BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel- variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Tergantung : Psychological well-being 2. Variabel Bebas : Locus of Control a. Internal Locus of Control b. External Locus of Control B. Definisi Operasional 1. Psychological well-being Psychological well-being merupakan suatu gambaran kesehatan psikologis individu yang merujuk pada pemenuhan kriteria fungsi psikologi positif dalam proses mencapai aktualisasi diri. psychological well-being terdiri atas enam dimensi, yaitu penerimaan diri (self acceptance), hubungan positif dengan orang lain (positive relations with others), otonomi (autonomy), penguasaan lingkungan (environmental mastery), tujuan hidup (purpose in life) dan pertumbuhan pribadi (personal growth). Dalam penelitian ini, pengukuran psychological well-being akan mengacu pada alat ukur psychological well-being yang dikembangkan oleh Ryff dan Keyes (1995). Alat ukur ini terdiri atas 6 skala, yakni penerimaan diri, hubungan positif dengan orang lain, otonomi, penguasaan lingkungan, tujuan hidup dan 31

2 32 pertumbuhan pribadi. Terdapat 18 aitem di dalam alat ukur ini dan kemudian penulis modifikasi. Tingkat psychological well-being akan didapat melalui nilai yang diperoleh dari skala psychological well-being Ryff. Semakin tinggi nilai yang diperoleh menunjukan bahwa semakin tinggi psychological well-being mahasiswa tersebut. Sebaliknya, semakin rendah nilai psychological well-being, menunjukan bahwa semakin rendah psychological well-being mahasiswa tersebut. 2. Locus of Control Locus of control merupakan perbedaan konsep keyakinan dalam meletakan tanggung jawab atas kejadian yang terjadi pada diri mereka, apakah sebagai kesatuan dari perilakunya sendiri atau sebagai hasil dari kekuatan diluar kendali, seperti kebetulan, nasib atau kekuatan yang lain. Locus of control dikelompokan ke dalam dua dimensi, yaitu internal locus of control dan external locus of control. Internal locus of control merupakan konsep keyakinan bahwa yang mengontrol dan bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan adalah diri sendiri. External locus of control merupakan konsep keyakinan bahwa yang mengontrol dan bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan adalah keberuntungan, kesempatan, nasib atau kekuatan orang lain. Pengukuran internal locus of control dan external locus of control menggunakan alat ukur IPC locus of control yang merupakan pengembangan dari alat ukur I-E milik Rotter oleh

3 33 Levenson (1981). Terdapat 24 item dalam alat ukur ini dan kemudian penulis modifikasi. Di samping itu, alat ukur IPC locus of control terdiri atas tiga skala, yaitu internality (I), powerful others (P), dan chance (C). Internality (I) digunakan untuk mengukur internal locus of control. Sedangkan powerful others (P), dan chance (C) digunakan untuk mengukur external locus of control. Alat ukur ini akan menghasilkan tiga nilai dari tiga skala tersebut. Individu yang memiliki nilai I yang lebih tinggi daripada P dan C dikategorikan sebagai individu yang memiliki orientasi pada internal locus of control. Sedangkan, individu dengan nilai P dan C lebih tinggi daripada nilai I dikategorikan sebagai individu yang memilki orientasi pada external locus of control. C. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah 80 mahasiswa Progdi BK FKIP UKSW yang terdapat di 4 kelas berbeda. Adapun kelas tersebut diadakan pada hari Jumat pukul dan Kamis pukul dengan diampu oleh Ibu Setyorini, M.Pd. Sedangkan pada Rabu pukul dan pukul dan diampu oleh Bapak Yustinus Windrawanto, M.Pd. Penulis menggunakan populasi sebesar 80 orang di 4 kelas berbeda disebabkan oleh keterbatasan tenaga dan waktu dalam proses pengumpulan data. Pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik sampling jenuh, dimana semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Sehingga pada penelitian ini, sampel yang digunakan adalah sebanyak 80 mahasiswa Progdi BK FKIP UKSW.

4 34 D. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua skala, yaitu skala psychological well-being dan skala locus of control. Skala merupakan suatu metode pengumpulan data yang berisi beberapa pertanyaan atau pernyataan (aitem) yang secara tidak langsung dapat mengungkap atribut yang hendak diukur (Azwar, 2012). Skala psikologi digunakan karena dapat mengungkapkan aspek- aspek afektif dan berbagai variabel kepribadian lainnya (Azwar, 2012). Selain itu, skala psikologi dapat mengungkapkan hal- hal yang bersifat pribadi seperti perasaan tertekan, keinginan- keinginan, prasangka- prasangka dan yang semacamnya, serta perbuatan dimasa lampau (Hadi, 1989). E. Instrumen Penelitian 1. Skala Psychological well-being Tabel 1 Blueprint Skala RPWB Dimensi 1. Otonomi (Autonomy) 2. Penguasaan Lingkungan (Environmental Mastery) 3. Pertumbuhan Pribadi (Personal Bobot (%) Jumlah Aitem Indikator a. Individu mampu mengambil keputusan dan mandiri. b. Mengevaluasi diri sendiri 16,67 % 3 dengan standar personal. c. Mampu melawan tekanan sosial untuk berpikir dan bersikap. a. Memiliki kemampuan atau kompetensi dalam mengatur lingkungan. 16, 67% 3 b. Memiliki kontrol terhadap akivitas eksternal. a. Menyadari potensi yang ada dalam dirinya dan melakukan perbaikan

5 35 Growth) setiap waktu, sesuai dengan kapasitas periode 16, 67% 3 perkembangannya b. Berubah dengan cara yang efektif dan lebih terbuka terhadap pengalaman- pengalaman baru. 4. Hubungan Positif dengan Orang Lain (Positive a. Bersikap hangat dan percaya dalam berhubungan dengan orang lain. Relations with Others) b. Memiliki empati, afeksi, dan keintiman yang kuat. c. Memahami makna memberi dan menerima dalam suatu hubungan. 16, 67% 3 5. Tujuan Hidup (Purpose in Life) a. Memiliki tujuan, misi, dan arah hidup yang membuatnya merasa bahwa hidup ini memiliki makna. 16, 67% 3 b. Mampu merasakan kehidupan di masa kini maupun masa lampau yang telah dijalani. c. Memiliki sikap positif terhadap diri sendiri. 6. Penerimaan Diri (Self Acceptance) a. Mengakui dan menerima berbagai aspek diri, termasuk kualitas baik dan buruk dalam dirinya. b. Perasaan positif tentang kehidupan masa lalu dan kehidupan yang sedang dijalani sekarang. 16, 67% 3 Jumlah Bobot 100% 18 Keterangan. Diadaptasi dari skala Ryff s Psychological Well-being Scale (Ryff & Keyes, 1995). Guna mengukur variabel psychological well-being, penulis menggunakan skala psychological well-being yang terdiri atas 6

6 36 dimensi. Skala psychological well-being ini terdiri atas 18 aitem dengan 3 aitem di setiap dimensi yang ada. Setiap dimensi memiliki bobot 16,67%. Tabel 2 Skala Psychological Well-being untuk Uji Coba Nomor Aitem Dimensi 1. Otonomi (Autonomy) 2. Penguasaan Lingkungan (Environment al Mastery) 3. Pertumbuhan Pribadi (Personal Growth) Indikator a. Individu mampu mengambil keputusan dan mandiri b. Mengevaluasi diri sendiri dengan standar personal. c. Mampu melawan tekanan sosial untuk berpikir dan bersikap. a. Memiliki kemampuan atau kompetensi dalam mengatur lingkungan. b. Memiliki kontrol terhadap akivitas eksternal. a. Menyadari potensi yang ada dalam dirinya dan melakukan perbaikan setiap waktu, sesuai dengan kapasitas periode perkembangannya b. Berubah dengan cara yang efektif dan lebih terbuka terhadap pengalamanpengalaman baru. Favourable Unfavourable , , , 20 26, 32 21, 33 15, , 27 Jumlah Aitem 7 7 7

7 37 4. Hubungan Positif dengan Orang Lain (Positive Relations with Others) 5. Tujuan Hidup (Purpose in Life) 6. Penerimaan Diri (Self Acceptance) a. Bersikap hangat dan percaya dalam berhubungan dengan orang lain. b. Memiliki empati, afeksi, dan keintiman yang kuat. c. Memahami makna memberi dan menerima dalam suatu hubungan. a. Memiliki tujuan, misi, dan arah hidup yang membuatnya merasa bahwa hidup ini memiliki makna. b. Mampu merasakan kehidupan di masa kini maupun masa lampau yang telah dijalani. a. Mengakui, menerima dan memiliki sikap positif terhadap berbagai aspek diri, termasuk kualitas baik dan buruk dalam dirinya. b. Perasaan positif tentang kehidupan masa lalu dan kehidupan yang sedang dijalani sekarang , 16 22, 28 11, 29, , 17, 41 12, 42, 24 36,

8 38 Jumlah Aitem Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan skala Ryff s psychological well-being (RPWB) yang disusun oleh Ryff dan Keyes (1995) sebagai alat ukur variabel psychological well-being. Skala ini terdiri atas 6 dimensi, yaitu penerimaan diri, hubungan positif dengan orang lain, otonomi, penguasaan lingkungan, pertumbuhan pribadi dan tujuan hidup. Guna menyesuaikan skala psychological well-being dengan kondisi subjek dan tujuan penelitian, penulis melakukan modifikasi untuk diuji coba. Modifikasi skala psychological well-being untuk uji coba terdiri atas 42 aitem dengan 7 aitem pada masing- masing dimensi. Pada skala ini terdapat dua bentuk pernyataan, yaitu pernyataan mendukung (favourable) sebanyak 22 aitem dan pernyataan yang tidak mendukung (unfavourable) sebanyak 20 aitem). Tabel 3 Nilai Alternatif Jawaban Skala Psychological Well-being Pilihan Jawaban Favourable Unfavourable Sangat Sesuai (SS) 5 1 Sesuai (S) 4 2 Tidak dapat Menentukan dengan Pasti 3 3 (N) Tidak Sesuai (TS) 2 4 Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 5 Skala ini berupa skala Likert, dimana jawaban setiap aitem bergradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yaitu SS (sangat sesuai), S (sesuai), N (tidak dapat menentukan dengan pasti), TS (tidak sesuai), dan STS (sangat tidak sesuai). Terdapat

9 39 perbedaan dalam pemberian nilai untuk jawaban pada aitem favourable dan aitem unfavourable. Pada aitem favourable, jawaban SS diberi nilai 5, S diberi nilai 4, N diberi nilai 3, TS diberi nilai 2, dan STS diberi nilai 1. Sedangkan pada aitem unfavourable, jawaban SS diberi nilai 1, S diberi nilai 2, N diberi nilai 3, TS diberi nilai 4, dan STS diberi nilai 5. Keseluruhan nilai yang diperoleh subjek akan dijumlahkan. Semakin tinggi nilai yang diperoleh mengindikasikan bahwa semakin tinggi psychological well-being yang dimiliki oleh subjek. Sebaliknya, semakin rendah nilai yang diperoleh mengindikasikan bahwa semakin rendah pula psychological well-being pada subjek tersebut. 2. Skala Locus of Control Tabel 4 Blueprint Skala IPC Locus of Control Bobot (%) Jumlah Aitem No Dimensi Indikator 1 Internality Menekankan pada kemampuan diri 33,33% 8 Memiliki kepercayaan diri 2 Powerful Others Bergantung pada orang lain Menyalahkan orang lain Tidak percaya diri 3 Chance Bergantung dan percaya pada nasib, keberuntungan, dan kebetulan. 33,33% 8 33,33% 8 Jumlah Bobot 100% 24 Keterangan. Diadaptasi dari skala IPC LOC (Levenson, 1981)

10 40 Untuk mengukur internal locus of control dan external locus of control, penulis menggunakan skala IPC LOC yang disusun oleh Levenson (1981). Skala ini merupakan modifikasi dari skala IE LOC milik Rotter (1966). Pada skala ini terdapat 3 dimensi, yaitu I (internalitiy), P (powerful others) dan C (chance) LOC (locus of control). Internality digunakan untuk mengukur internal locus of control, sedangkan powerful others dan chance digunakan untuk mengukur external locus of control. Setiap dimensi diwakili oleh 8 aitem dengan bobot masing- masing 33,33 %. Jumlah aitem pada skala ini adalah 24 aitem. Tabel 5 Skala Locus of Control untuk Uji Coba No Dimensi Indikator Nomor Aitem 1 Internality a. Menekankan 1, 4, 9, 21, 23, pada 31. kemampuan diri b. Memiliki 5, 18, 19, 25, kepercayaan diri 26, Powerful Others a. Bergantung 3, 11, 15, 20, pada orang lain 22 b. Menyalahkan 17, 27, 33. orang lain c. Tidak percaya 8, 13, 28, 34. diri 3 Chance a. Bergantung dan percaya pada nasib, keberuntungan, dan kebetulan. 2, 6, 7, 10, 12, 14, 16, 24, 29, 30, 35, 36. Jumlah Aitem Jumlah Aitem 36 Pada penelitian ini, penulis akan melakukan uji coba alat ukur menggunakan skala IPC external locus of control yang

11 41 telah penulis modifikasi guna menyesuaikan dengan kondisi subjek dan tujuan penelitian. Terdapat 12 aitem pada masing- masing dimensi, sehingga total terdapat 36 aitem pada skala ini. Tabel 6 Nilai Alternatif Jawaban Skala Locus of Control untuk Uji Coba Dimensi Powerful Pilihan Jawaban Internality Others Chance Sangat Sesuai (SS) Sesuai (S) Tidak dapat Menentukan dengan Pasti (N) Tidak Sesuai (TS) Sangat Tidak Sesuai (STS) Di samping itu, skala ini berupa skala Likert dimana jawaban setiap aitem bergradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yaitu SS (sangat sesuai), S (sesuai), N (tidak dapat menentukan dengan pasti), TS (tidak sesuai), dan STS (sangat tidak sesuai). Jawaban SS diberi nilai 5, S diberi nilai 4, N diberi nilai 3, TS diberi nilai 2 dan STS diberi nilai 1. Pada uji coba skala locus of control, 3 dimensi ini akan diukur secara terpisah. Setelah melakukan proses uji coba dan mendapatkan skala locus of control yang baru, penulis akan menggunakan skala tersebut pada subjek penelitian. Kemudian, subjek tersebut dibagi ke dalam 2 kelompok, yaitu kelompok internal locus of control dan kelompok external locus of control berdasarkan data hasil penelitian. Subjek yang memiliki nilai internality yang lebih tinggi daripada nilai powerful others dan chance dimasukan ke dalam

12 42 kelompok internal locus of control. Sedangkan, kelompok external locus of control terdiri atas subjek yang memiliki nilai powerful others dan chance yang lebih tinggi daripada nilai internality. F. Analisis Daya Diskriminasi Aitem dan Reliabilitas 1. Analisis Aitem Kualitas skala psikologi sangat ditentukan oleh kualitas aitem- aitem yang ada di dalamnya, sehingga perlu ada prosedur analisis dan seleksi aitem (Azwar, 2012). Analisis aitem dilakukan melalui uji daya beda atau daya diskriminasi aitem. Daya diskriminasi aitem adalah sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur (Azwar, 2012). Pengujian daya diskriminasi aitem dilakukan dengan cara menghitung koefisien korelasi antara distribusi nilai aitem dengan distribusi nilai skala itu sendiri, sehingga menghasilkan koefisien korelasi aitem- total (r ix ). Koefisien korelasi aitem- total diperoleh melalui formula koefisien korelasi product- moment Pearson (Azwar, 2012), yaitu: r ix = ΣiX Σi 2 (Σi)2 n Σi ΣX n ΣX 2 (ΣX)2 n Keterangan: i : Nilai aitem X : Nilai skala

13 43 n : Banyaknya subjek Koefisien korelasi aitem- total yang diperoleh akan bergerak dari 0 sampai dengan 1, 00 dengan tanda positif atau negatif (Azwar, 2012). Item yang memiliki koefisien korelasi aitem- total yang mendekati angka 1, 00 diindikasikan sebagai aitem yang memiliki diskriminasi aitem baik. Sedangkan, aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem- total kecil mendekati 0 atau yang memiliki tanda negatif diindikasikan sebagai aitem yang tidak memiliki daya diskiriminasi atau daya beda. Guna mengoptimalkan fungsi skala, koefisien korelasi aitem- total yang dihasilkan ini akan digunakan untuk melakukan pemilihan aitem- aitem. Di dalam pemilihan aitem berdasarkan koefisien korelasi aitem- total digunakan batas r ix 0, 3 karena aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0, 30 daya bedanya dianggap memuaskan, sehingga aitem ini lolos atau dapat digunakan (Azwar, 2012). Sedangkan, aitem yang koefisien korelasinya belum mencapai 0, 30 dianggap memiliki daya beda rendah, sehingga aitem ini tidak lolos atau tidak digunakan. Apabila jumlah aitem yang lolos tidak mencukupi jumlah aitem yang diinginkan, dapat dipertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriterai menjadi r ix 0, 25, sehingga aitem yang diinginkan dapat tercapai (Azwar, 2012). Di samping itu, apabila item yang memiliki koefisien item total sama dengan atau lebih besar daripada 0,30 jumlahnya melebihi jumlah item yang dispesifikasikan dalam rencana untuk

14 44 dijadikan skala, maka dapat dipilih item-item yang memiliki indeks daya diskriminasi item tertinggi (Azwar,2012). 2. Reliabilitas Reliabilitas alat ukur menunjukan sejauh mana hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya. Hal ini ditunjukan oleh taraf keajegan (konsistensi) nilai yang diperoleh oleh para subjek yang diukur dengan alat yang sama atau diukur dengan alat yang setara pada kondisi yang berbeda (Suryabrata, 2000). Perhitungan reliabilitas dilakukan melalui komputasi dua macam statistik, yaitu koefisien reliabilitas (r XX ) dan error standar dalam pengukuran (S e ) (Azwar, 2012). Koefisien reliabilitas (r XX ) berada dalam rentang angka dari 0 sampai dengan 1, 00 (Azwar, 2012), dimana menurut Ghozali (2002) pada umumnya tingkat reliabitilas tergolong tinggi apabila koefisien mencapai minimal rxx > 0,60. Pengolahan data pada uji reliabilitas menggunakan program komputer SPSS Statistics 17, 0 for Windows. Sedangkan, pengujian reliabilitas terhadap aitem- aitem yang valid pada penelitian ini menggunakan metode pengukuran Alpha Cronbach. Adapun rumus Alpha Cronbach adalah sebagai berikut: r k k t Keterangan: 2 b 2 V r 11 : reliabilitas instrumen k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal 2 b : jumlah varian aitem

15 45 2 V t : varian total Selain reliabilitas, error standar dalam pengukuran (standard error of measurement) juga perlu dipertimbangkan (Azwar, 2012). Statistikan tersebut dirumuskan sebagai: Keterangan: Se = error standar S X = varians nilai Se = S X (1 r xx ) r XX = koefisien Cronbach s Alpha G. Metode Analisis Data Setelah melakukan penyebaran angket demi mendapatkan data yang dibutuhkan, penulis akan melakukan analisis pada data terkait. Karena penelitian ini bersifat komparatif dua sampel, maka penulis akan menggunakan t- test sebagai metode analisis data. Bila jumlah anggota sampel n 1 = n 2 akan digunakan rumus t- test, baik t- test separated maupun t- test pool varian. Untuk melihat harga t tabel digunakan dk = n 1 + n 2 2. Adapun rumus t- tes jenis separated adalah: t = X 1 X 2 s n 1 + s 2 n 2 Keterangan X 1 : Nilai rata- rata kelompok pertama X 2 : Nilai rata- rata kelompok kedua

16 46 n 1 : jumlah subjek pada kelompok pertama n 2 : jumlah subjek pada kelompok kedua s 1 : varians kelompol pertama s 2 : varians kelompok kedua Sedangkan, bila jumlah anggota sampel n 1 n 2, dapat digunakan rumus t- test dengan pooled varian. dk = n 1 + n 2 2. Adapun rumus t- tes jenis polled varian adalah: t = X 1 X 2 (n 1 1)s 1 2 n 1 + n n n 2 Keterangan X 1 : Nilai rata- rata kelompok pertama X 2 : Nilai rata- rata kelompok kedua n 1 : jumlah subjek pada kelompok pertama n 2 : jumlah subjek pada kelompok kedua s 1 : varians kelompol pertama s 2 : varians kelompok kedua

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel bebas : Psychological Well-Being 2. Variabel tergantung : Komitmen Organisasional B. Definisi Operasional 1. Komitmen Organisasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan pada bab metode penelitian ini meliputi: Identifikasi variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan pada bab metode penelitian ini meliputi: Identifikasi variabel BAB III METODE PEELITIA Pembahasan pada bab metode penelitian ini meliputi: Identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode pengambilan sampel, metode pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional dengan menggunakan teknik analisa regresi berganda ( multiple regresion).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan Penelitian Tahap berikutnya dalam penelitian setelah pada bab sebelumnya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan Penelitian Tahap berikutnya dalam penelitian setelah pada bab sebelumnya BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Tahap berikutnya dalam penelitian setelah pada bab sebelumnya membahas latar belakang, teori, dan hipotesis adalah menentukan metode penelitian. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan suatu bentuk penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan locus of control dengan stres kerja karyawan CV. Duta Malang. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan locus of control dengan stres kerja karyawan CV. Duta Malang. Metode 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan locus of control dengan stres kerja karyawan CV. Duta Malang. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1. Variabel Tergantung : Prokrastinasi 2. Variabel Bebas : Kecemasan B. Definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian ini menggunakan analisis komparatif atau analisis perbedaan yang artinya bentuk analisis variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah 23 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah atau prosedur kerja sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Dalam mengidentifikasi problem penelitian, penelitian kuantitatif perlu menguraikan tentang kecenderungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Arikunto (2006:12), mengatakan bahwa penelitian kuantitatif adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Arikunto (2006:12), mengatakan bahwa penelitian kuantitatif adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian yang dilakukan ini dapat dikatakan sebagai penelitian kuantitatif. Arikunto (2006:12), mengatakan bahwa penelitian kuantitatif adalah pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : Variabel Tergantung : Kematangan karir pada remaja Variabel Bebas : 1. Self-Esteem

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. bersifat deskriptif. Hal ini disebabkan karena data-data yang diperolah dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. bersifat deskriptif. Hal ini disebabkan karena data-data yang diperolah dalam 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif. Hal ini disebabkan karena data-data yang diperolah dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel Tergantung : Konformitas 2. Variabel Bebas : Nilai Budaya Jawa B. Definisi Operasional 1. Konformitas Konformitas merupakan tendensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah fakta-fakta dari objek penelitian realitas dan variabel-variabel

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah fakta-fakta dari objek penelitian realitas dan variabel-variabel BAB III METODE PENELITIAN Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Hal ini dikarenakan peneliti lebih menekankan pada data yang dapat dihitung untuk mendapatkan penafsiran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Psychological Well-being 1. Definisi Psychological well-being Psychological well-being merupakan istilah yang digunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Psychological Well-being 1. Definisi Psychological well-being Psychological well-being merupakan istilah yang digunakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Psychological Well-being 1. Definisi Psychological well-being Psychological well-being merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kesehatan psikologis individu berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikemukakan sebelumnya, maka variabel-variabel yang akan digunakan. B. Definisi Operasional pada Wanita Pasca Melahirkan

BAB III METODE PENELITIAN. dikemukakan sebelumnya, maka variabel-variabel yang akan digunakan. B. Definisi Operasional pada Wanita Pasca Melahirkan BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian dan landasan teori yang telah dikemukakan sebelumnya, maka variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan metode korelasional, yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu dukungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel Penelitian, (B) Definisi Operasional Penelitian, (C) Populasi dan Teknik

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel Penelitian, (B) Definisi Operasional Penelitian, (C) Populasi dan Teknik BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguraikan mengenai (A Identifikasi Variabel Penelitian, (B Definisi Operasional Penelitian, (C Populasi dan Teknik Pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya dalam bentuk data numerikal (Sumarsono, Kedua variabel tersebut seabagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya dalam bentuk data numerikal (Sumarsono, Kedua variabel tersebut seabagai berikut : BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah salah satu langkah yang penting dalam melakukan penelitian ilmiah. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel terikat : Learned Helplessness Variabel bebas : Status kelas: - Kelas Reguler - Kelas Unggulan B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain dalam penelitian ini bersifat komparasional. Desain komparasional menurut Arikunto (2010 ) menyebutkan bahwa penelitian membandingkan dua kejadian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Health locus of Control dengan Perilaku berisiko terhadap kesehatan pada

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Health locus of Control dengan Perilaku berisiko terhadap kesehatan pada BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan untuk mendeskripsikan dan menganalisis hubungan antara Health locus of Control dengan Perilaku berisiko terhadap kesehatan pada remaja.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1. Variabel Penelitian & Definisi Operasional Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang akan diuji adalah: 1. Variable (X): Materialisme

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Karena penelitian ini termasuk penelitian korelatif yang melihat hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Karena penelitian ini termasuk penelitian korelatif yang melihat hubungan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Karena penelitian ini termasuk penelitian korelatif yang melihat hubungan antara keterbukaan diri (X), dengan keakraban (Y). Maka dapat dinyatakan bahwa skema

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu daya tarik interpersonal dan kohesivitas kelompok. Untuk kepentingan penelitian ini, maka pelaksanaannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian merupakan salah satu unsur yang penting dalam suatu penelitian ilmiah dan keberhasilan suatu penelitian tergantung pada ketepatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan mengambil metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan mengambil metode 56 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yaitu analisis pearson product moment untuk mengetahui hubungan yang terjadi antar variabel Self (X) dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan pendekatan studi korelasional yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sejauhmana perbedaan harga diri dan perilaku asertif siswa korban bullying

BAB III METODE PENELITIAN. sejauhmana perbedaan harga diri dan perilaku asertif siswa korban bullying 88 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini berorientasi pada penelitian kuantitatif, yakni ingin melihat sejauhmana perbedaan harga diri dan perilaku asertif siswa korban bullying

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel adalah semua keadaan, faktor, kondisi perilaku atau tindakan yang dapat mempengaruhi hasil penelitian (Hadi, 000). Variabel penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain komparasional menurut Arikunto (2010:310) menyebutkan bahwa penelitian membandingkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian ilmiah, yang mana ditentukan pada ketepatan metode

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian ilmiah, yang mana ditentukan pada ketepatan metode 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan salah satu unsur yang penting pada suatu penelitian ilmiah, yang mana ditentukan pada ketepatan metode yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperanan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperanan dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperanan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperan dalam 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. matematis berdasarkan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai. Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. matematis berdasarkan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai. Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, maksudnya bahwa dalam menganalisis data dengan menggunakan angka-angka, rumus, atau model matematis berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

diri dengan kepuasan hidup, dimana lansia yang memiliki kemampuan

diri dengan kepuasan hidup, dimana lansia yang memiliki kemampuan Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dilihat kaitan antara penyesuaian diri dengan kepuasan hidup, dimana lansia yang memiliki kemampuan penyesuaian diri yang baik, maka akan merasakan kepuasan hdiup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini menggunakan pendekatan korelasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Tergantung : Gaya Manajemen Konflik 2. Variabel Bebas : Kompetensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah Korelasional. Menurut Azwar (2012) Penelitian Korelasional merupakan penelitian yang bertujuan menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena melalui proses tersebut dapat ditentukan apakah hasil dari suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel dari penelitian ini adalah : 1. Variabel terikat adalah : konsep diri 2. Variabel bebas adalah : keharmonisan keluarga B.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional. Menurut Arikunto (2002:23) Penelitian kuantitatif adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional. Menurut Arikunto (2002:23) Penelitian kuantitatif adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini kami menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Menurut Arikunto (00:3) Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang datanya berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITTIAN. kepuasan kerja dengan komitmen organisasi. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti yaitu

BAB III METODE PENELITTIAN. kepuasan kerja dengan komitmen organisasi. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti yaitu BAB III METODE PEELITTIA A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang ingin melihat hubungan antara kepuasan kerja dengan komitmen organisasi. Dalam penelitian ini variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau

Lebih terperinci

1. Variabel bebas (X) : Dukungan sosial teman sebaya. 1. Variabel terikat (Y) : Kemampuan bersosialisasi. 1. Kemampuan Bersosialisasi

1. Variabel bebas (X) : Dukungan sosial teman sebaya. 1. Variabel terikat (Y) : Kemampuan bersosialisasi. 1. Kemampuan Bersosialisasi BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Salah satu hal yang paling penting diharapkan dari sebuah penelitian adalah diperolehnya hal yang dapat dipertanggung jawabkan. Atas dasar itu, dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif yang menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasi. Menurut Arikunto (2002 ) penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasi. Menurut Arikunto (2002 ) penelitian kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasi. Menurut Arikunto (2002 ) penelitian kuantitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Metode kuantitatif menurut Azwar (2013, h.5) adalah penelitian yang menekankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi interpersonal dan keharmonisan keluarga. Untuk jenis penelitian kuantitatif ini, maka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, yang suatu penelitian dituntut menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan suatu penelitian, khususnya penelitian kuantitatif, perlu secara jelas diketahui variabel-variabel apa saja yang akan diukur dan instrumen seperti apa yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif. Menurut Azwar (013:5) metode kuantitatif adalah metode yang menekankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan 22 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang berisikan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam mengumpulkan data dengan tujuan dapat menjawab masalah dalam penelitian. Melalui

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian & definisi operasional Variabel adalah sebuah karakteristik atau kondisi yang berubah atau memiliki nilai yang berbeda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 57 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Dalam membicarakan tentang metode penelitian akan dibahas tentang (a) Tempat dan Waktu Penelitian, (b) Identifikasi Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode pengambilan sampel, metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel Tergantung : Kecemasan sebelum berlomba Variabel Bebas : Dukungan sosial B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Kecemasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel Tergantung : Perilaku mengemudi berisiko 2. Variabel Bebas : Kontrol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang memepengaruhi dan variabel terikat yang dipengaruhi. Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. yang memepengaruhi dan variabel terikat yang dipengaruhi. Variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas yang memepengaruhi dan variabel terikat yang dipengaruhi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Korelasional bivariat kuantitatif, karena penelitian ini melibatkan satu

BAB III METODE PENELITIAN. Korelasional bivariat kuantitatif, karena penelitian ini melibatkan satu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah jenis penelitian Korelasional bivariat kuantitatif, karena penelitian ini melibatkan satu variabel bebas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu kecerdasan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu kecerdasan BAB III METODE PEELITIA A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu kecerdasan emosional dan komunikasi interpersonal. Untuk jenis penelitian kuantitatif ini, maka pelaksanaan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 35 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara atau metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang digunakan. Dalam bab ini, akan diuraikan pokok-pokok bahasan

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang digunakan. Dalam bab ini, akan diuraikan pokok-pokok bahasan 53 BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian salah satu unsur yang sangat penting adalah metode yang digunakan. Dalam bab ini, akan diuraikan pokok-pokok bahasan sebagai berikut : (A) Tipe Penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Dalam penelitian penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Dalam penelitian penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasional. yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini meliputi identifikasi variable penelitian, defenisi operasional, populasi,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini meliputi identifikasi variable penelitian, defenisi operasional, populasi, BAB III METODE PENELITIAN Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena melalui proses tersebut dapat ditemukan apakah hasil dari suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2. Perilaku prososial. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2. Perilaku prososial. B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang terdiri dari dua variabel penelitian yaitu variabel prediktor dan variabel kriterium

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang digunakan dalam penelitian untuk membahas masalah-masalah yang dihadapinya dengan terlebih dahulu merumuskan hal-hal yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini menekankan analisisnya pada data-data yang bersifat numerical atau. penelitian sampel besar (Azwar, 2013, h. 5).

BAB III METODE PENELITIAN. ini menekankan analisisnya pada data-data yang bersifat numerical atau. penelitian sampel besar (Azwar, 2013, h. 5). BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan ini menekankan analisisnya pada data-data yang bersifat numerical atau angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah atau prosedur kerja sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian yang Digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian yang Digunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Creswell ( dalam Alsa, 2003, h. 13) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara kelekatan pada guru ( X) dengan motivasi menghafal al-

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara kelekatan pada guru ( X) dengan motivasi menghafal al- 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan teknik korelasional yang menghubungkan antara kelekatan pada guru ( X) dengan motivasi menghafal al-

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel penelitian, (B) Defenisi operasional penelitian, (C) Populasi dan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel penelitian, (B) Defenisi operasional penelitian, (C) Populasi dan BAB III METODE PENELITIAN Berdasarkan metode penelitian ini akan menguraikan : (A) Identifikasi variabel-variabel penelitian, (B) Defenisi operasional penelitian, (C) Populasi dan sampel, (D) Metode pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif. Metode kuantitatif menurut Robert Donmoyer (Given, 2008), adalah pendekatan-pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitan 1. Identifikasi variabel penelitian Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah : a. Variabel terikat (X) : Frekuensi Merokok b. Variabel bebas (Y)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D)

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D) 87 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam bab ini peneliti akan menjelaskan tentang metode yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi: (A) Identifikasi Variabel Penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang bekerja menggunakan angka yang datanya berujud bilangan (skor,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian. 49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang identik dengan pendekatan deduktif yang berangkat dari persoalan-persoalan umum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Perilaku Seksual Pranikah. 2. Variabel bebas : a.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Perilaku Seksual Pranikah. 2. Variabel bebas : a. 76 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel tergantung : Perilaku Seksual Pranikah 2.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif atau pendekatan kuantitatif adalah sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang hati hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana

BAB III METODE PENELITIAN. yang hati hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam pemecahan masalah yang ada suatu penelitian diperlukan penyelidikan yang hati hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2009) adalah metode berlandaskan pada filsafat positivism,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. B. Identifikasi Variabel. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang digunakan yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. B. Identifikasi Variabel. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang digunakan yaitu: BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dua nilai atau lebih. Motivasi, IQ, dan semua atribut dari manusia bisa

BAB III METODE PENELITIAN. dua nilai atau lebih. Motivasi, IQ, dan semua atribut dari manusia bisa BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL Menurut Nisfiannoor (2009), variabel adalah suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi atau macam-macam nilai. Variabel dapat memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. untuk melihat perbedaan (kepercayaan diri) ditinjau dari jenis kelamin.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. untuk melihat perbedaan (kepercayaan diri) ditinjau dari jenis kelamin. BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini variabel yang diteliti yaitu kepercayaan diri. Untuk jenis penelitian kuantitatif ini, maka pelaksanaan penelitian dilakukan dengan cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguraikan mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi Operasional Penelitian, (D). Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian adalah kegiatan pelaksanaan penelitian atau prosedur, standar yang memenuhi kriteria ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan BAB III METODOLOGI PEELITIA A. Pendekatan Penelitian Suatu penelitian terdapat dua macam pendekatan, yaitu pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah : 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Untuk membuktikan secara empiris hipotesis pada Bab II tersebut, maka variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Tergantung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Lokasi Penelitian 1. Populasi dan Sampel penelitian Sampel penelitian adalah orang tua anak tunarungu. Anak tunarungu tersebut bersekolah di kelas satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan teknik komparatif. Penelitian dengan teknik komparatif yakni jenis penelitian yang bertujuan membandingkannya dengan melihat persamaan

Lebih terperinci