STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL KRECEK DI KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI Sigit Joko Rahmanto, Eny Lestari, Wiwit Rahayu

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL KRECEK DI KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI Sigit Joko Rahmanto, Eny Lestari, Wiwit Rahayu"

Transkripsi

1 1 STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL KRECEK DI KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI Sigit Joko Rahmanto, Eny Lestari, Wiwit Rahayu Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No.36 A Kentingan Surakarta Telp./Fax (0271) sigitjoko34@yahoo.co.id, Telp Abstract :. The objectives of this study were to analyze the internal andexternal factors; formulate alternative strategies, and determine thestrategic priorities in the in the development of krecek small industry in Banyudono Subdistrict Boyolali Regency. The basic method of this research is analytical descriptive with a survey research techniques. Methods of data analysis: IFE-EFE Matrix; SWOT Matrix, and QSP Matrix. The results showed that the main strenght that is owned by a krecek small industry in Banyudono Sub district was seeking krecek have long experience and the main weakness was the lack of operating capital; the main opportunity was the environment is comfortable and the main threats was the effect of the rainy season at krecek production process; There were 8 strategic alternatives generated, two S-O strategies, two strategies W-O, two S-T strategies, and one W-T strategies; the resulting strategy's priority is to increase production to take advantage of technological developments leather cutting machine to meet consumer demand. Keywords: strategy development, krecek small industry,ife-efe, alternative strategies, priority of strategy Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor internal dan eksternal;merumuskan alternatif strategi; dan menentukan prioritas strategi dalam pengembangan industri kecil krecek di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali. Metode dasar penelitian ini adalah deskriptif analitisdengan teknik survei. Metode analisis data : Matriks IFE-EFE; Matriks SWOT; dan Matriks QSP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan utama yang dimiliki oleh industri kecil krecek di Kecamatan Banyudono adalah pengalaman mengusahakan krecek sudah lama, kelemahan utama adalah terbatasnya modal dalam menjalankan usaha; peluang utama ialah kondisi lingkungan yang aman,ancaman utamanya ialah pengaruh musim hujan terhadap proses produksi krecek; terdapat 8 alternatif strategi yang dihasilkan, dua strategi S-O, dua strategi W-O, dua strategi S-T, dan satu strategi W-T; prioritas strategi yang dihasilkan adalah meningkatkan produksi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi mesin pemotong kulit untuk memenuhi permintaan konsumen. Kata kunci: strategi pengembangan, industri kecil krecek, IFE - EFE, alternatif strategi, prioritas strategi 1

2 2 PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara agraris yang mempunyai keanekaragaman hasil alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup. Seiring dengan kemajuan zaman, maka terjadi kegiatan pengolahan hasil alam yang melimpah ruah tersebut untuk diolah menjadi bahan pangan yang memudahkan manusia untuk dikonsumsi. Salah satu kegiatan pengolahan hasil alam, terutama pengolahan hasil di bidang pertanian adalah adanya kegiatan agroindustri. Agroindustri memproses secara terpadu antara sektor pertanian sebagai penyumbang bahan baku olahan dengan sektor industri sebagai sektor yang dapat mengolah hasil pertanian, sehingga hasil yang didapat dari keterpaduan tersebut akan diperoleh nilai tambah. Krecek (kerupuk rambak sayur) merupakan salah satu produk agroindustri berupa jenis makanan yang berbahan dasar dari kulit sapi atau kerbau. Namun, dalam proses pembuatannya bahan yang digunakan tidak semua jenis sapi atau kerbau dapat diambil kulitnya untuk pembuatan kerupuk kulit, karena disini lebih diutamakan sapi atau kerbau yang berumur masih muda.kabupaten Boyolali merupakan salah satu daerah yang mempunyai produk makanan yang cukup banyak dan beraneka ragam jenisnya. Produk makanan yang cukup terkenal di Kabupaten Boyolali yaitu krecek (kerupuk rambak sayur). Keberadaan industri kecil krecek di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali ini tergolong sudah lama. Namun, dalam perjalanannya mengalami pasang surut dari segi jumlah pengusaha krecek yang berada di daerah tersebut. Permasalahan yang terjadi pada industri kecil krecek di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali pada dasarnya sama dengan permasalahan yang dihadapi oleh industri kecil yang berada di daerah lain yaitu diantara permasalahan yang berasal dari lingkungan internal industri adalah modal yang kecil, sedikitnya daerah pemasaran dan labilnya pemasaran krecek sehingga menyebabkan proses kegiatan produksi yang terbatas. Sedangkan permasalahan yang berasal dari lingkungan eksternal adalah kurangnya intensitas bimbingan dan pengawasan dari pemerintah daerah terhadap keberadaan sentra industri kecil krecek di Kecamatan Banyudono. Menurut (Kwik Kian Gie, 2000), beberapa kendala yang sering dihadapi oleh pengusaha industri kecil adalah : Keterbatasan dana dalam pengembangan usaha. Pada umumnya pengusaha industri kecil berasal dari golongan ekonomi lemah dengan latar belakang pendidikan terbatas. Banyak diantara mereka yang memilih menjadi wirausahawan kecil karena sulit mencari pekerjaan di sektor formal dan karena memiliki sedikit keterampilan yang diwarisi dari orang tuanya. Keterbatasan dana membuat usaha mereka sulit berkembang dan tidak mampu melayani permintaan pasar. Bahkan tidak sedikit pengusaha yang modalnya habis untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari; Keterbatasan kemampuan teknis. Keterbatasan

3 3 kemampuan teknis yang meliputi pengadaan bahan baku dan peralatan standar, desain dan mutu produk. Kurangnya pengetahuan tentang bahan baku yang diperlukan, teknologi mutakhir serta pengembangan mode di pasar menyebabkan penampilan produkproduk industri kecil umumnya kurang menarik, kurang rapi dan kualitasnya tidak standar, sehingga kurang mampu bersaing dengan produk pabrik besar yang dihasilkan dengan peralatan otomatis dan bahan baku standar; Keterbatasan kemampuan memasarkan. Keterbatasan kemampuan memasarkan menyebabkan banyak produk industri kecil yang meskipun mutunya tinggi tetapi tidak dikenal dan tidak mampu menerobos pasar. Akibat lain yang banyak diderita pengusaha kecil adalah dipermainkan para pedagang yang menguasai mata rantai distribusi, sehingga harga ditekan serendah mungkin dan seringkali pembayaran tertunda. Pengembangan industri kecil krecek di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali memerlukan analisis lingkungan internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap pengembangan industri krecek. Lingkungan internal meliputi kondisi keuangan, sumber daya manusia, pemasaran, produksi/ operasional, dan manajemen. Sedangkan lingkungan eksternal meliputi kondisi perekonomian, alam, sosial dan budaya, politik, teknologi dan persaingan. Melalui analisis lingkungan internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap pengembangan industri kecil krecek dapat ditentukan alternatif dan prioritas strategi yang dapat digunakan dalam pengembangan industri kecil krecek di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap pengembangan industri krecek; merumuskan alternatif strategi pengembangan industri krecek; menentukan prioritas strategi pengembangan industri krecek. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Teknik pelaksanaan menggunakan teknik survey. (Surakhmad, 1994). Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali, dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut merupakan sentra industri kecil krecek (kerupuk rambak sayur). Penentuan Sampel Responden Sampel untuk identifikasi faktor internal dan eksternal terdiri atas Disperindag Kabupaten Boyolali, pedagang krecek, konsumen krecek dan pengepul bahan baku krecek yang dipilih dengan cara purposive (sengaja). Sedangkan sampel untuk pengusaha krecek diambil dengan cara sensus. Responden untuk penetuan bobot dan rating faktor strategis sertapenentuan bobot dan nilai daya tarik dalam Matriks QSP digunakan informan kunci. Untuk memilih informan kunci lebih tepat dilakukan secara sengaja (purposive). Hal yang menjadi pertimbangan adalah orang tersebut dianggap paling tahu tentang informasi yang diharapkan oleh peneliti atau orang-orang yang telah

4 4 cukup lama dan masih terlibat secara penuh/aktif pada kegiatan yang menjadi perhatian peneliti.informan kunci tersebut meliputi: pengusaha krecek, Disperindag Kabupaten Boyolali, Pemasok kulit kerbau, Pedagang krecek dan konsumen akhir. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh langsung dari responden dan data sekunder yang diperoleh dari dinas terkait. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan pencatatan. Metode Analisis Data Analisis Faktor Internal dan Faktor Eksternal Analisis ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap pengembangan industri kecil krecek. Identifikasi faktor internal dan eksternal menggunakan alat analisis matriks IFE dan EFE. Alternatif Strategi Sedangkan untuk merumuskan alternatif strategi pengembangan industri kecil krecek digunakan matriks SWOT. Analisis SWOT digambarkan ke dalam Matriks SWOT dengan empat kemungkinan alternatif strategi, yaitu stategi kekuatan-peluang (S-O strategies), strategi kelemahan-peluang (W-O strategies), strategi kekuatanancaman (S-T strategies), dan strategi kelemahan-ancaman (W-T strategies) (Rangkuti, 2006). Prioritas Strategi Matriks QSP digunakan untuk mengevaluasi dan memilih strategi terbaik yang paling cocok dengan lingkungan eksternal dan internal. Alternatif strategi yang memiliki nilai total terbesar pada matriks QSP merupakan strategi yang paling baik (David, 2006). HASIL DAN PEMBAHASAN Usaha Industri Kecil Krecek di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali Industri kecil krecek yang berada di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali telah berdiri sejak lama dengan skala industri kecil. Rata-rata jumlah tenaga kerja pada industri kecil krecek yaitu orang. Produk yang dihasilkan dari industri kecil krecek di Kecamatan Banyudono yaitu krecek gorengan dan krecek berasan. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi krecek yaitu kulit kerbau dan bahan penolong adalah minyak goreng. Proses produksi krecek meliputi pemotongan lembaran kulit kerbau, perebusan kulit kerbau, pencucian dan pendinginan, pemotongan kulit dengan ukuran 1cm x 3cm, penjemuran dibawah sinar matahari, penggorengan, pengemasan. Rata-rata jumlah biaya produksi, penerimaan dan pendapatan krecek pada industri kecil krecek di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali dapat dilihat pada Tabel 1.

5 5 Tabel1. Rata-rata Biaya, Penerimaan dan Pendapatan Selama Satu Bulan Pada Industri Kecil Krecek di KecamatanBanyudono Kabupaten Boyolali No Uraian Rata-rata 1 Biaya total (Rp) Rp ,00 2 Penerimaan (Rp) Rp ,00 3 Pendapatan (Rp) Rp ,00 Sumber : Analisis data primer Berdasarkan Tabel 1, rata-rata jumlah biaya produksi krecek sebesar Rp ,00. Biaya tersebut adalah biaya yang benar-benar dikeluarkan meliputi biaya pembelian bahan baku berupa kulit kerbau dan bahan penolong berupa minyak goreng. Bahan penolong yang digunakan adalah plastik, rafia dan steples. Biaya yang dikeluarkan untuk pengupahan tenaga kerja yaitu sebesar Rp ,00-Rp ,00 untuk tenaga kerja luar laki-laki, Rp ,00-Rp ,00 untuk tenaga kerja luar perempuan. Sedangkan biaya lain yang dikeluarkan adalah biaya pemasaran. Penerimaan rata-rata sebesar Rp ,00. Penerimaan diperoleh dari hasil kali antara jumlah produksi dengan harga. Penerimaan tersebut berasal dari krecek gorengan dan krecek berasan. Harga rata-rata krecek berasan Rp ,00 dan harga rata-rata krecek gorengan sebesar Rp ,00.Ratarata penerimaan krecek gorengan sebesar Rp ,00 dan Rp ,00. Pendapatan rata-rata industri krecek diperoleh dengan cara mengurangkan penerimaan rata rata industri krecek dengan biaya ratarata produksi krecek. Sehingga diperoleh pendapatan rata-rata dari industri krecek sebesar Rp ,00 setiap bulan. Kondisi Faktor Internal Pengembagan Industri Krecek Analisis internal adalah proses dimana perencana strategi mengkaji pemasaran dan distribusi perusahaan, penelitian dan pengembangan, produksi dan operasi, sumber daya dan karyawan, serta faktor keuangan dan akuntansi untuk menentukan dimana letak kekuatan dan kelemahan perusahaan (Jauch dan Glueck, 1991). Lingkungan internal terdiri dari variabel-variabel (kekuatan dan kelemahan) yang ada di dalam organisasi tetapi biasanya tidak dalam pengendalian jangka pendek dari manajemen puncak. Variabelvariabel itu meliputi struktur, budaya, dan sumber daya organisasi Menurut David (2006), pada matriks Internal Factor Evaluation (IFE), skor bobottotal berkisar antara 1,0 sebagai titik rendah dan 4,0 sebagai titik tertinggi dengan skor rata-rata 2,5. Skor bobot di bawah 2,5 mencirikan organisasi yang lemah secara internal, sedangkan skor yang secara signifikan berada diatas 2,5 mengindikasikan posisi internal yang kuat. Matriks IFE Industri Kecil Krecek di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali dapat dilihat pada Tabel 2.

6 6 Tabel 2. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) Industri Kecil Krecek di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali No Faktor-faktor Internal Bobot Rating Skor Kekuatan 1 Pengalaman mengusahakan krecek sudah lama 0,113 3,8 0,431 2 Kualitas SDM yang baik 0,107 3,4 0,363 3 Kualitas produk yang tahan lama 0,087 3,6 0,312 4 Kemudahan dalam mendapatkan bahan baku krecek 0,067 3,8 0,253 5 Kontinyuitas dalam kegiatan produksi 0,080 3,2 0,256 6 Pencatatan terhadap ketertiban tenaga kerja 0,073 3,2 0,235 Kelemahan 1 Terbatasnya modal dalam menjalankan usaha 0,093 1,6 0,149 2 Proses produksi krecek melalui banyak tahapan 0,093 1,8 0,104 3 Manajemen usaha yang kurang baik 0,087 1,2 0,104 4 Sedikitnyan daerah pemasaran krecek 0,067 1,6 0,107 5 Labilnya proses pemasaran krecek 0,060 1,4 0,084 6 Kurangnya diversifikasi produk krecek 0,073 1,8 0,132 1,000 30,4 2,529 Sumber : Analisis Data Primer Berdasarkan Tabel 2, menunjukkan bahwa faktor kekuatan dan kelemahan merupakan faktor yang menggambarkan kondisi internal yang terdapat pada pengembangan Industri Kecil Krecek di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali. Pengembangan industri kecil krecek dengan faktor pengalaman mengusahakan krecek sudah lama menjadi kunci kekuatan terbesar dengan skor 0,431. Sedangkan kelemahan terbesar terdapat pada faktor terbatasnya modal dalam menjalankan usaha dengan skor 0,149. Nilai total matriks IFE pada pengembangan industri kecil krecek di Kecamatan Banyudono adalah 2,529. Nilai tersebut menjelaskan bahwa industri kecil krecek memiliki posisi internal yang cukup kuat, sehingga dapat dikatakan pengusaha sudah mampu memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi kelemahan dalam pengembangan industri kecil krecek di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali. Kondisi Faktor Eksternal Pengembagan Industri Krecek Matriks EFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal dari industri kecil krecek yang berkaitan dengan peluang dan ancaman yang dianggap penting. Peluang dan ancaman eksternal merujuk pada peristiwa dan tren ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, hukum, pemerintahan, teknologi, dan persaingan yang dapat menguntungkan atau merugikan suatu organisasi secara berarti di masa depan (David, 2006). Matriks EFE Industri Kecil Krecek di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali dapat dilihat pada Tabel 3.

7 7 Tabel 3. Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE) Industri Kecil Krecek di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali No Faktor-faktor Eksternal Bobot Rating Skor Peluang 1 Kondisi lingkungan yang aman 0,092 3,6 0,331 2 Adanya perkenalan teknologi dalam produksi krecek 0, ,086 3 Tingginya minat masyarakat terhadap produk krecek 0,076 2,8 0,212 4 Kemudahan dalam mendapatkan produk krecek 0,076 2,6 0,197 5 Budaya menyajikan krecek pada acara hajatan pernikahan 0,081 2,8 0,227 6 Membuka kesempatan kerja untuk masyarakat sekitar 0,081 3,2 0,259 7 Permintaan terhadap krecek tinggi ketika bulan puasa dan hari raya 0,092 3,4 0,312 8 Budaya masyarakat menjadikan krecek sebagai oleh-oleh 0,059 2,8 0,166 Ancaman 1 Persaingan harga krecek yang beredar di pasaran 0,065 2,6 0,169 2 Fluktuasi harga bahan baku krecek 0, ,195 3 Adanya pesaing bisnis krecek dari daerah lain 0,049 2,2 0,107 4 Kurangnya intensitas bimbingan dan pengawasan langsung dari pemerintah daerah setempat 0,081 3,2 0,259 5 Kondisi perekonomian yang tidak kondusif 0,043 2,2 0,095 6 Pengaruh musim hujan terhadap proses produksi krecek 0,097 3,8 0,370 1,000 40,2 2,986 Sumber : Analisis data primer Berdasarkan Tabel 3, nilai total matriks EFE pada pengembangan industri kecil krecek sebesar 2,986. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pengusaha krecek merespon secara baik peluang dan ancaman yang ada. Berdasarkan nilai skor matrik EFE, maka dapat dijelaskan bahwa kondisi eksternal organisasi berada pada posisi yang kuat karena total skor lebih dari 2,5. Faktor peluang terbesar dalam pengembangan industri kecil krecek adalah kondisi lingkungan yang aman. Alternatif Strategi Pengembangan Industri Kecil Krecek (Matriks SWOT) Matriks SWOT adalah alat yang dipakai untuk faktor-faktor strategis perusahaan. Matriks ini menggambarkan bagaimana pelung dan ancaman eksternal yang dihadapi diselesaikan dengan kekuatan dan kelemahan internal (Rangkuti, 2006)

8 8 Tabel 4. Alternatif Strategi Matriks SWOT Pengembangan Industri Kecil Krecek di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali Analisis Internal Kekuatan (S) Kelemahan (W) Analisis Eksternal Peluang (O) 1. Dukungan masyarakat sekitar terhadap keberadaan industri kecil krecek 2. Adanya perkenalan teknologi dalam produksi krecek 3. Tingginya minat masyarakat terhadap produk krecek 4. Permintaan krecek sepanjang tahun 5. Budaya menyajikan krecek pada acara hajatan pernikahan 6. Tenaga kerja mudah didapat 7. Permintaan terhadap krecek tinggi ketika bulan puasa dan hari raya 8. Budaya masyarakat menjadikan krecek sebagai oleh-oleh Ancaman (T) 1. Persaingan harga krecek yang beredar di pasaran 2. Fluktuasi harga bahan baku krecek 3. Adanya pesaing bisnis krecek dari daerah lain 4. Kurangnya intensitas bimbingan dan pengawasan langsung dari pemerintah daerah setempat 5. Kondisi perekonomian yang tidak kondusif 6. Pengaruh musim hujan terhadap proses produksi krecek Sumber : Analisis hasil penelitian 1. Pengalaman mengusahakan krecek sudah lama 2. Kualitas SDM yang baik 3. Kualitas produk yang tahan lama 4. Kemudahan dalam mendapatkan bahan baku krecek 5. Kontinyuitas dalam kegiatan produksi 6. Pencatatan terhadap ketertiban tenaga kerja Strategi S O 1. Meningkatkan produksi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi mesin pemotong kulit untuk memenuhi permintaan konsumen (S1, S2, S3,S4, S5, O2, O3, O4, O5,07,08) 2. Mendirikan pusat makanan khas berbahan dasar kulit sebagai icon kuliner di Kabupaten Boyolali (S3, S4, S5, 03, O4, O7, O8) Strategi S T 1. Mengoptimalkan kegiatan produksi krecek ketika musim kemarau untuk persiapan datangnya musim hujan (S1, S2, S3, S4, T6) 2. Mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk krecek (S3, S4, S5, T6) 1. Terbatasnya modal dalam menjalankan usaha 2. Proses produksi krecek melalui banyak tahapan 3. Manajemen usaha yang kurang baik 4. Sedikitnya daerah pemasaran krecek 5. Labilnya proses pemasaran krecek 6. Kurangnya diversifikasi produk krecek Strategi W O 1. Mempertahankan pasar yang sudah ada dan memperluas jaringan pemasaran krecek ke berbagai pasar (W4, W5, O3,O4,O5, O7, O8) 2. Mengoptimalkan kegiatan produksi dan melakukan diversifikasi produk krecek baik rasa, bentuk dan kemasan (W2, W6, O2, O3, O4, O7, O8) Strategi W T 1. Kerjasama dengan pemerintah daerah setempat terkait dengan bimbingan dan pendampingan usaha pada industri kecil krecek (W1, W3, W6, T4, T5) Berdasarkan Tabel 4, Matriks SWOT menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi, yaitu (1) strategi S-O yaitu meningkatkan produksi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi mesin

9 9 pemotong kulituntuk memenuhi permintaan konsumen, mendirikan pusat makanan khas berbahan dasar kulit sebagai icon kuliner di Kabupaten Boyolali; (2) strategi W- O yaitu mempertahankan pasar yang sudah ada dan memperluas jaringan pemasaran krecek ke berbagai pasar, mengoptimalkan kegiatan produksi dan melakukan diversifikasi produk krecek baik rasa, bentuk dan kemasan; (3) strategi S-T yaitu mengoptimalkan kegiatan produksi krecek ketika musim kemarau untuk persiapan datangnya musim hujan, mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk krecek; (4) strategi W-T yaitu Kerjasama dengan pemerintah daerah setempat terkait dengan bimbingan dan No pendampingan usaha pada industri kecil krecek. Prioritas Strategi Pengembangan Industri Kecil Krecek (Matriks QSP) Prioritas strategi yang diperoleh dalam pengembangan industri kecil krecek di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali adalah alternatif strategi ke I yaitu meningkatkan produksi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi mesin pemotong kulit untuk memenuhi permintaan konsumen. strategi ini merupakan strategi kekuatan-peluang yaitu strategi yang menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang eksternal. Tabel5. Jumlah Total DayaTarik (STAS) Alternatif Strategi Pengembangan Industri Kecil Krecek di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali Alternatif Strategi Meningkatkan produksi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi mesin pemotong kulit untuk memenuhi permintaan konsumen Mendirikan pusat makanan khas berbahan dasar kulit sebagai icon kuliner di Kabupaten Boyolali Mempertahankan pasar yang sudah ada dan memperluas jaringan pemasaran krecek ke berbagai pasar Mengoptimalkan kegiatan produksi dan melakukan diversifikasi produk krecek baik rasa, bentuk dan kemasan Mengoptimalkan kegiatan produksi krecek ketika musim kemarau untuk persiapan datangnya musim hujan Mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk krecek Kerjasama dengan pemerintah daerah setempat terkait dengan bimbingan dan pendampingan usaha pada industri kecil krecek Sumber : Analisis Data Primer Skor Daya Tarik Internal Skor Daya Tarik Eksternal Jumlah Skor Daya Tarik Total 2,653 2,838 5,491 2,307 2,686 4,933 2,593 2,578 5,172 2,360 2,395 4,755 2,633 2,265 4,898 2,527 2,708 5,235 2,633 2,611 5,244

10 10 KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa berdasarkan matriks IFE, kekuatan utama yang dimiliki oleh industri kecil krecek di Kecamatan Banyudono adalah pengalaman mengusahakan krecek sudah lama sedangkan kelemahan utama adalah terbatasnya modal dalam menjalankan usaha. Berdasarkan matriks EFE, peluang utama ialah kondisi lingkungan yang aman sedangkan ancaman utamanya ialah pengaruh musim hujan terhadap proses produksi krecek. Alternatif strategi pengembangan yang dapat diterapkan dalam pengembangan industri kecil krecek di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali adalah sebagai berikut: (1) Meningkatkan produksi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi mesin pemotong kulit untuk memenuhi permintaan konsumen; (2) Mendirikan pusat makanan khas berbahan dasar kulit sebagai icon kuliner di Kabupaten Boyolali; (3) Mempertahankan pasar yang sudah ada dan memperluas jaringan pemasaran krecek ke berbagai pasar; (4) Mengoptimalkan kegiatan produksi dan melakukan diversifikasi produk krecek baik rasa, bentuk dan kemasan; (5) Mengoptimalkan kegiatan produksi krecek ketika musim kemarau untuk persiapan datangnya musim hujan; (6) Mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk krecek; (7) Kerjasama dengan pemerintah daerah setempat terkait dengan bimbingan dan pendampingan usaha pada industri kecil krecek.prioritas strategi pengembangan yang dapat diterapkan dalam pengembangan industri kecil krecek di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali adalah meningkatkan produksi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi mesin pemotong kulit untuk memenuhi permintaan konsumen (5,491). SARAN Sebaiknya para pengusaha melakukan diversifikasi produk krecek baik rasa, bentuk dan kemasan krecek agar menambah segmentasi produk krecek. Sebaiknya pengusaha krecek perlu mempertimbangkan adanya perkembangan teknologi mesin pemotong kulit kerbau untuk meningkatkan produksi krecek. Bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat terkait dengan bimbingan dan pendampingan usaha krecek serta pendirikan pusat makanan khas berbahan dasar kulit sebagai icon kuliner di Kabupaten Boyolali. DAFTAR PUSTAKA David, F.R Manajemen Strategis : Konsep. Edisi kedua belas. Salemba Empat. Jakarta. Jauch, Lawrence R. dan Glueck, William F Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan Terjemahan Edisi Kedua. Erlangga. Jakarta. Kwik Kian Gie Ensiklopedi Ekonomi, Bisnis dan Manajemen. Penerbit Delta Panangkal. Jakarta. Rangkuti, F Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus BisnisReorientasi Konsep Perencanaan Strategis Untuk Menghadapi Abad 21.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Surakhmad, Winarno Penelitian Ilmiah : Dasar, Metode, dan Teknik. Tarsito. Bandung.

STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL KRECEK DI KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI. Oleh: Sigit Joko Rahmanto H

STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL KRECEK DI KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI. Oleh: Sigit Joko Rahmanto H STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL KRECEK DI KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI Oleh: Sigit Joko Rahmanto H0808145 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit 2013 to user

Lebih terperinci

Keyword : krecek, marketing strategic, swot analysis

Keyword : krecek, marketing strategic, swot analysis STRATEGI PEMASARAN KRECEK KULIT KERBAU DI UD.SUMBER BAROKAH KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI MARKETING KRECEK STRATEGY IN UD.SUMBER BAROKAH DISTRICT BANYUDONO REGENCY OF BOYOLALI M.Th.Handayani 1)*,Egydia

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI PENGOLAHAN METE DI KECAMATAN JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI PENGOLAHAN METE DI KECAMATAN JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI PENGOLAHAN METE DI KECAMATAN JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI Yuliningsih, Eny Lestari, Emi Widiyanti Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI MINYAK ATSIRI KENANGA DI INDUSTRI KECIL SIDO MULYO KABUPATEN BOYOLALI

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI MINYAK ATSIRI KENANGA DI INDUSTRI KECIL SIDO MULYO KABUPATEN BOYOLALI STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI MINYAK ATSIRI KENANGA DI INDUSTRI KECIL SIDO MULYO KABUPATEN BOYOLALI Nanda Widhi Herlambang, Totok Mardikanto, R. Kunto Adi Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 29 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Ciri-ciri metode deskriptif analitis adalah memusatkan pada pemecahan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel 39 I. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan cara

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 42 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi analisis yaitu metode penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data sehingga

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu e-j. Agrotekbis 1 (3) : 295-300, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian campuran (mixed methods research design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT e-j. Agrotekbis 1 (3) : 282-287, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMA DI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Business

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO Mukhamad Johan Aris, Uswatun Hasanah, Dyah Panuntun Utami Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN SENTRA INDUSTRI KRECEK SINGKONG DI KECAMATAN PONJONG KABUPATEN GUNUNGKIDUL

STRATEGI PENGEMBANGAN SENTRA INDUSTRI KRECEK SINGKONG DI KECAMATAN PONJONG KABUPATEN GUNUNGKIDUL STRATEGI PENGEMBANGAN SENTRA INDUSTRI KRECEK SINGKONG DI KECAMATAN PONJONG KABUPATEN GUNUNGKIDUL Yunita Puspita Dewi, Mohd. Harisudin, R. Kunto Adi Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura ANALISIS STRATEGI SWOT UNTUK MEMPERLUAS PEMASARAN PRODUK KURMA SALAK UD BUDI JAYA BANGKALAN Moh. Sirat ) 1, Rakmawati) 2 Banun Diyah Probowati ) 2 E-mail : rakhma_ub@yahoo.com dan banundiyah@yahoo.com

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU e-j. Agrotekbis 1 (5) : 457-463, Desember 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU Cassava Chips Balado Development Strategy In UKM "Pundi Mas"

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu penelitian dimulai pada bulan April 2013 sampai bulan Juni 2013. B.

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA

PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA Irma Wardani,Mohamad Hanif Khoirudin Staf Pengajar Program Studi Agroteknologi UNIBA

Lebih terperinci

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK S. Marti ah / Journal of Applied Business and Economics Vol. No. 1 (Sept 2016) 26-4 KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK Oleh: Siti Marti ah Program Studi Teknik Informatika Fakultas

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS AYAM RAS PEDAGING PERUSAHAAN KAWALI POULTRY SHOP KABUPATEN CIAMIS

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS AYAM RAS PEDAGING PERUSAHAAN KAWALI POULTRY SHOP KABUPATEN CIAMIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS AYAM RAS PEDAGING PERUSAHAAN KAWALI POULTRY SHOP KABUPATEN CIAMIS Ajat 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi iis.iisrina@gmail.com Dedi Sufyadi

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN MELON DI KABUPATEN SRAGEN

STRATEGI PEMASARAN MELON DI KABUPATEN SRAGEN STRATEGI PEMASARAN MELON DI KABUPATEN SRAGEN Rita Yuliana Sugiarto 1 Susi Wuri Ani 2 Nuning Setyowati 3 Agribusiness of Agricultural Faculty, Sebelas Maret Surakarta University Jl. Ir. Sutami No.36 A Kentingan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK UBI KAYU (Studi Kasus pada Perusahaan Jaya Sari di Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis)

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK UBI KAYU (Studi Kasus pada Perusahaan Jaya Sari di Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis) STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK UBI KAYU (Studi Kasus pada Perusahaan Jaya Sari di Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis) Oleh : IDA MAESAROH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GALUH

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK BELUT DI INDUSTRI RUMAH TANGGA SARI ROSO KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK BELUT DI INDUSTRI RUMAH TANGGA SARI ROSO KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO STRATEGI PEMASARAN KERIPIK BELUT DI INDUSTRI RUMAH TANGGA SARI ROSO KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO Irma Wardani dan Umi Nur Solikah Staf Pengajar Fakultas Pertanian, Universitas Islam Batik Surakarta

Lebih terperinci

Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Abon Ikan (Studi Kasus Rumah Abon Di Kota Bandung)

Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Abon Ikan (Studi Kasus Rumah Abon Di Kota Bandung) Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Abon Ikan (Studi Kasus Rumah Abon Di Kota Bandung) Business Development Strategies Of Processing Fish Floss (Case Study Of Rumah Abon In Bandung) Rizkia Aliyah, Iwang

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Mulia Lestari adalah salah satu perusahaan tekstil terkemuka yang beralamatkan di Jl. Cibaligo no. 70 Cimindi-Cimahi. Produk yang dihasilkan adalah kain rajut, yang sebagian besar adalah berbentuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 41 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI MOCAF (MODIFIED CASSAVA FLOUR) DI KABUPATEN WONOGIRI

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI MOCAF (MODIFIED CASSAVA FLOUR) DI KABUPATEN WONOGIRI STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI MOCAF (MODIFIED CASSAVA FLOUR) DI KABUPATEN WONOGIRI Zulfa Anindita, Kusnandar, Wiwit Rahayu Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI SANTAN KELAPA

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI SANTAN KELAPA STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI SANTAN KELAPA (Studi Kasus pada PT. Pacific Eastern Coconut Utama di Desa Sukaresik Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran) Oleh : Aan Mahaerani 1, Dini Rochdiani

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK PISANG

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK PISANG STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK PISANG (Studi Kasus pada Seorang Pengusaha Keripik Pisang di Desa Hegarmanah Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis) Oleh : 1 Irma Setiawati, 2 Dini Rochdiani, 3

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data 13 BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kegiatan ini dibatasi sebagai studi kasus pada komoditas pertanian sub sektor tanaman pangan di wilayah Bogor Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran III. METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Potensi perikanan yang dimiliki Kabupaten Lampung Barat yang sangat besar ternyata belum memberikan kontribusi yang optimal bagi masyarakat dan pemerintah daerah.

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS PENGEMBANGAN INDUSTRI KERIPIK BUAH DI UKM VANESHA FRUIT CHIPS MALANG JAWA TIMUR

PERENCANAAN STRATEGIS PENGEMBANGAN INDUSTRI KERIPIK BUAH DI UKM VANESHA FRUIT CHIPS MALANG JAWA TIMUR PERENCANAAN STRATEGIS PENGEMBANGAN INDUSTRI KERIPIK BUAH DI UKM VANESHA FRUIT CHIPS MALANG JAWA TIMUR Industrial Strategic Development Planning of Fruit Chips in SMES Vanesha Fruit Chips Malang East Java

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DOC PEDAGING PADA PT X UNIT BALI. Abstrak

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DOC PEDAGING PADA PT X UNIT BALI. Abstrak ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DOC PEDAGING PADA PT X UNIT BALI BUDI RAHAYU TANAMA PUTRI Laboratorium Ekonomi, Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan Universitas Udayana Abstrak Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dilakukan secara purposive (sengaja) yaitu berdasarkan pertimbanganpertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PENGELOLAAN KOMPOS DI TPA BOJONEGORO

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PENGELOLAAN KOMPOS DI TPA BOJONEGORO STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PENGELOLAAN KOMPOS DI TPA BOJONEGORO DEVIANA DIAH PROBOWATI, S.P. Fakultas Pertanian Universitas Bojonegoro Jl. Lettu Suyitno No.2, Bojonegoro, 62119 E-mail: devianadiahprobowati@yahoo.co.id

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PENJUALAN PRODUK JASA PARIWISATA DENGAN PENDEKATAN QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM) (Studi Kasus di CV. Delta Berlian Holiday) Diajukan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian: Masterplan Sentul City (Atas); Jalur Sepeda Sentul City (Bawah) Tanpa Skala

BAB III METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian: Masterplan Sentul City (Atas); Jalur Sepeda Sentul City (Bawah) Tanpa Skala BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini mengambil lokasi di jalur sepeda Sentul City, Bogor, Indonesia (Gambar 4). Adapun waktu kegiatan penelitian ini kurang lebih selama

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI STRATEGI PEMASARAN SUSU KALEYO DI UMKM BRAYAT MANUNGGAL KABUPATEN SRAGEN. Program Studi Agribisnis

NASKAH PUBLIKASI STRATEGI PEMASARAN SUSU KALEYO DI UMKM BRAYAT MANUNGGAL KABUPATEN SRAGEN. Program Studi Agribisnis 1 NASKAH PUBLIKASI STRATEGI PEMASARAN SUSU KALEYO DI UMKM BRAYAT MANUNGGAL KABUPATEN SRAGEN Program Studi Agribisnis Oleh : Wahyu Wulandari W H 0808199 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian yang dilakukan ini didasarkan pada suatu pemikiran bahwa perlu dilaksanakan pengembangan agroindustri serat sabut kelapa berkaret. Pengembangan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua desa yaitu di Desa Tangkil dan Hambalang di Kecamatan Citereup, Kabupaten Bogor. Penelitian di kedua desa ini adalah

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI JAMU TRADISIONAL DI KABUPATEN BANGKALAN

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI JAMU TRADISIONAL DI KABUPATEN BANGKALAN AGROINTEK Volume 11, No. 2 Agustus 2017 84 ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI JAMU TRADISIONAL DI KABUPATEN BANGKALAN Risa Dewi Munica, Millatul Ulya dan Muhammad Fakhry Program Studi Teknologi Industri

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pabrik Kelapa Sawit Adolina PT Perkebunan Nusantara IV yang terletak di Kelurahan Batang Terap Kecamatan Perbaungan Kabupaten

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DANGE DI KABUPATEN LUWU UTARA

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DANGE DI KABUPATEN LUWU UTARA Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DANGE DI KABUPATEN LUWU UTARA Dharma Fidyansari 1, Megawati Idris 2, Wahyuningsih 3 Universitas Cokroaminoto Palopo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS

STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS Yusuf Enril Fathurrohman, Kusnandar, Bekti Wahyu Utami Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Abstrak: Perubahan lingkungan industri dan peningkatan persaingan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Agroindustri merupakan kegiatan pemanfaatan hasil pertanian menjadi produk

I. PENDAHULUAN. Agroindustri merupakan kegiatan pemanfaatan hasil pertanian menjadi produk I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agroindustri merupakan kegiatan pemanfaatan hasil pertanian menjadi produk olahan yang bernilai ekonomi, sekaligus menjadi suatu tahapan pembangunan pertanian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field research), yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field research), yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan meneliti langsung ke lapangan untuk

Lebih terperinci

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Tahap pemasukan data ( The Input Stage ) Tahap pertama setelah identifikasi faktor internal dan eksternal yang dirumuskan menjadi kekuatan, kelemahan, peluang

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan kopi bubuk Inkopas Sejahtera, Pemilihan lokasi ditentukan secara sengaja, karena adanya pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Mei 2015 di agroindustri kelanting

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Mei 2015 di agroindustri kelanting III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Mei 2015 di agroindustri kelanting MT Production, Dua Saudara, Kadung Trisno, dan Mitra Lestari,

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI AGROINDUSTRI UNGGULAN SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG SEKTOR PERTANIAN DI KECAMATAN NGRAHO, KABUPATEN BOJONEGORO

ANALISIS POTENSI AGROINDUSTRI UNGGULAN SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG SEKTOR PERTANIAN DI KECAMATAN NGRAHO, KABUPATEN BOJONEGORO ANALISIS POTENSI AGROINDUSTRI UNGGULAN SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG SEKTOR PERTANIAN DI KECAMATAN NGRAHO, KABUPATEN BOJONEGORO Nuning Setyowati Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di Kompleks Perumahan Cikunir, Jatibening, Jakarta dan memiliki perkebunan sayuran

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI KULINER PADA EINS BISTRO & BOUTIQUE DI BANDUNG *

FORMULASI STRATEGI MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI KULINER PADA EINS BISTRO & BOUTIQUE DI BANDUNG * Reka Integra ISSN: 338-508 Jurusan Teknik Industri Itenas No. Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 05 FORMULASI STRATEGI MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI KULINER PADA EINS BISTRO & BOUTIQUE

Lebih terperinci

Puryantoro Fakultas Pertanian - Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Puryantoro Fakultas Pertanian - Universitas Abdurachman Saleh Situbondo STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING MANGGA MANALAGI DENGAN PENDEKATAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PELAKU RANTAI PASOK (STUDI PADA PEDAGANG PENGUMPUL MANGGA DI SITUBONDO) Puryantoro Fakultas Pertanian - Universitas

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada produksi karet remah di PT ADEI Crumb Rubber Industry yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol, Kel. Satria, Kec. Padang Hilir,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mitra Alam. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Kemiskinan merupakan penyakit ekonomi pada suatu daerah yang harus di tanggulangi. Kemiskinan akan menyebabkan ketidakberdayaan masyarakat dalam mengelola

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Kaliduren Estates yang berlokasi di Perkebunan Tugu/Cimenteng, Desa Langkap Jaya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi.

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN SENTRA USAHA PISANG AROMA DI KABUPATEN TEMANGGUNG

STRATEGI PENGEMBANGAN SENTRA USAHA PISANG AROMA DI KABUPATEN TEMANGGUNG STRATEGI PENGEMBANGAN SENTRA USAHA PISANG AROMA DI KABUPATEN TEMANGGUNG Yunita Hispana Suiza, Mohd. Harisudin, Arip Wijianto Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN PAKET DATA KAMPUS DALAM PERSAINGAN DI BIDANG PAKET DATA INTERNET (Studi Kasus pada PT. Telkomsel Cabang Malang)

PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN PAKET DATA KAMPUS DALAM PERSAINGAN DI BIDANG PAKET DATA INTERNET (Studi Kasus pada PT. Telkomsel Cabang Malang) PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN PAKET DATA KAMPUS DALAM PERSAINGAN DI BIDANG PAKET DATA INTERNET (Studi Kasus pada PT. Cabang ) Alfredo Slamet Saputro Kadarisman Hidayat Edy Yulianto Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Kajian Kajian ini dilakukan di Kabupaten Bogor, dengan batasan waktu data dari tahun 2000 sampai dengan 2009. Pertimbangan pemilihan lokasi kajian antar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 KERANGKA PEMIKIRAN III. METODOLOGI 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN Pada masa krisis periode 1998-2000 usaha kecil merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian Indonesia dikarenakan kemampuannya dalam menghadapi terpaan krisis

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK PISANG

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK PISANG STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK PISANG (Studi Kasus pada Seorang Pengusaha Keripik Pisang di Desa Hegarmanah Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis) Oleh : Irma Setiawati 1, Dini Rochdiani 2, Sudradjat

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA RESTORAN BAKMI JAPOS CABANG BOGOR SKRIPSI MARLIA PRATIWI

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA RESTORAN BAKMI JAPOS CABANG BOGOR SKRIPSI MARLIA PRATIWI ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA RESTORAN BAKMI JAPOS CABANG BOGOR SKRIPSI MARLIA PRATIWI PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN MARLIA PRATIWI.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA PEMINDANGAN IKAN DI KECAMATAN BEKASI BARAT. Raymond Marbun Lumban B*, Ine Maulina** dan Iwang Gumilar**

ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA PEMINDANGAN IKAN DI KECAMATAN BEKASI BARAT. Raymond Marbun Lumban B*, Ine Maulina** dan Iwang Gumilar** Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3. No. 1, Maret 2012: 17-24 ISSN : 2088-3137 ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA PEMINDANGAN IKAN DI KECAMATAN BEKASI BARAT Raymond Marbun Lumban B*, Ine Maulina** dan Iwang

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Ciapus Bromel yang terletak di Ciapus Jl. Tamansari Rt 03/04, Desa Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL

ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL Hana Mareta Rachmawati 1*, Ahmad Juang Pratama 1 1 Program Studi Teknik Industri

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang 23 III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang lingkup wilayah kerja Dinas Perkebunan Kabupaten Batu Bara dan Dinas Pertanian

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN Strategi Pengembangan Usaha Maharani Farm Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Rumah Potong Ayam Maharani Farm yang beralamat

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari penulusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Adapun

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Elsari Brownies & Bakery (EBB) yang bertempat di Jalan Raya Pondok Rumput Nomor 18 RT 06/RW 11, Kelurahan Kebon Pedes,

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data 27 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Lokasi tempat pelaksanaan Program Misykat DPU DT berada di kelurahan Loji Gunung Batu, Kecamatan Ciomas, Kotamadya Bogor, Jawa Barat. Waktu pengumpulan data selama

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pia Apple Pie yang berada di Jalan Pangrango 10 Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN WARUNG BAKSO KATON NETRO WONG SOLO DI KECAMATAN LONG KALI KABUPATEN PASER

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN WARUNG BAKSO KATON NETRO WONG SOLO DI KECAMATAN LONG KALI KABUPATEN PASER ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2017, 5 (3): 705-716 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN WARUNG BAKSO KATON NETRO WONG SOLO DI KECAMATAN LONG

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah

Lebih terperinci

AGRISTA : Vol. 4 No.3 September 2016 : Hal ISSN

AGRISTA : Vol. 4 No.3 September 2016 : Hal ISSN AGRISTA : Vol. 4 No.3 September 2016 : Hal. 525-536 ISSN 2302-1713 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO DI CV. BINTANG MAS KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR Dhila Psiki Maurerha 1, Mohd. Harisudin

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN WORTEL (Studi Kasus Kelompok Wanita Tani Kartini Di Kawasan Rintisan Agropolitan Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur)

STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN WORTEL (Studi Kasus Kelompok Wanita Tani Kartini Di Kawasan Rintisan Agropolitan Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur) STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN WORTEL (Studi Kasus Kelompok Wanita Tani Kartini Di Kawasan Rintisan Agropolitan Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur) Oleh : DESTI FURI PURNAMA H 34066032 PROGRAM SARJANA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk 36 BAB IV HASIL ANALISIS DATA 4.. Gambaran Umum Perusahaan Bisnis Air Isi Ulang BERKAH merupakan salah satu UKM yang bergerak di bidang air minum isi ulang dan didirikan pada tanggal Mei 204 dengan pemilik

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pusat Koperasi Pemasaran Belimbing Dewa Depok (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, Depok. Pemilihan

Lebih terperinci

METODOLOGI KAJIAN. deskriptif dengan survey. Menurut Whitney (1960) dalam Natsir (1999), metode

METODOLOGI KAJIAN. deskriptif dengan survey. Menurut Whitney (1960) dalam Natsir (1999), metode III. METODOLOGI KAJIAN 3.1. Jenis Kajian Ditinjau dari aspek tujuan penelitian, kajian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan survey. Menurut Whitney (1960) dalam Natsir (1999), metode deskriptif

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Godongijo Asri yang berlokasi di Jalan Cinangka Km 10, Kecamatan Sawangan, Kotamadya Depok. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAPI POTONG DI KABUPATEN BLORA

STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAPI POTONG DI KABUPATEN BLORA NASKAH PUBLIKASI STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAPI POTONG DI KABUPATEN BLORA Program Studi Agribisnis Oleh Riana Aninditya Prastiti H0808040 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Lebih terperinci

Analisis Usaha Dan Strategi Pengembangan Agroindustri Keripik Ketela Ungu Sebagai Produk Unggulan Di Kabupaten Karanganyar

Analisis Usaha Dan Strategi Pengembangan Agroindustri Keripik Ketela Ungu Sebagai Produk Unggulan Di Kabupaten Karanganyar Analisis Usaha Dan Strategi Pengembangan Agroindustri Keripik Ketela Ungu Sebagai Produk Unggulan Di Kabupaten Karanganyar Nuning Setyowati 1 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key words: Agro-shrimp crackers, SWOT analysis, development strategy

ABSTRACT. Key words: Agro-shrimp crackers, SWOT analysis, development strategy Strategi Pengembangan Agroindustri Kerupuk Terasi (Studi Kasus Di Desa Plosobuden, Deket, Lamongan) Nur R. Khoiriyah, Aminah H.M. Ariyani, dan Elys Fauziyah Universitas Trunojoyo Madura moninthofa@gmail.com

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data 19 III. METODE KAJIAN Kajian ini dilakukan di unit usaha Pia Apple Pie, Bogor dengan waktu selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga bulan November 2007. A. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Dalam penelitian ini obyek yang dituju adalah Irama Mas. Toko Elektronik Irama Mas adalah suatu toko yang menjual berbagai macam alat elektronik besar seperti

Lebih terperinci

e-j. Agrotekbis 1 (2) : , Juni 2013 ISSN :

e-j. Agrotekbis 1 (2) : , Juni 2013 ISSN : e-j. Agrotekbis 1 () : 19-197, Juni 01 ISSN : 8-011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI DESA LALOMBI KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGALA Strategy Development of Seaweed Cultivation

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci