BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI
|
|
- Leony Oesman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penulis mengambil beberapa penelitian ilmiah yang berkaitan dengan aspek dalam kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia, sebagai berikut: Temmy (2011) dalam tulisan penelitiannya berjudul 印度尼西亚学生学汉语时态助词 着, 了, 过 的偏误分析 yìndùníxīyà xuéshēng xué hànyǔ shí tài zhùcí zhe, le, guò de piān wù fēnxī (Analisis Kesalahan Pelajar Indonesia Menggunakan Kata Bantu Aspek) Temmy meneliti penggunaan aspek bahasa Mandarin oleh pembelajar Indonesia. Temmy melakukan teknik pengolahan data dengan menyusun data secara sistematis dimulai dari kalimat-kalimat aspek bahasa Mandarin yang salah, kemudian mendeskripsikan kesalahan posisi aspek dalam kalimat berdasarkan tata bahasanya. Membuat penggunaan kalimat aspek yang seharusnya, mendeskripsikan posisi aspek dalam kalimat yang benar sesuai tata bahasanya, sehingga mendapat simpulan penelitian yang jelas. Penelitian tersebut memberikan kontribusi bagi penelitian penulis dalam metode penelitian deskriptif dan teknik pengolahan data yang sistematis sehingga rumusan masalah penelitian dapat terjawab dengan jelas. Hutasoit (2012) dalam tulisan penelitiannya yang berjudul Penggunaan Kata Bantu Aspek 了 le dan 过 guò dalam Kalimat Bahasa Mandarin. Hutasoit membahas penggunaan kata aspek 了 le dan 过 guò serta perbedaan kata aspek 了 le dan 过 guò. Hutasoit memberikan contoh kalimat kemudian
2 menjelaskan makna dari kalimat tersebut sehingga diketahui meskipun 了 le dan 过 guò mengungkapkan keaspekan sudah terjadi namun penggunaannya bisa berbeda pada kalimat. Hutasoit mengelompokkan data kalimat secara sistematis dan mendeskriptifkan data kalimat aspek. Penelitian tersebut memberikan kontribusi terhadap penelitian penulis memahami aspek bahasa Mandarin dan membantu penulis menganalisis data menggunakan metode deskriptif. Mei ( 2012 ) 韩国留学生动态词 着 的习得情况考察 hánguó liúxuéshēng dòngtài cí zhe de xí dé qíngkuàng kǎochá (Analisis Penggunan Kata Bantu Aspek 着 zhe oleh Pelajar Korea). Mei melakukan penelitian pemahaman pelajar Korea dalam memepelajari kata bantu aspek bahasa Mandarin 着 zhe. Mei menggunakan teori analisis kontrastif untuk membandingkan kedua bahasa sehingga diketahui perbedaan aspek bahasa Mandarin dan bahasa Korea. Mei menuliskan kalimat menggunakan kata bantu aspek dalam bahasa Mandarin, menjelaskan posisi kata bantu aspek tersebut dalam kalimat. Kemudian menuliskan kalimat menggunakan aspek bahasa Korea, menejalaskan posisi aspek dalam kalimat. Sehingga diketahui perbedaan aspek yang jelas dari kedua bahasa asing tersebut. Penelitian tersebut sangat memberikan kontribusi terhadap penelitian penulis dalam memahami teori analisis kontrastif, menggunakan teori kontrastif dalam menganalisis data sehingga dapat diketahui perbedaan kedua bahasa asing yang dibahas dalam penelitian. Xu (2012) dalam tulisan penelitian Aspek dalam bahasa Mandarin. Xu membahas aspek dalam bahasa Mandarin dan jenis-jenis aspek dalam bahasa
3 Mandarin. Xu mendeskripsikan aspek dalam bahasa Mandarin, kemudian mendeskripsikan masing-masing jenis aspek bahasa Mandarin menggunakan contoh kalimat sehingga dapat dipahami dengan jelas aspek dalam bahasa Mandarin. Penelitian tersebut sangat memberikan kontribusi terhadap penelitian penulis dalam memahami aspek bahasa Mandarin dan penelitian tersebut memberikan kontibusi dalam pengolahan data yang sistematis. Dari tinjauan pustaka diatas penulis mendapatkan referensi yang mendukung penelitian ini yaitu, Temmy (2011) membantu memahami metode deskriptif dan teknik menganalisis data. Hutasoit (2012) membantu memahami aspek bahasa Mandarin dan metode penelitian deskriptif. Mei (2012) membantu memahami penerapan teori analisis kontrastif dalam penelitian dan Xu (2012) untuk memahami jenis-jenis aspek bahasa Mandarin dan pengolahan data yang sistematis. Penelitian penelitian tersebut sangat berkontibusi membantu dan mendukung penelitian yang penulis teliti untuk menghasilkan penelitian yang lebih baik. Berdasarkan tinjauan pustaka tersebut didapati belum ada yang meneliti seperti penulis ingin lakukan yaitu, Penggunaan Kalimat Aspek Bahasa Mandarin dengan Bahasa Indonesia (Analisis Kontrastif). 2.2 Konsep Konsep merupakan penjelasan tentang variabel-variabel dalam sebuah judul skripsi, dalam konsep peneliti akan memaparkan hal-hal apa saja yang berkaitan dengan penelitian ini. Dalam hal ini penulis akan memaparkan tentang pengertian analisis kontrastif, pengertian aspek, pengertian aspek bahasa Mandarin dan pengertian aspek bahasa Indonesia.
4 2.2.1 Analisis Kontrastif Kata contrastive adalah kata keadaan yang diturunkan dari kata kerja to contast. Dalam The American College Dictionary terdapat penjelasan sebagai berikut : contrast : to set in opposition in order to show unlikeness; compare by observing differences (menempatkan dalam oposisi atau pertentangan dengan tujuan memperlihatkan ketidaksamaan; memperbandingkan dengan jalan memperhatikan perbedan-perbedaan). Analisis kontrastif adalah suatu metode penganalisisan linguistik yang berusaha mendeskripsikan, membuktikan, dan menguraikan perbedaan atau persamaan aspek-aspek kebahasaan dari dua bahasa atau lebih yang dibandingkan. Bahasa-bahasa yang dibandingkan disebut bahasabersentuhan ( language-in-contact ) (Ridwan,1998:8). Menurut Tarigan (1992), analisis kontrastif berupa prosedur kerja, adalah aktivitas atau kegiatan yang mencoba membandingkan struktur B1 dengan struktur B2 untuk mengidentifikasi perbedaan-perbedaan di antara kedua bahasa. Perbedaan-perbedaan antara dua bahasa yang diperoleh dan dihasilkan melalui Anakon (analisis kontrastif) dapat digunakan sebagai landasan dalam meramalkan atau memprediksi kesulitan-kesulitan atau kendala-kendala belajar berbahasa yang akan dihadapi oleh para siswa di sekolah, terlebih-lebih dalam belajar B2. B1 yang dimaksud di sini adalah bahasa pertama atau bahasa asal, sedangkan B2 adalah bahasa kedua atau bahasa target. Analisis kontrastif berbeda dengan analisis komparatif. Analisis komparatif menganalisis adanya perbedaan dan persamaan dari dua bahasa yang serumpun, sedangkan analasis kontrastif menganalisis dua bahasa yang berasal dari rumpun yang berebeda. Dalam penelitian ini bahasa yang akan dianalisis
5 adalah bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia yang berasal dari rumpun yang berbeda sehingga digunakan teori analisis kontrastif. Penggunaaan analisis kontrastif bertujuan untuk mengetahui perbedaanperbedaan dan kemiripan-kemiripan di antara dua bahasa atau lebih yang berguna untuk mengurangi kesalahan dalam mempelajari sebuah bahasa. Analisis kontrastif dapat difungsikan pada bidang pengajaran, pembelajaran, ataupun penerjemahan. Berdasarkan penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan istilah analisis kontrastif adalah ilmu bahasa yang meneliti perbedaan-perbedaan, ketidaksamaan-ketidaksamaan yang terdapat pada dua bahasa atau lebih. Analisis kontrastif hanya meneliti perbedaan-perbedaan atau ketidaksamaan-ketidaksamaan yang menyolok yang terdapat pada dua bahasa atau lebih, sedangkan persamaan-persamaannya tidak begitu dipentingkan atau diperhatian. Kesamaan-kesamaan yang terdapat dianggap sebagai hal yang biasa, hal yang yang umum saja Aspek Istilah aspek berasal dari bahasa Rusia dan pertama kali dipakai dalam bahasa Rusia. Aspek dalam bahasa Rusia mempunyai peranan penting sebab kategori aspek menjadi salah satu sifat yang paling penting dalam kata kerja bahasa tersebut. Dengan aspek pembicara suatu bahasa berupaya memberikan gambaran yang jelas mengenai situasi (Kalina dalam Kridalaksana,1986:97). Aspek dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Pheonix, 2007:202) adalah kategori gramatikal yang menunjukkan lama dan jenis perbuatan. Aspek dalam bahasa
6 merupakan alat untuk menyatakan isi hati manusia dapat berupa keadaan, kejadian, peristiwa dan perbuatan. Aspek adalah sesuatu yang berfungsi untuk menjelaskan peristiwaperistiwa yang diungkapkan oleh sebuah verba ataupun predikat (Verhaar,2006: 127). Peristiwa tersebut bermacam-macam, bisa menyangkut adanya (kegiatan atau kejadian), mulainya, terjadinya (atau dilaksanakannya), berlangsungnya, selesai tidaknya, ada tidaknya hasil, dan adanya kebiasaan. Sedangkan, menurut Comrie aspek adalah cara memandang stuktur temporal intern suatu situasi. Situasi dapat berupa state kedaaan, even peristiwa, dan process proses (Djajasudarma,2008:22). Keadaan sifatnya statis, sedangkan peristiwa dan proses bersifat dinamis. Peristiwa dikatakan dinamis jika dipandang secara keseluruhan (perfektif), dan proses sifatnya dinamis jika dipandang sedang berlangsung (imperfektif). Perfektif atau situasi lengkap dapat dilihat dari awal, tengah, dan akhir. Imperfektif dengan konsep duratif menunjukkan proses sedang berlangsung. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, dapat ditetapkan pengertian aspek secara umum yaitu aspek adalah salah satu kategori gramatikal yang menyatakan pandangan penutur terhadap berlangsungnya suatu kejadian, kegiatan, tindakan, atau hal yang dinyatakan dengan cara-cara tertentu Aspek Bahasa Mandarin Bahasa Mandarin untuk mengungkapkan perbuatan sedang berlangsung, terus berlangsung dan perbedaaan perbuatan atau tindakan lainnya disebut sebagai aspek. Didalam bahasa Mandarin menggungkapkan waktu perbuatan, kejadian, atau peristiwa dengan menggunakan kata bantu berupa partikel. Aspek didalam bahasa Mandarin biasanya diungkapkan dengan penambahan partikel yang
7 diletakkan di belakang predikat. Penambahan partikel tersebut dalam kalimat bahasa Mandarin digolongkan termasuk kata bantu aspek 动态助词 dòng tài zhù cí. Suparto (2003:185) mengatakan bahwa, kata bantu aspek 动态助词 dòng tài zhù cí diletakkan di belakang kata atau gabungan kata untuk menyatakan fungsi (makna) tata bahasa. Bahasa Mandarin menggunakan partikel 着 zhe, 了 le, 过 guò, kata keterangan 正, zhèng 在, zài 正在, zhèngzài untuk menggungkapkan perbuatan, kejadian atau peristiwa yang sedang berlangsung, terus berlangsung, dan sudah berlangsung. Berikut ini jenis jenis aspek dalam bahasa Mandarin : 1. 动作的进行态 dòngzuò de jìnxíng tài (Aspek Progresif) 动作的进行态 dòngzuò de jìnxíng tài adalah aspek yang mengungkapkan peristiwa atau kejadian yang sedang berlangsung atau dalam terjemahan Indonesia adalah aspek Progresif. Contoh: 战士们在练习投弹呢 zhànshìmen zài liànxí tóudàn ne (Para tentara sedang latihan meledakkan bom.) 2. 动作得续态 dòngzuò dexù tài (Aspek Kontinuitif) 动作得续态 dòngzuò dexù tài adalah aspek yang mengungkapkan peristiwa atau kejadian yang terus berlangsung atau berkelanjutan. Dalam terjemahan Indonesia adalah aspek Kontinuitif. Contoh: 他们坐着听音乐 tāmen zuòzhe tīng yīnyuè
8 (Mereka sedang duduk mendengar musik.) 3. 动作的完成态 dòngzuò de wánchéng tài (Aspek Perfektif) 动作的完成态 dòngzuò de wánchéng tài adalah aspek yang mengungkapkan kejadian atau peristiwa sudah lewat atau lampau. Dalam terjemahan Indonesia adalah aspek Perfektif. Contoh: 我看了报 wǒ kàn le bào (Saya sudah membaca koran.) 4. 动作的变化态 dòngzuò de biànhuà tài (Aspek Perubahan) 动作的变化态 dòngzuò de biànhuà tài adalah aspek yang mengungkapkan kejadian atau peristiwa yang segera berubah. Dalam terjemahan Indonesia adalah aspek Perubahan. Contoh: 飞机要起飞了 fēijī yào qǐfēile (Pesawat segera tinggal landas.) 5. 动作的经历太 dòngzuò de jīnglì tài (Aspek yang Sudah Dialami ) 动作的经历太 dòngzuò de jīnglì tài adalah aspek yang mengungkapkan kejadian atau peristiwa yang telah dialami sehingga menjadi suatu bentuk pengalaman. Dalam terjemahan Indonesia adalah aspek yang sudah dialami. Contoh: 我尝过她做的菜 wǒ chángguò tā zuò de cài
9 (Saya telah mencicipi masakannya.) Aspek Bahasa Indonesia Menurut Chaer (1994:259) aspek adalah cara untuk memandang pembentukan waktu secara internal di dalam suatu situasi, keadaan, kejadian, atau proses. Tadjuddin (1992:3) berpendapat, aspek atau disebut juga aspektualitas, pada umumnya diungkapkan melalui berbagai cara atau bentuk, secara morfologis melalui afiksasi, reduplikasi, dan secara sintaksis pada tataran frasa verbal melalui penggunaan unsur-unsur leksikal pemarkah frasa verbal. Namun demikian, dari keseluruhan strategi tersebut, ada bahasa yang mayoritas hanya menggunakan alat-alat leksikal, ada pula yang secara umum hanya menggunakan alat-alat gramatikal, namun ada pula bahasa yang menggunakan kedua alat leksikal dan gramatikal dalam menyatakan aspeknya. Bahasa Indonesia termasuk bahasa yang alat pengungkap aspeknya berwujud leksikal, sedangkan bentuk gramatikalnya hanya ditemukan dalam porsi yang terbilang sedikit. Djajasudarma (1999: 26) menambahkan kalau situasi dapat berupa keadaan, peristiwa, dan proses. Keadaan bersifat statis, sedangkan peristiwa dan proses bersifat dinamis. Peristiwa dikatakan dinamis jika dipandang secara keseluruhan (perfektif) dan proses sifatnya dinamis jika dipandang sedang berlangsung (imperfektif). Perfektif atau situasi lengkap dapat dilihat dari awal, tengah, dan akhir. Imperfektif dengan konsep duratif menunjukkan proses sedang berlangsung, termasuk habituatuf (kebiasaan). Dalam bahasa Indonesia, aspek ini dinyatakan dengan berbagai cara dan alat leksikal, sedangkan dalam bahasa lain aspek ini merupakan kategori
10 gramatikal yang dapat dinyatakan secara morfemis. Kategori partikel dimiliki bahasa Indonesia untuk menyatakan makna keaspekan dari verba. Partikel keaspekan bahasa Indonesia memiliki makna aspektual secara leksikal, sehingga kejelasan ciri upaya (device) aspek secara umum didukung oleh adverbia dan verba (Friedrich dalam Djajasudarma, 1999: 26). Berikut ini jenis-jenis aspek dalam bahasa Indonesia: 1. Aspek Progresif adalah aspek yang mengungkapkan perbuatan atau peristiwa sedang berlangsung. Contoh: Kami sedang menonton film. 2. Aspek Kontinuitif adalah aspek yang mengungkapkan perbuatan atau peristiwa berkelanjutan. Contoh: Dia tetap kasar kepada bawahannya. 3. Aspek Perfektif adalah aspek yang mengungkapkan perbuatan atau peristiwa yang sudah lampau. Contoh: Mereka sudah mengantar pesanan. 4. Aspek Intensif adalah aspek yang mengungkapan perbuatan atau peristiwa baru dimulai. Contoh: Saya pun berangkatlah. 5. Aspek Imperfektif adalah aspek yang mengungkapkan perbuatan atau peristiwa yang masih berlangsung.
11 Contoh: Kami melihat ke laut. 6. Aspek Repetitif adalah aspek yang mengungkapkan perbuatan atau peristiwa berulang-ulang. Contoh: Mereka memukuli pencuri itu hingga babak-belur. 7. Aspek Sesatif adalah aspek yang mengungkapkan perbuatan atau peristiwa berakhir. Contoh: Polisi telah menangkap pencuri itu. 2.3 Landasan Teori Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini yakni mendeskripsikan persamaan dan perbedaan penggunaan aspek berdasarkan jenis dan posisi dalam kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia maka landasan teori yang dipakai adalah teori analisis kontrastif Analisis Kontrastif Analisis kontrastif merupkan cabang ilmu linguistik, sehingga seringkali disebut sebagai linguistik kontrastif. Linguistik kontrastif berbeda dengan linguistik komparatif walaupun keduanya adalah kegiatan membandingkan dua bahasa asing. Perbedaan kedua analisis tersebut dapat dilihat pada kutipan dibawah ini seperti yang diuraikan oleh Tarigan (1992:226). Linguistik komparatif ingin mengetahui persamaan dan perbedaan antara bahasa-bahasa yang diperbandingkan. Linguistik kontrastif hanya meneliti perbedaan-perbedaan atau ketidaksamaan-ketidaksamaan yang menyolok yang terdapat pada dua bahasa atau lebih, sedangkan persamaanpersamaannya tidak begitu dipentingkan atau diperhatikan. Kesamaankesamaaan yang terdapat dianggap sebagai hal biasa, yang umum saja.
12 Melalui analisis kontrastif, hasil penelitian dapat dijadikan acuan dalam proses pembelajaran bahasa sehingga dapat mengurangi kesulitan, kesalahan atau pelanggaran-pelanggaran yang mungkin dilakukan oleh pelajar kedua bahasa tersebut. Menurut Tarigan (1992), analisis kontrastif, berupa prosedur kerja, adalah aktivitas atau kegiatan yang mencoba membandingkan struktur B1 dengan struktur B2 untuk mengidentifikasi perbedaan-perbedaan di antara kedua bahasa. Perbedaanperbedaan antara dua bahasa yang diperoleh dan dihasilkan melalui Anakon, dapat digunakan sebagai landasan dalam meramalkan atau memprediksi kesulitan-kesulitan atau kendala-kendala belajar berbahasa yang akan dihadapi oleh para siswa di sekolah, terlebih-lebih dalam belajar B2. B1 yang dimaksud di sini adalah bahasa pertama atau bahasa asal, sedangkan B2 adalah bahasa kedua atau bahasa target. Tujuan atau sasaran analisis kontrastif sendiri adalah untuk menemukan prinsip-prinsip kebahasaan yang bermanfaat untuk diterapkan dalam tujuan-tujuan praktis khususnya bagi keperluan pengajaran, pembelajaran, dan penerjemahan. Penggunaan teori ini dapat pula sebagai acuan bagi pelajar kedua bahasa agar dapat memeperkecil kesalahan yang dapat terjadi. Menurut Brown dan Elis dalam Indihadi (2014), terdapat empat langkah kerja dalam menggunakan analisis Kontrastif yaitu : 1. Mendeskripsikan sistem atau unsur-unsur bahasa pertama (B1) dan bahasa kedua (B2). 2. Menyeleksi sistem atau unsur-unsur bahasa (B1) dan (B2) yang akan dibandingkan atau dianalisis.
13 3. Mengontraskan sistem atau unsur-unsur bahasa (B1) dab (B2) dengan cara menentukan unsur-unsur dari kedua bahasa yang dianalisis. 4. Memprediksi sistem atau unsur-unsur bahasa (B1 dan B2) untuk keperluan pengajaran bahasa di sekolah. Walapun keempat langkah diatas merujuk pada penggunaan analisis kontrastif untuk pengajaran, langkah tersebut dapat juga diterapkan dalam kepentingan pengajaran bahasa asing, bahasa kedua, atau dwibahasawan (orang yang mampu menggunakan dua bahasa secara baik) untuk mempermudah pelajar bahasa dalam mempelajarinya. Teori ini dijadikan sebagai pendekatan dalam pengajaran bahasa karena menggunakan metode perbandingan. Dengan analisis kontrastif maka pembahasan dideskripsikan dengan jelas dari kalimat-kalimat dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia sehingga terlihat dengan jelas perbedaannya berdasarkan jenis dan posisi pada kedua bahasa tersebut. Contoh : Bahasa Mandarin 下午 我们 发 了 信再去 xiàwǔ wǒmen fā le xìn zài qù sore hari kami mengirim sudah surat balasan K. W S P aspek O Sore hari kami sudah mengirim surat balasan. ( 外国人使用汉语语法 :424) Bahasa Indonesia sore hari kami sudah mengirim surat balasan K.W S aspek P O Sore hari kami sudah mengirim surat balasan.
14 Berdasarkan contoh kalimat diatas terlihat perbedaan jenis dan posisi aspek dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia. Contoh kalimat aspek bahasa Mandarin diatas termasuk jenis aspek 动作的完成态 dòngzuò de wánchéng tài mengungkapkan kejadian yang sudah terjadi dengan kata bantu aspek yaitu, partikel 了 le. Posisi 了 le diposisikan dibelakang predikat ataupun di depan objek. Sedangkan, contoh kalimat bahasa Indonesia diatas termasuk jenis aspek Perfektif mengungkapkan perbuatan sudah terjadi. Bahasa Indonesia mengungkapkan keaspekan dengan penambahan kata leksikal sudah. Posisi sudah diposisikan dibelakang subjek ataupun didepan predikat. Kedua kalimat tersebut mengungkapkan perbuatan yang sudah terjadi. Jenis aspek yang mengungkapkan perbuatan yang sudah terjadi terdapat dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia namun posisi aspek pada masing-masing kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia berbeda. Kalimat aspek bahasa Mandarin posisi mengungkapkan aspeknya dibelakang predikat, sedangkan kalimat aspek bahasa Indonesia posisi mengungkapkan aspeknya didepan predikat.
BAB 1 PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia terdiri atas beragam suku bangsa. Setiap suku bangsa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Indonesia terdiri atas beragam suku bangsa. Setiap suku bangsa memiliki bahasa daerah tersendiri yang membedakannya dari suku bangsa lainnya. Bahasa daerah mendukung
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian peneliti sebelumnya:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya Berikut ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian peneliti sebelumnya: Di indonesia penelitian mengenai kata bantu aspek juga 了 (le), 着 (zhe), dan 过 (guo)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Wang Xiao Ling, jurnal (2001) :Perbandingan kata bantu bilangan dalam bahasa Mandarin dan bahasa Inggris. Jurnal ini membahas tentang
Lebih terperinciSKRIPSI JULY DIANITA TARIGAN
PENGGUNAAN KALIMAT ASPEK BAHASA MANDARIN DENGAN BAHASA INDONESIA (ANALISIS KONTRASTIF) 汉语和印尼语动作的状态对比分析 hànyǔ hé yìnní yǔ dòngzuò de zhuàngtài duìbǐ fēnxī SKRIPSI JULY DIANITA TARIGAN 110710011 PROGRAM
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Zhao (1998) dalam jurnal yang berjudul 汉日语疑问代词的用法与比较 ( 上 )
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penulis mengambil beberapa jurnal, skripsi dan makalah yang berkaitan dengan kalimat tanya dalam bahasa Mandarin maupun bahasa Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia bahasa memiliki peranan yang sangat penting yaitu sebagai alat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat berupa sistem lambang bunyi suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Di dalam kehidupan manusia bahasa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Beberapa penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh peneliti
BAB II 2.1 Tinjauan Pustaka KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI Beberapa penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya di Cina yang meneliti tentang kesalahan penggunaan kata depan,
Lebih terperinciBAB II. KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI. digunakan untuk menganalisis masalah dalam penelitian ini.
BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI Dalam Bab ini berisi tentang konsep, tinjauan pustaka dan juga teori yang digunakan untuk menganalisis masalah dalam penelitian ini. 2.1 Konsep Konsep
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lain berarti kita berkomunikasi dengan orang lain (Effendi,1995:1).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sumber daya bagi kehidupan bermasyarakat, karena ketika kita mendengarkan orang lain, berbicara dengan orang lain dan menulis untuk orang lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memfokuskan pada pola V lai V qu (V 来 V 去 ). Ia menuliskan data kata kerja. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tata bahasa merupakan aturan pembentukan kata dalam sebuah kalimat (Fang Yuqing, 2001, hal.1). Tata bahasa juga merupakan suatu himpunan dari patokan-patokan umum berdasarkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI Bab dua berisi tentang penelitian sebelumnya yang meneliti tentang kata ganti orang, baik yang berbahasa Indonesia maupun berbahasa Mandarin. Kemudian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tata bahasa merupakan suatu komponen terpenting yang terdapat dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tata bahasa merupakan suatu komponen terpenting yang terdapat dalam bahasa suatu suku bangsa. Tata bahasa juga memegang peranan penting dalam keutuhan suatu kalimat.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI Pada bab ini, penulis memaparkan tentang kajian pustaka atau penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, yang berkaitan dengan permasalahan
Lebih terperinciBAB II KONSEP, KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI. terdiri dari hasil penelitian terdahulu yang berupa jurnal jurnal, skripsi dan tesis mengenai
BAB II KONSEP, KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI Pada bab II berisi tentang konsep kajian pustaka dan landasan teori. Tinjauan pustaka terdiri dari hasil penelitian terdahulu yang berupa jurnal jurnal, skripsi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penulis mengambil beberapa jurnal, skripsi, disertasi dan bahan pustaka lainnya yang berkaitan dengan analisis kontrastif, adverbial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masing-masing, termasuk kehendak, harapan, keinginan dan hajat. Defenisi ini menekankan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sumber daya bagi kehidupan bermasyarakat, karena ketika kita mendengarkan orang lain, berbicara dengan orang lain dan menulis untuk orang lain
Lebih terperincimelalui makna kedua kata tersebut. Analisis diartikan sebagai semacam bertujuan untuk mengetahui sesuatu yang memungkinkan dapat mengetahui inti
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini dijelaskan tentang konsep, landasan teori dan tinjauan pustaka yang dipakai untuk menganalisis masalah dalam penelitian ini agar ditemukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem komunikasi yang berfungsi sebagai pengantar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa merupakan sistem komunikasi yang berfungsi sebagai pengantar pesan yang ingin disampaikan pembicara kepada pendengar atau orang yang di tujukan. Bahasa
Lebih terperinci国家意识 生活经验 (Kesadaran bernegara, pengalaman hidup) 自然世界 儿歌 (Dunia alam nyanyian anak-anak)
23 7 8 国家意识 生活经验 (Kesadaran bernegara, pengalaman hidup) 自然世界 儿歌 (Dunia alam nyanyian anak-anak) guratan hanzi, membaca hanzi beserta pinyin, menghubungkan kalimat dengan gambar. Keterangan Tabel 3.3:
Lebih terperinci1. Latar Belakang Rumusan Masalah 3. Tujuan Penelitian
1. Latar Belakang Pada dasarnya manusia tidak akan lepas dari penggunaan bahasa dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan menggunakan bahasa manusia akan lebih leluasa dalam berinteraksi dengan masyarakat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI Pada bab II ini, penulis menjabarkan hasil penelitian terdahulu yang ditulis oleh mahasiswa-mahasiswa di Cina beserta konsep, tinjauan pustaka dan landasan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: kata ulang, kata kerja, penerjemahan, bahasa Mandarin, bahasa Indonesia. vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Nama : Desyani Herliani Irawan Program Studi: S1 Sastra China Judul :ANALISIS BENTUK KATA ULANG KATA KERJA BAHASA MANDARIN POLA V ZHE V ZHE (V 着 V 着 ) DAN V LAI V QU (V 来 V 去 ) BESERTA POLA PENERJEMAHANNYA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sekelompok objek, peristiwa atau fenomena lainnya. Woodruff ( dalam Amin, 1987 ),
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep 2.1.1 Pengertian Konsep Secara umum konsep adalah suatu abstraksi yang menggambarkan ciri-ciri umum sekelompok objek, peristiwa atau fenomena lainnya. Woodruff ( dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Hasil Penelitian Peneliti Sebelumnya. Ada beberapa penelitian yang terkait yang dapat dijadikan penulis sebagai bahan referensi untuk meneliti penelitian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. di tulis oleh mahasiswa- mahasiswa di Cina yang berupa skripsi dan jurnal- jurnal
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI Dalam bab dua penulis menuliskan tentang hasil penelitian terdahulu yang di tulis oleh mahasiswa- mahasiswa di Cina yang berupa skripsi dan jurnal- jurnal
Lebih terperinciTiffany Qorie Dwi Retnaning Untari, S.S., M. Hum., & Wang Yi Feng, B.A.
KESALAHAN TATA BAHASA PELETAKAN OBJEK MAHASISWA SASTRA TIONGHOA ANGKATAN 2014 DALAM ESAI KOMPOSISI II : KAJIAN PERBANDINGAN 中文系三年级学生写作 ( 二 ) 中的宾语错序偏误 : 对比研究 Tiffany Qorie Dwi Retnaning Untari, S.S., M.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan cara yang berbeda-beda berdasarkan dengan pendekatan teori yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk berinteraksi dengan orang lain. Setiap orang pasti akan mendefinisikan bahasa dengan cara yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI. Ba dan Bei dalam Bahasa Mandarin Pada Mahasiswa Program Studi Sastra Cina
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Juliani dalam skripsinya yang berjudul Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Depan Ba dan Bei dalam Bahasa Mandarin Pada Mahasiswa Program
Lebih terperinciIHWAL ASPEKTUALITAS, TEMPORALITAS, DAN MODALITAS DALAM BAHASA INDONESIA (Dra. Nuny Sulistiany Idris, M.Pd./FPBS UPI)
IHWAL ASPEKTUALITAS, TEMPORALITAS, DAN MODALITAS DALAM BAHASA INDONESIA (Dra. Nuny Sulistiany Idris, M.Pd./FPBS UPI) Pada beberapa bahasa aspek, temporalitas, dan modalitas merupakan subbahasan semantik
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN PELAFALAN BAHASA MANDARIN PADA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 1 LAMONGAN TAHUN AJARAN SKRIPSI
ANALISIS KESALAHAN PELAFALAN BAHASA MANDARIN PADA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 1 LAMONGAN TAHUN AJARAN 2014-2015 SKRIPSI OLEH : NURILA SHANTI OCTAVIA NIM 115110401111012 PROGRAM STUDI S1 SASTRA CINA JURUSAN
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN HASIL PENELITIAN TERDAHULU
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN HASIL PENELITIAN TERDAHULU 2.1 Konsep Konsep merupakan penjelasan tentang variabel-variabel dalam sebuah judul skripsi. Konsep yang akan dipaparkan adalah hal-hal berkaitan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Berdasarkan penelitian yang telah pernah dilakukan sebelumnya, terdapat beberapa
TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Berdasarkan penelitian yang telah pernah dilakukan sebelumnya, terdapat beberapa penelitian yang memiliki kesamaan dan kaitan yang erat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu alat komunikasi bagi manusia untuk. orang lain baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Menurut Oxford Learner's
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu alat komunikasi bagi manusia untuk menyampaikan sesuatu yang ada dalam pikiran manusia dan berinteraksi dengan orang lain baik dalam
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. skripsi yuènán xuéshēng hànyǔ bǔyǔ xí dé piān wù fēnxī (2005) dalam jurnal
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Analisis kesalahan pelengkap arah pelengkap arah sudah pernah diteliti. Berikut ini akan diuraikan hasil penelitian sebelumnya. Di Cina
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Dalam berinteraksi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Dalam berinteraksi dan berkomunikasi diantara sesamanya selalu harus menggunakan bahasa. Komunikasi
Lebih terperincipeneliti-peneliti sebelumnya, baik di dalam bahasa Indonesia, bahasa Mandarin,
Penelitian mengenai kata keterangan sudah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya, baik di dalam bahasa Indonesia, bahasa Mandarin, bahasa Inggris dan bahasa lainnya di dunia. Tetapi sepanjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bunyi, suara yang dihasilkan oleh alat ucap. Oleh karena itu dapat disimpulkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa lambang bunyi, suara yang dihasilkan oleh alat ucap. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah
Lebih terperinciBAB II. Kajian tentang pola kalimat shi de sudah banyak diteliti di. Cina.Pola shi de sangat menarik minat para ahli bahasa.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Kajian tentang pola kalimat shi de sudah banyak diteliti di Cina.Pola shi de sangat menarik minat para ahli bahasa. Di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kata adalah unit terkecil di dalam bahasa yang mempunyai arti. Kata sering digunakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kata adalah unit terkecil di dalam bahasa yang mempunyai arti. Kata sering digunakan untuk membentuk sebuah kalimat. Di dalam bahasa Indonesia ada beberapa
Lebih terperinciABSTRAK. : Analisis Pembelajaran Peribahasa dalam Bahan Ajar Bahasa China Terpadu Tingkat Dasar dan Menengah
ABSTRAK Nama Program Studi Judul : Katarina Sandra : S-1 Sastra China : Analisis Pembelajaran Peribahasa dalam Bahan Ajar Bahasa China Terpadu Tingkat Dasar dan Menengah Skripsi ini membahas pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dalam berinteraksi dengan sesama manusia. Alat yang. yang diungkapkan oleh para ahli bahasa.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahluk sosial membutuhkan suatu alat untuk berkomunikasi dalam berinteraksi dengan sesama manusia. Alat yang digunakan ialah bahasa. Kata bahasa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bahasa, karena bahasa merupakan suatu alat untuk menjalin komunikasi dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat terlepas dari penggunaan bahasa, karena bahasa merupakan suatu alat untuk menjalin komunikasi dalam lingkungan
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE CARA BELAJAR SISWA AKTIF (CBSA) DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DI SMK BATIK 1 SURAKARTA
PENGGUNAAN METODE CARA BELAJAR SISWA AKTIF (CBSA) DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DI SMK BATIK 1 SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Ahli Madya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. umat manusia. Tanpa adanya bahasa, maka maksud atau pesan seorang manusia. tidak mungkin bisa disampaikan kepada manusia lainnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa merupakan sarana komunikasi yang penting yang digunakan oleh umat manusia. Tanpa adanya bahasa, maka maksud atau pesan seorang manusia tidak mungkin bisa disampaikan
Lebih terperinciAbstrak. :Jovita Priatnawati
Abstrak Nama Program Studi Judul :Jovita Priatnawati :S1 Sastra China :Analisis Pemahaman Mahasiswa Tingkat Atas Jurusan Bahasa Mandarin terhadap Tata Bahasa Mandarin Klasik yang Digunakan dalam Bahasa
Lebih terperinciPEMBELAJARAN PELAFALAN BAHASA MANDARIN DENGAN METODE TRACKING DAN SLOW MOTION SPEAKING BAGI SISWA KELAS 1 SMP KRISTEN PELITA NUSANTARA KASIH SURAKARTA
PEMBELAJARAN PELAFALAN BAHASA MANDARIN DENGAN METODE TRACKING DAN SLOW MOTION SPEAKING BAGI SISWA KELAS 1 SMP KRISTEN PELITA NUSANTARA KASIH SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari bahasa, baik itu bahasa lisan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari bahasa, baik itu bahasa lisan maupun tulisan. Secara linguistik, yang dimaksudkan dengan bahasa adalah sistem
Lebih terperinci苏北大学两年级的学生习得汉语副词 就 和 才 偏误分析 (yin ni xue sheng xi de han yu fu ci jiu he cai pian wu
ANALISIS KESALAHAN LEKSIKON PENGGUNAAN KATA KETERANGAN WAKTU JIU DAN CAI OLEH MAHASISWA SASTRA CINA FAKULTAS ILMU BUDAYA USU 苏北大学两年级的学生习得汉语副词 就 和 才 偏误分析 (yin ni xue sheng xi de han yu fu ci jiu he cai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang kegiatannya pasti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang kegiatannya pasti membutuhkan peranan individu lain untuk dapat hidup bermasyarakat yang damai dan sejahtera. Untuk mencapai suatu
Lebih terperinciPROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013
PENERAPAN METODE PERMAINAN (TTS, KARTU AKSI, DAN WHISPER RACE) DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DI SDI-PK MUHAMMADIYAH DELANGGU KLATEN LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia pasti membutuhkan bahasa sebagai alat berkomunikasi atau berinteraksi dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia pada dasarnya adalah makhluk yang tidak dapat hidup sendiri. Sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup berdampingan dengan orang lain. Setiap kegiatan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Penelitian tentang kata keterangan derajat bahasa Mandarin hěn ( 很 ) dan tǐng ( 挺 ) Telah banyak dilakukan baik di China maupun di Indonesia,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lambang bunyi suara, yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Ritonga,2002:1).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan suatu alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa lambang bunyi suara, yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Ritonga,2002:1). Bahasa pun tidak
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PROBLEM POSING DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN DI SMK BATIK 1 SURAKARTA
PENERAPAN METODE PROBLEM POSING DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN DI SMK BATIK 1 SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Ahli Madya pada Diploma
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PEMBELAJARAN STRUKTURAL ANALISIS SINTETIK (SAS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS HANZI
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN STRUKTURAL ANALISIS SINTETIK (SAS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS HANZI ( 汉字 ) MAHASISWA SASTRA CINA SEMESTER II UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH JEZSA VIBRIANOSA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Fungsi bahasa adalah sebagai sarana komunikasi antara sesama, sarana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi antara suatu kelompok masyarakat dengan masyarakat yang lainnya. Fungsi bahasa adalah sebagai sarana komunikasi antara sesama, sarana
Lebih terperinci名字 : 罗美玲 专业 : 中文系 论文题目 : 含数词的汉语四字成语的感情色彩与功能分类考察
摘要 名字 : 罗美玲 专业 : 中文系 论文题目 : 含数词的汉语四字成语的感情色彩与功能分类考察 中国人一直很保留自己的文化, 使中国文化能继续存在到今天, 例如成语 汉语学习者想要掌握好汉语, 就要了解汉语的成语, 因为中国人习惯在口语和书面语中使用成语 因此, 作者的研究关于含数词的汉语四字成语 本论文采用定量描述方法 在本论文中, 作者描述了每一个汉语四字成语含数词的意义 从汉语四字成语含数词的意义作者可以分类含数词的汉语成语感情色彩与功能
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN TATA BAHASA MANDARIN PADA SIARAN ACARA SUNDAY MANDARIN DI RADIO PAS FM SOLO
ANALISIS KESALAHAN TATA BAHASA MANDARIN PADA SIARAN ACARA SUNDAY MANDARIN DI RADIO PAS FM SOLO LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Ahli Madya pada Diploma
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE BERCERITA MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL KOSAKATA BAHASA MANDARIN KELOMPOK B TK INDRIYASANA 3 SURAKARTA
PENGGUNAAN METODE BERCERITA MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL KOSAKATA BAHASA MANDARIN KELOMPOK B TK INDRIYASANA 3 SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN KATA PELENGKAP BUYU ( 补语 ) DALAM KALIMAT BAHASA MANDARIN PADA KORAN GUOJI RIBAO
ANALISIS PENGGUNAAN KATA PELENGKAP BUYU ( 补语 ) DALAM KALIMAT BAHASA MANDARIN PADA KORAN GUOJI RIBAO 国际日报 补语句子使用分析 Guójì rìbào bǔyǔ jùzi shǐyòng fēnxī SKRIPSI WARA MADINA QASWAT PARIMORA 110710005 PROGRAM
Lebih terperinciANALISIS PENERJEMAHAN KATA KERJA KALIMAT PASIF BAHASA MANDARIN KE DALAM BAHASA INDONESIA:
ANALISIS PENERJEMAHAN KATA KERJA KALIMAT PASIF BAHASA MANDARIN KE DALAM BAHASA INDONESIA: KATA DEPAN BEI ( 被 ) DAN KALIMAT PASIF BAHASA MANDARIN TANPA KATA DEPAN Willy (Universitas Kristen Maranatha) Abstract
Lebih terperinciPEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MENGUASAI KOSAKATA BAHASA MANDARIN MELALUI METODE JIGSAW DAN RECITATION DI SMP DHARMA PANCASILA SURAKARTA
PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MENGUASAI KOSAKATA BAHASA MANDARIN MELALUI METODE JIGSAW DAN RECITATION DI SMP DHARMA PANCASILA SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Penulis mengambil beberapa jurnal, skripsi dan makalah yang berkaitan dengan kalimat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penulis mengambil beberapa jurnal, skripsi dan makalah yang berkaitan dengan kalimat tanya dalam bahasa Mandarin maupun bahasa Indonesia,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Penelitian yang berkaitan dengan kata keterangan sudah banyak dilakukan di China khususnya oleh para peneliti bahasa. Namun di Indonesia,
Lebih terperinciPENTINGNYA PEMANDU WISATA BERBAHASA MANDARIN DALAM PELAYANAN KEPADA TURIS TIONGKOK DI TAMAN WISATA CANDI PRAMBANAN JAWA TENGAH LAPORAN TUGAS AKHIR
PENTINGNYA PEMANDU WISATA BERBAHASA MANDARIN DALAM PELAYANAN KEPADA TURIS TIONGKOK DI TAMAN WISATA CANDI PRAMBANAN JAWA TENGAH LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas Akhir sebagai Persyaratan
Lebih terperinciPEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DIRECT INSTRUCTION DI KELAS IIIC SD MARSUDIRINI SURAKARTA
PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DIRECT INSTRUCTION DI KELAS IIIC SD MARSUDIRINI SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajad Ahli Madya
Lebih terperinciOleh : Novia Rizqy Amelia C
AKTIVITAS PENERJEMAHAN BUKU PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL MESIN JAHIT BUKU SXB-460D PRODUKSI DARI TIONGKOK DI PT SOLO MURNI (KIKY CREATIVE PRODUCT. INC) SOLO INDONESIA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk
Lebih terperinciBAB 4 SIMPULAN. China angkataran 2003 Universitas Bina Nusantara serta wawancara dengan lima orang
BAB 4 SIMPULAN Setelah melakukan penelitian terhadap hasil terjemahan mahasiswa jurusan Sastra China angkataran 2003 Universitas Bina Nusantara serta wawancara dengan lima orang mahasiswa jurusan Sastra
Lebih terperinciNamun demikian, walaupun bahasa Mandarin dan bahasa Jepang memiliki kemiripan dalam hal aksara, akan tetapi kedua bahasa ini sebenarnya tidaklah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengertian aksara berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1995: 18) adalah huruf dan sistem tanda-tanda grafis yang dipakai manusia untuk berkomunikasi
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN MENGGUNAKAN METODE TOTAL PHYSICAL RESPONSE (TPR) DI SD ISLAM PK MUHAMMADIYAH DELANGGU KLATEN
PENINGKATAN PEMAHAMAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN MENGGUNAKAN METODE TOTAL PHYSICAL RESPONSE (TPR) DI SD ISLAM PK MUHAMMADIYAH DELANGGU KLATEN LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian peneliti sebelum :
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya Berikut ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian peneliti sebelum : Febe Belandina dari Universitas Indonesia dengan judul penelitiannya Konjungsi 和 he,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehari-hari, sehingga interaksi dan segala macam kegiatan dalam masyarakat tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai alat komunikasi sangat penting dalam kehidupan manusia sehari-hari, sehingga interaksi dan segala macam kegiatan dalam masyarakat tidak akan
Lebih terperinciPENINGKATAN PELAFALAN BAHASA MANDARIN DENGAN DIRECT METHOD DI KELAS IV SD MARSUDIRINI SURAKARTA
PENINGKATAN PELAFALAN BAHASA MANDARIN DENGAN DIRECT METHOD DI KELAS IV SD MARSUDIRINI SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Ahli Madya pada Diploma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karyanya yang berjudul Universal Categories of Culture (dalam Nugroho dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa, sebagaimana halnya dikemukakan oleh Kluckhohn di dalam karyanya yang berjudul Universal Categories of Culture (dalam Nugroho dan Muchji, 1996: 22), merupakan
Lebih terperinciKata Kunci : perbedaan makna, kata penghubung, bùguǎn, jǐnguǎn bahasa Indonesia, bahasa Mandarin
ABSTRAK Nama Jurusan Judul : Henry Sani Wardhana : S1 Sastra China : Perbedaan Makna Kata Penghubung bùguǎn ( 不管 ) dan jǐnguǎn ( 尽管 ) dalam Bahasa Indonesia Skripsi ini membahas perbedaan makna kata penghubung
Lebih terperinciPENINGKATAN PRESTASI BELAJAR KOSAKATA BAHASA MANDARIN DENGAN METODE PERMAINAN BAGI SISWA KELAS 5 DI SD SANTO FRANSISKUS BOYOLALI
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR KOSAKATA BAHASA MANDARIN DENGAN METODE PERMAINAN BAGI SISWA KELAS 5 DI SD SANTO FRANSISKUS BOYOLALI LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Mencapai
Lebih terperinciPENDIDIKAN BAHASA MANDARIN ANGKATAN 2013 UNESA. jìu... DALAM KALIMAT MAJEMUK BAHASA MANDARIN PADA MAHASISWA PRODI S1
KESALAHAN PENGGUNAAN KATA PENGHUBUNG 只有 zhǐyǒu... 才 cái... DAN 只要 zhǐyào... 就 Suci Fatimah Pendidikan Bahasa Mandarin, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya E-mail : Sucifatimah17@gmail.com
Lebih terperinciPerbandingan Lingkungan Bahasa Informal Hebei Normal University dan Universitas Kristen Petra Dalam Pembelajaran Bahasa Tionghoa
Perbandingan Lingkungan Bahasa Informal Hebei Normal University dan Universitas Kristen Petra Dalam Pembelajaran Bahasa Tionghoa 河北师范大学与彼得拉基督教大学的课外语境作为汉语学习的对比研究 Margaretha Monika Utama, Elisa Christiana
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Analisis kesalahan, suoyou, yiqie, tata bahasa Bahasa Mandarin. iii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Nama : Novica Servia Program Studi : S-1 Sastra China Judul : Analisis Kesalahan Pemakaian Kata Suoyou ( 所有 ) dan Yiqi e ( 一切 ) pada Mahasiswa D-3 Bahasa Mandarin Universitas K risten Maranatha
Lebih terperinciANALISIS KENDALA PEMBELAJARAN KATA BANTU BILANGAN BAHASA MANDARIN BESERTA SOLUSINYA
ANALISIS KENDALA PEMBELAJARAN KATA BANTU BILANGAN BAHASA MANDARIN BESERTA SOLUSINYA Rosemary Sylvia Chinese Department, Bina Nusantara University, Jl. Kemanggisan Ilir III No. 45, Kemanggisan/Palmerah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbeda. Dalam menghadapi masalah ini, kegiatan penerjemahan memberikan solusi karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa, baik lisan maupun tulisan merupakan alat yang penting dalam mendukung terjalinnya komunikasi antar individu. Dalam kegiatan komunikasi, tujuan dari kegiatan
Lebih terperinciABSTRAKSI. Pendidikan bahasa Mandarin di Indonesia telah mengalami dua kali perubahan
ABSTRAKSI Pendidikan bahasa Mandarin di Indonesia telah mengalami dua kali perubahan sejarah yang besar, yaitu pada saat pemberharuan tata tertib dan pada saat reformasi. Masa pemberharuan tata tertib
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan ragam bahasa adalah bentuk atau wujud bahasa yang ditandai oleh ciri-ciri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbiter konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi
Lebih terperinciBAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI
BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI Pada bab ini, dipaparkan tentang konsep, penelitian peneliti sebelumnya, dan landasan teori yang digunakan sebagai landasan bagi penulis dalam penelitian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kalimat merupakan rangkaian kata-kata yang memiliki makna, meskipun suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kalimat merupakan rangkaian kata-kata yang memiliki makna, meskipun suatu kalimat hanya terdiri dari suatu kata, pasti di dalamnya terkandung suatu makna yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Oleh karena itu, bahasa adalah alat yang digunakan manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahluk sosial membutuhkan alat untuk berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu, bahasa adalah alat yang digunakan manusia untuk menjalin
Lebih terperinciPROJECTED STILL MEDIA SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SARASWATI GROGOL SUKOHARJO
PROJECTED STILL MEDIA SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SARASWATI GROGOL SUKOHARJO LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi
Lebih terperinci1 : ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN 两 (DUA) DAN 二 (DUA) DALAM KALIMAT BAHASA MANDARIN PADA MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN BAHASA MANDARIN 2013 B UNESA
1 : ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN 两 (DUA) DAN 二 (DUA) DALAM KALIMAT BAHASA MANDARIN PADA MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN BAHASA MANDARIN 2013 B UNESA ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN 两 (DUA) DAN 二 (DUA) DALAM
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA CHINA MELALUI PENGENALAN AKSARA CHINA (HANZI) DI TK TRIPUSAKA SURAKARTA
PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA CHINA MELALUI PENGENALAN AKSARA CHINA (HANZI) DI TK TRIPUSAKA SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Ahli Madya pada Diploma
Lebih terperinciUCAPAN TERIMA KASIH. Puji Syukur kepada Sang Hyang Adi Buddha Tuhan YME, karena atas kasih dan
ABSTRAKSI Penerjemahan merupakan kontak antarbahasa dan antarbudaya yang dapat memperluas wawasan dan pengetahuan. Namun kegiatan penerjemahan bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Penerjemahan sebagai
Lebih terperinci印尼汉语教学促进协会总主席 MINGGU, 19 APRIL 2015 HOTEL SARI PAN PASIFIC, JAKARTA LATAR BELAKANG LAHIRNYA UJI KOMPETENSI 背景
INNY C. HARYONO KETUA UMUM APPBMI 印尼汉语教学促进协会总主席 MINGGU, 19 APRIL 2015 HOTEL SARI PAN PASIFIC, JAKARTA APPBMI 印尼汉语教学促进协会 LSKBMI 印尼汉语能力认证机构 LATAR BELAKANG LAHIRNYA UJI KOMPETENSI 背景 SERTIFIKASI KOMPETENSI
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA MANDARIN MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DI PELITA HARAPAN BANGSA SCHOOL TEGAL LAPORAN TUGAS AKHIR
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA MANDARIN MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DI PELITA HARAPAN BANGSA SCHOOL TEGAL LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajad Ahli Madya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Zhang Wei ( 张巍 ), skripsi (2002) : 汉语同素逆序词类型和和成因探析 (Han Yu Tong Su Ni Xu Ci Lei Xing He Cheng Yin Tan Xi). Skripsi ini membahas tentang
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN PELAFALAN DALAM BAHASA MANDARIN DI KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN 3 SMK BATIK 1 SURAKARTA
ANALISIS KESALAHAN PELAFALAN DALAM BAHASA MANDARIN DI KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN 3 SMK BATIK 1 SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Ahli
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA BANTU STRUKTURAL 的 de, 得 de, 地 de DALAM KALIMAT BAHASA MANDARIN OLEH MAHASISWA SEMESTER II SASTRA CINA USU
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA BANTU STRUKTURAL 的 de, 得 de, 地 de DALAM KALIMAT BAHASA MANDARIN OLEH MAHASISWA SEMESTER II SASTRA CINA USU 印尼苏北大学中文系汉语结构助词 的 得 地 的用法徧误分析 (Yìnní sū běi dàxué zhōngwén
Lebih terperinciPENERJEMAHAN KOLEKSI BENDA BERSEJARAH KE DALAM BAHASA CHINA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN PARIWISATA DI MUSEUM RADYAPUSTAKA SURAKARTA
PENERJEMAHAN KOLEKSI BENDA BERSEJARAH KE DALAM BAHASA CHINA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN PARIWISATA DI MUSEUM RADYAPUSTAKA SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas Akhir sebagaian
Lebih terperincimemiliki kemampuan dasar dalam berbahasa Mandarin yaitu mendengar, berbicara, membaca dan menulis, lalu memahami budaya China agar secara
32 memiliki kemampuan dasar dalam berbahasa Mandarin yaitu mendengar, berbicara, membaca dan menulis, lalu memahami budaya China agar secara bertahap dapat mempelajari budaya bahasa China sehingga mendapatinya
Lebih terperinciMETODE PENGAJARAN MILE WENHUABAN DI MAHA VIHARA DAN PUSDIKLAT BUDDHA MAITREYA SURABAYA 泗水天宝弥勒佛院弥勒文化班教学手段
METODE PENGAJARAN MILE WENHUABAN DI MAHA VIHARA DAN PUSDIKLAT BUDDHA MAITREYA SURABAYA 泗水天宝弥勒佛院弥勒文化班教学手段 Novi Yulianita & Elisa Christiana, B.A., M.A., M.Pd. Program Studi Sastra Tionghoa Universitas Kristen
Lebih terperinciPENTINGNYA PERAN PENYIAR BAHASA MANDARIN DALAM BERKOMUNIKASI DENGAN PENDENGAR DI RADIO METTA FM SURAKARTA
PENTINGNYA PERAN PENYIAR BAHASA MANDARIN DALAM BERKOMUNIKASI DENGAN PENDENGAR DI RADIO METTA FM SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Ahli Madya Program
Lebih terperinciUKBM BAHASA MANDARIN PEMINATAN MAN-3.1/4.1/1/1
UKBM BAHASA MANDARIN PEMINATAN MAN-3.1/4.1/1/1 PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 MALANG 个人信息 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin b. Semester
Lebih terperinci