EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PERCOBAAN SEDERHANA 5 IN 1 YANG TERBUAT DARI BOTOL BEKAS UNTUK PEMBELAJARAN FENOMENA ATMOSFER

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PERCOBAAN SEDERHANA 5 IN 1 YANG TERBUAT DARI BOTOL BEKAS UNTUK PEMBELAJARAN FENOMENA ATMOSFER"

Transkripsi

1 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PERCOBAAN SEDERHANA 5 IN 1 YANG TERBUAT DARI BOTOL BEKAS UNTUK PEMBELAJARAN FENOMENA ATMOSFER Mujahidin Agus SMA Negeri 3 Palopo Jln. Andi Djemma No. 52 Kota Palopo jidint.agus@gmail.com ABSTRAK Karya tulis ini memperkenalkan dan membahas satu jenis alat percobaan sederhana yang terbuat dari botol plastik bekas hasil rancangan penulis sendiri. Fenomena alam yang ditampilkan adalah elastisitas udara, tekanan udara terbuka, tekanan udara tertutup, peristiwa angin atau perpindahan kalor secara konveksi, dan peristiwa hujan. Melalui penggunaan alat percobaan ini, guru dapat menerapkan pembelajaran dengan metode inkuiri, yaitu pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat menemukan sendiri substansi pengetahuan yang dipelajarinya. Siswa dapat melihat dan membuktikan langsung proses kejadian fenomena tersebut yang sama dengan kejadian sebenarnya di alam. Penggunaan alat percobaan pada empat kelas paralel di kelas X menunjukkan hasil yang memuaskan. Alat percobaan tersebut dapat meningkatkan semangat dan keaktifan siswa dalam belajar. Semua siswa terlibat dalam pembuatan dan penggunaannya. Di bawah bimbingan guru, mereka belajar secara aktif, menemukan, dan memahami materi ajar secara mandiri melalui eksperimen sendiri. Siswa dapat membiasakan diri bersikap ilmiah melalui kegiatan pengamatan, analisis, dan penetapan kesimpulan terhadap fenomena alam yang diperagakan. Siswa dapat mengerti apa yang dipelajarinya dan tidak sekadar mengingatnya. Selanjutnya, melalui pembuatan laporan dan diskusi siswa dilatih dalam mengemukakan ide dan pendapatnya sehingga aspek kognitif, afektif, dan psikomotoriknya dapat berkembang secara simultan. Sebagai hasil, penguasaan siswa terhadap materi ajar yang disajikan lebih meningkat. Kata Kunci: Alat percobaan, inkuiri, fenomena alam 1. PENDAHULUAN Pemanfaatan alat percobaan yang baik dan tepat merupakan salah satu aspek penting dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. Akan tetapi sudah menjadi permasalahan yang umum dihadapi oleh guru adalah kurang tersedianya alat percobaan yang dibutuhkan. Seharusnya, permasalahan tersebut dapat diatasi apabila guru mampu berkreasi. Terlebih lagi karena salah satu tugas guru adalah menjadi perancang dan pengguna media pembelajaran, sehingga media dan alat percobaan yang dibutuhkan tidak selamanya harus dibeli. Alternatif yang dapat ditempuh adalah membuat alat percobaan sederhana dengan memanfaatkan barang bekas agar biayanya menjadi ringan. Alat percobaan maupun alat praktik pembelajaran sangat bermanfaat untuk menyajikan peristiwa nyata ke dalam kelas, khususnya fenomena alam yang sulit diamati secara langsung. Namun karena keterbatasan kemampuan sekolah dalam pengadaannya, maka beberapa materi menjadi sulit disajikan dengan baik. Selain itu, juga karena contoh alami secara langsung di alam nyata sangat sulit diamati tanpa menggunakan alat canggih dan mahal. Contoh materi tersebut adalah perbedaan tekanan udara, peristiwa hujan, dan kejadian angin atau perpindahan kalor secara konveksi pada udara. Walaupun saat ini media pembelajaran berbasis komputer telah tersedia, namun tidak semua sekolah memiliki fasilitas yang memadai utamanya di daerah terpencil. Selain itu, media pembelajaran tersebut kurang mendukung untuk meningkatkan kreativitas siswa sebab umumnya hanya menyajikan data dan informasi semata. Media itu juga tidak banyak memberikan peluang aktivitas yang bersifat afektif dan psikomotorik bagi siswa. Pembuatan dan penggunaan alat percobaan khususnya bila dibuat sendiri oleh siswa dapat menumbuhkan daya kreasi, inovasi, dan analisis siswa. Semangat berkompetisi, kerjasama, dan saling 1

2 menghargai juga dapat tumbuh bila kegiatan belajar siswa dirancang dalam persaingan untuk membuat dan menggunakan alat percobaan yang terbaik. Tentu saja, penerapan metode inkuiri dapat pula dilakukan dengan penggunaan alat percobaan. Melalui metode ini siswa dapat belajar, menemukan, mengetahui, dan membuktikan sendiri suatu fenomena alam. Mereka dapat dilatih untuk berpikir analitik terhadap kejadian yang diamatinya. Dengan demikian, siswa dapat pula dilatih untuk melakukan kegiatan ilmiah, baik berupa penelitian dan eksperimen maupun pembuatan laporan ilmiah berupa hasil observasi, analisis, dan interpretasinya. Semua itu menjadi upaya pengembangan karakter bagi siswa. Oleh sebab itu, maka dibutuhkan pemicu semangat guru untuk dapat berkreasi dan berinovasi dalam pembuatan alat percobaan untuk digunakan dalam mengajar. Tentu saja hasil yang diharapkan adalah proses pembelajaran menjadi lebih menarik, mandiri, dan meningkatkan beragam kompetensi siswa. Terkait dengan pengadaan alat percobaan sederhana yang dapat dibuat sendiri oleh guru maupun siswa, maka tujuan karya tulis ini adalah mengenalkan sebuah alat percobaan baru untuk mengajarkan beberapa fenomena atmosfer. Selanjutnya akan dibahas pula tingkat efektivitas alat tersebut dalam meningkatkan keterlibatan dan prestasi belajar siswa. Alat percobaan ini merupakan hasil kreasi dan buatan penulis sendiri. Alat ini dipandang cukup penting dan menarik sebab dapat membuktikan gejala alam secara nyata seperti kejadian sebenarnya. Alat sejenis ini belum penulis temukan dalam berbagai buku referensi. Selain itu, biaya pembuataannya pun ringan sebab terbuat dari barang bekas dan mudah dibuat oleh guru maupun siswa. Lebih penting lagi, dengan hanya membuat satu alat percobaan ini, maka sejumlah eksperimen dapat dilakukan, yaitu peragaan fenomena: 1. elastisitas udara/termometer sederhana, 2. tekanan udara terbuka, 3. tekanan udara tertutup, 4. peristiwa angin/perpindahan kalor secara konveksi pada udara, dan 5. peristiwa hujan. Diharapkan penggunaan alat percobaan ini dapat memudahkan guru dalam menanamkan konsep yang berkaitan dengan pembuktian dan peragaan proses kejadian fenomena alam tersebut. Tulisan ini juga dapat menjadi sumber inspirasi bagi guru untuk dapat merancang, membuat, dan menggunakan alat percobaan lainnya yang lebih sempurna, sehingga proses pembelajaran dapat menjadi lebih baik dan meningkatkan prestasi belajar siswa. Diharapkan pula akan dapat menum-buhkembangkan sikap ilmiah, meningkatkan kompetensi dan kemandirian, serta memupuk karakter positif siswa untuk selanjutnya diterapkannya dalam kehidupan sehari-hari. 2. MODEL, ANALISIS, DESAIN, DAN IMPLEMENTASI Alat percobaan rancangan dan buatan penulis seperti tampak pada Foto 1. Foto 1. Alat percobaan siap pakai 2.1. Cara Pembuatan Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat alat percobaan ini adalah: a. Pisau cutter dan spidol whiteboard. b. Satu buah botol plastik bening ukuran besar, beserta penutupnya. c. Satu buah botol plastik bening ukuran kecil, beserta penutupnya. 2

3 d. Satu batang sedotan minuman gelas. e. Lem serba guna untuk plastik. f. Sandal jepit bekas. Proses pembuatan alat percobaan ini adalah: a. Pertama-tama, gambarlah sketsa lubang berukuran 3 x 9 cm pada dinding botol besar. Buatlah lubang itu memanjang, membulat, dan tidak bersudut. Buat pula lubang yang sama di botol kecil. b. Setelah lubang pada botol besar selesai dibuat, cocokkanlah bentuk lubang itu dengan bentuk badan botol kecil. Caranya, baringkan botol kecil menutupi lubang botol besar dengan posisi lubang pada botol kecil terletak di atas. Periksalah sekeliling pertemuan tepi lubang pada botol besar dengan sisi botol kecil. Bila pada pertemuan itu terdapat lubang karena tidak saling rapat maka perbesarlah tepi lubang pada botol besar yang menjadi penghalang merapatnya sisi botol kecil ke tepi lubang. Usahakan agar tidak ada lubang yang lebar pada sekeliling pertemuan sisi itu agar mudah direkatkan dengan lem. Botol kecil dapat diubah posisinya searah atau berlawanan arah dengan botol besar, mengikuti arah yang paling cocok dan paling kecil rongga pada sisi pertemuan kedua botol. c. Berilah lem di sekeliling tepi lubang pada botol besar. Sebelum lem kering, dempetkan botol kecil sesuai posisi yang paling tepat. Selanjutnya angkatlah botol kecil itu lalu berilah lem di sekeliling bekas lem yang terbentuk saat kedua botol didempetkan. Berilah pula lem kembali pada sekeliling tepi lubang pada botol besar tadi. Biarkan lem pada kedua botol hingga agak kering. d. Setelah lem mengering, rekatkan kedua botol sesuai posisi lem dengan tepat. Berilah lem di sekeliling pertemuan sisi kedua botol. Biarkan hingga kering lalu ulangi lagi mengoleskan lem. Pemberian lem dapat diulangi beberapa kali hingga secara meyakinkan tidak ada kebocoran sedikitpun pada bekas rongga tadi. e. Ambillah penutup botol kecil lalu buatlah lubang sebesar 1 cm di penutup itu. Pasangkanlah dengan rapat ke botol kecil. f. Buatlah lubang pada botol besar berjarak 7 cm dari dasar botol. Besar lubang itu sama dengan diameter pipa sedotan air kemasan gelas, tidak longgar. Lubang itu terletak di dekat botol kecil. Masukkanlah sedotan ke dalam lubang itu dari bagian runcingnya hingga ujungnya merapat ke bagian sisi dalam botol besar. Berilah lem di lubang botol besar tadi tepat di sekeliling sedotan. Tunggu hingga kering lalu ulangi lagi pemberian lemnya. g. Periksalah kebocoran botol besar dengan cara meniupnya melalui mulut botol sedangkan ujung pipa ditutup oleh ujung jari. Tiuplah yang kuat untuk memastikan tidak ada kebocoran. Bila bocor, berilah lem bagian itu lalu keringkan kembali. h. Alat percobaan dapat diberi dudukan pada bagian sisi bawah botol besar agar mudah untuk dibaringkan dan tidak berguling. Buatlah dudukan itu dari karet sandal jepit bekas. Caranya, potonglah sandal jepit berbentuk segitiga. Salah satu sisi segitiga tersebut dibuat cekung sesuai bentuk badan botol. Buatlah dua buah segitiga yang sama. Baringkan botol itu dengan posisi botol kecil berada di atas. Rekatkan kedua karet sandal itu pada dua sisi yang berlawanan pada badan botol besar. i. Alat percobaan telah siap untuk digunakan Cara Penggunaan Penggunaan alat percobaan ini membutuhkan alat dan bahan berupa: 1. Cangkir plastik, 1 buah. 2. Sendok pengaduk, 1 buah. 3. Mangkuk atau baskom kecil, 2 buah. 4. Air panas sedikitnya satu liter. 5. Air es dan es batu secukupnya. 6. Pewarna makanan (sebaiknya berwarna merah), satu sendok teh. 7. Anti obat nyamuk bakar dan korek api. Oleh karena alat percobaan ini mempunyai fungsi yang beragam, maka penggunaannya pun dilakukan dengan beragam cara. Hendaknya percobaan dilakukan di ruang kelas agar terhindar dari tiupan angin. 1. Percobaan elastisitas udara dan tekanan udara pada ruang tertutup Cara penggunaan alat percobaan untuk fungsi eksperimen ini adalah: a. Siapkan air panas di dalam mangkuk lalu masukkan pewarna ke dalamnya dan aduklah hingga rata. Siapkan pula air es di mangkuk lainnya. 3

4 b. Letakkan alat dengan posisi botol berdiri. Tuangkan air panas ke dalam botol besar hingga hampir mencapai selang di dalam botol. Tutuplah botol itu dengan rapat lalu baringkan dengan posisi botol kecil berada di atas. c. Amatilah apa yang terjadi dengan air di pipa sedotan. d. Setelah air berhenti memancur, masukkanlah air es ke dalam botol kecil melalui lubang di atasnya. Tinggi air jangan melewati lubang pada penutup botol. Amati apa yang terjadi di dalam botol besar dan pada ujung sedotan di dalam botol besar. Peristiwa yang terjadi pada percobaan ini adalah air panas akan memancur keluar melalui sedotan. Sesaat kemudian, air akan berhenti memancur lalu secara perlahan sisa air pada pipa sedotan akan turun kembali dan masuk ke dalam botol. Ketika botol kecil diisi air es maka air di sedotan turun lebih cepat, lalu terjadi gelembung udara di ujung bawah sedotan di dalam air di botol besar. Percobaan ini membuktikan bahwa udara di dalam botol mengalami peningkatan volume (elastis) dan menghasilkan tekanan yang dapat mendorong air tersembur keluar melalui sedotan. 2. Percobaan peristiwa angin, perbedaan tekanan udara pada ruang terbuka, dan perpindahan kalor secara konveksi pada udara Cara penggunaan alat percobaan untuk fungsi ini sebagai berikut: a. Percobaan ini adalah lanjutan dari percobaan pertama. b. Bakarlah obat anti nyamuk bakar hingga menghasilkan asap. Pastikan tidak ada tiupan angin di sekitarnya. c. Sebagai percobaan awal, dekatkan asap tersebut ke lubang pada penutup botol kecil. Amati apa yang terjadi pada gerakan asapnya. d. Selanjutnya untuk percobaan akhir, gantilah air es dalam botol kecil dengan air panas. Amatilah gerakan asap yang terjadi lalu bandingkan dengan gerakan asap percobaan awal. e. Percobaan dapat pula dilakukan dengan membuka penutup botol kecil dan asap didekatkan di lubang besar pada botol kecil atau variasi lainnya. Peristiwa yang terjadi pada percobaan awal adalah asap obat anti nyamuk bakar akan terdorong keluar. Tidak ada asap masuk ke dalam botol kecil. Sebaliknya, ketika air es diganti dengan air panas lalu asap didekatkan ke mulut botol kecil maka asap akan bergerak masuk ke dalam botol kecil lalu keluar melalui lubang besar di bagian atas botol kecil. 3. Percobaan peristiwa hujan Percobaan peristiwa hujan dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Lakukan proses seperti percobaan sebelumnya, yaitu setelah botol besar diisi air panas dan dibaringkan, lalu botol kecil diisi dengan air es. b. Amati secara langsung titik-titik air yang terdapat di dinding dalam botol besar. Amati pula bagian bawah botol kecil yang ada di dalam botol besar. Peristiwa yang terjadi adalah setelah botol dibaringkan maka akan terbentuk butir-butir air yang melekat di dinding dalam botol besar. Saat air es diisikan ke dalam botol kecil, butir-butir air itu menjadi lebih besar. Saat butir airnya semakin besar maka air itu akan menetes jatuh atau mengalir ke bawah melalui dinding botol. Peristiwa ini dapat dikonotasikan dengan proses kejadian hujan. 4. Peragaan termometer sederhana Cara penggunaan alat ini untuk peragaan termometer adalah: a. Percobaan ini adalah lanjutan dari percobaan pertama. b. Setelah suhu di dalam botol besar menjadi normal, gosokkanlah tangan Anda satu sama lain beberapa lama hingga terasa panas. Kemudian tempelkan kedua tangan ke dinding luar botol besar tanpa menekannya. Amati apa yang terjadi dengan air di dalam pipa sedotan. c. Bandingkan dengan peragaan berikut. Rendamlah kedua tangan Anda di dalam air es selama beberapa detik. Selanjutnya peganglah dinding luar botol besar tanpa menekannya. Amati apa yang terjadi di ujung pipa sedotan. d. Selain menggunakan tangan, dapat pula dilakukan dengan mendekatkan es batu atau api obat anti nyamuk bakar ke bagian bawah botol besar. 4

5 Pada percobaan ini, peristiwa yang terjadi adalah ketika disentuh dengan tangan panas atau api obat anti nyamuk bakar, maka air di dalam pipa sedotan akan naik secara pelan setinggi beberapa milimeter. Sedangkan saat disentuh dengan tangan yang dingin atau es maka akan terjadi gelembung di ujung bawah pipa sedotan. Percobaan ini juga dapat berfungsi untuk pembuktian elastisitas dan tekanan udara akibat perbedaan suhu. Foto 2. Salah satu contoh percobaan oleh siswa 2.3. Pelaksanaan Pembelajaran dengan Menggunakan Alat Percobaan Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan terdiri dari beberapa langkah, yaitu: 1. Pembuatan rencana pembelajaran dan pembuatan alat percobaan untuk contoh, dilakukan oleh guru. 2. Pada pertemuan sebelum hari penyajian, siswa diminta membawa alat dan bahan pembuatan alat percobaan pada tatap muka berikutnya. Siswa dibagi kelompok, maksimal beranggotakan lima orang. 3. Pada hari penyajian, guru memberi contoh dan membimbing siswa untuk membuat alat percobaan. Guru melakukan penilaian proses terhadap tingkat keterlibatan siswa dalam kerja sama kelompok. 4. Setelah alat percobaan selesai dibuat. Guru menjelaskan tata cara pengunaan alat percobaan atau membagikan kertas petunjuk penggunaan kepada setiap kelompok. 5. Selanjutnya siswa menggunakan alat percobaan secara berkelompok. Siswa diminta membuat laporan pengamatan. 6. Guru melakukan penilaian proses pada saat siswa melakukan percobaan. 7. Siswa membuat hasil analisis dan interpretasi atau kesimpulan percobaan secara berkelompok. 8. Guru membimbing siswa untuk diskusi kelas dan menyimpulkan hasil percobaan. Sebaiknya pula membahas topik tentang manfaat pengetahuan yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. 9. Setelah pembelajaran selesai dilakukan, maka guru melakukan penilaian hasil belajar melalui ulangan harian sesuai jadwal dan menilai laporan praktik. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran yang menggunakan alat percobaan rancangan penulis ini, yaitu: 1. Waktu yang dibutuhkan untuk membuat alat percobaan ini agak lama karena memerlukan waktu pengeringan lem. Bila alat peraga belum selesai dibuat maka siswa diminta untuk melanjutkannya di rumah agar pada pertemuan berikutnya alat mereka sudah siap pakai. 2. Jumlah siswa setiap kelompok sebaiknya tidak lebih dari lima orang agar setiap siswa berkesempatan terlibat dalam pembuatan alat, melakukan percobaan, membuat laporan praktik, dan berdiskusi. 3. Sebaiknya dalam melakukan percobaan dan membuat laporan diberikan batas waktu (misalnya 45 menit). 4. Hendaknya guru meminta siswa untuk berhati-hati dalam membuat alat dan melakukan percobaan, sebab mereka harus menggunakan pisau tajam, air panas, dan api. 5. Sebaiknya setiap siswa diminta untuk membuat laporan pengamatan, analisis, dan kesimpulan secara individu dan langsung dikumpulkan setelah selesai. Selanjutnya siswa diminta melakukan diskusi kelompok untuk menghasilkan laporan kelompok. Hal ini ditujukan agar penilaian yang dilakukan benar-benar otentik. Selain itu, siswa dapat berlatih untuk mengembangkan ide, pikiran, dan kreativitasnya masing-masing. 6. Sebaiknya guru bekerja sama dengan teman sejawat dalam melakukan penilaian proses agar keaktifan siswa dapat terdeteksi dengan baik. 5

6 3. HASIL DAN DISKUSI Setelah melakukan pengamatan pada empat kelas paralel di kelas X dengan menggunakan ceklis, diperoleh hasil bahwa sebagian besar siswa (84,5% dari 103 orang) memberikan perhatian tinggi pada saat guru menjelaskan cara pembuatan alat percobaan. Perhatian siswa tersebut juga ditunjukkan dengan tingginya keaktifan mereka dalam membuat alat percobaan. Bahkan siswa berebut untuk membuat alat percobaan, sehingga mereka membagi tugas sekecil apapun di antara anggota kelompok. Jumlah siswa yang tinggi tingkat keaktifannya dalam membuat alat percobaan adalah 98 orang atau 95,2%. Pada saat guru menjelaskan cara penggunaan alat percobaan, sebagian besar siswa juga memberikan perhatian penuh. Hanya 9,8% siswa yang perhatiannya sedang dan rendah dalam memberikan perhatian. Tingkat perhatian dan keaktifan siswa yang lebih tinggi ditunjukkan dalam penggunaan alat percobaan. Hampir semua siswa (99,0%) melibatkan diri dengan keaktifan tinggi dalam melakukan percobaan, pengamatan, dan pencatatan fenomena yang diamatinya. Tingkat keaktifan yang tinggi juga ditampakkan pada saat diskusi dan membuat laporan hasil percobaan, yaitu 76,7%. Keaktifan tersebut jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan penyajian materi yang tidak menggunakan alat percobaan. Hasil tabulasi ceklis selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Tanggapan Siswa Terhadap Alat Percobaan Bentuk Tanggapan Siswa Perhatian siswa pada saat guru menjelaskan cara pembuatan alat Keaktifan siswa pada saat pembuatan alat Perhatian siswa saat guru menjelaskan cara penggunaan alat Keterlibatan siswa dalam penggunaan alat Tinggi (%) Derajat Tanggapan Siswa Sedang (%) Rendah (%) Σ (%) 84,5 10,6 4, ,1 2,9 2, ,2 4,9 4, ,0 1,0 0,0 100 Keaktifan siswa dalam membuat laporan dan berdiskusi 76,7 18,4 4,9 100 Sumber: Tabulasi hasil ceklis. Peranan penggunaan alat percobaan sangatlah penting sebagai media pengganti yang dapat menampilkan fenomena atmosfer sesuai yang sebenarnya terjadi di alam nyata. Menurut pengalaman penulis, siswa dapat pula dituntun untuk melakukan penelitian. Mereka dapat belajar bagaimana melakukan observasi dan membedakannya dengan proses analisis maupun interpretasi. Pembiasaan siswa untuk mengamati suatu fenomena, menganalisis, menyimpulkan, dan mengemukakan pendapat sangat bermanfaat dalam pengembangan sikap ilmiah dan kompetensi siswa. Mereka memiliki pengalaman baru yang membangun kualitas intelektual dan kemandirian sehingga karakter bangsa pun dapat dikembangkan. Bersikap dan perilaku kerja keras, rasa ingin tahu, mandiri, kreatif, disiplin, dan toleransi dapat dilatihkan kepada siswa. Hasil penilaian terhadap prestasi belajar siswa diperoleh dari nilai harian yang terdiri atas nilai tugas dan nilai ulangan harian yang berkaitan dengan percobaan sesuai topik bahasan yang disajikan. Berdasarkan pengolahan hasil belajar siswa, maka diperoleh gambaran bahwa pembelajaran menggunakan alat percobaan baik secara kelas maupun keseluruhan memberikan hasil lebih baik. Nilai rata-rata siswa lebih tinggi bila dibandingkan dengan penyajian materi tanpa penggunaan alat percobaan. Tingkat penguasaan mereka pun lebih merata yang dibuktikan dengan Standar Deviasi nilai mereka yang jauh lebih rendah. Melalui Uji-t yang dilakukan, terbukti bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang berarti antara penyajian materi dengan penggunaan dan tanpa penggunaan alat percobaan, baik secara kelas maupun keseluruhan. Hasil lebih lengkap tercantum dalam Tabel 2. 6

7 Nilai Tabel 2. Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas X-A Kelas X-B Kelas X-C Kelas X-D Semua Kelas Tanpa alat Dgn Tanpa Dgn Tanpa Dgn Tanpa Dgn Tanpa Dgn Alat alat alat alat Alat alat alat alat alat Rata-rata Tertinggi Terendah SD t Hitung (α 0,05) t Tabel (α 0,05) Sumber: Pengolahan nilai tugas dan nilai ulangan harian siswa. 4. KESIMPULAN Alat percobaan sangat dibutuhkan dalam pembelajaran sains sebab dapat menyajikan bukti nyata peristiwa alam bagi siswa. Melalui penggunaan alat percobaan 5 in 1 karya penulis ini, diperoleh hasil yang baik. Siswa dapat dibelajarkan melalui metode inkuiri sehingga mereka dapat memeroleh pengetahuan dan pengalaman secara mandiri dan mengembangkan kreativitas dalam berbagai kompetensi. Keterlibatan siswa sangat tinggi dalam proses pembelajaran baik dalam membuat maupun menggunakan alat percobaan serta menyusun laporan dan berdiskusi. Hasil belajar siswa menunjukkan nilai perolehan yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan penyajian materi tanpa menggunakan alat percobaan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat percobaan ini sangat efektif dalam membelajarkan siswa tentang beragam fenomena atmosfer yang disajikan. 5. DAFTAR PUSTAKA [1] Hestiyanto, Y., Geografi 1 SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira. [2] Kanginan, M Fisika untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga. [3] Microsoft Encarta Premium, Heat transfer: convection (CD). [4] Sellers, AH. & Robinson, PJ Contemporary Climatology. England: Longman group (fe) ltd. [5] Tanudidjaja, M.M., Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa untuk Sekolah Menengah Umum. Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdikbud. [6] Uli H., M., Geografi untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta: Esis. 7

8 Lampiran Foto-foto Kegiatan Siswa 8

EKSPERIMEN 1 FISIKA SIFAT TERMAL ZAT OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2006 Waktu 1,5 jam

EKSPERIMEN 1 FISIKA SIFAT TERMAL ZAT OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2006 Waktu 1,5 jam EKSPERIMEN 1 FISIKA SIFAT TERMAL ZAT OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2006 Waktu 1,5 jam EKSPERIMEN 1A WACANA Setiap hari kita menggunakan berbagai benda dan material untuk keperluan kita seharihari. Bagaimana

Lebih terperinci

Alat Peraga Sederhana Multifungsi untuk Pembelajaran Geografi

Alat Peraga Sederhana Multifungsi untuk Pembelajaran Geografi Alat Peraga Sederhana Multifungsi untuk Pembelajaran Geografi Mujahidin Agus Abstract: The difficulty on observing natural occurences directly from the real world actually put effect on the difficulty

Lebih terperinci

1 Eksperimen I (Nilai : 27) Menentukan Percepatan Gravitasi Bumi Setiap benda yang ada di permukaan bumi akan jatuh ke bumi karena adanya gaya gravitasi bumi. Gaya gravitasi tersebut menyebabkan benda

Lebih terperinci

PRAKARYA. by F. Denie Wahana

PRAKARYA. by F. Denie Wahana PRAKARYA by F. Denie Wahana (Produk Sederhana dengan Teknologi) Kompetensi Inti (KI) 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

Lebih terperinci

CIRI MAKHLUK : (1) SEMUA MAKHLUK BERNAFAS (RESPIRASI) 1. Oleh : Drs. Suyitno Al.,MS 2

CIRI MAKHLUK : (1) SEMUA MAKHLUK BERNAFAS (RESPIRASI) 1. Oleh : Drs. Suyitno Al.,MS 2 CIRI MAKHLUK : (1) SEMUA MAKHLUK BERNAFAS (RESPIRASI) 1 Oleh : Drs. Suyitno Al.,MS 2 TUJUAN PEMBELAJARAN Siswa mampu melakukan percobaan dan menganalisis hasilnya untuk memahami konsep tentang hidup dan

Lebih terperinci

3. besarnya gaya yang bekerja pada benda untuk tiap satuan luas, disebut... A. Elastis D. Gaya tekan B. Tegangan E. Gaya C.

3. besarnya gaya yang bekerja pada benda untuk tiap satuan luas, disebut... A. Elastis D. Gaya tekan B. Tegangan E. Gaya C. LATIHAN SOAL PERSIAPAN UJIAN KENAIKAN KELAS BAB 1 ELASTISITAS A. Soal Konsep 1. Sifat benda yan dapat kembali ke bentuk semula setelah gaya yang bekerja pada benda dihilangkan merupakan penjelasan dari...

Lebih terperinci

BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Terdiri dari

BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Terdiri dari Setelah mempelajari dan memahami konsep atom, ion, dan molekul, kini saatnya mempelajari ketiganya dalam bahan kimia sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah dapat melihat atom, ion,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan ini dilakukan dalam praktek pembelajaran dikelas V SD Negeri Sumogawe 04, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang dengan jumlah

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA 1. Kalor berpindah karena perbedaan suhu

LEMBAR KERJA 1. Kalor berpindah karena perbedaan suhu LEMBAR KERJA 1. Kalor berpindah karena perbedaan suhu Kendaraan memerlukan bensin atau solar agar dapat dijalankan. Tanaman disiram dan diberi pupuk agar dapat tumbuh subur, hewan mencari makan untuk kelangsungan

Lebih terperinci

Cara uji titik lembek aspal dengan alat cincin dan bola (ring and ball)

Cara uji titik lembek aspal dengan alat cincin dan bola (ring and ball) Standar Nasional Indonesia Cara uji titik lembek aspal dengan alat cincin dan bola (ring and ball) ICS 93.080.20; 75.140 Badan Standardisasi Nasional Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA PERPINDAHAN KALOR PERCOBAAN 1 PERPINDAHAN KALOR SECARA KONVEKSI

LEMBAR KERJA SISWA PERPINDAHAN KALOR PERCOBAAN 1 PERPINDAHAN KALOR SECARA KONVEKSI KELAS EKSPERIMEN LEMBAR KERJA SISWA PERPINDAHAN KALOR PERCOBAAN 1 PERPINDAHAN KALOR SECARA KONVEKSI FAKTA a. Proses terjadinya angin laut! b. Proses terjadinya angin darat! Amatilah gambar yang menunjukan

Lebih terperinci

Cara uji penetrasi aspal

Cara uji penetrasi aspal SNI 2432:2011 Standar Nasional Indonesia Cara uji penetrasi aspal ICS 91.100.30 Badan Standardisasi Nasional Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan sebagian atau seluruh

Lebih terperinci

Panduan Teknis. Pengukuran Tingkat Kekeruhan Air dan Sedimen Sederhana. Pendahuluan

Panduan Teknis. Pengukuran Tingkat Kekeruhan Air dan Sedimen Sederhana. Pendahuluan Panduan Teknis Pengukuran Tingkat Kekeruhan Air dan Sedimen Sederhana Pendahuluan Tiga fungsi hidrologi utama dari Daerah Aliran Sungai (DAS) yaitu untuk menjaga kualitas air, menjaga kuantitas air dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini akan dijelaskan berbagai uraian tentang pelaksanaan tindakan siklus 1 dan siklus 2. Analisis data berdasrkan pengamatan

Lebih terperinci

Bagaimanakah Tumbuhan Bergerak?

Bagaimanakah Tumbuhan Bergerak? Tanggal : Kelompok: Bagaimanakah Tumbuhan Bergerak? Berdasarkan apa yang telah kamu pelajari sebelumnya? Bagimanakah yang dimaksud dengan bergerak? Apa sajakah contoh dari gerakan? Siapa sajakah yang dapat

Lebih terperinci

LEMBAR TERJEMAH NO BAB HALAMAN PARAGRAF TERJEMAH 1. I 2 2 Hai orang-orang beriman apabila dikatakan

LEMBAR TERJEMAH NO BAB HALAMAN PARAGRAF TERJEMAH 1. I 2 2 Hai orang-orang beriman apabila dikatakan 106 Lampiran 1. Daftar Terjemah LEMBAR TERJEMAH NO BAB HALAMAN PARAGRAF TERJEMAH 1. I 2 2 Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapanglapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya

Lebih terperinci

JOB SHEET PRATIKUM KONSTRUKSI JALAN

JOB SHEET PRATIKUM KONSTRUKSI JALAN JOB SHEET PRATIKUM KONSTRUKSI JALAN Disusun oleh: JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 2013 i KATA PENGANTAR Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberi Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga

Lebih terperinci

METODE PENGUJIAN TITIK LEMBEK ASPAL DAN TER

METODE PENGUJIAN TITIK LEMBEK ASPAL DAN TER SNI 06-2434-1991 SK SNI M-20-1990-F METODE PENGUJIAN TITIK LEMBEK ASPAL DAN TER BAB 1 DISKRIPSI 1.1 Maksud dan Tujuan 1.1.1 Maksud Metode ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam pelaksanaan pengujian

Lebih terperinci

Edutainment For Children; Pengenalan Sains Bagi Anak Usia Sekolah Dasar Sebagai Alternatif Pengganti Kegiatan Menonton TV Di Sore Hari

Edutainment For Children; Pengenalan Sains Bagi Anak Usia Sekolah Dasar Sebagai Alternatif Pengganti Kegiatan Menonton TV Di Sore Hari MAKALAH PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT Edutainment For Children; Pengenalan Sains Bagi Anak Usia Sekolah Dasar Sebagai Alternatif Pengganti Kegiatan Menonton TV Di Sore Hari Diajukan oleh: R. Yosi

Lebih terperinci

MENGOPERASIKAN PIPET

MENGOPERASIKAN PIPET MENGOPERASIKAN PIPET A. Pengertian Pipet Pipet adalah alat berbentuk silinder kecil dan panjang mirip dengan sedotan. Terbuat dari bahan gelas yang dilengkapi dengan ukuran dalam mililiter (ml). Secara

Lebih terperinci

KALOR. Peta Konsep. secara. Kalor. Perubahan suhu. Perubahan wujud Konduksi Konveksi Radiasi. - Mendidih. - Mengembun. - Melebur.

KALOR. Peta Konsep. secara. Kalor. Perubahan suhu. Perubahan wujud Konduksi Konveksi Radiasi. - Mendidih. - Mengembun. - Melebur. KALOR Tujuan Pembelajaran: 1. Menjelaskan wujud-wujud zat 2. Menjelaskan susunan partikel pada masing-masing wujud zat 3. Menjelaskan sifat fisika dan sifat kimia zat 4. Mengklasifikasikan benda-benda

Lebih terperinci

Modul l Modul 2 Modul 3

Modul l Modul 2 Modul 3 v B Tinjauan Praktikum iokimia merupakan bagian ilmu kimia yang berhubungan dengan makhluk hidup. Dalam biokimia dibahas organisme hidup yang merupakan sekumpulan molekul organik yang berinteraksi dengan

Lebih terperinci

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD Kalor dan Perpindahannya BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD 1. Apa yang dimaksud dengan kalor? 2. Bagaimana pengaruh kalor pada benda? 3. Berapa jumlah kalor yang diperlukan

Lebih terperinci

62 Purwanti, Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Prestasi Belajar JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI

62 Purwanti, Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Prestasi Belajar JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI 6 Purwanti, Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Prestasi Belajar JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA

Lebih terperinci

METODE PENGUJIAN CAMPURAN ASPAL DENGAN ALAT MARSHALL

METODE PENGUJIAN CAMPURAN ASPAL DENGAN ALAT MARSHALL SNI 06-2489-1991 SK SNI M-58-1990-03 METODE PENGUJIAN CAMPURAN ASPAL DENGAN ALAT MARSHALL BAB I DESKRIPSI 1.1 Maksud dan Tujuan 1.1.1 Maksud Metode ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam pelaksanaan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Kompetensi Dasar 3.1 Menganalisis alat-alat optik secara kualitatif dan kuantitatif.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Kompetensi Dasar 3.1 Menganalisis alat-alat optik secara kualitatif dan kuantitatif. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah : SMA... Kelas / Semester : X (sepuluh) / Semester II Mata Pelajaran : FISIKA Alokasi Waktu : 4 Jam Pelajaran Standar Kompetensi 3. Menerapkan prinsip kerja

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN TITIK LEMBEK ASPAL (RING AND BALL TEST) (PA ) (AASHTO-T53-74) (ASTM-D36-69)

PEMERIKSAAN TITIK LEMBEK ASPAL (RING AND BALL TEST) (PA ) (AASHTO-T53-74) (ASTM-D36-69) (PA-0302-76) (AASHTO-T53-74) (ASTM-D36-69) 1. TUJUAN PERCOBAAN Tujuan percobaan ini untuk menentukan angka titik lembek aspal yang berkisar dari 30⁰C sampai dengan 157⁰C dengan cara ring and ball. Titik

Lebih terperinci

METODE PENGUJIAN TENTANG ANALISIS SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR SNI

METODE PENGUJIAN TENTANG ANALISIS SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR SNI METODE PENGUJIAN TENTANG ANALISIS SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR SNI 03-1968-1990 RUANG LINGKUP : Metode pengujian ini mencakup jumlah dan jenis-jenis tanah baik agregat halus maupun agregat kasar. RINGKASAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. Tes Hasil Belajar Observasi Awal

LAMPIRAN I. Tes Hasil Belajar Observasi Awal 64 LAMPIRAN I Tes Hasil Belajar Observasi Awal 65 LAMPIRAN II Hasil Observasi Keaktifan Awal 66 LAMPIRAN III Satuan Pembelajaran Satuan pendidikan : SMA Mata pelajaran : Fisika Pokok bahasan : Kalor Kelas/Semester

Lebih terperinci

Benda dan Sifatnya. Peta Konsep. Benda. Berdasarkan sifat daya hantar panasnya. Penggunaan benda yang bersifat konduktor dan isolator

Benda dan Sifatnya. Peta Konsep. Benda. Berdasarkan sifat daya hantar panasnya. Penggunaan benda yang bersifat konduktor dan isolator Bab V Benda dan Sifatnya Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu: - membandingkan sifat kemampuan menghantarkan panas dari berbagai benda, - menjelaskan alasan pemilihan

Lebih terperinci

PERALATAN KERJA PEMIPAAN

PERALATAN KERJA PEMIPAAN M O D U L PERALATAN KERJA PEMIPAAN Oleh: Drs. Ricky Gunawan, MT. Ega T. Berman, S.Pd., M.Eng. BIDANG KEAHLIAN TEKNIK REFRIGERASI DAN TATA UDARA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3. 1. Waktu, Lokasi Pengambilan Tanah Gambut dan Tempat Penelitian Bahan gambut berasal dari Kabupaten Dumai, Bengkalis, Indragiri Hilir, Siak, dan Kampar, Provinsi Riau dari

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALatihan Soal 9.3

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALatihan Soal 9.3 1. Perhatikan pernyataan berikut! SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALatihan Soal 9.3 1. Angin laut terjadi pada siang hari, karena udara di darat lebih panas daripada di laut. 2. Sinar

Lebih terperinci

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN L A M P I R A N RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI : Memahami wujud zat dan perubahannya KOMPETENSI DASAR : Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai April 2015

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai April 2015 17 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai April 2015 bertempat di Laboratorium Daya dan Alat Masin Pertanian (DAMP) dan Laboratorium

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Topik Alokasi Waktu : SMP IT Al-Multazam : Ilmu Pengetahuan Alam : 7 (Tujuh) / 2 (Dua) : Kalor dan Perpindahannya

Lebih terperinci

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan Soal 8.4

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan Soal 8.4 SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan Soal 8.4 1. Cara membuat mi instan 1. Setelah air mendidih masukkan mi ke dalam air dan tunggu sampai bentuk mi berubah menjadi lebih empuk!

Lebih terperinci

Jawaban TERMODINAMIKA I

Jawaban TERMODINAMIKA I Jawaban TERMODINAMIKA I Eksperimen Inquiry Terbimbing (Guided Inquiry) Nama Kelompok :... Nama Siswa :... Kelas :... A. Pengantar : Hukum I Termodinamika Apa yang kalian perkirakan akan terjadi jika sejumlah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BB III METODOLOGI PENELITIN Metode yang digunakan dalam pengujian ini adalah pengujian eksperimental terhadap lat Distilasi Surya dengan menvariasi penyerapnya dengan plastik hitam dan aluminium foil.

Lebih terperinci

III.METODOLOGI PENELITIAN. 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

III.METODOLOGI PENELITIAN. 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di III.METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di lakukan di Laboratium Material Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD 1. Apa yang dimaksud dengan kalor? 2. Bagaimana pengaruh kalor pada benda? 3. Berapa jumlah kalor yang diperlukan untuk perubahan suhu benda? 4. Apa yang dimaksud dengan

Lebih terperinci

Percobaan 1 PENGGUNAAN ALAT DASAR LABORATORIUM

Percobaan 1 PENGGUNAAN ALAT DASAR LABORATORIUM Percobaan 1 PENGGUNAAN ALAT DASAR LABORATORIUM TUJUAN Mengetahui cara membersihkan, mengeringkan dan menggunakan berbagai alat gelas yang digunakan di laboratorium kimia. Mengatur nyala pembakar Bunsen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskrispsi Kondisi Awal 4.1.1 Rencana Penelitian Dalam penelitian ini hasil belajar siswa kelas IV SDN 1 Kajar Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus dalam pembelajaran

Lebih terperinci

PEMBUATAN PETI/PALKA BERINSULASI

PEMBUATAN PETI/PALKA BERINSULASI PEMBUATAN PETI/PALKA BERINSULASI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN INSTALASI PENELITIAN DAN PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAKARTA 1997 / 1998 KATA PENGANTAR Upaya para nelayan dalam mempertahankan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Sumber Daya Air Wageningen, Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut

Lebih terperinci

- Rakel dengan lebar sesuai kebutuhan. - Penggaris pendek atau busur mika untuk meratakan emulsi afdruk;

- Rakel dengan lebar sesuai kebutuhan. - Penggaris pendek atau busur mika untuk meratakan emulsi afdruk; CARA SABLON MANUAL ALAT DAN BAHAN CETAK SABLON Alat: - Meja sablon, selain digunakan untuk menyablon meja ini digunakan pada saat afdruk screen. Bagian utama meja adalah kaca (tebal 5 mm), lampu neon 2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan perbaikan mutu pendidikan agar mencapai tujuan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan perbaikan mutu pendidikan agar mencapai tujuan tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Tuntutan era globalisasi saat ini adalah kebutuhan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Yang bertujuan untuk mewujudkan negara yang mampu berkompetisi

Lebih terperinci

PEMETAAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR. Tahap Berpikir

PEMETAAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR. Tahap Berpikir LAMPIRAN Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Sekampung Mata Pelajaran : IPA/ Fisika Kelas/Semester : VII/ Ganjil TahunPelajaran : 2013/2014 PEMETAAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Standar Kompetensi 3.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penentuan parameter. perancangan. Perancangan fungsional dan struktural. Pembuatan Alat. pengujian. Pengujian unjuk kerja alat

METODE PENELITIAN. Penentuan parameter. perancangan. Perancangan fungsional dan struktural. Pembuatan Alat. pengujian. Pengujian unjuk kerja alat III. METODE PENELITIAN A. TAHAPAN PENELITIAN Pada penelitian kali ini akan dilakukan perancangan dengan sistem tetap (batch). Kemudian akan dialukan perancangan fungsional dan struktural sebelum dibuat

Lebih terperinci

Aplikasi Sains Ke Dalam Lingkungan Sekitar: Eksperimen-eksperimen IPA Kimia SMP dengan Bahan Sederhana

Aplikasi Sains Ke Dalam Lingkungan Sekitar: Eksperimen-eksperimen IPA Kimia SMP dengan Bahan Sederhana Aplikasi Sains Ke Dalam Lingkungan Sekitar: Eksperimen-eksperimen IPA Kimia SMP dengan Bahan Sederhana Pendahuluan Pengembangan kurikulum IPA merespon secara proaktif berbagai perkembangan informasi, ilmu

Lebih terperinci

PENGARUH PROSES PEMANASAN PADA ASPAL. M.T. Gunawan Mahasiswa Doktor Teknik Sipil Undip Semarang. Abstrak 2.

PENGARUH PROSES PEMANASAN PADA ASPAL. M.T. Gunawan Mahasiswa Doktor Teknik Sipil Undip Semarang.   Abstrak 2. PENGARUH PROSES PEMANASAN PADA ASPAL M.T. Gunawan Mahasiswa Doktor Teknik Sipil Undip Semarang. Email : sipilunidayan@yahoo.com Abstrak semen atau biasa disebut aspal keras bersifat mengikat agregat pada

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di 22 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan 20 22 Maret 2013 di Laboratorium dan Perbengkelan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian,

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR. perbuatan secara efisien dan efektif untuk mencapai suatu hasil tertentu,

BAB II PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR. perbuatan secara efisien dan efektif untuk mencapai suatu hasil tertentu, BAB II PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR A. Pendekatan Keterampilan Proses Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar dan perbuatan secara efisien dan efektif untuk mencapai

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 1) 63 RPP KELAS EKSPERIMEN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 1) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pembelajaran Alokasi Waktu : SMP : IPA FISIKA : IX / II : MAGNET : 2 jam pelajaran

Lebih terperinci

MODIFIKASI DAN UJI KINERJA APLIKATOR PUPUK CAIR PADA PROSES BUDIDAYA TEMBAKAU (Nicotiana tabacum L.)

MODIFIKASI DAN UJI KINERJA APLIKATOR PUPUK CAIR PADA PROSES BUDIDAYA TEMBAKAU (Nicotiana tabacum L.) MODIFIKASI DAN UJI KINERJA APLIKATOR PUPUK CAIR PADA PROSES BUDIDAYA TEMBAKAU (Nicotiana tabacum L.) Agus Panduwinata 1, Siswoyo Soekarno 2, Tasliman 3 1 Dept of Agricultural Engineering, FTP, Universitas

Lebih terperinci

Nama : Mutik Hamitayani NIM : POKJAR : Gantiwarno, Klaten Tugas : IPA 1

Nama : Mutik Hamitayani NIM : POKJAR : Gantiwarno, Klaten Tugas : IPA 1 Nama : Mutik Hamitayani NIM : 836763454 POKJAR : Gantiwarno, Klaten Tugas : IPA 1 1. Alasan Pembelajaran IPA dengan teori model Teori Piaget ini karena banyak dipakai dalam penentuan proses pembelajaran

Lebih terperinci

METODE PENGUJIAN TITIK NYALA DAN TITIK BAKAR DENGAN CLEVE LAND OPEN CUP

METODE PENGUJIAN TITIK NYALA DAN TITIK BAKAR DENGAN CLEVE LAND OPEN CUP SNI 06-2433-1991 METODE PENGUJIAN TITIK NYALA DAN TITIK BAKAR DENGAN CLEVE LAND OPEN CUP 1.1 Maksud dan Tujuan 1.1.1 Maksud Metode ini dimaksudkan sebagai acuan and pegangan dalam pelaksanaan pengujian

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. langkah 110 cc, dengan merk Yamaha Jupiter Z. Adapun spesifikasi mesin uji

METODOLOGI PENELITIAN. langkah 110 cc, dengan merk Yamaha Jupiter Z. Adapun spesifikasi mesin uji 4 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Pengujian. Spesifikasi motor bensin 4-langkah 0 cc Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor bensin 4- langkah 0 cc, dengan merk Yamaha

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mengamati 1 Proses pembelajaran diawali dengan siswa diminta untuk menggenggam sebongkah es di depan kelas sambil menutup rapat-rapat

Lebih terperinci

MODUL I Pembuatan Larutan

MODUL I Pembuatan Larutan MODUL I Pembuatan Larutan I. Tujuan percobaan - Membuat larutan dengan metode pelarutan padatan. - Melakukan pengenceran larutan dengan konsentrasi tinggi untuk mendapatkan larutan yang diperlukan dengan

Lebih terperinci

III.METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

III.METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di III.METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di lakukan di Laboratium Material Teknik, Universitas

Lebih terperinci

Menanan Jamur Merang di Dalam Kumbung

Menanan Jamur Merang di Dalam Kumbung Menanan Jamur Merang di Dalam Kumbung Oleh Elly Sarnis Pukesmawati, SP., MP. A. Latar Belakang Budidaya jamur merang di dalam kumbung merupakan teknik budidaya jamur yang dilakukan secara modern dengan

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA (LAPORAN ) PRAKTIKUM IPA SD PDGK 4107 MODUL 5. KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT dan PERPINDAHANNYA PADA SUATU ZAT

LEMBAR KERJA (LAPORAN ) PRAKTIKUM IPA SD PDGK 4107 MODUL 5. KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT dan PERPINDAHANNYA PADA SUATU ZAT LEMBAR KERJA (LAPORAN ) PRAKTIKUM IPA SD PDGK 4107 MODUL 5 KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT dan PERPINDAHANNYA PADA SUATU ZAT NAMA NIM : : KEGIATAN PRAKTIKUM A. PERCOBAAN TITIK LEBUR ES 1. Suhu es sebelum dipanaskan

Lebih terperinci

PROSEDUR MOBILISASI DAN PEMASANGAN PIPA AIR MINUM SUPLEMEN MODUL SPAM PERPIPAAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN POLA KKN TEMATIK

PROSEDUR MOBILISASI DAN PEMASANGAN PIPA AIR MINUM SUPLEMEN MODUL SPAM PERPIPAAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN POLA KKN TEMATIK PROSEDUR MOBILISASI DAN PEMASANGAN PIPA AIR MINUM SUPLEMEN MODUL SPAM PERPIPAAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN POLA KKN TEMATIK A. DEFINISI - Pengangkutan Pekerjaan pemindahan pipa dari lokasi penumpukan ke

Lebih terperinci

Nama : Nur Arifin NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : DR. C. Prapti Mahandari, ST.

Nama : Nur Arifin NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : DR. C. Prapti Mahandari, ST. KESEIMBANGAN ENERGI KALOR PADA ALAT PENYULINGAN DAUN CENGKEH MENGGUNAKAN METODE AIR DAN UAP KAPASITAS 1 Kg Nama : Nur Arifin NPM : 25411289 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing

Lebih terperinci

Arang Tempurung Kelapa

Arang Tempurung Kelapa Arang Tempurung Kelapa Mengapa harus arang tempurung? Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), terutama minyak tanah, membuat masyarakat mencari alternatif lain untuk keperluan memasak. Salah satu yang

Lebih terperinci

DALAM KEGIATAN BRIDGING COURSE

DALAM KEGIATAN BRIDGING COURSE PERMAINAN CHARACTER BUILDING DALAM KEGIATAN BRIDGING COURSE SMP NEGERI 1 BOGOR TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SIMULASI : 1 : - : 2 orang berpasangan : 5 menit : 1. Mengembangkan rasa percaya diri 2. Mengembangkan

Lebih terperinci

METODE PENGUJIAN KEPADATAN RINGAN UNTUK TANAH

METODE PENGUJIAN KEPADATAN RINGAN UNTUK TANAH METODE PENGUJIAN KEPADATAN RINGAN UNTUK TANAH SNI 03-1742-1989 BAB I DESKRIPSI 1.1 Maksud Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan hubungan antara kadar air dan berat isi tanah dengan memadatkan di dalam

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LIMBAH SEDOTAN AQUA GELAS UNTUK PENINGKATAN KETRAMPILAN BAGI ANAK PANTI ASUHAN REKSO PUTRO YOGYAKARTA

PEMANFAATAN LIMBAH SEDOTAN AQUA GELAS UNTUK PENINGKATAN KETRAMPILAN BAGI ANAK PANTI ASUHAN REKSO PUTRO YOGYAKARTA PEMANFAATAN LIMBAH SEDOTAN AQUA GELAS UNTUK PENINGKATAN KETRAMPILAN BAGI ANAK PANTI ASUHAN REKSO PUTRO YOGYAKARTA Oleh : Widyabakti Sabatari, M.Sn Staf Pengajar di Jurusan PTBB Prodi Teknik Busana FT UNY

Lebih terperinci

KALOR SEBAGAI ENERGI B A B B A B

KALOR SEBAGAI ENERGI B A B B A B Kalor sebagai Energi 143 B A B B A B 7 KALOR SEBAGAI ENERGI Sumber : penerbit cv adi perkasa Perhatikan gambar di atas. Seseorang sedang memasak air dengan menggunakan kompor listrik. Kompor listrik itu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bahan Pirolisis Bahan yang di gunakan dalam pirolisis ini adalah kantong plastik es bening yang masuk dalam kategori LDPE (Low Density Polyethylene). Polietilena (PE)

Lebih terperinci

METODE PENGUJIAN HUBUNGAN ANTARA KADAR AIR DAN KEPADATAN PADA CAMPURAN TANAH SEMEN

METODE PENGUJIAN HUBUNGAN ANTARA KADAR AIR DAN KEPADATAN PADA CAMPURAN TANAH SEMEN METODE PENGUJIAN HUBUNGAN ANTARA KADAR AIR DAN KEPADATAN PADA CAMPURAN TANAH SEMEN 1. Ruang Lingkup a. Metode ini meliputi pengujian untuk mendapatkan hubungan antara kadar air dan kepadatan pada campuran

Lebih terperinci

Pembuatan dan Penggunaan ALAT PERAGA SEDERHANA FISIKA SMP LISTRIK MAGNET

Pembuatan dan Penggunaan ALAT PERAGA SEDERHANA FISIKA SMP LISTRIK MAGNET Pembuatan dan Penggunaan ALAT PERAGA SEDERHANA FISIKA SMP LISTRIK MAGNET Oleh : Drs. Sutrisno, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Tugas akhir BAB III METODE PENELETIAN. alat destilasi tersebut banyak atau sedikit, maka diujilah dengan penyerap

Tugas akhir BAB III METODE PENELETIAN. alat destilasi tersebut banyak atau sedikit, maka diujilah dengan penyerap BAB III METODE PENELETIAN Metode yang digunakan dalam pengujian ini dalah pengujian eksperimental terhadap alat destilasi surya dengan memvariasikan plat penyerap dengan bahan dasar plastik yang bertujuan

Lebih terperinci

siswa mampu menentukan hubungan tekanan, gaya yang bekerja dan luas permukaan. tanah liat, nampan, balok kayu, balok besi, balok alumunium.

siswa mampu menentukan hubungan tekanan, gaya yang bekerja dan luas permukaan. tanah liat, nampan, balok kayu, balok besi, balok alumunium. 6.5 Tekanan Apa kamu pernah mendengar orang terkena penyakit darah tinggi? Hal itu terjadi karena adanya penyempitan pada pembuluh darah. Kejadian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara besar tekanan

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion NACC10 Untuk Penggunaan Rumah Tangga Mohon agar Buku Petunjuk Pemakaian ini dibaca dengan baik sebelum pemakaian, dan pakailah peralatan dengan

Lebih terperinci

Cara uji kelarutan aspal

Cara uji kelarutan aspal Standar Nasional Indonesia Cara uji kelarutan aspal ICS 91.100.50 Badan Standardisasi Nasional SNI 2438:2015 BSN 2015 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA PERPINDAHAN KALOR

LEMBAR KERJA SISWA PERPINDAHAN KALOR KELAS KONTROL LEMBAR KERJA SISWA PERPINDAHAN KALOR PERCOBAAN 1 PERPINDAHAN KALOR SECARA KONVEKSI FAKTA Proses terjadinya angin laut! Angin laut terjadi pada siang hari, proses terjadi angin laut yaitu

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi motor bensin 4-langkah 135 cc. mesin uji yang digunakan adalah sebagai berikut. : 4 langkah, SOHC, 4 klep

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi motor bensin 4-langkah 135 cc. mesin uji yang digunakan adalah sebagai berikut. : 4 langkah, SOHC, 4 klep III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Pengujian 1. Spesifikasi motor bensin 4-langkah 135 cc Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor bensin 4- langkah 135 cc, dengan merk Yamaha

Lebih terperinci

Pembuatan dan Penggunaan ALAT PERAGA SEDERHANA FISIKA SMP LISTRIK MAGNET

Pembuatan dan Penggunaan ALAT PERAGA SEDERHANA FISIKA SMP LISTRIK MAGNET Pembuatan dan Penggunaan ALAT PERAGA SEDERHANA FISIKA SMP LISTRIK MAGNET Oleh : Drs. Sutrisno, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. 2. Air yang berasal dari Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik

III. METODE PENELITIAN. 2. Air yang berasal dari Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik 26 III. METODE PENELITIAN A. Bahan Bahan Penetilian 1. Sampel tanah yang digunakan pada penelitian ini yaitu berupa tanah lempung yang berasal dari Kecamatan Yosomulyo, Kota Metro, Provinsi Lampung. 2.

Lebih terperinci

Kurikulum Circuit. Minggu 2

Kurikulum Circuit. Minggu 2 Kurikulum Circuit Minggu 2 Pendahuluan (10 menit) Ucapkan selamat datang kepada para siswa untuk minggu ke dua ini. Tanyakan pada mereka apakah mereka masih mengingat materi yang mereka dapatkan pada minggu

Lebih terperinci

YAYASAN PENDIDIKAN JAMBI SEKOLAH MENENGAH ATAS TITIAN TERAS UJIAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007/2008. Selamat Bekerja

YAYASAN PENDIDIKAN JAMBI SEKOLAH MENENGAH ATAS TITIAN TERAS UJIAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007/2008. Selamat Bekerja YAYASAN PENDIDIKAN JAMBI SEKOLAH MENENGAH ATAS TITIAN TERAS UJIAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007/2008 Mata Pelajaran : FISIKA Kelas/Program : X/Inti Hari/ Tanggal : Kamis, 5 Juni 2008 Waktu : 120

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : X / Satu Peminatan : MIA Materi Pokok : Suhu, Kalor dan Perpindahan Kalor Alokasi waktu : 4 x 3 JP A. Kompetensi

Lebih terperinci

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay A. PILIHAN GANDA Petunjuk: Pilih satu jawaban yang paling benar. 1. Grafik

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN IPTEK IPS SMP KELAS VII. Tim Penyusun: Dr. Wanjat Kastolani Iwan Setiawan, SPd., Msi. Yani Rachmayani, SPd. Dra. Hj.

PEMBELAJARAN IPTEK IPS SMP KELAS VII. Tim Penyusun: Dr. Wanjat Kastolani Iwan Setiawan, SPd., Msi. Yani Rachmayani, SPd. Dra. Hj. PEMBELAJARAN IPTEK IPS SMP KELAS VII Tim Penyusun: Dr. Wanjat Kastolani Iwan Setiawan, SPd., Msi. Yani Rachmayani, SPd. Dra. Hj. Ena Ruyati PUSAT PENELITIAN KEBIJAKAN DAN INOVASI (PUSLITJAKNOV) BADAN PENELITIAN

Lebih terperinci

UJI COBA ALAT PENYULINGAN DAUN CENGKEH MENGGUNAKAN METODE AIR dan UAP KAPASITAS 1 kg

UJI COBA ALAT PENYULINGAN DAUN CENGKEH MENGGUNAKAN METODE AIR dan UAP KAPASITAS 1 kg UJI COBA ALAT PENYULINGAN DAUN CENGKEH MENGGUNAKAN METODE AIR dan UAP KAPASITAS 1 kg Nama : Muhammad Iqbal Zaini NPM : 24411879 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Cokorda

Lebih terperinci

DESKRIPSI. kesetimbangan termal, cara. cara kalibrasi thermometer, proses 5 M yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar dan. mengasosiasi.

DESKRIPSI. kesetimbangan termal, cara. cara kalibrasi thermometer, proses 5 M yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar dan. mengasosiasi. DESKRIPSI Dalam modul ini akan dibahas materi suhu dan kalor yang terdiri dari pengertian suhu, pengertian kesetimbangan termal, cara penentuan kuantitatif skala suhu, cara kalibrasi thermometer, hubungan

Lebih terperinci

BATAS CAIR TANAH (ASTM D )

BATAS CAIR TANAH (ASTM D ) III. BATAS CAIR TANAH (ASTM D 4318-00) I. MAKSUD : Maksud percobaan adalah untuk menentukan batas cair tanah. Batas cair suatu tanah adalah kadar air tanah tersebut pada keadaan batas peralihan antara

Lebih terperinci

Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah lempung lunak yang

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah lempung lunak yang III. METODE PENELITIAN A. Bahan Penelitian 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah lempung lunak yang diambil dari Desa Sumber Agung, Kecamatan Seputih Mataram, Lampung Tengah. Gambar 3. Denah Lokasi

Lebih terperinci

Rumus Minimal. Debit Q = V/t Q = Av

Rumus Minimal. Debit Q = V/t Q = Av Contoh Soal dan tentang Fluida Dinamis, Materi Fisika kelas 2 SMA. Mencakup debit, persamaan kontinuitas, Hukum Bernoulli dan Toricelli dan gaya angkat pada sayap pesawat. Rumus Minimal Debit Q = V/t Q

Lebih terperinci

SIKLUS 1. Alokasi Waktu. Sumber/ Bahan/ Alat. Kompetensi Dasar Materi Pokok Pengalaman Belajar Indikator Penilaian

SIKLUS 1. Alokasi Waktu. Sumber/ Bahan/ Alat. Kompetensi Dasar Materi Pokok Pengalaman Belajar Indikator Penilaian 48 SIKLUS 1 Nama Sekolah : SD Negeri 3 Tunggak Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/Semester : I / 2 Standar Kompetensi : 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan

Lebih terperinci

Cara uji berat jenis aspal keras

Cara uji berat jenis aspal keras Standar Nasional Indonesia Cara uji berat jenis aspal keras ICS 93.080.20; 75.140 Badan Standardisasi Nasional Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan sebagian atau seluruh

Lebih terperinci

Jobsheet Membuat Kerajinan Dari Limbah Organik (individu) : Membuat Kerajinan dari Limbah Organik

Jobsheet Membuat Kerajinan Dari Limbah Organik (individu) : Membuat Kerajinan dari Limbah Organik Jobsheet Membuat Kerajinan Dari Limbah Organik (individu) Praktek : Membuat Kerajinan dari Limbah Organik Nama : Kompetensi Instruktur : Membuat produk kerajinan bahan limbah organik menjadi barang-barang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. demi peningkatan kualitas maupun kuantitas prestasi belajar peserta didik,

I. PENDAHULUAN. demi peningkatan kualitas maupun kuantitas prestasi belajar peserta didik, 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Telah banyak usaha yang dilakukan oleh pengelola pendidikan negeri ini demi peningkatan kualitas maupun kuantitas prestasi belajar peserta didik, antara lain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian, Rancangan Penelitian atau Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment (eksperimen semu) dengan rancangan penelitian non equivalent control

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Nama Sekolah : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : X/1 Materi Pokok : Hukum Newton Alokasi Waktu : 1 JP A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran

Lebih terperinci

RAHASIA 1 BAGAIMANA PROSES PERNAPASAN ITU TERJADI? ILMU PENGETAHUAN ALAM TULISKAN HIPOTESIS KALIAN! APA TUJUAN DARI PERCOBAAN INI?

RAHASIA 1 BAGAIMANA PROSES PERNAPASAN ITU TERJADI? ILMU PENGETAHUAN ALAM TULISKAN HIPOTESIS KALIAN! APA TUJUAN DARI PERCOBAAN INI? ILMU PENGETAHUAN ALAM RAHASIA 1 Bernapas merupakan proses masuknya udara pernapasan ke paru-paru dan keluarnya udara pernapasan dari paruparu. Bernapas terdiri dari dua proses yaitu proses inspirasi (menarik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. yang diharapkan. Tahap terakhir ini termasuk dalam tahap pengetesan stand

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. yang diharapkan. Tahap terakhir ini termasuk dalam tahap pengetesan stand BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND 4.1. Hasil Rancang Bangun Stand Engine Cutting Hasil dari stand engine sendiri adalah dimana semua akhir proses perancangan telah selesai dan penempatan komponennya

Lebih terperinci