REVIEW RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA (RKA K/L)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "REVIEW RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA (RKA K/L)"

Transkripsi

1 REVIEW RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA (RKA K/L) Disampaikan pada Focus Group Discussion Peningkatan Peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Kementerian Negara/Lembaga (APIP K/L) melalui Reviu Perencanaan dan Penganggaran Kementerian Negara/Lembaga Oleh: Heru Susanto Tim Reviu RKA K/L Inspektorat VI Jakarta, 10 Februari INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 1

2 Pokok Bahasan 1. Knowledge Sharing Reviu RKA K/L Auditor APIP K/L; 2. Peran Baru APIP K/L dalam reviu perencanaan kebutuhan BMN; 3. Penyempurnaan Pedoman Reviu RKA K/L masukan langkah kerja reviu sesuai karakteristik K/L dan substansi lain dari pedoman. 2 INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 2

3 Knowledge Sharing Pengalaman Reviu RKA-K/L Auditor APIP K/L 3 INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 3

4 RKP RENJA-K/L RKA-K/L DIPA SIKLUS PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN 4 INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 4

5 1 5 Pembicaraan Pendahuluan RAPBN (KEM, PPKF dan RKP) 8 9 Pembahasan RAPBN, RUU APBN, Nota Persetujuan Keuangan, DHP RUU APBN RKA K/L dan DHP RDP BUN 13 Penetapan Keppres Rincian ABPN & DHP RDP BUN Arah Kebijakan & Prioritas Pembangunan 2 Penyusunan resource envelope & usulan kebijakan APBN 3 Pelaksanaan Trilateral Meeting 4 Penyusunan KEM, PPKF dan Pembi caraan Pendahuluan 6 Penyusunan RAPBN, RUU APBN, NK, DHP RKA K/L dan DHP RDP BUN Pembahasan RAPBN, RUU APBN, Nota Keu, DHP RKA K/L dan DHP RDP BUN 7 10 Pengesahan UU APBN 11 Penetapan Alokasi Anggaran K/L 12 Penyusunan Keppres Rincian ABPP Penyusunan & Pengesahan DIPA 14 5a Penyusunan RKA K/L 11a Penyesuaian RKA K/L APIP K/L REVIU RKA K/L Assurance 5

6 Dasar Hukum Reviu RKA K/L Bab III PMK 136/PMK.02/2014 Penelitian dan Reviu RKA K/L, Pasal 7 s.d. Pasal 12 Pasal 7 Dalam rangka meningkatkan kualitas perencanaan penganggaran K/L, RKA K/L unit Eselon I yg telah ditandatangani disampaikan kepada: a. Sekretariat Jenderal/Sekretariat Utama/Sekretariat c.q. Biro Perencanaan /Unit Perencanaan K/L untuk diteliti; dan b. APIP K/L untuk direviu Pasal 9 ayat (1) Reviu RKA K/L unit Eselon I oleh APIP K/L dilakukan untuk memberikan keyakinan terbatas (limited assurance) dan memastikan kepatuhan penerapan kaidah kaidah perencanaan 6 INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 6

7 PEDOMAN REVIU RKA K/L Peraturan Menteri Keuangan Petunjuk Penyusunan & Penelaahan RKA K/L, Lampiran III Pedoman Reviu RKA K/L Sebagai petunjuk pelaksanaan reviu RKA K/L dalam merencanakan, melaksanakan, dan melaporkan hasil reviu Pasal 9 (ayat 5) APIP dapat menyesuaikan dan mengembangkan langkahlangkah dalam pedoman reviu RKA K/L sesuai kebutuhan dan karakteristik masing masing K/L 7 7

8 Strategi Penyusunan Konsep Reviu RKA-K/L Menyusun: a. Landasan Hukum PMK: Juksunlah RKA K/L b. Pedoman Reviu RKA K/L; Revisi Anggaran. 2. Capacity building Tim Reviu Inspektorat VI dengan mengikuti diklat reviu RKA K/L, workshop, PKS. 3.MembangunkepedulianAPIP K/L dengan sosialisasi. 4. Membangun pemahaman Reviu RKA K/L di Eselon 1 Kementerian Keuangan. 1. Menyusun: a. Landasan Hukum PMK: Juksunlah RKA K/L (kelayakan anggaran); Tata cara Revisi Anggaran b. Revisi Pedoman Reviu RKA K/L. 2. Mengevaluasi bersama DJA terkait pelaksanaan reviu RKA K/L oleh APIP K/L. 3. Menyusun kurikulum diklat reviu RKA K/L. 4.MembangunkepedulianAPIP K/L dengan sosialisasi. 5. Mengikuti diklat logic model. 6. Menyusun konsep monev perencanaan kebutuhan BMN (tanah/ gedung). 1. Menyusun: a. Landasan Hukum PMK: Juksunlah RKA K/L; b. Revisi Pedoman Reviu RKA K/L. 2. Focus Group Discussion (FGD) Evaluasi pelaksanaan reviu RKA K/L dengan auditor senior APIP K/L. 3. Mengikuti diklat logic model. 4. Menyusun konsep pedoman reviu perencanaan kebutuhan BMN INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 8

9 Strategi Penyusunan Konsep Reviu RKA-K/L Tujuan: Membangun kepedulian APIP K/L untu melakukan reviu RKA K/L sebagai bagian dari upaya pencegahan (preventif) INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 9 9 Integritas Profesionalisme Sinergi Pelayanan Kesempurnaan 9

10 Tujuan Reviu RKA K/L (1/2) a. Untuk memberi keyakinan terbatas (limited assurance) bahwa informasi dalam RKA K/L sesuai dengan Pagu Anggaran K/L dan/atau Alokasi Anggaran K/L yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, Renja K/L, RKP hasil kesepakatan pemerintah dengan DPR dalam pembicaraan pendahuluan rancangan APBN, standar biaya, kebijakan pemerintah lainnya, dan memenuhi kaidah perencanaan penganggaran serta dilengkapi dokumen pendukung. Reviu tidak memberikan dasar untuk menyatakan pendapat sebagaimana dalam audit karena reviu tidak mencakup pengujian atas pengendalian intern, penetapan risiko pengendalian, pengujian atas dokumen sumber dan pengujian atas respon terhadap permintaan keterangan dengan cara pemerolehan bahan bukti yang menguatkan melalui inspeksi, pengamatan, atau konfirmasi, dan prosedur tertentu lainnya yang biasa dilaksanakan dalam suatu audit. 10 INTEGRITAS PROFESIONALISME PROFESIOALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 10 10

11 Tujuan Reviu RKA K/L (2/2) b. Reviu dapat menjadikan perhatian auditor tertuju kepada hal hal penting yang mempengaruhi RKA K/L, namun tidak memberikan keyakinan bahwa auditor akan mengetahui semua hal penting yang akan terungkap melalui suatu audit. Berdasarkan hasil reviu, APIP K/L akan memberikan simpulan atas penyusunan RKA K/L. Apabila auditor menemukan kelemahan dan/atau kesalahan dalam penyusunan RKA K/L, maka auditor berkewajiban menyampaikan permasalahan beserta rekomendasi perbaikannya kepada unit penyusun RKA K/L untuk segera dilakukan perbaikan/penyesuaian dan berkoordinasi dengan Sekretariat Jenderal/Sekretariat Utama/Sekretariat c.q. Biro Perencanaan/Unit Perencanaan K/L. c. Penyusunan RKA K/L merupakan tanggung jawab unit penyusun RKA K/L (Menteri/Pimpinan Lembaga c.q. Pejabat Eselon I yang memiliki alokasi anggaran (portofolio) dan sebagai penanggung jawab program). Oleh karena itu, unit penyusun bertanggung jawab untuk melaksanakan perbaikan/penyesuaian RKA K/L. 11 INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 11 11

12 Sasaran Reviu RKA K/L (1/2) Fokus reviu RKA K/L oleh APIPK/L adalah 1) Kelayakan anggaran untuk menghasilkan sebuah keluaran; Kelayakan anggaran adalah perhitungan besaran kebutuhan anggaran untuk menghasilkan sebuah keluaran dengan mempertimbangkan satuan biaya yang paling ekonomis dan spesifikasi yang memadai pada tahap perencanaan; 2) Kepatuhan dalam penerapan kaidah kaidah perencanaan penganggaran antara lain: penerapan SBM dan SBK, penggunaan akun akun, hal hal yang dibatasi, penganggaran BLU, kontrak tahun jamak, dll 3) Kelengkapan dokumen pendukung RKA K/L antara lain RKA K/L Satker, TOR/RAB, dan dokumen pendukung terkait lainnya. 4) Rincian anggaran yang digunakan untuk mendanai inisiatif baru dan/atau rincian anggaran angka dasar yang mengalami perubahan pada level komponen. 12 INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 12 12

13 Sasaran Reviu RKA K/L (2/2) Dalam Pedoman Reviu RKA K/L disarankan agar APIP K/L selain mereviu pada fokus di atas dapat melakukan reviu dengan sasaran: 1) Konsistensi mencantumkan sasaran Kinerja yang meliputi volume Keluaran dan indikator Kinerja kegiatan dalam RKA K/L sesuai dengan sasaran Kinerja dalam Renja K/L dan RKP; 2) Kesesuaian total pagu dalam RKA K/L sesuai dengan Pagu Anggaran K/L dan/atau Alokasi Anggaran K/L; 3) Kesesuaian rincian sumber dana dalam RKA K/L sesuai dengan sumber dana yang ditetapkan dalam Pagu Anggaran K/L dan/atau Alokasi Anggaran K/L; 4) Kepatuhan pencantuman tematik APBN pada level Keluaran. 13 INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 13 13

14 Waktu Pelaksanaan Reviu Sidang Kabinet Pagu Indikatif Monitoring Pagu Indikatif & Perencanaan BMN Pertemuan Tiga Pihak Pembicaraan Pendahuluan RKP Renja K/L Banggar DPR RI Reviu Sidang Kabinet Pagu Anggaran RKA KL Komisi DPR RI K/L UU APBN Hasil kesepakatan NK RUU APBN Rancangan APBN Sidang Kabinet Himpun an RKA KL Forum Penelaahan K/L Alokasi Anggaran Komisi DPR RI K/L Penyesuaian RKA KL Penelaahan RKA KL Keppres Alokasi Anggaran DIPA 14

15 KALENDER PENYUSUNAN RKA K/L TA 2014 Evaluasi TA 2012, Review Baseline, Bilateral Meeting Pagu Indikatif Trilateral Meeting / Renja Raker Pagu Indikatif DPR Jan Mar April April 2013 Juni 2013 Raker Pagu Anggaran DPR Penelaahan Pagu Anggaran DJA & Bappenas Penelitian/Reviu Pagu Anggaran Pagu Anggaran Sept 2013 Agt Juli Juli 2013 Pagu Alokasi Penelitian/Reviu Pagu Alokasi Penelaahan Pagu Alokasi DJA & Bappenas 1 Okt Okt 8 Nov Nov INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 15 15

16 Jadwal Penyelesaian RKA K/L TA 2015 (Pagu Alokasi Anggaran) No. Uraian 1. Surat Menkeu tentang Kebijakan Belanja dan Alokasi Anggaran TA Penyampaian dan Sosialisasi Surat Menkeu tentang Kebijakan Belanja dan Alokasi Anggaran TA Penyusunan/Finalisasi RKAKL TA 2015 oleh K/L (termasuk reviu APIP) 4. Penyampaian RKAKL September Oktober Penelaahan RKAKL TA Penyusunan RABPP sebagai lampiran Perpres APBN TA Finalisasi RABPP sebagai lampiran Perpres APBN TA Penyampaian RABPP kepada Direktorat Sistem Penganggaran 16 INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 16 16

17 Auditor yang Mereviu RKA-K/L dan Jumlah Satker 2015 DJP 575 Itjen Auditor Bel. Modal DJKN 88 DJPK BPPK satker Reviu secara Uji Petik DJBC 144 DJPU Auditor IT DJPB 214 BKF DJA Setjen 29 INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN

18 TAHAPAN REVIU Perencanaan Pelaksanaan Pelaporan a. APIP Berkoordinasi dengan Unit Penyusun RKA K/L dan Biro Perencanaan K/L b. Pemahaman objek reviu oleh APIP dan pemahaman akan peraturan terkait c. Pemilihan prosedur reviu yang tepat dengan mempertimbangkan faktor risiko, materialitas, signifikansi, dan ketersediaan sumber daya manusia a. Entry Meeting b. Pelaksanaan Program Kerja Reviu c. Penyusunan dan Penyampaian Catatan Hasil Reviu d. Exit Meeting Dititikberatkan pada pertanggungjawaban pelaksanaan reviu yang pada pokoknya mengungkapkan prosedur reviu yang dilakukan, kesalahan atau kelemahan yang ditemui, langkah perbaikan yang disepakati, langkah perbaikan yang telah dilakukan, dan saran perbaikan yang tidak atau belum dilaksanakan. Pelaporan reviu disusun oleh tim reviu untuk disampaikan kepada unit eselon I yang direviu berupa CHR dan LHR. Atas pelaksanaan Reviu RKA K/L tidak memerlukan Pernyataan Reviu 18 INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 18 18

19 Sinergi antara APIP K/L dengan Biro Perencanaan K/L Itjen Reviu RKA K/L Biro Perencanaan Penelitian RKA K/L Kemenkeu c.q. DJA: Penelaahan RKA K/L Unit Eselon I Penyusun RKA E1 Menghasilkan RKA K/L yang berkualitas Pasal 10 Dalam reviu RKA K/L oleh APIP K/L dapat dilakukan secara paralel dengan penelitian oleh Biro/Unit Perencanaan K/L 19 INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 19 19

20 Tahapan Prioritas Reviu RKA-K/L di Inspektorat VI Penambahan auditor IT Pengujian atas: Hal hal yang dibatasi; Kesesuaian dengan SBM dan SBK; Volume sesuai SIMAK BMN; Volume yang rusak berat tidak dianggarkan; Duplikasi anggaran pemeliharaan di GKN; Kelengkapan data dukung belanja modal; RUP Pengujian atas Kesesuaian nomenklatur output, volume output antara RKA K/L dengan Renja K/L Identifikasi kebutuhan BMN (khusus untuk PC, Laptop, printer, scanner); Kelayakan anggaran; Larangan diklat diselenggarakan di hotel Kesesuaian Interpolasi tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan sesuai Permen PU Pembatasan honorarium, rakor, paket meeting. Kesesuaian BAS Pengujian atas: Kesesuaian/kewajaran TOR dan RAB; Kewajaran halaman III DIPA; Integrasi anggaran internet, intranet; Road map anggaran IT; Membangun database belanja modal; Menggunakan LHA compliance audit itjen dan pemeriksaan BPK sebagai masukan. INTEGRITAS Integritas PROFESIONALISME Profesionalisme Sinergi SINERGI Pelayanan PELAYANAN Kesempurnaan KESEMPURNAAN

21 Continuous Improvement dalam Proses Pengawasan Hubungan Fase Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pelaporan Lap. LHP LHA Input untuk pengawasan fase Perencanaan DJPB Finding Observation and Recommendation Reporting and Follow Up Finding Observation and Recommendation Reporting and Follow Up Finding Observation and Recommendation Reporting and Follow Up Spending Review Reviu RKA K/L Monitoring Evaluasi Reviu Audit Reviu LK Pemeriksaan LK PERENCANAAN PELAKSANAAN Daftar B.Mod PELAPORAN Input untuk pengawasan fase pelaksanaan Input untuk pengawasanfase pelaporan 21

22 Kebijakan Pembatasan Anggaran Perjalanan Dinas Rapat di Luar Kantor Honor Tim Selektif, sesuai ketersediaan anggaran & kesesuaian pencapaian kinerja, efisien serta akuntabel Membatasi frekuensi, jumlah orang dan hari penugasan Memperhatikan SBM dengan tarif terendah/termurah Dilakukan secara selektif & sesuai prioritas kebutuhan Mengutamakan penyelenggaraan Rapat Dalam Kantor Meminimalisir kegiatan Rakor Kriteria pembentukan Tim sesuai kaidah dalam PMK SBM Kewenangan penetapan Tim lintas KL dilaksanakan sesuai KMK Nomor 197/KMK.01/2014 Memperhatikan Larangan Lainnya, antara lain: 1. Melaksanakan Kegiatan di Hotel dan Pembatasan Perjalanan Dinas (S 864/MK.1/2014) 2. Moratorium pembangunan data recovery center (Perpres 96 Tahun 2014 tentang Rencana Pita Lebar Indonesia ) 3. Penundaan/Moratorium Pembangunan Gedung Kantor K/L, kecuali untuk gedung pelayanan masyarakat (S 841/MK.2/ INTEGRITAS Integritas PROFESIONALISME Profesionalisme Sinergi SINERGI Pelayanan PELAYANAN Kesempurnaan KESEMPURNAAN

23 Langkah Langkah Efisiensi Anggaran Integrasi Alokasi Anggaran IT Kesiapan Sumber Daya Efisiensi & Efektif Harmonisasi Anggaran Pemeliharaan Batasan Ruang Lingkup Harmonisasi 23

24 Identifikasi Kebutuhan Kebutuhan barang Kebutuhan jasa Identifikasi & Analisis Kebutuhan Formulasi Kegiatan Output Suboutput Komponen Subkomponen Detil Belanja Biaya barang/jasa Biaya pendukung Biaya administrasi Penganggaran Program Renja/RKP Renstra/RPJM 24 INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 24 24

25 Reviu Atas Penganggaran BMN PC, Laptop, Printer Rencana Kebutuhan BMN Objek Perencanaan Kebutuhan BMN: a. Tanah b. Gedung dan Bangunan c. Peralatan dan Mesin d. Jalan, irigasi, dan jaringan e. Aset tetap lainnya (komputer, printer) Identifikasi fisik komputer/pc/printer; Identifikasi pejabat/pegawai yang membutuhkan; Identifikasi spesifikasi sesuai kebutuhan dan memperhatikan dana Jumlah fisik PC/Laptop Jumlah kebutuhan PC/Laptop Survei Pasar (price list) Gap kebutuhan PC/Laptop (Quantity) Identifikasi spesifikasi teknis Anggaran (Rp) Rezim Perencanaan Term of Reference (TOR) RAB Price list Rencana Umum Pengadaan (RUP) 25

26 Data Dukung Belanja Modal No Output Data Pendukung 1 Pembangunan Gedung / Rumah Negara 2 Renovasi Gedung / Rumah Negara Harga Satuan Tertinggi Bangunan Gedung Negara/Rumah Negara (HSBGN) RAB yang disahkan oleh Dinas Pekerjaan Umum Setempat (Provinsi) Luas gedung/rumah yang akan dibangun Status Tanah Analisa kerusakan yang dibuat oleh Dinas Pekerjaan Umum setempat (Provinsi) Harga Satuan Tertinggi Bangunan Gedung Negara/Rumah Negara RAB yang disahkan oleh Dinas Pekerjaan Umum Setempat 3 Pengadaan Tanah Surat Penawaran Tanah Surat Keterangan Harga Pasar Tanah, minimal dari Kecamatan Surat Keterangan bahwa tanah tidak berada dalam keadaan sengketa Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) 4 Pengadaan Kendaraan Bermotor 5 Peralatan Fasilitas Perkantoran 6 Perangkat Pengolah Data Komunikasi Analisa standar kebutuhan ideal Data inventaris SIMAK BMN Surat/BA penghapusan kendaraan Surat Persetujuan dari Menteri terkait Penambahan Kendaraan Rincian usulan Dasar pengajuan harga (misal: brosur, price list) Data inventaris SIMAK BMN Analisa standar kebutuhan ideal Rincian usulan Dasar pengajuan harga (misal: brosur, price list) Data inventaris SIMAK BMN Analisa standar kebutuhan ideal 26 INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 26 26

27 Rp Ideal (optimum) RPA (planned) Realisasi (actual) Bulan 27 INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 27 27

28 APA YANG DIPERLUKAN UNTUK PERBAIKAN? Tingkat Penyerapan (%) Fase I Penyerapan Ideal Belanja Barang/Modal/Bansos Fase II Fase III Fase I : Tahap Persiapan Penyerapan anggaran masih landai dan meningkat sedikit sampai triwulan I. Fase ini merupakan tahap persiapan administrasi yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan, tahap pelelangan dan tahapan penentuan penerima bansos dan verifikasi. Fase II : Tahap Pelaksanaan Penyerapan anggaran cenderung meningkat sampai puncaknya pada triwulan III. Fase ini merupakan tahap pelaksanaan kegiatan dan pembayaran termin termin pada belanja modal. Sedangkan untuk Bansos merupakan tahap penyaluran dana bansos. Bulan Fase III : Tahap Peyiapan Pertanggungjawaban Penyerapan anggaran cenderung landai karena pada fase ini merupakan tahapan penyelesaian administrasi dan penyiapan pertanggungjawaban. 28 INTEGRITAS INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI 28 PELAYANAN KESEMPURNAAN KESEMPURNAAN 28

29 APA YANG PERLU KITA KETAHUI? Titik Kritis dalam Pelaksanaan Penganggaran 20X1 Proses Identifikasi Paket (Des-Jan) 20X2 Proses Pemantauan Pelaksanaan Lapangan (Apr.-Okt) Des Jan 31 Mar 31 Apr 30 Okt Nov Des Proses Lelang Kolektif (paling lambat Jan.) Proses Penarikan Uang Muka (paling lambat Apr.) Proses Handover (Nov-Des) SK Pejabat Pengelola Keuangan (sebelum Januari) Proses Ttd Kontrak Kolektif (paling lambat Mar.) Setiap tahapan yang bergeser akan mempengaruhi dan mengganggu tahapan berikutnya 29

30 Hasil Reviu RKA K/L dan Permasalahan Efektivitas Perencanaan & Penganggaran 30 INTEGRITAS INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI 30 PELAYANAN KESEMPURNAAN KESEMPURNAAN 30

31 Hasil Reviu RKA K/L 1. Struktur anggaran belum mencerminkan tahapan aktivitas pencapaian output (plan do check) sehingga seolah olah belum ada relevansi antara anggaran yang dibelanjakan dengan output yang hendak dicapai; 2. Alokasi Belanja Modal untuk hal hal yang dibatasi (kendaraan roda 4) belum disertai SK Penghapusan untuk penggantian atau SK persetujuan Menteri untuk penambahan kendaraan; 3. Alokasi Belanja Modal harus dilengkapi dengan data dukung terkait, misal Pendapat Teknis dari PU/Dinas PU, SK Penghapusan BMN, SK Persetujuan Pengalihan Status BMN dr rumah negara ke gedung/bangunan kantor; 4. BMN yang rusak berat/hilang masih dialokasikan biaya pemeliharaan BMN; 5. Harga satuan melebihi Standar Biaya Masukan; 6. Alokasi anggaran melebihi Standar Biaya Keluaran; 7. Pengajuan permohonan persetujuan Kontrak Tahun Jamak belum disampaikan bersamaan dengan penyampaian RKA KL; 8. Terdapat alokasi anggaran belanja yang belum sesuai dengan tujuan penggunaan output dan kurang relevan dengan tugas dan fungsi yang diemban oleh suatu satker. INTEGRITAS INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI 31 PELAYANAN KESEMPURNAAN KESEMPURNAAN 31

32

33

34

35 DAMPAK DARI HASIL REVIU 1. Output Cadangan Kriteria antara lain a. Alokasi anggaran untuk kegiatan/keluaran yang bukan merupakan tusi unit dan belum ada dasar hukumnya; b. Alokasi anggaran yang belum jelas peruntukkannya dan/atau kegiatan yang belum pernah dianggarkan sebelumnya (anallocated). 2. Halaman IV Kriteria: a. Belum ada dasar hukum pengalokasiannya; b. Belum ada naskah perjanjian (PHLN/PHDN) dan nomor register; c. Masih terpusat dan belum didistribusikan ke satker satker daerah; d. Masih memerlukan hasil reviu dan persetujuan dari Bappenas; e. Masih memerlukan hasil reviu dari BPKP; f. Rincian penggunaan anggaran ditolak oleh DPR Pembukaan output cadangan atau halaman IV DIPA diatur berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 257/PMK.02/2014 Tentang Tata Cara Revisi Anggaran INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN

36 Permasalahan Efektivitas Perencanaan dan Penganggaran Permasalahan kurang efektifnya perencanaan RKA K/L: 1. Perubahan kondisi di lapangan yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya. 2. Adanya faktor gagal lelang atau penyedia tidak dapat menyelesaikan (KDP); 2. Adanya gugatan dari penyedia barang/jasa, apakah tetap dilanjutkan atau menunggu putusan inkracht sampai Peninjauan Kembali. 3. PPK saat proses pengadaan tidak memperhatikan TOR/RAB/data dukung lain karena menganggap TOR/RAB/daduk hanyalah dokumen meminta anggaran. 4. Pimpinan belum menjadikan dokumen perencanaan penganggaran sebagai alat pengendalian. 6. Masih banyak satker di daerah yang sulit memenuhi dokumen pendukung terutama persetujuan teknis dari Dinas Pekerjaan Umum. 7. Masih banyak satker yang belum memiliki sertipikat tanah sehingga sulit ketika mengurus IMB baik untuk pembangunan gedung atau renovasi gedung. 8. Pergerakan nilai rupiah yang lebih tinggi di tahun pelaksanaan anggaran dibandingkan dengan ketika menyusun perencanaan (khusus untuk barang modal impor). INTEGRITAS INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI 36 PELAYANAN KESEMPURNAAN KESEMPURNAAN 36

37 PERTANYAAN # Sehubungan dengan peran APIP dalam perencanaan penganggaran melalui reviu RKA K/L, Bagaimana posisi APIP ketika melaksanakan compliance audit atas pelaksanaan anggaran??? Kan sudah direviu RKA K/L oleh auditor... 37

38 Mana yang lebih sulit? PERENCANAAN Probity Audit Pengadaan Barang dan Jasa PELAKSANAAN PELAPORAN INTEGRITAS INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI 38 PELAYANAN KESEMPURNAAN KESEMPURNAAN 38

39 Peran Baru Auditor APIP K/L dalam Reviu Perencanaan Kebutuhan Barang Milik Negara INTEGRITAS INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI 39 PELAYANAN KESEMPURNAAN KESEMPURNAAN 39

40 Dasar Hukum Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun2014 Tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah Peraturan Menteri Keuangan Nomor 150/PMK.06/2014 Tentang Perencanaan Kebutuhan Barang Milik Negara Peraturan Menteri Keuangan Nomor 248/PMK.06/2011 Tentang Standar Barang dan Standar Kebutuhan Barang Milik Negara Berupa tanah dan/atau Bangunan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 250/PMK.06/2011 Tentang Tata Cara Pengelolaan BMN Yang Tidak Digunakan Untuk Menyelenggarakan Tugas dan Fungsi Kementerian Negara/Lembaga INTEGRITAS INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI 40 PELAYANAN KESEMPURNAAN KESEMPURNAAN 40

41 Prosedur Penyusunan RKBMN RKBMN Pengadaan Memperhatikan: Ketersediaan BMN pada K/L (existing) Pemeliharaan Memperhatikan: Daftar Barang yang memuat Informasi mengenai status dan kondisi barang Ruang Lingkup: (1) BMN berupa T/B (2) BMN selain T/B Yang Telah Terdapat SBSK Hasil Penelaahan Mengakibatkan Belanja Modal Ruang Lingkup: (1) BMN berupa T/B (2) BMN selain T/B Utk Alat Angakutan Bermotor dan STB dgn nilai > Rp100 juta Hasil Penelaahan Mengakibatkan Belanja Barang

42 Reviu Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP K/L) Dilakukan Terhadap: Kesesuaian Usulan RKBMN Kelengkapan Usulan RKBMN Kepatuhan terhadap penerapan ketentuan Perencanaan Kebutuhan BMN INTEGRITAS INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI 42 PELAYANAN KESEMPURNAAN KESEMPURNAAN 42

43 MODUL TATA CARA REVIU PERENCANAAN KEBUTUHAN BARANG MILIK NEGARA OLEH APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH (Sedang dalam Proses Penyusunan oleh Itjen Kemenkeu) INTEGRITAS INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI 43 PELAYANAN KESEMPURNAAN KESEMPURNAAN 43

44 Latar Belakang, Ruang Lingkup, dan Sasaran Reviu Pasal 14 PMK Nomor 150/PMK.06/2014 Dalam penelitian RKBMN, Pengguna Barang mengikutsertakan APIP K/L untuk melakukan reviu terhadap kebenaran dan kelengkapan usulan RKBMN serta kepatuhan terhadap penerapan ketentuan Perencanaan Kebutuhan BMN Ruang Lingkup dan Sasaran Reviu Dokumen perencanaan kebutuhan BMN berupa RKBMN tingkat unit Eselon I dan data pendukung lainnya INTEGRITAS INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI 44 PELAYANAN KESEMPURNAAN KESEMPURNAAN 44

45 Penyempurnaan Pedoman Reviu RKA K/L masukan langkah kerja reviu sesuai karakteristik K/L dan substansi lain dari pedoman. INTEGRITAS INTEGRITAS PROFESIONALISME PROFESONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN KESEMPURNAAN 45 45

46 Penyempurnaan Pedoman Reviu RKA K/L 1. Apakah perlu auditor APIP K/L yang mengentry untuk atau output cadangan ke dalam aplikasi RKA K/L atau cukup catatan dalam CHR; 2. Sehubungan dengan rencana untuk memperkaya langkah kerja reviu yang meliputi pengadaan belanja barang/modal yang bersifat spesifik di K/L maka kami memerlukan masukan dari auditor K/L. INTEGRITAS INTEGRITAS PROFESIONALISME PROFESONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN KESEMPURNAAN 46 46

47 Peningkatan Kompetensi Auditor APIP K/L Peningkatan Kompetensi Auditor Kementerian Negara/Lembaga melalui Pendidikan dan Pelatihan (Diklat), Workshop, Pelatihan di Kantor Sendiri (PKS). Itjen Kemenkeu bekerja sama dengan BPPK dan DJA

48 Terima kasih Tim Reviu RKA K/L Inspektorat VI Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan Saran/masukan dan kritik: atau

Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan. Peningkatan Akuntabilitas RKA-K/L melalui Reviu oleh APIP

Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan. Peningkatan Akuntabilitas RKA-K/L melalui Reviu oleh APIP Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan Peningkatan Akuntabilitas RKA-K/L melalui Reviu oleh APIP Agenda 1 2 3 Peran APIP dalam Pengawasan Perencanaan & Penganggaran Strategi Reviu RKA-K/L oleh APIP Hal-halYang

Lebih terperinci

Reviu Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA K/L)

Reviu Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA K/L) Reviu Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA K/L) Disampaikan pada Pembukaan Focus Group Discussion Peningkatan Peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Kementerian Negara/Lembaga

Lebih terperinci

(Bersumber dari : Tim Reviu RKA-K/L Inspektorat VI Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan)

(Bersumber dari : Tim Reviu RKA-K/L Inspektorat VI Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan) (Bersumber dari : Tim Reviu RKA-K/L Inspektorat VI Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan) 1 1 1 Arah Kebijakan & Prioritas Pembangunan 5 Pembicaraan Pendahuluan RAPBN (KEM, PPKF dan RKP) 8 9 Pembahasan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1492, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Rencana Kerja. Anggaran. Kementerian/Lemnaga. Penyusunan. Petunjuk. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 194/PMK.02/2013

Lebih terperinci

2017, No kementerian negara/lembaga dan pengesahan daftar isian pelaksanaan anggaran; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud da

2017, No kementerian negara/lembaga dan pengesahan daftar isian pelaksanaan anggaran; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud da BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.985, 2017 KEMENKEU. RKA-K/L. Pengesahan DIPA. Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94/PMK.02/2017 TENTANG

Lebih terperinci

POKOK-POKOK KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

POKOK-POKOK KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN POKOK-POKOK KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Bimtek Penganggaran Untuk PTN Baru dan Satker Kemristekdikti Lainnya Di Lingkup Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten Bandung 27 April 2018 Profil

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 136/PMK.02/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 136/PMK.02/2014 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 136/PMK.02/2014 TENTANG PETUNJUK PENYUSUNAN DAN PENELAAHAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

Lebih terperinci

2016, No b. bahwa dalam rangka pemantapan penerapan kerangka pengeluaran jangka menengah, penganggaran terpadu,penganggaran berbasis kinerja,

2016, No b. bahwa dalam rangka pemantapan penerapan kerangka pengeluaran jangka menengah, penganggaran terpadu,penganggaran berbasis kinerja, No.1629, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Penyusunan dan Penelaahan RKA- KL. Pengesahan DIPA. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 163 /PMK.02/2016 TENTANG PETUNJUK

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.905, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Rencana Kerja. Anggaran. Kementerian/Lembaga. Penyusunan. Penelahaan. Petunjuk. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94/PMK.02/2013

Lebih terperinci

PEDOMAN PENELITIAN RKA-K/L

PEDOMAN PENELITIAN RKA-K/L LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA NOMOR M.HH.-05.PR.01.04 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGANGGARAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Lebih terperinci

REVIU LAPORAN KEUANGAN DAN RKA KL SEBAGAI KEGIATAN ASSURANCE ITJEN KEMHAN DALAM RANGKA PENINGKATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN UO KEMHAN

REVIU LAPORAN KEUANGAN DAN RKA KL SEBAGAI KEGIATAN ASSURANCE ITJEN KEMHAN DALAM RANGKA PENINGKATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN UO KEMHAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REVIU LAPORAN KEUANGAN DAN RKA KL SEBAGAI KEGIATAN ASSURANCE ITJEN KEMHAN DALAM RANGKA PENINGKATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN UO KEMHAN Deputi PIP Bidang Polhukam

Lebih terperinci

PEDOMAN REVIU RKA-K/L OLEH APIP K/L

PEDOMAN REVIU RKA-K/L OLEH APIP K/L 2013, No.1492 8 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 194/PMK.02/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 94/PMK.02/2013 TENTANG PETUNJUK PENYUSUNAN DAN PENELAAHAN

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN DIREKTORAT PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK DISAMPAIKAN DALAM KEGIATAN SOSIALISASI PERATURAN

Lebih terperinci

Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015

Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015 (PMK No. 257/PMK.02/2014, tanggal 2014) 30 Desember (Perubahan PMK No. 7/PMK.02/2014, tanggal 13 Januari 2014) 1 Pokok

Lebih terperinci

Pokok Pokok Perubahan Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015

Pokok Pokok Perubahan Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Pokok Pokok Perubahan Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015 (Perubahan PMK No. 7/PMK.02/2014, tanggal 13 Januari 2014) 1 2 Pokok Bahasan 1 Dasar Pertimbangan draft

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1213, 2014 KEMENKEU. Bendahara Umum. Anggaran. Penetapan Alokasi. Penelahaan. Perencanaan. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. 25-Jul-13 INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. 25-Jul-13 INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN Jakarta, Juli 2013 1 Pokok Bahasan 1 Pendahuluan 2 Beberapa Perubahan Pengaturan 3 Pokok-pokok Pengaturan

Lebih terperinci

PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM. Direktorat Pembinaan PK BLU Direktorat Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan

PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM. Direktorat Pembinaan PK BLU Direktorat Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM Direktorat Pembinaan PK BLU Direktorat Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan Perencanaan Anggaran Satker BLU BLU membuat rencana bisnis lima tahunan mengacu

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 177/PMK.02/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 177/PMK.02/2014 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 177/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN, PENELAAHAN, DAN PENETAPAN ALOKASI BAGIAN ANGGARAN BENDAHARA

Lebih terperinci

PERAN APIP DALAM PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN. Oleh: Emmy Widayanti Inspektur Jenderal

PERAN APIP DALAM PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN. Oleh: Emmy Widayanti Inspektur Jenderal PERAN APIP DALAM PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN Oleh: Emmy Widayanti Inspektur Jenderal Disampaikan pada kegiatan Penyusunan Program dan Anggaran Tahun 2018 di Lingkungan Direktorat Jenderal Rehabilitasi

Lebih terperinci

Tata Cara Perencanaan, Penelaahan, dan Penetapan Alokasi Anggaran BA BUN dan Pengesahan DIPA BA BUN (PMK No. 231/PMK.02/2015)

Tata Cara Perencanaan, Penelaahan, dan Penetapan Alokasi Anggaran BA BUN dan Pengesahan DIPA BA BUN (PMK No. 231/PMK.02/2015) Tata Cara Perencanaan, Penelaahan, dan Penetapan Alokasi Anggaran BA dan Pengesahan DIPA BA (PMK No. 231/PMK.02/2015) 1 SISTEMATIKA PENYAJIAN (1/2) BATANG TUBUH BAB I Ketentuan Umum Ps.1 BAB II PA, PPA

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 140/PMK.02/2015

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 140/PMK.02/2015 SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 140/PMK.02/2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015

Lebih terperinci

DIREKTORAT ANGGARAN BIDANG POLHUKHANKAM & BA BUN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN 1

DIREKTORAT ANGGARAN BIDANG POLHUKHANKAM & BA BUN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN 1 KEMENTERIAN KEUANGAN RI Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.02/2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 10/PMK.02/2017 tentang Tata Cara Revisi TA 2017 DIREKTORAT ANGGARAN BIDANG

Lebih terperinci

Revisi Anggaran Tahun Anggaran Bandung, 27 April 2018

Revisi Anggaran Tahun Anggaran Bandung, 27 April 2018 Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2018 Bandung, 27 April 2018 ž Dasar Hukum Revisi Anggaran 2018 ž Ruang lingkup revisi, Kewenangan dan batasan revisi anggaran ž Matrik kewenangan penyelesaian revisi anggaran

Lebih terperinci

REVIU ANGKA DASAR (BASELINE) (Bagian 1)

REVIU ANGKA DASAR (BASELINE) (Bagian 1) REVIU ANGKA DASAR (BASELINE) (Bagian 1) Ada lima tahapan pokok dalam satu siklus APBN di Indonesia yaitu : 1). Perencanaan dan Penganggaran APBN; 2). Penetapan/Persetujuan APBN; 3). Pelaksanaan APBN; 4).

Lebih terperinci

Setyanta Nugraha Kepala Biro Analisa APBN Sekretariat Jenderal DPR RI

Setyanta Nugraha Kepala Biro Analisa APBN Sekretariat Jenderal DPR RI Setyanta Nugraha Kepala Biro Analisa APBN Sekretariat Jenderal DPR RI Disampaikan dalam Konsultasi Badan Anggaran DPRD Kabupaten Sleman Jakarta, 29 Januari 2014 2/10/2014 BIRO ANALISA APBN SETJEN DPR RI

Lebih terperinci

Sektor Anggaran dan Perbendaharaan

Sektor Anggaran dan Perbendaharaan Pengenalan Teknik Audit atas Kecurangan (Fraud) Sektor Anggaran dan Perbendaharaan Diklat Forensik Audit-Pusdiklat Keuangan Umum BPPK, 28 Oktober 2013 Pokok Bahasan Dasar Pelaksanaan Audit atas Kecurangan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PARADIGMA ITJEN

IMPLEMENTASI PARADIGMA ITJEN PARADIGMA ITJEN IMPLEMENTASI PARADIGMA ITJEN Penguatan Lingkungan Pengendalian a. Mendapatkan keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara No

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara No No.536, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENKOKESRA. Revisi. Petunjuk Operasional Kegiatan. Tata Cara. Petunjuk. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.677,2012

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.677,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.677,2012 PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112/PMK.02/2012 TENTANG PETUNJUK PENYUSUNAN DAN PENELAAHAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

Lebih terperinci

POKOK-POKOK PERUBAHAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 10/PMK.02/2017 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TA 2017

POKOK-POKOK PERUBAHAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 10/PMK.02/2017 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TA 2017 KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN 1 POKOK-POKOK PERUBAHAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 10/PMK.02/2017 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TA 2017 Palembang, 12 Oktober 2017 POKOK BAHASAN

Lebih terperinci

POKOK POKOK HASIL PEMBAHASAN RAPBN TAHUN 2012 DAN TINDAK LANJUT PENYELESAIANNYA

POKOK POKOK HASIL PEMBAHASAN RAPBN TAHUN 2012 DAN TINDAK LANJUT PENYELESAIANNYA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA POKOK POKOK HASIL PEMBAHASAN RAPBN TAHUN 2012 DAN TINDAK LANJUT PENYELESAIANNYA Disampaikan oleh: MENTERI KEUANGAN RAPAT KOORDINASI PENYELESAIAN PEMBAHASAN RAPBN

Lebih terperinci

Asumsi : Satker Ditetapkan pada Tahun 2010

Asumsi : Satker Ditetapkan pada Tahun 2010 LANGKAH-LANGKAH SETELAH DITETAPKAN MENJADI SATUAN KERJA PK BLU SETELAH DITETAPKAN MENJADI SATKER BLU APA YANG HARUS DILAKUKAN Asumsi : Satker Ditetapkan pada Tahun 2010 Menyetorkan seluruh PNBP TA 2010

Lebih terperinci

PMK Nomor 214 Tahun 2017 RKA-K/L. Sosialisasi: tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN

PMK Nomor 214 Tahun 2017 RKA-K/L. Sosialisasi: tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN Sosialisasi: PMK Nomor 214 Tahun 2017 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKA-K/L DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN Jakarta, Maret 2018 Outline 1. Urgensi Evaluasi Kinerja Anggaran

Lebih terperinci

Disampaikan Dalam Pembekalan Tenaga Ahli DPR RI Tanggal April /3/2013 Biro Analisa APBN 1

Disampaikan Dalam Pembekalan Tenaga Ahli DPR RI Tanggal April /3/2013 Biro Analisa APBN 1 Disampaikan Dalam Pembekalan Tenaga Ahli DPR RI Tanggal 15-17 April 2013 4/3/2013 Biro Analisa APBN 1 UUD 1945 Pasal 20: (1) Tiap-tiap Undang-undang menghendaki persetujuan DPR (2) Jika sesuatu rancangan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2040, 2014 KEMENKEU. Anggaran. 2015. Revisi. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

PERANAN KEMENKEU DALAM IMPLEMENTASI JAKSTRANAS P4GN TAHUN

PERANAN KEMENKEU DALAM IMPLEMENTASI JAKSTRANAS P4GN TAHUN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERANAN KEMENKEU DALAM IMPLEMENTASI JAKSTRANAS P4GN TAHUN 2011-2015 Disampaikan Dalam Rapat Koordinasi Implementasi Jakstranas P4GN Tahun 2011-2015 Jakarta, 8 Mei

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015 MENTERI KEUANGAN SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa dalam

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Direktur Jenderal Anggaran

NAMA JABATAN : Direktur Jenderal Anggaran LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 706/PM.1/2008 TENTANG URAIAN JABATAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN MENTERI KEUANGAN - 1-1. NAMA JABATAN : Direktur Jenderal Anggaran 2. IKHTISAR

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PARIWISATA

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PARIWISATA SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1725, 2015 KEMENPAR. Dekonsentrasi. Pelaksanaan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR SP DIPA-015.02-0/2016 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015 SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (TERM OF REFERENCE) PENYUSUNAN STANDAR BIAYA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA UNIT ESELON PROGRAM : : :

KERANGKA ACUAN KERJA (TERM OF REFERENCE) PENYUSUNAN STANDAR BIAYA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA UNIT ESELON PROGRAM : : : KERANGKA ACUAN KERJA (TERM OF REFERENCE) PENYUSUNAN STANDAR BIAYA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA UNIT ESELON PROGRAM : : : Departemen Keuangan Direktorat Jenderal Anggaran Pengelolaan Anggaran Negara HASIL

Lebih terperinci

Pertanggungjawaban Anggaran Untuk SBK sub output Penelitian

Pertanggungjawaban Anggaran Untuk SBK sub output Penelitian Diklat KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAN Reviewer Penelitan Pertanggungjawaban Anggaran Untuk SBK sub output Penelitian Bandung, 23 November 2017 (N - 1) 1.PERENCANAAN 2.PENYUSUNAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA INSTRUKSI MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR IM 1 TAHUN 2018 TENTANG PELAKSANAAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN 2019

Lebih terperinci

PENATAAN ARSITEKTUR DAN INFORMASI KINERJA DALAM RKA K/L 2016

PENATAAN ARSITEKTUR DAN INFORMASI KINERJA DALAM RKA K/L 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PENATAAN ARSITEKTUR DAN INFORMASI KINERJA DALAM RKA K/L 2016 Jakarta, 10 Februari 2015 Dalam rangka penguatan penganggaran berbasis kinerja, dilakukan penataan Arsitektur

Lebih terperinci

SINERGI PENGELOLAAN APBN YANG LEBIH BERKUALITAS DISAMPAIKAN OLEH DIRJEN ANGGARAN BUDGET DAY 22 NOVEMBER 2017

SINERGI PENGELOLAAN APBN YANG LEBIH BERKUALITAS DISAMPAIKAN OLEH DIRJEN ANGGARAN BUDGET DAY 22 NOVEMBER 2017 SINERGI PENGELOLAAN APBN DISAMPAIKAN OLEH DIRJEN ANGGARAN BUDGET DAY 22 NOVEMBER 2017 YANG LEBIH BERKUALITAS 1 OUTLINE 01 PENGANTAR SINERGI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PUSAT DAN DAERAH 02 03 DUKUNGAN

Lebih terperinci

Langgeng Suwito. Pemaparan Materi:PMK 214 tahun 2017 tentang Pengukuran

Langgeng Suwito. Pemaparan Materi:PMK 214 tahun 2017 tentang Pengukuran Pemaparan Materi:PMK 214 tahun 2017 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKA-K/L Langgeng Suwito Kepala Subdirektorat Evaluasi Kinerja Penganggaran Direktorat Sistem Penganggaran

Lebih terperinci

SPENDING REVIEW 2013 Metodologi

SPENDING REVIEW 2013 Metodologi KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN SPENDING REVIEW 2013 Metodologi Jakarta, 29 Agustus 2013 PENGERTIAN

Lebih terperinci

PAGU ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN 2015

PAGU ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN 2015 KEMENTERIAN KEUANGAN RI PAGU ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN 2015 JAKARTA, 11 JULI 2014 DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN 1 POKOK BAHASAN 12 Dasar Hukum Penyusunan Pagu Anggaran TA 2015 2

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/PMK02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

Kebijakan Pengelolaan BMN. Direktorat Barang Milik Negara Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Desember 2013

Kebijakan Pengelolaan BMN. Direktorat Barang Milik Negara Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Desember 2013 Kebijakan Pengelolaan BMN Direktorat Barang Milik Negara Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Desember 2013 OUTLINE Paradigma Pengelolaan Keuangan Negara Komposisi Belanja APBN dan Statistik Nilai BMN Pada

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN RENCANA PENARIKAN DANA BULANAN DAN RENCANA PENERIMAAN DANA

KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN RENCANA PENARIKAN DANA BULANAN DAN RENCANA PENERIMAAN DANA KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN RENCANA PENARIKAN DANA BULANAN DAN RENCANA PENERIMAAN DANA DASAR HUKUM Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 104/PMK.02/2010 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 104/PMK.02/2010 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 104/PMK.02/2010 TENTANG PETUNJUK PENYUSUNAN DAN PENELAAHAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PROSES PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN MANUAL PROSEDUR PERENCANAAN ANGGARAN

PEDOMAN PROSES PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN MANUAL PROSEDUR PERENCANAAN ANGGARAN PEDOMAN PROSES MANUAL PROSEDUR PERENCANAAN ANGGARAN Pengarah: Menteri Keuangan Editor: Direktur Jenderal Anggaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Penyusun: Direktorat Jenderal Anggaran KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

BAGIAN KESATU PENDAHULUAN

BAGIAN KESATU PENDAHULUAN - 333-6. Standar Pelayanan Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL) Pagu Definitif Sekretariat Negara Bagian Anggaran 007.01 STANDAR PELAYANAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH PERCEPATAN PEMBUKAAN BLOKIR ANGGARAN BELANJA K/L APBN 2013

LANGKAH-LANGKAH PERCEPATAN PEMBUKAAN BLOKIR ANGGARAN BELANJA K/L APBN 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN LANGKAH-LANGKAH PERCEPATAN PEMBUKAAN BLOKIR ANGGARAN BELANJA K/L APBN 2013 Disampaikan Dalam Rapat

Lebih terperinci

1/8/2014 Biro Analisa APBN 1

1/8/2014 Biro Analisa APBN 1 1/8/2014 Biro Analisa APBN 1 UUD 1945 Pasal 20: Tiap-tiap Undang-undang menghendaki persetujuan DPR Jika sesuatu rancangan undang-undang tidak mendapat persetujuan DPR, maka rancangan undang-undang tadi

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PERENCANAAN, PELAKSANAAN, PELAPORAN, PEMANTAUAN DAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERTAHANAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERENCANAAN PERTAHANAN

KEMENTERIAN PERTAHANAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERENCANAAN PERTAHANAN KEMENTERIAN PERTAHANAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERENCANAAN PERTAHANAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERENCANAAN PERTAHANAN NOMOR 03 TAHUN 2015 TENTANG PROSEDUR REVISI ANGGARAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2016 PMK No.15/PMK.02/2016

TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2016 PMK No.15/PMK.02/2016 TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2016 PMK No.15/PMK.02/2016 1 POKOK POKOK PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 15/PMK.02/2016 TENTANG REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2016 2 RUANG LINGKUP REVISI ANGGARAN

Lebih terperinci

RAPAT KOORDINASI BIRO ANALISA ANGARAN DAN PELAKSANAAN APBN 19 MARET /19/2014 Biro Analisa APBN 1

RAPAT KOORDINASI BIRO ANALISA ANGARAN DAN PELAKSANAAN APBN 19 MARET /19/2014 Biro Analisa APBN 1 RAPAT KOORDINASI BIRO ANALISA ANGARAN DAN PELAKSANAAN APBN 19 MARET 2014 3/19/2014 Biro Analisa APBN 1 148 106 94 57 46 38 28 26 17 3/19/2014 Biro Analisa APBN 2 FUNGSI HA SIL SEKRETARIAT JENDERAL TENAGA

Lebih terperinci

Oleh Drs. Setyanta Nugraha, MM

Oleh Drs. Setyanta Nugraha, MM Oleh Drs. Setyanta Nugraha, MM Disampaikan dalam rangka Kunjungan Ilmiah Himpunan Mahasiswa Administrasi Negara FISIP Universitas Jayabaya Jakarta 28 Oktober 2013 11/26/2013 Biro Analisa APBN 1 KONSTITUSI

Lebih terperinci

2018, No Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (Lembaran Negara

2018, No Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (Lembaran Negara BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.220, 2018 KEMENKEU. Revisi Anggaran TA 2018. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11/PMK.02/2018 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2018

Lebih terperinci

1. NAMA JABATAN: Sekretaris Direktorat Jenderal.

1. NAMA JABATAN: Sekretaris Direktorat Jenderal. LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KM.1/2016 TENTANG URAIAN JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN 1. NAMA JABATAN: Sekretaris Direktorat

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA, - 1 - SALINAN PERATURAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN PENGHARGAAN DAN PENGENAAN SANKSI ATAS PENGELOLAAN ANGGARAN DI LINGKUNGAN LEMBAGA ILMU

Lebih terperinci

TUGAS PEMBANTUAN (TP) DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) DI LINGKUNGAN KEMDIKBUD. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

TUGAS PEMBANTUAN (TP) DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) DI LINGKUNGAN KEMDIKBUD. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan TUGAS PEMBANTUAN (TP) DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) DI LINGKUNGAN KEMDIKBUD Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Anggaran Fungsi Pendidikan 2010-2014 KOMPONEN ANGGARAN PENDIDIKAN APBN 2010 APBN 2011 APBN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 143/PMK.02/2015 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 143/PMK.02/2015 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 143/PMK.02/2015 TENTANG PETUNJUK PENYUSUNAN DAN PENELAAHAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA DAN PENGESAHAN DAFTAR ISIAN

Lebih terperinci

Alur dan Modus Korupsi APBN

Alur dan Modus Korupsi APBN Alur dan Modus Korupsi APBN disampaikan dalam Pertemuan Nasional Ke-x Forum Masyarakat Katolik Indonesia Cianjur, 26 November 2016 Roy Salam Indonesia Budget Center Siklus APBN (1) Perencanaan& Penganggaran

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tam

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tam No. 2005, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Dekonsentrasi. Pelimpahan dan Pedoman. TA 2017. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016

Lebih terperinci

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 227/KM.6/2016 TENTANG

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 227/KM.6/2016 TENTANG SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 227/KM.6/2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 452/KM.6/2014 TENTANG MODUL PERENCANAAN KEBUTUHAN BARANG MILIK NEGARA UNTUK

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 150/PMK.06/2014 TENTANG PERENCANAAN KEBUTUHAN BARANG MILIK NEGARA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 150/PMK.06/2014 TENTANG PERENCANAAN KEBUTUHAN BARANG MILIK NEGARA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 150/PMK.06/2014 TENTANG PERENCANAAN KEBUTUHAN BARANG MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pere

2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pere LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.105, 2017 PEMERINTAHAN. Pembangunan. Nasional. Perencanaan. Penganggaran. Sinkronisasi. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6056) PERATURAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.643, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Penggunaan Anggaran. Tata Cara. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 /PMK.02/2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PELIMPAHAN DAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PELIMPAHAN DAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL TAHUN ANGGARAN 2018 DENGAN

Lebih terperinci

2017, No Tahun 2010 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5178); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tat

2017, No Tahun 2010 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5178); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tat BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.194, 2017 KEMENKEU. Revisi Anggaran TA 2017. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/PMK.02/2017 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2017

Lebih terperinci

2 Pelaksanaan, Pengendalian dan Pelaporan Program dan Anggaran; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Neg

2 Pelaksanaan, Pengendalian dan Pelaporan Program dan Anggaran; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Neg BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1077, 2015 KEMEN DESA-PDT-TRANS. Program dan Anggaran. Pelaporan. Pengendalian. Pelaksanaan. Perencanaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,

Lebih terperinci

DRAFT NASKAH PEDOMAN PERENCANAAN PARTISIPATIF DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

DRAFT NASKAH PEDOMAN PERENCANAAN PARTISIPATIF DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR: KEP/ / KA / PR.00.00 / X / 2016 / BNN DRAFT NASKAH PEDOMAN PERENCANAAN PARTISIPATIF DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL 1 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR SP DIPA-15.2-/217 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara.

Lebih terperinci

DOKUMEN DASAR PEMBAYARAN ATAS BEBAN APBN

DOKUMEN DASAR PEMBAYARAN ATAS BEBAN APBN DOKUMEN DASAR PEMBAYARAN ATAS BEBAN APBN DIKLAT BENDAHARA PENGELUARAN APBN Konsep Penganggaran dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Tugas Bendahara terkait dengan pengujian dan pembayaran tagihan tidak dapat

Lebih terperinci

Beberapa Perubahan dalam Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKA-K/L TA 2013

Beberapa Perubahan dalam Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKA-K/L TA 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Beberapa Perubahan dalam Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKA-K/L TA 2013 Jakarta, Juni 2012 1 2 Pokok Bahasan 1. Latar Belakang; 2. Tujuan; 3. Pemantapan Penerapan

Lebih terperinci

BAGIAN KESATU PENDAHULUAN

BAGIAN KESATU PENDAHULUAN - 350-9. Standar Pelayanan Penyusunan Revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Sekretariat Negara Bagian Anggaran 007.01 dan Satuan Kerja Lainnya yang Berada di Bawah Koordinasi Sekretariat Negara

Lebih terperinci

Kewenangan Kanwil DJPb Dalam Revisi Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2017

Kewenangan Kanwil DJPb Dalam Revisi Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN Kantor Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat Kewenangan Kanwil DJPb Dalam Revisi Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2017 Disampaikan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 (Lembaran Negara R

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 (Lembaran Negara R BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.562, 2016 KEMENKEU. Revisi. TA 2016. Tata Cara. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.02/2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 44 /PMK.05/2009 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 44 /PMK.05/2009 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 44 /PMK.05/2009 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN, Menimbang

Lebih terperinci

MONITORING DAN EVALUASI KINERJA PENGANGGARAN (ISU-ISU ACTUAL DALAM PERAN SATKER) Mataram, 6 Oktober 2017

MONITORING DAN EVALUASI KINERJA PENGANGGARAN (ISU-ISU ACTUAL DALAM PERAN SATKER) Mataram, 6 Oktober 2017 MONITORING DAN EVALUASI KINERJA PENGANGGARAN (ISU-ISU ACTUAL DALAM PERAN SATKER) Mataram, 6 Oktober 2017 1. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dalam workshop ini adalah: Memahami makna dan filosofi pengaturan

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG belum sepenuhnya dapat memberikan panduan secara teknis

LATAR BELAKANG belum sepenuhnya dapat memberikan panduan secara teknis 29 Oktober 2012 1. PENDAHULUAN 2 LATAR BELAKANG Terdapat 3 (tiga) landasan hukum dalam penyusunan RKA-K/L, yaitu: (i) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; khususnya pada Bab III Penyusunan

Lebih terperinci

Simulasi dan Pelatihan Teknis Penggunaan Aplikasi

Simulasi dan Pelatihan Teknis Penggunaan Aplikasi REPUBLIK INDONESIA Simulasi dan Pelatihan Teknis Penggunaan Aplikasi e-planning - Direktorat Otonomi Daerah - REPUBLIK INDONESIA LANGKAH PENYEMPURNAAN KEBIJAKAN FISIK TAHUN 2018 : PENGUSULAN FISIK TAHUN

Lebih terperinci

PMK No. 249 Tahun 2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara /Lembaga

PMK No. 249 Tahun 2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara /Lembaga PMK No. 249 Tahun 2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara /Lembaga 1 OUTLINE I. Tata Cara Monev Kinerja Penganggaran. II. Panduan Pengoperasian

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP

PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP Pelaksanaan pendaftaran tanah tahun anggaran 2017 dilakukan dengan pola sistematis yang mencakup seluruh desa lengkap, sehingga perlu disusun

Lebih terperinci

HASIL PENGAWASAN PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALKES INSPEKTUR JENDERAL INSPEKTORAT JENDERAL KEMENKES RI

HASIL PENGAWASAN PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALKES INSPEKTUR JENDERAL INSPEKTORAT JENDERAL KEMENKES RI HASIL PENGAWASAN PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALKES INSPEKTUR JENDERAL INSPEKTORAT JENDERAL KEMENKES RI PERUBAHAN PARADIGMA PENGAWASAN W A T C H D O G COUNSELLING PARTNER QUALITY ASURANCE 1. Pendekatan birokrasi

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS NOMOR 345/ /I/2017 TENTANG PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP

PETUNJUK TEKNIS NOMOR 345/ /I/2017 TENTANG PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP PETUNJUK TEKNIS NOMOR 345/2.1-100/I/2017 TENTANG PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP Pelaksanaan pendaftaran tanah tahun anggaran 2017 dilakukan dengan pola sistematis yang mencakup

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 287, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Standar. Biaya. Tahun Anggaran 2013. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37/PMK.02/2012 TENTANG STANDAR BIAYA TAHUN

Lebih terperinci

REVIU RKA UPAYA MEMINIMALISIR PENYIMPANGAN DAN TEMUAN

REVIU RKA UPAYA MEMINIMALISIR PENYIMPANGAN DAN TEMUAN REVIU RKA UPAYA MEMINIMALISIR PENYIMPANGAN DAN TEMUAN Jakarta, Februari 2017 Dadit Herdikiagung - Inspektur II Inspektorat Jenderal Kementerian Ristek, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi INSPEKTORAT Tugas

Lebih terperinci

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA - 1 - SALINAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.51/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci