DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K U N I V E R S I T A S S U M A T E R A U T A R A M E D A N 2009

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K U N I V E R S I T A S S U M A T E R A U T A R A M E D A N 2009"

Transkripsi

1 USULAN RANCANGAN FASILITAS KERJA BERDASARKAN ANTRHOPOMETRI PADA BAGIAN PALLET PRODUK 1500 ML DI PT. TIRTA SIBAYAKINDO Tugas Sarjana EDI KURNIYAWAN DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K U N I V E R S I T A S S U M A T E R A U T A R A M E D A N 2009 Edi Kurniyawan : Usulan Rancangan Fasilitas Kerja Berdasarkan Antrhopometri Pada Bagian Pallet Produk 1500 Ml Di PT. Tirta Sibayakindo, USU Repository 2009

2 DAFTAR ISI BAB Halaman LEMBAR PENGESAHAN... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... iv DAFTAR TABEL... v DAFTAR LAMPIRAN... vi BAB I BAB II PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah... I Perumusan masalah... I Tujuan penelitian... I Manfaat penelitian... I Sasaran penelitian... I Batasan masalah dan asumsi yang digunakan... I Batasan masalah... I Asumsi yang digunakan... I Sistematika penulisan tugas akhir... I-5 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah perusahaan... II Ruang lingkup bidng usaha... II Organisasi dan manajemen... II Struktur organisasi... II Uraian tugas dan tanggung jawab... II Tenaga kerja dan jam kerja perusahaan... II Tenaga kerja... II Jam kerja... II Sistem pengupahan dan fasilitas yang digunkan... II Proses produksi... II Bahan... II Bahan baku... II Bahan penolong... II Bahan tambahan... II Jumlah dan spesifikasi produk... II Uraian proses produksi... II Proses pengisian dan pengepakan... II Proses pencucian botol... II Mesin dan peralatan... II-25 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Ergonomi... III Pengertian ergonomic dan tujuan ergonomi... III Tipe-tipe masalah ergonomic... III-3 Edi Kurniyawan : Usulan Rancangan Fasilitas Kerja Berdasarkan Antrhopometri Pada Bagian Pallet Produk 1500 Ml Di PT. Tirta Sibayakindo, USU Repository 2009

3 Aplikasi ergonomi... III Antropometri... III Cara pengukuran dan factor-faktor yang mempengaruhi dimensi tubuh manusia... III Aplikasi distribusi normal dalam penetapan data antropometri... III Aplikasi data antropometri dalam perancangan produk/fasilitas kerja... III Statistik deskriptif... III Perhitungan nilai rata-rata... III Standar deviasi... III Nilai maksimum dan nilai minimum... III Uji Keseragaman data... III Uji kecukupan data... III Kolmoggrov smirnov test... III-32 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tempat dan waktu penelitian... IV Rancangan penelitian... IV Persiapan... IV Peninjauan lapangan... IV Instrument yang digunakan... IV Pengumpulan data... IV Teknik sampling... IV Pengolahan data... IV Analisa dan evaluasi data... IV Kesimpulan dan saran... IV-5 BAB V PENGUNPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 5.1. Pengumpulan data... V Urutan proses kerja... V Menentukan jumlah populasi... V Hasil kuisioner... V Penentuan antropometri tubuh karyawan yang Diukur... V Pengukuran antropometri tubuh operator... V Pengolahan data... V Perhitungan rata-rata, standard deviasi, nilai Maksimum dan nilai minimum data antropometri... V Uji keseragaman data... V Uji kecukupan data... V Uji normal dengan kolmogrov smirnov test... V Perhitungan persentil... V-22 BAB VI ANALISA DAN PEMBAHASAN Edi Kurniyawan : Usulan Rancangan Fasilitas Kerja Berdasarkan Antrhopometri Pada Bagian Pallet Produk 1500 Ml Di PT. Tirta Sibayakindo, USU Repository 2009

4 6.1. Postur kerja dan fasilitas kerja saat ini... VI Postur kerja dan fasilitas kerja usulan... VI Perbandingan fasilitas kerja sekarang dan usulan rancangan fasilitas kerja baru... VI-4 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan... VII Saran... VII-2 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Edi Kurniyawan : Usulan Rancangan Fasilitas Kerja Berdasarkan Antrhopometri Pada Bagian Pallet Produk 1500 Ml Di PT. Tirta Sibayakindo, USU Repository 2009

5 DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman Gambar 2.1. Perincian jumlah tenaga kerja PT. Tirta Sibayakindo... II-5 Gambar 3.1. Pengukuran dimensi tubuh manusia posisi duduk... III-16 Gambar 3.2. Pengukuran dimensi tubuh manusia posisi berdiri... III-17 Gambar 3.3. Pengukuran dimensi tubuh manusia posisi berdiri dengan kedua tangan kedepan... III-18 Gambar 3.4. Pengukuran dimensi tubuh manusia posisi duduk menghadap kedepan... III-19 Gambar 3.5. Pengukuran dimensi tubuh manusiaposisi berdiri dengan kedua tangan direntangkan. III-20 Gambar 3.6. Pengukuran jari tangan.. III-21 Gambar 3.7. Kurva distribusi normal dengan persentil 95-th... III-22 Gambar 4.1. Blok diagram metodologi penelitian.. IV-6 Gambar 4.2. Blok diagram pengolahan data... IV-7 Gambar 5.1. Operator mengambil box... V-1 Gambar 5.2. Box diletakkan sekaligus disusun diatas pallet.. V-2 Gambar 5.3. Operator kembali keposisi semula... V-2 Gambar 5.4. Fasilitas konveyor bagian pallet tampak sampik, tampak atas, dan tiga dimensi... V-4 Gambar 5.5. Peta control dimensi tinggi badan tegak (TBT). V-13 Gambar 5.6. Peta kontrol dimensi tinggi siku berdiri (TBT) revisi I... V-14 Gambar 5.7. Peta kotrol dimensi tinggi siku berdiri (TSB)... V-14 Gambar 5.8. Peta kotrol dimensi tinggi siku berdiri (TSB) revisi I... V-15 Gambar 5.9. Peta kotrol dimensi tinggi bahu berdiri (TBB)... V-16 Gambar Peta kotrol dimensi panjang lengan bawah (PLB)... V-16 Gambar Peta kotrol dimensi jangkauan tangan (JT)... V-17 Gambar 6.1. Fasilitas konveyor bagian pallet tampak samping, tampak atas, dan tiga dimensi... VI-2 Gambar 6.2. Fasilitas konveyor usulan... VI-4 Gambar 6.3. Fasilitas dan postur kerja lama... VI-5 Gambar 6.4. Usulan rancangan fasilitas dan postur baru... VI-6 Edi Kurniyawan : Usulan Rancangan Fasilitas Kerja Berdasarkan Antrhopometri Pada Bagian Pallet Produk 1500 Ml Di PT. Tirta Sibayakindo, USU Repository 2009

6 ABSTRAK PT. Tirta Sibayakindo adalah perusahaan yang berstatus swasta nasional yang memproduksi air minum dalam kemasan yang telah disterilisasi dan produk yang dihasilkan diberi merek AQUA dan VIT. Proses produksi pada PT Tirta Siabayakindo khususnya di bagian pallet sering terjadi keluhan sakit pada bagian Musculoskletal yang dirasakan oleh operator. hal ini disebabkan karena fasilitas kerja tidak sesuai dengan ukuran antrhopometri operator. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk memperbaiki fasilitas kerja bagian pallet line 1500 ml agar operator pada bagian ini tidak lagi mengalami keluhan pada bagian musculoskletal setelah bekerja. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara (kuisioner), observasi atau pengukuran antrhopometri karyawan dan data dokumen perusahaan Dari hasil pengumpulan data yang diperoleh maka dilakukan uji keseragaman data, kecukupan data, uji kolmogorov simirnof Test serta melakukan perhitungan persentil yang dianggap mampu mewakili data yang diukur. Ukuran rancangan fasilitas kerja diperoleh dengan menggunakan persentil 5 yaitu Tinggi Badan Tegak = 157 cm, Panjang Lengan Bawah = 20 cm, Tinggi Siku Berdiri = 91 cm, Tinggi Bahu Berdiri = 130 cm, Jangkauan Tangan = 159cm. Dari hasil perhitungan persentil 5 dan 95 yang diperoleh agar operator tidak mengalami keluhan kerja maka sebaiknya fasilitas bagian pallet 1500 ml perlu ada perbaikan yaitu conveyor roller dan pallet perlu ada perbaikan yaitu Ketinggian awal conveyor adalah 35 cm.,sedangkan dimensi bahu berdiri karyawan dengan persentil 5 adalah 130 cm. maka diperoleh selisih 90 cm. (135 cm-35 cm = 95 cm). Untuk mendapatkan ketinggian conveyor tersebut maka lantai yang tersedia harus dinaikkan sehingga menjadi 135 cm agar sesuai dengan dimensi bahu berdiri operator. Kayu pallet yang tersedia sebelumnya berada di lantai, dinaikkan dengan alat bantu hidrolik yang berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan kayu pallet. Berdasarkan rancangan fasilitas usulan tersebut, posisi kerja karyawan yang membungkuk tidak lagi ditemukan. Karena posisi peralatan kerja telah dirancang berdasarkan data anthropometri karyawan Kata kunci: fasilitas kerja, pallet, ;antrhopometri Edi Kurniyawan : Usulan Rancangan Fasilitas Kerja Berdasarkan Antrhopometri Pada Bagian Pallet Produk 1500 Ml Di PT. Tirta Sibayakindo, USU Repository 2009

7 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan kegiatan produksi yang berlangsung pada PT. Tirta Sibayakindo adalah berlangsung selama 24 jam sehari dalam seminggu, pada proses pekerjaan yang dilakukan oleh setiap linenya sangat berpengaruh terhadap tenaga kerja,baik secara langsung maupun tidak langsung,karena operator setiap line sangat mempengaruhi keberhasilan kerja dalam kelancaran produktifitas. Oleh karena itu faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi pekerjaan operator menjadi lelah perlu di identifikasi dan dianalisis sehingga gangguan atau hambatan yang dapat mengganggu kenerja pekerjaan dapat diminimisasi sehingga kegiatan produksi dapat berjalan lancar. Salah satu tipe masalah ergonomik yang sering dijumpai di tempat kerja khususnya yang berhubungan dengan kekuatan dan ketahanan manusia dalam melakukan pekerjaannya adalah pada kegiatan di bagian palleting. Hal ini disebabkan karena kegiatan yang dilakukan di bagian palleting di PT. Tirta Sibayakindo tepatnya pada kegiatan pallet line 1500 Ml masih dilakukan secara manual. Berdasarkan hasil wawancara, banyak keluhan yang dirasakan oleh operator pallet line 1500 Ml, adapun keluhan yang dirasakan operator setelah bekerja adalah keluhan rasa sakit pada bagian leher, punggung belakang, tungkai, bahu, dan tangan. Hal ini disebabkan karena sikap operator berdiri (dinamis) untuk waktu yang cukup lama, sikap dan posisi membungkuk dengan frekuensi Edi Kurniyawan : Usulan Rancangan Fasilitas Kerja Berdasarkan Antrhopometri Pada Bagian Pallet Produk 1500 Ml Di PT. Tirta Sibayakindo, USU Repository 2009

8 kegiatan berulang, menggunakan jarak jangkauan yang cukup jauh. Dimana pada bagian ini operator dipaksa bekerja dalam frekuensi gerakan berulang dengan periode yang cukup lamadengan tangan atau lengan berada dalam posisi diatas level siku normal serta operator bekerja dengan posisi berdiri dengan kepala dan leher dalam posisi miring untuk waktu yang cukup lama. Oleh karena kerja operator tidak sesuai dengan gerakan ergonomis maka operator tidak bekerja secara nyaman dan sehat. Oleh karena itu dalam hal ini perlu dipertimbangkan penerapan aspek-aspek ergonomis pada operator dalam kegiatan palleting 1500 Ml agar dapat mencapai sistem kerja yang lebih baik dan kegiatan produksi didalam pabrik akan lebih lancar sehingga dapat meningkatkan hasil produksi yang lebih baik juga. Menurut Liliana Dkk, Penelitian mengenai terjadinya kesalahan dalam proses kerja yang memicu pada terjadinya kecelakaan menunjukkan bahwa terjadinya kesalahan kerja lebih banyak disebabkan oleh adanya kesalahan dalam perancangan karena sejumlah peralatan kerja dirancang tidak sesuai dengan kondisi fisik operatornya. Hal ini seharusnya menyadarkan kita bahwa sudah saatnya bangsa Indonesia memiliki data antropometri manusia Indonesia. Dimilikinya data antropometri manusia Indonesia adalah langkah awal menuju terwujudnya kemandirian industri yang selama ini diidamkan selain untuk menunjang keselamatan. Hal ini mutlak diperlukan karena sebagian besar peralatan atau instalasi,, tidak dibuat oleh Indonesia. Dapat dipastikan bahwa desainnya tidak sesuai dengan bentuk tubuh orang Indonesia padahal kenyamanan ataupun ketidaknyamanan dalam menggunakanalat bergantung pada kesesuaian desain alat dengan ukuran manusia penggunanya. Sejalan dengan munculnya kesadaran akan arti pentingnya faktor manusia, para pendisain reaktor maupun instalasi-instalasi lainnya mengikutsertakan anthropometri dalam desain stasiun kerjanya serta peralatan pendukungnya. Edi Kurniyawan : Usulan Rancangan Fasilitas Kerja Berdasarkan Antrhopometri Pada Bagian Pallet Produk 1500 Ml Di PT. Tirta Sibayakindo, USU Repository 2009

9 Tujuan utama penyertaan anthropometri ini adalah untuk memperkecil beban kerja operator sehingga keamanan dan keselamatan instalasi itu dapat dipertinggi lagi. I.2. Perumusan Permasalahan Kondisi kerja yang tidak ergonomis menyebabkan kelelahan yang cepat pada tenaga kerja dapat menyebabkan kegiatan produksi tidak berjalan secara maksimal. Untuk mengurangi tingkat kelelahan pada operator maka sebaiknya perusahaan harus menyesuaikan fasilitas yang ergonomis sehingga tempat kerja akan sesuai dengan anthropometri gerakan manusia. Dengan menerapkan fasilitas yang ergonomis maka kelelahan operator dapat berkurang sehingga proses produksi didalam suatu pabrik dapat berjalan dengan lancar dan hasil produksi akan lebih baik. I.3. Tujuan penelitian Tujuan Umum Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengurangi tingkat kelelahan yang dialami pada operator pallet line 1500 Ml setelah bekerja dan meningkatkan hasil produktifitas Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah memperbaiki fasilitas kerja operator yang ada pada pallet line 1500 Ml agar sesuai dengan anthropometri. Edi Kurniyawan : Usulan Rancangan Fasilitas Kerja Berdasarkan Antrhopometri Pada Bagian Pallet Produk 1500 Ml Di PT. Tirta Sibayakindo, USU Repository 2009

10 I.4. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai bagi masukan perusahaan dalam upaya meningkatkan produktifitas tenaga kerja khususnya bagian pallet line 1500 Ml sedangkan mamfaat penelitian ini bagi si peneliti adalah lebih mengetahui penerapan antrhopometri. I.5. Batasan Masalah dan Asumsi yang Digunakan Agar pemecahan masalah dapat dilakukan dengan baik, maka perlu membicarakan mengenai ruang lingkup yang akan diteliti dan asumsi-asumsi yang digunakan. I.5.1. Batasan Masalah Batasan masalah penelitian adalah sebagai berikut: 1. Penelitian dilakukan pada fasilitas kegiatan pallet line 1500 Ml di PT. Tirta Sibayakindo. 2. Populasi yang diteliti adalah pekerja pada bagian pallet line 1500 Ml 3. Data anthropometri operator pallet line 1500 Ml I.5.2. Asumsi yang Digunakan Beberapa asumsi yang digunakan agar pemecahan masalah dapat dilakukan dengan baik adalah sebagai berikut: 1. Tata letak fasilitas kerja conveyor dan pallet tidak berubah. 2. Operator yang bekerja adalah pekerja normal Edi Kurniyawan : Usulan Rancangan Fasilitas Kerja Berdasarkan Antrhopometri Pada Bagian Pallet Produk 1500 Ml Di PT. Tirta Sibayakindo, USU Repository 2009

11 3. Fasilitas yang berubah hanya conveyor dan pallet I.6. Sistematika Penulisan Tugas Akhir Agar lebih mudah dipahami dan ditelusuri maka sistematika penulisan tugas akhir ini akan disajikan dalam beberapa bab sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan dan sasaran penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup dan asumsi serta sistematika penulisan. BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Berisi tentang gambaran perusahaan secara umum, mulai dari sejarah mulai berdiri perusahaan tersebut, proses produksi dan sebagainya. BAB III : LANDASAN TEORI Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian. BAB IV : METODOLOGI PENELITIAN Dalam hal ini menguraikan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian. BAB V : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini berisi cara pengumpulan data dan pengolahan data. BAB VI : ANALISA DAN EVALUASI Bab ini berisi analisa dan evaluasi dari pengumpulan dan pengolahan data dari bab sebelumnya. Edi Kurniyawan : Usulan Rancangan Fasilitas Kerja Berdasarkan Antrhopometri Pada Bagian Pallet Produk 1500 Ml Di PT. Tirta Sibayakindo, USU Repository 2009

12 BAB VII : KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan dikemukakan beberapa kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil analisa dan evaluasi data, dan memberikan saran-saran untuk menjadi bahan pertimbangan oleh perusahaan. Edi Kurniyawan : Usulan Rancangan Fasilitas Kerja Berdasarkan Antrhopometri Pada Bagian Pallet Produk 1500 Ml Di PT. Tirta Sibayakindo, USU Repository 2009

13 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Tirta Sibayakindo adalah perusahaan yang berstatus swasta nasional yang memproduksi air minum dalam kemasan yang telah disterilisasi dan produk yang dihasilkan diberi merek AQUA dan VIT. Perusahaan ini merupakan pabrik kelima dari anak perusahaan Aqua Golden Mississippi Group yang merupakan perusahaan air minum dalam kemasan pertama di Indonesia. Sebelumnya untuk memenuhi permintaan pasar di Sumatera Utara perusahaan ini hanya membuka jaringan distribusi di Medan. Namun melihat perkembangan penjualan produk air minum Aqua dan melihat peluang pasar yang ada maka perusahaan tersebut mendirikan pabrik di daerah Sumatera Utara yang berlokasi di Jl. Medan Berastagi km 55 Desa Doulu Kabupaten Karo. PT. Tirta Sibayakindo didirikan pada tanggal 17 Mei 1993 di atas tanah seluas 1,25 Ha dengan ketinggian kurang lebih 1800 meter di atas permukaan laut. Untuk pemasarannya perusahaan menunjuk PT. Wirabuana Intrent sebagai penyalur tunggal. PT. Wirabuana Intrent mempunyai kantor dan gudang pemasaran di Jl. Rajawali No.11-A Medan. Semua produk PT. Tirta Sibayakindo dipasarkan di dalam negeri antara lain wilayah Sumatera Utara, Aceh, Riau, Palembang dan Pulau Jawa. Edi Kurniyawan : Usulan Rancangan Fasilitas Kerja Berdasarkan Antrhopometri Pada Bagian Pallet Produk 1500 Ml Di PT. Tirta Sibayakindo, USU Repository 2009

14 2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha PT. Tirta Sibayakindo memproduksi air minum dalam kemasan yang berbeda dengan merek Aqua dan Vit, dimana merek Aqua mempunyai 4 ukuran kemasan yaitu : 1. Kemasan 240 ml. 2. Kemasan 600 ml. 3. Kemasan 1500 ml. 4. Kemasan 5 galon atau 19 liter. Selain memproduksi air minum dalam kemasan, PT. Tirta Sibayakindo juga memproduksi : 1. Kemasan botol plastic PET (Poly Etilene Therephalate) kemasan 600 ml dan 1500 ml. 2. Kemasan gelas plastic PP (Poly Prophylene) cup 240 ml. 3. Tutup ulir kemasan botol 600 ml dan 1500 ml. Untuk memproduksi botol gallon diambil dari PT. Tirta Graha Pratama yang juga merupakan anak perusahaan AGM Group Organisasi dan Manajemen Struktur Organisasi Organisasi adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan tertentu dan diantara mereka dilakukan pembagian tugas untuk pencapaian tujuan tertentu dan diantara mereka dilakukan pembagian tugas untuk mencapai tujuan tersebut. Edi Kurniyawan : Usulan Rancangan Fasilitas Kerja Berdasarkan Antrhopometri Pada Bagian Pallet Produk 1500 Ml Di PT. Tirta Sibayakindo, USU Repository 2009

15 Struktur organisasi merupakan gambaran skematis tentang hubungan atau kerja sama orang-orang yang menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuan perusahaan. Struktur organisasi di perusahaan yang baik sangat penting dan berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan tersebut. Untuk mencapai tujuan organisasi diperlukan kemampuan para manajer atau pelaku manajemen dalam menentukan sikap kebijaksanaan perusahaan. Organisasi manajemen yang baik akan memberikan dampak positif bagi perusahaan itu sendiri. Pembagian dan pengontrolan tugas dan tanggung jawab serta kelancaran komunikasi dari seluruh fungsi organisasi dalam perusahaan adalah penting. Dalam pembagian tugas ada beberapa faktor penting yang harus diperhatikan, diantaranya adalah beban tugas yang berimbang. Di dalam organisasi perusahaan harus dihindarkan kepincangan kepincangan beban tugas dari setiap orang atau sekumpulan orang yang menyelenggarakan tugas tertentu. Tugas-tugas harus dijelaskan secara terperinci dan sebaiknya tertulis dan hubungan kerja antara bagian-bagian harus jelas. Dalam mencapai tujuannnya, PT. Tirta Sibayakindo menggunakan struktur organisasi jenis hubungan campuran garis, fungsional dan staf. Hubungan struktur organisasi garis ditunjukkan dengan adanya pendelegasian tugas dalam bidang pekerjaan tertentu dimana seorang atasan melimpahkan tugas kepada bawahan. Misalnya pelimpahan wewenang dari kepala bagian produksi kepada supervisor produksi. Edi Kurniyawan : Usulan Rancangan Fasilitas Kerja Berdasarkan Antrhopometri Pada Bagian Pallet Produk 1500 Ml Di PT. Tirta Sibayakindo, USU Repository 2009

16 Hubungan staf ditunjukkan dengan adanya kelompok ahli yang bertugas untuk memberi sarab atau nasihat kepada pimpinan dalam perencanaan dan pengawasan, tetapi tidak berhak memberi perintah. Hal ini dapat dilihat dengan adanya kordinator sistem yang memberikan saran pengembangan mutu terhadap kepala bagian. Hubungan fungsional ditunjukkan dengan adanya pembagian departemen berdasarkan fungsinya. Dalam hal ini diperlukan tingkat spesialisasi dan profesionalisasi yang tinggi serta uraian tugas (job description) yang jelas. Beberapa departemen yang ada di PT. Tirta Sibayakindo adalah departemen personalia umum, departemen teknik, departemen produksi. Gaji diurusi oleh bagian keuangan, bukan diurusi oleh atasan langsung. Sedangkan kenaikan pangkat diurusi oleh bagian personalia/umum dengan meminta pendapat dari atasannya. Struktur organisasi di PT. Tirta Sibayakindo ditunjukkan pada Gambar Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Uraian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan yang ada di PT.Tirta Sibayakindo adalah : 1. Kepala Pabrik Kepala pabrik sebagai pimpinan tertinggi dalam perusahaan, mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan produksi secara umum. Edi Kurniyawan : Usulan Rancangan Fasilitas Kerja Berdasarkan Antrhopometri Pada Bagian Pallet Produk 1500 Ml Di PT. Tirta Sibayakindo, USU Repository 2009

17 b. Menentukan garis besar kebijaksanaan umum dan program kerja perusahaan. Edi Kurniyawan : Usulan Rancangan Fasilitas Kerja Berdasarkan Antrhopometri Pada Bagian Pallet Produk 1500 Ml Di PT. Tirta Sibayakindo, USU Repository 2009

18 KEPALA PABRIK Koordinasi Sistem & Pengembangan Mutu Kabag. Personalia & Umum Kabag. Teknik Kabag. K3L Kabag. Produksi Kabag. QC Lab Kabag. Gudang Distribusi Kabag. Gudang Logistik Kabag. Keuangan Kasi Pelatihan Kasi Teknik Kasi Produksi Air Kasi Prosuksi Kemasan Kasi QC Lab Kasi Gudang Distribusi Kasi Gudang Logistik Gambar 2.1 Struktur Organisasi Edi Kurniyawan : Usulan Rancangan Fasilitas Kerja Berdasarkan Antrhopometri Pada Bagian Pallet Produk 1500 Ml Di PT. Tirta Sibayakindo, USU Repository 2009

19 c. Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas tiap kepala bagian dan menjalin hubungan kerja dengan baik. d. Bertanggung jawab kepada pimpinan pusat melalui VIP, Industrial dalam mencapai target perusahaan. e. Merencanakan, mengarahkan, menganalisa, mengevaluasi dan menilai kegiatan-kegiatan yang berlangsung pada perusahaan, khususnya yang berhubungan dengan produksi agar sesuai dengan spesifikasi dan standar mutu yang telah ditentukan. 2. Koordinator Sistem a. Bertanggung jawab kepada kepala pabrik. b. Mengkoordinir serta memastikan kegiatan pengembangan sistem mutu perusahaan secara berkala dengan baik. c. Bertanggung jawab atas validitas standard operasional dan implementasi sistem mutu perusahaan. 3. Kepala Bagian Personalia dan Umum a. Bertanggung jawab kepada kepala pabrik. b. Mengatur system pendidikan dan latihan kerja dari tenaga kerja. c. Bertanggung jawab dalam bidang rekrutmen, PHK, dispensasi, cuti, dan yang lainnya yang berhubungan dengan tenaga kerja. d. Menjamin terlaksananya ketetapan dan peraturan perusahaan tentang tenaga kerja. e. Mewakili perusahaan yang berkaitan dengan usaha untuk urusan luar perusahaan atau pemerintah.

20 f. Memperhatikan kesejahteraan, kesehatan, dan ketertiban karyawan. g. Membina hubungan kemasyarakatan dengan pihak luar yang berkaitan dengan pihak luar yang berkaitan dengan kegiatan usaha. 4. Kepala Bagian Teknik. a. Bertanggung jawab kepada kepala pabrik. b. Memperhitungkan dan merencanakan kebutuhan spare part beserta anggarannya untuk mesin dan peralatan. c. Bertanggung jawab terhadap kelancaran operasional produksi kemasan. d. Bertanggung jawab atas pemeliharaan dan perbaikan mesin dan peralatan produksi serta menjadwalkan pelaksanaan dan pemeliharaan dan perbaikan seluruh peralatan produksi. e. Merencanakan perubahan sistem operasional mesin-mesin guna meningkatkan efisiensi. 5. Kepala Bagian Produksi. a. Bertanggung jawab kepada kepala pabrik. b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan dan kelancaran operasional produksi air. c. Merencanakan dan mengatur produksi air agar sesuai dengan spesifikasi yang telah diberikan. d. Membuat laporan tentang rencana dan hasil produksi air. e. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi air untuk mengetahui kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.

21 f. Menjalin hubungan dengan departemen lain untuk kelancaran proses produksi. 6. Kepala Bagian Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L). a. Bertanggung jawab kepada kepala pabrik. b. Bertanggung jawab terhadap keberhasilan dan program keselamatan dan kesehatan kerja. c. Membina karyawan dan tenaga kerja agar dapat menerapkan program keselamatan dan kesehatan kerja. d. Menganalisa cara kerja mesin dan peralatan yang digunakan agar sesuai dengan program keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan. e. Membuat laporan mengenai keselamatan kerja dan lingkungan perusahaan. f. Mengupayakan agar keselamatan kesehatan kerja dan lingkungan dapat ditingkatkan di perusahaan. 7. Kepala Bagian Quality Control/ Laboratorium. a. Bertanggung jawab kepada kepala pabrik. b. Memeriksa dan menguji hasil produksi agar mutu yang ditetapkan dapat dipenuhi. c. Bertanggung jawab dan mengkoordinir kegiatan laboratorium atas pengembangan dan kelangsugan produksi. 8. Kepala Bagian Gudang Distribusi. a. Bertanggung jawab kepada kepala pabrik.

22 b. Mengkoordinir serta mengawasi seluruh kegiatan bongkar muat dan pengiriman barang keluar perusahaan. c. Menerima hasil produksi dari departemen produksi dan membuat berita acara yang sah. d. Mengeluarkan barang jadi sesuai dengan permintaan. e. Menerima barang return dari konsumen dan membuat laporannya. 9. Kepala Bagian Logistik dan Gudang Bahan. a. Bertanggung jawab kepada kepala pabrik. b. Bertanggung jawab atas seluruh pengadaan bahan-bahan yang diperlukan yang menyangkut produksi maupun peralatan administrasi produksi. c. Menentukan barang yang akan dibeli apakah sesuai dan membuat pesanan sesuai dengan pemakaian dan penggunaan. d. Memeriksa barang yang akan dibeli apakah sesuai dengan spesifikasi dan menjaga barang tersebut di gudang. e. Menganalisa keadaan persediaan untuk menentukan jumlah persediaan yang minimum, jumlah pesanan yang ekonomis. f. Meninjau serta memilih perusahaan yang dapat memenuhi persyaratan sebagai supplier. g. Membuat laporan tentang penerimaan dan pengeluaran serta keadaan pada waktu tertentu. 10. Kepala Bagian Keuangan. a. Bertanggung jawab kepada kepala pabrik. b. Membuat laporan keuangan secara periodik.

23 c. Melakukan pengawasan atas dana keuangan perusahaan. d. Mengelola sumber-sumber atas dana keuangan perusahaan. e. Menyalurkan dana keseluruh unit kerja yang ada dalam perusahaan. f. Merencanakan penggunaan dana perusahaan Tenaga Kerja dan Jam Kerja Perusahaan Tenaga Kerja Tenaga kerja di PT. Tirta Sibayakindo terdiri dari tenaga kerja tetap dan tenaga kerja tidak tetap. Tenaga kerja tetap adalah tenaga kerja yang telah selesai training, sedangkan tenaga kerja tidak tetap adalah tenaga kerja yang belum selesai training. Perincian jumlah tenaga kerja di PT. Tirta Siabayakindo dapat dilihat pada Tabel Tabel 2.1 Perincian Jumlah Tenaga Kerja PT. Tirta Sibayakindo berdasarkan Departemen dan Jabatan No. Departemen Jumlah 1 Kepala pabrik 1 2. Koordinator Pengembangan Mutu 1 3. Kepala Bagian Personalia dan Umum Karyawan/tenaga kerja 4. Kepala Bagian Teknik Karyawan/tenaga kerja 5. Kepala Bagian K3L Karyawan/tenaga kerja

24 Tabel 2.1 Perincian Jumlah Tenaga Kerja PT. Tirta Sibayakindo berdasarkan Departemen dan Jabatan (Lanjutan) 6. Kepala Bagian Produksi 1 7. Karyawan/tenaga kerja Kepala Bagian Quality Control/Laboratorium Karyawan/tenaga kerja Kepala Bagian Distribusi Karyawan/tenaga kerja 9. Kepala Bagian Gudang Logistik dan Bahan Karyawan/tenaga kerja 10. Kepala Bagian Keuangan Karyawan/tenaga kerja Office boy dan rumah tangga Satpam 8 Jumlah 378 Sumber : PT. Tirta Sibayakindo Perincian tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 2.2. Tabel 2.2. Perician tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin No Uraian Pria Wanita Jumlah 1. Pegawai Staf (Pimpinan) Pegawai Bawahan (Pekerja) Jumlah Sumber : PT. Tirta Sibayakindo

25 Jam Kerja Jam kerja di PT. Tirta Sibayakindo dibagi dalam 2 kelompok yaitu tenaga kerja non shift dan tenaga kerja shift. 1. Sistem Non Shift Sistem non shift berlaku bagi tenaga kerja di bagian staf dan administrasi kantor dengan jam kerja. Tabel 2.3. akan memperlihatkan jam kerja Non shift di PT. Tirta Sibayakindo. Tabel 2.3 Jam Kerja Non Shift No Hari Jam Kerja Aktif Istirahat Jam Kerja Aktif 1 Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Sumber : PT. Tirta Sibayakindo 2. Sistem Shift Sistem shift terdiri dari 3 shift kerja dengan jam kerja. Tabel 2.4 akan memperlihatkan jam kerja Shift di PT. Tirta Sibayakindo.

26 Tabel 2.4 Jam Kerja Shift No Shift Jam Kerja Aktif Istirahat Jam Kerja Aktif 1 I II III Sumber : PT. Tirta Sibayakindo Sistem Pengupahan dan Fasilitas yang Digunakan Sistem pengupahan di PT. Tirta Sibayakindo dibayarkan setiap akhir bulan yang besarnya sesuai dengan tingkat golongan masing-masing. Disamping gaji pokok, perusahaan juga membayarkan upah lembur bagi karyawan yang bekerja melebihi jam kerja yang telah ditetapkan. Selain upah tersebut di atas, perusahaan juga memberikan tunjangan kepada karyawan berupa: 1. Tunjangan Perkawinan. 2. Tunjangan kematian. 3. Tunjangan Melahirkan 4. Tunjangan Hari Raya. 5. Bonus Tahunan.

27 Untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan perusahaan memberikan jaminan kesehatan (JPK), jaminan social dan tenaga kerja (Jamsostek) dan cuti sebanyak 12 hari kerja dalam satu tahun Proses Produksi Bahan Bahan Baku Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk, ikut dalam proses produksi dan dapat dilihat oleh kasat mata. PT.Tirta Sibayakindo dalam memproduksi air minum dalam kemasan (AMDK) mengambila bahan baku air pegunungan yang mengalir sendiri (Mountain Spring Water) yang berada di area pabrik di desa Doulu Berastagi. Adapun bahan baku untuk kemasan produk yang digunakan di PT. Tirta Sibayakindo : 1. Untuk produk cup 240 = Poly Prophylene (PP). 2. Untuk produk 600 dan 1500 ml = Poly Ethylene Terapthalate (PET). 3. Untuk produk tutup ulir 600/1500 = High Density Poly Ethylene (HDPE) dan Sanylene Blue Bahan Penolong Bahan penolong adalah bahan yang ditambahkan dalam suatu produksi sehingga dapat mengingkatkan mutu produk menjadi lebih baik. Bahan penolong

28 yang digunakan di PT. Tirta Sibayakindo untuk memproduksi air minum dalam kemasan (AMDK) adalah ozon (O 3 ). Ozon (O 3 ) berfungsi untuk membunuh bakteri yang berukuran kurang dari 1 μ. Ozon ini dihasilkan oleh generator Ozon dengan menginduksikan arus listrik tegangan tinggi 10 kv ke dalam tabung yang berisi udara O Bahan Tambahan Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan untuk meningkatkan mutu produk menjadi bernilai guna namun bahan tersebut tidak ikut dalam proses produksi. Adapun bahan tambahan yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Kemasan 5 galon. Kemasan 5 galon yang terbuat dari Poly Carbonate (PC) tidak diproduksi oleh PT. Tirta Sibayakindo, akan tetapi dikontrakkan kepada perusahaan lain di luar Aqua yang berada di Jakarta. 2. Penutup Kemasan 240 ml dan 5 galon. Penutup kemasan 240 ml adalah plastic yang disebut Lid dan untuk kemasan 5 galon adalah berbentuk cap yang telah tercetal label perusahaan dan diproduksi di luar PT. Aqua group. 3. Cap Seal Cap seal digunakan untuk menutupi kemasan. Cap seal ini terbuat dari plastic yang tercetak merk perusahaan dan diproduksi di luar PT. Aqua group, digunakan untuk kemasan 600 ml, 1500 ml dan kemasan 5 galon.

29 4. Label Label berfungsi untuk menunjukkan merk produksi. Label ini terbuat dari plastic, dilingkarkan pada botol kemasan 600 ml dan 1500 ml dan untuk kemasan 5 galon ditempelkan pada kemasan. 5. Kotak Pengepakan (Karton). Kotak pengepakan digunakan pada kemasan 240 ml, 600 ml dan 1500 ml. Kotak ini berfungsi untuk mempermudah pengiriman produk tersebut kepada konsumen. Kotak ini terbuat dari karton dan pada karton tersebut sudah tertera logo perusahaan, kode produksi, jenis kemasan dan jumlah produk. 6. Krat Krat digunakan untuk wadah pengiriman pada kemasan gallon, dimana 1 krat hanya memuat 1 kemasan. 7. Isolasi Isolasi digunakan sebagai perekat kotak karton yang telah diisi dengan air minum dalam kemasan Jumlah dan Spesifikasi Produk PT. Tirta Sibayakindo mempoduksi air minum dalam kemasan dengan merek Aqua dan Vit dengan kapasitas lebih kurang 25 juta liter per tahun. Kemasan tersebut dari bahan plastic. Air minum yang diproduksi terdiri dari beberapa kemasan yang berbeda ukuran. Air minum yang diproduksi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Cup 240 ml.

30 2. Botol Kemasan 600 ml. 3. Botol Kemasan 1500 ml. 4. Botol 5 galon. Disamping itu PT. Tirta Sibayakindo juga menjaga kualitas produknya untuk memenuhi kebutuhan akan kemasan utamanya. PT. Tirta Sibayakindo memproduksi kemasan cup, botol 600 ml dan 1500 ml. untuk kemasan gallon PT. Tirta Sibayakindo mengambil ke PT. Tirta Graha, yang juga merupakan anak perusahaan AGM Group Uraian Proses Produksi Proses produksi adalah teknik atau metode yang digunakan untuk menghasilkan suatu barang atau jasa sehingga nilainya bertambah dengan menggunakan sumber-sumber daya (resources) yang tersedia, antara lain: tenaga kerja, mesin, bahan baku, modal, metode dan energi. Uraian proses produksi dimulai setelah pencarian sumber mata air dimana PT. Tirta Sibayakindo mengambil sumber mata air yang sebelumnya telah diuji selama 2 tahun oleh para ahli, sehingga diperoleh mata air yang memenuhi syarat sebagai bahan baku. Proses produksi yang pertama dilakukan adalah Water Treatment. 1. Proses water treatment. Proses water treatment adalah proses yang bertujuan untuk menyaring dan mensterilkan bahan baku sehingga menjadi air minum yang siap diminum dan memiliki kandungan mineral yang tinggi dengan mengalirkan air tersebut ke

31 water treatment yang terdiri dari cartridge filter 1, storage tank, cartridge filter II dan ozonisasi. Proses water treatment selengkapnya adalah sebagai berikut: a. Proses Penyaringan I Air yang dialirkan dari sumber mata air masuk ke cartridge filteri, partikelpertikel kasar pada air akan tersaring pada filter yang berada di dalam bejana. Partikel-partikel ini hanya dapat tersaring oleh cartridge filter I dengan ukuran lebih besar dri 5 mikron. b. Penampungan di Storage Tank Selanjutnya air masuk ke dalam storage tank yang fungsinya sebagai tempat penyimpanan air sementara sebelum air dialirkan ke cartridge filter II dan Soft water. c. Proses penyaringan II Air yang dialirkan dari storage tank ke cartridge filter II digunakan sebagai air yang akan dikemas, dimana di dalam cartridge filter II ini terdapat 12 buah filter yang berukuran 1 mikron yang berfungsi untuk menyaring partikel yang terbawa air dengan ukuran 1 mikron. d. Proses ozonisasi Setelah selesai dari proses penyaringan, air dialirkan ke finish tank I, di dalam proses pengaliran sebelum masuk ke finish tank I tersebut berlangsung proses ozonisasi yaitu proses pembunuhan miroorganisme berukuran dibawah 1 mikron. Proses pembunuhan mikroorganisme ini dilakukan oleh O 3.yang dihasilkan oleh generator ozon dengan merubah O 2 yang diperoleh dari udara

32 bebas menjadi O 3. air yang telah bercampur dengan O 2 terus mengalir dan saat pengaliran ini terjdai proses mixing yaitu pengadukan O 3 dengan air sehingga menjadi homogen. e. Finish tank I Selanjutnya air masuk ke finish tank I hingga air penuh kemudian air dialirkan ke finish tank II. f. Finish tank II Dari finish tank I air masuk ke finish tank II, selanjutnya air didistribusikan ke masing-masing ruang pengisian. Dari finish tank II air siap untuk masuk dalam proses filling. Proses filling tersebut dibagi dalam empat kemasan yaitu kemasan 240 ml, kemasan 600 ml, kemasan 1500 ml dan kemasan gallon Proses Pengisian dan Pengepakan 1. Proses Pengisian dan Pengepakan Kemasan 240 ml. Proses pengisian air minum pada kemasan 240 ml dilakukan di ruangan yang steril dengan suhu berkisar 20 0 C-25 0 C yang disebut dengan ruangan filler. Cup yang telah disusun diruang infeed masuk ke dalam dispenser line yang terdiri dari 8 line, dan setiap line terdiri dari 50 cup. Kemudian secara otomatis 8 cup terdorong dan langsung diisi oleh mesin Sunny. Air yang diisikan telah terlebih dahulu mengalami proses penyinaran ultra violet dengan mesin UV Aquavine. Kemudian cup yang telah berisi air bergerak ke pemasangan lid/penutup. Cup yang berisi air bergerak keluar dari ruangan filter dengan conveyor dan masuk ke ruangan visual control untuk memeriksa kejernihan air dan keadaan

33 cup. Pemeriksaan ini dilakukan secara manual oleh operator dengan bantuan lampu 160 watt. Produk yang lulus seleksi bergerak ke video jet untuk memberi kode produksi. Kemudian produk bergerak ke bagian pengepakan dan pengepakan dilakukan secara manual dengan memasukkan produk ke dalam kotak karton yang masing-masing terdiri dari 48 kemasan. Kotak karton yang berisi produk bergerak ke bagian proses pengisolasian dengan mesin karton seal. Kotak karton yang berisi produk disusun di atas sebuah papan pallet sebanyak 72 kotak kemudian diangkut ke gudang dengan forklift. 2. Proses Pengisian Kemasan 600 ml. Proses pengisian air minum pada kemasan 600 ml dilakukan di ruangan yang steril dengan suhu 20 0 C-25 0 C. Pengisian dilakukan pada ruangan Filling. Pada ruangan ini terdapat mesin Filler yang berfungsi sebagai mesin pengisi air ke dalam botol dan pemberian tutup ulir (cap). Mesin filler ini berdampingan dengan mesin Blowing yaitu mesin yang berfungsi membentuk botol. Botol yang telah terbentuk kemudian masuk ke mesin filler. Kemudian dilakukan pengisian air dan pemberian tutup ulir (cap). Setelah botol terisi dengan air dan diberi tutup botol kemudian botol bergerak melewati mesin coding (pemberian kode produksi) ke bagian visual control dengan bantuan conveyor. Produk yang lulus seleksi bergerak ke mesin labeler. Mesin ini berfungsi melekatkan label dan memeberikan plastic tutup seal. Setelah itu botol bergerak melewati shrinking tunnel.. Seal yang telah diberi di mesin labeller dipanaskan di shrinking tunnel agar tertutup dengan baik.

34 Setelah melewati mesin labeler produk bergerak ke mesin packing. Mesin ini berfungsi untuk memasukkan botol yang telah lengkap ke dalam kotak. 1 kotak terdiri dari 24 botol. Kotak yang telah dengan botol selanjutnya bergerak melalui mesin pengeleman kotak, dan setelah itu bergerak menuju tempat penyusunan kotak (pallet). 1 pallet terdiri dari 72 karton. Setelah lengkap, pallet dibawa ke gudang penyimpanan dengan forklift. 3. Proses Pengisian dan Pengepakan Kemasan 1500 ml. Proses pengisian air minum kemasan 1500 ml dilakukan di ruangan yang steril dengan suhu 20 0 C-25 0 C. pengisian dilakukan pada ruangan yang berbeda namun prosesnya sama. Botol kemasan disusun pada conveyor di ruang infeed dan dibawa ke ruang pengisian. Tutup ulir dibawa ke ruang pengisian dan dimasukkan ke dalam mesin storage cap. Botol kemasan akan bergerak menuju mesin Filling untuk proses pengisian. Setelah itu bergerak menuju mesin storage cap untuk proses pemberian tutup ulir. Kemudian pindah keluar dari ruang pengisian dan masuk ruang visual control. Di ruang visual control ini seorang operator memeriksa kejernihan air dan keadaan botol dengan bantuan lampu 160 watt. Produk yang lulus seleksi bergerak ke video jet untuk memberi kode produksi. Selanjutnya produk bergerak ke mesin labeler. Mesin ini berfungsi melekatkan label dan memeberikan plastic tutup seal. Setelah itu botol bergerak melewati shrinking tunnel.. Seal yang telah diberi di mesin labeller dipanaskan di shrinking tunnel agar tertutup dengan baik.

35 Kemudian produk bergerak ke bagian pengepakan. Proses pengepakan dilakukan secara manual yang terdiri dari 12 botol dalam satu kotak. Kotak karton yang berisi produk bergerak ke tempat pengisolasian. Kotak karton yang berisi produk disusun di atas sebuah papan pallet kemudian diangkut ke gudang dengan forklift. 4. Proses Pengisian dan Pengemasan pada Kemasan Galon. Botol yang telah dibersihkan dengan mesin pencuci botol akan dibawa ke ruang pengisian kemasan gallon dengan conveyor. Botol yang sampai di mesin pengisian akan diisi secara otomatis. Banyaknya botol untuk sekali isi adalah 3 buah. Dalam ruangan filler ini terdiri dari mesin filler dan mesin storage cap. Botol yang diisi akan dibawa ke mesin peletakkan cap (storage cap) dan secara otomatis cap akan diletakkan pada botol dan kemudian botol bergerak sekaligus cap ditekan oleh caper. Botol-botol kemasan keluar dari ruang pengisian dan masuk ke dalam ruang visual control dengan conveyor. Di ruangan visual control seorang operator akan memeriksa kejernihan air sekaligus memeriksa keadaan kemasan dengan bantuan lampu 160 watt. Botol kemasan yang lolos seleksi selanjutnya diberi cap seal pada cap secara manual oleh operator. Kemudian botol kemasan akan masuk ke dalam mesin shrink tunnel untuk memanaskan dan merekatkan seal. Botol akan keluar dari ruagan dengan conveyor dan langsung diberi kode produksi oleh video jet. Selanjutnya setiap botol akan dimasukkan ke dalam krat secara manual. Krat

36 disusun di atas papan pallet sebanyak 32 kotak. Selanjutnya produk diangkat ke gudang produk jadi dengan forklift Proses Pencucian Botol Galon Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam proses pencucian botol gallon adalah sebagai berikut: 1. Tahap pencucian awal. Tahap pencucian awal ini meliputi proses pencucian botol galon bagian dalam dan bagian luar dari botol galon dengan menggunakan air biasa. 2. Tahap pencucian dengan menggunakan deterjen. Tahap pencucian dengan menggunakan deterjen dengan bahan deterjen khusus (MIP CIP) dengan bahan dasar Na2O, dengan menggunakan air yang dipanasi dan disemprotkan dengan bantuan sprayer. 3. Tahap pembilasan awal. Tahap pembilasan awal dilakukan dengan membilas botol galon dengan menggunakan air biasa. 4. Tahap pembilasan air. Tahap pembilasan akhir dilakukan dengan membilas botol galon dengan air yang sudah mengandung ozon.

37 Mesin dan Peralatan Sarana produksi pada PT. Tirta Sibayakindo adalah sebagai berikut: 1. Departemen Water Treatment. a. Elektromotor penggerak pompa mata air Merek Buatan/tahun Type : LOWARA : Italy/1990 : LTF /166 Nomor Seri : Spesifikasi : 220 V, 500 VA, 50 Hz, 1 phase, Cos Ф = 0,8 Fungsi : memompakan air dari sumber mata air ke water treatment. b. Tank Cartridge Filter I (5 mikron) Tank : Stainless Steel Buatan/tahun : 2002 Type Jumlah filter Ukuran filter Bahan filter Panjang filter Mererk filter Fungsi : Single Open : 15 pcs : 5 mikron : Poly fure : 30 Inch : Pall : Menyaring partikel-partikel kasar 5 mikron

38 c. Storage Tank Buatan/tahun Kapasitas Fungsi : Indonesia/1989 : ± 1200 liter : sebagai tempat penampungan sementara d. Tank Cartridge Filter II (1 mikron) Merek Buatan/tahun : PALL : New York/1992 Type : Nomor Seri : Fungsi : untuk menyaring partikel e. Generator Ozon Merek Buatan/tahun Type : BENCKISER : German/1991 : HF W 45 DR Nomor Seri : Spesifikasi : 220 V, 1 kva, 50 Hz, 1 phase, Fungsi : untuk merubah O 2 menjadi O 3 Kapasitas : 45 gr/m 3 f. Elektromotor penggerak pompa soft water Merek : LOWARA

39 Buatan/tahun Type : Italy/1990 : HTF /136 Nomor Seri : Spesifikasi Fungsi : 220 V, 1 KVA, 50 Hz, 1 phase : memompakan air dari storage tank ke soft water tank. g. Finish tank I Buatan/tahun Kapasitas Jumlah Fungsi : Indonesia/1989 : ± 1200 liter : 1 unit : Sebagai tempat penampungan air untuk sementara. h. Finish tank II Buatan/tahun Kapasitas Jumlah Fungsi : Indonesia/1989 : ± 2000 liter : 1 unit : tempat penampungan air untuk sementara. 1. Departemen Produksi Kemasan 240 ml a. Elektormotor penggerak thermosheet Merek Buatan/tahun Type : OMV : Italy/1992 : D.60-V

40 Nomor seri : Spesifikasi Jumlah Fungsi Kapasitas : 380 V, 32,22 kva, 50 Hz, 1 phase : 1 unit : mesin untuk memproduksi lembaran plastic (sheet) : 96 Kg/jam b. Thermoforming Merek Buatan/tahun : OMV : Italy/1992 Type : F25-3 Nomor seri : Spesifikasi Jumlah Fungsi Kapasitas : 380 V, 74 kva, 50 Hz, 1 phase : 1 unit : mesin untuk memproduksi cup : 8640 cup/jam c. Elektromotor penggerak thermo regulator Merek Buatan/tahun Type Spesifikasi Jumlah : OMV : Italy/1992 : T3A/6, T3A/18 : 380 V, 6.69 kva, 50 Hz, 3 phase : 1 unit

41 Fungsi : mesin untuk mengatur panas kalender d. Electromotor penggerak mesin filler 240 ml Merek Buatan/tahun : Sunny : Jepang/1986 Type : S-3000 Jumlah Fungsi Kapasitas : 1 unit : mesin untuk pengisi air pada kemasan 240 ml : cup/jam e. Elektromotor penggerak UV.Aquafine 240 ml Merek Buatan/tahun Type Spesifikasi Jumlah Fungsi : Valensia : USA : C SL 4 R : 220 V, 1 kva, 50 Hz, 1 phase : 1 unit : sebagai deozonisasi f. Motor Conveyor Filler 240 ml Merek Buatan/tahun : PINO : Czech Republik Type : P3-70 Spesifikasi : 380 V, 1.5 kva, 50 Hz, 3 phase

42 Jumlah Fungsi : 1 unit : penggerak conveyor mulai dari ruang infeed ke filler. 2. Departemen Produksi Kemasan 600 ml a. Pembuatan Preform Merek Buatan/tahun : Husky : Kanada/2007 Type : Hypet 300 No. seri : Fungsi Kapasitas : Melebur biji plastik menjadi kemasan preform : preform/jam b. Pembuatan Botol Merek Type : SIDEL : SBO Buatan/tahun : Perancis/ 2007 No. seri : Fungsi Kapasitas : merubah preform menjadi botol : botol/jam c. Pengisian air dan pemberian cap Merek Type Buatan/tahun :SIDEL : S.Europa W : Perancis/2007 No. Seri :

43 Model Fungsi Kapasitas : 54/18KAOR : pengisian air dan pemberian tutup botol : botol/jam d. Pemberian Label Merek Type : KRONES : HS Synco No. seri : K Spesifikasi Fungsi Kapasitas : 400/230 V, AC 3/N/P,E, 50 Hz : Pemberian label dan seal : botol/jam e. Pengepakan Merek Type : SIDEL : F 38 Case Former No. Seri : No. seri : Spesifikasi Fungsi : 3 phase, 50 Hz, 400 V, 20 A : Pembuatan box f. Merek : SIDEL Type : F 478 Pick N Place No. seri : Tahun/buatan Spesifikasi Fungsi : 2007/Perancis : 400 V, 50 Hz, 3 phase : memasukkan botol ke box

44 Kapasitas : botol/jam g. Merek : SIDEL Type : C 641 Upper Glue No. seri : Buatan/tahun Fungsi Kapasitas : Perancis/2007 : Pemberian lem ke box : botol/jam 3. Departemen produksi kemasan 1500 ml a. Elektromotor penggerak strech blow moulding machine Merek Buatan/tahun Type : NISSEI : Jepang/1996 : PF 62B Nomor seri : Jumlah : 1 unit Spesifikasi : 380 V, kva, 50 Hz, 3 phase, cos Ф =0.8 Kapasitas : 1550 botol/jam b. Elektromotor penggerak mesin filler 1500 ml Merek Buatan/tahun : CORTELAZZI : Italy/1996 Type : Monoblok Alfa 16-6 Nomor seri : Spesifikasi : 380 V, 5.5 kva, 50 Hz, 3 phase, cos Ф =0.8 Jumlah : 1 unit

45 Fungsi Kapasitas : untuk mengisi air ke dalam kemasan 1500 ml : 4700 botol/jam c. Elektromotor penggerak injection moulding Merek Buatan/tahun : ARBURG : Jerman/1996 Type : 420 C Spesifikasi Kapasitas Jumlah Fungsi : 380 V, kva, 50 Hz, 3 phase : 9100 cap/jam : 1 unit : mesin untuk pembuatan tutup 1500 ml. d. Motor Hopper 1500 ml Merek Buatan/tahun Type Spesifikasi Jumlah Fungsi : SEIPEE : Italy/1993 : MT-4 : 380 V, 2.5 kva, 50 Hz, 3 phase : 1 unit : sebagai peletak dan penekan tutup ulir kemasan 1500 ml e. Motor Conveyor filler 1500 ml Merek Buatan/tahun Type Spesifikasi Jumlah : MARELLI MOTOR : Italy : RMT 85 P : 380 V, 1.5 kva, 50 Hz, 3 phase : 1 unit

46 Fungsi : penggerak conveyor dari ruang infeed ke ruang filler 4. Departemen Produksi Kemasan 5 gallon a. Eletromotor penggerak mesin washer Buatan/tahun Type Spesifikasi Fungsi : PMT Jakarta/1992 : automatic : 380 V, kva, 50 Hz, 3 phase : mesin pencuci kemasan 5 galon b. Pompa Detergent Merek Buatan/tahun : LOWARA : Italy/1990 Type : HTF /136 Jumlah Fungsi : 1 unit : untuk memompakan detergent ke dalam mesin washer c. Elektromotor penggerak pompa pre rinse/final rinse Merek Buatan/tahun : LOWARA : Italy/1990 Type : HTF /166 Spesifikasi Jumlah Fungsi : 220 V, 500 kva, 50 Hz, 1 phase : 2 unit : untuk membilas botol dalam mesin washer d. Elektromotor penggerak mesin filler 5 galon Buatan/tahun Type : PMT Jakarta/1992 : Semi Automatic

47 Spesifikasi Kapasitas Jumlah Fungsi : 380 V, 3.04 kva, 50 Hz, 3 phase : 1200 galon/jam : 1 unit : mesin untuk mengisi air ke dalam botol kemasan 5 galon e. Motor Conveyor Filler 5 galon Merek : ABB MOTOR Type : MT 80 B 19-4 Spesifikasi Fungsi : 380 V, 1.5 kva, 50 Hz, 3 phase : penggerak conveyor mulai dari infeed ke ruang filler. f. Motor Capper 5 galon Buatan/tahun Spesifikasi Jumlah Fungsi : Indonesia/1992 : 380 V, 2.5 kva, 50 Hz, 3 phase : 1 unit : mesin untuk peletak dan penekan cap

48 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Ergonomi Pengertian Ergonomi dan Tujuan Ergonomi E 1 rgonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu ergo yang berarti kerja dan nomos yang berarti hukum. Ergonomi dimaksudkan sebagai disiplin ilmu yang mengajarkan manusia dalam kaitan dengan pekerjaannya. Ergonomi lahir dan berkembang sekitar abad ke-20. Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematik untuk mendapatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan, dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem itu dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu dengan efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien. Tujuan dari ergonomi adalah mendapatkan suatu pengetahuan yang utuh tentang permasalahan-permasalahan interaksi antara manusia dengan teknologi produk, sehingga dimungkinkan suatu kondisi yang berfungsi lebih efektif dan efisien. Tujuan ergonomi secara lebih spesifik adalah sebagai berikut: a. Tercapainya disain sistem manusia mesin yang terpadu sehingga efisiensi kerja bisa tercapai b. Memperbaiki performansi kerja manusia

LAMPIRAN. Daftar mesin dan peralatan produksi PT. Tirta Sibayakindo adalah sebagai. berikut: 1. Departemen Water Treatment.

LAMPIRAN. Daftar mesin dan peralatan produksi PT. Tirta Sibayakindo adalah sebagai. berikut: 1. Departemen Water Treatment. LAMPIRAN Daftar mesin dan peralatan produksi PT. Tirta Sibayakindo adalah sebagai berikut: 1. Departemen Water Treatment. a. Elektromotor penggerak pompa mata air : LOWARA : Italy/1990 : LTF-40-160/166

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Tirta Sibayakindo adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang produksi air minum dalam kemasan (AMDK) bermerek AQUA yang telah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Tirta Sibayakindo adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang produksi air minum dalam kemasan (AMDK) bermerek AQUA yang telah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Tirta Sibayakindo PT. Tirta Sibayakindo adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang produksi air minum dalam kemasan (AMDK) bermerek

Lebih terperinci

PENENTUAN PENGARUH BEBAN KERJA FISIK PADA PENGANGKATAN DAN PENURUNAN KOTAK SECARA MANUAL PADA PT.TIRTA SIBAYAKINDO

PENENTUAN PENGARUH BEBAN KERJA FISIK PADA PENGANGKATAN DAN PENURUNAN KOTAK SECARA MANUAL PADA PT.TIRTA SIBAYAKINDO PENENTUAN PENGARUH BEBAN KERJA FISIK PADA PENGANGKATAN DAN PENURUNAN KOTAK SECARA MANUAL PADA PT.TIRTA SIBAYAKINDO TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Sumatra Industri Cat merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang produksi cat. PT Sumatra Industri Cat didirikan pada bulan Juni tahun

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan CV. Makmur Palas merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pendaur ulangan sampah plastik menjadi kantong plastik. Perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Keluarga Sosrodjojo memulai usaha dengan menjual teh wangi pada tahun 1940 di Slawi, Jawa Tengah. Pada tahun 1965 keluarga Sosrodjojo melakukan ekspansi

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran-1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Kerja pada PT. Sejati Coconut Industri Adapun tugas dan tanggung jawab setiap bagian dalam struktur organisasi perusahaan adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Ocean Centra Furnindo PT. Ocean Centra Furnindo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur khususnya industri spring bed. Tempat

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Dalam skripsi ini penulis memperoleh data tentang PT Trijaya Tirta Dharma Bandar Lampung dengan menerapkan metode inquires of client, observasi, dan memeriksa dokumen yang

Lebih terperinci

PENGOLAHAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) PT.ATLANTIC BIRURAYA LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN

PENGOLAHAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) PT.ATLANTIC BIRURAYA LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN PENGOLAHAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) PT.ATLANTIC BIRURAYA LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN OLEH : MARCELIA LEMBONO (6103008014) ISABELLA GUNAWAN (6103008024) STEPHANNIE (6103008078)

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Apindowaja Ampuh Persada merupakan industri manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan mesin-mesin produksi kelapa sawit. PT.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan Permata Hijau Group (PHG) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau Group

Lebih terperinci

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA PENGGILINGAN BATU UNTUK MENGURANGI MUSCULOSCELETAL DISORDER PADA PABRIK PT.MASYARAKAT PRATAMA ANINDITA TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

LAMPIRAN 1 PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB LAMPIRAN 1 PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB 1. General Manager Menentukan dan merumuskan kegiatan utama dalam perusahaan untuk pencapaian tujuan umum perusahaan. Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Mitra Lestari Plastik merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan biji plastik menjadi kemasan plastik. Perusahaan ini diprakarsai

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Review PT. Union Jaya Pratama PT Union Jaya Pratama merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan kasur busa. Hasil produksi dikelompokkan menjadi 3 jenis berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Kurnia Aneka Gemilang berdiri sejak tahun 1969, dengan nama UD. Kurnia. Perusahaan ini menjalankan usaha yang bergerak dibidang produksi sirup

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT.Tirta Sibayakindo merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).Industri air minum ini di prakarsai oleh

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V-29 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Utama Nusantara (PT. SUN) merupakan perusahaan yang berlokasi di jalan Batang kuis Km 3,8 Desa Telaga Sari, Tanjung Morawa yang didirikan

Lebih terperinci

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada bentuk dan struktur organisasinya. Sistem pengelolaan (manajemen) organisasi perusahaan bertugas untuk

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Lampiran I : Uraian Tugas dan Tanggung Jawab PT. Sinar Makmur 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. haruslah mampu menghasilkan produk dengan mutu yang baik dan sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. haruslah mampu menghasilkan produk dengan mutu yang baik dan sesuai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu faktor produksi yang dapat menetukan kelancaran dalam proses produksi adalah mesin. Mesin yang digunakan untuk melakukan kegiatan produksi haruslah

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN.

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 20 LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan sekaligus pemilik

Lebih terperinci

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN 112 MANAJEMEN PERUSAHAAN 5.1 Bentuk Perusahaan Pabrik nitrobenzen yang akan didirikan, direncanakan mempunyai: Bentuk Lapangan Usaha Kapasitas produksi Status perusahaan : Perseroan Terbatas (PT) : Industri

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Air Minum dalam Kemasan Ketika perkembangan zaman semakin menuntut segalanya harus lebih praktis, maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen

Lebih terperinci

BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN 128 BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada bentuk dan struktur organisasinya. Sistem pengelolaan (manajemen) organisasi perusahaan bertugas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT.Masyarakat Pratama Anindita pertama kali didirikan di Jakarta pada tahun 1965. Pada saat pendiriannya masih dalam bentuk persekutuan Commanditer

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Sanata Electronic Industry merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi bola lampu untuk kebutuhan rumah tangga (merk Dai-ichi)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri yang semakin pesat saat ini memunculkan berbagai jenis usaha. Semua kegiatan perindustrian tersebut tidak terlepas dari peran manusia, mesin dan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Ocean Centra Furnindo adalah perusahaan yang bergerak pada bidang spring bed dan busa. PT. Ocean Centra Furnindo dibangun pada tahun

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Cikal bakal PT. Sosro bermula dari usaha keluarga Sosrodjojo yang menjual teh wangi pada tahun 1940 di Kabupaten Slawi, Propinsi Jawa Tengah. Setelah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Botol botol yang digunakan oleh PT. Bangun Wenang Beverage

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Botol botol yang digunakan oleh PT. Bangun Wenang Beverage BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Persiapan Bahan Pengemas Botol botol yang digunakan oleh PT. Bangun Wenang Beverage Company merupakan Returnable Glass Bottle (RGB). Botol yang digunakan adalah botol baru

Lebih terperinci

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

DAFTAR ISI (LANJUTAN) DAFTAR ISI (LANJUTAN) BAB HALAMAN 5.6.4. Uji Distribusi Normal dengan Kolmogorov-Smirnov Test... V-45 5.7. Penetapan Data Antropometri... V-48 5.7.1. Perancangan dengan Menggunakan Dimensi Tubuh yang Ekstrim...

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT Karya Murni Perkasa didirikan pada tanggal 4 Februari 1978 dengan nama CV. Karya Murni Perkasa yang berlokasi di jalan Sei Musi NO. 21 A dengan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Asahan Crumb Rubber merupakan suatu badan usaha yang bergerak dalam bidang usaha pengolahan karet, yaitu mengolah bahan baku karet yang berasal

Lebih terperinci

RANCANGAN ERGONOMIS FASILITAS KERJA DI STASIUN PENGEMASAN PADA PT. FLORINDO MAKMUR UNTUK MEREDUKSI MUSCULOSKELTAL DISORDERS (MSDs)

RANCANGAN ERGONOMIS FASILITAS KERJA DI STASIUN PENGEMASAN PADA PT. FLORINDO MAKMUR UNTUK MEREDUKSI MUSCULOSKELTAL DISORDERS (MSDs) RANCANGAN ERGONOMIS FASILITAS KERJA DI STASIUN PENGEMASAN PADA PT. FLORINDO MAKMUR UNTUK MEREDUKSI MUSCULOSKELTAL DISORDERS (MSDs) TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Megah Plastik merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Putra Tunas Megah pada awalnya didirikan oleh perusahaan asing yang berdomisili di Singapura (Asysmec, Co.). PT. Putra Tunas Megah didirikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Utama Nusantara merupakan perusahaan yang berlokasi di jalan Batangkuis Km 3,8 Desa Telaga Sari, Tanjung Morawa yang didirikan melalui

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Sanata Electronic Industry adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan bola lampu untuk kebutuhan rumah tangga dan kendaraan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Lampiran 1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Lampiran 1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab 1. Manager Bunut Rubber Factory Manager Factory merupakan pimpinan tertinggi di pabrik yang mengelola kebijakan di pabrik, penanggung jawab utama atas jalannya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Sanata Electronic Industry merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi bola lampu untuk kebutuhan rumah tangga (merk Dai-ichi)

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Proses pembagian tugas pada lantai produksi dibagi menjadi 17 bagian, yaitu: 1. Direktur a. Merencanakan arah, strategi, dan kebijakan perusahaan dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

BAB VII LAMPIRAN. Perhitungan Neraca Massa pada Proses Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah:

BAB VII LAMPIRAN. Perhitungan Neraca Massa pada Proses Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah: BAB VII LAMPIRAN Perhitungan Neraca Massa pada Proses Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah: Ukuran buah jambu biji merah: - Diameter = + 10 cm - 1kg = 7-8 buah jambu biji merah (berdasarkan hasil pengukuran)

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PT. MAHOGANY LESTARI 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Abadi Genteng, Jatiwangi, merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam pembuatan genteng dan aksesorisnya. Perusahaan ini termasuk jenis

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Tiga Bawang merupakan sebuah industri kecil menengah yang bergerak dibidang pembuatan keripik dengan bahan baku ubi kayu. UD. Tiga Bawang adalah

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab. Tugas dan tanggung jawab dari direktur adalah sebagai berikut:

LAMPIRAN 1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab. Tugas dan tanggung jawab dari direktur adalah sebagai berikut: LAMPIRAN 1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab 1. Direktur Tugas dan tanggung jawab dari direktur adalah sebagai berikut: a. Merencanakan dan merumuskan kebijakan mengenai perbaikan dan perkembangan perusahaan

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 30 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1. Pengumpulan data 4.1.1 Layout Lini Produksi Sekarang Gambar 4.1 Layout Assembly Line Gambar di atas menunjukkan denah lini produksi PT. Federal Karyatama yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. 4.1 Analisis Sistem Informasi Produksi Air Minum Dalam Kemasan Cup

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. 4.1 Analisis Sistem Informasi Produksi Air Minum Dalam Kemasan Cup BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK 4.1 Analisis Sistem Informasi Produksi Air Minum Dalam Kemasan Cup Pengertian dari produksi air minum dalam kemasan cup adalah ada beberapa bentuk kemasan air minum, ada botol,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Cakrawala Elecorindo yang beralamat di Jl. Pancing No. 8 Blok C Komplek Pergudangan MMTC. merupakan salah satu perusahaan yang berbentuk perseroan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN PENELITIAN DAN ANALISA SWOT

BAB IV PEMBAHASAN PENELITIAN DAN ANALISA SWOT 41 BAB IV PEMBAHASAN PENELITIAN DAN ANALISA SWOT Berdasarkan data-data yang telah terkumpul pada bab-bab sebelumnya, maka kami dapat melakukan pengolahan, perhitungan, dan analisa data seperti yang akan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian PT. Buana Indah Kreasi adalah sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi kardus untuk kemasan (karton box) sebagai produk yang dijual. PT. Buana Indah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Salix Bintama Prima adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan limbah kayu menjadi bahan bakar pelet kayu (wood pellet). Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sabang Subur merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang pembuatan produk berbahan baku stainless steel. Perusahaan ini pertama kali

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan PT. Carsurindo Siperkasa merupakan perusahaan pengolah kayu yang berlokasi di jalan Sumbawa 2 KIM II Mabar Belawan. Perusahaan ini didirikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan CV. Topaz Profile and Frame didirikan pada bulan Agustus 2011, pendiri sekaligus pemilik pabrik ini adalah Ir. Tanib Sembiring Cjolia, M.Eng. Pabrik

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Cikal bakal PT. Sosro bermula dari usaha keluarga Sosrodjojo yang menjual teh wangi pada tahun 1940 di Kabupaten Slawi, Propinsi Jawa Tengah. Setelah

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Lampiran I : Uraian Tugas dan Tanggung Jawab CV. Mitra Lestari Plastik 1. Komisaris Adapun tugas Komisaris adalah sebagai berikut : a. Menerima laporan pertanggung jawaban

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin meningkatnya pemesanan oleh masyarakat. Oleh karena itu PT. PANCA BUDI IDAMAN lebih meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Coca-cola Bottling Indonesia Unit Medan merupakan pengembangan dari penemuan Dr. John Styth Pemberton secara industri. John Styth Pemberton,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini terfokus pada lingkungan kerja saat ini dan data antropometri yang dibutuhkan untuk perancangan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri pengolahan alat-alat kebutuhan rumah tangga. Perusahaan ini didirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. handling dalam melaksanakan kegiatan peleburan. Di PT. Inalum, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. handling dalam melaksanakan kegiatan peleburan. Di PT. Inalum, kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Perusahaan penghasil aluminium menggunakan berbagai alat material handling dalam melaksanakan kegiatan peleburan. Di PT. Inalum, kegiatan penggantian Anoda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis, diantaranya yaitu membuat sistem kerja menjadi lebih baik. Pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. bisnis, diantaranya yaitu membuat sistem kerja menjadi lebih baik. Pada dasarnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia industri yang semakin maju dan kompetitif, menuntut penyesuaian yang terus-menerus harus dilakukan oleh para pelaku bisnis, diantaranya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Budi Raya Perkasa merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi spring bed. Perusahaan ini berdiri pada bulan

Lebih terperinci

PERANCANGAN KERETA DORONG ALAT ANGKUT GALON AIR MINERAL SECARA ERGONOMIS DI UD.ENNY JAYA KRIAN-SIDOARJO SKRIPSI

PERANCANGAN KERETA DORONG ALAT ANGKUT GALON AIR MINERAL SECARA ERGONOMIS DI UD.ENNY JAYA KRIAN-SIDOARJO SKRIPSI PERANCANGAN KERETA DORONG ALAT ANGKUT GALON AIR MINERAL SECARA ERGONOMIS DI UD.ENNY JAYA KRIAN-SIDOARJO SKRIPSI Diajukan Untuk memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Studi Strata Satu Dan Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kegiatan perusahaan, kajian tentang produktivitas umumnya selalu dikaitkan hanya pada masalah teknologi produksi dan masalah ekonomi, padahal disamping hal tersebut

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA UNTUK MENGURANGI STRESS PADA DEPARTEMEN QUALITY CONTROL PT PACIFIC PALMINDO INDUSTRI

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA UNTUK MENGURANGI STRESS PADA DEPARTEMEN QUALITY CONTROL PT PACIFIC PALMINDO INDUSTRI USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA UNTUK MENGURANGI STRESS PADA DEPARTEMEN QUALITY CONTROL PT PACIFIC PALMINDO INDUSTRI TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Penulisan Tugas Sarjana

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sari Tani Jaya Sumatera merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan ubi kayu untuk menghasilkan produk tepung tapioka yang

Lebih terperinci

Ergonomic and Work System Usulan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Pada Stasiun Perebusan Tahu di UD. Geubrina

Ergonomic and Work System Usulan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Pada Stasiun Perebusan Tahu di UD. Geubrina Industrial Engineering Journal Vol.5 No.2 (2016) 17-22 ISSN 2302 934X Ergonomic and Work System Usulan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Pada Stasiun Perebusan Tahu di UD. Geubrina Amri 1*, Syarifuddin, As

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016 RANCANGAN ALAT PENCACAH PELEPAH SAWIT DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUKSI (STUDI KASUS DI UKM TANI SIDORUKUN) TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PT Karya Murni Perkasa didirikan pada tanggal 4 Februari 1978 dengan. nama CV. Karya Murni Perkasa yang berlokasi di jalan Sei Musi NO.

PT Karya Murni Perkasa didirikan pada tanggal 4 Februari 1978 dengan. nama CV. Karya Murni Perkasa yang berlokasi di jalan Sei Musi NO. 2.1 Sejarah Perusahaan PT Karya Murni Perkasa didirikan pada tanggal 4 Februari 1978 dengan nama CV. Karya Murni Perkasa yang berlokasi di jalan Sei Musi NO. 21 A dengan pendirian dihadapan Notaris Walter

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar spesifikasi mesin produksi di PT. Sinar Sosro Bagian Water Treatment a. Sand Filter Tinggi Tangki : 180 cm Diameter Tangki : 81 cm Kapsitas Tangki : 3000 liter Isi Media Cara

Lebih terperinci

PERBAIKAN RANCANGAN PERALATAN BERDASARKAN ANTHROPOMETRI DAN BIOMEKANIKA PADA STASIUN PENGEPAKAN CRUMB RUBBER PT. BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS, Tbk.

PERBAIKAN RANCANGAN PERALATAN BERDASARKAN ANTHROPOMETRI DAN BIOMEKANIKA PADA STASIUN PENGEPAKAN CRUMB RUBBER PT. BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS, Tbk. PERBAIKAN RANCANGAN PERALATAN BERDASARKAN ANTHROPOMETRI DAN BIOMEKANIKA PADA STASIUN PENGEPAKAN CRUMB RUBBER PT. BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS, Tbk. TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat

Lebih terperinci

STUDI PENGELOLAAN LIMBAH PADAT & CAIR PT X - PASURUAN SEBAGAI UPAYA PENERAPAN PROSES PRODUKSI BERSIH

STUDI PENGELOLAAN LIMBAH PADAT & CAIR PT X - PASURUAN SEBAGAI UPAYA PENERAPAN PROSES PRODUKSI BERSIH Laporan Tugas Akhir STUDI PENGELOLAAN LIMBAH PADAT & CAIR PT X - PASURUAN SEBAGAI UPAYA PENERAPAN PROSES PRODUKSI BERSIH Oleh: Didit Fitriawan 3305.100.042 Dosen Pembimbing : Ir. Ati Hartati, M.Sc JURUSAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Sesuai dengan kebutuhan kehidupan manusia sehari-hari, tempat tidur merupakan salah satu kebutuhan primer. Karena semakin berkembangnya zaman

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN STANDARD NORDIC QUESTIONNAIRE I. IDENTITAS PRIBADI (Tulislah identitas saudara dan coret yang tidak perlu) 1. Nama :... 2. Umur/Tgl. Lahir :.../... 3. Stasiun Kerja :... 4. Status : Kawin/Belum

Lebih terperinci

PERANCANGAN DESAIN KURSI DAN MEJA KOMPUTER YANG SESUAI UNTUK KENYAMANAN KARYAWAN DI PT. BUMI FLORA MEDAN

PERANCANGAN DESAIN KURSI DAN MEJA KOMPUTER YANG SESUAI UNTUK KENYAMANAN KARYAWAN DI PT. BUMI FLORA MEDAN PERANCANGAN DESAIN KURSI DAN MEJA KOMPUTER YANG SESUAI UNTUK KENYAMANAN KARYAWAN DI PT. BUMI FLORA MEDAN TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PT. KARYA DELI STEELINDO

LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PT. KARYA DELI STEELINDO LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PT. KARYA DELI STEELINDO LAMPIRAN 2 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING-MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 1. Direktur Direktur merupakan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Mesin dan Peralatan. - Mesin. - Bagian Water Treatment. a. Sand Filter. Diameter Tangki : 81 cm

Lampiran 1. Mesin dan Peralatan. - Mesin. - Bagian Water Treatment. a. Sand Filter. Diameter Tangki : 81 cm Lampiran 1 Mesin dan Peralatan - Mesin - Bagian Water Treatment a. Sand Filter Tinggi Tangki : 180 cm Diameter Tangki : 81 cm Isi Media : Pasir kuarsa : Untuk menyaring material berat dari air sumur :

Lebih terperinci

vii Universitas Kristen Maranatha

vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Kedai Steak Purwakarta merupakan kedai pertama yang menjual steak dan beraneka minuman yang ada di Purwakarta tepatnya di Kelurahan Nagri Tengah. Saat ini terdapat beberapa pesaing yang bergerak

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 23 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi mengenai Kualitas Saat kata kualitas digunakan, kita mengartikannya sebagai suatu produk atau jasa yang baik yang dapat memenuhi keinginan kita. Menurut ANSI/ASQC Standard

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Krakatoa Coffee and Gemstone merupakan salah satu usaha yang bergerak di bidang industri kuliner dengan konsep cafe/coffeeshop di Kota Medan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Umum Perusahaan PT. Garuda Mas Perkasa berdiri pada tahun 1984. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang karet, yaitu dalam pembuatan sandal

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Pabrik yang dimiliki Keluarga Sosrodjojo ini memulai usaha dengan menjual teh wangi pada tahun 1940 di Slawi, Jawa Tengah. Pada tahun 1965 keluarga

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Panasia Indo Resources merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri tekstil, yaitu pembuatan benang DTY. Pada perusahaan ini ada beberapa stasiun kerja, yaitu stasiun

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Medan Sumber Alam Semesta yang disingkat dengan PT. MSAS merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pendistribusian produk minuman. Tahun 1948

Lebih terperinci

BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN

BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN 3.1. Struktur Organisasi Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem kerja yang merupakan rangkaian tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Salah satu zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara adalah air (Chandra, 2012). Air merupakan sumber kehidupan yang diperlukan oleh makhluk hidup untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan merupakan sesuatu yang berada disekitar manusia secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan merupakan sesuatu yang berada disekitar manusia secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lingkungan merupakan sesuatu yang berada disekitar manusia secara langsung ataupun tidak langsung dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Lingkungan dapat memberikan dampak

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PRODUK BERBASIS ANTHROPOMETRI

PENGEMBANGAN PRODUK BERBASIS ANTHROPOMETRI PENGEMBANGAN PRODUK BERBASIS ANTHROPOMETRI Bernard Sianipar Bina Nusantara University, Jl. Pustaka Kencana 2 Blok U2 No.16 Sektor 12.5 Bumi Serpong Damai Tangerang Selatan, 0812-1897-6330, bernard9nipar@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak perusahaan-perusahaan khususnya otomotif dan juga

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak perusahaan-perusahaan khususnya otomotif dan juga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini banyak perusahaan-perusahaan khususnya otomotif dan juga industri manufaktur mulai mengadopsi sistem Just In Time atau Kanban karena keberhasilan

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Jasa Putra Plastik merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pembuatan plastik padat. Perusahan ini telah dibangun

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bandar Bunder berada di Jl. Batubara No. 19 Tebing Tinggi. Perusahaan ini bergerak dibidang produksi alat-alat rumah tangga berupa sendok dan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Kompaki Amin Bjaya didirikan oleh Pak Aminuddin di jl. Aluminium Raya Gg. Banten No. 30 Tanjung Mulia - Medan pada Tahun 2004. Usaha ini didirikan

Lebih terperinci