BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang bertekanan lebih rendah dari tekanan atmosfir. Dalam hal ini disebut pompa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang bertekanan lebih rendah dari tekanan atmosfir. Dalam hal ini disebut pompa"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kompresor Kompresor adalah mesin untuk memampatkan udara atau gas. Kompresor udara biasanya mengisap udara dari atsmosfir. Namun ada pula yang mengisap udara atau gas yang bertekanan lebih tinggi dari tekanan atsmosfir. Dalam hal ini kompresor bekerja sebagai penguat (booster). Sebaliknya ada pula kompresor yang mengisap gas yang bertekanan lebih rendah dari tekanan atmosfir. Dalam hal ini disebut pompa vakum (Sumber : Sularso, HaruoTahara, 2006, Pompa & Kompresor : Pemilihan, Pemakaian dan Pemeliharaan, PT Pradnya Paramita, Jakarta, Ref.4) 2.2. Azas Kerja Kompresor Jika suatu gas didalam sebuah ruangan tertutup diperkecil volumenya, maka gas akan mengalami kompresi. Kompresor yang menggunakan azas ini disebut kompresor jenis perpindahan (displacement). Secara prinsip, kompresor ini dilukiskan seperti gambar 2.1. dibawah ini : Gambar 2.1. Kompresi Fluida (Ref.4) Pada kompresor yang sesungguhnya torak tidak digerakkan dengan tangan melainkan dengan motor melalui poros engkol seperti diperlihatkan pada gambar 2.2. Universitas Mercu Buana 5

2 Dalam hal ini katup isap dan katup keluar dipasang pada kepala silinder. Adapun sebagai penyimpan energi dipakai tangki udara. Kompresor semacam ini di mana torak bergerak bolak-balik disebut kompresor bolak-balik (Sumber : Sularso, HaruoTahara, 2006, Pompa & Kompresor : Pemilihan, Pemakaian dan Pemeliharaan, PT Pradnya Paramita, Jakarta, Ref.4). Gambar 2.2. Unit Kompresor (7) 2.3. Klasifikasi Kompresor Kompresor terdapat dalam berbagai jenis dan model tergantung pada volume dan tekanannya. Atas dasar pemampatan kompresor dibagi atas jenis turbo dan jenis perpindahan. Jenis turbo menaikkan tekanan dan kecepatan gas dengan gaya sentrifugal yang ditimbulkan oleh impeller atau dengan gaya angkat (lift) yang ditimbulkan oleh sudu. Jenis perpindahan menaikkan tekanan dengan memperkecil atau memampatkan volume gas yang diisap kedalam silinder atau stator oleh torak atau sudu. Kompresor jenis perpindahan ini dibagi atas jenis putar dan jenis bolak-balik. Kompresor putar terdiri atas jenis roots, sudu luncur dan sekrup. Kompresor juga diklasifikasikan atas dasar konstruksinya sebagai berikut ini : Universitas Mercu Buana 6

3 1) Klasifikasi berdasarkan jumlah tingkat kompresi : satu tingkat, dua tingkat, dan banyak tingkat. 2) Klasifikasi berdasarkan langkah kerja (pada kompresor torak) : Kerja tunggal (single acting) dan kerja ganda (double acting). 3) Klasifikasi berdasarkan susunan silinder (pada kompresor torak) : mendatar, tegak, bentuk L, bentuk V, bentuk W, bentuk bintang dan lawan berimbang (balans oposed). 4) Klasifikasi berdasarkan cara pendinginan : pendingin air dan pendingin udara. 5) Klasifikasi berdasarkan transmisi penggerak : langsung, sabuk V dan roda gigi. 6) Klasifikasi berdasarkan penempatannya : permanen (stationary) dan dapat dipindahkan (portable). 7) Klasifikasi berdasarkan cara pelumasan : pelumasan minyak dan pelumasan tanpa minyak. (Sumber : Sularso, HaruoTahara, 2006, Pompa & Kompresor : Pemilihan, Pemakaian dan Pemeliharaan, PT Pradnya Paramita, Jakarta, Ref.4) Teori Kompresi Hubungan antara tekanan dan volume Jika selama gas, temperatur gas dijaga tetap (tidak bertambah panas) maka pengecilan volume menjadi 1/2 kali akan menaikkan tekanan menjadi dua kali lipat. Demikian juga volume menjadi 1/3 kali, tekanan akan menjadi tiga kali lipat dst. Jadi secara umum dapat dikatakan sebagai berikut jika gas dikompresikan (atau diekspansikan) pada temperatur tetap, maka tekanannya akan berbanding terbalik dengan volumenya. Pernyataan ini disebut Hukum Boyle dan dapat dirumuskan pula sebagai berikut: Jika suatu gas mempunyai volume V 1 dan tekanan P 1 dan Universitas Mercu Buana 7

4 dimampatkan (atau diekspansikan) pada temperatur tetap hingga volumenya menjadi V 2, maka tekanan akan menjadi P 2 dimana : P 1. V 1 = P 2. V 2 = tetap...(2.1) (Sumber : Sularso, HaruoTahara, 2006, Pompa & Kompresor : Pemilihan, Pemakaian dan Pemeliharaan, PT Pradnya Paramita, Jakarta, Ref.4) Hubungan antara temperatur dan volume Seperti halnya pada zat padat dan zat cair. gas akan mengembang jika dipanaskan pada pada tekanan tetap. Dibandingkan dengan zat padat dan zat cair, gas memiliki koefisien muai jauh lebih besar. Dari pengukuran Koefisien muai berbagai gas diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Semua macam gas apabila dinaikkan temperaturnya sebesar 1 C pada tekanan tetap, akan mengalami pertambahan volume sebesar 1/273 dari volumenya pada 0 C. Sebaliknya apabila diturunkan temperaturnya sebesar 1 C akan mengalami pengurangan volume dengan jumlah yang sama. Pernyataan diatas disebut Hukum Charles (Sumber : Sularso, HaruoTahara, 2006, Pompa & Kompresor : Pemilihan, Pemakaian dan Pemeliharaan, PT Pradnya Paramita, Jakarta, Ref.4) Proses Kompresi Gas Kompresi gas dapat dilakukan menurut tiga cara yaitu proses isotermal, adiabatik dan politropik. Adapun perilaku masing-masing proses ini dapat dilakukan sebagai berikut Kompresi Isotermal Bila suatu gas dikompresikan, maka ini ada energi mekanik yang diberikan dari luar pada gas. Energi ini diubah menjadi energi panas sehingga temperatur gas akan naik jika tekanan semakin tinggi. Namun jika proses kompresi ini dibarengi dengan Universitas Mercu Buana 8

5 pendinginan untuk mengeluarkan panas yang terjadi, temperatur dapat dijaga tetap. Kompresor secara ini disebut kompresor Isotermal (temperatur tetap). Hubungan antara P dan v untuk T tetap dapat di peroleh dari persamaan: P. v = tetap (4). (2.2) Persamaan ini dapat ditulis sebagai, P 1. V 1 = P 2. V 2 = tetap (4)...(2.3) Kompresi isotermal merupakan suatu proses yang sangat berguna dalam analisa teoritis, namun untuk perhitungan kompresor tidak banyak kegunaannya. Pada kompresor yang sesungguhnya, meskipun silinder didinginkan sepenuhnya, adalah tidak mungkin untuk menjaga temperatur udara yang tetap didalam silinder. Hal ini disebabkan oleh cepatnya proses kompresi (beberapa ratus sampai seribu kali permenit) di dalam silinder (Sumber : Sularso, HaruoTahara, 2006, Pompa & Kompresor : Pemilihan, Pemakaian dan Pemeliharaan, PT Pradnya Paramita, Jakarta, Ref.4) Kompresi Adiabatik Kompresi adiabatik adalah kompresi yang berlangsung dalam silinder yang diisolasi secara sempurna terhadap panas sehingga tanpa ada panas yang keluar / masuk dari gas. Dalam praktek proses adiabatik tidak pernah terjadi secara sempurna karena isolasi didalam silinder tidak pernah dapat sempurna pula. Hubungan antara tekanan dan volume dalam proses adiabatik dapat dinyatakan dalam persamaan, P.v k = Tetap (4) (2.4) Atau P 1.v k = P 2.v k 2 = Tetap.(2.5) Universitas Mercu Buana 9

6 Dimana k adalah rasio panas jenis yaitu perbandingan antara panas jenis pada tekanan tetap dengan panas jenis volume tetap. Dirumuskan sebagai berikut : k = c p / c (2) v..(2.6) dimana ; c p = Panas jenis tekanan tetap, untuk 1 kg udara c p = 0,24 kcal/(kgºc) = 1,005 kj//(kgºc) c v = Panas jenis volume tetap, untuk 1 kg udara c p = 0,17 kcal/(kgºc) = 0,712 kj//(kgºc) sehingga, k = c p / c v k = 1,005 kj//(kgºc) / 0,712 kj//(kgºc) k = 1,411 dibulatkan menjadi 1,4 (Sumber : Sularso, HaruoTahara, 2006, Pompa & Kompresor : Pemilihan, Pemakaian dan Pemeliharaan, PT Pradnya Paramita, Jakarta, Ref.4) Kompresi Politropik Kompresi pada kompresor yang sesungguhnya bukan merupakan proses isotemal, karena ada kenaikan temperatur, namun juga proses adiabatik karena ada panas yang dipancarkan keluar. Jadi proses kompresi yang sesungguhnya, ada diantara keduanya dan disebut kompresi politropik. Hubungan antara p dan v proses politropik ini dapat dirumuskan sebagai, P.v n = Tetap (4)...(2.7) Atau P 1.v n 1 = P 2. v n 2 = Tetap.(2.8) Disini n disebut indeks politropik dan harganya terletak antara 1 (proses isothermal) dan k (proses adiabatik). Jadi : 1 < n < k. Untuk kompresor biasa, n=1,25 ~ 1,35. Universitas Mercu Buana 10

7 Dari rumus ini, dengan n=1,25, pengecilan volume sebesar v2/v1=1/2 misalnya, akan menaikan tekanan menjadi 2,38 kali lipat. Harga ini terletak antara 2,0 untuk kompresi isothermal dan 2,64 untuk kompresi adiabatik (Sumber : Sularso, HaruoTahara, 2006, Pompa & Kompresor : Pemilihan, Pemakaian dan Pemeliharaan, PT Pradnya Paramita, Jakarta, Ref.4) Efisiensi Volumetrik Sebuah kompresor dengan silinder D (cm), langkah tolak S (cm), dan putaran n (rpm) seperti terlihat pada gambar 2.3 dibawah ini. n (rpm) Gambar 2.3. Langkah torak kerja tunggal (7) Dengan ukuran seperti ini kompresor akan memampatkan volume gas sebesar Vs = (π/4) D 2 x S (cm 3 ). Untuk setiap langkah kompresor yang dikerjakan dalam setiap putaran poros engkol. Jumlah volume gas yang dimampatkan per menit disebut perpindahan tolak. Jadi jika poros kompresor mempunyai putaran n (rpm) maka, Vs = (π/4) D 2 x S (cm 3 ) (4)...(2.9) Perpindahan torak (Q th ) : Vs x n = (π/4) D 2 x S x n (cm 3 /min) (4)...(2.10) Dimana, Vs. = Volume Gas ( cm 3 ) D = Diameter Torak (cm) S = Panjang Langkah Torak (cm) n = Putaran Motor (rpm) Universitas Mercu Buana 11

8 Siklus thermodinamika atau diagram tekanan volume kompresor torak diperlihatkan pada diagram P-V seperti pada gambar 2.4 dibawah ini.. Gambar 2.4. Diagram P-V dari Kompresor (2) Torak memulai langkah kompresinya pada titik (1) (dalam diagram P-V). Torak bergerak ke kiri dan gas dimampatkan hingga tekanan naik ketitik (2) pada titik ini tekanan di dalam silinder mencapai harga tekanan P d yang lebih tinggi dari pada tekanan di dalam pipa keluar (atau tangki tekan), sehingga katup keluar pada kepala silinder akan terbuka. Jika torak terus bergerak ke kiri maka gas akan didorong keluar silinder pada tekanan tetap sebesar P d di titik (3) torak mencapai titik mati atas, yaitu titik mati akhir gerakan torak pada langkah kompresi dan pengeluaran. Pada waktu torak mencapai titik mati atas ini antara sisi atas torak dan kepala silinder masih ada volume sisa yang besarnya V c. Volume ini idealnya harus sama dengan nol agar gas dapat didorong seluruhnya keluar silinder tanpa sisa. Namun Universitas Mercu Buana 12

9 dalam praktek harus ada jarak (Clearance) diatas torak agar torak tidak membentur kepala silinder. Adanya volume sisa ini ketika torak mengakhiri langkah kompresinya diatas torak masih ada sejumlah gas dengan volume sebesar V c, dan tekanan sebesar P d, jika kemudian torak memuai langkah isapnya (bergerak kekanan), katup isap tidak dapat terbuka sebelum sisa gas diatas torak berekspansi sampai tekanannya turun dari P d menjadi P s. Dalam gambar 2.4. katup isap baru mulai terbuka dititik (4) ketika tekanan sudah mencapai tekanan isap P S Disini pemasukan gas baru mulai terjadi dan proses pengisapan ini berlangsung sampai titik mati bawah. Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa volume gas yang diisap tidak sebesar langkah torak sebesar V S melainkan lebih kecil, yaitu hanya sebesar volume isap antara titik mati bawah (1) dan titik (4) (Sumber : Sularso, HaruoTahara, 2006, Pompa & Kompresor : Pemilihan, Pemakaian dan Pemeliharaan, PT Pradnya Paramita, Jakarta, Ref.4). Adapun untuk nilai efisiensi volumetrik dapat kita lihat dari tabel 2.1 yang terdapat di bawah ini. Tabel 2.1. Tabel Efisiensi volumetrik (η v ) (3) Perbandingan Kompresi P2/ P Tinggi % Putaran Rendah % Universitas Mercu Buana 13

10 Adapun harga η v yang sesungguhnya adalah sedikit lebih kecil dari harga yang diperoleh dari rumus diatas karena adanya kebocoran melalui cincin torak, katup serta tahanan pada katup. Untuk volume langkah torak (VL) adalah jumlah volume yang diisap dikurangi dengan volume sisa. Maka rumus dari volume langkah torak dapat didefisinikan sebagai berikut : VL = π. 4 D2. S. N (3)...(2.11) Dimana, VL = Volume Langkah Torak (cm 3 /detik) D = Diameter Torak (cm) S = Panjang Langkah Torak (cm) N = Jumlah Silinder Dengan diketahuinya volume langkah dari torak maka kita dapat mengetahui volume yang diisap oleh kompresor (Va). Volume yang dihisap oleh kompresor (Va) dirumuskan sebagai berikut, Va = VL. ηv. n (3)...(2.12) Dimana, VL = Volume Langkah (cm 3 /detik) η v = Efisiensi Volumetrik (%) n = Jumlah Putaran (Rpm) (Sumber : Muhlasin. 2010, Analisa kinerja kompresor torak 1 hp dengan penggerak motor bensin 4 tax 1 silinder STARKE GX 200 6,5 hp, Jurnal TA Teknik Mesin, FakultasTeknik, Universitas Muhammadiyah Semarang, Ref.3) Perhitungan Daya Kompresor Besarnya daya motor penggerak kompresor secara teoritis dapat kita hitung dengan menggunakan rumus : Universitas Mercu Buana 14

11 Keterangan : N th = 0,037. P 1. V a. k k 1 P 2 P 1 k 1 k 1 (3)..(2.13) N th = Daya teoritis yang digunakan untuk menggerakkan Kompresor (HP) P 1 = Tekanan Gas awal (kg/cm 2 ) P 2 = Tekanan akhir kompresi (kg/cm 2 ) k = Eksponen adiabatik Diasumsikan untuk eksponen adiabatik udara adalah k: 1,4 ( 1 TK = 1 HP dan 1 HP = 0,746 kw ) Dengan diketahuinya daya yang diperlukan untuk menggerakkan kompresor (Wc), kita dapat menghitung daya motor yang diperlukan untuk menggerakkan kompresor (Sumber : Muhlasin. 2010, Analisa kinerja kompresor torak 1 hp dengan penggerak motor bensin 4 tax 1 silinder STARKE GX 200 6,5 hp, Jurnal TA Teknik Mesin, FakultasTeknik, Universitas Muhammadiyah Semarang, Ref.3) Jenis Penggerak Kompresor dan Transmisi Daya Poros Sebagai penggerak kompresor umumnya dipakai motor listrik atau motor bakar torak. Adapun macam, sifat dan penggunaan masing- masing jenis penggerak tersebut adalah sebagai berikut : Motor Listrik Motor listrik adalah sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini yang digunakan untuk menggerakan kompresor. Prinsip kerja pada motor listrik, yaitu tenaga listrik diubah menjadi tenaga mekanik. Perubahan ini dilakukan dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut sebagai elektro magnet. Sebagaimana kita ketahui Universitas Mercu Buana 15

12 bahwa: kutub-kutub dari magnet yang senama akan tolak-menolak dan kutub-kutub tidak senama akan tarik menarik. Maka kita dapat memeperoleh gerakan jika kita menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros yang dapat berputar, dan magnet yang lain pada suatu kedudukan yang tetap. Motor listrik dapat diklasifikasikan secara kasar atas motor induksi dan motor sinkron. Motor induksi mempunyai faktor daya efisiensi yang lebih rendah dari pada motor sinkron. Arus awal motor induksi juga sangat besar. Namun motor induksi sampai 600 KW banyak dipakai karena harganya relative murah dan pemeliharaannya mudah. Motor induksi ada dua jenis sangkar bajing (squirrel cage) dan jenis rotor lilit (wound rotor). Akhir- akhir ini jenis motor sangkar bajing lebih banya dipakai karena mudah pemeliharaannya. Meskipun motor sinkron mempunyai faktor daya dan efisiensi yang tinggi, namun harganya mahal. Dengan demikian motor ini hanya dipakai bila diperlukan daya besar dimana pemakaian daya merupakan faktor yang sangat menentukan Motor Bakar Torak Motor bakar torak dipergunakan untuk penggerak kompresor bila tidak tersedia sumber listrik ditempat pemasangannya atau bila kompresor tersebut merupakan kompresor portable. Untuk daya kecil sampai 5.5 kw dapat dipakai motor bensin dan untuk daya yang lebih besar dipakai motor diesel Transmisi Daya Poros Untuk mentranmisikan daya dari poros motor penggerak ke poros kompresor ada beberapa cara yaitu dengan cara sebagai berikut : Universitas Mercu Buana 16

13 1. Sabuk - V Keuntungan cara ini adalah pada putaran kompresor dapat lebih bebas sehingga dapat dipakai motor putaran tinggi. Namun kerugiannya adalah pada kerugian daya yang disebabkan oleh slip antara puli dan sabuk serta kebutuhan ruangan yang lebih besar untuk pemasangan. Cara transmisi ini sering dipergunakan untuk kompresor kecil dengan daya kurang dari 75 kw. 2. Kopling Tetap Hubungan dengan kopling tetap memberikan efisiensi keseluruhan yang tinggi serta pemeliharaan yang mudah. Namun cara ini memerlukan motor dengan putaran rendah dan motor dengan putaran rendah adalah mahal. Karena itu, cara ini hanya sesuai untuk kompresor berdaya antara kw. 3. Rotor Terpadu (Direct Rotor) Pada cara ini poros engkol kompresor menjadi satu dengan poros motor. Dengan cara ini ukuran mesin dapat menjadi lebih ringkas sehingga tidak memerlukan banyak ruang. Pemeliharaannyapun mudah. 4. Kopling Gesek Cara ini dipakai untuk menggerakkan kompresor kecil dengan motor bahan bakar torak. Disini motor dapat distart tanpa beban dengan membuka hubungan kopling. Namun untuk kompresor dengan fluktuasi momen puter yang besar diperlukan kopling yang dapat meneruskan momen putar yang besar pula. Sumber : Sularso, HaruoTahara, 2006, Pompa & Kompresor : Pemilihan, Pemakaian dan Pemeliharaan, PT Pradnya Paramita, Jakarta, Ref.4 Universitas Mercu Buana 17

14 2.9. Kapasitas Pada kompresor torak, angka kapasitas yang tertulis didalam katalog menyatakan perpindahan torak dan bukan laju volume yang dihasilkan. Untuk kompresor putar, yang tertulis dalam katalog pada umumnya menyatakan volume yang sesungguhnya dihasilkan. Pada kapasitas normal, kompresor mempunyai efisiensi adiabatik keseluruhan yang maksimum. Apabila kompresor dioperasikan pada kapasitas atau beban yang lebih rendah, maka efisiensinya menurun. Karena itu pemilihan kapasitas kompresor harus dilakukan sedemikian rupa sehingga dalam pemakaianya nanti kompresor akan dapat dioperasikan pada atau disekitar titik normalnya. Selain itu, apabila kebutuhan udara atau gas sangat fluktuasi sebaiknya dipilih kompresor dengan kapasitas normal sebesar puncak kebutuhan (Sumber : Sularso, HaruoTahara, 2006, Pompa & Kompresor : Pemilihan, Pemakaian dan Pemeliharaan, PT Pradnya Paramita, Jakarta) Konstruksi Kompresor Torak Seperti diperlihatkan pada gambar 2.5 dibawah ini, kompresor torak atau kompresor bolak- balik dengan kerja tunggal pada dasarnya dibuat sedemikian rupa hingga gerakan putar dari penggerak mula menjadi gerak bolak- balik. Gambar 2.5. Kerja kompresor bolak-balik tunggal (3) Universitas Mercu Buana 18

15 - Isap Bila proses engkol berputar dalam arah panah, torak bergerak ke bawah oleh tarikan engkol. Maka terjadilah tekanan negatif (di bawah tekanan atmosfer) di dalam silinder, dan katup isap terbuka oleh perbedaan tekanan, sehingga udara terhisap. - Kompresi Bila torak bergerak dari titik mati bawah ketitik mati atas, katup isap tertutup dan udara di dalam silinder dimampatkan. - Keluar atau Buang Bila torak bergerak keatas, tekanan didalam silinder akan naik, maka katup keluar akan terbuka oleh tekanan udara atau gas, dan udara atau gas akan keluar. Sumber : Sularso, HaruoTahara, 2006, Pompa & Kompresor : Pemilihan, Pemakaian dan Pemeliharaan, PT Pradnya Paramita, Jakarta, Ref Mekanisme Pengisian Udara Bertekanan Kedalam Tangki Kompresor Udara dalam suatu benda yang berbentuk gas yang bisa disalurkan dan dimampatkan kedalam sebuah benda atau bangun ruang. Seperti contoh nyata dari kompresor pemindahan yang paling umum dan sederhana adalah pompa ban untuk sepeda atau mobil seperti terlihat dalam gambar 2.6 dan 2.7 dibawah ini. Gambar 2.6. Pompa dan sepeda (2) Universitas Mercu Buana 19

16 Gambar 2.7. Prinsip kompresor adalah mirip dengan pompa ban (4) Cara kerjanya seperti gambar 2.6 dan gambar 2.7 adalah sebagai berikut : jika udara ditarik keatas, tekanan silinder pompa dibawah torak akan menjadi negatip (lebih kecil dari tekanan atmosfer). Sehingga udara akan masuk melalui celah katup isap. Katup ini terbuat dari kulit dipasang pada torak, yang sekaligus berfungsi juga sebagai perapat torak. Kemudian jika torak ditekan kebawah, volume udara yang terkurung dibawah torak akan mengecil sehingga tekanan akan naik. Katup isap akan menutup dengan merapatkan torak dan dinding silinder. Jika torak ditekan terus, volume akan semakin mengecil dan tekanan didalam silinder akan naik melebihi tekanan didalam ban. Pada saat ini udara akan terdorong masuk kedalam dan melalui pentil (yang berfungsi sebagai katup keluar), maka tekanan didalam ban akan semakin bertambah besar. Pada kompresor yang sesungguhnya torak tidak digerakkan dengan tangan melainkan dengan motor melalui engkol. Dalam hal ini katup isap dan katup keluar dipasang pada kepala silinder. Adapun sebagai penyimpan energi dipakai tangki udara. Tangki ini dapat dipersamakan dengan ban pada pompa ban. Udara yang dimampatkan oleh kompresor melalui putaran poros engkol torak ditarik kebawah kemudian didalam Universitas Mercu Buana 20

17 silinder terjadi tekanan negatip (tekanan dibawah atmosfer) dan melalui katup isap yang terbuka udara masuk kedalam. Kemudian saat torak bergerak dari titik mati bawah (TMB) ketitik mati atas (TMA) katup isap tertutup dan udara didalam silinder terjadi pemampatan kemudian katup keluar akan terbuka oleh tekanan udara atau gas didalam silinder dan udara atau gas akan keluar masuk kedalam tangki kompresor melaui saluran pipa sebagai penghantar udara / gas. Demikian proses tersebut terjadi berulang- ulang dalam jangka waktu tertentu sampai udara didalam tangki kompresor mencapai titik tekanan yang telah ditentukan, dan kompresor akan berhenti bekerja (Sumber : Sularso, HaruoTahara, 2006, Pompa & Kompresor : Pemilihan, Pemakaian dan Pemeliharaan, PT Pradnya Paramita, Jakarta, Ref.4). Jumlah udara yang masuk dalam kompresor (Vu) dapat kita hitung dengan menggunakan rumus : Vu = V 2 - V (3) c...(2.14) Dimana : V c = Volume Clearance V c = 5% x VL....(2.15) Dimana : VL = Volume Langkah (cm 3 /detik) Untuk mengetahui volume akhir ( V 2 ) dapat menggunakan persamaan ( P 1.V 1 ) k = ( P 2.V 2 ) k (1)...(2.16) Dimana : P 1 = Tekanan Awal (kg/ cm 2 ) P 2 = Tekanan Akhir (kg/ cm 2 ) V 1 = Volume Awal (cm 3 ) V 2 = Volume Akhir (cm 3 ) K = Eksponen adiabatik (dipakai = 1,4) Universitas Mercu Buana 21

18 Bentuk tangki kompresor pada sisi samping sebenarnya mempunyai lengkung invalut, akan tetapi karena diameter lengkung invalut tersebut terlalu besar maka dianggap tidak ada lengkung sehingga bentuk tangki kompresor adalah silinder tangki. Karena itu volume tangki dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Vt = Luas penampang x Panjang Tangki (3) Vt = π r 2 x Lt...(2.17) Dimana : Vt = Volume Tangki (cm 2 ) r = Jari- jari Tangki (cm) Lt = Panjang Tangki (cm) kita juga dapat menghitung tebal tangki yang dibutuhkan dengan menggunakan rumus: S = P. d 2π (3) (2.18) Dimana : S = Tebal tangki (cm) P = Tekanan dari dalam (kg/cm 2 ) d = Diameter dalam tangki (cm) τt = Tegangan tarik material yang diperbolehkan (N/m 2 ) (Sumber : Muhlasin. 2010, Analisa kinerja kompresor torak 1 hp dengan penggerak motor bensin 4 tax 1 silinder STARKE GX 200 6,5 hp, Jurnal TA Teknik Mesin, FakultasTeknik, Universitas Muhammadiyah Semarang, Ref.3). Universitas Mercu Buana 22

BAB II DASAR TEORI. kata lain kompresor adalah penghasil udara mampat. Karena proses. dengan tekanan udara lingkungan. Dalam keseharian, kita sering

BAB II DASAR TEORI. kata lain kompresor adalah penghasil udara mampat. Karena proses. dengan tekanan udara lingkungan. Dalam keseharian, kita sering BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Kompresor Kompresor adalah alat pemampat atau pengkompresi udara dengan kata lain kompresor adalah penghasil udara mampat. Karena proses pemampatan, udara mempunyai tekanan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. kompresi udara. Udara yang dikompresi sering disebut udara tekan atau udara

BAB II DASAR TEORI. kompresi udara. Udara yang dikompresi sering disebut udara tekan atau udara BAB II DASAR TEORI 2.1. Pengertian Kompresi Kompresi adalah pemampatan gas sehingga tekanannya lebih tinggi dari tekanan semula. Proses ini dipakai dalam banyak cabang bidang teknik. Istilah kompresi umumnya

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Gas

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Gas BAB II DASAR TEORI. rinsip embangkit Listrik Tenaga Gas embangkit listrik tenaga gas adalah pembangkit yang memanfaatkan gas (campuran udara dan bahan bakar) hasil dari pembakaran bahan bakar minyak (BBM)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian kompresor Kompresor adalah Mesin untuk memampatkan udara atau gas. Kompresor udara biasanya meghisap udara dari atmosfer. Namun ada pula yang menghisap udara atau gas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kompresor Kompresor merupakan mesin fluida yang menambahkan energi ke fluida kompresibel yang berfungsi untuk menaikkan tekanan. Kompresor biasanya bekerja dengan perbedaan

Lebih terperinci

PELATIHAN PENGELASAN DAN PENGOPERASIAN KOMPRESOR

PELATIHAN PENGELASAN DAN PENGOPERASIAN KOMPRESOR MAKALAH PELATIHAN PENGELASAN DAN PENGOPERASIAN KOMPRESOR PROGRAM IbPE KELOMPOK USAHA KERAJINAN ENCENG GONDOK DI SENTOLO, KABUPATEN KULONPROGO Oleh : Aan Ardian ardian@uny.ac.id FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bensin Motor bensin adalah suatu motor yang mengunakan bahan bakar bensin. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas yang kemudian

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ALAT KOMPRESOR PADA MOTOR BAKAR TORAK SEBAGAI FUNGSI TAMBAHAN KENDARAAN RODA DUA

PENGGUNAAN ALAT KOMPRESOR PADA MOTOR BAKAR TORAK SEBAGAI FUNGSI TAMBAHAN KENDARAAN RODA DUA PENGGUNAAN ALAT KOMPRESOR PADA MOTOR BAKAR TORAK SEBAGAI FUNGSI TAMBAHAN KENDARAAN RODA DUA Dwi Irawan Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Metro Jl. KH. Dewantara No. 116 Metro

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. dipakai saat ini. Sedangkan mesin kalor adalah mesin yang menggunakan

BAB II DASAR TEORI. dipakai saat ini. Sedangkan mesin kalor adalah mesin yang menggunakan BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Umum Motor Bakar Motor bakar merupakan salah satu jenis mesin kalor yang banyak dipakai saat ini. Sedangkan mesin kalor adalah mesin yang menggunakan energi panas untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Umum Motor Bensin Motor adalah gabungan dari alat-alat yang bergerak (dinamis) yang bila bekerja dapat menimbulkan tenaga/energi. Sedangkan pengertian motor bakar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mesin Fluida Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis poros menjadi energi potensial fluida, atau sebaliknya mengubah energi fluida (energi potensial

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Motor Bensin Motor bensin adalah suatu motor yang menggunakan bahan bakar bensin. Sebelum bahan bakar ini masuk ke dalam ruang silinder terlebih dahulu terjadi percampuran bahan

Lebih terperinci

FINONDANG JANUARIZKA L SIKLUS OTTO

FINONDANG JANUARIZKA L SIKLUS OTTO FINONDANG JANUARIZKA L 125060700111051 SIKLUS OTTO Siklus Otto adalah siklus thermodinamika yang paling banyak digunakan dalam kehidupan manusia. Mobil dan sepeda motor berbahan bakar bensin (Petrol Fuel)

Lebih terperinci

BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI

BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI Motor penggerak mula adalah suatu alat yang merubah tenaga primer menjadi tenaga sekunder, yang tidak diwujudkan dalam bentuk aslinya, tetapi diwujudkan dalam

Lebih terperinci

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA TUGAS AKHIR PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA Disusun : JOKO BROTO WALUYO NIM : D.200.92.0069 NIRM : 04.6.106.03030.50130 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN 3.1. Pengertian Perencanaan dan perhitungan diperlukan untuk mengetahui kinerja dari suatu mesin (Toyota Corolla 3K). apakah kemapuan kerja dari mesin tersebut masih

Lebih terperinci

Denny Haryadhi N Motor Bakar / Tugas 2. Karakteristik Motor 2 Langkah dan 4 Langkah, Motor Wankle, serta Siklus Otto dan Diesel

Denny Haryadhi N Motor Bakar / Tugas 2. Karakteristik Motor 2 Langkah dan 4 Langkah, Motor Wankle, serta Siklus Otto dan Diesel Karakteristik Motor 2 Langkah dan 4 Langkah, Motor Wankle, serta Siklus Otto dan Diesel A. Karakteristik Motor 2 Langkah dan 4 Langkah 1. Prinsip Kerja Motor 2 Langkah dan 4 Langkah a. Prinsip Kerja Motor

Lebih terperinci

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) Diklat Teknis Kedelai Bagi Penyuluh Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Kedelai Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bensin Motor bensin adalah suatu motor yang mengunakan bahan bakar bensin. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas yang kemudian

Lebih terperinci

BAB III METODA PERENCANAAN

BAB III METODA PERENCANAAN BAB III METODA PERENCANAAN 3. 1. Perencanaan Pompa Injeksi Bahan Bakar Seperti yang telah kita bahas sebelumnya bahwa perencanaan pompa injeksi bahan bakar bertujuan untuk menentukan parameter-parameter

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Mesin diesel pertama kali ditemukan pada tahun 1893 oleh seorang berkebangsaan

BAB II TEORI DASAR. Mesin diesel pertama kali ditemukan pada tahun 1893 oleh seorang berkebangsaan BAB II TEORI DASAR 2.1. Sejarah Mesin Diesel Mesin diesel pertama kali ditemukan pada tahun 1893 oleh seorang berkebangsaan Jerman bernama Rudolf Diesel. Mesin diesel sering juga disebut sebagai motor

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pompa Pompa adalah peralatan mekanis yang digunakan untuk menaikkan cairan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau untuk mengalirkan cairan dari daerah bertekanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan modern seperti sekarang ini kompressor mempunyai penggunaan yang sangat luas di segala bidang kegiatan seperti industri, pertanian, rumah tangga dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian pompa Pompa adalah peralatan mekanis untuk meningkatkan energi tekanan pada cairan yang di pompa. Pompa mengubah energi mekanis dari mesin penggerak pompa menjadi energi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN PENINGKATAN PERFORMA MESIN YAMAHA CRYPTON. Panjang langkah (L) : 59 mm = 5,9 cm. Jumlah silinder (z) : 1 buah

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN PENINGKATAN PERFORMA MESIN YAMAHA CRYPTON. Panjang langkah (L) : 59 mm = 5,9 cm. Jumlah silinder (z) : 1 buah BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN PENINGKATAN PERFORMA MESIN YAMAHA CRYPTON 4.1 Analisa Peningkatan Performa Dalam perhitungan perlu diperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan kamampuan mesin, yang meliputi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB II TINJAUAN LITERATUR BAB II TINJAUAN LITERATUR Motor bakar merupakan motor penggerak yang banyak digunakan untuk menggerakan kendaraan-kendaraan bermotor di jalan raya. Motor bakar adalah suatu mesin yang mengubah energi panas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin cepat mendorong manusia untuk selalu mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi (Daryanto, 1999 : 1). Sepeda motor, seperti juga

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Motor Bakar. Motor bakar torak merupakan internal combustion engine, yaitu mesin yang fluida kerjanya dipanaskan dengan pembakaran bahan bakar di ruang mesin tersebut. Fluida

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1. MESIN-MESIN FLUIDA Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis poros menjadi energi potensial atau sebaliknya mengubah energi fluida (energi potensial

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Radiator Radiator memegang peranan penting dalam mesin otomotif (misal mobil). Radiator berfungsi untuk mendinginkan mesin. Pembakaran bahan bakar dalam silinder mesin menyalurkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II PENDAHULUAN BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin Motor bakar bensin adalah mesin untuk membangkitkan tenaga. Motor bakar bensin berfungsi untuk mengubah energi kimia yang diperoleh dari

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI.. xi BAB I PENDAHULUAN 1

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI.. xi BAB I PENDAHULUAN 1 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR.... i DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR NOTASI.. xi BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan Penelitian.............

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Refrigerasi merupakan suatu media pendingin yang dapat berfungsi untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Refrigerasi merupakan suatu media pendingin yang dapat berfungsi untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Refrigerasi Refrigerasi merupakan suatu media pendingin yang dapat berfungsi untuk menyerap kalor dari lingkungan atau untuk melepaskan kalor ke lingkungan. Sifat-sifat fisik

Lebih terperinci

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM). Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM). Pertemuan ke Capaian Pembelajaran Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Presentasi Media Ajar Gambar Audio/Video Soal-tugas Web Metode Evaluasi

Lebih terperinci

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur BAB II MESIN PENDINGIN 2.1. Pengertian Mesin Pendingin Mesin Pendingin adalah suatu peralatan yang digunakan untuk mendinginkan air, atau peralatan yang berfungsi untuk memindahkan panas dari suatu tempat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pompa Pompa adalah suatu peralatan mekanik yang digerakkan oleh tenaga mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan (fluida) dari suatu tempat ke tempat lain, dimana

Lebih terperinci

PENGARUH MODIFIKASI PENAMBAHAN UKURAN DIAMETER SILINDER PADA SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH TERHADAP DAYA YANG DIHASILKAN ABSTRAK Sejalan dengan pesatnya persaingan dibidang otomotif banyak orang berpikir untuk

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMPRESOR TORAK UNTUK SISTEM PNEUMATIK PADA GUN BURNER

PERANCANGAN KOMPRESOR TORAK UNTUK SISTEM PNEUMATIK PADA GUN BURNER TUGAS SARJANA MESIN FLUIDA PERANCANGAN KOMPRESOR TORAK UNTUK SISTEM PNEUMATIK PADA GUN BURNER OLEH NAMA : ERWIN JUNAISIR NIM : 020401047 DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Selaras dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, dan seiring dengan perkembangan dan kemajuan dibidang industri terutama dalam bidang permesinan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bahan Bakar Bahan bakar yang dipergunakan motor bakar dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok yakni : berwujud gas, cair dan padat (Surbhakty 1978 : 33) Bahan bakar (fuel)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. misalnya untuk mengisi ketel, mengisi bak penampung (reservoir) pertambangan, satu diantaranya untuk mengangkat minyak mentah

BAB I PENDAHULUAN. misalnya untuk mengisi ketel, mengisi bak penampung (reservoir) pertambangan, satu diantaranya untuk mengangkat minyak mentah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan pompa sangat luas hampir disegala bidang, seperti industri, pertanian, rumah tangga dan sebagainya. Pompa merupakan alat yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Apabila meninjau mesin apa saja, pada umumnya adalah suatu pesawat yang dapat mengubah bentuk energi tertentu menjadi kerja mekanik. Misalnya mesin listrik,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dasar Teori Pompa Sentrifugal 2.1.1. Definisi Pompa Sentrifugal Pompa sentrifugal adalah suatu mesin kinetis yang mengubah energi mekanik menjadi energi fluida menggunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Motor Bakar Motor bakar adalah motor penggerak mula yang pada prinsipnya adalah sebuah alat yang mengubah energi kimia menjadi energi panas dan diubah ke energi

Lebih terperinci

POMPA TORAK. Oleh : Sidiq Adhi Darmawan. 1. Positif Displacement Pump ( Pompa Perpindahan Positif ) Gambar 1. Pompa Torak ( Reciprocating Pump )

POMPA TORAK. Oleh : Sidiq Adhi Darmawan. 1. Positif Displacement Pump ( Pompa Perpindahan Positif ) Gambar 1. Pompa Torak ( Reciprocating Pump ) POMPA TORAK Oleh : Sidiq Adhi Darmawan A. PENDAHULUAN Pompa adalah peralatan mekanik yang digunakan untuk memindahkan fluida incompressible ( tak mampu mampat ) dengan prinsip membangkitkan beda tekanan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik

BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Transmisi bertujuan untuk meneruskan daya dari sumber daya ke sumber daya lain, sehingga mesin pemakai daya tersebut bekerja menurut kebutuhan yang diinginkan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Blower Pengertian Blower adalah mesin atau alat yang digunakan untuk menaikkan atau memperbesar tekanan udara atau gas yang akan dialirkan dalam suatu ruangan tertentu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian pompa Pompa adalah alat untuk memindahkan fluida dari tempat satu ketempat lainnya yang bekerja atas dasar mengkonversikan energi mekanik menjadi energi kinetik.

Lebih terperinci

BAB I PESAWAT PESAWAT BANTU DI KAPAL

BAB I PESAWAT PESAWAT BANTU DI KAPAL BAB I PESAWAT PESAWAT BANTU DI KAPAL Pesawat bantu terdiri dari dan berbagai peralatan yang secara garis besar dapat dibagi menjadi mesin bantu di kamar mesin dan mesin bantu, di geladak (dek) atau di

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi Sistem transmisi dalam otomotif, adalah sistem yang berfungsi untuk konversi torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-beda

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Defenisi Motor Bakar Mesin Pembakaran Dalam pada umumnya dikenal dengan nama Motor Bakar. Dalam kelompok ini terdapat Motor Bakar Torak dan system turbin gas. Proses pembakaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fluida yang dimaksud berupa cair, gas dan uap. yaitu mesin fluida yang berfungsi mengubah energi fluida (energi potensial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fluida yang dimaksud berupa cair, gas dan uap. yaitu mesin fluida yang berfungsi mengubah energi fluida (energi potensial BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Mesin-Mesin Fluida Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis poros menjadi energi potensial atau sebaliknya mengubah energi fluida (energi potensial

Lebih terperinci

BAB I KOMPONEN UTAMA SEPEDA MOTOR

BAB I KOMPONEN UTAMA SEPEDA MOTOR BAB I KOMPONEN UTAMA SEPEDA MOTOR Sepeda motor terdiri dari beberapa komponen dasar. Bagaikan kita manusia, kita terdiri atas beberapa bagian, antara lain bagian rangka, pencernaan, pengatur siskulasi

Lebih terperinci

Efisiensi Suhu Kerja Mesin Antara Pemakaian Water Pump Dan Tanpa Water Pump Pada Mesin Diesel Satu Silinder Merk Dong Feng S195

Efisiensi Suhu Kerja Mesin Antara Pemakaian Water Pump Dan Tanpa Water Pump Pada Mesin Diesel Satu Silinder Merk Dong Feng S195 Efisiensi Suhu Kerja Mesin Antara Pemakaian Water Pump Dan Tanpa Water Pump Pada Mesin Diesel Satu Silinder Merk Dong Feng S95 Atmaja Kurniadi (083004) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang Abstrak

Lebih terperinci

!"#$%&$'()*& LAMPIRAN

!#$%&$'()*& LAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA 1. Arismunandar, Wiranto. (1973). Penggerak Mula Motor Bakar Torak. Bandung : ITB. 2. Darsono. (2001). Pekerjaan Las Dasar. Surakarta : Aria Offset. 3. G. Pahl dan W. Beitz. (1984). Engineering

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dasar Termodinamika 2.1.1 Siklus Termodinamika Siklus termodinamika adalah serangkaian proses termodinamika mentransfer panas dan kerja dalam berbagai keadaan tekanan, temperatur,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Mesin Pendingin Untuk pertama kali siklus refrigerasi dikembangkan oleh N.L.S. Carnot pada tahun 1824. Sebelumnya pada tahun 1823, Cagniard de la Tour (Perancis),

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Perpipaan Dalam pembuatan suatu sistem sirkulasi harus memiliki sistem perpipaan yang baik. Sistem perpipaan yang dipakai mulai dari sistem pipa tunggal yang sederhana

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Mengenal Motor Diesel Motor diesel merupakan salah satu tipe dari motor bakar, sedangkan tipe yang lainnya adalah motor bensin. Secara sederhana prinsip pembakaran pada motor

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan Konsep perencanaan komponen yang diperhitungkan sebagai berikut: a. Motor b. Reducer c. Daya d. Puli e. Sabuk V 2.2 Motor Motor adalah komponen dalam sebuah kontruksi

Lebih terperinci

AKTUATOR AKTUATOR 02/10/2016. Rian Rahmanda Putra Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indo Global Mandiri

AKTUATOR AKTUATOR 02/10/2016. Rian Rahmanda Putra Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indo Global Mandiri AKTUATOR Rian Rahmanda Putra Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indo Global Mandiri AKTUATOR Istilah yang digunakan untuk mekanisme yang menggerakkan robot. Aktuator dapat berupa hidrolik, pneumatik dan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Motor Bensin Penjelasan Umum

BAB II DASAR TEORI 2.1. Motor Bensin Penjelasan Umum 4 BAB II DASAR TEORI 2.1. Motor Bensin 2.1.1. Penjelasan Umum Motor bensin merupakan suatu motor yang menghasilkan tenaga dari proses pembakaran bahan bakar di dalam ruang bakar. Karena pembakaran ini

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL PENGISI KETEL DI PT. INDAH KIAT SERANG

TUGAS AKHIR PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL PENGISI KETEL DI PT. INDAH KIAT SERANG TUGAS AKHIR PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL PENGISI KETEL DI PT. INDAH KIAT SERANG Tugas Akhir ini Disusun dan Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN, PERAKITAN, PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN POMPA SENTRIFUGAL UNTUK AIR MANCUR

BAB III PROSES PERANCANGAN, PERAKITAN, PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN POMPA SENTRIFUGAL UNTUK AIR MANCUR Jansen A.Sirait / 4130610019 BAB III PROSES PERANCANGAN, PERAKITAN, PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN POMPA SENTRIFUGAL UNTUK AIR MANCUR 3.1. Bagian Yang Dirancang, Dirakit, Diuji dan Perhitungan Pompa Pada proses

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1.PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK Kondisi saat ini didunia industri mengalami kemajuan pesat dengan meningkatnya pertumbuhan pengunaan energi di sektor Industri yang merupakan konsumen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Torak Salah satu jenis penggerak mula yang banyak dipakai adalah mesin kalor, yaitu mesin yang menggunakan energi termal untuk melakukan kerja mekanik atau mengubah

Lebih terperinci

Gambar 1. Motor Bensin 4 langkah

Gambar 1. Motor Bensin 4 langkah PENGERTIAN SIKLUS OTTO Siklus Otto adalah siklus ideal untuk mesin torak dengan pengapian-nyala bunga api pada mesin pembakaran dengan sistem pengapian-nyala ini, campuran bahan bakar dan udara dibakar

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI PENYETELAN CELAH KATUP MASUK TERHADAP EFISIENSI VOLUMETRIK RATA - RATA PADA MOTOR DIESEL ISUZU PANTHER C 223 T

PENGARUH VARIASI PENYETELAN CELAH KATUP MASUK TERHADAP EFISIENSI VOLUMETRIK RATA - RATA PADA MOTOR DIESEL ISUZU PANTHER C 223 T PENGARUH VARIASI PENYETELAN CELAH KATUP MASUK TERHADAP EFISIENSI VOLUMETRIK RATA - RATA PADA MOTOR DIESEL ISUZU PANTHER C 223 T Sarif Sampurno Alumni Jurusan Teknik Mesin, FT, Universitas Negeri Semarang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN BLOWER

BAB IV ANALISA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN BLOWER BAB IV ANALISA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN BLOWER 4.1 Perhitungan Blower Untuk mengetahui jenis blower yang digunakan dapat dihitung pada penjelasan dibawah ini : Parameter yang diketahui : Q = Kapasitas

Lebih terperinci

BAB II MOTOR BENSIN DAN MOTOR DIESEL

BAB II MOTOR BENSIN DAN MOTOR DIESEL BAB II MOTOR BENSIN DAN MOTOR DIESEL I. Motor Bensin dan Motor Diesel a. Persamaan motor bensin dan motor diesel Motor bensin dan motor diesel sama sama mempergunakan jenis bahan bakar cair untuk pembakaran.

Lebih terperinci

Dalam penelitian ini ditentukan spesifikasi awal. b. Langkah piston (S) = 3,8 cm. c. Jumlah Silinder = 1

Dalam penelitian ini ditentukan spesifikasi awal. b. Langkah piston (S) = 3,8 cm. c. Jumlah Silinder = 1 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Data Awal Spesifiasi Kompresor Dalam penelitian ini ditentuan spesifiasi awal perhitungan adalah sebagai beriut : a. Diameter silinder (D) = 5,1 cm b. Langah piston (S) = 3,8 cm c.

Lebih terperinci

Materi. Motor Bakar Turbin Uap Turbin Gas Generator Uap/Gas Siklus Termodinamika

Materi. Motor Bakar Turbin Uap Turbin Gas Generator Uap/Gas Siklus Termodinamika Penggerak Mula Materi Motor Bakar Turbin Uap Turbin Gas Generator Uap/Gas Siklus Termodinamika Motor Bakar (Combustion Engine) Alat yang mengubah energi kimia yang ada pada bahan bakar menjadi energi mekanis

Lebih terperinci

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR DENGAN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR DENGAN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR DENGAN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN Agus Suyatno 1) ABSTRAK Proses pembakaran bahan bakar di dalam silinder dipengaruhi oleh: temperatur, kerapatan

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIKUM MESIN KAPAL JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN MARINE ENGINEERING

PETUNJUK PRAKTIKUM MESIN KAPAL JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN MARINE ENGINEERING PETUNJUK PRAKTIKUM MESIN KAPAL JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN MARINE ENGINEERING DAFTAR ISI 1. PENDAHULUAN... 1 2. TUJUAN PENGUJIAN... 1 3. MACAM MACAM PERALATAN UJI... 2 4. INSTALASI PERALATAN UJI...

Lebih terperinci

15 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Pengertian Pompa Pompa adalah mesin fluida yang berfungsi untuk memindahkan fluida cair dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara memberikan energi mekanik pada pompa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Pengertian Umum Motor Bensin Motor adalah gabungan dari alat-alat yang bergerak (dinamis) yang bila bekerja dapat menimbulkan tenaga / energi. Sedangkan pengertian motor bakar

Lebih terperinci

MAKALAH THERMODINAMIKA DAN PENGGERAK AWAL PROSES SIKLUS DIESEL OLEH : NICOBEY SAHALA TUA NAIBAHO NPM : KK2 TEKNIK ELEKTRO

MAKALAH THERMODINAMIKA DAN PENGGERAK AWAL PROSES SIKLUS DIESEL OLEH : NICOBEY SAHALA TUA NAIBAHO NPM : KK2 TEKNIK ELEKTRO MAKALAH THERMODINAMIKA DAN PENGGERAK AWAL PROSES SIKLUS DIESEL OLEH : NICOBEY SAHALA TUA NAIBAHO NPM : 1424210152 KK2 TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI MEDAN 2015

Lebih terperinci

PENGARUH PEMASANGAN SUPERCHARGER TERHADAP UNJUK KERJA PADA MOTOR BENSIN SATU SILINDER

PENGARUH PEMASANGAN SUPERCHARGER TERHADAP UNJUK KERJA PADA MOTOR BENSIN SATU SILINDER PENGARUH PEMASANGAN SUPERCHARGER TERHADAP UNJUK KERJA PADA MOTOR BENSIN SATU SILINDER Sutarno 1, Nugrah Rekto P 2, Juni Sukoyo 3 Program Studi Teknik Mesin STT Wiworotomo Purwokerto Jl. Sumingkir No. 01

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERENCANAAN MOTOR BENSIN TYPE SOHC

TUGAS AKHIR PERENCANAAN MOTOR BENSIN TYPE SOHC TUGAS AKHIR PERENCANAAN MOTOR BENSIN TYPE SOHC Diajukan sebagai Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata Satu Teknik Mesin Oleh : FAUZY HUDAYA NIM D 200 940 169 NIRM 9461060303050169 JURUSAN TEKNIK MESIN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Motor bakar merupakan salah satu jenis penggerak mula. Prinsip kerja

BAB I PENDAHULUAN. Motor bakar merupakan salah satu jenis penggerak mula. Prinsip kerja 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 PENGERTIAN UMUM Motor bakar merupakan salah satu jenis penggerak mula. Prinsip kerja dari motor bakar bensin adalah perubahan dari energi thermal terjadi mekanis. Proses diawali

Lebih terperinci

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu:

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu: JPTM FPTK 2006 KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BUKU AJAR NO 2 Motor Bensin TANGGAL : KOMPETENSI Mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Teknologi dispenser semakin meningkat seiring perkembangan jaman. Awalnya hanya menggunakan pemanas agar didapat air dengan temperatur hanya hangat dan panas menggunakan heater, kemudian

Lebih terperinci

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) 1. 1. SISTEM TENAGA LISTRIK 1.1. Elemen Sistem Tenaga Salah satu cara yang paling ekonomis, mudah dan aman untuk mengirimkan energi adalah melalui

Lebih terperinci

JENIS-JENIS POMPA DAN KOMPRESOR

JENIS-JENIS POMPA DAN KOMPRESOR JENIS-JENIS POMPA DAN KOMPRESOR KOMPRESOR Sebelum membahas mengenai jenis-jenis kompresor yang ada, lebih baiknya kita pahami dahulu apa itu kompressor dan bagaimana cara kerjanya. Kompressor merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Motor bakar adalah suatu tenaga atau bagian kendaran yang mengubah energi termal menjadi energi mekanis. Energi itu sendiri diperoleh dari proses pembakaran. Pada

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Identifikasi Kendaraan Gambar 4.1 Yamaha RX Z Spesifikasi Yamaha RX Z Mesin : - Tipe : 2 Langkah, satu silinder - Jenis karburator : karburator jenis piston - Sistem Pelumasan

Lebih terperinci

9. Pengetahuan Pompa Pemadam Kebakaran SUBSTANSI MATERI 9.1. Fungsi utama pada unit PKP-PK

9. Pengetahuan Pompa Pemadam Kebakaran SUBSTANSI MATERI 9.1. Fungsi utama pada unit PKP-PK 9. Pengetahuan Pompa Pemadam Kebakaran Modul Diklat Basic PKP-PK 9.1 9.2 Fungsi utama pada unit PKP-PK 9.1.1 Dapat mengisap air dari segala sumber air bila diperlukan misalnya bak air, hidran, sungai,

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS

PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS 1. Dongkrak Hidrolik Dongkrak hidrolik merupakan salah satu aplikasi sederhana dari Hukum Pascal. Berikut ini prinsip kerja dongkrak hidrolik. Saat pengisap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Nurdianto dan Ansori, (2015), meneliti pengaruh variasi tingkat panas busi terhadap performa mesin dan emisi gas buang sepeda motor 4 tak.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. TINJAUAN PUSTAKA Potato peeler atau alat pengupas kulit kentang adalah alat bantu yang digunakan untuk mengupas kulit kentang, alat pengupas kulit kentang yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Blower Blower adalah mesin atau alat yang digunakan untuk menaikkan atau memperbesar tekanan udara atau gas yang akan dialirkan dalam suatu ruangan tertentu juga sebagai

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Modul Praktikum Penentuan Karakterisasi Rangkaian Pompa BAB II LANDASAN TEORI

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Modul Praktikum Penentuan Karakterisasi Rangkaian Pompa BAB II LANDASAN TEORI 3 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Pustaka II.1.1.Fluida Fluida dipergunakan untuk menyebut zat yang mudah berubah bentuk tergantung pada wadah yang ditempati. Termasuk di dalam definisi ini adalah

Lebih terperinci

BAB VI Aliran udara dan gas buang II. Pembilasan

BAB VI Aliran udara dan gas buang II. Pembilasan BAB VI I. Aliran udara dan gas buang Udara masuk kedalam silinder dapat dijelaskan sbb : a. Untuk musim - musim kecil dan jenis 4 takt, udara masuk kedalam silinder hanya oleh perantaraan toraknya sendiri

Lebih terperinci

Volume. (m 3 ) Bila pompa digerakkan oleh mesin penggerak mula yang mempunyai jumlah putaran n maka kapasitas fluida yang dihasilkan adalah :

Volume. (m 3 ) Bila pompa digerakkan oleh mesin penggerak mula yang mempunyai jumlah putaran n maka kapasitas fluida yang dihasilkan adalah : A. Perhitungan Kapasitas Pompa Torak 1. Pompa Torak Kerja Tunggal Pompa tipe ini mempunyai tekanan kerja tinggi sesuai dengan tenaga penggeraknya. Kerja piston hanya pada satu sisi sehingga disebut kerja

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.. Dasar Teori Pompa Sentrifugal... Definisi Pompa Sentrifugal Pompa sentrifugal adalah suatu mesin kinetis yang mengubah energi mekanik menjadi energi fluida menggunakan gaya sentrifugal.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Prinsip Dasar Hidrolik Hidrolika adalah ilmu yang menyangkut berbagai gerak dan keadaan keseimbangan zat cair. Pada penggunaan secara tekni szat cair dalam industri, hidrolika

Lebih terperinci

Aku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger

Aku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger Pengertian Turbocharger Turbocharger merupakan sebuah peralatan, untuk menambah jumlah udara yang masuk kedalam slinder dengan memanfaatkan energi gas buang. Turbocharger merupakan perlatan untuk mengubah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 Alat Penelitian Dalam melakukan proses penelitian digunakan alat sebagai berikut: 1. Dynamometer Dynamometer adalah sebuah alat yang digunakan

Lebih terperinci

MAKALAH DASAR-DASAR mesin

MAKALAH DASAR-DASAR mesin MAKALAH DASAR-DASAR mesin Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Teknik Dasar Otomotif Disusun Oleh: B cex KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah swt, karena atas limpahan rahmatnya,

Lebih terperinci

SOAL TRY OUT FISIKA 2

SOAL TRY OUT FISIKA 2 SOAL TRY OUT FISIKA 2 1. Dua benda bermassa m 1 dan m 2 berjarak r satu sama lain. Bila jarak r diubah-ubah maka grafik yang menyatakan hubungan gaya interaksi kedua benda adalah A. B. C. D. E. 2. Sebuah

Lebih terperinci