Bab 3. Analisis Data

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab 3. Analisis Data"

Transkripsi

1 Bab 3 Analisis Data Dalam sub bab berikut ini penulis akan menganalisis makna warna merah, kuning dan hijau yang digunakan pada temari yang dihubungkan dengan konsep warna merah dalam agama Budha. 3.1 Analisis Makna Warna Merah Dalam sub bab ini penulis akan meneliti makna warna merah yang terdapat di dalam temari yang digunakan pada festival tanabata dan dihubungkan dengan konsep warna agama Budha. Berikut ini gambar unsur warna merah pada temari yang digunakan dalam festival tanabata. Gambar 3.1 Unsur Warna Merah Pada Temari yang Digunakan Dalam Festival Tanabata Sumber : Ozaki (2010) Analisis Makna Warna Merah Secara Umum Sebelum penulis memulai penjelasan mengenai hubungan antara warna merah yang terdapat di dalam temari yang digunakan pada festival tanabata dengan konsep warna agama Budha, penulis akan terlebih dahulu menjelaskan mengenai arti warna merah secara umum. Untuk keterangan lebih jelas akan dijelaskan pada tabel di bawah ini. 22

2 Tabel 3.1 Pengertian Makna Warna Merah Secara Umum Sumber Bertram (2011) Dameria (2007 : 44) Makna Kemurahan hati, ketabahan Keberanian, Kekuatan, Sensualitas, Bahaya Eiseman (2000 : 19-20) Kegirangan, energi yang besar, penuh gairah, provokatif, menarik, dinamis, seksi Seperti yang tertera pada tabel di atas dapat diketahui bahwa makna warna merah secara umum menurut Bertram (2011) adalah merah itu kasih, sukacita, kelimpahan, harapan, masa muda, kegembiraan, kelegaan, kebangkitan, musim semi. Selain itu pengertian makna warna merah secara umum menurut Dameria (2007) adalah warna yang melambangkan keberanian, kekuatan, sensualitas, dan bahaya. selanjutnya makna warna merah secara umum menurut Eiseman (2000) adalah warna yang melambangkan kegirangan, warna yang melambangkan energi yang besar, warna merah itu penuh gairah, warna merah itu bersifat provokatif, warna merah itu menarik, warna merah itu dinamis, warna merah itu seksi Analisis Makna Warna Merah Secara Denotatif dan Konotatif Sebelum penulis memulai penjelasan mengenai hubungan antara warna merah yang terdapat di dalam temari yang digunakan pada festival tanabata dengan konsep warna agama Budha, penulis akan terlebih dahulu menjelaskan mengenai arti warna merah dalam arti denotatif dan konotatif. 23

3 Menurut Keraf (2007 : 25) untuk memahami suatu ujaran dalam konteks yang tepat seseorang harus memahami makna dalam komunikasi. Oleh karena itu, berdasarkan dari pengertian akan semantik tersebut, makna kata dalam suatu frase atau kalimat terbagi menjadi dua yaitu : makna denotatif dan makna konotatif, Makna denotatif adalah makna dari sebuah frase atau kata yang tidak mengandung arti atau perasaan tambahan. Dalam hal ini, seorang penulis hanya menyampaikan informasi, khususnya dalam bidang ilmiah, biasanya akan cenderung untuk mempergunakan kata kata yang bermakna denotatif. Tujuan utamanya adalah untuk memberi pengenalan yang jelas terhadap fakta. Ia tidak menginginkan interpretasi tambahan dari tiap pembaca. Makna konotatif adalah makna yang mengandung arti tambahan, perasaan tertentu, atau nilai rasa tertentu di samping makna dasar yang umumnya. Makna tersebut sebagian terjadi karena pembica ingin menimbulkan perasaan setuju atau tidak setuju, senang atau tidak senang, dan sebagainya pada pihak pendengar dengan orang lain. Sebab itu, bahasa manusia tidak hanya menyangkut masalah makna denotatif atau ideasional dan sebagainya. Untuk keterangan lebih jelas akan dijelaskan pada tabel di bawah ini. Tabel 3.2 Pengertian Makna Warna Merah Secara Denotatif Sumber Makna Shinmura (1997 : 8) 1. 七色の一 salah satu dari 7 warna. 2. 血のような色 Warna darah 3. 赤色と関係の深いもの 24

4 Hal yang berhubungan dekat dengan warna merah Nelson (2005 : 155) Matsuura (2005 : 8) Dameria (2007 : 44) Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995 : 647) Merah, Merah tua/padam Merah Warna paling panas 1. Warna dasar yang serupa dengan warna darah. 2. mengandung atau memperlihatkan warna yang serupa dengan warna darah. Tadao (2001 : 8) 1. 人間の血 Warna darah manusia 2. 三源色の一つ salah satu dari tiga warna premier Seperti yang tertera pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa pengertian makna denotatif dari merah menurut Shinmura (1997 : 8) adalah 七色の一 yang memiliki arti salah satu dari tujuh warna, 血のような色 yang memiliki arti warna darah, 赤色と関係の深いもの yang memiliki arti mempunyai hubungan dekat dengan warna merah, pengertian makna denotatif warna merah menurut Nelson (2005 : 155) adalah merah, merah tua atau merah padam, pengertian makna denotatif warna merah menurut Matsuura (2007 : 44) adalah merah. Pengertian makna denotatif warna merah menurut Dameria (2007 : 44) adalah warna yang paling panas, karena dalam lingkaran warna, merah adalah warna yang paling panas dan memiliki gelombang yang paling panjang sehingga; warna inilah yang paling cepat tertangkap mata. Itu 25

5 sebabnya merah biasanya merupakan warna pertama yang di kenali oleh anak anak sekaligus menjadi warna yang paling menarik bagi mereka. Pengertian makna denotatif warna merah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995 : 647) adalah Warna dasar yang serupa dengan warna darah, warna yang mengandung atau memperlihatkan warna yang serupa dengan warna darah. Pengertian makna denotatif warna merah menurut Tadao (2001 : 8) adalah 人間の血 yang berarti warna darah manusia, 三原色の一つ yang berarti salah satu dari tiga warna premier. Menurut Keraf (2007 : 25) Untuk memahami suatu ujaran dalam konteks yang tepat seseorang harus memahami makna dalam komunikasi. Oleh karena itu, berdasarkan dari pengertian akan semantik tersebut, makna kata dalam suatu frase atau kalimat terbagi menjadi dua yaitu : makna denotatif dan makna konotatif, Makna denotatif adalah makna dari sebuah frase atau kata yang tidak mengandung arti atau perasaan tambahan. Dalam hal ini, seorang penulis hanya menyampaikan informasi, khususnya dalam bidang ilmiah, biasanya akan cenderung untuk mempergunakan kata kata yang bermakna denotatif. Tujuan utamanya adalah untuk memberi pengenalan yang jelas terhadap fakta. Ia tidak menginginkan interpretasi tambahan dari tiap pembaca. Makna konotatif adalah makna yang mengandung arti tambahan, perasaan tertentu, atau nilai rasa tertentu di samping makna dasar yang umumnya. Makna tersebut sebagian terjadi karena pembica ingin menimbulkan perasaan setuju atau tidak setuju, senang atau tidak senang, dan sebagainya pada pihak pendengar dengan orang lain. Sebab itu, bahasa manusia tidak hanya menyangkut masalah makna denotatif atau ideasional dan sebagainya. Berikut ini adalah tabel pengertian makna konotatif dari merah 26

6 Tabel 3.3 Pengertian Makna Marna Merah Secara Konotatif Sumber Makna Shinmura (1997 : 8) 赤信号の略 Singkatan untuk lampu merah Matsuura (2005 : 8) Nelson (2005 : 155) Dameria (2007 : 44) Tadao (2001 : 8) Komunis, Kaum merah Komunis, Merah Hidup, Cerah, Pemimpin, gairah, kuat, Panas, Bahaya, Emosi yang meledak, Agresif, Brutal, Kehidupan, Berani, cinta 1. 燃える火に代表される明るい色 warna cerah yang melambangkan api 2.. Warna merah (teh). 3. () Simbol yang berarti tanda bahaya, koreksi, pembukuan yang defisit, simbolis komunis. 4.. Menunjukkan bahwa tidak mewakili apa pun. Seperti yang tertera pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa pengertian makna warna merah secara konotatif menurut Shinmura (1997 : 8) adalah 赤信号の略 yang memiliki arti singkatan untuk lampu merah, pengertian makna warna merah secara konotatif menurut Matsuura (2005 : 8) adalah komunis, kaum merah, pengertian makna warna merah secara konotatif menurut Nelson (2005 : 155) 27

7 adalah komunis, merah. pengertian makna warna merah secara konotatif menurut Dameria (2007) adalah warna yang melambangkan hidup, warna yang cerah, warna yang cocok untuk menggambarkan seorang pemimpin, warna yang melambangkan gairah, warna yang kuat, warna yang panas, warna yang menyatakan tanda bahaya, warna yang melambagkan emosi yang meledak, warna merah itu warna yang melambangkan sifat yang agresif, warna yang melambangkan sifat yang brutal, warna yang menggambarkan tentang kehidupan, makna yang melambangkan sifat berani, makna yang melambangkan cinta. Pengertian makna warna merah secara konotatif menurut Tadao (2001 : 8) adalah 燃える火に代表される明るい色 yang memiliki arti warna cerah yang melambangkan api, 赤 ( 茶 ) 色をしたもの yang berarti warna merah (teh), 記号的には 停上, 危険信号校正, 簿記などの赤字を 象徴的共産主義 ( 者 ) を意味する yang berarti Simbol yang berarti tanda bahaya, koreksi, pembukuan yang defisit, simbolis kaum komunis, それ以上の何物でもないことを表す yang berarti menunjukkan bahwa tidak mewakili suatu apapun apa pun Analisis Makna Warna Merah Pada Temari yang Digunakan Dalam Festival Tanabata yang Dihubungkan dengan Konsep Marna Dalam Agama Budha. Sebelum menganalisis makna makna warna merah pada temari yang digunakan dalam festival tanabata yang dihubungkan dengan konsep marna dalam agama budha, penulis akan menganalisis makna warna merah dengan konsep warna dalam agama Budha terlebih dahulu. Berikut ini penulis akan menjelaskan konsep warna dalam agama Budha melalui bagan dibawah ini. 28

8 Bagan 3.1. Makna Warna Merah Dalam Konsep Agama Budha Warna yang suci kelestarian dalam gaya hidup kita bahaya Api thangka merah Merah warna ritual ritual yang kuat tindakan gairah kebijaksanaan diskriminatif warna keberuntungan pelindung kehidupan darah karang Sumber : Kumar (2004), Kazlev (2004) Seperti yang tertera pada bagan di atas, dapat diketahui bahwa pengertian makna warna merah dalam konsep agama Budha adalah warna yang suci, warna yang menggambarkan tentang kelestarian gaya hidup kita, warna yang melambangkan bahaya, warna yang melambangkan api, thangkas merah, warna yang dipakai pada saat ritual ritual yang kuat, warna yang melambangkan tindakan, warna yang melambangkan gairah, warna yang melambangkan kebijaksanaan diskriminatif, 29

9 warna yang melambangkan keberuntungan, warna pelindung dan warna untuk kehidupan. Bagan 3.2 Bagan Pembuktian Makna Warna Merah, Tanabata dan Agama Budha Warna tanabata yang terdapat pada Temari Makna warna merah menurut agama budha gairah Sumber : Eiseman (2000 : 19-20), Dameria (2007 : 44), Kumar (2004) Seperti yang tertera pada tabel di atas bahwa makna warna merah yang sesuai dengan tanabata dan konsep agama Budha adalah gairah. Orihime dan Hikoboshi pada legenda tanabata hanya dapat bertemu sekali dalam setahun yaitu pada tanggal 7 bulan 7 maka dapat disimpulkan bahwa tanabata memiliki arti pengharapan untuk saling bertemu dan cinta kasih antara Orihime dan Hikoboshi. Karena Orihime dan Hikoboshi saling mencintai walau mereka hanya bisa bertemu setahun sekali maka bila dihubungkan dengan makna warna merah yang melambangkan cinta, makna warna merah dalam konsep agama Budha yang melambangkan hasrat serta temari yang digunakan dalam Fesival Tanabata melambangkan kebahagiaan maka penulis dapat menyimpulkan bahwa Orihime dan Hikoboshi adalah sepasang suami istri yang saling mencintai, mereka memiliki hasrat untuk bertemu sehingga setelah penantian yang lama akhirnya mereka bertemu dengan perasaan bahagia. 30

10 3.2 Analisis Makna Warna Kuning Dalam sub bab ini penulis akan meneliti makna warna kuning yang terdapat di dalam temari yang digunakan pada festival tanabata dan dihubungkan dengan konsep warna agama Budha. Berikut ini gambar unsur warna kuning pada temari yang digunakan dalam festival tanabata. Gambar 3.2 Unsur Warna Kuning Pada Temari yang Digunakan Dalam Festival Tanabata Sumber : Analisis Makna Warna Kuning Secara Umum Sebelum penulis memulai penjelasan mengenai hubungan antara warna kuning yang terdapat di dalam temari yang digunakan pada festival tanabata dengan konsep warna agama Budha, penulis akan terlebih dahulu menjelaskan mengenai arti warna kuning secara umum. Untuk keterangan selanjutnya akan dijelaskan pada tabel di bawah ini. 31

11 Tabel 3.4 Makna Warna Kuning Secara Umum Sumber Bertram (2011) Dameria (2007 : 34) Eiseman (2000 : 31-32) Makna Kepercayaan, ketetapan, kebijaksanaan, kemuliaan, kecemburuan, ketidak konsistenan. warna yang hangat. Sinar matahari, cahaya, kehangatan. Seperti yang tertera pada tabel di atas dapat diketahui bahwa pengertian makna warna kuning secara umum menurut Bertram (2011) adalah warna yang melambangkan kepercayaan, warna yang melambangkan ketetapan hati, warna yang melambangkan kebijaksanaan, warna yang melambangkan kemuliaan, warna yang melambangkan kecemburuan, warna yang melambangkan ketidakonsistenan. Kemudian Makna warna kuning secara umum menurut Dameria (2007 : 34) adalah warna untuk matahari karena warna kuning adalah warna yang paling dekat dengan warna siang hari, warna yang melambangkan sumber energi, warna yang melambangkan sumber cahaya alami di bumi. Selanjutnya Makna warna kuning secara umum menurut Eiseman (2000 : 31-32) adalah warna yang melambangkan sinar matahari, warna yang melambangkan cahaya, warna yang melambangkan kehangatan Analisis Makna Warna Kuning Secara Denotatif dan Konotatif Sebelum penulis memulai penjelasan mengenai hubungan antara warna kuning yang terdapat di dalam temari yang digunakan pada festival tanabata dengan konsep warna agama Budha, penulis akan terlebih dahulu menjelaskan mengenai arti warna kuning dalam arti denotatif dan konotatif, seorang ahli semantik yang bernama Keraf (2007 : 25) menyatakan bahwa untuk memahami suatu makna dalam suatu ujaran 32

12 dalam konteks yang tepat, maka seseorang seharusnya memahami makna dalam suatu komunikasi. Oleh karena itu, berdasarkan dari pengertian akan semantik tersebut, makna kata dalam suatu frase atau kalimat terbagi menjadi dua yaitu makna denotatif dan makna konotatif, Makna denotatif adalah makna yang sesungguhnya. Dalam hal ini, seorang penulis hanya menyampaikan informasi, khususnya dalam bidang ilmiah, biasanya seorang penulis akan cenderung untuk mempergunakan kata kata yang bermakna denotatif. Tujuan utamanya adalah untuk memberitahu dengan jelas kepada orang lain bahwa apa yang sudah di tulis adalah fakta. Sedangkan makna konotatif adalah makna yang mengandung arti kiasan, makna yang bukan makna sebenarnya. Makna tersebut sebagian terjadi karena pembica ingin menimbulkan perasaan setuju atau tidak setuju, senang atau tidak senang, dan sebagainya pada pihak pendengar dengan orang lain. Oleh sebab itu, bahasa yang digunakan oleh manusia tidak hanya menyangkut masalah makna denotatif atau ideasional dan sebagainya. Untuk keterangan lebih jelas akan dijelaskan pada tabel di bawah ini. Tabel 3.5 Makna Warna Kuning Secara Denotatif Sumber Makna Shinmura (1997 : 624) 黄の色 Warna kuning Nelson (2005 : 991) Matsuura (2005 : 485) Dameria (2007 : 34) kuning Warna kuning ; kuning Warna matahari, sumber energi dan sumber cahaya alami di bumi. Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995 : 543) 1. warna yang serupa dengan warna kunyit atau emas murni 33

13 2. mengandung/ memperlihatkan warna yang serupa warna kunyit/ emas murni Tadao (2001 : 308) 1. 三原色の一つ Salah satu dari tiga warna primer. 2. レモンの皮や菜の花のような色 Warna dari kulit lemon dan daun dari bunga Seperti yang tertera pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa pengertian makna denotatif dari kuning menurut Shinmura (1997 : 624) adalah 黄の色 yang memiliki pengertian warna kuning, pengertian makna denotatif warna kuning menurut Nelson adalah warna kuning, kuning, pengertian makna denotatif warna kuning menurut Matsuura (2005 : 485) adalah warna kuning. Pengertian makna denotatif warna kuning menurut Dameria (2007 : 34) adalah warna yang melambangkan warna matahari, warna yang melambangkan sumber energi dan warna yang melambangkan sumber cahaya alami di bumi, cerahnya bias sinar matahari pagi dengan latar langit yang biru adalah suasana yang terekam dalam ingatan kita ketika mengasosiasikan warna ini. Sebagai salah satu warna primer, kuning adalah warna dengan efek yang kuat. Pengertian makna denotatif warna menurut KBBI (1995 : 543) adalah warna yang serupa dengan warna kunyit atau emas murni, memperlihatkan warna yang serupa warna kunyit/ emas murni. Pengertian makna denotatif warna merah menurut Tadao (2001: 308) adalah 三原色の一つ yang berarti salah satu dari tiga warna premier dan レモンの皮や菜の花のような色 yang memiliki arti Warna dari kulit 34

14 lemon dan daun dari bunga. Berikut ini adalah tabel pengertian makna konotatif dari kuning. Tabel 3.6 Makna Warna Kuning Secara Konotatif Sumber Shinmura (1997 : 624) Dameria (2007 : 34) Makna 特に, 黄金や大判 小判の色 山吹色 Dalam bentuk tertentu, emas dan besar. Warna oval. Kuning cerah. Segar, cepat,,jujur, adil, tajam, cerdas,sinis, kritis, murah/tidak eksklusif. Seperti yang tertera pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa pengertian makna warna kuning secara konotatif menurut Shinmura (1997 : 624) adalah 特に, 黄金や大判, 小判の色, 山吹色 yang memiliki arti dalam bentuk tertentu, berwarna emas dan berbentuk besar dan oval, warna kuning cerah. Pengertian makna warna kuning secara konotatif menurut Dameria (2007 : 34) adalah warna yang melambangkan segar, warna yang melambangkan cepat, warna yang jujur, warna yang adil, warna yang tajam, warna yang melambangkan cerdas,warna yang terkadang di anggap sinis, warna yang kritis,warna yang murah atau tidak eksklusif Analisis Makna Warna Kuning Pada Temari yang Digunakan Dalam Festival Tanabata yang Dihubungkan dengan Konsep Marna Dalam Agama Budha. Sebelum menganalisis makna makna warna kuning pada temari yang digunakan dalam festival tanabata yang dihubungkan dengan konsep marna dalam agama Budha, penulis akan menganalisis makna warna kuning dengan konsep warna dalam agama Budha terlebih dahulu. Berikut ini penulis akan menjelaskan konsep warna dalam agama Budha melalui bagan dibawah ini. 35

15 Bagan 3.3 Makna Warna Kuning Dalam Konsep Agama Budha Akar - akar penolakan bumi Saffron jubah Kuning biarawan Kehangatan Kriminal Kerendahan hati Kesederhanaan Hidung Bagian awal atau kepala dari matra Hum Sumber : Kumar (2004), Kazlev (2004) Seperti yang tertera pada bagan di atas, dapat diketahui bahwa pengertian makna warna kuning dalam konsep agama Budha adalah akar akar, warna yang melambangkan rasa penolakan, warna yang melambangkan bumi, warna yang sering diasosiasikan dengan warna saffron jubah biarawan, warna yang melambangkan siang hari, warna yang dulunya dipakai oleh para kriminal sampai Boddisatwa Budha mengenakannya untuk melambangkan kerendahan hati dan pemisahan dari masyarakat materialis. Warna yang melambangkan kerendahan hati, warna yang 36

16 melambangkan kesederhanaan, bagian tubuh yang digambarkan oleh warna ini adalah hidung, warna ini terdapat pada bagian kepala dari matra Hum. Bagan 3.4 Bagan Pembuktian Makna Warna Kuning, Tanabata dan Agama Budha Warna motif tanabata dalam temari Makna warna kuning menurut agama budha Kehangatan Sumber : Dameria (2007 : 34), Eiseman (2000 : 31-32), Kumar (2004), Kazlev (2004), Seperti yang tertera pada tabel di atas bahwa makna warna kuning yang sesuai dengan tanabata dan konsep agama Budha adalah kehangatan. Dalam legenda tanabata, Orihime sebelum menikah dengan Hikoboshi adalah seorang yang penenun yang sangat rajin bekerja, begitu juga dengan Hikoboshi yang seorang pengembala sapi yang sangat rajin mengembala sapi sapinya, setelah menikah mereka hidup bahagia tetapi Orihime tidak lagi menenun dan Hikoboshi tidak lagi mengembala. Oleh karena itu Raja Langit sangat murka sehingga keduanya dipaksa berpisah. Orihime dan Hikoboshi dipisahkan sungai galaksi Bima Sakti (Amanogawa) dan hanya diijinkan bertemu setahun sekali. Jika kebetulan hujan turun maka sungai Bima Sakti (Amanogawa) akan meluap sehingga Orihime tidak bisa menyeberangi sungai untuk bertemu dengan suami, karena kehangatan hati sekawanan burung Kasasagi yang terbang menghampiri Orihime dan Hikoboshi yang sedang bersedih dan membantu mereka untuk dapat melintasi sungai Bima Sakti (Amanogawa) sehingga dapat menyeberang dan bertemu. Berkat kebaikan dan kehangatan hati sekawanan burung Kasasagi tersebut sehingga sepasang suami istri itu akhirnya 37

17 dapat bertemu kembali walaupun saat itu turun hujan. Maka bila dihubungkan kebaikan hati sekawanan burung Kusasagi dengan makna warna kuning yang melambangkan kemuliaan serta temari yang digunakan dalam Fesival Tanabata melambangkan kebahagiaan, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa kemuliaan dan kehangatan hati sekawanan burung Kusasagi tersebut telah membantu Orihime dan Hikoboshi untuk bertemu. 3.3 Analisis Makna Warna Hijau Dalam sub bab ini penulis akan meneliti makna warna hijau yang terdapat di dalam temari yang digunakan pada festival tanabata dan dihubungkan dengan konsep warna agama Budha. Berikut ini gambar unsur warna hijaus pada temari yang digunakan dalam festival tanabata. Gambar 3.3 Unsur Warna Hijau Pada Temari yang Digunakan Dalam Festival Tanabata 38

18 3.3.1 Analisis Makna Warna Hijau Secara Umum Sebelum penulis memulai penjelasan mengenai hubungan antara warna hijau yang terdapat di dalam temari yang digunakan pada festival tanabata dengan konsep warna agama Budha, penulis akan terlebih dahulu menjelaskan mengenai arti warna hijau secara umum. Untuk keterangan lebih jelas akan dijelaskan pada tabel di bawah ini. Tabel 3.7 Makna Warna Hijau Secara Umum Sumber Bertram (2011) Makna Sukacita, Kelimpahan, Harapan, Musim semi, Kegembiraan, Kelegaan, Kebangkitan, Masa muda Dameria (2007 : 31) Eiseman (2000 : 44) Kesegaran dan relaksasi Warna natural, uang dan gengsi, terpercaya Seperti yang tertera pada tabel di atas dapat diketahui bahwa pengertian makna warna hijau secara umum menurut Bertram (2011) adalah warna untuk melambangkan rasa sukacita, kelimpahan, harapan, musim semi, kegembiraan, rasa kelegaan, kebangkitan, masa muda. Kemudian pengertian makna warna hijau secara umum menurut Dameria (2007 : 31) adalah warna untuk kesegaran dan relaksasi. Lalu Pengertian makna warna hijau secara umum menurut Eiseman (2000 : 44) adalah warna natural, warna untuk uang dan warna yang menggambarkan rasa gengsi, warna yang melambangkan rasa terpercaya. 39

19 3.3.2 Analisis Makna Warna Hijau Secara Denotatif dan Konotatif Sebelum penulis memulai penjelasan mengenai hubungan antara warna hijau yang terdapat di dalam temari yang digunakan pada festival tanabata dengan konsep warna agama Budha, penulis akan terlebih dahulu menjelaskan mengenai arti warna hijau dalam arti denotatif dan konotatif, menurut Keraf (2007 : 25) yang merupakan seorang ahli semantik untuk memahami suatu ucapan dalam konteks yang tepat maka orang tersebut seharusnya memahami makna dalam berkomunikasi. Berdasarkan pengertian semantik diatas maka makna dalam suatu kalimat dapat terbagi menjadi dua yaitu makna denotatif dan makna konotatif, makna denotatif adalah makna yang menyatakan arti yang sesungguhnya tanpa tambahan. Dalam bidang ilmiah biasanya seorang penulis hanya informasi sehingga cenderung menggunakan kata kata yang memiliki makna denotatif yang memiliki tujuan untuk memjelaskan tentang fakta tanpa ada tambahan. Sedangkan makna konotatif adalah makna yang sudah memiliki tambahan atau kiasan, makna tersebut dikarenakan pembicara ingn menyatakan bahwa dia ingin menimbulkan perasaan menerima atau tidak menerima. Dengan adanya makna konotatif berarti bahasa yang gunakan manusia dalam berkominikasi tidak hanya yang memiliki makna denotatif atau ideasional saja. Berikut ini adalah tabel pengertian makna denotatif dari hijau Tabel 3.8 Makna Warna Hijau Secara Denotatif Sumber Shinmura (1997 : 2556) Makna 青と黄との間色 草木の葉のような 色 みどりいろ Diantara warna biru dan kuning. Tanaman yang ber warna hijau 40

20 Nelson (2005 : 708 ) Matsuura (2005 : 632) Dameria (2007 : 32) Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995 : 351) hijau Hijau, Kehijauan Warna yang alami,sehat 1 warna dasar yang serupa dengan warna daun 2 mengandung/ memperlihatkan warna yang serupa warna daun 3 belum berpengalaman Tadao (2001: 1349 ) 1. 草木の葉の色 黄色と青色の間の 色 Warna daun. Diantara warna kuning dan biru. 2. 青色 Warna biru Seperti yang tertera pada tabel di atas dapat diketahui bahwa pengertian makna warna hijau secara denotatif menurut adalah Shinmura (1997 : 2556) adalah 青と黄との間色. 草木の葉のような色 みどりいろ yang memiliki arti diantara warna biru dan kuning. Tanaman yang berwarna hijau. Pengertian makna warna hijau secara denotatif menurut Nelson (2005 : 708 ) adalah hijau, Pengertian makna warna hijau secara denotatif menurut Matsuura (2005 : 632) adalah Hijau, Kehijauan. Pengertian makna warna hijau secara denotatif menurut Dameria (2007 : 32) adalah Warna yang alami, warna yang sehat. Pengertian makna warna hijau secara denotatif menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995 : 351) adalah warna dasar yang serupa dengan warna daun, warna yang mengandung/ memperlihatkan warna yang 41

21 serupa warna daun, warna yang melambangkan orang yang belum berpengalaman. Pengertian makna warna hijau secara denotatif menurut Tadao (2001: 1349 ) adalah 草木の葉の色 黄色と青色の間の色 Yang memiliki arti Warna daun. Warna yang terletak diantara warna kuning dan biru,. 青色 yang berarti Warna biru. Berikut ini adalah tabel pengertian makna konotatif dari midori. Tabel 3.9 Makna Warna Hijau Secara Konotatif Sumber Shinmura (1997 : 2566) Makna 草木の新芽 また 初夏の若芽 広 く 植物一般 Tanaman kecambah, kuncup awal musim panas, tanaman biasa yang besar Dameria (2007 : 34) Sensitif, stabil, formal, toleran, harmonis, keberuntungan, panik Tadao (2001 : 1349) 1. 神奈川. 大阪. 山口. 沖縄の方 言 木 特に松の若芽 [Logat daerah Kanagawa, Osaka, Yamaguchi, Okinawa] pohon,khususnya tunas pada pohon. 2. 松の若芽 Tunas pohon Seperti yang tertera pada tabel di atas dapat diketahui bahwa pengertian makna warna hijau secara konotatif menurut Shinmura (1997 : 2566) adalah 草木の新芽 また 初夏の若芽 広く 植物一般 yang memiliki arti tanaman kecambah, kuncup awal musim panas yang baru saja keluar, tanaman biasa bertubuh yang 42

22 besar. Pengertian makna warna hijau secara konotatif menurut Dameria (2007 : 34) adalah warna hijau itu sensitif, warna hijau itu stabil, warna hijau itu formal, warna hijau itu toleran, warna hijau itu harmonis, warna hijau itu melambangkan keberuntungan, warna hijau itu juga berarti rasa panik. Pengertian makna warna hijau secara konotatif menurut Tadao (2001 : 1349) adalah 神奈川. 大阪. 山口. 沖縄の方言 木 特に松の若芽, yang memiliki arti Logat daerah Kanagawa, Osaka, Yamaguchi, Okinawa pohon,khususnya tunas pada pohon Analisis Makna Warna Kuning Pada Temari yang Digunakan Dalam Festival Tanabata yang Dihubungkan dengan Konsep Marna Dalam Agama Budha. Sebelum menganalisis makna makna warna kuning pada temari yang digunakan dalam festival tanabata yang dihubungkan dengan konsep marna dalam agama Budha, penulis akan menganalisis makna warna kuning dengan konsep warna dalam agama Budha terlebih dahulu. Berikut ini penulis akan menjelaskan konsep warna dalam agama Budha melalui bagan dibawah ini. 43

23 Bagan 3.5 Makna Warna Hijau Dalam Konsep Agama Budha keseimbangan harmoni kekuatan tindakan pengusiran setan alam Hijau pohon- pohon tanaman ketenangan kemajuan kehancuran kaum muda kecemburuan kebijaksanaan pemenuhan Sumber : Kumar (2004), Kazlev (2004) Seperti yang tertera pada bagan di atas, dapat diketahui bahwa pengertian makna warna hijau dalam konsep agama Budha adalah warna yang melambangkan keseimbangan, warna yang melambangkan harmoni, warna yang melambangkan kekuatan,warna yang melambangkan tindakan, warna yang melambangkan pengusiran setan dan digunakan pada saat ritual - ritual, warna yang melambangkan alam, warna yang melambangkan pohon- pohon dan tanaman, warna yang amelambangka ketenangan, warna yang melambangkan kemajuan, dan 44

24 melambangkan kehancuran, melambangkan kaum muda, wana yang melambangkan kecemburuan,warna yang melambangkan kebijaksanaan pemenuhan, warna yang melambangkan bagian tubuh bagian kepala. Bagan 3.6 Bagan Pembuktian Makna Warna Hijau, Tanabata dan Agama Budha Warna motif tanabata dalam temari Makna warna hijau menurut agama budha Harmoni alam Sumber : Dameria (2007 : 34), Kumar (2004), Kazlev (2004), Bertram (2011) Seperti yang tertera pada tabel di atas bahwa makna warna hijau yang sesuai dengan tanabata dan konsep agama Budha adalah harmoni dan alam. Di dalam festival Tanabata dimeriahkan tradisi menulis permohonan diatas tanzaku atau secarik kertas berwarna warni. Tradisi ini berasal dari Jepang dan sudah ada sejak zaman Edo. Kertas kertas tanzaku yang berisi berbagai macam permohonan diikatkan di ranting daun bambu. Yeh dan Karlsen (2010) menyatakan bahwa cabang cabang muda di bagian atas batang bambu tidak akan tumbuh pada sudut yang sama dengan cabang cabang yang lebih tua yang berada dibawahnya, sehingga memungkinkan sinar matahari menyinari batang yang lebih tua tersebut. Ketika tunas muda muncul dari akar, mereka berada di bawah naungan cabang cabang bambu yang lebih tua. Suatu sikap yang mencerminkan yang lebih muda menghormati yang lebih tua seperti yang lebih tua melindungi yang lebih muda. Maka jika makna bambu yang melambangkan sikap menghormati yang lebih tua. Bila dihubungkan sikap menghormati yang lebih tua pada bambu ini, makna temari 45

25 yang melambangkan kemakmuran, warna hijau yang bermakna harapan dan makna hijau dalam konsep agama Budha yang berarti keharmonisan, maka penulis menyimpulkan bahwa bila saling menghormati berarti manusia dapat hidup bersama sama dalam keharmonisan yang berbuah harapan akan kemakmuran. 46

Bab 3. Analisis Data. Karena luasnya pengertian warna yang dapat diteliti, maka penulis akan

Bab 3. Analisis Data. Karena luasnya pengertian warna yang dapat diteliti, maka penulis akan Bab 3 Analisis Data Karena luasnya pengertian warna yang dapat diteliti, maka penulis akan memperkecil hal tersebut dengan hanya meneliti warna-warna yang terdapat dalam porselen kakiemon, yaitu warna

Lebih terperinci

ANALISIS WARNA TEMARI PADA FESTIVAL TANABATA DIHUBUNGKAN DENGAN KONSEP WARNA DALAM AGAMA BUDDHA. Mutiara. Abstraksi

ANALISIS WARNA TEMARI PADA FESTIVAL TANABATA DIHUBUNGKAN DENGAN KONSEP WARNA DALAM AGAMA BUDDHA. Mutiara. Abstraksi ANALISIS WARNA TEMARI PADA FESTIVAL TANABATA DIHUBUNGKAN DENGAN KONSEP WARNA DALAM AGAMA BUDDHA Mutiara Abstraksi Temari dan tanabata adalah bagian dari kebudayaan yang terdapat di Jepang. Penulis menganalisis

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Temari adalah simbol perfeksionisme di Jepang. Temari kerap diberikan sebagai

Bab 5. Ringkasan. Temari adalah simbol perfeksionisme di Jepang. Temari kerap diberikan sebagai Bab 5 Ringkasan Temari adalah simbol perfeksionisme di Jepang. Temari kerap diberikan sebagai hadiah yang diberikan saat berbahagia. Dahulu temari juga dikenal sebagai bola kesayangan para ibu. Di sekitar

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB 2. Tinjauan Pustaka BAB 2 Tinjauan Pustaka Untuk mendukung penulis dalam menganalisa data, penulis akan menjelaskan teoriteori yang akan digunakan dalam penulisan ini. Teori yang akan digunakan mencakup konsep kanji dan teori

Lebih terperinci

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK Secara umum, bahasa merupakan alat komunikasi yang hanya dimiliki oleh manusia. Ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs. M.A. Work Shop Pendidikan Bahasa Jepang FPS UPI 2009 FAKTOR KEMAMPUAN BERCAKAP-CAKAP Faktor kemampuan memahami melalui

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Teori yang akan digunakan adalah konsep kanji, rikusho, konsep bushu, dan teori

Bab 2. Landasan Teori. Teori yang akan digunakan adalah konsep kanji, rikusho, konsep bushu, dan teori Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan menjelaskan teori yang berkaitan dengan analisis data. Teori yang akan digunakan adalah konsep kanji, rikusho, konsep bushu, dan teori semantik. 2.1 Konsep

Lebih terperinci

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu ABSTRAK Bahasa adalah sistem lambang yang berwujud bunyi atau ujaran.sebagai lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide, atau

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan,

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan, ABSTRAK Bahasa merupakan sarana komunikasi untuk menyampaikan suatu maksud dan tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan, perasaan dan pendapat yang kita utarakan.

Lebih terperinci

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah : LAMPIRAN PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Program : X Tahun Pelajaran : 2008 / 2009 Semester : 1 dan 2 Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs.,M.A. media_pembelajaran@yahoo.co.jp Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tujuan Perkuliahan 1. Mahasiswa memiliki

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini. Teori tersebut antara lain, Teori Keigo yang berupa sonkeigo ( 尊敬語 ) dan kenjoogo

Lebih terperinci

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA Bahasa adalah milik manusia yang merupakan pembeda utama antara manusia dengan makhluk lainnya didunia

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Bahasa adalah sistem tanda yang menimbulkan reaksi yang sama pada lawan bicara

Bab 5. Ringkasan. Bahasa adalah sistem tanda yang menimbulkan reaksi yang sama pada lawan bicara Bab 5 Ringkasan Bahasa adalah sistem tanda yang menimbulkan reaksi yang sama pada lawan bicara yang menimbulkan reaksi yang sama bila orang menanggapinya. Penulis memilih lirik lagu Uzu karya Isshi dengan

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan. Teori yang akan

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan. Teori yang akan Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan. Teori yang akan digunakan adalah konsep dalam bahasa Jepang, konsep kanji, teori pembentukkan kanji (rikusho) dan nikuzuki

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Negara Jepang kaya dengan berbagai kebudayaan yang beraneka ragam.

Bab 1. Pendahuluan. Negara Jepang kaya dengan berbagai kebudayaan yang beraneka ragam. Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Negara Jepang kaya dengan berbagai kebudayaan yang beraneka ragam. Walaupun saat ini perkembangan teknologi di Jepang terus berkembang pesat, namun sisi tradisional

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan manusia dari jaman primitif hingga masa modern. Komunikasi berperan sangat penting dalam menjalin

Lebih terperinci

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり Standar Kompetensi Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang Kehidupan Sekolah. Kompetensi Dasar - Mengidentifikasikan waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan keinginan kepada seseorang. Secara garis besar bahasa yang. 日常の言語生活で 実際に話される言葉 (Kindaichi, 1989:1045)

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan keinginan kepada seseorang. Secara garis besar bahasa yang. 日常の言語生活で 実際に話される言葉 (Kindaichi, 1989:1045) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa digunakan sebagai media untuk menyampaikan suatu gagasan, pikiran dan keinginan kepada seseorang. Secara garis besar bahasa yang digunakan manusia dapat

Lebih terperinci

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ICHSAN SALIM 2012110152 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. berarti. Istilah semantik berpadanan dengan kata semantique dalam bahasa Perancis

Bab 2. Landasan Teori. berarti. Istilah semantik berpadanan dengan kata semantique dalam bahasa Perancis Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Semantik Kata semantik berasal dari kata Yunani, semainen yang artinya bermakna atau berarti. Istilah semantik berpadanan dengan kata semantique dalam bahasa Perancis yang

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. untuk mendukung analisis pemaknaan dari lagu Without You yang terdapat di bab 3.

Bab 2. Landasan Teori. untuk mendukung analisis pemaknaan dari lagu Without You yang terdapat di bab 3. Bab 2 Landasan Teori Dalam bab dua ini akan dibahas mengenai beberapa teori yang berhubungan dengan semantik yang meliputi makna dan majas disertai dengan pengkajian puisi. Hal tersebut untuk mendukung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi modal dasar manusia untuk memenuhi kebutuhan sosial di lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi modal dasar manusia untuk memenuhi kebutuhan sosial di lingkungan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan orang lain untuk berinteraksi dan berkomunikasi. Dan untuk melakukan hal tersebut, bahasa adalah aspek penting yang menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem lambang bunyi berartikulasi (yang dihasilkan alat-alat ucap) yang bersifat sewenangwenang

Lebih terperinci

JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI

JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI PENGGUNAAN TSUMORI ( つもり ) DAN TO OMOIMASU ( と思います ) PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH : PUTRI EKA SARI NIM: 115110601111022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara yang dapat dilakukan untuk dapat mengerti kepribadian bangsa Jepang, yakni dengan cara mempelajari

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Tanda Baca Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat atau yang menyatakan sesuatu: dari kejauhan terdengar sirene -- bahaya; 2 gejala: sudah

Lebih terperinci

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi. Lampiran 1 Soal Pre Test Terjemahkan kedalam bahasa jepang! 1. Anda boleh mengambil foto. ~てもいいです 2. Mandi ofuro Sambil bernyanyi. ~ ながら 3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. asing khususnya bahasa Jepang ialah adanya pengaruh Bl (bahasa ibu)

BAB I PENDAHULUAN. asing khususnya bahasa Jepang ialah adanya pengaruh Bl (bahasa ibu) BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Persoalan kebahasaan yang sering dihadapi dalam pengajaran bahasa asing khususnya bahasa Jepang ialah adanya pengaruh Bl (bahasa ibu) terhadap B2 (bahasa yang dipelajari).

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. tersebut digunakan untuk menganalisis korpus data.

Bab 2. Landasan Teori. tersebut digunakan untuk menganalisis korpus data. Bab 2 Landasan Teori Teori yang akan digunakan untuk mendasari penulisan analisi dalam bab ini adalah pengertian kanji, teori pembentukan kanji Rikusho ( 六書 ), teori ukanmuri, teori semantik, teori semiotika,

Lebih terperinci

Dikerjakan O L E H SUNITA BR

Dikerjakan O L E H SUNITA BR PEMAKAIAN KATA (KABURU, KAKERU, HAKU, H KIRU, SURU) DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG NIHONGO NO BUNSHOU U NO (KABURU, KAKERU, HAKU, KIRU, SURU) NO KOTOBA NO SHIYOU KERTAS KARYA Dikerjakan O L E H SUNITA BR

Lebih terperinci

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran SILABUS Seklah : SMPN 2 CIAMIS Kelas : IX (Sembilan) Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Semester : 1 ( Satu ) Standar : Mendengarkan 1. Memahami lisan berbentuk paparan atau dialg hbi dan wisata 1.1 Mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan BAB IV KESIMPULAN Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan dochira terdapat dua makna, yaitu; arti terjemahan atau padanan terjemahan yang berupa padanan dinamis dan arti leksikal

Lebih terperinci

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018 Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018 - Registrasi ulang dimulai sejak pukul 7.30 09.00. Jika Telat diharuskan untuk registrasi ulang di bagian sekretariat, dan akan berpengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari bahasa karena bahasa merupakan alat penghubung atau alat untuk berkomunikasi

Lebih terperinci

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015 PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015 SKRIPSI OLEH : IKA KURNIAWATI ANDIANA 115110607111008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA

Lebih terperinci

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nama : Risanti Baiduri NIM :

Lebih terperinci

Seseorang yang menyampaikan suatu maksud tertentu sering dilakukan. ketersinggungan seseorang dengan adanya ujaran tertentu. Sama halnya dengan

Seseorang yang menyampaikan suatu maksud tertentu sering dilakukan. ketersinggungan seseorang dengan adanya ujaran tertentu. Sama halnya dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seseorang yang menyampaikan suatu maksud tertentu sering dilakukan secara tidak langsung dan bersifat simbolik dalam berkomunikasi antar sesama. Hal itu dilakukan dengan

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Karya sastra, baik puisi, drama, maupun prosa, selalu mengalami perkembangan

Bab 5. Ringkasan. Karya sastra, baik puisi, drama, maupun prosa, selalu mengalami perkembangan Bab 5 Ringkasan Karya sastra, baik puisi, drama, maupun prosa, selalu mengalami perkembangan dan menunjukkan keterkaitan dengan karya sastra yang terbit sebelumnya. Hal ini bukanlah sesuatu yang baru dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Alat komunikasi paling sederhana dan bersifat universal yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Alat komunikasi paling sederhana dan bersifat universal yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Alat komunikasi paling sederhana dan bersifat universal yang digunakan dalam kehidupan manusia adalah bahasa. Dengan bahasa kita dapat menyampaikan ide, gagasan,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI OLEH DESY NITA SANJAYA 0911120088 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN

Lebih terperinci

KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI

KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI OLEH: RISKA FEBRIYANTI 105110207111008 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : 品詞というのはその語が文の中でどう使われているかで分類したものではなく ひとつひとつの語が潜在的な性質を調べて 日本語なら日本語の中にあるすべての語をグループ分けしたものです

Lebih terperinci

MAKNA SYAIR LAGU SAKURA DALAM DUA LAGU J-POP BERJUDUL SAKURA KARYA NAOTARO MORIYAMA DAN KENTARO KOBUCHI

MAKNA SYAIR LAGU SAKURA DALAM DUA LAGU J-POP BERJUDUL SAKURA KARYA NAOTARO MORIYAMA DAN KENTARO KOBUCHI SKRIPSI MAKNA SYAIR LAGU SAKURA DALAM DUA LAGU J-POP BERJUDUL SAKURA KARYA NAOTARO MORIYAMA DAN KENTARO KOBUCHI CLARISSA AULIA PRAHARSACITTA 1101705006 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN VERBA BAHASA JEPANG YANG BERMAKNA MEMAKAI PADA MAHASISWA TINGKAT II DPBJ FPBS UPI

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN VERBA BAHASA JEPANG YANG BERMAKNA MEMAKAI PADA MAHASISWA TINGKAT II DPBJ FPBS UPI ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN VERBA BAHASA JEPANG YANG BERMAKNA MEMAKAI PADA MAHASISWA TINGKAT II DPBJ FPBS UPI DENNY KUSNO NURRAKHMAN, Herniwati 1, Linna Meilia Rasiban 2 Departemen Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI OLEH FIRA JEDI INSANI NIM : 105110201111050 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA Oleh: Juju Juangsih, M.Pd Abstraksi Penelitian ini menganalisis tentang kesalahan pembelajar bahasa Jepang dilihat

Lebih terperinci

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Merupakan karya ilmiah yang saya susun di bawah bimbingan bapak Jonnie Rasmada Hutabarat, M.A., selaku Pembimbing I dan bapak Dr. Ari Artadi selaku Pembimbing II, tidak

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Setiap cerita pasti memiliki tokoh karena tokoh merupakan bagian penting dalam

Bab 2. Landasan Teori. Setiap cerita pasti memiliki tokoh karena tokoh merupakan bagian penting dalam Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Penokohan Setiap cerita pasti memiliki tokoh karena tokoh merupakan bagian penting dalam suatu cerita. Menurut Nurgiyantoro (2012), penokohan adalah pelukisan gambaran yang

Lebih terperinci

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA DAN TOKOH KEDUA NOVEL 500G DE UMARETA MUSUME E KARYA MICHIYO INOUE

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA DAN TOKOH KEDUA NOVEL 500G DE UMARETA MUSUME E KARYA MICHIYO INOUE ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA DAN TOKOH KEDUA NOVEL 500G DE UMARETA MUSUME E KARYA MICHIYO INOUE OLEH NINA JULIANA HELMI 0701705035 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS UDAYANA 2011

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KANJOU HYOUGEN KATA TANOSHII, URESHII, DAN YOROKOBU DALAM SERIAL DRAMA ITAZURA NA KISS LOVE IN TOKYO KARYA TADA KAORU SKRIPSI

PENGGUNAAN KANJOU HYOUGEN KATA TANOSHII, URESHII, DAN YOROKOBU DALAM SERIAL DRAMA ITAZURA NA KISS LOVE IN TOKYO KARYA TADA KAORU SKRIPSI PENGGUNAAN KANJOU HYOUGEN KATA TANOSHII, URESHII, DAN YOROKOBU DALAM SERIAL DRAMA ITAZURA NA KISS LOVE IN TOKYO KARYA TADA KAORU SKRIPSI OLEH HELDA DEWI ARINDAH NIM 105110200111005 PROGRAM STUDI S1 SASTRA

Lebih terperinci

GAIRAIGO DI KALANGAN BAHASA ANAK MUDA JEPANG DALAM FILM KAMEN RIDER GAIM EPISODE 01-12

GAIRAIGO DI KALANGAN BAHASA ANAK MUDA JEPANG DALAM FILM KAMEN RIDER GAIM EPISODE 01-12 GAIRAIGO DI KALANGAN BAHASA ANAK MUDA JEPANG DALAM FILM KAMEN RIDER GAIM EPISODE 01-12 SKRIPSI OLEH: AHMAD ALFIAN NIM 105110213111001 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析 映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析 ノフィセチアワチ 0142012 マラナターキリスト教大学文学部日本語学科バンドン 2007 序論 苛めとは 弱い者を痛めつけることである 痛めつける方法は肉体的にも非肉体的つまり精神的によって為すことが出来る それにより 苛めを受ける人間は苦悩を味わうのである よく言われるように 日本の社会では集団が大きな役割を果しているのである 中根

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI. Skripsi Sarjana yang berjudul : Telah diuji dan diterima baik pada : hari selasa tanggal 23 Agustus 2016

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI. Skripsi Sarjana yang berjudul : Telah diuji dan diterima baik pada : hari selasa tanggal 23 Agustus 2016 LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI Skripsi Sarjana yang berjudul : A N A L I S I S K O N S E P E M O S I P A D A T O K O H H A K I M D E C I M D A L A M F I L M ANIMASI DEATH PARADE Telah diuji dan diterima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan merasa kesulitan jika harus menghapal kanji. Di tambah lagi satu kanji bisa

BAB I PENDAHULUAN. akan merasa kesulitan jika harus menghapal kanji. Di tambah lagi satu kanji bisa BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bagi pembelajar yang berasal dari negara yang tidak mempelajari kanji ( 非漢字圏 )seperti orang Indonesia, kanji merupakan salah satu huruf yang dirasa sulit, karena jumlahnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi, membantu manusia menyampaikan atau mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi, membantu manusia menyampaikan atau mengungkapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan objek penelitian linguistik. Dilihat dari fungsinya bahasa merupakan sesuatu yang sangat penting bagi manusia, sebab bahasa sebagai alat komunikasi,

Lebih terperinci

Bab II. Landasan Teori. Untuk mendukung penulis dalam menganalisa data, penulis akan menjelaskan

Bab II. Landasan Teori. Untuk mendukung penulis dalam menganalisa data, penulis akan menjelaskan Bab II Landasan Teori Untuk mendukung penulis dalam menganalisa data, penulis akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan dalam penulisan ini. Teori yang akan digunakan mencakup konsep kanji, teori

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Pada bab tiga ini, penulis akan menganalisis mengenai bait bait yang ada pada

Bab 3. Analisis Data. Pada bab tiga ini, penulis akan menganalisis mengenai bait bait yang ada pada Bab 3 Analisis Data Pada bab tiga ini, penulis akan menganalisis mengenai bait bait yang ada pada lagu Rising Sun karya Atsushi Sato sebagai korpus data, dihubungkan dengan teori teori sintaksis dan semantik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah perilaku mengekspresikan, menyampaikan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah perilaku mengekspresikan, menyampaikan, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah perilaku mengekspresikan, menyampaikan, dan memahami pikiran, perasaan, dan maksud orang baik dengan lisan maupun tulisan. Manusia dapat berkomunikasi

Lebih terperinci

KENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI)

KENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI) KENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI) SKRIPSI Diajukan sebagai persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Sastra WAETI

Lebih terperinci

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,. 1.Dasar nya :Unkapan Pemberian dan Penerimaan Di bagian ini saya akan membahas lebih dalam mengenai pola kalimat sopan,.yang inti dari pelajaran bahasa jepang level 3 yaitu pola kalimat sopan,bentuk sopan

Lebih terperinci

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ. (Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) こんじょう Percakapan: まま : さすが ママの子 いざとなると 根性あるわっ あさり ガンバレ! Terjemahan: Mama: Anak mama memang hebat. Walau dalam keadaan susah, tetap bersemangat. Berusaha Asari! b.

Lebih terperinci

PERILAKU AMAE PADA TOKOH-TOKOH DALAM NOVEL SHIOSAI KARYA MISHIMA YUKIO SKRIPSI

PERILAKU AMAE PADA TOKOH-TOKOH DALAM NOVEL SHIOSAI KARYA MISHIMA YUKIO SKRIPSI PERILAKU AMAE PADA TOKOH-TOKOH DALAM NOVEL SHIOSAI KARYA MISHIMA YUKIO SKRIPSI OLEH: SATRIO PRIBADI NIM 105110209111012 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. dapat diartikan begitu saja. Inoue (1989 : 70) menyatakan bahwa:

Bab 2. Landasan Teori. dapat diartikan begitu saja. Inoue (1989 : 70) menyatakan bahwa: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Kanyouku 慣用句 Dalam bahasa Jepang, penggunaan kanyouku 慣用句 dapat ditemukan dalam percakapan sehari-hari. Kanyouku 慣用句 sendiri sering disalah artikan. Pada umumnya, petutur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, yaitu sebagai alat komunikasi. Dengan adanya bahasa manusia dapat berkomunikasi dengan baik untuk menyampaikan

Lebih terperinci

Bab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna

Bab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna Bab 4 Simpulan dan Saran Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna figuratif yang terdapat dalam komik Crayon Shinchan Vol.32 sebagai bahasa sasaran dan manga クレヨンしんちゃん

Lebih terperinci

ABSTRAK JUDUL: PEMAKAIAN GAIRAIGO DALAM TEXT BACAAN BUKU. INTERMEDIATE JAPANESE, bahasa adalah alat komunikasi antar anggota

ABSTRAK JUDUL: PEMAKAIAN GAIRAIGO DALAM TEXT BACAAN BUKU. INTERMEDIATE JAPANESE, bahasa adalah alat komunikasi antar anggota ABSTRAK JUDUL: PEMAKAIAN GAIRAIGO DALAM TEXT BACAAN BUKU INTERMEDIATE JAPANESE, bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Selain

Lebih terperinci

WAKAMONO KOTOBA DALAM DRAMA MY BOSS MY HERO SKRIPSI OLEH AGENG GINANJAR SASMITO NIM

WAKAMONO KOTOBA DALAM DRAMA MY BOSS MY HERO SKRIPSI OLEH AGENG GINANJAR SASMITO NIM WAKAMONO KOTOBA DALAM DRAMA MY BOSS MY HERO SKRIPSI OLEH AGENG GINANJAR SASMITO NIM 0911120057 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014 WAKAMONO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berkomunikasi, dibutuhkan bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berkomunikasi, dibutuhkan bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam berkomunikasi, dibutuhkan bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi yang disepakati oleh masyarakat pengguna bahasa itu sendiri. Dikarenakan hal tersebut

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM 0911120068 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2009/2010 JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III TEAM PENYUSUN HERNIWATI, S.PD.M.HUM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERGESERAN MAKNA GAIRAIGO DALAM BAHASA IKLAN MAJALAH Q TO JAPON VOLUME 13 TAHUN 2012 SKRIPSI OLEH: ENNIS FAUZIA

PERGESERAN MAKNA GAIRAIGO DALAM BAHASA IKLAN MAJALAH Q TO JAPON VOLUME 13 TAHUN 2012 SKRIPSI OLEH: ENNIS FAUZIA PERGESERAN MAKNA GAIRAIGO DALAM BAHASA IKLAN MAJALAH Q TO JAPON VOLUME 13 TAHUN 2012 SKRIPSI OLEH: ENNIS FAUZIA 105110201111014 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Esa, karena berkat rahmat dan anugerah-nya, penulisan skripsi yang berjudul

KATA PENGANTAR. Esa, karena berkat rahmat dan anugerah-nya, penulisan skripsi yang berjudul KATA PENGANTAR Pertama-tama puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan anugerah-nya, penulisan skripsi yang berjudul Pengaruh Pola Asuh Ibu Terhadap Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemikirannya, maka manusia menciptakan bahasa. Bahasa adalah sistem lambang

BAB I PENDAHULUAN. pemikirannya, maka manusia menciptakan bahasa. Bahasa adalah sistem lambang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia memerlukan alat atau media untuk menyampaikan gagasan atau pemikirannya, maka manusia menciptakan bahasa. Bahasa adalah sistem lambang bunyi berartikulasi

Lebih terperinci

GISEIGO PADA KOMIK YU-GI-OH! Vol. 38 KARYA KAZUKI TAKAHASHI SKRIPSI. OLEH : Chandra Maulanna NIM

GISEIGO PADA KOMIK YU-GI-OH! Vol. 38 KARYA KAZUKI TAKAHASHI SKRIPSI. OLEH : Chandra Maulanna NIM GISEIGO PADA KOMIK YU-GI-OH! Vol. 38 KARYA KAZUKI TAKAHASHI SKRIPSI OLEH : Chandra Maulanna NIM 115110200111042 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA 2015 ABSTRAK Maulanna,

Lebih terperinci

BAB 5 RINGKASAN. kegiatan, manusia memerlukan bantuan bahasa. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan

BAB 5 RINGKASAN. kegiatan, manusia memerlukan bantuan bahasa. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan BAB 5 RINGKASAN Peranan bahasa dalam kehidupan manusia besar sekali. Hampir dalam semua kegiatan, manusia memerlukan bantuan bahasa. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan apabila banyak perhatian yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan negara maju di Asia yang kedudukannya di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan negara maju di Asia yang kedudukannya di dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jepang merupakan negara maju di Asia yang kedudukannya di dunia setingkat dengan negara-negara di Eropa dan Amerika. Letak geografis Jepang terletak di Timur

Lebih terperinci

KONFLIK ANTARKLAN DALAM NOVEL TAIRA NO MASAKADO KARYA EIJI YOSHIKAWA (KAJIAN STRUKTURAL) SKRIPSI

KONFLIK ANTARKLAN DALAM NOVEL TAIRA NO MASAKADO KARYA EIJI YOSHIKAWA (KAJIAN STRUKTURAL) SKRIPSI KONFLIK ANTARKLAN DALAM NOVEL TAIRA NO MASAKADO KARYA EIJI YOSHIKAWA (KAJIAN STRUKTURAL) SKRIPSI OLEH ALLIN WEDARI 0911120005 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu keunikan bahasa Jepang adalah penggunaan partikel sebagai pemarkah yang

BAB I PENDAHULUAN. satu keunikan bahasa Jepang adalah penggunaan partikel sebagai pemarkah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam setiap ragam bahasa, baik dalam bahasa Indonesia, Inggris, maupun dalam bahasa Jepang, memiliki kaidah atau aturan dan beberapa keunikan, salah satu keunikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan seiringnya waktu, bahasa terus mengalami perkembangan dan perubahan. Bahasa disampaikan oleh

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori. Pada bab ini, penulis akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan dalam

BAB 2. Landasan Teori. Pada bab ini, penulis akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan dalam BAB 2 Landasan Teori Pada bab ini, penulis akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan dalam menganalisis penyakit hiperseksual yang diderita oleh tokoh Yuriko Hirata. 2.1. Teori Penokohan Menurut

Lebih terperinci

2015 WAKAMONO KOTOBA DI UNIVERSITAS IBARAKI DAN PANDANGAN MAHASISWA ASING TERHADAP WAKAMONO KOTOBA

2015 WAKAMONO KOTOBA DI UNIVERSITAS IBARAKI DAN PANDANGAN MAHASISWA ASING TERHADAP WAKAMONO KOTOBA 1 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Komunikasi tercipta dari bahasa. Untuk menyampaikan informasi tentu kita akan berkomunikasi, untuk dapat melakukan itu Tuhan menganugrahkan bahasa yang dapat kita

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Linguistik dipelajari dengan pelbagai maksud dan tujuan. Untuk sebagian orang, ilmu itu dipelajari demi ilmu itu sendiri; untuk sebagian yang lain, linguistik

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す. Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi Masuoka dan Takubo (1992:8) membagi hinshi 品詞 atau kelas kata ke dalam beberapa jenis, yaitu : 1. Doushi 動詞 (verba), yaitu salah satu jenis kelas kata yang dapat mengalami

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Kata psikologi berasal dari Yunani yang merupakan gabungan dari kata psyche yang

Bab 2. Landasan Teori. Kata psikologi berasal dari Yunani yang merupakan gabungan dari kata psyche yang Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Psikologi Kata psikologi berasal dari Yunani yang merupakan gabungan dari kata psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Karena itu psikologi bisa diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, mempelajari bahasa bertujuan untuk memperoleh empat keterampilan berbahasa (language competence) yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antara lain dengan berkomunikasi. Mengenai komunikasi ini, Kamus Besar

BAB I PENDAHULUAN. antara lain dengan berkomunikasi. Mengenai komunikasi ini, Kamus Besar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak bisa hidup sendiri dan harus berinteraksi dengan sesamanya. Salah satu cara berinteraksi antara lain

Lebih terperinci

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN SAVOY HOMANN ホテルのエグセクテイブカラオケ JUN はビジネスマンの商談や海外の旅行者をリラックスさせるための憩いの憩いの場所

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Dalam penelitian Analisis Fungsi Kata Doumo dalam Komik Detektif Conan seri

Bab 2. Landasan Teori. Dalam penelitian Analisis Fungsi Kata Doumo dalam Komik Detektif Conan seri Bab 2 Landasan Teori Dalam penelitian Analisis Fungsi Kata Doumo dalam Komik Detektif Conan seri 31, 39 dan Komik Detektif Conan Spesial seri 14, 21, 24, penulis menggunakan beberapa teori sebagai landasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi makhluk hidup di seluruh dunia. Fungsi bahasa merupakan media untuk menyampaikan suatu pesan kepada seseorang baik secara lisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari bangsa, suku bangsa, atau etnis yang berbeda-beda. Oleh sebab itu,

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari bangsa, suku bangsa, atau etnis yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa-bahasa di dunia ini sangat banyak, dan para penuturnya juga terdiri dari bangsa, suku bangsa, atau etnis yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan unsur terpenting dalam komunikasi. Bahasa digunakan oleh suatu masyarakat untuk berinteraksi dan mengidentifikasikan diri. Sehingga bahasa menjadi

Lebih terperinci

BAB 3. Analisis penulis akan didasari oleh landasan teori yang terdapat dalam bab 2.

BAB 3. Analisis penulis akan didasari oleh landasan teori yang terdapat dalam bab 2. BAB 3 Analisis Data Dalam bab 3 ini, penulis akan menganalisis fungsi penggunaan bentuk ~te ita ~ていた yang terdapat dalam novel Ren Ai Haku Sho Haru Monogatari 恋愛白書春物語 karya Miyuki Kobayashi yang akan digunakan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN WAKAMONO KOTOBA OLEH ANAK MUDA JEPANG DALAM MEDIA SOSIAL TWITTER SKRIPSI

ANALISIS PENGGUNAAN WAKAMONO KOTOBA OLEH ANAK MUDA JEPANG DALAM MEDIA SOSIAL TWITTER SKRIPSI i ANALISIS PENGGUNAAN WAKAMONO KOTOBA OLEH ANAK MUDA JEPANG DALAM MEDIA SOSIAL TWITTER SKRIPSI Nurida Ekarini 2012110088 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS DARMA PERSADA JAKARTA 2016

Lebih terperinci

BAB 2. yang digunakan untuk menganalisis data untuk bab selanjutnya. Teori-teori

BAB 2. yang digunakan untuk menganalisis data untuk bab selanjutnya. Teori-teori BAB 2 LANDASAN TEORI Di dalam Bab 2 yang berisi landasan teori ini, penulis akan memberikan teoriteori yang digunakan untuk menganalisis data untuk bab selanjutnya. Teori-teori yang digunakan adalah teori

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN IDENTITAS ANAK MUDA PADA TOKOH KOYUKI DALAM FILM BECK KARYA SHIORI KUTSUNA SKRIPSI. Oleh ALFA RODHY E.S NIM

PEMBENTUKAN IDENTITAS ANAK MUDA PADA TOKOH KOYUKI DALAM FILM BECK KARYA SHIORI KUTSUNA SKRIPSI. Oleh ALFA RODHY E.S NIM PEMBENTUKAN IDENTITAS ANAK MUDA PADA TOKOH KOYUKI DALAM FILM BECK KARYA SHIORI KUTSUNA SKRIPSI Oleh ALFA RODHY E.S NIM 0911120061 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE A. Identitas Mata Kuliah Mata Kuliah/Kode : Pengantar Bahasa Kode : MR 102 Bobot : 2 SKS Semester : 2 Jenjang : S-1 Dosen/Asisten : Drs. Mulyana

Lebih terperinci