INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012"

Transkripsi

1 BUPATI SITUBONDO H. DADANG WIGIARTO, SH WAKIL BUPATI SITUBONDO RACHMAD, SH, M.Hum INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Bismillahhirohmanirrohim Assalamu alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh Masyarakat Kabupaten Situbondo yang Kami hormati, Kami cintai dan Kami banggakan, Pada kesempatan yang berbahagia ini, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan karunia-nya, penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Situbondo sampai dengan akhir tahun anggaran 2012 dapat berjalan dengan baik dan lancar. Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada seluruh komponen masyarakat Kabupaten Situbondo yang telah memberikan dukungan dan partisipasinya dalam proses penyelenggaraan pemerintahan daerah, sehingga hasil penyelenggaraan pemerintahan daerah selama tahun 2012 dapat kita rasakan semakin baik, ini merupakan wujud dari komitmen Pemerintah Kabupaten Situbondo dalam upaya mensejahterakan masyarakat. Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah ini merupakan kewajiban konstitusional Kepala Daerah yang diatur dalam Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004, sebagaimana telah beberapa kali diubah dan terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sekaligus melaksanakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat. Laporan ini bertujuan untuk menginformasikan kemajuan dan kinerja penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dalam tahun 2012 kepada masyarakat, sehingga diharapkan dapat memperoleh masukan dan saran guna peningkatan kinerja penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di tahun-tahun mendatang. Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Situbondo Tahun 2012, sebagai berikut : A. GAMBARAN UMUM KABUPATEN SITUBONDO Secara geografis Kabupaten Situbondo terletak di ujung Timur Pulau Jawa Bagian Utara antara Bujur Timur dan antara Lintang Selatan dengan temperatur tahunan 24,7 C 27,9 C. Daerah fisiknya memanjang dari Barat ke Timur sepanjang Pantai Selat Madura ± 150 Km dengan lebar rata-rata ± 11 Km. Batas Wilayah Kabupaten Situbondo sebelah Barat Kabupaten Probolinggo, sebelah Utara Selat Madura, sebelah Timur Selat Bali, sebelah Selatan Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi. Kabupaten Situbondo memiliki wilayah seluas 1

2 1.638,50 Km² dan secara administrasi terbagi menjadi 17 Kecamatan, 132 Desa, 4 Kelurahan, 660 Dusun/Lingkungan. Pada tahun 2012 penduduk Situbondo berjumlah jiwa. Pertumbuhan jumlah penduduk Kabupaten Situbondo setiap tahunnya relatif rendah yaitu sebesar 0,71%, ini menunjukkan keberhasilan program Keluarga Berencana (KB) di Kabupaten Situbondo. Persebaran penduduk di kabupaten Situbondo hampir merata pada setiap kecamatan, pada tahun 2012 kepadatan tertinggi terdapat di wilayah Kecamatan Besuki dengan kepadatan penduduk sebanyak 2.358,80 jiwa/km², Kecamatan Panji sebanyak 1.949,24 jiwa/km², kemudian Kecamatan Situbondo sebanyak 1.706,61 jiwa/km². Sedangkan untuk kecamatan yang lainnya memiliki kepadatan penduduk berkisar antara jiwa/km² yang tersebar pada 14 Kecamatan lainnya. Berdasarkan tingkat pendidikannya, penduduk Kabupaten Situbondo tamatan SD berjumlah jiwa, tamatan SLTP sebanyak jiwa, tamatan SMA/Kejuruan/Sederajat sebanyak jiwa dan tamatan Diploma IV/Sarjana keatas sebanyak jiwa. Dilihat dari mata pencaharian, mayoritas penduduk Kabupaten Situbondo bekerja di sektor pertanian yaitu sebanyak jiwa, kemudian berturut-turut diikuti oleh mata pencaharian perdagangan dengan jumlah penduduk sebanyak jiwa, dan Jasa sebanyak jiwa. Kabupaten Situbondo merupakan dataran rendah, dengan ketinggian m di atas permukaan laut, dengan kemiringan antara 0-45 m, Sebagian besar tanah di Kabupaten Situbondo mempunyai drainase yang baik yaitu seluas 1.629,03 Km² (99,42%) tidak pernah tergenang, sedang sisanya seluas 0,78 Km² (0,05%) kadang-kadang tergenang dan seluas 8,69 Km² (0,53%) selalu tergenang. sehingga hal ini sangat berpengaruh terhadap kondisi sumberdaya alam yang ada. Potensi Unggulan daerah yang terdapat di Kabupaten Situbondo sebagai berikut : 1. Pertanian yang meliputi : a. Pertanian tanaman pangan, dengan hasil produksi padi sebanyak ton/tahun, jagung sebanyak ton/tahun dan pertanian holtikultura dengan jumlah produksi Mangga sebanyak ton/tahun, ubi kayu sebanyak 7.335,9 ton/tahun, kacang tanah sebanyak 590,4 ton/tahun, dan kedelai sebanyak 193,9 ton/tahun. Untuk tanaman hortikultura meliputi bawang merah, cabe merah, cabe rawit, semangka, melon, blewah, dan mangga. b. Perkebunan berupa tanaman tebu, tembakau, kopi, kelapa, cengkeh, asam jawa, siwalan, kapuk randu, dan biji jarak. c. Peternakan berupa populasi sapi yang sampai dengan tahun 2012 sebanyak ekor. Jumlah ini membuat Situbondo merupakan salah satu daerah dengan populasi ternak sapi terpadat di Indonesia, ditambah lagi bahwa Kabupaten Situbondo merupakan penghasil ternak domba dengan jumlah populasi ekor. Selain sapi dan domba, peternak di Kabupaten Situbondo juga memelihara kuda, kerbau, kambing, ayam buras, ayam ras, dan itik. 2. Perikanan budidaya dan perikanan laut dengan panjang pantai Km merupakan kawasan yang potensial untuk budidaya perikanan laut dan budidaya tambak dan hatchery. Dari hasil perikanan laut, 4 jenis ikan hasil tangkapan terbesar adalah lemuru, layang, tongkol, dan kembung. Sementara itu untuk ikan budidaya air tawar 2 jenis produksi terbesar adalah lele dan mujair, sedangkan untuk perikanan budidaya air payau 2 jenis produksi terbesar adalah udang windu, dan udang vannamei. 2

3 3. Industri kecil dan kerajinan antara lain industri kerajinan kerang yang sudah memasuki pasar eksport serta industri kerajinan meubelair. 4. Pariwisata dengan obyek wisata yang sudah dikenal secara nasional adalah Pantai Pasir Putih dan Taman Nasional Baluran. Namun masih ada beberapa obyek wisata yang potensial untuk dikembangkan antara lain Pantai Pathek di Desa Gelung Kecamatan Panarukan, Puncak Rengganis di Kecamatan Sumbermalang, Perkebunan Kopi Kayumas yang rencananya akan dikembangkan menjadi kawasan segitiga emas Ijen dengan Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi menuju ke kawasan kawah Ijen. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Situbondo menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku (dalam jutaan rupiah) pada tahun 2011 sebesar Rp ,88, sedangkan pada tahun 2012 sebesar Rp ,66. PDRB Kabupaten Situbondo menurut lapangan usaha atas dasar harga konstan (dalam jutaan rupiah) pada tahun 2011 sebesar Rp ,60 sedangkan pada tahun 2012 sebesar Rp ,98. B. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH 1. Visi dan Misi Untuk mewujudkan tujuan pembangunan jangka menengah Kabupaten Situbondo ditetapkan Visi Pemerintah Kabupaten Situbondo Tahun yaitu TERWUJUDNYA MASYARAKAT SITUBONDO YANG BERIMAN, SEJAHTERA DAN BERKEADILAN. Pernyataan visi tersebut dilandasi pada nilai-nilai yang melekat didalam perilaku kehidupan keseharian masyarakat Kabupaten Situbondo. Dalam rangka mewujudkan visi tersebut di atas, maka telah ditetapkan misi yang menggambarkan hal-hal yang seharusnya terlaksana. Adapun Misi Pemerintah Kabupaten Situbondo adalah : a. Meningkatkan kualitas kehidupan keagamaan melalui peningkatan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari serta memberi perhatian pada lembaga untuk kelancaran peran dan tanggungjawab. Misi ini menjiwai implementasi misi-misi yang lainnya dan dilaksanakan melalui : 1) Peningkatan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama dalam kehidupan seharihari. 2) Peningkatan peran dan tanggungjawab lembaga keagamaan b. Meningkatkan kualitas SDM melalui pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan, pelatihan keterampilan serta peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat. Misi ini merupakan upaya pencapaian tujuan pembangunan Kabupaten Situbondo dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan Misi ini dilaksanakan melalui : 1) Pemerataan pendidikan; 2) Peningkatan kualitas pendidikan, 3) Pelatihan keterampilan 4) Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat. c. Memberdayakan dan meningkatkan kemampuan ekonomi rakyat. Misi ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Situbondo dalam memberdayakan dan 3

4 meningkatkan kemampuan ekonomi rakyat sehingga akan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat secara luas dan berkelanjutan, dilaksanakan melalui : 1) Peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat 2) Peningkatan Pendapatan Asli Daerah, 3) Penumbuhan investasi, 4) Peningkatan kualitas dan kuantitas produksi 5) Pengembangan usaha ekonomi produktif d. Meningkatkan kualitas dan mentalitas pengabdian pengelola pemerintahan demi terwujudnya profesionalitas kinerja pelayanan. Misi ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Situbondo dalam meningkatkan kualitas dan mentalitas pengabdian pengelola pemerintahan demi terwujudnya profesionalitas kinerja pelayanan. Misi ini dilaksanakan melalui : 1) Peningkatan profesionalisme aparatur pemerintah yang didasari kecintaan kepada rakyat dalam memberikan layanan sehingga tercipta keterbukaan 2) Pelayanan yang harmonis, adil dan memiliki kepastian hukum, serta mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan e. Meningkatkan kualitas demokrasi, supremasi hukum dan HAM melalui peningkatan kesadaran hukum bagi aparatur dan masyarakat. Misi ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Situbondo dalam meningkatkan kualitas dan mentalitas pengabdian pengelola pemerintahan demi terwujudnya profesionalitas kinerja pelayanan. Misi ini dilaksanakan melalui : 1) Peningkatan profesionalisme aparatur pemerintah yang didasari kecintaan kepada rakyat dalam memberikan layanan sehingga tercipta keterbukaan, 2) Pelayanan yang harmonis, adil dan memiliki kepastian hukum, serta mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan 2. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH Berdasarkan kondisi daerah, maka Strategi yang perlu dikembangkan untuk mendorong terlaksananya pembangunan di Kabupaten Situbondo adalah : 1) Alokasi anggaran yang pro poor, pro job dan pro growth; 2) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan berbasis potensi daerah; 3) Menciptakan iklim usaha yang kondusif; 4) Pengarusutamaan gender. Selanjutnya dengan mendasarkan pada kondisi daerah Kabupaten Situbondo, maka dapat disusun Sasaran Pembangunan sebagai berikut : 1) Meningkatnya budi pekerti dan ketrampilan agama anak didik di setiap jenjang pendidikan. 2) Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam memenuhi kewajiban agama sesuai dengan keyakinan masing-masing. 3) Meningkatnya toleransi dan kerukunan umat beragama dan antar umat beragama. 4) Meningkatnya pelestarian dan pengembangan nilai-nilai budaya religius. 5) Meningkatnya kepedulian sosial dalam rangka pengamalan nilai-nilai agama. 4

5 6) Meningkatnya kualitas pendidikan agama dan keagamaan pada semua jenjang dan jenis pendidikan, baik formal maupun non formal. 7) Meningkatnya kualitas penataan, pengelolaan dan pengembangan tempat ibadah. 8) Meningkatnya kualitas pendidikan anak usia dini. 9) Menuntaskan program pendidikan wajib belajar 12 tahun. 10) Meningkatnya kualitas dan kuantitas pendidikan dasar dan menengah. 11) Meningkatnya wajib belajar melalui pendidikan non formal dan pemberantasan buta aksara. 12) Meningkatnya kesejahteraan tenaga kependidikan baik negeri maupun swasta secara berkeadilan. 13) Meningkatnya kualitas penataan, pengelolaan dan pengembangan infrastruktur lembaga pendidikan. 14) Meningkatnya peran pemuda dan prestasi olah raga. 15) Meningkatnya pelestarian dan pengembagan budaya. 16) Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat. 17) Meningkatnya mutu pelayanan masyarakat. 18) Meningkatnya mutu pelayanan rumah sakit dan PUSKESMAS. 19) Meningkatnya mutu pelayanan KB terhadap pasangan usia subur. 20) Terpenuhinya kebutuhan pelayanan KB dan menurunnya angka kematian pada kelahiran. 21) Meningkatnya penanggulangan kemiskinan dan pelayanan bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial. 22) Meningkatnya kualitas hidup serta perlindungan perempuan dan anak. 23) Meningkatnya sumber pembiayaan pembangunan daerah. 24) Meningkatnya produksi dan produktivitas hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kelautan. 25) Meningkatnya pendapatan dari hasil hutan dan maksimalnya pemanfaatan sumber daya hutan rakyat. 26) Meningkatnya pengembangan potensi obyek wisata dengan memanfaatkan budaya lokal. 27) Meningkatnya investasi PMDN / PMA untuk memaksimalkan pertumbuhan ekonomi daerah. 28) Meningkatnya ketersediaannya perangkat kemitraan usaha perdagangan dan usaha lainnya. 29) Meningkatnya tenaga kerja yang berkualitas. 30) Meningkatnya lembaga koperasi yang sehat dan berdaya saing. 31) Meningkatnya kapasitas, produktivitas dan kualitas serta jumlah industri kecil / UMKM dan sentra-sentra produk unggulan. 32) Meningkatnya kapasitas dan kualitas infrastruktur dan alat transportasi yang mendukung perekonomian daerah. 33) Meningkatnya jiwa kemandirian dan kewirausahaan masyarakat. 34) Terwujudnya lingkungan bersih dan lestari yang berorientasi pada pelestarian lingkungan hidup. 35) Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dan partisipasi masyarakat desa. 5

6 36) Meningkatnya kewaspadaan pangan di tingkat wilayah dalam mengantisipasi secara dini masalah kerawanan pangan. 37) Meningkatnya kesungguhan, kemampuan, kreativitas dan kedisiplinan aparatur pemerintahan. 38) Terciptanya iklim pemerintahan yang aman, nyaman dan kondusif. 39) Terwujudnya perencanaan pembangunan yang aspiratif, partisipatif dan bertanggungjawab. 40) Meningkatnya peran rencana tata ruang dalam pembangunan. 41) Meningkatnya pengelolaan administrasi keuangan daerah. 42) Terwujudnya pemerintahan yang berwibawa dan bersih dari KKN. 43) Terwujudnya management reward dan punishment pemerintahan yang berdasarkan prestasi. 44) Meningkatnya kualitas pelayanan publik yang mengutamakan profesionalisme dan keramahan. 45) Terciptanya ketersediaan dan penyebaran data/informasi secara cepat dan tepat. 46) Meningkatnya pelayanan administrasi legislatif. 47) Meningkatnya tata kearsipan daerah. 48) Meningkatnya situasi yang kondusif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, terutama dalam hal kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berahlak, dengan memaksimalkan peran lembaga penegak hukum. 49) Meningkatnya kesadaran berpolitik masyarakat dengan memaksimalkan peran lembagalembaga politik yang sehat dan ramah. 50) Meningkatnya peran aktif ormas dan meningkatnya keharmonisan hubungan dengan lembaga-lembaga LSM dalam membangun budaya partisipatif. 51) Meningkatnya keharmonisan hubungan dengan lembaga-lembaga hukum baik di tingkat nasional dan daerah dengan dilandasi penghormatan terhadap kewenangan yang melekat pada lembaga masing-masing, agar tercipta pemerintahan yang bersih dan bebas KKN. 52) Meningkatnya kemampuan aparatur pemerintah dan anggota legislatif dalam membuat produk-produk hukum daerah. 53) Meningkatnya rasa bertanggungjawab dalam mengekspresikan kebebasan berpendapat oleh masyarakat dan media. 54) Terselenggaranya pemilihan umum secara jujur adil dan bersih dari money politik. 55) Meningkatnya perhatian terhadap terpenuhinya pelaksanaan HAM. Guna pelaksanaan rencana kerja tersebut selanjutnya dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Situbondo tahun 2012 sebagai sumber pendanaan dalam pelaksanaannya. 6

7 C. PENGELOLAAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH 1. Target dan Realisasi Pendapatan Target pendapatan Pemerintah Kabupaten Situbondo pada Tahun Anggaran 2012 sebagaimana yang tertuang dalam APBD dianggarkan sebesar Rp ,40 dan terealisasi sebesar Rp ,22 atau mencapai sebesar 101,13% dari target yang telah ditetapkan (sebelum dilakukan audit oleh BPK-RI). Perincian rencana dan realisasi pendapatan dapat dilihat pada tabel berikut : Komposisi Pendapatan Pemerintah Kabupaten Situbondo Tahun Anggaran 2012 (Sebelum dilakukan audit BPK-RI) Tahun Anggaran 2012 setelah perubahan No. Uraian Anggaran Realisasi Pendapatan Pendapatan % 1. PAD , ,22 110,66 2. Dana Perimbangan , ,00 101,37 3. Lain-lain pendapatan , ,00 96,74 Daerah yang sah JUMLAH , ,22 101,13 Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah, Target dan Realisasi Belanja Anggaran Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten Situbondo pada Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp ,62 dan terealisasi sebesar Rp ,69 atau mencapai 88,86% (sebelum dilakukan audit BPK-RI) yang perinciannya dapat dilihat pada tabel berikut. No Komposisi Belanja Pemerintah Kabupaten Situbondo Tahun Anggaran 2012 (Sebelum dilakukan audit BPK-RI) Tahun Anggaran 2012 Setelah Perubahan Uraian Anggaran Belanja Realisasi Belanja % 1. Belanja Tidak Langsung , ,00 93,41 2. Belanja Langsung , ,69 79,70 Total Belanja , ,69 88,86 Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah, 2013 Perincian Belanja Tidak Langsung Pemerintah Kabupaten Situbondo Tahun Anggaran 2012 (Sebelum dilakukan audit BPK-RI) Tahun Anggaran 2012 Setelah Perubahan No Uraian Anggaran Belanja Realisasi Belanja % Tidak Langsung Tidak Langsung 1 Belanja Pegawai , ,54 95,78 2 Belanja Bunga , ,91 6,99 3 Belanja Hibah , ,00 0,88 4 Belanja Bantuan Sosial , ,00 99,14 5 Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/ Kabupaten/Kota, Pemerintahan Desa dan Partai Politik , ,00 99,12 7

8 Tahun Anggaran 2012 Setelah Perubahan No Uraian Anggaran Belanja Realisasi Belanja Tidak Langsung Tidak Langsung % 6 Belanja Tidak Terduga , ,55 5,52 7 Belanja Bantuan Keuangan , ,00 96,85 Khusus Kepada Pemerintah Total Belanja , ,00 94,90 Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah, 2013 Perincian Belanja Langsung Pemerintah Kabupaten Situbondo Tahun Anggaran 2012 (Sebelum dilakukan audit BPK-RI) Tahun Anggaran 2012 Setelah Perubahan No Uraian Anggaran Belanja Realisasi Belanja % Langsung Langsung 1 Belanja Pegawai , ,00 93,45 2 Belanja Barang dan Jasa , ,69 87,96 3 Belanja Modal , ,00 71,24 Total Belanja , ,69 79,70 Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah, 2013 D. URUSAN DESENTRALISASI 1. Prioritas Urusan Wajib Yang Dilaksanakan Pada Tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Situbondo melaksanakan 26 Urusan wajib Pemerintahan. Adapun penyelenggaraan dan keberhasilan yang telah dicapai pada masingmasing urusan wajib diuraikan sebagai berikut : a. Urusan Pendidikan Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan pendidikan 1) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Keikutsertaan siswa pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Situbondo pada tahun 2012 cukup tinggi yaitu sebesar 73,41%, hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa pada jenjang TK/RA/penitipan anak yaitu sejumlah siswa, sedangkan jumlah anak di Kabupaten Situbondo yang berusia 4 sampai dengan 6 tahun adalah sejumlah orang. 2) Penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf (tidak buta aksara) Jumlah penduduk berusia 15 tahun yang bisa membaca/menulis cukup tinggi, yaitu 81,79%. Hal ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya dimana pada tahun 2011 hanya terdapat 76,71% atau jiwa penduduk dan pada tahun 2012 meningkat menjadi jiwa penduduk berusia 15 tahun yang telah bisa membaca/menulis 3) Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A, SMP/MTs/Paket B, SMA/SMK/MA/Paket C Pada tahun 2012 terjadi Peningkatan Angka Partisipasi Murni (APM) pada jenjang SD/MI/Paket A, SMP/MTs/Paket B, SMA/SMK/MA/Paket C. Peningkatan ini 8

9 merupakan salah satu keberhasilan Pemerintah Kabupaten Situbondo, dimana Angka Partisipasi Murni (APM) pada jenjang SD/MI/Paket A pada tahun 2011 sebesar 95,42% berhasil meningkat menjadi 95,46% pada tahun 2012 sedangkan untuk Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B pada tahun 2011 sebesar 82,83% berhasil ditingkatkan menjadi 83,69% pada tahun 2012 dan untuk Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/Paket C juga berhasil ditingkatkan dari 52,88% pada tahun 2011 menjadi 56,09% pada tahun ) Angka Putus Sekolah (APS) SD / MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/MA Rendahnya Angka Putus Sekolah (APS) SD / MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/MA pada tahun 2012 di Kabupaten Situbondo merupakan salah satu keberhasilan Pemerintah Kabupaten Situbondo dalam penyelenggaraan urusan pendidikan, hal ini dapat dilihat dari data jumlah putus sekolah tahun 2012 pada tingkat SD/MI yaitu sebanyak 199 orang dari siswa pada tahun ajaran ajaran sebelumnya atau sebesar 0,31 %, untuk tingkat SMP/MTs yang putus sekolah sebanyak 301 orang dari siswa pada tahun ajaran sebelumnya atau sebesar 0,97 % dan untuk tingkat SMA/SMK/MA yang putus sekolah mengalami penurunan daripada tahun 2011 sebanyak 153 orang atau 0,70% dari siswa, pada tahun 2012 menjadi 122 orang atau 0,54% dari siswa. 5) Angka Kelulusan (AL) SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/MA Tingginya Angka Kelulusan (AL) baik ditingkat SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/MA di Kabupaten Situbondo juga merupakan salah satu keberhasilan dari Pemerintah Kabupaten Situbondo dalam melaksanakan urusan pendidikan, hal ini dapat dilihat dari jumlah lulusan pada tingkat SD/MI yaitu sebanyak siswa dari siswa atau sebesar 98,74%, jumlah lulusan SMP/MTs sebanyak siswa dari siswa atau sebesar 96,09 % naik daripada tahun 2011 sebesar 86,70% dan untuk tingkat SMA/SMK/MA jumlah lulusan sebanyak siswa dari keseluruhan jumlah siswa sebanyak siswa atau sebesar 95,98%. 6) Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs Jumlah Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs di Kabupaten Situbondo cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa baru tingkat I pada jenjang SMP/MTs sebanyak siswa, sedangkan jumlah lulusan pada jenjang SD/MI pada tahun ajaran sebelumnya sebanyak siswa atau sebesar 115,90%. 7) Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA Jumlah Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA di Kabupaten Situbondo juga cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa baru tingkat I pada jenjang SMA/SMK/MA sebanyak siswa, sedangkan jumlah lulusan pada jenjang SMP/MTs pada tahun ajaran sebelumnya yaitu sebanyak siswa atau sebesar 128,21% dan capaian tersebut meningkat daripada tahun 2011 yang sebesar 99,88%. 8) Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV Jumlah Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV di Kabupaten Situbondo pada tahun 2012 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2011, hal ini dapat dilihat dari jumlah guru berijasah kualifikasi S1/D-IV pada tahun 2012 sebanyak orang dari keseluruhan jumlah guru SD/MI, MTs, SMA/SMK/MA sebanyak orang atau 9

10 sebesar 62,67 % jumlah tersebut naik dibandingkan tahun 2011 yang hanya sebesar 56,66%. Prestasi yang telah diraih Pemerintah Kabupaten Situbondo dalam penyelenggaraan urusan pendidikan pada tahun 2012, antara lain sebagai berikut : 1) Juara I Festival Lomba Seni Siswa Nasional "Membaca Al Qur an Putri Tingkat Provinsi Jawa Timur atas nama Yuliana (SMA lbrahimy 1 Sukorejo Kec. Banyuputih); 2) Juara I FLS2N Seni Baca Al Quran (Tartil) Tingkat Provinsi Jawa Timur atas nama Ahmad Muzanni (SMP lbrahimy 1 Sukorejo Kec. Banyuputih); 3) Juara III FLS2N Seni Baca Al Quran (MTs), Tingkat Provinsi Jawa Timur atas nama Ahmad Muzanni (SMP lbrahimy 1 Sukorejo Kec. Banyuputih); 4) Juara I Lomba Keterampilan Siswa Debat Bahasa Jerman Tingkat Propinsi atas nama Siti Fatmawati (SMKN 1 Panji); 5) Juara ll Lomba Olympiade Tehnik Komputer Tingkat Provinsi di Lamongan Oleh ITS Surabaya atas nama MAN 2 Situbondo; 6) Juara ll Lomba Guru SMP Berprestasi Tingkat Propinsi Jawa Timur atas nama Sucipto, SPd., Mpd. (Guru SMPN 1 Asembagus); 7) Juara ll FLS2N Lomba Lukis Tingkat Provinsi Jawa Timur, atas nama Rizki Tasfiah (SMPN I panji); 8) Juara lll Lomba Keterampilan Siswa "Debat Bahasa Jerman Tingkat Nasional atas nama Siti Fatmawati (SMKN 1 Panji); 9) Juara Harapan I Lomba Gugus TK Tingkat Propinsi atas nama Alirsyad Kecamatan Situbondo; 10) Juara Harapan II Tutor KF Tingkat Propinsi Jawa Timur atas nama Urfiyah, SPd. (PKBM Kartini Jangkar); 11) Juara Harapan lll Lomba Bercerita TK Tingkat Propinsi Jawa Timur atas nama Neilson Al Maliki Naluva (TK PGRI 3 Kec. Suboh ); 12) Juara Harapan lll Lomba Warga Belajar KF Tingkat Propinsi Jawa Timur atas nama Hasan (PKBM Nahla Kecamatan Jatibanteng); 13) SMKN 1 Panji sebagai sekolah Adiwiyata Mandiri Tingkat Nasional; 14) Juara ll Lomba PKBM Tingkat Propinsi Jawa Timur atas nama PKBM Bina Bangsa Asembagus (Rasyid Hamidi). b. Urusan Kesehatan Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan kesehatan 1) Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani di Kabupaten Situbondo cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari jumlah komplikasi kebidanan yang mendapat penanganan definitif sebanyak orang dari jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan sebanyak orang, maka capaian kinerjanya sebesar 85,09%. 2) Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 10

11 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Situbondo cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari jumlah ibu bersalin yang ditolong sebanyak orang dari jumlah seluruh sasaran ibu bersalin sebanyak orang maka capaian kinerjanya sebesar 93,01%. 3) Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Imunization (UCI) Cakupan desa/kelurahan Universal Child Imunization (UCI) di Kabupaten Situbondo cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari jumlah desa/kelurahan UCI sebanyak 116 desa/kelurahan, dari jumlah seluruh desa/kelurahan yaitu sebanyak 136 desa/kelurahan maka capaian kinerjanya sebesar 85,29%. 4) Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan di Kabupaten Situbondo cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari jumlah balita gizi buruk yang mendapat perawatan di sarana pelayanan kesehatan sebanyak 257 orang dari jumlah seluruh balita gizi buruk yang ditemukan sebanyak 257 orang. maka capaian kinerjanya sebesar 100%. 5) Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA di Kabupaten Situbondo cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari jumlah penderita baru TBC BTA (+) yang ditemukan dan diobati selama 1 tahun sebanyak 793 orang dari jumlah perkiraan penderita baru TBC BTA (+) sebanyak 895 orang, maka capaian kinerjanya sebesar 88,60%. 6) Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD Cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD di Kabupaten Situbondo cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari jumlah penderita DBD yang ditangani sesuai SOP selama 1 tahun sebanyak 121 orang dari jumlah penderita DBD yang ditemukan sebanyak 135 orang, maka capaian kinerjanya 89,63%. 7) Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin di Kabupaten Situbondo cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari jumlah kunjungan pasien masyarakat miskin di sarana kesehatan strata I sebanyak orang dari jumlah seluruh masyarakat miskin di Kabupaten Situbondo sebanyak orang, maka capaian kinerjanya sebesar 310,92%. 8) Cakupan kunjungan bayi Cakupan kunjungan bayi di Kabupaten Situbondo cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari jumlah kunjungan bayi yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar sebanyak orang dari jumlah seluruh bayi lahir hidup sebanyak orang, maka capaian kinerjanya sebesar 86,71%. Pemerintah Kabupaten Situbondo dalam penyelenggaraan urusan kesehatan tahun 2012 juga memiliki keberhasilan/prestasi yang berhasil diraih, yaitu sebagai berikut : 1) Juara Harapan lll Ponkesdes Berprestasi Tingkat Propinsi Jawa Timur; 2) Juara Harapan lll Puskesmas Berprestasi Tingkat Propinsi Jawa Timur; 3) Nominasi Tenaga Kesehatan Teladan Tingkat Propinsi Kategori Dokter dan Bidan Teladan; 11

12 4) Puskesmas ISO unit Pelayanan Publik yang telah bersertifikat lso 2001 : 2008 yaitu Puskesmas Panarukan Kabupaten Situbondo; 5) Unit Pelayanan Publik yang telah bersertifikat ISO 9001 : 2008 yaitu Puskesmas Panarukan Kabupaten Situbondo. c. Urusan Lingkungan Hidup Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan lingkungan hidup 1) Penanganan sampah Pemerintah Kabupaten Situbondo sangat peduli terhadap kelestarian lingkungan, hal ini terlihat dari penanganan seluruh volume produksi sampah yang ada di Kabupaten Situbondo pada tahun 2012 seluruhnya dapat tertangani atau capaian kinerjanya mencapai 100%. 2) Kebersihan Pada tahun 2012 dari seluruh jumlah pasar tradisional yang ada di Kabupaten Situbondo sebanyak 17 pasar, terdapat 8 pasar yang tergolong baik menurut kriteria adipura, untuk tahun mendatang Pemerintah Kabupaten Situbondo akan berupaya untuk membenahi seluruh pasar tradisional yang ada di Kabupaten Situbondo hingga dapat dikategorikan / tergolong baik. 3) Penegakan hukum lingkungan Maraknya persoalan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Situbondo, sehingga upaya sungguhsungguh perlu dilakukan agar penegakan hukum lingkungan dapat berjalan efektif. Pada tahun 2012, upaya penegakan hukum lingkungan telah dilakukan sepenuhnya, hal ini dapat dilihat dari telah diselesaikannya seluruh kasus lingkungan yang ada sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. Pemerintah Kabupaten Situbondo dalam penyelenggaraan urusan lingkungan hidup tahun 2012, memiliki keberhasilan/prestasi yang berhasil diraih yaitu sebagai berikut : 1) Kabupaten Situbondo berhasil memperoleh Piala Adipura Tingkat Nasional dengan kategori sebagai Kota Kecil Terbersih; 2) Kabupaten Situbondo berhasil memperoleh plakat Wahana Tata Nugraha 2012 untuk Kategori Kota Kecil dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia; 3) Kabupaten Situbondo masuk Nominator 9 besar pada Tingkat Provinsi Jawa Timur dan Nominator pada Tingkat Nasional dalam rangka Menuju Indonesia Hijau"; 4) Kelurahan Dawuhan Kecamatan Situbondo berhasil meraih penghargaan sebagai Kelurahan Berseri Kategori Rintisan dari Gubernur Jawa Timur; 5) Kelurahan Mimbaan Kecamatan Panji berhasil meraih penghargaan sebagai Kelurahan Berseri Kategori Pratama dari Gubemur Jawa Timur. d. Urusan Pekerjaan Umum Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan pekerjaan umum 1) Panjang jalan Kabupaten Situbondo dalam kondisi baik 12

13 Pemerintah Kabupaten Situbondo terus berupaya agar seluruh jalan di Kabupaten Situbondo dalam kondisi baik, keseriusan Pemerintah Kabupaten Situbondo dalam hal ini dapat dilihat dari meningkatnya volume panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik dari sebesar 62,67% atau 646,670 Km menjadi 66,81% atau sepanjang 697,452 Km pada tahun ) Luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik Peran sektor pertanian sangat strategis dalam perekonomian daerah, terlebih masyarakat Situbondo sebagian besar adalah petani. Salah satu komponen pendukung keberhasilan di sektor pertanian adalah irigasi, sehingga Pemerintah Kabupaten Situbondo berhasil menjaga keseluruhan luas irigasi dalam kondisi baik dengan capaian kinerja sebesar 100%. 3) Rumah Tangga Ber Sanitasi Perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat Kabupaten Situbondo tercermin dari banyaknya rumah tangga ber sanitasi. Pada tahun 2012 jumlah rumah tangga ber sanitasi sebanyak rumah tangga dari jumlah seluruh rumah tangga sebanyak rumah tangga, dengan capaian kinerja sebesar 51,07%. 4) Kawasan Kumuh Upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Situbondo untuk mengubah kawasan kumuh menjadi kawasan yang bersih dapat dilihat dari minimnya kawasan kumuh yang ada di Kabupaten Situbondo. Sampai dengan tahun 2012, kawasan kumuh di Kabupaten Situbondo seluas 5,22 km 2 dari keseluruhan wilayah Kabupaten Situbondo seluas 1.638,5 km 2 atau hanya sebesar 0,32% dari keseluruhan wilayah. e. Urusan Tata Ruang Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan tata ruang berdasarkan indikator kinerja kunci yang telah ditetapkan adalah luasan ruang terbuka hijau yang ada di Kabupaten Situbondo seluas ,2 m 2, dari luas tersebut yang ber HPL/HGB seluas m 2, sehingga capaian kinerja untuk ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah ber HPL/HGB adalah sebesar 153,01%. f. Urusan Perencanaan Pembangunan Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan perencanaan pembangunan berdasarkan indikator kinerja kunci yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut : 1) Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Pemerintah Kabupaten Situbondo dalam perencanaan pembangunan dapat dilihat dari tersedianya perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah yaitu melalui Perda No. 6 Tahun ) Tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA/PERKADA Pemerintah Kabupaten Situbondo dalam perencanaan pembangunan juga dapat dilihat dari tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan 13

14 PERDA/PERKADA yaitu melalui Peraturan Bupati Situbondo No. 85 Tahun 2011 tentang RPJMD Kabupaten Situbondo tahun ) Tersedianya dokumen Perencanaan RKPD yang telah ditetapkan dengan PERKADA Capaian kinerja pada IKK ini dapat dilihat dari tersedianya dokumen Perencanaan RKPD yang telah ditetapkan dengan PERKADA (PERBUP Nomor 23 Tahun 2012). 4) Penjabaran program RPJMD ke dalam RKPD Pada tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Situbondo melaksanakan program RKPD sebanyak 294 program, dari jumlah program RPJMD yang harus dilaksanakan sebanyak 294 program. Sehingga capaian kinerja mencapai 100% g. Urusan Perumahan Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan perumahan 1) Rumah tangga pengguna air bersih Pada tahun 2012 jumlah rumah tangga pengguna air bersih sebanyak rumah tangga dari jumlah seluruh rumah tangga sebanyak rumah tangga, dengan capaian kinerja rumah tangga pengguna air bersih sebesar 36,58%. Pada tahun mendatang Pemerintah Kabupaten Situbondo berupaya agar seluruh rumah tangga dapat menggunakan air bersih baik melalui sistem perpipaan yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) maupun melalui sistem non perpipaan yang dikelola oleh masyarakat secara individu atau secara berkelompok. 2) Rumah layak huni Jumlah rumah layak huni di Kabupaten Situbondo cukup banyak, hal ini dapat dilihat dari jumlah rumah layak huni sebanyak rumah dari jumlah seluruh rumah sebanyak rumah, dengan capaian kinerja sebesar 69,81% naik dari tahun 2011 yang sebesar 67,82%. h. Urusan Kepemudaan dan Olahraga Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan kepemudaan dan olahraga berdasarkan indikator kinerja kunci yang telah ditetapkan adalah ketersediaan lapangan olahraga dimana pada tahun 2012, Kabupaten Situbondo memiliki 176 buah lapangan olahraga. Keberhasilan/prestasi yang telah diraih Pemerintah Kabupaten Situbondo dalam penyelenggaraan urusan kepemudaan dan olahraga tahun 2012 adalah sebagai berikut : 1) Juara I Lomba Tolak Peluru Tingkat Propinsi Jawa Timur Kegiatan O2SN atas nama Hendri Harijono (SMP Kristen Imanuel Kec. Situbondo); 2) Juara II Lompat Tinggi (Medali Perak) SMA Putra atas nama Febri Firmansyah dari SMA Negeri 1 Panarukan (Popda Jawa Timur Tahun 2012); 3) Juara II (Medali Perak) Lempar Lembing SMA Putri atas nama Nona Ina dari SMA Negeri 1 Panarukan (Popda Jawa Timur Tahun 2012); 4) Juara III, (Medali Perunggu) Lompat Jauh SMP Putra atas nama Syarif Abdullah dari SMP Negeri 1 Situbondo (Popda Jawa Timur Tahun 2012); 5) Juara lll ( Medali Perunggu) Tolak peluru SMP putra atas nama Sandu Wijayanto dari SMP Negeri 5 situbondo (Popda Jawa Timur Tahun 2012); 14

15 6) Juara lll Lomba Bola Volly Putra Tingkat Propinsi Jawa Timur Kegiatan O2SN atas nama Tim Bola Volly SMP Kabupaten Situbondo. i. Urusan Penanaman Modal Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan penanaman modal berdasarkan indikator kinerja kunci yang telah ditetapkan adalah meningkatnya nilai realisasi PMDN pada tahun 2012 sebesar Rp ,- meningkat sebesar 148,06% dari tahun 2011 yang sebesar Rp ,-. j. Urusan Koperasi dan UKM Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan koperasi dan UKM 1) Koperasi aktif Pembentukan dan pembinaan koperasi merupakan program nasional yang harus dilaksanakan daerah. Pemerintah Kabupaten Situbondo dalam hal ini berhasil membina koperasi yang masih aktif beroperasional sebanyak 326 unit atau 56,11% dari keseluruhan jumlah koperasi sebanyak 581 unit. 2) Usaha mikro dan kecil Jumlah usaha mikro kecil di Kabupaten Situbondo pada tahun 2012 mengalami kenaikan daripada tahun 2011 dari 20% menjadi 80,50%, dengan jumlah usaha mikro kecil di Kabupaten Situbondo sebanyak unit dari jumlah keseluruhan UKM yang ada sebanyak unit. Keberhasilan/prestasi yang telah diraih Pemerintah Kabupaten Situbondo dalam penyelenggaraan urusan koperasi dan UKM tahun 2012 adalah sebagai berikut : 1) Juara Harapan I Simulasi Perkoperasian atas nama Fahri dalam rangka Hari Koperasi Tingkat Provinsi Jawa Timur. 2) Juara lll Cerdas Tangkas Perkoperasian atas nama Haris Hanifa dalam Rangka Hari Koperasi Tingkat provinsi Jawa Timur. k. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan kependudukan dan catatan sipil berdasarkan indikator kinerja kunci yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut : 1) Kepemilikan Kartu Tanda Penduduk Guna mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat dalam hal urusan kependudukan, Kabupaten Situbondo saat ini sudah tidak lagi memungut biaya/gratis, hal ini berdasarkan surat Bupati Situbondo tanggal 14 Pebruari 2012 Nomor : 188/0141/ /2012 perihal Pemberhentian retribusi yang diterima Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil tanggal 28 Maret 2012, maka terhitung sejak tanggal 29 Maret 2012, tidak ada lagi penarikan retribusi untuk penggantian biaya cetak KK, KTP dan Akta Catatan Sipil. Sebagian besar masyarakat Kabupaten Situbondo telah menyadari akan pentingnya kepemilikan KTP, hal ini dilihat dari jumlah penduduk wajib KTP yang telah memiliki KTP sebanyak orang dari jumlah keseluruhan penduduk wajib KTP sebanyak 15

16 orang, dengan capaian kinerja kepemilikan Kartu Tanda Penduduk sebesar 65,25%, meningkat dari tahun 2011 yang hanya sebesar 45,81%. 2) Kepemilikan akta kelahiran per penduduk Kesadaran masyakat Kabupaten Situbondo tentang betapa pentingnya akta kelahiran dapat dilihat dari persentase kepemilikan akta kelahiran. Pada tahun 2012 jumlah penduduk yang memiliki akta kelahiran sebanyak orang dari jumlah seluruh penduduk Kabupaten Situbondo sebanyak orang, dengan capaian kinerja kepemilikan akta kelahiran per penduduk sebesar 704,11 meningkat daripada tahun 2011 yang sebesar 688,04. 3) Penerapan KTP Nasional berbasis NIK Pemerintah Kabupaten Situbondo telah menerapkan KTP Nasional berbasis NIK, hal ini sesuai dengan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 26 tahun 2009 tentang Penerapan KTP Berbasis NIK secara Nasional sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2009 tentang Penerapan Kartu Tanda Penduduk Berbasis Nomor Induk Kependudukan Secara Nasional. l. Urusan Ketenagakerjaan Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan ketenagakerjaan 1) Pelayanan kepesertaan Jaminan Sosial bagi pekerja/buruh Pada tahun 2012, jumlah pekerja/buruh yang mengikuti program Jamsostek aktif mencapai 228 orang atau 4,31% dari jumlah seluruh pekerja/buruh sebanyak orang. Mengingat pentingnya manfaat jaminan sosial bagi pekerja/buruh, kedepan Pemerintah Kabupaten Situbondo akan terus berupaya agar seluruh pekerja atau buruh di Kabupaten Situbondo ikut serta dalam program Jamsostek aktif. 2) Pencari kerja yang ditempatkan Pada tahun 2012 jumlah pencari kerja yang ditempatkan sebanyak 162 orang atau sebesar 31,70% dari jumlah seluruh pencari kerja yang mendaftar sebanyak 511 orang. Capaian tersebut meningkat dari tahun 2011 yang hanya 1,60%. m. Urusan Ketahanan Pangan Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan ketahanan pangan berdasarkan indikator kinerja kunci yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut: 1) Ketersediaan pangan utama Bahan pangan utama di Kabupaten Situbondo terdiri dari beras, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau dan ubi kayu. Ketersediaan bahan pangan utama terhadap jumlah penduduk adalah sebagai berikut : a) Beras tersedia sebanyak kg atau sebanyak ,73 kg per penduduk b) Jagung tersedia sebanyak kg atau sebanyak ,67 kg per penduduk c) Kedelai tersedia sebanyak kg atau sebesar 188,87 kg per penduduk 16

17 d) Kacang tanah tersedia sebanyak kg atau sebanyak 893,88 kg per penduduk e) Kacang hijau tersedia sebanyak kg atau sebanyak 292,15 kg per penduduk f) Ubi kayu tersedia sebanyak kg atau sebanyak 274,38 kg per penduduk Keberhasilan/prestasi yang telah diraih Pemerintah Kabupaten Situbondo dalam penyelenggaraan urusan ketahanan pangan tahun 2012 adalah sebagai berikut : 1) Juara ll Tingkat Nasional dalam rangka Ketahanan Pangan Nasional atas nama UPJA Serasi Jaya Tani Kendit; 2) Juara ll Kelompok Tani Lumbung Makmur Ds.Bugeman Tingkat Provinsi Jawa Timur. n. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak berdasarkan indikator kinerja kunci yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut : 1) Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah Pada tahun 2012 jumlah pekerja perempuan di lembaga pemerintah sebanyak orang atau sebesar 1,36% dari jumlah seluruh pekerja perempuan sebanyak orang. 2) Angka melek huruf perempuan usia 15 tahun keatas Pada tahun 2012 jumlah anak perempuan usia 15 tahun keatas yang melek huruf sebanyak orang dari jumlah anak perempuan usia 15 tahun keatas sebanyak orang, dengan capaian kinerja mencapai 76,54% meningkat dari tahun 2011 yang sebesar 73,10%. 3) Partisipasi angkatan kerja perempuan Partispasi angkatan kerja perempuan di Kabupaten Situbondo cukup tinggi, hal ini dilihat dari jumlah partisipasi angkatan kerja perempuan sebanyak orang atau sebesar 97,75% dari jumlah seluruh angkatan kerja perempuan yaitu sebanyak orang. Keberhasilan/prestasi yang telah diraih Pemerintah Kabupaten Situbondo dalam penyelenggaraan urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak tahun 2012 adalah telah dicanangkannya Kabupaten Situbondo Menuju Kabupaten Layak Anak ang dihadiri oleh lbu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan anak. o. Urusan KB dan KS Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan KB dan KS 1) Prevalensi peserta KB aktif Tingginya kesadaran serta pengetahuan masyarakat tentang program KB dan manfaatnya dapat dilihat dari besarnya persentase prevalensi peserta KB aktif. Pada tahun 2012 data jumlah peserta program KB aktif sebanyak orang atau sebesar 69,30% dari seluruh jumlah pasangan usia subur sejumlah orang. 2) Rasio Petugas Lapangan KB/Penyuluh KB (PLKB/PKB) di setiap desa/kelurahan 17

18 Pada tahun 2012, di Kabupaten Situbondo terdapat 51 orang petugas lapangan KB/Penyuluh KB yang tersebar di 136 desa/kelurahan. Keberhasilan/prestasi yang telah diraih Pemerintah Kabupaten Situbondo dalam penyelenggaraan urusan KB dan KS tahun 2012 adalah sebagai berikut : 1) Juara lll Lomba KB Award Tingkat Provinsi Jawa Timur; 2) Mendapatkan kejuaraan dalam rangka TMMD Tingkat Provinsi Tahun 2012 yang terdiri dari : a) Perolehan Akseptor MOP Terbanyak; b) Provider Pelayanan MOP terbanyak atas nama dr. H. sandy Hendrayono, M.Kes; c) UPTD mendapatkan akseptor terbanyak atas nama Kecamatan Besuki; d) Penyuluh KB mendapatkan akseptor terbanyak atas nama Yeny Rohmawati, S.Sos. 3) Mendapatkan Penghargaan Dharma Karya Kencana atas nama Syaifullah, SE, M.Si (Kepala Kantor Keluarga Berencana Kabupaten Situbondo ) Tahun 2012; 4) Mendapatkan penghargaan Manggala Karya Kencana atas nama H. Dadang Wigiarto, SH (Bupati Situbondo) Tahun p. Urusan Perhubungan Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan perhubungan berdasarkan indikator kinerja kunci yang telah ditetapkan adalah pada tahun 2012, jumlah angkutan darat di Kabupaten Situbondo sebanyak angkutan dari seluruh jumlah penumpang angkutan darat sebanyak penumpang. q. Urusan Komunikasi dan Informatika Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan Komunikasi dan Informatika berdasarkan indikator kinerja kunci yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut : 1) Kabupaten Situbondo telah memiliki website yang dapat diakses publik yaitu 2) Selama tahun 2012, Pemerintah Kabupaten Situbondo pernah mengadakan dan mengikuti pameran/expo sebanyak 38 kali. r. Urusan Pertanahan Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan pertanahan 1) Luas lahan bersertifikat Pada tahun 2012, Kabupaten Situbondo telah memiliki lahan yang bersertifikat seluas m 2, atau sebesar 45,29% dari jumlah seluruh lahan yang seharusnya bersertifikat seluas m 2. 2) Penyelesaian Kasus Tanah Negara Pada tahun 2012, belum ada kasus tanah negara yang dapat diselesaikan, sedangkan jumlah kasus yang terdaftar sebanyak 4 kasus. Penyelesaian kasus tanah negara di Kabupaten Situbondo sepenuhnya merupakan wewenang Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Situbondo. s. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik 18

19 Kegiatan yang telah dilaksanakan dalam penyelenggaraan urusan kesatuan bangsa dan politik berdasarkan indikator kinerja kunci yang telah ditetapkan adalah Pemerintah Kabupaten Situbondo melalui Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat yaitu telah melakukan 3 (tiga) kali kegiatan pembinaan politik daerah dan 1 (satu) kali kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP yaitu melalui Forum Komunikasi dan Konsolidasi Ormas/LSM t. Urusan Otonomi Daerah Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan otonomi daerah 1) Sistem Informasi Manajemen Pemda Sampai dengan akhir tahun 2012Pemerintah Kabupaten Situbondo telah memiliki 19 buah sistem informasi manajemen yaitu SIMDA, SIMBADA, SIPPD, SIPBM, SIPD, SIEVAP, SIEDA, SAPK, SIMKRI, SIMPUSTRONIK, SIM tentang air bersih, SIM Gaji, SIM TP-PBB, SIM BPHTB, SIM Pajak dan Retribusi, SIPATEN, INA-PROC, SIM Pemerintahan Desa dan SIMDAWA. 2) Indeks kepuasan layanan masyarakat Pada tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Situbondo melalui Bagian Organisasi telah melakukan survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). u. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa berdasarkan indikator kinerja kunci yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut Kabupaten Situbondo memiliki 154 PKK yang seluruhnya aktif dan juga memiliki Pos Pelayanan Terpadu (posyandu) yang seluruhnya aktif sebanyak 918 Posyandu. v. Urusan Sosial Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan sosial berdasarkan indikator kinerja kunci yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut : 1) Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi Sampai dengan akhir tahun 2012, jumlah sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo, panti rehabilitasi, rumah singgah, dll di Kabupaten Situbondo sebanyak 77 buah. 2) Jumlah Penyandang Cacat Baik Fisik dan Mental serta Lanjut Usia Yang Tidak Potensial Yang Telah Menerima Jaminan Sosial Para penyandang cacat baik fisik dan mental serta lanjut usia yang tidak potensial yaitu sebanyak 82 orang seluruhnya telah menerima jaminan sosial, sehingga capaian kinerja pada IKK penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial mencapai 100%. 3) PMKS yang memperoleh bantuan sosial Pada tahun 2012, jumlah PMKS yang menerima bantuan sebanyak dari jumlah PMKS yang seharusnya menerima bantuan yaitu sebanyak Kedepan Pemerintah Kabupaten Situbondo berupaya agar seluruh PMKS yang seharusnya menerima bantuan dapat sepenuhnya memperoleh bantuan. 19

20 w. Urusan Budaya Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan budaya 1) Penyelenggaraan festival seni dan budaya Pada tahun 2012, di Kabupaten Situbondo telah menyelenggarakan festival seni dan budaya sebanyak 6 kali, meningkat dari tahun 2011 yang hanya menyelenggarakan sebanyak 5 kali. 2) Jumlah sarana penyelenggaraan seni dan budaya Kabupaten Situbondo memiliki sarana penyelenggaraan seni dan budaya sebanyak 7 buah. 3) Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan Sebanyak 28 buah benda, situs dan kawasan cagar budaya yang terdapat di Kabupaten Situbondo telah dilestarikan. Keberhasilan/prestasi yang telah diraih Pemerintah Kabupaten Situbondo dalam penyelenggaraan urusan budaya tahun 2012 adalah sebagai berikut : 1) Juara lll Lomba Tari Tingkat Propinsi Jawa Timur Kegiatan O2SN atas nama SMPN 1 Panji; 2) Sepuluh Penyaji Unggulan Karya Tari x. Urusan Statistik Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan statistik 1) Buku Kabupaten Dalam Angka Kabupaten Situbondo telah memiliki buku Kabupaten Dalam Angka yang disusun oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik. 2) Buku PDRB Kabupaten Kabupaten Situbondo juga telah menyusun buku PDRB Kabupaten yang disusun oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. y. Urusan Kearsipan Keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan urusan kerasipan 1) Penerapan pengelolaan arsip secara baku Jumlah SKPD yang telah menerapkan arsip secara baku sebanyak 3 SKPD atau sebesar 5% dari jumlah seluruh SKPD sebanyak 60 SKPD. Pada tahun mendatang Pemerintah Kabupaten Situbondo melalui Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Kabupaten Situbondo akan berupaya lebih intensif untuk menyelenggarakan sosialisasi/penyuluhan kearsipan agar nantinya seluruh SKPD dapat menerapkan pengelolaan kearsipan secara baku. 2) Kegiatan peningkatan SDM pengelola kearsipan Pada tahun 2012 jumlah kegiatan peningkatan SDM pengelola kearsipan yang dilaksanakan sebanyak 2 kegiatan. z. Urusan Perpustakaan 20

Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak = x 100 % Jumlah anak usia 4-6 tahun =

Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak = x 100 % Jumlah anak usia 4-6 tahun = TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 KABUPATEN : BANGGAI KEPULAUAN IKK RUMUS/PERSAMAAN KETERANGAN URUSAN

Lebih terperinci

3. TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN (IKK II.3)

3. TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN (IKK II.3) 3. TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN (IKK II.3) URUSAN WAJIB 1. Urusan Pendidikan Capaian kinerja penyelenggaraan Urusan Pendidikan diukur dari 14 (empat belas) Indikator

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN V.5.1 Visi Visi merupakan pandangan jauh ke depan, ke arah mana dan bagaimana Kabupaten Situbondo akan dibawa dan berkarya agar konsisten dan eksis, antisipatif, inovatif

Lebih terperinci

Jumlah Penduduk usia 15 thn ke atas dapat baca tulis x100% Jumlah penduduk usia 15th ke atas

Jumlah Penduduk usia 15 thn ke atas dapat baca tulis x100% Jumlah penduduk usia 15th ke atas PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA LAMPIRAN III. INDIKATOR KUNCI DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 008 ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN No URUSAN No IKK Rumus PERHITUNGAN Pendidikan

Lebih terperinci

TATARAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN

TATARAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN TATARAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN NO URUSAN INDIKATOR KINERJA KUNCI URUSAN WAJIB 1 Pendidikan Pendidikan Luar Biasa (PLB) jenjang SD/MI 1. Jumlah

Lebih terperinci

KABUPATEN : PEKALONGAN CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB

KABUPATEN : PEKALONGAN CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB KABUPATEN : PEKALONGAN LAMPIRAN III.3 TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN

Lebih terperinci

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan NO 2018 A ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 1 PDRB per Kapita (juta rupiah) - PDRB

Lebih terperinci

RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1

RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,

Lebih terperinci

Lampiran Meningkatnya cakupan

Lampiran Meningkatnya cakupan Lampiran : Peraturan Walikota Pagar Alam Nomor : Tahun 2017 Tanggal : 2017 I II Pemerintah Visi Kota Pagar Alam Terwujudnya Keseimbangan Masyarakat Pagar Alam Yang Sehat, Cerdas, Berakhlaq Mulia, Dan Didukung

Lebih terperinci

KABUPATEN : PEKALONGAN CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB

KABUPATEN : PEKALONGAN CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB KABUPATEN : PEKALONGAN LAMPIRAN III.3 TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2014 NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA KUNCI DALAM RANGKA EKPPD TAHUN 2013 ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN

INDIKATOR KINERJA KUNCI DALAM RANGKA EKPPD TAHUN 2013 ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN PEMERINTAHAN KOTA : MALANG Urusan : Wajib INDIKATOR KINERJA KUNCI DALAM RANGKA EKPPD TAHUN 2013 ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN Lampiran II.3 No URUSAN No.

Lebih terperinci

ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN UNTUK PEMERINTAH KOTA

ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN UNTUK PEMERINTAH KOTA ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN UNTUK PEMERINTAH KOTA PEMERINTAHAN KOTA : MEDAN No URUSAN No. IKK Rumus PERHITUNGAN URUSAN WAJIB 1 1 Usia Dini (PAUD) 2 % penduduk yang berusia

Lebih terperinci

KABUPATEN : PEKALONGAN CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB

KABUPATEN : PEKALONGAN CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB KABUPATEN : PEKALONGAN LAMPIRAN III.3 TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011 NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN

Lebih terperinci

DATA PENDUKUNG ELEMEN DATA IKK KABUPATEN/KOTA LAMPIRAN III PELAKSANAN KEBIJAKAN CAPAIAN KINERJA URUSAN WAJIB DA

DATA PENDUKUNG ELEMEN DATA IKK KABUPATEN/KOTA LAMPIRAN III PELAKSANAN KEBIJAKAN CAPAIAN KINERJA URUSAN WAJIB DA DATA PENDUKUNG ELEMEN DATA IKK KABUPATEN/KOTA LAMPIRAN III PELAKSANAN KEBIJAKAN CAPAIAN KINERJA URUSAN WAJIB DA NO IKK DOKUMEN PENDUKUNG YG DIMINTA 1 2 6 7 1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) FC Daftar

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 06 Kabupaten Tahun Anggaran : 06 : Hulu Sungai Selatan TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN 4 Mewujudkan nilai- nilai agamis sebagai sumber

Lebih terperinci

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011 TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 211 KABUPATEN JEMBRANA NO URUSAN NO. IKK RUMUS URUSAN WAJIB 1 Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR DAERAH Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah dari sisi keberhasilan penyelenggaraan

Lebih terperinci

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015 NO LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 05 Kehidupan yang kondusif bagi umat beragama. tercapai Mewujudkan tatanan sosial keagamaan 00% Penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

TABEL 9-1 Indikator Kinerja Kabupaten Nagan Raya Tahun

TABEL 9-1 Indikator Kinerja Kabupaten Nagan Raya Tahun TABEL 9-1 Indikator Kinerja Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2017 NO ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH SATUAN 2013 2014 2015 2016 2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Lebih terperinci

Tabel 9.1. Tabel Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Landak

Tabel 9.1. Tabel Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Landak k G 1 Pi ( Qi 1) i 1 Tabel 9.1. Tabel Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Landak NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR KONDISI KINERJA PADA AWAL

Lebih terperinci

KABUPATEN: CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB

KABUPATEN: CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB KABUPATEN:---------- LAMPIRAN: III.3 LAMPIRAN IKK UNTUK KABUPATEN TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2015 NO

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA Indikator-indikator yang ditetapkan dalam rangka melakukan evaluasi pelaksanaan pembangunan di Desa Jatilor dalam kurun tahun 2014-2019 adalah sebagai berikut : 9.1 Aspek

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja Kabupaten Parigi Moutong bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Bupati dan Wakil

Lebih terperinci

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 LAMPIRAN II.3: FORMAT IKK UNTUK KOTA KOTA : SEMARANG

Lebih terperinci

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA NO INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN BESARAN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN... I-1

BAB I PENDAHULUAN... I-1 DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar... Daftar Gambar... BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen... I-7 1.4. Kaidah Pelaksanaan...

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH

PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH KABUPATEN TAHUN : 2012 : PENAJAM PASER UTARA SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Dituntaskannya program wajib belajar dua belas tahun pada seluruh siswa Persentase

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH

KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH A. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Berkenaan dengan penerapan akuntabilitas di daerah, ditegaskan dalam Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja akan digunakan untuk mengukur kinerja atau keberhasilan organisasi. Pengukuran kinerja organisasi akan dapat dilakukan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah

Lebih terperinci

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2014

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2014 TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2014 LAMPIRAN II.3: FORMAT IKK UNTUK KOTA KOTA : SEMARANG

Lebih terperinci

Jumlah penduduk kelompok usia thn

Jumlah penduduk kelompok usia thn LAMPIRAN III.3: FORMAT IKK UNTUK KABUPATEN TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 KABUPATEN : TRENGGALEK NO

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. A. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanggamus B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Realisasi anggaran...

DAFTAR ISI. A. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanggamus B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Realisasi anggaran... DAFTAR ISI HALAMAN BAB 1 A. Latar Belakang... 1 B. Maksud dan Tujuan... 2 C. Sejarah Singkat Kabupaten Tanggamus... 3 D. Gambaran Umum Daerah... 4 E. Sistematika Penyajian... 20 BAB 2 A. Instrumen Pendukung

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 Oleh: BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN MALANG Malang, 30 Mei 2014 Pendahuluan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH - 180 - BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian Visi dan Misi Kepala dan Wakil Kepala pada akhir

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO TAHUN No. Sasaran Strategis Indikator kinerja Target SD/MI/ Paket A.

RENCANA KINERJA TAHUNAN PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO TAHUN No. Sasaran Strategis Indikator kinerja Target SD/MI/ Paket A. RENCANA KINERJA TAHUNAN PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2016 No. Sasaran Strategis Indikator kinerja Target 1 2 3 4 1 Meningkatnya pemerataan dan 1 Pendidikan Anak Usia Dini 84,90 % perluasan kesempatan

Lebih terperinci

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : Tgk.

Lebih terperinci

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIANN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahann yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PROVINSI JAMBI TAHUN 2010-2015 PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja akan digunakan untuk mengukur kinerja atau keberhasilan

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU Tahun 2015

PENGUKURAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU Tahun 2015 PENGUKURAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU Tahun 0 No Sasaran No Indikator NO Satuan Target Realisasi Capaian Ket 8 9 0 Meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan aparatur pemerintah daerah dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016

Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 NO INDIKATOR KINERJA Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada hak-hak dasar masyarakat Sasaran 1 : Meningkatnya Aksesibilitas dan

Lebih terperinci

RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH AKHIR MASA JABATAN TAHUN KABUPATEN GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH

RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH AKHIR MASA JABATAN TAHUN KABUPATEN GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH H. BAMBANG PUDJIONO, SH. BUPATI GROBOGAN H. ICEK BASKORO, SH, MH. WAKIL BUPATI GROBOGAN RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH AKHIR MASA JABATAN TAHUN 2011-2016 KABUPATEN GROBOGAN PROVINSI

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN KABUPATEN : PENAJAM PASER UTARA TAHUN : 2010 RENCANA KINERJA TAHUNAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Persentase Angka Partisipasi Sekolah (APM) SD/ MI 92 Persen Dituntaskannya program wajib

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lebih terperinci

CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB

CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB LAMPIRAN III.3: FORMAT IKK UNTUK KABUPATEN TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2015 KABUPATEN : TRENGGALEK NO

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Indikator kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau kualitatif untuk masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat, dan/atau dampak yang menggambarkan

Lebih terperinci

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2014 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2014 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA 1 Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2014 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA NO INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN BESARAN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis

Lebih terperinci

TABEL IX PENENTUAN INDIKATOR KINERJA KOTA MAKASSAR Kondisi Kinerja pada Awal Periode RPJMD (2014)

TABEL IX PENENTUAN INDIKATOR KINERJA KOTA MAKASSAR Kondisi Kinerja pada Awal Periode RPJMD (2014) TABEL IX PENENTUAN INDIKATOR KINERJA KOTA MAKASSAR 2014-2019 No pada ASPEK KESEJAHTERAAN I Kemampuan Ekonomi Daerah Otonomi Daerah, Pemerintahan Umun, Administrasi 1 Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,

Lebih terperinci

CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB

CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB LAMPIRAN III.3: FORMAT IKK UNTUK KABUPATEN TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2014 KABUPATEN : TRENGGALEK NO

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERNYATAAN PERNJANJIAN KINERJA ACEH BARAT DAYA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Optimalisasi peran dan fungsi Persentase produk hukum kelembagaan pemerintah daerah daerah ditindaklanjuti

Lebih terperinci

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RPJMD KOTA LUBUKLINGGAU 2008-2013 VISI Terwujudnya Kota Lubuklinggau Sebagai Pusat Perdagangan, Industri, Jasa dan Pendidikan Melalui Kebersamaan Menuju Masyarakat

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 I ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT A Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1 Pertumbuhan Ekonomi % 6,02 6,23 6,07 6,45 6,33 6,63 5,89** 2 PDRB Per Kapita (Harga Berlaku) Rp. Juta

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamandau Tahun 2013-2018 yang merupakan tahapan kedua dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Lebih terperinci

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET TAHUN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada hak-hak dasar masyarakat

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET TAHUN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada hak-hak dasar masyarakat Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET TAHUN 2015 Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada hak-hak dasar masyarakat Sasaran 1 : Meningkatnya

Lebih terperinci

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Indikator kinerja dimaksudkan untuk mengukur keberhasilan pencapaian visi dan misi yang telah dicanangkan oleh Bupati dan Wakil Bupati Sijunjung masa jabatan. Indikator

Lebih terperinci

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Jembrana

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Jembrana Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Jembrana periode A 1. 1.1 Aspek Kesejahteraan Masyarakat Kesejahteraan Masyarakat dan

Lebih terperinci

Tabel 5.1 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran dan Target Sasaran Visi : "Bali Mandara Jilid 2", Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera

Tabel 5.1 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran dan Target Sasaran Visi : Bali Mandara Jilid 2, Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera Tabel 5.1 Visi, Misi, Tujuan,, Indikator dan Target Visi : " Mandara Jilid 2", yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera No 1 Misi Mewujudkan yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern Tujuan Meningkatkan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2013 IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2013 IKHTISAR EKSEKUTIF IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kabupaten Pemalang Tahun 2013 merupakan laporan pertanggungjawaban kinerja Pemerintah Kabupaten Pemalang dalam mencapai sasaran

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA (3) 64,65 Persen. 53,87 Persen

PENGUKURAN KINERJA (3) 64,65 Persen. 53,87 Persen PENGUKURAN KINERJA KABUPATEN : PENAJAM PASER UTARA TAHUN : 2010 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % Dituntaskannya program wajib belajar dua belas tahun pada seluruh siswa Persentase

Lebih terperinci

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Dan Sasaran Kabupaten Ponorogo Taget Sasaran Sasaran Target KET. 2016 2017 2018 2019 2020 Membentuk budaya keteladanan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 merupakan tahun keempat pelaksanaan RPJMD Kabupaten Pekalongan tahun 2011-2016.

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016 SASARAN INDIKATOR TARGET MISI I : MEWUJUDKAN TATA RUANG WILAYAH KE DALAM UNIT-UNIT OPERASIONAL YANG TEPAT DARI SISI EKONOMI, SOSIAL BUDAYA DAN

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------------------------------ i DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xix BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen RPJMD

Lebih terperinci

B. GAMBARAN UMUM DAERAH

B. GAMBARAN UMUM DAERAH BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM Pembentukan Kabupaten Bangka ditetapkan dengan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kota Praja di Sumatera Selatan

Lebih terperinci

SMA/SMK/MA/Paket C Angka Kelulusan (AL) SD/MI 100% Angka Kelulusan (AL) SMP/MTS 99,98% Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA

SMA/SMK/MA/Paket C Angka Kelulusan (AL) SD/MI 100% Angka Kelulusan (AL) SMP/MTS 99,98% Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA Lampiran 2: RENCANA KERJA TAHUNAN KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2016 Misi 1 : Meningkatkan Kualitas SDM yang Agamis, Cerdas, Kreatif, Inovatif dan Bermoral melalui Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan, Kesehatan

Lebih terperinci

TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT

TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Sebagaimana dijelaskan pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional bahwa visi merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Wilayah Sungai Tamiang Langsa II-7. Jumlah Curah Hujan Rata-rata Bulanan (mm) Arah dan Kecepatan Angin Rata-rata (knots)

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Wilayah Sungai Tamiang Langsa II-7. Jumlah Curah Hujan Rata-rata Bulanan (mm) Arah dan Kecepatan Angin Rata-rata (knots) DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Wilayah Sungai Tamiang Langsa II-7 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 2.4 Tabel 2.5 Jumlah Curah Hujan Rata-rata Bulanan (mm) Tahun 2002-2011 Arah dan Kecepatan Angin Rata-rata (knots)

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Pembangunan Daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan Indikator Kinerja Daerah bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2017 MISI I : MEWUJUDKAN TATA RUANG WILAYAH KE DALAM UNIT UNIT OPERASIONAL YANG TEPAT DARI SISI EKONOMI, SOSIAL BUDAYA DAN KEAMANAN NEGARA 1 Meningkatnya

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo VISI : PONOROGO LEBIH MAJU, BERBUDAYA DAN RELIGIUS MISI I : Membentuk budaya keteladanan pemimpin yang efektif, guna mengembangkan manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PERIODE : 2017-2022 NO 1 1 1106 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH DAN ISU STRATEGIS... II-1

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH DAN ISU STRATEGIS... II-1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1 LATAR BELAKANG... I-1 2.1 MAKSUD DAN TUJUAN... I-2 1.2.1 MAKSUD... I-2 1.2.2 TUJUAN... I-2 1.3 LANDASAN PENYUSUNAN...

Lebih terperinci

Daftar Isi. Kata Pengantar. Daftar Tabel Daftar Gambar

Daftar Isi. Kata Pengantar. Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Isi Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar i ii iii xxi Bab I PENDAHULUAN I-1 1.1 Latar Belakang I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen I-6 1.4 Maksud dan Tujuan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TANGGUNG JAWAB : BUPATI LUMAJANG VISI LAMPIRAN : KEPUTUSAN BUPATI LUMAJANG NOMOR : 188.45/ /427.12/2016 TANGGAL : - - 2016 INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG : Terwujudnya Masyarakat

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, pada tanggal 9 Januari 2012 Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Anggaran

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 DAFTAR TABEL Taks Halaman Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 Tabel 2.2 Posisi dan Tinggi Wilayah Diatas Permukaan Laut (DPL) Menurut Kecamatan di Kabupaten Mamasa... 26 Tabel

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT i DAFTAR ISI PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL i ii viii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Dasar Hukum 3 1.3 Hubungan Antar Dokumen 4 1.4 Sistimatika Dokumen

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN (1) Meningkatnya derajat kesehatan Ibu dan 1 Angka Kelangsungan Hidup Bayi 992.

RENCANA KINERJA TAHUNAN KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN (1) Meningkatnya derajat kesehatan Ibu dan 1 Angka Kelangsungan Hidup Bayi 992. RENCANA KINERJA TAHUNAN KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2018 NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA (1) Meningkatnya derajat kesehatan Ibu dan 1 Angka Kelangsungan Hidup Bayi 992.20 Anak. 2 Angka Kematian

Lebih terperinci

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaiman pemerintah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Dengan

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan

Lebih terperinci

SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET

SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET KABUPATEN : LUMAJANG PERJANJIAN KINERJA TAHUN : 2016 MISI I : Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Agamis, Cerdas, Kreatif, Inovatif dan Bermoral melalui Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan,

Lebih terperinci

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 Prioritas Misi Prioritas Meningkatkan infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah 2 1 jalan dan jembatan Kondisi jalan provinsi mantap

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr. Wb

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr. Wb KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb S egala puji bagi Alloh SWT, yang senantiasa mencurahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, sehingga seluruh rangkaian proses penyusunan Laporan Keterangan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1 Visi 2014-2018 adalah : Visi pembangunan Kabupaten Bondowoso tahun 2014-2018 TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Kebijakan Umum adalah arahan strategis yang berfungsi sebagai penunjuk arah pembangunan Kabupaten Timor Tengah Selatan untuk jangka panjang. Kebijakan

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

RPJMD KABUPATEN LINGGA DAFTAR ISI. Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar

RPJMD KABUPATEN LINGGA DAFTAR ISI. Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar i ii vii Bab I PENDAHULUAN I-1 1.1 Latar Belakang I-1 1.2 Dasar Hukum I-2 1.3 Hubungan Antar Dokumen 1-4 1.4 Sistematika Penulisan 1-6 1.5 Maksud dan Tujuan 1-7 Bab

Lebih terperinci

1 Jumlah Program Nasional yang dapat dilaksanakan oleh SKPD dibagi jumlah program Nasional X 100 % 2 Keberadaan Standart Operating Procedur (SOP)

1 Jumlah Program Nasional yang dapat dilaksanakan oleh SKPD dibagi jumlah program Nasional X 100 % 2 Keberadaan Standart Operating Procedur (SOP) TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ( 8 ASPEK ) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 LAMPIRAN III 2 FORMAT IKK KAB KABUPATEN : KUDUS Nama SKPD : BPMPKB Diisi oleh SKPD Teknis yg melaksanakan

Lebih terperinci

FORMULIR PENGUKURAN KINERJA TAHUN No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % ton/ha pertanian,perkebunan dan

FORMULIR PENGUKURAN KINERJA TAHUN No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % ton/ha pertanian,perkebunan dan Lampiran PK Kabupaten : Musi Banyuasin FORMULIR PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2014 No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % 1.1.1 Meningkatnya hasil produksi 1 Produktivitas tanaman pangan (padi)

Lebih terperinci