STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI MINYAK ATSIRI KENANGA DI INDUSTRI KECIL SIDO MULYO KABUPATEN BOYOLALI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI MINYAK ATSIRI KENANGA DI INDUSTRI KECIL SIDO MULYO KABUPATEN BOYOLALI"

Transkripsi

1 STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI MINYAK ATSIRI KENANGA DI INDUSTRI KECIL SIDO MULYO KABUPATEN BOYOLALI Nanda Widhi Herlambang, Totok Mardikanto, R. Kunto Adi Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta 57126, Telp/Fax:(0271) nanda_herlambang28@yahoo.com/ Abstract:This research aims identifies factors internal and external that can affect development agro-industry volatile oil reconnoitering and determine alternative also priorities strategy most effective applied in developing agro-industry volatile oil reconnoitering in small Industrial Sido mulyo thousand Boyolali. Engineering analysis of data used is (1) analysis training and ie to identify factor internal and external (2) matrik SWOT to formulate alternative strategy (3) matrik QSP to determine priority strategy most effective applied. The research known that alternative strategy produced is increased quality and quantity products volatile oil reconnoitering, development of its marketing volatile oil reconnoitering, the quality of human resources the fulfillment of raw materials flowers reconnoitering brought in from outside area, creation volatile oil with raw materials different, procurement land for raw materials, a preserve relations and cooperation with related parties and desinvestasi in the company. Priority strategy most efektive applied is the fulfillment of raw materials flowers reconnoitering brought in from regions. Key Word: : Strategy, Agroindustry, Volatile Oil Reconnoitering Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi pengembangan agroindustri minyak atsiri kenanga serta menentukan alternatif dan prioritas strategi yang paling efektif diterapkan dalam mengembangkan agroindustri minyak atsiri kenanga di Industri Kecil Sido Mulyo Kabupaten Boyolali Kabupaten Boyolali. Teknik analisis data yang digunakan adalah (1) analisis SWOT dan IE untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal (2) matrik SWOT untuk merumuskan alternatif strategi (3) matrik QSP untuk menentukan prioritas strategi yang paling efektif diterapkan. Hasil penelitian diketahui bahwa alternatif strategi yang dihasilkan adalah peningkatkan kualitas dan kuantitas produk minyak atsiri kenanga, pengembangan pemasaran produk minyak atsiri kenanga, peningkatan kualitas sumber daya manusia, pemenuhan bahan baku bunga kenanga dengan mendatangkan dari luar daerah, penciptaan minyak atsiri dengan bahan baku berbeda, pengadaan lahan untuk bahan baku, pertahankan hubungan dan kerjasama dengan pihak terkait serta desinvestasi dalam perusahaan.prioritas strategi yang paling efektif diterapkan adalah pemenuhan bahan baku bunga kenanga dengan mendatangkan dari luar daerah dengan sistem kemitraan. Kata Kunci: Strategi, Pengembangan, Minyak Atsiri Kenanga

2 PENDAHULUAN Potensi sumber daya alam di Indonesia yang subur beranekaragam flora dan fauna menjadikan Indonesia menjadi negara agraris oleh karena itu subsektor yang sesuai dengan industri di Indonesia adalah subsektor agroindustri, karena didukung oleh sumber daya alam pertanian yang mampu menghasilkan berbagai produk olahan (Soekartawi 2005). Agroindustri merupakan suatu kegiatan usaha meningkatkan efisiensi faktor produksi pertanian dan memaksimalkan potensi hasil pertanian hingga menjadi kegiatan yang sangat produktif melalui proses modernisasi pertanian (Saragih, 2004). Salah satu agroindustri yang dikembangkan adalah agroindustri minyak atsiri. Minyak atsiri merupakan zat yang memberikan aroma pada tumbuhan (Guenther, 1987). Saat ini, minyak atsiri telah digunakan sebagai parfum, kosmetik, bahan tambahan makanan dan obat. Di Jawa Tengah minyak atsiri telah lama dikenal sebagai komoditas ekspor. Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 sekitar 95% produksi minyak atsiri dari Jawa Tengah diekspor, dengan rata-rata volume ekspor dalam lima tahun terakhir sebanyak 80 ton. Di pasar dunia minyak akar wangi dari Indonesia dikenal dengan nama Java Vetiver Oil, karena kebanyakan hasil minyak atsiri di produksi dari wilayah Jawa. Di Kabupaten Boyolali terdapat satu perusahaan agroindutri berbasis penyulingan minyak atsiri kenanga yaitu Industri Kecil Sido Mulyo yang berada di desa Bendan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali. Indutri Kecil Sido Mulyo Kabupaten Boyolali merupakan salah satu industri yang harus terus dikembangkan. Dengan strategi pengembangan agroindustri akan berpengaruh besar dalam menjaga kelangsungan hidup dan mengatasi kendala-kendala yang ada pada usaha industri kecil minyak atsiri kenanga di Indutri Kecil Sido Mulyo Perumusan strategi didasarkan pada analisis menyeluruh terhadap pengaruh faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal perusahaan (Rangkuti, 2001). Faktor internal adalah segala kegiatan dalam kendali perusahaan yaitu kekuatan dan kelemahan. Kekuatan dan kelemahan terdapat pada kegiatan manajemen pemasaran, akuntansi, produksi, penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi manajemen di setiap perusahaan. Faktor eksternal adalah kegiatan di luar kendali perusahaan berupa peluang dan ancama, yaitu kekuatan ekonomi, kekuatan sosial, budaya, demografi, dan lingkungan, kekuatan ekonomi politik, pemerintahan, dan hukum, kekuatan teknologi, dan kekuatan persaingan (David, 2004). Dengan adanya perumusan strategi diharapkan Industri Kecil Sido Mulyo dapat lebih dikembangkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi pengembangan agroindustri minyak atsiri kenanga, merumuskan alternatif strategi pengembangan agroindustri minyak

3 atsiri kenanga, serta menentukan prioritas strategi yang paling efektif diterapkan dalam mengembangkan agroindustri minyak atsiri kenanga di Indutri Kecil Sido Mulyo Kabupaten Boyolali. METODE PENELITIAN Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yang mempunyai ciri-ciri yakni memusatkan pada pemecahan masalah-masalah yang aktual kemudian data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, serta dianalisa. Teknik penelitian yang digunakan adalah studi kasus yakni memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan mendetail (Surakhmad, 2004). Lokasi Penelitian Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive. Penelitian ini dilakukan di Industri Kecil Sido Mulyo di Desa Bendan Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali karena merupakan satusatunya perusaahan yang bergerak di bidang penyulingan minyak atsiri kenanga di Kabupaten Boyolali. Teknik Penentuan Sampel Penentuan sampel harus ditelusuri seluas-luasnya dan sedalamdalamnya sesuai dengan variabel yang ada. Maka, prosedur sampling yang terpenting adalah bagaimana menentukan informan kunci (key informant) yang syarat informasi sesuai dengan fokus penelitian. Untuk memilih informan kunci lebih tepat dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu dengan kriteria orang atau pihak lain yang mengetahui tentang Industri Kecil Sido Mulyo, berpengalaman, mengetahui secara detail tentang usaha ini dan mengetahui kondisi sekitar. Informan yang dipilih dalam penelitian ini adalah : Pimpinan perusahaan, karyawan perusahaan, pemasok bahan baku, pihak konsumen, pihak perbankan, dan instansi pemerintah Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah (1) observasi adalah teknik pengumpulan data dimana peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap gejala-gejala objek yang diteliti, sehingga didapatkan gambaran yang jelas mengenai objek yang diteliti dan lokasi penelitian. (2) wawancara atau interview adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan langsung oleh pewawancara terhadap responden. (3) pencatatan adalah teknik pengumpulan data dengan cara mencatat data yang ada dari berbagai sumber atau lembaga yang terkait dengan penelitian ini. Baik dari wawancara maupun hasil pengamatam langsung di lapangan tempat penelitian. Metode Analisis Data Pertama analisis data yang dilakukan yaitu analisis faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang dianalisis meliputi kondisi keuangan, sumberdaya manusia, produksi, pemasaran, manajemen, dan litbang. Faktor eksternal yang dianalisis pesaing, pelanggan, pemasok, keadaan alam, kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi, sosial budaya dan teknologi. Untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari faktor internal serta peluang dan ancaman

4 dari faktor eksternal dalam mengembangkan Industri Kecil Sido Mulyo digunakan analisis SWOT. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi pengembangan industri kecil. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities),namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). Selain dengan analisis SWOT dalam penelitian Strategi Pengembangan Minyak Atsiri Kenanga di Kabupaten Boyolali digunakan Matriks IE ( Internal- Eksternal ) yang digunakan untuk memperkuat hasil identifikasi internal maupun internal perusahaan. Matriks IE bermanfaat untuk memposisikan perusahaan ke dalam matriks yang terdiri dari 9 sel. IE matriks terdiri atas dua dimensi yaitu total skor dari IFE Matrix (internal factor evaluation) pada sumbu X dan total skor dari EFE matrix (eksternal factor evaluation) pada sumbu Y. Pada sumbu X maupun Y skornya ada tiga yaitu skor 1,0-199 posisi lemah, skor 2,0-2,99 posisi rata-rata dan skor 3,0-4,0 posisi kuat. Untuk merumuskan alternatif strategi pengembangan industri kecil minyak atsiri di Industri Kecil Sido Mulyo Kabupaten Boyolali digunakan analisis Matriks SWOT. Analisis SWOT digambarkan ke dalam Matriks SWOT dengan 4 kemungkinan alternatif strategi, yaitu stategi kekuatan-peluang (S-O strategies), strategi kelemahanpeluang (W-O strategies), strategi kekuatan-ancaman (S-T strategies), dan strategi kelemahan-ancaman (W- T strategies). Untuk menentukan prioritas strategi dalam pengembangan pengembangan industri kecil minyak atsiri kenanga di Industri Kecil Sido Mulyo Kabupaten Boyolali digunakan analisis Matriks QSP. Menurut David (2004), bahwa matriks QSP digunakan untuk mengevaluasi dan memilih strategi terbaik yang paling cocok dengan lingkungan eksternal dan internal. Alternatif strategi yang memiliki nilai total terbesar pada matriks QSP merupakan strategi yang paling baik. Enam tahapan dalam pembuatan matriks QSP yang harus dilakukan adalah sebagai berikut (1) Membuat daftar peluang/ancaman dari faktor eksternal dan kekuatan/kelemahan faktor internal (2) Memberi bobot pada setiap faktor dari 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (amat penting). (3) Menentukan Nilai Daya Tarik / Alternatif Skor (AS).Cakupan Nilai Daya Tarik adalah : 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = wajar menarik; dan 4 = sangat menarik. (5) Menghitung Total Nilai Daya Tarik / TAS (Total Alternatif Skor). (6) Menghitung Jumlah Total Nilai Daya Tarik / Jumlah Total Alternatif Skor (JTAS) mengungkapkan strategi yang paling menarik dalam rangkaian alternatif. Semakin tinggi nilainya menunjukkan semakin menarik strategi tersebut. Besarnya perbedaan di antara Jumlah Total Nilai Daya Tarik dalam suatu rangkaian strategistrategi alternatif menunjukkan tingkat relatif dikehendakinya suatu strategi daripada yang lain.

5 HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi Faktor Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman Tabel 1. Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan dalam Pengembangan Agroindustri Minyak Atsiri Kenanga di Industri Kecil Sido mulyo Faktor internal Kekuatan Kelemahan Kondisi Keuangan - Permodalan masih kurang Sumberdaya Manusia Produksi Pengalaman mengusahakan sudah lama Resiko mengusahakan kecil Kualitas sudah standar SNI Menampung hasil bunga kenanga petani Kualitas SDM masih rendah Keterbatasan bahan baku yang dimiliki perusahaan Pengelolaan alat teknologi masih kurang Pengelolaan limbah kurang Pemasaran - Pemasaran masih melalui eksportir Sumber: Analisis Data Primer Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa di perusahaan Sido Mulyo mempunyai kekuatan yang lebih rendah dari pada kelemahan. Kelemahan yang menjadi kendala utama di perusahaan Sido Mulyo adalah ketersebatasan bahan baku di perusahaan yang diakibatkan karena pasokan bunga dari petani yang juga terbatas, selain karena bunga kenanga bersifat musiman juga petani lebih memilih menjual bunga kenanga untuk bunga tabur karena harga lebih mahal daripada di perusahaan. Tabel 2. Identifikasi Peluang dan Ancaman dalam Pengembangan Agroindustri Minyak Atsiri Kenanga di Industri Kecil Sido mulyo Faktor eksternal Peluang Ancaman Pesaing Tidak adanya pesaing - Pelanggan Permintaan di pasar internasional tinggi Tuntutan permintaan tentang kualitas minyak atsiri yang tinggi Pemasok - Minimnya hubungan dengan pemasok bahan baku Keadaan Alam - Lahan bunga kenanga yang semakin berkurang Serangan hama ulat di musim hujan Kebijakan Pemerintah Perhatian pemerintah terhadap agroindustri minyak atsiri kenanga -

6 Kondisi Ekonomi - Harga minyak atsiri yang berfluktuasi Sosial Budaya Kondisi lingkungan - yang aman Aspek Teknologi Teknologi yang maju - Sumber : Analisis Data Primer Berdasarkan Tabel 2 terlihat bahwa terdapat lima faktor peluang dan lima faktor ancaman. Faktor peluang yang paling berpengaruh di Industri Kecil Sido Mulyo adalah permintaan di pasar internasional tinggi hal ini mengindikasikan bahwa juga dengan tidak adanya pesaing perusahaan bisa mengembangkan produksinya untuk memenuhi Matriks IE (Internal Eksternal) permintaan internasional, dan perusahaan bisa meningkatkan keuntungan dari produksi yang optimal. Dan yang menjadi ancaman adalah minimnya hubungan dengan pemasok bahan baku yang akan berdampak pada keberlangungan perusahaan karena dengan bahan baku yang terbatas maka kontinuitas produksi terhambat. Tabel 3. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) Strategi Pengembangan Minyak Atsiri Kenanga di Industri Kecil Sido mulyo FAKTOR INTERNAL Bobot Rating Skor KEKUATAN 1. Pengalaman mengusahakan sudah lama Resiko Mengusahakan Kecil Kualitas sudah standar SNI Menampung hasil bunga kenanga petani Pemanfaatan adanya penelitian KELEMAHAN 1. Keterbatasan bahan baku di perusahaan Permodalan masih kurang Kualitas SDM yang masih kurang Kurangnya manajemen waktu Pencatatan keuangan masih kurang Pengelolalaan alat teknologi kurang Pemasaran ekspor masih melalui eksportir Pengelolaan limbah masih kurang Jumlah Sumber: Analisis Data Primer

7 Tabel 4. Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE) Strategi Pengembangan Minyak Atsiri Kenanga di Industri Kecil Sido mulyo FAKTOR EKSTERNAL Bobot Rating Skor PELUANG 1. Permintaan di pasar internasional tinggi Tidak adanya pesaing Perhatian pemerintah terhadap agroindustri minyak atsiri kenanga Kondisi lingkungan yang aman Teknologi yang maju ANCAMAN 1. Lahan bunga kenanga yang berkurang Harga minyak atsiri kenanga fluktuasi Serangan hama ulat bunga kenanga di musim hujan Tuntutan permintaan tentang kualitas minyak atsiri yang tinggi Minimnya hubungan dengan pemasok bahan baku Jumlah Sumber: Analisis Data Primer Pada Tabel 3 diketahui bahwa perusahaan mempunyai matriks IFE sebesar Hal ini mengindikasikan bahwa posisi perusahaan pada factor internal mempunyai nilai rata-rata. Dan yang menjadi factor kekuatan terpenting di perusahaan adalah kualitas minyak atsiri kenanga yang sudah standard SNI serta misi perusahaan yaitu menampung hasil bunga kenanga dari petani. Sedangkan untuk kelemahan yang menjadi kendala di perusahaan adalah keterbatasan bahan baku di perusahaan, pemasaran yang masih melalui eksportir yang mengakibatkan rantai pemasaran panjang serta pengelolaan alat yang masih kurang karena produksi perusahaan yang tidak continue. Pada Tabel 4 terlihat bahwa perusahaan juga mempunyai factor eksternal rata-rata yaitu dengan nilai EFE sebesar Faktor peluang yang terpenting bagi perusahaan adalah permintaan di pasar internasional yang cukup tinggi dan juga tidak adanya pesaing. Hal tersebut akan mendorong perusahaan Sido Mulyo untuk terus mengembangkan usahanya dengan memproduksi minyak atsiri kenanga agar memperoleh keuntungan yang optimal. Sedangkan factor yang menjadi ancaman perusahaan terpenting adalah lahan bunga kenanga yang berkurang dan juga minimnya hubungan dengan pemasok bahan baku.

8 Tabel 5. Matriks Internal-Eksternal (IE) Strategi Pengembangan Minyak Atsiri Kenanga di Kabupaten Boyolali Kuat 3,00-4,00 Total Nilai IFE yang Diberi Bobot Rata-rata 2,00-2,99 Lemah 1, Total Nilai EFE yang Diberi Bobot Tinggi 3,00-4,00 Sedang 2,00-2,99 Rendah 1, I Tumbuh dan Bina IV Tumbuh dan Bina VII Pertahankan dan Pelihara Sumber: Analisis Data Primer Berdasarkan hasil analisis matriks IE (Internal Eksternal) posisi perusahaan Sido Mulyo minyak atsiri kenanga berada pada sel V. Pada sel V lebih bersifat pertahankan yang ada dan pelihara, strategi yang cocok dalam hal ini adalah market penetration dan product development. Penetrasi pasar (market penetration) adalah strategi yang digunakan perusahaan dalam upaya lebih mempertahankan dan memelihara kerjasama dengan pihakpihak pemasaran. Penetrasi pasar bertujuan mempertahankan II Tumbuh dan Bina V Pertahankan dan Pelihara VIII Panen atau Disinvestasi III Pertahankan dan Pelihara VI Panen atau Disinvestasi IX Panen atau Disinvestasi kerjasama dengan eksportir dengan meningkatkan akses pasaran internasional, mempertahankan dan memperluas jaringan pasaran dalam negeri. Pengembangan produk (product development) adalah strategi yang digunakan perusahaan untuk mengembangkan produk yang sudah ada dengan peningkatan kualitas produk maupun diversifikasi produk demi mempertahankan pasar. Dengan adanya pengembangan produk diupayakan untuk mempertahankan konsumen agar tidak meninggalkan produk perusahaan yang telah ada.

9 Alternatif Strategi Tabel 6. Alternatif Strategi Matriks SWOT Pengembangan Agroindustri Minyak Atsiri Kenanga di Industri Kecil Sido mulyo Strenght (S) Weakness (W) 1. Pengalaman mengusahakan 1. Keterbatasan bahan baku di sudah lama perusahaan 2. Resiko mengusahakan kecil 2. Permodalan kurang 3. Kualitas sudah standar SNI 3. Kualitas SDM yang masih 4. Menampung hasil bunga rendah kenanga petani 4. Kurangnya manajemen 5. Pemanfaatan adanya waktu penelitian dan pengembangan 5. Pencatatan keuangan masih kurang 6. Pengelolaan alat produksi kurang 7. Pemasaran masih melalui eksportir 8. Pengelolaan limbah kurang Opportunities (O) 1. Permintaan pasar internasional tinggi 2. Tidak adanya pesaing 3. Perhatian pemerintah terhadap agroindustri minyak atsiri kenanga 4. Kondisi lingkungan yang aman 5. Perkembangan teknologi yang maju Threats (T) 1. Lahan bunga kenanga yang berkurang 2. Harga minyak atsiri yang berflukstuasi 3. Serangan hama ulat di musim hujan 4. Tututan permintaan tentang kualitas minyak atsiri kenanga yang tinggi 5. Minimnya hubungan dengan pemasok bahan baku. Sumber : Analisis Data Primer Dari Tabel 6 tersebut terlihat adanya delapan kombinasi yang menjadi alternative strategi bagi Industri Kecil Sido Mulyo yaitu peningkatan kualitas dan kuantitas produk minyak atsiri kenanga, pengembangan pemasaran produk minyak atsiri kenanga, peningkatan kualitas sumber daya manusia, pemenuhan bahan baku bunga Strategi S-O (Agresif) 1) Peningkatan kualitas dan kuantitas produk minyak atsiri kenanga (S1, S3,S5,O1,O2,O5) 2) Pengembangan pemasaran produk minyak atsiri (S2,S3,S4,O1,O2,O4) Strategi S-T (Diversifikasi) 1) Penciptaan minyak atsiri dengan bahan baku berbeda (S1,S2T1,T2,T3,T5) 2) Pengadaan lahan untuk bahan baku (S1,S4,T1,T3,,T5) Strategi W-O (Stabilitas) 1) Peningkatan kualitas sumber daya manusia (W3,W4,W5,W6,O3,O5) 2) Pemenuhan bahan baku bunga kenanga dengan mendatangkan dari luar daerah dengan sistem kemitraan (W1, W6,O1, O2,O3,O5) Strategi W-T (Difensif) 1) Pertahankan hubungan dan meningkatkan kerjasama dengan pihak terkait (W1,W3,W7,T4,T5) 2) Desinvestasi dalam perusahaan (W1,W2,W6,W7,T2,T4) kenanga dengan mendatangkan dari luar daerah dengan sistem kemitraan, penciptaan minyak atsiri dengan bahan baku berbeda, pengadaan lahan untuk bahan baku, pertahankan hubungan dan meningkatkan kerjasama dengan pihak terkait, serta desinvestasi dalam perusahaan. Dari alternatif tersebut akan di analisis dengan

10 matriks QSP sehingga dihasilkan prioritas strategi yang paling efektif diterapkan di Industri kecil Sido Mulyo. Prioritas Strategi Tabel 7. Matriks QSP Pengembangan Agroindustri Minyak Atsiri Kenanga di Industri Kecil Sido Mulyo Kabupaten Boyolali FAKTOR INTERNAL Faktor-Faktor Strategis Sumber : Analisis Data Primer Tiga Prioritas strategi berdasarkan nilai TAS tertinggi hasil analisis matrik QSP: (1) pemenuhan Bobot Alternatif Strategi I II III AS TAS AS TAS AS TAS 1. Pengalaman mengusahakan sudah lama Resiko Mengusahakan Kecil Kualitas sudah standar SNI Menampung hasil bunga kenanga petani Pemanfaatan adanya penelitian dan pengembangan Keterbatasan bahan baku yang dimiliki perusahaan Permodalan masih kurang Kualitas SDM yang masih rendah Kurangnya manajemen waktu Pencatatan keuangan masih kurang Pengelolalaan alat teknologi kurang Pemasaran ekspor masih melalui eksportir Pengelolaan limbah masih kurang Total Bobot FAKTOR EKSTERNAL 1. Permintaan di pasar internasional tinggi Tidak adanya pesaing Perhatian pemerintah pada agroindustri minyak atsiri Kondisi lingkungan yang aman Teknologi yang maju Lahan bunga kenanga yang berkurang Harga minyak atsiri kenanga fluktuasi Serangan hama ulat bunga kenanga di musim hujan Tuntutan permintaan kualitas minyak atsiri yang tinggi Minimnya hubungan dengan pemasok bahan baku Total Bobot Jumlah Nilai Daya Tarik bahan baku bunga kenanga mendatangkan dari luar daerah dengan sistem kemitraan (5.580) (2) pengadaan lahan untuk bahan baku

11 (5.562) (3) penciptaan minyak atsiri dengan bahan baku yang berbeda (5.549). Dan prioritas strategi yang paling efektif adalah Pemenuhan bahan baku bunga kenanga mendatangkan dari luar daerah dengan sistem kemitraan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Faktor-faktor internal dan eksternal pada Pengembangan Minyak Atsiri Kenanga di industri Kecil Sido Mulyo Kabupaten Boyolali antara lain: Kekuatan : Pengalaman mengusahakan sudah lama, resiko mengusahakan kecil, kualitas produk standar SNI, menampung hasil bunga kenanga petani, adanya penelitian dan pengembangan. Kelemahan : Keterbatasan bahan baku yang dimiliki perusahaan, permodalan masih kurang, kualitas Sumberdaya manusia masih rendah, kurangnya manajemen waktu, pencatatan keuangan masih kurang, pengelolaan teknologi kurang, pemasaran masih melalui eksportir, pengelolaan limbah kurang. Peluang : Permintaan di pasar internasional tinggi, tidak adanya pesaing, perhatian pemerintah terhadap agroindustri minyak atsiri kenanga, kondisi lingkungan yang aman,teknologi yang maju. Ancaman : Lahan bunga kenanga yang semakin berkurang, harga minyak atsiri yang berfluktuasi, serangan hama ulat di musim hujan, tuntutan permintaan kualitas minyak atsiri yang tinggi, minimnya hubungan dengan pemasok bahan baku. Alternatif Strategi yang diterapkan dalam Pengembangan Agroindustri Minyak Atsiri Kenanga di Kabupaten Boyolali antara lain: peningkatkan kualitas dan kuantitas produk minyak atsiri kenanga, pengembangan pemasaran produk minyak atsiri kenanga, peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pemenuhan bahan baku bunga kenanga mendatangkan dari luar daerah dengan system kemitraan, penciptaan minyak atsiri dengan bahan baku berbeda dan pengadaan lahan untuk bahan baku, pertahankan hubungan dan kerjasama dengan pihak terkait dan desinvestasi dalam perusahaan. Prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam Pengembangan Agroindustri Minyak Atsiri Kenanga di Kabupaten Boyolali berdasarkan analisis Matriks QSP adalah strategi I yaitu dengan pemenuhan bahan baku bunga kenanga mendatangkan dari luar daerah dengan sistem kemitraan. Saran Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian strategi pengembangan agroindustri minyak atsiri kenanga di Industri Kecil Sido Mulyo Kabupaten Boyolali, dapat diajukan saran sebagai berikut : Bagi Perusahaan: (1) sebaiknya dilakukan kemitraan dengan petani lokal maupun petani bunga daerah lain, sehingga petani akan mempunyai ikatan dengan perusahaan. (2) sebaiknya perusahaan melakukan diversifikasi atau penciptaan minyak atsiri dengan bahan baku lain seperti dengan cengkeh, karena di Boyolali mempunyai potensi pohon cengkeh

12 yang juga tinggi. Sehingga pada saat ketersediaan bunga kenanga sedikit yaitu pada waktu musim kecil produksi tetap berjalan. (3) sebaiknya perusahaan berani menghargai bunga kenanga dari petani dengan harga yang lebih tinggi daripada harga bunga tabur. Sehingga akan memicu petani untuk menjual bunga kenanga ke perusahaan Sido Mulyo, dengan hal tersebut perusahaan tidak akan kekurangan bahan baku demi menjamin kontinuitas produksi. Bagi Pemerintah : Sebaiknya pengembangan lahan untuk pengadaan bahan baku yaitu bunga kenanga agar tetap menjaga kelestarian pohon kenanga yang semakin berkurang dengan melakukan kerjasama dengan pemerintah maupun petani serta memfasilitasi kemitraan antara petani dengan perusahaan. Dengan hal tersebut Pemerintah mampu menciptakan Sentra perkebunan bunga kenanga guna menunjang kontinuitas produksi perusahaan. DAFTAR PUSTAKA David, F. R Manajemen Strategis Konsep-Konsep. Terjemahan. PT. Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta. Disperindagkop Jenis, Jumlah Unit Usaha dan Tenaga Kerja Industri Kecil di Kabupaten Boyolali. Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi. Boyolali Mubyarto Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta Guenther, E., Minyak atsiri I. Universitas Indonesia Press. Jakarta. 492 h Rangkuti, F Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Saragih, B Membangun Pertanian Perspektif Agribisnis. dalam Pertanian Mandiri. Penebar Swadaya, Jakarta. Soekartawi Agrobisnis Teori dan Aplikasi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Surakhmad, W Pengantar Penelitian Ilmiah. Tarsito. Bandung.

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI MINYAK ATSIRI KENANGA DI INDUSTRI KECIL SIDO MULYO KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian di Fakultas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 29 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Ciri-ciri metode deskriptif analitis adalah memusatkan pada pemecahan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel 39 I. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan cara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 42 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi analisis yaitu metode penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data sehingga

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat produksi sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri yang berlokasi di Jl. Ratu Rangga Blok B No.252 Rt. 02/11, Kampung

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO Mukhamad Johan Aris, Uswatun Hasanah, Dyah Panuntun Utami Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 2 September 2016 STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA KERUPUK KETELA DI KECAMATAN KEMIRI KABUPATEN PURWOREJO

SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 2 September 2016 STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA KERUPUK KETELA DI KECAMATAN KEMIRI KABUPATEN PURWOREJO STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA KERUPUK KETELA DI KECAMATAN KEMIRI KABUPATEN PURWOREJO Eko Arianto Prasetiyo, Istiko Agus Wicaksono dan Isna Windani Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA

PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA Irma Wardani,Mohamad Hanif Khoirudin Staf Pengajar Program Studi Agroteknologi UNIBA

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pusat Koperasi Pemasaran Belimbing Dewa Depok (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, Depok. Pemilihan

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi 2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Sayuran Organik Pertanian organik adalah salah satu teknologi pertanian yang berwawasan lingkungan serta menghindari penggunaan bahan kimia dan pupuk yang bersifat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 41 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL KRECEK DI KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI Sigit Joko Rahmanto, Eny Lestari, Wiwit Rahayu

STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL KRECEK DI KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI Sigit Joko Rahmanto, Eny Lestari, Wiwit Rahayu 1 STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL KRECEK DI KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI Sigit Joko Rahmanto, Eny Lestari, Wiwit Rahayu Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK UBI KAYU (Studi Kasus pada Perusahaan Jaya Sari di Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis)

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK UBI KAYU (Studi Kasus pada Perusahaan Jaya Sari di Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis) STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK UBI KAYU (Studi Kasus pada Perusahaan Jaya Sari di Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis) Oleh : IDA MAESAROH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GALUH

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mitra Alam. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan

Lebih terperinci

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran III. METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Potensi perikanan yang dimiliki Kabupaten Lampung Barat yang sangat besar ternyata belum memberikan kontribusi yang optimal bagi masyarakat dan pemerintah daerah.

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Kaliduren Estates yang berlokasi di Perkebunan Tugu/Cimenteng, Desa Langkap Jaya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada produksi karet remah di PT ADEI Crumb Rubber Industry yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol, Kel. Satria, Kec. Padang Hilir,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Godongijo Asri yang berlokasi di Jalan Cinangka Km 10, Kecamatan Sawangan, Kotamadya Depok. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data 27 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Lokasi tempat pelaksanaan Program Misykat DPU DT berada di kelurahan Loji Gunung Batu, Kecamatan Ciomas, Kotamadya Bogor, Jawa Barat. Waktu pengumpulan data selama

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian yang dilakukan ini didasarkan pada suatu pemikiran bahwa perlu dilaksanakan pengembangan agroindustri serat sabut kelapa berkaret. Pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian campuran (mixed methods research design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada restoran tradisional khas Jawa Timur Pondok Sekararum yang terletak di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Propinsi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus suatu rantai pasokan udang vaname. Penelitian ini dilaksanakan di berbagai tempat, yaitu pada produsen benih

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 KERANGKA PEMIKIRAN III. METODOLOGI 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN Pada masa krisis periode 1998-2000 usaha kecil merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian Indonesia dikarenakan kemampuannya dalam menghadapi terpaan krisis

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN Strategi Pengembangan Usaha Maharani Farm Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Rumah Potong Ayam Maharani Farm yang beralamat

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN 37 IV. METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Loka Farm yang terletak di Desa Jogjogan, Kelurahan Cilember, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi ini

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Elsari Brownies & Bakery (EBB) yang bertempat di Jalan Raya Pondok Rumput Nomor 18 RT 06/RW 11, Kelurahan Kebon Pedes,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT e-j. Agrotekbis 1 (3) : 282-287, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMA DI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Business

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK BELUT DI INDUSTRI RUMAH TANGGA SARI ROSO KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK BELUT DI INDUSTRI RUMAH TANGGA SARI ROSO KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO STRATEGI PEMASARAN KERIPIK BELUT DI INDUSTRI RUMAH TANGGA SARI ROSO KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO Irma Wardani dan Umi Nur Solikah Staf Pengajar Fakultas Pertanian, Universitas Islam Batik Surakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono (2006) penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Metode Kerja Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Metode Kerja Pengumpulan Data III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan di CV. Bening Jati Anugerah yang terletak di Desa Parung Kabupaten Bogor. Waktu pelaksanaan penelitian April sampai dengan Agustus

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU e-j. Agrotekbis 1 (5) : 457-463, Desember 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU Cassava Chips Balado Development Strategy In UKM "Pundi Mas"

Lebih terperinci

Keyword : krecek, marketing strategic, swot analysis

Keyword : krecek, marketing strategic, swot analysis STRATEGI PEMASARAN KRECEK KULIT KERBAU DI UD.SUMBER BAROKAH KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI MARKETING KRECEK STRATEGY IN UD.SUMBER BAROKAH DISTRICT BANYUDONO REGENCY OF BOYOLALI M.Th.Handayani 1)*,Egydia

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI PENGOLAHAN METE DI KECAMATAN JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI PENGOLAHAN METE DI KECAMATAN JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI PENGOLAHAN METE DI KECAMATAN JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI Yuliningsih, Eny Lestari, Emi Widiyanti Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang 23 III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang lingkup wilayah kerja Dinas Perkebunan Kabupaten Batu Bara dan Dinas Pertanian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dilakukan secara purposive (sengaja) yaitu berdasarkan pertimbanganpertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN MELON DI KABUPATEN SRAGEN

STRATEGI PEMASARAN MELON DI KABUPATEN SRAGEN STRATEGI PEMASARAN MELON DI KABUPATEN SRAGEN Rita Yuliana Sugiarto 1 Susi Wuri Ani 2 Nuning Setyowati 3 Agribusiness of Agricultural Faculty, Sebelas Maret Surakarta University Jl. Ir. Sutami No.36 A Kentingan

Lebih terperinci

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Semestaguna Food & Beverage. Perusahaan tersebut beralamat di JL.Ring Road, Bogor Utara, Taman Yasmin. Kota Bogor. Penelitian akan dilakukan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Kemiskinan merupakan penyakit ekonomi pada suatu daerah yang harus di tanggulangi. Kemiskinan akan menyebabkan ketidakberdayaan masyarakat dalam mengelola

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Gama Catering yang beralamat di Komp. Bumi Panyileukan Blok G 13 No. 20 Kota Bandung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

4. IDENTIFIKASI STRATEGI

4. IDENTIFIKASI STRATEGI 33 4. IDENTIFIKASI STRATEGI Analisis SWOT digunakan dalam mengidentifikasi berbagai faktor-faktor internal dan eksternal dalam rangka merumuskan strategi pengembangan. Analisis ini didasarkan pada logika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data 13 BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kegiatan ini dibatasi sebagai studi kasus pada komoditas pertanian sub sektor tanaman pangan di wilayah Bogor Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PENJUALAN PRODUK JASA PARIWISATA DENGAN PENDEKATAN QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM) (Studi Kasus di CV. Delta Berlian Holiday) Diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu penelitian dimulai pada bulan April 2013 sampai bulan Juni 2013. B.

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Curug Jaya di Kampung Curug Jaya, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Pemilihan tempat

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI MOCAF (MODIFIED CASSAVA FLOUR) DI KABUPATEN WONOGIRI

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI MOCAF (MODIFIED CASSAVA FLOUR) DI KABUPATEN WONOGIRI STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI MOCAF (MODIFIED CASSAVA FLOUR) DI KABUPATEN WONOGIRI Zulfa Anindita, Kusnandar, Wiwit Rahayu Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS AYAM RAS PEDAGING PERUSAHAAN KAWALI POULTRY SHOP KABUPATEN CIAMIS

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS AYAM RAS PEDAGING PERUSAHAAN KAWALI POULTRY SHOP KABUPATEN CIAMIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS AYAM RAS PEDAGING PERUSAHAAN KAWALI POULTRY SHOP KABUPATEN CIAMIS Ajat 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi iis.iisrina@gmail.com Dedi Sufyadi

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA

STRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA STRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA (Jl. Medan-Tanjung Morawa Km. 9,5 Medan) Dicky Tri I.P. *), Iskandarini **) dan Salmiah **) *) Alumni Fakultas Pertanian USU

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran Kopi pada Perusahaan Kopi Banyuatis

Strategi Pemasaran Kopi pada Perusahaan Kopi Banyuatis Strategi Pemasaran Kopi pada Perusahaan Kopi Banyuatis NI LUH ADE DESI SINTIYA DEWI, IGA. OKA SURYAWARDANI, I DEWA GEDE RAKA SARJANA Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana Jalan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di Kompleks Perumahan Cikunir, Jatibening, Jakarta dan memiliki perkebunan sayuran

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK SINGKONG

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK SINGKONG STRATEGI PEMASARAN KERIPIK SINGKONG Rifki Fauzi 1 ) Program Studi Agribisnis Fakultas pertanian Universitas Siliwangi rif.scream@gmail.com D. Yadi Heryadi 2 ) Fakultas Pertanian Univerrsitas Siliwangi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km 37 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan AAPS, perusahaan yang bergerak di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lokasi unit usaha pembenihan ikan nila Kelompok Tani Gemah Parahiyangan yang terletak di Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang, Jawa

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB III. Metodologi Penelitian BAB III Metodologi Penelitian 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penilitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS PENGEMBANGAN INDUSTRI KERIPIK BUAH DI UKM VANESHA FRUIT CHIPS MALANG JAWA TIMUR

PERENCANAAN STRATEGIS PENGEMBANGAN INDUSTRI KERIPIK BUAH DI UKM VANESHA FRUIT CHIPS MALANG JAWA TIMUR PERENCANAAN STRATEGIS PENGEMBANGAN INDUSTRI KERIPIK BUAH DI UKM VANESHA FRUIT CHIPS MALANG JAWA TIMUR Industrial Strategic Development Planning of Fruit Chips in SMES Vanesha Fruit Chips Malang East Java

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN SENTRA USAHA PISANG AROMA DI KABUPATEN TEMANGGUNG

STRATEGI PENGEMBANGAN SENTRA USAHA PISANG AROMA DI KABUPATEN TEMANGGUNG STRATEGI PENGEMBANGAN SENTRA USAHA PISANG AROMA DI KABUPATEN TEMANGGUNG Yunita Hispana Suiza, Mohd. Harisudin, Arip Wijianto Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Simpan Pinjam Warga Sepakats beralamat di Jalan Raya Cibanteng Bogor No. 02 Cihideung Ilir- Ciampea

Lebih terperinci

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP iii DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vii DAFTAR LAMPIRAN vii 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 4 Manfaat Penelitian 4 Ruang Lingkup Penelitian 4 2 TINJAUAN PUSTAKA

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Penelitian. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian.

METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Penelitian. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian. III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Penelitian Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan

Lebih terperinci

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura ANALISIS STRATEGI SWOT UNTUK MEMPERLUAS PEMASARAN PRODUK KURMA SALAK UD BUDI JAYA BANGKALAN Moh. Sirat ) 1, Rakmawati) 2 Banun Diyah Probowati ) 2 E-mail : rakhma_ub@yahoo.com dan banundiyah@yahoo.com

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data 19 III. METODE KAJIAN Kajian ini dilakukan di unit usaha Pia Apple Pie, Bogor dengan waktu selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga bulan November 2007. A. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data

Lebih terperinci

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK S. Marti ah / Journal of Applied Business and Economics Vol. No. 1 (Sept 2016) 26-4 KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK Oleh: Siti Marti ah Program Studi Teknik Informatika Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Dalam penelitian ini obyek yang dituju adalah Irama Mas. Toko Elektronik Irama Mas adalah suatu toko yang menjual berbagai macam alat elektronik besar seperti

Lebih terperinci

III..METODOLOGI. A. Lokasi dan Waktu Kajian

III..METODOLOGI. A. Lokasi dan Waktu Kajian 31 III..METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kajian 1. Lokasi Kajian Kajian ini dilaksanakan di Kecamatan Semparuk Kabupaten Sambas Kalimantan Barat. Lembaga yang menjadi subyek kajian ialah Unit Pelaksana Kegiatan

Lebih terperinci

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS Kiki Alibasah Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK Sumedang Email : kikialibasah78@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK PISANG

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK PISANG STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK PISANG (Studi Kasus pada Seorang Pengusaha Keripik Pisang di Desa Hegarmanah Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis) Oleh : 1 Irma Setiawati, 2 Dini Rochdiani, 3

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI SANTAN KELAPA

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI SANTAN KELAPA STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI SANTAN KELAPA (Studi Kasus pada PT. Pacific Eastern Coconut Utama di Desa Sukaresik Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran) Oleh : Aan Mahaerani 1, Dini Rochdiani

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PENGELOLAAN KOMPOS DI TPA BOJONEGORO

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PENGELOLAAN KOMPOS DI TPA BOJONEGORO STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PENGELOLAAN KOMPOS DI TPA BOJONEGORO DEVIANA DIAH PROBOWATI, S.P. Fakultas Pertanian Universitas Bojonegoro Jl. Lettu Suyitno No.2, Bojonegoro, 62119 E-mail: devianadiahprobowati@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA. mudah dan cepat serta mampu menterjemahkan Al-Qur'an. Metode ini

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA. mudah dan cepat serta mampu menterjemahkan Al-Qur'an. Metode ini BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA A. Kerangka Pemikiran LPBA Muyassaroh merupakan salah satu lembaga pembelajaran bahasa Arab untuk mampu membaca kitab kuning tanpa harakat secara mudah dan cepat serta

Lebih terperinci

VI. STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PDAM KABUPATEN SUKABUMI. Dari hasil penelitian pada PDAM Kabupaten Sukabumi yang didukung

VI. STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PDAM KABUPATEN SUKABUMI. Dari hasil penelitian pada PDAM Kabupaten Sukabumi yang didukung VI. STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PDAM KABUPATEN SUKABUMI Dari hasil penelitian pada PDAM Kabupaten Sukabumi yang didukung oleh wawancara terhadap para responden dan informasi-informasi yang diperoleh dari

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang 35 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang dipergunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer melalui survei lapangan, wawancara dengan pemilik perusahaan, karyawan,

Lebih terperinci

N = Ukuran populasi. IFE, EFE, SWOT dan QSP. Beberapa metode analisis yang digunakan dapat. a. Analisis Deskriptif. Keterangan : n = Jumlah sampel

N = Ukuran populasi. IFE, EFE, SWOT dan QSP. Beberapa metode analisis yang digunakan dapat. a. Analisis Deskriptif. Keterangan : n = Jumlah sampel A. Pengumpulan Data Penelitian dilaksanakan di beberapa industri sepatu di Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor. Pengumpulan data dilaksanakan dari bulan April sampai Juli 2008. Pengumpulan data meliputi data

Lebih terperinci

Sumber : Bidang Perikanan Dinas Pertanian Kabupaten Klaten, 2012

Sumber : Bidang Perikanan Dinas Pertanian Kabupaten Klaten, 2012 1 PENDAHULUAN Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki 17.50 buah pulau, dengan luas laut sekitar 3,5 juta km. Potensi sumberdaya ikannya sangat besar dengan beraneka ragam ikan bernilai ekonomi tinggi.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan CV Mokolay Mitra Utama sendiri merupakan salah satu unit usaha yang bergerak di bidang perkebunan manggis dan durian di Desa Samongari Kabupaten,

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI KARET RAKYAT DI KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN (Studi Kasus : Kelurahan Langgapayung, Kecamatan Sungai Kanan)

STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI KARET RAKYAT DI KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN (Studi Kasus : Kelurahan Langgapayung, Kecamatan Sungai Kanan) STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI KARET RAKYAT DI KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN (Studi Kasus : Kelurahan Langgapayung, Kecamatan Sungai Kanan) Fritz Mesakh Tarigan Silangit *), Tavi Supriana **),

Lebih terperinci