I. PENDAHULUAN. jasa, seperti jasa pengelolaan kekayaan, tabungan, jasa konsultasi pajak, dan
|
|
- Yulia Budiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 I. PENDAHULUAN Latar Belakang Private banking adalah bisnis perbankan yang menyediakan berbagai jenis jasa, seperti jasa pengelolaan kekayaan, tabungan, jasa konsultasi pajak, dan pengelolaan warisan bagi nasabahnya (Yarman, 2007). Private banking juga dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang mengacu pada kelembagaan bank yang menawarkan jasa keuangan ke individu yang bersifat personil. Bank yang menawarkan jasa ini biasanya mempunyai divisi private banking yang terpisah dari aktivitas perbankan lainnya (korporat). (wikipedia.org). Private banking bisa berdiri sendiri tetapi juga bisa bukan bank yang berdiri sendiri, dan karenanya keseluruhan dari asset-nya merupakan kewajiban dari bank secara bank wide. Private banking merupakan suatu tradisi yang telah berjalan lama di Switzerland, jika ditarik mundur yaitu dimulai dari Edict of Nantes (1685). Hingga saat ini Switzerland merupakan lokasi utama untuk industri private banking. Bank-bank di Swiss diperkirakan memelihara 35% dana pribadi sedunia dan dana kelembagaan asing, atau dengan jumlah dana mencapai 3 trilyun francs. Menurut sejarah, private banking telah dipandang sebagai sesuatu yang sangat eksklusif, karena hanya menyediakan jasa kepada high net worth individuals dengan likuiditas di atas $ 1 juta walaupun saat ini dimungkinkan untuk membuka beberapa private banking account dengan dana yang tidak lebih dari $ 50,000. Suatu divisi private banking akan menyediakan berbagai jasa seperti manajemen kekayaan, uang tabungan, warisan, dan perencanaan pajak 1
2 untuk client mereka. Kata "private" juga mengisyaratkan makna rahasia bank dan mengurangi pajak melalui alokasi yang tepat pada asset para client. Hal ini juga diterapkan untuk rekening-rekening dana institusi-institusi. Divisi private banking yang paling besar ada di UBS (Union Bank of Switzerland), dan divisi private banking yang paling yang menguntungkan ada di Merrill Lynch. Industri private banking dalam tahun 2004 menunjukkan peningkatan laba dan asset under management, setelah mengalami pertumbuhan yang lambat antara tahun 2000 dan 2003 yang disebabkan oleh kemunduran dalam equity market dan kemunduran perekonomian global. Menurut studi Scorpio Partnership s annual Private Banking Benchmark, laba sebelum pajak dari 120 private banking tumbuh sekitar 30% di tahun 2004, dan asset under management mereka meningkat 13% menjadi $ 6 trilyun. Data terakhir menunjukkan bahwa asset dari top-25 private banking meningkat sebesar 7% dalam mata uang lokal di enam bulan pertama tahun Menurut Goldman Sachs, aliran dana ke private banking diperkirakan akan meningkat sekitar 7% per tahun sampai dengan tahun 2007 (wikipedia.org). Private Banking BNI (PIB) pada awalnya dibentuk sebagai salah satu unit dalam Divisi Sindikasi dan Jasa Keuangan (SJK) dengan nama Kelompok Private and Trust Banking pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., dengan tujuan mengelola dana nasabah-nasabah dominan (client) yang memiliki dana di atas nominal tertentu. Seiring dengan perkembangan organisasi BNI dan keinginan para nasabah, unit tersebut dikembangkan ke tingkat divisi dengan nama Divisi Private Banking yang langsung di bawah penyeliaan Direktur Tresuri dan Private Banking. 2
3 Portofolio dana client yang disebut dengan Asset Under Management (AUM) secara garis besar ditempatkan pada produk-produk perbankan baik yang konvensional seperti giro, tabungan, deposito, maupun produk-produk derivatif lainnya, produk financial investment, produk asuransi, dan tailor made product yang disesuaikan dengan keinginan client. Di samping penawaran produk, PIB- BNI juga menyediakan layanan yang bersifat personal advisory, personal consultant, dan personal planner, serta membership. Dalam hubungannya dengan pengelolaan dana client, PIB-BNI melalui relationship manager dan investment manager akan mengupayakan return yang optimal dari dana yang ditempatkan oleh para client. Dalam kurun waktu tahun 2005 dan 2006 (s.d. Juni), kebalikan dari peningkatan yang dialami oleh industri private banking dunia (khususnya di Swiss) PIB-BNI mengalami stagnasi dalam pertumbuhan AUM yang hanya naik sekitar 0,18% per bulan. Di samping itu, hampir 10% nasabah existing di beberapa wilayah yang bersaldo di atas Rp 5 milyar (belum dikelola PIB) memindahkan dananya ke bank lain. Selain persoalan stagnasi pertumbuhan AUM dan perpindahan nasabah, PIB-BNI juga mengalami persoalan internal di mana PIB- BNI belum dapat menangani secara langsung animo nasabah cabang yang bersaldo di atas Rp 5 milyar untuk memperoleh hasil investasi yang optimal. Persoalan lain yang mungkin dihadapi oleh PIB-BNI adalah dengan berakhirnya tahapan ketiga dari skim penjaminan simpanan pihak ketiga di perbankan oleh LPS (Lembaga Penjaminan Simpanan) pada tanggal 21 Maret 2007, suatu lembaga yang dibentuk berdasarkan UU No. 24 Tahun Pembentukan lembaga ini adalah dalam upaya untuk mengembalikan kepercayaan 3
4 masyarakat pada dunia perbankan yang sempat kolaps saat krisis moneter tahun Lembaga ini pada tahapan pertama skim penjaminan sejak 22 September 2005 s.d. 21 Maret 2006 menjamin seluruh simpanan di bank, baik berupa tabungan, giro, sertifikat deposito, deposito, maupun produk-produk yang disamakan dengan produk-produk tersebut. Tahapan kedua yang dimulai sejak 22 Maret s.d. 21 September 2006 LPS hanya menjamin jumlah simpanan sampai dengan Rp5 miliar, dan tahapan ketiga dari tanggal 22 September 2006 s.d. 21 Maret 2007 menurunkan penjaminannya hanya untuk simpanan sampai dengan Rp1 milyar. Mulai tanggal 22 Maret 2007 jumlah simpanan yang dijamin oleh LPS kembali diturunkan menjadi Rp 100 juta (Darmawati, 2007). Penurunan tingkat penjaminan simpanan oleh LPS berpotensi membuat nasabah dengan jumlah simpanan di atas Rp 100 juta akan berpindah dari perbankan. Para pemilik dana makin selektif dalam memilih bank untuk mengelola dana mereka. Di sisi lain bagi bank yang memiliki layanan priority banking dan private banking kondisi ini bisa menjadi peluang untuk menampung perpindahan dana tersebut, namun hal itu tidak mudah karena para nasabah akan menuntut fasilitas lebih dan rasa aman. Di samping itu, private banking lokal juga menghadapi persaingan yang ketat dengan private banking dari bank-bank asing yang menguasai 70% produk wealth management (Mohamad, 2007). Persaingan yang dihadapi PIB-BNI tidak hanya dari private banking bankbank asing, namun provider lokal pun menawarkan layanan priority banking maupun private banking. Masing-masing provider hadir dengan menawarkan berbagai keunggulan layanan atau pun produk dengan menjanjikan berbagai fasilitas dan keuntungan buat para HNWI di Indonesia. Beberapa privoder 4
5 tersebut antara lain, ABN Amro dengan Van Gogh Preferred Banking, Bank Bumi Putera (BP) dengan Layanan Puspa, Bank Niaga Private Banking, Bank Mandiri dengan Layanan Mandiri Prioritas, HSBC Premier, Citibank dengan Citi Private Banking, BII Platinum Access, dan Bank Danamon dengan Primagold Banking. Secara garis besar provider-provider tersebut menawarkan hal-hal yang antara lain sebagai berikut: 1. ABN Amro Van Gogh Preferred Banking menawarkan pelayanan perorangan melalui Relationship Manager, akses ke Van Gogh Preferred Banking lounge, layanan Concierge dan berbagai fasilitas. Fasilitas tersebut antara lain: a. Informasi produk dan pasar, Relationship Manager memfokuskan diri pada kebutuhan investasi nasabah yang secara maksimal membantu Anda untuk mendapatkan informasi terkini secara berkala mengenai produk dan pasar b. Berbagai pilihan investasi reksadana dalam jenis pasar uang, saham dan obligasi serta produk produk valuta asing dengan penyesuaian terhadap potensi tingkat pengembalian serta resiko yang diinginkan nasabah. c. Van Gogh Preferred Banking Lounge yang nyaman dan mewah memberikan privasi penuh kepada nasabah dalam melakukan aktifitas perbankan ataupun merencanakan investasi mereka. d. Kartu Van Gogh Preferred Banking sebagai kartu identitas dan kartu ATM yang memberi kebebasan kepada nasabah dalam melakukan transaksi penarikan tunai hingga Rp 20 juta per hari. e. Layanan concierge membantu nasabah mempersiapkan hal hal di luar aktifitas perbankan yang dibutuhkan. 5
6 f. Layanan elektronik untuk informasi valas terkini melalui layanan Harian Valuta Asing, akses nasional, phone banking, laporan bulanan, dan SDB. 2. Bank Niaga Private Banking menawarkan layanan perbankan yang personalized yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing nasabah dengan berbagai produk dan layanan yang berorientasi global. Penawaran Bank Niaga Private Banking antara lain: a. Fokus pada nasabah dengan memahami kebutuhan mereka. Pelayanan yang diberikan bersifat unik dan personal. b. Komitmen pada kesempurnaan, membantu nasabah memformulasikan strategi yang tepat dalam mengelola asetnya. c. Menawarkan produk-produk reksadana, structured fund, discretionary portfolio yang bersifat tailor made untuk masing-masing nasabah, trust services, asuransi, produk bancassurance, dan alternative investment dengan bekerjasama dengan provider lokal maupun internasional. d. Priviliges untuk layanan perbankan dan aktivitas non perbankan. 3. Layanan Mandiri Prioritas memberikan layanan eksklusif bagi Nasabah Bank Mandiri dengan saldo minimal Rp 500 juta. Adapun layanan yang diberikan adalah : a. Wealth Management yaitu layanan eksklusif dalam memberikan solusi terpadu pengelolaan dana nasabah secara optimal untuk rencana keuangan jangka pendek, menengah maupun panjang. b. Pelayanan khusus berupa weekend banking, program apresiasi serta edukasi, bebas Safe Deposit Box (SDB), majalah bisnis dan lifestyle. 6
7 c. Fasilitas fisik berupa 27 outlet Bank Mandiri Prioritas dan 26 Executive Lounge. d. Produk berupa perbankan, produk investasi, Consumer Banking Treasury, dan bancassurance. e. Servis melalui Personal Bankers Officer (PBO), dan E-Channel (ATM, Stock Watch, SMS Banking, Internet Banking) 4. HSBC Premier menawarkan pelayanan dengan ruang lingkup internasional kepada para nasabah dan keluarganya, secara individual di manapun mereka berada. Pelayanan individual yang diberikan antara lain: a. Kualitas layanan yang sama di negara manapun nasabah ingin dilayani. b. Konsultasi keuangan, layanan perbankan online, instrumen investasi internasional, call center dengan layanan bahasa yang diinginkan nasabah. c. Asistensi kepada nasabah sesuai dengan budaya lokal, sehingga memberikan kenyamanan kepada nasabah baik dalam kegiatan bisnis ataupun liburan. d. Penawaran-penawaran khusus dari berbagai merchant lokal dan internasional. e. Nasabah bisa mendapatkan layanan HSBC Premier dengan memelihara jumlah dana sebesar Rp 500 juta ke atas, dalam bentuk produk simpanan, instrumen investasi, atau produk asuransi. 5. Danamon PrimaGold Banking menawarkan pelayanan yang prima dan sesuai dengan gaya hidup nasabah berupa pelayanan perbankan pribadi membantu nasabah mendapatkan kemudahan dalam melakukan transaksi perbankan. Fasilitas yang ditawarkan antara lain: 7
8 a. Layanan bersifat pribadi melalui oleh seorang Personalized Relationship Officer (PRO) b. Kenyamanan dan privacy dengan ruangan yang khusus diperuntukkan bagi nasabah. c. Hasil investasi yang optimal dari produk yang bervariasi, baik produk investasi maupun kredit. Akses informasi mengenai pasar modal dan instrumen investasi lainnya. Layanan transaksi pembelian dan penjualan saham serta instrumen investasi Permasalahan Berdasarkan asumsi-asumsi serta pengalaman yang ada, stagnasi dari pertumbuhan AUM dan perpindahan nasabah ke bank lain dapat disebabkan oleh berberapa aspek, yang antara lain sebagai berikut (PIB-BNI, 2006). 1. Management/organization: organization model dari Divisi Private Banking sering mengalami perubahan sehingga fungsi-fungsi unit di dalamnya belum bekerja secara optimal. 2. People: berkaitan dengan rendahnya kompetensi dan kuantitas pegawai yang ada di PIB. 3. Product: jumlah produk yang terbatas, feature yang kurang menarik, rate yang tidak kompetitif dibanding pesaing, dan penempatan asset tidak optimal dari sisi dana yang dikelola dan penempatan dana pada instrumen investasi. 4. Promotion: promotion tools yang terbatas, anggaran yang terbatas, dan belum adanya loyalty program yang dilaksanakan secara kontinyu. 8
9 5. IT/Support: IT support belum optimal, adjustment terhadap IT belum dilakukan sehingga belum bisa dimanfaatkan secara optimal. 6. Competitors: persaingan dengan institusi-institusi private banking lainnya. 7. Customer: aspek dari sisi nasabah yang antara lain berupa: a. image atau persepsi dari masyarakat tentang instituti PIB dan BNI secara bank wide, b. segmentations karena karakteristik nasabah yang tidak merata, baik dari segi usia, pekerjaan, latar belakang keluarga dan pendidikan, sehingga memerlukan pelayanan yang berbeda, c. risk appetite-nya produk investasi yang ditawarkan, d. needs yaitu kebutuhan dan keinginan client yang belum dapat terpenuhi. Dari berbagai kemungkinan penyebab lambatnya pertumbuhan AUM dan berpindahnya nasabah ke bank lain di atas, pembahasan dalam penelitian ini hanya dibatas pada aspek customer dan aspek keterbatasan produk yang dimiliki baik dari segi jumlah, rate, feature, produk alternatif, maupun alokasi penempatan asset client Perumusan Masalah Pemahaman yang baik terhadap nasabah merupakan sesuatu yang harus dimiliki oleh suatu private banking agar mampu mempertahankan nasabah yang ada dan meningkatkan kepuasan dan loyalitas nasabah. Dengan pemahaman nasabah yang baik, suatu private banking akan mempunyai perspektif yang sama dengan nasabah mengenai atribut-atribut apa yang dibutuhkan oleh nasabah. Lebih lanjut, juga diharapkan private banking mampu menyediakan produk dan 9
10 layanan yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan nasabah. Namun demikian karena karakteristik masing-masing nasabah berbeda satu sama lain, maka perlu dilakukan pemahaman nasabah lebih lanjut berdasarkan kelompokkelompok nasabah yang mempunyai karakteristik-karakterik yang mirip (segmentasi). Berdasarkan uraian di atas dalam perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana pilihan nasabah private banking dalam mengelola dananya? 2. Faktor-faktor apa yang dipertimbangkan oleh nasabah dalam memutuskan pemilihan private banking provider? 3. Bagaimana tingkat kepuasan nasabah terhadap atribut, produk dan layanan PIB-BNI? 4. Produk dan layanan apa yang dapat memenuhi keinginan nasabah? Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi pilihan nasabah private banking dalam pengelolaan dananya. 2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih private banking provider. 3. Mengukur tingkat kepuasan nasabah private banking dikaitkan dengan kepentingan nasabah akan atribut, produk dan layanan PIB-BNI. 4. Menganalisis jenis produk dan layanan yang cocok dengan profil nasabah PIB-BNI. 10
11 UNTUK SELENGKAPNYA TERSEDIA DI PERPUSTAKAAN MB IPB 11
I. PENDAHULUAN. Semakin meningkatnya pendapatan keluarga, membuat perbankan. merancang bentuk layanan untuk mengelola nasabah yang memiliki dana
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin meningkatnya pendapatan keluarga, membuat perbankan merancang bentuk layanan untuk mengelola nasabah yang memiliki dana berlebih (wealthy client). Produk wealth
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan antar industri perbankan sangat ketat.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini persaingan antar industri perbankan sangat ketat. Kecenderungan nasabah memiliki rekening di beberapa bank seolah merupakan fenomena yang biasa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pemilik modal (investor) yang akan menginvestasikan dananya di
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilik modal (investor) yang akan menginvestasikan dananya di Indonesia mempunyai beberapa pilihan bentuk investasi antara lain tabungan, deposito, reksadana, surat
Lebih terperinciANALISA INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA 2012
ANALISA INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA 2012 Biro Riset BUMN Center LM FEUI Perbankan memiliki peran penting sebagai salah satu motor penggerak roda perekonomian bangsa. Memburuknya kinerja perbankan akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hubungan yang loyal/customer engagement. (CRM), dimana Customer Relationship Management (CRM) merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Saat ini, perusahaan tidak lagi berfokus pada Profit Oriented, melainkan berfokus pada Customer Oriented, dimana perusahaan berfokus pada semua keinginan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu tonggak penting dalam kesuksesan. pembangunan ekonomi suatu negara. Peran yang begitu sentral tersebut
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan merupakan salah satu tonggak penting dalam kesuksesan pembangunan ekonomi suatu negara. Peran yang begitu sentral tersebut menuntut keseriusan pemerintah dalam
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan mempunyai peranan sentral dalam memajukan taraf hidup rakyat banyak sejalan dengan pengertian Bank dalam Undang-undang Nomor 10 Tahun1998 yaitu Badan Usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setuju bahwa Indonesia sangat kecil kemungkinannya untuk terimbas krisis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis moneter tahun 1997 yang lalu telah mengguncang hampir seluruh sendi perekonomian Indonesia. Padahal hingga Juli 1997 itu, hampir semua pihak setuju bahwa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. swasta maupun milik negara mengalami kerugian yang cukup besar. Untuk
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akibat krisis perbankan pada awal 1998, sebagian besar bank nasional baik swasta maupun milik negara mengalami kerugian yang cukup besar. Untuk menutup kerugian tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan loyalitas dari nasabah melalui peningkatan kualitas pelayanan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, apalagi dengan mulainya masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) membuat batasan negara yang satu dengan negara lain menjadi hilang. Hal ini
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sektor Perbankan 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang Negara Republik Indoneisa Nomor 10 tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan yaitu badan usaha yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam mempertahankan dan mendapatkan pelanggan baru di era globalisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan merupakan sesuatu hal yang tidak bisa dihindari oleh perusahaan. Munculnya persaingan tidak hanya dirasakan oleh lembaga pembiayaan tetapi juga dirasakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sektor perbankan merupakan salah satu sektor yang memegang. peranan penting dalam pelaksanaan pembangunan terutama dalam
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor perbankan merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting dalam pelaksanaan pembangunan terutama dalam mendukung terlaksananya aktivitas usaha di segala
Lebih terperinciNo. 15/6/DPNP Jakarta, 8 Maret 2013 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA
No. 15/6/DPNP Jakarta, 8 Maret 2013 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal : Kegiatan Usaha Bank Umum Berdasarkan Modal Inti Sehubungan
Lebih terperinciBAB 2 PROSES BISNIS PT DANAREKSA (PERSERO)
BAB 2 PROSES BISNIS PT DANAREKSA (PERSERO) 2.1. Proses Bisnis 2.1.1. Deskrisi Bisnis PT Danareksa (Persero) mempunyai dua deskripsi bisnis utama yang merupakan bisnis inti dari perusahaan. Yang pertama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistematika penelitian yang akan menggambarkan beberapa informasi awal tentang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan bab pendahuluan yang akan memaparkan tentang latar belakang penulisan, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian yang akan
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I KEUANGAN OJK. Bank. Modal. Jaringan Kantor. Kegiatan Usaha. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 18) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Persaingan di dunia perbankan Indonesia makin kompetitif. Bank-bank milik negara tidak hanya bersaing dengan bank-bank swasta nasional, tetapi juga bersaing dengan bank-bank
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, secara mengglobal persaingan dalam industri perbankan cukup
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, secara mengglobal persaingan dalam industri perbankan cukup tinggi, meningkatkan loyalitas nasabah muncul sebagai suatu tantangan penting yang
Lebih terperinciSALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27 /SEOJK.03/2016 TENTANG KEGIATAN USAHA BANK UMUM BERDASARKAN MODAL INTI
Yth. Direksi Bank Umum Konvensional di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27 /SEOJK.03/2016 TENTANG KEGIATAN USAHA BANK UMUM BERDASARKAN MODAL INTI Sehubungan dengan Peraturan Otoritas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tujuan didirikannya suatu Bank adalah untuk meningkatkan taraf hidup rakyat
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan didirikannya suatu Bank adalah untuk meningkatkan taraf hidup rakyat banyak, sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sedangkan pihak yang kekurangan dana adalah pihak yang mengambil kredit pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini kemajuan teknologi dan perkembangan perekonomian begitu pesat. Dimana lembaga keuangan dan perbankan memiliki peranan penting dalam perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang sangat pesat. Perekonomian dunia pun mengalami kemajuan yang luar biasa. Kemajuan perekonomian mencakup semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Perusahaan PT. Bank Mandiri Tbk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Gambaran Perusahaan PT. Bank Mandiri Tbk PT. Bank Mandiri Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa perbankan. Berdiri
Lebih terperinciManfaatkan Tax Amnesty, Maksimalkan Investasi Anda
Manfaatkan Tax Amnesty, Maksimalkan Investasi Anda 75 Tahun Menciptakan Pertumbuhan Berkelanjutan Bank OCBC NISP adalah bank lokal yang mempunyai regional akses di Asia. Bank keempat tertua di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikelola oleh bank tersebut. Dalam hal penghimpunan dana masyarakat yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bisnis perbankan merupakan bisnis kepercayaan. Bank harus mampu memberikan rasa aman pada nasabahnya menyangkut dana yang disimpan atau dikelola oleh bank
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk memperoleh keamanan dan kenyamanan. Awalnya nasabah
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini fungsi perbankan mulai berkembang seiring dengan kebutuhan masyarakat untuk memperoleh keamanan dan kenyamanan. Awalnya nasabah membutuhkan
Lebih terperinciPanduan Berinvestasi Melalui Reksadana
Panduan Berinvestasi Melalui Reksadana Sebelum membahas lebih jauh pada topik Reksadana, ada baiknya kita ketahui terlebih dulu hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam melakukan suatu investasi.
Lebih terperinci5 Langkah Wealth Discovery INTEGRATED LIFE PLANNER
5 Langkah Wealth Discovery INTEGRATED LIFE PLANNER DOKUMEN BANK Dapatkan solusi Perencanaan Alokasi Aset Anda sekarang dengan menghubungi Premier Banking Manager di OCBC NISP Premier terdekat. 5 LANGKAH
Lebih terperinciKeistimewaan dan Fitur
Keistimewaan dan Fitur Personal Economy Anda Personal Economy Anda mencerminkan keadaan finansial Anda yang sehat secara menyeluruh. Hal ini mencakup dan mempengaruhi semua hal yang paling berharga bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Dunia perbankan saat ini dihadapkan pada suatu kondisi persaingan yang sangat ketat (hyper competition) dalam memenuhi kebutuhan likuiditas bank. Pesatnya pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian yang sangat dinamis seperti sekarang ini menyebabkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi perekonomian yang sangat dinamis seperti sekarang ini menyebabkan persaingan yang semakin ketat di antara perusahaan dalam memasarkan produk ke pasar. Setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan objek penelitian terdapat sub bab perumusan masalah, tujuan masalah dan
BAB I PENDAHULUAN Bab I ini membahas tentang alasan pemilihan judul penelitian dan latar belakang objek penelitian. Kemudian dari latar belakang alasan pemilihan judul dan objek penelitian terdapat sub
Lebih terperincimenjamin kelangsungan pembangunan ekonomi, khususnya dalam ha1 investasi. Hal
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lembaga perbankan mempunyai peranan penting dan strategis dalam menjamin kelangsungan pembangunan ekonomi, khususnya dalam ha1 investasi. Hal ini dikarenakan lembaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di Indonesia dengan nama Citibank N.A (National Association). Citibank
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Citibank merupakan bank asing yang juga memiliki kantor perwakilan di Indonesia dengan nama Citibank N.A (National Association). Citibank didirikan pada 1812
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup seperti kondisi kesehatan, musibah, dan juga laju inflasi yang tinggi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Pada saat ini, masyarakat mulai menyadari pentingnya berinvestasi dikarenakan kebutuhan masa depan akan lebih besar. Selain kebutuhan masa depan, masyarakat
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 6 /POJK.03/2016 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN JARINGAN KANTOR BERDASARKAN MODAL INTI BANK
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 6 /POJK.03/2016 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN JARINGAN KANTOR BERDASARKAN MODAL INTI BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN. Indonesia (BEI). Alasan pemilihan objek penelitian tersebut adalah :
BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah entitas yang bergerak di bidang industri perbankan dan merupakan perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia
Lebih terperinciPERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.04/2013 TENTANG PERILAKU AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.04/2013 TENTANG PERILAKU AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan peer countries, dan pada tahun 2014 tercatat tumbuh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini beberapa negara masih mengalami krisis ekonomi global. Adanya krisis ekonomi global secara tidak langsung berpengaruh terhadap ekonomi Indonesia. Ditengah-tengah
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/26/PBI/2012 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN JARINGAN KANTOR BERDASARKAN MODAL INTI BANK
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/26/PBI/2012 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN JARINGAN KANTOR BERDASARKAN MODAL INTI BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a.
Lebih terperinciSaatnya Berbagi dan Meneruskan Kesuksesan Anda
Saatnya Berbagi dan Meneruskan Kesuksesan Anda Menikmati kebahagiaan serta meneruskan kesuksesan bersama keluarga tercinta dengan layanan perbankan premium PermataBank Priority. PermataBank Priority memahami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam memilih bank yang terbaik untuk memenuhi kepuasannya. Sementara di sisi lain, pihak bank untuk
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/26/PBI/2012 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN JARINGAN KANTOR BERDASARKAN MODAL INTI BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/26/PBI/2012 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN JARINGAN KANTOR BERDASARKAN MODAL INTI BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam
Lebih terperinci1.1. Latar Belakang Industri perbankan Indonesia pada masa pra-krisis merupakan salah satu sektor yang mengalami pertumbuhan yang pesat antara tahun
1.1. Latar Belakang Industri perbankan Indonesia pada masa pra-krisis merupakan salah satu sektor yang mengalami pertumbuhan yang pesat antara tahun 1992 dan 1997 dengan tingkat pertumbuhan aset sebesar
Lebih terperinci12,1% Perbankan Individu. Tinjauan Bisnis. Rp 122,8 triliun
Ikhtisar Data Keuangan Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan Tinjauan Bisnis Perbankan Individu Perbankan Individu Tahun
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedur Pelaksanaan Mandiri Syariah Priority Bank Syariah Mandiri. Adapun prosedur pelaksanaan yang dilakukan oleh BSM KCP Ulak
BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Pelaksanaan Mandiri Syariah Priority Bank Syariah Mandiri KCP Ulak Karang. Adapun prosedur pelaksanaan yang dilakukan oleh BSM KCP Ulak Karang dalam Mandiri Syariah Priority
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan adalah bisnis yang mengelola kepercayaan. Dalam mengelola data dan informasi bank, selain keakuratan dan kecepatan, aspek keamanan haruslah dipertimbangkan. Komitmen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada dua penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh : Raden Okky Murdani P.A. tahun 2010 yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Adanya krisis yang dimulai pada pertengahan tahun 1997 mengakibatkan
I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Adanya krisis yang dimulai pada pertengahan tahun 1997 mengakibatkan perekonomian di Indonesia merosot dengan tajam dikarenakan banyaknya sektor usaha yang tidak dapat
Lebih terperinciA-PDF Manual Split Demo. Purchase from to remove the watermark BAB I PENDAHULUAN
A-PDF Manual Split Demo. Purchase from www.a-pdf.com to remove the watermark BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil PT Bank Central Asia Tbk. KCU Tasikmalaya PT Bank Central
Lebih terperinciSaatnya Berbagi dan Meneruskan Kesuksesan Anda
Saatnya Berbagi dan Meneruskan Kesuksesan Anda Menikmati kebahagiaan serta meneruskan kesuksesan bersama keluarga tercinta dengan layanan perbankan premium PermataBank Priority. PermataBank Priority Syariah
Lebih terperinciluas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi 1.1.1 Profil Perusahaan Bank Rakyat Indonesia Bank Rakyat Indonesia adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Bank Rakyat Indonesia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan perekonomian Indonesia, khususnya dalam sektor jasa menciptakan sebuah persaingan, tidak terkecuali pada sektor perbankan. Sektor perbankan saat ini telah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Lembaga keuangan, khususnya perbankan mempunyai peran. penting dalam menggerakkan roda perekonomian suatu negara.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga keuangan, khususnya perbankan mempunyai peran penting dalam menggerakkan roda perekonomian suatu negara. Bank merupakan perantara keuangan (financial intermediary)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Perkembangan teknologi telah memberi dampak yang signifikan terhadap perkembangan layanan jasa perbankan. Jika dahulu nasabah harus berkunjung ke bank setiap kali akan
Lebih terperinciDistribusi Simpanan Bank Umum. Mei 2016
Distribusi Simpanan Bank Umum Mei 2016 DAFTAR ISI Keterangan 2 1. Pertumbuhan Total Simpanan dan Jumlah Rekening pada Bank Umum 3 Total Simpanan dan Jumlah Rekening Tabel 1 3 Pertumbuhan Total Simpanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah nasabahnya. Bisnis inti BCA adalah perbankan transaksi dimana BCA selalu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri perbankan saat ini berupaya untuk meningkatkan kepuasan nasabah sehingga dapat menarik minat konsumen lebih banyak dan menjaga kesinambungan jumlah
Lebih terperinci2016, No Harta Wajib Pajak ke dalam Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Penempatan pada Instrumen Investasi di Pasar Keuangan dala
No. 1162, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Pengampunan Pajak. Harta Wajib Pajak. Pengalihan. Tata Cara. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 123/PMK.08/2016 TENTANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memasuki dekade 10 tahun terakhir, memperlihatkan
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Industri perbankan memasuki dekade 10 tahun terakhir, memperlihatkan perkembangan yang sangat signifikan. Hal ini pada awalnya dipicu dengan terjadinya krisis moneter nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Bank Total Asset (triliun) Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Daftar nama bank yang termasuk dalam objek penelitian ini adalah 10 bank berdasarkan total aset terbesar di tahun 2012 dapat dilihat pada tabel 1.1.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. harus mampu dipenuhi oleh dunia perbankan. Salah satunya adalah melalui
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan di dunia perbankan yang semakin meningkat dalam penyediaan produk dan jasa maupun fasilitas yang tersedia menjadi tuntutan masyarakat yang harus mampu dipenuhi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan utama dari suatu perusahaan adalah mempertahankan pelanggan, karena pelanggan yang loyal akan berkomitmen untuk setia kepada suatu perusahaan
Lebih terperinciMeneruskan Keistimewaan Keluarga Melalui Keuntungan Perbankan Eksklusif. PermataSolusi. Dapatkan total cashback hingga Rp3,5 juta atau lebih
PermataSolusi Meneruskan Keistimewaan Keluarga Melalui Keuntungan Perbankan Eksklusif Dapatkan total cashback hingga Rp3,5 juta atau lebih PermataBank Priority memiliki beragam keistimewaan dan solusi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan keuangan selalu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hampir semua sektor yang berhubungan dengan keuangan selalu membutuhkan jasa perbankan baik pemerintah, perusahaan maupun orang pribadi. Kemajuan dunia perbankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan tulang punggung dalam membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi sebagai intermediary institution yaitu
Lebih terperinciPengalihan Bisnis Retail dan Wealth Management dari PT Bank ANZ Indonesia ( ANZ ) ke PT Bank DBS Indonesia ( DBS )
Kepada Yth. Nasabah Pengalihan Bisnis Retail dan Wealth Management dari PT Bank ANZ Indonesia ( ANZ ) ke PT Bank DBS Indonesia ( DBS ) Terima kasih telah menjadi nasabah ANZ. Sebagaimana diberitahukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perusahaan dengan mutu produk dan jasa baik akan memperoleh Return On
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan dengan mutu produk dan jasa baik akan memperoleh Return On Investment (ROI) yang lebih tinggi dari perusahaan dengan mutu produk dan jasa yang biasa, maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin kompetitif di pasar domestik maupun pasar internasional.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan perbankan dalam situasi bisnis di pasar saat ini berubah dengan cepat. Kondisi tersebut berhadapan pula dengan sistem pasar global dengan tingkat persaingan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu daya tarik bagi para investor karena dengan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi merupakan suatu daya tarik bagi para investor karena dengan berinvestasi seorang investor dihadapkan pada dua hal yaitu return (imbal hasil) dan risiko. Dalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 2 tahun 1946 tanggal 5 Juli 1946 memiliki peran sebagai bank sentral yang
I. PENDAHULUAN A. Sejarah Perusahaan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), pada mulanya didirikan selang satu tahun setelah kemerdekaan Indonesia dengan nama Bank Negara Indonesia berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan dimaksudkan untuk mengetahui secara umum mengenai permasalahan yang ada, sehingga dengan cepat dapat diketahui hal yang dibahas dalam penulisan tesis ini.
Lebih terperinciDistribusi Simpanan Bank Umum. Agustus 2016
Distribusi Simpanan Bank Umum Agustus 2016 DAFTAR ISI Keterangan 2 1. Pertumbuhan Total Simpanan dan Jumlah Rekening pada Bank Umum 3 Total Simpanan dan Jumlah Rekening Tabel 1 3 Pertumbuhan Total Simpanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan berkembang semakin kompleks dengan segala bentuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dunia perbankan berkembang semakin kompleks dengan segala bentuk penyempurnaan kebijakan mengikuti perubahan undang undang yang berlaku. Salah satu implementasinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan produk produk lainnya dalam rangka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam memajukan perekonomian negara, perbankan mempunyai peranan yang sangat penting. Hal ini karena bank mempunyai fungsi utama untuk menghimpun dana dari masyarakat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pada era globalisasi sekarang ini, perkembangan industri keuangan atau perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat. Hal ini dapat dilihat dari
Lebih terperinciekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran
KTSP & K-13 Kelas X ekonomi BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan produk bank
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 telah memberikan beban yang besar bagi industri perbankan di Indonesia dan sebagian besar bank mengalami
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sebelum krisis moneter pada tahun 1997, sebagian besar. perbankan di Indonesia berekspansi usaha ke kredit korporasi dan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebelum krisis moneter pada tahun 1997, sebagian besar perbankan di Indonesia berekspansi usaha ke kredit korporasi dan pembiayaan yang berorientasi pada ekspor-impor.
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (selanjutnya disebut Bank Mandiri atau Bank ) didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998 di Negara Republik Indonesia dengan
Lebih terperinciPremium Saving Merupakan produk tabungan dengan suku bunga optimal setara deposito Deskripsi Produk
Tabungan Tinjauan Standard Chartered Bank ( SCB ) menyediakan beragam tabungan dalam bentuk mata uang Rupiah maupun Asing yang memberikan kemudahan dan kenyamanan sesuai dengan kebutuhan perbankan nasabah.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Pada era globalisasi modern saat ini, banyak sekali jumlah merek dan produk yang bersaing dan beredar dalam pasar. Terdapat 35 perusahaan yang bergerak
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Investasi merupakan suatu pengalokasian dana untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Investasi telah menjadi topik yang marak diperbincangkan karena kesadaran untuk berinvestasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Kasmir (2008), mendefinisikan bank sebagai lembaga keuangan yang kegiatan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Kasmir (2008), mendefinisikan bank sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut
Lebih terperinciSYARAT DAN KETENTUAN UMUM Tabungan FlexiMAX, Tabungan Melambung Maksimalkan Untung PROGRAM FLEXIMAX DIRECT GIFT 2017 Periode Februari 2017 Juni 2017
SYARAT DAN KETENTUAN UMUM Tabungan FlexiMAX, Tabungan Melambung Maksimalkan Untung PROGRAM FLEXIMAX DIRECT GIFT 2017 Periode Februari 2017 Juni 2017 FlexiMAX Direct Gift kembali hadir sebagai Tabungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang sangat berkembang cepat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri perbankan merupakan industri yang sangat berkembang cepat dan memiliki tingkat persaingan yang sangat tinggi. Fenomena ini menuntut perbankan mengembangkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sektor perbankan merupakan salah satu sektor yang memegang. peranan penting dalam pelaksanaan pembangunan terutama dalam
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor perbankan merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting dalam pelaksanaan pembangunan terutama dalam mendukung terlaksananya aktivitas usaha di segala
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di dalam dunia perekonomian yang terus berubah seiring berjalannya waktu, tidak dapat dipungkiri adanya persaingan bisnis antar perusahaan untuk dapat terus bertahan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dengan repositioning yang dilakukan Bank Mandiri sejak berdiri sampai
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dengan repositioning yang dilakukan Bank Mandiri sejak berdiri sampai dengan saat ini Bank Mandiri selalu berupaya menjadi Bank nomor 1 di Indonesia yang unggul
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Lingkungan bisnis di era AFTA dan globalisasi berubah sangat. cepat yang dipicu oleh perubahan kebutuhan masyarakat.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lingkungan bisnis di era AFTA dan globalisasi berubah sangat cepat yang dipicu oleh perubahan kebutuhan masyarakat. Kondisi persaingan industri perbankan yang semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh setiap individu dalam hal ini khususnya bagi individu pada penelitian ini yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keberhasilan setiap individu dalam menjalani kehidupan sehari-hari tidak lepas dari kemampuan mereka mengatur berbagai hal secara baik, sesuai dengan tujuan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia pasca krisis ekonomi masih. belum sepenuhnya pulih. Pertumbuhan mulai menunjukkan trend yang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Bank dalam Beberapa Perspektif Kondisi perekonomian Indonesia pasca krisis ekonomi masih belum sepenuhnya pulih. Pertumbuhan mulai menunjukkan trend yang cukup
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pengukuran kinerja adalah proses dimana suatu perusahaan menentukan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengukuran kinerja adalah proses dimana suatu perusahaan menentukan ukuran hasil yang akan dicapai atas pelaksanaan suatu program atau merupakan suatu usaha
Lebih terperinciBANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 47
amanitanovi@uny.ac.id Makalah ini akan membahas tentang aktivitas-aktivitas dan produk-produk bank konvensional atau umum. Pertama akan dibahas mengenai aktivitas bank dan akan dilanjutkan dengan mengulas
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Pada tahun 2005 PT. Sinar Mas Multiartha, Tbk yang merupakan kelompok usaha sinarmas yang berada di bawah unit usaha Financial Services mengambil
Lebih terperinciSYARAT DAN KETENTUAN UMUM Tabungan FlexiMAX, Tabungan Melambung Maksimalkan Untung PROGRAM FLEXIMAX DIRECT GIFT 2017 Periode Februari 2017 Juni 2017
SYARAT DAN KETENTUAN UMUM Tabungan FlexiMAX, Tabungan Melambung Maksimalkan Untung PROGRAM FLEXIMAX DIRECT GIFT 2017 Periode Februari 2017 Juni 2017 FlexiMAX Direct Gift kembali hadir sebagai Tabungan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan analisis McKinsey, penduduk Indonesia dapat dibagi menjadi 4
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Analisis Makro 4.1.1 Potensi Indonesia Berdasarkan analisis McKinsey, penduduk Indonesia dapat dibagi menjadi 4 segmen berdasarkan aset likuid yang dimilikinya (lihat Gambar 4.1 dan
Lebih terperinciMANAJEMEN STRATEGIK BANK
MANAJEMEN STRATEGIK BANK Strategi adalah cara untuk mencapai tujuan, sasaran organisasi serta mendapatkan dan mempertahankan competitive advantage yang dijabarkan ke dalam kebijakan-kebijakan dan program-program.
Lebih terperinciSYARAT & KETENTUAN PROGRAM DANAMON REWARD POINT D-POINT
SYARAT & KETENTUAN PROGRAM DANAMON REWARD POINT D-POINT I. DEFINISI A. Bank adalah PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk. berkedudukan di Jakarta yang bertindak melalui cabangnya di seluruh Indonesia. B. Nasabah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang permasalahan Industri perbankan di Indonesia mengalami kemajuan sangat pesat. Ditinjau dari masa setelah krisis moneter yang dialami oleh Indonesia pada tahun 1997-1998
Lebih terperinci