JAM TANGAN KLASIK OLEH ROLEX

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JAM TANGAN KLASIK OLEH ROLEX"

Transkripsi

1

2 JAM TANGAN KLASIK OLEH ROLEX Koleksi Cellini merayakan keanggunan abadi jam tangan tradisional dengan pilinan kontemporer. Koleksi ini menggabungkan keahlian terbaik Rolex dan standar tinggi kesempurnaannya dengan pendekatan yang mempertinggi warisan pembuatan jam dalam bentuk paling abadi.

3

4 WAKTU ABADI Jam, menit, dan detik menjadi hal utama dari waktu. Cellini Time menangkap waktu sekarang seakan tak ada hal lain yang penting; tak satu pun kecuali keajaiban waktu. Dia adalah saksi peristiwa paling berharga dalam hidup. Cellini Time ditawarkan tahun ini dalam empat versi baru dengan sentuhan keabadian bingkai cincinnya gemerlap dengan berlian, seperti beberapa muka jamnya. Menafsirkan kembali kode pembuatan jam tangan klasik dengan modernitas yang anggun, aplik penanda jam dibagi dengan jalur menit yang telah digerakkan menuju pusat muka jam, lebih dekat ke ujung jarum. Dibuat dan dibentuk seperti pedang dua-sisi, jarum-jarumnya menghitung setiap detik, setiap menit, dan setiap jam dengan ketepatan mesin jam kronometer pemuntir otomatis di pusat jam tangan prestisius ini. VERSI Model-model Cellini Time bertatah permata baru ditawarkan dalam emas putih atau Everose 18 karat dengan cangkang 39 mm dan bingkai cincin tunggal atau ganda bertatah berlian. Bingkai cincin ganda memadukan sebaris 96 berlian dengan alur yang simbolik dengan jam tangan Rolex. Muka jam yang dipernis hitam ditonjolkan dengan 11 berlian di ujung penanda jam. Versi dengan bingkai cincin tunggal yang dilengkapi 62 berlian menampilkan muka jam merah muda atau rodium dengan rupa akhir sinar matahari dan penanda jam aplik lonjong. Cellini Time bertatah permata baru dipasang pada tali kulit aligator berlapis dan dijahit dalam warna hitam semi-matt dengan gesper emas 18 karat yang serasi dengan emas cangkangnya.

5 CELLINI TIME EMAS PUTIH 18 KARAT BINGKAI CINCIN GANDA, DILENGKAPI DENGAN 96 BERLIAN DAN MUKA JAM BERALUR YANG DIPERNIS HITAM DENGAN PENANDA JAM DILENGKAPI 11 BERLIAN 4

6 BINGKAI CINCIN GANDA BERTATAH BERLIAN Garis-garis kontemporer dan keanggunan halus melebur dalam bingkai cincin ganda Cellini Time. Bingkai cincin yang diproduksi dalam satu potong ini terdiri dari cincin luar beralur halus kenangan salah satu ciri khas Rolex dan cincin dalam yang dilengkapi 96 berlian. Detail estetika mencolok ini menghasilkan permainan spektakuler cahaya. 5

7

8 JA R UM JA M B E R B ENT U K PE DA N G Jarum jam yang menampilkan jam dan menit dibentuk seperti pedang dua-sisi dan berperan bagi desain tunggal muka jam sambil memastikan keterbacaan yang baik. Eksklusif dalam emas 18 karat, jarum-jarum jam ini terinspirasi langsung oleh model lama Rolex. 7

9 CELLINI TIME RBR EMAS PUTIH 18 KARAT BINGKAI CINCIN GANDA, DILENGKAPI DENGAN 96 BERLIAN DAN MUKA JAM BERALUR YANG DIPERNIS HITAM DENGAN PENANDA JAM DILENGKAPI 11 BERLIAN 8

10 CELLINI T IM E R BR EMA S PUTIH 18 K A RA T BINGK A I C INC IN D IL ENGK A PI 6 2 BER L IA N M UK A J A M R OD IUM 9

11 CELLINI TIME RBR EMAS EVEROSE 18 KARAT BINGKAI CINCIN GANDA, DILENGKAPI DENGAN 96 BERLIAN DAN MUKA JAM BERALUR YANG DIPERNIS HITAM DENGAN PENANDA JAM DILENGKAPI 11 BERLIAN 10

12 CELLINI TIME RBR EMAS EVEROSE 18 KARAT BINGKAI CINCIN DILENGKAPI 62 BERLIAN MUKA JAM MERAH MUDA 11

13 BINGKAI CINCIN BERTATAH BERLIAN Model-model Cellini Time yang baru meliputi versi dengan satu bingkai cincin yang seluruhnya dilengkapi 62 berlian lebih besar. Lugs yang halus dan dipoles menambah sentuhan khas pada keanggunan khusus jam ini serta menjadi salah satu kode uniknya. 12

14 TALI KULIT DAN GESPER EMAS Dalam gaya klasik murni, model Cellini Time dilengkapi dengan tali kulit aligator hitam dan gesper yang terbuat dari emas putih atau Everose 18 karat sesuai dengan cangkang jam tangan. Penutupan tradisional ini dengan bangga dilengkapi dengan mahkota Rolex di pusatnya. 13

15

16 CELLINI TIME EMAS PUTIH 18 KARAT REF RBR FUNGSI Jarum jam, menit, dan detik di pusat muka jam CANGKANG 39 mm, emas putih 18 karat, tampilan terpoles Bingkai cincin ganda, dilengkapi dengan 96 berlian dan beralur Belakang cangkang berkubah, disekrup Mahkota pemuntir disekrupkan lebur dengan lencana Rolex Kristal safir berkubah Kedap air sampai kedalaman 50 meter MUKA JAM Pernis hitam Berlian dan penanda jam emas putih 18 karat Jarum emas putih 18 karat MESIN JAM Mesin jam mekanis dengan pemuntir otomatis, Buatan Rolex Kronometer bersertifikat COSC Per rambut Parachrom biru dengan overkoil Breguet detak/jam (4 Hz) 31 rubi Cadangan daya sekitar 48 jam TALI KULIT Kulit aligator hitam semi-matt Gesper emas putih 18 karat 15

17 CELLINI TIME EMAS EVEROSE 18 KARAT REF RBR FUNGSI Jarum jam, menit, dan detik di pusat muka jam CANGKANG 39 mm, emas Everose 18 karat, tampilan terpoles Bingkai cincin emas kuning 18 karat dengan 62 berlian Belakang cangkang berkubah, disekrup Mahkota pemuntir disekrupkan lebur dengan lencana Rolex Kristal safir berkubah Kedap air sampai kedalaman 50 meter MUKA JAM Merah muda, rupa akhir sinar matahari Penanda jam emas merah muda 18 karat Jarum emas merah muda 18 karat MESIN JAM Mesin jam mekanis dengan pemuntir otomatis, Buatan Rolex Kronometer bersertifikat COSC Per rambut Parachrom biru dengan overkoil Breguet detak/jam (4 Hz) 31 rubi Cadangan daya sekitar 48 jam TALI KULIT Kulit aligator hitam semi-matt Gesper emas Everose 18 karat 16

18 JA M TANGAN KL ASI K ROL EX

19 ROLEX.COM FACEBOOK.COM/ROLEX YOUTUBE.COM/ROLEX PINTEREST.COM/ROLEX

Oyster Perpetual OYSTER KLASIK

Oyster Perpetual OYSTER KLASIK Oyster Perpetual Oyster Perpetual OYSTER KLASIK ROLEX MENYAJIKAN VERSI BARU MODEL OYSTER PERPETUAL KLASIK, YANG MEMPERKENALKAN UKURAN 39 MM YANG SEPENUHNYA BARU SERTA MUKA JAM BARU YANG EKSKLUSIF UNTUK

Lebih terperinci

BASELWORLD 2016 JAM TANGAN KLASIK CELLINI

BASELWORLD 2016 JAM TANGAN KLASIK CELLINI BASELWORLD 2016 JAM TANGAN KLASIK 2 ROLEX KLASIK ROLEX MEMPERKENALKAN VERSI BARU DARI LINI TIME, DATE, DAN DUAL TIME DALAM EMAS PUTIH ATAU EVEROSE 18 KARAT DENGAN CANGKANG 39 MM. 3 Merayakan keanggunan

Lebih terperinci

ARKETIPE FEMININ KLASIK

ARKETIPE FEMININ KLASIK Lady-Datejust 28 Lady-Datejust 28 ARKETIPE FEMININ KLASIK ROLEX MEMPERKENALKAN GENERASI BARU MODEL OYSTER PERPETUAL,LADY-DATEJUST MODEL, YANG MENAMPILKAN CANGKANG DESAIN ULANG YANG DIPERBESAR MENJADI 28

Lebih terperinci

JAM TANGAN MODIS, SPORTIF DAN TEKNIS.

JAM TANGAN MODIS, SPORTIF DAN TEKNIS. Yacht-Master Yacht-Master JAM TANGAN MODIS, SPORTIF DAN TEKNIS. ROLEX MEMPERKENALKAN VERSI HITAM DAN EMAS EVEROSE 18 KARAT BARU DARI NAUTICAL OYSTER PERPETUAL YACHT-MASTER, YANG SECARA EKSKLUSIF COCOK

Lebih terperinci

Oyster Perpetual LADY-DATEJUST 28

Oyster Perpetual LADY-DATEJUST 28 Oyster Perpetual LADY-DATEJUST 28 Oyster, 28 mm, emas kuning dan berlian LADY-DATEJUST 28 Oyster Perpetual Lady-Datejust berkonsentrasi pada seluruh sifat ikonis Rolex Datejust dalam cangkang 28 mm yang

Lebih terperinci

BASELWORLD 2016 OYSTER PERPETUAL DATEJUST 41

BASELWORLD 2016 OYSTER PERPETUAL DATEJUST 41 BASELWORLD 2016 OYSTER PERPETUAL DATEJUST 41 OYSTER PERPETUAL DATEJUST 41 ARKETIPE JAM TANGAN KLASIK GENERASI BARU OYSTER PERPETUAL DATEJUST YANG KLASIK MENAMPILKAN RANCANGAN YANG DIPERBARUI DENGAN CANGKANG

Lebih terperinci

Oyster Perpetual DATEJUST 31

Oyster Perpetual DATEJUST 31 Oyster Perpetual DATEJUST 31 Oyster, 31 mm, baja dan emas Everose DATEJUST 31 Oyster Perpetual Lady-Datejust berkonsentrasi pada seluruh sifat ikonis Rolex Datejust dalam cangkang 28 mm yang lebih kecil.

Lebih terperinci

Oyster Perpetual DATEJUST 31

Oyster Perpetual DATEJUST 31 Oyster Perpetual DATEJUST 31 Oyster, 31 mm, Oystersteel dan emas kuning DATEJUST 31 Rancangan elegan dan lensa Cyclops yang memperbesar tanggal telah membuat Oyster Perpetual Datejust, yang semula diperkenalkan

Lebih terperinci

Oyster Perpetual PEARLMASTER 39

Oyster Perpetual PEARLMASTER 39 Oyster Perpetual PEARLMASTER 39 Oyster, 39 mm, emas Everose dan berlian PEARLMASTER 39 Oyster Perpetual Pearlmaster telah bertahan sejak peluncurannya pada tahun 1992, karena garis anggun dan bahan-bahannya

Lebih terperinci

Oyster Perpetual PEARLMASTER 29

Oyster Perpetual PEARLMASTER 29 Oyster Perpetual PEARLMASTER 29 Oyster, 29 mm, emas putih dan berlian PEARLMASTER 29 Oyster Perpetual Pearlmaster telah bertahan sejak peluncurannya pada tahun 1992, karena garis anggun dan bahan-bahannya

Lebih terperinci

Perpetual, mekanis, pemuntir otomatis. KALIBER 3235, Buatan Rolex

Perpetual, mekanis, pemuntir otomatis. KALIBER 3235, Buatan Rolex DATEJUST 36 DATEJUST 36 Rancangan elegan dan lensa Cyclops yang memperbesar tanggal telah membuat Oyster Perpetual Datejust, yang semula diperkenalkan pada tahun 1945, menjadi salah satu jam tangan yang

Lebih terperinci

Oyster Perpetual DAY-DATE 40

Oyster Perpetual DAY-DATE 40 Oyster Perpetual DAY-DATE 40 Oyster, 40 mm, emas kuning dan berlian DAY-DATE 40 Sejak peluncurannya tahun 1956, Day-Date langsung dikenal sebagai jam tangan yang dipakai oleh orang-orang berpengaruh. Day-Date

Lebih terperinci

Oyster Perpetual LADY-DATEJUST 26

Oyster Perpetual LADY-DATEJUST 26 Oyster Perpetual LADY-DATEJUST 26 Oyster, 26 mm, baja dan emas putih LADY-DATEJUST 26 Oyster Perpetual Lady-Datejust berkonsentrasi pada seluruh sifat ikonis Rolex Datejust dalam cangkang 28 mm yang lebih

Lebih terperinci

Oyster Perpetual DATEJUST 36

Oyster Perpetual DATEJUST 36 Oyster Perpetual DATEJUST 36 Oyster, 36 mm, baja dan emas kuning DATEJUST 36 Rancangan elegan dan mata Cyclops yang memperbesar tanggal telah membuat Oyster Perpetual Datejust, yang semula dikenalkan tahun

Lebih terperinci

PELANCONG DUNIA. teknologi yang dilindungi oleh 11 paten, Sky-Dweller memberikan para pelancong global informasi yang diperlukan dalam

PELANCONG DUNIA. teknologi yang dilindungi oleh 11 paten, Sky-Dweller memberikan para pelancong global informasi yang diperlukan dalam B A S E LW O R L D 2 0 1 7 OY ST E R P E R P E T UA L S K Y- D W E L L E R Oyster Perpetual sky-dweller Rolex Baselworld 2017 2 J AM TA N G A N U N T U K PA R A PELANCONG DUNIA Oyster Perpetual Sky-Dweller,

Lebih terperinci

BASELWORLD 2016 OYSTER PERPETUAL YACHT-MASTER

BASELWORLD 2016 OYSTER PERPETUAL YACHT-MASTER BASELWORLD 2016 OYSTER PERPETUAL YACHT-MASTER OYSTER PERPETUAL YACHT-MASTER JAM TANGAN DI LAUT TERBUKA VERSI BARU DARI OYSTER PERPETUAL YACHT-MASTER 40, JAM TANGAN BAHARI ROLEX YANG SIMBOLIS, DIPERKENALKAN

Lebih terperinci

Oyster Perpetual DATEJUST 41

Oyster Perpetual DATEJUST 41 Oyster Perpetual DATEJUST 41 Oyster, 41 mm, baja dan emas kuning DATEJUST 41 Rancangan elegan dan mata Cyclops yang memperbesar tanggal telah membuat Oyster Perpetual Datejust, yang semula dikenalkan tahun

Lebih terperinci

Oyster Perpetual PEARLMASTER 34

Oyster Perpetual PEARLMASTER 34 Oyster Perpetual PEARLMASTER 34 Oyster, 34 mm, emas putih dan berlian PEARLMASTER 34 Oyster Perpetual Pearlmaster telah bertahan sejak peluncurannya pada tahun 1992, karena garis anggun dan bahan-bahannya

Lebih terperinci

Oyster Perpetual DAY-DATE 36

Oyster Perpetual DAY-DATE 36 Oyster Perpetual DAY-DATE 36 Oyster, 36 mm, emas kuning DAY-DATE 36 Sejak peluncurannya tahun 1956, Day-Date langsung dikenal sebagai jam tangan yang dipakai oleh orang-orang berpengaruh. Day-Date adalah

Lebih terperinci

Oyster Perpetual DATEJUST 41

Oyster Perpetual DATEJUST 41 Oyster Perpetual DATEJUST 41 Oyster, 41 mm, Oystersteel dan emas putih DATEJUST 41 Rancangan elegan dan lensa Cyclops yang memperbesar tanggal telah membuat Oyster Perpetual Datejust, yang semula diperkenalkan

Lebih terperinci

JAM TANGAN YANG MENAKLUKKAN KEDALAMAN

JAM TANGAN YANG MENAKLUKKAN KEDALAMAN B A S E LW O R L D 2 0 1 7 OY ST E R P E R P E T UA L S E A- DW E L L E R Oyster Perpetual sea-dweller Rolex Baselworld 2017 2 JAM TANGAN YANG MENAKLUKKAN KEDALAMAN Rolex memperkenalkan generasi terbaru

Lebih terperinci

Oyster Perpetual LADY-DATEJUST 28

Oyster Perpetual LADY-DATEJUST 28 Oyster Perpetual LADY-DATEJUST 28 Oyster, 28 mm, emas kuning dan berlian LADY-DATEJUST 28 Rancangan elegan dan lensa Cyclops yang memperbesar tanggal telah membuat Oyster Perpetual Datejust, yang semula

Lebih terperinci

B A S E LW O R L D OY S T E R P E R P E T U A L C O S M O G R A P H D AY T O N A

B A S E LW O R L D OY S T E R P E R P E T U A L C O S M O G R A P H D AY T O N A B A S E LW O R L D 2 0 1 7 OY ST E R P E R P E T UA L COSMOGRAPH D AY T O N A Oyster Perpetual COSMOGRAPH DAYTONA Rolex Baselworld 2017 2 S EBUAH JAM TA N G A N YA N G TERLAHIR UNTUK B A L A PA N Rolex

Lebih terperinci

Oyster Perpetual DATEJUST II

Oyster Perpetual DATEJUST II Oyster Perpetual DATEJUST II Oyster, 41 mm, baja dan emas putih DATEJUST II Rancangan elegan dan mata Cyclops yang memperbesar tanggal telah membuat Oyster Perpetual Datejust, yang semula dikenalkan tahun

Lebih terperinci

Oyster Perpetual DATEJUST 36

Oyster Perpetual DATEJUST 36 Oyster Perpetual DATEJUST 36 Oyster, 36 mm, baja dan emas Everose DATEJUST 36 Rancangan elegan dan mata Cyclops yang memperbesar tanggal telah membuat Oyster Perpetual Datejust, yang semula dikenalkan

Lebih terperinci

ROLEX DI WECHAT PINDAI KODE QR

ROLEX DI WECHAT PINDAI KODE QR ROLEX.COM FACEBOOK.COM/ROLEX INSTAGRAM.COM/ROLEX YOUTUBE.COM/ROLEX PINTEREST.COM/ROLEX FLIPBOARD.COM/@ROLEX PLUS.GOOGLE.COM/+ROLEX TVS.YOUKU.COM/ROLEX SITE.DOUBAN.COM/ROLEX ROLEX DI WECHAT PINDAI KODE

Lebih terperinci

Oyster Perpetual OYSTER PERPETUAL 36

Oyster Perpetual OYSTER PERPETUAL 36 Oyster Perpetual OYSTER PERPETUAL 36 Oyster, 36 mm, baja OYSTER PERPETUAL 36 Sebagai pelopor, model Oyster Perpetual merupakan salah satu yang paling dikenal dalam koleksi jam tangan legendaris. Mereka

Lebih terperinci

Perpetual, mekanis, pemuntir otomatis. KALIBER 2231, Buatan Rolex

Perpetual, mekanis, pemuntir otomatis. KALIBER 2231, Buatan Rolex OYSTER PERPETUAL 26 OYSTER PERPETUAL 26 Sebagai pelopor, model Oyster Perpetual merupakan salah satu jam tangan yang paling dikenal dalam koleksi jam tangan legendaris. Mereka telah mempertahankan asosiasi

Lebih terperinci

Oyster Perpetual SKY-DWELLER

Oyster Perpetual SKY-DWELLER Oyster Perpetual SKY-DWELLER Oyster, 42 mm, Oystersteel dan emas putih SKY-DWELLER Karya besar teknologi khas yang dilindungi oleh 11 hingga 14 paten yang bergantung pada modelnya, Rolex Sky-Dweller memberikan

Lebih terperinci

Oyster Perpetual SKY-DWELLER

Oyster Perpetual SKY-DWELLER Oyster Perpetual SKY-DWELLER Oyster, 42 mm, baja dan emas kuning SKY-DWELLER Karya besar teknologi khas yang dilindungi oleh 11 hingga 14 paten yang bergantung pada modelnya, Rolex Sky-Dweller memberikan

Lebih terperinci

Oyster Perpetual AIR-KING

Oyster Perpetual AIR-KING Oyster Perpetual AIR-KING Oyster, 40 mm, baja AIR-KING Air-King yang baru memberi penghormatan kepada para pelopor penerbangan dan peran Oyster dalam kisah epik penerbangan. Dengan cangkang 40 mm dari

Lebih terperinci

Oyster Perpetual SUBMARINER DATE

Oyster Perpetual SUBMARINER DATE Oyster Perpetual SUBMARINER DATE Oyster, 40 mm, baja SUBMARINER DATE Oyster Perpetual Submariner adalah jam tangan penyelam yang berkelas, tolok ukur dalam alirannya. Diperkenalkan pada tahun 1953 selama

Lebih terperinci

Oyster Perpetual SKY-DWELLER

Oyster Perpetual SKY-DWELLER Oyster Perpetual SKY-DWELLER Oyster, 42 mm, emas Everose SKY-DWELLER Karya besar teknologi khas yang dilindungi oleh 14 paten, Oyster Perpetual Sky-Dweller memberikan kepada pelancong global informasi

Lebih terperinci

BASELWORLD 2016 OYSTER PERPETUAL AIR-KING

BASELWORLD 2016 OYSTER PERPETUAL AIR-KING BASELWORLD 2016 OYSTER PERPETUAL AIR-KING OYSTER PERPETUAL AIR-KING SEBUAH PENGHORMATAN UNTUK DUNIA PENERBANGAN OYSTER PERPETUAL AIR-KING YANG BARU, SEBUAH JAM TANGAN YANG MENGEKALKAN WARISAN AERONAUTIKA

Lebih terperinci

Oyster Perpetual YACHT-MASTER 40

Oyster Perpetual YACHT-MASTER 40 Oyster Perpetual YACHT-MASTER 40 Oyster, 40 mm, emas Everose YACHT-MASTER 40 Mengkilap, sporty, berbeda: Oyster Perpetual Yacht-Master menjadi simbol ikatan istimewa antara Rolex dan dunia pelayaran yang

Lebih terperinci

Oyster Perpetual YACHT-MASTER 40

Oyster Perpetual YACHT-MASTER 40 Oyster Perpetual YACHT-MASTER 40 Oyster, 40 mm, baja dan emas Everose YACHT-MASTER 40 Mengkilap, sporty, berbeda: Oyster Perpetual Yacht-Master menjadi simbol ikatan istimewa antara Rolex dan dunia pelayaran

Lebih terperinci

Oyster Perpetual MILGAUSS

Oyster Perpetual MILGAUSS Oyster Perpetual MILGAUSS Oyster, 40 mm, baja MILGAUSS Milgauss, yang dikenalkan tahun 1956, dirancang untuk memenuhi tuntutan masyarakat ilmiah dan mampu menahan medan magnet hingga 1.000 gauss. Jam tangan

Lebih terperinci

Oyster Perpetual GMT-MASTER II

Oyster Perpetual GMT-MASTER II Oyster Perpetual GMT-MASTER II Oyster, 40 mm, Oystersteel GMT-MASTER II Jam tangan GMT-Master, yang diperkenalkan pada tahun 1955, dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan para pilot internasional. GMT-Master

Lebih terperinci

Oyster Perpetual GMT-MASTER II

Oyster Perpetual GMT-MASTER II Oyster Perpetual GMT-MASTER II Oyster, 40 mm, baja GMT-MASTER II Jam tangan GMT-Master, yang dikenalkan tahun 1955, dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan para pilot internasional. GMT-Master II, yang diungkap

Lebih terperinci

Oyster Perpetual SUBMARINER DATE

Oyster Perpetual SUBMARINER DATE Oyster Perpetual SUBMARINER DATE Oyster, 40 mm, baja SUBMARINER DATE Oyster Perpetual Submariner adalah jam tangan penyelam berkelas, tolok ukur di alirannya. Dikenalkan tahun 1953 selama masa perintisan

Lebih terperinci

Oyster Perpetual EXPLORER

Oyster Perpetual EXPLORER Oyster Perpetual EXPLORER Oyster, 39 mm, baja EXPLORER Explorer terinspirasi oleh berpuluh tahun pengalaman Rolex di Himalaya, dan menjadi persembahan bagi keberhasilan pendakian Gunung Everest yang pertama

Lebih terperinci

Oyster Perpetual ROLEX DEEPSEA

Oyster Perpetual ROLEX DEEPSEA Oyster Perpetual ROLEX DEEPSEA Referensi 116660 CANGKANG MODEL MESIN JAM TALI JAM CANGKANG MODEL Oyster, 44 mm, baja MESIN JAM Perpetual, mekanis, pemuntir otomatis TALI JAM Oyster, tiga-keping kaitan

Lebih terperinci

Oyster Perpetual SEA-DWELLER

Oyster Perpetual SEA-DWELLER Oyster Perpetual SEA-DWELLER Referensi 126600 CANGKANG MODEL MESIN JAM TALI JAM CANGKANG MODEL Oyster, 43 mm, Oystersteel MESIN JAM Perpetual, mekanis, pemuntir otomatis TALI JAM Oyster, tiga-keping kaitan

Lebih terperinci

Oyster Perpetual EXPLORER II

Oyster Perpetual EXPLORER II Oyster Perpetual EXPLORER II Oyster, 42 mm, baja EXPLORER II Lingkungan ekstrem, seperti wilayah kutub, selalu menjadi dataran pembuktian nyata jam tangan Oyster. Explorer II adalah pewaris alami Explorer

Lebih terperinci

Oyster Perpetual COSMOGRAPH DAYTONA

Oyster Perpetual COSMOGRAPH DAYTONA Oyster Perpetual COSMOGRAPH DAYTONA Oyster, 40 mm, baja COSMOGRAPH DAYTONA Rolex Cosmograph Daytona, yang diperkenalkan pada tahun 1963, dirancang untuk memenuhi keinginan para pembalap profesional. Dengan

Lebih terperinci

Oyster Perpetual ROLEX DEEPSEA D-BLUE DIAL

Oyster Perpetual ROLEX DEEPSEA D-BLUE DIAL Oyster Perpetual ROLEX DEEPSEA D-BLUE DIAL Referensi 116660 CANGKANG MODEL MESIN JAM TALI JAM CANGKANG MODEL Oyster, 44 mm, baja MESIN JAM Perpetual, mekanis, pemuntir otomatis TALI JAM Oyster, tiga-keping

Lebih terperinci

KALIBER 3255 BASELWORLD Kaliber 3255 MESIN JAM GENERASI BARU ROLEX

KALIBER 3255 BASELWORLD Kaliber 3255 MESIN JAM GENERASI BARU ROLEX KALIBER 3255 BASELWORLD 2015 Kaliber 3255 MESIN JAM GENERASI BARU ROLEX Kaliber 3255 STANDAR BARU KINERJA DI BASELWORLD 2015, ROLEX MEMPERKENALKAN KALIBER 3255, MESIN JAM MEKANIS GENERASI BARU YANG MENETAPKAN

Lebih terperinci

Oyster Perpetual SEA-DWELLER 4000

Oyster Perpetual SEA-DWELLER 4000 Oyster Perpetual SEA-DWELLER 4000 Referensi 116600 CANGKANG MODEL MESIN JAM TALI JAM CANGKANG MODEL Oyster, 40 mm, baja MESIN JAM Perpetual, mekanis, pemuntir otomatis TALI JAM Oyster, tiga-keping kaitan

Lebih terperinci

KEAKURATAN TIADA BANDING PETUNJUK PENGGUNAAN

KEAKURATAN TIADA BANDING PETUNJUK PENGGUNAAN KEAKURATAN TIADA BANDING PETUNJUK PENGGUNAAN CONQUEST V.H.P. Berdasarkan pengalaman di bidang teknologi quartz, merek berlogo jam pasir bersayap ini memperkenalkan produk Conquest V.H.P. baru yang dilengkapi

Lebih terperinci

Pengadaan Tutup Kepala Biro Sarpras Polda Kep. Babel TA. 2015

Pengadaan Tutup Kepala Biro Sarpras Polda Kep. Babel TA. 2015 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BIRO SARANA DAN PRASARANA Pengadaan Tutup Kepala Biro Sarpras Polda Kep. Babel TA. 2015 SPESIFIKASI TEKNIS BEKAL UMUM : BARET POLRI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Busana tidak hanya terbatas pada pakaian yang dipakai sehari-hari seperti

BAB I PENDAHULUAN. Busana tidak hanya terbatas pada pakaian yang dipakai sehari-hari seperti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Busana tidak hanya terbatas pada pakaian yang dipakai sehari-hari seperti rok, dress, atau pun celana saja, tetapi sebagai suatu kesatuan dari keseluruhan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik. Sepanjang sejarah, manusia tidak terlepas dari seni. Karena seni adalah salah satu

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Motor Listrik

Gambar 4.1 Motor Listrik BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 ALAT PEMECAH KEMIRI Sesuai dengan pembahasan pada bab sebelumnya, dan dengan mengikuti tahapan-tahapan pengerjaannya alat yang dihasilkan dapat dilihat pada penjelasan dibawah

Lebih terperinci

BAB III SURVEY LAPANGAN

BAB III SURVEY LAPANGAN BAB III SURVEY LAPANGAN 3.6 Perolehan Material Renda di Indonesia Renda yang banyak ditemukan di pasaran adalah jenis renda yang digunakan sebagai bahan dekorasi atau benda aplikasi. Biasanya renda digunakan

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : FISIKA Sat. Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII ( DUA BELAS )

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : FISIKA Sat. Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII ( DUA BELAS ) LEMBARAN SOAL Mata Pelajaran : FISIKA Sat. Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII ( DUA BELAS ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA MESIN JAM TANGAN OTOMATIS

BAHASA INDONESIA MESIN JAM TANGAN OTOMATIS BAHASA INDONESIA CATATAN: Berbagai model koleksi Emporio Armani Orologi memiliki tombol pemutar sekrup. Jika Anda ingin menarik tombol pemutar untuk mengatur waktu atau tanggal, namun tidak dapat ditarik

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI NOMOR : 1 TAHUN 2010 T E N T A N G LAMBANG DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI NOMOR : 1 TAHUN 2010 T E N T A N G LAMBANG DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI NOMOR : 1 TAHUN 2010 T E N T A N G LAMBANG DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PULAU MOROTAI Menimbang : a. bahwa Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pernikahan adalah momen yang sangat penting dalam hidup seseorang karena akan dikenang sepanjang hidup. Pernikahan menyatukan dua manusia menjadi satu keluarga. Pernikahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Etika Profesi 2.1.1 Definisi Etika Etika menurut Rini dan Intan (2015:3), berasal dari kata Yunani Ethos (Ta Etha) berarti adat istiadat atau kebiasaan. Dalam pengertian ini

Lebih terperinci

BAB IV KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMLAYA

BAB IV KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMLAYA BAB IV KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMLAYA IV. Kajian Estetika Feldman Kajian motif bunga mawar pada kelom geulis Sheny menggunakan teori Estetika Feldman, untuk mengkaji objek

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - GELOMBANG ELEKTROMAGNET - G ELO MB ANG ELEK TRO M AG NETIK

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - GELOMBANG ELEKTROMAGNET - G ELO MB ANG ELEK TRO M AG NETIK LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR Diberikan Tanggal :. Dikumpulkan Tanggal : Nama : Kelas/No : / Elektromagnet - - GELOMBANG ELEKTROMAGNET - G ELO MB ANG ELEK TRO M AG NETIK Interferensi Pada

Lebih terperinci

IV. ANALISIS KARYA. di kota Surakarta. Penulis tertarik memvisualisasikan tradisi upacara minum teh

IV. ANALISIS KARYA. di kota Surakarta. Penulis tertarik memvisualisasikan tradisi upacara minum teh IV. ANALISIS KARYA Pada Bab ini, penulis menampilkan hasil karya beserta deskripsi dari masing-masing judul karya. Karya-karya ini terinspirasi dari upacara minum teh Jepang yang sering dijumpai pada festival

Lebih terperinci

Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 NIRMANA WARNA Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 WARNA Merupakan kesan yang timbul oleh pantulan cahaya yang ditangkap oleh

Lebih terperinci

0 I II III 0 I II III. Tombol pemutar. Fecha. Tombol pemutar. Tanggal. Jarum detik kedua

0 I II III 0 I II III. Tombol pemutar. Fecha. Tombol pemutar. Tanggal. Jarum detik kedua bahasa indonesia FUNGSI PENGATURAN WAKTU UNTUK 2 DAN 3 JARUM Jarum jam Jarum menit I II Tombol pemutar MENGATUR WAKTU 1. Tarik tombol pemutar ke posisi II (jam berhenti). 2. Putar tombol pemutar (searah

Lebih terperinci

SW6700. & Lucasfilm Ltd. Disney

SW6700. & Lucasfilm Ltd. Disney SW6700 & Lucasfilm Ltd. Disney 1 11 2 3 4 5 6 7 8 12 9 13 10 empty page before TOC Bahasa Indonesia 6 6 Bahasa Indonesia Keterangan umum (Gbr. 1) 1 Sambungan pemangkas presisi click-on 2 Unit alat cukur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1. Pembuatan Mesin Shot Peening 1. Alat a. Mesin las listrik b. Kunci kombinasi c. Gergaji besi d. Mesin penekuk plat e. Gerinda potong f. Mistar

Lebih terperinci

SNI 7827:2012. Standar Nasional Indonesia. Papan nama sungai. Badan Standardisasi Nasional

SNI 7827:2012. Standar Nasional Indonesia. Papan nama sungai. Badan Standardisasi Nasional Standar Nasional Indonesia Papan nama sungai ICS 93.140 Badan Standardisasi Nasional BSN 2012 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen

Lebih terperinci

PEKERJAAN : PEMELIHARAAN SLOPE/LERENG PENAHAN SAMPAH TPA PIYUNGAN

PEKERJAAN : PEMELIHARAAN SLOPE/LERENG PENAHAN SAMPAH TPA PIYUNGAN i A D D E N D U M N O. 1 Lamp. BA Penjelasan Pekerjaan No. 027/16212/ULP Tanggal: 26 Oktober2015 T E R H A D A P D O K U M E N P E N G A D A A N Nomor: 027/16126 / ULP Tanggal: 23 Oktober 2015 untuk PEKERJAAN

Lebih terperinci

METODE PENGUJIAN KUAT TEKAN KAYU DI LABORATORIUM

METODE PENGUJIAN KUAT TEKAN KAYU DI LABORATORIUM METODE PENGUJIAN KUAT TEKAN KAYU DI LABORATORIUM SNI 03-3958-1995 BAB I DESKRIPSI 1.1 Maksud dan Tujuan 1.1.1 Maksud Metode pengujian ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam pengujian kuat tekan

Lebih terperinci

Pedoman Merek V 1 1.0

Pedoman Merek V 1 1.0 Pedoman Merek V 1.0 1 Logo Prinsip Dasar Logo Twitter adalah simbol kuat untuk mewakili berbagai peristiwa yang terjadi di dunia saat ini serta kekuatan pemikiran dan percakapan unik yang terjadi di platform

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis 1. Tema Karya yang di Angkat Penulis mengangkat bentuk visualisasi gaya renang indah ke dalam karya seni grafis karena berenang merupakan salah satu bagian

Lebih terperinci

Wilangan 17 Kota Emas

Wilangan 17 Kota Emas Wilangan 17 Kota Emas RANI BUKANLAH PECINTA CERITA FANTASI. Dia tidak pernah bermimpi untuk masuk ke dunia kerajaan raja singa yang bisa bicara di balik lemari atau dunia sekolah sihir di balik tembok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada beberapa waktu belakangan ini, banyak fenomena alam yang terjadi hampir di seluruh dunia.fenomena alam yang unik kerap menjadi bahan berita yang menarik bagi pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV VISUALISASI DAN ANALISIS KARYA. Poster promosi Adhijaya Print telah penulis kerjakan hingga selesai.

BAB IV VISUALISASI DAN ANALISIS KARYA. Poster promosi Adhijaya Print telah penulis kerjakan hingga selesai. BAB IV VISUALISASI DAN ANALISIS KARYA Poster promosi Adhijaya Print telah penulis kerjakan hingga selesai. Walaupun dalam proses pembuatannya mengalami perubahan-perubahan konsep yang sudah dirancang sebelumnya.

Lebih terperinci

DM-RBWU (Indonesian) Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Unit Nirkabel EW-WU101

DM-RBWU (Indonesian) Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Unit Nirkabel EW-WU101 (Indonesian) DM-RBWU001-04 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Unit Nirkabel EW-WU101 DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING... 3 UNTUK MENJAGA KESELAMATAN... 4 DAFTAR

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Buah Naga Buah naga ( Dragon Fruit) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang baru dibudidayakan di Indonesia dengan warna buah merah yang menyala dan bersisik hijau

Lebih terperinci

Untuk terang ke 3 maka Maka diperoleh : adalah

Untuk terang ke 3 maka Maka diperoleh : adalah JAWABAN LATIHAN UAS 1. INTERFERENSI CELAH GANDA YOUNG Dua buah celah terpisah sejauh 0,08 mm. Sebuah berkas cahaya datang tegak lurus padanya dan membentuk pola gelap terang pada layar yang berjarak 120

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN. tindak lanjut dari proses analisis, dimana proses perancangan merupakan

BAB III KONSEP PERANCANGAN. tindak lanjut dari proses analisis, dimana proses perancangan merupakan BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1. Sintesis Perancangan sistem merupakan suatu kegiatan yang merupakan tindak lanjut dari proses analisis, dimana proses perancangan merupakan inti dari semua proses yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1949 Grup Lego memproduksi bata kemudian menamainya "Automatic Binding Bricks" (bata yang melekat secara otomatis). Bata Lego, yang kemudian diproduksi dari

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK

PEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK PEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK 1. Yang dimaksud dengan instalasi tenaga listrik ialah : Instalasi dari pusat pembangkit sampai rumah-rumah konsumen. 2. Tujuan komisioning suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Touch of Batik merupakan konsep yang menggabungkan dua latar belakang yang berbeda, yaitu batik hasil karya seni Indonesia pada gayastreetstyle. Batik yang diangkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN 39 A. Skema proses Berkarya BAB III METODE PENCIPTAAN PRA - IDE EKSTERNAL MELIHAT, MENGAMATI IDE (GAGASAN) INTERNAL : MEMORI KENANGAN PENGALAMAN STUDI PUSTAKA: BUKU, KORAN, INTERNET KONTEMPLASI (PERENUNGAN)

Lebih terperinci

SNI 7273:2008. Standar Nasional Indonesia. Kertas koran. Badan Standardisasi Nasional ICS

SNI 7273:2008. Standar Nasional Indonesia. Kertas koran. Badan Standardisasi Nasional ICS Standar Nasional Indonesia Kertas koran ICS 85.080.99 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1 4 Simbol

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ragam hias di Indonesia merupakan kesatuan dari pola pola ragam hias

BAB I PENDAHULUAN. Ragam hias di Indonesia merupakan kesatuan dari pola pola ragam hias BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Ragam hias di Indonesia merupakan kesatuan dari pola pola ragam hias daerah atau suku suku yang telah membudaya berabad abad. Berbagai ragam hias yang ada di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki beraneka ragam keunikan dan ciri khas pada setiap daerahnya yang terbentang dari Sabang sampai dengan Merauke. Keunikan tersebut tertuang dalam berbagai

Lebih terperinci

lucht ketelce / lufkessel) yang digunakan untuk dapat menangkap gelamburgelambur udara yang mungkin terdapat di dalam tabung.

lucht ketelce / lufkessel) yang digunakan untuk dapat menangkap gelamburgelambur udara yang mungkin terdapat di dalam tabung. lucht ketelce / lufkessel) yang digunakan untuk dapat menangkap gelamburgelambur udara yang mungkin terdapat di dalam tabung. Keterangan gambar : a. Tutup bejana b. Mur cincin c. Tabung yang dipersempit

Lebih terperinci

SNI 0103:2008. Standar Nasional Indonesia. Kertas tisu toilet. Badan Standardisasi Nasional ICS

SNI 0103:2008. Standar Nasional Indonesia. Kertas tisu toilet. Badan Standardisasi Nasional ICS Standar Nasional Indonesia Kertas tisu toilet ICS 85.080.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis Alasan penulis mengangkat momen keluarga sebagai sumber ide dalam penciptaan seni grafis, sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan YME yang telah memberi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai kebudayaan yang sangat beraneka ragam. Kebudayaan tersebut tertuang dalam berbagai unsur yaitu kesenian, sistem

Lebih terperinci

GUBERNUR BANK INDONESIA,

GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 7/ 41 /PBI/2005 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG KHUSUS PECAHAN 10.000 (SEPULUH RIBU) TAHUN EMISI 2005 DALAM BENTUK UANG KERTAS BELUM DIPOTONG GUBERNUR BANK INDONESIA,

Lebih terperinci

INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER

INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER PEWARNAAN Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI. KOMPONEN WARNA Warna terbentuk dari: 1. Hue (Corak) 2. Intensity (Intensitas) 3. Saturation (Kejenuhan atau Jumlah Putih pada

Lebih terperinci

1. Jika periode gelombang 2 sekon maka persamaan gelombangnya adalah

1. Jika periode gelombang 2 sekon maka persamaan gelombangnya adalah 1. Jika periode gelombang 2 sekon maka persamaan gelombangnya adalah A. y = 0,5 sin 2π (t - 0,5x) B. y = 0,5 sin π (t - 0,5x) C. y = 0,5 sin π (t - x) D. y = 0,5 sin 2π (t - 1/4 x) E. y = 0,5 sin 2π (t

Lebih terperinci

Jual Karpet Masjid Jakarta: Solusi Masjid Indah, Nyaman, dan Rapi

Jual Karpet Masjid Jakarta: Solusi Masjid Indah, Nyaman, dan Rapi Jual Karpet Masjid Jakarta: Solusi Masjid Indah, Nyaman, dan Rapi Karpet masjid sejatinya bukan hanya menjadi sebuah alas lantai, melainkan juga berfungsi sebagai alas salat dan salah satu elemen yang

Lebih terperinci

3. Bagian buram pada gambar adalah hasil finishing dof/matte/brush

3. Bagian buram pada gambar adalah hasil finishing dof/matte/brush Perhatian, sebelum membeli cincin di tempat kami, ada baiknya anda membaca beberapa informasi penting tentang tatacara pemesanan cincin di kami. Sehingga tidak terjadi kesalah pahaman ketika sudah melakukan

Lebih terperinci

SNI Standar Nasional Indonesia. Semen portland putih

SNI Standar Nasional Indonesia. Semen portland putih Standar Nasional Indonesia Semen portland putih ICS 91.100.10 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... 1 Prakata... 1 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi...

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PAKAIAN DINAS DAN ATRIBUT PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN

Lebih terperinci

BAB 1: ASAL MULA KEJADIAN

BAB 1: ASAL MULA KEJADIAN BAB 1: ASAL MULA KEJADIAN KELAHIRANKU Ternyata proses kelahiranku itu dahsyat, saat pasangan suami istri melakukan hubungan intim, maka bisa jadi sang istri hamil. Kehamilan terjadi saat sperma masuk ke

Lebih terperinci

SW5700. & Lucasfilm Ltd. Disney

SW5700. & Lucasfilm Ltd. Disney SW5700 & Lucasfilm Ltd. Disney 1 2 12 3 4 5 13 6 7 8 9 10 11 empty page before TOC Bahasa Indonesia 6 6 Bahasa Indonesia Keterangan umum (Gbr. 1) 1 Sambungan pemangkas presisi click-on 2 Tutup pelindung

Lebih terperinci

DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS BERJUDUL: KELUARGA NELAYAN

DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS BERJUDUL: KELUARGA NELAYAN DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS BERJUDUL: KELUARGA NELAYAN Judul : Keluarga Nelayan Ukuran : 100x100 cm Tahun : 2005 Media : Batik di atas kain Dipamerkan pada acara: Pameran Karya Seni Rupa tingkat Nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Impressionisme adalah aliran seni yang pada mulanya melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Impressionisme adalah aliran seni yang pada mulanya melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Impressionisme adalah aliran seni yang pada mulanya melakukan pemberontakan artistik terhadap standar umum seni di akhir abad ke 19 di Perancis. Daripada melukis

Lebih terperinci