BAB II KAJIAN PUSTAKA. pada tahun 1942, Raisig menggunakan istilah bibliometrik dengan statisticial

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN PUSTAKA. pada tahun 1942, Raisig menggunakan istilah bibliometrik dengan statisticial"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bibliometrika Istilah Bibliometrik telah ada pada abad ke 20 dengan terbitnya karya Cole dan Eales tentang bibliografi statistik. Namun seiring dengan perkembangannya, pada tahun 1942, Raisig menggunakan istilah bibliometrik dengan statisticial bibliography dalam tulisannya mengenai analisis sitiran, dan istilah ini masih dipakai sampai Namun pada tahun 1969 Pritchard mengusulkan istilah baru dengan nama biblimetrics (bibliometrika). Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu bibliometrika mulai diperkaya dengan istilah-istilah baru yang masih memiliki hubungan dengan bibliometrikaistilah tersebut yaitu: scientometrics (diperkenalkan oleh T. Braun pada tahun 1977), istilah informetrics (diperkenalkan oleh Otto Nacke pada tahun 1979), dan istilah discometrics (diperkenalkan oleh W. C. Rorick pada tahun 1987). Akhirnya pada tahun 1990 hingga sekarang, bermula dalam dunia maya atau biasa disebut internet muncul istilah webometrics dan cybermetrics. Seluruh istilah tersebut semakin memperkaya perbendaharaan istilah dalam bidang studi bibliometrika hingga saat ini. 7

2 2.1.1 Definisi Bibliometrika Pendapat serupa telah lebih dulu dinyatakan oleh Pritchard dalam Mustikasari (2008,1) yaitu: bibliometrika adalah aplikasi metode statistika dan matematika terhadap buku dan media lainnya dari komunikasi terekam. Menurut Esshra (2007,7) pengertian biblimetrics adalah bibliometrics is a study or measurement of formal aspects of texts, documents, books and information, artinya bibliometrik adalah sebuah studi atau ukuran dari aspekaspek yang formal pada teks, dokumen, buku dan informasi. Berdasarkan pendapat di atas diketahui bahwa definisi bibliometrik adalah sebuah studi penerapan metode statistika dan matematikaterhadap buku dan media lainnya dari komunikasi terekam. Menurut Glanzel (2003, 9-10) ada tiga komponen bibliometrika, yaitu: 1. Bibliometrics for biblimetricians (Methodology) 2. Biblimetrics for scientific disciplines (Scientific information) 3. Bibliometrics for science policy and management (science policy) Definisi dari ke tiga komponen bibliometrika tersebut adalah (1) bibliometrika untuk pengguna bibliometrika sebagai metodologi (2) bibliometrika untuk bidang ilmiah sebagai informasi ilmiah (3) bibliometrika untuk kebijakan ilmiah dan manajemen sebagai kebijakan ilmiah. Menurut Sulistyo-Basuki (2003, 4-7) bibliometrika terbagi dua kelompok yaitu kelompok mengkaji distribusi publikasi dan kelompok yang membahas analisi sitiran. Kelompok pertama merupakan analisis kuantitatif terhadap literatur sehingga muncul 3 (tiga) dalil dalam bibliometrika yaitu Dalil Zipf, Dalil Lotka dan Hukum Bradford. Sedangkan kelompok kedua ditandai dengan munculnya 8

3 karya Garfield yang dianggap tonggak dalam analisis sitasi, seperti pasangan bibliografi, kositasi, dan analisi sitiran. Studi bibliometrik merupakan bagian informetrik yang merupakan kajian kuantitatif terhadap informasi terekam dan berkaitan dengan data berupa angka. Hal ini berkaitan dengan tiga komponen bibliometrik dan dua kelompok kajian untuk mendapat gambaran mengenai aspek analisis data kuantitatif Definisi Informetrika Informetrik dianggap lebih luas dari pada bibliometrik, karena menurut Ingwersen & Christensen (1997, 13) menyatakan bahwa definisi informetrik adalah; The term informetrics designates a recent extension of the traditional bibliometric analyses also to cover non-scholarly communities in which information is produced, communicated, and used, artinya istilah informetrik menunjukkan sebuah ekstensi terbaru dari analisis bibliometrik tradisional juga meliputi komunitas non-ilmiah dimana informasi yang dihasilkan, dikomunikasikan dan digunakan. Definisi lain menurut Wilson (2001) menyatakan menyatakan bahwa informetrics is the quantitative study of collections of moderate-sized units of potentially informative text, directed to the scientific understanding of informingprocesses at the social level dapat diartikan definisi informetrik yaitu studi kuantitatif dari satuan ukuran berpotensi informatif, diarahkan ke pemahaman ilmiah menginformasikan proses di tingkat sosial ". 9

4 Berdasarkan pendapat diatas dapat diketahui definisi informetrik adalah studi yang mengkaji aspek kuantitatif dari komunikasi informal atau lisan, komunikasi terekam, kebutuhan dan penggunaan informasi dengan ruang lingkup praktis dan teoritis Tujuan Bibliometrika Brookes dalam Sulistyo-Basuki (2002,7) menguraikan bahwa tujuan umum analisis kuantitatif terhadap bibliografi adalah: a. merancang bangun sistem dan jaringan informasi yang lebih ekonomis. b. penyempurnaan tingkat efisiensi proses pengolahan informasi. c. identifikasi dan pengukuran efisiensi pada jasa bibliografi yang ada dewasa ini. d. meramalkan kecendrungan penerbitan. e. penemuan dan elusidasi hukum empiris yang dapat menyediakan basis bagi pengembangan sebuah teori dalam ilmu informasi. Berbeda dengan pendapat di atas, Purnomowati (2008,2) menegaskan bahwa bibliometrika dapat digunakan sebagai metode kajian yang bersifat deskriptif, misalnya yang berkaitan dengan kepengarangan, dan bersifat evaluatif misalnya untuk mengkaji penggunaan literatur melalui analisis sitiran. Berdasarkan pendapat diatas diketahui bahwa tujuan bibliometrika adalah merancang bangunan sistem, menyempurnakan tingkat efisiensi pengolahan informasi, identifikasi dan pengukuran, meramalkan kecenderungan penerbitan dan basis pengembangan teori dalam ilmu informasi. Hal ini bisa digunakan sebagai metode kajian yang bersifat deskriptif dan evaluatif. 10

5 2.1.4 Manfaat Bibliometrika Manfaat Aplikasi kuantitatif dari bibliometrika bagi perpustakaan menurut Sulistyo-Basuki (2002,8), adalah sebagai berikut: a) Identifikasi literature inti b) Mengidentifikasi arah gejala penelitian dan pertumbuhan pengetahuan pada berbagai disiplin ilmu yang berlainan c) Menduga keluasan (comprehensiveness) literature sekunder d) Mengenali pemakai berbagai subjek e) Mengenali kepengarangan dan arah gejalanya pada dokumen berbagai subjek f) Mengukur manfaat jasa SDI ad hoc dan retrospectif g) Meramalkan arah gejala perkembangan masa lalu, sekarang dan mendatang h) Mengidentifikasi majalah inti dalam berbagai ilmu i) Merumuskan garis haluan pengadaan berbasis kebutuhan yang tepat dalam batas anggaran belanja j) Mengembangkan model eksperimental yang berkorelasi atau melewati model yang ada k) Menyusun garis haluan penyiangan dan penempatan dokumen di rak secara tepat l) Memprakarsai sistem jaringan aras ganda yang efektif m) Mengatur arus masuk informasi dan komunikasi n) Mengkaji keusangan dan penyebaran literatur ilmiah (melalui penggugugusan dan pasangan literatur ilmiah) o) Meramalkan produktivitas penerbit, pengarang, organisasi, negara atau seluruh disiplin p) Mendisain pengolahan bahasa automatis untuk auto-indexing, autoabstracting, dan autoclassification q) Mengembangkan norma pembakuan Berdasarkan pendapat diatas diketahui bahwa manfaat bibliometrik yaitu digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, merumuskan, mengembangkan, mengkaji dan meramalkan penggunaan media informasi terekam sebagai bentuk komunikasi ilmiah guna mendesain pengolahan informasi menjadi lebih mudah dan tearah. 2.2 Pemeringkatan Jurnal (Journal Ranking) 11

6 Pemeringkatan jurnal banyak digunakan di kalangan peneliti untuk mengevaluasi dampak dan kualitas jurnal akademis. Peringkat jurnal dimaksudkan untuk mencerminkan kedudukan atau tingkat jurnal dalam bidangnya, kesulitan yang relatif dalam menerbitkan artikel pada jurnal tertentu, dan prestise terkait pemeringkatan jurnal Definisi Pemeringkatan Jurnal Menurut Nisonger (2004) pemeringkatan jurnal adalah: Defined the journal-ranking list as a set of journals from a particular discipline or specialty area in hierarchical order according to a measure of presumed value. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa pemeringakatan jurnal (Journalranking) sebagai sekumpulan jurnal dari disiplin ilmu atau khusus bidang tertentu dalam urutan hierarkis menurut sebuah ukuran yang diduga dari suatu penilaian. Ukuran penilaian yang menjadi parameter dianamakan impact factor. Menurut Nisonger pemeringkatan juga mendatangkan feedback yaitu: Following trends in academia at large, academic library faculties have increasingly used such lists as tools for making promotion and tenure (P&T) decisions. Being practitioner academic librarians ourselves, this topic provoked our attention: 1. as a profession, academic librarians are expected to publish original research to advance the discipline; and 2. the use of lists to evaluate our scholarly worth directly impacts our livelihoods. Setelah kecenderungan (trend) dari akademisi pada umumnya, perpustakaan fakultas akademik dan daftar peringkat yang digunakan sebagai alat 12

7 untuk membuat dan promosi jabatan dan mengambil suatu keputusan. Topik ini menjadi perhatian sehingga profesi pustakawan akademik diharapkan untuk mempublikasikan riset asli untuk memajukan disiplin ilmu tertentu dan menggunakan daftar pemeringkatan untuk menilai dampak dari suatu penelitian. Harzing dan van der Wal (2007, 41) membedakan dua pendekatan untuk peringkat jurnal yaitu: Menyatakan preferensi dan mengungkapkan preferensi. Menyatakan preferensi peringkat jurnal melibatkan anggota akademik atas dasar penilaian ahli mereka sendiri. Hal ini selalu memiliki beberapa tingkat subjektivitas. Peringkat preferensi mengungkapkan didasarkan pada perilaku publikasi yang sebenarnya. Jika seorang penulis mengutip jurnal, ia telah menemukan sesuatu yang menjadi referensi atau rujukan. Berdasarkan pendapat diatas yang membedakan peringkat jurnal diketahui ada dua yaitu menyatakan preferensi dan mengungkap preferensi. Menyatakan preferensi berkaitan dengan anggota akademik sebagai penilaian ahli (peerreviewer), sedangkan mengungkapkan preferensi berkaitan dengan perilaku publikasi tersebut Manfaat Pemeringkatan Jurnal Tren penggunaan dan pemeringkatan impact factor suatu jurnal mendatangkan beberapa manfaat yang cukup signifikan dan sangat membantu. Menurut pendapat Cameron (2005), menyoroti fakta bahwa peringkat impact factor dapat digunakan untuk membandingkan berdasarkan analisis jurnal pada database yang ada. Menurut Andras (2011) manfaat pemeringkatan jurnal adalah: Given that the evaluative use of rankings has important economical and career consequences for individuals and organization, provided that the information derived from bibliometric information systems might be used 13

8 for promotion, tenure decisions, and funding allocation or Evaluation Based Funding. Pendapat diatas dapat diartikan bahwa penggunaan evaluatif peringkat memberikan konsekuensi ekonomis dan karir bagi individu dan organisasi, asalkan informasi berasal dari sistem informasi bibliometrik yang mungkin digunakan untuk promosi, keputusan kepemilikan, dan alokasi dana. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pemeringkatan jurnal sesungguhnya memiliki kelebihan sebagai daftar pembanding berdasarkan analisis jurnal pada database yang ada dan memberikan konsekuensi ekonomis dan karir bagi individu danorganisasi dalam melanggan maupun mempublikasi suatu jurnal Impact Factor Pertama kali impact factor dikemukakan oleh Eugene Garfield tahun 1955 dalam Majalah Science (Garfield 2000). Saat ini, pada tingkat internasional, Impact Factor jurnal, dilakukan setiap tahun oleh Institute for Scientific Information (ISI), dan diterbitkan melalui Journal Citation Report (JCR). Menurut Garfield (2005), metode penghitungan impact factor dibuat dengan dilatarbelakangi kebutuhan untuk melakukan studi perbandingan antara berbagai jurnal, bukan memandang dari segi besarnya jumlah artikel, juga bukan hanya dari segi banyaknya jumlah sitasi, tetapi dari besarnya impact, pengaruh artikel-artikel dari suatu jurnal terhadap kegiatan penulisan artikel pada jurnal yang sama, diukur dari rasio jumlah sitasi dengan jumlah artikel. Dalam hal ini, 14

9 peringkat impact factor hakekatnya merupakan analisis sitasi untuk melakukan studi karakteristik berbagai jurnal, berdasarkan pengaruh berupa rasio antara besarnya jumlah sitasi dari kurun waktu dua tahun dengan jumlah artikel dalam kurun waktu yang sama Definisi Impact Factor Definisi Impact factor menurut Garfield (2006) merupakan frekuensi sitasi selama setahun atas artikel-artikel utama pada dua tahun terakhir dibagi dengan jumlah artikel-artikel utama yang diterbitkan oleh sebuah jurnal selama dua tahun hal tersebut dinamakan journal impact factor. Levine Clark dan Gil (2009) menyatakan bahwa Impact Factordiartikan sebagai rasio antarakutipan dan item citable terbaru yang dipublikasikan. Oleh karena itu, impact factor jurnal dihitung melalui membagi angka tahun kutipan ini untuk item sumber yang diterbitkan dalam jurnal bahwa selama dua tahun sebelumnya. Berdasarkan pendapat diatas disimpulkan bahwa definisi impact factor yaitu frekuensi atau rasio sitiran dibagi melalui angka tahun kutipan jumlah artikel-artikel utama yang diterbitkan oleh sebuah jurnal selama dua tahun Fungsi Impact Factor Menurut Huth dikutip dalam Punomowati (2008) menyatakan bahwa impact factor jurnal sangat membantu kepentingan pustakawan, penulis, editor/penerbit jurnal dan penentu kebijakan. Pustakawan yang akan melanggan 15

10 suatu jurnal atau memperpanjang jurnal sangat terbantu dengan adanya daftar impact factor jurnal tersebut. Sehubungan dengan hal di atas Hartinah (2002, 9) menyatakan bahwa: Analisis sitiran banyak digunakan sebagai cara untuk menentukan berbabagai kepentingan atau kebijakan, antara lain adalah: evaluasi program penelitian; pemetaan ilmu pengetahuan; visualisasi suatu disiplin ilmu; indikator ilmu pengetahuan dan teknologi; faktor dampak dari suatu jurnal (Journal Impact Factor), kualitas jurnal dan untuk pengembangan koleksi jurnal. Suatu ukuran jurnal yang mempunyai pengaruh kuat juga dapat dilakukan dengan analisis sitiran. Ukuran ini dapat menghasilkan daftar jurnal inti, yang akan menentukan pengembangan koleksi jurnal di perpustakaan yaitu menentukan jurnal yang akan dilanggan. Berdasarkan pendapat diatas diketahui bahwa fungsi dari impact factor sebagai daftar pembanding atau dasar dalam mengambil keputusan menilai suatu jurnal yang akan dilanggan dan mempublikasi karya ilmiah pada jurnal internasional Faktor yang Mempengaruhi Impact Factor Menurut Hasugian dalam handout bibliometrik (2013) ada beberapa faktor yang mempengaruhi Impact Factor yaitu : 1. Bahasa jurnal. 2. Ketersediaan jurnal. 3. Faktor yang mempengaruhi hitungan tersitirkan: a. Kolaborasi atau membujuk peneliti b. Menyempurnakan jasa pada penulis c. Pencarian subjek d. Promosi media e. Pemilihan artikel 4. Faktor yang mempengaruhi hitungan artikel tersitirkan: a. Pengurangan atau pembatasan artikel tersitirkan b. Peninjauan klasifikasi artikel 5. Sikap editor jurnal terhadap Impact Factor a. Perasaan campuran b. Impact Factor yang tinggi tidak selalu bermakna bagi peneliti bidang tertentu 6. Back scratching 16

11 Menurut Gasparyan (2010; 2011) faktor mempengaruhi perhitungan Impact Factor yaitu : kutipan diri (self-citation), Dampak dari tinjauan artikel (impact factor), kutipan non-citable item, jumlah item citable dan bias penggunaan bahasa Inggris. Pendapat Rousseau (1999) juga menyatakan bahwa self-citation yang muncul ketika sebuah makalah yang diterbitkan di jurnal dan mengutip artikel di jurnal yang sama juga dapat mempengaruhi indeks dampak jurnal. Poin utama pertimbangan mengenai aspek metodologis dalam perhitungan indeks termasuk kurangnya penilaian kualitas kutipan, masuknya kutipan diri(selfcitation), adanya perbandingan antara bidang ilmu yang berbeda atau minim, dan analisis terutama publikasi berbahasa Inggris (Falagas et al., 2008a) Berdasarkan pendapat diatas terdapat faktor-faktor yang sangat mempengaruhi penghitungan dari impact factor. Untuk itu peneliti dan lembaga pemeringkatan mengidentifikasi hal ini sebelum melakukan penghitungan Penghitungan Impact Factor Terkadang ada banyak kekeliruan dalam mengartikan impact factor sebagai ukuran yang berbeda dari yang sebenarnya. Faktor Dampak tidak mengukur dampak atau pengaruh jurnal, tapi item rata-rata yang diterbitkan dalam jurnal yang (Harter & Nisonger, 1997). Impact Factor jurnal terdiri dari dua elemen, yaitu nominator (pembilang) dan denominator (penyebut). Pembilang adalah jumlah sitiran yang diperoleh artikel yang diterbitkan dalam dua tahun sebelumnya. Penyebut adalah jumlah artikel substantif dan review yang diterbitkan dalam dua tahun tersebut 17

12 (Garfield,2006). Semakin tinggi nilai Impact Factor suatu jurnal berarti semakin sering jurnal tersebut disitir atau semakin besar pula pengaruhnya terhadapdokumen lain. Penghitungan IF untuk sebuah jurnal (misalnya untuk tahun 2010) dilakukan dengan cara menjumlahkan rata-rata citation/rujukan setiap karya yang diterbitkan pada 2 tahun sebelumnya. artikel yang terbit selama duatahun IF = jumlah artikel yang terbit selama dua tahun 2.3. Sitiran (Citation) Suatu citation atau bibliographic citation adalah suatu rujukan kepada buku, artikel, halaman web, atau produk-produk hasil penerbitan lainnya yang memberikan cukup rincian untuk mengidentifikasi produk penerbitan itu secara unik. Sitiran pertama kali digunakan oleh Gross dan Gross pada tahun Kemudian Gardfield dalam Hartinah (2002,5) menganalisis setiap bidang pengetahuan untuk mengevaluasi jurnal dan tulisan yang paling banyak disitir oleh jurnal lain atau penulis lain Definisi Sitiran Sitiran banyak digunakan dalam kajian bibliometrika yang lazim digunakan pada karya ilmiah seperti skripsi, disertasi, monograf dan jurnal. Berikut terdapat beberapa pendapat menyatakan definisi dari sitiran. Sophia (2002, 3) menyatakan bahwa arti sitasi atau citation adalah : 1. Action of citing any word or written passage, quotation 2. A reference to a passage in a book 3. To cie (a book, auto etc) for a particular statement or passage 4. To copy or repeat (a passage, statement, etc) from book, document, speech, etc with some indication that one is giving a words of another. 18

13 Berdasarkan pendapat di atas dapat diartikan bahwa sitasi adalah mencantumkan atau mengutip pernyataan berdasarkan sumber rujukan seperti buku atau yang lain dengan menyertakan sumber kutipan pernyataan orang lain. Purnomowati (2005, 3) menyatakan bahwa sitasi, sitiran atau citation adalah informasi ringkas tentang dokumen yang disitir dan disisipkan dalam teks, sementara informasi selengkapnya dimuat pada daftar referensi. Referensi yang dimaksud dalam pendapat tersebut adalah deskripsi bibliografi dari dokumen yang disitir, umumnya disusun berupa daftar yang disajikan pada akhir bab pada suatu artikel atau buku. Sedangkan Reitz (2006 dalam Istiana 200, 4) menyebutkan bahwa: Sitiran merupakan acuan tertulis dari sebuah karya atau bagian sebuah karya (dapat berupa buku, artikel, disertasi, laporan, komposisi musik dan sebagainya) yang dihasilkan oleh pengarang, penyunting, komposer dan sebagainya, yang secara jelas mengidentifikasi suatu dokumen, di mana karya itu diperoleh. Prawira (2005, 9) menyatakan bahwa sitiran adalah pernyataan yang diterima suatu dokumen dari dokumen lain sedangkan rujukan adalah pernyataan yang diberikan sebuah dokumen kepada dokumen lain. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sitiran adalah informasi yang menyatakan acuan mengutip penyataan dari suatu dokumen atau sumber rujukan (dapat berupa buku, artikel, disertasi, laporan, komposisi musik dan sebagainya) dengan menyertakan sumber kutipan secara jelas Analisis Sitiran Analisis sitiran merupakan bagian dari bibliometrika, menurut Ikpaahindi dalam Elita (2008, 9) menyatakan bahwa: 19

14 Metode bibliometrika dapat dilakukan dengan cara penghitungan analisis sitiran langsung (direct citation counting) yang digunakan dalam analisis sitiran. Oleh karena itu pengertian analisis sitiran mengandung makna yang sama dengan kajian sitiran, bahkan secara lebih lengkap disebut kajian analisis sitiran. Menurut Rousseau (2008), analisis sitiran merupakan cabang dari bibliometrik yang menganalisis poladan frekuensi sitiran. Analisis dilakukan terhadap pengarang, jurnal, disiplin ilmu, dan aspek terkait lainnya. "Analisis sitiran adalah kajian bibliometrika yang secara khusus mengkaji tentang sitiran yaitu melakukan analisis terhadap daftar pustaka atau bibliografi yang tercantum dalam sebuah dokumen" (Hasugian, 2005, 3). Hurt dalam Elita (2008, 9) menyatakan bahwa analisis sitiran biasanya dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan literatur pada subjek tertentu yang juga berkorelasi dengan perkembangan subjek tersebut. Sehingga dari tiap kelompok subjek dapat diketahui kelas subjek yang dominan. Menurut Hartinah (2002) analisis sitiran adalah penyelidikan melalui data sitiran dari suatu dokumen, baik dokumen yang disitir maupun dokumen yang menyitir. Hartinah (2002) menyatakan bahwa pada kajian bibliometrika banyak digunakan analisis sitiran sebagai cara untuk menentukan berbagai kepentingan atau kebijakan seperti: 1. Evaluasi program riset. 2. Penentuan ilmu pengetahuan. 3. Visualisasi suatu disiplin ilmu. 4. Indikator iptek. 5. Faktor dampak dari suatu majalah (journal impact factor). 6. Kualitas suatu majalah. 7. Pengembangan koleksi majalah, dan lain lain. 20

15 Menurut Guha dalam Elita (2008, 5) mengemukakan beberapa penggunaan sekunder sitiran: 1. Dipergunakan sebagai bibliografi 2. Mempersiapkan daftar peringkat majalah 3. Dipergunakan sebagai daftar peringkat 4. Mengetahui hubungan penggunaan berbagai bentuk dokumen 5. Mengetahui umur penggunaan dokumen 6. Mengetahui keterhubungan dan keterkaitan subjek-subjek 7. Mengetahui asal-usul atau akar dari subjek ilmu 8. Kajian sitiran dari abstrak/indeks majalah dan kegunaannya Menurut Mirmani (2009, 7) ada beberapa metode analisis sitiran yaitu : a. Menghitung jumlah sitiran: menentukan sumber yang akan digunakan dalam penelitian. Sumber yang digunakan dapat berupa jurnal, buku, disertasi dan sejenisnya. Saat ini, yang paling banyak dikaji adalah jurnal. b. Indeks kesegeraan (immediacy index) adalah untuk menghitung peringkat berdasarkan perbandingan sitasi satu jurnal dalam tahun tertentu dengan jumlah artikel yang diterbitkan oleh jurnal tersebut pada tahun yang sama. Indeks ini menujukkan suatu ukuran seberapa cepat sekelompok dokumen (artikel) dari suatu jurnal disitir pada tahun yang sama. c. Faktor dampak (impact factor) adalah ukuran pengaruh suatu kelompok dokumen pada suatu kelompok yang ditentukan. Ukuran ini diperoleh dari perbandingan antara berapa kali sebuah majalah diacu dengan jumlah artikel yang diterbitkan oleh majalah tersebut pada periode tertentu. d. Berdasarkan sitiran per N kata dilakukan dengan menghitung jumlah sitiran dalam waktu tertentu. Aspek-aspek yang dapat dikaji dalam analisis sitiran adalah sebagai berikut: pola sitiran, karakteristik dokumen, dan pola kepengarangan (Sutardji 2003, 4). Pola sitiran mencakup jumlah sitiran, dan jumlah otositiran (selfcitation). Oto sitiran adalah artikel yang pengarangnya menyitir tulisan sendiri. Karakteristik dokumen adalah sifat yang berkaitan dengan jenis, tahun terbit, usia, bahasa pengantar dokumen yang disitir, dan peringkat majalah yang disitir. Sedangkan pola kepengarangan mencakup jumlah penulis, penulis yang paling sering disitir, pengarang tunggal atau ganda. 21

16 Berdasarkan pendapat di atas analisis sitiran merupakan metode bibliometrik yang menganalisis pola dan frekuensi sitiran, pertumbuhan literatur berdasarkan pengarang, jurnal, disiplin ilmu, dan aspek terkait lainnya dengan cara penghitungan analisis sitiran langsung (direct citation counting). Hal ini digunakan untuk berbagai kepentingan salah satunya untuk mengukur atau menilai impact factor suatu jurnal Konsep Citation Indexes Pada tahun 1960, Eugene Garfield dari Institute of Scientific Information (ISI) untuk pertama kalinya memperkenalkan citation index yang pertama kali dibuat untuk karya-karya yang diterbitkan dalam jurnal-jurnal akademis. Citation index untuk karya-karya ilmiah ini dimulai untuk bidang ilmu pengetahuan alam (science), yaitu Science Citation Index (SCI), yang kemudian diperluas ke Social Science Citation Index (SSCI) dan akhirnya Arts and Humanities Citation Index (AHCI). Indeks kutipan adalah jenis database bibliografi, antara publikasi, yang memungkinkan pengguna untuk dengan mudah membangun yang kemudian dokumen mengutip dokumen yang sebelumnya. Indeks-indeks Kutipan pertama adalah citators hukum seperti Kutipan Shepard (1873). Pada tahun 1960, Eugene Garfield Institute for Scientific Information (ISI) memperkenalkan indeks kutipan pertama bagi makalah yang diterbitkan dalam jurnal akademik, pertama Science Citation Index (SCI), dan kemudian Social Science Citation Index (SSCI) dan Art dan Humaniora Citation Index(AHCI). Pertama otomatis 22

17 pengindeksan kutipan dilakukan dengan CiteSeer pada tahun Sumbersumber lain untuk data tersebut termasuk Google Scholar. Ada 2 masalah utama yang harus dipertimbangkan ketika menggunakan indeks kutipan untuk membandingkan jurnal di berbagai bidang ilmu: 1) Jenis Citation bervariasi antara bidang ilmu pengetahuan (Garfield, 1979) 2) Citation index harus memperhitungkan perbedaan-perbedaan jenis kutipan itu sendiri (Moed, HF, 2010) 3) Fungsi Citation Index 4) Menurut Kumar dan Singh (2011) fungsi Citation Index sebagai berikut: 5) 1. Untuk menentukan area terkini riset di lapangan: Indeks Citation membantu mendeteksi domain pengetahuan, dikenal sebagai front penelitian, dengan menganalisis jaringan kutipan publikasi ilmiah. Domain pengetahuan yang terdeteksi melalui indikator bibliometrik yang indikator berbasis waktu, indeks kedekatan (immediacy index). 6) 2. Untuk mengetahui Authtor Ranking di Subjek: Indeks Citation menyediakan berbagai indikator untuk mengevaluasi berdiri/ peringkat ilmuwan individu/ penulis (dalam hal publikasi), lembaga/ departemen (kuantifikasi produksi). Penulis peringkat berdasarkan publikasi mereka tahu tentang dampak tinggi penulis. Peringkat lainnya juga banyak digunakan sejumlah yaitu publikasi, tertimbang atau tidak oleh faktor dampak, dengan jumlah penulis, atau dengan jumlah kutipan. 7) 3. Untuk mengetahui Journal Ranking: analisis Citation memberikan informasi tentang pengembangan jurnal dari waktu ke waktu. Melalui analisis kutipan, indeks sitasi membantu untuk mengetahui tentang apa yang artikel, tema, dan topik yang diterbitkan, dikutip, atau diabaikan dan juga menawarkan wawasan yang unik ke dalam arah tidak hanya sebuah jurnal tertentu, tetapi juga disiplin di mana itu ada dan menyediakan data pada tren historis, indeks kedekatan, dikutip paruh jurnal dll untuk studi. 8) 4. Untuk menentukan Ranking Kelembagaan: Indeks Citation membantudalam menemukan dampak tertinggi Institut dalam Kelompok Lembaga, dan juga lembaga-lembaga dampak tinggi di lapangan di International Tingkat. Indeks menemukan Penelitian Output sebuah Organisasi. 9) 5. Untuk mengetahui Penulis Afiliasi: Indeks Citation juga menyediakan afiliasi penulis berkontribusi dalam Jurnal Internasional. 23

18 10) 6. Untuk menentukan jenis kutipan: analisis citation membantu untuk mengetahui Dampak Journal Faktor (JIF), AuthorSelf Citation (ASC) yaitu berapa kali seorang penulis mengutip Journal Self-Citation (JSC) nomor yaitu kali jurnal mengutip karya sendiri, yang membentuk sebagian dari keseluruhan kutipan. Berbagai kutipan indeks memberikan indikator kuantitatif untuk publikasi dalam bahasa Inggris, sehingga mereka jurnal ilmiah di berbagai negara yang mempublikasikan dalam bahasa nasional memiliki lebih sedikit kesempatan harus dievaluasi berdasarkan indikator bibliometrik dan dampak dari penelitian tertentu ditentukan oleh frekuensi kutipan yang diterimanya sebagai faktor dampak. Jurnal dengan faktor dampak tinggi menunjukkan penelitian temuan dengan dampak tinggi di bidangilmu tertentu. 7. Untuk mengetahui total Citation dari karya ilmiah : Indeks Citation menyebutkan karya pendahulu 'di karya ilmiah yang merupakan norma wajib untuk publikasi ilmiah dan membentuk dasar untuk metode indeks kutipan scientometric. Citation Index adalah database yang berisi interdisipliner data bibliografi dalam ilmu alam dan teknis, seni dan humaniora dan ilmu sosial. Tidak hanya tentang makalah yang diterbitkan di berbagai majalah, tetapi juga tentang kutipan dari makalah ini yaitu membantu untuk mengetahui berapa kali kertas telah dikutip. Citation Indexes tidak hanya mencakup metadata dari jurnal (judul artikel, abstrak, penulis, dll), tetapi juga melacak kutipan dari artikel. Menggunakan indeks kutipan, dapat dilihat berapa kali artikel tertentu telah dikutip (atau direferensikan) oleh artikel lain dalam indeks. Indeks ini sangat selektif, dan bisa menjadi sangat sulit bagi peneliti jurnal yang masih baru dan ingin bergabung. Namun Citation Indexes adalah indeks yang paling diinginkan karena meningkatkan Impact Factor (IF) dari jurnal Citation Service Ada dua kutipan indeks utama: Thomson Reuter Web of Science (WOS) dan Scopus (dari Elsevier). Keduanya adalah produk berlangganan, sehingga 24

19 meskipun bebas untuk diindeks oleh mereka, untuk menggunakan informasi mereka harus membayar langganan. Banyak universitas perpustakaan dapat menyediakan akses ke indeks ini. Web of Science mengindeks hanya sekitar jurnal, dan membuat keputusan tentang inklusi berdasarkan: 1. Kualitas konten 2. Keandalan publikasi 3. Apakah jurnal yang dikutip dalam jurnal terindeks Web of Science. Scopus dirilis oleh Elsevier pada tahun 2004, dengan jumlah jurnal sebanyak jurnal, dan tersedia juga conference papers, and buku. Scopus menyatakan bahwa ia menggunakan proses seleksi di mana 'ahli subjek meninjau judul menggunakan langkah-langkah baik kuantitatif dan kualitatif'. Menurut data Scopus tahun 2013 kriteria yang digunakan oleh analis dikelompokkan ke dalam lima kategori utama: kebijakan jurnal, konten, kedudukan jurnal, keteraturan dan ketersediaan online. Menurut data tahun 2011, Scopus diterima 40% kurang dari jurnal yang diminta inklusi. Ada dua penerbit utama dari tujuan umumindekskutipan akademik: A. Institute for Scientific Information (ISI) /Thomson Reuters Citation index telah lama didominasi oleh ISI, yang sekarang merupakan bagian dari Thomson Reuters. ISI menerbitkan indeks kutipan di media cetak dan bentuk compact disc, yang umumnya diakses melalui web dengan nama 'Web of Science' (WOS). WOS menyediakan akses7 (tujuh) database: Science Citation Index (SCI), Social Science Citation Index (SSCI), Art & Humaniora Citation 25

20 Index (A&HCI), Index Chemicus, Arus Reaksi Kimia (Current Chemical Reactions), Konferensi Prosiding Citation Index: Sains dan Index Conference Prosiding Citation: Ilmu Sosial dan Humaniora. B. Elsevier Elsevier merupakan salah satu penerbit didunia. Scopus merupakan keluaran Elsivier dan hanya tersedia dalam online web. Scopus adalah salah satu abstrak terbesar dan kutipan database dari literatur peer-review dan sumber web dengan peralatan canggih untuk melacak, menganalisa dan memvisualisasikan penelitian Penghitungan Sitiran (Citation count) Kutipan dapat dihitung sebagai tindakan penggunaan dan dampak dari kerja dikutip. Data dari kutipan indeks dapat dianalisis untuk menentukan popularitas dan dampak spesifik artikel, penulis dan publikasi penelitian.ini disebut analisis kutipan. Salah satu citation count yaitu beberapa langkah-langkah yang muncul dari analisis kutipan adalah penghitungan kutipan atau sitasi. Sebuah penghitungan kutipan (citation count) adalah jumlah kali sebuah artikel dikutip oleh artikel lainnya. Kadang-kadang, itu adalah dianggap menunjukkan kualitas dan pengaruh artikel. Citation count dapat dianalisis untuk: 1) Frekuensi kutipan artikel dari individu 2) Jumlah kutipan / kutipan hitungan rata-rata daripenulis per artikel 3) Kutipan menghitung rata-rata untuk artikel dijurnal 26

21 2.4. Jurnal Dikalangan akademisi jurnal bukanlah hal yang asing lagi. Jurnal telah ada sejak lama dan di gunakan untuk berkomunikasi antar peneliti. Seiring kemajuan teknologi penggunaan jurnal juga semakin meningkat, hal ini dikarenakan jurnal telah dapat diakses kapan dan dimana saja. Di perpustakaan, jurnal termasuk ke dalam koleksi terbitan berseri (periodical) yang terdiri beberapa artikel di dalamnya Definisi Jurnal Definisi jurnal menurut Koswara (2003, 3) adalah Jurnal adalah terbitan berkala yang berbentuk pamflet berseri berisi bahan yang sangat diminati orang saat diterbitkan. Bila dikaitkan dengan kata ilmiah di belakang kata jurnal dapat terbitan berarti berkala yang berbentuk pamflet yang berisi bahan ilmiah yang sangat diminati orang saat diterbitkan. Sedangkan menurut HighBeam TM Research, Inc (2005, 1) jurnal adalah Journal is the collection and periodic publication or transmission of news and the result of research through media yang dapat diartikan bahwa jurnal adalah pengumpulan dan publikasi periodik atau transmisi berita dan hasil penelitian melalui media. Pengertian jurnal menurut Zen (2009,15) adalah Journals yaitu terbitan berkala memuat artikel ilmiah (learned periodicals). Artinya bahwa jurnal merupakan suatu koleksi dari terbitan berkala yang berisikan artikel-artikel ilmiah. Definisi lain menurut Hakim (2012) menyatakan bahwa jurnal ilmiah adalah majalah publikasi yang memuat KTI (karya tulis ilmiah) yang secara 27

22 nyata mengandung data dan informasi yang mengajukan iptek dan ditulis sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan ilmiah serta diterbitkan secara berkala. Majalah ilmiah atau sering disebut jurnal merupakan output kegiatan penelitian. Jurnal cenderung lebih aktual dan memuat informasi mutakhir, sehingga ada hal-hal yang dimuat di dalam jurnal yang tidak didapatkan dalam buku. Di perpustakaan perguruan tinggi keberadaan jurnal sangat penting sebagai penunjang Tri Dharma perguruan tinggi. Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa jurnal adalah suatu publikasi yang bersifat ilmiah yang berisikan artikel-artikel ilmiah melalui berbagai media (cetak atau elektronik) dan terbit secara berkala (periodical) Jenis-Jenis Jurnal Pada umumnya jurnal terbagi ke dalam dua jenis yaitu jurnal tercetak dan jurnal elektronik. Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi, jenis jurnal makin beraneka ragam. Sebagaimana Chen (2001,365) mengkategorikan jenis jurnal sebagai berikut: (1) Print Only (P), These were titles that are only available in print format, (2) Electronic Priced Separately (E), These were journals with electronic version that were available with surcharge or were priced separately, (3) Combination Price (C), these were the electronic version of print journals that were offered free online with print subscription, (4), Aggregated Pricing (A), titles that were available for purchase as a collection through publisher. Berdasarkan pendapat di atas dapat diartikan bahwa jurnal terbagi beberapa jenis, antara lain: 1. Jurnal dalam bentuk tercetak. 2. Jurnal dalam bentuk elektronik 28

23 3. Jurnal versi elektronik dari jurnal yang terbitan tercetak 4. Jurnal elektronik yang terbit hanya dalam bentuk online. Ada berbagai jenis jurnal yang dipublikasikan di dunia jurnal. Menurut Stranack (2008, 9) jurnal dapat diklasifikasikan menjadi: 1. Professional or Trade Journals Jurnal ini ditargetkan pada profesi atau industri tertentu dan mungkin berisi berita terkini, pendapat dan saran praktis tentang produk baru dan ulasan untuk menginformasikan para pembaca tentang kejadian dalam industri atau profesi. Artikel mungkin peer-review dan mungkin 29

24 termasuk kutipan. Beberapa contoh adalah: The Bookseller, MediaWeek, dan Advertising Age. 2. Popular Journals Jurnal yang berisi berita, cerita fitur dan pendapat dan potongan editorial yang menginformasikan dan menghibur pembacanya. Artikel tidak peer-review dan biasanya ditulis dalam bahasa yang mudah dimengerti. Mereka berisi banyak iklan, ilustrasi dan foto-foto glossy. Kutipan dan bibliografi yang tidak umum. Beberapa contoh jurnal populer adalah Time, Vogue, Economist, People Magazine, etc. 3. Scholarly Journals Dikenal sebagai jurnal akademik adalah majalah yang berisi sejumlah artikel yang diterbitkan secara teratur pada interval tertentu. Tujuan utama adalah untuk menyebarkan pengetahuan dan penelitian temuan baru. Scholarly Journals juga mungkin berisi ulasan dan kritik studi dan temuan. Jurnal ilmiah kadang-kadang dapat diidentifikasi oleh judul mereka. Ini mungkin termasuk kata-kata seperti 'Journal', 'Triwulanan', 'Review', 'Proceedings', 'Transaksi', dan bisa merujuk ke disiplin akademis atau bidang studi khusus. Beberapa contoh adalah: Publishing Research Quarterly, South African Journal of Science, and the Journal of Science and Technology. Dari pendapat diatas diketahui bahwa jenis-jenis jurnal sangat beragam. Jenis jurnal tersebut dibedakan berdasarkan media jurnal dan juga dari segi fungsi atau pemanfaatannya yang dipaparkan sebelumnya. Secara fisik jurnal terbagi atas 2 bentuk yaitu jurnal berbasis cetak dan non cetak (online). Namun kini tersedia 4 jenis jurnal yang berdasarkan media jurnal tersebut,sedangkan menurut klasifikasi atau pemanfaatan jurnal terdapat 3 jenis. Dengan segala kemajuan dari ilmu pengetahuan dan teknologi tidak menutup kemungkinan terciptanya versi lain dari jurnal yang dapat diakses oleh pengguna informasi. Saat ini pengguna cenderung menggunakan jurnal versi elektronik dari jurnal yang terbitan tercetak dan jurnal elektronik yang terbit hanya dalam bentuk online karena lebih murah, cepat dan mudah didapatkan. 30

25 2.4.3 Fungi Jurnal Jurnal selalu berhubungan dengan ilmu pengetahuan atau kajian ilmu serta temuan baru dalam pendidikan dan pengetahuan. Menurut Permendiknas no.22 tahun 2011 jurnal mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Registration, Mempublikasikan klaim prioritas ilmu pengetahuan. Hal yang diutamakan adalah membangun penulis dan kepemilikan ide 2. Dissemination, Menyediakan akses yang mengkomunikasikan penemuan kepada khalayak yang mencari Informasi dari jurnal yang dimaksud. 3. Certification, Memberikan izin, atau tanda persetujuan. Hal tersebut memastikan kontrol kualitas jurnal melalui peer review. 4. Archival record, Menjaga catatan ilmu pengetahuan. Hal ini bertujuan untuk menyiapkan sebuah sistem penyimpananpermanen untuk karya yang dipublikasikan sehingga mereka dapatdiakses setiap saat di masa depan. Berdasarkan pendapat di atas diketahui bahwa fungsi jurnal bukan hanya sekedar mempublikasikan karya saja, namun membangun penulis dan orisinalitas hasil pemikiran. Selain itu sebagai akses mencari informasi, mempunyai control security access yang menjaga catatan ilmu pengetahuan nantinya publikasi dapat diakses setiap saat di masa depan Lembaga Pemeringkat Jurnal Penggunaan dampak jurnal (IF) memungkinkan untuk menghilangkan subjektivitas yang melekat dalam survei ahli karena metode ini mengasumsikan hubungan positif antara indeks independen dan peringkat jurnal. Pengukuran IF jurnal paling populer meliputi Journal Impact Factor (JIF), Eigenfactor dan ArticlesInfluencedilaporkan di Thomson Reuters Journal Citation Reports (Franceschet, 2010), dan h-index (Hirsch, 2005), g-index (Egghe, 2006) dan hcindex (Sidiropoulos,Katsaros, & Manolopoulos, 2007), yang biasanya diperoleh 31

26 dari Google Scholar (GS) (Harzing & van der Wal, 2008) atau Scopus (Meho & Yang, 2007) Scimago Journal Rank Indikator SJR (Scimago Journal and Country Rank) merupakan ukuran suatu jurnal dilihat dari 2 sisi yang berbeda,yaitu (1) jumlah citation / rujukan yang diterima oleh jurnal tersebut,dan (2) tingkat prestise / gengsi dari jurnal yang mengutip tersebut. Semakin tinggi nilai SJR, maka jurnal tersebut semakin bagus,berkualitas dan bereputasi. Berbeda dengan Impact Factor, IndikatorSJR merupakan sistem perangkingan jurnal yang bersifat open source. Karena Indikator SJR baru dikembangkan pada tahun 2007, jauh lebih mudah dibandingkan sistem IF, maka teknik perhitungan untuk merangking suatu jurnalnya pun lebih canggih dan komprehensif. Algoritma perhitungan indikator SJR berdasarkan padagoogle Pagerank ditambah dengan database dari Scopus. Indikator SJR juga menyediakan beberapa teknik perhitungan yang berbeda, diantaranya adalah Cites per Doc (2y) yang metode perhitungannya sama dengan IF Eigenfactor Pemeringkatan Eigenfactor dan indikator pendamping Article influence diluncurkan pada musim semi 2007 dan termasuk dalam JCR untuk tahun dan kemudian Pemeringkatan ini diciptakan oleh Dr. Carl Bergstrom. Eigenfactor score dan Article Influence indikator mengandalkan struktur kutipan seluruh jaringan komunikasi ilmiah untuk mengukur prestise jurnal, daripada 32

27 mengandalkan jumlah kutipan diterima (Bergstrom, 2007, ) dalam menguraikan pendekatan yang diadopsi. Tujuan pemeringkatan Eigenfactor adalah untuk memeringkat jurnal sebanyak halaman web peringkat Google. Sementara Google menggunakan jaringan hyperlink di Web, mereka menggunakan kutipan dalam literatur sebagai yang dihitung oleh Journal Citation Report. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi jurnal paling berpengaruh adalah dianggap penting, jika sering dikutip oleh jurnal berpengaruh lainnya. Skema peringkat berulang, menyumbang fakta bahwa kutipan tunggal dari sebuah highquality jurnal mungkin lebih berharga daripada beberapa kutipan dari periferpublikasi. Pemeringkatan Eigenfactor mengukur pentingnya kutipan oleh pengaruh jurnal mengutip dibagi dengan jumlah total kutipan muncul dalam jurnal itu. Misalnya, kutipan dari sebuah artikel yang memiliki referensi sepintas ke besar jumlah kertas jumlah untuk kutipan kurang dari dari sebuah artikel penelitian yang mengutip hanya dokumen yang pada dasarnya terkait dengan argumen sendiri. 33

28 Daftar Penelitian Terdahulu No. Peneliti Temuan Hasil 1. Bollen [et.al], (2006) Mereka membandingkan indikator status jurnal (terminologi metrik) dengan IF dan dengan produk dari kedua, dilambangkan sebagai Y. Untuk mengatur semua jurnal ISI JCR dan mendapatkan korelasi Spearman rank 0,61 antara IF dan pembobotanpagerank. 2. Saad (2007) Membandingkan, menggunakan Pearson korelasi, yang Eigenfactor TM skor, Pasal Pengaruh TM skor dan jurnal h-index untuk periode , 3. Davis (2008) Menyelidiki penilaian dan pengukuran Eigenfactor dalam sebuah artikel dengan judul "Eigenfactor: apakah prinsip hasil perbaikan ulang di lebih memperkirakan dari jumlah kutipan? " 4. Leydesdorff (2009) Mempelajari hubungan antara indikator jurnal Wos tradisional, yaitu faktor dampak, indeks kedekatan, dikutip paruh, SJR, SCImago ini h-index dan PageRank. Sumber : Rousseau (2006) Kesimpulan dasar mereka adalah bahwa Impact Factor adalah faktor popularitas status, sedangkan PageRank tertimbang memberikan bobot lebih untuk prestise nyata Dia menemukan untuk korelasi sampel yang paling representatif 0,90. Ternyata penelusuran literatur Eigenfactor mengarah ke peringkat yang berbeda dari kutipan jumlah berbobot sederhana (berdasarkan data WOS), atau dari faktor dampak tradisional. Ia menemukan bahwa untuk jurnal dari kategori Kedokteran (Umum dan internal), tahun 2006, peringkat tidak berbeda secara signifikan. The SCImago Journal Pangkat ternyata menjadi setara dengan Faktor Dampak untuk domain Scopus. Ini agak mengejutkan karena merupakan turunan dari pengaruh berat Pinski-Narin (Pinski & Narin, 1976), dan dengan demikian terkait erat dengan PageRank. Menurut Leydesdorff, Eigenfactor tidak termasuk, tetapi PageRank dapat dianggap kerabat dekat dan juga tidak termasuk Article influence. 34

29 No. Peneliti Temuan Hasil 5. Sadeghi Ramin, Alireza Sarraf Shirazi (2012) 6. Chia-Lin Chang,Michael McAleer and Les Oxley (2010) Perbandingan antara Impact Factor SCImago indikator peringkat jurnal dan skor Eigenfactor jurnal kedokteran nuklir. Journal Impact Factor Versus Eigenfactor and Article Influence Dengan mempertimbangkan ketiganya indeks sementara menilai kualitas jurnal kedokteran nuklir akan menjadi sebuah strategi yang lebih baik karena beberapa kekurangan dari Impact Factor. Selain itu, pengukuran sangat penting dan kinerja jurnal gengsi terbukti berkaitan erat dengan dua metrik ISI yang ada, dan karenanya menambahkan praktis untuk kegunaan yang telah diketahui. Hasil empiris dibandingkan dengan hasil yang ada dalam literatur. 35

Dari jenis terbitan berseri yang diuraikan di atas, penulis hanya membahas mengenai jurnal tercetak dengan jurnal elektronik.

Dari jenis terbitan berseri yang diuraikan di atas, penulis hanya membahas mengenai jurnal tercetak dengan jurnal elektronik. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koleksi Terbitan Berseri Koleksi terbitan berseri merupakan salah satu koleksi yang ada di perpustakaan. Menurut Lasa (1994) bahwa terbitan berseri biasanya direncanakan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB II TINJAUAN LITERATUR 8 BAB II TINJAUAN LITERATUR 2.1 Pengertian Sitiran Dalam ilmu perpustakaan dan informasi dikenal adanya istilah sitiran. Kata sitiran berasal dari bahasa Inggris yaitu citation. Sitiran memiliki makna

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. Pengertian lain menurut Koswara (2003, 3) bahwa:

BAB II KAJIAN TEORITIS. Pengertian lain menurut Koswara (2003, 3) bahwa: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Jurnal Ilmiah Jurnal ilmiah sejak tahun 1665 sudah dikenal dalam lingkungan akademik. Jurnal ilmiah berisi data dan informasi yang bersifat ilmiah. Pengertian jurnal ilmiah menurut

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. Sementara itu Sulistyo-Basuki (1990:16) menyatakan bahwa:

BAB II KAJIAN TEORITIS. Sementara itu Sulistyo-Basuki (1990:16) menyatakan bahwa: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 BIBLIOMETRIKA 2.1.1 Pengertian Bibliometrika Bibliometrik merupakan salah satu cabang paling tua dari ilmu perpustakaan. Sebagai kajian ilmiah, cabang ini berkembang karena ada

Lebih terperinci

Science publishing. Sufiet Erlita

Science publishing. Sufiet Erlita Science publishing Sufiet Erlita Sains dan penerbitan Menemukan jurnal terbaik untuk mempublikasikan hasil penelitian Mengukur dampak dari penelitian anda Open access publishing Kategori journal Dampak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Sitiran Kata sitiran merupakan terjemahan langsung dari kata citation dalam bahasa Inggris. Menurut Harrod s Librarian Glossary and Reference Book (1990 : 20) citation adalah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Bibliometrika berasal dari kata biblio atau bibliography dan metrics, biblio

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Bibliometrika berasal dari kata biblio atau bibliography dan metrics, biblio 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bibliometrika 2.1.1 Pengertian Bibliometrika Bibliometrika berasal dari kata biblio atau bibliography dan metrics, biblio berarti buku dan metris yitu berkaitan dengan mengukur.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang didapat melalui proses tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang didapat melalui proses tertentu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang didapat melalui proses tertentu yang dinamakan metode keilmuan. Sebagai bagian dari pengetahuan, ilmu pengetahuan lebih bersifat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Bibliomerika 2.1.1 Sejarah Ringkas dan Pengertian Bibliometrika Bibliometrika berasal dari kata biblio atau bibliography dan metrics, biblio berkaitan dengan mengukur. Jadi bibliometrics

Lebih terperinci

Publikasi Karya Ilmiah

Publikasi Karya Ilmiah Publikasi Karya Ilmiah Sosialisasi Peraturan Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat pada Perguruan Tinggi Swasta di Lingkungan Kopertis Wilayah IV, 1 Desember 2014 Dr. Ir. T.M.A. Ari Samadhi Prodi Teknik

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Bibliomerika 2.1.1 Sejarah Ringkas dan Pengertian Bibliometrika Sebelum ada istilah Bibliometrika terlebih dahulu dikenal istilah Statistical Bibliography yang dikembangkan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keaslian penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. keaslian penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. BAB I PENDAHULUAN Bab I (satu) ini membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah penelitian, keaslian penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. 1.1 Latar Belakang Dewasa ini ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

Sesi 1: Pengenalan e- journal dan Cara Pemanfaatannya

Sesi 1: Pengenalan e- journal dan Cara Pemanfaatannya Sesi 1: Pengenalan e- journal dan Cara Pemanfaatannya Dipresentasikan pada kegiatan Sosialisasi pemanfaatan e-journal bagi 1 dosen PTS, Kopertis IV 27 & 28 September 2016 Topik bahasan 1) mengakses jurnal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi Informasi (TI) mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan itu memberikan dampak, baik dampak positif maupun dampak negatif. Dampak perkembangan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN PEMERINGKATAN PADA SCIMAGO JOURNAL AND COUNTRY RANK DAN EIGENFACTOR STUDI KASUS BIDANG LIBRARY AND INFORMATION SCIENCE

ANALISIS PERBANDINGAN PEMERINGKATAN PADA SCIMAGO JOURNAL AND COUNTRY RANK DAN EIGENFACTOR STUDI KASUS BIDANG LIBRARY AND INFORMATION SCIENCE ANALISIS PERBANDINGAN PEMERINGKATAN PADA SCIMAGO JOURNAL AND COUNTRY RANK DAN EIGENFACTOR STUDI KASUS BIDANG LIBRARY AND INFORMATION SCIENCE SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuannya, mengembangkan diri dan pemenuhan kebutuhan dalam

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuannya, mengembangkan diri dan pemenuhan kebutuhan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap manusia membutuhkan informasi untuk memperkaya ilmu pengetahuannya, mengembangkan diri dan pemenuhan kebutuhan dalam melaksanakan aktivitasnya, seperti dosen,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983, 43), yang

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983, 43), yang BAB II TINJAUAN LITERATUR 2.1 Sitiran Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983, 43), yang dimaksud dengan sitiran adalah suatu catatan yang merujuk pada suatu karya yang dikutip atau

Lebih terperinci

BAB I. Universitas Sumatera Utara

BAB I. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jurnal merupakan salah satu jenis koleksi perpustakaan yang wajib ada, terutama pada perpustakaan perguruan tinggi. Dalam jurnal terdapat beberapa artikel hasil penelitian

Lebih terperinci

Garis Panduan PENERBITAN. Institut Pengurusan Penyelidikan

Garis Panduan PENERBITAN. Institut Pengurusan Penyelidikan Garis Panduan PENERBITAN Institut Pengurusan Penyelidikan 4 Garis Panduan PENERBITAN 1. Pengenalan Garis Panduan Penerbitan ini diwujudkan bagi rujukan para penyelidik dalam usaha membantu dan menggalakkan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN SARI KARANGAN ILMIAH

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN SARI KARANGAN ILMIAH Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 26 PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN SARI KARANGAN ILMIAH Oleh: Sulastuti Sophia Pusat Perpustakaan dan PenyebaranTeknologi Pertanian DEPARTEMEN PERTANIAN BOGOR 2002

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perpustakaan sebagai pusat sumber informasi merupakan tempat untuk menghimpun, mengolah serta menyebarkan informasi yang relevan yang mampu menunjang pelaksanaan

Lebih terperinci

Tips dan Trik Publikasi Ilmiah dan Pembuatan Meta Data Publikasi

Tips dan Trik Publikasi Ilmiah dan Pembuatan Meta Data Publikasi + Tips dan Trik Publikasi Ilmiah dan Pembuatan Meta Data Publikasi Prof. Dr. Ir. Siti Nurmaini Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya + Parameter Penting pada penulisan Artikel Ilmiah Profile Peneliti

Lebih terperinci

Perbandingan Publikasi Internasional Indonesia di Scopus Periode 2010-April 2016

Perbandingan Publikasi Internasional Indonesia di Scopus Periode 2010-April 2016 Perbandingan Publikasi Internasional Indonesia di Scopus Periode 2010-April 2016 Perbandingan Publikasi Internasional Indonesia di Web of Science (Thomson) Saat ini Publikasi internasional peneliti

Lebih terperinci

FUNGSI DAN MANFAAT JURNAL INTERNASIONAL DALAM PENGEMBANGAN KARIR AKADEMIK

FUNGSI DAN MANFAAT JURNAL INTERNASIONAL DALAM PENGEMBANGAN KARIR AKADEMIK FUNGSI DAN MANFAAT JURNAL INTERNASIONAL DALAM PENGEMBANGAN KARIR AKADEMIK KOMANG GEDE WIRYAWAN CHIEF EDITOR MEDIA PETERNAKAN (JOURNAL OF ANIMAL SCIENCE AND TECHNOLOGY) SELAMAT KEPADA LPPM UNIVERSITAS UDAYANA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Universitas Negeri Medan (UNIMED merupakan salah satu perguruan tinggi, memiliki tiga landasan perguruan tinggi yang harus dilakukan oleh seluruh civitas akademika

Lebih terperinci

ANALISIS SITIRAN JURNAL PADA SKRIPSI MAHASISWA JURUSAN MANAJEMEN TAHUN 2014 DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO

ANALISIS SITIRAN JURNAL PADA SKRIPSI MAHASISWA JURUSAN MANAJEMEN TAHUN 2014 DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO ANALISIS SITIRAN JURNAL PADA SKRIPSI MAHASISWA JURUSAN MANAJEMEN TAHUN 2014 DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO Zakaria Guninda *), Rukiyah, Lydia Christiani Jurusan Ilmu

Lebih terperinci

CHARACTERISTICS OF ARTICLE AND CHARACTERISTICS OF CITATION IN THE JURNAL BAHASA DAN SENI

CHARACTERISTICS OF ARTICLE AND CHARACTERISTICS OF CITATION IN THE JURNAL BAHASA DAN SENI available at http://ejournal.unp.ac.id/index.php/komposisi ISSN 1411-3732 Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Seni Volume XV Nomor 1 Maret 2014 Hal. 65-79 CHARACTERISTICS OF ARTICLE AND CHARACTERISTICS

Lebih terperinci

MODUL I TERBITAN BERSERI SEBAGAI SUMBER INFORMASI

MODUL I TERBITAN BERSERI SEBAGAI SUMBER INFORMASI MODUL I TERBITAN BERSERI SEBAGAI SUMBER INFORMASI KB 1. PENGERTIAN TERBITAN BERSERI * Terbitan Berseri berisi tulisan atau informasi orisinil dan biasanya belum pernah diterbitkan dalam bentuk apapun dan

Lebih terperinci

Communications of the Association for Information Systems. An Exploratory Study of Information Systems Researcher Impact

Communications of the Association for Information Systems. An Exploratory Study of Information Systems Researcher Impact Communications of the Association for Information Systems An Exploratory Study of Information Systems Researcher Impact Agung Prakoso 120480008Y Database Thomson/ISI sekarang dijadikan basis unyuk analisis

Lebih terperinci

Usia Paro Hidup dan Keusangan Literatur Jurnal Skala Husada Volume 11, 12 Tahun

Usia Paro Hidup dan Keusangan Literatur Jurnal Skala Husada Volume 11, 12 Tahun Usia Paro Hidup dan Keusangan Literatur Jurnal Skala Husada Volume 11, 12 Tahun 2014 2015 Putu Gede Krisna Yudhi Kartika 1, Richard Togaranta Ginting 2, Ni Putu Premierita Haryanti 3 Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Bibliometrika 2.1.1 Sejarah Bibliometrika Bibliometrika merupakan salah satu topik penelitian informasi dalam bidang ilmu perpustakaan. Kajian topik ini dilakukan pada literatur

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR. sebuah perpustakaan di lingkungan pendidikan tinggi (akademi, universitas,

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR. sebuah perpustakaan di lingkungan pendidikan tinggi (akademi, universitas, BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan sebutan yang dikenakan pada sebuah perpustakaan di lingkungan pendidikan tinggi (akademi, universitas,

Lebih terperinci

MEMILIH JOURNAL INTERNASIONAL BEREPUTASI. Yohandri, M.Si., Ph.D Physics Department

MEMILIH JOURNAL INTERNASIONAL BEREPUTASI. Yohandri, M.Si., Ph.D Physics Department MEMILIH JOURNAL INTERNASIONAL BEREPUTASI Yohandri, M.Si., Ph.D Physics Department : 1. Pendahuluan 2. Jurnal Bereputasi 3. Jurnal Predator 4. Etika Publikasi 1. Pendahuluan Kenapa Publikasi? By submitting

Lebih terperinci

INASTI 2016 Indonesia Science and Technology Index LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

INASTI 2016 Indonesia Science and Technology Index LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA INASTI 2016 Indonesia Science and Technology Index LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA InaSTI Indonesia Science & Technology Index Merupakan sistem terintegrasi dalam analisis indeks perkembangan sains

Lebih terperinci

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH R. POPPY YANIAWATI UNIVERSITAS PASUNDAN, BANDUNG Disajikan pada Bimtek Penulisan Karya Ilmiah bagi Dosen PTS di Lingkungan Kopertis Wilayah IV, 20-22 Pebruari 2018, Jati Nangor,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zaman globalisasi ditandai dengan suatu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat. Ilmu pengetahuan dapat mengalami penyempurnaan atau ilmu

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PUBLIKASI ILMIAH, ARJUNA, DAN OJS. Disampaikan pada Sosialisasi OJS bagi Dosen di Lingkungan STKIP Bina Bangsa Getsempena

KEBIJAKAN PUBLIKASI ILMIAH, ARJUNA, DAN OJS. Disampaikan pada Sosialisasi OJS bagi Dosen di Lingkungan STKIP Bina Bangsa Getsempena KEBIJAKAN PUBLIKASI ILMIAH, ARJUNA, DAN OJS Disampaikan pada Sosialisasi OJS bagi Dosen di Lingkungan STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh, 26 September 2017 1 OJS? Open Journal System (OJS) adalah

Lebih terperinci

Pendaftaran Indeksasi Google Scholar, DOAJ, EBSCO, Pubmed, CAB International,

Pendaftaran Indeksasi Google Scholar, DOAJ, EBSCO, Pubmed, CAB International, Pendaftaran Indeksasi Google Scholar, DOAJ, EBSCO, Pubmed, CAB International, Scopus & Thomson Reuters Yoris Adi Maretta Associate Editor DOAJ yorisadi@gmail.com WA 085 876 468 906 Pengkategorisasian Pengindex

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Artikel ilmiah merupakan sejenis tulisan yang menyajikan atau menganalisis suatu topik secara ilmiah. Keilmiahan suatu tulisan didasarkan pada ragam bahasa yang digunakannya

Lebih terperinci

Panduan Akses Pangkalan Data dan Jurnal Elektronik. Nur Cahyati Wahyuni Maryatun

Panduan Akses Pangkalan Data dan Jurnal Elektronik. Nur Cahyati Wahyuni Maryatun Panduan Akses Pangkalan Data dan Jurnal Elektronik Klaster Sosio-Humaniora Nur Cahyati Wahyuni Maryatun 2016 Garis Besar Materi Pengantar Perkenalan Jurnal/Pangkalan Data Umum Perkenalan Jurnal/Pangkalan

Lebih terperinci

MEMBANGUN DAYA NALAR DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH. Jongga Manullang. Abstrak

MEMBANGUN DAYA NALAR DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH. Jongga Manullang. Abstrak MEMBANGUN DAYA NALAR DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH Jongga Manullang Abstrak Kegiatan-kegiatan pengembangan, penyebarluasan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan sangat menentukan kualitas perguruan tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) merupakan salah satu Eselon I (satu) di Kementerian Pertanian yang mempunyai tugas melaksanakan penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan suatu ilmu sangat dipengaruhi oleh aktivitas penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan di bidang ilmu yang bersangkutan. Perkataan Isaac Newton yang terkenal

Lebih terperinci

Pemanfaatan E-journal oleh Mahasiswa: Kajian Analisis Sitasi Terhadap Tesis Mahasiswa Klaster Saintek Universitas Gadjah Mada**)

Pemanfaatan E-journal oleh Mahasiswa: Kajian Analisis Sitasi Terhadap Tesis Mahasiswa Klaster Saintek Universitas Gadjah Mada**) Pemanfaatan E-journal oleh Mahasiswa: Kajian Analisis Sitasi Terhadap Tesis Mahasiswa Klaster Saintek Universitas Gadjah Mada**) Purwani Istiana; email: nina@ugm.ac.id Sri Purwaningsih* Email: spurwaningsih@ugm.ac.id

Lebih terperinci

ANALISIS SITIRAN JURNAL KEDOKTERAN PERGURUAN TINGGI (Trisakti, Universitas Maranatha, UKI Atmajaya)

ANALISIS SITIRAN JURNAL KEDOKTERAN PERGURUAN TINGGI (Trisakti, Universitas Maranatha, UKI Atmajaya) ANALISIS SITIRAN JURNAL KEDOKTERAN PERGURUAN TINGGI (Trisakti, Universitas Maranatha, UKI Atmajaya) Anne Parlina, Sjaeful Afandi, Rima Octavia Abstrak Analisis sitiran adalah cabang dari bibliometrika

Lebih terperinci

Zulmaisar. St 1, Elva Rahmah 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang

Zulmaisar. St 1, Elva Rahmah 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang ANALISIS SITIRAN TERHADAP TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU INFORMASI PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI PADANG TAHUN 2010 2012 Zulmaisar. St 1, Elva Rahmah 2

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB II TINJAUAN LITERATUR BAB II TINJAUAN LITERATUR Pada bab ini akan dibahas beberapa literatur yang berhubungan dengan topik penelitian. Literatur yang dibahas merupakan literatur yang mempunyai kaitan isi dan mendukung konsep

Lebih terperinci

ANALISIS PARO HIDUP LITERATUR PADA JURNAL INFORMATION RESEARCH PERIODE

ANALISIS PARO HIDUP LITERATUR PADA JURNAL INFORMATION RESEARCH PERIODE ANALISIS PARO HIDUP LITERATUR PADA JURNAL INFORMATION RESEARCH PERIODE 2008-2011 ( STUDI KAJIAN BIBLIOMETRIKA PADA INFORMATION RESEARCH : AN INTERNATIONAL ELECTRONIC JOURNAL ) Oleh Venny Vania Annora Manullang

Lebih terperinci

Daftar Situs Unduh Jurnal

Daftar Situs Unduh Jurnal Daftar Situs Unduh Jurnal Pada tulisan kali ini saya ingin men-share dan memberikan beberapa situs untuk mengunduh jurnal nasional maupun internasional umum yang cukup terkenal dan memiliki kualitas cukup

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sitiran 2.1.1 Pengertian Sitiran Kata sitiran merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris yaitu citation. Sitiran dapat ditemukan dalam teks, catatan kaki, bibliografi atau

Lebih terperinci

TATA CARA DAN PROSEDUR MEREVIEW JURNAL ILMIAH (KISI-KISI PEDOMAN 2013)

TATA CARA DAN PROSEDUR MEREVIEW JURNAL ILMIAH (KISI-KISI PEDOMAN 2013) TATA CARA DAN PROSEDUR MEREVIEW JURNAL ILMIAH (KISI-KISI PEDOMAN 2013) Kuswanto Editor in Chief of Agrivita Journal of Agricultural Science (AJAS) Fakultas Pertanian Univ. Brawijaya Makalah Disampaikan

Lebih terperinci

PENELUSURAN ARTIKEL ILMIAH, PENGGUNAAN REFERENCE MANAGER, MEMILIH JURNAL INTERNASIONAL (BEREPUTASI) DAN MEMBUAT ID PUBLIKASI

PENELUSURAN ARTIKEL ILMIAH, PENGGUNAAN REFERENCE MANAGER, MEMILIH JURNAL INTERNASIONAL (BEREPUTASI) DAN MEMBUAT ID PUBLIKASI PENELUSURAN ARTIKEL ILMIAH, PENGGUNAAN REFERENCE MANAGER, MEMILIH JURNAL INTERNASIONAL (BEREPUTASI) DAN MEMBUAT ID PUBLIKASI I Ketut Resika Arthana, S.T., M.Kom http://orcid.org/0000-0001-5574-0784 Tim

Lebih terperinci

PERMENRISTEKDIKTI NO. 20 TAHUN 2017

PERMENRISTEKDIKTI NO. 20 TAHUN 2017 PERMENRISTEKDIKTI NO. 20 TAHUN 2017 tentang Pemberian Tunjangan Profesi Dosen dan Tunjangan Kehormatan Profesor Komisi C Dewan Guru Besar IPB Pasal 4 Lektor Kepala harus menghasilkan: a. paling sedikit

Lebih terperinci

untuk Publikasi di Jurnal Internasional Bereputasi Jamari

untuk Publikasi di Jurnal Internasional Bereputasi Jamari Workshop Klinik Manuskrip Pendampingan Penulisan Artikel untuk Publikasi di Jurnal Internasional Bereputasi Sharing Pengalaman Publikasi Jamari Disampaikan di LP2M Unnes, 9 Pebruari 2017 1 KENALAN DULU

Lebih terperinci

Pengembangan Koleksi. Presented by Yuni Nurjanah. Pengembangan Koleksi Modul 4 by Yuni Nurjanah

Pengembangan Koleksi. Presented by Yuni Nurjanah. Pengembangan Koleksi Modul 4 by Yuni Nurjanah Pengembangan Koleksi Modul 4 Presented by Yuni Nurjanah Pengembangan Koleksi Modul 4 by Yuni Nurjanah 3/31/2010 SELEKSI BAHAN PUSTAKA A. Proses Seleksi 2. Pi Prinsipseleksii lki 3. Variasi dalam seleksi

Lebih terperinci

Lampiran Surat Keputusan Rektor Universitas Sriwijaya. Nomor : 00441/UN9/KU/2017 Tanggal : 22 Mei 2017

Lampiran Surat Keputusan Rektor Universitas Sriwijaya. Nomor : 00441/UN9/KU/2017 Tanggal : 22 Mei 2017 Lampiran Surat Keputusan Rektor Universitas Sriwijaya Nomor : 00441/UN9/KU/2017 Tanggal : 22 Mei 2017 BANTUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH BAGI DOSEN UNIVERSITAS SRIWIJAYA DAN REVIEWER KARYA ILMIAH DOSEN DARI

Lebih terperinci

Pengalaman Mengelola Tropical Wetland Journal (http://twj.unlam.ac.id) Udiansyah Forpimpas Wilayah Tengah

Pengalaman Mengelola Tropical Wetland Journal (http://twj.unlam.ac.id) Udiansyah Forpimpas Wilayah Tengah Pengalaman Mengelola Tropical Wetland Journal (http://twj.unlam.ac.id) Udiansyah Forpimpas Wilayah Tengah Kewajiban Publikasi 1. Mahasiswa Program Magister wajib menerbitkan makalah (karya ilmiah penelitian)

Lebih terperinci

ABSTRACT ABSTRAK 1. PENDAHULUAN. Rochani Nani Rahayu 1*, Tupan 1*, Mardiana 2

ABSTRACT ABSTRAK 1. PENDAHULUAN. Rochani Nani Rahayu 1*, Tupan 1*, Mardiana 2 ANALISIS KETERPAKAIAN REFERENSI: STUDI KASUS LAPORAN AKHIR RISET KOMPETITIF LIPI 2003 2007 BIDANG KALIMANTAN TIMUR & BANGKA BELITUNG, PRODUK KOMODITAS & TEKNOLOGI, dan WILAYAH PERBATASAN NTT Rochani Nani

Lebih terperinci

Peran Teknologi Informasi bagi Jurnal Ilmiah

Peran Teknologi Informasi bagi Jurnal Ilmiah Peran Teknologi Informasi bagi Jurnal Ilmiah Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari MM MSc Pengembangan dan Pelayanan Sistem Informasi Universitas Indonesia Email: riri@ui.ac.id Rabu, 30 September 2009 Workshop

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di tengah era globalisasi, pengguna lebih tertarik untuk mencari dan menggunakan berbagai alternatif

Lebih terperinci

Panduan Akses Pangkalan Data & Jurnal Elektronik Klaster Kesehatan. Sukirno Ahmad Fakih Usman

Panduan Akses Pangkalan Data & Jurnal Elektronik Klaster Kesehatan. Sukirno Ahmad Fakih Usman Panduan Akses Pangkalan Data & Jurnal Elektronik Klaster Kesehatan Sukirno Ahmad Fakih Usman 2016 Garis Besar Materi Pengantar Pangkalan data Jurnal elektronik Buku elektronik Sumber-sumber jurnal terbuka

Lebih terperinci

Outline. 2. Portal Publikasi Badan Litbang Kehutanan. Soft Launching. 1. Pengantar

Outline. 2. Portal Publikasi Badan Litbang Kehutanan. Soft Launching. 1. Pengantar DEPARTEMEN KEHUTANAN REPUBLIK Portal Publikasi Badan Litbang Kehutanan Soft Launching Bogor, 9 Oktober 2014 Retisa Mutiaradevi www.forda-mof.org Outline 1. Pengantar 2. Portal Publikasi Badan Litbang Kehutanan

Lebih terperinci

Kebijakan Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah. Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual Kementerian RISTEKDIKTI

Kebijakan Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah. Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual Kementerian RISTEKDIKTI Kebijakan Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual Kementerian RISTEKDIKTI Terbitan Berkala Ilmiah (Permendiknas no 22 tahun 2011) Adalah bentuk pemberitaan atau komunikasi

Lebih terperinci

Engkos Koswara Natakusumah 1 *

Engkos Koswara Natakusumah 1 * PENENTUAN KOLABORASI PENELITIAN DAN DISTRIBUSI PENGARANG PADA JURNAL TEKNOLOGI INDONESIA (THE DETERMINATIONS OF RESEARCH COLLABORATION AND AUTHORS DISTRIBUTION IN THE JURNAL TEKNOLOGI INDONESIA) Engkos

Lebih terperinci

III. LITERATUR REVIEW

III. LITERATUR REVIEW III. LITERATUR REVIEW Literatur review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literatur

Lebih terperinci

KRITERIA KARYA ILMIAH DAN KARYA SENI MONUMENTAL/DESAIN MONUMENTAL

KRITERIA KARYA ILMIAH DAN KARYA SENI MONUMENTAL/DESAIN MONUMENTAL SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN TUNJANGAN PROFESI DOSEN DAN TUNJANGAN KEHORMATAN PROFESOR KRITERIA KARYA ILMIAH DAN KARYA

Lebih terperinci

TREN PUBLIKASI JURNAL ILMIAH ONLINE DI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

TREN PUBLIKASI JURNAL ILMIAH ONLINE DI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR TREN PUBLIKASI JURNAL ILMIAH ONLINE DI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR Taufiq Mathar*, A. Khaidir Akbar**, Hijrana Bahar** Pengutipan: Mathar, T., Akbar, A. K., Bahar, H. (2017). Tren publikasi

Lebih terperinci

Peran Perpustakaan Dalam Mendukung Universitas Menuju Peringkat Dunia Oleh : Sugeng Priyanto, SS

Peran Perpustakaan Dalam Mendukung Universitas Menuju Peringkat Dunia Oleh : Sugeng Priyanto, SS Peran Perpustakaan Dalam Mendukung Universitas Menuju Peringkat Dunia Oleh : Sugeng Priyanto, SS BEBERAPA waktu lalu, daftar Webometrics Ranking of World Universities edisi Januari 2010 telah diumumkan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan informetrik untuk menggambarkan perkembangan suatu ilmu pengetahuan berdasarkan analisis

Lebih terperinci

BIBLIOGRAFI BERANOTASI SKRIPSI BERTAJUK ISLAM DI MINANGKABAU TAHUN KOLEKSI PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB IAIN IMAM BONJOL PADANG

BIBLIOGRAFI BERANOTASI SKRIPSI BERTAJUK ISLAM DI MINANGKABAU TAHUN KOLEKSI PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB IAIN IMAM BONJOL PADANG BIBLIOGRAFI BERANOTASI SKRIPSI BERTAJUK ISLAM DI MINANGKABAU TAHUN 1982-2012 KOLEKSI PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB IAIN IMAM BONJOL PADANG Evi Novita Sari 1, Malta Nelisa 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan

Lebih terperinci

Sumber Daya Jurnal Tercetak Profesi Pustakawan : Sebuah Survei Bibliografi Oleh : Maryono

Sumber Daya Jurnal Tercetak Profesi Pustakawan : Sebuah Survei Bibliografi Oleh : Maryono Sumber Daya Jurnal Tercetak Profesi Pustakawan : Oleh : Maryono Abstrak Sumber-sumber informasi ilmiah profesi pustakawan berkembang secara dinamis, dan beberapa jurnal telah diterbitkan secara elektronik,

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA DESKRIPTOR, REFERENSI, DAN SITASI UNTUK MEMBANGUN STRUKTUR KOLEKSI DOKUMEN YANG INHEREN

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA DESKRIPTOR, REFERENSI, DAN SITASI UNTUK MEMBANGUN STRUKTUR KOLEKSI DOKUMEN YANG INHEREN ANALISIS HUBUNGAN ANTARA DESKRIPTOR, REFERENSI, DAN SITASI UNTUK MEMBANGUN STRUKTUR KOLEKSI DOKUMEN YANG INHEREN Zainal A. Hasibuan * dan Mustangimah ** ABSTRACT There are many characteristics can be used

Lebih terperinci

PANDUAN PROGRAM INSENTIF JURNAL TERINDEKS INTERNASIONAL TAHUN 2016

PANDUAN PROGRAM INSENTIF JURNAL TERINDEKS INTERNASIONAL TAHUN 2016 PANDUAN PROGRAM INSENTIF JURNAL TERINDEKS INTERNASIONAL TAHUN 2016 Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan

Lebih terperinci

Analisis Ranking Produktivitas Publikasi Ilmiah Berbasis h-index Google Scholar

Analisis Ranking Produktivitas Publikasi Ilmiah Berbasis h-index Google Scholar Analisis Ranking Produktivitas Publikasi Ilmiah Berbasis h-index Google Scholar Wahyudin Darmalaksana, Widodo Dwi Ismail Aziz, Saepuddin Rahmatullah, Ferli S. Irwansyah, Hamdan Sugilar, Dian Sa adillah

Lebih terperinci

PENGENALAN GOOGLE SCHOLAR

PENGENALAN GOOGLE SCHOLAR PENGENALAN GOOGLE SCHOLAR Eko Prasetyo Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Agustus 2016 Topik Pemeringkatan Perguruan Tinggi Google Scholar What s and Why? Google Scholar, How? PEMERINGKATAN PERGURUAN

Lebih terperinci

Matakuliah Otomasi Perpustakaan. Miyarso Dwi Ajie

Matakuliah Otomasi Perpustakaan. Miyarso Dwi Ajie Matakuliah Otomasi Perpustakaan Miyarso Dwi Ajie Kerjasama antar perpustakaan secara elektronik telah berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan adanya kebutuhan untuk menggunakan sumber daya

Lebih terperinci

PENELUSURAN EJOURNAL Institut Teknologi Bandung. Yoka Adam N. / Bagian Layanan Referensi dan Pemanduan

PENELUSURAN EJOURNAL Institut Teknologi Bandung. Yoka Adam N. / Bagian Layanan Referensi dan Pemanduan PENELUSURAN EJOURNAL Institut Teknologi Bandung Yoka Adam N. / Bagian Layanan Referensi dan Pemanduan Standar Nasional Indonesia SNI 7330:2009 Perpustakaan PerguruanTinggi 5.7 Materi Perpustakaan Elektronik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif. Menurut Hasan (2002:22), penelitian deskriptif adalah penelitian yang melukiskan variabel

Lebih terperinci

Internasionalisasi Jurnal

Internasionalisasi Jurnal Internasionalisasi Jurnal Kriteria umum jurnal internasional 1. Bahasa yang digunakan adalah bahasa PBB (Inggris, Perancis, Spanyol, Arab, Cina) 2. Pengelolaan naskah sedemikian rupa sehingga naskah yang

Lebih terperinci

Teddy Mantoro.

Teddy Mantoro. Teddy Mantoro teddy@ieee.org No Jabatan Dosen Dosen Tetap 2014 Dosen Tetap 2015 Dosen Tetap 2016 Jumlah % Jumlah % Jumlah % 1 GURU BESAR 369 2 371 1,8 250 1,3 2 LEKTOR KEPALA 1736 9,4 1783 8,5 1375 6,9

Lebih terperinci

POLA RUJUKAN SUMBER ACUAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TERAKREDITASI Referral Pattern of References on Accredited Agricultural Research Journal

POLA RUJUKAN SUMBER ACUAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TERAKREDITASI Referral Pattern of References on Accredited Agricultural Research Journal Pola J. Perpus. rujukan Pert. sumber Vol. acuan 22 No. pada 2 Oktober jurnal... 2013: 45-49 POLA RUJUKAN SUMBER ACUAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TERAKREDITASI Referral Pattern of References on Accredited

Lebih terperinci

INFORMASI BIDANG EKONOMI DALAM ARTIKEL MAJALAH ILMIAH INDONESIA

INFORMASI BIDANG EKONOMI DALAM ARTIKEL MAJALAH ILMIAH INDONESIA INFORMASI BIDANG EKONOMI DALAM ARTIKEL MAJALAH ILMIAH INDONESIA Kamariah Tambunan 1 kamariah_t@yahoo.co.id ABSTRACT The purpose of this study is to find out information of economic science in Indonesian

Lebih terperinci

Mengoptimalkan Pengembangan Koleksi

Mengoptimalkan Pengembangan Koleksi Mengoptimalkan Pengembangan Koleksi Oleh : Aa Kosasih, S.Sos. / Pustakawan Pertama aakosasih_library@yahoo.com/handarukosasih@gmail.com Abstrak. Setiap perpustakaan tentunya mempunyai visi yang berbeda,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam pembahasan perlu dipaparkan mengenai profil dan tugas pokok dari perpustakaan IPB. Berkenaan dengan kebijakan pengembangan/pengadaan koleksi, dalam pelaksanaan tugasnya

Lebih terperinci

Jurnal Internasional. Benyamin Lakitan

Jurnal Internasional. Benyamin Lakitan Publikasi @ Jurnal Internasional Benyamin Lakitan Mengapa publikasi internasional? Mayoritas jurnal internasional saat ini telah memiliki versi on-line selain edisi cetak sehingga dapat diakses oleh peneliti/akademisi

Lebih terperinci

Lusi Anggraini 1, Bakhtaruddin Nst 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang

Lusi Anggraini 1, Bakhtaruddin Nst 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang EVALUASI KETERSEDIAAN KOLEKSI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SITIRAN TERHADAP TESIS MAHASISWA PASCASARJANA PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK TAHUN 2012 DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS Lusi

Lebih terperinci

PENGENALAN MESIN INDEKS NASIONAL (SINTA) Oleh: Aldi Haryadi, Kasubdit Fasilitasi Publikasi Ilmiah

PENGENALAN MESIN INDEKS NASIONAL (SINTA) Oleh: Aldi Haryadi, Kasubdit Fasilitasi Publikasi Ilmiah PENGENALAN MESIN INDEKS NASIONAL (SINTA) Oleh: Aldi Haryadi, Kasubdit Fasilitasi Publikasi Ilmiah DIREKTORAT PENGELOLAAN KEKAYAAN INTELEKTUAL KEMENRISTEKDIKTI SINTA TERBARU (7 JUNI 2017) LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi dunia telah memasuki era globalisasi dengan teknologi informasi yang berkembang pesat. Hal ini membawa perubahan dalam pengelolaan

Lebih terperinci

JABATAN AKADEMIK DOSEN dan ANGKA KREDITNYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA JULI 2017

JABATAN AKADEMIK DOSEN dan ANGKA KREDITNYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA JULI 2017 JABATAN AKADEMIK DOSEN dan ANGKA KREDITNYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA JULI 2017 1 DASAR 1. UU RI Nomor 14 Tahun 2005 2. UU RI Nomor 12 Tahun 2012 3. UU RI Nomor 5 Tahun 2014 4. PP RI Nomor 37 Tahun 2009 5.

Lebih terperinci

STANDAR MUTU DAN AKREDITASI JURNAL NASIONAL 2014

STANDAR MUTU DAN AKREDITASI JURNAL NASIONAL 2014 STANDAR MUTU DAN AKREDITASI JURNAL NASIONAL 2014 Kuswanto Editor in Chief of Agrivita Journal of Agricultural Science (AJAS) Fakultas Pertanian Univ. Brawijaya Makalah disampaikan pada Pelatihan Pengelolaan

Lebih terperinci

Outline. Mengapa menulis? Tipe naskah jurnal Elemen kunci Memilih jurnal Reject! 11/23/2015

Outline. Mengapa menulis? Tipe naskah jurnal Elemen kunci Memilih jurnal Reject! 11/23/2015 Strategi Penulisan Artikel Ilmiah di Jurnal Internasional Munawar A Riyadi, PhD munawar@undip.ac.id Workshop Penulisan Naskah Artikel Jurnal UNISSULA, 24 November 2015 Outline Mengapa menulis? Tipe naskah

Lebih terperinci

PENJELASAN PerKa LIPI No. 3 Th Pedoman Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah

PENJELASAN PerKa LIPI No. 3 Th Pedoman Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah PENJELASAN PerKa LIPI No. 3 Th. 2014 Pedoman Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah Cibinong, 3 Mei 2017 Unsur Penilaian Unsur Penilaian Bobot Penamaan Terbitan Berkala Ilmiah 3 Kelembagaan Penerbit 4 Penyuntingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa untuk melakukan penelitian. Dokumen yang banyak digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa untuk melakukan penelitian. Dokumen yang banyak digunakan dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bibliometrika merupakan metode statistik dan matematika terhadap buku dan media dari informasi terekam (Prithchard, 1969:349). Cabang ilmu tertua dari ilmu perpustakaan

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi

BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi Karya tulis ilmiah memiliki kedudukan yang sangat penting. Mahasiswa harus menghasilkan karya ilmiah, baik berupa tugas akhir, skripsi atau

Lebih terperinci

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PANDUAN INSENTIF PENULISAN BUKU, SEMINAR, DAN PUBLIKASI ILMIAH

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PANDUAN INSENTIF PENULISAN BUKU, SEMINAR, DAN PUBLIKASI ILMIAH UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PANDUAN INSENTIF PENULISAN BUKU, SEMINAR, DAN PUBLIKASI ILMIAH 2016 INSENTIF PENULISAN BUKU JENIS BUKU DAN KRITERIA Jenis buku yang mendapat insentif meliputi buku ajar,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pola produktivitas pengarang...,malta Nelisa, FIB Universitas UI, 2009 Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Pola produktivitas pengarang...,malta Nelisa, FIB Universitas UI, 2009 Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu perpustakaan dan informasi di Indonesia mulai tumbuh dengan diselenggarakannya Kursus Pendidikan Pegawai Perpustakaan tahun 1952 di Universitas Indonesia (Sulistyo-Basuki,

Lebih terperinci

Aula Fakultas Kedokteran, Universitas Jenderal Achmad Yani 27 Mei 2015 Fikri Alatas

Aula Fakultas Kedokteran, Universitas Jenderal Achmad Yani 27 Mei 2015 Fikri Alatas Aula Fakultas Kedokteran, Universitas Jenderal Achmad Yani 27 Mei 2015 Fikri Alatas Tujuan Sosialisasi tentang Peraturan Dikti tentang perhitungan angka kredit untuk karya ilmiah Membantu para dosen dan

Lebih terperinci

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 3032 /D/SK/FTUI/IX/2016 TANGGAL : 22 September 2016 I.

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 3032 /D/SK/FTUI/IX/2016 TANGGAL : 22 September 2016 I. LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 3032 /D/SK/FTUI/IX/2016 TANGGAL : 22 September 2016 Pemberian Insentif Pembuatan dan Pengisian Data Penelitian pada Akun Researchgate

Lebih terperinci

Penilaian/Akreditasi Jurnal Ilmiah

Penilaian/Akreditasi Jurnal Ilmiah Penilaian/Akreditasi Jurnal Ilmiah Sosialisasi Penilaian Akreditasi Jurnal Ilmiah Badan Litbang & Inovasi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bogor, 3 Maret 06 Dipresentasikan oleh Haruni Krisnawati

Lebih terperinci

PROFIL & PERMASALAHAN PROSES USUL KENAIKAN JABATAN AKADEMIK DOSEN BAGIAN KEPEGAWAIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2018

PROFIL & PERMASALAHAN PROSES USUL KENAIKAN JABATAN AKADEMIK DOSEN BAGIAN KEPEGAWAIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2018 PROFIL & PERMASALAHAN PROSES USUL KENAIKAN JABATAN AKADEMIK DOSEN BAGIAN KEPEGAWAIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2018 STANDAR PELAYANAN ALUR PROSEDUR tidak lolos FAKULTAS AA & L LOLOS PAK SK JABATAN SK TUNJANGAN

Lebih terperinci