BAB III SPESIFIKAS TEKNIS. Pasal 1 Penjelasan Umum
|
|
- Veronika Santoso
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III SPESIFIKAS TEKNIS Pasal 1 Penjelasan Umum 1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Pembangunan Drainase Lokasi pekerjaan : a. Lanjutan Pembangunan Drainase Kel. Baliase Kec. Masamba P : 643 M 2. Pekerjaan harus sesuai dengan : a. Uraian dan syarat-syarat umum pekerjaan ini. b. Semua gambar-gambar perencanaan yang telah dibuat oleh konsultan perencana dan telah diketahui oleh Pengelola Teknik Proyek. c. Petunjuk-petunjuk dari Pemimpin Proyek dan unsur-unsur teknik lainnya baik lisan maupun tertulis. d. Syarat-syarat umum untuk pelaksanaan pemborongan pekerjaan umum di Indonesia (A.V. 1941). e. Syarat-syarat perburuhan f. Standar bahan/material dan peralatan 1) Semua bahan/material maupun peralatan yag dipasang secara permanen harus baru dan sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, jika menggunakan di luar yang ditentukan dalam spesifikasi harus dibuat amandemen. 2) Jika tidak disebutkan dalam spesifikasi penggunaan bahan/material maupun peralatan yang dipergunakan dalam pelaksanaan konstruksi maka dapat dipergunakan daftar standar yang dikeluarkan oleh organisasi resmi sebagai berikut : a) PKKI : Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia b) PBI : Peraturan Beton Indonesia c) SII : Standar Industri Indonesia d) HGPS : Hydraulic Gate and Penstock Association Japan e) JRA : Japan Road Association
2 f) SSPC : Steel Structures Painting Council g) ASBR : (Water and Power Resources Service, United States Departement of the Interior (Formerly United States Bureau of Reclamation). h) AWS : American Welding Society i) ASTM : American Society for Testing and Materials j) AISA : American Iron and Steel Institute k) ACI : American Conrete Institute l) JCEA : Japan Civil Engineer Association m) AASHTO : American Association of State Highways and Transportaion Officials n) JIS : Japanese Industrian Standard g. Risalah Berita Acara Penjelasan Pekerjaan 3. Pekerjaan Persiapan a. Dalam waktu 7 hari setelah menerima surat perintah, kontraktor harus mengirimkan Rencana Pelaksanaan Kerja, Metode Pelaksanaan dan Laporan Kegiatan secara rinci yang sesuai rencana kerja global yang telah diajukan dalam pelelangan. Rincian tersebut harus mencantumkan Program Pelaksanaan : - Mobilisasi/Demobilisasi - Survey dan Testing Lapangan - Daftar Bahan dan Peralatan Khusus - Kemungkinan Kelambatan Pekerjaan b. Rencana pelaksanaan kerja disusun dalam bentuk bagan (Bar Chart dan/atau S-Curve). c. Mobilisasi/demobilisasi tenaga kerja dan peralatan serta pengadaan bahan material. d. Pelaksana lapangan yang cakap/terampil sesuai bidang disiplin ilmunya. e. Bangsal kerja, kantor lapangan sementara dan direksi keet, dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Ukuran bangunan 4 x 8 m, tinggi langit-langit 2,50 m.
3 2) Tiang dari kayu kelas II (Kalapi ) ukuran 10/10 cm. 3) Rangka dan atap dan dinding kayu dari kayu kelas II ( Kalapi ) ukuran 5/10 dan 5/7 cm. 4) Dinding terbuat dari papan yang dilengkapi pintu tripleks dan jendela yang cukup untuk penerangan jendela udara. 5) Atap seng gelombang BJLS 0,20 / BWG 34. 6) Ruang Direksi Dilengkapi kursi meja ½ biro, meja tamu, papan tempel ukuran 122 x 244 cm, White board ukuran 122 x 122 cm, gambar pelaksanaan dan bester serta jadwal pelaksanaan pekerjaan, perlengkapan P3K/obat-obatan. 7) Contoh material yang akan digunakan/diuji. f. Papan Nama Proyek g. Dokumen kontrak 1) Konsep dokumen kontrak disiapkan oleh Pemilik Pekerjaan namun penggandaannya oleh kontraktor. 2) Jumlah dokumen kontrak sebanyak yang telah ditetapkan pada syaratsyarat administrasi, kontraktor harus menyiapkan maksimum 5 (lima) set untuk pelaksanaan di lapangan. Jumlah tersebut sudah termasuk yang harus disiapkan oleh kontraktor untuk Direksi Pekerjaan dan Engineer Konsultan yang ditunjuk. h. Gambar-gambar kerja yang selalu siap di lapangan i. Laporan Kontraktor harus membuat laporan kegiatan pekerjaan dengan menggunakan format yang telah disetujui oleh Direksi. 1) Buku harian yang mencatat semua petunjuk-petunjuk, keputusan-keputusan dan detail-detail penting dari unsur teknik. 2) Laporan harian, berisi hal-hal berikut : - Kondisi musim/cuaca - Jumlah staf dan pekerja yang bekerja - Jumlah dan jenis material dan peralatan di lapangan - Laporan kemajuan pekerjaan, termasuk lokasi serta perhitungan volume setiap hari.
4 - Kejadian yang menghambat pekerjaan. - Kejadian atau kondisi yang mengakibatkan keterlambatan kemajuan (progres) pekerjaan. - Semua informasi yang berkaitan dengan pekerjaan. 3) Laporan Mingguan - Setiap akhir minggu dibuat laporan dengan format yang telah disetujui dan membuat program rencana kerja minggu berikutnya. - Setiap satu minggu sekali diadakan rapat antara personil inti dari kontraktor dengan Direksi lapangan untuk membahas kelancaran pekerjaan. 4) Laporan Bulanan - Setiap tanggal 25 bulan berjalan, Kontraktor harus sudah membuat laporan dengan menggunakan format yang telah disetujui. Laporan tersebut meliputi laporan fisik dan laporan keuangan. - Laporan berisi (tidak mutlak dibatasi) hal-hal sebagai berikut : a) Secara rinci uraian pekerjaan yang dilaksanakan pada periode bulan tersebut. b) Ringkasan komulatif kemajuan fisik dan progres keuangan untuk setiap kegiatan utama. c) Prosentase hasil kera terhadap seluruh pekerjaan yang tercantum dalam kontrak. d) Penjelasan penyebab keterlambatan pelaksanaan dan usulan pemecahan untuk mengejar ketinggalan dan kehilangan waktu. e) Rencana kerja bulan berikutnya. f) Daftar peralatan mesin-mesin konstruksi dan bahan/material yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan termasuk mesin-mesin yang baru didatangkan maupun yang dikeluarkan dari lokasi lapangan pekerjaan termasuk periode mesin-mesin dan peralatan tidak digunakan. g) Jumlah total volume dari jenis pekerjaan yang tercantum dalam daftar volume (Bill of Quantity).
5 h) Kondisi cuaca secara umum, termasuk pencatatan periode serta intensitas hujan setiap hari. i) Daftar kecelakaan : - Masuk rumah sakit atau meninggal bila ada. - Kerusakan pekerjaan - Kerusakan hunian, material dan peralatan. j) Schedule progres kemajuan yang menunjukkan tanggal penerimaan dan jumlah dan tagihan yang dikirim tetapi belum dibayar. k) Perkiraan jumlah pembayaran dari pemilik untuk bulan periode berikutnya. l) Foto-foto pelaksanaan pekerjaan pada bulan tersebut. 4) Foto-foto Pelaksanaan Pekerjaan - Kontraktor harus membuat foto yang menggambarkan kemajuan pelaksanaan pekerjaan, foto harus menunjukkan keadaan sebelum dimulai pelaksanaan, sedang dalam pelaksanaan dan setelah selesai pelaksanaan. Pengambilan fot harus dalam satu titk dan arah yang sama. - Tiga lembar cetak foto untuk setiap pemotretan harus diserahkan kepada Direksi dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari. - Ukuran foto 3R - Setiap foto harus dilampirkan sebagai berikut : Penjelasan ringkas, termasuk lokasi dan kode nomor Nomor foto dan tanggal pengambilan Nama kontraktor Nama proyek - Negatif film harus diserahkan juga kepada Direksi dengan diberi label dan mudah disimpan. 4. Gambar-Gambar Pelaksanaan Kontraktor harus mengadakan pemeriksaan yang cermat terutama ukuranukurannya maupun dimensi dari segi yang tertera di dalam gambar rencana tersebut. Bila ada yang tidak sesuai atau kurang jelas harus dikonfirmasikan kepada
6 Direksi. Semua yang meragukan harus dimintakan penegasan dari Direksi dalam bentuk tertulis. Format Gambar 1) Bahasa Semua gambar dan data perhitungan pendukungnya yang harus disiapkan oleh kontraktor menggunakan bahasa Indonesia, bila ada gambar yang berbahasa asing diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. 2) Satuan Semua satuan menggunaan sistem metrik. 3) Ukuran Semua gambar menggunakan ukuran standard, JIS, ukuran A1 (594 mm x 841 mm), kecuali ada perintah lain atau persetujuan dari Direksi. 4) Judul Konsep tentang judul maupun format semua gambar yang disiapkan oleh kontraktor, ditunjukkan terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan Direksi. 5) Penomoran Referensi penomoran gambar menggunakan sistem penomoran gambar teknik. Urutan penomoran akan ditetapkan oleh Direksi. Bila kontraktor bermaksud memberikan referensi penomoran untuk kepentingan sendiri bisa menambahkan kolom pada kolom-kolom judul. 6) Indeks Gambar Tiap-tiap gambar yang dihasilkan diberikan indeks. Lembaran-lembaran indeks gambar harus diserahkan kepada direksi. 7) Gambar di lapangan Semua lembara gambar yang paling akhir mendapatkan persetujuan revisi oleh direksi segera dikirim ke kantor lapangan kontraktor. Gambar-gambar tersebut harus selalu ada di lapangan dan sewaktu-waktu selalu dapat dipergunakan untuk pemeriksaan oleh Direksi. a. Gambar pelaksanaan (Construction Drawing) Semua gambar untuk dilaksanakan (construction drawing) diberikan oleh Pemilik yang disiapkan oleh Konsultan.
7 Dalam gambar ini jelas menunjukkan tata letaknya, dimensinya, jenis konstruksinya dan seterusnya seperti yang disebutkan dalam spesifikasi atau petunjuk direksi. b. Gambar Kerja (Working Drawing) Kontraktor harus membuat gambar kerja (working drawing) dan gambar tersebut mengacu pada gambar untuk dilaksanakan (construction drawing) yang diberikan oleh pemilik pekerjaan. Gambar kerja harus detail dan dicantumkan jumlah material yang digunakan (bar bending schedule, list of material, dll), juga mempertimbangkan kemudahan pemeriksaan/inspeksi dari prosedur kerja maupun metode pelaksanaan yang akan dikerjakan di lapangan oleh Kontraktor. Gambar kerja diajukan kepada Direksi sebanyak 3 (tiga) rangkap cetak biru (blue print) untuk dilakukan pemeriksaan sampai mendapatkan persetujuan. Bila ada perubahan dalam gambar kerja, maka harus dalam bentuk tertulis yang ditandatangani oleh Direksi dan gambar perubahan ini merupakan bagian daripada Gambar Kerja. Dari gambar kerja yang telah disetujui, ternyata setelah memperhatikan kondisi pondasi, hasil galian maupun hasil test laboratorium, konstruksi yang dikehendaki lain dan perlu perubahan gambar kerja, maka perubahan tersebut harus dalam bentuk tertulis dari Direksi pekerjaan. Semua biaya gambar kerja berikut perubahan-perubahannya menjadi beban kontraktor. Gambar kerja dalam beberapa item pekerjaan juga digunakan sebagai dasar acuan pengajuan Tagihan Pembayaran (Monthly Payment) Kontraktor. c. Gambar Fasilitas/Bangunan Sementara Dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sebelum dimulai pekerjaan dari tiap seksi pekerjaan, kontraktor harus sudah mengirimkan gambar-gambar fasilitas/bangunan sementara yang akan dipergunakan di daerah areal proyek seperti gambar gudang, rencana kantor, tempat penyimpanan peralatan mesin, asrama pekerja dan bangunan, bangunan lainnya yang diusulkan oleh kontraktor. Gambar-gambar harus mendapatkan persetujuand dari Direksi.
8 Bila ternyata dalam pelaksanaan ada perubahan, kontraktor juga harus mendapatkan persetujuan dari Direksi perihal perubahan tersebut baik dari segi lokasi maupun konstruksinya. d. Gambar Terlaksana (As Built Drawing) 1) Selama pelaksanaan konstruksi pekerjaan, kontraktor harus mengikuti seksama dan mencocokkan dengan gambar kerja. Ketidakcocokan dengan gambar kerka yang telah disetujui, supaya dicantumkan perubahan-perubahannya dan konstruksi pekerjaan yang dikerjakan sesuai dengan keadaan yang dikerjakan/dengan keadaan sebenarnya untuk selanjutnya dibuat gambar terlaksana. 2) Penyesuaian gambar dengan pelaksana pekerjaan di lapangan akan diadakan pemeriksaan oleh Direksi Teknik. Bila dari hasil pemeriksaan ternyata ditemukan ketidak sesuaian maka dalam jangka 14 (empat belas) hari, kontraktor harus telah memperbaiki gambar tersebut, sehingga gambar terlaksana benar-benar sesuai dengan yang dilaksanakan di lapangan. Setelah mendapatkan persetujuan maka Kontraktor menggandakan di samping untuk keperluannya sendiri, sebanyak 3 (tiga) set diserahka kepada Direksi/Engineer. 3) Gambar terlaksana harus dibuat di atas, kertas kalkir yang berkualitas baik dari memudahkan dalam penggandaannya. Selanjutnya gambar terlaksana yang telah selesai dan telah mendapatkan persetujuan dari Direksi/Engineer diserahkan kepada pemilik pekerjaan oleh kontraktor. 4) Dalam jangka waktu 1 (satu) bulan setelah penandatanganan serah terima pekerjaan 100%, kontraktor harus sudah menyerahkan gambar terlaksana lengkap yang terdiri dari : a) 1 (satu) set gambar lengkap dalam kertas kalkir berkualitas baik. b) 3 (tiga) set gambar lengkap cetakan ukuran penuh (A 1) c) 10 (sepuluh) set gambar lengkap, dengan uk. diperkecil menjadi A3. e. Gambar-Gambar Lain
9 Selain gambar-gambar yang disebutkan di atas, gambar-gambar lain yang masih diperlukan dalam pelaksanaan seperti gambar metode pelaksanaan, skema diagram ataupun grafik jadwal pelaksanaan pekerjaan, harus diserahkan juga untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi/Engineer. 5. Jika ada perbedaan gambar dan syarat-syarat teknik, maka syarat-syarat teknik yang harus diikuti. Jika ada perbedaan pada gambar dan atau ukuran-ukuran maka gambar skala yang lebih besar yang diikuti, dan jika terdapat keragu-raguan dari isi dokumen proyek, maka kontrakor harus mendiskusikan atau minta penjelasan pada direksi teknik, dan dalam terjadi pertentangan isi antara dokumen-dokumen yang ada maka yang menentukan adalah tingkat kekuatan dari dokumen yang dimaksud sebagaimana telah ditetapkan dalam salah satu bagian dari dokumen proyek. 6. Survey dan Pengukuran Kembali a. Paling lambat 15 hari setelah penandatanganan kontrak, kontraktor diwajibkan untuk melaksanakan survey lapangan yang lengkap terhadap kondisi fisik dan struktur jalan lama. Kemudian harus mengajukan atau menyerahkan laporan lengkap dan detail dari hasil survey ini kepada direksi teknik. Laporan itu berupa rencana kera secara tertulis, menjelaskan secara terperinci urutan-urutan dan cara pelaksanaan pekerjaan, termasuk hal-hal khusus bila perlu, misalnya cuaca/curah hujan dan sebagainya. b. Titik referensi atau Bench Mark (BM), telah ditetapkan oleh Pemilik di lapangan seperti dapat diperiksa di dalam gambar. Pengecekan BM sebelum digunakan sebagai pedoman kordinat dan elevasi harus diadakan pengecekan dan verifikasi tentang akurasinya. Kontraktor harus membuat titik referensi/bm sementara untuk kepentingan kontraktor sendiri dalam melaksanakan pekerjaan, tetapi setiap titik/bm sementara harus mendapat persetujuan direksi lapangan. c. Kontraktor harus menyampaikan secara Direksi, rencana pemasangan patokpatok dalam waktu tidak kurang dari 48 jam, mendahului pelaksanaannya. Pematolan dilakukan oleh kontraktor di bawah supervisi direksi dan bila dianggap perlu direksi dapat melakukan perubahan-perubahan di lapangan dan dalam hal ini akan disampaikan secara tertulis kepada kontraktor.
10 d. Kontraktor harus mempersiapkan alat-alat ukur yang diperlukan di lapangan sehubungan dengan pekerjaan ini, termasuk yang diperlukan oleh direksi untuk pengecekan. 7. Peralatan Kontraktor harus mengajukan daftar peralatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan schedule pada rencana dan kontraktor mempersiapkan peralatan lapangan sebelum pelaksanaan dimulai seperti tanda pengaman lalu lintas, rol meter, mal ukuran kemiringan, papan nama proyek dan foto keadaan. 8. Bahan Bangunan Bahan bangunan yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat minimal seperti yang ditetapkan dalam peraturan umum mengenai bangunan di Indonesia. a. Air Air untuk pengecoran beton harus air tawar yang tidak mengandung mineral dan alkalide. Selanjutnya harus memenuhi syarat-syarat yang sebagaiman diuraikan dalam PBI-1971 dan PUBB (NI-12) b. Portland Cement (PC) Digunakan Portland Cement (PC) biasa yang mempunyai kualitas mineral sampai dengan S.400 (semen tonasa atau semen bosowa), berdasarkan kualifikasi yang diteatpkan dalam NI-8. Semen yang telah mengeras/membantu atau berbungkah tidak boleh dipergukan lagi. c. Pasir Pasir pasangan dan pasir beton dipergunakan pasir yang memenuhi syarat baik dan bersih, tidak mengandung lumpur serta tidak terlalu halus telah disetujui oleh Pihak Direksi. Selanjutnya harus memenuhi syarat-syarat sebagaimana yang diuraikan dalam PBI-1971 dan PUBB (NI-12) d. Batu Untuk pasangan pondasi dipakai batu gunung atau batu kali yang sudah pecah jenis keras, bersih dan permukaan tidak licin, ukuran besar rata-rata 20 cm. Sedangkan untuk pasangan tembok dipakai batu-bata kualitas baik dan telah mendapat persetujuan direksi.
11 e. Kayu Kayu yang digunakan adalah kayu kelas III jenis Betao dan kayu klas II lainnya f. Sirtu Pilihan Sirtu Pilihan yang digunakan adalah Sirtu Pilihan yang itdak mengandung lumpur dan ukuran butiran kerikil antara 1 cm s/d 4 cm. g. Besi Beton Besi beton digunakan besi U24 sesuai syarat atau peraturan Bahan Bangunan Indonesia. 9. Sumber Material Kontraktor harus mencari sendiri sumber-sumber bahan sub base yang memenuhi syarat dan mengajukan daftar kepada direksi mengenai sumber (asal) subbase yang akan digunakan. Direksi bersama kontraktor mengambil contoh material tersebut untuk keperluan pemeriksaan sebelum memberikan persetujuannya, biaya-biaya untuk itu menjadi tanggungan kontraktor. 10. Pemeriksaan testing dan persetujuan Kontraktor harus menyerahkan hasil pemeriksaan sebelum sumber bahan tersebut dieksploitir. Segala biaya yang menyangkut pemeriksaan tersebut menjadi tanggungan kontraktor. Material-material yang contohnya masih dalam tahap pemeriksaan, atau sifat-sifatnya meragukan belum diperkenakan untuk dibawah ke job site, dan bila material yang telah ada di job site ternyata tidak memenuhi syarat yang ditetapkan, direksi berhak untuk menolaknya dan kontraktor harus segera menyingkirkannya atas biaya sendiri. 11. Penyimpanan Material a. Harus disimpan sedemikian rupa sehingga tidak mengalami perubahan komposisi (segregasi) dan sedapat mungkin ditumpuk di tempat yang ditunjuk/ disetujui direksi. Segala biaya yang dikeluarkan termasuk ganti rugi bila penyimpanan tersebut berada di luar batas penguasaan jalan, menjadi tanggungan kontraktor. b. Penempatan material harus diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu lalu lintas dan tidak mengurangi mutu material dalam pelaksanaan pekerjaan.
12 c. Jenis bahan material yang akan dimasukkan ke dalam lokasi harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu oleh pengawas lapangan dengan memberikan contoh bahan. d. Bahan material yang ditolak harus dikeluarkan dari lokasi proyek atas tanggungan/biaya pemborong sendiri selambat-lambatnya 2 x 24 jam sejak waktu ditolak bahan material tersebut. 12. Persyaratan Material Semua material harus bersih dan kotoran-kotoran, bahan-bahan organik dan bahan-bahan lain yang tidak dikehendaki. Material yang dipakai sebagai bahan subbase digolongkan kepada 3 macam kelas yaitu A, B dan C yang penggunaannya masing-masing dijelaskan dalam petunjuk teknis Departemen PU Bina Marga dan diupayakan bahan yang berada di sekitar lokasi. 13. Biaya-Biaya Kontraktor menanggung segala biaya ganti rugi/kompensasi biaya-biaya retribusi dan sebagainya yang sehubungan dengan pengambilan/ penandatanganan material-material tersebut, namun tidak ada mata pembiayaan khusus untuk hal ini sehingga kesemuanya telah harus diperhitungkan dalam harga satuan material tersebut. 14. Persyaratan-persyaratan perkerasan kaku seperti CTSB dan Beton K-300 lihat Spesifikasi Khusus. 15. Lalu Lintas Lalu lintas pengalihan (penyimpanan) perlu disediakan untuk kendaraan roda dua sedangkan kendaraan roda empat tidak diperkenangkan lewat di atas permukaan jalan beton yang baru dikerjakan sampai siapa untuk dilewati. Kontraktor bertanggung jawab terhadap kerusakan akibat lalu lintas.
13 Pasal 2 Penjelasan Khusus A. Lingkup Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Drainase Ruas Kel. Baliase Kec. Masamba Meliputi : 1. Pekerjaan Tanah dengan membuat : a. Galian Tanah b. Timbunan 2. Pekerjaan konstruksi Pasangan Batu Saluran : a. Pasangan Batu kali Komposisi Campuran 1 Semen : 4 Pasir b. Plesteran Full (Topi, Dinding) 1 Semen : 3 Pasir c. Lantai Saluran Rabat Beton K.125 B. Pekerjaan Saluran Pasangan Batu. 1. Penjelasan Umum a. Pekerjaan ini mencakup pembuatan Selokan baru, sesuai dengan Spesifikasi ini dan memenuhi persyaratan arah, ketinggian dan perincian yang ditunjukkan pada gambar atau sesuai dengan perintah direksi tehnik. b. Pekerjaan ini juga meliputi relokasi atau perlindungan dari saluran / sungai yang ada, kanal irigasi atau saluran air lainnya yang akan terganggu baik sementara maupun tetap, selama penyelesaian pekerjaan yang memuaskan sesaui dengan kontrak. 2. Toleransi Dimensi Saluran. a. Ketinggian akhir dari dasar selokan harus tidak boleh berbeda lebih dari 1 cm dari yang dipersyaratkan atau disetujui pada titik, dan harus cukup halus dan merata untuk menjamin aliran yang bebas dari air tanpa tergenang pada saat aliran yang kecil. b. Kedudukan akhir aligmennya dan profil penampang melintang tidak boleh berbeda dengan apa yang dipersyaratkan atau dari yang telah disetujui pad setiap titik melebihi 5 cm.
14 3. Pelaporan. a. Contoh material yang akan digunakan untuk pekerjaan pasangan batu selokan harus diserahkan seperti yang ditentukan dalam kontrak. b. Kontraktor harus memberitahukan direksi teknik setelah selesainya pembuatan formasi seluruh selokan dan bahan tidak boleh dipasang sampai direksi teknik menyetujui formasi tersebut. 4. Jadwal kerja. a. Kontraktor harus menjamin pembuatan Drainase yang baik dengan merencanakan pekerjaan selokan sedemikian rupa agar drainase berfungsi sebelum pekerjaan pada timbunan ( Urugan ) dan struktur perkerasan. b. Selokan / Drainase harus pertama tama dipotong sedikit lebih kecil dari penampang melintang yang disetujui, dan pemotongan akhir termasuk perbaikan dari setiap kerusakan yang terjadi selama pekerjaan, harus dilaksanakan kembali setelah selesainya seluruh pekerjaan yang berdekatan atau bersebelahan. 5. Perbaikan Dari Pekerjaan yang tidak memuaskan. a. Pekerjaan pengukuran proil permukaan yang ada atau yang dibangun kalau dianggap perlu harus diulang untuk mendapatkan catatan yang teliti dari keadaan fisik, sampai disetujui pihak Direksi Tehnik. b. Pekerjaan pengukuran selokan yang tidak memenuhi kriteria toleransi yang diberikan diatas atau jika yang tidak dapat diterima oleh Direksi Tehnik, harus diperbaiki oleh kontraktor seperti yang diperintahkan oleh Direksi Tehnik. 6. Pelaksanaan a. Lokasi, panjang, arah dari dan kelandaian yang diperlukan dari eluruh selokan yang akan dibentuk atau digali atau di beri pasangan, dan lokasi dari seluruh lubang penampungan dan pembuangan yang berhubungan harus ditentukan oleh kontraktor benar benar sesuai dengan detail konstruksi yang disediakan oleh direksi Teknik. b. Penggalian, penimbunan dan pemotongan harus dilakukan sebagaiman diperlukan untuk membentuk selokan baru atau lama, sesuai garis dan kelandaian yang ditunjukkan pada gambar potongan memanjang yang
15 disetujui dan sesuai profil yang ditunjukan pada gambar tipe selokan atau sebagaiman diperintahkan oleh Direksi Teknik. c. Setelah ada persetujuan Direksi Teknik tentang formasi Selokan yang disiapkan, Pasangan batu harus dipasang seperti yang ditentukan dalam kontrak. d. Seluruh bahandari hasil galian harus dibuang dari selokan sekurang kurangnya pada jarak 10 m hingga tidak ada bahan yang berlebihan yang akan masuk kembali kedalam selokan yang telah digali, di kemudain hari. 7. Pengaman Saluran Air yang ada. a. Sungai atau kanal yang berbatasan degan pekerjaan dari kontrak ini, tidak boleh diganggu tanpa persetujuan Direksi Teknik. Jika Galian atau Pengerukan pada dasar sungai tidak dapat dihindari untuk pelaksanaan yang layak dari pekerjaan. Kontraktor harus menimbun kembali seluruh galian sedemikian rupa hingga ke permukaan tanah asli atau dasar sungai dengan material yang disetujui direksi Teknik, setelah pekerjaan selasai. Pasal 3 Pekerjaan Pembersihan, Selesai dan Tambahan 2. Pekerjaan Pembersihan Pembersihan Selama Pelaksanaan a. Pihak kontraktor harus melaksanakan pembersihan rutin lokasi daerah dari tumpukan-tumpukan bahan sisa, sampah dan kotoran lainnya. b. Menjamin bahwa sistem drainase terbebas dari kotoran. c. Menjaga kebersihan secara teratur, rambu-rambu lalu lintas dan sejenisnya. d. Siapkan di daerah kerja tempat-tempat sampah untuk pengumpulan bahanbahan sisa, kotoran dan sampah sebelum dibuang. 2. Pembersihan Akhir a. Semua sisa bahan, setelah pekerjaan selesai harus diangkut keluar lokasi.
16 b. Setelah pekerjaan dinyatakan selesai maka semua bangunan baru yang kotor harus dicuci dan diberishkan. c. Semua macam pekerjaan telah diselesaikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3. Pekerjaan Selesai Pekerjaan dianggap selesai jika : a. Pembersihan daerah milik jalan (damija) telah selesai dikerjakan b. Pekerjaan telah diperiksa secara bersama oleh direksi pekerjaan sesuai ketentuan yang berlaku. 4. Pekerjaan Tambahan a. Selain rencana kerja dan syarat-syarat ini maka semua ketentuan administrasi, pemeriksaan bahan, mutu serta ketentuan lain dari pemeriksaan yang menyangkut pelaksanaan bahan mutu pekerjaan ini termasuk pula sebagai syarat-syarat yang harus dipenuh dan ditaati. b. Semua akibat yang timbul dari pelaksanaan pekerjaan yang keliru/kelalaian kontraktor adalah menjadi tanggung jawab kontraktor. c. Biaya pemeliharaan dan sejenisnya sampai bangunan diserahkan untuk kedua kalinya menjadi tanggungan rekanan. Pasal 4 P e n u t u p 1. Hal-hal yang belum diatur dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) ini, akan diatur dalam Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan (Kontrak). 2. Semua batasan (definisi) dan ketentuan-ketentuan dalam RKS ini berlaku pula untuk kontrak. 3. RKS ini merupakan dokumen lelang yang tidak terpisahkan dengan Surat Perjanjian Pekerjaan (Kontrak).
Dokumen Lelang. Pekerjaan : Lokasi :
Dokumen Lelang Pekerjaan : Lokasi : REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN Nama Paket Lokasi Volume : Pembangunan Talud Jalan Poros Kaluku-Subur Desa subur : Desa Subur Kec. Sukamaju : 1.281 M' No. Divisi
Lebih terperinciSYARAT SYARAT TEKNIS PEKERJAAN. Pasal 1 PENJELASAN UMUM
SYARAT SYARAT TEKNIS PEKERJAAN Pasal 1 PENJELASAN UMUM 1. Pekerjaan yang dilaksanakan adalah Pemasangan Paving Blok Jalan Lingkungan. 1. Pekerjaan harus dikerjakan sesuai dengan : Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Lebih terperinciMETODE PELAKSANAAN D.I. BONDUKUH.
METODE PELAKSANAAN Kegiatan : Dana Alokasi Khusus ( DAK ) Kabupaten Karanganyar Tahun Anggaran 2016 Pekerjaan : Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. BONDUKUH. Lokasi : Desa Tlobo, Kecamatan Jatiyoso. Target
Lebih terperinciPEMERINTAH DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA (PROCUREMENT UNIT) Jl. Jend. A. Yani No. 12 Amuntai Telp/fax : 0527-62471 PENJELASAN TAMBAHAN pertanyaan : Dalam Daftar
Lebih terperinciMETODA PELAKSANAAN. CV. SABATA UTAMA Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Tangan-Tangan
METODA PELAKSANAAN Nama Perusahaan : Nama Paket Pekerjaan : No. Paket : CV. SABATA UTAMA Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Tangan-Tangan 481625 Jangka waktu pelaksanaan : Metode pelaksanaan merupakan hal
Lebih terperinciBAB VI SPESIFIKASI TEKNIS PASAL 1 LINGKUP PEKERJAAN
BAB VI SPESIFIKASI TEKNIS PASAL 1 LINGKUP PEKERJAAN 1. Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan meliputi : I. Perbaikan/Rehab dermaga TPI/PPI 2. Sarana bekerja dan tata cara pelaksanaan. a. Untuk kelancaran
Lebih terperinci4- PEKERJAAN PERSIAPAN
4- PEKERJAAN PERSIAPAN Ketika sebuah proyek sudah memasuki tahap pelaksanaan, maka pekerjaan yang pertama kali harus dilakukan adalah persiapan yang terdiri dari : 4.1 Main Schedule atau Jadwal Pelaksanaan
Lebih terperinciWAE BOBO KEL. RANA LOBA KEC. BORONG KAB. MANGGARAI TIMUR
SPESIFIKASI TEKNIS PAKET PEKERJAAN : LOKASI : WAE BOBO KEL. RANA LOBA KEC. BORONG KAB. MANGGARAI TIMUR 1 SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN Pasal 1 UMUM 1.1. Sebelum pekerjaan dimulai kontraktor
Lebih terperinciII. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
II. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBERSIHAN a. Lokasi kegiatan harus dibersihkan dari segala pohon-pohon, semak-semak, sampah dan bahan lain yang mengganggu dan bahan-bahan itu harus dibuang, kecuali
Lebih terperinciSPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN
SPESIFIKASI TEKNIS Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN 1. Nama Kegiatan : Penataan Listrik Perkotaan 2. Nama pekerjaan : Penambahan Lampu Taman (65 Batang) 3. Lokasi : Pasir Pengaraian Pasal 2 PEKERJAAN
Lebih terperinciDINAS PERHUBUNGAN DAN KOMINFO
PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN DINAS PERHUBUNGAN DAN KOMINFO TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) PEMBANGUNAN TAMBATAN PERAHU KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN VOLUME = 104,85 M 1
Lebih terperinciMETODE PELAKSANAAN. Pekerjaan Perbaikan Darurat Bencana Erupsi Gunung Merapi (Paket 2) - Lanjutan 1
I. INFORMASI / PENDAHULUAN 1. Peta lokasi pekerjaan : (lihat lampiran) a Lokasi pelaksanaan pekerjaan 2. Informasi Pekerjaan & Lapangan a Site : - Luas tempat kerja : memanjang - Topografi : daerah aliran
Lebih terperinciPELAKSANAAN PEMBANGUNAN DRAINASE PERKOTAAN BAB I TATA CARA PERSIAPAN KONSTRUKSI SISTEM DRAINASE DESKRIPSI
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DRAINASE PERKOTAAN BAB I TATA CARA PERSIAPAN KONSTRUKSI SISTEM DRAINASE DESKRIPSI 1.1. Ruang Lingkup Tata Cara Persiapan Konstruksi Sistem Drainase ini memuat pengertian, ketentuanketentuan
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu
BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu diharapkan hasil dengan kualitas yang baik dan memuaskan, yaitu : 1. Memenuhi spesifikasi
Lebih terperinciBAB IV MATERIAL DAN PERALATAN
BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1 Material Perlu kita ketahui bahwa bahan bangunan atau material bangunan memegang peranan penting dalam suatu konstruksi bangunan ini menentukan kekuatan, keamanan, dan
Lebih terperinciBAB XII. SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR
BAB XII. SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 1. Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan rencana kerja dan syarat-syarat kerja (RKS) ini adalah : 2. Syarat - Syarat Pelaksanaan Pembangunan Saluran Drainase Kel. Mimbaan
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I KONSEP
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I KONSEP
Lebih terperinciLAPIS PONDASI AGREGAT SEMEN (CEMENT TREATED BASE / CTB)
BAB V LAPIS PONDASI AGREGAT SEMEN (CEMENT TREATED BASE / CTB) 5.1. UMUM a. Lapis Pondasi Agregat Semen (Cement Treated Base / CTB) adalah Lapis Pondasi Agregat Kelas A atau Kelas B atau Kelas C yang diberi
Lebih terperinciBAB VI SPESIFIKASI TEKNIK
BAB VI SPESIFIKASI TEKNIK SPESIFIKASI TEKNIK UMUM 0. PERSYARATAN UMUM 0.0 UMUM Kontraktor diwajibkan mempelajari secara Seksama seluruh Gambar Kerja serta Uraian Pekerjaan dan Persyaratan Teknis Seperti
Lebih terperinciADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN PEKERJAAN LANJUTAN PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT SEPO/SAGEA Nomor : PL.106/2/3.1/ULP/KSOP.
ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN PEKERJAAN LANJUTAN PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT SEPO/SAGEA Nomor : PL.106/2/3.1/ULP/KSOP.TTE-2014 Pada hari ini Kamis tanggal Dua Puluh Empat bulan April tahun
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN DERMAGA BLOK A
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN DERMAGA BLOK A I. URAIAN PEKERJAAN 1. LOKASI PROYEK Lokasi pekerjaan terletak di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh. 2. SUMBER PENDANAAN Sumber dana
Lebih terperinciPERENCANAAN WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI
PERENCANAAN WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI Perencanaan Waktu Pelaksanaan Konstruksi (time schedule) adalah rencana waktu penyelesaian masing-masing pekerjaan konstruksi secara rinci dan berurutan. (pekerjaan
Lebih terperinciSelamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1
Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 PELATIHAN : DAFTAR MODUL Mandor Pembesian / Penulangan Beton NO. KODE JUDUL NO. REPRESENTASI UNIT KOMPETENSI 1. RCF - 01 UUJK, K3 dan Pengendalian
Lebih terperinciADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN. Nomor : Add. 02/03/PK/Indag.01/ULP-HB/VII/2015. Tanggal : 22 Juli untuk Pekerjaan PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT
ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN Nomor : Add. 02/03/PK/Indag.01/ULP-HB/VII/2015 Tanggal : 22 Juli 2015 untuk Pekerjaan PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT Kelompok Kerja II Konstruksi Unit Layanan Pengadaan PEMERINTAH
Lebih terperinciBAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek dapat berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah
Lebih terperinciSPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1
SPESIFIKASI TEKNIS Pasal 1 1.1 Lingkup Pekerjaan Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah : Kegiatan : Pembangunan Gedung Pemerintah VI Nama Kegiatan : Penataan Lingkungan Gedung DPRD Tahun Anggaran : 2014
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena kumpulan berbagai macam material itulah yang
Lebih terperinci1 PEKERJAAN PENDAHULUAN
SPESIFIKASI TEKNIS Pasal 1 PEKERJAAN PENDAHULUAN Lingkup Pekerjaan Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat- alat bantu lainnya untuk persiapan pelaksanaan pekerjaan agar pekerjaan konstruksi
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Sistem Organisasi Proyek 3.2 Struktur Organisasi Proyek PEMBERI TUGAS (OWNER) PT.Kompas Media Nusantara MANAJEMEN KONSTRUKSI PT.Ciriajasa Cipta Mandiri
Lebih terperinciBAB V SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PERSIAPAN
BAB V SYARAT-SYARAT PEKERJAAN PERSIAPAN Pasal 01. LINGKUP PEKERJAAN 1. Kontraktor harus menyediakan bahan/material, peralatan dan tenaga yang diperlukan untuk kelancaran dan keselamatan pelaksanaan pekerjaan
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. arus vertical dan horizontal dalam struktur organisasi untuk menghindari
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Prosedur Pelaksanaan Seperti kita ketahui bahwa sistem manajemen proyek menggunakan arus vertical dan horizontal dalam struktur organisasi untuk menghindari keterlambatan
Lebih terperinciBAB I SYARAT SYARAT PENAWARAN
DAFTAR ISI Halaman BAB I SYARAT SYARAT PENAWARAN... 1/7 Pasal 01 Maksud... 1/7 Pasal 02 Dokumen Pelelangan... 1/7 Pasal 03 Itikat Penawaran... 6/7 Pasal 04 Masa Berlaku Penawaran... 6/7 Pasal 05 Keabsahan
Lebih terperinciSPESIFIKASI UMUM BAB I DATA PROYEK
SPESIFIKASI UMUM BAB I DATA PROYEK Pasal 1 : Nama pekerjaan dari proyek ditentukan oleh Owner seperti berikut ini : Pembangunan Lapangan Bola Kaki Krueng Mane (Lanjutan) Pasal 2 : Tempat dan lokasi pekerjaan
Lebih terperinciBAB IV MANAJEMEN PROYEK
249 BAB IV MANAJEMEN PROYEK 4.1. Rencana Kerja dan Syarat (RKS) Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) adalah dokumen yang bersikan nama proyek berikut penjelasaannya berupa jenis, besar dan lokasihnya,
Lebih terperinciKEGIATAN : PENGEMBANGAN PASAR DAN DISTRIBUSI BARANG / PRODUK BAB I SYARAT - SYARAT UMUM DAN TEKNIS. Pasal 1 LINGKUP PEKERJAAN
BAB I SYARAT - SYARAT UMUM DAN TEKNIS Pasal 1 LINGKUP PEKERJAAN Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh Kontraktor / Pemborong meliputi bagian-bagian pekerjaan yang dinyatakan dalam Gambar Kerja serta Buku
Lebih terperinciBAB I SYARAT - SYARAT UMUM DAN TEKNIS
BAB I SYARAT - SYARAT UMUM DAN TEKNIS Pasal 1 LINGKUP PEKERJAAN Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh Kontraktor / Pemborong meliputi bagian-bagian pekerjaan yang dinyatakan dalam Gambar Kerja serta Buku
Lebih terperinciBAB X METODE PELAKSANAAN
X - 1 BAB X METODE PELAKSANAAN 10.1 Tinjauan Umum Metode pelaksanaan digunakan sebagai panduan atau monitoring jalannya pelaksanaan pekerjaan bangunan, agar hasil yang dicapai sesuai dengan rencana, efektif
Lebih terperinciMETODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN STADION BAROMBONG TAHUN 2013
PRELIMINARIES Pekerjaan ini meliputi : 1. Pekerjaan pembersihan Sebelum pekerjaan ini dimulai dengan kontraktor terlebih dahulu membersihkan lokasi pekerjaan, dari kotoran sampah, pohon dan semak belukar
Lebih terperinciBAB SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN IRIGASI IKB MODOINDING
BAB SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN IRIGASI IKB MODOINDING A. UMUM 1. Kontraktor harus melindungi pemilik dari tuntutan atas paten, lisensi, serta hak cipta yang melekat pada barang, bahan dan jasa yang
Lebih terperinci1 Membangun Rumah 2 Lantai. Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Tugas Struktur Utilitas II PSDIII-Desain Arsitektur Undip
Daftar Isi Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Kata Pengantar Pedoman Teknis Rumah berlantai 2 dilengkapi dengan Metode dan Cara Perbaikan Kerusakan ini dipersiapkan oleh Panitia D-III Arsitektur yang
Lebih terperinciMETODE PELAKSANAAN BENDUNGAN
METODE PELAKSANAAN BENDUNGAN 1. Saluran Bangunan Pelimpah (Spillway) dan peredam energi Gambar 1. Layout Spillway Pekerjaan pembangunan bangunan pelimpah (spillway) adalah sebagai berikut : Pekerjaan Tanah
Lebih terperinciPEKERJAAN JUMLAH HARGA
REKAPITULASI KEGIATAN PEKERJAAN TAHUN ANGGARAN LOKASI : BANTUAN SOSIAL DEPUTI 5 KEMENTRIAN PDT : PEMBANGUNAN DERMAGA JETI : 2012 : DESA MOASI KECAMATAN TOWEA KABUPATEN MUNA No. URAIAN PEKERJAAN JUMLAH
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA PENGADAAN JASA KONSULTANSI
KERANGKA ACUAN KERJA PENGADAAN JASA KONSULTANSI PROGRAM PEMBANGUNAN JALAN & JEMBATAN KEGIATAN SUPERVISI PEMBANGUNAN JEMBATAN KALIPANCUR SUMBER DANA APBD KOTA SEMARANG T.A. 2012 B A B I PENDAHULUAN 1.1.
Lebih terperinciPENERAPAN SPESIFIKASI TEKNIK UNTUK PELAKSANAAN PERKERASAN JALAN BETON. Disampaikan dalam Pelatihan : Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton
PENERAPAN SPESIFIKASI TEKNIK UNTUK PELAKSANAAN PERKERASAN JALAN BETON Disampaikan dalam Pelatihan : Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton 4.1. PENGERTIAN UMUM 4.1.1. Pendahuluan Empat elemen kompetensi
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Vittoria Residences Apartement terdiri dari 3 tower dengan : c. Podium 5 lantai, dengan 1 lantai semi basement
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Uraian umum Vittoria Residences Apartement terdiri dari 3 tower dengan : a. Tower A 18 lantai - Atap 1 lantai b. Tower B & C 24 lantai - Atap 1 lantai c. Podium 5 lantai,
Lebih terperinciBDE QSHE PADA METODE OPEN CUT BOTTOM UP NO : BDEQSHE/GEDUNG/2015/076
BDE QSHE PADA METODE OPEN CUT BOTTOM UP NO : BDEQSHE/GEDUNG/2015/076 Pekerjaan Tanah (Galian dan Urugan Tanah Kembali) Start - Survey - Shop drawing Check Engineer Yes Pembuatan bowplank Inspection 1 Rearrange
Lebih terperinciMetode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA >
Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA > GSF-Aceh. Didalam Pelaksanaan Proyek, metode pelaksanaan sangat penting dilaksanakan, hal ini untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK
BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK 2.1 DATA PROYEK A. Lokasi Proyek Proyek Apartemen Green Bay dibangun di atas pantai,lalu di urug dengan tanah dengan luas total sebesar m2 127.881 dengan detail
Lebih terperinciBAB VI BAHAN DAN PERALATAN
BAB VI BAHAN DAN PERALATAN 6.1 Jenis-jenis dan Mutu Bahan Yang Digunakan Mutu dari setiap bahan yang akan digunakan tidak boleh berkurang dan diharapkan dapat memenuhi target yang telah direncanakan. Adapun
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) JASA PENGAWASAN GEDUNG DAN BANGUNAN KANTOR DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROPINSI SUMATERA SELATAN I. PENDAHULUAN A. UMUM 1. Setiap pelaksanaan pekerjaan konstruksi Pembangunan
Lebih terperinciII. PEKERJAAN PENDAHULUAN
METODE PELAKSANAAN I. PRA PEMBANGUNAN 1. Pemeriksaan gambar-gambar untuk pelaksanaan : Semua gambar-gambar yang disiapkan adalah gambar-gambar yang telah ditandatangani oleh Direksi dan apabila ada perubahan
Lebih terperinciRENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT
KONSTRUKSI SARANG LABA LABA seri 3 RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT PELAKSANAAN KONSTRUKSI BANGUNAN BAWAH dengan sistim KONSTRUKSI SARANG LABA LABA seri 3 Proyek : Gedung
Lebih terperinciTCE-06 DOKUMEN KONTRAK
TCE-06 DOKUMEN KONTRAK DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Jl. Sapta Taruna Raya Kompleks PU Pasar Jumat Tlp.
Lebih terperinciDIVISI 4 PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN SEKSI 4.1 PELEBARAN PERKERASAN UMUM PERSYARATAN
4.1.1 UMUM DIVISI 4 PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN SEKSI 4.1 PELEBARAN PERKERASAN 1) Uraian a) Yang dimaksud dengan Pelebaran Perkerasan adalah pekerjaan menambah lebar perkerasan pada jalan lama
Lebih terperinciTata cara pembuatan model fisik sungai dengan dasar tetap
Standar Nasional Indonesia Tata cara pembuatan model fisik sungai dengan dasar tetap ICS 93.025; 17.120.01 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang
Lebih terperinciRENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT TEKNIS ( RKS TEKNIS )
PEMERINTAH KOTA CIMAHI DINAS PEKERJAAN UMUM K E G I A T A N : PENGEMBANGAN PASAR DAN DISTRIBUSI BARANG / PRODUK P E K E R J A A N : PERENCANAAN PENATAAN PASAR CITEUREUP RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT
Lebih terperinciPERNYATAAN ANTI PLAGIAT..
DAFTAR ISI ABSTRAK... PERNYATAAN ANTI PLAGIAT.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR TABEL... DAFTAR DIGRAM... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN... 1 A. LATAR BELAKANG... 1 B. IDENTIFIKASI
Lebih terperinciTCE-05 PENGETAHUAN DAN KARAKTERISTIK BAHAN
TCE-05 PENGETAHUAN DAN KARAKTERISTIK BAHAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Jl. Sapta Taruna Raya Kompleks
Lebih terperinciRENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT TEKNIS
RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT TEKNIS Pekerjaan : Pemasangan Pagar BRC dan Rambu di Area Join In-Gate (RY) PT. Jakarta International Container Terminal (PT. JICT), Tanjung Priok. Pasal 1 : LOKASI PEKERJAAN
Lebih terperinciBAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK
BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Kemajuan Proyek Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi merupakan bagian yang penting dari sistem informasi manajemen proyek.
Lebih terperinciMETODE PELAKSANAAN. LINGKUP PROYEK Lingkup proyek yang dilaksanakan adalah Pembangunan Pelebaran Jembatan Serong meliputi :
LINGKUP PROYEK Lingkup proyek yang dilaksanakan adalah Pembangunan Pelebaran Jembatan Serong meliputi : PEKERJAAN PERSIAPAN. PEKERJAAN PONDASI Pekerjaan Borpile Pekerjaan Abutment Pekerjaan Plat Injak
Lebih terperinciMetode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan METODE & TAHAPAN PELAKSANAAN Untuk mencapai keberhasilan dalam hal mutu, efisiensi waktu dan optimalisasi biaya pelaksanaan, dimana Kontraktor harus dapat
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Metoda pelaksanaan dalam sebuah proyek konstruksi adalah suatu bagian yang sangat penting dalam proyek konstruksi untuk mencapai hasil dan tujuan yang
Lebih terperinciBAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG
BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG Dalam bahasan laporan mingguan proses pengamatan pelaksanaan proyek ini, praktikan akan memaparkan dan menjelaskan
Lebih terperinciEVALUASI PERBANDINGAN BENDA UJI BERBENTUK HOLLOW- BRICK TERHADAP SILINDER
EVALUASI PERBANDINGAN BENDA UJI BERBENTUK HOLLOW- BRICK TERHADAP SILINDER Janre Henry Mentang Jorry D. Pangouw, Lelyani Kin Khosama, Steenie E. Wallah Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Sam
Lebih terperinciMODUL SIB 10 : PEMELIHARAAN JALAN DARURAT DAN PEMELIHARAAN LALU LINTAS
PELATIHAN SITE INSPECTOR OF BRIDGE (INSPEKTUR PEKERJAAN LAPANGAN PEKERJAAN JEMBATAN) MODUL SIB 10 : PEMELIHARAAN JALAN DARURAT DAN PEMELIHARAAN LALU LINTAS 2006 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN
Lebih terperinciRevisi SNI Daftar isi
Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Singkatan istilah...2 5 Persyaratan...3 6 Penetapan indeks harga satuan
Lebih terperinciSYARAT-SYARAT DAN KETENTUAN TEKNIS BAB I LINGKUP PEKERJAAN DAN TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR
SYARAT-SYARAT DAN KETENTUAN TEKNIS BAB I LINGKUP PEKERJAAN DAN TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR DATA PROGRAM Nama Kegiatan : Perencanaan Rehabilitasi Taman Kota Batu Nama Pekerjaan: Perencanaan Rehabilitasi Taman
Lebih terperinciBAB II DATA PROYEK DATA UMUM PROYEK
BAB II DATA PROYEK 2.1 DATA UMUM PROYEK Pembangunan Pumping Station Island 2A Pantai Indah Kapuk di Kapuk Muara Jakarta Utara adalah merupakan rancangan penanggulangan banjir yang berfungsi memindahkan
Lebih terperinciSPESIFIKASI UMUM DAFTAR ISI DIVISI I UMUM
SPESIFIKASI UMUM DAFTAR ISI DIVISI I UMUM Halaman SEKSI 1.1 RINGKASAN PEKERJAAN Pasal 1.1.1 Cakupan Pekerjaan... 1-1 1.1.2 Klasifikasi Pekerjaan Konstruksi... 1-2 1.1.3 Ketentuan Rekayasa (Engineering)...
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI Halaman Judul i Pengesahan ii Persetujuan iii ABSTRAK iv ABSTRACT v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI viii DAFTAR TABEL xi DAFTAR GAMBAR xiii DAFTAR LAMPIRAN xv BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 LATAR BELAKANG
Lebih terperinciBAB VIII DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA. Daftar Kuantitas dan Harga - 1
BAB VIII DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA Daftar Kuantitas dan Harga - 1 DAFTAR RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) KEGIATAN : Pengelolaan Jaringan Irigasi Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane PEKERJAAN LOKASI : DI.
Lebih terperinci2. JADWAL PELAKSANAAN (TIME SCHEDULE)
SPESIFIKASI TEKNIS Pasal 1. PENJELASAN UMUM 1.1. Kegiatan ini akan dilaksanakan sesuai dengan : a. Gambar-Gambar Pelaksanaan Konstruksi dan Detail Terlampir. b. Uraian dan syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan
Lebih terperinciDemikian kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih,
Malili, 15 Agustus 2013 No : 021 / ART-Justek/ LT / VIII/ 2013 Lampiran : 1 (Satu) Berkas Kepada Yth. Pejabat Pembuat Komitmen Lanjutan Pembangunan Jalan Beton Pongkeru - Malili Dinas Pekerjaan Umum Kab.
Lebih terperinciJUMLAH HARGA (Rp) Terbilang :
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN SARANA AIR BERSIH SISTEM PERPIPAAN DESA KANANDEDE KEC. LIMBONG LOKASI : DESA KANANDEDE KECAMATAN LIMBONG KAB. LUWU UTARA PROPINSI : SULAWESI SELATAN T.A : 2015 NO. URAIAN JUMLAH
Lebih terperinciTata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
SNI 2835:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 2835:2008 Daftar
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE NO. KODE :.K BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I STANDAR
Lebih terperinciPELAKSANAAN PEMBANGUNAN DRAINASE PERKOTAAN TATA CARA PERSIAPAN KONSTRUKSI SISTEM DRAINASE BAB I DESKRIPSI
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DRAINASE PERKOTAAN TATA CARA PERSIAPAN KONSTRUKSI SISTEM DRAINASE BAB I DESKRIPSI 1.1. Ruang Lingkup Tata Cara Persiapan Konstruksi Sistem Drainase ini memuat pengertian, ketentuanketentuan
Lebih terperinciBAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan
BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan aspek yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )
KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) REHAB GEDUNG KANTOR YANG DIPINJAM PAKAI OLEH PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA DAN PEMERINTAH PUSAT KEPADA PEMERINTAH KOTA GUNUNGSITOLI (DAU-2017) BIDANG PERUMAHAN, PRASARANA,SARANA
Lebih terperinciPEKERJAAN STRUKTUR BAWAH
PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH 1. UMUM A. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi : - Pekerjaan galian, - Pekerjaan Pilecap, Tie beam & Kolom. B. Pengukuran Peil (Levelling) Sebagai patokan tinggi peil (level)
Lebih terperinciPASAL 1 PEMBERI TUGAS
1. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Dalam pengelolaan suatu proyek harus ada suatu rencana kerja dan syaratsyarat yang mana dalam hal ini terbagi syarat-syarat umum, syarat administrasi, syarat-syarat
Lebih terperinciSelamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1
Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 PELATIHAN : DAFTAR MODUL Mandor Pembesian / Penulangan Beton NO. KODE JUDUL NO. REPRESENTASI UNIT KOMPETENSI 1. RCF - 01 UUJK, K3 dan Pengendalian
Lebih terperinciSPESIFIKASI TEKNIS A. SYARAT-SYARAT TEKNIS UMUM PELAKSANAAN & PENYELESAIAN PEKERJAAN
SPESIFIKASI TEKNIS A. SYARAT-SYARAT TEKNIS UMUM PELAKSANAAN & PENYELESAIAN PEKERJAAN PASAL 1. LINGKUP PEKERJAAN & PERSYARATAN 1.1. LINGKUP PEKERJAAN a. Pekerjaan yang akan dilaksanakan pada proyek ini
Lebih terperinciSYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN. Bangunan yang dilaksanakan adalah kegiatan PEMBANGUNAN RUANG KELAS
Spesifikasi Teknis SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN 1. LINGKUP UMUM Bangunan yang dilaksanakan adalah kegiatan PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU ( RKB ) yang diadakan oleh Kementrian Agama Kab. Kep Selayar.
Lebih terperinciSPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN KANDANG LAKTASI TAMPUSU, MINAHASA. Pasal 1 SYARAT SYARAT PELAKSANAAN
SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN KANDANG LAKTASI TAMPUSU, MINAHASA Pasal 1 SYARAT SYARAT PELAKSANAAN Dalam melaksanakan pekerjaan pemborongan harus berpedoman kepada ketentuan yang terdapat di dalam : 1.
Lebih terperinciTugas Dan Tanggung Jawab Team Leader
Tugas Dan Tanggung Jawab Team Leader 1. Membuat schedule kegiatan atau jadwal kegiatan pekerjaan. 2. Memonitor atau memantau progress pekerjaan yang dilakukan tenaga ahli. 3. Bertanggung jawab dalam melaksanakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Drainase Drainase merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan kompenen penting dalam perencanaan kota
Lebih terperinci(Ir. Hernu Suyoso, MT., M. Akir.) A. Komponen Jembatan. 1. Tipe Jembatan. a) Jembatan Pelat Beton Berongga. b) Jembatan Pelat. c) Jembatan Girder
1 PEKERJAAN JEMBATAN (Ir. Hernu Suyoso, MT., M. Akir.) A. Komponen Jembatan 1. Tipe Jembatan a) Jembatan Pelat Beton Berongga b) Jembatan Pelat c) Jembatan Girder d) Jembatan Beton Balok T e) Jembatan
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA
7 BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 TINJAUAN UMUM Pelaksanaan konstruksi merupakan rangkaian kegiatan atau bagian dari kegiatan dalam pekerjaan konstruksi mulai dari persiapan lapangan sampai dengan penyerahan
Lebih terperinciDIVISI 4 PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN SEKSI 4.1 PELEBARAN PERKERASAN
DIVISI 4 PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN SEKSI 4.1 PELEBARAN PERKERASAN 4.1.1 UMUM 1) Uraian a) Pekerjaan ini harus mencakup penambahan lebar perkerasan lama sampai lebar jalur lalu lintas yang diperlukan
Lebih terperinciBAB V PENJADWALAN DAN EVALUASI PROYEK
BAB V PENJADWALAN DAN EVALUASI PROYEK 5.1 Penjadwalan Kerja Dengan Bar Chart dan Curva S Merupakan suatu planing yang baik bila pembuatan penjadwalan kerja pada pelaksanaan suatu kegiatan/proyek dibuat,
Lebih terperinciSTANDAR LATIHAN KERJA
STANDAR LATIHAN (S L K) Bidang Ketrampilan Nama Jabatan : Pengawasan Jembatan : Inspektor Lapangan Pekerjaan Jembatan (Site Inspector of Bridges) Kode SKKNI : INA.5212. 322.04 DEPARTEMEN PEAN UMUM BADAN
Lebih terperinciSTANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) DRAFT BERKAS SERAH TERIMA AKHIR PEKERJAAN (FHO)
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) DRAFT BERKAS SERAH TERIMA AKHIR PEKERJAAN (FHO) Dinas Bina Marga Provinsi Lampung 2014 DAFTAR SIMAK KEGIATAN SERAH TERIMA AKHIR HASIL PEKERJAAN (FHO) NO DAFTAR SURAT
Lebih terperinciDAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN
DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN ANALISA BIAYA KONSTRUKSI PEKERJAAN PERSIAPAN SNI.01.2.6.1 1 m² Membersihkan lapangan dengan peralatan 0,1000 Oh Pekerja Rp. - - 0,0500 Oh Mandor Rp. - - SNI.01.2.6.
Lebih terperinciRANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Konsep Pd.T. XX-200X.X RPT0 RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL Konsep Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume I: Umum Bagian 9. Pekerjaan Lain-lain ICS 93.010 BIDANG
Lebih terperinciBAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK
BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1. Latar Belakang Perusahaan PT. PRIMER EKA PROPERTI bergerak di bidang owner/pemilik proyek dengan berkantor pusat yang beralamat Jl. Gatot Subroto Km3 No.78, Cimone, Karawaci,
Lebih terperinciUNIT LAYANAN PENGADAAAN WILAYAH VII KELOMPOK KERJA PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA SATKER KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH VII
UNIT LAYANAN PENGADAAAN WILAYAH VII KELOMPOK KERJA PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA SATKER KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH VII JL. M. R. ISWAHYUDI NO. (DEPAN BANDARA SEPINGGAN) BALIKPAPAN 765 Telp.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian yang sudah pernah dilakukan dan dapat di jadikan literatur untuk penyusunan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Ishaq Maulana
Lebih terperinci