STIE Putra Perdana Indonesia. STIE Putra Perdana. Indonesia. STIE Putra Perdana. Indonesia. Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STIE Putra Perdana Indonesia. STIE Putra Perdana. Indonesia. STIE Putra Perdana. Indonesia. Indonesia"

Transkripsi

1 Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen PENGUJIAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL OLEH AUDIT INTERNAL ATAS AKTIVITAS PEMBELIAN OBAT KIMIA LABORATORIUM DI BAGIAN UMUM PADA PT CARUSRIN Sukiranto Dosen Tetap pada STIE ABSTRACT obat kimia laboratorium berjalan efektif dan efisiensi pada PT Casurin. Metode Tujuan penelitian ini,untuk mengidentifikasi desain pengujian pengendalian terhadap sistem pengendalian intern atas pelaksanaan aktivitas pembelian bahan pengumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara, observasi serta studi literaur Penliti menggunakan metode fixed sample size attribute sampling, Data yang diperoleh kemduian diakumulasi selanjutnya di analisis dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Hasil pengujian pengendalian yang dilakukan, bahawa pengendalian intern atas aktivitas pembelian bahan baku obat kimia untuk laboratorium berjalan efektif dan efiensi di bagian umum Key Words: Sistem Pengendalian Intern, Sistem Pembelian attribute sampling PENDAHULUAN Pertumbuhan ekonomi kuartal pertrama di tahun 2015 dan usaha di yang lambat sebesar 4.75 %. Membutuhkan monitoring dan control terhadap seluruh aktivitas perusahaan. Sebagian besar perusahaan tidak mampu bertahan dalam melakukan kegiatan usahanya disebabkan sistem pengendalian internal dimiliki perusahaan tersebut tidak memadai. Sistem pengenedalian yang baik yaitu suatu sistem yang memberikan gambaran mengenai informasi akuntansi di dalam perusahaan yang berguna untuk membantu perusahaan dalam menjalankan usahanya. PT Casurin sebagai perusahaan jasa lab tambang. Dalam menjalankan usahanya perusahaan ini melakukan pembelian bahan bahan obat kimia dari pemasok InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 925

2 Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen tetap dan menyimpannya dalam gudang persediaan selanjutnya digunkana dalam pemeriksaan kandungan batu bara dan coal dan mineral. Hal ini berarti perusahaan melakukan transaksi pembelian bahan kimia dagangan secara kredit dengan pemasok tetap. Pada PT Casurin transaksi pembelian merupakan salah satu bagian dari siklus pengeluaran yang menjadi aktivitas yang bersifat rutin. Mengingat begitu pentingnya sistem pembelian barang tersebut bagi perusahaan tersebut, maka perlu diadakannya sistem pengendalian yang baik dan efektif, sehingga dapat mengatasi kecurangan yang mungkin terjadi, ketidakefisienan, dan melindungi kelemahan manusia dari STIE kemungkinan terjadinya kesalahan atau ketidakberesan. Untuk mengetahui baik Pengujian adanya ketaatan terhadap pengendalian intern dapat dilakukan tidaknya suatu sistem, maka dapat dilakukan pengujian adanya ketaatan terhadap pengendalian intern sistem tersebut. dengan cara pengujian pengendalian terhadap tingkat kepatuhan pengendalian intern. Pada pengujian pengendalian tingkat kepatuhan tersebut, auditor tidak hanya berkepentingan terhadap eksistensi unsur-unsur pengendalian intern. Namun, auditor juga berkepentingan terhadap tingkat kepatuhan klien terhadap pengendalian intern. Pemeriksaan bukti transaksi dapat dilakukan dengan pemeriksaan secara sampling (audit sampling) yaitu dengan melakukan pengujian terhadap karakteristik sebagian bukti (sample) untuk membuat kesimpulan dari seluruh bukti (populasi). dokumen yang digunakan dalam pengujian ini yaitu dokumen purchase order tahun Penelitian yang dilakukan terhadap prosedur pembelian secara kredit menggunakan model pengujian fixed sample size attribute sampling, sedangkan Pengujian ini dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas pengendalian intern sistem pembelian secara kredit pada PT Casurin Berkaitan dengan efektivitas pengendalian intern sistem pembelian PT Carsurin. maka masalah pokok penelitian ini adalah: desain pengujian pengendalian terhadap sistem pengendalian intern atas pelaksanaan aktivitas pembelian bahan obat kimia laboratorium berjalan efektif dan efisiensi pada PT Casurin. InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 926

3 Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen Landasan Teori Audit Setiap badan usaha baik yang bertujuan untuk memaksimalkan laba maupun nirlaba membutuhkan audit. Audit dapat dilakukan oleh Auditor eksternal atau auditor internal. Biasanya auditor eksternal melakukan audit atas laporan keuangan suatu perusahaan dengan tujuan untuk menjamin keandalan laporan keuangan perusahaan tersebut. Sedangkan audit yang dilakukan oleh pihak internal selain telah melaksanakan peraturan dan perundangan. Audit internal dapat juga dilakukan bertujuan juga untuk menjamin keandalan laporan keuangan yang dikeluarkan oleh manajemen perusahaan, audit tersebut bertujuan untuk menjamin bahwa perusahaan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi perusahaan. Mengingat penting audit atas asersi suatu entitas, maka audit harus dilaksanakan dengan menggunakan tahaptahap yang terstruktur. Proses audit Internal atas sistem pengendalian internal dibagi dalam tahap-tahap berikut: 1. Penerimaan penugasan dari mangemen. 2. Perencanaan Audit: Setelah auditor internal menerima penugasan, langkah berikutnya yang perlu ditempuh adalah merencanakan audit. Tahap-tahap yang harus dilakukan dalam merencanakan audit adalah memahami sistem pengendalian internal membuat program audit. 3) Pelaksanaan Pengujian pengendalian Audit: Tahap pelaksanaan pengujian disebut juga dengan pekerjaan lapangan. Tujuan utama pelaksanaan pekerjaan lapangan ini adalah untuk memperoleh bukti audit tentang efektivitas pengendalian intern klien 4. Pelaporan Audit: Tahap akhir pekerjaan audit atas laporan keuangan adalah pelaporan audit berbentuk managemen latter. Pelaksanaan tahap ini harus mengacu ke standar pelaporan. Ada dua langkah penting yang dilaksanakan oleh auditor dalam pelaporan audit ini: (1) menyelesaikan audit dengan meringkas semua hasil pengujian dan menarik simpulan, Pengertian Pengendalian Intern STIE COSO(Committee of Sponsoring Organizations) yaitu suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang dirancang untuk mendapat keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan dalam halhal berikut: InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 927

4 Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen a. Keandalan pelaporan keuangan. b. Kesesuaian dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku. c. Efektivitas dan efisiensi operasi. Romney dan John (2004:229) pengendalian intern adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk menjaga aset, memberikan informasi yang akurat dan handal, mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Komponen-Komponen Pengendalian Intern a. Lingkungan Pengendalian COSO menyatakan adanya lima komponen struktur pengendalian intern yang saling berkaitan, yaitu: Lingkungan pengendalian mempengaruhi suasana suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran tentang pengendalian kepada orang-orangnya dan merupakan landasan bagi komponen-komponen pengendalian lainnya, dengan menciptakan disiplin dan struktur. b. Pengendalian Risiko Perhitungan risiko untuk tujuan pelaporan keuangan adalah identifikasi, analisis, dan pengelolaan risiko suatu perusahaan berkenaan dengan penyusunan laporan keuangan yang disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum. c. Pemgendalian Informasi dan Komunikasi Sistem informasi yang berhubungan dengan tujuan pelaporan keuangan, yang mencakup sistem akuntansi, terdiri dari metoda dan catatan-catatan yang digunakan untuk mengidentifikasi, menggabungkan, menganalisis, menggolongkan, mencatat, dan melaporkan transaksi perusahaan (termasuk pula kejadian-kejadian dan kondisi) dan menyelenggarakan pertanggungjawaban atas aktiva dan kewajiban yang bersangkutan. Komunikasi menyangkut pemberian pemahaman yang jelas tentang peran dan tanggung jawab masing-masing individu berkenaan dengan struktur pengendalian intern atas pelaporan keuangan. d. Pengendalian aktivitas pengendalian aaktivitas meliputi kebijakan dan prosedur yang membantu meyakinkan bahwa perintah manajemen telah dijalankan. Kebijakan dan prosedur InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 928

5 Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen tersebut membantu meyakinkan bahwa tindakan yang diperlukan telah dijalankan untuk mencapai tujuan perusahaan. e. Pengendalian Pemantauan berjalan sesuai dengan yang dikehendaki dan bahwa modifikasi yang diperlukan a. Concurrent tests of control yaitu pengujian pengendalian yang dilaksanakan Ada empat prosedur untuk melaksanakan pengujian pengendalian, yaitu: 4) Narrative Pemantauan adalah suatu proses penilaian kualitas kinerja struktur pengendalian intern sepanjang masa. Hal itu menyangkut penilaian tentang rancangan dan pelaksanaan operasi pengendalian oleh orang yang tepat untuk setiap periode waktu tertentu, untuk menentukan bahwa struktur pengendalian intern telah karena adanya perubahan-perubahan kondisi telah dilakukan. Ada dua tipe pengujian pengendalian yaitu: auditor seiring dengan prosedur untuk memperoleh pemahaman mengenai struktur pengendalian intern klien. b. Pengujian pengendalian tambahan atau yang direncanakan (additional or planned tests of control) yaitu pengujian yang dilaksanakan auditor selama pekerjaan lapangan. 1) Pengajuan pertanyaan kepada para karyawan. 2) Pengamatan terhadap karyawan klien dalam melaksanakan tugasnya. 3) Flow chart. Adapaun teknik nya. a. Pengujian pertanyaan kepada para karyawan berkaitan dengan kinerja tugas mereka. b. Pengamatan atau observasi terhadap personel dalam melaksanakan tugas mereka. c. Menginspeksi dokumen dan catatan. d. Melakukan penghitungan kembali atau reperforming. STIE e. Konfirmasi f. Analisis g. Tracing atau pengusutan h. Vouching atau penelusura InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 929

6 Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen Pengujian Pengendalian Pengujian Pengendalian adalah prosedur audit yang dilaksanakan untuk menentukan efektifitas desain dan/atau operasi pengendalian intern. a. Pengujian Pengendalian Bersamaan (Concurrent Tests of Controls) Pengujian pengendalian bersamaan dilaksanakan oleh auditor bersamaan waktunya dengan usha pemerolehan pemahaman atas pengendalian intern. Pengujian ini dilakukan oleh auditor, baik dalam strategi pendekatan terutama substantif maupun STIE dalam pendekatan risiko pengendalian rendah. Pengujian pengendalian dilakukan oleh auditor dalam pekerjaan lapangan. Pengujian b. Pengujian Pengendalian Tambahan atau Pengujian Pengendalian yang Direncanakan pengendalian ini dapat memberikan bukti tentang penerapan semestinya kebijakan dan prosedur pengendalian secara konsisten sepanjang tahun yang diaudit. c. Jenis Pengujian Pengendalian Jenis pengujian pengendalian yang dapat dipilih auditor dalam pelaksanaan pengujian pengendalian adalah: (1) Permintaan keterangan, (2) Peng amatan, (3) Inspeksi, (4) Pelaksanaan kembali. d. Waktu Pelaksanaan Pengujian Pengendalian berhubungan. Pengujian pengendalian tambahan dilaksanakan dalam pekerjaan Waktu pelaksanaan pengujian pengendalian berkaitan dengan kapan prosedur tersebut dilaksanakan dan bagian periode akuntansi dimana prosedur tersebut intern, yang dapat dalam jangka waktu beberapa bulan sebelum akhir tahun yang diaudit. e. Lingkup Pengujian Pengendalian Semakin luas lingkup pengujian pengendalian yang dilakukan oleh auditor, akan dapat dikumpulkan bukti lebih banyak mengenai efektifitas pengendalian intern. Semakin banyak orang yang dimintai keterangan tentang pengendalian intern atas asersi tertentu, semakin banyak bukti yang dapat dikumpulkan oleh auditor untuk menilai efektifitas pengendalian intern atas asersi tersebut. f. Program Audit untuk Pengujian Pengendalian InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 930

7 Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen Keputusan yang diambil oleh auditor berkaitan dengan jenis, lingkup, dan saat pengujian pengendalian harus didokumentasikan dalam suatu program audit dan kertas kerja yang bersangkutan. g. Kerja Sama Dengan Auditor Intern Dalam Pengujian Pengendalian Bilamana auditor independen melakukan audit atas laporan keuangan entitas yang memiliki fungsi audit intern, auditor independen dapat (1) melakukan koordinasi pekerjaan auditnya dengan auditor intern, dan/atau (2) menggunakan auditor intern untuk menyediakan bantuan langsung dalam audit. ganda. Bilamana jenis pengujian ini dilaksanakan, auditor harus mendesain h. Pengujian dengan tujuan ganda (dual-purpose tests) Jenis pengujian semacam ini diebut dengan istilah pengujian dengan tujuan pengujiannya sedemikian rupa sehingga ia dapat mengumpulkan bukti tentang efektifitas pengendalian intern sekaligus mendapatkan bukti tentang kekeliruan moneter dalam akun Populasi dan sampel Sebelum melakukan pengujian, baik pengujian pengendalian maupun pengujian substantif, auditor harus mengumpulkan bukti. Bukti yang dapat digunakan sebagai pendukung laporan audit adalah seluruh data akuntansi dan informasi penguat yang digunakan oleh perusahaan dalam menyusun laporan keuangan. Seluruh bukti ini merupakan populasi bukti audit. Menurut Copper dan Schindler ( 2006:112) Populasi merupakan kumpulan seluruh obyek yang ingin kita ketahui besaran karakteristiknya. Pengujian dengan menggunakan seluruh anggota populasi dapat menghasilkan hasil yang akurat, karena dikumpulkan dari semua bukti. Tetapi penggunaan populasi memakan waktu yang lama dan membutuhkan biaya yang tinggi. Untuk menghemat waktu sekaligus menghemat biaya, dan mendapatkan informasi yang dapat digeneralisir dengan data populasi, auditor dapat menggunakan sampel Menurut PSA No. 26 Sampling audit adalah penerapan prosedur audit terhadap STIE kurang dari seratus persen unsur dalam suatu saldo akun atau kelompok transaksi dengan tujuan untuk menilai beberapa karakteristik saldo akun atau kelompok transaksi tersebut. Terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan dalam audit sampling yaitu non statistical dan statistik. Pada non statistical, auditor tidak InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 931

8 Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen menggunakan teknik menggunakan teknik statistik untuk menentukan ukuran sampel, pemilihan sampel dan atau pengukuran risiko sampling pada saat mengevaluasi hasil sampel. Sedangkan sampling statistik (statistical sampling) menggunakan hukum probabilitas untuk menghitung ukuran sampel dan mengevaluasi hasil sampel, dengan demikian memungkinkan auditor untuk menggunakan ukuran sampel yang paling efisien dan mengkuantifikasi risiko sampling untuk tujuan mencapai kesimpulan statistik atas populasi. Sampling pada pengujian STIE Statistical Sampling terutama untuk menguji efektivitas pengendalian intern (dalam pengujian pengujian. Models Statistical sampling dibagi menjadi dua: attribute sampling dan variabel sampling. Attribute sampling atau disebut pula proportional sampling digunakan Attribute Sampling Model: Ada tiga model attribute sampling: 1. Fixed-sample-size attribute sampling 2. Stop or go sampling 3. Discovery sampling Attribute Sampling Sampling atribut dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu menggunakan rumus statistik dan menggunakan tabel. Yang dipelajari pada modul ini adalah metode sampling atribut yang menggunakan tabel. Dalam metode ini, penentuan unit sampel serta evaluasi hasil samplingnya ditetapkan dengan menggunakan tabel. 1) Menyusun Rencana Audit Tahapan dan proses pelaksanaan Sampling Atribut yang menggunakan table dilaksanakan sebagai berikut: 2) Menetapkan Jumlah/Unit Sampel 3) Memilih Sampel 4) Menguji Sampel 5) Mengestimasi Keadaan Populasi 6) Membuat Simpulan Hasil Audi HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian Ketaan terhadap pengendalian intern. Pengumpulan dan pendokumentasian informasi tentang desain operasional pengendalian intern yang berlaku di perusahaan dilakukan dengan Kuesioner InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 932

9 Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen pengendalian intern baku (standart internal control questionnaire). Pertanyaan kuesioner pengendalian intern baku diajukan kepada bagian terkait dengan sistem pembelian barang dagang. Berdasarkan prosedur permintaan pembelian, order pembelian, penerimaan barang dan pencatatan utang, Dari 25 pertanyaan yang diajukan, sebanyak 23 pertanyaan tentang pengendalian intern perusahaan dijawab Ya dan 2 pertanyaan dijawab tidak dapat diterapkan. Hasil wawancara melalui kuesioner pengendalian intern tersebut, unsur-unsur yang dipenuhi oleh PT Carsurin adalah: pengendalian intern sistem pembelian barang dagang dapat diketahui sebagai a.struktur Organisasi Struktur organisasi pada PT Carsurin dalam analisis eksistensi sistem berikut: 1) Fungsi pembelian terpisah dari fungsi penerimaan barang. 2) Fungsi pembelian terpisah dari fungsi akuntansi. 3) Fungsi pembelian terpisah dari fungsi gudang. 4) Fungsi gudang terpisah dari fungsi akuntansi. 5) Fungsi penerimaan barang terpisah dari fungsi akuntansi. 6) Transaksi pemesanan barang dagang, pencatatan transaksi pembelian dan pencatatan hutang dagang dilaksanakan sesuai dengan tugas dan wewenang fungsi yang terkait. b.sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan 1) Surat permintaan pembelian dan purchase order diotorisasi oleh bagian yang terkait. 2) Pencatatan terjadinya utang didasarkan pada bukti kas keluar yang didukung dengan purchase order, delivery order, dan invoice dari pemasok. 3) Pencatatan ke dalam kartu utang dan register bukti kas keluar (voucher register) diotorisasi oleh fungsi akuntansi. c. Praktik yang Sehat STIE 1) Penggunaan formulir purchase order menggunakan formulir bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi pembelian. 2) Terdapat pengecekan terhadap harga, syarat pembelian, dan ketelitian perkalian dalam faktur dari pemasok sebelum faktur tersebut diproses untuk dibayar. InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 933

10 Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen direkonsiliasi dengan rekening kontrol utang dalam buku besar. 3) Catatan yang berfungsi sebagai buku pembantu utang secara periodik 4) Pembayaran faktur dari pemasok dilakukan sesuai dengan syarat pembayaran guna mencegah hilangnya kesempatan untuk memperoleh potongan tunai. 5) Bukti kas keluar beserta dokumen pendukungnya distempel lunas oleh fungsi pengeluaran kas setelah cek dikirim kepada pemasok. Berdasarkan pengamatan, wawancara yang telah dilakukan melalui kuesioner pengendalian intern dan informasi yang telah didapat, pada PT Carsurin terdapat penyimpangan yang terjadi pada sistem tersebut. Salah satu penyimpangan yang desain operasional pengendalian intern terkait sistem pembelian barang dagang yang berjalan sesuai dengan kebijakan perusahaan meskipun telah ditemukan beberapa terjadi yaitu perangkapan tugas dan wewenang bagi fungsi logistik. Fungsi logistik merangkap dua fungsi yaitu fungsi gudang dan fungsi penerimaan barang. Seharusnya kedua fungsi tersebut dipegang oleh dua bagian yang berbeda dengan tujuan untuk menciptakan kontrol kerja antar pegawai. Hal ini sesuai dengan salah satu syarat organisasi untuk kontrol pengendalian intern yang baik yaitu tidak diperbolehkan satu individu untuk memegang kekuasaan dan tanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan. Analisis Efektivitas atas pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Evaluasi dilakukan dengan beberapa tahapan sebagai berikut: Penentuan Attribute untuk Menguji Efektivitas Pengendalian Intern Attribute adalah karakteristik yang bersifat kualitatif suatu unsur yang membedakan unsur tersebut dengan unsur yang lain. Dalam hubungannya dengan pengujian pengendalian, attribute adalah penyimpangan dari atau tidak adanya unsur tertentu dalam suatu pengendalian intern yang seharusnya ada. Beberapa attribute yang dapat diselidiki dalam sistem pembelian barang dagang di PT Carsurin yaitu: 1. Nomor urut dokumen purchase order tercetak dan dipertanggungjawabkan oleh fungsi pembelian. STIE 2. Tanda tangan otorisasi dokumen purchase order dari fungsi pembelian. Penentuan populasi yang Akan Diambil Sampelnya InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 934

11 Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen Populasi adalah keseluruhan jumlah subyek atau obyek yang akan diteliti. Populasi yang akan diambil dalam pengujian pengendalian sistem pembelian barang dagang ini adalah arsip dokumen purchase order produk forvita. Arsip dokumen purchase order yang digunakan merupakan dokumen surat pesanan pembelian produk forvita pada tahun Penentuan Besarnya Sampel Dalam menentukan besarnya sampel yang akan diambil dari populasi secara statistik, maka harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini: 1) Penentuan tingkat keandalan (Reliability Level) atau confidence level atau disingkat R%. Tingkat keandalan adalah probabilitas benar dalam mempercayai efektivitas pengendalian intern. Berdasarkan penilaian awal tentang desain operasional pengendalian intern, diketahui sistem pengendalian intern PT Carsurin dapat diandalkan. Keyakinan ini didasarkan atas pendapat yang menyatakan bahwa jika kepercayaan terhadap pengawasan intern cukup diandalkan, disarankan menggunakan tingkat keandalan R% = 95%. 2) Penaksiran persentase terjadinya attribute dalam populasi. Informasi yang tersedia mengenai besarnya taksiran persentase tingkat kesalahan dalam sampling model. Pada tingkat keandalan R = 95%, telah ditentukan DUPL populasi pada PT Carsurin yaitu 1%. 3) Penentuan batas ketepatan atas yang diinginkan atau DUPL (Desired Upper Precision Limit). Penentuan DUPL didasarkan pada kebiasaan dalam statistical sebesar 5%. 4) Penentuan besarnya sampel. Besarnya sampel dapat ditentukan menggunakan tabel penentuan besarnya sampel dengan tingkat keandalan (confidence level) sebesar 95%. InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 935

12 Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen Nomor Attribute Hasil Pemeriksaan Attribute Sampling Keterangan Attribute 1. Nomor urut dokumenpurchase order tercetak dan dipertanggungjawabkan oleh fungsi pembelian.obat kimia laboratorium Jumlah Sampel Jumlah Kesalahan yng dilakukan oleh bagian Umum atas pembelian obat kimia lab di bagian 2. Tanda tangan otorisasi dokumen purchase order dari fungsi pembelian.di bagian umum 3. Kelngkapan dokumen dari fungsi terakiat umum Sumber: PT Carsurin, EvaluasiHasil Pemeriksaan terhadap Attribute Anggota Sampel Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap attribute anggota sampel dilakukan dengan menggunakan tabel evaluasi hasil yang memiliki tingkat keandalan sesuai yang digunakan untuk menentukan besarnya sampel yang lalu yaitu 95%. Dengan tabel tersebut dapat ditemukan berapa achieved upper precision limit Pencarian AUPL dilakukan dengan cara sebagai berikut: (AUPL). a. Menggunakan tabel Evaluasi Hasil: Keandalan 95% terdapat pada lampiran E. b. Pencarian angka besarnya sampel yang telah dipilih terdapat pada kolom sample size, dalam hal ini sample size adalah 100. c. Dari angka sample size 100 tersebut kemudian pencarian berjalan ke kanan secara horizontal untuk menemukan angka kesalahan yang dijumpai dalam pemeriksaan terhadap sampel. d. Dari angka kesalahan tersebut yang kalau ditarik horizontal ke kiri didapati sample size, kemudianditarik vertikal ke atas untuk menemukan achieved upper precision limit. InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 936

13 Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen Tabel Evaluasi Hasil: Keandalan 95% Sample Upper Precision Limit: Percent Rate of Occurence Size Sumber: Mulyadi, 2012 AUPL ini kemudian dibandingkan dengan DUPL untuk menilai apakah unsur pengendalian intern efektif. Sistem pengendalian intern dikatakan efektif, jika AUPL lebih kecil dari DUPL. Sebaliknya, sistem pengendalian intern dikatakan tidak efektif jika AUPL lebih besar dari DUPL. Berikut hasil evaluasi pemeriksaan pengendalian intern sistem pembelian barang dagang pada PT Carsurin. Nomor Attribute Jumlah Sampel Evaluasi Hasil Pemeriksaan Jumlah Kesalahan AUPL DUPL Efektif % 5% % 5% (Ya/Tidak) Ya Ya Sumber: PT Carsurin InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 937 4% 5% ya

14 Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen Dari data diatas, diketahui kedua attribute tersebut mempunyai nilai AUPL yang lebih kecil dari DUPL. Oleh karena itu pengendalian intern sistem pembelian barang dagang pada PT Carsurin dinilai efektif berdasarkan hasil pengujian pengendalian dengan metode fixed sample size attribute sampling. Dari dokumen yang digunakan dalam proses pembelian, penerimaan dan persediaan bahan baku terdapat kelemahan yaitu tidak terdapat surat penawaran harga. Penawaran harga hanya dilakukan dengan melakukan negosiasi melalui pengadaan obat kimia karena tidak terbuka dalam hal penentuan harga sebenarnya telepon, , atau faximile tampa menggunakan suatu dokumen, hal ini dapat menyebabkan terjadi kesenjangan pada setiap bagian yang terlibat langsung dalam dalam pembelian. Dalam proses pembelian kepada pemasok, bagian umum yang ditugaskan untuk melakukan pembelian tidak menggunakan surat order purchase (sop), setelah material planning memberikan surat permintaan pembelian (spp), personal pembelian segara membuat purchase order (PO) yang kemudian dikirim kepada pemasok melalui untuk mendapatkan feddbackdari pemasok. Pembelian bahan baku dilakukan secara sistem SP2, dan tidak menggunakan dokumen pembelian yang memadai, hal ini dapat saja terjadi kecurangan pada proses pembelian, karena tidak adanya kontrol yang memadai dalam proses pembelian tersebut, terlihat bahwa yang mengetahui tingkat harga dan kuantiti pembelian yang sebenarnya terbatas pada bagian tersebut dan accounting saja tanpa dokumen surat order pembelian yang berangkap tujuh seperti dalam teori yang di kemukakan pada bab dua. Proses otorisasi dokumen pada PT Surya Grafitek Cemerlangtelah berjalan sesuai dengan tangga kepemimpinan artinya semua dokumen hanya di otorisasi oleh pimpinan yang berwenang sesuai dengan fungsinya, dan berdasarkan pengamatan lapangan serta pemeriksaan dokumen-dokumen secara berkala maka no urut dokumen tersebut dapat dipantau atau dikendalikan, dalam hal ini PT Surya Grafitek Cemerlang telah menggunakan dokumen dan formulir yang bernomor urut cetak. InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 938

15 Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen Di dalam proses penerimaan dan persediaan bahan baku yang di teliti melalui penelitian dikumen, studi lapangan, dan pengamatan flowchart yang ada, peneliti menyimpulkan bahwa Dari serangkaian alur proses penerimaan hingga persedian obat kimia baku di PT Carusrin terlihat proses pengendalian intern yang sudah memadai hanya saja pada bagian gudang ini terdapat dua konsentrasi fungsi atau fungsi ganda sehingga dapat mengurangi tingkat efektivitas karyawan dalam bekerja, pada proses penerimaan material tidak terdapat surat penerimaan material secara jelas, petugas gudang hanya mencocokan dengan surat jalan saja, tanpa dalam kuntiti jumlah yang diterima sebenarnya, dan dapat menimbulkan tindak menbuat dokumen atau list tanda bukti penerimaan sebagai arsip gudang dan laporan kepada bagian pembelian, hal ini dapat menimbulkan minimnya ketelitian kecurangan pada operator penerimaan dengan admin penerimaan. Pada proses persediaan yang bertindak dalam menyusun, menjaga, dan memelihara material releaseadalah mesih menjadi tanggung jawab dan wewenang operator penerimaan gudang, sehingga terdapt fungsi ganda yang membuat fungsi logistik akan sulit untuk dicapai, pada proses persediaan tidak di cantumkan utau up date ke dalam kartu stok, petugas hanya mencocokannya dengan sistem yang ada tanpa tertulis di kartu stok, brerapa jumlah material masuk, jumlah material keluar dan jumlah sisa stok yang ada, sehingga dalam prosesnya dilapangan seringkali terjadi kekeliruan terhadap jumlah stok yang ada sebenarnya, hal ini menjadi salah satu pengaruh besar dalam jumlah kuantiti pembelian, dalam penyaluran material ke produksi berfokus pada daysheet yang ada, bon pemakaian bahan baku, dan bon pemakaian tambahan bahan baku, dengan pengendalian FIFO, sehingga proses supportke produksi sangat di perhatikan sekali. Hal ini menjadi pengendalian yang di utamakan dalam persedian stok material yang ada dalam gudang material. Selain itu terdapat bon return produksi yang langsung mengembalikan stok dan menambah stok bahan baku yang ada, baik secara sistem maupun aktual fisik material, hal ini berpengaruh dalam mengurangi jumlah material yang akan di beli. InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 939

16 Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen Solusi Permasalahan data penerimaan dan persediaan dapat diuji dengan baik, dan dapat secara jelas mengenai data-data pembelian. terjadi penumpukan bahan baku di gudang. bab sebelumnya,maka peneliti dapat meberikan simpulan bahwa; Setelah peneliti melakukan penelitian dan pengamatan langsung pada PT carsurin terhadap sistem pembelian obat kimia, maka peneliti memberikan solusi permasalahan sebagai berikut : 1. Berdasarkan fungsi bagian umum sebaikknya ada petrsonel khususu yang melakukan pengendalian obat kimia yang ada. sebaiknya fingsi penerimaan dan penyimpanan obat kimia terpisah secara fungsional sehingga keakuratan meningkatkan keefektifan dalam bekerja. 2. dibuat surat order pembelian berangkap sehingga semua bagian mengetahui 3. dibuatnya surat tanda penerimaan bahan baku dan kartu stok sehingga pada proses penerimaan dapat terkontrol denga bagian dan stok persedian yang ada dapat terjaga keakuratannya sehingga pembelian dapat terkendali. 4. Membuat form pengendalian FIFO sehingga keluar masuknya obat dapat terkendali. 5. mengontrol inventori level dengan mengadakan audit secara berkala agar tidak KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti dan telah dibahas pada 1. sistem pengendalian intern terhadap persediaan bahan baku di PT Carusrin telah dilakukan dengan kategori cukup memadai. Hal ini dapat dilihat dari nilai korealsi atas seluruh unsur unsur dalam sistem pengendalian 2. Proses pembelian terhadap peneriamaan dan penyimpanan dan penggunaan persediaan obat kimia PT Carusrin dilakukan dengan efektif InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 940

17 Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen SARAN Setelah peneliti melakukan penelitian dan pengamatan langsung pada PT Carsurin terhadap aktivitas pembelian obat kimia maka peneliti memberikan saran sebagai berikut : 1. Berdasarkan fungsi gudang yang ada sebaiknya fungsi penerimaan dan perediaan obat kimia terpisah secara fungsional sehingga keakuratan data penerimaan dan persediaan dapat diuji dengan baik, dan dapat meningkatkan keefektifan dalam bekerja. 2. Dibuat surat order pembelian berangkap sehingga semua bagian mengetahui secara jelas mengenai data-data pembelian. 3. Dibuatnya surat tanda penerimaan bahan baku dan kartu stok sehingga pada proses penerimaan dapat terkontrol denga bagian dan stok persedian yang ada dapat terjaga keakuratannya. 4. Membuat form pengendalian FIFO sehingga keluar masuknya obat kimia dapat terkendali. InoVasi Volume 13 ; Juni 2016 Page 941

STIE Putra Perdana. Indonesia

STIE Putra Perdana. Indonesia Putra Perdana PENERAPAN ATTRIBUTE SAMPLING PADA PENGUJIAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS AKTIVITAS PEMBELIAN OBAT KIMIA (Studi Kasus PT CARUSRIN ) SUKIRANTO., S.E., M.M (Dosen Tetap STIE PPI) Abstract:

Lebih terperinci

PENGUJIAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PENGELOLAAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN

PENGUJIAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PENGELOLAAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN PENGUJIAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PENGELOLAAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN Safrina Indah Yuliana, Muhammad Asrori Politeknik Negeri Semarang, Jl. Prof Soedharto Tembalang Semarang Email: asrori007@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Akuntansi Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki sistem dan prosedur yang dilaksanakan sesuai dengan standar operasional perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto Mandiri dibatasi pada hal-hal berikut ini: a. Mengidentifikasikan kelemahan sistem pengendalian

Lebih terperinci

`EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA PENGUJIAN PENGENDALIAN: KAJIAN KONSEPTUAL AUDIT LAPORAN KEUANGAN Oleh: Amalia Ilmiani

`EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA PENGUJIAN PENGENDALIAN: KAJIAN KONSEPTUAL AUDIT LAPORAN KEUANGAN Oleh: Amalia Ilmiani ` PENGUJIAN PENGENDALIAN: KAJIAN KONSEPTUAL AUDIT LAPORAN KEUANGAN Oleh: Amalia Ilmiani PENDAHULUAN Pengendalian internal merupakan bagian penting dari kelanjutan pertumbuhan, kinerja, dan kesuksesan setiap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern SA Seksi 319 Paragraf 06 mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dilakukan manajemen dan personel lain

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah suatu alat yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah suatu alat yang digunakan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Laporan keuangan adalah suatu alat yang digunakan untuk mengkomunikasikan informasi keuangan dari suatu perusahaan dan kegiatankegiatan perusahaan kepada

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN DAN HUTANG USAHA PADA PT MITRA MAKMURJAYA MANDIRI

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN DAN HUTANG USAHA PADA PT MITRA MAKMURJAYA MANDIRI BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN DAN HUTANG USAHA PADA PT MITRA MAKMURJAYA MANDIRI IV.1. Survey Pendahuluan Survey pendahuluan yang dilakukan adalah atas aktivitas yang berkaitan dengan prosedur

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab V Simpulan dan Saran BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, penulis menyimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Penerapan sistem informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pembelian 2.1.1 Pengertian Pembelian Pembelian adalah transaksi pembelian terjadi antara perusahaan dengan pemasok atau pihak penjual. Barang-barang yang dibeli dapat berupa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian sistem menurut Anastasia dan Lilis (2010:3), sistem merupakan

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian sistem menurut Anastasia dan Lilis (2010:3), sistem merupakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Pengertian sistem menurut Anastasia dan Lilis (2010:3), sistem merupakan serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal Evaluasi pengendalian internal adalah suatu kegiatan untuk menilai dan mengevaluasi pengendalian internal perusahaan dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu proses yang di pengaruhi oleh dewan direksi

Lebih terperinci

PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN

PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN Pengendalian Intern : Rencana organisasi dan semua metode, prosedure serta kebijaksanaan, yang terkoordinasi dalam suatu unit usaha, dengan tujuan : a. Mengamankan

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI IV.1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan Pada tahap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I.

BAB II LANDASAN TEORI. mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I. 7 BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan diuraikan beberapa landasan teori yang digunakan untuk mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I. 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah sekelompok

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Manoppo (2013) dalam analisis sistem pengendalian internal atas pengeluaran kas pada PT. Sinar Galesong Prima cabang Manado masih belum efektif,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Auditor dalam melakukan audit terhadap laporan keuangan, terlebih dahulu harus memperoleh pemahaman atas struktur pengendalian intern yang

PENDAHULUAN Auditor dalam melakukan audit terhadap laporan keuangan, terlebih dahulu harus memperoleh pemahaman atas struktur pengendalian intern yang PENERAPAN ATTRIBUTE SAMPLING PADA PENGUJIAN KEPATUHAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN TERHADAP TRANSAKSI PEMBELIAN (Studi Kasus Hotel Sahid Raya Yogyakarta) Lucyani Meldawati Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Auditing Secara umum auditing adalah suatu proses sistematika untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Pengertian system dan prosedur menurut Mulyadi (2001 : 5) adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab V Simpulan dan Saran 116 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan terhadap pengendalian intern siklus penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan

Lebih terperinci

Dalam proses pengumpulan data-data perusahaan terdapat beberapa metode yang digunakan

Dalam proses pengumpulan data-data perusahaan terdapat beberapa metode yang digunakan Dalam proses pengumpulan data-data perusahaan terdapat beberapa metode yang digunakan yakni dengan melakukan observasi langsung ke perusahaan, serta mengajukan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan pengendalian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Evaluasi IV.1.1. Ruang Lingkup Evaluasi Ruang lingkup pengendalian internal atas siklus pendapatan adalah : 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Sistem Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamankan makna istilah sistem dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Sistem dan Prosedur Ada beberapa pengertian sistem dan prosedur, diantaranya adalah sebagai berikut : Menurut Mulyadi (2008: 4) Sistem adalah suatu jaringan prosedur

Lebih terperinci

1. Keandalan laporan keuangan 2. Kepatuhan terhadap hukum & peraturan yang ada. 3. Efektifitas & efisiensi operasi

1. Keandalan laporan keuangan 2. Kepatuhan terhadap hukum & peraturan yang ada. 3. Efektifitas & efisiensi operasi Adalah suatu proses yang dijalankan dewan komisaris, manajemen, personil lain, yang didesign untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian 3 golongan tujuan sebagai berikut: 1. Keandalan laporan

Lebih terperinci

No. Pernyataan. Tidak. Tidak. Tidak. Tidak

No. Pernyataan. Tidak. Tidak. Tidak. Tidak LAMPIRAN Lampiran. Kuesioner No. Pernyataan Lingkungan Pengendalian. Perusahaan telah menerapkan integritas dan nilai etis dalam kegiatannya.. Perusahaan telah menempatkan karyawan sesuai dengan latar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem BAB II TINJAUAN PUSTAKA Aktivitas perusahaan dapat berjalan dengan baik jika aktivitas tersebut saling terorganisir dengan baik dan terdapat suatu sistem yang baik dimana sistem tersebut

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi sangat berperan penting dalam menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh pihak yang berkepentingan dalam informasi akuntansi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. terdapat berbagai fungsi yang saling terkoordinasi. Struktur organisasi tersebut

PENDAHULUAN. terdapat berbagai fungsi yang saling terkoordinasi. Struktur organisasi tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Gereja atau Paroki memiliki struktur organisasi yang didalamnya terdapat berbagai fungsi yang saling terkoordinasi. Struktur organisasi tersebut diperlukan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pada dasarnya yang ditetapkan pada perusahaan negara maupun

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pada dasarnya yang ditetapkan pada perusahaan negara maupun BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Pada dasarnya yang ditetapkan pada perusahaan negara maupun perusahaan swasta merupakan sistem informasi yang menyediakan informasi keuangan yang akan

Lebih terperinci

Audit 2 - Sururi Halaman 1

Audit 2 - Sururi Halaman 1 Halaman 1 Auditing adalah proses pengujian kesesuaian asersi/pernyataan atau kegiatan dengan standar yang berlaku dan kemudian mengkomunikasikan hasil pengujiannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembelian Pembelian dapat juga dikatakan sebagai procurement atau pangadaan barang. Mulyadi (2008:298) mengatakan bahwa Pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Sistem Dari beberapa pengertian sistem, berikut adalah pengertian sistem menurut Mulyadi (2001:2) ; Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Nurita (2009), dengan judul Evaluasi Prosedur Dan Sistem Pembelian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Nurita (2009), dengan judul Evaluasi Prosedur Dan Sistem Pembelian BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Nurita (2009), dengan judul Evaluasi Prosedur Dan Sistem Pembelian Bahan Baku Studi Kasus Di Percetakan Surya Offset Jebres Surakarta yang memiliki kesimpulan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sebagaimana penulis ketahui pihak manajemen di dalam suatu perusahaan pasti menginginkan keuntungan yang optimal di dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. mengolah atau mengorganisir dokumen dokumen yang ada tujuannnya untuk

BAB II KAJIAN TEORI. mengolah atau mengorganisir dokumen dokumen yang ada tujuannnya untuk 8 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Para ahli mendefenisikan pengertian sistem akuntansi tidak jauh berbeda yaitu mengolah atau mengorganisir dokumen dokumen yang

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN KONSINYASI

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN KONSINYASI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN KONSINYASI Studi Kasus pada Perusahaan Batik DIA-DIO Yogyakarta Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi merupakan suatu alat yang sangat penting bagi manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan organisasi perusahaan

Lebih terperinci

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT SA Seksi 312 RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT Sumber: PSA No. 25 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan bagi auditor dalam mempertimbangkan risiko dan materialitas pada saat perencanaan

Lebih terperinci

Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA

Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014 (24 November) Akuntan 49.348 50.879 52.270 53.800 53.800*) Akuntan Publik 928 995 1.016 1.003 1.055 KAP 408 417 396 387 394 Cabang KAP

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Kegiatan Audit Operasional Sebelum memulai pemeriksaan operasional terhadap salah satu fungsi dalam perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pengendalian intern siklus penjualan pada PT. Sukabumi Trading Coy serta

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pengendalian intern siklus penjualan pada PT. Sukabumi Trading Coy serta BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian terhadap pengauditan internal atas pengendalian intern siklus penjualan pada PT. Sukabumi Trading Coy serta berdasarkan pembahasan

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan, baik kegiatan dalam usaha maupun dalam pendidikan. Setiap

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan, baik kegiatan dalam usaha maupun dalam pendidikan. Setiap BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Evaluasi Evaluasi merupakan salah satu sarana yang penting dalam melakukan kegiatan, baik kegiatan dalam usaha maupun dalam pendidikan. Setiap berjalannya kegiatan biasanya

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan

BAB IV PEMBAHASAN. Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan BAB IV PEMBAHASAN Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan keekonomisan suatu perusahaan. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Informasi Akuntansi a. Pengertian Sistem dan Prosedur 1. Menurut Mulyadi (2008:5) Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem. BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Secara umum, pengendalian internal merupakan bagian dari masingmasing sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Pangadda dkk (2015), meneliti tentang pengendalian internal atas persediaan obat-obatan di Rumah Sakit Unisma Malang menyimpulkan, bahwa sistem

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Sistem Informasi Akuntansi Penyelenggaraan sistem akuntansi akan menyediakan informasi keuangan mengenai harta, kewajiban, dan modal perusahaan. Berdasarkan informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki

BAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki BAB 4 PEMBAHASAN Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki pengendalian internal yang memadai, terutama pada siklus pendapatannya. Siklus pendapatan terdiri dari kegiatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu memberikan yang bermanfaat bagi para pemakainya.

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA

SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA Tujuan Pembelajaran 1. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami deskripsi kegiatan pembelian. 2. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengendalian internal adalah proses yang dilakukan oleh manajemen yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengendalian internal adalah proses yang dilakukan oleh manajemen yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Pengendalian Internal Pengendalian internal adalah proses yang dilakukan oleh manajemen yang didesain untuk memberikan keyakinan yang memadai atas informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cabang semarang. Tujauan peneliti adalah sebagai bahan pertimbangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cabang semarang. Tujauan peneliti adalah sebagai bahan pertimbangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Pulasari (2010) meneliti tentang evaluasi system pengendalian internal penjualan jasa perawatan lift pada PT.Industri Lift Indonesia Nusantara kantor cabang

Lebih terperinci

KUESIONER I UNTUK VARIABEL INDEPENDEN "SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMBELIAN BAHAN BAKU" No. Pertanyaan SS S R TS STS 1

KUESIONER I UNTUK VARIABEL INDEPENDEN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMBELIAN BAHAN BAKU No. Pertanyaan SS S R TS STS 1 KUESIONER I UNTUK VARIABEL INDEPENDEN "SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMBELIAN BAHAN BAKU" No. Pertanyaan SS S R TS STS 1 2 3 Fungsi pembelian terpisah dengan fungsi penerimaan Fungsi pembelian terpisah dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran atau pertukaran yang siap dan bebas digunakan untuk

Lebih terperinci

Sampling (kamus) : Kelompok orang/barang yg dipilih untuk mewakili kelompok yang lebih besar Barang contoh yg ditawarkan untuk dicoba.

Sampling (kamus) : Kelompok orang/barang yg dipilih untuk mewakili kelompok yang lebih besar Barang contoh yg ditawarkan untuk dicoba. DEFINISI SAMPLING Sampling (kamus) : Kelompok orang/barang yg dipilih untuk mewakili kelompok yang lebih besar Barang contoh yg ditawarkan untuk dicoba. Sampling (audit) adalah pemeriksaan atas sedikit

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture. BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian Pengendalian Internal. Pengertian pengendalian internal merupakan metode yang berguna bagi

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian Pengendalian Internal. Pengertian pengendalian internal merupakan metode yang berguna bagi BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengendalian Internal II.1.1 Pengertian Pengendalian Internal Pengertian pengendalian internal merupakan metode yang berguna bagi manajemen untuk menjaga kekayaan organisasi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Pengertian Sistem Akuntansi Dalam suatu perusahaan, sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Tujuan Evaluasi Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal atas siklus pendapatan pada PT Kartina Tri Satria sudah baik atau belum, dan mengetahui kelemahan-kelemahannya

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO IV.1 Perencanaan Audit Operasional Audit operasional merupakan suatu proses sistematis yang mencakup serangkaian

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan :

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : L1 LAMPIRAN Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : 1. Ya, artinya sistem dan prosedur telah diterapkan serta dilaksanakan dengan baik sebagaimana

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. PENGERTIAN 2.1.1. Pengertian Sistem Pengertian Sistem Menurut Mulyadi bahwa suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya,

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penjualan Unsur Pengendalian Internal Pada PT. Tiga Putra Adhi Mandiri

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penjualan Unsur Pengendalian Internal Pada PT. Tiga Putra Adhi Mandiri BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penjualan 4.1.1 Unsur Pengendalian Internal Pada PT. Tiga Putra Adhi Mandiri Penulis mempunyai kriteria tersendiri untuk menilai unsur pengendalian internal dalam perusahaan. Kriteria

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Judul Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Judul Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu berikut adalah penelitian yang sejenis dengan apa yang akan diteliti: Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. Nama Peneliti / tahun 1. Kriswanto

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan

BAB IV PEMBAHASAN. PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan piutang usaha modern market seperti

Lebih terperinci

SA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA. Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN

SA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA. Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN SA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan tentang faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh auditor independen dalam

Lebih terperinci

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT Risiko Audit dan Materialitas dalam Pelaksanaan Audit Standar Prof SA Seksi 3 1 2 RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT Sumber: PSA No. 25 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan bagi

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan ekonomis suatu perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 adalah sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 adalah sebagai berikut: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Pengertian usaha mikro, kecil, dan menengah menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 adalah sebagai berikut: 2.1.1 Usaha

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Sistem pada dasarnya adalah suatu jaringan yang berhubungan dengan

BAB II BAHAN RUJUKAN. Sistem pada dasarnya adalah suatu jaringan yang berhubungan dengan - 6 - BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem pada dasarnya adalah suatu jaringan yang berhubungan dengan prosedur prosedur yang erat hubunganya satu sama lain yang dikembangkan menjadi

Lebih terperinci

PERTIMBANGAN ATAS PENGENDALIAN INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN

PERTIMBANGAN ATAS PENGENDALIAN INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN SA Seksi 319 PERTIMBANGAN ATAS PENGENDALIAN INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN Sumber : PSA No. 69 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan tentang pertimbangan auditor atas pengendalian intern klien

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Auditing Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati. Auditing merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Audit Operasional Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan perencanaan pemeriksaan. Perencanaan pemeriksaan merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Sistem Untuk mencapai tujuan suatu perusahaan dibutuhkan suatu sistem akuntansi yang dapat membantu perusahaan dalam mengelola sumber data keuangannya. Namun sebelum

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persediaan adalah sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan yang dapat dikonversikan ke dalam bentuk kas ketika terjadi suatu transaksi penjualan. Dalam mengelola

Lebih terperinci

TABEL 1 DAFTAR PERTANYAAN EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL

TABEL 1 DAFTAR PERTANYAAN EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TABEL 1 DAFTAR EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL Indepedensi Auditor Internal Apakah auditor internal yang ada pada perusahaan merupakan fungsi yang terpisah dari fungsi operasional

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Bukti Bank Keluar

LAMPIRAN 1. Bukti Bank Keluar LAMPIRAN 1 Bukti Bank Keluar LAMPIRAN 2 Permintaan Pembayaran LAMPIRAN 3 Inoice Lampiran 4 Kwitansi LAMPIRAN 5 Faktur Pajak LAMPIRAN 6 Surat Penawaran Iklan Lampiran 7 Form Order Iklan Majalah Bumi Track

Lebih terperinci

KOMUNIKASI MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGENDALIAN INTERN YANG DITEMUKAN DALAM SUATU AUDIT

KOMUNIKASI MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGENDALIAN INTERN YANG DITEMUKAN DALAM SUATU AUDIT SA Seksi 325 KOMUNIKASI MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGENDALIAN INTERN YANG DITEMUKAN DALAM SUATU AUDIT Sumber: PSA No. 35 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan untuk mengidentifikasi dan melaporkan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Sistem Dari beberapa jenis sistem, cukup sulit untuk memberikan definisi yang pas. Namun menurut West Churchman dalam buku Krismiaji (2002;1) sebagai berikut: Sistem

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA Audit operasional adalah audit yang dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektivitas,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. jadi pada PT Indo Semar Sakti dibatasi pada hal-hal berikut ini:

BAB IV PEMBAHASAN. jadi pada PT Indo Semar Sakti dibatasi pada hal-hal berikut ini: BAB IV PEMBAHASAN Pembahasan audit operasional atas fungsi pengelolaan persediaan barang jadi pada PT Indo Semar Sakti dibatasi pada hal-hal berikut ini: a) Mengidentifikasi kelemahan sistem pengendalian

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA 22 BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA A. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Kas Pengertian Kas Dalam bahasa sehari-hari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Menurut Elder (2013) akuntansi adalah pencatatan, pengklasifikasian dan pengikhtisaran peristiwa-peristiwa ekonomi dengan cara yang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit BAB IV PEMBAHASAN IV. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit Dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya, perusahaan harus memiliki pengendalian internal yang memadai, terutama yang

Lebih terperinci

Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi

Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi Lampiran Dokumen Permintaan Barang Urgent 1 transaksi Lampiran Dokumen Delivery Order Resmi 1 transaksi Lampiran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Unsur-Unsur Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang a. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian internal pada PT.

Lebih terperinci

PENGENDALIAN INTERN 1

PENGENDALIAN INTERN 1 PENGENDALIAN INTERN 1 Pengertian Pengendalian Intern Standar pekerjaan lapangan yang kedua (PSA No. 01 (SA 150)) menyebutkan Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem O Brien, James A.(2010:32) mendefinisikan Sistem adalah sekelompok elemen yang saling berhubungan atau berinteraksi hingga membentuk kesatuan Gelinas, U. J.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan tingkat persaingan ketat. Ol

PENDAHULUAN Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan tingkat persaingan ketat. Ol ANALISIS PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN PADA DATAREKA DIGITAL PRINTING DALAM USAHA MENINGKATKAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ULFA FAUZIAH Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma fauziah_upe@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Agustus 1993 dengan no izin praktik SI-1416/MK.17/1993, Kemudian

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Agustus 1993 dengan no izin praktik SI-1416/MK.17/1993, Kemudian BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah KAP Wartono KAP Wartono mendirikan izin praktik pada tanggal 31 Agustus 1993 dengan no izin praktik SI-1416/MK.17/1993, Kemudian

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. dimulai dengan survei pendahuluan. Tahap ini merupakan langkah awal

BAB 4 PEMBAHASAN. dimulai dengan survei pendahuluan. Tahap ini merupakan langkah awal BAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Survei Pendahuluan Pelaksanaan audit manajemen pada PT. MJPF Farma Indonesia akan dimulai dengan survei pendahuluan. Tahap ini merupakan langkah awal dalam mempersiapkan dan merencanakan

Lebih terperinci

PDF created with pdffactory Pro trial version

PDF created with pdffactory Pro trial version Daftar Lampiran : (terlampir) Lampiran 1 : Struktur organisasi dan Job-Description Lampiran 2 : Siklus Penjualan Lampiran 3 : Siklus Pembelian Lampiran 4 : Siklus Sumber Daya Manusia Lampiran 5 : Siklus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem BAB II TINJAUAN PUSTAKA Untuk mencapai tujuan suatu perusahaan dibutuhkan suatu sistem akuntansi yang dapat membantu perusahaan dalam mengelola sumber data keuangannya. Namun sebelum

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kas Kas merupakan harta yang paling likuid dan media pertukaran baku dan dasar bagi pegukuran akuntansi untuk semua pos lainnya. Kas umumnya diklasifikasikan sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN SISTEM DAN PROSEDUR 1. Pengertian Sistem Adanya sistem dalam sebuah organisasi maupun kelompok dalam melakukan kegiatan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Menurut Ikatan Akuntasi Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntan Publik (SAK ETAP) No.11 tahun 2013, pengertian

Lebih terperinci