KOMPETENSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PUSTAKAWAN PADA PERPUSTAKAAN NEGERI MEDAN. Skripsi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KOMPETENSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PUSTAKAWAN PADA PERPUSTAKAAN NEGERI MEDAN. Skripsi"

Transkripsi

1 KOMPETENSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PUSTAKAWAN PADA PERPUSTAKAAN NEGERI MEDAN Skripsi Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam bidang Studi Perpustakaan dan Informasi Oleh : Reski Dina Sagytha Saragih DEPARTEMEN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2009

2 ABSTRAK Saragih, Reski Kompetensi Teknologi Informasi dan Komunikasi. Medan: Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. Seiring berkembangnya teknologi, profesi pustakawan dituntut untuk menguasai kompetensi teknologi informasi dan komunikasi yang diharapkan dapat membantu pustakawan memberikan informasi dan memenuhi kebutuhan informasi pengguna yang sangat beragam dengan cepat dan akurat tanpa dibatasi ruang dan waktu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kompetensi teknologi informasi dan komunikasi Pustakawan pada perpustakaan UNIMED. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi penulis, Pustakawan Perpustakaan UNIMED dan pemerhati ilmu perpustakaan. Objek penelitian ini adalah Pustakawan Perpustakaan UNIMED yang memiliki latar belakang pendidikan disiplin ilmu perpustakaan dan informasi minimal jenjang diploma tiga (D3). Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, memberikan gambaran tentang kompetensi teknologi informasi dan komunikasi dengan mempertahankan keaslian data. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah observasi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah check list. Hasil evaluasi terhadap kompetensi teknologi informasi dan komunikasi Pustakawan perpustakaan UNIMED yaitu Pustakawan I, memiliki skor 7%, artinya Pustakawan I, memiliki sepuluh (0) butir kompetensi teknologi informasi dan komunikasi. Pustakawan II memiliki skor 92%, artinya Pustakawan II memiliki tiga belas (3) butir kompetensi teknologi informasi dan komunikasi. Pustakawan III dan Pustakawan V memiliki skor 78%, artinya Pustakawan III dan Pustakawan V memiliki sebelas () kompetensi teknologi informasi dan komunikasi. Kemudian Pustakawan IV, Pustakawan VI dan Pustakawan VII memiliki skor 85%, artinya Pustakawan IV Pustakawan VI dan Pustakawan VII memiliki dua belas (2) butir kompetensi teknologi informasi dan komunikasi. Selanjutnya Pustakawan VIII memiliki skor 64%, artinya Pustakawan VIII memiliki sembilan (9) butir kompetensi teknologi informasi dan komunikasi. Kompetensi teknologi informasi dan komunikasi meliputi: Kemampuan merumuskan query untuk penelusuran informasi di internet, kemampuan menggunakan fasilitas mesin pencari, kemampuan menggunakan browser dalam penelusuran, kemampuan menggunakan teknik penelusuran yang efektif dan efesien, kemampuan mengidentifikasi dan mengevaluasi sumber informasi, kemampuan merekomendasikan sumber informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, kemampuan menggunakan sistem pengolahan data/pangkalan data, kemampuan menjalankan sistem operasi komputer, kemampuan menjalankan aplikasi Microsoft Office, kemampuan menggunakan aplikasi kompresi dan konversi file, kemampuan menggunakan media penyimpanan, kemampuan menghubungkan komputer ke jaringan internet, kemampuan menggunakan mesin cetak, dan kemampuan menggunakan .

3 DAFTAR ISI Abstrak i Kata Pengantar ii Daftar Isi iv Daftar Tabel vii BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian... 3 BAB II KAJIAN TEORITIS 2. Pengertian Pustakawan Pengertian dan Kompetensi Pustakawan Pengertian Kompetensi Kompetensi Pustakawan Isi Kompetensi Kompetensi Inti Kompetensi Profesional Kompetensi Individu Kompetensi Teknologi Informasi dan Komunikasi... BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode Penelitian Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel Populasi Sampel Teknik Pengumpulan Data... 5

4 3.4. Kuesioner Observasi Jenis dan Sumber Data Instrumen Penelitian Check List Analisis data... 9 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Sejarah Singkat Perpustakaan UNIMED Gambaran Umum Pustakawan pada Perpustakaan UNIMED Karakteristik Responden dan Pakar Data kompetensi Teknologi Informasi dan Komunikasi Pustakawan Kemampuan Merumuskan Query dalam Penelusuran Kemampuan menggunakan Fasilitas Mesin pencari Kemampuan Menggunakan Browser Dalam Penelusuran Kemampuan Menggunakan Teknik Penelusuran Kemampuan Mengidentifikasi dan Mengevaluasi Sumber Informasi Kemampuan Merekomendasiklan Sumber Informasi Kemampuan Menggunakan Sistem Pengolahan Data Kemampuan Menjalankan Sistem Operasi Komputer Kemampuan Menjalankan Aplikasi Microsoft Office Kemampuan Menggunakan Aplikasi Kompresi dan Konversi File Kemampuan Menggunakan Media Penyimpanan Kemampuan Menghubungkan Komputer ke Jaringan Internet Kemampuan Menggunakan Mesin Cetak (Printer) Kemampuan Menggunakan Kompetensi Pustakawan Berdasarkan Indeks Kesepakatan Kompetensi Pustakawan I Kompetensi Pustakawan II Kompetensi Pustakawan III Kompetensi Pustakawan IV Kompetensi Pustakawan V Kompetensi Pustakawan VI... 4

5 5..7 Kompetensi Pustakawan VII Kompetensi Pustakawan VIII Kompetensi Pustakawan IX BAB V PENUTUP 5. Hasil dan Pembahasan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Lampiran Kuesioner Penelitian Lampiran 2 Kuesioner Penelitian... 5 Lampiran 3 Rekapitulasi Hasil Observasi Lampiran 4 - Jadwal Observasi... 53

6 DAFTAR TABEL Tabel 3. Tabel Indikator Tabel 3.2 Check List Kompetensi TIK... 8 Tabel 4. Karakteristik Responden Tabel 4.2 Kemampuan Merumuskan Query untuk Penelusuran Informasi di Internet Tabel 4.3 Kemampuan Menggunakan Fasilitas Mesin Pencari Tabel 4.4 Kemampuan Menggunakan Browser Dalam Penelusuran Tabel 4.5 Kemampaun Menggunakan Teknik Penelusuran yang Efektif dan Efisien Tabel 4.6 Kemampuan Mengidentifikasi dan Mengevaluasi Sumber Informasi Tabel 4.7 Kemampuan Merekomendasikan Sumber Informasi Tabel 4.8 Kemampuan Menggunakan Sistem Pengolahan Data/Pangkalan Data Tabel 4.9 Kemampuan Menjalankan Sistem Operasi Komputer Tabel 4.0 Kemampuan Menjalankan Aplikasi Microsoft Office Tabel 4. Kemampuan Menggunakan Aplikasi Kompresi dan Konversi File... 3 Tabel 4.2 Kemampuan Menggunakan Media penyimpanan Tabel 4.3 Kemampuan Menghubungkan Komputer ke Jaringan Internet Tabel 4.4 Kemampuan Menggunakan Mesin Cetak Tabel 4.5 Kemampuan Menggunakan Tabel 5. Kompetensi TIK Pustakawan I Tabel 5.2 Kompetensi TIK Pustakawan II Tabel 5.3 Kompetensi TIK Pustakawan III Tabel 5.4 Kompetensi TIK Pustakawan IV Tabel 5.5 Kompetensi TIK Pustakawan V Tabel 5.6 Kompetensi TIK Pustakawan VI... 4 Tabel 5.7 Kompetensi TIK Pustakawan VII Tabel 5.8 Kompetensi TIK Pustakawan VIII Tabel 5.9 Kompetensi TIK Pustakawan IX... 44

7 BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur penting dalam organisasi. Sumber daya manusia berperan menentukan arah dan kemajuan sebuah organisasi. Pustakawan memiliki peranan dalam menentukan keberhasilan sebuah perpustakaan mewujudkan fungsi yang dimilikinya. Sulistyo-Basuki (99:59) mendefinisikan pustakawan sebagai tenaga profesional yang kehidupan sehari-hari berkecimpung dengan dunia buku. Dalam UU RI No.43 tahun 2007 disebutkan bahwa pustakawan merupakan seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan atau pelatihan kepustakawanan serta memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan. Dari kedua definisi di atas, penulis menyimpulkan bahwa pustakawan merupakan seorang yang berkarya di perpustakaan dengan memberikan layanan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pustakawan identik dengan image gudang informasi, intelektual, memiliki pendidikan akademik, bertanggung jawab, serta memiliki keterampilan berkomunikasi. Faktanya di Indonesia sebagian besar pustakawan tidak memiliki basis pendidikan akademis yang memadai dibidang kepustakawanan, karena sebagian besar pustakawan tersebut memperoleh keahlian dan keterampilan melalui pendidikan non formal yang berdurasi singkat dan pengetahuan tambahan yang diperoleh sambil bekerja. Pada hakikatnya pustakawan merupakan pekerja informasi, yang menyediakan informasi yang terdapat pada berbagai media, jenis dan bentuk. Sebagai profesi dalam bidang pelayanan, pustakawan dituntut berinteraksi dengan pengguna dari berbagai latar belakang yang berbeda. Dalam pemenuhan

8 kebutuhan pengguna yang beragam, pustakawan diharapkan memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar kompetensi pustakawan. Kompetensi menunjukkan kemampuan dan kecakapan yang dimiliki seseorang dalam melaksanakan kinerja sesuai dengan standar yang dimiliki profesinya. Kompetensi menunjukkan integritas pribadi dan jaminan tanggung jawab profesionalitas individu terhadap masyarakat pengguna jasa. Seseorang dapat dinyatakan kompeten apabila menguasai pengetahuan dalam bidangnya, memiliki kemampuan dan motivasi tinggi dalam pencapaian kesuksesan. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang pustakawan adalah kompetensi teknologi informasi dan komunikasi. Kemajuan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah pola hidup masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Kemajuan teknologi memungkinkan pustakawan maupun pengguna memperoleh informasi tanpa dibatasi waktu dan ruang. Pengguna perpustakaan lebih tertarik pada internet dengan akses informasi yang cepat dan akurat. Perkembangan teknologi memudahkan pustakawan memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan sehingga dapat menunjang tugas kepustakawanan untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang beragam. Pada masa era informasi ini, pustakawan profesional harus memiliki latar belakang disiplin ilmu perpustakaan dan informasi. Lebih dari itu seorang pustakawan profesional dituntut memiliki keterampilan dalam melaksanakan tugas kepustakawanan dengan motivasi yang tinggi dilandasi dengan sikap dan kepribadian yang menarik dalam pemenuhan kebutuhan dan kepuasan pengguna. Berdasarkan latar belakang tersebut, untuk mengetahui lebih lanjut tentang hal yang telah diuraikan di atas, penulis memilih judul penelitian Kompetensi Teknologi Informasi dan Komunikasi Pustakawan pada Perpustakaan UNIMED..2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah kompetensi teknologi informasi dan komunikasi Pustakawan pada perpustakaan UNIMED?.3 Tujuan Penelitian

9 Penelitian ini bertujuan mengetahui kompetensi teknologi informasi dan komunikasi Pustakawan pada perpustakaan UNIMED..4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:. Penulis, untuk menambah pengetahuan dan wawasan serta pemahaman penulis tentang pola pengembangan kompetensi. 2. Pustakawan perpustakaan UNIMED, sebagai bahan masukan dalam pengembangan kompetensi. 3. Peneliti, sebagai salah satu bahan rujukan untuk melakukan penelitian lanjutan, terutama yang berhubungan dengan pengembangan kompetensi..5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini hanya membahas tentang kompetensi teknologi informasi dan komunikasi Pustakawan yang memiliki latar belakang pendidikan ilmu perpustakaan dan informasi pada perpustakaan UNIMED.

10 BAB II TINJAUAN TEORITIS 2. Pengertian Pustakawan Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi USU (2004:3) mendefinisikan pustakawan sebagai perorangan yang melakukan aktifitas fungsi perpustakaan, dokumentasi, dan informasi dengan memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan cakupan tugas utama organisasi berdasarkan pada pengetahuannya tentang ilmu perpustakaan, dokumentasi dan informasi yang diperoleh melalui pendidikan. Poerwadarminta dalam azis (2006:44) mendefinisikan bahwa pustakawan adalah ahli-ahli perpustakaan. Azis juga menyatakan bahwa pustakawan merupakan tenaga yang berkompeten dalam bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi. Dari definisi-definisi di atas, penulis menyimpulkan bahwa pustakawan merupakan seorang yang berkarya di perpustakaan dengan memberikan pelayanan kepada pengguna berdasarkan pada ilmu perpustakaan, informasi dan dokumentasi. 2.2 Pengertian Kompetensi dan Kompetensi Pustakawan 2.2. Pengertian Kompetensi Pustakawan sebagai salah satu dari sekian profesi yang ada, dituntut memiliki kemampuan sesuai standar kompetensi dari profesi yang digelutinya. Seseorang dikatakan kompeten apabila menguasai dan mampu menerapkan ilmu yang dimilikinya dalam dunia kerja. Kompetensi menjadi prasyarat mutlak setiap individu dalam organisasi yang terukur dalam evaluasi kinerja.

11 Dewiyana (2006:23) mendefinisikan kompetensi sebagai pengetahuan, keterampilan, kemampuan atau karakteristik, yang berhubungan dengan tingkat kinerja suatu pekerjaan seperti pemecahan masalah, pemikiran analitik atau kepemimpinan. Sedangkan Utomo dalam Hermawan (2006) menyatakan, bahwa kompetensi adalah kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan, sikap, nilai, perilaku dan karakteristik seseorang yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan tertentu dengan tingkat kesuksesan secara optimal. Senada dengan pengertian di atas menurut Abels dalam Special Libraries Association (2003), bahwa Competencies represent a set of attitudes, skills and values that enable practitioners to work effectively and contribute positively to their organizations, clients and profession. These competencies range from being strong communicators, to demonstrating the value-add of their contributions, to remaining flexible and positive in an ever-changing environment. Dari defenisi di atas, kompetensi menunjukkan sikap, kemampuan dan nilai yang memungkinkan seseorang bekerja dengan efektif dan memberikan kontribusi yang positif bagi organisasi, pengguna dan profesi. Tingkatan kompetensi ditunjukkan dari kemampuan berkomunikasi, kontribusi atas kemampuan, flexible dan positif terhadap setiap perubahan dalam lingkungan kerja. Mirabile dalam Saleh (2007) menambahkan kompetensi sebagai pengetahuan dan keterampilan yang dituntut untuk melaksanakan dan atau untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan, yang merupakan dasar bagi penciptaan nilai dalam suatu organisasi. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, penulis menyimpulkan kompetensi sebagai kemampuan dan kecakapan yang dimiliki seseorang dalam melaksanakan kinerja sesuai dengan standar yang dimiliki profesinya. Kompetensi merupakan kemampuan yang menunjukkan sebuah tindakan yang diwujudkan dalam suatu kegiatan Kompetensi Pustakawan Kompetensi dapat digunakan sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu. Kompetensi dapat diwujudkan melalui seperangkat tindakan cerdas, yang dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab oleh individu sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.

12 Sulistyo-Basuki (2006:3) mendefinisikan kompetensi sebagai Pengetahuan dan keterampilan yang dituntut untuk dimiliki oleh seorang pekerja dalam melaksanakan tugasnya yang sesuai dengan nilai-nilai yang diterapkan oleh satu organisasi dan juga merupakan kemampuan dasar, yang memungkinkan seorang pekerja memiliki cara berfikir, bertingkah laku, dan membuat generalisasi dalam situasi apapun, dan juga dapat menemukan jalan dalam menyelesaikan kesulitan yang berpotensi untuk berlangsung dalam waktu yang relatif lama. Aspey dalam Dewiyana (2006:24) menambahkan bahwa, Pengertian kompetensi tidak hanya meliputi penguasaan keterampilan saja, tetapi juga termasuk penguasaan terhadap tugas dan motivasi dalam melaksanakan tugas tersebut. Aspey juga mendefinisikan orang yang berkompeten sebagai seseorang yang menguasai pekerjaanya dan memiliki motivasi, keterampilan, serta pengetahuan, dan secara konsisten menjalankan tanggung jawab tersebut. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka penulis menyimpulkan kompetensi merupakan sebuah kumpulan dari keterampilan, pengetahuan, dan perilaku pustakawan agar dapat melaksanakan tugasnya secara efisien dan mampu bertahan dalam dunia kerja. Menurut Spencer & Spencer dalam Sulistyo-Basuki (2006:3) ciri kompetensi dapat dibagi atas lima jenis, yaitu:. Motif, yaitu hal yang selalu dipikirkan atau diinginkan seseorang yang dapat melahirkan kegiatan. 2. Ciri, yaitu ciri fisik dan tanggapan yang ajeg dimiliki terhadap sebuah keadaan atau situasi. 3. Konsep diri, yaitu sikap, nilai-nilai atau citra diri seseorang. 4. Pengetahuan, yaitu informasi yang dimiliki seseorang dalam bidang-bidang khusus. 5. Keterampilan, yaitu kemampuan untuk melaksanakan kegiatan fisik atau mental tertentu. Sutarno (2006:58) menyatakan seorang pustakawan yang berkompeten harus memiliki persyaratan sebagai berikut:. Mengaktualisasikan nilai-nilai kejuangan, pandangan hidup, semangat dan pragmatisme yang menjadi sikap dan perilaku dalam penyelenggaraan layanan informasi. 2. Memahami paradigma pembangunan yang relevan dalam upaya mewujudkan pemerintahan yang bersih dan mencapai tujuan perpustakaan. 3. Merumuskan kebijakan program dan kegiatan sesuai dengan visi, misi dan strategi yang ditetapkan 4. Memahami dan menetapkan prinsip-prinsip good corporate government dan clear government secara serasi dan terpadu. 5. Memahami dan menjelaskan keragaman sosial budaya lingkungan. Sedangkan Wicaksono (2007) menambahkan, seorang pustakawan disebut kompeten apabila memiliki kemampuan antara lain:

13 . Skill manajemen informasi, yaitu mampu mencari informasi, melakukan penelusuran, memformulasikan strategi penelusuran, mengevaluasi informasi yang diperoleh, menilai informasi yang ditemukan, mengintegrasikan informasi dari berbagai sumber yang berbeda, memilah dan menginterpretasikan informasi, mengemas ulang informasi, mengorganisasikan informasi, dan menyebarkan informasi. 2. Skill interpersonal, yaitu mampu berkomunikasi, mampu mendengar dan mendiskusikan pendapat orang lain, mampu memberikan feedback, mengatasi konflik, menggunakan mekanisme formal/informal, membangun dan bekerjasama dengan tim, memotivasi orang lain, mandiri, self-initiation, fokus terhadap masalah dan cerdas, dan memiliki jiwa entrepreneurship. 3. Skill teknologi informasi, yaitu mampu mendesain database dan manajemen database, data warehousing, penerbitan elektronik, perangkat keras, arsitektur informasi, sumber informasi elektronik, integrasi informasi, desain intranet/ekstranet, aplikasi perangkat lunak, pemrograman, work flow/alur kerja, pemrosesan teks (Text processing), metadata, perangkat lunak untuk manajemen informasi (information management tools). 4. Skill Manajemen, yaitu administrasi, memahami proses kegiatan perpustakaan, manajemen perubahan, melakukan koordinasi, memiliki jiwa kepemimpinan, pengukuran kinerja, manajemen sumber daya manusia, manajemen proyek, relationship management, team building, manajemen waktu, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia. Kompetensi yang dimiliki oleh setiap tenaga perpustakaan akan menunjukkan kualitas tenaga perpustakaan yang sesungguhnya. Kompetensi tersebut akan tampak dari wujud tindakan pustakawan dalam pelaksanaan tugas kepustakawanan. 2.3 Isi Kompetensi Special Libraries Association dalam Dewiyana (2006) membagi kompetensi menjadi tiga bagian yaitu kompetensi inti, kompetensi profesional dan kompetensi individu Kompetensi Inti Kompetensi inti merupakan pengait kompetensi profesional dengan kompetensi individu. Special Libraries Association dalam Dewiyana (2006:24) membagi kompetensi inti menjadi dua bagian, yaitu:

14 . Menambah pengetahuan dasar mereka dengan praktik dan pengalaman yang terbaik, dan belajar terus-menerus tentang produk informasi, layanan, dan manajemen praktis sepanjang kariernya. 2. Menaruh kepercayaan pada keunggulan dan etika profesional, serta nilai dan prinsipprinsip profesi. meliputi: Menurut New Jersey Library Association (2006:) menambahkan kompetensi inti a. Menunjukkan komitmen yang kuat terhadap layanan yang baik bagi pengguna. b. Memahami dan mendukung kebudayaan dan konteks perpustakaan. c. Menunjukkan pengetahuan sistem perpustakaan dan profesi perpustakaan. d. Memahami konteks sosial, ekonomi dan politik. e. Menunjukkan pengetahuan mengetahui teori ilmu perpustakaan dan informasi, pembuatan informasi, organisasi informasi dan pengiriman informasi. f. Menunjukkan kemampuan kepemimpinan yang mencakup berfikir secara kritis, pengambilan resiko, dan kreativitas, tanpa memperhatikan posisi di dalam struktur manajemen. g. Memonitor dan melakukan perubahan di dalam sistem teknologi dan informasi. h. Membagi pengetahuan dan keahlian dengan para pengguna dan kolega. i. Memperlihatkan kemampuan komunikasi yang baik yang dapat mempromosikan perpustakaan. j. Mengenal jaringan kerja profesional dan berpartisipasi dalam asosiasi profesional. k. Aktif mengikuti pertumbuhan kompetensi individu dan profesional melalui pendidikan yang berkelanjutan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan kompetensi inti meliputi kemampuan memberikan layanan yang baik bagi pengguna, mengetahui dan dapat mengaplikasikan teori ilmu perpustakaan dan informasi, dan memiliki kemampuan manajerial yang baik serta dapat mengikuti perubahan dalam sistem teknologi dan informasi Kompetensi Profesional Kompetensi profesional merupakan gabungan dari kompetensi inti dan masingmasing ditambah dengan keterampilan khusus. Special Libraries Association dalam Dewiyana (2006:26) menyatakan keterampilan yang harus dimiliki dalam kompetensi profesional dibagi menjadi 4 (empat) bagian yaitu: (). Kemampuan melaksanakan organisasi informasi, yaitu menyesuaikan dan mendukung organisasi informasi, menilai dan mengkomunikasikan isi organisasi informasi, menyelenggarakan manajemen yang efektif, mendukung strategi dan keputusan pimpinan, membangun dan memimpin tim layanan informasi, memasarkan layanan dan produk informasi, mengumpulkan keuntungan terbaik, dan memberikan saran pada organisasi tentang hak cipta dan terbitan intelektual. (2). Mengelola sumber informasi, yaitu mengelola siklus hidup informasi, membangun koleksi,

15 menggunakan pengetahuan tentang isi dan format sumber informasi, menyediakan akses terhadap sumber-sumber informasi, merundingkan pembelian dan lisensi produk dan layanan informasi, dan mengembangkan kebijakan-kebijakan organisasi. (3). Mengelola layanan informasi, yaitu mengembangkan dan memelihara portofolio layanan informasi, memimpin riset pemasaran, meneliti, menganalisa dan mensintesakan informasi, mengembangkan dan menggunakan matriks, dan menggunakan manajemen berbasis keuntungan. (4). Menggunakan peralatan dan teknologi informasi, yaitu memperkirakan, memilih dan menggunakan peralatan-peralatan informasi, menggunakan pengetahuan tentang pangkalan data, pengindeksan, metadata, serta analisa dan sintesa informasi, melindungi rahasia informasi pelanggan dan memelihara kesiagaan terbaru teknologi yang muncul. Sesuai dengan peraturan dari Perpustakaan Nasional dalam buku pedoman perpustakaan perguruan tinggi (2004:27), kompetensi profesional dibagi menjadi (sebelas) bagian antara lain:. Mempunyai pengetahuan dan mampu menjalankan fungsi dan aktivitas perpustakaan. 2. Memiliki pengetahuan tentang isi sumber-sumber informasi, termasuk kemampuan untuk mengevaluasi dan menyaring sumber-sumber tersebut secara kritis. 3. Memiliki pengetahuan tentang subjek khusus yang sesuai dengan kegiatan perguruan tingginya. 4. Mengembangkan dan mengelola layanan informasi dengan baik, mudah diakses, cost-effective (efektif dalam pembiayaan) yang sejalan dengan aturan strategis perguruan tingginya. 5. Menyediakan bimbingan dan bantuan terhadap pengguna layanan informasi dan perpustakaan. 6. Melakukan survey mengenai jenis dan kebutuhan informasi, layanan informasi dan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. 7. Mengetahui dan mampu menggunakan teknologi informasi untuk pengadaan, pengorganisasian, dan penyebaran informasi. 8. Mengetahui dan mampu menggunakan pendekatan bisnis dan manajemen untuk mengkomunikasikan perlunya layanan informasi kepada pimpinan perguruan tingginya. 9. Mengembangkan produk-produk informasi khusus untuk digunakan di dalam atau di luar lembaga atau oleh pelanggan secara individu. 0. Mengevaluasi hasil penggunaan informasi dan menyelenggarakan penelitian yang berhubungan dengan pemecahan masalah-masalah manajemen informasi.. Secara berkelanjutan memperbaiki layanan informasi untuk menanggapi perubahan kebutuhan.

16 Sedangkan Sudarsono (2002) menyatakan kompetensi profesional seorang pustakawan memiliki persyaratan sebagai berikut:. Mempunyai pengetahuan atas isi sumber daya informasi, termasuk kemampuan mengevaluasinya secara kritis. Apabila perlu dilakukan penyaringan. 2. Memiliki pengetahuan subjek khusus yang cocok dan diperlukan organisasi induk dan pengguna jasa. 3. Mengembangkan dan mengelola jasa informasi yang nyaman, mudah di akses dan berbiaya murah (cost-effective) sejalan dengan arahan strategis organisasi. 4. Menyediakan pedoman dan dukungan untuk pengguna jasa. 5. Mengkaji kebutuhan informasi dan nilai tambah jasa informasi dan produk yang memenuhi kebutuhan. 6. Menggunakan teknologi informasi yang sesuai untuk mengadakan, mengorganisasikan dan memencarkan informasi. 7. Menghasilkan produk informasi khusus untuk digunakan di dalam maupun di luar organisasi, atau oleh pengguna perorangan. 8. Mengevaluasi hasil penggunaaan informasi dan melakukan riset yang berhubungan dengan permasalahan manajemen informasi. Berdasarkan uraian di atas, kompetensi profesional yang harus dimiliki seorang pustakawan meliputi kemampuan mengelola, memelihara dan mengembangkan informasi serta mampu menggunakan teknologi dan memperbaiki layanan informasi untuk menanggapi perubahan kebutuhan Kompetensi Individu Kompetensi individu menunjukkan kemampuan, keterampilan, perilaku dan nilai yang dimiliki individu dalam melaksanakan kinerja sesuai dengan standar kompetensi yang dimiliki profesinya. Special Library Association dalam Dewiyana (2006:26) menyatakan kompetensi individu yang harus dimiliki seorang pustakawan profesional antara lain:. Mencari peluang dan memanfaatkan peluang-peluang baru. 2. Memiliki pandangan luas. 3. Berkomunikasi secara efektif. 4. Mempresentasikan ide-ide secara jelas dan menegosiasikannya dengan penuh percaya diri dan persuasif. 5. Menciptakan rekan kerja sama. 6. Membangun lingkungan kerja yang dapat dipercayai dan dihargai. 7. Bekerja dengan pendekatan tim, mengenali keseimbangan antara bekerja sama, memimpin dan mengikuti. 8. Mengambil resiko yang sudah diperhitungkan, memperlihatkan keberanian dan ketangguhan ketika berhadapan dengan lawan.

17 9. Merencanakan, memprioritaskan, memfokuskan terhadap hal-hal yang bersifat kritis. 0. Memaparkan perencanaan karier secara individu.. Berfikir secara kreatif dan inovatif. 2. Mengetahui nilai jaringan kerja profesional dan perencanaan karir individu. 3. Menyeimbangkan antara tugas, keluarga, dan kewajiban terhadap masyarakat. 4. Selalu fleksibel dan positif terhadap perubahan yang berkelanjutan. 5. Menghargai prestasi diri sendiri dan orang lain. Dalam buku pedoman perpustakaan perguruan tinggi (2004:28) pustakawan profesional, kompetensi individu yang harus dimiliki pustakawan yaitu:. Memiliki komitmen untuk memperbaiki layanan yang terbaik. 2. Mampu mencari peluang dan melihat kesempatan baru baik di dalam maupun di luar perpustakaan. 3. Berpandangan luas. 4. Mampu mencari mitra kerja. 5. Mampu menciptakan lingkungan kerja yang dihargai dan dipercaya. 6. Memiliki keterampilan berkomunikasi yang efektif. 7. Dapat bekerjasama secara baik dalam suatu tim kerja. 8. Memiliki sifat kepemimpinan. 9. Mapu merencanakan, memprioritaskan dan memusatkan pada suatu hal yang kritis. 0. Memiliki sifat positif dan fleksibel dalam menghadapi perubahan. Sudarsono (2002) menambahkan kompetensi individu menuntut pustakawan untuk memiliki kemampuan sebagai berikut:. Melakukan layanan prima. 2. Mencari tantangan dan melihat peluang baru baik di dalam maupun di luar perpustakaan. 3. Melihat dengan wawasan yang luas. 4. Mencari mitra kerja. 5. Menciptakan lingkungan yang saling menghargai dan mempercayai. 6. Memiliki keterampilan berkomunikasi. 7. Bekerja baik dengan sesama anggota tim. 8. Membenikan kepemimpinan. 9. Merencanakan, membuat prioritas dan fokus pada hal-hal yang kritis. 0. Setia dalam belajar sepanjang hidup dan perencanaan karir pribadi.. Memiliki keterampilan bisnis dan menciptakan peluang baru. 2. Mengakui nilai profesional kerjasama dan kesetiakawanan. 3. Luwes dan bersikap positif dalam masa yang selalu berubah. Berdasarkan uraian di atas, pustakawan profesional harus memiliki kompetensi individu yaitu, memiliki jiwa kepemimpinan, mampu berkomunikasi dengan baik, memiliki wawasan yang luas, memiliki sifat positif dan fleksibel dalam menghadapi perubahan. 2.4 Kompetensi Teknologi Informasi dan Komunikasi

18 Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, dan nilai dasar yang diterapkan dalam melaksanakan tugas individu. Dalam era informasi, individu semakin dimudahkan memperoleh informasi dengan cepat dan mudah dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Implikasi dari perkembangan teknologi informasi bagi perpustakaan, memicu berkembangnya perpustakaan digital, akses informasi melalui internet, yang memungkinkan individu memperoleh kemudahan. Perkembangan teknologi komunikasi dapat membantu individu mengatasi jarak dan waktu dalam berkomunikasi, mengakses, maupun memperoleh informasi lebih cepat dan tepat. Untuk dapat memenuhi kebutuhan pengguna yang semakin beragam dengan cepat dan akurat, pustakawan dituntut memiliki kompetensi dalam bidang teknologi informasi dan diharapkan pustakawan dapat menyampaikannya dengan komunikasi yang baik. Sulistyo-Basuki (99:87) mendefinisikan teknologi informasi sebagai teknologi yang digunakan untuk menyimpan, menghasilkan, mengolah, serta menyebarluaskan informasi. Sulistyo-Basuki juga menambahkan yang termasuk kedalam teknologi informasi antaralain: (). Telekomunikasi, (2). Sistem komunikasi optik, (3).Sistem pita-video, (4).Komputer, termasuk visi komputer, lingkungan data, dan sistem pakar (5). Mikrobentuk, (6). Komunikasi suara dengan bantuan komputer, (7). Jaringan kerja data, (8).Surat elektronik, (9).Videoteks dan teleteks. Kompetensi teknologi informasi dan komunikasi merupakan kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak komputasi dengan kemampuan jaringan komunikasi yang digunakan untuk berbagai keperluan. Sulistyo-Basuki (2006:8) membagi kompetensi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang harus dimiliki pustakawan mencakup: a. Menggunakan perambang (browsers) web serta mengetahui fungsinya. b. Mengumpulkan data dari berbagai sumber. c. Meninjau dan menilai penggunaan TIK di perpustakaan. d. Memahami sistem operasi komputer. e. Menggunakan perangkat lunak komputer, memahami perangkat keras dan antarmuka komunikasi. f. Analisis data. g. Menggunakan perangkat lunak pemampatan (compression) data. h. Memasang dan memelihara mesin cetak (printer). i. Memahami teknik yang digunakan oleh analis dan disainer sistem. j. Memahami konsep dasar analis sistem. k. Menyediakan bantuan teknis dalam pemasangan dan pemeliharaan. Sedangkan menurut Dewiyana (2006:29) urutan kompetensi TIK meliputi:

19 . Kemampuan di bidang teknologi dan manajemen jaringan, meliputi: a. Mampu menggunakan PC dengan level yang lebih tinggi dibandingkan yang biasa digunakan sehari-hari. b. Mampu menganalisis jaringan pengguna internal dan eksternal. c. Mampu menjadi gate-keeper teknologi dalam pengorganisasian sumbersumber informasi. d. Mampu mengikuti perkembangan dan paham tentang teknologi informasi dan peralatannya. e. Menguasai penggunaan peralatan in-house guna pengumpulan, penyebaran dan berbagi informasi. 2. Manajemen media penyimpanan dan temu balik, meliputi: a. Memiliki pengetahuan tentang berbagai jenis sarana penyimpanan dan temu kembali yang baru muncul. b. Selalu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk mengantisipasi perkembangan dan perubahan bidang industri informasi di masa depan. 3. Skill di bidang informasi, meliputi: a. Mempertemukan kebutuhan informasi dengan sumber informasi b. Memiliki keahlian tentang pencarian informasi c. Memiliki keahlian tentang sumber dan isi informasi d. Mampu mengidentifikasi, mengevaluasi, dan merekomendasikan sumber informasi e. Menyediakan sarana terbaik untuk akses informasi f. Mampu menggunakan keterampilan tentang pengorganisasian informasi menjadi pengetahuan. Wicaksono (2007) menambahkan kompetensi teknologi informasi dan komunikasi yang harus dimiliki seorang pustakawan antaralain:. Desain database dan manajemen database. 2. Data warehousing. 3. Penerbitan elektronik. 4. Perangkat keras. 5. Arsitektur informasi. 6. Sumber informasi elektronik. 7. Integrasi informasi. 8. Desain intranet/ekstranet. 9. Aplikasi perangkat lunak. 0. Pemrograman.. Work flow/alur kerja. 2. Pemrosesan teks (Text processing). 3. Meta data 4. Perangkat lunak untuk manajemen informasi (Information Management Tools). Berdasarkan uraian di atas, seorang pustakawan yang memiliki kompetensi di bidang TIK harus memiliki kemampuan menggunakan komputer, memahami teknik menelusur informasi secara on-line, serta memiliki kemampuan manajemen jaringan dan informasi.

20 BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode Penelitian Dalam kamus Webstern Internasional dinyatakan bahwa penelitian adalah penyelidikan yang dilaksanakan dengan hati-hati dan bersifat kritis dalam mencari fakta-fakta dan prinsip-prinsip. Tujuan utama dari penelitian adalah menemukan, membuktikan, mengembangkan dan menganalisis pengetahuan. Implikasi dari hasil penelitian akan digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Arikunto (2002:36) mendefinisikan Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya". Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sugiyono (2006:8) menyatakan bahwa: "Metode penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih

21 (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang lain. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran data yang seteliti mungkin tentang sesuatu keadaan atau gejala dengan tetap mempertahankan keaslian data. Dengan demikian penelitian ini ditujukan untuk mengetahui gambaran mengenai kompetensi teknologi informasi dan komunikasi pustakawan pada Perpustakaan UNIMED Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Universitas Negeri Medan Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan Estate Populasi dan Sampel Populasi Populasi merupakan objek penelitian atau pihak yang memberikan informasi yang dibutuhkan peneliti. Sugiyono (2006:90) mendefinisikan populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan pernyataan di atas yang termasuk populasi penelitian adalah seluruh pustakawan pada Perpustakaan UNIMED dengan latar belakang pendidikan ilmu perpustakaan. Jumlah keseluruhan Pustakawan yang memiliki latar belakang pendidikan ilmu perpustakaan dan informasi pada Perpustakaan UNIMED adalah sebanyak 8 (delapan) orang Sampel Sampel merupakan wakil dari sebagian populasi yang akan diteliti. Sugiyono (2006:9) menyatakan bahwa: "Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut". Teknik yang digunakan untuk menentukan sampel dalam penelitian ini adalah sampling jenuh. Sugiyono (2006:96) menyatakan bahwa sampling jenuh adalah adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Berdasarkan pertimbangan di atas maka seluruh populasi dijadikan sampel dan masing-masing sampel diberi kode sebagai berikut: PI PII : Pustakawan I : Pustakawan II

22 PIII : Pustakawan III P IV : Pustakawan IV P V : Pustakawan V P VI : Pustakawan VI P VII : Pustakawan VII P VIII : Pustakawan VIII 3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah dengan kuesioner dan observasi Kuesioner Sugiyono (2006:62) mendefinisikan kuesioner sebagai teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Untuk mengetahui kompetensi teknologi informasi dan komunikasi pustakawan pada perpustakaan UNIMED dibutuhkan beberapa aspek yang merupakan indikator yang perlu diperhatikan. Indikator tersebut adalah kompetensi teknologi informasi dan komunikasi. Kompetensi teknologi informasi dan komunikasi pada Perpustakaan UNIMED Tabel-3.:Tabel indikator Variabel Indikator No. Item Jumlah Item. Kemampuan merumuskan query untuk penelusuran di internet. 2. Kemampuan menggunakan fasilitas mesin pencari (search engines). 3. Kemampuan menggunakan browser dalam penelusuran Kemampuan menggunakan teknik penelusuran yang efektif dan efisien. 5. Kemampuan mengidentifikasi dan mengevaluasi sumber informasi. 4 5

23 6. Kemampuan merekomendasikan sumber informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. 7. Kemampuan menggunakan sistem pengolahan data/pangkalan data. 8. Kemampuan menjalankan sistem operasi komputer. 9. Kemampuan menjalankan aplikasi Microsoft office. 0. Kemampuan menggunakan aplikasi kompresi dan konversi file.. Kemampuan menggunakan media penyimpanan. 2. Kemampuan menghubungkan komputer ke jaringan internet Kemampuan menggunakan printer 3 4. Kemampuan menggunakan 4 TOTAL Observasi Hadi Sutrisno dalam Sugiyono (2006:66) mengemukakan bahwa "observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis". Observasi berkaitan dengan proses penglihatan dan ingatan. Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan panca indera yang dilakukan secara langsung. 3.5 Jenis dan Sumber Data. Materi dalam penelitian ini bersumber dari:. Data primer

24 Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari responden atau objek penelitian. Untuk memperoleh data primer dilakukan penelitian lapangan melalui pengamatan dan kuesioner. 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang digunakan untuk mendukung data primer. Data sekunder tidak diperoleh langsung dari responden atau objek penelitian. Data sekunder diperoleh dari berbagai literatur dan bahan perpustakaan dan dokumen lainnya yang berkaitan dengan topik kepustakawanan. 3.6 Instrumen Penelitian Sugiyono (2006:9) menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Alat yang digunakan dalam observasi terhadap pustakawan pada perpustakaan UNIMED adalah check list Check List Check list dimaksudkan untuk menyeragamkan catatan observasi. Check list merupakan sebuah daftar pengecek yang berisi nama-nama subjek dan faktor-faktor yang akan diteliti. Hasil dari jawaban responden, penilaian pakar dan observasi akan dimasukkan ke dalam Check List sebagai berikut: Kompetensi teknologi informasi dan komunikasi pustakawan pada Tabel-3.2 : check list kompetensi teknologi informasi dan komunikasi Variabel Indikator No. Item Jumlah Item. Kemampuan merumuskan query untuk penelusuran di internet. 2. Kemampuan menggunakan fasilitas mesin pencari (search engines). 2

25 perpustakaan UNIMED 3. Kemampuan menggunakan browser dalam penelusuran. 4. Kemampuan menggunakan teknik penelusuran yang efektif dan efisien. 5. Kemampuan mengidentifikasi dan mengevaluasi sumber informasi. 6. Kemampuan merekomendasikan sumber informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. 7. Kemampuan menggunakan sistem pengolahan data/pangkalan data. 8. Kemampuan menjalankan sistem operasi komputer. 9. Kemampuan menjalankan aplikasi Microsoft office. 0. Kemampuan menggunakan aplikasi kompresi dan konversi file.. Kemampuan menggunakan media penyimpanan. 2. Kemampuan menghubungkan komputer ke jaringan internet Kemampuan menggunakan printer 3 4. Kemampuan menggunakan 4 TOTAL Analisis Data Data yang terkumpul melalui penyebaran kuesioner dan observasi dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif yaitu dengan cara menempatkan data pada tabel sesuai dengan item pertanyaan pada kuesioner, kemudian diinterpretasikan. Untuk reliabilitas dan validitas data, maka digunakan rumus indeks kesepakatan observasi sebagai berikut:

26 Keterangan: KK : Indeks Kesepakatan X : Jumlah penilai S : Jawaban yang sama N : Hasil Penilaian Ruvendi (2006:40) menyatakan jika hasil indeks kesepakatan 0,6 maka hasil observasi tersebut valid. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Sejarah Singkat Perpustakaan UNIMED

27 Perpustakaan IKIP Medan pada mulanya adalah Perpustakaan Fakultas yaitu Perpustakaan FKIP USU. Pada tahun 959 Perpustakaan ini dipimpin oleh Ny. Hanjani Adnan. Pada tahun 963 beralih lagi kepada Drs. M. Simatupang, pada tahun 965 pimpinan perpustakaan diserahkan kepada Drs. J. Tumanggor. Pada tahun 969 perpustakaan IKIP Medan baru menempati gedung tersendiri dengan ukuran 800 m 2 berlantai dua. Pada tahun 977 pimpinan perpustakaan beralih dari Drs. J. Tumanggor kepada Drs. M. Tambunan. Pada tahun 980 dengan keluarnya PP 30 tahun 980, status perpustakaan menjadi Unit Pelaksana Teknis, dimana Kepala Perpustakaan bertanggung jawab kepada Rektor yang pembinaan sehari- hari dilakukan oleh Pembantu Rektor I. Pada bulan agustus 984 Drs. M. Tambunan, MLS tugas belajar ke Amerika Serikat dan pimpinan Perpustakaan diserahkan kepada Drs. Belling Siregar, M.Lib sejak bulan Mei 986 Perpustakaan IKIP Medan kembali dipimpin oleh Drs. M. Tambunan, MLS. Pada tahun 987 Perpustakaan IKIP Medan pindah dari Jl. Merbau No. 38 A ke kampus baru Jl. Willem Iskandar Pasar V Medan Estate, dengan menempati gedung sendiri seluas 300 m 2 berlantai tiga. Walaupun UPT, Perpustakaan telah menempati gedung yang cukup besar namun masih belum dapat memberikan pelayanan terhadap seluruh sivitas akademika IKIP Medan. Hal ini berhubung IKIP Medan masih menempati tiga lokasi yaitu kampus Jl. Merbau No. 38 A; Kampus Baru Jl. Willem Iskandar Pasar V Medan Estate, dan Kampus Jl. Pelajar Medan. Untuk memenuhi kebutuhan bahan pustaka bagi sivitas akademika IKIP Medan sejak Januari 990 dibentuk Ruang Baca Perpustakaan disetiap fakultas yaitu : FIP, FPIPS, FPBS, FPMIPA dan FPOK. Dibukanya ruang baca Perpustakaan di Fakultas tersebut dimaksudkan, untuk mendekatkan koleksi dengan pengguna perpustakaan, sehingga pengguna dapat dengan mudah memanfaatkan koleksi perpustakaan yang ada. Pada tanggal 5 Agustus 989, Pimpinan Perpustakaan IKIP Medan diserahterimakan dari M Tambunan, MLS kepada Drs. Belling Siregar,M.Lib dengan SK Menteri No. 5222/a2..2/C/989 tanggal 27 Juni 989. Pada tahun 992 kepala perpustakaan mengikuti tugas belajar ke Inggris, kepala perpustakaan dipegang oleh Dra. Ratnawati Dora, SIP selama satu setengah tahun. Setelah bapak Drs. Belling Siregar, MLib, selesai bertugas belajar kepala perpustakaan kembali dipegangnya. Pada tanggal 4 Juli 998 kepala perpustakaan diserahterimakan dari Drs. Belling Siregar, M.Lib kepada Dra. Ratnawati Dora, SIP.

28 Jam buka perpustakaan UNIMED yaitu hari senin-jumat pukul WIB, dan pada hari sabtu mulai pukul WIB. 4.2 Gambaran Umum Pustakawan pada Perpustakaan UNIMED Keseluruhan pustakawan pada Perpustakaan UNIMED berjumlah empat puluh dua (42) orang, dengan kualifikasi pendidikan dari jenjang Sekolah Dasar sampai strata dua (S2). Golongan I/c berjumlah (satu) orang, golongan II/a berjumlah 3 (tiga) orang, golongan II/c berjumlah 2 (dua) orang, golongan II/d berjumlah 3 (tiga) orang, golongan III/a berjumlah 0 (sepuluh) orang, golongan III/b berjumlah 6 (enam) orang, golongan III/c berjumlah 7 (tujuh) orang, golongan III/d berjumlah 6 (enam) orang, golongan IV/a berjumlah 4 (empat) orang. Pustakawan yang memiliki latar belakang pendidikan ilmu perpustakaan di Perpustakaan UNIMED berjumlah sepuluh (0) orang dengan kualifikasi pendidikan diploma tiga (D3) berjumlah 2 (dua) orang, jenjang strata satu (S) berjumlah tujuh (7) orang dan strata dua (S2) berjumlah (satu) orang. Sebagian besar pustakawan pada perpustakaan UNIMED dalam melaksanakan kinerja memiliki keterampilan yang didapat melalui pelatihan-pelatihan perpustakaan. Latar belakang pendidikan yang dimiliki pustakawan perpustakaan UNIMED beragam. Diantaranya ilmu ekonomi, ilmu sosial, teknik, ilmu pendidikan, Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Teknik Menengah (STM), Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) dan ilmu perpustakaan. 4.3 Karakteristik Responden dan Pakar Untuk mengetahui karakteristik masing-masing responden dapat dilihat pada tabel berikut:

29 Tabel-4.: Karakteristik responden Kode Nama Jenjang Pendidikan Divisi P I Pustakawan I A.Md Layanan Referensi P II Pustakawan II S.Sos Layanan Audio Visual P III Pustakawan III S.Sos Layanan Tandon P IV Pustakawan IV S.Sos Layanan Sirkulasi P V Pustakawan V A.Md Layanan Referensi P VI Pustakawan VI A.Md Layanan Deposit P VII Pustakawan VII M.Lib Layanan Teknis P VIII Pustakawan VIII S.Sos Layanan Sirkulasi Pakar yang menilai Pustakawan I, Pustakawan II, Pustakawan III, Pustakawan IV, Pustakawan V, dan Pustakawan VI adalah kepala divisi layanan pengguna dengan jabatan pustakawan madya, golongan IV/a dan jenjang pendidikan S. Sedangkan pakar yang menilai Pustakawan VII dan Pustakawan VIII adalah Kepala Perpustakaan UNIMED. Pakar memberi penilaian terhadap kompetensi teknologi informasi dan komunikasi masingmasing responden. 4.4 Data Kompetensi Teknologi Informasi dan Komunikasi Pustakawan Pada Perpustakaan UNIMED 4.4. Kemampuan Merumuskan Query untuk Penelusuran Informasi di Internet Untuk mengetahui kemampuan para pustakawan dalam merumuskan query untuk penelusuran informasi di internet dapat dilihat dari jawaban responden, penilaian pakar, dan hasil observasi. Kompetensi tersebut dapat dilihat dari tabel 4.2 berikut ini: Tabel-4.2: Kemampuan merumuskan query untuk penelusuran informasi di internet No Kompetensi Kode Jawaban Penilaian Hasil

30 . Kemampuan merumuskan query untuk penelusuran informasi di internet Pustakawan Responden Pakar Observasi Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak P I P II P III P IV P V P VI P VII P VIII Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa seluruh responden (00%) menilai diri mereka mampu merumuskan query untuk melakukan penelusuran informasi di internet. Hal tersebut senada dengan hasil observasi. Sedangkan berdasarkan penilaian pakar satu () dari delapan (8) pustakawan (3%) tidak mampu merumuskan query untuk melakukan penelusuran informasi di internet. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pustakawan I, Pustakawan II, Pustakawan III, Pustakawan IV, Pustakawan V, Pustakawan VI, Pustakawan VII dan Pustakawan VIII memiliki kemampuan merumuskan query untuk penelusuran informasi di internet. Kemampuan merumuskan query berkaitan dengan tingkat relevansi suatu dokumen. Semakin tepat perumusan query, maka recall yang dimunculkan memiliki tingkat ketepatan (precision) yang tinggi Kemampuan Menggunakan Fasilitas Mesin Pencari (Search Engine) Untuk mengetahui kemampuan pustakawan dalam menggunakan fasilitas mesin pencari dapat dilihat dari jawaban responden, penilaian pakar, dan hasil observasi. Kompetensi tersebut dapat dilihat dari tabel 4.3 berikut ini: Tabel-4.3: Kemampuan menggunakan fasilitas mesin pencari (Search Engine)

31 No Kompetensi Kode Pustakawan 2. Kemampuan menggunakan fasilitas mesin pencari (Search Engine) Jawaban Responden Penilaian Pakar Hasil Observasi Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak P I P II P III P IV P V P VI P VII P VIII Berdasarkan tabel di atas menunjukkan, jawaban responden, penilaian pakar, dan hasil observasi seluruh pustakawan (00%) memiliki kemampuan menggunakan fasilitas mesin pencari (search engine). Dapat disimpulkan Pustakawan I, Pustakawan II, Pustakawan III, Pustakawan IV, Pustakawan V, Pustakawan VI, Pustakawan VII dan Pustakawan VIII secara keseluruhan memiliki kemampuan menggunakan fasilitas mesin pencari. Dari hasil pengamatan, pustakawan pada umumnya menggunakan mesin pencari Yahoo dan Google. Mesin pencari ini lebih diminati pustakawan karena memiliki fitur yang lebih luas, lebih familier bagi responden Kemampuan Menggunakan Browser dalam Penelusuran Untuk mengetahui kemampuan pustakawan dalam menggunakan browser dalam penelusuran dapat dilihat dari jawaban responden, penilaian pakar, dan hasil observasi. Kompetensi tersebut dapat dilihat dari tabel 4.4 berikut ini: Tabel-4.4: Kemampuan menggunakan browser dalam penelusuran No Kompetensi 3. Kemampuan menggunakan browser dalam penelusuran Kode Pustakawan Jawaban Responden Penilaian Pakar Hasil Observasi Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak P I P II P III P IV P V P VI P VII P VIII

32 Jawaban responden, penilaian pakar dari tabel di 4.4 menunjukkan bahwa satu () dari delapan (8) pustakawan (3%) tidak mampu menggunakan browser dalam penelusuran. Dan tujuh (7) delapan (8) pustakawan (87%) mampu menggunakan browser dalam penelusuran. Sedangkan berdasarkan hasil observasi menyatakan bahwa seluruh Pustakawan mampu menggunakan browser. Pustakawan VIII mampu melakukan penelusuran melalui fasilitas mesin pencari (Google, Yahoo) yang terdapat pada Browser Internet Explorer. Dari penjelasan tersebut, responden tidak mengetahui yang dimaksud dengan browser. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pustakawan I, Pustakawan II, Pustakawan III, Pustakawan IV, Pustakawan V, Pustakawan VI dan Pustakawan VII mampu menggunakan browser dalam penelusuran. Sedangkan Pustakawan VIII tidak mampu menggunakan browser dalam penelusuran. Internet Explorer, Mozila Firefox merupakan browser yang digunakan oleh seluruh pustakawan dalam penelusuran Kemampuan Menggunakan Teknik Penelusuran yang Efektif dan Efisien Untuk mengetahui kemampuan pustakawan dalam menggunakan teknik penelusuran yang efektif dan efisien dapat dilihat dari jawaban responden, penilaian pakar, dan hasil observasi. Kompetensi tersebut dapat dilihat dari tabel 4.5 berikut ini: Tabel-4.5: Kemampuan menggunakan teknik penelusuran yang efektif dan efisien No Kompetensi Kode Pustakawan 4. Kemampuan menggunakan teknik penelusuran yang efektif dan efisien Jawaban Responden Penilaian Pakar Hasil Observasi Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak P I P II P III P IV P V P VI P VII P VIII Berdasarkan jawaban responden, penilaian pakar dan hasil observasi seluruh pustakawan mampu (00%) menggunakan teknik penelusuran yang efektif dan efisien. Berdasarkan tabel di atas, Pustakawan I, Pustakawan II, Pustakawan III, Pustakawan IV, Pustakawan V, Pustakawan VI, Pustakawan VII dan Pustakawan VIII memiliki kemampuan menggunakan teknik penelusuran yang efektif dan efisien.

Lampiran 1 : Gambaran Umum Perpustakaan UNIMED 1. Sejarah Singkat UPT. Perpustakaan UNIMED Perpustakaan IKIP Medan pada mulanya adalah Perpustakaan

Lampiran 1 : Gambaran Umum Perpustakaan UNIMED 1. Sejarah Singkat UPT. Perpustakaan UNIMED Perpustakaan IKIP Medan pada mulanya adalah Perpustakaan Lampiran 1 : Gambaran Umum Perpustakaan UNIMED 1. Sejarah Singkat UPT. Perpustakaan UNIMED Perpustakaan IKIP Medan pada mulanya adalah Perpustakaan Fakultas yaitu Perpustakaan FKIP USU. Pada tahun 1959

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA. sebelum melakukan kegiatan promosi melalui media sosial? 2. Adakah dilakukan analisis permasalahan?

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA. sebelum melakukan kegiatan promosi melalui media sosial? 2. Adakah dilakukan analisis permasalahan? LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA A. Proses Kegiatan Promosi 1) Perencanaa 1. Adakah perencanaan yang dibuat atau rapat perencanaan yang dilakukan sebelum melakukan kegiatan promosi melalui media sosial? 2.

Lebih terperinci

TUGAS. Oleh : MEI ZAQI HILDAYANA

TUGAS. Oleh : MEI ZAQI HILDAYANA TUGAS MANAJEMEN PEMASARAN JASA PERPUSTAKAAN PERAN PUSTAKAWAN DALAM PEMBENTUKAN CITRA PERPUSTAKAAN Oleh : MEI ZAQI HILDAYANA 07540021 PRODI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

Lebih terperinci

Pustakawan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara menyongsong world class library. Habiba Nur Maulida

Pustakawan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara menyongsong world class library. Habiba Nur Maulida Pustakawan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara menyongsong world class library Habiba Nur Maulida Abstract This article discusses about The librarian of the Islamic university of north sumatera welcomes

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perpustakaan pada dewasa ini telah berkembang sedemikian pesatnya. Perkembangan perpustakaan dalam beberapa dasawarsa ini telah banyak dipengaruhi oleh perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi dunia telah memasuki era globalisasi dengan teknologi informasi yang berkembang pesat. Hal ini membawa perubahan dalam pengelolaan

Lebih terperinci

KOMPETENSI PUSTAKA WAN KHUSUS DI ABAD KE-21 PENGANTAR

KOMPETENSI PUSTAKA WAN KHUSUS DI ABAD KE-21 PENGANTAR KOMPETENSI PUSTAKA WAN KHUSUS DI ABAD KE-21 Dipersiapkan untuk Dewan Asosiasi Pustakawan khusus/sla oleh Komite Khusus mengenai Kompetensi untuk Pustakawan Khusus Joanne Marshall; Linda Moulton; dan Roberta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, tantangan yang dihadapi perguruan tinggi di Indonesia semakin besar dan kompleks, baik yang ditimbulkan oleh dinamika internal maupun

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan perguruan tinggi merupakan salah satu jenis perpustakaan. Untuk memperjelas pengertian perpustakaan perguruan tinggi, penulis

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai

Lebih terperinci

PETA KOMPETENSI DAN KEBUTUHAN PELATIHAN BAGI PUSTAKAWAN/ TENAGA PERPUSTAKAAN SMA/ SMK SE PEKANBARU

PETA KOMPETENSI DAN KEBUTUHAN PELATIHAN BAGI PUSTAKAWAN/ TENAGA PERPUSTAKAAN SMA/ SMK SE PEKANBARU PETA KOMPETENSI DAN KEBUTUHAN PELATIHAN BAGI PUSTAKAWAN/ TENAGA PERPUSTAKAAN SMA/ SMK SE PEKANBARU TIM PENGUSUL Drs. Rosman H., M. Hum (NIDN : 1020076401/Ketua) FIQRU MAFAR, M. IP. (NIDN : 1029078402/Anggota)

Lebih terperinci

Gambaran Umum Tentang Perpustakaan Universitas Sumatera Utara (USU)

Gambaran Umum Tentang Perpustakaan Universitas Sumatera Utara (USU) Lampiran I Gambaran Umum Tentang Perpustakaan (USU) 1.1. Sejarah Singkat Perpustakaan USU Perpustakaan USU didirikan pada tahun 1970. Sebelumnya selama delapan belas tahun, USU hanya memiliki perpustakaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Arikunto (2009, 234) Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tidak

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Arikunto (2009, 234) Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tidak BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data dengan tujuan tertentu. Metode yang digunakan untuk menganalisa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB II KAJIAN TEORETIS BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Pustakawan Pustakawan adalah orang yang bergerak di bidang perpustakaan atau ahli perpustakaan. Menurut kode etik Ikatan Pustakawan Indonesia dikatakan bahwa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial, artinya keberadaan manusia sangat bergantung kepada individu-individu lain yang berada disekitarnya, hal ini terbukti dengan adanya

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN Saya mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara yang sedang melakukan penelitian tentang Evaluasi Kompetensi Pustakawan Pelayanan Referensi di Perpustakaan

Lebih terperinci

Lampiran 1 GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PADANGSIDIMPUAN

Lampiran 1 GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PADANGSIDIMPUAN Lampiran 1 GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PADANGSIDIMPUAN I. Sejarah Singkat Perpustakaan STAIN Padangsidimpuan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 11 tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan suatu kebutuhan primer yang harus di penuhi dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan suatu kebutuhan primer yang harus di penuhi dalam dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi merupakan suatu kebutuhan primer yang harus di penuhi dalam dunia pendidikan terutama di perguruan tinggi. Proses pembelajaran yang akan terus berlangsung,

Lebih terperinci

Strategi Pengembangan Perpustakaan Instansi

Strategi Pengembangan Perpustakaan Instansi PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Jl. Tentara Rakyat Mataram No. 29 Yogyakarta. website: bpad.jogjaprov.go.id e-mail: bpad_diy@yahoo.com Jogja Istimewa, Jogja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode berasal dari kata Yunani methodos yang merupakan sambungan kata depan meta (secara harfiah berarti menuju, melalui, mengikuti sesudah) dan kata benda

Lebih terperinci

Perpustakaan khusus instansi pemerintah

Perpustakaan khusus instansi pemerintah Standar Nasional Indonesia Perpustakaan khusus instansi pemerintah ICS 01.140.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi... 1 3

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERPUSTAKAAN USU

BAB II PROFIL PERPUSTAKAAN USU BAB II PROFIL PERPUSTAKAAN USU 2.1 Sejarah Singkat Perpustakaan Perpustakaan USU didirikan pada tahun 1970. Kemudian perpustakaan ini menjadi perpustakaan sentral yang dimulai dengan bergabungnya sejumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (knowledge, hard skilsl, soft skills) yang tinggi. Sehingga organisasi tersebut mampu

BAB I PENDAHULUAN. (knowledge, hard skilsl, soft skills) yang tinggi. Sehingga organisasi tersebut mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) adalah hal yang paling penting bagi kelangsungan suatu organisasi.karena persaingan organisasi yang semakin ketat dan kemajuan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Profil Perpustakaan Institut Manajemen Telkom

BAB I PENDAHULUAN Profil Perpustakaan Institut Manajemen Telkom BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Profil Perpustakaan Institut Manajemen Telkom Perpustakaan IM Telkom merupakan fasilitas yang diperuntukkan bagi mahasiswa dan para dosen IM

Lebih terperinci

Nomor Induk Mahasiswa :. Jenis Kelamin :.

Nomor Induk Mahasiswa :. Jenis Kelamin :. Lampiran 1 ANGKET PENELITIAN Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna terhadap Layanan Perpustakaan dengan Menggunakan Metode LibQual (Studi Kasus pada Perpustakaan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh) Dengan

Lebih terperinci

PERAN PUSTAKAWAN DALAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN MANAJEMEN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI DALAM ERA GLOBALISASI INFORMASI

PERAN PUSTAKAWAN DALAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN MANAJEMEN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI DALAM ERA GLOBALISASI INFORMASI PERAN PUSTAKAWAN DALAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN MANAJEMEN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI DALAM ERA GLOBALISASI INFORMASI A. Ridwan Siregar Universitas Sumatera Utara Pendahuluan Perpustakaan perguruan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN UNIMED

GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN UNIMED Lampiran 1 GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN UNIMED I Sejara Singkat Perpustakaan UNIMED Perpustakaan IKIP pada mulanya adalah perpustakaan fakultas, yaitu Perpustakaan FKIP USU. Pada tahun 1959 perpustakaan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Badan Litbang Pertanian) merupakan lembaga penelitian di bawah Kementerian Pertanian RI yang khusus melakukan riset bidang pertanian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada permulaan dasawarsa 1960-an, beberapa perpustakaan di negara maju seperti Amerika Serikat dan Inggris telah menggunakan komputer sebagai alat bantu untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. miliar giga byte informasi baru di produksi pada tahun 2002 dan 92% dari

BAB I PENDAHULUAN. miliar giga byte informasi baru di produksi pada tahun 2002 dan 92% dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Informasi merupakan satu hal yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan karena dengan adanya informasi kita dapat mengambil keputusan secara tepat. Informasi berkembang

Lebih terperinci

PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU DALAM MEMANFAATKAN INTERNET UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI DI SMA NEGERI 2 LUBUK PAKAM.

PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU DALAM MEMANFAATKAN INTERNET UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI DI SMA NEGERI 2 LUBUK PAKAM. PERILAKU PENCARIAN INFORMASI GURU DALAM MEMANFAATKAN INTERNET UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI DI SMA NEGERI 2 LUBUK PAKAM Skripsi Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS. koleksi buku adalah syarat mutlak untuk meningkatkan kemauan dan kemampuan

BAB II KAJIAN TEORETIS. koleksi buku adalah syarat mutlak untuk meningkatkan kemauan dan kemampuan BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1. Pengertian Perpustakaan Sekolah Perpustakaan adalah pusat interaksi siswa dengan buku, sehingga perpustakaan sangat penting dalam proses belajar. Kenyamanan dan kelengkapan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM TENTANG BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH (BAPERASDA) PROPINSI SUMATERA UTARA

GAMBARAN UMUM TENTANG BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH (BAPERASDA) PROPINSI SUMATERA UTARA LAMPIRAN 1 GAMBARAN UMUM TENTANG BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH (BAPERASDA) PROPINSI SUMATERA UTARA 1.1 Sejarah Singkat Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Propinsi Sumatera Utara Badan Perpustakaan

Lebih terperinci

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap) 7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO 9001 2015 (versi lengkap) diterjemahkan oleh: Syahu Sugian O Dokumen ini memperkenalkan tujuh Prinsip Manajemen Mutu. ISO 9000, ISO 9001, dan standar manajemen mutu terkait

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perguruan tinggi dikatakan baik, apabila sarana perguruan tinggi dapat menunjang tujuan utama perguruan tinggi. Salah satu sarana penunjang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. berupa Tugas Akhir, Laporan Penelitian, jurnal maupun artikel. Karya tulis ini mengenai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. berupa Tugas Akhir, Laporan Penelitian, jurnal maupun artikel. Karya tulis ini mengenai BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam menyusun Tugas Akhir ini penulis merujuk pada beberapa karya tulis berupa Tugas Akhir, Laporan Penelitian, jurnal maupun artikel. Karya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kejaksaan negeri (biasa disingkat KEJARI) adalah lembaga kejaksaan

BAB I PENDAHULUAN. Kejaksaan negeri (biasa disingkat KEJARI) adalah lembaga kejaksaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kejaksaan negeri (biasa disingkat KEJARI) adalah lembaga kejaksaan yang berkedudukan di Ibukota, kabupaten atau kota dan daerah hukumnya meliputi wilayah kekuasaan

Lebih terperinci

REV 20 FEBRUARI 2015 RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENELITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

REV 20 FEBRUARI 2015 RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENELITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENELITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa penguasaan, pemanfaatan,

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BACA DI SEKOLAH

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BACA DI SEKOLAH UPAYA MENINGKATKAN MINAT BACA DI SEKOLAH A. Ridwan Siregar Universitas Sumatera Utara I. PENDAHULUAN Minat baca adalah keinginan atau kecenderungan hati yang tinggi (gairah) untuk membaca. Minat baca dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang akan menjadi tempat peneliti melakukan penelitian yaitu di SMK 45 (Jalan Barulaksana No 186 Jayagiri Kab. Bandung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem kerja sama dilakukan dalam melaksanakan berbagai aktivitas untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem kerja sama dilakukan dalam melaksanakan berbagai aktivitas untuk BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu organisasi merupakan bentuk formal dan merupakan wadah dimana sistem kerja sama dilakukan dalam melaksanakan berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan dan sasaran

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. Fungsi tersebut adalah sebagai sarana simpan karya manusia, fungsi informasi,

Bab I Pendahuluan. Fungsi tersebut adalah sebagai sarana simpan karya manusia, fungsi informasi, Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Selama berabad-abad keberadaan perpustakaan tetap dipertahankan karena perpustakaan mempunyai fungsi yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat. Fungsi tersebut adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. skills termasuk komunikasi dan kemampuan berinkteraksi, kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. skills termasuk komunikasi dan kemampuan berinkteraksi, kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) adalah hal yang paling penting bagi kelangsungan suatu organisasi. Karena persaingan organisasi yang semakin ketat dan kemajuan teknologi

Lebih terperinci

MANFAAT PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA UPT PERPUSTAKAAN UNIMA UNTUK TEMU KEMBALI INFORMASI OLEH MAHASISWA FAKULTAS MIPA

MANFAAT PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA UPT PERPUSTAKAAN UNIMA UNTUK TEMU KEMBALI INFORMASI OLEH MAHASISWA FAKULTAS MIPA MANFAAT PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA UPT PERPUSTAKAAN UNIMA UNTUK TEMU KEMBALI INFORMASI OLEH MAHASISWA FAKULTAS MIPA Oleh: Abd Manaf Mamonto Antonius M. Golung (e-mail: abdmanafmamonto@gmail.com) Abstrak

Lebih terperinci

Seminar Pendidikan Matematika

Seminar Pendidikan Matematika Seminar Pendidikan Matematika TEKNIK MENULIS KARYA ILMIAH Oleh: Khairul Umam dkk Menulis Karya Ilmiah adalah suatu keterampilan seseorang yang didapat melalui berbagai Latihan menulis. Hasil pemikiran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terdapat satuan unit kerja yang dapat berdiri sendiri maupun berada dibawah

BAB I PENDAHULUAN. terdapat satuan unit kerja yang dapat berdiri sendiri maupun berada dibawah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan faktor yang paling dominan jika dibandingkan dengan sumber-sumber daya yang lainnya dalam suatu organisasi. Oleh karena itu, suatu organisasi

Lebih terperinci

KERJASAMA PERPUSTAKAAN 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 2

KERJASAMA PERPUSTAKAAN 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 2 KERJASAMA PERPUSTAKAAN 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 2 1. Pendahuluan Menurut peraturan pemerinath nomor 30 tahun 1990, pendidikan tinggi diselenggarakan dengan dua tujuan yaitu: 1. Menyiapkan

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian. Identitas Responden

Kuesioner Penelitian. Identitas Responden Kuesioner Penelitian No. Kuesioner : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI MINAT MAHASISWA MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS MEDAN Petunjuk Pengisian 1. Penelitian ini bertujuan untuk penyusunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang kekuatan struktur usaha Indonesia. Usaha besar yang jumlahnya sedikit namun menguasai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Komputer TIME Medan Jalan Merbabu No. 32 AA-BB Medan Komputer TIME Medan Jalan Merbabu No. 32 AA-BB Medan dimulai

BAB III METODE PENELITIAN. Komputer TIME Medan Jalan Merbabu No. 32 AA-BB Medan Komputer TIME Medan Jalan Merbabu No. 32 AA-BB Medan dimulai 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat penelitian BAB III METODE PENELITIAN Tempat penelitian ini adalah pada Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer TIME Medan Jalan Merbabu No. 3 AA-BB Medan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam masalah dan tugas tugas yang menuntut perhatian di mana hal ini

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam masalah dan tugas tugas yang menuntut perhatian di mana hal ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan kemajuan zaman dan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dan penuh persaingan, pimpinan perusahaan dihadapkan kepada berbagai macam masalah dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu permasalahan. Hasil penelitian tidak pernah dimaksudkan sebagai suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu permasalahan. Hasil penelitian tidak pernah dimaksudkan sebagai suatu 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu permasalahan. Hasil penelitian tidak pernah dimaksudkan sebagai suatu pemecahan langsung bagi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Sugiyono (2010, 29) Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisis

Lebih terperinci

PEMANFAATAN SUMBER DAYA PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM MENDUKUNG PROSES BELAJAR MENGAJAR

PEMANFAATAN SUMBER DAYA PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM MENDUKUNG PROSES BELAJAR MENGAJAR PEMANFAATAN SUMBER DAYA PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM MENDUKUNG PROSES BELAJAR MENGAJAR Oleh Ishak, S.S, M.Hum PROGRAM STUDI ILMU PEPRUSTAKAAN FAKULTAS SASTRA USU MEDAN, 2008 Ishak : Pemanfaatan Sumber Daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Era globalisasi saat ini, sumber daya manusia memiliki peranan penting dalam suatu organisasi baik perusahaan maupun instansi. Sumber daya yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sikap mental siswa (Wiyanarti, 2010: 2). Kesadaran sejarah berkaitan dengan upaya

BAB I PENDAHULUAN. sikap mental siswa (Wiyanarti, 2010: 2). Kesadaran sejarah berkaitan dengan upaya BAB I PENDAHULUAN 1. 1. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan sejarah di era global dewasa ini dituntut kontribusinya untuk dapat lebih menumbuhkan kesadaran sejarah dalam upaya membangun kepribadian dan sikap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi yang terjadi di penjuru dunia pada saat ini menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi yang terjadi di penjuru dunia pada saat ini menyebabkan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi yang terjadi di penjuru dunia pada saat ini menyebabkan persaingan di bidang ekonomi semakin meningkat. Hal ini mengakibatkan meningkatnya persaingan

Lebih terperinci

1. TUJUAN 3. DEFINISI

1. TUJUAN 3. DEFINISI 1. TUJUAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR - DKSI Kode : POB-DATA-302 1.1. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, serta kemajuan dalam segala bidang berlangsung dengan sangat pesat. Hal ini pun terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dewasa ini perkembangan ekonomi yang semakin pesat menyebabkan masyarakat Indonesia harus memiliki kemampuan khusus dibidang tertentu. Kemampuan tersebut

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS SALINAN PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional yang dilakukan oleh bangsa Indonesia adalah pembangunan manusia seutuhnya yang bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat sudah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan dan profesi.

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat sudah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan dan profesi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada abad 21 ini manusia betul-betul merasakan apa yang disebut dengan keajaiban Teknologi Informasi atau TI. Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia yang terletak di jalan Dr. Setiabudhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini telah terjadi pergeseran paradigma dalam pembelajaran ke arah paradigma konstruktivisme. Sebagaimana dikemukakan oleh Rusman dan Dewi (2009 : 174) menurut

Lebih terperinci

BUKU KEBIJAKAN MUTU SPMI UMN AW BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

BUKU KEBIJAKAN MUTU SPMI UMN AW BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL i ii BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH Kode Dokumen : KM/UMNAw/LPM/01/01-01 Revisi : 02 Tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat mengambil keputusan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat mengambil keputusan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat mengambil keputusan strategi yang tepat agar dapat bersaing di lingkungan industri yang semakin ketat dan

Lebih terperinci

Perpustakaan khusus instansi pemerintah

Perpustakaan khusus instansi pemerintah Standar Nasional Indonesia Perpustakaan khusus instansi pemerintah ICS 01.140.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi... 1 3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus mempunyai nilai kompetensi (Mony, 2012:6). yang cukup panjang dan bukan hal yang kebetulan sesaat semata.

BAB I PENDAHULUAN. harus mempunyai nilai kompetensi (Mony, 2012:6). yang cukup panjang dan bukan hal yang kebetulan sesaat semata. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan aset organisasi yang sangat vital, oleh karena itu peran dan fungsinya tidak bisa digantikan oleh sumber daya lainnya, meskipun modern

Lebih terperinci

Perpustakaan umum kabupaten/kota

Perpustakaan umum kabupaten/kota Standar Nasional Indonesia Perpustakaan umum kabupaten/kota Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Perpustakaan umum kabupaten/kota... 1 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan

Lebih terperinci

Perpustakaan umum kabupaten/kota

Perpustakaan umum kabupaten/kota Standar Nasional Indonesia Perpustakaan umum kabupaten/kota ICS 01.140.20 Badan Standardisasi Nasional Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan sebagian atau seluruh isi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian, Subjek Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 6 Bandung, yang beralamat di Jalan Pasirkaliki No.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) adalah salah satu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) adalah salah satu bentuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) adalah salah satu bentuk amal usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan Tinggi. Fungsi utama UMY adalah pendidikan, penelitian

Lebih terperinci

2016 PENGARUH HASIL PEMBINAAN PUSTAKAWAN SEKOLAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN SMAN 3 CIMAHI

2016 PENGARUH HASIL PEMBINAAN PUSTAKAWAN SEKOLAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN SMAN 3 CIMAHI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perpustakaan sekolah sebagai sumber informasi dan sarana untuk penunjang bagi kegiatan belajar mengajar bagi siswa menuntut adanya peran seorang pustakawan dalam melayani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dimulai dengan rekruitmen yang terdiri dari aktifitas perencanaan,

BAB I PENDAHULUAN. harus dimulai dengan rekruitmen yang terdiri dari aktifitas perencanaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan atau instansi dalam pengelolaan pegawai secara profesional harus dimulai dengan rekruitmen yang terdiri dari aktifitas perencanaan, penarikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 ayat 9 UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 ayat 9 UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perubahan di segala bidang terus berkembang pesat, dan kita harus mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan itu, terutama dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengenai pengaruh keragaman tenaga kerja (workforce diversity) terhadap kinerja karyawan bagian pemeliharaan (maintenance section)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jika tidak ada layanan. Layanan perpustakaan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. jika tidak ada layanan. Layanan perpustakaan merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan merupakan sebuah pelayanan, tidak ada perpustakaan jika tidak ada layanan. Layanan perpustakaan merupakan salah satu kegiatan utama yang ada di perpustakaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Lokasi Penelitian Subjek penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah siswa kelas XI IPS di SMA PGII 2 Bandung. Sekolah tersebut terletak di Jalan Pahlawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pada era globalisasi ini, perkembangan dunia usaha di Indonesia yang semakin ketat membuat perusahaan perlu meningkatkan dan mengembangkan kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sesuai dengan tuntutan nasional dan tantangan global, untuk mewujudkan pemerintahan yang baik diperlukan sumber daya manusia aparatur yang memiliki kompetensi jabatan

Lebih terperinci

PERAN PUSTAKAWAN DI ERA INFORMASI

PERAN PUSTAKAWAN DI ERA INFORMASI ARTIKEL PERAN PUSTAKAWAN DI ERA INFORMASI Elok Setyorini, S.Sos* Abstrak Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan tempat layanan sumber informasi yang menunjang sukses tidaknya proses belajar mengajar di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan oleh Roqib (2009:19), tugas pendidikan yang diemban guru

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan oleh Roqib (2009:19), tugas pendidikan yang diemban guru BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru merupakan bagian penting dalam perwujudan peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk membantu negara meningkatkan persaingan di kancah internasional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Fisika merupakan salah satu bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Fisika berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga fisika

Lebih terperinci

Perpustakaan perguruan tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi Standar Nasional Indonesia Perpustakaan perguruan tinggi ICS 01.140.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi... 1 3 Misi... 3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan wahana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana tercantum dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (2003:

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI Oleh: A. Ridwan Siregar Pusat Sistem Informasi, Universitas Sumatera Utara Disampaikan dalam: Bimbingan Teknis Pengelolaan Data dan Pemeliharaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting dalam menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting dalam menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Sekolah sebagai lembaga pendidikan merupakan lembaga yang berperan penting dalam menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kualifikasi dan kompetensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masalah-masalah baru yang kompleks timbul dengan tiada henti-hentinya

BAB I PENDAHULUAN. Masalah-masalah baru yang kompleks timbul dengan tiada henti-hentinya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah-masalah baru yang kompleks timbul dengan tiada henti-hentinya dalam suatu organisasi. Metode pemecahan masalah yang dimasa lalu untuk dapat menyajikan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum pendidikan di Indonesia selalu berubah dan berkembang sesuai zaman. Indonesia telah beberapa kali merubah atau menyempurnakan kurikulum. Hingga saat

Lebih terperinci

BIMBINGAN TEKNIS (BIMTEK) TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG PERPUSTAKAAN TINGKAT PENGELOLA

BIMBINGAN TEKNIS (BIMTEK) TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG PERPUSTAKAAN TINGKAT PENGELOLA 1 PEDOMAN PENYELENGGARAAN BIMBINGAN TEKNIS (BIMTEK) TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG PERPUSTAKAAN TINGKAT PENGELOLA DIREKTORAT KARIR DAN KOMPETENSI SDM DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga dapat diperoleh melalui jalur non-formal salah satunya melalui perpustakaan.

BAB I PENDAHULUAN. juga dapat diperoleh melalui jalur non-formal salah satunya melalui perpustakaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, pendidikan merupakan sesuatu yang penting bagi semua orang karena pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Pendidikan sekarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam pasar semakin banyak

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam pasar semakin banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam pasar semakin banyak dan beragam akibat adanya keterbukaan pasar, sehingga terjadilah persaingan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 47 BAB III METODE PENELITIAN Bagian ini akan membahas tentang (1) Pendekatan dan Rancang Penelitian, (2) Kehadiran Peneliti, (3) Sumber Data Penelitian, (4) Teknik Pengumpulan Data, (5) Analisis Data,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 25 TAHUN 2015 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI LINGKUP PEMERINTAH PROVINSI

Lebih terperinci

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. 1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. Misi Bertolak dari visi tersebut, maka misi universitas adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Bahasa Indonesia secara umum mempunyai fungsi sebagai alat komunikasi sosial. Pada dasarnya bahasa erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Manusia sebagai anggota

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. saja yang terjadi didunia pada era global dalam waktu yang sangat singkat

BAB 1 PENDAHULUAN. saja yang terjadi didunia pada era global dalam waktu yang sangat singkat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi pada era globalisasi seperti sekarang ini yang relatif begitu cepat, hal ini banyak mendatangkan manfaat baik bagi pegawai, maupun bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 ayat 9 UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 ayat 9 UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perubahan di segala bidang terus berkembang pesat, dan kita harus mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan itu, terutama dalam meningkatkan

Lebih terperinci

STRATEGI PUSTAKAWAN SUKSES UJI SERTIFIKASI

STRATEGI PUSTAKAWAN SUKSES UJI SERTIFIKASI STRATEGI PUSTAKAWAN SUKSES UJI SERTIFIKASI Sukirno Pustakawan Madya Fakultas Kedokteran UGM sukirno@ugm.ac.id Abstrak Menurut Permenpan dan RB No. 9 Tahun 2014 pada Bab X Pasal 33, pada ayat (1) disebutkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, maupun lembaga yang berhubungan dengan perguruan tinggi, yang mempunyai

Lebih terperinci