BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Database Pengertian Basis Data Database system adalah suatu rekord terkomputasi yang tujuannya adalah menyajikan informasi pada saat dibutuhkan (Date, 1990, p5). Pada sistem basis data pemakai dapat melakukan manipulasi data dan operasi file, dimulai dari memuat file baru ke dalam basis data, memasukan data, mengambil data, dan sebagainya. Sistem basis data dapat diterapkan pada semua komputer, mulai dari komputer mikro (seperti PC) sampai ke mainframe. Data base merupakan kumpulan file-file yang saling berelasi, relasi tersebut biasa ditunjukan dengan kunci dari setiap file yang ada. Satu database menunjukan satu kumpulan data yang dipakai dalam satu lingkup instansi atau perusahaan. Berikut ini kegunaan basis data dalam mengatasi permasalahan penyusunan data : 1. Redudansi dan Inkonsistensi data. 2. Kesulitan pengaksesan data. 3. Sekuriti. 4. Multiple User. 5. Indepedansi data (kebebasan data). Pada umumnya data dalam basis data bersifat integrated dan shared (Date, 1990, p6). Integrated maksudnya adalah basis data merupakan penggabungan beberapa file data yang berbeda, dengan membatasi pengulangan baik keseluruhan file ataupun 6

2 7 sebagian. Shared artinya adalah data individu dalam basis data dapat digunakan secara bersamaan antara beberapa pengguna yang berbeda Database Management System ( DBMS ) Suatu sistem perangkat lunak yang memungkinkan user untuk mendefinisikan, membuat dan mengatur basis data dan juga menyediakan suatu kontrol akses ke database ( Connolly, 2002, p16 ). DBMS adalah suatu perangkat lunak yang berinteraksi dengan program aplikasi user dan basis data. Biasanya DBMS menyediakan fasilitas sebagai berikut : Memungkinkan user untuk menyisipkan, mengupdate, menghapus dan menerima data dari basis data, biasanya dari Data Manipulation Language (DML). Sebagai pusat penyimpanan data dan deskripsi data memudahkan DML untuk menciptakan fasilitas permintaan data umum, disebut juga query language. Memungkinkan user untuk mendefinisikan basis data, biasanya dari Data Definition Language (DDL). DDL memungkinkan user untuk membedakan tipe dan struktur data, dan sebagai batasan pada data untuk disimpan dalam basis data Data Definition Language ( DDL )

3 8 Adalah sebuah deskripsi bahasa yang memungkinkan seorang Database Administrator (DBA) atau user untuk menjabarkan dan memberi nama suatu entitas yang dibutuhkan untuk suatu aplikasi dan hubungan yang mungkin berada di antara entitas-entitas yang berbeda ( Connolly, 2002, p40 ). Skema basis data berisi tentang beragam definisi yang ditunjukan sebagai arti dari bahasa khusus yang disebut DDL. DDL digunakan untuk mendefinisikan suatu skema atau untuk merubah yang sudah ada, tetapi tidak bisa di gunakan untuk memanipulasi data. Hasil dari kompilasi DDL adalah berbagai macam tabel yang disimpan secara kolektif di dalam suatu file khusus yang biasa disebut data dictionary. Data dictionary diintegrasikan dengan metadata. Metadata ialah data yang medeskripsikan objek di dalam basis data dan membuat data itu lebih mudah untuk diakses atau dimanipulasi, metadata mengandung isi dari suatu records, jenis data, dan objek lainnya yang berkaitan pada user atau yang dibutuhkan oleh DBMS. Pada tingkat teoritis kita dapat membedakan DDL untuk setiap skema pada three level architecture, dan sebagian DDL untuk skema external dan juga untuk skema konseptual, skema internal. Bagaimanapun juga dalam pelaksanaannya DDL merupakan salah satu spesifikasi yang memungkinkan terdapatnya skema external dan konseptual Data Manipulation Language ( DML )

4 9 DML adalah suatu bahasa yang menyediakan sekumpulan operasi yang mendukung suatu basis data untuk memanipulasi operasi pada data yang berada dalam basis data ( Connolly, 2002, p41 ). Operasi manipulasi data biasanya termasuk sebagai berikut : Menyisipkan suatu data baru kedalam suatu basis data. Perubahan data yang disimpan dalam basis data. Pencarian kembali data yang terdapat dalam suatu basis data. Penghapusan data dari suatu basis data Untuk itu salah satu dari fungsi utama dari DBMS ialah untuk mendukung DML dimana pemakai bisa menyusun pernyataan yang bisa memanipulasi data yang telah dilakukan sebelumnya. Manipulasi data dapat diaplikasi pada tingkat eksternal dan konseptual sebaik pada tingkat internal. Bagaimanapun juga pada tingkat internal kita harus mendefinisikan prosedur tingkat rendah yang kompleks sehingga memungkinkan untuk membuat suatu data akses yang lebih effisien. Sebagai penjelasannya, pada tingkat yang lebih tinggi menekankan pada penempatan dari suatu kasus yang akan dibuat, dan usaha yang langsung disediakan oleh pemakai dengan sistem Normalisasi

5 10 Suatu desain database harus memenuhi kondisi untuk tidak mengandung anomali, yaitu suatu kejanggalan dari suatu penempatan atribut tertentu dari suatu obyek data. Untuk membedakan satu rekord denagn yang lainnya maka perlu dipilih atribut atau kombinasi atribut sebagai kunci primer (primary key) ( Connolly, 2002, p376). Syarat primary key adalah harus unik, jumlah kombinasi atribut minimum, dan tidak boleh mengandung nilai kosong (null). Langkah langkah normalisasi : 1. Normalisasi Pertama (1 ST NF ) Suatu data dikatakan un-normalized, jika di dalamnya mengandung kelompok berulang ( repeating group ), sehingga untuk membentuk normalisasi pertama ( 1 st NF ) repeating group harus di hilangkan. Untuk menjadi 1 st NF maka group yang berulang dihilangkan dengan mengisi pada bagian yang kosong dengan data yang seharusnya pada suatu bentuk record. 2. Normalisasi Kedua ( 2 nd NF ) Dapat dihasilkan dengan melihat apakah ada attribut bukan primary key yang merupakan fungsi dari sebagian primary key (partial dependence ). Dalam normalisasi kedua ( 2 nd NF ) setiap atribut yang tergantung parsial ini harus dipisahkan dengan mengikut sertakan determinannya. Bentuk normal diperoleh bila setiap atribut bukan bagian primary key dari suatu tabel

6 11 sepenuhnya merupakan fungsi (fungsional dependence ) dari primary key tersebut. 3. Normalisasi Ketiga ( 3 rd NF ) Pengujian terhadap 3 rd NF dilakukan dengan cara melihat apakah terdapat atribut bukan key tergantung fungsional terhadap atribut bukan key yang lain ( disebut ketergantungan transitif atau transitive dependence). Dengan cara yang sama, maka setiap ketergantungan transitif dipisahkan. 3 rd NF sudah cukup bagus dalam arti bahwa anomali yang dikandungnya sudah sedemikian minimum ( hampir tidak ada) th GL ( Generation Language ) 4th GL adalah generasi bahasa tingkat empat. Tidak ada konsensus tentang apa itu 4th GL, ditujukan untuk bahasa pemrograman yang sederhana suatu operasi yang membutuhkan banyak baris dalam bahasa generasi tingkat tiga (3th GL), seperti Cobol, biasanya membutuhkan hanya baris dalam 4th GL. Dibandingkan dengan 3th GL yang membutuhkan prosedur, pada 4th GL tidak diperlukan lagi dan pengguna bisa menetukan apa saja yang harus yang dilakukan.

7 12 4th GL diharapkan dapat memudahkan penggunaannya pada tingkat komponen yang lebih tinggi seperti tools generasi ke-4. para pengguna tidak mengharapkan untuk mendefinisikan langkah suatu program untuk melaksanakan suatu tugas, tetapi lebih mendefinisikan parameter untuk tools yang mana untuk menciptakan suatu program aplikasi. 4th GL diyakini dapat mengembangkan produktifitas dalam batasan jenis masalah yang bisa diatasi oleh 4th GL : Presentasi bahasa, seperti Query Language dan Report Generator. Bahasa khusus, seperti spreadsheets dan database language. Aplikasi generator yang dapat mendefinisikan, menyisipkan, memperbaharui, dan membuka kembali data dari suatu basisdata untuk membuat suatu aplikasi. Bahasa tingkat paling tinggi yang biasa digunakan untuk membuat suatu kode aplikasi. SQL dan QBE, seperti yang disebutkan diatas adalah contoh dari 4th GL. Sekarang kita berbicara beberapa contoh dari tipe lain dari 4th GL : A forms generator. Report generator. Graphics generator. Aplikasi generator.

8 Siklus Hidup Aplikasi Database Siklus hidup aplikasi database merupakan tahapan dalam merancang suatu sistem database. Siklus hidup aplikasi database digambarkan seperti bagan berikut ini ( Connolly, 2002, p272 ).

9 14 Database Planning System Definition Requirements Collection And Analysis Conceptual Database design DBMS selection (optional) Application Design Logical Database design Physical databse design implementation Prototyping (optional) Data Conversion and Loading Testing Operational Maintenance Gambar 2.1 Database Life Cycle

10 Database Planning Mengatur atau merencanakan aktivitas-aktivitas dengan mengikuti langkah-langkah dari aplikasi database daan diterapkan se-efektif dan seefisien mungkin. Ada tiga masalah pokok yang harus diperhatikan dalam merumuskan strategi sistem informasi (Connolly, 2002, p273) mengidentifikasikan rencana dan tujuan perusahaan dengan menetukan sistem informasi yang diperlukan. Mengevaluasi sistem informasi yang ada untuk mellihat kelebihan dan kekurangannya. Penilaian mengenai peluang IT yang mungkin dapat menghasilkan keuntungan yang kompetitif System Definition Mendeskripsikan ruang lingkup dari aplikasi database yang akan dibuat termasuk user dan tempat aplikasi database diterapkan (Connolly, 2002, p274). Sebelum mencoba untuk merancang suatu aplikasi database, sangatlah penting untuk kita mengidentifikasikan batasan-batasan sistem yang ada dan bagaimana sistem tersebut berintraksi dengan bagian sistem informasi yang lain dalam perusahaan tersebut. Penting juga untuk mengikutsertakan didalam batasan-batasan sistem yang kita buat tidak hanya untuk aplikasi dan pemakai saat ini saja tetapi bisa digunakan di masa yang akan datang.

11 Requirement Collection and Analysis Proses mengumpulkan dan menganalisa kebutuhan-kebutuhan user. Langkah ini melibatkan pengumpulan dan analisa dari informasi tentang bagian dari perusahaan yang akan dibuat sebuah basis data. Ada banyak teknik untuk memperoleh informasi, dan disebut dengan fact-finding techiques. Informasi yang dikumpulkan mencakup : Deskripsi tentang data yang digunakan. Keterangan secara lengkap bagaimana data tersebut digunakan. Kebutuhan tambahan lainnya utnuk aplikasi data yang baru. Informasi ini kemudian akan dianalisa untuk mengidentifikasikan kebutuhan yang tercakup dalam aplikasi database yang baru. Kebutuhan ini diuraikan dalam dokumen secara bersama dikenal sebagai spesifikasi kebutuhan untuk aplikasi database yang baru. Analisa dan koleksi kebutuhan adalah suatu langkah persiapan untuk merancang suatu basis data. Jumlah data yang kumpukan tergantung pada sifat alami dari masalah dan kebijakan perusahaan. Mengidentifikasi kemampuan yang diperlukan untuk suatu aplikasi database adalah suatu aktifitas yang penting, karena sistem dengan kemampuan yang tidak sempurna atau tidak cukup akan mengganggu user, yang memungkinkan sistem tersebut tidak digunakan lagi atau ditolak. Bagaimanapun, kemampuan sistem yang berlebihan dapat juga menjadi masalah, misalnya suatu sistem yang terlalu

12 17 rumit dapat membuat sukar untuk penerapan, pemeliharaan, penggunaan atau belajar menggunakan sistem tersebut Database Design Proses dalam membuat suatu desain untuk database yang didukung operasi sistem yang ada di perusahaan tersebut.(connolly, 2002, p279). Dalam bagian ini terdapat tiga tahap dalam merancang suatu data base yaitu Conceptual desin, logical design, Physical design. Tahap- tahap ini akan dijelaskan di sub bab berikutnya Prototyping Membangun suatu model kerja dari aplikasi database. Tujuan utama mengembangkan suatu prototipe aplikasi database adalah mengizinkan user untuk menggunakan prototype guna mengidentifikasikan corak sistem apakah bekerja dengan baik dan jika mungkin meningkatkan corak baru kepada aplikasi database. Dengan cara ini kita dapat memperjelas kebutuhan pemakai dan pengembang sistem dalam mengevaluasi kelayakan design sistem tertentu. Prototipe perlu mempunyai keuntungan yang utama yang secara relatif cepat dan murah untuk dibangun. Ada dua strategi yang digunakan saat ini yaitu requirement prototyping dan evolutionary protoptyping. Requirement prototyping digunakan untuk menentukan kebutuhan suatu aplikasi database yang diusulkan dan ketika kebutuhan terhadap suatu aplikasi database tidak lengkap, maka prototype

13 18 tersebut tidak digunakan lagi. Evolutionary prototyping digunakan untuk tujuan yang sama, perbedaan yang penting adalah bahwa prototype tidak dibuang tetapi dengan pengembangan lebih lanjut, prototype tersebut bekerja sama dengan aplikasi database Implementation Impelemntasi merupakan realisasi secara fisik dari database dan desain aplikasi (Connolly, 2002, p292). Pada tahap penyelesaian desain ( dimana dapat melibatkan pembuatan prototype atau tidak ), kini kita dapat menerapkan basis data dan program aplikasi yang telah kita buat. Implementasi basis data menggunakan DDL yang kita pilih dalam melakukan pemilihan DBMS atau dengan menggunakan Graphical User Interface (GUI), yang menyediakan fungsional yang sama dengan pernyataan DDL yang low level. Pernyataan DDL digunakan untuk menciptakan struktur basis data dan mengosongkan file yang terdapat dalam basis data tersebut. Program aplikasi diterapkan dengan menggunakan bahasa generasi ke-4 ataua ke-3 yang lebih disukai. Bagian dari program aplikasi ini adalah transaksi basis data, yang diterapkan dengan menggunakan DML. Transaksi basis data juga dapat dibuat dalam bahasa pemrograman seperti Visual Basic, Delphi, C, C++, Java, Cobol, Fortran, Ada, atau Pascal. Kita juga menerapkan komponen lain dari desain aplikasi seperti layar menu, format masukan data, dan laporan.

14 19 Pengendalian keamanan dan intergritas untuk aplikasi juga telah diterapkan. Sebagian dari kendali ini telah diterapkan dengan menggunakan DDL, tetapi yang lain mungkin perlu untuk digambarkan di luar dari DDL, sebagai contoh penggunaan yang disediakan DBMS atau kendali sistem opereasi Data Conversion and Loading Pemindahan data yang ada dalam basis data yang baru dan mengubah aplikasi yang sedang berjalan agar dapat digunakan dalam basis data yang baru (Connolly, 2002, p293) langkah ini diperlukan hanya ketika suatu sistem basis data baru sedang menggantikan suatu sistem basis data yang lama. Sekarang ini, telah menjadi umum suatu DBMS untuk mempunyai suatu kegunaan yang dapat mengisi file yang ada kedalam basis data yang baru. Kegunaan yang ada umumnya memerlukan spesifikasi sumber file dan target basis data dan kemudian secara otomatis mengkonversi data itu kepada format yang diperlukan basis data yang baru. Kapan saja konversi dan pembuatan diperlukan proses harus dengan baik direncanakan agar basis data tersebut dapat sesuai dengan kebutuhan yang ada Testing Testing adalah sautu proses melaksanakan program aplikasi dengan tujuan menemukan kesalahan (Connolly, 2002 p293). Sebelum diterapkan dalam suatu sistem, basis data harus dilakukan testing terlebih dahulu. Hal ini dicapai dengan penggunaan secara hati-hati untuk merencanakan suatu

15 20 test dan data yang realitis sedemikian sehingga keseluruhan proses pengujian sesuai dengan metode dan dillaksanakan sesuai aturan yang ada Operastional Maintenance Suatu proses untuk memonitor dan merawat sistem setelah instalasi. Dalam langkah- langkah yang sebelumnya, aplikasi basis data telah secra penuh diterapkan dan diuji. Sistem sekarang pindah kesuatu langkah pemeliharaan, yang melibatkan aktifitas yang berikut (Connolly, 2002, p293) : Monitoring performance dari sistem. Jika performance jatuh dibawah suatu tingkatan yang bisa diterima, penyetelan atau reorganisai basis data mungkin diperlukan. Maintaning dan meningkatkan mutu aplikasi basis data ( ketika diperlukan ). Kebutuhan baru disatukan ke dalam aplikasi data dengan mengikuti langkah-langkah sebelumnya yang terdapat dalam database life cycle. Ketika aplikasi basis data sedang beroperasi, perlu dilakukan monitoring secara dekat untuk memastikan bahwa performance dalam tingkatan yang bisa diterima. Suatu DBMS secara normal menyediakan berbagai kegunaan untuk membantu administrasi basis data yang mencakup kegunaan untuk mengisi data kedalam suatu basis data dan memonitor sistem tersebut. Kegunaan yang mengizinkan sistem melakukan monitoring secara berdampingan atau berhadapan informasi sebagai

16 21 contoh, pemakaian basis data mengunci efisiensi dan query strategi pelaksanaan. Database Administrator (DBA) dapat menggunakan informasi ini untuk menyetel sistem dan untuk memberi performance yang lebih baik, sebagai contoh, dengan menciptakan index tambahan untuk mempercepat query, dengan mengubah struktur basis data, atau dengan melakukan kombinasi terhadap tabel yang ada. Monitoring process akan terus berlanjut pada sepanjang hidup suatu aplikasi basis data tersebut dan pada waktu tertentu boleh melakukan reorganisai basis data untuk mencukupi kebutuhan dari sistem. Perubahan ini menyediakan informasi pada evolusi sistem dan sumber daya yang ada pada masa yang akan datang mungkin diperlukan. Hal ini memungkinkan DBA untuk terlibat dalam perencanaan kapasitas dan untuk memberi tahu staff senior siaga untuk melakukan penyesuaian rencana. Jika DBMS kekurangan kegunaan tertentu, DBA dapat mengembangkan kegunaan yang diperlukan atau membeli tools tambahan jika tersedia.

17 Design Conseptual, Logical dan Physical Database 1. Conceptual database design Langkah awal dalam conceptual database adalah dengan membuat model data secara konseptual dari perusahaan yang bersangkutan. Data tersebut merupakan informasi-informasi mengenai perusahaan. Dalam menentukan model data secara konseptual data yang digunakan tidak termasuk dalam sasaran DBMS, program aplikasi, bahasa pemrograman, dan masalah dalam pembuatan basis data. Dalam conceptual database design data yang ada dikembangkan dengan representasi secara konseptual yang mencakup mengidentifikasi entity, relasionship dan atribut yang sangat penting dalam perancangan basis data tersebut. 2. Logical database design Dalam logical database design, model data yang telah diperoleh dalam consceptual database design diubah dalam bentuk logical model dimana data yang ada dipengaruhi oleh model data yang menjadi tujuan basis data (database). Hal ini dilakukan untuk menerjemahkann representasi konseptual ke dalam bentuk struktur logic dalam database. Logical data model merupakan sumber informasi dalam merancang physical database. Logical database design memberikan sarana yang membantu para perancang dalam merancang physical database.

18 23 3. Physical database design Physical database design dilakukan untuk memutuskan struktur logik secara fisik diimplementasikan kedalam tujuan Database Management System (DBMS), para perancang juga harus membuat keputusan mengenai bagaimana basis data (database) tersebut dapat diimplementasikan / diterapkan dalam perusahaan. Oleh karena itu, physical database design harus disesuaikan dengan DBMS yang spesifik. Terdapat hubungan antara physical daatabase design untuk meningkatkan kinerja dari basis data tersebut dapat mempengaruhi logical data model. 2.2 Teori-Teori Lain

19 Pengertian Security dan Integrity Kata security dan integrity sering didengar dan dimengerti secara serupa didalam konteks database, tetapi sebenarnya keduanya mempunyai konsep yang berbeda. Security lebih mengacu pada proteksi data terhadap otorisasi yang tidak dinginkan. Sedangkan integrity mengacu pada keakuratan dan validasi data ( Date, 1990, p429 ). Jadi dengan kata lain yang dimaksud dengan security dalam database yaitu memastikan bahwa para pemakai diijinkan untuk melakukan hal-hal yang mereka sedang dilakukan. Sedangkan integrity itu sendiri adalah memastikan bahwa hal-hal yang sedang diproses dilakukan dengan benar. Tetapi ada beberapa persamaan akan keduanya, yaitu: Dalam kasus ini sistem perlu memberi batasan tertentu dimana pemakai tidak boleh melanggarnya, di mana batasan untuk keduanya haruslah spesifik ( khususnya untuk DBA) dalam bahasa pemrograman yang digunakan, dan harus dipelihara dalam suatu sistem yang dapat berupa catalog atau kamus. Untuk keduanya DBMS harus memonitor interaksi pemakai dalam beberapa cara untuk memastikan bahwa batasan benar berfungsi Keamanan: pertimbangan umum diantaranya: Ada banyak aspek untuk masalah keamanan ( Date, 1990, p430 ),

20 25 Legal, sosial dan aspek etis ( sebagai contoh, ada user yang melakukan transaksi, katakan untuk suatu kredit pelanggan, apakah user mempunyai akses legal untuk informasi yang diminta? ) Kendali fisik ( sebagai contoh, perlukah ruang terminal atau komputer dikunci atau harus menggunakan cara lain? ) Pertanyaan kebijakan( sebagai contoh, bagaimana cara perusahaan memiliki suatu sistem yang dapat memutuskan siapa yang diijinkan akses ke suatu sistem dan untuk apa? ) Masalah operasi ( sebagai contoh, jika password digunakan, bagaimana merahasiakannya? Seberapa sering mereka merubah password tersebut?) Kontrol hardware ( sebagai contoh, apakah CPU menyediakan feature keamanan, seperti kunci-kunci untuk perlindungan dalam penyimpanan ) Keamanan sistem operasi ( sebagai contoh, apakah sistem operasi dapat mendukung suatu sistem dalam melakukan proses penghapusan dan penyimpanan data? ) Isu yang terfokus pada sistem database sendiri secara spesifik ( sebagai contoh, apakah sistem database mempunyai suatu konsep kepemilikan data? ) Teori Persediaan Penilaian dan pelaporan Pesediaan barang dagang (merchandise inventory) adalah barang-barang yang dimiliki peursahaan untuk dijual kembali. Untuk perusahaan pabrik, termasuk dalam persediaan adalah barang-barang yang akan digunakan untuk

21 26 proses produksi selanjutnya. Persedian dalam perusahaan pabrik terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan dalam proses dan persediaan barang jadi. Persediaan pada umumnya, meliputi jenis barang yang cukup banyak dan merupakan bagian yang cukup berarti dari seluruh aktiva perusahaan.di samping itu, transaksi yang berhubungan dengan persediaan merupakan aktifitas yang paling sering terjadi (Soemarso S.R, 1992, p411). Persediaan barang dagang pada umumnya dinilai pada harga perolehannya. Dalam hal-hal tertentu persediaan dapat dinilai pada harga terendah antara harga perolehan dan harga pasar atau nilai yang diharapkan dapat direalisasikan. Cara penilaian dan metode penerapan harga pokok harus diungkapkan dalam laporan keuangan Pesediaan dalam Laporan Keuangan Dalam laporan keuangan, persediaan barang dagang disajikan baik dineraca maupun perhitungan rugi laba. Persediaan barang dagang yang tercantum dineraca mencerminkan nilai barang dagang yang ada pada tanggal neraca, yang biasanya juga merupakan akhir dari suatu periode akuntansi. Diperhitungkan rugi laba, persediaan barang dagang muncul dalam harga pokok penjualan (Soemarso S.R, 1992, p412)..

22 Metode FIFO ( First In First Out ) Metode penetapan harga pokok persediaan dimana bahwa barang-barang yang terdahulu di beli akan merupakan barang yang dijual pertama kali. Dalam metode ini persediaan akhir dinilai dengan harga pokok pembelian yang paling akhir (Soemarso S.R, 1992, p416) Metode Identifikasi Khusus ( specific identification ) Dalam metode ini, harga pokok yang dibebankan barang-barang yang dijual dan yang masih ada dalam persedian didasarkan atas harga pokok yang dikeluarkan khusus untuk barang barang yang bersangkutan. Metode ini, dalam praktek, hanya cocok untuk barang barang yang jumlahnya tidak banyak dan nilai per satuaannya tinggi, seperti misalnya mobil bekas dan lukisan Metode eceran (retail metohd) Penetapan harga pokok persediaan secara taksiran yang didasarkan atas hubungan, yang terdapat dalam tahun berjalan, antara harga pokok dengan harga jual Metode laba bruto atau laba kotor Metode penetapan harga pokok persediaan secara taksiran yang didasarkan atas hubungan, yang terdapat pada periode yang lalu, antara

23 28 harga pokok dengan harga jual. Metode ini pada dasarnya menggunakan konsep yang sama dengan metode eceran, yaitu konsep hubungan antara harga pokok dan penjualan. Perbedaannya dengan metode eceran terletak dalam cara penentuan prosentase. Kalau dalam metode eceran prosentase harga pokok terhadap harga jual didasarkan atas harga pokok dan harga jual aktual selama suatu periode, dalam metode laba bruto prosentase laba bruto terhadap penjualan didasarkan laporan keuangan tahun lalu perbedaan lainnya adalah kalau metode eceran menggunakan prosentase harga pokok terhadap harga jual, metode laba bruto menggunakan prosentase laba bruto tehadap penjualan Metode LIFO (Last In Fisrt Out) Metode penetapan harga pokok persediaan dimana dianggap bahwa baranag-barang yang paling akhir dibeli akan merupakan barang yang dijual pertama kali. Dalam metode ini, persediaan akhir akan dinilai dengan harga pokok pembelian yang terdahulu Metode rata-rata Metode penetapan harga pokok persediaan dimana dianggap bahwa harga pokok rata-rata dari barang yang tersedia dijual akan digunakan untuk menilai harga pokok barang yang dijual dan yang terdapat dalam persediaan.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dari 13 sungai yang membelah kota Jakarta, terdapat ratusan industri yang harus selalu dilakukan pengambilan contoh secara berkala. Apabila terdapat industri yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001, p2), sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Basis Data A database is a collection of data stored in a standarized format, designed to be shared by multiple users. (Post, 2005, p2), yang dapat diartikan, Basis

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA. Pendahuluan. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom.,M.Kom

SISTEM BASIS DATA. Pendahuluan. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom.,M.Kom SISTEM BASIS DATA Pendahuluan Gentisya Tri Mardiani, S.Kom.,M.Kom Sistem Basis Data Sistem Basis Data merupakan suatu sistem yang terdiri dari kumpulan file yang saling berhubungan dan memungkinkan dilakukan

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA. Pendahuluan. Gentisya Tri Mardiani, M.Kom

SISTEM BASIS DATA. Pendahuluan. Gentisya Tri Mardiani, M.Kom SISTEM BASIS DATA Pendahuluan Gentisya Tri Mardiani, M.Kom Sistem Basis Data Sistem Basis Data merupakan suatu sistem yang terdiri dari kumpulan file yang saling berhubungan dan memungkinkan dilakukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. beberapa pakar. Definisi tersebut antara lain yaitu : dari beberapa file dokumen yang terhubung secara logis.

BAB 2 LANDASAN TEORI. beberapa pakar. Definisi tersebut antara lain yaitu : dari beberapa file dokumen yang terhubung secara logis. 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Data Ada beberapa macam definisi tentang basis data yang disampaikan oleh beberapa pakar. Definisi tersebut antara lain yaitu : Menurut O Brien (2002, p.166)

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Alif Finandhita, S.Kom

PENDAHULUAN. Alif Finandhita, S.Kom PENDAHULUAN Alif Finandhita, S.Kom Basis data : Adalah sekumpulan data persistence yang saling terkait, menggambarkan suatu organisasi(enterprise). Sistem Basis data (DBS): Suatu sistem yang mengelola

Lebih terperinci

PROSES PERANCANGAN BASIS DATA

PROSES PERANCANGAN BASIS DATA PROSES PERANCANGAN BASIS DATA Seperti telah disebutkan sebelumnya, sebuah sistem basis data merupakan komponen dasar sistem informasi organisasi yang besar. Oleh karena itu siklus hidup aplikasi basis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data Teori-teori ini diperlukan untuk mendukung penulisan laporan tugas akhir yang dibuat sebagai landasan dan acuan melakukan perancangan pada basis data. 2.1.1 Data

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Alif Finandhita, S.Kom

PENDAHULUAN. Alif Finandhita, S.Kom PENDAHULUAN SISTEM BASIS DATA Suatu sistem penyusunan dan pengelolaan recordrecord dengan menggunakan komputer, dengan tujuan untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional lengkap sebuah

Lebih terperinci

PERANCANGAN BASIS DATA RESERVASI, PERSEDIAAN, DAN PEMBELIAN PERLENGKAPAN KAMAR PADA HOTEL KING STONE.

PERANCANGAN BASIS DATA RESERVASI, PERSEDIAAN, DAN PEMBELIAN PERLENGKAPAN KAMAR PADA HOTEL KING STONE. BAB 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sektor pariwisata mengalami kemajuan yang pesat dan mempunyai prospek masa depan yang cerah. Hal tersebut tidak lepas dengan adanya perkembangan teknologi yang dapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Sistem Basis Data 2.1.1 Pengertian Sistem Basis Data Sebelum kita masuk ke pengertian sistem basis data, kita harus mengerti dulu apa yang dimaksud dengan data. Menurut

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA (PENDAHULUAN) Alif Finandhita,S.Kom, M.T.

SISTEM BASIS DATA (PENDAHULUAN) Alif Finandhita,S.Kom, M.T. SISTEM BASIS DATA (PENDAHULUAN) Alif Finandhita,S.Kom, M.T. alif.finandhita@email.unikom.ac.id Definisi Sistem Basis Data SISTEM BASIS DATA Suatu sistem penyusunan dan pengelolaan record-record dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Terminologi Definisi Sistem Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan, McLeod (1996,p13). Dan kebanyakkan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2003/2004

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2003/2004 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2003/2004 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PERSEDIAAN PADA PT. TRI COMINDO BINTANG Abstrak

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. designed to be shared by multiple users. (Post, 2005, p2), yang dapat diartikan,

BAB 2 LANDASAN TEORI. designed to be shared by multiple users. (Post, 2005, p2), yang dapat diartikan, BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Basis Data A database is a collection of data stored in a standarized format, designed to be shared by multiple users. (Post, 2005, p2), yang dapat diartikan, Basis data

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2003/2004 ANALISIS DAN PERANCANGAN BASIS DATA PADA SISTEM INFORMASI PEMBELIAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Basis Data 2.1.1 Pengertian Sistem Basis Data Sistem basis data adalah merupakan suatu kumpulan data-data yang berhubungan secara logis, dan deskripsi dari data-data

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi pada era globalisasi sekarang ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi pada era globalisasi sekarang ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi pada era globalisasi sekarang ini berkembang semakin cepat. Gabungan dari teknologi dan informasi dapat menghasilkan suatu sistem yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini, sistem informasi telah berkembang dengan sangat pesat. Hal ini disebabkan karena kemajuan teknologi yang semakin canggih yang memudahkan

Lebih terperinci

PROSES PERANCANGAN DATABASE

PROSES PERANCANGAN DATABASE PROSES PERANCANGAN DATABASE PENDAHULUAN Sistem informasi berbasiskan komputer terdiri dari komponen-komponen berikut ini : Database Database software Aplikasi software Hardware komputer termasuk media

Lebih terperinci

Obyektif : Mahasiswa dapat mengerti dan memahami konsep perancangan basis data Mahasiswa dapat merancang basis data sesuai dengan fase-fasenya

Obyektif : Mahasiswa dapat mengerti dan memahami konsep perancangan basis data Mahasiswa dapat merancang basis data sesuai dengan fase-fasenya PROSES PERANCANGAN DATABASE Obyektif : Mahasiswa dapat mengerti dan memahami konsep perancangan basis data Mahasiswa dapat merancang basis data sesuai dengan fase-fasenya PROSES PERANCANGAN DATABASE Tujuan

Lebih terperinci

Perancangan Database

Perancangan Database Perancangan Database Database System Development Live cycle ( SDLC) Database System Development Live cycle (SDLC) merupakan komponen yang penting dalam sistem database karena aplikasi dari database life

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Data Menurut Turban (2003, p2), data ialah fakta yang belum diolah atau gambaran dari transaksi yang ditangkap, direkam, disimpan dan diklasifikasikan.

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TANGERANG

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS 4. Perancangan database secara logik (data model mapping) a. Pemetaan (Transformasi data) Transformasi yang tidak tergantung pada sistem, pada tahap ini

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA 1. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

SISTEM BASIS DATA 1. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. SISTEM BASIS DATA 1 WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 2 SBD 1 Lingkungan Basis Data Arsitektur Basis Data. Data Independence. Konsep DBMS, Komponen DBMS, Fungsi DBMS dan Bahasa yang digunakan didalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan perkembangan zaman, semakin banyak pekerjaan yang dapat dikerjakan oleh teknologi informasi. Dengan fenomena ini, perusahaan mulai menyadari bahwa teknologi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 Basis Data 2.1.1.1 Definisi Basis Data Menurut Connolly-Begg (2002, p14), basis data adalah suatu kumpulan yang dapat digunakan bersama dari data yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Data dan Basis Data Data adalah fakta fakta atau observasi yang mentah, biasanya mengenai kejadian atau transaksi bisnis (James A. O Brien, 2003, p13), sedangkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. kumpulan dari data yang saling terkait secara logis dan merupakan

BAB 2 LANDASAN TEORI. kumpulan dari data yang saling terkait secara logis dan merupakan 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Khusus 2.1.1. Database Menurut Connolly and Begg (2010, p65), database adalah suatu kumpulan dari data yang saling terkait secara logis dan merupakan deskripsi dari data,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Data dan Basis Data Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004, p715), data adalah fakta-fakta yang belum diolah atau fakta mentah mengenai orang, tempat, kejadian,

Lebih terperinci

Database dan DBMS DBMS adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses basis data dengan

Database dan DBMS DBMS adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses basis data dengan Database dan DBMS Database adalah : suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktifitas untuk memperoleh informasi. semua data yang disimpan pada sumberdaya berbasis

Lebih terperinci

BAB II. 2.1 Model Data High Level Data Model (Conceptual Data Model)

BAB II. 2.1 Model Data High Level Data Model (Conceptual Data Model) BAB II PENGEMBANGAN SISTEM BASIS DATA Bab ini akan membahas lebih lanjut mengenai arsitektur sistem basis data dan pengembangan sistem basis data. Sistem basis data tidak berdiri sendiri, tetapi selalu

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASISDATA PERSEDIAAN DAN PENJUALAN

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASISDATA PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAN BARANG PADA PT.

Lebih terperinci

Sistem Basis Data. Ir. H. Wawan Wardiana, M.T.

Sistem Basis Data. Ir. H. Wawan Wardiana, M.T. Sistem Basis Data Ir. H. Wawan Wardiana, M.T. Database Materi : Pendahuluan, Konsep dan Terminologi Model Entity Relationship Model Relational Batasan Integritas Perancangan Basisdata : Normalisasi Reff:

Lebih terperinci

Lessons. 1. Definisi Basis Data. 2. Sistem Basis Data. 3. Komponen Sistem Basis Data. 4. Abstraksi Data. 5. Bahasa Basis Data

Lessons. 1. Definisi Basis Data. 2. Sistem Basis Data. 3. Komponen Sistem Basis Data. 4. Abstraksi Data. 5. Bahasa Basis Data Basis Data 1 Referensi Raghu Ramakrisnan, Gherke, Database Management System, 3rd Edition, McGraw-Hill, 2001. Ramez Elmasri, Sam Navathe, Fundamentals of Database Systems, 4rd Edition, Addison Wesley Publishing

Lebih terperinci

KONSEP DASAR DATA BASE. Pertemuan 1

KONSEP DASAR DATA BASE. Pertemuan 1 KONSEP DASAR DATA BASE Pertemuan 1 KONSEP DASAR Database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan simpan secara terintegrasi

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS 4. Perancangan database secara logik (data model mapping) a. Pemetaan (Transformasi data) Transformasi yang tidak tergantung pada sistem, pada tahap ini

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan panduan untuk menemukan solusi pemecahan masalah yang sedang dihadapi. Pada bab ini akan dikemukakan landasan teori yang terkait dengan permasalahan untuk

Lebih terperinci

DUKUNGAN DATABASE DALAM PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI

DUKUNGAN DATABASE DALAM PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI C H A P T E R 6 DUKUNGAN DATABASE DALAM PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI Arif Basofi PENS 2015 Objectives Tujuan: 1. Memahami pentingnya database dalam pembangunan sistem informasi 2. Mengenal sistem pengorganisasian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era informasi yang telah mengelilingi kehidupan kita, semakin meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era informasi yang telah mengelilingi kehidupan kita, semakin meningkatkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era informasi yang telah mengelilingi kehidupan kita, semakin meningkatkan persaingan dalam berbagai aspek. Sehingga diharapkan setiap individu memiliki kompetensi

Lebih terperinci

Basis Data 1 Sistem Basis Data

Basis Data 1 Sistem Basis Data Basis Data 1 Sistem Basis Data Arif Basofi, S.Kom Information Technology, PENS - ITS References: 1. Raghu Ramakrisnan, Gherke, Database Management System, 3rd Edition, McGraw-Hill, 2001. 2. Ramez Elmasri,

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS 4. Perancangan database secara logik (data model mapping) a. Pemetaan (Transformasi data) b.penyesuaian skema ke DBMS 5. Perancangan database secara fisik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada Era Global sekarang ini, sistem basis data sudah menjadi satu hal yang paling penting dan menjadi sorotan utama di dunia. Banyak sekali hal yang terpengaruh oleh

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. utama yaitu komponen, ketergantungan dan tujuan. Artinya, setiap sistem akan selalu

BAB 2 LANDASAN TEORI. utama yaitu komponen, ketergantungan dan tujuan. Artinya, setiap sistem akan selalu 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem, data dan informasi 2.1.1 Sistem Menurut Fathansyah (2004, p2), kata sistem selalu berkonotasi pada 3 hal utama yaitu komponen, ketergantungan dan tujuan. Artinya, setiap

Lebih terperinci

DATABASE LINGKUNGAN DATABASE

DATABASE LINGKUNGAN DATABASE 1 LINGKUNGAN DATABASE 2 Tingkatan Arsitektur Database Ada 3 tingkat dalam arsitektur basis data yang bertujuan membedakan cara pandang pemakai terhadap basis data dan cara pembuatan basis data secara fisik.

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM DATABASE adalah kepentingan proses pengambilan keputusan.

KONSEP DASAR SISTEM DATABASE adalah kepentingan proses pengambilan keputusan. KONSEP DASAR Database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan simpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu

Lebih terperinci

-DATABASE (BASIS DATA)- Nama : Novriansyah Kelas : 2.DB.10 NPM : Dosen : Leli Safitri

-DATABASE (BASIS DATA)- Nama : Novriansyah Kelas : 2.DB.10 NPM : Dosen : Leli Safitri -DATABASE (BASIS DATA)- Nama : Novriansyah Kelas : 2.DB.10 NPM : 33109332 Dosen : Leli Safitri PROGRAM DIPLOMA MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA

Lebih terperinci

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal BAB III 3. LANDASAN TEORI 3.1. Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem informasi dapat dikatakan seperti suatu sistem yang terdapat pada suatu organisasi yang merupakan kumpulan dari individu, teknologi,

Lebih terperinci

Definisi Basis Data (1)

Definisi Basis Data (1) Chapter 1 Definisi Basis Data (1) BASIS + DATA Representasi dari fakta dunia yang mewakili suatu obyek yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Markas / tempat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Menurut Turban, & Rainer (2009, p. 6), data adalah fakta mentah atau deskripsi dasar dari benda, peristiwa, aktivitas dan transaksi yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut R. Kelly Rainer (2011:10), dalam bukunya Introduction to Information Systems menyatakan bahwa Sistem Informasi adalah untuk

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. SURYA TOTO INDONESIA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. SURYA TOTO INDONESIA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. SURYA TOTO INDONESIA

Lebih terperinci

PROSES PERANCANGAN DATABASE

PROSES PERANCANGAN DATABASE PROSES PERANCANGAN DATABASE PENDAHULUAN Sistem informasi berbasiskan komputer terdiri dari komponen-komponen berikut ini : Database Database software Aplikasi software Hardware komputer termasuk media

Lebih terperinci

PERANCANGAN BASIS DATA

PERANCANGAN BASIS DATA BAB IV PERANCANGAN BASIS DATA Database atau basis data adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam komputer dan dapat dimanipulasi (diolah) menggunakan perangkat lunak (program aplikasi)

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM DATABASE adalah kepentingan proses pengambilan keputusan.

KONSEP DASAR SISTEM DATABASE adalah kepentingan proses pengambilan keputusan. KONSEP DASAR Database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan simpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu

Lebih terperinci

Materi 2 PERANCANGAN BASIS DATA (PBD) 3 SKS Semester 5 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya

Materi 2 PERANCANGAN BASIS DATA (PBD) 3 SKS Semester 5 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya Materi 2 PERANCANGAN BASIS DATA (PBD) 3 SKS Semester 5 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya nizar.radliya@yahoo.com Nama Mahasiswa NIM Kelas Kompetensi Dasar Memahami sistem basis data dan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PERDAGANGAN PADA PT SUNICODATA COMININDO Linlinfie Juliaty

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Menurut Rosenblatt (2014:6) Sistem adalah seperangkat komponen terkait yang menghasilkan hasil tertentu. Contohnya adalah Sistem khusus untuk lalu lintas

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Basis Data pada PT. Siemens Indonesia Departemen Sales, Service dan Commercial

Analisis dan Perancangan Sistem Basis Data pada PT. Siemens Indonesia Departemen Sales, Service dan Commercial UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Infromatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2005 / 2006 Analisis dan Perancangan Sistem Basis Data pada PT. Siemens Indonesia Departemen Sales, Service

Lebih terperinci

MERANCANG WEB DATA BASE UNTUK CONTENT SERVER

MERANCANG WEB DATA BASE UNTUK CONTENT SERVER Oleh Ariya Kusuma, A.Md. MERANCANG WEB DATA BASE UNTUK CONTENT SERVER SKEMA SERVER WEB DATABASE Web yaitu suatu sistem di internet yang memungkinkan siapapun agar bisa menyediakan informasi. Web server

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS 4. Perancangan database secara logik (data model mapping) a. Pemetaan (Transformasi data) b.penyesuaian skema ke DBMS 5. Perancangan database secara fisik

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. dibahas meliputi permasalahan-permasalahan atau prosedur-prosedur yang

BAB III LANDASAN TEORI. dibahas meliputi permasalahan-permasalahan atau prosedur-prosedur yang BAB III LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan landasan teori yang digunakan untuk mendukung penyusunan laporan kerja praktek ini. Landasan teori yang akan dibahas meliputi permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PERSEDIAAN, PRODUKSI, DAN

Lebih terperinci

BAB II SISTEM BASIS DATA

BAB II SISTEM BASIS DATA SISTEM BASIS DATA BAB II SISTEM BASIS DATA Tujuan Mengerti yang dimaksud dengan Sistem Basis Data dan komponen-komponennya Mengetahui abstraksi data yang menunjukkan bagaimana para pemakai melihat data

Lebih terperinci

Dosen : Nuraini Purwandari

Dosen : Nuraini Purwandari Pertemuan ke-3 SISTEM BASIS DATA 1 LINGKUNGAN DATABASE Dosen : Nuraini Purwandari PEMBAHASAN ARSITEKTUR DATABASE JENIS DATA INDEPENDENCE PENGERTIAN DBMS BAHASA DALAM DBMS FUNGSI & KOMPONEN DBMS ARSITEKTUR

Lebih terperinci

Konsep Sistem Informasi B

Konsep Sistem Informasi B PENGANTAR BASIS DATA A. Perbedaan Sistem File Tradisional dengan Sistem File Basis Data dan Keterbatasannya Pendekatan tradisional, berorientasi pada program aplikasi dan tiap-tiap aplikasi berdiri sendirisendiri,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum Pada subbab ini akan dijelaskan mengenai berbagai teori umum tentang pengertian Database, Database Lifecycle, Entity Relationship Modeling, Normalisasi, Metodologi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan landasan teori yang digunakan untuk mendukung penyusunan laporan kerja praktek ini. Landasan teori yang akan dibahas meliputi permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengguna dalam menggunakan data-data tersebut serta dapat menghasilkan

BAB 1 PENDAHULUAN. pengguna dalam menggunakan data-data tersebut serta dapat menghasilkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan bidang Sistem Informasi yang pesat membuat pekerjaan manusia semakin ringan dikerjakan dengan bantuan Teknologi Informasi. Sistem Informasi pada saat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. - Informasi mengenai tamu dan perusahaan(pelanggan) dapat diakses oleh sejumlah pengguna yang berpotensi atas penyalahgunaan data.

BAB 1 PENDAHULUAN. - Informasi mengenai tamu dan perusahaan(pelanggan) dapat diakses oleh sejumlah pengguna yang berpotensi atas penyalahgunaan data. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi memiliki data yang menjadi aset agar sebuah bisnis dapat berjalan dengan baik. Aset ini hampir selalu disimpan oleh suatu organisasi. Mengingat lingkungan

Lebih terperinci

PENGANTAR BASIS DATA

PENGANTAR BASIS DATA PENGANTAR BASIS DATA Obyektif : 1. Menjelaskan perbedaan antara file tradisional dan file manajemen basis data 2. Menjelaskan keuntungan dan kerugian apabila menggunakan file manajemen basis data 3. Memahami

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM DATABASE adalah kepentingan proses pengambilan keputusan.

KONSEP DASAR SISTEM DATABASE adalah kepentingan proses pengambilan keputusan. KONSEP DASAR Database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan simpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI Pengertian Basis Data. diperlukan untuk organisasi.

LANDASAN TEORI Pengertian Basis Data. diperlukan untuk organisasi. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar Atau Umum 2.1.1 Teori Sistem Basis Data 2.1.1.1 Pengertian Basis Data Menurut Connolly dan Begg (2005, p15), basis data merupakan sekumpulan data yang saling

Lebih terperinci

Pemrosesan data sebelum adanya basis data Perancangan sistemnya masih didasarkan pada kebutuhan individu pemakai, bukan kebutuhan sejumlah pemakai

Pemrosesan data sebelum adanya basis data Perancangan sistemnya masih didasarkan pada kebutuhan individu pemakai, bukan kebutuhan sejumlah pemakai Basis Data Pemrosesan data sebelum adanya basis data Perancangan sistemnya masih didasarkan pada kebutuhan individu pemakai, bukan kebutuhan sejumlah pemakai Duplikasi data Data yg sama terletak pada

Lebih terperinci

Basis Data. Bab 1. Sistem File dan Basis Data. Sistem Basis Data : Perancangan, Implementasi dan Manajemen

Basis Data. Bab 1. Sistem File dan Basis Data. Sistem Basis Data : Perancangan, Implementasi dan Manajemen Bab 1 Sistem File dan Sistem : Perancangan, Implementasi dan Manajemen Pengenalan Konsep Utama Data dan informasi Data - Fakta belum terolah Informasi - Data telah diproses Manajemen data Basis data Metadata

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori yang berkaitan dengan Database Merupakan kumpulan dari teori-teori yang digunakan dalam perancangan Database. 2.1.1 Data Menurut Hoffer (2005, p5), data adalah penyimpanan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Perbedaaan File Based System dengan Sistem Basis Data

BAB 2 LANDASAN TEORI Perbedaaan File Based System dengan Sistem Basis Data BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar atau Umum 2.1.1 Perbedaaan File Based System dengan Sistem Basis Data Pada saat ini aplikasi basisdata sudah digunakan di kehidupan sehari-hari, seperti pembelian

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Jasa akan selalu melekat pada sumbernya atau pada penjualnya. Dengan

BAB III LANDASAN TEORI. Jasa akan selalu melekat pada sumbernya atau pada penjualnya. Dengan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Jasa Menurut Kotler (1997:83), jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Manajemen Basis Data Data Definition Language (DDL)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Manajemen Basis Data Data Definition Language (DDL) BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori yang Berkaitan dengan Basis Data 2.1.1. Pengertian Basis Data Menurut Connolly dan Begg (2010,p65), basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan secara logis

Lebih terperinci

Konsep Dasar Basis Data

Konsep Dasar Basis Data Konsep Dasar Basis Data Basis Kumpulan Data fakta tentang obyek, orang dan lain-lain yang dinyatakan dengan nilai (angka, simbol dll) Chou : Basis data adalah kumpulan informasi bermanfaat yang diorganisasi

Lebih terperinci

BAB 3 BAHASA BASIS DATA (DATABASE LANGUAGE)

BAB 3 BAHASA BASIS DATA (DATABASE LANGUAGE) 1 BAB 3 BAHASA BASIS DATA (DATABASE LANGUAGE) DBMS merupakan perantara bagi pemakai dengan basis data dalam Disk. Cara berkomunkasi / berinteraksi antara pemakai dengan basis data diatur dalam suatu bahasa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Pengertian Sistem Basis Data (Database) Database adalah komputerisasi sistem penyimpanan data yang bertujuan untuk menyimpan informasi dan menyediakan informasi

Lebih terperinci

DASAR BASIS DATA BASIS_DATA XI-RPL

DASAR BASIS DATA BASIS_DATA XI-RPL DASAR BASIS DATA Pengertian Data dan Informasi Data adalah fakta mengenai objek, orang dan lain-lain yang dinyatakan dengan nilai (angka, deretan karakter, atau simbol). Sedangkan informasi adalah data

Lebih terperinci

DATABASE FILE PENJUALAN FILE PELANGGAN FILE PERSEDIAAN CATATAN 3: PELANGGAN 3 CATATAN 2: PELANGGAN 2 CATATAN 1: PELANGGAN 1 CATATAN 100: PELANGGAN 100

DATABASE FILE PENJUALAN FILE PELANGGAN FILE PERSEDIAAN CATATAN 3: PELANGGAN 3 CATATAN 2: PELANGGAN 2 CATATAN 1: PELANGGAN 1 CATATAN 100: PELANGGAN 100 DATABASE RELASIONAL DIANA RAHMAWATI File : FILE & DATABASE gabungan dari beberapa catatan yang saling berhubungan Jenis File : 1. File utama : konsepnya sama dengan buku besar (dalam SIA manual); bersifat

Lebih terperinci

Komponen Utama Sistem Informasi

Komponen Utama Sistem Informasi Komponen Utama Sistem Informasi Sebuah Sistem informasi berbasiskan komputer melibatkan banyak komponen, antara lain : Basis data, sebagai media penyimpanan data DBMS, sebagai perangkat lunak pembangun

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Abstrak Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASISDATA PEMBELIAN, PERSEDIAAN DAN PENJUALAN PADA

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM DATABASE adalah kepentingan proses pengambilan keputusan.

KONSEP DASAR SISTEM DATABASE adalah kepentingan proses pengambilan keputusan. KONSEP DASAR Database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan simpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan adalah salah satu institusi dalam suatu lembaga pendidikan yang menyediakan berbagai macan sumber daya informasi baik buku, e-book maupun learning content

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA TENAGA KERJA PADA PT. VERA DIANA FOKUS

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA TENAGA KERJA PADA PT. VERA DIANA FOKUS UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2004/2005 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA TENAGA KERJA PADA PT. VERA DIANA FOKUS Abstrak NATHANIEL

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Basis Data 2.1.1 Basis Data Menurut Connolly & Begg (2002, p14), basis data adalah suatu koleksi data yang saling berhubungan secara logikal dan sebuah deskripsi data,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. digantikan dengan sistem yang terkomputerisasi. pengelolaan materi, soal, data pengguna sekolah dan forum diskusi

BAB 1 PENDAHULUAN. digantikan dengan sistem yang terkomputerisasi. pengelolaan materi, soal, data pengguna sekolah dan forum diskusi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini teknologi informasi berkembang dengan sangat pesat. Hampir semua aspek kehidupan saat ini tidak bisa dilepaskan dari peranan teknologi informasi. Hal yang

Lebih terperinci

Pendahuluan. Tujuan MODUL

Pendahuluan. Tujuan MODUL DATABASE Sistem Basis Data Satrio Agung W, Ari Kusyanti dan Mahendra Data Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya, Email : informatika@ub.ac.id Pendahuluan Database, atau Basis Data,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2004/2005 ANALISIS DAN PERANCANGAN BASIS DATA PEMBELIAN DAN PENJUALAN BARANG PADA PT DAVINCI KERAMINDO

Lebih terperinci

MERANCANG WEB DATA BASE UNTUK CONTENT SERVER

MERANCANG WEB DATA BASE UNTUK CONTENT SERVER MODUL XIX DEPAN MERANCANG WEB DATA BASE UNTUK CONTENT SERVER DEPAN MERANCANG WEB DATA BASE UNTUK CONTENT SERVER MENENTUKAN KEBUTUHAN SISTEM PETA KEDUDUKAN KOMPETENSI Dasar Kejuruan Level I ( Kelas X )

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. memiliki arti dan kepentingan dalam lingkungan user (Hoffer, 2005, p5).

BAB 2 LANDASAN TEORI. memiliki arti dan kepentingan dalam lingkungan user (Hoffer, 2005, p5). 7 BAB 2 LANDASAN TEORI Data Data diartikan sebagai representasi objek dan kejadian yang tersimpan yang memiliki arti dan kepentingan dalam lingkungan user (Hoffer, 2005, p5). Data dapat juga diartikan

Lebih terperinci