DESAIN PEMBENTUKAN DAN PENGIKATAN BATU MULIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DESAIN PEMBENTUKAN DAN PENGIKATAN BATU MULIA"

Transkripsi

1 DESAIN PEMBENTUKAN DAN PENGIKATAN BATU MULIA Batu mulia merupakan pengertian umum yang mencakup batuan ataupun mineral yang jika telah mengalami pengolahan akan menampakan keindahan sehingga mempunyai harga jual tinggi. Secara umum batu mulya dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu : 1. Batu permata mulia (precious stone) merupakan mineral yang tinggi harganya,umumnya kekerasan > 7 mobs sangat terbatas jumlahnya dan mahal. Mineral yang termasuk jenis ini antara lain Intan, korondum (Safir, merah delima) dan Beryl, serta opal (kalimaya) dan mutiara. 2. Batu permata setengah Mulia (semi precious stone) jumlahnya sangta banyak dan harganya lebih rendah dari permata mulia, umumnya kekerasan < 7 mobs. Batasan antara batu permata mulia dengan setengah mulia tidak begitu nyata dan umumnya dinilai dari tingginya harga. Beberapa mineral seperti : Jade, Garnet, olivine, kuarsa, Feldspar, spine, topas, turmalin, torquois dan zircon termasuk dalam kelompok batu setengah mulia. 3. Batu hiasan/ornamen merupakan mineral atau batuan apabila diukir, diasah, dan dipoles mempunyai kenampkan indah seperti malachit, amber, koral, basalt, serpentinit, obsidisn dan oniks. Pada saat ini berkembang pula Suiseksi yang merupakan batuan dengan bentukbentuk aneh menyeruapi binatang atau panorama karena pengaruh erosi/pelarutan. Harga sebuah batu mulia sangat ditentukan oleh tingkat kekerasan, warna, kejernihan, pola/bentuk, kelangkaan dan terkadang nilai-nilai yang dipercayai terkandug di dalam batu mulia. Batu yang awalnya tidak berharga, namun karena mempunyai kekerasan yang tinggi dan mungkin juga coraknya menarik, jika telah diolah akan mempunai nilai tambah yang tinggi dengan harga jual berlipat ganda. Sebelum mengalami pemrosesan bahan baku batu mulia nampak kusam dan tidak menarik, namun setelah mengalami pengolahan akan nampak indah dan menarik. Pengolahan batu mulia menjadi barang perhiasan dapat menggunakan peralatan tradisional, mekanik maupun listrik. Pengolahan menggunakan peralatan tradisional sangat sederhana, karena hanya membutuhkan gurinda wungkal, ampelas dan bambu wulung, namun produktivitasnya sangat rendah. Sejalan dengan perkembangan situasi, maka dikembangkan pengolahan batu mulia secara mekanik menggunakan onderdil sepeda ataupun sepeda bekas dengan gurinda putar sehingga dapat menghasilkan jumlah dan mutu olahan batu mulia lebih baik. Sekarang telah juga dikembangkan pengolahan batu mulia menggunakan listrik, sehingga 1

2 dapat menghasilkan kualitas batu olahan batu mulia yang bagus dalam jumlah banyak. 1. Pemilihan dan Pemilahan Bahan Baku Bahan baku (Raw Material) merupakan faktor Dasar yang akan sangat mempengaruhi harga jual batu mulia, oleh karena itu pemilihan bahan baku merupakan hal penting sebelum batuan tersebut diolah. Selain itu jenis dan kualitas bahan baku akan menentukan pada kualitas produk yang akan dihasilkan baik produk untuk hiasan maupun untuk perhiasan. Dalam pemilihan bahan baku perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut a. Pilih bahan baku yang sedang disenangi pasar, umumnya pasar lebih memperhatikan variasi warna dan tingkat transparansi. b. Pilih bahan baku dengan kekerasan lebih dari 5 mobs, semakin keras semakin baik. c. Pilih bahan baku yang tidak banyak retakan dan tidak porous. Beberapa contoh proses pemilihan dan pemilihan bahan baku batu mulia disajikan pada Gambar berikut : AMETHYS Kristals GARNET Kristal BATU HIJAU PERMATA 2

3 BATU SABUN CHRYSOCOLLA DONOREJO KECUBUNG RUBBY JAMRUT 3

4 2. Pembentukan dengan Penggosokan Setelah batu dipotong mendekati besar yang diinginkan, kita tinggal menentukan bentuk yang akan di buat apakah cincin Cobocon, liontin Fancy atau bentuk gasfer. Pada saat pembentukan batu menggunakan gurinda maka batu dapat dipegang langsung tangan, bila sudah semakin kecil maka disarankan menggunakan tangkai dari kayu/bambu sepanjang 10 Cm yang direkatkan menggunakan lak/lem. Untuk pembentukan awal menggunakan gurinda yang kasar, sedangkan jika sudah mulai halus, maka harus menggunakan gurinda sedang atau halus. Pada saat menggurinda, gurinda juga harus basah sehingga ketajaman gurinda terjaga serta tidak menimbulkan debu yang akan membahayakan kesehatan. Proses pembentukan adalah proses dibentuknya batuan bahan menjadi batuan akik sesuai dengan keinginan. Dimulai dari pengamplasan kasar, sedang dan halus hingga batuan terbentuk menjadi akik yang diinginkan. 4

5 3. Desain Pengikatan/Pengembanan Pengikatan merupakan tahap pemasangan batu yang telah mengkilap ditempatnya. Yang dimaksud dengan tempat adalah cincin, kalung ataupun yang lain. Artinya, batu dipasang sebagai mata cincin, kalung ataupun asesoris lain. Bahan emban bermacam macam mulai dari monel, kuningan, perak, dan emas. Batuan mulia dengan daya induksi yang baik akan sangat maksimal daya induksi dan pancarnya jika dipasang dalam emban berbahan mulia juga. emban disesuaikan Desain Pengikatan dan Pengembanan merupakan langkah akhir sebelum produk dijual. Kemasan batu mulia dapat menggunakan kuningan, monel, perak, swasa atau emas. Batumulia yang berwarna gelap atau warna muda, akan nampak lebih bersinar jika kemasan menggunakan warna dasar kuning keemasan atau kuning kemerahan. Beberapa contoh menganai proses pengikatan hiasan dan atau perhiasan batu mulia disajikan pada gambar sebagai berikut : Desain Pengikatan / Pengembanan Pada Perhiasan Cincin 5

6 Desain Pengikatan / Pengembanan Pada Perhiasan Liontin Pengikatan Dan Pengemasan Pada Perhiasan Kalung 6

POTENSI BATUMULIA INDONESIA YANG TERLUPAKAN

POTENSI BATUMULIA INDONESIA YANG TERLUPAKAN POTENSI BATUMULIA INDONESIA YANG TERLUPAKAN SUJATMIKO Pusat Promosi Batumulia Indonesia Jl. Pajajaran 128 & 145 Bandung 40173 Telp.. 022-6075855, 6038712 Fax. 022-6038712 E-mail : miko@melsa.net.id ---

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Batuan jenis ini memiliki komposisi kandungan kimia yang berbeda-beda. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Batuan jenis ini memiliki komposisi kandungan kimia yang berbeda-beda. Oleh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batu mulia adalah jenis batu permata yang berasal dari campuran mineral alam. Batuan jenis ini memiliki komposisi kandungan kimia yang berbeda-beda. Oleh sebab itu

Lebih terperinci

KELUAR BARANG EKSPOR BERUPA KULIT DAN KAYU YANG DIKENAKAN BEA KELUAR DAN TARIF BEA KELUAR

KELUAR BARANG EKSPOR BERUPA KULIT DAN KAYU YANG DIKENAKAN BEA KELUAR DAN TARIF BEA KELUAR 5 2013, No.1105 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA MOR 128/PMK.011/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN MOR 75/PMK.011/2012 TENTANG PENETAPAN BARANG EKSPOR YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki nilai tinggi dan harganya mahal. Untuk memperindah

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki nilai tinggi dan harganya mahal. Untuk memperindah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Batu mulia atau juga dikenal dengan batu permata adalah semua jenis batubatuan yang memiliki nilai tinggi dan harganya mahal. Untuk memperindah bentuknya batuan

Lebih terperinci

KRIYA LOGAM. Oleh: B Muria Zuhdi JURUSAN PENDIKAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

KRIYA LOGAM. Oleh: B Muria Zuhdi JURUSAN PENDIKAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA KRIYA LOGAM Oleh: B Muria Zuhdi JURUSAN PENDIKAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PERALATAN DAN BAHAN BAHAN 1. Aluminium 2. Baja 3. Besi 4. Emas 5. Kuningan/Loyang 6. Monel

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) MAGANG IKM BATU MULIA DI WILAYAH IHT JAWA TENGAH

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) MAGANG IKM BATU MULIA DI WILAYAH IHT JAWA TENGAH KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) MAGANG IKM BATU MULIA DI WILAYAH IHT JAWA TENGAH KEGIATAN PEMBINAAN LINGKUNGAN SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN EKONOMI DI WILAYAH IHT BIDANG IATEA TAHUN ANGGARAN 2016 DINAS PERINDUSTRIAN

Lebih terperinci

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN 2012 (Sumber: Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 942/MENKES/SK/VII/2003) No Objek Pengamatan Prinsip I : Pemilihan

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PEMBUKAAN PAMERAN BATU MULIA JAKARTA, April 2015

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PEMBUKAAN PAMERAN BATU MULIA JAKARTA, April 2015 SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PEMBUKAAN PAMERAN BATU MULIA JAKARTA, 21-24 April 2015 Yth. Para Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perindustrian. Yth. Ketua dan Pengurus Asosiasi Perhiasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya adalah mahasiswa harus membuat laporan akhir, baik berupa penelitian,

Lebih terperinci

BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATU MULIA DI DESA GENDARAN, KECAMATAN DONOROJO, KABUPATEN PACITAN, PROVINSI JAWA TIMUR

BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATU MULIA DI DESA GENDARAN, KECAMATAN DONOROJO, KABUPATEN PACITAN, PROVINSI JAWA TIMUR BAB III PERKEMBANGAN INDUSTRI BATU MULIA DI DESA GENDARAN, KECAMATAN DONOROJO, KABUPATEN PACITAN, PROVINSI JAWA TIMUR A. Perkembangan Industri Batu Mulia Desa Gendaran Batu mulia atau yang dikenal sebagai

Lebih terperinci

Arang Tempurung Kelapa

Arang Tempurung Kelapa Arang Tempurung Kelapa Mengapa harus arang tempurung? Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), terutama minyak tanah, membuat masyarakat mencari alternatif lain untuk keperluan memasak. Salah satu yang

Lebih terperinci

BAB II PENGERTIAN BATU AKIK, SEJARAH DAN JENIS-JENISNYA SERTA HADITS-HADITS TENTANG BATU AKIK

BAB II PENGERTIAN BATU AKIK, SEJARAH DAN JENIS-JENISNYA SERTA HADITS-HADITS TENTANG BATU AKIK BAB II PENGERTIAN BATU AKIK, SEJARAH DAN JENIS-JENISNYA SERTA HADITS-HADITS TENTANG BATU AKIK A. Sejarah Batu Akik Hasrat manusia terhadap perhiasan batu permata serta sesuatu benda yang indah untuk mempercantik

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Trend akik yang terjadi pada awal 2013 menyebabkan pertumbuhan bisnis batu, salah satunya adalah permata. Berbeda dengan akik, permata merupakan batu mulia yang memiliki

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Chandra (2014:10) bahwa batu mulia adalah semua mineral atau batu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Chandra (2014:10) bahwa batu mulia adalah semua mineral atau batu II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Batu Mulia Menurut Chandra (2014:10) bahwa batu mulia adalah semua mineral atau batu yang dibentuk dari hasil proses geologi, dimana unsurnya terdiri atas satu

Lebih terperinci

Berdasarkan susunan kimianya, mineral dibagi menjadi 11 golongan antara lain :

Berdasarkan susunan kimianya, mineral dibagi menjadi 11 golongan antara lain : MINERAL Dan KRISTAL Mineral didefinisikan sebagai suatu benda padat homogen yang terdapat di alam, terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas-batas tertentu dan memiliki atom-atom

Lebih terperinci

Petunjuk Pengunaan Saringan Air Nazava Nazava Tulip sipon

Petunjuk Pengunaan Saringan Air Nazava Nazava Tulip sipon Nazava saringan air Petunjuk Pengunaan Saringan Air Nazava Nazava Tulip sipon Kami mengucapkan dan terima kasih atas kepercayaan anda membeli Saringan Air Nazava. Dengan Saringan Air Nazava anda bisa dapat

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KUALITAS BATU MULIA DENGAN METODE WEIGHTED PRODUCT

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KUALITAS BATU MULIA DENGAN METODE WEIGHTED PRODUCT SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KUALITAS BATU MULIA DENGAN METODE WEIGHTED PRODUCT SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar SarjanaTeknik ( S. Kom ) Pada Program Studi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. jenis serta bentuknya yang bermacam-macam.batu akik dengan kualitas terbaik

I. PENDAHULUAN. jenis serta bentuknya yang bermacam-macam.batu akik dengan kualitas terbaik 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Era modern seperti saat ini, bebatuan sangat diminati oleh masyarakat dengan jenis serta bentuknya yang bermacam-macam.batu akik dengan kualitas terbaik mampu menembus

Lebih terperinci

BAB IV KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMLAYA

BAB IV KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMLAYA BAB IV KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMLAYA IV. Kajian Estetika Feldman Kajian motif bunga mawar pada kelom geulis Sheny menggunakan teori Estetika Feldman, untuk mengkaji objek

Lebih terperinci

Perancangan dan Pembuatan Alat Grinding dan Polishing untuk Pengerjaan Batu Mulia

Perancangan dan Pembuatan Alat Grinding dan Polishing untuk Pengerjaan Batu Mulia Perancangan dan Pembuatan Alat Grinding dan Polishing untuk Pengerjaan Batu Mulia Hanif Arsyad 1) dan Benny Dwika Leonanda 1,*) 1) Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Andalas, Padang Email:

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 1956 /KM.4/2012 TENTANG PENETAPAN HARGA EKSPOR UNTUK PENGHITUNGAN BEA KELUAR MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.35, 2014 KEMENESDM. Peningkatan. Nilai Tambah. Mineral. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENINGKATAN

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PENGOLAHAN TEH HIJAU

TEKNOLOGI PENGOLAHAN TEH HIJAU TEKNOLOGI PENGOLAHAN TEH HIJAU Oleh: Dimas Rahadian AM, S.TP. M.Sc Email: rahadiandimas@yahoo.com JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PUCUK DAUN TEH Pucuk teh sangat menentukan

Lebih terperinci

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A. Implementasi Teoritis Istilah kata celeng berasal dari sebagian masyarakat Jawa berarti babi liar. Jika dilihat dari namanya saja, sudah nampak bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alternatif yang sesuai untuk dijadikan aksesoris dan hiasan bagi para

BAB I PENDAHULUAN. alternatif yang sesuai untuk dijadikan aksesoris dan hiasan bagi para BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Monel merupakan logam dengan kandungan utama nikel yang dipadukan dengan tembaga serta sedikit kandungan besi dan mineral. Karakteristik monel yang keras, tahan karat,

Lebih terperinci

Oyster Perpetual LADY-DATEJUST 28

Oyster Perpetual LADY-DATEJUST 28 Oyster Perpetual LADY-DATEJUST 28 Oyster, 28 mm, emas kuning dan berlian LADY-DATEJUST 28 Oyster Perpetual Lady-Datejust berkonsentrasi pada seluruh sifat ikonis Rolex Datejust dalam cangkang 28 mm yang

Lebih terperinci

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Mata Pelajaran : Prakarya dan KWU Kompetensi Keahlian : AP/TB/MM/KK/UPW

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Mata Pelajaran : Prakarya dan KWU Kompetensi Keahlian : AP/TB/MM/KK/UPW PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TAMPAKSIRING Jl. DR. Ir. Soekarno, Desa Sanding, Kecamatan Tampaksiring Telp. (0361) 981 681 SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL

Lebih terperinci

Keindahan Desain Kalung Padu Padan Busana. Yulia Ardiani (Staff Teknologi Komunikasi dan Informasi Institut Seni Indonesia Denpasar) Abstrak

Keindahan Desain Kalung Padu Padan Busana. Yulia Ardiani (Staff Teknologi Komunikasi dan Informasi Institut Seni Indonesia Denpasar) Abstrak Keindahan Desain Kalung Padu Padan Busana Yulia Ardiani (Staff Teknologi Komunikasi dan Informasi Institut Seni Indonesia Denpasar) Abstrak Pemakaian busana kini telah menjadi trend di dunia remaja, dengan

Lebih terperinci

57. Mata Pelajaran Keterampilan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang

57. Mata Pelajaran Keterampilan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang 57. Mata Pelajaran Keterampilan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Usaha mengembangkan manusia berkualitas yang siap menghadapi berbagai tantangan hidup dimulai

Lebih terperinci

DIAGRAM ALIR DESKRIPSI BATUAN BEKU

DIAGRAM ALIR DESKRIPSI BATUAN BEKU DIAGRAM ALIR DESKRIPSI BATUAN BEKU Warna : Hitam bintik-bintik putih / hijau gelap dll (warna yang representatif) Struktur : Masif/vesikuler/amigdaloidal/kekar akibat pendinginan, dll. Tekstur Granulitas/Besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik. Sepanjang sejarah, manusia tidak terlepas dari seni. Karena seni adalah salah satu

Lebih terperinci

Aksesoris dari batu alam

Aksesoris dari batu alam Aksesoris dari batu alam Oleh: Nama : Siti nur supatmi Nim :10.01.2753 Kelas :D3TI2B STMIK Amikom Yogyakarta Jln. Ring Road Utara Condong Catur, Depok, Sleman, Yogyakarta. 2010 / 2011 BAB I Abstrak Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat (3) menegaskan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat (3) menegaskan bahwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat (3) menegaskan bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk

Lebih terperinci

MACAM-MACAM FLOOR HARDENER DENGAN KINERJANYA

MACAM-MACAM FLOOR HARDENER DENGAN KINERJANYA MACAM-MACAM FLOOR HARDENER DENGAN KINERJANYA Leonardo Krisnanto Wijono 1, Gerry Febrian Ongko 2, Prasetio Sudjarwo 3, Januar Buntoro 4 ABSTRAK : Perkembangan bangunan industri membutuhkan permukaan lantai

Lebih terperinci

Syarat daun pisang yang digunakan :

Syarat daun pisang yang digunakan : Pengertian Samir adalah dekorasi pada hidangan khusus dengan menggunakan lipatan daun agar mendukung penampilan hidangan sehingga mempunyai nilai tersendiri dan memperindah hidangan tersebut. Syarat daun

Lebih terperinci

III.1 Morfologi Daerah Penelitian

III.1 Morfologi Daerah Penelitian TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN III.1 Morfologi Daerah Penelitian Morfologi suatu daerah merupakan bentukan bentang alam daerah tersebut. Morfologi daerah penelitian berdasakan pengamatan awal tekstur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam sistem ketenagakerjaan dan sumber daya manusia. Keselamatan dan kesehatan kerja tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perhiasan yang menjadi trend akhir-akhir ini adalah memakai perhiasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perhiasan yang menjadi trend akhir-akhir ini adalah memakai perhiasan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perhiasan yang menjadi trend akhir-akhir ini adalah memakai perhiasan yang dihiasi dengan batu akik yang marak diberbagai kalangan yang tidak membedakan usia,

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 1. Berikut adalah tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan Toko Mas Jaya Abadi: Tabel 6.1 Uji Hipotesis Performansi Kepentingan x 1 S 1 x S x 1 - x Z hitung

Lebih terperinci

BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GALERI BATU AKIK

BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GALERI BATU AKIK BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GALERI BATU AKIK Pada bab ini dijelaskan mengenai pemahaman dan tinjauan mengenai batu akik dan pengolahannya, serta kegiatan yang berlangsung pada galeri batu akik seperti misalnya

Lebih terperinci

Batu Mulia Emerald Zamrud Thursday, 01 August :30

Batu Mulia Emerald Zamrud Thursday, 01 August :30 Batu Permata Zamrud adalah batu permata atau batu mulia yang berwarna hijau sampai hijau tua. Zamrud termasuk mineral silikat beril (mengandung beryllium) dan warna hijaunya disebabkan oleh kelumit kromium.

Lebih terperinci

Kalau anda punya masalah, pertanyaan, atau saran, silahkan hubungi kami di

Kalau anda punya masalah, pertanyaan, atau saran, silahkan hubungi kami di Petunjuk Pengunaan Saringan Air Nazava Nazava Keran Tanpa Kaki 3 Kami ucapkan terima kasih atas kepercayaan anda membeli Saringan Air Nazava. Dengan Saringan Air Nazava anda bisa dapat air minum yang 100%

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Definisi Pengambilan Keputusan Konsumen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Definisi Pengambilan Keputusan Konsumen 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengambilan Keputusan Konsumen 1. Definisi Pengambilan Keputusan Konsumen Engel (1995) mengatakan bahwa proses pengambilan keputusan membeli mengacu pada tindakan konsisten

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Persiapan Spesimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Persiapan Spesimen BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Mulai Studi pustaka Persiapan Spesimen Raw Material Perlakuan Panas Quenching (oli) Quenching dan tempering Uji Kekerasan Uji Keausan Analisa /

Lebih terperinci

Proses Permesinan Konvensional Semester 2 - Tahun 2017

Proses Permesinan Konvensional Semester 2 - Tahun 2017 Proses Permesinan Konvensional Semester 2 - Tahun 2017 Mesin Gerinda Mesin Gerinda Universal Mesin Gerinda Datar Mesin Gerinda Crankshaft Roda Gerinda Oleh : Bella Rukmana Mesin Gerinda Mesin gerinda adalah

Lebih terperinci

Sumber gambar: wikimedia.org

Sumber gambar: wikimedia.org Sumber gambar: wikimedia.org 2 Batuan Mulia dan Magma Tahukah kamu batu mulia itu berasal darimana? Batuan mulia merupakan anggota elit dari mineral alam. Disebut elit karena dari sekitar 3.000 jenis mineral

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Sepatu sebagai sebuah produk yang telah banyak tersebar luas di dunia memiliki tempat tersendiri di hati orang-orang yang menggemari sepatu. Sepatu tidak hanya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. yang diharapkan. Tahap terakhir ini termasuk dalam tahap pengetesan stand

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. yang diharapkan. Tahap terakhir ini termasuk dalam tahap pengetesan stand BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND 4.1. Hasil Rancang Bangun Stand Engine Cutting Hasil dari stand engine sendiri adalah dimana semua akhir proses perancangan telah selesai dan penempatan komponennya

Lebih terperinci

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala Geografi Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala TANAH Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang

Lebih terperinci

BAB 12 BATUAN DAN PROSES PEMBENTUKAN TANAH

BAB 12 BATUAN DAN PROSES PEMBENTUKAN TANAH BAB 12 BATUAN DAN PROSES PEMBENTUKAN TANAH Tujuan Pembelajaran Kamu dapat mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan dan mengidentifikasi jenis-jenis tanah. Di sekitar kita terdapat berbagai

Lebih terperinci

Pengertian 8/22/2015. Oleh Maria Etik Sulistiyani. Kerajinan

Pengertian 8/22/2015. Oleh Maria Etik Sulistiyani. Kerajinan Kerajinan dari Bahan Alam Oleh Maria Etik Sulistiyani Pembuatan Produk Kerajinan dari bahan alam Tanah Liat Serat Kayu Bambu Kulit Logam Batu Rotan Kemasan Produk Berdasarkan teknik, bahan, alat, dan prodesur

Lebih terperinci

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM - 2 - Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Produk permainan sekoci handcar anak ini termasuk permainan tradisional, yang awalnya terinspirasi dari sebuah kendaraan tradisonal Handcar. Digunakan sekitar

Lebih terperinci

BAB III BATU MULIA. menunjukkan adanya perpindahan yang berhubungan dengan posisi keberadaan

BAB III BATU MULIA. menunjukkan adanya perpindahan yang berhubungan dengan posisi keberadaan BAB III BATU MULIA A. Makna Pergeseran Kata pergeseran sering kali digunakan untuk menunjukkan adanya proses perpindahan tempat, akan tetapi hal tersebut bukan berarti hanya digunakan untuk menunjukkan

Lebih terperinci

PENGUJIAN TINGKAT PENCAHAYAAN DI RUANG KULIAH SEKOLAH C LANTAI III- O5

PENGUJIAN TINGKAT PENCAHAYAAN DI RUANG KULIAH SEKOLAH C LANTAI III- O5 EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 13 No. 3 September 2017; 68-73 PENGUJIAN TINGKAT PENCAHAYAAN DI RUANG KULIAH SEKOLAH C LANTAI III- O5 Supriyo, Ismin T. R. Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang

Lebih terperinci

Teknologi Penanganan Panen Dan Pascapanen Tanaman Jeruk

Teknologi Penanganan Panen Dan Pascapanen Tanaman Jeruk Teknologi Penanganan Panen Dan Pascapanen Tanaman Jeruk Penanganan pascapanen sangat berperan dalam mempertahankan kualitas dan daya simpan buah-buahan. Penanganan pascapanen yang kurang hati-hati dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Batu mulia merupakan salah satu bentuk keindahan alam yang berasal dari bebatuan bumi. Batu mulia sudah digunakan dari jaman dahulu sebagai perhiasan yang melambangkan

Lebih terperinci

JAM TANGAN KLASIK OLEH ROLEX

JAM TANGAN KLASIK OLEH ROLEX JAM TANGAN KLASIK OLEH ROLEX Koleksi Cellini merayakan keanggunan abadi jam tangan tradisional dengan pilinan kontemporer. Koleksi ini menggabungkan keahlian terbaik Rolex dan standar tinggi kesempurnaannya

Lebih terperinci

2012, No

2012, No 2012, No.517 14 LAMPIRAN PERATURAN REPUBLIK INDONESIA DAFTAR LAMPIRAN 1. LAMPIRAN I PRODUK PERTAMBANGAN YANG DIATUR EKSPORNYA 2. LAMPIRAN II SURAT PENGAKUAN SEBAGAI EKSPORTIR TERDAFTAR PRODUK PERTAMBANGAN

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN 1. Orisinalitas Perbedaan karya rancangan penulis dengan karya desainer lain berdasarkan riset yang penulis kumpulkan adalah desainer lain ada juga yang membuat rancangan meja

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNOLOGI IRAT BAMBU DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS KIPAS PADA MASYARAKAT PENGRAJIN JIPANGAN BANGUNJIWO KASIHAN BANTUL

PENERAPAN TEKNOLOGI IRAT BAMBU DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS KIPAS PADA MASYARAKAT PENGRAJIN JIPANGAN BANGUNJIWO KASIHAN BANTUL PENERAPAN TEKNOLOGI IRAT BAMBU DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS KIPAS PADA MASYARAKAT PENGRAJIN JIPANGAN BANGUNJIWO KASIHAN BANTUL Oleh: Mustofa, S.Pd. A. Latar Belakang Dalam kondisi

Lebih terperinci

BATUAN PEMBENTUK PERMUKAAN TANAH

BATUAN PEMBENTUK PERMUKAAN TANAH BATUAN PEMBENTUK PERMUKAAN TANAH Proses Pembentukan Tanah. Tanah merupakan lapisan paling atas pada permukaan bumi. Manusia, hewan, dan tumbuhan memerlukan tanah untuk tempat hidup. Tumbuh-tumbuhan tidak

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. (waferboard) yang terbuat dari limbah kayu yang ditemukan oleh ilmuwan Amerika

TINJAUAN PUSTAKA. (waferboard) yang terbuat dari limbah kayu yang ditemukan oleh ilmuwan Amerika TINJAUAN PUSTAKA Oriented Strand Board (OSB) Awalnya produk OSB merupakan pengembangan dari papan wafer (waferboard) yang terbuat dari limbah kayu yang ditemukan oleh ilmuwan Amerika pada tahun 1954. Limbah-limbah

Lebih terperinci

3. Scren halus, yang cocok untuk bahan plastic dan mika mempunyai kerapatan:

3. Scren halus, yang cocok untuk bahan plastic dan mika mempunyai kerapatan: PILIHLAH JAWABAN YANG PALING TEPAT! 1. Bahan yang digunakan untuk menutup screen disebut a. larutan b. H2SO4 c. emulsi d. ulano e. Ulano 5 2. Bahan untuk menghapus penutup screen ialah a. larutan b. H2SO4

Lebih terperinci

TEKNIK PASCAPANEN UNTUK MENEKAN KEHILANGAN HASIL DAN MEMPERTAHANKAN MUTU KEDELAI DITINGKAT PETANI. Oleh : Ir. Nur Asni, MS

TEKNIK PASCAPANEN UNTUK MENEKAN KEHILANGAN HASIL DAN MEMPERTAHANKAN MUTU KEDELAI DITINGKAT PETANI. Oleh : Ir. Nur Asni, MS TEKNIK PASCAPANEN UNTUK MENEKAN KEHILANGAN HASIL DAN MEMPERTAHANKAN MUTU KEDELAI DITINGKAT PETANI Oleh : Ir. Nur Asni, MS Peneliti Madya Kelompok Peneliti dan Pengkaji Mekanisasi dan Teknologi Hasil Pertanian

Lebih terperinci

Pemeriksaan secara visual dengan mata, kadang kadang memakai kaca pembesar. 2.

Pemeriksaan secara visual dengan mata, kadang kadang memakai kaca pembesar. 2. III. PENGUJIAN TANPA MERUSAK (N D T) 1. Pengertian NDT NDT adalah singkatan non destruktif test, yang artinya adalah pengujian tak merusak. Maksud dari pengujian ini adalah bahwa bendanya tidak akan dirusak,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di CV. Yani s Gallery Kotagede Yogyakarta. Gallery ini terletak di desa Pelemwulung 105 Banguntapan Kabupaten

Lebih terperinci

Bata Lempung sebagai material alteratif pengganti batu bata merah

Bata Lempung sebagai material alteratif pengganti batu bata merah Bata Lempung sebagai material alteratif pengganti batu bata merah Latar belakang Saat ini bahan banguanan dinding di dominasi oleh bata merah dan batako bila orang berbicara tentang bahan bangunan dinding

Lebih terperinci

Kalau anda punya masalah, pertanyaan, atau saran, silahkan hubungi kami di

Kalau anda punya masalah, pertanyaan, atau saran, silahkan hubungi kami di Petunjuk Pengunaan Saringan Air Nazava Nazava Tulip Siphon Kami ucapkan terima kasih atas kepercayaan anda membeli Saringan Air Nazava. Dengan Saringan Air Nazava anda bisa dapat air minum yang 100% aman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alur Penelitian Mulai Studi Literatur Spesifikasi bearing Metode pengujian Persiapan Pengujian: Pengambilan bahan pengujian bearing baru, bearing bekas pakai dan bearing

Lebih terperinci

Oleh. Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Preparasi Conto Mineragrafi

Oleh. Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Preparasi Conto Mineragrafi Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Preparasi Conto Mineragrafi Oleh Tatik Handayani Sub Bidang Laboratorium, Pusat Sumber Daya Geologi Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Preparasi

Lebih terperinci

Kerajinan Fungsi Hias

Kerajinan Fungsi Hias Kerajinan Fungsi Hias KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN GETAH KATILAYU DENGAN FOSIL KATILAYU..

PERBANDINGAN GETAH KATILAYU DENGAN FOSIL KATILAYU.. PERBANDINGAN GETAH KATILAYU DENGAN FOSIL KATILAYU.. Banyak orang mencari getah katilayu sebagai jimat mancing mereka, karena yang memiliki getah katilayu itu sangat lah sedikit karena susah di cari. Katilayu

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Repub

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Repub BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.98, 2017 KEMEN-ESDM. Nilai Tambah Mineral. Peningkatan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05 TAHUN 2017 TENTANG PENINGKATAN

Lebih terperinci

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 Geomorfologi Bentukan topografi dan morfologi daerah penelitian adalah interaksi dari proses eksogen dan proses endogen (Thornburry, 1989). Proses eksogen adalah proses-proses

Lebih terperinci

Oyster Perpetual PEARLMASTER 29

Oyster Perpetual PEARLMASTER 29 Oyster Perpetual PEARLMASTER 29 Oyster, 29 mm, emas putih dan berlian PEARLMASTER 29 Oyster Perpetual Pearlmaster telah bertahan sejak peluncurannya pada tahun 1992, karena garis anggun dan bahan-bahannya

Lebih terperinci

B. Kegiatan Belajar. 1. Kegiatan Belajar 1 Muatan Listrik. a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran

B. Kegiatan Belajar. 1. Kegiatan Belajar 1 Muatan Listrik. a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran B. Kegiatan Belajar 1. Kegiatan Belajar 1 Muatan Listrik a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar 1, diharapkan Anda dapat: 1. Melakukan percobaan untuk memperoleh jenis muatan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN SENI VISUAL MURAL UNTUK MENGENALKAN DUNIA BINATANG PADA PESERTA DIDIK DI TAMAN KANAK KANAK

PEMANFAATAN SENI VISUAL MURAL UNTUK MENGENALKAN DUNIA BINATANG PADA PESERTA DIDIK DI TAMAN KANAK KANAK PKMM-3-5-1 PEMANFAATAN SENI VISUAL MURAL UNTUK MENGENALKAN DUNIA BINATANG PADA PESERTA DIDIK DI TAMAN KANAK KANAK Ismariyati, Mulyono, Asroful Anam HP Pendidikan Bahasa dan Sastra, FKIP Universitas Sebelas

Lebih terperinci

Arti Warna Merah Pada Aura Anda

Arti Warna Merah Pada Aura Anda Arti Warna Merah Merah adalah warna yang menggambarkan semangat yang tinggi. Ketika seseorang memiliki Aura berwarna merah yang dominan, maka Artinya orang tersebut dalam keadaan yang bersemangat, giat,

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : Desain dan Produk Kria Logam Jenjang Pendidikan : SMK

Mata Pelajaran : Desain dan Produk Kria Logam Jenjang Pendidikan : SMK Mata Pelajaran : Desain dan Produk Kria Logam Jenjang Pendidikan : SMK Kompetensi Guru Pedagogik Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan

Lebih terperinci

BAB IX WARNA TANAH. Kesemuanya ini menunjukkan pentingnya pemaham masalah warna tanah.

BAB IX WARNA TANAH. Kesemuanya ini menunjukkan pentingnya pemaham masalah warna tanah. BAB IX WARNA TANAH Warna merupakan salah satu karakteristik tanag yang paling nyata dan salah satu sifat yang paling sering digunakan untuk memerikan tanah dibanding sifatsifat yang lainnya. Warna tanah

Lebih terperinci

SIFAT-SIFAT FISIK dan MORFOLOGI TANAH

SIFAT-SIFAT FISIK dan MORFOLOGI TANAH III. SIFAT-SIFAT FISIK dan MORFOLOGI TANAH Sifat morfologi tanah adalah sifat sifat tanah yang dapat diamati dan dipelajari di lapang. Sebagian dari sifat morfologi tanah merupakan sifat fisik dari tanah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... v. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xiv. A. Latar Belakang Masalah...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... v. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xiv. A. Latar Belakang Masalah... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv BAB I. PENDAHULUAN1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 3 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki sumber potensi batuan mineral yang melimpah, dari yang memiliki tingkat kekerasan 1 Mohs yaitu Talk (rumus kimia Mg3Si4O10(OH)2) hingga tingkat kekerasan

Lebih terperinci

TENTANG. bahwa dalam rangka meningkatkan efektivitas. Bedrijfsreglementerings Ordonnantie 1934 (Staatsblad Tahun 1938 Nomor 86);

TENTANG. bahwa dalam rangka meningkatkan efektivitas. Bedrijfsreglementerings Ordonnantie 1934 (Staatsblad Tahun 1938 Nomor 86); MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR s2 IM-DAG/PER/8 I 2OL2 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NOMOR 29{}I-DAG/PER/5 /2OL2 TENTANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya tembok atau dinding dibuat dari bahan batu kali atau bata merah yang dilapisi dengan mortar, pada volume besar dan letak bangunan di daerah yang memerlukan

Lebih terperinci

WADAH HANTARAN. Abstrak

WADAH HANTARAN. Abstrak WADAH HANTARAN Oleh : Dra. Widarwati, M.Sn. WIDYAISWARA ============================================================ Abstrak Wadah Hantaran merupakan suatu tempat untuk meletakkan hasil jadi dari seni

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Limbah spanduk MMT (Metromedia Technologi\ Riset kebutuhan dan peluang pemanfaatan limbah spanduk MMT Gagasan pemanfaatan limbah spanduk MMT untuk

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. ini dibentuk menjadi spesimen kekerasan, spesimen uji tarik dan struktur mikro.

III. METODOLOGI. ini dibentuk menjadi spesimen kekerasan, spesimen uji tarik dan struktur mikro. 30 III. METODOLOGI 3.1 Material dan Dimensi Spesimen Bahan yang dipilih dalam penelitian ini adalah baja karbon rendah. Baja karbon ini dibentuk menjadi spesimen kekerasan, spesimen uji tarik dan struktur

Lebih terperinci

BAB III HASIL DAN PEMBAHSAN. 1. Lensa Okuler berfungsi untuk melihat objek yang akan di teliti.

BAB III HASIL DAN PEMBAHSAN. 1. Lensa Okuler berfungsi untuk melihat objek yang akan di teliti. BAB III HASIL DAN PEMBAHSAN Bagian Bagian Mikroskop Polarisasi serta fungsinya A.Tubus Atas A.1. Tubus Atas Bagian Atas 1. Lensa Okuler berfungsi untuk melihat objek yang akan di teliti. 2. Eye Peace berfungsi

Lebih terperinci

SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. SUMBER DAYA ALAM LATIHAN SOAL BAB 12

SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. SUMBER DAYA ALAM LATIHAN SOAL BAB 12 1. Bahan baku untuk membuat kertas adalah... SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. SUMBER DAYA ALAM LATIHAN SOAL BAB 12 Pohon jati Pohon kamper Pohon pinus gelap terang Pohon bamboo Kunci Jawaban

Lebih terperinci

Pemanfaatan Algoritma BFS dan DFS dalam Pemilihan Tipe Berlian Berdasar Budget

Pemanfaatan Algoritma BFS dan DFS dalam Pemilihan Tipe Berlian Berdasar Budget Pemanfaatan Algoritma BFS dan DFS dalam Pemilihan Tipe Berlian Berdasar Budget Dinah Kamilah Ulfa 13511087 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF. komersial, yang biasa disebut perencanaan bisnis ( business plan ).Sebuah

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF. komersial, yang biasa disebut perencanaan bisnis ( business plan ).Sebuah 1 BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF 1.1 Deskripsi Konsep Bisnis Salah satu kunci sukses memulai usaha adalah adanya kemampuan menuangkan ide-ide atau gagasan yang dapat menghasilkan nilai ekonomi atau komersial,

Lebih terperinci

MINERAL DAN BATUAN. Yuli Ifana Sari

MINERAL DAN BATUAN. Yuli Ifana Sari MINERAL DAN BATUAN Yuli Ifana Sari Tugas Kelompok 1. Jelaskan macam2 jenis batuan berdasarkan proses terjadinya dan berikan contohnya! 2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan siklus batuan! Batuan Bahan padat

Lebih terperinci

Gambar 2.8. Model tiga dimensi (3D) stratigrafi daerah penelitian (pandangan menghadap arah barat laut).

Gambar 2.8. Model tiga dimensi (3D) stratigrafi daerah penelitian (pandangan menghadap arah barat laut). Gambar 2.8. Model tiga dimensi (3D) stratigrafi daerah penelitian (pandangan menghadap arah barat laut). Barat. 18 3. Breksi Tuf Breksi tuf secara megaskopis (Foto 2.9a dan Foto 2.9b) berwarna abu-abu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. i. Sejarah berdirinya PT DBS Indonesia. meningkatkan standar furniture di Indonesia secara

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. i. Sejarah berdirinya PT DBS Indonesia. meningkatkan standar furniture di Indonesia secara 1 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A Hasil Penelitian 1. Gambaran umum PT DBS Indonesia i. Sejarah berdirinya PT DBS Indonesia PT DBS Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang trading furniture,

Lebih terperinci

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1. Geomorfologi Daerah Penelitian 3.1.1 Geomorfologi Kondisi geomorfologi pada suatu daerah merupakan cerminan proses alam yang dipengaruhi serta dibentuk oleh proses

Lebih terperinci

Ciri Litologi

Ciri Litologi Kedudukan perlapisan umum satuan ini berarah barat laut-tenggara dengan kemiringan berkisar antara 60 o hingga 84 o (Lampiran F. Peta Lintasan). Satuan batuan ini diperkirakan mengalami proses deformasi

Lebih terperinci

Oyster Perpetual DAY-DATE 40

Oyster Perpetual DAY-DATE 40 Oyster Perpetual DAY-DATE 40 Oyster, 40 mm, emas kuning dan berlian DAY-DATE 40 Sejak peluncurannya tahun 1956, Day-Date langsung dikenal sebagai jam tangan yang dipakai oleh orang-orang berpengaruh. Day-Date

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN DATA, EKSPERIMEN, DAN ANALISA. Pohon kapuk berbunga tiga atau empat kali dalam setahun dengan selang

BAB III TINJAUAN DATA, EKSPERIMEN, DAN ANALISA. Pohon kapuk berbunga tiga atau empat kali dalam setahun dengan selang BAB III TINJAUAN DATA, EKSPERIMEN, DAN ANALISA 3.6 Proses Pengambilan Serat Kapuk Pohon kapuk berbunga tiga atau empat kali dalam setahun dengan selang waktu 2 atau 3 pekan, yang pertama kalinya biasanya

Lebih terperinci