BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Pada penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan dan meringkaskan berbagai kondisi, situasi, atau berbagai variable, sedangkan penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif karena analisis data yang dilakukan tidak untuk menerima atau menolak hipotesis, melainkan dengan meneliti lebih dalam tentang gejala yang dialami. (I Made Wirartha, 2006: 154) Dan data yang diperoleh bukanlah berbentuk angka-angka atau nominal melainkan berupa kata-kata yang disusun dalam sebuah laporan. 3.2 Lokasi Penelitian Lokasi yang menjadi tempat penelitian ini adalah sebuah usaha cuci sepeda motor yang beralamat di Jalan Saudara No.40 Padang Bulan Kelurahan Beringin. 3.3 Defenisi Konsep Konsep pada penelitian ini adalah strategi bisnis. Dalam Pandji Anoraga, (1997: 338), Strategi adalah penetapan sasaran dan tujuan jangka panjang sebuah perusahaan, dan arah tidakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan itu.

2 3.4 Informan Penelitian Informan dalam penelitian ini terbagi atas dua informan, yaitu informan kunci dan informan utama. Penentuan informan kunci dan informan utama dilakukan dengan menentukan informan kunci dengan secara purposive, yaitu dengan menganggap orang tersebut adalah orang yang paling penting dan paling mengetahui tentang informasi yang dibutuhkan, sedangkan penentuan informan utama adala dengan menggunakan teknik accidental atau secara acak (Suyanto, 2005: 172). Informan kunci pada penelitian ini adalah pemilik dari usaha jasa cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara yaitu Ibu Karsimah Hanum. Sedangkan informan utama pada penelitian ini adalah dua orang karyawan yang bekerja di Doorsmeer Saudara ini dan pasien yang menggunakan jasa ini diambil secara acak disesuaikan dengan hari dan waktu pada saat wawancara sebanyak 19 orang (konsumen dan pelanggan). 3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dapat dilakukan beberapa cara sebagai berikut: 1. Pengamatan ( Observasi ) Dalam Sugiyono, (2010: 402) menurut Sutrisno Hadi, (1986) Obeservasi adalah suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantaranya adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Dalam penelitian ini observasi akan dilakukan dari pertengahan bulan Januari sampai dengan akhir bulan Februari 2014, pada hari Jum at, Sabtu, dan Minggu. Pada waktu pagi hari, siang hari dan sore hari.

3 2. Wawancara ( Interview ) Dalam Sugiono, (2010: 402) menurut Esterberg, (2002) Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Dalam wawancara yang akan dilakukan, yang menjadi narasumber pada wawancara ini adalah pemilik usaha, dua orang karyawan, dan pelanggan yang terbagi atas waktu yaitu pagi hari, siang hari, dan sore hari yaitu 9 orang yang dipilih secara acak. 3. Dokumen Dalam Sugiyono, (2010: 402) Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen berbentuk tulisan dan gambar. Dokumen pada penelitian ini adalah segala cacatan dari pemilik usaha ini dan gambar dari usaha ini Teknik Analisis Data Analisis SWOT dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. (Freddy Rangkuti, 2009: 31) 3.7. Tahap Pengambilan Keputusan a. Melakukan perumusan IFAS Setelah melakukan identifikasi faktor-faktor strategis internal, maka faktor faktor stretegi internal tersebut disusun dalam rangka Strenght dan Weakness.

4 Tahapnya adalah : 1. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan pada kolom 1 2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktorfaktor tersebut dalam perusahaan. (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00) 3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkannya dengan rata-rata industri atau pesaing utama. Sedangkan variable yang bersifat negatif, kebalikannya. 4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) hingga 1,0(poor) 5. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu beraksi terhadap faktorfaktor strategis internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.

5 Faktor faktor Internal (1) Kekuatan Tabel 3.1. IFAS Bobot Rating (2) (3) Bobot x rating (4) Komentar Kelemahan Total Sumber: Freddy Rangkuti, 2009: 25 b. Melakukan Perumusan EFAS Berikut inilah cara cara penentuan Faktor Strategi Eksternal : 1. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman). 2. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dati 1,0 (sangat penting) hingga 0,0 (tidak penting). Faktor faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak faktor strategis. 3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1(poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah sebaliknya. Misalnya, jika nilai ancamannya sangat besar, ratingnya adalah 1. Sebaliknya jika nilai ancamannya sedikit ratingnya Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk

6 masing masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) hingga 1,0 (poor) 5. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu beraksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama. Faktor faktor Eksternal (1) Peluang Tabel 3.2. EFAS Bobot Rating (2) (3) Bobot x rating (4) Komentar Ancaman Total Sumber: Freddy Rangkuti, 2009: 24 Setelah mendapatkan hasil seberapa besar nilai kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman yang terlihat pada tabel IFAS dan EFAS maka dapat melakukan penjumlahan atas IFAS + EFAS, apabila menemukan perbandingan maka akan dapat menunjukkan beberapa cara alternatif untuk menentukan strategi pengembangan untuk usaha ini.

7 Dalam Freddy Rangkuti, Penggabungan IFAS + EFAS dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.3 IFAS+EFAS Strength (kekuatan) Bobot Weakness (kelemahan) Bobot Sub Total (A) Opportunity (Peluang) Bobot Sub Total (B) Threat (Ancaman) Bobot Sub Total (C) Sub Total (D) Total S+O atau (A) + (C) Sumber: Freedy Rangkuti, 2009 Total W+T atau (B) + (D) Hasil yang akan diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Bila S (A) + O (C) > W (B) + T (D) maka faktor strategis kekuatan dan peluang mendukung tercapainya jalan keluar dari pokok permasalahan yang ada untuk mendapatkan rekomendasi yang diharapkan. 2. Bila S (A) + O (C) < W (B) + T (D) maka pokok masalah adalah kenyataan yang sebenarnya terjadi, yang memiliki kelemahan besar disamping tantangan atau ancaman yang dihadapi sangat besar. Tindak lanjut yang harus dilakukan adalah mencari alteernatif lain untuk memperkuat variable pengamatan atau strateginya.

8 Lalu sub total yang telah dijumlahkan dan melakukan perbandingan, maka akan dimasukkan kedalam diagram SWOT. Setelah itu akan ditentukan strategi apa yang akan digunakan atau diterapkan. Lebih rinci akan dijelaskan strategi yang akan dilakukan dengan menggunakan matriks SWOT seperti pada tabel dibawah. Eksternal Internal OPPORTUNIES (O) Tentukan faktor-faktor peluang eksternal TREATHS (T) Tentukan faktor-faktor ancaman eksternal a. Strategi SO Tabel 3.4 Matrik SWOT STRENGTH (S) Tentukan faktorfaktor kekuatan Internal STRATEGI SO Ciptakan strategi menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang STRATEGI ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman Sumber: Freddy Rangkuti, 2009:31 WEAKNESSES (W) Tentukan faktor-faktor kelemahan internal STRATEGI WO Ciptakan strategi untuk meminimalisirkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang STRATEGI WT Ciptakan strategi untuk meminimalisirkan kelemahan dan menghindari ancaman Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. b. Strategi ST Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. c. Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

9 d. Strategi WT Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

10 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Sejarah Usaha Doorsmeer Saudara adalah sebuah usaha jasa cuci sepeda motor berlokasi di Jalan Saudara No.40 Padang Bulan Medan Kelurahan Beringin Kecamatan Medan Selayang. Dimana lokasi ini adalah salah satu jalan alternatif bagi pengguna kendaraan pribadi yang sengaja melintas akibat adanya kemacetan di sepanjang Jalan A.H Nasution akibat adanya pembangunan jalan layang (Flyover) di Simpang Pos atau Jalan Pintu Air I. Usaha jasa cuci sepeda motor ini didirikan pada tanggal 22 April Didirikan oleh seorang ibu rumah tangga bernama Karsimah Hanum (48 tahun). Usaha ini merupakan usaha pribadi atau keluarga yang didirikan dengan tujuan memberikan nilai tambah untuk keluarga. Sebagai ibu rumah tangga hanya mengandalkan keyakinan akan usaha yang dijalani, usaha ini dapat terus ada hingga saat ini. Keputusan untuk mendirikan usaha cuci sepeda motor ini dikarenakan faktor ekonomi keluarga serta melihat potensi dari lokasi dimana usaha ini didirikan. Adapun daftar harga tahun 2014 untuk sekali penggunaan jasa cuci sepeda motor di Doorsmeer Saudara.

11 Tabel 4.1 Daftar harga cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara No. Jenis Sepeda Motor Harga 1. Sepeda Motor Biasa (Mio matic, Honda Revo dan sejenisnya, Yamaha, Suzuki) 2. Sepeda Motor Jenis Kawasaki Ninja R, Yamaha Vixion, Honda Mega pro, dll 3. Sepeda Motor Besar (Kawasaki Ninja RR, Yamaha Byson, Honda CBR dan sejenisnya) Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 3. Becak Motor (Sejenisnya) Rp ,00 Sumber: Hasil Penelitian, Januari 2014 Usaha Doormeer Saudara ini beroperasi dari pukul WIB hingga pukul WIB. Dalam menjalankan usaha doorsmeer ini pelaku usaha mengalami kesulitan yaitu karyawan yang tidak tetap. Karyawan yang tidak tetap ini dikarenakan tidak adanya komitmen yang pasti untuk mengikat karyawan seperti kontrak kerja, agar dapat melakukan kegiatan operasional usaha secara maksimal. Usaha yang tidak berbadan hukum seperti usaha jasa cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara mengakibatkan adanya kendala bagi pelaku usaha dalam mengembangkan usahanya. Karyawan pada usaha ini sangat sedikit, hanya ada dua orang karyawan. Pada awal didirikan usaha ini pada tahun 2006, dengan modal usaha dengan total sekitar Rp ,00 (Sebelas Juta Lima Ratus Rupiah). Dimana dihabiskan untuk membeli segala peralatan usaha hingga biaya untuk merubah halaman rumah menjadi tempat usaha cuci sepeda motor ini. Dalam setiap bulannya usaha cuci sepeda motor ini dapat mencapai omzet atau nilai pendapatan belum bersih bekisar hingga Rp ,00 ( Tiga juta lima ratus ribu rupiah ).

12 4.1.2 Visi dan Misi Usaha cuci sepeda motor Doorsmeer saudara memiliki Visi dan Misi sebagai berikut: Visi : Menjadikan usaha cuci sepeda motor ini sebagai nilai tambah keluarga agar kehidupan keluarga lebih baik. Misi : Melakukan pelayan terbaik dan memberikan hasil cuci yang lebih dari harapan konsumen dan pelanggan Struktur Organisasi Struktur organisasi adalah bagian yang terpenting dalam penentuan tujuan organisasi didirikan. Struktur organisasi merupakan kerjasama antara dua atau lebih dalam mencapai tujuan yang sama. Dalam struktur organisasi akan menentukan apa fungsi masing-masing setiap anggota dari organisasi tersebut. Dalam usaha cuci sepeda motor ini memiliki struktur organisasi yang kecil. Gambar 4.1 Struktur organisasi Usaha Jasa Cuci Sepeda Motor Doorsmeer Saudara Pemilik Usaha Karyawan Lepas Karyawan I Karyawan II (Fleksibel tergantung kebutuhan) Sumber: Hasil Penelitian, Januari Deskripsi Jabatan

13 Berikut adalah deskripsi kerja pada struktur organisasi usaha cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara 1. Pemilik Usaha Sebagai pimpinan dan pengelola usaha cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara, menyusun segala aturan yang wajib dilakukan untuk karyawan, memberikan pengarahan untuk karyawan, menerima pemasukan dan pengeluaran keuangan, menggaji anggota yang bekerja, membantu anggota ketika ramai pasien, berbelanja kebutuhan doorsmeer seperti; pengkilat sepeda motor, handuk untuk mengeringkan dan membersihkan sepeda motor, sikat atau brush. 2. Karyawan I Sebagai orang yang dipercaya pemilik usaha. Anggota I ini merangkap sebagi kasir. Bertanggung jawab atas usaha ketika pemilik tidak ada ditempat. Mencuci sepeda motor dengan cepat dan bersih. Lalu melayani pelanggan atau konsumen sesuai harapan pelanggan atau konsumen. 3. Karyawan II Anggota II hanya fokus terhadap konsumen dan pelanggan. Melayani sesuai keinginan pelanggan dan konsumen agar melebihi dari harapan konsumen dan pelanggan. 4. Karyawan Lepas (fleksibel tergantung kebutuhan) Anggota tambahan ada ketika anggota I dan anggota II tidak bisa lagi menangani konsumen dan pelanggan yang ingin menggunakan jasa cuci sepeda

14 motor ini. Anggota tambahan akan datang untuk membantu kegiatan melayani konsumen dan pelanggan yang datang. 4.2 Penyajian Data Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dan diperoleh peneliti, diperolehlah hasil observasi dan wawancara akan dibagi atas dua aspek lingkungan, yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Dalam lingkungan internal terdiri dari aspek keuangan, aspek sumber daya manusia, aspek kegiatan operasional, dan aspek pemasaran. Dalam lingkungan eksternal terdiri dari aspek pasar, aspek kompetitor atau pesaing, aspek pemasok, dan aspek pemerintah. 1. Lingkungan Internal a. Aspek keuangan Dalam aspek keuangan terbagi atas dua yaitu: biaya investasi (modal) dan biaya operasional. Usaha cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara ini mengeluarkan modal awal sekitar Rp ,00 (sebelas juta lima ratus ribu rupiah) yang dipergunakan untuk membeli segala peralatan untuk usaha jasa ini seperti mesin pompa air, mesin kompresor, selang penyemprot air, dan pembangunan tenpat usaha. Biaya operasional yang dikeluarkan sekitar Rp ,00 untuk sekali belanja segala bahan untuk pengkilat sepeda motor, sabun, shampoo, handuk atau kain untuk membersihkan dan mengeringkan sepeda motor, ember dan sikat untuk membersihkan sela-sela dalam sepeda motor yang tidak terjangkau, serta biaya listrik. Usaha jasa cuci sepeda motor memiliki catatan keuangan yang dicacat

15 dalam sebuah buku cacatan. Dimaksudkan agar mudah dalam mengetahui aktivitas keuangan pada usaha yang dijalankan. b. Aspek sumber daya manusia Sumber daya manusia adalah bagian terpenting dalam kegiatan operasional usaha cuci sepeda motor ini. Usaha ini memiliki dua orang karyawan yang memiliki keahlian dalam bidang mencuci sepeda motor dengan cepat dan bersih yang hingga saat ini masih bekerja di usaha cuci sepeda motor ini. Dan sebagai karyawan tambahan, hanya datang membantu ketika usaha cuci sepeda motor ini ramai dikunjungi oleh pelanggan atau konsumen. Pemilik usaha bergantung kepada karyawan yang bekerja. Mereka hanya datang ketika keinginan mereka ada untuk mencari uang, namun ketika keinginan itu tidak ada maka mereka tidak akan membuka doorsmeer ini. Bahkan dalam seminggu, usaha cuci sepeda motor ini dapat tutup hingga tiga hari berturut-turut karena tidak ada karyawan yang bekerja, tetapi keinginan mereka akan uang selalu ada sehingga mereka lebih sering bekerja daripada tidak bekerja. Hanya saja mereka membutuhkan waktu libur. Menurut karyawan yang bekerja, melakukan pekerjaan sampingan bukan pekerjaan yang tetap untuk mendapatkan uang tambahan akhir pekan dan uang tambahan untuk membeli sesuatu yang mereka inginkan. Mereka juga mengatakan bahwa bekerja di Doorsmeer Saudara menyenangkan karena mendapatkan perhatian dari pemilik usaha. Mereka sering mendapatkan sarapan jika mereka buka lebih awal. Dan akan mendapatkan makan siang jika keadaan Doorsmeer sedang ramai dan pada saat hari besar seperti Hari Raya Idul Fitri mereka akan mendapatkan bingkisan dari pemilik usaha.

16 c. Aspek kegiatan operasional Dalam menjalakan kegiatan operasional, usaha jasa cuci sepeda motor ini menggunakan peralatan minimal seperti, air dari sumur yang dipompa oleh alat pemompa air, sikat, busa (spons), kain lap, selang air, shampoo kendaraan dan sabun, kuas, ember, kompresor, peralatan semprot air. Dalam melakukan kegiatan operasional usaha cuci sepeda motor ini sangat cepat dan terjamin kebersihannya. Menurut pelanggan, mereka senang datang kembali karena segala yang diinginkan untuk kebersihan sepeda motor mereka terpenuhi. Kecepatan dan kebersihan terjamin. Dan menurut konsumen yang baru sekali menggunakan jasa cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara, mereka mengatakan bahwa cara kerja karyawan usaha ini baik dan bagus. Keinginan untuk sepeda motor mereka terpenuhi. Dan tidak terlalu memakan waktu yang banyak. Walaupun cara kerja karyawan sama dengan karyawan doorsmeer lain tetapi merasa puas saja ketika menggunakan jasa cuci sepeda motor di Doorsmeer Saudara ini. Namun, dalam wawancara (terlampir) pelanggan dan konsumen berkomentar tentang teknologi yang masih manual dengan menggunakan mesin dan peralatan yang masih sederhana. Menurut pemilik usaha, kendala terjadi ketika mesin rusak karena sudah lama. Namun karyawan I dapat mengatasi dengan segera untuk memperbaiki mesin yang rusak atau ada peralatan lain yang rusak. Dari hasil observasi yang dilakukan terlihat bahwa usaha jasa cuci sepeda motor mengalami permasalah usaha jasa yang berkaitan dengan karakteristik intangibility, yaitu jasa tidak dapat disimpan, jasa tidak dapat dilindungi hak patennya.

17 d. Aspek Pemasaran Dalam aspek pemasaran tidak terlepas dari bauran pemasaran atau marketing mix. Dalam bauran pemasaran terdapat variabel variabel yang merupakan inti dari sistem pemasaran. Variabel variabel bauran pemasaran tersebut adalah produk, harga, tempat dan promosi. 1. Produk Produk yang dihasilkan dalam usaha ini adalah jasa. Jasa mencuci sepeda motor. Memberikan pelayanan berupa jasa yang terbaik kepada pelanggan dan konsumen. Jasa merawat kebersihan sepeda motor pelanggan sesuai dengan harapan pelanggan dan konsumen. 2. Harga Harga merupakan hal yang menjadi pertimbangan kembali dalam penggunaan jasa cuci sepeda motor ini. Namun harga yang diberlakukan pada usaha jasa cuci sepeda motor di Doorsmeer Saudara sudah mengikuti standar harga dan disamakan dengan usaha cuci sepeda motor lainnya. Menurut pemilik usaha dalam wawancara (terlampir), harga yang diberlakukan sudah mengikuti harga pada doorsmeer lainnya yang sejenis. Pemilik usaha memberlakukan harga dengan penetapan harga berdasarkan biaya (Cost Based Pricing). Menurut pelanggan dan konsumen dalam wawancara (terlampir), harga yang diberlakukan sudah biasa diterapkan oleh usaha yang sejenis. Pelanggan dan konsumen juga menyadari akan hal harga bahan baku yang semakin hari meningkat. Harga dengan jasa yang dihasilkan sudah seimbang. 3. Tempat

18 Tempat merupakan lokasi dimana usaha atau kegiatan berlangsung. Lokasi yang tergambar dari hasil observasi bahwa lokasi terletak di sebuah jalan alternatif untuk segala kendaraan (kecuali truk) yang menghindar dari kemacetan di Simpang Pos atau Jalan Pintu Air I. Tempat usaha yang merupakan halaman rumah dari pemilik usaha. Memiliki tempat tunggu yang biasa saja namun terkesan nyaman. Menurut pelanggan dan konsumen dari hasil wawancara (terlampir), lokasi usaha yang strategis, mudah dijangkau dan jalan yang dilalui oleh banyak orang yang menggunakan sepeda motor, lalu tempat tunggu lumayan nyaman seperti usaha jasa cuci sepeda motor lainnya. 4. Promosi Dari hasil observasi yang dilakukan, promosi hanya dilakukan dengan menggunakan spanduk. Namun spanduk hanya bertahan 3 bulan setelah berdirinya usaha cuci sepeda motor (wawancara). Sekarang hampir tidak ada kegiatan promosi yang dilakukan oleh pemilik usaha karena pemilik beranggapan, tanpa melakukan promosi usaha ini sudah ramai dikunjungi diakhir pekan. Dan sudah melebihi harapan pemilik usaha. 2. Lingkungan Eksternal a. Aspek pasar Pasar adalah tempat dimana pelaku usaha memasarkan produk yang dihasilkannya. Menurut pemilik usaha, usaha jasa cuci sepeda motornya menargetkan pada orang-orang yang memiliki kendaraan bermotor khususnya kendaraan roda dua bagi yang berada disekitar usaha maupun yang melintas.

19 b. Aspek kompetitor atau pesaing Dari hasil observasi yang telah dilakukan, pesaing untuk usaha jasa cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara hampir tidak ada. Bahkan pada observasi berikutnya, usaha jasa ini tidak memiliki pesaing sama sekali. Untuk jarak 500m kekanan atau jalan menuju Jalan A.H Nasution hingga kekiri menuju jalan besar Jalan Jamin Ginting tidak ditemukan pesaing yang sejenis usahanya. c. Aspek Pemasok Usaha ini membutuhkan pemasok bahan baku yaitu, sabun, shampoo kendaraan, pengkilat sepeda motor, dan sikat. Menurut pemilik usaha, pemasok dibutuhkan ketika salah satu bahan baku habis dari persediaan. beberapa bahan baku ditemukan oleh beberapa pemasok. Setiap bahan baku memiliki pemasok yang berbeda sehingga memperolehnya pun ditempat dan waktu yang berbeda. Pemasok juga termasuk penentu pemberlakuan harga pada penggunaan jasa pada Doosmeer Saudara. d. Aspek pemerintah Aspek pemerintah yang dimaksud adalah kebijakan yang diberlakukan oleh pemerintah. Seperti kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) dimana segala sesuatu dipengaruhi oleh harga bahan baku yang diterapkan oleh pemerintah. 4.3 Analisis data Untuk memperjelas segala sesuatu yang menjadi kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman dari usaha jasa cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara maka dilakukan analisis SWOT. Analisis SWOT juga membantu pemilik usaha dalam

20 mengetahui segala kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman dari usaha yang didirikan. Selain itu analisis SWOT membantu pemilik usaha dalam menentukan strategi yang akan digunakan dalam mengembangkan usaha untuk meningkatkan penjualan. Faktor internal usaha jasa cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara Faktor internal adalah faktor-faktor kekuatan dan kelemahan yang ditinjau dari aspek keuangan, aspek sumber daya manusia, aspek kegiatan operasional, dan aspek pemasaran.

21 Adapun aspek aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.2 Faktor internal Doorsmeer Saudara Kekuatan (strength) Kelemahan (weakness) Aspek sumber daya manusia 1. Tanggap tehadap pelanggan dan konsumen 2. Fisik yang kuat 3. Ketelitian dalam hal kebersihan serta kecepatan dalam melayani konsemen dan pelanggan Aspek kegiatan operasional 1. Ketersediaan bahan baku yang selalu ada. 2. Kecepatan dan kebersihan yang terjamin Aspek sumber daya manusia 1. karyawan yang tidak disiplin Aspek kegiatan operasional 1. Pengguanaan alat yang masih minim. 2. Tidak hak paten dari usaha jasa yang ditawarkan Aspek pemasaran 1. Lokasi yang strategis 2. Harga yang sesuai standar cuci sepeda motor sejenis 3. Tempat tunggu yang sederhana namun nyaman Aspek Pemasaran 1. Tidak melakukan pemasaran yang besar. Aspek keuangan 1. Modal yang rendah namun menghasilkan untung yang besar. 2. Menejemen keuangan yang tidak rumit. 3. Memiliki cacatan keuangan Sumber: hasil penelitian, Februari 2014 Faktor eksternal usaha jasa cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara Faktor eksternal adalah faktor faktor peluang dan ancaman yang ditinjau dari aspek pasar, aspek kompetitor atau pesaing, aspek pemasok, aspek pemerintah.

22 Adapun beberapa aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.3 Faktor eksternal Doorsmeer Saudara Peluang (Opportunity) Ancaman (Threat) Aspek Pasar 1. Target pasar yang luas (tidak memandang status, gaya hidup, penghasilan, maupun umur dan gender) Aspek Kompetitor 1. Tidak memiliki pesaing dalam usaha yang sejenis Aspek Kompetitor 1. Timbulnya pesaing baru Aspek Pemerintah 1. Kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) Aspek Pemasok 1. Pemasok yang selalu menyediakan kebutuhan Doorsmeer Saudara 2. Rendahnya daya tawar pemasok (Banyak penjual bahan baku yang dibutuhkan) Sumber: hasil penelitian, Februari Pengambilan Keputusan Strategi Melakukan Perumusan dengan Matriks IFAS dan EFAS 1. Matriks IFAS Pada faktor faktor yang tertera pada tabel 4.2 dimasukkan kedalam matriks IFAS. Dengan tahap tahap sebagai berikut: memberikan bobot pada masing masing faktor dengan skala 1,0 (paling penting) hingga 0,0 (tidak penting) berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut dalam usaha ini. Lalu menghitung rating untuk masing masing faktor dengan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh terhadap usaha ini. Lalu mengalikan bobot dan rating sehingga memperoleh pembobotan.

23 Tabel 4.4 Matriks IFAS ( Internal Factors Analysis Summary ) Faktor-faktor Internal Bobot Rating Bobot Komentar x Rating Strengths (S) Aspek Sumber daya manusia a. Tanggap terhadap 0,12 3 0,36 Kunci pelayanan pelanggan b. Fisik yang kuat 0,09 2 0,18 Baik, cenderung turun c. Teliti dalam kebersihan 0,12 3 0,24 Kualitas yang harus tetap dijaga Aspek Kegiatan operasional a. Ketersediaan bahan baku 0,08 2 0,16 Hubungan yang baik namun tidak terikat b. Kecepatan dan kebersihan yang terjamin 0,12 3 0,36 Kualitas kunci sukses Aspek Pemasaran a. Lokasi yang strategis 0,12 4 0,48 Menentukan reputasi usaha b. Harga yang sesuai 0,06 2 0,12 Harga ditentukan oleh biaya c. Fasilitas tempat tunggu 0,03 2 0,06 Dapat disesuaikan yang nyaman Aspek Keuangan a. Modal yang rendah 0,03 2 0,06 Tidak memerlukan modal yang besar b. Menejemen keuangan yang tidak rumit 0,02 1 0,02 Pemilik yang mengatur keuangan c. memiliki catatan keuangan 0,04 2 0,08 Laporan keuangan sederhana namun dibutuhkan Sub Total 0,83 2,12 Weakness (W) Aspek Sumber daya manusia a. Karyawan tidak disiplin 0,04 2 0,08 Perlu diperhatikan Aspek Kegiatan Operasional a. Penggunaan alat yang masih minim b. Tidak ada hak paten (intangibility) 0,06 1 0,06 Perlu diperhatikan 0,04 1 0,04 Perhatikan

24 Aspek Pemasaran a. Tidak melakukan pemasaran yang besar Sub Total 0,17 0,24 TOTAL 1,00 2,36 Sumber: Hasil Penelitian, Februari ,03 2 0,06 Tanpa pemasaran usaha tetap berjalan Dari hasil analisis pada matriks IFAS (Internal Factors Analysis Summary), Strength (S) memiliki faktor yang paling menonjol yaitu faktor dari lokasi yang strategis dengan nilai sub total 2,12. Dan pada Weakness (W), memiliki nilai sub total 0,24 dengan faktor yang menonjol adalah faktor penggunaan alat yang masih minim dan karyawan yang tidak disiplin. 2. Matriks EFAS Pada faktor faktor yang tertera pada tabel 4.3 dimasukkan kedalam matriks EFAS. Dengan tahap tahap sebagai berikut: memberikan bobot pada masing masing faktor dengan skala 1,0 (paling penting) hingga 0,0 (tidak penting) berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut dalam usaha ini. Lalu menghitung rating untuk masing masing faktor dengan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh terhadap usaha ini. Lalu mengalikan bobot dan rating sehingga memperoleh pembobotan.

25 Tabel 4.5 Matriks EFAS ( Eksternal Factors Analysis Summary ) Faktor- faktor Eksternal Bobot Rating Bobot Komentar x Rating Opportunities (O) Aspek Pasar a. target pasar yang luas 0,20 4 0,80 Diperhatikan, di pergunakan. Aspek Kompetitor (pesaing) a.tidak memiliki pesaing 0,25 4 1,00 Diperhatikan Aspek Pemasok a. Pemasok yang selalu menyediakan bahan baku 0,15 1 0,15 Tidak selalu terikat b. Rendahnya daya tawar pemasok 0,08 3 0,24 diperhatikan Sub Total 0,68 2,19 Threaths (T) Aspek Kompetitor a. Timbulnya pesaing baru 0,22 1 0,22 Perlu hatihati Aspek Pemerintah a. Kebijakan kenaikkan BBM (bahan bakar minyak) 0,10 2 0,20 Perhatikan Sub Total 0,32 0,42 TOTAL 1,00 2,61 Sumber: Hasil Peneletian, Februari 2014 Dari hasil analisis yang dilakukan, maka faktor opportunity memiliki sub total 2,19 dengan menunjukkan faktor tidak memiliki pesaing yang paling menonjol dari pada faktor yang lainnya. Lalu, pada faktor threat memiliki subtotal sebesar 0,42 yang paling menonjol adalah faktor timbulnya pesaing baru.

26 Setelah melakukan pembobotan IFAS dan EFAS maka, hasil pembobotan akan dijumlahkan dalam tabel berikut: Tabel 4.6 Matriks IFAS+EFAS Sub Total Strength = 2,12 Sub Total Weakness = 0,24 Sub Total Opportunity = 2,19 Sub Total Threat = 0,42 Total S+O = 4,31 Total W+T = 0,66 Sumber: Hasil Penelitian, 2014 Dari hasil penjumlahan IFAS+EFAS pada tabel 4.6 bahwa total S+O > W+T, maka faktor strategis kekuatan dan peluang mendukung tercapainya jalan keluar dari pokok permasalahan yang ada untuk mendapatkan rekomendasi yang diharapkan. Dapat digambarkan dalam diagram analisis SWOT pada tabel berikut: Gambar 4.2 Diagram Analisis SWOT Doorsmeer Saudara Peluang (2,19) 3. Mendukung Strategi Trun 1. Mendukung Strategi Agresif kelemahan (0,24) Around kekuatan (2,12) 4. Mendukung Strategi Defensif 2. Mendukung Strategi Diversifikasi Sumber: Hasil Penelitian, Februari 2014 ancaman (0,42)

27 Dari hasil diagram SWOT menunjukkan bahwa strategi yang dibutuhkan oleh usaha jasa cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara adalah strategi kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategi). Karena usaha jasa cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara memiliki peluang dan kekuatan. Sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada dengan kekuatan yang mendukung. Adapun strategi ditunjukkan dalam matriks SWOT yang menunjukkan kekuatan dan peluang usaha untuk menetapkan strategi strategi yang akan digunakan oleh usaha jasa cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara. Memperlihatkan aspek-aspek kekuatan dan peluang dari usaha jasa cuci sepeda motor Doorsmeer saudara dijadikan satukan untuk mendapatkan cara yang digunakan untuk mengembangkan usaha jasa cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara

28 Berikut adalah Matriks SO dari penggabungan IFAS+EFAS dapat dilihat pada tabel berikut: lnternal Eksternal Peluang (Opportunitie) Aspek Pasar a. target pasar yang luas Tabel 4.7 Matriks SO Doorsmeer Saudara Kekuatan (Strenght) Aspek SDM a. Tanggap terhadap pelanggan b. fisik yang kuat c. teliti dalam kebersihan 1.Meningkatkan kualitas kebersihan dan kecepatan 2.Merubah sistem bekerja Aspek Kegiatan Operasional a. Ketersediaan bahan baku b. Kebersihan dan kecepatan yang terjamin 3.Memberikan pelayanan yang lebih dari yang diharapkan Aspek Pemasaran a. lokasi yang strategis b. Harga yang sesuai c. Fasilitas temapt tunggu yang nyaman 4.Melakukan pemasaran yang lebih baik 5.Menjalin hubungan komunitas motor 6. Memberlaku kan vocher gratis Aspek Keuangan a. modal yang rendah b. Menejemen keuangan yang tidak rumit c. Memiliki cacatan keuangan 7. Melalukan sistem pembukuan yang praktis namun bermanfaat besar Aspek Kompetitor a.tidak memiliki pesaing 8.Selalu mewaspasi pesaing yang muncul dimasa mendatang 9. Menciptakan pelayan yang berbeda dengan usaha sejenis lainnya 10. Membuat fasilitas tempat tunggu yang lebih nyaman 11.Sistem Upah yang rata dan standar Aspek Pemasok a. Pemasok yang selalu menyediakan bahan baku b. Rendahnya daya tawar pemasok. 12.Selalu menjalin kerjasama yang baik dengan para pemasok yang harga dibawah rata-rata. Sumber: Hasil Penelitian, Februari 2014

29 Adapun rincian dari strategi yang harus diterapkan oleh usaha jasa cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara setelah melakukan perumusan strategi dengan pendekatan analisis SWOT, yaitu: 1. Meningkatkan kualitas kebersihan dan kecepatan Yang dimaksud dengan meningkatkan kualitas dan kecepatan adalah karyawan dituntut untuk selalu memberikan hasil yang maksimal. Hasil maksimal adalah hasil jasa yang lebih dari harapan pelanggan maupun konsumen. Kecepatan merupakan hal yang terpenting karena pelanggan dan konsumen selalu menginginkan hasil jasa cucian yang maksimal dan dalam waktu yang singkat. 2. Merubah sistem kerja Setelah mendapatkan karyawan yang sesuai, maka sistem kerja dapat diatur oleh pemilik usaha dengan memberlakukan sistem kerja yang adil untuk karyawan karyawan yang bekerja. Dengan menjaga kecemburuan yang mungkin timbul diantara karyawan, menciptakan pemerataan keahlian dalam bekerja masing masing karyawan, memberikan motivasi agar tercipta rasa tanggung jawab akan tugas masing-masing, memberlakukan sistem gaji yang adil dengan memberikan gaji pokok atau dengan sistem bagi hasil atau dengan keduanya. Dan menyesuaikan penggajian dengan jangka waktu perhari, perminggu atau perbulan. Dengan menyesuaikan omzet yang diperoleh. 3. Memberikan pelayanan yang lebih dari diharapkan Memberikan pelayanan yang lebih diharapkan dengan selalu menganggap konsumen adalah raja. Memberikan pelayanan yang lebih merupakan suatu

30 keharusan dalam menjalakan bisnis jasa. Jika lebih dari yang diharapkan akan memberikan keuntungan bagi usaha jasa ini dan akan memberikan rasa puas terhadap konsumen dan pelanggan. Maka pasien yang datang yang hanya sekali datang akan terus menerus datang untuk menggunakan jasa usaha cuci sepeda motor. 4. Melakukan program pemasaran yang lebih baik Melakukan program pemasaran yang lebih adalah melakukan promosi yang sederhana namun membawa hasil yang baik untuk usaha jasa cuci sepeda motor. Beberapa hal yang harus dilakukan adalah menentukan target pasar agar dapat menetukan apa yang menjadi fasilitas, pelayanan, sarana, serta harga yang diberlakukan. Menetukan target pasar menengah atau kebawah atau keatas. Melakukan penyebaran brosur tentang pelayan usaha jasa, lokasi, dan harga. Melakukan promosi dengan menggunakan internet. Membuat spanduk yang terbaru agar pelanggan atau konsumen yang mengunjungi dapat mengenal keberadaan usaha jasa cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara. 5. Menjalin hubungan dengan komunitas sepeda motor Hal baik jika pemiliki menjalin hubungan baik dengan komunitas motor jenis apapun. Akan memberikan efek positif pada usaha jasa cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara. Karena komunitas motor selalu memperhatikan perawatan akan sepeda motornya. Maka peluang bagi pemilik memberikan jasa cuci sepeda motor serta fasilitas yang nyawan untuk komunitas ini berkumpul di Doorsmeer Saudara.

31 6. Memberikan voucher gratis Pemberian vocher gratis akan diberikan kepada para pelanggan yang telah menggunakan jasa cuci sepeda motor. Misalkan, setiap pelanggan yang menggunakan jasa cuci sepeda motor, akan mendapatkan kartu anggota yang dimana ditandai tanggal, bulanmdan tahun penggunaan jasa, setelah mengumpulkan hingga sepuluh kali penggunaan jasa akan mendapatkan gratis penggunaan jasa dalam kurun waktu tertentu. 7. Melakukan sistem pembukuan yang lebih praktis namun bermanfaat besar Catatan keuangan saja tidak cukup untuk mengetahui kegiatan keuangan yang dilakukan oleh usaha. Maka dari itu laporan keuangan adalah salah satu yang dapat membantu pelaku usaha dalam melakukan evaluasi dalam aspek keuangan. Dibutuhkan orang yang ahli dalam bidang ilmu akuntansi untuk membuat laporan keuangan. Laporan keuangan sangat penting karena akan memudahkan pemilik usaha dalam melakukan penentuan pengeluaran dari pendapat yang diperoleh. Yang dimaksud dengan praktis adalah melakukan pencatatan perharian pada setiap pemasukan yang diterima dan melakukan penjumlahan pada seluruh pemasukan serta melakukan pencatatan pada setiap pengeluaran. Lalu pada setiap bulannya menentukan berapa pengeluaran dan penerimaan yang diterima dan mendapatkan hasil laba yang diterima. Maka sistem penggajian tidak rumit dilakukan. 8. Selalu mewaspadai pesaing yang akan muncul dimasa yang akan datang Pesaing akan muncul ketika usaha jasa cuci sepeda motor Doorsmeer saudara tidak mampu lagi menampung pelanggan. Maka, pesaing akan melakukan

32 melakukan hal yang sama untung mendapat keuntungan dari peluang yang ada. Maka dari itu, pemilik harus teliti dalam bertindak. Dengan adanya masalah itu, maka hal yang harus diperhatikan adalah karyawan yang harus ditambah. 9. Menciptakan pelayanan yang berbeda dengan usaha sejenis lainnya Dalam usaha jasa selalu membicarakan tentang kualitas pelayanan. Pelayan merupakan ujung tombak dari usaha jasa itu berhasil atau tidak. Meciptakan pelayan yang berbeda dengan usaha sejenis lainnya adalah dengan memberikan saran akan perawatan sepeda motor pelanggan dan konsumen, memberikan solusi yang terbaik untuk konsumen dalam perawatan sepeda motor, dengan memenuhi segala keinginan pelanggan dan konsumen dalam perawatan sepeda motornya. 10. Membuat fasilitas ruang tunggu yang nyaman Mensiasati kebosanan pelanggan yang menuggu sepeda motor yang sedang dicuci adala dengan memberikan fasilitas ruang tunggu yang nyaman. Seperti menyediakan layanan wifi dan televisi, atau dengan memberikan layanan pesan makanan dan minuman untuk pelanggan dan konsumen yang bosan menunggu. 11. Sistem upah yang standar Sistem penggajian yang rata dan standar adalah sistem upah kerja agar karyawan menjadi loyal terhadap hasil jasa yang dihasilkan oleh karyawan. Memberlakukan sistem gaji yang adil dengan memberikan gaji pokok atau dengan sistem bagi hasil atau dengan keduanya. Dan menyesuaikan penggajian dengan

33 jangka waktu perhari, perminggu atau perbulan. Dengan menyesuaikan omzet yang diperoleh. Sistem bagi hasil dengan perhitungan seberapa persen untuk karyawan dan pemilik usaha (misalkan, 50:50 ; 40:60 ; atau 30:70 dari harga yang ditetapkan). Atau dengan menentukan gaji pokok yang didapatkan perbulan yang ditentukan pemilik atas kesepakatan oleh karyawan dan pemilik usaha. Sesuai dengan omzet yang didapat perbulan. 12. Selalu menjalin kerjasama yang baik dengan para pemasok yang harga dibawah rata-rata. Dengan mendapatkan bahan baku yang memiliki harga dibawah rata-rata atau dibawah rata-rata, pemilik akan mendapatkan keuntungan sedikit lebih dari biasanya. Pemasok juga akan mendatangi usaha jasa ini dengan sendirinya jika akan menawarkan bahan baku yang dibutuhkan oleh usaha jasa ini dengan harga yang relatif murah atau dibawah standar. Dari beberapa strategi yang diperoleh dari analisis SWOT (Strenght, Weakness, Oppoturnity, Threat) dalam matriks SO (Strenght Oppoturnity) maka pelaku usaha dapat melakukan pemilihan strategi yang akan digunakan, lalu pelaku usaha dapat melakukan keseluruhan langkah strategi atau beberapa strategi dilakukan secara bertahap. Setelah itu melakukan evaluasi untuk memberikan koreksi dan perbaikan dalam setiap langkah strategi yang digunakan.

34 4.5 Pembahasan Beberapa tahapan pengembangan usaha yang dapat dilakukan menurut Pandji Anoraga, (2007: 145) adalah sebagai berikut, menganalisis peluang, merumuskan alternatif usaha, seleksi alternatif, pelaksanaan alternatif, dan evaluasi Peluang Jasa Cuci Sepeda Motor Dalam Ismail Solihin, (2012: 128) Peluang (oppoturnities) merupakan tren positif yang berada dilingkungan eksternal perusahaan, dan apabila peluang tersebut dieksploitasi oleh perusahaan, maka peluang usaha tersebut berpotensi untuk menghasilkan laba bagi perusahaan secara berkelanjutan. Dalam penelitian hasil pada usaha jasa cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara ditemukan peluangpeluang yang mendukung usaha ini untuk berkembang. Beberapa peluang yang ditemukan dalam penelitian adalah tidak memiliki pesaing, daya tawar pemasok yang rendah, dan target pasar yang luas. Dan kelemahan-kelemahan yang ada pada usaha jasa ini dapat diperkecil dengan memperbaiki dibeberapa aspek. Kelemahan yang ada pada usaha jasa cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara ini adalah karyawan yang tidak disiplin, masih menggunakan alat atau teknologi yang masih sederhana, dan tidak adanya promosi yang besar dilakukan. Mengurangi kelemahan dengan melakukan kedisiplinan harus diterapkan dengan membuat peraturan baru, mengganti atau menambah alat dan teknologi yang terbaru untuk mempermudah pekerjaan dan menarik minat konsumen. Namun, ada beberapa peluang yang dapat dikembangkan jika melihat dari keseluruhan aspek yang dapat lebih dieksploitasi. Beberapa peluang ini

35 dikategorikan sebagai kelebihan dari membuka usaha jasa cuci sepeda motor yang dapat dimanfaatkan oleh pemilik usaha sejenis, seperti: 1. Kemudahan dalam persiapan usaha. Karena untuk memulai usaha sederhana ini, pemilik hanya memerlukan beberapa peralatan sederhana (jika usaha jasa sepeda motor manual). Namun, memberikan dampak yang besar bagi pemilik usaha. Dampak yang besar tersebut adalah pendapatan yang diperoleh dengan modal yang tidak terlalu besar. 2. Pengelolaan bisnis yang tidak rumit. Dalam praktiknya, usaha jasa cuci sepeda motor tidak memerlukan pembukuan yang terlalu sulit dan rumit. Tidak ada catatan stok barang, hanya catatan pengeluaran dan pemasukan. Pembukuan akan lebih baik jika menggunakan laporan keuangan agar lebih terlihat laba dan rugi yang sebenarnya. Jika hanya mengandalkan buku catatan pemasukan dan pengeluaran tidak akan mendapat nilai laba rugi yang pasti. 3. Mudah untuk membuka bisnis lain Pemilik usaha dapat melakukan dengan membuka usaha tambahan seperti cuci karpet, cuci helm, dan cuci sofa., menjual aksesoris motor, dan jasa service sepeda motor, tambal ban dan lain lain yang berkaitan dengan perawatan sepeda motor.

36 4. Tidak mengenal musim Indonesia memiliki dua musim, yaitu musim panas dan musim hujan. Pada saat musim panas, maka sepeda motor akan mudah berdebu dan terkesan sangat kotor. Dan pada saat musim hujan, sepeda motor akan mudah kotor akibat terkena lumpur akibat air hujan yang membasahi permukaan jalan yang dilalui pengendara. Maka peluang bagi usaha jasa cuci sepeda motor, dimana masyarakat akan membutukan jasa cuci sepeda motor untuk membersihkan dan merawat sepeda motor. 5. Membantu masyarakat dalam merawat sepeda motor. Masyarakat terbantu dengan adanya usaha jasa cuci sepeda motor, karena untuk mencuci sepeda motor sangat membutuhkan waktu dan peralatan yang lengkap untuk mendapatkan hasil yang maksimal. 6. Mudah dalam merekrut karyawan Karayawan yang diperlukan hanya membutuh tenaga dan ahli dalam membersihkan motor. Pada Doorsmeer Saudara, karyawan yang dibutuhkan tidak memerlukan kemapuan yang tinggi dan pendidikan yang tinggi. Yang diperlukan hanya kemauan untuk bekerja dan memiliki kemampuan dalam membersihkan dan mengerti dalam hal sepeda motor. 7. Mudah dalam kegiatan operasional Hanya dengan memberikan hasil cucian yang cepat dan bersih kepada pelanggan atau konsumen, dengan mudahnya konsumen akan kembali lagi untuk menggunakan jasa usaha cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara. Usaha cuci

37 sepeda motor adalah usaha jasa yang melakukan kegiatan operasionalnya hanya dengan memberikan pelayanan yang terbaik dan melebihi harapan konsumen dan pelanggan. 8. Kepadatan penduduk didaerah sekitar Peluang terbaik jika melihat pertumbuhan penduduk disekitar usaha dalam hal penggunaan sepeda motor dengan kebutuhan masyarakat untuk merawat sepeda motor mereka. Dalam hal ini, jika suatu wilayah memiliki jumlah penduduk yang besar dan memiliki kendaraan pribadi minimal satu sepeda motor maka akan memberikan peluang yang besar bagi pemilik usaha, dan ditambah lagi jika usaha ini berlokasi dijalan yang ramai dilewati oleh masyarakat sekitar maupun dari luar wilayah sekitar. 6. Program pemerintah Dengan adanya program pemerintah yang memberikan KUR (Kredit Usaha Rakyat) kepada pelaku usaha kecil menengah merupakan salah satu peluang bagi pelaku usaha untuk mendapatkan pinjaman modal guna mengembangkan usaha jasa cuci sepeda motornya Strategi Alternatif Dilihat dari matriks IFAS dan EFAS yang telah dilakukan, maka diperoleh nilai subtotal dari peluang, ancaman serta kekuatan dan kelemahan dari usaha jasa cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara. Peluang memiliki nilai sub total sebesar 2,19, ancaman memiliki nilai sub total sebesar 0,42 serta kekuatan memiliki kekuatan sebesar 2,12 dan kelemahan memiliki sub total sebesar 0,24.

38 Kekuatan dan peluang memiliki nilai yang lebih unggul daripada nilai kelemahan dan ancaman. Maka dapat ditentukanlah strategi yang digunakan. Yang terlihat pada gambar 4.2 menunujukkan bahwa strategi yang dilakukan adalah strategi agresif dimana kekuatan dan peluang jika digabungkan akan memberikan berbagai cara untuk menumbuhkan atau mengembangkan usaha untuk menigkatkan penjualan dan keuntungan (dalam Freddy Rangkuti, 2009: 20). Dalam Husein Umar, (2001: 43) menurut F.R David 1985, ada beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh usaha jasa cuci sepeda motor ini dengan mengandalkan kekuatan dan peluang yang ada. Strategi yang digunakan adalah strategi intensif dan strategi diversifikasi. Strategi intensif terbagi atas tiga kelompok yaitu: strategi pengembangan pasar, strategi pengembangan produk, dan strategi penetrasi pasar. Strategi diversifikasi dibagi atas tiga kelompok yaitu: strategi diversifikasi konsentrik, strategi diversifikasi konglomerat, dan strategi diversifikasi konglomerat. Dari hasil penelitian, usaha jasa cuci sepeda jasa sepeda motor Doorsmeer Saudara dapat menggunakan strategi pengembangan produk, strategi penetrasi pasar, dan strategi diversifikasi konsentrik. 1. Strategi pengembangan produk merupakan strategi yang termasuk kedalam strategi intensif dimana strategi ini bertujuan untuk dapat meningkatkan penjualan dengan cara memberikan sesuatu yang berbeda dari usaha sejenis yang lainnya. 2. Strategi penetrasi pasar merupakan strategi yang ditujukan kepada pelaku usaha agara melakukan pemasaran secara besar-besaran.

39 3. Strategi diversifikasi konsentrik merupakan strategi yang termasuk kedalam strategi diversifikasi dimana pelaku usaha dapat menambah jumlah produk atau jasa yang mana tidak jauh dari dari bisnis inti Seleksi Strategi Alternatif Setelah melakukan perumusan strategi, ditemukan beberapa strategi alternatif yang telah disebutkan sebelumnya. Strategi alternatif tersebut adalah strategi pengembangan produk, strategi penetrasi pasar, dan strategi diversifikasi konsentrik. Maka dapat dirincikan beberapa cara dan dampak dari penggunaan strategi alternatif tersebut. 1. Strategi pengembangan produk Strategi pengembangan produk adalah strategi yang dilakukan perusahaan dengan melakukan pengembangan produk, memodifikasi jasa yang dihasilkan. Doorsmeer Saudara dapat melakukan inovasi jasa yang dihasilkan agar pasar tidak jenuh. Walaupun pesaing dapat melakukan hal sejenis yang dilakukan oleh perusahaan, namun jika usaha jasa ini memiliki hal lain dari pesaing maka pelanggan dan konsumen akan loyal terhadap Doorsmeer Saudara. Dalam kegiatan operasional menggunakan teknologi baru seperti cuci sepeda motor salju atau dengan melakukan perbaikan cara cuci sepeda motor dengan menggunakan hidrolik.

40 Adapun beberapa keuntungan menggunakan strategi alternatif pengembangan produk sebagai berikut: a. Penggunaan hidrolik akan lebih memudahkan karyawan dalam melakukan kegiatan mencuci sepeda motor. Sela- sela terdalam sepeda motor akan lebih mudah dijangkau dibanding dengan menggunakan cuci sepeda motor manual. Pelanggan akan lebih percaya kebersihannya ketika menggunakan teknologi seperti hidrolik. b. Beberapa pelanggan akan lebih percaya ketika menggunakan cuci motor salju karena menganggap cuci sepeda motor salju menggunakan shampoo atau sabun khusus cuci sepeda motor. adalah: Beberapa risiko ketika melakukan strategi alternatif pengembangan usaha a. Dalam penggunaan hidrolik akan adanya tanggung jawab besar yang akan ditanggung oleh pemilik usaha dan karyawan. Kurangnya hati-hati dalam kegiatan mencuci menggunakan hidrolik akan menimbulkan dampak kerugian. Misalnya sepeda motor dapat saja jatuh dari hidrolik. b. Penggunaan cuci sepeda motor salju hanya akan menarik minat pelanggan hanya sebentar saja. Karena mereka hanya penasaran terhadap penggunaan kata salju. bahkan jika mereka mengetahui adanya perbedaan harga dengan cuci manual atau biasa saja. Jika pelaku usaha melakukan strategi ini, penjualan akan meningkat. Membuat sesuatu yang baru dalam usaha yang kita lakukan akan menarik minat

41 pelanggan untuk menggunakan usaha jasa cuci sepeda motor. Melakukan strategi pengembangan produk dilakukan ketika pelanggan atau konsumen sudah jenuh dengan produk yang telah ditawarkan. Cuci sepeda motor manual sudah sangat biasa dikalangan masyarakat yang sekarang sudah mengetahui perkembangan cuci sepeda motor. Maka dari itu butuh perubahan dalam hal teknologi yang digunakan. Tanpa mengurangi kualitas kebersihan dan kecepatan waktu dalam mencuci sepeda motor pelanggan. 2. Strategi penetrasi pasar Strategi penetrasi pasar adalah strategi dengan menggunakan program pemasaran besar besaran. Namun usaha jasa cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara adalah usaha yang termasuk Usaha Kecil Menengah ( UKM ). Maka dari itu program pemasaran dapat dilakukan secara bertahap. Melakukan pemasaran dimulai dengan menggunakan spanduk baru didepan pintu masuk usaha cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara, lalu penyebaran brosur tentang jasa yang ditawarkan, harga yang ditetapkan dan fasilitas yang diberikan. Lalu melakukan promosi dengan membagikan voucher gratis sekali penggunaan jasa dengan syarat penggunaan jasa sepuluh kali dalam kurun waktu tertentu. pasar: Adapun beberapa keuntungan menggunakan strategi alternatif penetrasi a. Pasar akan lebih luas. Luas dalam arti akan banyak masyarakat yang mengetahui usaha jasa cuci sepeda motor. Lebih banyak masyarakat tahu maka akan meningkatkan penjualan karena akan berdatangan konsumen baru yang penasaran akan kalimat promosi yang digunakan atau kualitas yang ditawarkan

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA INFORMAN KUNCI (PENGELOLA USAHA) 1. Lingkungan Internal Aspek Keuangan 1. Bagaimana modal awal usaha yang dimiliki untuk menjalankan usaha jasa cuci pencucian mobil Doorsmeer

Lebih terperinci

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT 32 Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT Kuadran 1: Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA TOKO MITRA BIKE

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA TOKO MITRA BIKE ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA TOKO MITRA BIKE NAMA : PRAMUDITHA RIZKY NPM : 15210358 JURUSAN : MANAJEMEN PEMBIMBING : SRI KURNIASIH AGUSTIN, SE.,MM LATAR BELAKANG MASALAH Pemasran merupakan aspek yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan CV Mokolay Mitra Utama sendiri merupakan salah satu unit usaha yang bergerak di bidang perkebunan manggis dan durian di Desa Samongari Kabupaten,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO A. Penentuan Strategi Pemasaran sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing di CV. Global Warna Sidoarjo

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA

BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA A. Analisis Daya Saing Konveksi Semar Daya saing merupakan suatu konsep perbandingan kemampuan dan kinerja

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,

Lebih terperinci

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS Kiki Alibasah Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK Sumedang Email : kikialibasah78@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek/ Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah UMKM Kipas Bambu yang terletak di Desa Jipangan Bangunjiwo Kasihan Bantul. Kemudian subjek dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL. Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah

BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL. Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL A. Data Temuan Menara suci Tabel 4.1 Data Temuan Travel Shafira Tahun Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah

Lebih terperinci

DAFTAR WAWANCARA. Daftar pertanyaan wawancara untuk pemilik usaha Family Doorsmeer. 1. Apa promosi yang dilakukan Family Doorsmeer?

DAFTAR WAWANCARA. Daftar pertanyaan wawancara untuk pemilik usaha Family Doorsmeer. 1. Apa promosi yang dilakukan Family Doorsmeer? 78 Lampiran 1 DAFTAR WAWANCARA I. Karakteristik Seorang Informan a. Nama : b. Jenis kelamin : c. Umur : d. Pekerjaan : II. Daftar pertanyaan wawancara untuk pemilik usaha Family Doorsmeer 1. Apa promosi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Stanton dalam Tambajong (2013:1293), pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini, lokasi yang dipilih adalah Objek Wisata Air Terjun Lepo, Desa Dlingo, Kecamatan Dlingo,

Lebih terperinci

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura ANALISIS STRATEGI SWOT UNTUK MEMPERLUAS PEMASARAN PRODUK KURMA SALAK UD BUDI JAYA BANGKALAN Moh. Sirat ) 1, Rakmawati) 2 Banun Diyah Probowati ) 2 E-mail : rakhma_ub@yahoo.com dan banundiyah@yahoo.com

Lebih terperinci

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK 1 STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK Oleh RetnoPutri Nanda (e-mail : retnotujuhbelas@gmail.com) Pembimbing : TitinEkowati, S.E.,M.Sc (e-mail

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak

BAB III METODE PENELITIAN. atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Belakang Penelitian Kelompok Usaha Ikan Asap atau yang sering di kenal dengan ikan Roa atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DENGAN METODE ANALISIS SWOT PADA USAHA LAUNDRY ISTIQOMAH DI SAMARINDA

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DENGAN METODE ANALISIS SWOT PADA USAHA LAUNDRY ISTIQOMAH DI SAMARINDA ejournal Administrasi Bisnis, 2018, 6 (1): 65-76 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2018 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DENGAN METODE ANALISIS SWOT PADA USAHA LAUNDRY ISTIQOMAH

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu penelitian dimulai pada bulan April 2013 sampai bulan Juni 2013. B.

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pengembangan Pariwisata Sekitar Pantai Siung Berdasarkan Analisis SWOT Strategi pengembangan pariwisata sekitar Pantai Siung diarahkan pada analisis SWOT.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 2.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek penelitian ini adalah di bengkel sepeda motor Budi Motor, tepatnya di Jalan Wolter Monginsidi Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. Alasan

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN CAFÉ LAMPIRI DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN CAFÉ LAMPIRI DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN ANALISIS STRATEGI PEMASARAN CAFÉ LAMPIRI DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN Nama : Galih Damar Kusumo NPM : 12210915 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM LATAR BELAKANG Pada masa sekarang

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH AL MIHRAB DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT Dalam upaya pengembangan dakwah melalui jurnalistik yang telah dilakukan oleh pengelola majalah "Al-Mihrab",

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN Nama : Farouk Pratama NPM : 12212790 Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono (2006) penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

: Budi Utami, SE., MM

: Budi Utami, SE., MM STRATEGI PEMASARAN PADA TOKO PAKAIAN OLAHRAGA ZOMBIE SOCCER NAMA NPM/KELAS PEMBIMBING : ARIF ASMAWI : 111109/EA : Budi Utami, SE., MM Latar Belakang Seiring berjalannya perkembangan ekonomi sehingga membuat

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Penelitian ini berlokasi pada obyek wisata alam Pantai Siung yang ada di Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEBAHASAN A. Profil Perusahaan 1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan BAB IV HASIL DAN PEBAHASAN Rumah Makan Ullan merupakan salah satu rumah makan yang khusus menyediakan menu makanan laut yang memiliki cita rasa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan 25 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan,

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan, diperkirakan dan dipastikan di masa yang akan datang. Perusahaan tidak terlepas dari berbagai macam

Lebih terperinci

Nama : DEWI SAWITRI NPM : Pembimbing : Juni Sasmiharti S.E., M.M

Nama : DEWI SAWITRI NPM : Pembimbing : Juni Sasmiharti S.E., M.M ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SCABIMITE DAN LAXADINE PADA PT. GALENIUM PHARMASIA LABORATORIES Nama : DEWI SAWITRI NPM : 12214888 Pembimbing : Juni Sasmiharti S.E., M.M LATAR BELAKANG MASALAH Strategi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis persaingan antara pengusaha (perusahaan) dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis persaingan antara pengusaha (perusahaan) dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Dalam dunia bisnis persaingan antara pengusaha (perusahaan) dengan pengusaha yang lain bukanlah hal yang baru lagi, tetepi semakin lama semakin ketat. Ini terbukti

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Indentifikasi faktor internal dan eksternal sangat dibutuhkan dalam pembuatan strategi. Identifikasi faktor internal

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KELAYAKAN USAHA 503/5619.D/ / /WPJ.11/KP.0703/ Aspek Sosial, Ekonomi, dan Budaya

BAB IV ANALISIS KELAYAKAN USAHA 503/5619.D/ / /WPJ.11/KP.0703/ Aspek Sosial, Ekonomi, dan Budaya BAB IV ANALISIS KELAYAKAN USAHA A. Analisis aspek Studi Kelayakan Bisnis pada UD Sinar Terang Wonocolo Surabaya 1. Aspek Hukum a. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) nomor : 503/5428.A/436.6.11/2010 b.

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT

STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT Nama : Fitria Shinta Dewi NPM : 13213551 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Eva Karla, SE,

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM :

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM : Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT Nama : Dewi Ratnasari NPM : 11210912 Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Manajemen Latar Belakang Penelitian ini dilatarbelakangi

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA INFORMAN KUNCI (PEMILIK USAHA) 1. Lingkungan Internal Aspek Keuangan 1. Berapakah modal awal yang dimiliki untuk menjalankan usaha swalayan ini? 2. Apakah Bapak pernah

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yan digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data penelitiannya (Suharsimi, 2006 : 136) agar mendapatkan hasil yang memuaskan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian 27 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU e-j. Agrotekbis 1 (5) : 457-463, Desember 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU Cassava Chips Balado Development Strategy In UKM "Pundi Mas"

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS. Sumber : Teddy Oswari, SKB 2017

ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS. Sumber : Teddy Oswari, SKB 2017 ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS Sumber : Teddy Oswari, SKB 2017 STUDI KELAYAKAN BISNIS ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id ANALISIS SWOT Dalam Identifikasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Kata bisnis berasal dari bahasa Inggris busy, yang artinya sibuk,

BAB II LANDASAN TEORI. Kata bisnis berasal dari bahasa Inggris busy, yang artinya sibuk, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bisnis Kata bisnis berasal dari bahasa Inggris busy, yang artinya sibuk, sedangkan business artinya kesibukan. Bisnis dalam arti luas sering didefenisikan sebagai keseluruhan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk 56 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. penjualan atau promosi. Padahal keduanya hanya merupakan bagian dari kegiatan

BAB II KERANGKA TEORI. penjualan atau promosi. Padahal keduanya hanya merupakan bagian dari kegiatan BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Kenyataannya kebanyakan kalangan masih belum begitu memahami arti dari pemasaran. Sering kali pemasaran diartikan secara terpisah sebagai kegiatan penjualan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan lembaga-lembaga lain. Penjualan yang terjadi di rumah pembeli

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan lembaga-lembaga lain. Penjualan yang terjadi di rumah pembeli BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penjualan dapat terjadi dimana saja, di rumah pembeli, di perusahaan, di jalan dan sebagainya. Mungkin sebagian besar kegiatan penjualan terjadi di kantor perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini dapat terlihat dari munculnya pesaing pesaing baru maupun pesaing. pesaing yang sudah mapan dalam suatu bidang usaha.

BAB I PENDAHULUAN. ini dapat terlihat dari munculnya pesaing pesaing baru maupun pesaing. pesaing yang sudah mapan dalam suatu bidang usaha. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Akhir akhir ini, adanya persaingan dalam dunia bisnis sudah merupakan hal yang tidak baru lagi, melainkan persaingan yang semakin keras dan berat. Hal ini

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY Nama : Doddy Muhammad Tri Widodo Npm : 11011 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Dosen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Kelompok Tani Kelompok tani diartikan sebagai kumpulan orang-orang tani atau petani yang terdiri atas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengembangan bisnis pada PT.Griya Nutrisi Bandung yang beralamat di Jl. Sampurna No. 5 Bandung. Adapun

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN 152 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dalam rangka menyelesaikan tugas akhir ini dilaksanakan di Pengolahan Ikan Asap UKM Petikan Cita Halus yang berada di Jl. Akar Wangi

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SPARE PARTS PT. UT CABANG PADANG

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SPARE PARTS PT. UT CABANG PADANG Vol. X Jilid 2 No.7 Desember 2016 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SPARE PARTS PT. UT CABANG PADANG Siska Lusia Putri dan Beby Purnama Sari *) Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat dimana peneliti akan memperoleh atau mencari suatu data yang berasal dari responden yang akan diteliti oleh

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis SWOT untuk menentukan Strategi Pengembangan Industri. Biofarmaka Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis SWOT untuk menentukan Strategi Pengembangan Industri. Biofarmaka Daerah Istimewa Yogyakarta BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis SWOT untuk menentukan Strategi Pengembangan Industri Biofarmaka Daerah Istimewa Yogyakarta Strategi pengembangan pada Industri Biofarmaka D.I.Yogyakarta

Lebih terperinci

IV. PEMBAHASAN. Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk. perumahan yang layak bagi masyarakat menengah ke bawah.

IV. PEMBAHASAN. Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk. perumahan yang layak bagi masyarakat menengah ke bawah. 27 IV. PEMBAHASAN 4.1 gambaran Umum perusahaan 4.1.1 Sejarah singkat Perusahaan Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk Perusahaan Umum (Perum) dimana keseluruhan sahamnya dimiliki

Lebih terperinci

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata CHAPTER-09 Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata SWOT Filosofi SWOT Analisis SWOT atau Tows adalah alat analisis yang umumnya digunakan untuk merumuskan strategi atas identifikasi berbagai

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Penerapan Analisis SWOT Dalam Strategi Pengelolaan Dana Zakat Di. berikut: yang pertama yaitu wawancara kepada manager BAZNAS

BAB V PEMBAHASAN. A. Penerapan Analisis SWOT Dalam Strategi Pengelolaan Dana Zakat Di. berikut: yang pertama yaitu wawancara kepada manager BAZNAS BAB V PEMBAHASAN A. Penerapan Analisis SWOT Dalam Strategi Pengelolaan Dana Zakat Di BAZNAS Tulungagung. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut: yang pertama yaitu wawancara

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI Nama : Sheena Anghelina Adam NPM : 18210226 Kelas : EA16 Dosen Pembimbing : Emilianshah Banowo, S.SOS., MM ABSTRAK

Lebih terperinci

5 PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERIKANAN PANCING DENGAN RUMPON DI PERAIRAN PUGER, JAWA TIMUR

5 PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERIKANAN PANCING DENGAN RUMPON DI PERAIRAN PUGER, JAWA TIMUR 45 Komposisi hasil tangkapan yang diperoleh armada pancing di perairan Puger adalah jenis yellowfin tuna. Seluruh hasil tangkapan tuna yang didaratkan tidak memenuhi kriteria untuk produk ekspor dengan

Lebih terperinci

BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING

BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING 3.1 SWOT UNTUK FORMULASI STRATEGI Analisis SWOT didasarkan pada logika, yaitu memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat

Lebih terperinci

STRATEGI PENANGANAN KREDIT MACET TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA PADA PT. BPR TUNAS ARTHA JAYA PARE KEDIRI

STRATEGI PENANGANAN KREDIT MACET TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA PADA PT. BPR TUNAS ARTHA JAYA PARE KEDIRI STRATEGI PENANGANAN KREDIT MACET TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA PADA PT. BPR TUNAS ARTHA JAYA PARE KEDIRI ZAENAL FANANI Tujuan penelitian yang akan dicapai adalah sebagai berikut : 1) Untuk mengetahui cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Medan, yaitu di Kecamatan Medan Tembung, Kecamatan Medan Johor, dan Kecamatan Medan Amplas. Daerah penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk 36 BAB IV HASIL ANALISIS DATA 4.. Gambaran Umum Perusahaan Bisnis Air Isi Ulang BERKAH merupakan salah satu UKM yang bergerak di bidang air minum isi ulang dan didirikan pada tanggal Mei 204 dengan pemilik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 17 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan di RSIFC khususnya di gudang Instalasi Farmasi. Hasil penelitian meliputi tahap penyimpanan dan analisis SWOT untuk mengetahui posisi Instalasi Farmasi.

Lebih terperinci

Volume I No.02, Februari 2016 ISSN :

Volume I No.02, Februari 2016 ISSN : IMPLEMENTASI STRATEGI PEMASARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENJUALAN PRODUK JASA ASURANSI KECELAKAAN DAN KEMATIAN PADA PT. PRUDENTIAL CABANG LAMONGAN *(Puguh Cahyono Prodi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tepatnya di Jalan Raya Soekarno-Hatta Km 30, PO BOX 119 Ungaran, 50501

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tepatnya di Jalan Raya Soekarno-Hatta Km 30, PO BOX 119 Ungaran, 50501 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada PT Coca-Cola Amatil Indonesia (Central Java) yang terletak di daerah Harjosari, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang,

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS 5.1. Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan strategi, dan kebijakan perusahaan.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT e-j. Agrotekbis 1 (3) : 282-287, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMA DI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Business

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penulisan karya ilmiah ini berada di Kota Bandung terletak pada koordinat 107 BT and 6 55 LS. Kota Bandung adalah ibu kota provinsi Jawa Barat. Luas

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA I. Tujuan : Untuk mencari ruang lingkup perusahaan dan proses bisnisnya. 1. Bagaimana alur proses bisnis Rumah Sakit?

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA I. Tujuan : Untuk mencari ruang lingkup perusahaan dan proses bisnisnya. 1. Bagaimana alur proses bisnis Rumah Sakit? L 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA I Tgl : 04 Maret 2009 Pukul : 13.00-14.00 Tujuan : Untuk mencari ruang lingkup perusahaan dan proses bisnisnya Daftar Pertanyaan : 1. Bagaimana alur proses bisnis Rumah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN ASNAF FAKIR DAN MISKIN MELALUI BANTUAN MODAL ZAKAT YAYASAN DANA SOSIAL AL-FALAH (YDSF) SURABAYA

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN ASNAF FAKIR DAN MISKIN MELALUI BANTUAN MODAL ZAKAT YAYASAN DANA SOSIAL AL-FALAH (YDSF) SURABAYA BAB IV ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN ASNAF FAKIR DAN MISKIN MELALUI BANTUAN MODAL ZAKAT YAYASAN DANA SOSIAL AL-FALAH (YDSF) SURABAYA A. Analisis Strategi Yang Digunakan Untuk Mengembangkan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. dari berbagai macam perubahan yang bersumber dari lingkungan eksternal

PENDAHULUAN. dari berbagai macam perubahan yang bersumber dari lingkungan eksternal PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan, diperkirakan dan dipastikan dimasa yang akan datang. Perusahaan tidak terlepas dari berbagai macam perubahan

Lebih terperinci

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL MELALUI SWOT DALAM USAHA PENGEMBANGAN BISNIS RETAIL BUTIK AMETHYST UNGU BANDUNG

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL MELALUI SWOT DALAM USAHA PENGEMBANGAN BISNIS RETAIL BUTIK AMETHYST UNGU BANDUNG ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL MELALUI SWOT DALAM USAHA PENGEMBANGAN BISNIS RETAIL BUTIK AMETHYST UNGU BANDUNG Disusun Oleh : Akhmad Khairil Nugraha Di Bimbing Oleh : Trustorini Handayani,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian campuran (mixed methods research design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Sebuah perusahaan tidak terlepas dari berbagai macam perubahan yang bersumber dari lingkungan eksternal maupun lingkungan internal. Perubahan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Telaah Pustaka 1. Konsep Klinik a. Pengertian Klinik adalah Fasilitas pelayanan kesehatan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Telaah Pustaka 1. Konsep Klinik a. Pengertian Klinik adalah Fasilitas pelayanan kesehatan yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Konsep Klinik a. Pengertian Klinik adalah Fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan sesuatu melalui sebuah penelitian (Ulum dan Juanda, 2016).

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan sesuatu melalui sebuah penelitian (Ulum dan Juanda, 2016). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian berbentuk deskriptif. Penelitian Deskriptif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan sesuatu

Lebih terperinci

VI. STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PDAM KABUPATEN SUKABUMI. Dari hasil penelitian pada PDAM Kabupaten Sukabumi yang didukung

VI. STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PDAM KABUPATEN SUKABUMI. Dari hasil penelitian pada PDAM Kabupaten Sukabumi yang didukung VI. STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PDAM KABUPATEN SUKABUMI Dari hasil penelitian pada PDAM Kabupaten Sukabumi yang didukung oleh wawancara terhadap para responden dan informasi-informasi yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 28 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Obyek penelitian ini adalah Evan s Bakery yang berlokasi di Jalan Kaligarang, Semarang. Evan s Bakery berdiri sejak tahun 2005 sebagai

Lebih terperinci

ancaman dan peluang perusahaan dan variabel eksternal yang merupakan variabel

ancaman dan peluang perusahaan dan variabel eksternal yang merupakan variabel 29 BAB Til METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di PT. INDO SUNMOTOR GEM1LANG Semarang memilih lokasi perusahaannya di Jalan.lend. Sudinnan No. 303 Semarang. 3.2 Variabel Penelitian

Lebih terperinci

Judul Penelitian Ilmiah :

Judul Penelitian Ilmiah : Judul Penelitian Ilmiah : ANALISIS SWOT DAN MARKETING MIX DALAM STRATEGI PEMASARAN ONLINE SHOP TACQUEEN PENULIS Nama Kelas : Dinda Permatasari : 3EA29 NPM : 12212187 Pembimbing : Dr. Teddy Oswari, MM LATAR

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang III. METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat Provinsi Lampung, dengan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap lingkungan eksternal dan internal melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil kesimpulan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 41 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI Kerangka pemikiran teoritis memberikan beberapa teori untuk pemecahan masalah yang akan dilakukan. Oleh karena itu pada bagian dibawah ini akan dikemukakan teori teori yang menggambarkan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang dianggap penting oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia banyak perusahaan sulit mengikuti arus perubahan yang terjadi karena

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia banyak perusahaan sulit mengikuti arus perubahan yang terjadi karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi sekarang ini, sebuah perusahaan harus mampu mengikuti perubahan yang terjadi di dalam maupun di luar perusahaan. Di Indonesia banyak

Lebih terperinci

AGRITECH : Vol. XVII No. 1 Juni 2015 : ISSN :

AGRITECH : Vol. XVII No. 1 Juni 2015 : ISSN : AGRITECH : Vol. XVII No. 1 Juni 2015 : 11 23 ISSN : 1411-1063 ANALISIS SWOT TATANIAGA SAYURAN DATARAN TINGGI BERBASIS KELEMBAGAAN SUB TERMINAL AGRIBISNIS (STA) Pujiharto 1) dan Sri Wahyuni 2) 1) Fakultas

Lebih terperinci