Bab4 Katup kontrol direksional digerakkan listrik
|
|
- Vera Kurnia
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Elektropneumatik Bab 4 1/22 Bab4 Katup kontrol direksional digerakkan listrik 4.1 Fungsi Suatu sistem kontrol elektro pneumatik bekerja dengan dua bentuk energi: Energi listrik di dalam bagian kontrol sinyal Udara mampat di datam bagian tenaga. Katup kontrol direksional yang digerakkan oleh listrik membentuk interface diantara kedua bagian suatu kontrol elektro pneumatik. Mereka dihubungkan/ dihidupkan/ diswitch oleh sinyal output dari bagian kontrol sinyal dan membuka serta menutup hubungan didalam bagian tenaga. Tugas paling penting katup kontrol direksional yang digerakkan oleh listrik ini mencakup: Mematikan atau menghidupkan (saklar) pasokan udara Memajukan dan memundurkan gerak silinder Aktuasi/penggerak silinder kerja tunggal Gambar 4.1 menunjukkan suatu katup yang digerakkan oleh listrik yang mengkontrol gerakan dari suatu silinder yang bekerja sendirian. la memiliki tiga part/gerbang dan dua buah posisi pertukaran hubungan (saklar).
2 Elektropneumatik Bab 4 2/22 Bila tidak ada pengarahan arus ke koil solenoid katup kontrot direksional tersebut diberi masukan udara. Batang piston dimundurkan. Bila arus dikerahkan ke koil solenoid, katup kontrol direksional tersebut membuat hubungan menswitch dua kamar tersebut mengalami tekanan. Batang piston maju. Katup arus terganggu, katup tersebut menukar kembali hubungan/ menswitch kembali. Kamar silinder dimasuki udara dan batang piston mundur kembali. Aktuasi silinder kerja ganda Gerakan silinder bertindak ganda/ double-acting di dalam Gambar 4.1b digerakkan oleh suatu katup kontrol direksional dengan lima gerbang/part dan dua posisi hubungan saklar. Bila tidak ada arus dikerahkan ke koil solenoid, kamar silinder kiri dimasuki udara, kamar kanan tertekan. Batang piston mundur kembali. Bila dikerahkan arus ke koil selenoida, katup kontrol direksional, melakukan hubungan (saklar). Kamar kiri bertekanan, kamar kanan dimasuki udara. Batang piston maju. Bila arus terganggu, katup menukar hubungan kembali dan batang piston tersebut mundur kembali.
3 Elektropneumatik Bab 4 3/ Konstruksi dan pola operasi Katup kontrol direksional yang digerakkan oleh listrik dihubungkan (saklar) dengan bantuan solenoid. Mereka dapat dibagi menjadi dua kelompok: Katup yang dikembalikan oleh pegas tetap tinggal pada posisi yang diaktuasi selama arus mengalir melalui solenoid. Katup solenoid ganda tetap pada posisi ketika terakhir dihubungkan/ diswitch walaupun tidak ada arus mengalir melalui solenoid. Posisi awal Didalam posisi awal, semua solenoid dari katup kontrol direksional yang digerakkan dengan listrik di energisasi dan solenoid tersebut tidak bekerja. Katup solenoid ganda tidak mempunyai posisi awal yang jelas, karena ia tidak mempunyai pegas pengembali.
4 Elektropneumatik Bab 4 4/22 Designasi/penamaan port/gerbang Katup kontrol diteksional juga dibedakan oleh jumlah gerbang dan jumlah posisi saklar Designasi/penamaan katup tersebut berasal dari jumlah gerbang dan posisi, umpamanya: Katup dorong kembali - pegas 3/2 jalan Katup solenoid ganda 5/2 jalan. Bagian berikut ini menjelaskan konstruksi & pola kerja katup jenis utama. Katup terkontroi langsung 3/2 jalan Gambar 4.2 menunjukkan dua irisan melintang katup 3/2 jalan terkontrol langsung yang digerakkan dengan listrik. Pada posisi awal port/gerbang 2 yang bekerja tersebut dihubungkan
5 Elektropneumatik Bab 4 5/22 dengan gerbang 3 pembuangan/exhaust port oleh slot/celah di dalam armatur (lihat detail) (Gambar 4.2a). Bila solenoid itu dienergisasi, medan magnet memaksa armatur naik melawan tekanan pegas (Gambar 4.26). Dudukan perapat/sealingterbuka dna jalurnya bebas untukaliran dari gerbang tekanan 1 ke gerbang kerja 2. Dudukan perapat atas tertutup, menutup jalur diantara gerbang/port 1 dan gerbang port 3. Bila koil solenoid dienergisasi, armatur tersebut dimundurkan kembali ke posisi awal oleh pegas dorong kembali (Gambar 4.2). Jalur antara gerbang/port 2 dan gerbang/port 3 terbuka dan jalur antara gerbang/port 1 dan gerbang/port dialiri udara melalui armatir pada port 3. Manual override/pengabaian pedoman Overide manual A memungkinkan dibukanya jalur diantara port 1 dan port 2 walaupun bila solenoid tidak diberi energi. Bilamana sekrup diputar, cam/bubungan eksentrik menggerakkan armatur. Memutar kembali sekrup tersebut mengembalikan armatur ke posisi asalnya. Gambar4.2: Katup solenoid 3/ 2jalan dengan manual override/ pengabaian pedoman (biasanya tertutup) Gambar 4.3 menunjukkan suatu katup 3/2 jalan yang digerakkan tistrik. Gambar 4.3a menunjukkan katup pada posisi awal, Gambar 4.3b digerakkan. Dibandingkan terhadap posisi awal katup tertutup tersebut (Gambar 4.2) gerbang/port tekanan dan pembuangan dipertukarkan. Katup kontrol direksional di kontrol penuntun/ pilot Di dalam katup kontrol direksional terkontrol oleh pilot, piston katup tersebut digerakkan secara tidak langsung. Armatur solenoid membuka dan menutup pipa saluran udara dari gerbang/port 1.
6 Elektropneumatik Bab 4 6/22 Bila armatur terbuka, udara mampat dari gerbang 1 menggerakkan piston katup. Gambar 4.4 menjelaskan pola kerja kontrol pilot/penuntun. Bila koil di dienergisasi, armatur ditekan terhadap dudukan perapat/sealing bawah oleh pegas. Kamar bagian atas dari piston dialiri udara (Gambar 4.4a). Bila koil dienergisasi, solenoid menarik turun armatur. Kamar pada bagian atas dari piston menderita tekanan (Gambar 4.4b). Gambar4.4: Katup kontrol direksional di kontrol penuntun/ pilot Gambar 4.5menunjukkan dua buah irisan melintang suatu katup 3/2 jalan terkontrol penuntun yang digerakkan listrik. Dalam posisi awalnya, permukaan piston hanya tunduk kepada tekanan atmosfer, sehingga pegas pengembali mendorong piston ke atas (gambar 4.5a). gerbang/port 2 dan 3 terhubungkan. Bila koil solenoid dienergisasi, kamar dibawah piston katup terhubung ke gerbang tekanan 1, (Gambar 4.5b). Kekuatan pada permukaan atas
7 Elektropneumatik Bab 4 7/22 piston katup meningkat, menekan turun piston tersebut. Hubungan antara gerbang/port 2 dan 3 tertutup, hubungan antara port/ gerbang a dan 2 terbuka. Katup tetap pada posisi ini selama koil solenoid tersebut diber energi. Bila katup solenoid didenergisasi, katup kembali bertukar hubungan (saklar) ke posisi semula. Suatu tekanan pasokan minimum (tekanan kontrol) diperlukan untuk menggerakkan katup terkontrol pilot tersebut terhadap tekanan pegas. Tekanan ini diberikan pada spesifikasi katup dan terletak - tergantung daripada jenis - dalam jajaran 2 sampai 3 bar. Gambar 4.5. Katup solenoid 3/ 2-jalan yang terkontrol oleh penuntun/pilot. Perbandingan katup digerakkan langsung dan terkontrol oleh penuntun/pilot Semakin besar laju aliran suatu kontrol direksional, semakin besar aliran tersebut.
8 Elektropneumatik Bab 4 8/22 Dalam kasus katup digerakkan langsung, aliran dari alat pemakain dilepaskan oleh armatur (lihat Gambar 4.2). Agar memastikan adanya bukaan yang cukup besar dan laju aliran yang cukup dibutuhkan, suatu armatur yang relatif besar. Selanjutnya ini membutuhkan suatu pegas pengembali yang besar yang menyebabkan dibutuhkannya oleh solenoid suatu penggunaan kekuatan yang besar untuk melawannya. Ini berakibat terhadap pemakaian kekuatan yang besar dan ukuran komponen yang relatif besar. Dalam katup yang terkontrol oleh penuntun/pilot, aliran kepada alat-alat pemakain diswitch oleh tingkat/pentas utama (Gambar 4.5). Piston katup diberi tekanan melalui pipa saluran udara. Aliran udara relatif kecil sudah mencukupi. Jadi armatur tersebut dapat kecil dibandingkan dengan kekuatan penggerak yang rendah. Solenoid juga dapat menjadi lebih kecil daripada untuk katup yang digerakkan langsung. Pemakaian tenaga dan pemborosan panas adalah lebih rendah. Keuntungan dalam hal pemakaian tenaga, ukuran solenoid dan pemborosan panas mengarah ke hampir penggunaan khusus terdiri dari katup kontrol direksional yang dikontrol penuntun dalam sistem kontrol elektro pneumatik. Katup 5/2-jalan terkontrol pilot/penuntun Gambar 4.6 menunjukkan kedua posisi saklar dari suatu katup 5/2 jalan terkontrol pilot/ penuntun. Pada posisi awal, piston ada pada perhentian/stop kiri (Gambar 4.6a). Gerbang/port 1 dan 2 dan gerbang 4 dan 5 terhubungkan. Bila koil solenoid dienergisasi, kumparan katup/valve spool bergerak ke perhentian ke kanan (Gambar 4.6b). Dalam posisi ini, gerbang 1 dan 4 dan 2 dan 3 terhubungkan. Bila solenoid dienergisasi, pegas pengembali/pegas balik mengembalikan kumparan katup ke posisi awal.
9 Elektropneumatik Bab 4 9/22 Udara penuntun/pilot dipasok melalui gerbang 84. Katup 5/2 jalan terkontrol pilot/ penuntun Gambar 4.7 menunjukkan dua irisan melintang katup solenoid ganda 5/2 jalan terkontrol pilot. Bila piston ada pada perhentian sebelah kiri, gerbang 1 dan 2 dan 4 dan 5 terhubungkan (Gambar 4.7a). Bila koil solenoid sebelah kiri dienergisasi, piston bergerak ke perhentian sebelah kanan dan gerbang 1 dan 4, dan 2 dan 3 terhubungkan (Gambar 4.7b). Bila katup tersebut harus dimundurkan kembali ke posisi semula itu tidak cukup untuk menenergisasi koil solenoid kiri. Sebaliknya, koil solenoid kanan, harus dienergisasi. Bila tidak ada koil solenoid dienergisasi, gesekan menahan piston di dalam pilihan posisi terakhir. Ini juga berlaku bila kedua buah koil solenoid tersebut dienergisasi berbarengan, sementara
10 Elektropneumatik Bab 4 10/22 mereka berhadapan satu sama lain dengan kekuatan sama. Gambar 4.7: Katup solenoid ganda terkontrol penuntun/pilot 5/2 jalan Katup 5/3 jalan dengan posisi awal berpelepasan Gambar 4.8 menunjukkan ketiga posisi saklar dari suatu katup 5/3 jalan tekontrol pilot yang digerakkan oleh listrik Dalam posisi awalnya, koil solenoid tersebut adalah dienergisasi dan kumparan piston ditahan pada posisi tengah - tengah oleh kedua buah pegas (Gambar 4.8a). Gerbang 2 dan 3 dan 4 dan 5 terhubungkan. Gerbang/port 1 tertutup. Bila koil solenoid kiri dienergisasi, piston tersebut bergerak ke perhentian kanannya (Gambar 4.8b). Gerbang 1 dan 4 dan 2 dan 3 terhubungkan. Bila koil solenoid kanan dienergisasi, piston tersebut bergerak ke perhentian kirinya (Gambar 4.8c). Dalam posisi ini, gerbang 1 dan 2 dan 4 dan 5 terhubungkan. Masing-masing posisi ditahan selama koil yang cocok tersebut
11 Elektropneumatik Bab 4 11/22 dienergisasi. Bila tidak ada koil dienergisasi, katup kembali ke posisi tengah-tengah yang semula. Gambar 4.8: Pilot yang diaktuasi katup solenoida ganda 5/3 jalan (posisi tengah luar) Pengaruh posisi tengah Katup kontrol arah dengan dua posisi (seperti katup 3/2 jalan atau 5/2 jalan) memungkinkan maju atau mundurnya suatu silinder. Katup kontrol arah dengan tiga posisi (seperti katup 5/ 3jalan) mempunyai suatu posisi
12 Elektropneumatik Bab 4 12/22 tengah dan menawarkan opsi tambahan bagi aktuasi silinder. Hal ini dapat diperagakan dengan menggunakan contoh dari tiga katup 5/3 jalan dengan berbagai posisi tengah. Kita akan melihat perilaku penggerak silinder ketika katup kontrol arah ada di posisi tengah. Gambar4.9: Pengaruh dari posisi tengah katup solenoida ganda 5/3jalan. Apabila suatu katup 5/3 jalan dipindahkan dimana titik-titik kerja di sebelah luar, maka piston/torak dari penggerak silinder tidak akan mengeluarkan gaya apapun pada batang torak tersebut. Batang torak dapat digerakkan dengan bebas (Gambar 4.9a) Apabila suatu katup 5/3 jalan digunakan di mana semua port/gerbang tertutup, maka piston/torak penggerak silinder akan tertahan pada posisinya. Hal ini juga akan berlaku apabila batang
13 Elektropneumatik Bab 4 13/22 piston/torak tidak ada pada tempat perhentian (Gambar 4.9b). Apabila suatu katup 5/3 jalan digunakan dimana port kerja memperoleh tekanan, maka batang piston/torak akan maju dengan gaya yang berkurang (Gambar 4.9c).
Bab 3 Katup Kontrol Arah
1 Bab 3 Katup Kontrol Arah Katup kontrol arah adalah bagian yang mempengaruhi jalannya aliran udara. Biasanya ini meliputi satu atau keseluruhan dari uraian berikut Mem; perbolehkan udara m elewati dan
Lebih terperinciB. PERBANDINGAN TIAP MEDIA KERJA A. MENGENAL MACAM MEDIA KERJA
A. MENGENAL MACAM MEDIA KERJA Dalam dunia industri media kerja merupakan salah satu komponen penggerak yang digunakan dalam menghasilkan produk selama proses produksi berlangsung. Adapun macam macam media
Lebih terperinciKomponen Sistem Pneumatik
Komponen Sistem Pneumatik Komponen Sistem Pneumatik System pneumatik terdiri dari beberapa tingkatan yang mencerminkan perangkat keras dan aliran sinyal. Beberapa tingkatan membentuk lintasan kontrol untuk
Lebih terperinciMekatronika Modul 13 Praktikum Pneumatik
Mekatronika Modul 13 Praktikum Pneumatik Hasil Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami dan melaksanakan praktikum Pneumatik Tujuan Bagian ini memberikan informasi mengenai penerapan komponen Pneumatik
Lebih terperinciAKTUATOR AKTUATOR 02/10/2016. Rian Rahmanda Putra Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indo Global Mandiri
AKTUATOR Rian Rahmanda Putra Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indo Global Mandiri AKTUATOR Istilah yang digunakan untuk mekanisme yang menggerakkan robot. Aktuator dapat berupa hidrolik, pneumatik dan
Lebih terperinci4.4 Elektro Pneumatik
4.4 Elektro neumatik 4.4. endahuluan neumatik mempunyai peranan yang penting dalam industri modern, penggunaannya meningkat seiring dengan perkembangan teknologi di dunia industry, khususnya di bidang
Lebih terperinciPenggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :
SISTEM PNEUMATIK SISTEM PNEUMATIK Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan
Lebih terperinciMEMBUAT TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS DAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
MEMBUAT TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS DAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Media Pembelajaran yang dibimbing oleh Bapak Drs. Ganti Depari, ST.M.Pd Disusun oleh
Lebih terperinciELEKTRO-PNEUMATIK (smkn I Bangil)
Jawaban ( Katup Solenoid Tunggal dan Silinder Kerja Tunggal ) Alat Penyortir ( Sorting Device ) Soal : Dengan menggunakan alat penyortir, benda ditransfer dari ban berjalan satu ke ban berjalan lainnya.
Lebih terperinciKompetensi Dasar Materi Pokok Indikator
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIN Nama Sekolah : SMK Karya Bhakti Pusdikpal Progran Studi : Teknik Mekatronika Tahun jaran : 0/04 Mata Pelajaran : Pneumatik Tingkat/Semester : /GNJIL Kurikulum cuan : KTSP
Lebih terperinciPOMPA TORAK. Oleh : Sidiq Adhi Darmawan. 1. Positif Displacement Pump ( Pompa Perpindahan Positif ) Gambar 1. Pompa Torak ( Reciprocating Pump )
POMPA TORAK Oleh : Sidiq Adhi Darmawan A. PENDAHULUAN Pompa adalah peralatan mekanik yang digunakan untuk memindahkan fluida incompressible ( tak mampu mampat ) dengan prinsip membangkitkan beda tekanan
Lebih terperinciDAFTAR ISI Prinsip Kerja Kegunaan Macam-macam Silinder Kerja Tunggal. 1.3 Silinder Kerja Ganda Konstruksi..
DAFTAR ISI Daftar Isi Pendahuluan Tujuan Umum Pembelajaran Petunjuk Penggunaan Modul Kegiatan Belajar 1 : Silinder Pneumatik. 1.1 Pendahuluan. 1.2 Silinder Kerja Tunggal. 1.2.1 Konstruksi.. 1.2.2 Prinsip
Lebih terperinciBAB II. LANDASAN TEORI
BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Mengenal Motor Diesel Motor diesel merupakan salah satu tipe dari motor bakar, sedangkan tipe yang lainnya adalah motor bensin. Secara sederhana prinsip pembakaran pada motor
Lebih terperinciLembar Latihan. Lembar Jawaban.
DAFTAR ISI Daftar Isi Pendahuluan.. Tujuan Umum Pembelajaran.. Petunjuk Penggunaan Modul.. Kegiatan Belajar 1 : Penggambaran Diagram Rangkaian.. 1.1 Diagram Alir Mata Rantai Kontrol. 1.2 Tata Letak Rangkaian.
Lebih terperincia. Pressure Control Valve (Katup Pengontrol Tekanan) b. Directional Control Valve (Katup Control Arah) c. Flow control valve (katup pengontrol aliran)
2.1.14 Katup Sistem control pneumatik terdiri dari komponenkomponen sinyal dan bagian kerja. Komponen-komponen sinyal dan control mempergunakan rangkaian atau urut-urutan operasi dari bagian kerja, dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II PENDAHULUAN BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin Motor bakar bensin adalah mesin untuk membangkitkan tenaga. Motor bakar bensin berfungsi untuk mengubah energi kimia yang diperoleh dari
Lebih terperinciAPLIKASI PNEUMATIK HIDROLIKA : REM MOBIL
APLIKASI PNEUMATIK HIDROLIKA : REM MOBIL Silinder Master 1. Konstruksi Dan Nama Nama Bagian Bagian Silinder Master : 1 2 13 3 14 4 12 11 10 9 8 7 6 5 Bagian bagian 1. Silinder 2. Cairan rem 3. Lubang penambhan
Lebih terperinciRANGKAIAN DASAR PNEUMATIK
RANGKAIAN DASAR PNEUMATIK KOMPONEN KONTROL PNEUMATIK Program Studi Keahlian : Teknik Elektronika Kompetensi Keahlian : Teknik mekatronika Berdasarkan Kurikulum 2013 Penyusun : TRI MARYONO, S.Pd DINAS PENDIDIKAN
Lebih terperinciPneumatik Bab B4 1. Bab 4 Katup katup
Pneumatik Bab B4 1 Bab 4 Katup katup 4.1 Katup Satu Arah Katup satu arah adalah bagian yang menutup aliran ke satu arah dan melewatkannya ke arah yang berlawanan. Tekanan pada sisi aliran membebani bagian
Lebih terperinciSistim Pneumatik dan Hidrolik - Kuliah 1
Sistim Pneumatik dan Hidrolik - Kuliah 1 Pengantar Kata pneumatik diturunkan dari kata bahasa Yunani Pnema yang berarti udara. Lebih jauh, pneumatik didefenisikan sebagai suatu ilmu mengenai sistim-sistim
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pompa Pompa adalah suatu peralatan mekanik yang digerakkan oleh tenaga mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan (fluida) dari suatu tempat ke tempat lain, dimana
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERHITUNGAN
BAB III ANALISA DAN PERHITUNGAN 3.1 Diagram Alir Umum Sebelum memulai suatu analisa harus dibuat sebuah diagram alir kerja yang bertujuan untuk membuat suatu proses analisa agar dapat terarah dengan baik.
Lebih terperinciBAB IV SISTEM PENGEREMAN LOKOMOTIF
BAB IV SISTEM PENGEREMAN LOKOMOTIF 4.1 Penjelasan Tentang Sistem Pengereman Tipe pengereman lokomotif digunakan pada lokomotif diesel hidrolik dan kereta.serta gerbong. Pada system ini mempunyai beberapa
Lebih terperinciKARYA AKHIR KEMAMPUAN KERJA POMPA TORAK (RECIPROCATING) TERHADAP KAPASITAS YANG DIHASILKAN DI PABRIK MINI PTKI MEDAN
KARYA AKHIR KEMAMPUAN KERJA POMPA TORAK (RECIPROCATING) TERHADAP KAPASITAS YANG DIHASILKAN DI PABRIK MINI PTKI MEDAN Karya Akhir ini diajukan untuk Melengkapi Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh Gelar
Lebih terperinciElektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan
Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan dalam pengontrolan dan kemudahan dalam pengoperasian
Lebih terperinciPengeluaran Benda Kerja Dari Tempat Penyimpanan
Latihan 1 : ( Silinder kerja tunggal, kontrol langsung ) Deskripsi soal : Pengeluaran Benda Kerja Dari Tempat Penyimpanan Benda didorong ke dalam mesin dari tempat penyimpanan dengan mempergunakan silinder
Lebih terperinciSISTEM STATER ELEKTRIK
SISTEM STATER ELEKTRIK Fungsi dan Jenis Sistem Stater System stater berfungsi sebagai penggerak mula agar mesin bias bekerja. Ada beberapa jenis stater, diantarannya : a. Stater mekanik Adalah stater yang
Lebih terperinciMekatronika Modul 9 Motor Stepper
Mekatronika Modul 9 Motor Stepper Hasil Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan karakteristik dari Motor Stepper Tujuan Bagian ini memberikan informasi mengenai karakteristik dan penerapan
Lebih terperinciBAB II SISTEM MESIN LAS DAN POTONG KANTONG PLASTIK BERBASIS PNEUMATIK DENGAN MIKROKONTROLER
BAB II SISTEM MESIN LAS DAN POTONG KANTONG PLASTIK BERBASIS PNEUMATIK DENGAN MIKROKONTROLER Secara fisik, mesin terdiri dari bagian mekanik dan elektronik. Bagian mekanik berfungsi untuk menarik plastik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Mesin Pendingin Untuk pertama kali siklus refrigerasi dikembangkan oleh N.L.S. Carnot pada tahun 1824. Sebelumnya pada tahun 1823, Cagniard de la Tour (Perancis),
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG SINGKONG DENGAN SISTEM PNEUMATIK
RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG SINGKONG DENGAN SISTEM PNEUMATIK (Proses Pembuatan dan Perhitungan Waktu Permesinan) Disusun untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Pendidikan Diploma III pada Jurusan
Lebih terperinciBAB II MOTOR ARUS SEARAH
BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1 Umum Motor arus searah (motor DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah sangat identik
Lebih terperinciDESAIN MESIN PRESS PENUTUP BOTOL OTOMATIS MENGGUNAKAN INVENTOR 2015
UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI DESAIN MESIN PRESS PENUTUP BOTOL OTOMATIS MENGGUNAKAN INVENTOR 2015 Disusun Oleh : Nama : Ananda Mauludi Rachman Npm : 20411691 Jurusan : Teknik Mesin
Lebih terperinciPERENCANAAN SIDE BUMPER ADAPTIF PADA TRUK MITSUBISHI COLT DIESEL 100 PS (4 RODA)
PERENCANAAN SIDE BUMPER ADAPTIF PADA TRUK MITSUBISHI COLT DIESEL 100 PS (4 RODA) Vinsensius Litmantoro 1), Joni Dewanto 2) Program Studi Teknik Mesin Universitas Kristen Petra 1,2) Jl. Siwalankerto 121-131,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Studi Literatur. Identifikasi Masalah. Predesain mesin compression molding dan mekanisme kerjanya
BAB III METODOLOGI 3.1 Diagram Alir Perancangan Perancangan yang akan dilaksanakan mengacu pada diagram alir dibawah ini agar meminimalisir terjadinya kesalahan yang sering terjadi di lapangan. MULAI Studi
Lebih terperinciBAB II PNEUMATIK. - sekitar 78 % dari volum adalah Nitrogen. - sekitar 21 % dari volum adalah Oksigen
BAB II PNEUMATIK 2. 1. Dasar-dasar Pneumatik 2.1.1. Sifat-sifat fisika dari udara Permukaan bumi ini ditutupi oleh udara. Udara adalah campuran gas yang terdiri atas senyawa : - sekitar 78 % dari volum
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Proses perancangan suatu alat ataupun mesin yang baik, diperlukan perencanaan yang cermat dalam perhitungan dan pemilihan bahan, kekuatan, ukuran dan harga. Teori-teori yang berhubungan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Prinsip Dasar Hidrolik Hidrolika adalah ilmu yang menyangkut berbagai gerak dan keadaan keseimbangan zat cair. Pada penggunaan secara tekni szat cair dalam industri, hidrolika
Lebih terperinciTOPIK 9 ELEKTROMAGNETIK
TOPIK 9 ELEKTROMAGNETIK HUKUM FARADAY DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK Hukum Faraday Setelah dalam tahun 1820 Oersted memperlihatkan bahwa arus listrik dapat mempengaruhi jarum kompas, Faraday mempunyai kepercayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Rumusan Masalah BAB II PEMBAHASAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem Hidrolik sebetulnya sudah banyak dikenal di masyarakat dan tidak sedikit kita menemukan alat tersebut. Sistem Hidrolik mempunyai fungsi yang sangat berperan penting
Lebih terperinciCara Kerja Sistem Pengapian Magnet Pada Sepeda Motor
NAMA : MUHAMMAD ABID ALBAR KELAS : IX E Cara Kerja Sistem Pengapian Magnet Pada Sepeda Motor Sistem pengapian pada sepeda motor berfungsi untuk mengatur proses terjadinya pembakaran campuran udara dan
Lebih terperinciGambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic
A. PNEUMATIK 1. Prinsip Kerja Peralatan Pneumatik Prinsip kerja dari solenoid valve/katup (valve) solenoida yaitu katup listrik yang mempunyai koil sebagai penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply
Lebih terperinciHidrolik & Pneumatik
DIKTAT KULIAH Hidrolik & Pneumatik (MES304) (Untuk Kalangan Sendiri) Oleh : Dhimas Satria, ST., M.Eng JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2013 1 KATA PENGANTAR Alhamdulillah,
Lebih terperinciKUMPULAN SOAL PNEUMATIC By Industrial Electronic Dept. Of SMKN 1 Batam
KUMPULAN SOAL PNEUMATIC By Industrial Electronic Dept. Of SMKN 1 Batam Petunjuk: Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan cara memberi tanda silang (X) pada lembar jawaban yang tersedia. 01. Berikut ini
Lebih terperinciBAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI
BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI Motor penggerak mula adalah suatu alat yang merubah tenaga primer menjadi tenaga sekunder, yang tidak diwujudkan dalam bentuk aslinya, tetapi diwujudkan dalam
Lebih terperinciFISIKA DASAR II & PRAKTIKUM
FISIKA DASAR II & PRAKTIKUM Kode MK: 15WP03102 ( 2 sks Teori + 1 sks praktikum) GGL Induksi dan Induktansi Dept. of Mechanical Enginering Faculty of Engineering Muhammadiyah University of Surabaya Ahmad
Lebih terperinciINSTRUMENT EVALUASI. MATA KULIAH : PNEUMATIK & HIDROLIK KODE / SKS : MSN 326 / 2 SKS SEMESTER : GENAP (IV) DOSEN/ASISTEN : PURNAWAN,S.Pd.
INSTRUMENT EVALUASI MATA KULIAH : PNEUMATIK & HIDROLIK KODE / SKS : MSN 326 / 2 SKS SEMESTER : GENAP (IV) DOSEN/ASISTEN : PURNAWAN,S.Pd. 1 / 1 A.Karakteristik Pneumatik TUP : Mampu menjelaskan pengertian,
Lebih terperinciBAB II TEORI. 2.1 Pengertian Sistem Pengaturan
BAB II TEORI 2.1 Pengertian Sistem Pengaturan Pengertian kontrol atau pengaturan adalah proses atau upaya untuk mencapai tujuan. Sebagai contoh sederhana dan akrab dengan aktivitas sehari-hari dari konsep
Lebih terperinciGambar 7.1. Sistem starter pada kendaraan
BAB 7 SISTEM STARTER (STARTING SYSTEM) 7.1. Pendahuluan Saat mesin dalam keadaan mati, tidak ada tenaga yang dihasilkannya. Karena itu mesin tidak dapat memutarkan dirinya sediri pada saat akan dihidupkan.
Lebih terperinciOleh : Eko Prasetiawan FT Otomotif UNY. Standar Kompetensi : Komponen-Komponen ABSHydraulic Control Unit (HCU)
Oleh : Eko Prasetiawan FT Otomotif UNY 13 Program Keahlian Mata Diklat : Sitem Manajemen Chasis : Sitem Manajemen Chasis Standar Kompetensi : Komponen-Komponen ABSHydraulic Control Unit (HCU) HCU berfungsi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. industri sebagai alat bantu yang berfungsi untuk memperbesar tekanan gas.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kompresor sangat banyak dibutuhkan dan digunakan pada industri industri sebagai alat bantu yang berfungsi untuk memperbesar tekanan gas. Kompresor dapat juga menghasilkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Kopling Kopling adalah satu bagian yang mutlak di perlukan pada kendaraan di mana penggerak utamanya di peroleh dari hasil pembakaran di dalam silinder mesin. Sumber :
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT
25 BAB IV PENGUJIAN ALAT Pembuatan alat pengukur sudut derajat saat pengapian pada mobil bensin ini diharapkan nantinya bisa digunakan bagi para mekanik untuk mempermudah dalam pengecekan saat pengapian
Lebih terperinciPerlengkapan Pengendali Mesin Listrik
Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik 1. Saklar Elektro Mekanik (KONTAKTOR MAGNET) Motor-motor listrik yang mempunyai daya besar harus dapat dioperasikan dengan momen kontak yang cepat agar tidak menimbulkan
Lebih terperinciOleh: Nuryanto K BAB I PENDAHULUAN
Pengaruh penggantian koil pengapian sepeda motor dengan koil mobil dan variasi putaran mesin terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Honda Supra x tahun 2002 Oleh: Nuryanto K. 2599038 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB III MAGNETISME. Tujuan Penmbelajaran : - Memahami dan mengerti tentang sifat-sifat magnet, bahan dan kegunaannya.
BAB III MAGNETISME Tujuan Penmbelajaran : - Memahami dan mengerti tentang sifat-sifat magnet, bahan dan kegunaannya. Magnetisme (kemagnetan) tercakup dalam sejumlah besar operasi alat listrik, seperti
Lebih terperinciBAB II KARAKTERISTIK PEMUTUS TENAGA
BAB II KARAKTERISTIK PEMUTUS TENAGA 2.1 Fungsi Pemutus Tenaga Pemutus tenaga (PMT) adalah saklar yang dapat digunakan untuk menghubungkan atau memutuskan arus atau daya listrik sesuai dengan ratingnya.
Lebih terperinciAPLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK
APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK Dwi Aji Sulistyanto PSD III Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK Pada industri
Lebih terperinciHANDOUT KENDALI MESIN LISTRIK
HANDOUT KENDALI MESIN LISTRIK OLEH: DRS. SUKIR, M.T JURUSAN PT ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA A. Dasar Sistem Pengendali Elektromagnetik. Materi dasar sistem pengendali elektromagnetik
Lebih terperinci9. Pengetahuan Pompa Pemadam Kebakaran SUBSTANSI MATERI 9.1. Fungsi utama pada unit PKP-PK
9. Pengetahuan Pompa Pemadam Kebakaran Modul Diklat Basic PKP-PK 9.1 9.2 Fungsi utama pada unit PKP-PK 9.1.1 Dapat mengisap air dari segala sumber air bila diperlukan misalnya bak air, hidran, sungai,
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Air Conditioner Air Conditioner (AC) digunakan untuk mengatur temperatur, sirkulasi, kelembaban, dan kebersihan udara didalam ruangan. Selain itu, air conditioner juga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA B. Tinjauan pustaka 2.1 Pengertian pintu pagar Pintu pagar adalah pintu yang juga berfungsi sebagai pagar yang biasanya terbuat dari besi, pipa, atau besi hollow.pintu pagar biasanya
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2012
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Sistem Brine Sistem Brine adalah salah satu sistem refrigerasi kompresi uap sederhana dengan proses pendinginan tidak langsung. Dalam proses ini koil tidak langsung mengambil
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem pneumatik dengan aplikasi pada mobile robot untuk menaiki dan
96 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem Sistem pneumatik dengan aplikasi pada mobile robot untuk menaiki dan menuruni tangga yang dirancang mempunyai spesifikasi/karakteristik antara
Lebih terperinciOleh : Endiarto Satriyo Laksono Maryanto Sasmito
Oleh : Endiarto Satriyo Laksono 2108039006 Maryanto Sasmito 2108039014 Dosen Pembimbing : Ir. Syamsul Hadi, MT Instruktur Pembimbing Menot Suharsono, S.Pd ABSTRAK Dalam industri rumah untuk membuat peralatan
Lebih terperinciSIFAT, KEUNTUNGAN, DAN KERUGIAN UDARA BERTEKANAN
MATERI DEFINISI PNEUMATIK SIFAT, KEUNTUNGAN, DAN KERUGIAN UDARA BERTEKANAN HUKUM-HUKUM FISIKA DALAM PNEUMATIK PEMAHAMAN DAN PENGGAMBARAN SIMBOL KOMPONEN PNEUMATIK SESUAI DENGAN STANDARISASI ISO 1219 PENGENALAN
Lebih terperinciMODUL PEMANFAATAN JALUR KOMUNIKASI RS 485 UNTUK SIMULASI KENDALI JARAK JAUH PLC MASTER K 10S1
MODUL PEMANFAATAN JALUR KOMUNIKASI RS 485 UNTUK SIMULASI KENDALI JARAK JAUH PLC MASTER K 10S1 Edhy Andrianto L2F 303438 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro ABSTRAK Pengaturan
Lebih terperinciDISPENSER OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR DAN GAYA PEGAS PADA GELAS BERBASIS ATMEGA8535. Dhony Kurniadi
DISPENSER OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR DAN GAYA PEGAS PADA GELAS BERBASIS ATMEGA8535 Dhony Kurniadi 21110943 Pendahuluan Latar Belakang Masalah Penggunaan dispenser pada saat ini masih manual dengan menggunakan
Lebih terperinciKONSTRUKSI GENERATOR ARUS SEARAH
KONSTRUKSI GENERATOR ARUS SEARAH BAGAN DARI MESIN LISTRIK Konversi energi Trafo Listrik Listrik Medan magnet Generator Motor mekanik BAGIAN-BAGIAN MESIN ARUS SEARAH Bagian-bagian penting pada suatu mesin
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
56 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada Perancangan alat deteksi dengan sistem pneumatik ini menggunakan dasar perancangan dari buku dasar perancangan teknik mesin, teori ini digunakan sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Motor Bakar Motor bakar adalah motor penggerak mula yang pada prinsipnya adalah sebuah alat yang mengubah energi kimia menjadi energi panas dan diubah ke energi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Radiator Radiator memegang peranan penting dalam mesin otomotif (misal mobil). Radiator berfungsi untuk mendinginkan mesin. Pembakaran bahan bakar dalam silinder mesin menyalurkan
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PEMBUATAN DINAMOMETER KECIL DENGAN MENGGUNAKAN REM ARUS EDDY
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN DINAMOMETER KECIL DENGAN MENGGUNAKAN REM ARUS EDDY Sangriyadi Setio 1 dan Antonius Irwan 2 Program Studi Teknik Mesin, FTMD, ITB Jalan Ganesha No. 10, Bandung 40132, Indonesia
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERANCANGAN ALAT PENCETAK TABLET DENGAN APLIKASI PNEUMATIK DAN KONTROL PLC
TUGAS AKHIR PERANCANGAN ALAT PENCETAK TABLET DENGAN APLIKASI PNEUMATIK DAN KONTROL PLC Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : Mahmud
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Umum Motor Bensin Motor adalah gabungan dari alat-alat yang bergerak (dinamis) yang bila bekerja dapat menimbulkan tenaga/energi. Sedangkan pengertian motor bakar
Lebih terperinciBAB III TEORI DASAR POMPA. Kerja yang ditampilkan oleh sebuah pompa merupakan fungsi dari head
BAB III TEORI DASAR POMPA 3.1 Pengkajian Pompa Kerja yang ditampilkan oleh sebuah pompa merupakan fungsi dari head total dan berat cairan yang dipompa dalam jangka waktu yang diberikan. Daya batang torak
Lebih terperinciPRINSIP KERJA ALAT UKUR
PRINSIP KERJA ALAT UKUR PRINSIP KERJA kwh dan kvarh meter : sistem induksi kw / kva max meter Volt meter Amper meter : sistem elektrodinamis : sistem elektro magnit, kumparan putar, besi putar : sistem
Lebih terperinciRing II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal
Celah antara ring piston dengan - - silinder I II III IV Ring I 0.02 0.02 0.02 0.02 Ring II 0.02 0.02 0.02 0.02 alurnya Gap ring piston - - silinder I II III IV Ring I 0.30 0.20 0.30 0.20 Tebal piston
Lebih terperinciSISTEM PENGATURAN PENYIMPANAN DAN PENGIRIMAN BARANG DENGAN PENGGERAK PNEUMATIK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer SISTEM PENGATURAN PENYIMPANAN DAN PENGIRIMAN BARANG DENGAN PENGGERAK PNEUMATIK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER SYSTEM SETTINGS FOR STORAGE AND DELIVERY WITH PNEUMATIC
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. kata lain kompresor adalah penghasil udara mampat. Karena proses. dengan tekanan udara lingkungan. Dalam keseharian, kita sering
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Kompresor Kompresor adalah alat pemampat atau pengkompresi udara dengan kata lain kompresor adalah penghasil udara mampat. Karena proses pemampatan, udara mempunyai tekanan
Lebih terperinciSISTIM PENGAPIAN. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin di dalam ruang bakar pada.
SISTIM PENGAPIAN Pada motor bensin, campuran bahan bakar dan udara yang dikompresikan di dalam silinder harus untuk menghasilkan tenaga. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin
Lebih terperinciTeknik Mesin Universitas Mercu Buana 7
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pneumatik Kata pneumatic berasal dari bahasa Yunani pneuma yang berarti nafas atau udara. Jadi pneumatic berarti berisi udara atau digerakkan oleh udara mampat. Pneumatik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang bertekanan lebih rendah dari tekanan atmosfir. Dalam hal ini disebut pompa
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kompresor Kompresor adalah mesin untuk memampatkan udara atau gas. Kompresor udara biasanya mengisap udara dari atsmosfir. Namun ada pula yang mengisap udara atau
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. WAKTU DAN TEMPAT Kegiatan Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juni hingga Desember 2011 dan dilaksanakan di laboratorium lapang Siswadhi Soepardjo (Leuwikopo), Departemen
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN PERAWATAN REM 4.1 PENGERTIAN PERAWATAN Perawatan adalah segala sesuatu yang dilakukan untuk mencegah kerusakan terhadap suatu obyek, sehingga diharapkan dapat berfungsi secara maksimal
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Simulator Pengertian simulator adalah program yg berfungsi untuk menyimulasikan suatu peralatan, tetapi kerjanya agak lambat dari pada keadaan yg sebenarnya. Atau alat untuk melakukan
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMPRESOR TORAK UNTUK SISTEM PNEUMATIK PADA GUN BURNER
TUGAS SARJANA MESIN FLUIDA PERANCANGAN KOMPRESOR TORAK UNTUK SISTEM PNEUMATIK PADA GUN BURNER OLEH NAMA : ERWIN JUNAISIR NIM : 020401047 DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lebih terperinciLAPORAN PROYEK AKHIR PERANCANGAN SISTEMPNEUMATIK TRANSFER STATION
LAPORAN PROYEK AKHIR PERANCANGAN SISTEMPNEUMATIK TRANSFER STATION Oleh: PUTRA BINDO PAMUNGKAS NIM. I8610027 PROGRAM DIPLOMA TIGA TEKNIK MESIN OTOMOTIF JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS
Lebih terperinciL/O/G/O RINCIAN PERALATAN GARDU INDUK
L/O/G/O RINCIAN PERALATAN GARDU INDUK Disusun Oleh : Syaifuddin Z SWITCHYARD PERALATAN GARDU INDUK LIGHTNING ARRESTER WAVE TRAP / LINE TRAP CURRENT TRANSFORMER POTENTIAL TRANSFORMER DISCONNECTING SWITCH
Lebih terperinciPENGENALAN TEKNIK PENGENDALI ALAT LISTRIK INDUSTRI
PENGENALAN TEKNIK PENGENDALI ALAT LISTRIK INDUSTRI 1. Saklar magnet (Kontaktor) Kontaktor adalah sejenis saklar atau kontak yang bekerja dengan bantuan daya magnet listrik dan mampu melayani arus beban
Lebih terperinciSOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : B
SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KALI ELEKTRONIK (0/KK/0) JUMLAH SOAL : PAKET : B 40 SOAL PILIHAN GANDA PAKET B. Gambar actuator SILINDER SINGLE ACTION adalah
Lebih terperinciALAT UKUR BESARAN LISTRIK. Jenis dan Prinsip Kerjanya
ALAT UKUR BESARAN LISTRIK Jenis dan Prinsip Kerjanya Alat ukur besaran listrik : Galvanometer Ampermeter arus searah Voltmeter arus searah ohmmeter Galvanometer Prinsip kerja PMMC (Permanent magnet moving
Lebih terperinciINSTALASI MOTOR LISTRIK
SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TIPTL MATA DIKLAT : INSTALASI MOTOR LISTRIK 40 SOAL PILIHAN GANDA PAKET A. Yang dimaksud dengan gambar di samping. a. Kontak NO b. Kontak NC c. Kontak Koil d. Kontak
Lebih terperinciPENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS
PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS 1. Dongkrak Hidrolik Dongkrak hidrolik merupakan salah satu aplikasi sederhana dari Hukum Pascal. Berikut ini prinsip kerja dongkrak hidrolik. Saat pengisap
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Dewasa ini dunia robotika mengalami perkembangan yang cukup pesat. Robot
40 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Konsep Perancangan Robot Dewasa ini dunia robotika mengalami perkembangan yang cukup pesat. Robot yang baru-baru ini dirilis adalah robot berkaki tiga buatan NASA bernama
Lebih terperinciSOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : A
SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KALI ELEKTRONIK (0/KK/0) JUMLAH SOAL : PAKET : A 40 SOAL PILIHAN GANDA PAKET A. Yang dimaksud dengan gambar di samping. a. Kontak
Lebih terperinciBAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan
BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. Aspek Perancangan Dalam Modifikasi Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan perencanaan, pemasangan dan pengujian. Dalam hal tersebut timbul
Lebih terperinciBAB I MOTOR DIESEL ( DIESEL ENGINE ) Motor diesel untuk perkapalan ( Marine Diesel Engine ) dikelompokan kepada :
BAB I MOTOR DIESEL ( DIESEL ENGINE ) Motor diesel untuk perkapalan ( Marine Diesel Engine ) dikelompokan kepada : a. Motor Diesel Putaran Rendah ( Low Speed Engine ) dimana putarannya dari 0 130 RPM, kebanyakan
Lebih terperinciProses Kerja Hidrolik Pada Mast Toyota Forklift Series 8
Proses Kerja Hidrolik Pada Mast Toyota Forklift Series 8 NAMA : Rezha Andhika Pratama NPM : 28411231 PEMBIMBING : Irwansyah, ST., MT JURUSAN : TEKNIK MESIN FAKULTAS : TEKNOLOGI INDUSTRI Latar Belakang
Lebih terperinciPENGARUH PEMASANGAN DUA CDI DAN VARIASI PUTARAN MESIN TERHADAP OUTPUT DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR
PENGARUH PEMASANGAN DUA CDI DAN VARIASI PUTARAN MESIN TERHADAP OUTPUT DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR Bibid Sarifudin, Agung Nugroho Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sultan Fatah (UNISFAT)
Lebih terperinci