II. DESKRIPSI PROSES. Pada proses pembuatan asam salisilat dapat digunakan berbagai proses seperti:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "II. DESKRIPSI PROSES. Pada proses pembuatan asam salisilat dapat digunakan berbagai proses seperti:"

Transkripsi

1 II. DESKRIPSI PROSES A. Jenis Proses Pada proses pembuatan asam salisilat dapat digunakan berbagai proses seperti: Proses Kolbe dan Kolbe Schmit. 1. Proses Kolbe Asam pertama kali ditemukan oleh R. Piria pada tahun 1839, dengan menggabungkan salicylic aldehyde dengan potassium hydroxide. Pada tahun 1843 Calhours mengembangkan dengan menggunakan minyak dari daun wintergreen untuk menjadi produk methyl salicylate. Pada tahun 1853 A.Hofman mengubah anthranilic acid menjadi asam salisilat dengan menggunakan nitrous acid dan pada tahun 1873 Kolbe dan Lautemann mensintesis asam salisilat dari phenol, sodium dan carbon dioxide. Proses Kolbe telah lama digunakan untuk memproduksi asam salisilat dalam jumlah skala yang cukup besar. Pada proses Kolbe bahan baku berupa fenol dan sodium hydroxide direaksikan, reaksi dilakukan pada iron vessel dengan

2 20 pengadukan yang konstan, kemudian diuapkan dan dilakukan pengeringan yang bertujuan untuk mengurangi kadar air. Produk yang dihasilkan berupa sodium phenolate, sodium phenolate telah kering kemudian dihancurkan di dalam metal retort dan direaksikan dengan menambahkan carbon dioxide pada suhu 100 o C, setelah itu temperatur akan naik secara perlahan hingga mencapai 200 o C, produk yang dihasilkan pada proses ini adalah crude sodium salicylate. Crude sodium saliyclate dilarutkan dengan air dan dilakukan penggendapan dengan mineral acid, seperti sulfuric acid, penambahan asam berfungsi untuk mengendapkan asam salisilat yang kemudian dilakukan pemurnian (Markham J.H, 1919). Berikut ini merupakan reaksi yang digunakan pada proses pembuatan asam salisilat (C 6 H 4 (OH)COOH) dengan mengunakan proses Kolbe: C 6 H 5 OH (Aq) + NaOH (Aq) C 6 H 5 ONa (S) + CO 2(gas) C 6 H 5 OCO 2 Na (s) C 6 H 4 (OH) (COONa) (S) + H 2 SO 4(Aq) C 6 H 5 ONa (S) + H 2 O (L) C 6 H 5 OCO 2 Na (s) C 6 H 4 (OH) (COONa) (s) C 6 H 4 (OH) (COOH) (S) + Na 2 SO 4(L) (Markham J.H, 1919)

3 21 2. Proses Kolbe Schmitt Proses Kolbe Schmitt adalah proses lanjutan yang telah dilakukan oleh Kolbe dan Lautemann. Proses Kolbe Schmitt merupakan proses yang paling sering digunakan untuk mensintesis asam salisilat. Pada proses Kolbe Schitt, produk berupa asam salisilat dihasilkan dengan cara mereaksikan fenol (C 6 H 5 OH) dengan sodium hydroxide (NaOH). Rasio molar reaksi yang digunakan antara fenol dengan sodium hydroxide yaitu 1:1, selain menghasilkan sodium phenolate, reaksi tersebut juga akan menghasilkan produk samping berupa air (H 2 O) (US Patent No , 1983). Sodium phenolate (C 6 H 5 ONa) dan carbon dioxide dimasukan ke dalam reactor. Sehingga membentuk sodium salicylate pada suhu 100 o C, setelah itu temperatur akan naik secara perlahan hingga mencapai 170 o C. Sodium saliylate (C 6 H 4 (OH)(COONa)) yang terbentuk dilarutkan dengan menggunakan air untuk mendapatkan asam salisilat yang murni. Sodium saliylate yang terbentuk, kemudian dilakukan pengasaman dengan penambahan mineral acid seperti sulfuric acid (H 2 SO 4 ). Pengasaman sendiri dilakukan pada dissolving tank setelah itu, sodium saliylate masuk ke dalam centrifuge dan rotary dryer sehingga menghasilkan asam salisilat (Kirk-Othmer, 2006). Berikut ini merupakan reaksi yang digunakan pada proses pembuatan asam salisilat (C 6 H 4 (OH)COOH) dengan mengunakan proses Kolbe - Schmitt:

4 22 C 6 H 5 OH (Aq) + NaOH (Aq) C 6 H 5 ONa (S) + CO 2(gas) C 6 H 5 OCO 2 Na (s) C 6 H 5 ONa (S) + H 2 O (L) C 6 H 5 OCO 2 Na (s) C 6 H 4 (OH) (COONa) (s) C 6 H 4 (OH) (COONa) (S) + H 2 SO 4(Aq) C 6 H 4 (OH) (COOH) (S) + Na 2 SO 4(L) Sumber : (R.Poliakoff, 1961) B. Perbandingan Proses 1. Proses Kolbe Pada proses Kolbe, bahan baku berupa fenol dan sodium hydroxide direaksikan sehingga membentuk sodium phenolate, kemudian sodium phenolate diuapkan dan dikeringkan untuk mengurangi kadar air. Sodium phenolate masuk ke dalam reactor dan ditambahkan carbon dioxide dengan temperatur mula mula 100 o C yang kemudian temperatur akan meningkat secara perlahan hingga mencapai 200 o C dengan tekanan 6 atm. Penambahan mineral acid di tangki yang berisi sodium salicylate, penambahan mineral acid berfungsi untuk mengendapkan asam salisilat yang selanjutnya dilakukan pemurnian. Pada proses Kolbe tidak terdapat recovery fenol sehingga didapatkan asam salisilat dengan yield yang dicapai hanya 50% (R.Poliakoff, 1961).

5 23 2. Proses Kolbe Schmitt Pada proses Kolbe Schitt, produk berupa asam salisilat dihasilkan dengan cara mereaksikan fenol (C 6 H 5 OH) dengan sodium hydroxide (NaOH). Rasio molar reaksi yang digunakan antara phenol dengan sodium hydroxide yaitu 1:1, selain menghasilkan sodium phenolate, reaksi tersebut juga akan menghasilkan produk samping berupa air (H 2 O). Berdasarkan US Patent No tahun 1983, NaOH yang digunakan untuk tahapan reaksi ini adalah 50% (w/w). Sehingga NaOH padatan yang dibeli harus diencerkan terlebih dahulu dengan menambahkan air dengan perbandingan 1:1. fenol dan sodium hydroxide direaksikan membentuk sodium phenolate, kemudian sodium phenolate direaksikan dengan carbon dioxide pada suhu 100 o C, setelah itu temperatur akan naik secara perlahan hingga mencapai 170 o C pada tekanan 5 bar, yang selanjutnya dilakukan penambahan mineral acid dan pemurnian produk sehingga menghasilkan asam salisilat. Yield yang dihasilkan dari proses Kolbe Schmitt dapat mencapai 95%. Kemurnian asam salisilat yang didapat dari proses ini adalah 99,5% dan 0,5% merupakan produk samping yang terdiri dari 4-HBA (4-hydroxybenzoic acid) (US Patent No , 1983).

6 24 C. Pemilihan Proses 1. Berdasarkan Tinjauan Ekonomi a. Proses Kolbe Tabel 2.1 Harga Bahan Baku dan Produk Kolbe Process No Komponen Harga (USD/Kg) Harga (Rp/Kg) 1 C 6 H 5 OH 2, ,171 2 NaOH 0, ,002 3 CO 2 * - 4 H 2 SO 4 0, ,099 5 C 6 H 4( OH)(COOH) 6, ,80 Sumber : - // diakses pada tanggal 8 September Kurs 1 USD = Rp14.391,000 // diakses pada tanggal 8 September C 6 H 5 OH (Aq) + NaOH (Aq) C 6 H 5 ONa (S) + CO 2(gas) C 6 H 5 OCO 2 Na (s) C 6 H 5 ONa (S) + H 2 O (L) C 6 H 5 OCO 2 Na (s) C 6 H 4 (OH) (COONa) (s) C 6 H 4 (OH) (COONa) (S) + H 2 SO 4(Aq) C 6 H 4 (OH) (COOH) (S) + Na 2 SO 4(L) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

7 25 ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) BM : (40) (18) M + 158, , , B 54, , , ,847 54, , ,423 S 24, , , ,642 54, , ,423 Mol Yield yang dihasilkan = 50% Massa = Ton/Tahun = Kg/ Tahun = = 5050,5050 Kg/Jam / 50% Massa = 10101,0101 Kg/ Jam Mol = 10101,0101 Kg/ Jam / 138,12407 Kg/Kmol = 73,1299Kmol/Jam

8 26 % Konversi 69% umpan Kmol/Jam Massa C 6 H 5 OH = ( ,7199 Kg/ Tahun) Mol NaOH umpan = = 211,9709 Kmol/Jam Massa NaOH = mol NaOH x BM = 211,9709 Kmol/Jam x 40 Kg/Kmol = 8478,2381 Kg/ Jam ( ,4739 Kg/ Tahun) Mol CO 2 umpan = = 105,9855Kmol/Jam Massa CO 2 = mol CO 2 x BM = 105,9855 Kmol/Jam x 44 Kg/Kmol = 4.664,4154 Kg/ Jam ( ,1277 Kg/ Tahun) Mol H 2 SO 4 umpan = = 105,9855 Kmol/Jam Massa H 2 SO 4 = mol H 2 SO 4 x BM

9 27 = 105,9855 x 98 Kg/Kmol = ,5826 Kg/ Jam ( ,8044 Kg/Tahun) Tabel 2.2. Harga Komponen/ Tahun Kolbe Process No Komponen Massa (Kg/Tahun) Massa x Harga (Rp/Tahun) 1 C 6 H 5 OH 2 NaOH 3 CO 2 * 4 H 2 SO 4 5 C 6 H 4( OH)(COOH) , , , , ,1277 0, , , , ,0000 Jadi selisih harga produk dan bahan baku sebesar: = Harga Produk Harga Bahan Baku = Rp ,8200 /Tahun

10 28 b. Proses Kolbe Schmitt Tabel 2.3 Harga Bahan Baku dan Produk Kolbe Schmitt Process No Komponen Harga (USD/Kg) Harga (Rp/Kg) 1 C 6 H 5 OH 2, ,171 2 NaOH 0, ,002 3 CO 2 * - 4 H 2 SO 4 0, ,099 5 C 6 H 4( OH)(COOH) 6, ,80 Sumber : - // diakses pada tanggal 8 September Kurs 1 USD = Rp14.391,000 // diakses pada tanggal 8 September C 6 H 5 OH (Aq) + NaOH (Aq) C 6 H 5 ONa (S) + CO 2(gas) C 6 H 5 OCO 2 Na (s) C 6 H 5 ONa (S) + H 2 O (L) C 6 H 5 OCO 2 Na (s) C 6 H 4 (OH) (COONa) (s) C 6 H 4 (OH) (COONa) (S) + H 2 SO 4(Aq) C 6 H 4 (OH) (COOH) (S) + Na 2 SO 4(L) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

11 29 M + 66, B 28, , , ,867 28, , ,4335 S 4, , , ,313 28, , ,4335 Mol Yield yang dihasilkan = 95% Massa = Ton/Tahun = Kg/ Tahun = = 5050,5050 Kg/Jam / 95% Massa = 5.316,3211 Kg/ Jam Mol = 5.316,3211 Kg/ Jam / 138,12407 Kg/Kmol = 38,4895 Kmol/Jam % Konversi 87% umpan Kmol/Jam Massa C 6 H 5 OH = ( ,0119 Kg/ Tahun)

12 30 Mol NaOH umpan = = 88,4815 Kmol/Jam Massa NaOH = mol NaOH x BM = 88,4815 Kmol/Jam x 40 Kg/Kmol = 3.539,0104 Kg/ Jam ( ,5045 Kg/ Tahun) Mol CO 2 umpan = = 44,2408 Kmol/Jam Massa CO 2 = mol CO 2 x BM = 44,2408 Kmol/Jam x 44 Kg/Kmol = 1.947,0337 Kg/ Jam ( ,8809 Kg/ Tahun) Mol H 2 SO 4 umpan = = 44,2408 Kmol/Jam Massa H 2 SO 4 = mol H 2 SO 4 x BM = 44,2408 Kmol/Jam x 98 Kg/Kmol = 4.338,9365 Kg/ Jam ( ,6207 Kg/Tahun)

13 31 Tabel 2.4. Harga Komponen/ Tahun Kolbe Schmitt Process No Komponen Massa (Kg/Tahun) Massa x Harga (Rp/Tahun) 1 C 6 H 5 OH 2 NaOH 3 CO 2 * 4 H 2 SO 4 5 C 6 H 4( OH)(COOH) , , , , ,8809 0, , , , ,0000 Jadi selisih harga produk dan bahan baku sebesar: = Harga Produk Harga Bahan Baku = Rp ,7400 /Tahun 2.. Berdasarkan Tinjauan Termodinamika ΔH menunjukkan panas reaksi yang dihasilkan selama proses berlangsungnya reaksi kimia. Besar atau kecil nilai ΔH tersebut menunjukan jumlah energi yang dibutuhkan maupun dihasilkan. ΔH bernilai positif (+) menunjukan bahwa reaksi tersebut membutuhkan panas untuk berlangsungnya reaksi sehingga semakin besar ΔH maka semakin besar juga energi yang dibutuhkan. Sedangkan ΔH bernilai negatif (-) menunjukan bahwa reaksi tersebut menghasilkan panas selama proses berlangsungnya reaksi. Berikut ini merupakan data energi pembentukan (ΔH f ) pada 25 o C untuk masing masing komponen :

14 32 Tabel 2.5 Data Energi Pembentukan pada Suhu 25 O C Komponen ΔH f 298 (Kj/Kmol) C 6 H 5 OH NaOH CO H 2 SO C 7 H 6 O Na 2 SO H 2 O Sumber: (Perry, 2008),(Coulson, 2003),(Yaws, 1996), (David R. Lide,2005). Diketahui data energi bebas Gibbs (ΔG f ) pada 25 o C untuk masing masing komponen : Tabel 2.6. Data Energi Bebas Gibbs pada Suhu 25 O C Komponen ΔG f 298 (Kj/Kmol) C 6 H 5 OH NaOH CO H 2 SO C 7 H 6 O Na 2 SO H 2 O Sumber: (Perry, 2008),(Coulson, 2003),(Yaws, 1996), (David R. Lide,2005).

15 33 Reaksi pada suhu 298 K: H rx = ( H produk - H reaktan ) 298 H 298 = ( H 298 C 6 H 4 (OH) (COOH) + H 298 Na 2 SO 4 + H 298 2H 2 O) ( H 298 C 6 H 5 OH + H NaOH + H 298 CO 2 + H 298 H 2 SO 4 ) H 298 = (( ) + ( ) + (2 x )) ( (2 x ) + ( ( ) H 298 = Kj/Kmol G rx = ( H produk - H reaktan ) 298 G 298 = ( G 298 C 6 H 4 (OH) (COOH) + G 298 Na 2 SO 4 + G 298 2H 2 O) ( G 298 C 6 H 5 OH + G NaOH + G 298 CO 2 + G 298 H 2 SO 4 ) G 298 = (( ) + ( ) + (2 x )) ((-33125) + ( x 2) + (-39380) + ( ) G 298 = Kj/Kmol

16 34 Dari persamaan reaksi: Maka untuk menentukan ΔHr o digunakan persamaan Smith & Van Ness (4-4), (4-19) 6 edition page 132:.. (2.1) (( ) ( ) ( ) ))( ) Dimana :.. (2.2) * * ( ) ( )+ ( )+ ( ).. (2.3).. (2.4) a. Proses Kolbe Tabel 2.7. Data Cp (Kj/Kmol.K) Masing masing Komponen Komponen A B C D C 6 H 5 OH 38,6220 1,0983-2,49 x ,28 x 10-7 NaOH -31,8000 0,8455-3,07 x ,07 x 10-6 CO 2 27,4370 0,0423-1,96 x ,00 x 10-9 H 2 SO 4 9,4860 0,3380-3,81 x ,13 x 10-7 C 7 H 6 O 3 36,7800 0,3199 3,79 x 10-4 Na 2 SO 4-8,0400 0,9340-2,24 x ,14 x 10-6 H 2 O 33,9330-0,0084 2,99 x ,78 x 10-8 Sumber: (Yaws, 1996).

17 35 Sehingga dapat dihitung: A A = ΣAproduk - ΣAreaktan = (36,7800+ (-8,0400) + (2 x 33,9330)) - ((38,6220) + (2 x-31,8000) + (27,4370) + (9,4860)) A = 84,6610 Kj/Kmol.K B = ΣBproduk - ΣBreaktan B = (0, ,9340+ (2 x-0,0084)) + (1,0983- (2 x 0,8455) + 0, ,3380) B = -1,9325 Kj/Kmol.K C = ΣCproduk - ΣCreaktan C = ((3,79 x 10-4 ) + (-2,24 x 10-3 ) + ( 2 x (2,99 x 10-5 )) ((2,49 x 10-3 ) + (2x (-3,07 x 10-3 )) + (-1,96 x 10-5 ) + (-3,81 x 10-4 )) C = 0,0022 Kj/Kmol.K D = ΣDproduk - ΣDreaktan D = ((2,14 x 10-6 ) + (2 x (-1,78 x 10-8 ))) - ((2,28 x10-6 ) + (2 x (5,07 x 10-6 )) + (6,00 x 10-9 ) + ( 2,13 x 10-7 )) D = -1,05 x 10-5 Kj/Kmol.K

18 36 Untuk menentukan ΔHr o digunakan persamaan (2.2) : (( ) ( ) ( ) ))( ) ( ) ( ) (( ) ) ( )) ( ) = ,2391 KJ Maka: Hr o = ( ,2391) Hr o = KJ Untuk menentukan ΔGr o digunakan persamaan (2.4) : ( ) * * ( ) ( )+ ( )+ Sehingga didapatkan = ,6825 Kj Maka: ( )

19 37 ( ( )) ( ) Kj b. Proses Kolbe Schmitt Sehingga dapat dihitung: A A = ΣAproduk - ΣAreaktan = (36,7800+ (-8,0400) + (2 x 33,9330)) - ((38,6220) + (2 x-31,8000) + (27,4370) + (9,4860)) A B = 84,6610 Kj/Kmol.K = ΣBproduk - ΣBreaktan B = (0, ,9340+ (2 x-0,0084)) + (1,0983- (2 x 0,8455) + 0, ,3380) B C = -1,9325 Kj/Kmol.K = ΣCproduk - ΣCreaktan C = ((3,79 x 10-4 ) + (-2,24 x 10-3 ) + ( 2 x (2,99 x 10-5 )) ((2,49 x 10-3 ) + (2x (-3,07 x 10-3 )) + (-1,96 x 10-5 ) + (-3,81 x 10-4 )) C = 0,0022 Kj/Kmol.K D = ΣDproduk - ΣDreaktan

20 38 D = ((2,14 x 10-6 ) + (2 x (-1,78 x 10-8 ))) - ((2,28 x10-6 ) + (2 x (5,07 x 10-6 )) + (6,00 x 10-9 ) + ( 2,13 x 10-7 )) D = -1,05 x 10-5 Kj/Kmol.K Untuk menentukan ΔHr o digunakan persamaan (2.2) : (( ) ( ) ( ) ))( ) ( ) ( ) (( ) ) ( )) ( ) = ,2376 KJ Maka: Hr o = ( ,2376) Hr o = Kj

21 39 Untuk menentukan ΔGr o digunakan persamaan (2.4) : ( ) * * ( ) ( )+ ( )+ Sehingga didapatkan Kj Maka: ( ) ( ) ,1216 Kj ( ) ( )

22 40 Tabel 2.8. Perbandingan Proses Pembuatan Asam Salisilat Kriteria Bahan Baku Kolbe - Phenol - Sodium Hydroxide - Dry Carbon Dioxide - Sulfuric Acid Proses Kolbe - Schmitt - Phenol - Sodium Hydroxide - Dry Carbon Dioxide - Sulfuric Acid Suhu ( o C) Tekanan (atm) 6 6 Yield (%) Produk Samping p-hydrobenzoic acid 4-hydroxybenzoic acid Hr o (KJ) Gr o (KJ) Keuntungan Rp ,8200/Thn Rp ,7400 / Thn Berdasarkan tabel 2.8 di atas dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Yield yang diperoleh pada proses Kolbe sebesar 50 % sedangkan yield pada proses Kolbe Schmitt adalah 95 %, hal ini menandakan bahwa yield pada proses Kolbe Schmitt lebih tinggi dari pada proses Kolbe sehingga produk yang didapat akan lebih banyak. 2. Pada proses Kolbe tidak terdapat recovery fenol, sehingga yield dan kemurnian yang didapatkan pada proses Kolbe berkurang.

23 41 3. Pada proses Kolbe suhu yang digunakan lebih besar yaitu 200 o C yang berdampak pada penggunaan energi yang lebih besar, sedangkan pada proses Kolbe Schmitt suhu yang digunakan sebesar 170 o C. 4. Keuntungan yang diperoleh pada proses Kolbe Schmitt lebih besar bila dibandingkan dengan proses Kolbe (Perhitungan Ekonomi Kasar) Berdasarkan kedua proses di atas, dipilih proses kedua yaitu proses Kolbe Schmitt. D. Uraian Singkat Proses Proses pembuatan asam salisilat secara garis besar dibagi menjadi beberapa tahap yaitu: 1. Persiapan Bahan Baku Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan asam salisilat adalah fenol (C 6 H 5 OH) dan sodium hydroxide (NaOH). Berdasarkan US Patent No tahun 1983, NaOH yang digunakan untuk tahapan reaksi ini adalah 50% (w/w). Sehingga NaOH padatan yang dibeli harus diencerkan terlebih dahulu dengan menambahkan air dengan perbandingan 1:1. Fenol dan sodium hydroxide direaksikan pada reactor 201 pada temperatur 90 o C, sehingga dihasilkan crude sodium phenolate. Crude Sodium Phenolate akan dihilangkan kadar airnya dengan cara diuapkan dengan evaporator 201, yang selanjutnya masuk ke dalam crystallizer dan rotary dryer, sehingga akan didapatkan sodium phenolate yang benar benar kering.

24 42 2. Proses Pembentukan Sodium Salicylate Setelah penghilangan air pada crude sodium phenolate, sodium phenolate yang terbentuk kemudian direaksikan dengan carbon dioxide pada reactor 301 dengan temperatur yang digunakan 100 o C, setelah itu temperatur akan naik secara perlahan hingga mencapai 170 o C, sehingga menghasilkan sodium salicylate di reactor 302. Sodium salicylate yang terbentuk selanjutnya dilakukan penambahan air proses pada dissolving tank, air berfungsi untuk menghasilkan suatu konsentrat di dalam larutan sodium salicylate kemudian sodium salicylate masuk ke dalam centrifuge untuk mengurangi kadar air sebelum masuk ke dalam reactor Proses Pembentukan Asam Salisilat Konsentrat sodium salicylate akan masuk ke dalam reactor 401 yang selanjutnya dilakukan penambahan mineral acid seperti sulfuric acid. Sulfuric acid yang digunakan sebesar 60% dengan temperatur reaksi 60 o C, sulfuric acid berfungsi untuk mengendapkan asam salisilat, sehingga didapatkan asam salisilat dan by product berupa Na 2 SO 4 4. Purifikasi Produk Untuk menghilangkan by product dalam asam salisilat, campuran asam salisilat masuk ke dalam dissolving tank 501 dan ditambahkan air proses yang berfungsi

25 43 untuk melarutkan Na 2 SO 4, kemudian asam salisilat dikeringkan dalam rotary dryer, sehingga akan didapatkan asam salisilat dengan kemurnian 99,5%. 5. Penyimpanan dan Penjualan Produk Produk asam salisilat yang sudah berupa kristal disimpan dalam kantong polypropylene dengan berat 25 Kg, yang kemudian dijahit dan siap untuk distribusikan dengan menggunakan truk container. 6. Produk Samping Asam salisilat yang dihasilkan mengandung kemurnian sebesar 99,7 % asam salisilat dengan impurities asam 4-hydroxybenzoic.

26 44 Mineral Acid Phenol MIXING NaOH Dry Carbon Dioxide Sodium Salicylate PURIFICATION METAL RETORT Water Salicylic Acid VESSEL Gambar 2.1. Blok Diagram Pembuatan Asam Salisilat Dengan Proses Kolbe.

27 45 Phenol NaOH H 2 SO 4 Sodium Salicylate Reactor Sodium Phenolate Reactor Carbon Dioxide Centrifuge Sodium Salicylate Reactor Water Dissolving Tank Dryer Salicylic Acid Gambar 2.2. Blok Diagram Pembuatan Asam Salisilat Dengan Proses Kolbe - Schmitt

BAB II PEMILIHAN PROSES DAN URAIAN PROSES. Potassium karbonat memiliki beberapa nama lain yaitu : kalium karbonat, carbonate

BAB II PEMILIHAN PROSES DAN URAIAN PROSES. Potassium karbonat memiliki beberapa nama lain yaitu : kalium karbonat, carbonate BAB II PEMILIHAN PROSES DAN URAIAN PROSES II.1. Jenis Jenis Proses Potassium karbonat memiliki beberapa nama lain yaitu : kalium karbonat, carbonate of potash, dipotassium carbonate, pearl ash, potash,

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROSES. adalah sistem reaksi serta sistem pemisahan dan pemurnian.

BAB II DESKRIPSI PROSES. adalah sistem reaksi serta sistem pemisahan dan pemurnian. BAB II DESKRIPSI PROSES Usaha produksi dalam pabrik kimia membutuhkan berbagai sistem proses dan sistem pemrosesan yang dirangkai dalam suatu sistem proses produksi yang disebut teknologi proses. Secara

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROSES. pereaksian sesuai dengan permintaan pasar sehingga layak dijual.

DESKRIPSI PROSES. pereaksian sesuai dengan permintaan pasar sehingga layak dijual. II. DESKRIPSI PROSES Usaha produksi dalam pabrik kimia membutuhkan berbagai sistem proses yang dirangkai dalam suatu sistem proses produksi yang disebut teknologi proses. Secara garis besar, sistem proses

Lebih terperinci

II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES 10 II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES A. Proses Pembuatan Disodium Fosfat Anhidrat Secara umum pembuatan disodium fosfat anhidrat dapat dilakukan dengan 2 proses berdasarkan bahan baku yang digunakan, yaitu

Lebih terperinci

II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES Usaha produksi dalam pabrik kimia membutuhkan berbagai sistem pemroses yang dirangkai dalam suatu sistem proses produksi yang disebut teknologi proses. Secara garis besar,

Lebih terperinci

BAB II PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

BAB II PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES BAB II PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES Usaha produksi dalam pabrik kimia membutuhkan berbagai sistem proses dan sistem pemroses yang dirangkai dalam suatu sistem proses produksi yang disebut teknologi proses.

Lebih terperinci

BAB II. DESKRIPSI PROSES

BAB II. DESKRIPSI PROSES BAB II. DESKRIPSI PROSES Proses pembuatan Dicalcium Phosphate Dihydrate (DCPD) dipilih berdasarkan bahan baku yang akan digunakan karena proses yang akan berlangsung dan produk yang akan dihasilkan akan

Lebih terperinci

II. DESKRIPSI PROSES

II. DESKRIPSI PROSES II. DESKRIPSI PROSES A. Proses Pembuatan Trimetiletilen Secara umum pembuatan trimetiletilen dapat dilakukan dengan 2 proses berdasarkan bahan baku yang digunakan, yaitu pembuatan trimetiletilen dari n-butena

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROSES. Untuk pembuatan gipsum terdiri dari tiga jenis proses, yaitu: Penghancuran batu-batuan ini dengan menggunakan alat primary crusher

DESKRIPSI PROSES. Untuk pembuatan gipsum terdiri dari tiga jenis proses, yaitu: Penghancuran batu-batuan ini dengan menggunakan alat primary crusher II. DESKRIPSI PROSES A. Jenis-jenis Proses Pembuatan Gipsum Untuk pembuatan gipsum terdiri dari tiga jenis proses, yaitu: 2.1 Pembuatan Gipsum dari Gypsum Rock Proses pembuatan gipsum dari rock yaitu dengan

Lebih terperinci

II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES. dalam alkohol (Faith and Keyes,1957).

II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES. dalam alkohol (Faith and Keyes,1957). II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES A. Jenis-Jenis Proses Aluminium sulfat atau yang lebih dikenal dengan tawas merupakan salah satu bahan kimia yang sangat diperlukan baik dalam industri pengolahan air. Alum

Lebih terperinci

PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES 10 II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES Usaha produksi dalam Pabrik Kimia membutuhkan berbagai sistem proses dan sistem pemroses yang dirangkai dalam suatu sistem proses produksi yang disebut Teknologi proses.

Lebih terperinci

II. DESKRIPSI PROSES. Proses produksi Metil Akrilat dapat dibuat melalui beberapa cara, antara

II. DESKRIPSI PROSES. Proses produksi Metil Akrilat dapat dibuat melalui beberapa cara, antara 11 II. DESKRIPSI PROSES A. Jenis-Jenis Proses Proses produksi Metil Akrilat dapat dibuat melalui beberapa cara, antara lain : 1. Pembuatan Metil Akrilat dari Asetilena Proses pembuatan metil akrilat adalah

Lebih terperinci

BAB II PEMILIHAN DAN DESKRIPSI PROSES. Paraldehida merupakan senyawa polimer siklik asetaldehida yang

BAB II PEMILIHAN DAN DESKRIPSI PROSES. Paraldehida merupakan senyawa polimer siklik asetaldehida yang BAB II PEMILIHAN DAN DESKRIPSI PROSES A. Macam-macam Proses Paraldehida merupakan senyawa polimer siklik asetaldehida yang dihasilkan dengan mereaksikan katalis asam dengan asetaldehida. Beberapa jenis

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROSES. sodium klorat dilakukan dengan 2 cara, yaitu: Larutan NaCl jenuh dielektrolisa menjadi NaClO 3 sesuai reaksi:

BAB II DESKRIPSI PROSES. sodium klorat dilakukan dengan 2 cara, yaitu: Larutan NaCl jenuh dielektrolisa menjadi NaClO 3 sesuai reaksi: BAB II DESKRIPSI PROSES A. Macam macam Proses Kapasitas produksi sodium klorat di dunia pada tahun 1992 ± 2,3 juta ton dengan 1, 61 juta ton diproduksi oleh Amerika Utara. Proses pembuatan sodium klorat

Lebih terperinci

II. DESKRIPSI PROSES

II. DESKRIPSI PROSES II. DESKRIPSI PROSES Usaha produksi dalam pabrik kimia membutuhkan berbagai sistem proses dan sistem pemroses yang dirangkai dalam suatu sistem proses produksi yang disebut teknologi proses. Secara garis

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROSES

BAB II DESKRIPSI PROSES BAB II DESKRIPSI PROSES II. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk II... Spesifikasi bahan baku. Epichlorohydrin Rumus Molekul : C 3 H 5 OCl Wujud : Cairan tidak berwarna Sifat : Mudah menguap Kemurnian : 99,9%

Lebih terperinci

BAB II. DESKRIPSI PROSES

BAB II. DESKRIPSI PROSES BAB II. DESKRIPSI PROSES A. Latar Belakang Bahan Baku dan Produk Dalam upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mengentaskan kemiskinan, maka pemerintah berupaya melakukan pembangunan di segala bidang.

Lebih terperinci

II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES A. Pemilihan Proses Usaha produksi dalam pabrik kimia membutuhkan berbagai sistem proses dan sistem pemroses yang dirangkai dalam suatu sistem proses produksi yang disebut

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Sodium Silikat Dari Natrium Hidroksida Dan Pasir Silika Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Sodium Silikat Dari Natrium Hidroksida Dan Pasir Silika Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik Sampai saat ini situasi perekonomian di Indonesia belum mengalami kemajuan yang berarti akibat krisis yang berkepanjangan, hal ini berdampak pada

Lebih terperinci

ASAM SALISILAT DARI PHENOL DENGAN PROSES KARBOKSILASI PRA RENCANA PABRIK

ASAM SALISILAT DARI PHENOL DENGAN PROSES KARBOKSILASI PRA RENCANA PABRIK ASAM SALISILAT DARI PHENOL DENGAN PROSES KARBOKSILASI PRA RENCANA PABRIK Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Kimia Oleh : CITRA IKA LESTARI

Lebih terperinci

BAB II URAIAN PROSES. Benzil alkohol dikenal pula sebagai alpha hidroxytoluen, phenyl methanol,

BAB II URAIAN PROSES. Benzil alkohol dikenal pula sebagai alpha hidroxytoluen, phenyl methanol, 7 BAB II URAIAN PROSES 2.1. Jenis-Jenis Proses Benzil alkohol dikenal pula sebagai alpha hidroxytoluen, phenyl methanol, atau phenyl carbinol. Benzil alkohol mempunyai rumus molekul C 6 H 5 CH 2 OH. Proses

Lebih terperinci

BAB II URAIAN PROSES. Benzil alkohol dikenal pula sebagai alpha hidroxytoluen, phenyl methanol,

BAB II URAIAN PROSES. Benzil alkohol dikenal pula sebagai alpha hidroxytoluen, phenyl methanol, 7 BB II URIN PROSES.. Jenis-Jenis Proses Benzil alkohol dikenal pula sebagai alpha hidroxytoluen, phenyl methanol, atau phenyl carbinol. Benzil alkohol mempunyai rumus molekul 6 H 5 H OH. Proses pembuatan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROSES

BAB II DESKRIPSI PROSES 10 BAB II DESKRIPSI PROSES A. Macam-macam Proses Pembuatan kalium hidroksida ini dapat dilakukan dengan dua macam proses, yaitu; pembuatan kalium hidroksida dengan proses boiling dan pembuatan kalium hidroksida

Lebih terperinci

II. PEMILIHAN PROSES DAN URAIAN PROSES. produk fotosintesis) dalam jangka panjang (Kimball, 1983)

II. PEMILIHAN PROSES DAN URAIAN PROSES. produk fotosintesis) dalam jangka panjang (Kimball, 1983) II. PEMILIHAN PROSES DAN URAIAN PROSES A. Jenis-jenis Proses Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan

Lebih terperinci

Katalis Katalis yang digunakan adalah Rhodium (US Patent 8,455,685).

Katalis Katalis yang digunakan adalah Rhodium (US Patent 8,455,685). LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA Perhitungan neraca massa berdasarkan kapasitas produksi yang telah ditetapkan. Kapasitas produksi asetat anhidrid : 20.000 ton/tahun Operasi : 330 hari/tahun, 24 jam/hari

Lebih terperinci

II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa

II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa II. DESKRIPSI PROSES A. Macam - Macam Proses Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa proses sebagai berikut: 1. Proses Calcium Chloride-Sodium Carbonate Double Decomposition

Lebih terperinci

PERHITUNGAN NERACA PANAS

PERHITUNGAN NERACA PANAS PERHITUNGAN NERACA PANAS Data-data yang dibutuhkan: 1. Kapasitas panas masing-masing komponen gas Cp = A + BT + CT 2 + DT 3 Sehingga Cp dt = Keterangan: Cp B AT T 2 2 C T 3 = kapasitas panas (kj/kmol.k)

Lebih terperinci

II. PEMILIHAN PROSES DAN URAIAN PROSES. produk fotosintesis) dalam jangka panjang (Kimball, 1983)

II. PEMILIHAN PROSES DAN URAIAN PROSES. produk fotosintesis) dalam jangka panjang (Kimball, 1983) II. PEMILIHAN PROSES DAN URAIAN PROSES A. Jenisjenis Proses Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Etil Akrilat dari Asam Akrilat dan Etanol Kapasitas ton/tahun BAB II DESKRIPSI PROSES. Rumus molekul : C2H5OH

Prarancangan Pabrik Etil Akrilat dari Asam Akrilat dan Etanol Kapasitas ton/tahun BAB II DESKRIPSI PROSES. Rumus molekul : C2H5OH DESKRIPSI PROSES 2.1 Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1 Spesifikasi Bahan Baku Utama a. Etanol Sifat fisis : Rumus molekul : C2H5OH Berat molekul, gr/mol : 46,07 Titik didih, C : 78,32 Titik lebur,

Lebih terperinci

Jalan Raya. Sungai. Out. Universitas Sumatera Utara

Jalan Raya. Sungai. Out. Universitas Sumatera Utara In 17 15 1 1 1 Jalan Raya 3 5 7 9 Sungai 1 1 1 11 1 13 19 Out 17 1 0 LA-1 LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA Pabrik Minyak Makan Merah ini direncanakan berproduksi dengan kapasitas 50.000 ton minyak makan

Lebih terperinci

BAB II. DISKRIPSI PROSES. bahan baku yang bervariasi. Berdasarkan bahan baku ada 2 proses komersial

BAB II. DISKRIPSI PROSES. bahan baku yang bervariasi. Berdasarkan bahan baku ada 2 proses komersial BAB II. DISKRIPSI PROSES 2.1 Jenis Proses Berdasarkan Bahan Baku Tricresyl phosphate (TCP) dapat dibuat melalui beberapa proses berdasarkan bahan baku yang bervariasi. Berdasarkan bahan baku ada 2 proses

Lebih terperinci

LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA

LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA Kapasitas produksi Basis perhitungan : 5.000 ton/tahun : jam operasi Waktu kerja pertahun : 330 hari Satuan operasi Kapasitas tiap jam : kg/jam 5 000 ton tahun 63,33

Lebih terperinci

II. DESKRIPSI PROSES. Tahap-tahap reaksi formaldehid Du-Pont untuk memproduksi MEG sebagai

II. DESKRIPSI PROSES. Tahap-tahap reaksi formaldehid Du-Pont untuk memproduksi MEG sebagai II. DESKRIPSI PROSES 2.1 Macam Macam Proses 1. Proses Formaldehid Du Pont Tahap-tahap reaksi formaldehid Du-Pont untuk memproduksi MEG sebagai berikut : CH 2 O + CO + H 2 O HOCH 2 COOH 700 atm HOCH 2 COOH

Lebih terperinci

II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa proses

II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa proses II. DESKRIPSI PROSES A. Macam- Macam Proses Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa proses sebagai berikut: 1. Proses Calcium Chloride-Sodium Carbonate Double Decomposition

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Asetanilida Asetanilida merupakan senyawa turunan asetil amina aromatis yang digolongkan sebagai amida primer, dimana satu atom hidrogen pada anilin digantikan dengan satu gugus

Lebih terperinci

IV. NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI

IV. NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI IV. NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI Perhitungan neraca massa dan energi dilakukan dengan basis perhitungan dan data konversi seperti dibawah ini : Kapasitas produksi Waktu operasi Konversi reaksi : 40.000

Lebih terperinci

PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES. teknologi proses. Secara garis besar, sistem proses utama dari sebuah pabrik kimia

PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES. teknologi proses. Secara garis besar, sistem proses utama dari sebuah pabrik kimia II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES Usaha produksi dalam pabrik kimia membutuhkan berbagai sistem proses dan sistem pemroses yang dirangkai dalam suatu sistem proses produksi yang disebut teknologi proses.

Lebih terperinci

PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES Usaha produksi dalam pabrik kimia membutuhkan berbagai sistem proses dan sistem pemroses yang dirangkai dalam suatu sistem proses produksi yang disebut teknologi proses.

Lebih terperinci

1.2 Kapasitas Pabrik Untuk merancang kapasitas produksi pabrik sodium silikat yang direncanakan harus mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu:

1.2 Kapasitas Pabrik Untuk merancang kapasitas produksi pabrik sodium silikat yang direncanakan harus mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Sampai saat ini situasi perekonomian di Indonesia belum mengalami kemajuan yang berarti akibat krisis yang berkepanjangan, hal ini berdampak pada bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah pembangunan industri kimia di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah pembangunan industri kimia di Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negara Indonesia saat ini sedang berusaha untuk tumbuh dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki negara agar dapat mengurangi ketergantungan terhadap negara lain.

Lebih terperinci

LAMPIRAN B PERHITUNGAN NERACA ENERGI

LAMPIRAN B PERHITUNGAN NERACA ENERGI B-1 LAMPIRAN B PERHITUNGAN NERACA ENERGI Dari hasil perhitungan neraca massa selanjutnya dilakukan perhitungan neraca energi. Perhitungan neraca energi didasarkan pada : Basis : 1 jam operasi Satuan panas

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROSES

BAB II DESKRIPSI PROSES BAB II DESKRIPSI PROSES A. Jenis-jenis Proses 1. Proses dengan Menggunakan Bahan Baku Chloroparaffin Proses dengan bahan baku chloroparaffin dan benzen merupakan proses tertua. Katalis yang digunakan yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN D

BAB I PENDAHULUAN D BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pendirian Pabrik Perkembangan industri di Indonesia semakin lama semakin meningkat, hal ini disebabkan karena terbukanya pasar bebas di seluruh dunia. Semakin majunya

Lebih terperinci

IV. NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI

IV. NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI IV. NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI Perhitungan neraca massa dan energi dilakukan dengan basis perhitungan dan data konversi seperti dibawah ini : Kapasitas produksi Waktu operasi Konversi reaksi : 40.000

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK ACRYLAMIDE DARI ACRYLONITRILE MELALUI PROSES HIDROLISIS KAPASITAS TON/TAHUN BAB II DESKRIPSI PROSES

PRARANCANGAN PABRIK ACRYLAMIDE DARI ACRYLONITRILE MELALUI PROSES HIDROLISIS KAPASITAS TON/TAHUN BAB II DESKRIPSI PROSES BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1. Spesifikasi Bahan Baku 1. Acrylonitrile Fase : cair Warna : tidak berwarna Aroma : seperti bawang merah dan bawang putih Specific gravity

Lebih terperinci

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik Indonesia merupakan suatu negara yang sangat subur dan kaya akan hasil pertanian serta perikanannya, selain hal tersebut Indonesia memiliki aset

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROSES. Kalsium hidroksida adalah senyawa kimia dengan rumus kimia Ca(OH)2. Dalam

BAB II DESKRIPSI PROSES. Kalsium hidroksida adalah senyawa kimia dengan rumus kimia Ca(OH)2. Dalam BAB II DESKRIPSI PROSES Kalsium hidroksida adalah senyawa kimia dengan rumus kimia Ca(OH)2. Dalam bahasa Inggris, kalsium hidroksida juga dinamakan slaked lime, atau hydrated lime (kapur yang di-airkan).

Lebih terperinci

BAB II DISKRIPSI PROSES. 2.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung dan Produk. Isobutanol 0,1% mol

BAB II DISKRIPSI PROSES. 2.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung dan Produk. Isobutanol 0,1% mol BAB II DISKRIPSI PROSES 2.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung dan Produk 2.1.1. Spesifikasi bahan baku tert-butyl alkohol (TBA) Wujud Warna Kemurnian Impuritas : cair : jernih : 99,5% mol : H 2 O

Lebih terperinci

BAB II PEMILIHAN PROSES DAN URAIAN PROSES

BAB II PEMILIHAN PROSES DAN URAIAN PROSES 13 BAB II PEMILIHAN PROSES DAN URAIAN PROSES A. Jenis Jenis Proses Pati atau amilum merupakan karbohidrat kompleks yang dihasilkan oleh tumbuhan, dimana didalamnya terkandung kelebihan dekstrosa (sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dimetil Eter Dimetil Eter (DME) adalah senyawa eter yang paling sederhana dengan rumus kimia CH 3 OCH 3. Dikenal juga sebagai methyl ether atau wood ether. Jika DME dioksidasi

Lebih terperinci

II. DESKRIPSI PROSES

II. DESKRIPSI PROSES II. DESKRIPSI PROSES A. JENIS-JENIS PROSES Proses pembuatan metil klorida dalam skala industri terbagi dalam dua proses, yaitu : a. Klorinasi Metana (Methane Chlorination) Reaksi klorinasi metana terjadi

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Amonium Klorida dengan Proses Amonium Sulfat - Natrium Klorida Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Amonium Klorida dengan Proses Amonium Sulfat - Natrium Klorida Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Perkembangan industri kimia tiap tahunnya mengalami peningkatan yang begitu cepat dan mempunyai dampak terhadap tumbuhnya berbagai industri yang terkait.

Lebih terperinci

BAB I. A. Latar Belakang

BAB I. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan kebutuhan masyarakat Indonesia, industri di Indonesia juga semakin berkembang ke arah yang lebih baik. Dewasa ini industri yang berkembang

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. : ton/thn atau kg/jam. d. Trigliserida : 100% - ( % + 2%) = 97.83% Tabel A.1. Komposisi minyak jelantah

LAMPIRAN A. : ton/thn atau kg/jam. d. Trigliserida : 100% - ( % + 2%) = 97.83% Tabel A.1. Komposisi minyak jelantah LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA Hasil perhitungan neraca massa pada prarancangan pabrik biodiesel dari minyak jelantah adalah sebagai berikut : Kapasitas produksi Waktu bekerja / tahun Satuan operasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perak Nitrat Perak nitrat merupakan senyawa anorganik tidak berwarna, tidak berbau, kristal transparan dengan rumus kimia AgNO 3 dan mudah larut dalam alkohol, aseton dan air.

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Trisodium Fosfat dari Asam Fosfat, Sodium Karbonat, dan Sodium Hidroksida dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Trisodium Fosfat dari Asam Fosfat, Sodium Karbonat, dan Sodium Hidroksida dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya alam dan sumber daya manusia yang meningkat saat ini, diharapkan dapat menciptakan pembangunan industri sebagai usaha dalam menciptakan struktur ekonomi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Magnesium klorida Salah satu kegunaan yang paling penting dari MgCl 2, selain dalam pembuatan logam magnesium, adalah pembuatan semen magnesium oksiklorida, dimana dibuat melalui

Lebih terperinci

II. DESKRIPSI PROSES. (2007), metode pembuatan VCM dengan mereaksikan acetylene dengan. memproduksi vinyl chloride monomer (VCM). Metode ini dilakukan

II. DESKRIPSI PROSES. (2007), metode pembuatan VCM dengan mereaksikan acetylene dengan. memproduksi vinyl chloride monomer (VCM). Metode ini dilakukan II. DESKIPSI POSES A. Jenis - Jenis Proses a) eaksi Acetylene (C2H2) dengan Hydrogen Chloride (HCl) Menurut Nexant s ChemSystem Process Evaluation/ esearch planning (2007), metode pembuatan VCM dengan

Lebih terperinci

H 2 NCCH 2 CH 2 CHO (ϑ)

H 2 NCCH 2 CH 2 CHO (ϑ) II. DESKRIPSI PROSES A. Macam macam proses Pada dasarnya ada tiga proses untuk memproduksi monosodium glutamat, yaitu : 1. Proses Hidrolisis 2. Proses Sintesis 3. Proses Fermentasi Uraian masing-masing

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Asam Tereftalat dari Paraxylene dan Udara Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Asam Tereftalat dari Paraxylene dan Udara Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya kebutuhan manusia, perkembangan industri-industri di Indonesia juga meningkat. Khususnya industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Asam Palmitat Asam palmitat adalah asam lemak jenuh rantai panjang yang terdapat dalam bentuk trigliserida pada minyak nabati maupun minyak hewani disamping juga asam lemak

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROSES. Titik didih (1 atm) : 64,6 o C Spesifik gravity : 0,792 Kemurnian : 99,85% Titik didih (1 atm) : -24,9 o C Kemurnian : 99,5 %

BAB II DESKRIPSI PROSES. Titik didih (1 atm) : 64,6 o C Spesifik gravity : 0,792 Kemurnian : 99,85% Titik didih (1 atm) : -24,9 o C Kemurnian : 99,5 % BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1 Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1 Spesifikasi Bahan Baku a. Metanol (PT. KMI, 2015) Fase : Cair Titik didih (1 atm) : 64,6 o C Spesifik gravity : 0,792 Kemurnian : 99,85%

Lebih terperinci

II. DESKRIPSI PROSES Hidrasi langsung α-pinene dengan menggunakan katalis Chloroacetic

II. DESKRIPSI PROSES Hidrasi langsung α-pinene dengan menggunakan katalis Chloroacetic II. DESKRIPSI PROSES 2.1. Macam Macam Proses 2.1.1. Hidrasi langsung α-pinene dengan menggunakan katalis Chloroacetic acid. A-terpineol disintesis dari hidrasi α-pinene dengan menggunakan katalis asam.

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi Kapasitas Ton/ Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES

Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi Kapasitas Ton/ Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1 Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1 Bahan Baku 1. Gliserin (C3H8O3) Titik didih (1 atm) : 290 C Bentuk : cair Spesific gravity (25 o C, 1atm) : 1,261 Kemurnian : 99,5 %

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Sebagai salah satu negara berkembang, Indonesia banyak melakukan pengembangan di segala bidang, salah satunya adalah pembangunan dibidang industri,

Lebih terperinci

II. DESKRIPSI PROSES NC-(CH 2 ) 4 -CN + 4 H 2 O. Reaksi menggunakan katalisator dari komponen fosfor, boron, atau silica gel.

II. DESKRIPSI PROSES NC-(CH 2 ) 4 -CN + 4 H 2 O. Reaksi menggunakan katalisator dari komponen fosfor, boron, atau silica gel. II. DESKRIPSI PROSES A. Jenis-Jenis Proses Adiponitril dibuat dengan beberapa macam proses, antara lain (Kirk and Othmer,1952) : 1. Dari asam adipat dan amoniak HOOC-(CH 2 ) 4 -COOH + 2NH 3 NC-(CH 2 )

Lebih terperinci

LAMPIRAN B PERHITUNGAN NERACA PANAS

LAMPIRAN B PERHITUNGAN NERACA PANAS LAMPIRAN B PERHITUNGAN NERACA PANAS Dari perhitungan neraca massa, selanjutnya dilakukan perhitungan neraca energi. Perhitungan neraca energi didasarkan pada : Basis waktu : 1 jam Satuan panas : kilo joule

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. Prarancangan Pabrik Amonium Sulfat dari Amonia dan Asam Sulfat Kapasitas Ton/Tahun

BAB I PENGANTAR. Prarancangan Pabrik Amonium Sulfat dari Amonia dan Asam Sulfat Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENGANTAR A. LATAR BELAKANG Amonium sulfat [(NH 4 ) 2 SO 4 ] atau yang juga dikenal dengan nama Zwavelzure Ammoniak (ZA) merupakan garam anorganik yang digunakan sebagai pupuk nitrogen selain pupuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kegunaan Produk Kuprisulfatpentahidrat Kegunaan kupri sulfat pentahidrat sangat bervariasi untuk industri. Adapun kegunaannya antara lain : - Sebagai bahan pembantu fungisida

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Sodium DodekilBenzena Sulfonat Dari DodekilBenzena Dan Oleum 20% dengan Kapasitas ton/tahun.

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Sodium DodekilBenzena Sulfonat Dari DodekilBenzena Dan Oleum 20% dengan Kapasitas ton/tahun. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Dengan berkembangnya teknologi saat ini dalam berbagai bidang, Indonesia dituntut agar dapat bersaing dengan negara-negara dalam bidang industri. Diperlukan

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Alumunium Sulfat dari Asam Sulfat dan Kaolin Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Alumunium Sulfat dari Asam Sulfat dan Kaolin Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Perkembangan industri kimia di indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dengan hal itu kebutuhan bahan baku dan bahan penunjang dalam industri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Asam Salisilat Asam salisilat memiliki rumus molekul C 6 H 4 COOHOH berbentuk Kristal berwarna merah muda terang hingga kecokelatan yang memiliki berat molekul sebesar 138,123

Lebih terperinci

KRISTALISASI. Amelia Virgiyani Sofyan Azelia Wulan C.D Dwi Derti. S Fakih Aulia Rahman

KRISTALISASI. Amelia Virgiyani Sofyan Azelia Wulan C.D Dwi Derti. S Fakih Aulia Rahman KRISTALISASI Penyusun : Amelia Virgiyani Sofyan 1215041006 Azelia Wulan C.D 1215041007 Dwi Derti. S 1215041012 Fakih Aulia Rahman 1215041019 Ulfah Nur Khikmah 1215041052 Yuliana 1215041056 Mata Kuliah

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Sikloheksana dengan Proses Hidrogenasi Benzena Kapasitas Ton/Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES

Prarancangan Pabrik Sikloheksana dengan Proses Hidrogenasi Benzena Kapasitas Ton/Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1. Spesifikasi Bahan Baku 1. Benzena a. Rumus molekul : C6H6 b. Berat molekul : 78 kg/kmol c. Bentuk : cair (35 o C; 1 atm) d. Warna :

Lebih terperinci

LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA

LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA I. Kapasitas Prarancangan Kapasitas per tahun = 8.000 Ton/Tahun 1 tahun operasi = 330 hari Kapasitas prarancangan = 8.000 ton 1tahun x = 3535,35 kg/jam 1tahun 330 hari

Lebih terperinci

LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA

LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA Kapasitas produksi Waktu operasi Basis perhitungan Konversi reaktor : 86 % Bahan baku : 50.000 ton/tahun : 330 hari/tahun : 1 jam operasi : NaCl dan H 2 O Produk : Sodium

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Amonium Klorida dengan Proses Amonium Sulfat-Sodium Klorida Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Amonium Klorida dengan Proses Amonium Sulfat-Sodium Klorida Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Perkembangan industri kimia yang begitu cepat sangat berdampak terhadap berbagai industri yang terkait. Salah satu industri yang cukup baik untuk dikembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. Prarancangan Pabrik Sodium Tripolyphosphate dari Asam Fosfat dan Natrium Karbonat dengan Kapasitas 70.

BAB I PENGANTAR. Prarancangan Pabrik Sodium Tripolyphosphate dari Asam Fosfat dan Natrium Karbonat dengan Kapasitas 70. BAB I PENGANTAR A. LATAR BELAKANG Penggunaan asam fosfat, garam-garam fosfat dan turunannya meningkat dengan pesat. Dalam beberapa dasawarsa terakhir industri fosfat mengalami banyak kemajuan dalam menurunkan

Lebih terperinci

BAB II PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES. teknologi proses. Secara garis besar, sistem proses utama dari sebuah pabrik kimia

BAB II PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES. teknologi proses. Secara garis besar, sistem proses utama dari sebuah pabrik kimia BAB II PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES Usaha produksi dalam pabrik kimia membutuhkan berbagai sistem proses dan sistem pemroses yang dirangkai dalam suatu sistem proses produksi yang disebut teknologi proses.

Lebih terperinci

II. DESKRIPSI PROSES

II. DESKRIPSI PROSES II. DESKRIPSI PROSES A. Jenis-Jenis Prses Ddekilbenzena dapat dibuat dengan mereaksikan ddekana dan benzena. Dalam prduksi ddekilbenzena dapat digunakan prses sebagai berikut: 1. Prses alkilasi benzena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Selulosa asetat merupakan ester asam organik dari selulosa yang telah lama dikenal di dunia. Produksi selulosa asetat adalah yang terbesar dari semua turunan selulosa.

Lebih terperinci

BAB II PERANCANGAN PRODUK

BAB II PERANCANGAN PRODUK BAB II PERANCANGAN PRODUK 2.1 Spesifikasi Bahan Baku 2.1.1 Butanol (C 4 H 9 OH) Wujud : cair (30 o C, 1 atm) Kenampakan : bening Berat molekul : 74,12 Titik didih : 117,7 0 C Titik beku : -89,3 0 C Titik

Lebih terperinci

NME D3 Sperisa Distantina BAB II NERACA MASSA

NME D3 Sperisa Distantina BAB II NERACA MASSA 1 NME D3 Sperisa Distantina BAB II NERACA MASSA PENYUSUNAN DAN PENYELESAIAN NERACA MASSA KONSEP NERACA MASSA = persamaan yang disusun berdasarkan hukum kekekalan massa (law conservation of mass), yaitu

Lebih terperinci

LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA

LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA Kapasitas produksi dimetil eter (96%) = 50000 ton/tahun, dengan ketentuan sebagai berikut : 1 tahun = 330 hari kerja 1 hari kerja = 24 jam Basis = 1 jam Kapasitas pabrik

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Gipsum dengan Proses Desulfurisasi Gas Buang PLTU dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Gipsum dengan Proses Desulfurisasi Gas Buang PLTU dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Perkembangan pembangunan di Indonesia pada era globalisasi ini semakin meningkat yang ditandai dengan banyaknya pembangunan fisik, sehingga kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROSES

BAB II DESKRIPSI PROSES BAB II DESKRIPSI PROSES II.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung, dan Produk Spesifikasi Bahan Baku 1. Metanol a. Bentuk : Cair b. Warna : Tidak berwarna c. Densitas : 789-799 kg/m 3 d. Viskositas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DESKRIPSI PROSES

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DESKRIPSI PROSES BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DESKRIPSI PROSES 2.1 Sodium Stirena Sulfonat Sodium stirena sulfonat merupakan senyawa jenis polimer turunan dari stirena yang mudah larut dalam air, tidak larut dalam alkohol

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROSES

BAB II DESKRIPSI PROSES BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1. Spesifikasi bahan baku 2.1.1.1. Ethylene Dichloride (EDC) a. Rumus Molekul : b. Berat Molekul : 98,96 g/mol c. Wujud : Cair d. Kemurnian

Lebih terperinci

PABRIK PUPUK ZA (AMONIUM SULFAT) DARI AMONIAK DAN ASAM SULFAT DENGAN PROSES NETRALISASI

PABRIK PUPUK ZA (AMONIUM SULFAT) DARI AMONIAK DAN ASAM SULFAT DENGAN PROSES NETRALISASI SIDANG TA 2011 PABRIK PUPUK ZA (AMONIUM SULFAT) DARI AMONIAK DAN ASAM SULFAT DENGAN PROSES NETRALISASI Disusun oleh : Renata Permatasari 2308 030 013 Friska Rachmatikawati 2308 030 014 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

IV. NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI. = 6.313,13 kg/jam

IV. NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI. = 6.313,13 kg/jam IV. NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI Perhitungan neraca massa dan energi dilakukan dengan basis perhitungan dan data konversi seperti dibawah ini : Kapasitas Operasi Proses Basis Bahan baku Produk : 50.000

Lebih terperinci

REAKTOR KIMIA NON KINETIK KINETIK BALANCE R. YIELD R. STOIC EQUILIBRIUM R. EQUIL R. GIBBS CSTR R. PLUG R.BATCH

REAKTOR KIMIA NON KINETIK KINETIK BALANCE R. YIELD R. STOIC EQUILIBRIUM R. EQUIL R. GIBBS CSTR R. PLUG R.BATCH TUTORIAL 3 REAKTOR REAKTOR KIMIA NON KINETIK BALANCE R. YIELD R. STOIC EQUILIBRIUM R. EQUIL R. GIBBS KINETIK CSTR R. PLUG R.BATCH MODEL REAKTOR ASPEN Non Kinetik Kinetik Non kinetik : - Pemodelan Simulasi

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK MAGNESIUM SULFAT DARI MAGNESIUM OKSIDA DAN ASAM SULFAT KAPASITAS TON PER TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK MAGNESIUM SULFAT DARI MAGNESIUM OKSIDA DAN ASAM SULFAT KAPASITAS TON PER TAHUN PRARANCANGAN PABRIK MAGNESIUM SULFAT DARI MAGNESIUM OKSIDA DAN ASAM SULFAT KAPASITAS 25.000 TON PER TAHUN NASKAH PUBLIKASI Oleh: Yenni Susanti D 500 100 034 Dosen Pembimbing: Rois Fatoni, S.T., M.Sc.,

Lebih terperinci

LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA

LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA I. Kapasitas Prarancangan Kapasitas per tahun = 8.000 Ton/Tahun 1 tahun operasi = 330 hari Kapasitas prarancangan = 8.000 ton 1tahun x = 3535,35 kg/jam 1tahun 330 hari

Lebih terperinci

BAB IV PROSES DENGAN SISTEM ALIRAN KOMPLEKS

BAB IV PROSES DENGAN SISTEM ALIRAN KOMPLEKS NME D3 Sperisa Distantina 1 BAB IV PROSES DENGAN SISTEM ALIRAN KOMPLEKS Dalam industri kimia beberapa macam sistem aliran bahan dilakukan dengan tujuan antara lain: 1. menaikkan yield. 2. mempertinggi

Lebih terperinci

kimia KTSP & K-13 TERMOKIMIA I K e l a s A. HUKUM KEKEKALAN ENERGI TUJUAN PEMBELAJARAN

kimia KTSP & K-13 TERMOKIMIA I K e l a s A. HUKUM KEKEKALAN ENERGI TUJUAN PEMBELAJARAN KTSP & K-13 kimia K e l a s XI TERMOKIMIA I TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Menjelaskan hukum kekekalan energi, membedakan sistem dan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROSES

BAB II DESKRIPSI PROSES 16 BAB II DESRIPSI PROSES II.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk II.1.1. Spesifikasi Bahan Baku Nama Bahan Tabel II.1. Spesifikasi Bahan Baku Propilen (PT Chandra Asri Petrochemical Tbk) Air Proses (PT

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis bahan baku (kalium diklofenak)

LAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis bahan baku (kalium diklofenak) LAMPIRAN Lampiran 1. Sertifikat analisis bahan baku (kalium diklofenak) 56 Lampiran 2. Hasil uji kalium diklofenak dengan FT-IR 57 Lampiran 3. Hasil uji asam diklofenak dengan FT-IR 58 Lampiran 4. Hasil

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PRARANCANGAN PABRIK HEXAMINE DENGAN PROSES LEONARD KAPASITAS TON/TAHUN

NASKAH PUBLIKASI PRARANCANGAN PABRIK HEXAMINE DENGAN PROSES LEONARD KAPASITAS TON/TAHUN NASKAH PUBLIKASI PRARANCANGAN PABRIK HEXAMINE DENGAN PROSES LEONARD KAPASITAS 35.000 TON/TAHUN Diajukan Guna Melengkapi Persyaratan dalam Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Strata Satu di Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROSES. Rumus Molekul : C 3 H 4 O 2

BAB II DESKRIPSI PROSES. Rumus Molekul : C 3 H 4 O 2 BAB II DESKRIPSI PROSES II.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk II.1.1. Spesifikasi Bahan Baku A. Asam Akrilat (PT. Nippon Shokubai) : Nama IUPAC : prop-2-enoic acid Rumus Molekul : C 3 H 4 O 2 Berat Molekul

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROSES

BAB II DESKRIPSI PROSES BAB II DESKIPSI POSES A. Prses Pembuatan Carbn Black Menurut prinsip dasarnya metde pembuatan Carbn Black ini pada jaman dahulu sangat sederhana, yaitu dengan cara pembakaran gas penerangan dengan jumlah

Lebih terperinci