawa Jati dwityapranawa@gmail.com ABSTRAK Penulisan skripsi ini bertujuan untuk merancang aplikasi yang mengintegrasikan pengadaan berbasis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tentunya memiliki tujuan yang sama yaitu memperoleh laba (keuntungan). Berbagai strategi dan teknik telah banyak digunakan dalam upaya untuk memperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK DENGAN UML (Studi Kasus: SMP N 1 Jambi)

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK DENGAN UML (Studi Kasus: SMP N 1 Jambi) ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK DENGAN UML (Studi Kasus: SMP N 1 Jambi) Lola Yorita Astri, ST, M.S.I Program Studi Sistem Komputer, STIKOM Dinamika Bangsa Jambi astri0206@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA OPERASIONAL PADA SMP STRADA SANTO FRANSISKUS XAVERIUS 2

PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA OPERASIONAL PADA SMP STRADA SANTO FRANSISKUS XAVERIUS 2 PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA OPERASIONAL PADA SMP STRADA SANTO FRANSISKUS XAVERIUS 2 Swandy Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia David Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Mario

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap kecepatan dan keakuratan dalam pemerosesan data dan

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap kecepatan dan keakuratan dalam pemerosesan data dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini, teknologi informasi yang semakin berkembang saat ini sangat berpengaruh terhadap kecepatan dan keakuratan dalam pemerosesan data dan informasi.

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN, PERSEDIAAN DAN PENJUALAN TUNAI PADA PT. RAZER BROTHERS

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN, PERSEDIAAN DAN PENJUALAN TUNAI PADA PT. RAZER BROTHERS PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN, PERSEDIAAN DAN PENJUALAN TUNAI PADA PT. RAZER BROTHERS Ririn Fibrina Program Ganda, Sistem Informasi dan Akuntansi, Universitas Bina Nusantara Jln. K.H.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN... I-1

BAB I PENDAHULUAN... I-1 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i SURAT PERNYATAAN... ii ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN... xix BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti yang kita ketahui, teknologi informasi pada zaman sekarang ini dapat dikatakan berkembang dengan sangat pesat. Kemajuan teknologi menuntut seseorang untuk dapat

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI SISTEM BASIS DATA REPUBLIK BIKER BERBASIS WEB

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI SISTEM BASIS DATA REPUBLIK BIKER BERBASIS WEB ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI SISTEM BASIS DATA REPUBLIK BIKER BERBASIS WEB Mochammad Doohan; Budhi Dharmawan S; Nicholas; Harini Kuntjahjani,M.Eng Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan kini tengah berusaha melakukan terobosanterobosan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan kini tengah berusaha melakukan terobosanterobosan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan-perusahaan kini tengah berusaha melakukan terobosanterobosan IT untuk menciptakan suatu solusi yang dapat mengatasi data-data perusahaan dalam volume yang

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENERIMAAN KARYAWAN BERBASIS WEB PADA BRT TRANS SEMARANG

SISTEM INFORMASI PENERIMAAN KARYAWAN BERBASIS WEB PADA BRT TRANS SEMARANG SISTEM INFORMASI PENERIMAAN KARYAWAN BERBASIS WEB PADA BRT TRANS SEMARANG Putri Hapsari 1, Purwatiningtyas 2 1,2 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank Semarang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam dunia komputer dan internet telah banyak membantu kelancaran proses bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam dunia komputer dan internet telah banyak membantu kelancaran proses bisnis BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini, terutama dalam dunia komputer dan internet telah banyak membantu kelancaran proses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu teknologi yang dapat diterapkan dalam perusahaan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu teknologi yang dapat diterapkan dalam perusahaan adalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem Informasi Akuntansi merupakan salah satu jenis sistem informasi yang diperlukan oleh perusahaan dalam era globalisasi saat ini. Hal tersebut ditunjang dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 60 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Flow Chart Tugas Akhir 61 Gambar 3.1 Flow Chart Tugas Akhir (Lanjutan) Wawancara dan Observasi Lapangan Wawancara dilakukan untuk mengetahui alur proses bisnis

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSEP SAAS (SOFTWARE AS A SERVICE) PADA APLIKASI PENGGAJIAN

PENERAPAN KONSEP SAAS (SOFTWARE AS A SERVICE) PADA APLIKASI PENGGAJIAN PENERAPAN KONSEP SAAS (SOFTWARE AS A SERVICE) PADA APLIKASI PENGGAJIAN Andy Prasetyo Utomo Fakultas Teknik, Program Studi Sistem Informasi Universitas Muria Kudus Email: andyutomo@gmail.com ABSTRAK Salah

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Metodologi Penelitian Dalam pelaksanaan kerja praktek dilakukan pendekatan dengan cara peninjauan untuk masalah apa yang terdapat di dalam SMA Negeri 1 Pandaan. Peninjauan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS METODE

BAB 3 ANALISIS METODE BAB 3 ANALISIS METODE 3.1 Analisis Pembangunan Aplikasi SOA dengan SOAD dan Aplikasi SOA adalah aplikasi yang menggunakan konsep service-oriented dalam pembangunan dan penggunaan aplikasi. Penggunaan konsep

Lebih terperinci

Frendy Budiman Suherli. Binus University, Sukabumi, Indonesia, , Hendry Ciunardy

Frendy Budiman Suherli. Binus University, Sukabumi, Indonesia, , Hendry Ciunardy ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM APLIKASI BASIS DATA E-COMMERCE DAN ENQUIRIES POTENSI BISNIS DI INDONESIA BERBASIS WEB PADA EUROPEAN INDONESIAN BUSINESS NETWORK Frendy Budiman Suherli Binus University,

Lebih terperinci

Implementasi Knowledge Management System Menggunakan ASP.NET ( Divisi IT PT. MNC Finance )

Implementasi Knowledge Management System Menggunakan ASP.NET ( Divisi IT PT. MNC Finance ) Implementasi Knowledge Management System Menggunakan ASP.NET ( Divisi IT PT. MNC Finance ) Sudirman 1,2, Sharyanto 1 Department of Information Science, Faculty of Computer Science and Information Technology,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis dalam bidang jasa dewasa ini bertumbuh dengan pesat. Salah satunya adalah bisnis dibidang jasa. Peningkatan bisnis dibidang jasa tak terlepas dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam era globalisasi semakin lama semakin ketat, ditambah

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam era globalisasi semakin lama semakin ketat, ditambah BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Persaingan dalam era globalisasi semakin lama semakin ketat, ditambah dengan perkembangan yang pesat dalam bidang Information System and Technology. Pada beberapa

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi penelitian mempunyai peranan dalam menyelesaikan masalah yang terjadi dengan cara mudah dan teknis. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Unit Penyedia Teknis (UPT) Perangkat Lunak merupakan unit kerja di Universitas

BAB 1 PENDAHULUAN. Unit Penyedia Teknis (UPT) Perangkat Lunak merupakan unit kerja di Universitas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Unit Penyedia Teknis (UPT) Perangkat Lunak merupakan unit kerja di Universitas Bina Nusantara yang bertugas untuk melaksanakan kegiatan praktikum software.

Lebih terperinci

yang buruk bisa berasal dari proses untuk membuat keputusan, seperti alternatif yang digambarkan dengan tidak jelas, kebenaran informasi yang dikumpul

yang buruk bisa berasal dari proses untuk membuat keputusan, seperti alternatif yang digambarkan dengan tidak jelas, kebenaran informasi yang dikumpul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet merupakan teknologi yang memiliki cakupan sangat luas. Dimana internet terhubung secara online tanpa mengenal batasan waktu dan tempat. Di era globalisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman ini perkembangan teknologi dengan penggunaan internet sudah tidak asing lagi terhadap masyarakat untuk kepentingan yang berbeda seperti, kebutuhan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nyata dalam berbagai aspek kehidupan manusia, salah satu contoh. untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan mereka dan

BAB I PENDAHULUAN. nyata dalam berbagai aspek kehidupan manusia, salah satu contoh. untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan mereka dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi di dunia semakin nyata dalam berbagai aspek kehidupan manusia, salah satu contoh pengembangannya adalah dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan aplikasi berbasis web sangat maju dan pesat penggunaannya dimana saat ini digunakan untuk mengelola data dan sistem secara baik. Pada era ini,

Lebih terperinci

MODUL 4 Unified Software Development Process (USDP)

MODUL 4 Unified Software Development Process (USDP) MODUL 4 Unified Software Development Process (USDP) Daftar Isi 4.1 Pengantar USDP... 2 4.2 Fase USDP... 2 4.2.1 Fase, Workflow dan Iterasi... 3 4.2.2 Perbedaan USDP dan Siklus Hidup Waterfall... 3 4.2.3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam perusahaan atau instansi tentu nya memiliki data yang cukup besar, salah satunya adalah inventory. Suatu kegiatan dalam proses pengolahan data pada suatu gudang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, informasi menjadi kebutuhan dan sumber daya yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, informasi menjadi kebutuhan dan sumber daya yang sangat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, informasi menjadi kebutuhan dan sumber daya yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Perubahan informasi yang sangat cepat menuntut perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (2006), bahwa The role of the integrated accounting information system in the

BAB 1 PENDAHULUAN. (2006), bahwa The role of the integrated accounting information system in the BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini berbagai perusahaan yang bergerak dibidang interior, furniture dan kontraktor saling berlomba lomba untuk memenangi persaingan pasar. Dalam memenangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat cepat telah membawa manusia memasuki kehidupan yang berdampingan dengan informasi dan teknologi itu sendiri. Yang berdampak pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Teknologi Informasi dan Komunikasi telah berkembang pesat hingga menjadi kebutuhan utama bagi Perusahaan dalam menjalankan proses bisnisnya sehari-hari.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelian dan Penjualan selalu ada didalam dunia usaha. Dua hal tersebut merupakan proses bisnis yang penting untuk sebuah perusahaan. Setiap dokumen baik transaksi

Lebih terperinci

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN TUNAI PADA APOTIK CIPTA DENGAN OBJECT ORIENTED METHODOLOGY

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN TUNAI PADA APOTIK CIPTA DENGAN OBJECT ORIENTED METHODOLOGY MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN TUNAI PADA APOTIK CIPTA DENGAN OBJECT ORIENTED METHODOLOGY Hamidah 1 1, Okkita Rizan 2 2 1 Program Studi Komputerisasi Akuntansi, STMIK Atma Luhur, Pangkalpinang E-mail

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat cepat telah membawa manusia memasuki kehidupan yang berdampingan dengan informasi dan teknologi itu sendiri. Yang berdampak pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan sistem informasi saat ini telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Hal ini mengakibatkan timbulnya persaingan yang semakin ketat pada sektor bisnis

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM REPORTING ONLINE PATROLI DAN LEAK SURVEY JARINGAN PIPA GAS BUMI. Muhammad Syaiful Mutaqin

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM REPORTING ONLINE PATROLI DAN LEAK SURVEY JARINGAN PIPA GAS BUMI. Muhammad Syaiful Mutaqin ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM REPORTING ONLINE PATROLI DAN LEAK SURVEY JARINGAN PIPA GAS BUMI Muhammad Syaiful Mutaqin 41811110050 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCUBUANA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di hampir seluruh bidang kehidupan. Perkembangannya saat ini amat pesat, terutama

BAB I PENDAHULUAN. di hampir seluruh bidang kehidupan. Perkembangannya saat ini amat pesat, terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Informasi merupakan salah satu bentuk teknologi yang dapat ditemui di hampir seluruh bidang kehidupan. Perkembangannya saat ini amat pesat, terutama pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menghadapi persaingan bisnis yang ketat. keuntungan-keuntungan dari teknologi internet dan teknologi mobile application,

BAB 1 PENDAHULUAN. menghadapi persaingan bisnis yang ketat. keuntungan-keuntungan dari teknologi internet dan teknologi mobile application, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam mendapatkan informasi tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu, maka internet menjadi

Lebih terperinci

Gambar 4.50 Form Bahan Baku Keluar

Gambar 4.50 Form Bahan Baku Keluar 261 Gambar 4.50 Form Bahan Baku Keluar e) Form Historis BB Bulanan Form ini merupakan form yang menampilkan data bahan baku keluar, tetapi data akan dikelompokkan dalam kurun waktu bulanan. Sehingga dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Informasi Geografis adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang The Integration Level of Accounting Information System in The Croatian Companies

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang The Integration Level of Accounting Information System in The Croatian Companies BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi era persaingan dalam dunia bisnis yang semakin berkembang pesat, suatu sistem informasi menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi setiap perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan penyedia jasa pengiriman barang memegang peranan yang sangat penting.

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan penyedia jasa pengiriman barang memegang peranan yang sangat penting. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam hal pengiriman barang baik ke dalam negeri maupun luar negeri, perusahaan penyedia jasa pengiriman barang memegang peranan yang sangat penting. Masyarakat dapat

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN POLA MODEL-VIEW- CONTROLLER (MVC)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN POLA MODEL-VIEW- CONTROLLER (MVC) PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN POLA MODEL-VIEW- CONTROLLER (MVC) Rangga Sanjaya Fakultas Teknik, Universitas BSI Jalan Sekolah Internasional No. 1-6, Bandung 40282, Indonesia

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR LAMPIRAN... x Latar Belakang Masalah...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR LAMPIRAN... x Latar Belakang Masalah... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Tujuan... 2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sehari rata-rata koperasi menangani kurang lebih tansaksi.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sehari rata-rata koperasi menangani kurang lebih tansaksi. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anonim-2. Pengertian Analisis. Answer.com Inc., Tanggal akses : 11 Oktober 2006.

DAFTAR PUSTAKA. Anonim-2. Pengertian Analisis. Answer.com Inc.,  Tanggal akses : 11 Oktober 2006. 299 DAFTAR PUSTAKA Anonim-1. Glossary of Business Terms Pengertian Analisis. Powerhomebiz Inc., http://www.powerhomebiz.com/glossary/glossary-a.htm., Tanggal akses : 10 Oktober Anonim-2. Pengertian Analisis.

Lebih terperinci