Prosiding Psikologi ISSN:
|
|
- Harjanti Kurnia
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Prosiding Psikologi ISSN: Hubungan antara Hope dengan Psychological Well-being pada Anggota Great Muslimah Bandung The Correlation of Hope and Psychological Well-Being among the members of Great Muslimah Bandung 1 Raden Geovani Fauzziyah, 2 Dewi Sartika Akbar 1,2 Fakultas Psikologi, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No.1 Bandung geofauzziyah@gmail.com, 2 dsartk@yahoo.com Abstract. Great muslimah is an association of women who would like to improve in self-restructuring (hijrah). It is not an easy thing to do hijrah as she must abandon the negatives, like free sex behaviour and alcoholic drinks consumption, and move into the positive zone. Those who behave negatives will also eventually resulted in negative impacts, physically or psychologically. The aim of this research is to find out the relation of hope and psychological well-being among the members of Great Muslimah. The theoritical foundation applied is the hope as pointed out by Peter Seligman and the variable of psychological well-being proposed by Dr. Carol Ryff. The research method that carried out in this research is the Spearman s rank correlation with the sample of 40 respondents. The sampling procedure is the simple random sampling. The data collection of hope variable is referred to the theory by Seligman (2004) consists of 31 items and psychological well-being by standard measurement tool invented by Ryff which consists of 32 items. The resulted data is ordinal. The research shows the correlation between hope and psychological well-being own a strong and positive correlation degree (rs=0,764). It means that more members of Great Muslimah who own high hope, then more motivated they are to improve themselves by self-reflecting and realizing self-potentials. Keywords: Hijrah, Hope, Psychological Well-being. Abstrak. Great Muslimah adalah perkumpulan beranggotakan perempuan yang ingin memperbaiki diri (hijrah). Ketika seseorang melakukan hijrah meninggalkan sesuatu yang buruk menuju kearah yang positif tidaklah mudah. Hal tersebut diartikan sebagai pengalaman masa lalunya yang negatif dan terjerumus pada pergaualan bebas seperti konsumsi alkohol hingga perilaku seks bebas. Seseorang memiliki gaya hidup yang negatif akan berdampak negatif baik dari segi kesehatan fisik maupun psikis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat keeratan antara hope dengan psychological well-being pada anggota Great Muslimah. Konsep teori yang digunakan yaitu hope yang dikemukakan oleh Peter Seligman dan variabel psychological well-being yang dikemukakan oleh Dr. Carol Ryff. Metode yang digunakan adalah korelasi rank spearman dengan jumlah sampel 40 orang. Prosedur pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Pengambilan data variabel hope mengacu pada teori Seligman (2004) yang terdiri atas 31 item dan psychological well-being menggunakan alat ukur baku yang diciptakan Ryff terdiri dari 32 item. Data yang diperoleh berupa ordinal. Hasil penelitian menunjukkan hubungan antara hope dengan Psychological well-being memiliki derajat korelasi yang kuat dan bernilai positif (rs=0.764). Hal tersebut berarti bahwa semakin anggota Great Muslimah memiliki hope yang tinggi, maka semakin terdorongnya anggota Great Muslimah untuk mengoptimalkan dirinya dengan mengevaluasi diri dan merealisasikan potensi potensi dalam diri. Kata kunci : Hijrah, Hope, psychological well-being. 770
2 Hubungan antara Hope dengan Psychological Well-being A. Pendahuluan Great Muslimah adalah perkumpulan wanita yang ingin memperbaiki diri dengan cara meninggalkan perilaku negatifnya dan mencoba untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Perilaku negatif tersebut adalah perilaku yang melanggar aturan, norma, dan nilai nilai keagamaan. Latar belakang mereka berbeda beda yaitu berasal dari sebuah komunitas klub malam, geng motor, penyiar, hingga pekerja seks komersial. mereka memiliki tujuan yang sama yaitu berhijrah untuk memperbaiki diri dan kembali berada dijalan yang Allah ridhoi. Pada proses melakukan perubahan, mereka merasa bukan suatu hal yang mudah karena banyak faktor baik internal maupun eksternal yang mempengaruhi serta menghambat dalam upaya memperbaiki diri. Hal tersebut tidak dijadikan suatu hambatan oleh mereka dalam proses merubah dirinya karena mereka memiliki harapan terhadap masa depan yang lebih baik dari sebelumnya. Para anggota muslimah memulai proses tersebut dari mulai mereka menetapkan tujuan apa yang ingin mereka capai, membuat perencanaan agar tujuan mereka tercapai, dan mereka memiliki keyakinan bahwa mereka mampu meninggalkan masa lalu dan menjadi diri yang lebih baik. Hal tersebut menunjukkan konsep harapan yang sesuai dengan teori Seligman (2004). Perilaku yang ditunjukkan oleh para anggota Great Muslimah yaitu mereka mampu menerima dan terbuka pada masa lalunya, mereka akrab serta peduli dengan sesama anggota, mereka juga mampu mengontrol perilaku agar tidak kembali ke lingkungan negatif, mampu menentukan nasib, serta menggali potensi yang ada pada diri mereka agar terus berkembang kearah positif. Hal tersebut menunjukkan kondisi psychological well-being yang sesuai dengan konsep teori Ryff (1986). Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: Seberapa erat hubungan antara Hope dengan Psychological Well-Being pada anggota Great Muslimah Bandung?. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Memperoleh data empiris mengenai keterkaitan antara Hope dengan psyvhological well-being pada anggota Great Muslimah Bandung. B. Landasan Teori Martin Seligman & Patterson (2004) mengemukakan virtue of transcendence merupakan kekuatan emosi yang menjangkau keluar diri sendiri untuk sesuatu yang lebih besar atau lebih permanen. Kebajikan ini dikenal juga dengan kekuatan Spiriualitas, kebajikan ini mengacu pada keyakinan dan komitmen terhadap aspek kehidupan yang transenden (nonmaterial) yang universal, suci. Ideal, dan berketuhanan. Kebajikan ini berkaitan dengan hubungan antara individu dan alam semesta yang lebih besar, serta bagaimana individu memberi makna pada kehidupannya. Ada lima Keutamaan transendensi yang meliputi kekuatan-kekuatan karakter sebagai berikut (Peterson & Seligman, 2004) : Apreciation of beauty and excellence, Gratitude, Hope, Humour, dan Spirituality. Menurut Seligman (2004) Hope yaitu bagaimana individu memandang masa depannya. Individu berfikir mengenai masa depan, mengharapkan hasil yang terbaik di masa yang akan datang, dan merasa percaya diri terhadap hasil dan tujuan. Dengan kata lain perwujudan dari karakter ini munculnya rasa optimis. Karakter ini juga mendorong individu untuk berusaha mencapai tujuannya. Harapan juga dapat berarti sebagai bentuk situasi persilangan yang berhubungan secara positif dengan harga diri, kemampuan menyelesaikan masalah, mengendalikan pemikiran, optimism, kecenderungan positif dan harapan positif (Snyder, 2002). Sehingga dengan adanya harapan pada diri seseorang dapat menimbulkan kondisi psikologis yang positif atau Psikologi, Gelombang 2, Tahun Akademik
3 772 Raden Geovani Fauzziyah, et al. well-being. Psychological Well-being adalah bagaimana individu mengevaluasi dirinya sendiri dan kualitas mengenai kehidupannya yang tidak hanya sebatas pencapaian kepuasan, namun juga adanya usaha atau dorongan untuk menyempurnakan dan merealisasikan potensi diri yang sesungguhnya (Ryff, 1989). Ryff (2000) mengemukakan enam dimensi psychological well-being, yaitu a.) Penerimaan diri (self acceptance), kemampuan seseorang menerima dirinya secara keseluruhan baik pada masa kini dan masa lalunya. Seseorang yang menilai positif diri sendiri adalah individu yang memahami dan menerima berbagai aspek diri termasuk di dalamnya kualitas baik maupun buruk. b.) Hubungan positif dengan orang lain (positive relations with others), kemampuan individu menjalin hubungan yang baik dengan orang lain di sekitarnya. c.) Otonomi ( autonomy), kemampuan individu untuk bebas namun tetap mampu mengatur hidup dan tingkah lakunya. Individu yang memiliki otonomi yang tinggi ditandai dengan bebas, mampu untuk menentukan nasib sendiri dan mengatur perilaku diri sendiri, kemampuan mandiri, tahan terhadap tekanan sosial, mampu mengevaluasi diri sendiri, dan mampu mengambil keputusan tanpa adanya campur tangan orang lain. d.) Penguasaan lingkungan ( environmental mastery), kemampuan individu untuk mengatur lingkungannya, memanfaatkan kesempatan yang ada di lingkungan, menciptakan, dan mengontrol lingkungan sesuai dengan kebutuhan. e.) Tujuan hidup (purpose of life), individu memiliki pemahaman yang jelas akan tujuan dan arah hidupnya, memegang keyakinan bahwa individu mampu mencapai tujuan dalam hidupnya, dan merasa bahwa pengalaman hidup di masa lampau dan masa sekarang memiliki makna. f.) Pertumbuhan pribadi ( personal growth), kemampuan individu untuk mengembangkan potensi dalam diri secara terus menerus untuk tumbuh dan berkembang sebagai seorang manusia. Dimensi ini dibutuhkan oleh individu agar dapat optimal dalam berfungsi secara psikologis. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hubungan Antara Variabel Hope dengan Psychological Well-being Berikut merupakan perhitungan korelasi antara hope dengan psychological well-being pada Anggota Great Muslimah Bandung. Perhitungan tersebut diperoleh menggunakan teknik analisis korelasi rank spearman, dengan hasil sebagai berikut: Tabel 1. Hubungan antara Hope dengan Psychological Well-being Variabel Hasil Uji Kesimpulan Rs Hi : rs > 0, Ho ditolak, Hope dengan artinya terdapat psychological wellbeing Sig hubungan yang signifikan Sumber: Data Penelitian yang Sudah Diolah, Tabel 2. Tabulasi Silang Antara Hope dengan Psychological Well-being Volume 2, No.2, Tahun 2016 HOPE * PWB PWB Rendah Tinggi Total Hope Rendah Tinggi Total Sumber: Data Penelitian yang Sudah Diolah, 2016.
4 Hubungan antara Hope dengan Psychological Well-being Berdasarkan data yang diperoleh dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa hasil pengolahan data yang menggunakan program SPSS diperoleh koefisien korelasi sebesar dan korelasi bertanda positif (+). Angka tersebut menunjukkan bahwa adanya hubungan yang kuat antara hope dengan psychological well-being, sedangkan tanda positif (+) menunjukkan bahwa semakin tinggi hope seseorang, akan semakin tinggi pula psychological well-being orang tersebut. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah hope seseorang, akan semakin rendah pula psychological well-being orang tersebut. Tingkat kepercayaan korelasi adalah 95% dengan nilai a = 0,05 (5%) dan nilai Sig/p sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan diantara kedua variabel. Sebanyak 21 dari 40 responden atau 52.5 % anggota Great Muslimah berada pada kategori hope rendah. Sedangkan dapat dilihat pula 19 dari 40 responden atau 47.5% anggota Great Muslimah berada pada kategori hope yang tinggi. Dapat di uraikan berdasarkan perhitungan dengan menggunakan cross tabulation, dari total responden yaitu sebanyak 40 orang bahwa responden yang memiliki status hope tinggi dan status psychological well-being tinggi sebanyak 16 orang, responden yang memiliki status hope tinggi dan psychological well-being rendah sebanyak 3 orang, sedangkan responden yang memiliki status hope rendah dan status psychological well-being rendah sebanyak 18 orang, dan responden yang memiliki status hope tinggi dan status psychological well-being rendah yaitu sebanyak 3 orang. Artinya jumlah responden terbanyak pada anggota Great Muslimah berada pada status hope rendah dan psychological well-being rendah. Sehingga hal tersebut menggambarkan bahwa dalam penelitian ini semakin anggota Great Muslimah memiliki hope yang tinggi yaitu harapan untuk berubah menjadi lebih baik dalam arti meninggalkan masa lalunya yang negatif, maka semakin terdorongnya anggota Great Muslimah untuk mengoptimalkan dirinya dengan mengevaluasi diri dan merealisasikan potensi potensi dalam diri. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah seseorang memiliki hope untuk merubah dirinya dan meninggalkan pengalaman negatifnya, maka semakin rendah pula anggota Great Muslimah dalam mengoptimalisasikan dirinya. Dalam hal ini sebagian anggota Great Muslimah memiliki hope tinggi dalam arti memiliki harapan terhadap masa depannya yaitu mereka mampu berubah dan menjadi perempuan yang lebih baik dari sebelumnya. Mereka mampu meninggalkan perilaku negatif yang tentu tidak sesuai dengan norma dan ajaran agama Islam. Mereka membuat langkah langkah atau perencanaan agar mereka mampu terus merubah diri kearah yang lebih baik dan konsisten dengan perubahan tersebut. Mereka juga yakin dengan apa yang mereka rencanakan dan mereka lakukan ini adalah hal yang baik dan tentu akan berdampak positif bagi dirinya. Sehingga hal tersebut membuat mereka memaknakan kehidupan lebih positif dan merasa lebih bahagia (well-being). Dengan tingginya hope yang mereka miliki tentu membuat mereka terus melakukan evaluasi diri terhadap langkah langkah yang mereka lakukan dalam usaha pencapaian tujuannya. Evaluasi dilakukan tentu juga untuk menggali potensi potensi yang ada didalam diri mereka agar mereka mampu berkembang dan berprestasi namun tetap berada di jalan Allah. Sehingga dari proses tersebut mereka mampu menerima keadaan dirinya baik masa lalu maupun saat ini, mampu terbuka dan menjalin hubungan baik dengan sesama anggota maupun diluar perkumpulan Great Muslimah. Hope yang ada pada diri mereka yang membuat mereka mengupayakan serta mengontrol aktivitas mereka agar tetap berada dijalan Allah dan konsisten dengan apa Psikologi, Gelombang 2, Tahun Akademik
5 774 Raden Geovani Fauzziyah, et al. yang dilakukannya. Anggota Great Muslimah juga lebih terbuka dengan pengalaman - pengalaman baru dengan belajar dari pengalaman mereka sebelumnya. Pada hasil perhitungan tabulasi silang yang dilakukan dalam penelitian ini juga diketahui bahwa sebanyak 7.5% (3 responden) anggota Great Muslimah memiliki hope yang tinggi namun psychological well-being rendah dan sebanyak 7.5% (3 responden) memiliki hope rendah dan psychological well-being yang tinggi. Hal tersebut terjadi karena adanya kemungkinan faktor faktor lain yang mempengaruhinya. Salahsatunya yaitu faktor dukungan sosial karena kurangnya dukungan keluarga maupun lingkungan yang membuat mereka menjadi ragu dalam upaya memperbaiki diri. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan bahwa hope memiliki kaitan erat dengan dukungan sosial dalam penelitiannya mengenai pasien yang menderita penyakit kronis (Raleigh, 2000). D. Kesimpulan Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data, pengujian hipotesis, dan pembahasan yang dilakukan dengan metode statistik, maka dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa adanya keeratan hubungan yang kuat antara hope dengan psychological well-being pada anggota Great Muslimah Bandung. Artinya dalam upaya anggota Great muslimah berubah hingga mampu mencapai keadaan psikologis secara optimal, mereka memiliki pandangan terhadap masa tujuan masa depannya, memiliki perencanaan maupun langkah langkah dalam pencapaian tujuan, serta anggota Great Muslimah memiliki keyakinan bahwa usaha yang dilakukan akan mendapat hasil dan berdampak positif bagi kehidupannya. Sehingga semakin mereka berharap akan masa depan, berusaha, serta yakin akan pencapaian tujuannya, maka mereka mampu menerima diri, menjalin hubungan baik dengan orang lain, memiliki kemandirian, tahu akan tujuan, mampu mengatur lingkungan, dan terus mengembangkan dirinya atau dengan kata lain terpenuhinya psychological well-being pada anggota Great Muslimah. E. Saran Dari hasil penelitian yang telah dilakukan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pihak-pihak yang berkepentingan sehubungan dengan penelitian ini, yaitu : 1. Berdasarkan hasil pembahasan dapat menjadi informasi dan dasar pertimbangan bagi anggota Great Muslimah bahwa upaya anggota Great muslimah berubah hingga mampu mencapai keadaan psikologis secara optimal, maka dari itu perlu adanya hope yang berarti harapan serta keyakinan pada diri untuk bisa mencapai tujuan yaitu berubah menjadi lebih baik untuk mencari ridho Allah SWT dan meinggalkan masa lalu negatifnya. 2. Pada anggota Great Muslimah yang sudah memiliki hope tinggi diharapkan agar mempertahankan upaya dalam pencapaian tujuannya sehingga mampu terus berada pada kondisi mental yang positif. 3. Pada anggota Great Muslimah yang masih memiliki hope rendah, diharapkan agar dapat ditingkatkan. Sehingga dalam usaha memperbaiki diri tidak hanya memiliki tujuan saja, namun harus adanya penyusunan langkah dan perencanaan, serta keyakinan terhadap apa yang akan dilakukan. 4. Berdasarkan hasil perhitungan tabulasi silang bahwa adanya hope rendah namun memiliki psychological well-being yang tinggi begitupun sebaliknya. Salah satu faktor yang mempengaruhi yaitu dukungan sosial. Sehingga diharapkan untuk ditingkatkannya dukungan pada anggota Great Muslimah baik dari keluarga, Volume 2, No.2, Tahun 2016
6 Hubungan antara Hope dengan Psychological Well-being teman, maupun lingkungan perkumpulan itu sendiri agar meningkatnya pula harapan dalam upaya memperbaiki diri. Daftar Pustaka Arikunto, S. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta: Penerbit PT. Rineka Cipta Conger, J. J. (1991). Adolescence and youth ; psychological development in a changing world. 4 edition. New York : Harper Collin publishers. Engger. (2015). Adaptasi Ryff Psychological Well-Being Scale Dalam Konteks Indonesia. Di dapat Universitas Sanata Dharma, Program Studi Psikologi. Gunarsa, Y. S. D., & Gunarsa, S. D. (2004). Psikologi untuk muda-mudi. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hurlock,E.B. (1993). Psi kologi Perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan (edisi kelima). Jakarta: Erlangga. Irving LM, Snyder CR, Cheavens J, Gravel L, Hanke J, Hilberg P, et al The relationships between hope and outcomes at pretreatment, beginning, and later phases of psychotherapy. Journal of Psychotherapy Integration, 14: Kountur, Ronny. (2003). Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta: CV Teruna Grafica. Lopez, Shane J. (2009). The Encyclopedia of Positive Psychology. Volume 1. Park, Peterson, Seligman. (2004). Character s trength and psychological well-being. Journal of Social and Clinical Psychology, Vol. 23, No. 5, 2004, pp Peterson, Christopher., & Seligman, Martin E.P. (2004). Character strength and virtue. Oxford University: American Psychological Association. Ryan RM, Deci EL: On happiness and human potentials: a review of research on hedonic and eudaimonis well-being. Ann Rev Psychol 2001;52; Ryff, Carol. D. (1989). Happiness Is Everything, Or Is It? Explorations On The Meaning Of Psychological Well-Being. Journal of Personality and Social Psychology. Vol. 57. No. 6, Diunduh pada 13 Novermber Ryff, Carol D., Burton H. Singer. (2008). Know Thyself And Become What You Are: A Eudaimonic Approach To Psychological Well-being. Journal of Happiness Studies. Ryff, C.D. & Singer, B. (1996). Psychological well-being: Meaning, Measurement, and Implications for Psychotherapy Research. Psychother Psychosom Vol 65: Diunduh pada 13 November 2015 Snyder C. R The psychology of hope. New York: Free Press. Snyder, C. R. Lopez, Shane J. (2002). Handbook Of Positive Psychology. Oxford:University Press. Psikologi, Gelombang 2, Tahun Akademik
GAMBARAN KEBAHAGIAAN MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN DENGAN LATAR BELAKANG BUDAYA BATAK, JAWA, MINANG, DAN SUNDA
GAMBARAN KEBAHAGIAAN MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN DENGAN LATAR BELAKANG BUDAYA BATAK, JAWA, MINANG, DAN SUNDA INDIENA SARASWATI ABSTRAK Studi yang menggunakan teori kebahagiaan
Lebih terperinciKesejahteraan Psikologis pada Survivor Kanker di Bandung Cancer Society (BCS)
Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Kesejahteraan Psikologis pada Survivor Kanker di Bandung Cancer Society (BCS) 1 Hany Fakhitah, 2 Temi Damayanti Djamhoer 1,2 Fakultas Psikologi, Universitas Islam Bandung,
Lebih terperinciPSYCHOLOGICAL WELL BEING PADA WANITA LAJANG DEWASA MADYA NASKAH PUBLIKASI
PSYCHOLOGICAL WELL BEING PADA WANITA LAJANG DEWASA MADYA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Psikologi Disusun oleh : RIZKIAN
Lebih terperinciProsiding Psikologi ISSN:
Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Studi Deskriptif Psychological Well-Being pada Atlet Tunanetra Low Vision Bidang Atletik di NPCI Kota Bandung Descriptive Study of Psychological Well-Being at Low Vision
Lebih terperinciProsiding Psikologi ISSN:
Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Studi Deskriptif Mengenai Psychological Well-Being Pada Anggota Komunitas Great Muslimah Bandung Yang Melakukan Hijrah. Descriptive Study Concerning Psychological Well-Being
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1. Variabel Penelitian & Definisi Operasional Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang akan diuji adalah: 1. Variable (X): Materialisme
Lebih terperinciStudi Deskriptif Psychological Well Being pada Ibu yang Memiliki Anak Penderita Autism yang Bersekolah Di SLB-C YPLB Bandung
Prosiding Psikologi ISSN: 246-6448 Studi Deskriptif Psychological Well Being pada Ibu yang Memiliki Anak Penderita Autism yang Bersekolah Di SLB-C YPLB Bandung 1 Rahmadina Haturahim, 2 Lilim Halimah 1,2
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Carol D. Ryff merupakan penggagas teori Psychological well-being.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PSYCHOLOGICAL WELL-BEING 2.1.1. Definisi Psychological Well-Being Carol D. Ryff merupakan penggagas teori Psychological well-being. Menurut Ryff (1989), psychological well being
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan mengambil metode
56 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat
Lebih terperinciPerbedaan Psychological Well-being pada Dewasa Muda Pasangan Long Distance Relationship dengan Pasangan Non Long Distance Relationship
Perbedaan Psychological Well-being pada Dewasa Muda Pasangan Long Distance Relationship dengan Pasangan Non Long Distance Relationship Sania Faradita ABSTRACT The purpose of this study, is to know the
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui psychological well-being pada pasien HIV positif (usia 20-34 tahun) di RS X Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
Lebih terperinciHubungan antara Gaya Regulasi Motivasi dengan Psychological Well Being pada Mahasiswa Bidikmisi Fakultas Ilmu Budaya Unpad Novita Purnamasari
Hubungan antara Gaya Regulasi Motivasi dengan Psychological Well Being pada Mahasiswa Bidikmisi Fakultas Ilmu Budaya Unpad Novita Purnamasari Dibimbing Oleh : Dr.Ahmad Gimmy Prathama Siswandi, M.Si ABSTRAK
Lebih terperinciKesehatan Mental. Strategi Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis. Aulia Kirana, M.Psi, Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi
Modul ke: Kesehatan Mental Strategi Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis Fakultas Psikologi Aulia Kirana, M.Psi, Psikolog. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Konsep Kebahagiaan atau Kesejahteraan
Lebih terperinciAbstrak. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai Psychological Well-Being pada lansia di Panti Jompo X Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengolahan data mengenai derajat psychological wellbeing
67 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data mengenai derajat psychological wellbeing pada mahasiswa Fakultas Psikologi Unversitas X di kota Bandung, maka diperoleh kesimpulan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : self-esteem, power, significance, competence, virtue, make up. v Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Make up dapat mempengaruhi aspek psikologis seseorang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran self-esteem pada mahasiswi yang menggunakan make up jurusan public relations di Universitas
Lebih terperinciCAREER CALLING DAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA PETUGAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS 1 SEMARANG
CAREER CALLING DAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA PETUGAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS 1 SEMARANG Amalia A. Wardani 1, Dian R. Sawitri 2 1,2 Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto
Lebih terperinciPSYCHOLOGICAL WELL BEING PADA WANITA YANG MELAJANG SKRIPSI
PSYCHOLOGICAL WELL BEING PADA WANITA YANG MELAJANG SKRIPSI Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Psikologi Oleh: Myrza Salsabilla 08810294
Lebih terperinciHubungan Flow dengan Psychological Well-Being Mahasiswa Psikologi UNISBA yang Aktif Organisasi. Adinda Dwi Fajrina, 2 Dewi Rosiana
Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Hubungan Flow dengan Psychological Well-Being Mahasiswa Psikologi UNISBA yang Aktif Organisasi 1 Adinda Dwi Fajrina, 2 Dewi Rosiana 1,2 Psikologi, Universitas Islam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk individu dan juga makhluk sosial yang tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Manusia sebagai makhluk individu dan juga makhluk sosial yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia memerlukan norma atau
Lebih terperinciyang lainnya, maupun interaksi dengan orang sekitar yang turut berperan di dalam aktivitas OMK itu sendiri,. Interaksi yang sifatnya saling
BAB V PENUTUP 5.1. Bahasan Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel dukungan sosial dengan psychological well-being pada anggota komunitas Orang Muda Katolik
Lebih terperinciABSTRAK. viii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai derajat Psychological Well-Being pada tunanetra dewasa awal di Panti Sosial Bina Netra X Kota Bandung. Pemilihan sampel menggunakan metode
Lebih terperinciHubungan Kekuatan Karakter dengan Komitmen Kerja pada Guru di TK dan SD Bakti Asih Bandung
Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Hubungan Kekuatan Karakter dengan Komitmen Kerja pada Guru di TK dan SD Bakti Asih Bandung 1 Arpin Epriansa, 2 Dewi Sartika 1,2 Fakultas Psikologi, Universitas Islam
Lebih terperinciProsiding Psikologi ISSN:
Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Hubungan Self-Compassion dengan Dimensi-Dimensi Psychoogical Well- Being pada Ibu yang memiliki Anak Autis di SDN Putraco Bandung The Relationship Between Self-Compassion
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN KARIR DAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 5 SEMARANG
HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN KARIR DAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 5 SEMARANG Farah Nugrahaini 1, Dian Ratna Sawitri 2 * 1,2 Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Jl. Prof.
Lebih terperinciStudi Deskriptif Mengenai Kekuatan Karakter (Character Strength) pada Relawan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Bandung
Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Studi Deskriptif Mengenai Kekuatan Karakter (Character Strength) pada Relawan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Bandung 1 Yuanita Carolina Permata, 2 Milda Yanuvianti
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci : Attachment to God, Psychological Well Being, Early Adulthood
Abstrak Penelitian tersebut dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kontribusi dimensi Attachment to God terhadap dimensi Psychological Well Being. Adapun responden dalam penelitian tersebut adalah 200
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan norma di suatu lingkungan masyarakat (Santoso, 2003). Salah satu
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Tindakan kriminalitas merupakan perbuatan yang bertentangan dengan norma di suatu lingkungan masyarakat (Santoso, 2003). Salah satu hukuman yang akan diberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Holmes dan Rahe tahun 1967 dengan menggunakan Live Event Scale atau biasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia pada dasarnya menginginkan dirinya selalu dalam kondisi yang sehat, baik sehat secara fisik maupun secara psikis, karena hanya dalam kondisi yang sehatlah
Lebih terperinciHUBUNGAN FORGIVENESS TERHADAP PERISTIWA PERCERAIAN ORANG TUA DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA REMAJA KORBAN PERCERAIAN
HUBUNGAN FORGIVENESS TERHADAP PERISTIWA PERCERAIAN ORANG TUA DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA REMAJA KORBAN PERCERAIAN Disusun Oleh Nama : Pandu Perdana NPM : 15512631 Kelas : 4PA05 Keluarga Perceraian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. muncul melalui proses evaluasi masing-masing individu terhadap kehidupannya
1 BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan permasalahan penelitian, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, isu etis, cakupan penelitian, dan sistematika penelitian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lembaga kesejahteraan sosial yang mempunyai kewajiban untuk memberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum anak-anak tinggal dengan orang tua mereka di rumah, tetapi ada juga sebagian anak yang tinggal di panti asuhan. Panti asuhan adalah suatu lembaga
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN
3. METODE PENELITIAN Pada bab ketiga ini akan dijelaskan mengenai permasalahan penelitian, hipotesis penelitian, subjek penelitian, tipe dan desain penelitian, alat ukur yang digunakan dan prosedur pelaksanaan
Lebih terperinciProsiding Psikologi ISSN:
Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Hubungan antara Self-compassion dengan Psychological Well-Being pada Atlet Tuna Daksa (Studi pada Atlet National Paralympic Committee Indonesia di Kota Bandung) Corelation
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sehat, pintar, dan dapat berkembang seperti anak pada umumnya. Namun, tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak merupakan bagian dari keluarga, dimana sebagian besar kelahiran disambut bahagia oleh anggota keluarganya, setiap orang tua mengharapkan anak yang sehat,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Lokasi Penelitian 1. Populasi dan Sampel penelitian Sampel penelitian adalah orang tua anak tunarungu. Anak tunarungu tersebut bersekolah di kelas satu
Lebih terperinciiv Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Psychological Well-Being pada pensiunan bank X di Kota Bandung. Pemilihan sampel menggunakan metode Accidental Sampling dan didapatkan sampel berjumlah
Lebih terperinciHubungan antara Dukungan Sosial dengan Character Strength Orang Tua dari Anak Penderita Kanker di Rumah Cinta Bandung
Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Character Strength Orang Tua dari Anak Penderita Kanker di Rumah Cinta Bandung 1 Naima Sa adadiyah, 2 Dewi Sartika 1,2 Fakultas
Lebih terperinciMewujudkan Kebahagiaan di Masa Lansia dengan Citra Diri Positif *
Mewujudkan Kebahagiaan di Masa Lansia dengan Citra Diri Positif * Oleh Adi Heryadi ** Setiap orang akan mengalami tahapan perkembangan. dalam setiap perkembangannya, pasti akan mengalami perubahan, baikk
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai kesejahteraan psikologis pada pegawai outsourcing Universitas X kota Bandung. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian
Lebih terperinciABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Empati didefinisikan sebagai reaksi-reaksi individu terhadap situasi yang terlihat pada orang lain. Maksud penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran derajat empati mahasiswa perokok Fakultas
Lebih terperinciAbstrak. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Studi Deskriptif Mengenai Konsep Diri Pada Pengamen Remaja di Kota Bandung. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui konsep diri pengamen remaja. Variabel dari penelitian ini adalah konsep
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara anxiety dalam menghadapi respon dari orang terdekat dengan masing-masing dimensi pada psychological
Lebih terperinciAbstrak. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran resiliensi pada ibu yang memiliki anak tunarungu usia prasekolah di SLB-B X Cimahi. Alat ukur yang digunakan merupakan kuesioner dengan bentuk
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran Purpose of Life pada mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi di Universitas X Bandung. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2001). Untuk selanjutnya kaum homoseksual yang berjenis kelamin pria dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Homoseksual adalah orang yang konsisten tertarik secara seksual, romantik, dan afektif terhadap orang yang memiliki jenis kelamin sama dengan mereka (Papalia,
Lebih terperinciAbstrak. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran Psychological Well-Being (PWB) pada pria pensiunan PNS usia 64 tahun di Bandung Utara. Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah teori Psychological
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel bebas : Psychological Well-Being 2. Variabel tergantung : Komitmen Organisasional B. Definisi Operasional 1. Komitmen Organisasional
Lebih terperinciABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Low vision merupakan salah satu bentuk gangguan pengihatan yang tidak dapat diperbaiki meskipun telah dilakukan penanganan secara medis. Penyandang low vision hanya memiliki sisa penglihatan yang
Lebih terperinciBAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Erikson (dalam Lahey, 2009), mengungkapkan individu pada masa remaja akan mengalami konflik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selayaknya mendapatkan perhatian utama baik dari pemerintah maupun. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan tujuan suatu bangsa untuk memberdayakan semua warga negaranya agar berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif
Lebih terperinciProsiding SNaPP2015 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN EISSN Dwi Hurriyati
Prosiding SNaPP2015 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 EISSN 2303-2472 GAYA PENGASUHAN CONSTRAINING DENGAN KOMITMEN DALAM BIDANG PENDIDIKAN (STUDI KORELASI PADA MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Duvall & Miller (1985) pernikahan bukan semata-mata legalisasi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Duvall & Miller (1985) pernikahan bukan semata-mata legalisasi, dari kehidupan bersama antara seorang laki-laki dan perempuan tetapi lebih dari itu
Lebih terperinciPEMETAAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU PG PAUD SE KOTA PEKANBARU
PEMETAAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU PG PAUD SE KOTA PEKANBARU Program Studi PG-PAUD FKIP Universitas Riau email: pakzul_n@yahoo.co.id ABSTRAK Kesejahteraan guru secara umum sangat penting diperhatikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Sumber daya manusia itu sendiri dapat dirincikan menjadi seorang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, sumber daya manusia menjadi hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya, semakin banyak sumber daya
Lebih terperinciBAB 3. Metodologi Penelitian
BAB 3 Metodologi Penelitian 3.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan karakteristik atau fenomena yang dapat berbeda di antara organisme, situasi, atau lingkungan (Christensen, 2001). 3.1.1
Lebih terperinciJl. Tamansari No.1 Bandung
Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Hubungan Dukungan Sosial dengan Adaptational Outcomes pada Korban Online Dating Scam di Komunitas x Correlation of Social Support and Adaptational Outcomes on Victims
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian & definisi operasional Variabel adalah sebuah karakteristik atau kondisi yang berubah atau memiliki nilai yang berbeda
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. A. Psychological Well-Being. kehidupan berjalan dengan baik. Keadaan tersebut merupakan kombinasi dari
BAB II LANDASAN TEORI A. Psychological Well-Being 1. Pengertian Psychological Well-being Huppert mendefinisikan psychological well-being sebagai keadaan kehidupan berjalan dengan baik. Keadaan tersebut
Lebih terperinciKESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS DITINJAU DARI DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA. (Psychological Well-Being Review From Family Social Support)
KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS DITINJAU DARI DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA (Psychological Well-Being Review From Family Social Support) ANITA CRESENTIANA LINDA YOSEPHIN Fakultas Psikologi Universitas Semarang Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dian Lidriani, 2014
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Populasi lansia di dunia mengalami peningkatan pesat. Berdasarkan hasil penelitian Kinsella &Velkof (2001), bahwa sepanjang tahun 2000, populasi lansia dunia tumbuh
Lebih terperinciProsiding SNaPP2014 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN EISSN
Prosiding SNaPP2014 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 EISSN 2303-2472 KONTRIBUSI KEKUATAN KARAKTER (CHARACTER STRENGTH) TERHADAP KOMITMEN PADA ORGANISASI KARYAWAN HOTEL BINTANG 4 DAN 5 DI KOTA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Psychological Well Being. perspektif besar mengenai psychological well being yang diturunkan dari dua
14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Psychological Well Being 1. Konsep Psychological Well Being Konsep psychological well being sendiri mengacu pada pengalaman dan fungsi psikologis yang optimal. Sampai saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang beragam dan terus bertambah seiring dengan pertumbuhan manusia,
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Setiap individu memiliki kebutuhan yang tidak terbatas dan tidak akan pernah berhenti sampai mengalami kematian. Untuk bisa memenuhi kebutuhan yang beragam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Prostitusi merupakan fenomena yang tiada habisnya. Meskipun telah dilakukan upaya untuk memberantasnya dengan menutup lokalisasi, seperti yang terjadi di lokalisasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah fakta-fakta dari objek penelitian realitas dan variabel-variabel
BAB III METODE PENELITIAN Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Hal ini dikarenakan peneliti lebih menekankan pada data yang dapat dihitung untuk mendapatkan penafsiran
Lebih terperinciLAMPIRAN A. Alat Ukur
LAMPIRAN A Alat Ukur A1. Kuesioner PWB Petunjuk pengisian : Di balik halaman ini terdapat sejumlah pernyataan yang berhubungan dengan apa yang Saudara rasakan terhadap diri sendiri dan kehidupan Saudara
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA LANSIA MUSLIM NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA LANSIA MUSLIM NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional dengan menggunakan teknik analisa regresi berganda ( multiple regresion).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Aristoteles yang selanjutnya dalam ilmu psikologi menjadi istilah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Istilah Eudaimonia (kebahagiaan) dikenal melalui tulisan filsuf Aristoteles yang selanjutnya dalam ilmu psikologi menjadi istilah psychological well-being.
Lebih terperinciAbstrak. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran body image dari anggota Hansamo Modern Dance di Komunitas BKC Kota Bandung. Teori yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah Teori
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel- variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Tergantung : Psychological well-being 2. Variabel Bebas : Locus
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab II ini akan menjelaskan Psychological well-being, dimensidimensi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab II ini akan menjelaskan Psychological well-being, dimensidimensi psychological well-being, faktor-faktor yang berkaitan dengan psychological well-being, pengertian remaja,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu. Kegiatan bekerja dilakukan untuk berbagai alasan seperti; mencari uang,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bekerja merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan oleh setiap individu. Kegiatan bekerja dilakukan untuk berbagai alasan seperti; mencari uang, mengisi
Lebih terperinciStudi Deskriptif Mengenai Character Strength pada Perawat di RS. Muhammadiyah Kota Bandung
Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Studi Deskriptif Mengenai Character Strength pada Perawat di RS. Muhammadiyah Kota Bandung 1 Laila Andini Puspitasari, 2 Agus Budiman 1,2 Fakultas Psikologi Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tetapi di dalam kehidupan rumah tangga sering terjadi berbagai konflik. Konflik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap orang mendambakan keutuhan dan kerukunan rumah tangga. Akan tetapi di dalam kehidupan rumah tangga sering terjadi berbagai konflik. Konflik yang tidak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif. Metode kuantitatif menurut Robert Donmoyer (Given, 2008), adalah pendekatan-pendekatan
Lebih terperinciHUBUNGAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA ISTRI YANG TINGGAL DI RUMAH MERTUA
HUBUNGAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA ISTRI YANG TINGGAL DI RUMAH MERTUA Nellafrisca Noviasari dan Agoes Dariyo Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara ABSTRAKSI Tujuan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. narkoba ataupun seks bebas di kalangan remaja. Pergaulan bebas ini akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam berita akhir-akhir ini terlihat semakin maraknya penggunaan narkoba ataupun seks bebas di kalangan remaja. Pergaulan bebas ini akan berdampak buruk terhadap
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan oleh peneliti, peneliti dapat menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara psychological well being
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah :
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian & Hipotesis Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah : 1. Variabel ( X ) : Kesepian (loneliness) 2. Variabel ( Y ) : Kesehjateraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sama halnya yang dikemukakan oleh Purdi E. Chandra yang merupakan salah satu
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kita itu memang harus punya keberanian merantau. Sebab, dengan keberaninan merantau kita akan lebih bisa percaya diri dan mandiri. Purdi E. Chandra Alasan utama
Lebih terperinciGambaran Psychological Well-Being pada Odha Stadium IV di LSM Rumah Cemara Bandung
Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Gambaran Psychological Well-Being pada Odha Stadium IV di LSM Rumah Cemara Bandung 1 Marina Savira, 2 Agus Budiman 1,2 Fakultas Psikologi, Universitas Islam Bandung,
Lebih terperincivii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara humor styles dengan stress pada mahasiswa tahun pertama Fakultas Y Universitas X Bandung. Teori yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Pada bab ini akan dijelaskan permasalahan penelitian dengan. kesimpulan hasil penelitian, diskusi, serta saran untuk penelitian sejenis
BAB V PENUTUP Pada bab ini akan dijelaskan permasalahan penelitian dengan kesimpulan hasil penelitian, diskusi, serta saran untuk penelitian sejenis lainnya. 5.1 Kesimpulan 5.1.1 Gambaran Psychological
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. orang lain, memiliki otonomi, dapat menguasai lingkungan, memiliki. tujuan dalam hidup serta memiliki pertumbuhan pribadi.
112 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Psychological Well Being merupakan evaluasi individu terhadap kepuasan hidup dirinya dimana di dalamnya terdapat penerimaan diri, baik kekuatan dan kelemahannya, memiliki
Lebih terperinciGAMBARAN KECERDASAN EMOSI DAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING TENAGA PENDIDIK DI PROVINSI DKI JAKARTA
Provitae Jurnal Psikologi Pendidikan 2019, Vol. 9, No. 1, 58-78 GAMBARAN KECERDASAN EMOSI DAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING TENAGA PENDIDIK DI PROVINSI DKI JAKARTA Debora Basaria Fakultas Psikologi Universitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Fenomena melajang pada era modern ini menjadi sebuah trend baru dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena melajang pada era modern ini menjadi sebuah trend baru dalam kehidupan manusia, terutama di kota besar di Indonesia, seperti Jakarta. Sampai saat ini memang
Lebih terperinciProsiding Psikologi ISSN:
Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Studi Deskriptif Psychological Well-Being pada Guru di SMA Plus Al- Ghifari Bandung A Descriptive Study of Psychological Well-Being on Theacers at Al-Ghifari Senior
Lebih terperinciSM, 2015 PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA
1 BAB I PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang Masalah Pada tahun 1980-an di Amerika setidaknya 50 persen individu yang lahir menghabiskan sebagian masa remajanya pada keluarga dengan orangtua tunggal dengan pengaruh
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN...i. KATA PENGANTAR.ii. ABSTRAK..v. DAFTAR ISI..vi. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR DIAGRAM.xi. DAFTAR LAMPIRAN..
Abstrak Penelitian ini berjudul studi kasus mengenai profil Psychological Well- Being pada anak yatim piatu di Panti Asuhan Putra X Bandung. Penelitian ini dilaksanakan untuk memperoleh gambaran mengenai
Lebih terperinciDAFTAR ISI Dina Meyraniza Sari,2013
DAFTAR ISI Halaman Halaman Pernyataan... i Kata Pengantar... ii Hikmah... iii Ucapan Terima Kasih... iv Abstrak... vi Abstract... vii Daftar Isi... viii Daftar Tabel... xi Daftar Gambar... xii Daftar Lampiran...
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN Identifikasi variabel penelitian digunakan untuk menguji hipotesa penelitian. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini ialah: Variabel
Lebih terperinciStudi Komparatif Mengenai Resiliensi Remaja Korban Sodomi di Desa X dan di Desa Y Kabupaten Bandung
Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Studi Komparatif Mengenai Resiliensi Remaja Korban Sodomi di Desa X dan di Desa Y Kabupaten Bandung 1 Intan Pratitasari, 2 Muhammad Ilmi Hatta 1,2 Fakultas Psikologi,
Lebih terperinciPsychological Well-being pada Guru yang Telah Menjalani Masa Pensiun
Psychological Well-being pada Guru yang Telah Menjalani Masa Pensiun Meidian Citraning Nastiti Wiwin Hendriani Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Abstract. The aims of this research are to describe
Lebih terperinciCalyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.5 No.1 (2016)
Perbedaan Psychological Well-being Emerging Adulthood Antara Pasangan Long Distance Relationship Dengan Pasangan Proximal Relationship Putri Delinda Wendyana Tedjo Fakultas Psikologi putridelinda_92@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Kesejahteraan Psikologis Ryff (Ryff & Keyes, 1995) menjelaskan bahwa kesejahteraan psikologis sebagai pencapaian penuh dari potensi psikologis seseorang dan suatu keadaan ketika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berubah dari perubahan kognitif, fisik, sosial dan identitas diri. Selain itu, terjadi pula
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mahasiswa berada pada masa dewasa awal. Pada masa ini, mahasiswa berada pada masa transisi dari masa remaja ke masa dewasa. Pada masa transisi ini banyak hal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. potensi individu dimana individu dapat menerima kekurangan dan kelebihan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Psychological Well-Being 1. Pengertian Psychological Well-Being Psychological well-being merupakan realisasi dan pencapaian penuh dari potensi individu dimana individu dapat
Lebih terperinci