BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Arikunto (2009, 234) Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tidak

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Arikunto (2009, 234) Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tidak"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data dengan tujuan tertentu. Metode yang digunakan untuk menganalisa data salah satunya adalah metode deskriptif. Menurut Arikunto (2009, 234) Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya untuk menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala atau keadaan. Sehingga dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif yang berarti mendeskripsikan objek penelitian berdasarkan fakta yang nyata apa adanya tanpa melihat hubungan dan membandingkannya dengan variabel lain. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Perpustakaan yang beralamat di Jl. Perpustakaan No. 1, Padang Bulan, Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara dan di Perpustakaan Universitas Negeri Medan yang beralamat di Jl. Kenangan Baru, Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara Pengambilan data direncanakan pada bulan Juni Populasi dan Sampel Populasi Populasi merupakan objek atau sumber yang digunakan dalam suatu penelitian. Menurut Sugiyono (2013, 117) mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai 45

2 kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi penelitian ini adalah seluruh pegawai yang terdaftar sebagai pustakawan yang berjumlah 19 orang dan seluruh pegawai Universitas Negeri Medan yang terdaftar sebagai pustakawan yang berjumlah 24 orang. Jadi total keseluruhan jumlah populasi penelitian ini adalah 43 orang. Dan peneliti akan meneliti berdasarkan tingkat pustakawan terampil dan pustakawan ahli yang berjumlah 7 orang untuk pustakawan terampil dan 36 orang untuk pustakawan ahli Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang dijadikan subjek atau objek penelitian. Menurut Sugiyono (2013, 118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Mengingat jumlah populasi penelitian yang sedikit, maka penulis menjadikan seluruh populasi untuk dijadikan sampel yaitu sebanyak 43 orang. 3.4 Data dan Sumber Data Data dan sumber data penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui pengisian kuesioner. 2. Data sekunder, yaitu data yang mendukung data primer yang bersumber dari buku, jurnal, majalah serta dokumen-dokumen lain yang berhubungan dengan masalah penelitian. 46

3 3.5 Instrumen Penelitian Menurut Hasan (2002, 76) Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan dalam melakukan pengukuran untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner berisi pertanyaanpertanyaan yang mewakili indikator-indikator yang akan diteliti. 3.6 Kisi-Kisi Kuesioner Pustakawan Terampil No. Tugas Pokok Pustakawan 1. Pengelolaan Perpustakaan 2. Pelayanan 3. Pengembangan sistem kepustakawanan Indikator 1. Perencanaan penyelenggaraan kegiatan 2. Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan 1. Pelayanan teknis 2. Pelayanan pemustaka 1. Pengembangan kepustakawanan No. Pertanyaan 1,2,3 4,5,6 7,8,9,10 11,12 Jumlah ,14 2 JUMLAH 14 47

4 3.6.2 Pustakawan Ahli No. Tugas Pokok Pustakawan 1. Pengelolaan 2. Pelayanan 3. Pengembangan sistem kepustakawanan Indikator 1. Perencanaan penyelenggaraan kegiatan 2. Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan 1. Pelayanan teknis 2. Pelayanan pemustaka 1. Pengkajian kepustakawanan 2. Pengembangan kepustakawanan 3. Penganalisisan / pengkritisian karya kepustakawanan 4. Penelaahan pengembangan sistem kepustakawanan No. Pertanyaan 15,16,17 18,19,20 21,22,23 24,25 26,27 28,29 30,31 32,33 Jumlah JUMLAH Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah : 1. Observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung ke Perpustakaan dan Universitas Negeri Medan. 2. Kuesioner, yaitu pengumpulan data dengan cara memberikan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden sebagai pustakawan Perpustakaan dan Universitas Negeri Medan. 48

5 3. Studi Kepustakaan, yaitu suatu metode yang dilakukan penulis dengan cara mengumpulkan data melalui bahan pustaka atau literatur baik berupa buku, jurnal, majalah, laporan tahunan, internet atau dokumen-dokumen lain yang berhubungan dengan masalah peneliti. 3.8 Teknik Analisis Data Semua data yang berasal dari kuesioner diolah sehingga menghasilkan deskripsi jawaban yang akan dipresentasikan. Data yang terkumpul dari penyebaran kuesioner dianalisis secara deskriptif. Dalam mengelolah data yang diterima dari responden, peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menghitung pilihan jawaban responden dari setiap pertanyaan. 2. Menghimpun presentase dari setiap jawaban responden, peneliti menggunakan rumus presentase menurut Arikunto (2002, 349) sebagai berikut: p = f x 100% n Keterangan: P = Persentase f = Jumlah jawaban yang diperoleh n = Jumlah responden 3. Membuat suatu analisis dan persentase yang tertinggi merupakan kesimpulan hasil analisis data. 49

6 4. Untuk menginterpretasikan besarnya presentase yang didapat dari tabulasi data, penulis menggunakan metode Hadi (2001, 421) dengan rincian sebagai berikut : 1-25% : Sebagian Kecil 26-49% : Hampir Setengah 50% : Setengah 51-75% : Sebagian Besar 76-99% : Pada Umumnya 100% : Seluruhnya 50

7 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas hasil penelitian dan pembahasan yang datanya diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada responden penelitian di Perpustakaan Jl. Perpustakaan No. 1, Padang Bulan, Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara dan di Perpustakaan Universitas Negeri Medan Jl. Kenangan Baru, Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara Kinerja Pustakawan Penilaian kualitas atau mutu kemampuan pustakawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya terdapat pada indikator penilaian kinerja sesuai dengan Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2015 tentang petunjuk teknis jabatan fungsional pustakawan dan angka kreditnya, yaitu berdasarkan tugas pokok pustakawan Tugas Pokok Pustakawan Terampil a. Pengelolaan Perpustakaan, terdiri atas: 1) Perencanaan Penyelenggaraan Kegiatan Perpustakaan Tanggapan responden terhadap indikator Perencanaan penyelenggaraan kegiatan dapat dilihat dari jawaban responden pada tabel berikut ini: 51

8 Tabel 4.1 Tanggapan Responden Tentang Bentuk Kegiatan Perencanaan Penyelenggaraan Kegiatan di Perpustakaan Jawaban Responden 1. Apa saja bentuk a. Perencanaan pengelolaan 3 43 kegiatan perencanaan penyelenggaraan b. Pelayanan 3 43 kegiatan c. Pengembangan sistem 1 14 di anda? kepustakawanan d. Pengembangan profesi 0 0 e. Lain-lain, sebutkan 0 0 JUMLAH Berdasarkan data Tabel 4.1. dapat diketahui tanggapan responden tentang bentuk kegiatan perencanaan penyelenggaraan kegiatan di adalah sebanyak 3 responden (43%) menyatakan bentuk kegiatannya adalah perencanaan pengelolaan, 3 responden (43%) menyatakan pelayanan, 1 responden (14%) menyatakan pengembangan sistem kepustakawanan dan tidak ada responden yang memilih kegiatan pengembangan profesi. Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa hampir setengah dari pustakawan menyatakan kegiatan yang pernah dilakukan di adalah perencanaan pengelolaan dan pelayanan. Dan kegiatan yang tidak pernah dilakukan adalah pengembangan profesi, mungkin disebabkan kurangnya kreatifitas dari pegawai dalam meningkatkan kinerja pustakawannya. Sebaiknya dilakukan tindakan tersebut agar dapat menarik minat pustakawan untuk meningkatkan kinerjanya masing-masing. 52

9 Tabel 4.2 Tanggapan Responden Tentang Kegiatan Pengelolaan Perpustakaan Sudah Sesuai Dengan Kegiatan Perencanaan Penyelenggaraan Kegiatan Perpustakaan 2. Apakah kegiatan pengelolaan di anda sudah sesuai dengan perencanaan penyelenggaraan kegiatan? Jawaban Responden a. Sangat sesuai 0 0 b. Sesuai c. Kurang sesuai 0 0 d. Tidak sesuai 0 0 e. Sangat tidak sesuai 0 0 JUMLAH Berdasarkan data Tabel 4.2. dapat diketahui tanggapan responden tentang kegiatan pengelolaan apakah sudah sesuai dengan kegiatan perencanaan penyelenggaraan kegiatan adalah sebanyak 7 responden (100%) menyatakan sesuai. Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa seluruh pustakawan menyatakan kegiatan pengelolaan sudah sesuai dengan kegiatan perencanaan penyelenggaraan kegiatan. Dimana kegiatan merencanakan penyelenggaraan secara spesifik, terukur, ketercapaian, realistis, dan terjadwal, meliputi: perencanaan pengelolaan, pelayanan, pengembangan sistem kepustakawanan dan pengembangan profesi. 53

10 Tabel 4.3 Tanggapan Responden Tentang Pelaksanaan Kegiatan Perencanaan Penyelenggaraan Kegiatan Perpustakaan Berjalan Maksimal Sesuai Dengan Penyusunan Rencana Kerja 3. Apakah kegiatan sudah berjalan maksimal sesuai dengan persiapan dan penyusunan rencana kerja? Jawaban Responden a. Sangat maksimal 0 0 b. Maksimal 6 86 c. Kurang maksimal 1 14 d. Tidak maksimal 0 0 e. Sangat tidak maksimal 0 0 JUMLAH Berdasarkan data Tabel 4.3. dapat diketahui tanggapan responden tentang pelaksanaan kegiatan perencanaan penyelenggaraan kegiatan berjalan maksimal sesuai dengan penyusunan rencana kerja adalah sebanyak 6 responden (86%) menyatakan maksimal, dan 1 responden (14%) menyatakan kurang maksimal. Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa pada umumnya pustakawan menyatakan pelaksanaan kegiatan perencanaan penyelenggaraan kegiatan sudah maksimal, dimana kegiatan yang dilakukan sudah sesuai dengan penyusunan rencana kerja masing-masing bidang. 2) Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan Tanggapan responden terhadap indikator Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan dapat dilihat dari jawaban responden pada tabel berikut ini: 54

11 Tabel 4.4 Tanggapan Responden Tentang Bentuk Kegiatan Monitoring Yang Dilakukan di Perpustakaan Jawaban Responden 4. Bagaimanakah a. Memantau secara individu 0 0 bentuk kegiatan b. Memantau secara kelompok 3 43 monitoring yang c. Memantau secara individu 3 43 dilakukan di anda? dan kelompok d. Mengawasi dan mencatat 1 14 setiap kegiatan yang dilakukan e. Lain-lain, sebutkan. 0 0 JUMLAH Berdasarkan data Tabel 4.4. dapat diketahui tanggapan responden tentang bentuk kegiatan monitoring yang dilakukaan di adalah sebanyak 3 responden (43%) menyatakan memantau secara kelompok, 3 responden (43%) menyatakan memantau secara individu dan kelompok, dan 1 responden (14%) menyatakan mengawasi dan mencatat setiap kegiatan yang dilakukan. Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa hampir setengah pustakawan menyatakan bentuk kegiatan monitoring yang dilakukan di adalah dengan cara memantau secara individu dan kelompok. Dimana kegiatan memantau dan mencatat kemajuan/ perkembangan, tingkat keberhasilan maupun ketidaksesuaian dengan ketentuan yang ditetapkan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai selesainya kegiatan untuk unit kerja teknis dilakukan secara individu dan kelompok. 55

12 Tabel 4.5 Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Dengan Kegiatan Monitoring Yang Dilakukan di Perpustakaan Jawaban Responden 5. Apakah anda sudah a. Sangat puas 0 0 puas dengan b. Puas 5 72 kegiatan monitoring c. Kurang puas 1 14 yang dilakukan di d. Tidak puas 0 0 anda? e. Sangat tidak puas 1 14 JUMLAH Berdasarkan data Tabel 4.5. dapat diketahui tanggapan responden tentang kepuasan pustakawan dengan kegiatan monitoring yang dilakukan di adalah sebanyak 5 responden (71%) menyatakan puas, 1 responden (14%) menyatakan kurang puas, dan 1 responden (14%) menyatakan sangat tidak puas. Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar pustakawan menyatakan kegiatan monitoring yang dilakukan di sudah membuat pustakawan puas dan ada dari sebagian kecil pustakawan menyatakan sangat tidak puas, mungkin disebabkan adanya ketidaksesuaian proses memantau atau mencatat kemajuan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Sebaiknya tindakan tersebut bisa dihindari agar kinerja pustakawan dapat berjalan dengan optimal. 56

13 Tabel 4.6 Tanggapan Responden Tentang Kegiatan Evaluasi Yang Dilakukan di Perpustakaan 6. Kapan saja dilakukan evaluasi dalam penyelenggaraan di anda? Jawaban Responden a. 1 kali setahun 3 43 b. 2 kali setahun 3 43 c. 4 kali setahun 1 14 d. 1 kali sebulan 0 0 e. Lain-lain, sebutkan. 0 0 JUMLAH Berdasarkan data Tabel 4.6. dapat diketahui tanggapan responden tentang kegiatan evaluasi yang dilakukan di adalah sebanyak 3 responden (43%) menyatakan 1 kali setahun, 3 responden (43%) menyatakan 2 kali setahun dan 1 responden (14%) menyatakan 4 kali setahun. Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa hampir setengah pustakawan menyatakan kegiatan evaluasi yang dilakukan di adalah 1 kali setahun dan 2 kali setahun sesuai dengan kebutuhan. Sebaiknya kegiatan evaluasi yang dilakukan di lebih sering dilakukan agar kinerja pustakawan bisa meningkat, dengan adanya kegiatan evaluasi tersebut pustakawan bisa mengetahui kesalahan-kesalahannya dalam bekerja. b. Pelayanan Perpustakaan, terdiri atas: 1) Pelayanan Teknis Tanggapan responden terhadap indikator Pelayanan Teknis di dapat dilihat dari jawaban responden pada tabel berikut ini: 57

14 Tabel 4.7 Tanggapan Responden Tentang Bentuk Kegiatan Pelayanan Teknis di Perpustakaan 7. Apa saja bentuk kegiatan pelayanan teknis di anda? Jawaban Responden a. Pengembangan koleksi 2 29 b. Pengolahan bahan 4 57 c. Penyimpanan koleksi 0 0 d. Perawatan koleksi 1 14 e. Lain-lain, sebutkan. 0 0 JUMLAH Berdasarkan data Tabel 4.7. dapat diketahui tanggapan responden tentang bentuk kegiatan pelayanan teknis yang dilakukan di adalah sebanyak 2 responden (29%) menyatakan pengembangan koleksi, 4 responden (57%) menyatakan pengolahan bahan, 1 responden (14%) menyatakan perawatan koleksi dan tidak ada responden yang memilih penyimpanan koleksi. Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar bentuk kegiatan pelayanan teknis yang dilakukan di adalah pengolahan bahan, dan yang tidak pernah dilakukan adalah penyimpanan koleksi, mungkin disebabkan sudah merupakan tempat penyimpanan koleksi atau wadah penyimpanan bahan-bahan pustaka. Sehingga kegiatan penyimpanan koleksi tidak di jadikan kegiatan dalam pelayanan teknis di. 58

15 Tabel 4.8 Tanggapan Responden Tentang Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Teknis di Perpustakaan Jawaban Responden 8. Apakah kegiatan a. Sangat optimal 0 0 pelayanan teknis di b. Optimal sudah c. Kurang optimal 0 0 berjalan dengan d. Tidak optimal 0 0 optimal? e. Sangat tidak optimal 0 0 JUMLAH Berdasarkan data Tabel 4.8. dapat diketahui tanggapan responden tentang pelaksanaan kegiatan pelayanan teknis di adalah sebanyak 7 responden (100%) menyatakan optimal. Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa seluruh pustakawan sudah melaksanakan kegiatan pelayanan teknis dengan optimal. Kegiatan ini dapat dilihat dari adanya pembuatan jobdes yang dilakukan setiap bulannya, sehingga dari Job Description (pembagian kerja) itu dapat terlihat kegiatan mana yang terealisasi dan yang tidak terealisasi sesuai Job Description (pembagian kerja) yang sudah di buat. 59

16 Tabel 4.9 Tanggapan Responden Tentang Usaha Lain Yang Dilakukan Perpustakaan Untuk Pengembangan Koleksi 9. Apa saja usaha lain yang dilakukan untuk pengembangan koleksi di anda? Jawaban Responden a. Pembelian 4 57 b. Hadiah atau sumbangan 2 29 c. Tukar menukar 0 0 d. Meminjam, menyewa dan 1 14 mengkopi e. Lain-lain, sebutkan 0 0. JUMLAH Berdasarkan data Tabel 4.9. dapat diketahui tanggapan responden tentang usaha lain yang dilakukan untuk pengembangan koleksi di adalah sebanyak 4 responden (57%) menyatakan dengan pembelian, 2 responden (29%) menyatakan dengan hadiah atau sumbangan, dan 1 responden (14%) menyatakan meminjam, menyewam dan mengkopi. Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar penambahan pengembangan koleksi yang dilakukan oleh adalah dengan cara pembelian bahan koleksi. Dan ada sebagian kecil penambahan pengembangan koleksi di yaitu dalam bentuk hadiah atau sumbangan dari organisasi atau lain. 60

17 Tabel 4.10 Tanggapan Responden Tentang Bentuk Kegiatan Pengembangan Koleksi di Perpustakaan No. Pernyataan 10. Apa saja bentuk kegiatan pengembangan koleksi di anda? Jawaban Jawaban Responden a. Mengidentifikasi bahan pustaka 4 57 untuk pengadaan b. Menghimpun alat seleksi 1 14 c. Melakukan survey sederhana 2 29 kebutuhan informasi pemustaka d. Meregistrasi bahan 0 0 e. Lain-lain, sebutkan. 0 0 JUMLAH Berdasarkan data Tabel dapat diketahui tanggapan responden tentang bentuk kegiatan pengembangan koleksi yang dilakukan di adalah sebanyak 4 responden (57%) menyatakan mengidentifikasi bahan untuk pengadaan, 1 responden (14%) menyatakan menghimpun alat seleksi bahan dan 2 responden (29%) menyatakan melakukan survei sederhana kebutuhan informasi pemustaka. Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar kegiatan pengembangan koleksi yang dilakukan di adalah mengidentifikasi bahan untuk pengadaan. Dan yang tidak pernah dilakukan adalah meregistrasi bahan, mungkin disebabkan kegiatan tersebut mencatat identitas bahan yang diterima oleh pada buku induk atau kartu atau sistem simpan elektronik, dan membubuhkan stempel tanggal penerimaan, stempel dan catatan nomor induk, serta stempel tanda kepemilikan pada bagian tertentu dalam fisik bahan. 61

18 2) Pelayanan Pemustaka Tanggapan responden terhadap indikator Pelayanan Pemustaka di dapat dilihat dari jawaban responden pada tabel berikut ini: Tabel 4.11 Tanggapan Responden Tentang Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Pemustaka di Bagian Layanan Sirkulasi di Perpustakaan 11. Bagaimanakah proses kegiatan pelayanan bagi pemustaka di bagian layanan sirkulasi di pepustakaan anda? Jawaban Responden a. Sangat baik 0 0 b. Baik c. Kurang baik 0 0 d. Tidak baik 0 0 e. Sangat tidak baik 0 0 JUMLAH Berdasarkan data Tabel dapat diketahui tanggapan responden tentang kegiatan pelayanan pemustaka di bagian layanan sirkulasi di adalah sebanyak 7 responden (100%) menyatakan baik. Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa seluruh pustakawan menyatakan kegiatan pelayanan pemustaka di bagian layanan sirkulasi yang dilakukan di sudah berjalan dengan baik. Kegiatan ini dapat dilihat dari masih banyaknya pengguna yang datang untuk meminjam buku di dikarenakan mendapatkan pelayanan yang baik dari pustakawan. 62

19 Tabel 4.12 Tanggapan Responden Tentang Bentuk Kegiatan Pelayanan Pemustaka di Perpustakaan Jawaban Responden 12. Apa saja kegiatan a. Layanan sirkulasi dan 6 86 yang dilakukan yang berkaitan dengan referensi b. Perpustakaan keliling 0 0 jasa informasi c. Layanan storytelling 0 0 yang d. Layanan sirkulasi, 1 14 dapat dimanfaatkan oleh pemustaka? referensi, storytelling dan keliling e. Lain-lain, sebutkan. 0 0 JUMLAH Berdasarkan data Tabel dapat diketahui tanggapan responden tentang bentuk kegiatan yang dilakukan di adalah sebanyak 6 responden (86%) menyatakan layanan sirkulasi dan referensi dan 1 responden (14%) menyatakan layanan sirkulasi, referensi, storytelling dan keliling. Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa pada umumnya kegiatan pelayanan pemustaka yang dilakukan di adalah layanan sirkulasi dan referensi. Sedangkan untuk kegiatan storytelling dan keliling hanya sebagian kecil dilakukan di. 3) Pengembangan Sistem Kepustakawanan Tanggapan responden terhadap indikator Pengembangan sistem kepustakawanan dapat dilihat dari jawaban responden pada tabel berikut ini: 63

20 Tabel 4.13 Tanggapan Responden Tentang Bentuk Kegiatan Pengembangan Sistem Kepustakawanan No. Pernyataan 13. Apa saja bentuk kegiatan pengembangan sistem kepustakawanan di? Jawaban Jawaban Responden a. Melaksanakan penyuluhan tatap muka dalam kelompok tentang 3 43 kegunaan dan pemanfaatan kepada pemustaka b. Melakukan penyuluhan massal 0 0 tentang kegunaan dan pemanfaatan c. Menyusun materi publisitas 4 57 berbentuk poster, spanduk, pembatas buku, stiker dan sejenisnya. d. Menyelenggarakan pameran 0 0 sebagai panitia e. Lain-lain, sebutkan. 0 0 JUMLAH Berdasarkan data Tabel dapat diketahui tanggapan responden tentang bentuk kegiatan pengembangan sistem kepustakawanan di adalah sebanyak 3 responden (43%) menyatakan melaksanakan penyuluhan tatap muka dalam kelompok tentang kegunaan dan pemanfaatan kepada pemustaka, dan sebanyak 4 responden (57%) menyatakan menyusun materi publisitas berbentuk poster, spanduk, pembatas buku, stiker dan sejenisnya. Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa hampir setengah dari pustakawan menyatakan kegiatan pengembangan sistem kepustakawanan yang dilakukan di adalah menyusun materi publisitas berbentuk poster, spanduk, pembatas buku, stiker dan sejenisnya. Dimana kegiatan tersebut 64

21 menghimpun, mengolah, dan menyajikan bahan publisitas dalam bentuk poster, spanduk, pembatas buku, stiker, dan sejenisnya. Tabel 4.14 Tanggapan Responden Tentang Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Sistem Kepustakawanan di Perpustakaan Jawaban Responden 14. Apakah kegiatan a. Sangat maksimal 0 0 pengembangan sistem b. Maksimal kepustakawanan di c. Kurang maksimal 0 0 sudah d. Tidak maksial 0 0 berjalan maksimal? e. Sangat tidak maksimal 0 0 JUMLAH Berdasarkan data Tabel dapat diketahui tanggapan responden pelaksanaan kegiatan pengembangan sistem kepustakawanan di adalah sebanyak 7 responden (100%) menyatakan maksimal. Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa seluruh pustakawan menyatakan kegiatan pengembangan sistem kepustakawanan di sudah dilakukan dengan maksimal. Dimana Pengembangan kepustakawanan merupakan kegiatan untuk meningkatkan kinerja secara ilmiah dan profesional, sehingga diperoleh proses kerja yang optimal, efektif dan efisien untuk mewujudkan layanan prima. 65

22 4.1.2 Tugas Pokok Pustakawan ahli a. Pengelolaan Perpustakaan, terdiri atas: 1) Perencanaan penyelenggaraan kegiatan Tanggapan responden terhadap indikator Perencanaan penyelenggaraan kegiatan dapat dilihat dari jawaban responden pada tabel berikut ini: Tabel 4.15 Tanggapan Responden Tentang Bentuk Perencanaan Penyelenggaraan Kegiatan Perpustakaan Jawaban Responden 15. Apa saja bentuk a. Perencanaan pengelolaan kegiatan perencanaan penyelenggaraan b. Pelayanan 8 22 kegiatan c. Pengembangan sistem 1 3 di anda? kepustakawanan d. Pengembangan profesi 0 0 e. Lain-lain, sebutkan. 1 3 JUMLAH Berdasarkan data Tabel dapat diketahui tanggapan responden tentang bentuk perencanaan penyelenggaraan kegiatan adalah sebanyak 26 responden (72%) menyatakan perencanaan pengelolaan, 8 responden (22%) menyatakan pelayanan, 1 responden (3%) menyatakan pengembangan sistem kepustakawanan dan 1 responden (3%) menyatakan semua bentuk kegiatan dilakukan di. Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar kegiatan perencanaan penyelenggaraan yang dilakukan di adalah perencanaan pengelolaan. Dan kegiatan yang tidak pernah dilakukan adalah pengembangan profesi, mungkin disebabkan kurangnya kreatifitas dari 66

23 pegawai dalam meningkatkan kinerja pustakawannya. Sebaiknya dilakukan tindakan tersebut agar dapat menarik minat pustakawan untuk meningkatkan kinerjanya masing-masing. Tabel 4.16 Tanggapan Responden Tentang Kegiatan Pengelolaan Perpustakaan Sesuai Dengan Pelaksanaan Perencanaan Penyelenggaraan Kegiatan Perpustakaan 16. Apakah kegiatan pengelolaan di anda sudah sesuai dengan perencanaan penyelenggaraan kegiatan? Jawaban Responden a. Sangat sesuai 4 11 b. Sesuai c. Kurang sesuai 1 3 d. Tidak sesuai 0 0 e. Sangat tidak sesuai 0 0 JUMLAH Berdasarkan data Tabel dapat diketahui tanggapan responden tentang kegiatan pengelolaan sesuai dengan pelaksanaan kegiatan perencanaan penyelenggaraan kegiatan adalah sebanyak 4 responden (11%) menyatakan sangat sesuai, 31 responden (86%) menyatakan sesuai dan 1 responden (3%) menyatakan kurang sesuai. Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa pada umumnya pustakawan menyatakan kegiatan pengelolaan sudah sesuai dengan kegiatan perencanaan penyelenggaraan kegiatan. Dimana kegiatan merencanakan penyelenggaraan secara spesifik, terukur, ketercapaian, realistis, dan terjadwal, meliputi: perencanaan pengelolaan 67

24 , pelayanan, pengembangan sistem kepustakawanan dan pengembangan profesi. Tabel 4.17 Tanggapan Responden Tentang Pelaksanaan Kegiatan Perpustakaan Sudah Berjalan Maksimal Sesuai Dengan Persiapan dan Penyususnan Rencana Kerja 17. Apakah kegiatan sudah berjalan maksimal sesuai dengan persiapan dan penyusunan rencana kerja? Jawaban Responden a. Sangat maksimal 5 14 b. Maksimal c. Kurang maksimal 1 3 d. Tidak maksimal 0 0 e. Sangat tidak maksimal 0 0 JUMLAH Berdasarkan data Tabel dapat diketahui tanggapan responden tentang pelaksanaan kegiatan sudah berjalan maksimal sesuai dengan persiapan dan penyususan rencana kerja adalah sebanyak 5 responden (14%) menyatakan sangat maksimal, 30 responden (83%) menyatakan maksimal dan 1 responden (1%) menyatakan kurang maksimal. Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa pada umumnya pustakawan menyatakan pelaksanaan kegiatan perencanaan penyelenggaraan kegiatan sudah berjalan maksimal, dimana kegiatan yang dilakukan sudah sesuai dengan penyusunan rencana kerja masing-masing bidang. 2) Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan Tanggapan responden terhadap indikator Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan dapat dilihat dari jawaban responden pada tabel berikut ini: 68

25 Tabel 4.18 Tanggapan Responden Tentang Bentuk Kegiatan Monitoring di Perpustakaan No. Pernyataan 18. Bagaimanakah bentuk kegiatan monitoring yang dilakukan di anda? Jawaban Jawaban Responden a. Memantau secara individu 0 0 b. Memantau secara kelompok 5 14 c. Memantau secara individu dan kelompok d. Mengawasi dan mencatat setiap 9 25 kegiatan yang dilakukan e. Lain-lain, sebutkan. 2 5 JUMLAH Berdasarkan data Tabel dapat diketahui tanggapan responden tentang bentuk kegiatan monitoring yang dilakukan di adalah sebanyak 5 responden (14 %) menyatakan memantau secara kelompok, 20 responden (56%) menyatakan memantau secara individu dan kelompok, 9 responden (25%) menyatakan mengawasi dan mencatat setiap kegiatan yang dilakukan dan 2 responden (5%) menyatakan memantau secara individu dan kelompok dan mengawasi dan mencatat setiap kegiatan yang dilakukan. Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar pustakawan menyatakan bentuk kegiatan monitoring yang dilakukan di adalah dengan cara memantau secara individu dan kelompok. Dimana kegiatan memantau dan mencatat kemajuan/ perkembangan, tingkat keberhasilan maupun ketidaksesuaian dengan ketentuan yang ditetapkan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai selesainya kegiatan untuk unit kerja teknis dilakukan secara individu dan kelompok. 69

26 Tabel 4.19 Tanggapan Responden Tentang Pelaksanaan Kegiatan Monitoring di Perpustakaan No. Pernyataan Jawaban Jawaban Responden 19. Apakah anda sudah a. Sangat puas 7 20 puas dengan kegiatan b. Puas monitoring yang c. Kurang puas 8 22 dilakukan di d. Tidak puas 0 0? e. Sangat tidak puas 0 0 JUMLAH Berdasarkan data Tabel dapat diketahui tanggapan responden tentang pelaksanaan kegiatan monitoring yang dilakukan di adalah sebanyak 7 responden (20%) menyatakan sangat puas, 21 responden (58%) menyatakan puas, dan 8 responden (22%) menyatakan kurang puas. Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar pustakawan menyatakan kegiatan monitoring yang dilakukan di sudah membuat pustakawan puas dan ada dari sebagian kecil pustakawan menyatakan sangat tidak puas, mungkin disebabkan adanya ketidaksesuaian proses memantau atau mencatat kemajuan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Sebaiknya tindakan tersebut bisa dihindari agar kinerja pustakawan dapat berjalan dengan optimal. 70

27 Tabel 4.20 Tanggapan Responden Tentang Kegiatan Evaluasi Yang Dilakukan di Perpustakaan No Pernyataan Jawaban Jawaban Responden 20. Kapan saja dilakukan a. 1 kali setahun 7 20 evaluasi dalam b. 2 kali setahun penyelenggaraan c. 4 kali setahun 8 22 di d. 1 kali sebulan 0 0 anda? e. Lain-lain, sebutkan JUMLAH Berdasarkan data Tabel dapat diketahui tanggapan responden tentang evaluasi yang dilakukan di adalah sebanyak 7 responden (20%) menyatakan 1 kali setahun, 12 responden (33%) menyatakan 2 kali setahun, 8 responden (22%) menyatakan 4 kali setahun dan 9 responden (25%) menyatakan disesuaikan dengan kebutuhan. Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa hampir dari setengah kegiatan di dilakukan evaluasi dalam penyelenggaraan sebanyak 2 kali dalam setahun. Sebaiknya kegiatan evaluasi yang dilakukan di lebih sering dilakukan agar kinerja pustakawan bisa meningkat, dengan adanya kegiatan evaluasi tersebut pustakawan bisa mengetahui kesalahan-kesalahannya dalam bekerja. b. Pelayanan Perpustakaan, terdiri atas: 1) Pelayanan Teknis Tanggapan responden terhadap indikator Pelayanan teknis dapat dilihat dari jawaban responden pada tabel berikut ini: 71

28 Tabel 4.21 Tanggapan Responden Tentang Bentuk Kegiatan Pelayanan Teknis di Perpustakaan Jawaban Responden 21. Apa saja bentuk a. Pengembangan koleksi 5 14 kegiatan pelayanan b. Pengolahan bahan teknis di anda? c. Penyimpanan koleksi 1 3 d. Perawatan koleksi 3 8 e. Lain-lain, sebutkan. 3 8 JUMLAH Berdasarkan data Tabel dapat diketahui tanggapan responden tentang bentuk kegiatan pelayanan teknis di adalah sebanyak 5 responden (14%) menyatakan pengembangan koleksi, 24 responden (67%) menyatakan pengolahan bahan, 1 responden (3%) menyatakan penyimpanan koleksi, 3 responden (8%) menyatakan perawatan koleksi dan 3 responden (8%) menyatakan semua kegiatan pelayanan teknis dilakukan. Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar bentuk kegiatan pelayanan teknis di adalah pengolahan bahan. Dimana kegiatan pengembangan koleksi, penyimpanan koleksi dan perawatan koleksi sudah termasuk kedalam kegiatan pengelolaan bahan sehingga sudah merangkup semua kegiatan. 72

29 Tabel 4.22 Tanggapan Responden Tentang Bentuk Kegiatan Pengolahan Bahan Pustaka di Perpustakaan 22. Apa saja bentuk kegiatan pengolahan bahan pustaka di? Jawaban Responden a. Katalogisasi b. Inventarisasi 2 6 c. Shelving 4 11 d. Klasifikasi 0 0 e. Lain-lain, sebutkan. 3 8 JUMLAH Berdasarkan data Tabel dapat diketahui tanggapan responden tentang bentuk kegiatan pengolahan bahan pustaka di adalah sebanyak 27 responden (75%) menyatakan katalogisasi, 2 responden (6%) menyatakan inventarisasi, 4 responden (11%) menyatakan shelving dan 3 responden (8%) menyatakan semua kegiatan dilakukan. Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar bentuk kegiatan pengolahan bahan pustaka di adalah katalogisasi. Dan kegiatan yang tidak dilakukan adalah klasifikasi, mungkin disebabkan kegiatan klasifikasi sejalan dengan dilakukannya kegiatan katalogisasi sehingga tidak di perincikan lagi. 73

30 Tabel 4.23 Tanggapan Responden Tentang Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Teknis di Perpustakaan Jawaban Responden 23. Apakah kegiatan a. Sangat optimal 5 14 pelayanan teknis di b. Optimal sudah c. Kurang optimal 0 0 berjalan dengan d. Tidak optimal 0 0 optimal? e. Sangat tidak optimal 0 0 JUMLAH Berdasarkan data Tabel dapat diketahui tanggapan responden tentang pelaksanaan kegiatan pelayanan teknis di adalah sebanyak 5 responden (14%) menyatakan sangat optimal dan 31 responden (86%) menyatakan optimal. Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa pada umumnya pustakawan sudah melaksanakan kegiatan pelayanan teknis dengan optimal. Kegiatan ini dapat dilihat dari adanya pembuatan jobdes yang dilakukan setiap bulannya, sehingga dari Job Description (pembagian kerja) itu dapat terlihat kegiatan mana yang terealisasi dan yang tidak terealisasi sesuai Job Description (pembagian kerja) yang sudah di buat. 2) Pelayanan Pemustaka Tanggapan responden terhadap indikator Pelayanan pemustaka dapat dilihat dari jawaban responden pada tabel berikut ini: 74

31 Tabel 4.24 Tanggapan Responden Tentang Bentuk Kegiatan Yang Berkaitan Dengan Jasa Informasi Perpustakaan Jawaban Responden 24. Apa saja kegiatan a. Mengelola layanan sirkulasi 5 14 yang dilakukan yang b. Melakukan bimbingan berkaitan dengan pemustaka dalam bentuk jasa informasi yang pendidikan pemustaka dan literasi informasi dapat dimanfaatkan c. Mengelola layanan e oleh pemustaka? resources d. Mengelola layanan pinjam 0 0 antar e. Lain-lain, sebutkan. 1 3 JUMLAH Berdasarkan data Tabel dapat diketahui tanggapan responden tentang bentuk kegiatan yang berkaitan dengan jasa informasi adalah sebanyak 5 responden (14%) menyatakan mengelolaan layanan sirkulasi, 25 responden (69%) menyatakan melakukan bimbingan pemustaka dalam bentuk pendidikan pemustaka dan literasi informasi, 5 responden (14%) menyatakan mengelola layanan e-resources dan 1 responden (3%) menyatakan melakukan bimbingan pemustaka dalam bentuk pendidikan pemustaka dan literasi informasi dan mengelola layanan e-resources. Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar kegiatan yang dilakukan yang berkaitan dengan jasa informasi yang dapat dimanfaatkan oleh pemustaka adalah melakukan bimbingan pemustaka dalam bentuk pendidikan pemustaka dan literasi informasi. Dimana kegiatan membimbing pemustaka dalam memecahkan masalah, baik untuk kepentingan 75

32 instansi, akademis ataupun pribadi, melalui proses pencarian, penemuan, dan pemanfaatan informasi dari beragam sumber, serta mengkomunikasikan pengetahuan baru ini dengan efektif, efisien dan beretika. No. Tabel 4.25 Tanggapan Responden Tentang Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Bagi Pemustaka di Bagian Layanan Sirkulasi di Perpustakaan Pernyataan Jawaban Jawaban Responden 25. Bagaimanakah proses a. Sangat baik 9 25 pelayanan bagi b. Baik pemustaka di bagian c. Kurang baik 6 17 layanan sirkulasi di d. Tidak baik 1 3 anda? e. Sangat tidak baik 0 0 JUMLAH Berdasarkan data Tabel dapat diketahui tanggapan responden tentang pelaksanaan kegiatan pelayanan bagi pemustaka di bagian layanan sirkulasi di adalah sebanyak 9 responden (25%) menyatakan sangat baik, 20 responden (55%) menyatakan baik, 6 responden (17%) menyatakan kurang baik dan 1 responden (3%) menyatakan sangat tidak baik. Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar pustakawan menyatakan kegiatan pelayanan pemustaka di bagian layanan sirkulasi yang dilakukan di sudah berjalan dengan baik. Kegiatan ini dapat dilihat dari masih banyaknya pengguna yang datang untuk meminjam buku di dikarenakan mendapatkan pelayanan yang baik dari pustakawan. 76

33 c. Pengembangan Sistem Kepustakawanan, terdiri atas: 1) Pengkajian Kepustakawanan Tanggapan responden terhadap indikator Pengembangan sistem kepustakawanan dapat dilihat dari jawaban responden pada tabel berikut ini: Tabel 4.26 Tanggapan Responden Tentang Kegiatan Pengkajian Kepustakawanan di Perpustakaan Sudah Sesuai Dengan Tujuan Yang Sudah ditentukan 26. Apakah kegiatan pengkajian kepustakawanan di sudah sesuai dengan tujuan yang sudah ditentukan? Jawaban Responden a. Sangat sesuai 5 14 b. Sesuai c. Kurang sesuai 7 19 d. Tidak sesuai 0 0 e. Sangat tidak sesuai 0 0 JUMLAH Berdasarkan data Tabel dapat diketahui tanggapan responden tentang kegiatan pengkajian kepustakawanan di sudah sesuai dengan tujuan yang sudah ditentukan adalah sebanyak 5 responden (14%) menyatakan sangat sesuai, 24 responden (67%) menyatakan sesuai, dan 7 responden (19%) menyatakan kurang sesuai. Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar pelaksanaan kegiatan pengkajian kepustakawanan di sudah sesuai dengan tujuan yang sudah ditentukan. Dimana pengkajian bertujuan untuk pengambilan keputusan dalam memecahkan masalah dan meningkatkan kinerja 77

34 pustakawan dan serta menjadi dasar pengembangan keilmuan. Tabel 4.27 Tanggapan Responden Tentang Pelaksanaan Kegiatan Pengkajian Kepustakawanan Sesuai SOP 27. Apakah jumlah tugas yang dilakukan oleh pustakawan selama setahun sudah sesuai dengan SOP? Jawaban Responden a. Sangat sesuai 6 17 b. Sesuai c. Kurang sesuai 0 0 d. Tidak sesuai 0 0 e. Sangat tidak sesuai 0 0 JUMLAH Berdasarkan data Tabel dapat diketahui tanggapan responden tentang pelaksanaan kegiatan pengembangan sistem kepustakawanan sesuai SOP adalah sebanyak 6 responden (17%) menyatakan sangat sesuai dan 30 responden (83%) menyatakan sesuai. Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa pada umumnya pelaksanaan kegiatan pengkajian kepustakawanan sudah sesuai dengan SOP. 2) Pengembangan Kepustakawanan Tanggapan responden terhadap indikator Pengembangan kepustakawanan dapat dilihat dari jawaban responden pada tabel berikut ini: 78

35 Tabel 4.28 Tanggapan Responden Tentang Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Kepustakawanan di Perpustakaan 28. Menurut anda, apakah pengembangan kepustakawanan di berjalan dengan optimal untuk mewujudkan layanan prima? Jawaban Responden a. Sangat optimal 5 14 b. Optimal c. Kurang optimal 7 19 d. Tidak optimal 0 0 e. Sangat tidak optimal 0 0 JUMLAH Berdasarkan data Tabel dapat diketahui tanggapan responden tentang pelaksanaan kegiatan pengembangan sistem kepustakawanan di adalah sebanyak 5 responden (14%) menyatakan sangat optimal, 24 responden (67%) menyatakan optimal dan 7 responden (19%) menyatakan kurang optimal. Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar pelaksanaan kegiatan pengembangan kepustakawanan di sudah berjalan optimal. Dimana pengembangan kepustakawanan merupakan kegiatan yang berupaya meningkatkan kinerja secara ilmiah dan profesional, sehingga diperoleh proses kerja yang optimal, efektif dan efisien untuk mewujudkan layanan prima. 79

36 No. Tabel 4.29 Tanggapan Responden Tentang Bentuk Kegiatan Pengembangan Kepustakawanan di Perpustakaan Pernyataan Jawaban Jawaban Responden 29. Menurut anda, apa a. Melakukan publisitas melalui saja bentuk kegiatan media cetak dalam bentuk dalam brosur/leaflet/spanduk dan pengembangan sejenisnya kepustakawanan di b. Menyelenggarakan pameran 13 36? sebagai panitia c. Melakukan sosialisasi 7 19 d. Menyelenggarakan pameran 0 0 sebagai pemandu pameran di dalam negeri e. Lain-lain, sebutkan. 0 0 JUMLAH Berdasarkan data Tabel dapat diketahui tanggapan responden tentang bentuk kegiatan dalam pengembangan kepustakawanan di adalah sebanyak 16 responden (45%) menyatakan melakukan publisistas melalui media cetak dalam bentuk brosur/leaflet/spanduk dan sejenisnya, 13 responden (36%) menyatakan menyelenggarakan pameran panitia, dan 7 responden (19%) menyatakan melakukan sosialisasi. Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar bentuk kegiatan pengembangan kepustakawanan di yang sering dilakukan adalah melakukan publisitas melalui media cetak dalam bentuk brosur/leaflet/spanduk dan sejenisnya. Dimana tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk membuat lembaran tercetak yang berisi informasi umum, singkat, 80

37 padat dan tersusun secara sistematis mengenai atau kepustakawanan untuk disebarkan kepada masyarakat. 3) Penganalisisan/pengkritisian karya kepustakawanan Tanggapan responden terhadap indikator Penganalisisan/pengkritikan karya kepustakawanan dapat dilihat dari jawaban responden pada tabel berikut ini: Tabel 4.30 Tanggapan Responden Tentang Pelaksanaan Kegiatan Penganalisisan/Pengkritisan Karya Kepustakawanan di Perpustakaan 30. Apakah kegiatan menganalisis mengenai karya sistem kepustakawanan sudah berjalan baik di anda? Jawaban Responden a. Sangat baik 8 22 b. Baik c. Kurang baik 7 19 d. Tidak baik 0 0 e. Sangat tidak baik 0 0 JUMLAH Berdasarkan data Tabel dapat diketahui tanggapan responden tentang pelaksanaan kegiatan penganalisisan/pengkritisan karya kepustakawanan di adalah sebanyak 8 responden (22%) menyatakan sangat baik, 21 responden (59%) menyatakan baik, dan 7 responden (19%) menyatakan kurang baik. Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar pelaksanaan kegiatan penganalisisan/pengkritisan karya kepustakawanan di sudah berjalan dengan baik. Dimana pustakawan sudah melakukan kegiatan membaca, menganalisis karya kepustakawanan orang lain baik dalam bentuk tercetak maupun digital/ elektronik dengan baik. 81

38 Tabel 4.31 Tanggapan Responden Tentang Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Penganalisisan / Pengkritisan Karya Kepustakawanan di Perpustakaan Jawaban Responden 31. Bagaimanakah prosedur a. Sangat baik 9 25 pelaksanaan kegiatan b. Baik penyempurnaan karya c. Kurang baik 7 19 kepustakawanan? d. Tidak baik 0 0 e. Sangat tidak baik 0 0 JUMLAH Berdasarkan data Tabel dapat diketahui tanggapan responden tentang prosedur pelaksanaan kegiatan penyempurnaan karya kepustakawanan di adalah sebanyak 9 responden (25%) menyatakan sangat baik, 20 responden (56%) menyatakan baik, dan 7 responden (19%) menyatakan kurang baik. Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar prosedur pelaksanaan kegiatan penyempurnaan karya kepustakawanan di sudah berjalan dengan baik, yaitu seperti kegiatan membaca, menganalisis dan menyempurnakan karya kepustakawanan orang lain dalam bentuk tercetak maupun terekam. 4) Penelaahan Pengembangan Sistem Kepustakawanan Tanggapan responden terhadap indikator Penelaahan pengembangan sistem kepustakawanan dapat dilihat dari jawaban responden pada tabel berikut ini: 82

39 Tabel 4.32 Tanggapan Responden Tentang Pelaksanaan Kegiatan Penelaahan Pengembangan Sistem Kepustakawanan di Perpustakaan 32. Apakah kegiatan penelaahan dalam pengembangan sistem kepustakawanan sudah terlaksana? Jawaban Responden a. Terlaksana dengan baik 3 8 b. Terlaksana c. Kurang terlaksana d. Tidak terlaksana 0 0 e. Sangat tidak terlaksana 0 0 JUMLAH Berdasarkan data Tabel dapat diketahui tanggapan responden tentang kegiatan penelaahan dalam pengembangan sistem kepustakawanan adalah sebanyak 3 responden (8%) menyatakan terlaksana dengan baik, 22 responden (61%) menyatakan terlaksana dan 11 responden (31%) menyatakan kurang terlaksana. Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar pelaksanaan kegiatan penelaahan dalam pengembangan sistem kepustakawanan di sudah terlaksana dengan baik. Kegiatan tersebut dapat berupa pembuatan naskah yang bersifat ilmiah, luas, strategis tentang usulan, kritik dan saran atau pertimbangan terhadap pelaksanaan peraturan, kebijakan, program, atau mekanisme kepustakawanan dari satu atau lebih lembaga dan memberikan alternatif solusi untuk pengembangan dan kemajuan kepustakawanan. 83

40 Tabel 4.33 Tanggapan Responden Tentang Bentuk Kegiatan Penelaahan Pengembangan Sistem Kepustakawanan di Perpustakaan Jawaban Responden 33. Menurut anda, Apa a. Membuat naskah yang saja bentuk kegiatan bersifat ilmiah yang sudah dilakukan b. Membuat naskah yang 2 6 oleh pustakawan bersifat luas dalam penelaahan c. Membuat naskah yang 7 19 pengembangan sistem bersifat strategis kepustakawanan? d. Membuat naskah yang 2 6 bersifat kritikan dan saran e. Lain-lain, sebutkan 0 0. JUMLAH Berdasarkan data Tabel dapat diketahui tanggapan responden tentang bentuk kegiatan yang sudah dilakukan oleh pustakawan dalam penelaahan pengembangan sistem kepustakawanan adalah sebanyak 25 responden (69%) menyatakan membuat naskah yang bersifat ilmiah, 2 responden (6%) menyatakan membuat naskah yang bersifat luas, 7 responden (19%) menyatakan membuat naskah yang bersifat strategis dan 2 responden (6%) menyatakan membuat naskah yang bersifat kritik dan saran. Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar bentuk kegiatan yang sudah dilakukan oleh pustakawan dalam penelaahan pengembangan sistem kepustakawanan adalah membuat naskah yang bersifat ilmiah. 84

41 4.2 Ringkasan Hasil Penelitian 1. Pustakawan Terampil NO PERTANYAAN KESIMPULAN PRESENTASE Responden menjawab bentuk 1 kegiatan perencanaan Bentuk kegiatan penyelenggaraan kegiatan 43% perencanaan adalah Hampir penyelenggaraan Perencanaan pengelolaan setengah kegiatan dan Pelayanan Kegiatan pengelolaan sudah sesuai dengan perencanaan penyelenggaraan kegiatan Kegiatan sudah berjalan maksimal sesuai dengan persiapan dan penyusunan rencana kerja Bentuk kegiatan monitoring yang dilakukan di Kepuasan dengan kegiatan monitoring yang dilakukan di Kegiatan evaluasi yang dilakukan di Bentuk kegiatan pelayanan teknis di Responden menjawab kegiatan pengelolaan sudah sesuai dengan perencanaan penyelenggaraan kegiatan Responden menjawab kegiatan yang dilaksanakan di sudah berjalan maksimal sesuai dengan persiapan dan penyususnan rencana kerja Responden menjawab bentuk kegiatan monitoring yang dilakukan di adalah memantau secara individu dan kelompok Responden menjawab kegiatan monitoring yang dilakukan di sudah memuaskan bagi pustakawan Responden menjawab kegiatan evaluasi yang dilakukan di yaitu 1 kali setahun dan 2 kali setahun sesuai dengan kebutuhan Responden menjawab bentuk kegiatan pelayanan teknis di adalah pengelolaan bahan 100% Seluruhnya 86% Pada umumya 43% Hampir setengah 72% Sebagian besar 43% Hampir setengah 57% Sebagian besar 85

42 NO PERTANYAAN KESIMPULAN PRESENTASE Pelaksanaan kegiatan Responden menjawab 8 pelayanan teknis di pelaksanaan kegiatan pada 100% pelayanan teknis sudah Seluruhnya Usaha lain yang dilakukan untuk pengembangan koleksi Bentuk kegiatan pengembangan koleksi di Pelaksanaan kegiatan pelayanan bagi pemustaka di bagian layanan sirkulasi di berjalan dengan optimal Responden menjawab usaha lain yang dilakukan untuk pengembangan koleksi adalah pembelian Responden menjawab bentuk kegiatan pengembangan koleksi yang dilakukan di adalah Mengidentifikasi bahan pustaka untuk pengadaan Responden menjawab pelaksanaan kegiatan pelayanan bagi pemustaka di bagian ayanan sirkulasi sudah baik 57% Sebagian besar 57% Sebagian besar 100% Seluruhnya Bentuk kegiatan pelayanan pemustaka di Bentuk kegiatan pengembangan sistem kepustakawanan Pelaksanaan kegiatan pengembangan sistem kepustakawanan di Responden menjawab bentuk kegiatan pelayanan pemustaka yang dilakukan di adalah layanan sirkulasi dan referensi Responden menjawab bentuk kegiatan pengembangan sistem kepustakawanan yang dilakukan di adalah Menyusun materi publisitas berbentuk poster, spanduk, pembatas buku, stiker dan sejenisnya Responden menjawab pelaksanaan kegiatan pengembangan sistem kepustakawanan di sudah berjalan dengan optimal 86% Pada umumnya 57% Hampir setengahnya 100% Seluruhnya 86

43 2. Pustakawan Ahli NO PERTANYAAN KESIMPULAN PRESENTASE Responden menjawab bentuk 15 kegiatan perencanaan Bentuk kegiatan penyelenggaraan kegiatan perencanaan 72 % yang dilakukan penyelenggaraan Sebagian besar di adalah kegiatan perencanaan pengelolaan Kegiatan pengelolaan sudah sesuai dengan perencanaan penyelenggaraan kegiatan Kegiatan sudah berjalan maksimal sesuai dengan persiapan dan penyusunan rencana kerja Bentuk kegiatan monitoring yang dilakukan di Kepuasan dengan kegiatan monitoring yang dilakukan di Kegiatan evaluasi yang dilakukan di Bentuk kegiatan pelayanan teknis di Bentuk kegiatan pengolahan bahan pustaka di Responden menjawab kegiatan pengelolaan sudah sesuai dengan perencanaan penyelenggaraan kegiatan Responden menjawab kegiatan yang dilaksanakan di sudah berjalan maksimal sesuai dengan persiapan dan penyususnan rencana kerja Responden menjawab bentuk kegiatan monitoring yang dilakukan di adalah memantau secara individu dan kelompok Responden menjawab kegiatan monitoring yang dilakukan di sudah memuaskan bagi pustakawan Responden menjawab kegiatan evaluasi yang dilakukan di yaitu 2 kali setahun sesuai dengan kebutuhan Responden menjawab bentuk kegiatan pelayanan teknis di adalah pengelolaan bahan Responden menjawab bentuk kegiatan pengolahan bahan pustaka di adalah katalogisasi 86 % Pada umumnya 83% Pada umumya 56% Sebagian besar 58% Sebagian besar 33% Hampir setengah 67 % Sebagian besar 75 % Sebagian besar 87

44 NO PERTANYAAN KESIMPULAN PRESENTASE Pelaksanaan kegiatan pelayanan teknis di Bentuk kegiatan yang berkaitan dengan jasa informasi Pelaksanaan kegiatan pelayanan bagi pemustaka di bagian layanan sirkulasi di Kegiatan pengkajian kepustakawanan di sudah sesuai dengan tujuan yang sudah ditentukan Pelaksanaan kegiatan pengkajian kepustakawanan sesuai SOP Pelaksanaan kegiatan pengembangan kepustakawanan di Bentuk kegiatan pengembangan kepustakawanan di Responden menjawab pelaksanaan kegiatan pelayanan teknis di sudah berjalan dengan optimal Responden menjawab bentuk kegiatan yang berkaitan dengan jasa informasi adalah melakukan bimbingan pemustaka dalam bentuk pendidikan pemustaka dan literasi informasi Responden menjawab pelaksanaan kegiatan pelayanan bagi pemustaka di bagian layanan sirkulasi sudah berjalan dengan baik Responden menjawab kegiatan pengkajian kepustakawanan di sudah sesuai dengan tujuan yang sudah ditentukan Responden menjawab pelaksanaan kegiatan pengkajian kepustakawanan sudah sesuai dengan SOP Responden menjawab pelaksanaan kegiatan pengembangan kepustakawanan di sudah berjalan optimal Responden menjawab bentuk kegiatan pengembangan kepustakawanan di adalah melakukan publisitas melalui media cetak dalam bentuk brosur/leaflet/spanduk dan sejenisnya 86 % Pada umumnya 69 % Sebagian besar 55 % Sebagian besar 67 % Sebagian besar 83% Pada umumya 67 % Sebagian besar 45 % Sebagian besar 88

45 NO PERTANYAAN KESIMPULAN PRESENTASE Pelaksanaan kegiatan penganalisisan/pengkritisan karya kepustakawanan di Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Penganalisisan / Pengkritisan Karya Kepustakawanan di Perpustakaan Pelaksanaan Kegiatan Penelaahan Pengembangan Sistem Kepustakawanan di Perpustakaan Bentuk kegiatan penelaahan pengembangan sistem kepustakawanan di Responden menjawab pelaksanaan kegiatan penganalisisan/pengkritisan karya kepustakawanan di sudah berjalan dengan baik Responden menjawab prosedur pelaksanaan kegiatan penyempurnaan karya kepustakawanan di sudah berjalan dengan baik Responden menjawab pelaksanaan kegiatan penelaahan dalam pengembangan sistem kepustakawanan di sudah terlaksana dengan baik Responden menjawab bentuk kegiatan yang sudah dilakukan oleh pustakawan dalam penelaahan pengembangan sistem kepustakawanan adalah membuat naskah yang bersifat ilmiah 59 % Sebagian besar 56 % Sebagian besar 61 % Sebagian besar 69 % Sebagian besar 89

ANALISIS KINERJA PUSTAKAWAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI DI SUMATERA UTARA (STUDI KASUS DI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN)

ANALISIS KINERJA PUSTAKAWAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI DI SUMATERA UTARA (STUDI KASUS DI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN) ANALISIS KINERJA PUSTAKAWAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI DI SUMATERA UTARA (STUDI KASUS DI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.221, 2014 KEMEN KP. Perpustakaan Khusus. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8/PERMEN-KP/2014 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Madiun

Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Madiun Uraian dan Fungsi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Madiun No Jabatan 1 2 3 1 Kepala Dinas Memimpin mengkoordinasikan dan mengawasi dan NIP. 19570923 198603 1 002 melaksanakan urusan perpustakaan dan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS PERPUSTAKAAN DAERAH

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS PERPUSTAKAAN DAERAH PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS PERPUSTAKAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERPUSTAKAAN DAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu, metode-metode penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu, metode-metode penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif. Menurut Nawawi (2003:64) metode deskriptif yaitu,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai

Lebih terperinci

g BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG

g BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG g BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA 1. Bagaimanakah jumlah koleksi antara buku pelajaran (buku wajib) dengan buku penunjang? 2. Bagaimanakah jumlah koleksi antara buku fiksi dengan non fiksi? 3. Bagaimanakah perbandingan

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 125 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 90 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN BANTUL

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 90 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 90 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN BANTUL Menimbang : Mengingat : BUPATI BANTUL, bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 112 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA PEKANBARU

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, 1 Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 81 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DENGAN

Lebih terperinci

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Pematangsiantar

Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Pematangsiantar Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Pematangsiantar Sesuai dengan Peraturan Walikota Pematangsiantar Nomor 04 Tahun 2017 Tanggal 17 Januari Tahun 2017 BAB XVIII DINAS KEARSIPAN

Lebih terperinci

GubernurJawaBarat GUBERNUR JAWA BARAT,

GubernurJawaBarat GUBERNUR JAWA BARAT, GubernurJawaBarat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 57 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TUGAS, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DENGAN

Lebih terperinci

Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD

Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Tugas Pokok Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Bukittinggi Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 26.TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 26.TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI SUMATERA BARAT GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 26.TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUTIR-BUTIR KEGIATAN PUSTAKAWAN DAN ANGKA KREDITNYA

BUTIR-BUTIR KEGIATAN PUSTAKAWAN DAN ANGKA KREDITNYA Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian No. 40 BUTIR-BUTIR KEGIATAN PUSTAKAWAN DAN ANGKA KREDITNYA Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen

Lebih terperinci

BAB II BADAN PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SUMATERA UTARA. Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara

BAB II BADAN PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SUMATERA UTARA. Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara BAB II BADAN PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SUMATERA UTARA A. Sejarah Ringkas Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara awalnya didirikan pada tanggal 1 Agustus 1956

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang 56 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan secara berturut-turut akan diuraikan tentang jenis penelitian, subjek dan objek penelitian, variabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH Perpustakaan sebagai media sumber belajar peserta didik berperan penting terhadap mutu pendidikan peserta didik. Implementasi manajemen perpustakaan

Lebih terperinci

B U P A T I B O Y O L A L I P R O V I N S I J A W A T E N G A H

B U P A T I B O Y O L A L I P R O V I N S I J A W A T E N G A H B U P A T I B O Y O L A L I P R O V I N S I J A W A T E N G A H PERATURAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN ESELON PADA DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN BOYOLALI

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KABUPATEN BLORA DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 44 TAHUN 2000 TENTANG BADAN PERPUSTAKAAN PROPINSI JAWA TMUR

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 44 TAHUN 2000 TENTANG BADAN PERPUSTAKAAN PROPINSI JAWA TMUR PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 44 TAHUN 2000 TENTANG BADAN PERPUSTAKAAN PROPINSI JAWA TMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERAN FASILITAS PERPUSTAKAAN TERHADAP KINERJA PUSTAKAWAN DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SULAWESI UTARA

PERAN FASILITAS PERPUSTAKAAN TERHADAP KINERJA PUSTAKAWAN DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SULAWESI UTARA PERAN FASILITAS PERPUSTAKAAN TERHADAP KINERJA PUSTAKAWAN DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SULAWESI UTARA Oleh: Listiani Lawe Syanne Harindah Jonny J. Senduk e-mail: listiani_lawe@yahoo.com

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : Mengingat :

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

- 5 - Bagian Kedua Susunan Organisasi. Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas terdiri dari:

- 5 - Bagian Kedua Susunan Organisasi. Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas terdiri dari: - 2-3. 4. 5. 6. 7. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Provinsi Bengkulu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH SRAGEN

BAB IV GAMBARAN UMUM KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH SRAGEN BAB IV GAMBARAN UMUM KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH SRAGEN A. Sejarah Singkat Perpustakaan Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Sragen berdiri pada tahun 1980. Pada waktu itu, pengelolaan perpustakaan masih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia yang terletak di jalan Dr. Setiabudhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usahanya demi kelangsungan organisasi tersebut. Dalam menjalankan semua

BAB I PENDAHULUAN. usahanya demi kelangsungan organisasi tersebut. Dalam menjalankan semua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap organisasi dalam menjalankan usahanya pasti mengharapkan adanya penerimaan kembali, dengan tujuan agar dapat tetap menjalankan kegiatan usahanya demi kelangsungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian di Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Jl. Melur No.103,

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian di Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Jl. Melur No.103, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam memperoleh data yang berguna untuk menyusun skripsi ini penulis melakukan penelitian di Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Jl. Melur No.103,

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN. Layanan Perpustakaan pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN. Layanan Perpustakaan pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN Dalam melakukan penelitian tentang Persepsi Pemustaka terhadap Layanan Perpustakaan pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Dairi, saya Ranap Sinaga mengharapkan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2002:1) menyatakan bahwa penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam suatu penelitian diperlukan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 34 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 34 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 4 BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perpustakaan merupakan pusat informasi dimana bahan-bahan perpustakan dikumpulkan, diolah, disimpan dan dipelihara untuk kemudian disebarluaskan agar dapat

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERPUSTAKAAN DAN

Lebih terperinci

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan untuk menunjang hasil akhir dari masalah penelitian, yaitu bagaimana guru berperan dalam mengajak siswanya memanfaatkan perpustakaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian, Subjek Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 6 Bandung, yang beralamat di Jalan Pasirkaliki No.

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SERTA TATA KERJA DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUNINGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kejaksaan negeri (biasa disingkat KEJARI) adalah lembaga kejaksaan

BAB I PENDAHULUAN. Kejaksaan negeri (biasa disingkat KEJARI) adalah lembaga kejaksaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kejaksaan negeri (biasa disingkat KEJARI) adalah lembaga kejaksaan yang berkedudukan di Ibukota, kabupaten atau kota dan daerah hukumnya meliputi wilayah kekuasaan

Lebih terperinci

Dipresentasikan pada kegiatan Simposium Perpustakaan di Perpustakaan STAIN Ponorogo Tanggal 14 Mei Mufid, S.Ag., SS., M.Hum

Dipresentasikan pada kegiatan Simposium Perpustakaan di Perpustakaan STAIN Ponorogo Tanggal 14 Mei Mufid, S.Ag., SS., M.Hum Dipresentasikan pada kegiatan Simposium Perpustakaan di Perpustakaan STAIN Ponorogo Tanggal 14 Mei 2016 Mufid, S.Ag., SS., M.Hum PENDAHULUAN SDM penentu utama dalam keberhasilan menjalankan tugas dan fungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian adalah satu cara untuk mencari kebenaran. Terdapat berbagai cara bagaimana kita bisa mengungkapkan sesuatu sehingga sesuatu itu dianggap benar. Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAGIAN XI SOP PERPUSTAKAAN

BAGIAN XI SOP PERPUSTAKAAN BAGIAN XI SOP PERPUSTAKAAN 880 Un-11.JSOPP-11-01.R0 SOP PENERBITAN KARTU ANGGOTA PERPUSTAKAAN 1 Tujuan SOP ini dibuat sebagai pedoman untuk membantu, mendorong, dan menunjang kelancaran proses belajar

Lebih terperinci

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 51 TAHUN 2004 TENTANG

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 51 TAHUN 2004 TENTANG WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 51 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang

Lebih terperinci

MANFAAT PENGADAAN BAHAN PUSTAKA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KABUPATEN NABIRE

MANFAAT PENGADAAN BAHAN PUSTAKA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KABUPATEN NABIRE MANFAAT PENGADAAN BAHAN PUSTAKA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KABUPATEN NABIRE Oleh : Yolanda F. Waas Desie.M.D.Warouw Antonius M. Golung Abstrak Perpustakaan

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 112 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA PEKANBARU

Lebih terperinci

Prosedur SOP LAYANAN KARTU TANDA ANGGOTA (KTA) keanggotaan Perpustakaan

Prosedur SOP LAYANAN KARTU TANDA ANGGOTA (KTA) keanggotaan Perpustakaan Calon Anggota Petugas pelayanan Prosedur SOP LAYANAN KARTU TANDA ANGGOTA (KTA) Pelaksanaan Petugas Kasie keanggotaan Peran Kepala SKPD Kelengkapan Waktu Output 1. Petugas Pelayanan menyampaikan formulir

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PROVINSI

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PROVINSI SALINAN PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PROVINSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatannya, sebuah perusahaan tentu membutuhkan sumber dana untuk

BAB I PENDAHULUAN. kegiatannya, sebuah perusahaan tentu membutuhkan sumber dana untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya pasti mengharapkan adanya penerimaan kembali, dengan tujuan agar dapat tetap menjalankan kegiatan usahanya demi kelangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia, melalui perpustakaan masyarakat dapat belajar dan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia, melalui perpustakaan masyarakat dapat belajar dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perpustakaan mempunyai arti penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, melalui perpustakaan masyarakat dapat belajar dan mengembangkan ilmunya sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai faktor yang menyebabkan terjadinya kerawanan sosial ekonomi serta harapan PRSE ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 50 BAB III METODE PENELITIAN Adapun pertanyaan besar dalam penelitian dokumen ini adalah bagaimana kualitas soal Ujian Nasional mata pelajaran Matematika tahun 2011, 2012, 2013 dan 2014. Menjawab pertanyaan

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan, Jalan Hariang Banga Nomor 2 Tamansari Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

2. Sub Bagian Keuangan; 3. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan. c. Bidang Layanan Perpustakaan, membawahkan: 1. Sub Bidang Layanan Sirkulasi da

2. Sub Bagian Keuangan; 3. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan. c. Bidang Layanan Perpustakaan, membawahkan: 1. Sub Bidang Layanan Sirkulasi da BAB XXX BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 594 Susunan Organisasi Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah, sebagai berikut: a. Kepala Badan; b. Sekretaris, membawahkan:

Lebih terperinci

b. merumuskan kebijakan di bidang kearsipan dan perpustakaan berdasarkan Rencana Strategis Dinas sebagai dasar pelaksanaan kegiatan; c.

b. merumuskan kebijakan di bidang kearsipan dan perpustakaan berdasarkan Rencana Strategis Dinas sebagai dasar pelaksanaan kegiatan; c. BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN CILACAP

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 42 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM TENTANG BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH (BAPERASDA) PROPINSI SUMATERA UTARA

GAMBARAN UMUM TENTANG BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH (BAPERASDA) PROPINSI SUMATERA UTARA LAMPIRAN 1 GAMBARAN UMUM TENTANG BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH (BAPERASDA) PROPINSI SUMATERA UTARA 1.1 Sejarah Singkat Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Propinsi Sumatera Utara Badan Perpustakaan

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.699, 2017 PERPUSNAS. Perpustakaan Kabupaten/Kota. Standar Nasional. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian ini tentunya mengacu pada judul yang diangkat, yaitu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian ini tentunya mengacu pada judul yang diangkat, yaitu BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini tentunya mengacu pada judul yang diangkat, yaitu Respon Masyarakat terhadap Pemanfaatan Energi Alternatif (Biogas), maka lokasi mengacu

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. menjelaskan hubungan kausal antar variabel yang menggunakan rumus-rumus

BAB II METODE PENELITIAN. menjelaskan hubungan kausal antar variabel yang menggunakan rumus-rumus BAB II METODE PENELITIAN 2.1. Bentuk Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasional dengan analisis kuantitatif, yaitu metode penelitian yang menjelaskan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan distribusi frekuensi. Distribusi frekuensi adalah susunan data menurut kelas-kelas tertentu (Hasan,

Lebih terperinci

Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 45. Kiat-Kiat Memperoleh Angka Kredit Optimal

Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 45. Kiat-Kiat Memperoleh Angka Kredit Optimal Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 45 Kiat-Kiat Memperoleh Angka Kredit Optimal Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 23 2014 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG LAYANAN PERPUSTAKAAN UMUM DAERAH PADA KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PENDAYAGUNAAN KOLEKSI BAHAN PUSTAKA DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI (BPAD) PROVINSI SULAWESI UTARA

PENDAYAGUNAAN KOLEKSI BAHAN PUSTAKA DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI (BPAD) PROVINSI SULAWESI UTARA PENDAYAGUNAAN KOLEKSI BAHAN PUSTAKA DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI (BPAD) PROVINSI SULAWESI UTARA Oleh Nofita Waas e-mail: fhitawaas@yahoo.co.id Abstrak Perpustakaan sebagai salah satu penyedia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang memberikan tempat untuk anak-anak tumbuh dengan ilmu pengetahuan. Dimana ilmu pengetahuan di setiap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Waktu, Populasi dan Sampel Penelitian Pada bagian ini, peneliti akan menguraikan mengenai lokasi, waktu, populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian. 1.

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI JAWA TIMUR

Lebih terperinci

PERMASALAHAN DALAM MENGUMPULAN DAN PENILAIAN ANGKA KREDIT

PERMASALAHAN DALAM MENGUMPULAN DAN PENILAIAN ANGKA KREDIT PERMASALAHAN DALAM MENGUMPULAN DAN PENILAIAN ANGKA KREDIT Dra. FATHMI, SS Pustakawan Utama fathmi60@gmail.com disampaikan pada Lokakarya Pustakawan Gedung Teater Perpusnas 3 April 2017 TIM PENILAI PUSAT

Lebih terperinci

Evaluasi Pemanfaatan Koleksi (Suatu studi di Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sulawesi Utara)

Evaluasi Pemanfaatan Koleksi (Suatu studi di Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sulawesi Utara) Evaluasi Pemanfaatan Koleksi (Suatu studi di Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sulawesi Utara) Oleh : Stevano Thomas (Nim : NIM. 0908110009) email : stevano.thomas@yahoo.com Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini informasi menjadi salah satu kebutuhan utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini informasi menjadi salah satu kebutuhan utama bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini informasi menjadi salah satu kebutuhan utama bagi masyarakat. Informasi digunakan sebagai bahan untuk menyelesaikan masalah, memunculkan ide baru, mengembangkan

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-B TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-B TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-B TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR KESEJAHTERAAN RAKYAT URUSAN PERPUSTAKAAN

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR KESEJAHTERAAN RAKYAT URUSAN PERPUSTAKAAN Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian ini dilakukan Taman Budaya Jawa Barat Dago Tea House, yang merupakan suatu lembaga penampung apresiasi budaya

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 32 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN

Lebih terperinci

KAJIAN PENGADAAN KOLEKSI UPT PERPUSTAKAAN DALAM MENYEDIAKAN INFORMASI YANG DI BUTUHKAN OLEH MAHASISWA UNIVERSITAS SAM RATULANGI

KAJIAN PENGADAAN KOLEKSI UPT PERPUSTAKAAN DALAM MENYEDIAKAN INFORMASI YANG DI BUTUHKAN OLEH MAHASISWA UNIVERSITAS SAM RATULANGI KAJIAN PENGADAAN KOLEKSI UPT PERPUSTAKAAN DALAM MENYEDIAKAN INFORMASI YANG DI BUTUHKAN OLEH MAHASISWA UNIVERSITAS SAM RATULANGI Oleh: Magritha Tular email: magrithatular@yahoo.com Abstrak Perpustakaan

Lebih terperinci

Perpustakaan khusus instansi pemerintah

Perpustakaan khusus instansi pemerintah Standar Nasional Indonesia Perpustakaan khusus instansi pemerintah ICS 01.140.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi... 1 3

Lebih terperinci

Penggunaan Teknologi Informasi dalam Pelayanan Sumber Informasi di Perpustakaan

Penggunaan Teknologi Informasi dalam Pelayanan Sumber Informasi di Perpustakaan Penggunaan Teknologi Informasi dalam Pelayanan Sumber Informasi di Perpustakaan Nurul Alifah Rahmawati Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Abstrak Perpustakaan sebagai pusat sumber informasi

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Tata Boga Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN MAGANG. Kantor Arsip dan Perpustkaan Daerah Kota Surakarta, kegiatan yang dilakukan

BAB III PELAKSANAAN MAGANG. Kantor Arsip dan Perpustkaan Daerah Kota Surakarta, kegiatan yang dilakukan BAB III PELAKSANAAN MAGANG A. Laporan Kegiatan Pada saat melaksanakan Kuliah Kerja Pusdokinfo (KKP) di Perpustakaan Kantor Arsip dan Perpustkaan Daerah Kota Surakarta, kegiatan yang dilakukan penulis sebagai

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat

METODOLOGI PENELITIAN. yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Metode Deskriptif, yang bertujuan untuk mendeskripsikan, menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Sugiyono (2010, 29) Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisis

Lebih terperinci

SUMBERDAYA MANUSIA PUSTAKAWAN: SEBAGAI SALAH SATU JENJANG KARIR 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, Dip.Lib., M.Sc. 2

SUMBERDAYA MANUSIA PUSTAKAWAN: SEBAGAI SALAH SATU JENJANG KARIR 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, Dip.Lib., M.Sc. 2 SUMBERDAYA MANUSIA PUSTAKAWAN: SEBAGAI SALAH SATU JENJANG KARIR 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, Dip.Lib., M.Sc. 2 PENDAHULUAN Perpustakaan di perguruan tinggi merupakan salah satu unit penunjang yang mempunyai

Lebih terperinci

Perpustakaan khusus instansi pemerintah

Perpustakaan khusus instansi pemerintah Standar Nasional Indonesia Perpustakaan khusus instansi pemerintah ICS 01.140.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi... 1 3

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 109 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, untuk mengetahui pengaruh kinerja karyawan terhadap pengelolaan koleksi di Museum Timah Indonesia maka dapat

Lebih terperinci

MANFAAT PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA UPT PERPUSTAKAAN UNIMA UNTUK TEMU KEMBALI INFORMASI OLEH MAHASISWA FAKULTAS MIPA

MANFAAT PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA UPT PERPUSTAKAAN UNIMA UNTUK TEMU KEMBALI INFORMASI OLEH MAHASISWA FAKULTAS MIPA MANFAAT PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA UPT PERPUSTAKAAN UNIMA UNTUK TEMU KEMBALI INFORMASI OLEH MAHASISWA FAKULTAS MIPA Oleh: Abd Manaf Mamonto Antonius M. Golung (e-mail: abdmanafmamonto@gmail.com) Abstrak

Lebih terperinci

BAB III PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB III PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA BAB III PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA 3.1 Gambaran Umum Perpustakaan dan Arsip Pemerintah Provinsi Sumatera Utara 3.1.1 Sejarah Perpustakaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan zaman yang semakin maju, masyarakat dituntut harus mengikuti perkembangan zaman sehingga kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi. Hal demikian yang mengharuskan

Lebih terperinci