STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL KRECEK DI KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI Sigit Joko Rahmanto, Eny Lestari, Wiwit Rahayu
|
|
- Harjanti Tanuwidjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL KRECEK DI KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI Sigit Joko Rahmanto, Eny Lestari, Wiwit Rahayu Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No.36 A Kentingan Surakarta Telp./Fax (0271) sigitjoko34@yahoo.co.id, Telp Abstract :. The objectives of this study were to analyze the internal andexternal factors; formulate alternative strategies, and determine thestrategic priorities in the in the development of krecek small industry in Banyudono Subdistrict Boyolali Regency. The basic method of this research is analytical descriptive with a survey research techniques. Methods of data analysis: IFE-EFE Matrix; SWOT Matrix, and QSP Matrix. The results showed that the main strenght that is owned by a krecek small industry in Banyudono Sub district was seeking krecek have long experience and the main weakness was the lack of operating capital; the main opportunity was the environment is comfortable and the main threats was the effect of the rainy season at krecek production process; There were 8 strategic alternatives generated, two S-O strategies, two strategies W-O, two S-T strategies, and one W-T strategies; the resulting strategy's priority is to increase production to take advantage of technological developments leather cutting machine to meet consumer demand. Keywords: strategy development, krecek small industry,ife-efe, alternative strategies, priority of strategy Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor internal dan eksternal;merumuskan alternatif strategi; dan menentukan prioritas strategi dalam pengembangan industri kecil krecek di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali. Metode dasar penelitian ini adalah deskriptif analitisdengan teknik survei. Metode analisis data : Matriks IFE-EFE; Matriks SWOT; dan Matriks QSP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan utama yang dimiliki oleh industri kecil krecek di Kecamatan Banyudono adalah pengalaman mengusahakan krecek sudah lama, kelemahan utama adalah terbatasnya modal dalam menjalankan usaha; peluang utama ialah kondisi lingkungan yang aman,ancaman utamanya ialah pengaruh musim hujan terhadap proses produksi krecek; terdapat 8 alternatif strategi yang dihasilkan, dua strategi S-O, dua strategi W-O, dua strategi S-T, dan satu strategi W-T; prioritas strategi yang dihasilkan adalah meningkatkan produksi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi mesin pemotong kulit untuk memenuhi permintaan konsumen. Kata kunci: strategi pengembangan, industri kecil krecek, IFE - EFE, alternatif strategi, prioritas strategi 1
2 2 PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara agraris yang mempunyai keanekaragaman hasil alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup. Seiring dengan kemajuan zaman, maka terjadi kegiatan pengolahan hasil alam yang melimpah ruah tersebut untuk diolah menjadi bahan pangan yang memudahkan manusia untuk dikonsumsi. Salah satu kegiatan pengolahan hasil alam, terutama pengolahan hasil di bidang pertanian adalah adanya kegiatan agroindustri. Agroindustri memproses secara terpadu antara sektor pertanian sebagai penyumbang bahan baku olahan dengan sektor industri sebagai sektor yang dapat mengolah hasil pertanian, sehingga hasil yang didapat dari keterpaduan tersebut akan diperoleh nilai tambah. Krecek (kerupuk rambak sayur) merupakan salah satu produk agroindustri berupa jenis makanan yang berbahan dasar dari kulit sapi atau kerbau. Namun, dalam proses pembuatannya bahan yang digunakan tidak semua jenis sapi atau kerbau dapat diambil kulitnya untuk pembuatan kerupuk kulit, karena disini lebih diutamakan sapi atau kerbau yang berumur masih muda.kabupaten Boyolali merupakan salah satu daerah yang mempunyai produk makanan yang cukup banyak dan beraneka ragam jenisnya. Produk makanan yang cukup terkenal di Kabupaten Boyolali yaitu krecek (kerupuk rambak sayur). Keberadaan industri kecil krecek di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali ini tergolong sudah lama. Namun, dalam perjalanannya mengalami pasang surut dari segi jumlah pengusaha krecek yang berada di daerah tersebut. Permasalahan yang terjadi pada industri kecil krecek di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali pada dasarnya sama dengan permasalahan yang dihadapi oleh industri kecil yang berada di daerah lain yaitu diantara permasalahan yang berasal dari lingkungan internal industri adalah modal yang kecil, sedikitnya daerah pemasaran dan labilnya pemasaran krecek sehingga menyebabkan proses kegiatan produksi yang terbatas. Sedangkan permasalahan yang berasal dari lingkungan eksternal adalah kurangnya intensitas bimbingan dan pengawasan dari pemerintah daerah terhadap keberadaan sentra industri kecil krecek di Kecamatan Banyudono. Menurut (Kwik Kian Gie, 2000), beberapa kendala yang sering dihadapi oleh pengusaha industri kecil adalah : Keterbatasan dana dalam pengembangan usaha. Pada umumnya pengusaha industri kecil berasal dari golongan ekonomi lemah dengan latar belakang pendidikan terbatas. Banyak diantara mereka yang memilih menjadi wirausahawan kecil karena sulit mencari pekerjaan di sektor formal dan karena memiliki sedikit keterampilan yang diwarisi dari orang tuanya. Keterbatasan dana membuat usaha mereka sulit berkembang dan tidak mampu melayani permintaan pasar. Bahkan tidak sedikit pengusaha yang modalnya habis untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari; Keterbatasan kemampuan teknis. Keterbatasan
3 3 kemampuan teknis yang meliputi pengadaan bahan baku dan peralatan standar, desain dan mutu produk. Kurangnya pengetahuan tentang bahan baku yang diperlukan, teknologi mutakhir serta pengembangan mode di pasar menyebabkan penampilan produkproduk industri kecil umumnya kurang menarik, kurang rapi dan kualitasnya tidak standar, sehingga kurang mampu bersaing dengan produk pabrik besar yang dihasilkan dengan peralatan otomatis dan bahan baku standar; Keterbatasan kemampuan memasarkan. Keterbatasan kemampuan memasarkan menyebabkan banyak produk industri kecil yang meskipun mutunya tinggi tetapi tidak dikenal dan tidak mampu menerobos pasar. Akibat lain yang banyak diderita pengusaha kecil adalah dipermainkan para pedagang yang menguasai mata rantai distribusi, sehingga harga ditekan serendah mungkin dan seringkali pembayaran tertunda. Pengembangan industri kecil krecek di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali memerlukan analisis lingkungan internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap pengembangan industri krecek. Lingkungan internal meliputi kondisi keuangan, sumber daya manusia, pemasaran, produksi/ operasional, dan manajemen. Sedangkan lingkungan eksternal meliputi kondisi perekonomian, alam, sosial dan budaya, politik, teknologi dan persaingan. Melalui analisis lingkungan internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap pengembangan industri kecil krecek dapat ditentukan alternatif dan prioritas strategi yang dapat digunakan dalam pengembangan industri kecil krecek di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap pengembangan industri krecek; merumuskan alternatif strategi pengembangan industri krecek; menentukan prioritas strategi pengembangan industri krecek. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Teknik pelaksanaan menggunakan teknik survey. (Surakhmad, 1994). Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali, dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut merupakan sentra industri kecil krecek (kerupuk rambak sayur). Penentuan Sampel Responden Sampel untuk identifikasi faktor internal dan eksternal terdiri atas Disperindag Kabupaten Boyolali, pedagang krecek, konsumen krecek dan pengepul bahan baku krecek yang dipilih dengan cara purposive (sengaja). Sedangkan sampel untuk pengusaha krecek diambil dengan cara sensus. Responden untuk penetuan bobot dan rating faktor strategis sertapenentuan bobot dan nilai daya tarik dalam Matriks QSP digunakan informan kunci. Untuk memilih informan kunci lebih tepat dilakukan secara sengaja (purposive). Hal yang menjadi pertimbangan adalah orang tersebut dianggap paling tahu tentang informasi yang diharapkan oleh peneliti atau orang-orang yang telah
4 4 cukup lama dan masih terlibat secara penuh/aktif pada kegiatan yang menjadi perhatian peneliti.informan kunci tersebut meliputi: pengusaha krecek, Disperindag Kabupaten Boyolali, Pemasok kulit kerbau, Pedagang krecek dan konsumen akhir. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh langsung dari responden dan data sekunder yang diperoleh dari dinas terkait. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan pencatatan. Metode Analisis Data Analisis Faktor Internal dan Faktor Eksternal Analisis ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap pengembangan industri kecil krecek. Identifikasi faktor internal dan eksternal menggunakan alat analisis matriks IFE dan EFE. Alternatif Strategi Sedangkan untuk merumuskan alternatif strategi pengembangan industri kecil krecek digunakan matriks SWOT. Analisis SWOT digambarkan ke dalam Matriks SWOT dengan empat kemungkinan alternatif strategi, yaitu stategi kekuatan-peluang (S-O strategies), strategi kelemahan-peluang (W-O strategies), strategi kekuatanancaman (S-T strategies), dan strategi kelemahan-ancaman (W-T strategies) (Rangkuti, 2006). Prioritas Strategi Matriks QSP digunakan untuk mengevaluasi dan memilih strategi terbaik yang paling cocok dengan lingkungan eksternal dan internal. Alternatif strategi yang memiliki nilai total terbesar pada matriks QSP merupakan strategi yang paling baik (David, 2006). HASIL DAN PEMBAHASAN Usaha Industri Kecil Krecek di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali Industri kecil krecek yang berada di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali telah berdiri sejak lama dengan skala industri kecil. Rata-rata jumlah tenaga kerja pada industri kecil krecek yaitu orang. Produk yang dihasilkan dari industri kecil krecek di Kecamatan Banyudono yaitu krecek gorengan dan krecek berasan. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi krecek yaitu kulit kerbau dan bahan penolong adalah minyak goreng. Proses produksi krecek meliputi pemotongan lembaran kulit kerbau, perebusan kulit kerbau, pencucian dan pendinginan, pemotongan kulit dengan ukuran 1cm x 3cm, penjemuran dibawah sinar matahari, penggorengan, pengemasan. Rata-rata jumlah biaya produksi, penerimaan dan pendapatan krecek pada industri kecil krecek di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali dapat dilihat pada Tabel 1.
5 5 Tabel1. Rata-rata Biaya, Penerimaan dan Pendapatan Selama Satu Bulan Pada Industri Kecil Krecek di KecamatanBanyudono Kabupaten Boyolali No Uraian Rata-rata 1 Biaya total (Rp) Rp ,00 2 Penerimaan (Rp) Rp ,00 3 Pendapatan (Rp) Rp ,00 Sumber : Analisis data primer Berdasarkan Tabel 1, rata-rata jumlah biaya produksi krecek sebesar Rp ,00. Biaya tersebut adalah biaya yang benar-benar dikeluarkan meliputi biaya pembelian bahan baku berupa kulit kerbau dan bahan penolong berupa minyak goreng. Bahan penolong yang digunakan adalah plastik, rafia dan steples. Biaya yang dikeluarkan untuk pengupahan tenaga kerja yaitu sebesar Rp ,00-Rp ,00 untuk tenaga kerja luar laki-laki, Rp ,00-Rp ,00 untuk tenaga kerja luar perempuan. Sedangkan biaya lain yang dikeluarkan adalah biaya pemasaran. Penerimaan rata-rata sebesar Rp ,00. Penerimaan diperoleh dari hasil kali antara jumlah produksi dengan harga. Penerimaan tersebut berasal dari krecek gorengan dan krecek berasan. Harga rata-rata krecek berasan Rp ,00 dan harga rata-rata krecek gorengan sebesar Rp ,00.Ratarata penerimaan krecek gorengan sebesar Rp ,00 dan Rp ,00. Pendapatan rata-rata industri krecek diperoleh dengan cara mengurangkan penerimaan rata rata industri krecek dengan biaya ratarata produksi krecek. Sehingga diperoleh pendapatan rata-rata dari industri krecek sebesar Rp ,00 setiap bulan. Kondisi Faktor Internal Pengembagan Industri Krecek Analisis internal adalah proses dimana perencana strategi mengkaji pemasaran dan distribusi perusahaan, penelitian dan pengembangan, produksi dan operasi, sumber daya dan karyawan, serta faktor keuangan dan akuntansi untuk menentukan dimana letak kekuatan dan kelemahan perusahaan (Jauch dan Glueck, 1991). Lingkungan internal terdiri dari variabel-variabel (kekuatan dan kelemahan) yang ada di dalam organisasi tetapi biasanya tidak dalam pengendalian jangka pendek dari manajemen puncak. Variabelvariabel itu meliputi struktur, budaya, dan sumber daya organisasi Menurut David (2006), pada matriks Internal Factor Evaluation (IFE), skor bobottotal berkisar antara 1,0 sebagai titik rendah dan 4,0 sebagai titik tertinggi dengan skor rata-rata 2,5. Skor bobot di bawah 2,5 mencirikan organisasi yang lemah secara internal, sedangkan skor yang secara signifikan berada diatas 2,5 mengindikasikan posisi internal yang kuat. Matriks IFE Industri Kecil Krecek di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali dapat dilihat pada Tabel 2.
6 6 Tabel 2. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) Industri Kecil Krecek di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali No Faktor-faktor Internal Bobot Rating Skor Kekuatan 1 Pengalaman mengusahakan krecek sudah lama 0,113 3,8 0,431 2 Kualitas SDM yang baik 0,107 3,4 0,363 3 Kualitas produk yang tahan lama 0,087 3,6 0,312 4 Kemudahan dalam mendapatkan bahan baku krecek 0,067 3,8 0,253 5 Kontinyuitas dalam kegiatan produksi 0,080 3,2 0,256 6 Pencatatan terhadap ketertiban tenaga kerja 0,073 3,2 0,235 Kelemahan 1 Terbatasnya modal dalam menjalankan usaha 0,093 1,6 0,149 2 Proses produksi krecek melalui banyak tahapan 0,093 1,8 0,104 3 Manajemen usaha yang kurang baik 0,087 1,2 0,104 4 Sedikitnyan daerah pemasaran krecek 0,067 1,6 0,107 5 Labilnya proses pemasaran krecek 0,060 1,4 0,084 6 Kurangnya diversifikasi produk krecek 0,073 1,8 0,132 1,000 30,4 2,529 Sumber : Analisis Data Primer Berdasarkan Tabel 2, menunjukkan bahwa faktor kekuatan dan kelemahan merupakan faktor yang menggambarkan kondisi internal yang terdapat pada pengembangan Industri Kecil Krecek di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali. Pengembangan industri kecil krecek dengan faktor pengalaman mengusahakan krecek sudah lama menjadi kunci kekuatan terbesar dengan skor 0,431. Sedangkan kelemahan terbesar terdapat pada faktor terbatasnya modal dalam menjalankan usaha dengan skor 0,149. Nilai total matriks IFE pada pengembangan industri kecil krecek di Kecamatan Banyudono adalah 2,529. Nilai tersebut menjelaskan bahwa industri kecil krecek memiliki posisi internal yang cukup kuat, sehingga dapat dikatakan pengusaha sudah mampu memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi kelemahan dalam pengembangan industri kecil krecek di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali. Kondisi Faktor Eksternal Pengembagan Industri Krecek Matriks EFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal dari industri kecil krecek yang berkaitan dengan peluang dan ancaman yang dianggap penting. Peluang dan ancaman eksternal merujuk pada peristiwa dan tren ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, hukum, pemerintahan, teknologi, dan persaingan yang dapat menguntungkan atau merugikan suatu organisasi secara berarti di masa depan (David, 2006). Matriks EFE Industri Kecil Krecek di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali dapat dilihat pada Tabel 3.
7 7 Tabel 3. Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE) Industri Kecil Krecek di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali No Faktor-faktor Eksternal Bobot Rating Skor Peluang 1 Kondisi lingkungan yang aman 0,092 3,6 0,331 2 Adanya perkenalan teknologi dalam produksi krecek 0, ,086 3 Tingginya minat masyarakat terhadap produk krecek 0,076 2,8 0,212 4 Kemudahan dalam mendapatkan produk krecek 0,076 2,6 0,197 5 Budaya menyajikan krecek pada acara hajatan pernikahan 0,081 2,8 0,227 6 Membuka kesempatan kerja untuk masyarakat sekitar 0,081 3,2 0,259 7 Permintaan terhadap krecek tinggi ketika bulan puasa dan hari raya 0,092 3,4 0,312 8 Budaya masyarakat menjadikan krecek sebagai oleh-oleh 0,059 2,8 0,166 Ancaman 1 Persaingan harga krecek yang beredar di pasaran 0,065 2,6 0,169 2 Fluktuasi harga bahan baku krecek 0, ,195 3 Adanya pesaing bisnis krecek dari daerah lain 0,049 2,2 0,107 4 Kurangnya intensitas bimbingan dan pengawasan langsung dari pemerintah daerah setempat 0,081 3,2 0,259 5 Kondisi perekonomian yang tidak kondusif 0,043 2,2 0,095 6 Pengaruh musim hujan terhadap proses produksi krecek 0,097 3,8 0,370 1,000 40,2 2,986 Sumber : Analisis data primer Berdasarkan Tabel 3, nilai total matriks EFE pada pengembangan industri kecil krecek sebesar 2,986. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pengusaha krecek merespon secara baik peluang dan ancaman yang ada. Berdasarkan nilai skor matrik EFE, maka dapat dijelaskan bahwa kondisi eksternal organisasi berada pada posisi yang kuat karena total skor lebih dari 2,5. Faktor peluang terbesar dalam pengembangan industri kecil krecek adalah kondisi lingkungan yang aman. Alternatif Strategi Pengembangan Industri Kecil Krecek (Matriks SWOT) Matriks SWOT adalah alat yang dipakai untuk faktor-faktor strategis perusahaan. Matriks ini menggambarkan bagaimana pelung dan ancaman eksternal yang dihadapi diselesaikan dengan kekuatan dan kelemahan internal (Rangkuti, 2006)
8 8 Tabel 4. Alternatif Strategi Matriks SWOT Pengembangan Industri Kecil Krecek di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali Analisis Internal Kekuatan (S) Kelemahan (W) Analisis Eksternal Peluang (O) 1. Dukungan masyarakat sekitar terhadap keberadaan industri kecil krecek 2. Adanya perkenalan teknologi dalam produksi krecek 3. Tingginya minat masyarakat terhadap produk krecek 4. Permintaan krecek sepanjang tahun 5. Budaya menyajikan krecek pada acara hajatan pernikahan 6. Tenaga kerja mudah didapat 7. Permintaan terhadap krecek tinggi ketika bulan puasa dan hari raya 8. Budaya masyarakat menjadikan krecek sebagai oleh-oleh Ancaman (T) 1. Persaingan harga krecek yang beredar di pasaran 2. Fluktuasi harga bahan baku krecek 3. Adanya pesaing bisnis krecek dari daerah lain 4. Kurangnya intensitas bimbingan dan pengawasan langsung dari pemerintah daerah setempat 5. Kondisi perekonomian yang tidak kondusif 6. Pengaruh musim hujan terhadap proses produksi krecek Sumber : Analisis hasil penelitian 1. Pengalaman mengusahakan krecek sudah lama 2. Kualitas SDM yang baik 3. Kualitas produk yang tahan lama 4. Kemudahan dalam mendapatkan bahan baku krecek 5. Kontinyuitas dalam kegiatan produksi 6. Pencatatan terhadap ketertiban tenaga kerja Strategi S O 1. Meningkatkan produksi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi mesin pemotong kulit untuk memenuhi permintaan konsumen (S1, S2, S3,S4, S5, O2, O3, O4, O5,07,08) 2. Mendirikan pusat makanan khas berbahan dasar kulit sebagai icon kuliner di Kabupaten Boyolali (S3, S4, S5, 03, O4, O7, O8) Strategi S T 1. Mengoptimalkan kegiatan produksi krecek ketika musim kemarau untuk persiapan datangnya musim hujan (S1, S2, S3, S4, T6) 2. Mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk krecek (S3, S4, S5, T6) 1. Terbatasnya modal dalam menjalankan usaha 2. Proses produksi krecek melalui banyak tahapan 3. Manajemen usaha yang kurang baik 4. Sedikitnya daerah pemasaran krecek 5. Labilnya proses pemasaran krecek 6. Kurangnya diversifikasi produk krecek Strategi W O 1. Mempertahankan pasar yang sudah ada dan memperluas jaringan pemasaran krecek ke berbagai pasar (W4, W5, O3,O4,O5, O7, O8) 2. Mengoptimalkan kegiatan produksi dan melakukan diversifikasi produk krecek baik rasa, bentuk dan kemasan (W2, W6, O2, O3, O4, O7, O8) Strategi W T 1. Kerjasama dengan pemerintah daerah setempat terkait dengan bimbingan dan pendampingan usaha pada industri kecil krecek (W1, W3, W6, T4, T5) Berdasarkan Tabel 4, Matriks SWOT menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi, yaitu (1) strategi S-O yaitu meningkatkan produksi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi mesin
9 9 pemotong kulituntuk memenuhi permintaan konsumen, mendirikan pusat makanan khas berbahan dasar kulit sebagai icon kuliner di Kabupaten Boyolali; (2) strategi W- O yaitu mempertahankan pasar yang sudah ada dan memperluas jaringan pemasaran krecek ke berbagai pasar, mengoptimalkan kegiatan produksi dan melakukan diversifikasi produk krecek baik rasa, bentuk dan kemasan; (3) strategi S-T yaitu mengoptimalkan kegiatan produksi krecek ketika musim kemarau untuk persiapan datangnya musim hujan, mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk krecek; (4) strategi W-T yaitu Kerjasama dengan pemerintah daerah setempat terkait dengan bimbingan dan No pendampingan usaha pada industri kecil krecek. Prioritas Strategi Pengembangan Industri Kecil Krecek (Matriks QSP) Prioritas strategi yang diperoleh dalam pengembangan industri kecil krecek di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali adalah alternatif strategi ke I yaitu meningkatkan produksi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi mesin pemotong kulit untuk memenuhi permintaan konsumen. strategi ini merupakan strategi kekuatan-peluang yaitu strategi yang menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang eksternal. Tabel5. Jumlah Total DayaTarik (STAS) Alternatif Strategi Pengembangan Industri Kecil Krecek di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali Alternatif Strategi Meningkatkan produksi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi mesin pemotong kulit untuk memenuhi permintaan konsumen Mendirikan pusat makanan khas berbahan dasar kulit sebagai icon kuliner di Kabupaten Boyolali Mempertahankan pasar yang sudah ada dan memperluas jaringan pemasaran krecek ke berbagai pasar Mengoptimalkan kegiatan produksi dan melakukan diversifikasi produk krecek baik rasa, bentuk dan kemasan Mengoptimalkan kegiatan produksi krecek ketika musim kemarau untuk persiapan datangnya musim hujan Mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk krecek Kerjasama dengan pemerintah daerah setempat terkait dengan bimbingan dan pendampingan usaha pada industri kecil krecek Sumber : Analisis Data Primer Skor Daya Tarik Internal Skor Daya Tarik Eksternal Jumlah Skor Daya Tarik Total 2,653 2,838 5,491 2,307 2,686 4,933 2,593 2,578 5,172 2,360 2,395 4,755 2,633 2,265 4,898 2,527 2,708 5,235 2,633 2,611 5,244
10 10 KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa berdasarkan matriks IFE, kekuatan utama yang dimiliki oleh industri kecil krecek di Kecamatan Banyudono adalah pengalaman mengusahakan krecek sudah lama sedangkan kelemahan utama adalah terbatasnya modal dalam menjalankan usaha. Berdasarkan matriks EFE, peluang utama ialah kondisi lingkungan yang aman sedangkan ancaman utamanya ialah pengaruh musim hujan terhadap proses produksi krecek. Alternatif strategi pengembangan yang dapat diterapkan dalam pengembangan industri kecil krecek di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali adalah sebagai berikut: (1) Meningkatkan produksi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi mesin pemotong kulit untuk memenuhi permintaan konsumen; (2) Mendirikan pusat makanan khas berbahan dasar kulit sebagai icon kuliner di Kabupaten Boyolali; (3) Mempertahankan pasar yang sudah ada dan memperluas jaringan pemasaran krecek ke berbagai pasar; (4) Mengoptimalkan kegiatan produksi dan melakukan diversifikasi produk krecek baik rasa, bentuk dan kemasan; (5) Mengoptimalkan kegiatan produksi krecek ketika musim kemarau untuk persiapan datangnya musim hujan; (6) Mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk krecek; (7) Kerjasama dengan pemerintah daerah setempat terkait dengan bimbingan dan pendampingan usaha pada industri kecil krecek.prioritas strategi pengembangan yang dapat diterapkan dalam pengembangan industri kecil krecek di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali adalah meningkatkan produksi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi mesin pemotong kulit untuk memenuhi permintaan konsumen (5,491). SARAN Sebaiknya para pengusaha melakukan diversifikasi produk krecek baik rasa, bentuk dan kemasan krecek agar menambah segmentasi produk krecek. Sebaiknya pengusaha krecek perlu mempertimbangkan adanya perkembangan teknologi mesin pemotong kulit kerbau untuk meningkatkan produksi krecek. Bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat terkait dengan bimbingan dan pendampingan usaha krecek serta pendirikan pusat makanan khas berbahan dasar kulit sebagai icon kuliner di Kabupaten Boyolali. DAFTAR PUSTAKA David, F.R Manajemen Strategis : Konsep. Edisi kedua belas. Salemba Empat. Jakarta. Jauch, Lawrence R. dan Glueck, William F Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan Terjemahan Edisi Kedua. Erlangga. Jakarta. Kwik Kian Gie Ensiklopedi Ekonomi, Bisnis dan Manajemen. Penerbit Delta Panangkal. Jakarta. Rangkuti, F Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus BisnisReorientasi Konsep Perencanaan Strategis Untuk Menghadapi Abad 21.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Surakhmad, Winarno Penelitian Ilmiah : Dasar, Metode, dan Teknik. Tarsito. Bandung.
STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL KRECEK DI KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI. Oleh: Sigit Joko Rahmanto H
STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL KRECEK DI KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI Oleh: Sigit Joko Rahmanto H0808145 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit 2013 to user
Lebih terperinciKeyword : krecek, marketing strategic, swot analysis
STRATEGI PEMASARAN KRECEK KULIT KERBAU DI UD.SUMBER BAROKAH KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI MARKETING KRECEK STRATEGY IN UD.SUMBER BAROKAH DISTRICT BANYUDONO REGENCY OF BOYOLALI M.Th.Handayani 1)*,Egydia
Lebih terperinciSTRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI PENGOLAHAN METE DI KECAMATAN JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI
STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI PENGOLAHAN METE DI KECAMATAN JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI Yuliningsih, Eny Lestari, Emi Widiyanti Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret
Lebih terperinciSTRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI MINYAK ATSIRI KENANGA DI INDUSTRI KECIL SIDO MULYO KABUPATEN BOYOLALI
STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI MINYAK ATSIRI KENANGA DI INDUSTRI KECIL SIDO MULYO KABUPATEN BOYOLALI Nanda Widhi Herlambang, Totok Mardikanto, R. Kunto Adi Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
29 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Ciri-ciri metode deskriptif analitis adalah memusatkan pada pemecahan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel
39 I. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan cara
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
42 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi analisis yaitu metode penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data sehingga
Lebih terperinciSTRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu
e-j. Agrotekbis 1 (3) : 295-300, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk
55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian campuran (mixed methods research design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT
e-j. Agrotekbis 1 (3) : 282-287, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMA DI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Business
Lebih terperinciSTRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO
STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO Mukhamad Johan Aris, Uswatun Hasanah, Dyah Panuntun Utami Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Lebih terperinciSTRATEGI PENGEMBANGAN SENTRA INDUSTRI KRECEK SINGKONG DI KECAMATAN PONJONG KABUPATEN GUNUNGKIDUL
STRATEGI PENGEMBANGAN SENTRA INDUSTRI KRECEK SINGKONG DI KECAMATAN PONJONG KABUPATEN GUNUNGKIDUL Yunita Puspita Dewi, Mohd. Harisudin, R. Kunto Adi Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciIII. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara
20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden
Lebih terperinciSeminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura
ANALISIS STRATEGI SWOT UNTUK MEMPERLUAS PEMASARAN PRODUK KURMA SALAK UD BUDI JAYA BANGKALAN Moh. Sirat ) 1, Rakmawati) 2 Banun Diyah Probowati ) 2 E-mail : rakhma_ub@yahoo.com dan banundiyah@yahoo.com
Lebih terperinciSTRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU
e-j. Agrotekbis 1 (5) : 457-463, Desember 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU Cassava Chips Balado Development Strategy In UKM "Pundi Mas"
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu
22 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu penelitian dimulai pada bulan April 2013 sampai bulan Juni 2013. B.
Lebih terperinciPERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA
PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA Irma Wardani,Mohamad Hanif Khoirudin Staf Pengajar Program Studi Agroteknologi UNIBA
Lebih terperinciKAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK
S. Marti ah / Journal of Applied Business and Economics Vol. No. 1 (Sept 2016) 26-4 KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK Oleh: Siti Marti ah Program Studi Teknik Informatika Fakultas
Lebih terperinciSTRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS AYAM RAS PEDAGING PERUSAHAAN KAWALI POULTRY SHOP KABUPATEN CIAMIS
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS AYAM RAS PEDAGING PERUSAHAAN KAWALI POULTRY SHOP KABUPATEN CIAMIS Ajat 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi iis.iisrina@gmail.com Dedi Sufyadi
Lebih terperinciSTRATEGI PEMASARAN MELON DI KABUPATEN SRAGEN
STRATEGI PEMASARAN MELON DI KABUPATEN SRAGEN Rita Yuliana Sugiarto 1 Susi Wuri Ani 2 Nuning Setyowati 3 Agribusiness of Agricultural Faculty, Sebelas Maret Surakarta University Jl. Ir. Sutami No.36 A Kentingan
Lebih terperinciSTRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK UBI KAYU (Studi Kasus pada Perusahaan Jaya Sari di Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis)
STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK UBI KAYU (Studi Kasus pada Perusahaan Jaya Sari di Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis) Oleh : IDA MAESAROH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GALUH
Lebih terperinciBAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik
96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam
Lebih terperinciSTRATEGI PEMASARAN KERIPIK BELUT DI INDUSTRI RUMAH TANGGA SARI ROSO KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO
STRATEGI PEMASARAN KERIPIK BELUT DI INDUSTRI RUMAH TANGGA SARI ROSO KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO Irma Wardani dan Umi Nur Solikah Staf Pengajar Fakultas Pertanian, Universitas Islam Batik Surakarta
Lebih terperinciStrategi Pengembangan Usaha Pengolahan Abon Ikan (Studi Kasus Rumah Abon Di Kota Bandung)
Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Abon Ikan (Studi Kasus Rumah Abon Di Kota Bandung) Business Development Strategies Of Processing Fish Floss (Case Study Of Rumah Abon In Bandung) Rizkia Aliyah, Iwang
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. Mulia Lestari adalah salah satu perusahaan tekstil terkemuka yang beralamatkan di Jl. Cibaligo no. 70 Cimindi-Cimahi. Produk yang dihasilkan adalah kain rajut, yang sebagian besar adalah berbentuk
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
41 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan
Lebih terperinciSTRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI MOCAF (MODIFIED CASSAVA FLOUR) DI KABUPATEN WONOGIRI
STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI MOCAF (MODIFIED CASSAVA FLOUR) DI KABUPATEN WONOGIRI Zulfa Anindita, Kusnandar, Wiwit Rahayu Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta
Lebih terperinciSTRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI SANTAN KELAPA
STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI SANTAN KELAPA (Studi Kasus pada PT. Pacific Eastern Coconut Utama di Desa Sukaresik Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran) Oleh : Aan Mahaerani 1, Dini Rochdiani
Lebih terperinciSTRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK PISANG
STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK PISANG (Studi Kasus pada Seorang Pengusaha Keripik Pisang di Desa Hegarmanah Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis) Oleh : 1 Irma Setiawati, 2 Dini Rochdiani, 3
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data
13 BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kegiatan ini dibatasi sebagai studi kasus pada komoditas pertanian sub sektor tanaman pangan di wilayah Bogor Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara
Lebih terperinciMETODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran
III. METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Potensi perikanan yang dimiliki Kabupaten Lampung Barat yang sangat besar ternyata belum memberikan kontribusi yang optimal bagi masyarakat dan pemerintah daerah.
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.
Lebih terperinciPERENCANAAN STRATEGIS PENGEMBANGAN INDUSTRI KERIPIK BUAH DI UKM VANESHA FRUIT CHIPS MALANG JAWA TIMUR
PERENCANAAN STRATEGIS PENGEMBANGAN INDUSTRI KERIPIK BUAH DI UKM VANESHA FRUIT CHIPS MALANG JAWA TIMUR Industrial Strategic Development Planning of Fruit Chips in SMES Vanesha Fruit Chips Malang East Java
Lebih terperinciANALISIS STRATEGI PEMASARAN DOC PEDAGING PADA PT X UNIT BALI. Abstrak
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DOC PEDAGING PADA PT X UNIT BALI BUDI RAHAYU TANAMA PUTRI Laboratorium Ekonomi, Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan Universitas Udayana Abstrak Penelitian dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dilakukan secara purposive (sengaja) yaitu berdasarkan pertimbanganpertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan
Lebih terperinciSTRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PENGELOLAAN KOMPOS DI TPA BOJONEGORO
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PENGELOLAAN KOMPOS DI TPA BOJONEGORO DEVIANA DIAH PROBOWATI, S.P. Fakultas Pertanian Universitas Bojonegoro Jl. Lettu Suyitno No.2, Bojonegoro, 62119 E-mail: devianadiahprobowati@yahoo.co.id
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR
NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PENJUALAN PRODUK JASA PARIWISATA DENGAN PENDEKATAN QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM) (Studi Kasus di CV. Delta Berlian Holiday) Diajukan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian: Masterplan Sentul City (Atas); Jalur Sepeda Sentul City (Bawah) Tanpa Skala
BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini mengambil lokasi di jalur sepeda Sentul City, Bogor, Indonesia (Gambar 4). Adapun waktu kegiatan penelitian ini kurang lebih selama
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI STRATEGI PEMASARAN SUSU KALEYO DI UMKM BRAYAT MANUNGGAL KABUPATEN SRAGEN. Program Studi Agribisnis
1 NASKAH PUBLIKASI STRATEGI PEMASARAN SUSU KALEYO DI UMKM BRAYAT MANUNGGAL KABUPATEN SRAGEN Program Studi Agribisnis Oleh : Wahyu Wulandari W H 0808199 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
Lebih terperinci3. METODOLOGI PENELITIAN
3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian yang dilakukan ini didasarkan pada suatu pemikiran bahwa perlu dilaksanakan pengembangan agroindustri serat sabut kelapa berkaret. Pengembangan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua desa yaitu di Desa Tangkil dan Hambalang di Kecamatan Citereup, Kabupaten Bogor. Penelitian di kedua desa ini adalah
Lebih terperinciANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI JAMU TRADISIONAL DI KABUPATEN BANGKALAN
AGROINTEK Volume 11, No. 2 Agustus 2017 84 ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI JAMU TRADISIONAL DI KABUPATEN BANGKALAN Risa Dewi Munica, Millatul Ulya dan Muhammad Fakhry Program Studi Teknologi Industri
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pabrik Kelapa Sawit Adolina PT Perkebunan Nusantara IV yang terletak di Kelurahan Batang Terap Kecamatan Perbaungan Kabupaten
Lebih terperinciSTRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DANGE DI KABUPATEN LUWU UTARA
Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DANGE DI KABUPATEN LUWU UTARA Dharma Fidyansari 1, Megawati Idris 2, Wahyuningsih 3 Universitas Cokroaminoto Palopo
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan
Lebih terperinciSTRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS
STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS IKAN GURAMI DI KABUPATEN BANYUMAS Yusuf Enril Fathurrohman, Kusnandar, Bekti Wahyu Utami Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami
Lebih terperinciPERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR
PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Abstrak: Perubahan lingkungan industri dan peningkatan persaingan
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Agroindustri merupakan kegiatan pemanfaatan hasil pertanian menjadi produk
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agroindustri merupakan kegiatan pemanfaatan hasil pertanian menjadi produk olahan yang bernilai ekonomi, sekaligus menjadi suatu tahapan pembangunan pertanian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field research), yaitu
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan meneliti langsung ke lapangan untuk
Lebih terperinciVII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA
VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Tahap pemasukan data ( The Input Stage ) Tahap pertama setelah identifikasi faktor internal dan eksternal yang dirumuskan menjadi kekuatan, kelemahan, peluang
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan kopi bubuk Inkopas Sejahtera, Pemilihan lokasi ditentukan secara sengaja, karena adanya pertimbangan bahwa
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Mei 2015 di agroindustri kelanting
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Mei 2015 di agroindustri kelanting MT Production, Dua Saudara, Kadung Trisno, dan Mitra Lestari,
Lebih terperinciANALISIS POTENSI AGROINDUSTRI UNGGULAN SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG SEKTOR PERTANIAN DI KECAMATAN NGRAHO, KABUPATEN BOJONEGORO
ANALISIS POTENSI AGROINDUSTRI UNGGULAN SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG SEKTOR PERTANIAN DI KECAMATAN NGRAHO, KABUPATEN BOJONEGORO Nuning Setyowati Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di
38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di Kompleks Perumahan Cikunir, Jatibening, Jakarta dan memiliki perkebunan sayuran
Lebih terperinciFORMULASI STRATEGI MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI KULINER PADA EINS BISTRO & BOUTIQUE DI BANDUNG *
Reka Integra ISSN: 338-508 Jurusan Teknik Industri Itenas No. Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 05 FORMULASI STRATEGI MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI KULINER PADA EINS BISTRO & BOUTIQUE
Lebih terperinciPuryantoro Fakultas Pertanian - Universitas Abdurachman Saleh Situbondo
STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING MANGGA MANALAGI DENGAN PENDEKATAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PELAKU RANTAI PASOK (STUDI PADA PEDAGANG PENGUMPUL MANGGA DI SITUBONDO) Puryantoro Fakultas Pertanian - Universitas
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada produksi karet remah di PT ADEI Crumb Rubber Industry yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol, Kel. Satria, Kec. Padang Hilir,
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mitra Alam. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI KAJIAN
III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Kemiskinan merupakan penyakit ekonomi pada suatu daerah yang harus di tanggulangi. Kemiskinan akan menyebabkan ketidakberdayaan masyarakat dalam mengelola
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Kaliduren Estates yang berlokasi di Perkebunan Tugu/Cimenteng, Desa Langkap Jaya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi.
Lebih terperinciSTRATEGI PENGEMBANGAN SENTRA USAHA PISANG AROMA DI KABUPATEN TEMANGGUNG
STRATEGI PENGEMBANGAN SENTRA USAHA PISANG AROMA DI KABUPATEN TEMANGGUNG Yunita Hispana Suiza, Mohd. Harisudin, Arip Wijianto Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta
Lebih terperinciPERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN PAKET DATA KAMPUS DALAM PERSAINGAN DI BIDANG PAKET DATA INTERNET (Studi Kasus pada PT. Telkomsel Cabang Malang)
PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN PAKET DATA KAMPUS DALAM PERSAINGAN DI BIDANG PAKET DATA INTERNET (Studi Kasus pada PT. Cabang ) Alfredo Slamet Saputro Kadarisman Hidayat Edy Yulianto Fakultas Ilmu Administrasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Kajian Kajian ini dilakukan di Kabupaten Bogor, dengan batasan waktu data dari tahun 2000 sampai dengan 2009. Pertimbangan pemilihan lokasi kajian antar
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal
Lebih terperinci3.1 KERANGKA PEMIKIRAN
III. METODOLOGI 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN Pada masa krisis periode 1998-2000 usaha kecil merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian Indonesia dikarenakan kemampuannya dalam menghadapi terpaan krisis
Lebih terperinciSTRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK PISANG
STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK PISANG (Studi Kasus pada Seorang Pengusaha Keripik Pisang di Desa Hegarmanah Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis) Oleh : Irma Setiawati 1, Dini Rochdiani 2, Sudradjat
Lebih terperinciVII. FORMULASI STRATEGI
VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi
Lebih terperinciANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA RESTORAN BAKMI JAPOS CABANG BOGOR SKRIPSI MARLIA PRATIWI
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA RESTORAN BAKMI JAPOS CABANG BOGOR SKRIPSI MARLIA PRATIWI PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN MARLIA PRATIWI.
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan
Lebih terperinciANALISIS PENGEMBANGAN USAHA PEMINDANGAN IKAN DI KECAMATAN BEKASI BARAT. Raymond Marbun Lumban B*, Ine Maulina** dan Iwang Gumilar**
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3. No. 1, Maret 2012: 17-24 ISSN : 2088-3137 ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA PEMINDANGAN IKAN DI KECAMATAN BEKASI BARAT Raymond Marbun Lumban B*, Ine Maulina** dan Iwang
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Ciapus Bromel yang terletak di Ciapus Jl. Tamansari Rt 03/04, Desa Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa
Lebih terperinciAnalisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik
Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan
Lebih terperinciANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL
ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL Hana Mareta Rachmawati 1*, Ahmad Juang Pratama 1 1 Program Studi Teknik Industri
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang
23 III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang lingkup wilayah kerja Dinas Perkebunan Kabupaten Batu Bara dan Dinas Pertanian
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
Strategi Pengembangan Usaha Maharani Farm Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Rumah Potong Ayam Maharani Farm yang beralamat
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari penulusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Adapun
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Elsari Brownies & Bakery (EBB) yang bertempat di Jalan Raya Pondok Rumput Nomor 18 RT 06/RW 11, Kelurahan Kebon Pedes,
Lebih terperinciIII. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data
27 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Lokasi tempat pelaksanaan Program Misykat DPU DT berada di kelurahan Loji Gunung Batu, Kecamatan Ciomas, Kotamadya Bogor, Jawa Barat. Waktu pengumpulan data selama
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pia Apple Pie yang berada di Jalan Pangrango 10 Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan
Lebih terperinciANALISIS STRATEGI PEMASARAN WARUNG BAKSO KATON NETRO WONG SOLO DI KECAMATAN LONG KALI KABUPATEN PASER
ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2017, 5 (3): 705-716 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN WARUNG BAKSO KATON NETRO WONG SOLO DI KECAMATAN LONG
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah
Lebih terperinciAGRISTA : Vol. 4 No.3 September 2016 : Hal ISSN
AGRISTA : Vol. 4 No.3 September 2016 : Hal. 525-536 ISSN 2302-1713 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NATA DE COCO DI CV. BINTANG MAS KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR Dhila Psiki Maurerha 1, Mohd. Harisudin
Lebih terperinciSTRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN WORTEL (Studi Kasus Kelompok Wanita Tani Kartini Di Kawasan Rintisan Agropolitan Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur)
STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN WORTEL (Studi Kasus Kelompok Wanita Tani Kartini Di Kawasan Rintisan Agropolitan Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur) Oleh : DESTI FURI PURNAMA H 34066032 PROGRAM SARJANA
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk
36 BAB IV HASIL ANALISIS DATA 4.. Gambaran Umum Perusahaan Bisnis Air Isi Ulang BERKAH merupakan salah satu UKM yang bergerak di bidang air minum isi ulang dan didirikan pada tanggal Mei 204 dengan pemilik
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pusat Koperasi Pemasaran Belimbing Dewa Depok (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, Depok. Pemilihan
Lebih terperinciMETODOLOGI KAJIAN. deskriptif dengan survey. Menurut Whitney (1960) dalam Natsir (1999), metode
III. METODOLOGI KAJIAN 3.1. Jenis Kajian Ditinjau dari aspek tujuan penelitian, kajian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan survey. Menurut Whitney (1960) dalam Natsir (1999), metode deskriptif
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Godongijo Asri yang berlokasi di Jalan Cinangka Km 10, Kecamatan Sawangan, Kotamadya Depok. Pemilihan lokasi penelitian
Lebih terperinciSTRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAPI POTONG DI KABUPATEN BLORA
NASKAH PUBLIKASI STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAPI POTONG DI KABUPATEN BLORA Program Studi Agribisnis Oleh Riana Aninditya Prastiti H0808040 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012
Lebih terperinciAnalisis Usaha Dan Strategi Pengembangan Agroindustri Keripik Ketela Ungu Sebagai Produk Unggulan Di Kabupaten Karanganyar
Analisis Usaha Dan Strategi Pengembangan Agroindustri Keripik Ketela Ungu Sebagai Produk Unggulan Di Kabupaten Karanganyar Nuning Setyowati 1 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas
Lebih terperinciABSTRACT. Key words: Agro-shrimp crackers, SWOT analysis, development strategy
Strategi Pengembangan Agroindustri Kerupuk Terasi (Studi Kasus Di Desa Plosobuden, Deket, Lamongan) Nur R. Khoiriyah, Aminah H.M. Ariyani, dan Elys Fauziyah Universitas Trunojoyo Madura moninthofa@gmail.com
Lebih terperinciIII. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data
19 III. METODE KAJIAN Kajian ini dilakukan di unit usaha Pia Apple Pie, Bogor dengan waktu selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga bulan November 2007. A. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Dalam penelitian ini obyek yang dituju adalah Irama Mas. Toko Elektronik Irama Mas adalah suatu toko yang menjual berbagai macam alat elektronik besar seperti
Lebih terperincie-j. Agrotekbis 1 (2) : , Juni 2013 ISSN :
e-j. Agrotekbis 1 () : 19-197, Juni 01 ISSN : 8-011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI DESA LALOMBI KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGALA Strategy Development of Seaweed Cultivation
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMIKIRAN
BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan
Lebih terperinci