STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS"

Transkripsi

1 STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS Yusuf Enril Fathurrohman, Kusnandar, Bekti Wahyu Utami Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36 A, Kentingan, Surakarta 57126, Telepon : yusuf.enril@gmail.com/ Abstract: The research aims to identify the variability, strategies alternative and strategies priority that can be applied. The research was conducted in the village Kalikidang Sokaraja Banyumas district which The method of data analysis that we used are matrix IFE, EFE matrix, SWOT matrix and matrix QSP. The result of this research showed (1) a major strength in the development of gouramy agribusiness ini Kalikidang Village is focused on enlargement and the major weakness is the small capital. While the main opportunities is there are many people who support the development of gouramy agribusiness and the main threat is rising prices of productions factors. (2) There are 8 alternative strategy produced, two S-O strategies, two W-O strategies, two S-T strategies, two W-T strategies. (3) The priority of strategy is to maintain market and further strengthen the relationship with the relevant stakeholders in the development of agribusiness of gouramy investment Keywords : variability, strategies, gouramy agribusiness Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan, alternatif serta prioritas strategi yang dapat diterapkan. Penelitian dilakukan di Desa Kalikidang Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas yang Metode analisis data yang digunakan adalah matriks IFE, matriks EFE, matriks SWOT dan matriks QSP. Hasil penelitian menunjukkan (1) kekuatan utama pengembangan agribsinis ikan di Desa Kalikidang yaitu terfokus pada pembesaran. Sedangkan kelemahan yang paling mendasar yaitu permodalan yang kecil. Peluang utama adalah banyak pihak yang mendukung sedangkan ancaman yang paling besar yaitu harga faktor produksi yang semakin meningkat. (2) Tedapat 8 alternatif strategi yang dihasilkan yaitu dua strategi S-O, dua strategi W-O, dua strategi S-T, dua strategi W-T. 3) Prioritas strategi yang dihasilkan adalah mempertahankan pasar dan lebih memperkuat hubungan dengan stakeholder terkait penanaman modal dalam. Kata Kunci: keragaan, strategi, agribisnis ikan

2 PENDAHULUAN Indonesia sebagai negara agraris dengan pembangunan di bidang pertanian menjadi prioritas utama memberikan komitmen tinggi terhadap pembangunan ketahanan pangan (UU No.7 tahun 1996 tentang pangan). Disamping itu salah satu sektor pertanian yang sangat berperan dalam pembudidayaan sumberdaya di perairan adalah perikanan (UU No. 9 tahun 1985 tentang perikanan) dimana perikanan merupakan kegiatan usaha yang mencakup penangkapan dan budi daya (BPS, 2009). Subsektor perikanan sendiri memiliki berbagai tujuan penting dalam pembangunan pertanian dan nasional seperti menyediakan bahan baku industri perikanan, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan lapangan kerja dan kesempatan berusaha, meningkatkan perlindungan dan rehabilitasi serta memenuhi kebutuhan konsumsi ikan bagi masyarakat. Lebih lanjut subsektor perikanan seharusnya dikembangkan menjadi sektor unggulan dengan dukungan dari dari berbagai pihak (Kurniawan, 2001), terlebih saat ini usahatani di bidang perikanan air tawar memiliki prospek yang sangat baik (Murtidjo, 2001). Sehingga diharapkan di masa mendatang subsektor perikanan bukanlah sebagai alternative yang dipilih namun sebagai komplementer dan saling mendukung baik bagi input maupun output. Pengembangan subsektor perikanan di Kabupaten Banyumas memiliki peluang usaha yang sangat besar karena menunjukkan produktivitas yang cukup tinggi dan merupakan peringkat ke-4 dalam produksi hasil perikanan budidaya di Jawa Tengah (Dinas Perikanan Jawa Tengah, ). Hal tersebut didukung dengan SK Menteri Kelautan dan Perikanan RI yang menyatakan Kabupaten Banyumas sebagai daerah minapolitan. Disamping itu Kabupaten Banyumas memiliki komoditas unggulan perikanan air tawar yaitu ikan yang dikenal bernilai ekonomi penting dan harganya di pasar cukup tinggi (Effendi, 2006) dan kini sudah banyak dibudidayakan secara intensif (Hastuti et al, 2003). Menurut data dinas perikanan Kabupaten Banyumas, pada tahun 2010 produksi benih ikan mencapai ekor dan ikan konsumsi ekor. Produksi ini adalah produksi tertinggi diantara budidaya komoditas ikan lainnya. Lebih jauh lagi, pembudidayaan ini memiliki sentra diwilayah tertentu di kabupaten Banyumas seperti di Desa Kalikidang Kecamatan Sokaraja sebagai sentra pembesaran. Di sisi lain belum terpenuhinya permintaan ikan konsumsi di lokal Kabupaten Banyumas maupun di luar Banyumas serta berbagai keadaan seperti masalah permodalan dan sarana prasarana menyebabkan terhambatnya perkembangan usaha agribisnis ikan ini. Hal tersebut tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi petani ikan maupun pemerintah daerahterkait bagaimana mewujudkan potensi pasar yang besar tersebut menjadi sebuah pasar yang nyata bagi produk ikan Banyumas.

3 Tujuan penelitian ini adalah mengetahui keragaan agribisnis ikan di Kabupaten Banyumas; merumuskan alternatif dan prioritas strategi yang dapat diterapkan. dalam mengembangkan agribisnis ikan di Kabupaten Banyumas. METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Kalikidang Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas sebagai sentra pembesaran pada bulan Agustus-September 2012 Anlisis Data Data yang diperoleh dari hasil identifikasi baik internal maupun eksternal di analisis menggunakan analisis SWOT yang telah dikembangkan oleh David (2009) untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang dapat berfungsi sebagai dasar untuk perumusan dan pengembangan kebijakan (Nurul et al, 2011). Alat analisis yang digunakan menggunakan matriks IFE, matriks EFE, matriks SWOT dan matriks QSP (Kasim et al, 2011). HASIL DAN PEMBAHASAN Keragaan Agribisnis Ikan Gurami di Desa Kalikidang Kegiatan agribisnis ikan yang dilakukan di Desa Kalikidang Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas adalah usahatani pembesaran ikan untuk dikonsumsi. Pada lokasi tersebut terdapat kelompok tani pembudidaya ikan yang cukup besar bernama Ulam Sari. Kelompok tani ini memfasilitasi masyarakat yang membutuhkan kolam untuk di kelola. Dilihat dari segi waktu budidaya pembesaran ikan biasanya memakan waktu yang relatif cukup lama yaitu sekitar 4-6 bulan untuk panen (Kholish, 2009). Petani di Desa Kalikidang rata-rata berusia antara 15 sampai 65 tahun serta tidak mengenyam pendidikan terlalu tinggi (SD-SMP). Pada kegiatan agribisnis ikan, kebanyakan masyarakat di Desa Kalikidang sudah memiliki pengalaman yang cukup lama yaitu sekitar 10 tahun karena usahatani ini sudah dilakukan secara turun temurun. Petani di Desa Kalikidang biasanya hanya mengelola 1-2 kolam karena keterbatasan modal dan kebanyakan profesi mereka yang hanya sebagai buruh tani. Sehingga untuk saat ini budidaya hanya sebagai penghasilan tambahan saja. Kolam yang ada memiliki ukuran berbedabeda dengan rata-rata kolam berukuran 250 m 2. Petani dalam sekali panen mampu menghasilkan 2 kali lipat dari benih yang ditebar dalam kurun waktu 4-6 bulan. Secara keseluruhan dari seluruh kolam yang ada di desa Kalikidang mampu memproduksi 8 kwintal tiap pekannya dengan dua kali panen. Dilihat dari aspek usahataninya dalam satu musim panen sekitar 4-6 bulan dengan benih awal 377 kg per dua kolam mengeluarkan biaya sebesar Rp ,8 yang meliputi biaya untuk sarana produksi (benih, pakan, pupuk, obat, dll), tenaga kerja luar, sewa kolam, transportasi, dan sewa

4 peralatan. Penerimaan yang diterima dengan hasil produksi sebanyak 742,17 kg per dua kolam dengan harga jual Rp /kg sebesar Rp ,3 atau Rp ,65 per kolamnya sehingga pendapatan yang diperoleh sebesar Rp ,5 per dua kolam atau Rp ,7 per kolam. Analisis Faktor Internal dan Faktor Eksternal Perumusan strategi dimulai dengan menganalisis faktor internal dan eksternal usahatani untuk mengidentifikasi faktor-faktor strategis yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman dalam mengembangkan agribisnis ikan di Kabupaten Banyumas. Analisis faktor internal dalam penelitian ini meliputi analisis terhadap keuangan,produksi, pemasaran, dan manajemen. Berdasarkan tabel 1 hasil identifikasi internal menunjukkan bahwa sebagian besar petani memiliki masalah keuangan yaitu permodalan yang terbatas; pada proses produksi atau keberjalanan budidaya petani meskipun masih ada beberapa kendala sarana prasarana dan kurang optimalnya pengelolaan namun sebagian petani sudah menerapkan Standard Operational Procedure; daerah Kalikidang merupakan daerah yang selalu menjaga keberlanjutan produksi akan kebutuhan pasar terhadap ikan walaupun; petani di Desa Kalikidang sudah menerapkan manajemen yang baik (administrasi dan penjadwalan) karena didukung dari pengalaman yang cukup lama akan pembesaran ikan, hanya saja terdapat beberapa petani yang tidak mau mengikuti kesepakatan bersama antar petani. Analisis faktor eksternal dalam penelitian ini meliputi kondisi ekonomi, sosial budaya dan lingkungan, pemerintahan, teknologi, dan persaingan. Berdasarkan tabel 2 hasil identifikasi eksternal menunjukkan bahwa kondisi ekonomi yang tidak menentu sangat berpengaruh terhadap harga faktor produksi dan tenaga kerja; adanya berbagai dukungan dari berbagai pihak yang sangat membantu dan perlunya memperhatikan terkait kondisi internal petani maupun hubungan petani dengan pengepul; perhatian khusus dari pemerintah yang sangat siginifikan terhadap budidaya dari segi kebijakan maupun bantuan berupa sarana produksi, prasarana, dan program-program serta sosialisasi yang diberikan; mesin budidaya yang sulit dijangkau secara financial oleh masing-masing petani; dari kondisi persaingan usaha agribisnis pembesaran ikan di Desa Kalikidang cukup menguntungkan karena selain rendahnya tingkat persaingan, pesaing utama yakni dari daerah Tulungagung sudah tidak memasuki wilayah bagian barat serta didukung permintaan akan ikan yang besar.

5 Tabel 1. Identifikasi Faktor-faktor Internal Pengembangan Agribisnis Ikan Gurami di Desa Kalikidang Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas Aspek Internal Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness) Aspek Keuangan - 1. Permodalan yang kecil Aspek Produksi 1. Terdapat SOP (Standart Operating Procedure) 2. Inovasi pakan tambahan 3. Kualitas hasil panen yang baik dibandingkan dengan yang lain 1. Sarana dan prasarana produksi yang belum memadai 2. Petani belum mengefisienkan dan memanfaatkan waktu produksi secara optimal 3. Petani belum mampu mengendalikan resiko budidaya ikan dengan baik (SDM penanganan resiko kurang) 4. Pengelolaan ikan kurang optimal Aspek Pemasaran 1. Kontinuitas hasil produksi - Aspek Manajmen 1. Memiliki penjadwalan dan pencatatan administrasi yang baik 2. Memiliki pengalaman yang cukup lama dalam membudidayakan 3. Terfokus pada pembesaran Sumber : Analisis Data Primer, Tidak semua petani mau mengikuti kesepakatan bersama antar petani. 2. Adanya petani yang tidak konsisten dalam budidaya Tabel 2. Identifikasi Faktor-faktor Eksternal Pengembangan Budidaya Ikan Gurami di Desa Kalikidang Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas Aspek Eksternal Kondisi ekonomi Aspek Sosial Budaya dan lingkungan Aspek Pemerintahan Aspek Teknologi Aspek Persaingan Peluang(Opportunity) Ancaman(Threats) - 1. Harga faktor produksi yang semakin meningkat 2. Kenaikan upah tenaga kerja 1. Banyak pihak yang mendukung 2. Kondisi lingkungan yang aman dan terkendali. 3. Musim hujan yang mendukung pengembangan 1. Perhatian pemerintah terhadap pengembangan budidaya (kebijakan dan bantuan yang diberikan) 1. Rendahnya tingkat persaingan 2. Hilangnya pesaing utama 3. Permintaan terhadap ikan besar Sumber : Analisis Data Primer, Kesenjangan sosial 2.Adanya komplain dari pelanggan/pembeli terkait kondisi ikan 3. Musim kemarau yang menghambat produksi 4. Air yang kurang baik - 1. Mesin budidaya yang tergolong mahal - Matrik IFE Matriks IFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal dari usaha agribisnis ikan yang berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting. Nilai kumulatif matrik IFE pada

6 menurut tabel 3 adalah 2, Menurut David (2009) nilai tersebut mengidentifikasikan bahwa agribisnis ikan memiliki posisi internal yang cukup kuat, sehingga dapat dikatakan petani sudah mampu memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi kelemahan dalam di Desa Kalikidang Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas. Pengembangan agribsinsis budidaya yang terfokus pada pembesaran menjadi faktor kunci kekuatan terbesar dengan skor 0, Sedangkan kelemahan terbesar terdapat pada faktor permodalan yang kecil dengan skor 0, Tabel 3.Matrik Internal Factor Evaluation (IFE) No. Faktor faktor Internal Utama Bobot Peringkat Skor Kekuatan 1. Terdapat SOP (Standard Operational 0, ,5 0, Procedure) 2. Inovasi pakan tambahan 0, ,2 0, Kualitas hasil panen yang lebih baik 0, ,7 0, dibandingkan yang lainnya 4. Kontinuitas hasil produksi 0, , Memiliki penjadwalan dan 0, ,7 0, pencatatan administrasi yang baik 6. Petani memiliki pengalaman yang 0, ,7 0, cukup lama dalam membudidayakan 7. Terfokus pada pembesaran 0, ,9 0, Kelemahan 1. Permodalan yang kecil 0, , Sarana dan prasarana produksi yang 0, ,5 0, belum memadai 3. Petani belum mengefisienkan dan 0, ,9 0, memanfaatkan waktu produksi secara optimal 4. Petani belum mampu mengendalikan resiko budidaya ikan dengan 0, ,8 0, baik (SDM penanganan resiko kurang) 5. Pengelolaan ikan kurang 0, ,8 0, optimal 6. Tidak semua petani mau mengikuti 0, ,9 0, kesepakatan bersama antar petani 7. Adanya petani yang tidak konsisten 0, ,6 0, dalam budidaya ikan Total 1,000 2, Sumber : Analisis Data Primer, 2012

7 Matrik EFE Matriks EFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternaldari usaha agribisnis ikan yang berkaitan dengan peluang dan ancaman yang dianggap penting. Nilai kumulatif matriks EFE pada yang disajikan pada tabel 4 diperoleh nilai indeks kumulatif sebesar 2, Hasil tersebut menunjukkan bahwa petani ikan merespon secara baik peluang dan ancaman yang ada. Faktor peluang terbesar dalam adalah Banyak pihak yang mendukung pengembangan agribisnis ikan dengan skor 0, dan ancaman terbesar yaitu harga faktor produksi yang semakin meningkat dengan skor 0, Tabel 4. Matrik Ekternal Factor Evaluation (EFE) No. Faktor faktor Eksternal Utama Bobot Peringkat Skor Peluang 1. Banyak pihak yang mendukung 0, ,8 0, Kondisi lingkungan yang aman dan 0, ,7 0, terkendali 3. Permintaan pasar terhadap ikan 0, , besar 4. Perhatian pemerintah terhadap 0, , pengembangan budidaya ikan 5. Rendahnya tingkat persaingan 0, ,6 0, Hilangnya pesaing utama 0, ,1 0, Musim hujan yang mendukung pengembangan ikan Ancaman 0, ,1 0, Harga sarana produksi yang semakin 0, ,6 0,30229 meningkat 2. Kenaikan upah tenaga kerja 0, , Kesenjangan social 0, ,3 0, Adanya komplain dari pembeli dan 0, ,8 0, pelanggan/pembeli terkait kondisi ikan 5. Mesin budidaya yang tergolong mahal 0, ,5 0, Musim kemarau yang menghambat 0, ,6 0, produksi 7. Air yang kurang baik 0, ,8 0, Total 1,000 2, Sumber : Analisis Data Primer, 2012

8 Formulasi Alternatif Strategi Setelah mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman dalam mengembangkan budidaya ikan di Kabupaten Banyumas, maka diperoleh beberapa alternatif strategi yang dapat dipertimbangkan seperti pada tabel 5, antara lain: Strategi S-O Strategi S-O (Strength- Opportunity) atau strategi kekuatanpeluang adalah strategi yang menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang eksternal. Alternatif strategi S-O yang dapat dirumuskan adalah meningkatkan hasil produksi dengan mengoptimalkan bantuan yang diberikan pemerintah untuk memenuhi permintaan pasar dan meningkatkan standard kualitas, kuantitas serta manajemen untuk pengembangan usahatani pembesaran dengan dukungan dari berbagai pihak Strategi W-O Strategi W-O (Weakness- Opportunity) atau strategi kelemahan-peluang adalah strategi untuk meminimalkan kelemahan yang ada untuk memanfaatkan peluang eksternal. Alternatif strategi W-O yang dapat dirumuskan adalah membangun kerjasama dengan dinas dan kelembagaan petani untuk lebih mengorganisir petani supaya lebih berkembang dan mempertahankan pasar dan lebih memperkuat hubungan dengan stakeholder terkait penanaman modaldalam. Strategi S-T Strategi S-T (Strength-Threat) atau strategi kekuatan-ancaman adalah strategi untuk mengoptimalkan kekuatan internal yang dimiliki dalam menghindari ancaman. Alternatif strategi S-T yang dapat dirumuskan adalah mempertahankan dan meningkatkan kualitas ikan dan mengefisiensikan penggunaan sarana produksi dan tenaga kerja dan pengelolaan sumber daya alam dan limbah secara maksimal oleh masyarakat. Strategi W-T Strategi W-T (Weakness-Threat) atau strategi kelemahan-ancaman adalah strategi defensif untuk meminimalkan kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. Alternatif strategi yang dapat dirumuskan adalah meningkatkan jaringan pemasaran dan menjalin kesepakatan antara petani dan pengepul terkait kegiatan pemasaran dan memperkuat ikatan intern petani melalui kegiatan sosialisasi dan pembinaan untuk mengoptimalkan produksi dan mengoptimalkan.

9 Tabel 5. Alternatif Strategi Matriks SWOT Pengembangan Agribisnis Ikan Gurami Di Kabupaten Banyumas Kekuatan-S 1. Terdapat SOP (Standard Kelemahan-W 1. Permodalan yang kecil Operational Procedure) 2. Inovasi pakan tambahan 3. Kualitas hasil panen yang 2. Sarana dan prasarana produksi yang belum memadai 3. Petani belum mengefisienkan lebih baik dibandingkan dan memanfaatkan waktu yang lainnya produksi secara optimal 4. Kontinuitas hasil produksi 4. Petani belum mampu Peluang-O 1. Banyak pihak yang mendukung 2. Kondisi lingkungan yang aman dan terkendali 3. Permintaan pasar terhadap ikan besar 4. Perhatian pemerintah terhadap pengembangan budidaya ikan 5. Rendahnya tingkat persaingan 6. Hilangnya pesaing utama 7. Musim penghujan yang mendukung pengembangan Ancaman-T 1. Harga faktor produksi yang semakin meningkat 2. Kenaikan upah tenaga kerja 3. Kesenjangan social 4. Adanya komplain dari pembeli dan pelanggan/pengepul 5. Teknologi budidaya yang tergolong mahal 6. Musim kemarau yang menghambat produksi 7. Air yang kurang baik Sumber: Analisis Data Primer, Memiliki penjadwalan dan pencatatan administrasi yang baik 6. Petani memiliki pengalaman yang cukup lama dalam membudidayakan 7. Terfokus pada pembesaran Strategi S-O 1. Meningkatkan hasil produksi dengan mengoptimalkan bantuan yang diberikan pemerintah untuk memenuhi permintaan pasar (S1,S2,S4,,S6,O3,O4,O5,O6, O7) 2. Meningkatkan standard kualitas, kuantitas serta manajemen untuk pengembangan usahatani pembesaran dengan dukungan dari berbagai pihak (S1,S3,S4,S5,S6,S7,O1,2,O4) Strategi S-T 1. Mempertahankan dan meningkatkan kualitas ikan dan mengefisiensikan penggunaan sarana produksi dan tenaga kerja (S1,S2,S3,S6,S7,T1,T2,T4, T5,T6) 2. Pengelolaan limbah secara maksimal oleh masyarakat. (S1,S6,T3,T7) mengendalikan resiko budidaya ikan dengan baik (SDM penanganan resiko kurang) 5. Pengelolaan ikan kurang optimal 6. Tidak semua petani mau mengikuti kesepakatan bersama antar petani 7. Adanya petani yang tidak konsisten dalam budidaya ikan Strategi W-O 1. Membangun kerjasama dengan dinas dan kelembagaan petani untuk lebih mengorganisir petani supaya lebih berkembang. (W1,W2,W3,W5,W6,W7,O1, O3,O4) 2. Mempertahankan pasar dan lebih memperkuat hubungan dengan stakeholder terkait penanaman modaldalam. (W1,W2,,O1,O2,O3,O4). Strategi W-T 1. Meningkatkan jaringan pemasaran dan menjalin kesepakatan antara petani dan pengepul terkait kegiatan pemasaran (W6,W7,T3,T4) 2. Memperkuat ikatan intern petani melalui kegiatan sosialisasi dan pembinaan untuk mengoptimalkan produksi dan mengoptimalkan pengembangan agribisnis ikan. (W5,W6,W8,T3,)

10 Penentuan Prioritas Strategi Tabel 6. Jumlah Total Daya Tarik (TAS) alternatif strategi pengembangan agribisnis ikan di Kabupaten Banyumas No. Alternatif Strategi Skor Daya Tarik Skor Daya Tarik Skor Total Daya Tarik 1 Meningkatkan hasil produksi dengan mengoptimalkan bantuan yang diberikan pemerintah untuk memenuhi permintaan pasar. 2 Meningkatkan standard kualitas, kuantitas serta manajemen untuk pengembangan usahatani pembesaran dengan dukungan dari berbagai pihak 3 Membangun kerjasama dengan dinas dan kelembagaan petani untuk lebih mengorganisir petani supaya lebih berkembang 4 Mempertahankan pasar dan lebih memperkuat hubungan dengan stakeholder terkait penanaman modal dalam. 5 Mempertahankan dan meningkatkan kualitas ikan dan mengefisiensikan penggunaan sarana produksi dan tenaga kerja Internal Eksternal , , , , , Pengelolaan limbah secara maksimal oleh masyarakat , Meningkatkan jaringan pemasaran dan menjalin kesepakatan antara petani dan pengepul terkait kegiatan pemasaran 8 Memperkuat ikatan intern petani melalui kegiatan sosialisasi dan pembinaan untuk mengoptimalkan produksi dan mengoptimalkan. Sumber : Analisis Data Primer, 2012 Berdasarkan dari hasil penililaian matriks QSP (Quantitative Strategi Planning), maka diperoleh prioritas strategi pengembangan yang terpilih. Prioritas strategi ini diperoleh dari nilai daya tarik (TAS/Total Attractiveness Score) yang terbesar. Sehingga strategi pengembangan agribisnis ikan di Kabupaten Banyumas diharapkan dapat diimplementasikan oleh petani sesuai dengan kemampuannya. Prioritas strategi yang diperoleh dalam pengembangan agribisnis ikan di Kabupaten Banyumas adalah alternative strategi ke IV yaitu mempertahankan pasar dan lebih memperkuat hubungan dengan stakeholder terkait penanaman modal dalam , , di Desa Kalikidang Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian mengenai Strategi Pengembangan Agribisnis Ikan Gurami di Kabupaten Banyumas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan agribisnis ikan di Desa Kalikidang Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas merupakan sentra usahatani pembesaran ikan di Kabupaten Banyumas; kegiatan agribisnis ikan ini merupakan profesi sampingan/ diperuntukkan sebagai penghasilan tambahan. Secara teknis masa pembesaran antara 4-6 bulan untuk siap panen dengan dua kali panen dalam satu pekan (4-5

11 kwintal). Pemasaran ikan ini dilakukan/didistribusikan di dalam Kabupaten Banyumas dan luar Kabupaten Banyumas. Setelah dilakukan identifikasi internal dan eksternal kekuatan utama dalam mengembangkan agribisnis ikan di Kabupaten Banyumas yaitu terfokus pada pembesaran. Sedangkan kelemahan yang paling mendasar yaitu permodalan yang kecil. Peluang utama dalam mengembangkan agribisnis ikan adalah banyak pihak yang mendukung pengembangan agribisnis ikan. Sedangkan ancaman yang paling besar yaitu harga faktor produksi yang semakin meningkat. Alternatif Strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan agribisnis ikan di Kabupaten Banyumas antara lain meningkatkan hasil produksi dengan mengoptimalkan bantuan yang diberikan pemerintah untuk memenuhi permintaan pasar; meningkatkan standard kualitas, kuantitas serta manajemen untuk pengembangan usahatani pembesaran dengan dukungan dari berbagai pihak; membangun kerjasama dengan dinas dan kelembagaan petani untuk lebih mengorganisir petani supaya lebih berkembang; mempertahankan pasar dan lebih memperkuat hubungan dengan stakeholder terkait penanaman modaldalam ; mempertahankan dan meningkatkan kualitas ikan dan mengefisiensikan penggunaan sarana produksi dan tenaga kerja; pengelolaan sumber daya alam dan limbah secara maksimal oleh masyarakat; meningkatkan jaringan pemasaran dan menjalin kesepakatan antara petani dan pengepul terkait kegiatan pemasaran; memperkuat ikatan intern petani melalui kegiatan sosialisasi dan pembinaan untuk mengoptimalkan produksi dan mengoptimalkan pengembangan agribisnis ikan. Prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam upaya di Kabupaten Banyumas adalah mempertahankan pasar dan lebih memperkuat hubungan dengan stakeholder terkait penanaman modal dalam. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia. Statistik Indonesia tahun BPS. Jakarta-Indonesia David, F.R ManajemenStrategis: Konsep- Konsep.AlihBahasa: KresnaSantoso. PT IndeksKelompokGramedia. Jakarta. Dinas Perikanan Jawa Tengah tahun Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Banyumas Produksi Ikan Gurami (benih dan konumsi). Hastuti E, Supriyono E, Mokoginta I, Subandiyono Respon Glukosa Darah Ikan Gurami (Osphronemus gouramy, LAC.) Terhadap Stres Perubahan Suhu

12 Lingkungan. Jurnal Akuakultur Indonesia, 2(2): (2003) I Effendi, H J Bugri, Widanarni Pengaruh padat penebaran terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan osphronemus gouramy lac. Ukuran 2 cm. Jurnal Akuakultur Indonesia, 5(2): (2006) Kasim, S.N. Sirajuddin, Irmayani Strategi Pengembangan Usaha Sapi Perah di Kabupaten Enrekang. Jurnal Agribisnis, X(3): (2011) Kholish Panduan Lengkap Agribisnis Ikan Gurami. Penebar Swadaya : Jakarta Kurniawan, Tony F Analisis dan Reformasi Kebijakan Pembangunan Kelautan dan Perikanan Di Indonesia. Murtidjo Bambang A Beberapa Metode Pembenihan Ikan Air Tawar. Kanisius. Yogyakarta. Nurul Taufiqu Rochman, Arif Daryanto, Nunung Nuryartono Analysis of Indonesian Agroindustry. Competitiveness in Nanotechnology Development Perspective Using SWOT-AHP Method. International Journal of Business and Management, 6(8) : (2011) Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor Kep. 41/Men/2009 tentang Penetapan Lokasi Minapolitan Undang-Undang No.7 tahun 1996 tentang pangan. Badan Pengawas Obat dan Makanan Rebuplik Indonesia Undang-Undang No.9 Tahun 1985 tentang perikanan. Kementrian Kelautan dan Perikanan.

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran III. METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Potensi perikanan yang dimiliki Kabupaten Lampung Barat yang sangat besar ternyata belum memberikan kontribusi yang optimal bagi masyarakat dan pemerintah daerah.

Lebih terperinci

Sumber : Bidang Perikanan Dinas Pertanian Kabupaten Klaten, 2012

Sumber : Bidang Perikanan Dinas Pertanian Kabupaten Klaten, 2012 1 PENDAHULUAN Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki 17.50 buah pulau, dengan luas laut sekitar 3,5 juta km. Potensi sumberdaya ikannya sangat besar dengan beraneka ragam ikan bernilai ekonomi tinggi.

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 42 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi analisis yaitu metode penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data sehingga

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI MOCAF (MODIFIED CASSAVA FLOUR) DI KABUPATEN WONOGIRI

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI MOCAF (MODIFIED CASSAVA FLOUR) DI KABUPATEN WONOGIRI STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI MOCAF (MODIFIED CASSAVA FLOUR) DI KABUPATEN WONOGIRI Zulfa Anindita, Kusnandar, Wiwit Rahayu Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN KEMITRAAN PETANI TEMBAKAU DENGAN PT MERABU DI KECAMATAN TANGGUNGHARJO KABUPATEN GROBOGAN

STRATEGI PENGEMBANGAN KEMITRAAN PETANI TEMBAKAU DENGAN PT MERABU DI KECAMATAN TANGGUNGHARJO KABUPATEN GROBOGAN STRATEGI PENGEMBANGAN KEMITRAAN PETANI TEMBAKAU DENGAN PT MERABU DI KECAMATAN TANGGUNGHARJO KABUPATEN GROBOGAN Arsyadani Fahmi Akbar, Endang Siti Rahayu, Arip Wijianto Program Studi Agribisnis Fakultas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA IKAN PADA KELOMPOK IKAN DI DESA JATISARI KECAMATAN JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI

PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA IKAN PADA KELOMPOK IKAN DI DESA JATISARI KECAMATAN JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI Jurnal DIANMAS, Volume 6, Nomor 2, Oktober2017 PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA IKAN PADA KELOMPOK IKAN DI DESA JATISARI KECAMATAN JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI Wiwit Rahayu 1,2) dan Wara Pratitis Sabar Suprayogi

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perikanan merupakan salah satu subsektor pertanian dan kelautan yang memiliki peran penting sebagai penggerak kemajuan perekonomian nasional di Indonesia. Selain menjadi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 29 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Ciri-ciri metode deskriptif analitis adalah memusatkan pada pemecahan

Lebih terperinci

Keyword : krecek, marketing strategic, swot analysis

Keyword : krecek, marketing strategic, swot analysis STRATEGI PEMASARAN KRECEK KULIT KERBAU DI UD.SUMBER BAROKAH KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI MARKETING KRECEK STRATEGY IN UD.SUMBER BAROKAH DISTRICT BANYUDONO REGENCY OF BOYOLALI M.Th.Handayani 1)*,Egydia

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BUAH SEMANGKA CV SALIM ABADI

PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BUAH SEMANGKA CV SALIM ABADI VII. PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BUAH SEMANGKA CV SALIM ABADI 7.1 Analisis Lingkungan Perusahaan Hasil analisis lingkungan perusahaan dilakukan melalui pengamatan di lapangan dan wawancara secara

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN.. 1

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN.. 1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN Halaman.. i..vi.. viii.. ix I. PENDAHULUAN.. 1 1.1. Latar Belakang.. 1 1.2. Identifikasi Masalah..5 1.3. Rumusan Masalah.. 6 1.4. Tujuan

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI MINYAK ATSIRI KENANGA DI INDUSTRI KECIL SIDO MULYO KABUPATEN BOYOLALI

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI MINYAK ATSIRI KENANGA DI INDUSTRI KECIL SIDO MULYO KABUPATEN BOYOLALI STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI MINYAK ATSIRI KENANGA DI INDUSTRI KECIL SIDO MULYO KABUPATEN BOYOLALI Nanda Widhi Herlambang, Totok Mardikanto, R. Kunto Adi Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi 2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Sayuran Organik Pertanian organik adalah salah satu teknologi pertanian yang berwawasan lingkungan serta menghindari penggunaan bahan kimia dan pupuk yang bersifat

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS AYAM RAS PEDAGING PERUSAHAAN KAWALI POULTRY SHOP KABUPATEN CIAMIS

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS AYAM RAS PEDAGING PERUSAHAAN KAWALI POULTRY SHOP KABUPATEN CIAMIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS AYAM RAS PEDAGING PERUSAHAAN KAWALI POULTRY SHOP KABUPATEN CIAMIS Ajat 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi iis.iisrina@gmail.com Dedi Sufyadi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 10 1.3. Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL KRECEK DI KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI Sigit Joko Rahmanto, Eny Lestari, Wiwit Rahayu

STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL KRECEK DI KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI Sigit Joko Rahmanto, Eny Lestari, Wiwit Rahayu 1 STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL KRECEK DI KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI Sigit Joko Rahmanto, Eny Lestari, Wiwit Rahayu Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat produksi sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri yang berlokasi di Jl. Ratu Rangga Blok B No.252 Rt. 02/11, Kampung

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA RESTORAN BAKMI JAPOS CABANG BOGOR SKRIPSI MARLIA PRATIWI

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA RESTORAN BAKMI JAPOS CABANG BOGOR SKRIPSI MARLIA PRATIWI ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA RESTORAN BAKMI JAPOS CABANG BOGOR SKRIPSI MARLIA PRATIWI PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN MARLIA PRATIWI.

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI PEMASARAN DEVELOPER GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

FORMULASI STRATEGI PEMASARAN DEVELOPER GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 FORMULASI STRATEGI PEMASARAN DEVELOPER GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN Rinaldy Aldi

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI PENGOLAHAN METE DI KECAMATAN JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI PENGOLAHAN METE DI KECAMATAN JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI PENGOLAHAN METE DI KECAMATAN JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI Yuliningsih, Eny Lestari, Emi Widiyanti Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel 39 I. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan cara

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Kemiskinan merupakan penyakit ekonomi pada suatu daerah yang harus di tanggulangi. Kemiskinan akan menyebabkan ketidakberdayaan masyarakat dalam mengelola

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka memenuhi kebutuhan gizi manusia. Perikanan budidaya dinilai

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka memenuhi kebutuhan gizi manusia. Perikanan budidaya dinilai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keadaan perikanan tangkap Indonesia yang sebagian besar saat ini telah mengalami overfishing menuntut pemerintah untuk beralih mengembangkan perikanan budidaya. Perikanan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MINUMAN INSTAN JAHE MERAH (Zingiber officinale Linn.Var.rubrum) CV.HANABIO - BOGOR. Disusun Oleh :

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MINUMAN INSTAN JAHE MERAH (Zingiber officinale Linn.Var.rubrum) CV.HANABIO - BOGOR. Disusun Oleh : STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MINUMAN INSTAN JAHE MERAH (Zingiber officinale Linn.Var.rubrum) CV.HANABIO - BOGOR Disusun Oleh : SYAIFUL HABIB A 14105713 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Mulia Lestari adalah salah satu perusahaan tekstil terkemuka yang beralamatkan di Jl. Cibaligo no. 70 Cimindi-Cimahi. Produk yang dihasilkan adalah kain rajut, yang sebagian besar adalah berbentuk

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada produksi karet remah di PT ADEI Crumb Rubber Industry yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol, Kel. Satria, Kec. Padang Hilir,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Penelitian. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian.

METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Penelitian. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian. III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Penelitian Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT e-j. Agrotekbis 1 (3) : 282-287, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMA DI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Business

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAPI POTONG DI KABUPATEN BLORA

STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAPI POTONG DI KABUPATEN BLORA NASKAH PUBLIKASI STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAPI POTONG DI KABUPATEN BLORA Program Studi Agribisnis Oleh Riana Aninditya Prastiti H0808040 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI STRATEGI PEMASARAN SUSU KALEYO DI UMKM BRAYAT MANUNGGAL KABUPATEN SRAGEN. Program Studi Agribisnis

NASKAH PUBLIKASI STRATEGI PEMASARAN SUSU KALEYO DI UMKM BRAYAT MANUNGGAL KABUPATEN SRAGEN. Program Studi Agribisnis 1 NASKAH PUBLIKASI STRATEGI PEMASARAN SUSU KALEYO DI UMKM BRAYAT MANUNGGAL KABUPATEN SRAGEN Program Studi Agribisnis Oleh : Wahyu Wulandari W H 0808199 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Lebih terperinci

IV METODOLOGI 4.1 Metode Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODOLOGI 4.1 Metode Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODOLOGI 4.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan satuan kasus adalah sektor perikanan dan kelautan di Kabupaten Kendal. Studi kasus adalah metode

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di peternakan domba Tawakkal Farm (TF) Jalan Raya Sukabumi Km 15 Dusun Cimande Hilir No. 32, Caringin, Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

Economics Development Analysis Journal

Economics Development Analysis Journal Economics Development Analysis Journal 7 (2) (2018) Economics Development Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj Strategi Pengembangan Sentra UMKM Ikan Pindang di Desa Tasikagung

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS STRATEGI KEMITRAAN ANTARA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MUSUK DENGAN PT. SO GOOD FOOD DI BOYOLALI

EFEKTIFITAS STRATEGI KEMITRAAN ANTARA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MUSUK DENGAN PT. SO GOOD FOOD DI BOYOLALI EFEKTIFITAS STRATEGI KEMITRAAN ANTARA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MUSUK DENGAN PT. SO GOOD FOOD DI BOYOLALI The Effectiveness of The Partnership Strategy of Village Unit Cooperatives Musuk With PT. So Good

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pabrik Kelapa Sawit Adolina PT Perkebunan Nusantara IV yang terletak di Kelurahan Batang Terap Kecamatan Perbaungan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Godongijo Asri yang berlokasi di Jalan Cinangka Km 10, Kecamatan Sawangan, Kotamadya Depok. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, 35 III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Pemilihan daerah penelitian dilakukan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN SENTRA USAHA PISANG AROMA DI KABUPATEN TEMANGGUNG

STRATEGI PENGEMBANGAN SENTRA USAHA PISANG AROMA DI KABUPATEN TEMANGGUNG STRATEGI PENGEMBANGAN SENTRA USAHA PISANG AROMA DI KABUPATEN TEMANGGUNG Yunita Hispana Suiza, Mohd. Harisudin, Arip Wijianto Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. potensi besar dalam pengembangan di sektor pertanian. Sektor pertanian di

I. PENDAHULUAN. potensi besar dalam pengembangan di sektor pertanian. Sektor pertanian di 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan ribuan pulau yang mempunyai potensi besar dalam pengembangan di sektor pertanian. Sektor pertanian di Indonesia telah memberikan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR PADA PERUSAHAAN AAPS KECAMATAN GUGUAK, KABUPATEN 50 KOTA, SUMATERA BARAT

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR PADA PERUSAHAAN AAPS KECAMATAN GUGUAK, KABUPATEN 50 KOTA, SUMATERA BARAT STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR PADA PERUSAHAAN AAPS KECAMATAN GUGUAK, KABUPATEN 50 KOTA, SUMATERA BARAT Oleh: NIA YAMESA A14105579 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 41 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan

Lebih terperinci

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK S. Marti ah / Journal of Applied Business and Economics Vol. No. 1 (Sept 2016) 26-4 KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK Oleh: Siti Marti ah Program Studi Teknik Informatika Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono (2006) penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata CHAPTER-09 Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata SWOT Filosofi SWOT Analisis SWOT atau Tows adalah alat analisis yang umumnya digunakan untuk merumuskan strategi atas identifikasi berbagai

Lebih terperinci

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43 V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Nilai dan Konstribusi Subsektor Tanaman Pangan Terhadap PDRB Sektor Pertanian Kabupaten Ngawi Produktivitas tenaga kerja subsektor tanaman pangan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kajian

III. METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kajian III. METODE KAJIAN 3.. Kerangka Pemikiran Kajian Sinergi yang saling menguntungkan antara petani dan perusahaan (PT ATB) dalam pengusahaan perkebunan merupakan faktor penting dalam usaha pengembangan perkebunan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual Perkembangan konsumsi komoditas perikanan khususnya udang di tingkat internasional dan tingkat nasional dianggap oleh sebagian petani dan nelayan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) DI KABUPATEN BOYOLALI

STRATEGI PEMASARAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) DI KABUPATEN BOYOLALI STRATEGI PEMASARAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) DI KABUPATEN BOYOLALI Ambrosius Ryan Lestyanto Nugroho, Totok Mardikanto, Kunto Adi Program Studi Agribisnis - Universitas Sebelas Maret Surakarta

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya A. Visi Perumusan visi dan misi jangka menengah Dinas Pertanian,

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO Mukhamad Johan Aris, Uswatun Hasanah, Dyah Panuntun Utami Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA

PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA Irma Wardani,Mohamad Hanif Khoirudin Staf Pengajar Program Studi Agroteknologi UNIBA

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA PENYULUH DAN PENENTUAN PENGEMBANGAN STRATEGI KINERJA PENYULUH PERTANIAN ORGANIK ATAS DASAR FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL KOTA BATU

EVALUASI KINERJA PENYULUH DAN PENENTUAN PENGEMBANGAN STRATEGI KINERJA PENYULUH PERTANIAN ORGANIK ATAS DASAR FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL KOTA BATU P R O S I D I N G 447 EVALUASI KINERJA PENYULUH DAN PENENTUAN PENGEMBANGAN STRATEGI KINERJA PENYULUH PERTANIAN ORGANIK ATAS DASAR FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL KOTA BATU Hendro prasetyo 1 dan Tri Oktavianto

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BENIH LELE DI KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN JUMBO LESTARI CISEENG BOGOR SALMAN FAJRI

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BENIH LELE DI KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN JUMBO LESTARI CISEENG BOGOR SALMAN FAJRI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BENIH LELE DI KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN JUMBO LESTARI CISEENG BOGOR SALMAN FAJRI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016 PERNYATAAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data 13 BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kegiatan ini dibatasi sebagai studi kasus pada komoditas pertanian sub sektor tanaman pangan di wilayah Bogor Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN MELON DI KABUPATEN SRAGEN

STRATEGI PEMASARAN MELON DI KABUPATEN SRAGEN STRATEGI PEMASARAN MELON DI KABUPATEN SRAGEN Rita Yuliana Sugiarto 1 Susi Wuri Ani 2 Nuning Setyowati 3 Agribusiness of Agricultural Faculty, Sebelas Maret Surakarta University Jl. Ir. Sutami No.36 A Kentingan

Lebih terperinci

Jurnal Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Agriekonomika Volume 5, Nomor 2, 2016

Jurnal Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian  Agriekonomika Volume 5, Nomor 2, 2016 Jurnal Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian http://journal.trunojoyo.ac.id/agriekonomika Agriekonomika Volume 5, Nomor 2, 2016 MODEL KERJASAMA KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN (POKDAKAN) PADA PEMASARAN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA Ariyantoro Budidaya. Mahasaraswati Mataram. GaneÇ Swara.Vol. 3 No.2 September Citra Aji Parmana.

DAFTAR PUSTAKA Ariyantoro Budidaya. Mahasaraswati Mataram. GaneÇ Swara.Vol. 3 No.2 September Citra Aji Parmana. untuk mengembangkan usaha taninya misalnya dengan melakukan pinjaman ke pihak bank. Bagi Pemerintah Daerah, Memfasilitasi dan mencipatakan iklim yang kondusif bagi kemitraan Mendorong adanya kerjasama/perjanjian

Lebih terperinci

Lingkungan umum Lingkungan operasional (Struktur Industri) Tahapan dalam Penyusunan Strategi

Lingkungan umum Lingkungan operasional (Struktur Industri) Tahapan dalam Penyusunan Strategi ABSTRAK Mobile Information Technology (MIT) adalah perusahaan yang bergerak di bidang retail penjualan notebook, berlokasi di Bandung Electronic Centre lantai 1 G3. MIT didirikan pada tahun 2007. MIT penjualan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km 37 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan AAPS, perusahaan yang bergerak di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi

Lebih terperinci

III. METODE KERJA 1. Lokasi dan Waktu 2. Pengumpulan data

III. METODE KERJA 1. Lokasi dan Waktu 2. Pengumpulan data III. METODE KERJA 1. Lokasi dan Waktu Kajian dilakukan terhadap usahatani beberapa petani sawah irigasi di desa Citarik kecamatan Tirta Mulya Kabupaten Karawang. Pemilihan lokasi terutama didasarkan pada

Lebih terperinci

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM Amanda Nur Cahyawati, Dwi Hadi Sulistyarini, Suluh Elman Swara Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Jln. MT. Haryono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu penelitian dimulai pada bulan April 2013 sampai bulan Juni 2013. B.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian campuran (mixed methods research design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL

PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL Mochammad Taufiqurrochman 1) dan Buana Ma ruf 2) Manajemen Industri Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Lebih terperinci

Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Abon Ikan (Studi Kasus Rumah Abon Di Kota Bandung)

Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Abon Ikan (Studi Kasus Rumah Abon Di Kota Bandung) Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Abon Ikan (Studi Kasus Rumah Abon Di Kota Bandung) Business Development Strategies Of Processing Fish Floss (Case Study Of Rumah Abon In Bandung) Rizkia Aliyah, Iwang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner penelitian bagi petani/kelompok tani

Lampiran 1. Kuesioner penelitian bagi petani/kelompok tani LAMPIRAN 69 69 Lampiran 1. Kuesioner penelitian bagi petani/kelompok tani Dengan hormat, Perkenalkan saya Andiyono, Mahasiswa Sekolah Pascasarjana Program Studi Magister Profesional Industri Kecil Menengah,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan bisnis jasa terus meningkat pesat, menurut Badan Pusat Statistik pertumbuhan perekonomian tahun 2013 pada sektor jasa 5,46 persen dibandingkan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN IKAN TUNA TINGKAT POKLAHSAR DALAM KERANGKA INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN DI KABUPATEN PACITAN

STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN IKAN TUNA TINGKAT POKLAHSAR DALAM KERANGKA INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN DI KABUPATEN PACITAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN IKAN TUNA TINGKAT POKLAHSAR DALAM KERANGKA INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN DI KABUPATEN PACITAN Asmo PurboPranowo Program Studi Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Menurut David (2008) strategi merepresentasikan tindakan yang akan diambil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

AGRISTA : Vol. 4 No. 3 September 2016 : Hal ISSN

AGRISTA : Vol. 4 No. 3 September 2016 : Hal ISSN AGRISTA : Vol. 4 No. 3 September 2016 : Hal. 414-426 ISSN 2302-1713 STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR LELANG CABAI MERAH LAHAN PASIR DI KAWASAN PESISIR KECAMATAN PANJATAN, KABUPATEN KULON PROGO (STUDI KASUS

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS 5.1. Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan strategi, dan kebijakan perusahaan.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara umum. Sedangkan untuk kajian detil dilakukan di kecamatan-kecamatan

Lebih terperinci

Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p Online at :

Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p Online at : Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 201, p -0 Online at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj ANALISIS POTENSI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAPI PERAH DI KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. menengah (UMKM) adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

BAB II LANDASAN TEORI. menengah (UMKM) adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Usaha Kecil 1. Pengertian Usaha Kecil Menurut Undang-Undang 20 Tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DALAM KONSEP MINAPOLITAN

PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DALAM KONSEP MINAPOLITAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN INDIVIDU PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DALAM KONSEP MINAPOLITAN Oleh: Edmira Rivani, S.Si., M.Stat. Peneliti Bidang Ekonomi dan Kebijakan Publik PUSAT PENELITIAN BADAN KEAHLIAN

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mitra Alam. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan

Lebih terperinci

METODOLOGI. Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 37

METODOLOGI. Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 37 Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 37 Penyusunan Master Plan Kawasan Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Timur meliputi beberapa tahapan kegiatan utama, yaitu : 1) Pengumpulan, Pengolahan dan Analisis

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS PENGEMBANGAN INDUSTRI KERIPIK BUAH DI UKM VANESHA FRUIT CHIPS MALANG JAWA TIMUR

PERENCANAAN STRATEGIS PENGEMBANGAN INDUSTRI KERIPIK BUAH DI UKM VANESHA FRUIT CHIPS MALANG JAWA TIMUR PERENCANAAN STRATEGIS PENGEMBANGAN INDUSTRI KERIPIK BUAH DI UKM VANESHA FRUIT CHIPS MALANG JAWA TIMUR Industrial Strategic Development Planning of Fruit Chips in SMES Vanesha Fruit Chips Malang East Java

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua desa yaitu di Desa Tangkil dan Hambalang di Kecamatan Citereup, Kabupaten Bogor. Penelitian di kedua desa ini adalah

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA TELUR PUYUH (KASUS PETERNAKAN PUYUH BINTANG TIGA, CIBUNGBULANG, BOGOR)

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA TELUR PUYUH (KASUS PETERNAKAN PUYUH BINTANG TIGA, CIBUNGBULANG, BOGOR) ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA TELUR PUYUH (KASUS PETERNAKAN PUYUH BINTANG TIGA, CIBUNGBULANG, BOGOR) (EFFORT DEVELOPMENT STRATEGY ANALYSIS OF QUAIL S EGG CASE AT BINTANG TIGA ANIMAL HUSBANDRY -

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF Muhammad Syahroni, E. Gumbira Sa id dan Kirbrandoko.

RINGKASAN EKSEKUTIF Muhammad Syahroni, E. Gumbira Sa id dan Kirbrandoko. RINGKASAN EKSEKUTIF Muhammad Syahroni, 2005. Analisis Strategi Pengembangan Komoditas Unggulan Agribisnis di Kabupaten Dompu Propinsi Nusa Tenggara Barat. Di Bawah bimbingan E. Gumbira Sa id dan Kirbrandoko.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hal ini dikarenakan banyaknya industri pertanian baik skala kecil

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hal ini dikarenakan banyaknya industri pertanian baik skala kecil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki kekayaan alam yang melimpah. Sektor pertanian merupakan salah satu yang diunggulkan oleh Indonesia karena memiliki peranan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di Kompleks Perumahan Cikunir, Jatibening, Jakarta dan memiliki perkebunan sayuran

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian 4.2 Metode Penelitian 4.3 Metode Pengambilan Sampel

IV. METODOLOGI 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian 4.2 Metode Penelitian 4.3 Metode Pengambilan Sampel 14 IV. METODOLOGI 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Maret-April 2009. Tempat penelitian berlokasi di Kota Sabang, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. 4.2 Metode Penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang 35 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang dipergunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci