BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN"

Transkripsi

1 BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN 2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah Aspek Geografi dan Demografi Kota Bogor dengan luas ha, terletak pada 106º 48 Bujur Timur dan 6º 36 Lintang Selatan, ± 56 Km Selatan dari Ibu Kota Jakarta dan ± 130 Km Barat Kota Bandung, Ibukota Provinsi Jawa Barat. Wilayah Kota Bogor berbatasan dengan: 1. Sebelah Utara : Kecamatan Kemang, Bojong Gede, dan Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor. 2. Sebelah Timur : Kecamatan Sukaraja dan Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor. 3. Sebelah Barat : Kecamatan Dramaga dan Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor. 4. Sebelah Selatan : Kecamatan Cijeruk dan Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor. Wilayah Administrasi Kota Bogor dibagi menjadi 6 Kecamatan dan 68 Kelurahan, 803 Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT). Kota Bogor berada di ketinggian mdpl, dengan kemiringan lereng berkisar 0-2% sampai dengan > 40%, dengan luas menurut kemiringan lereng yakni 0-2% (datar) seluas 1.763,94 ha, 2-15% (landai) seluas 8.091,27 ha, 15-25% (agak curam) seluas 1.109,89 ha, 25-40% (curam) seluas 764,96 ha, dan > 40% (sangat curam) seluas 119,94 ha. Suhu udara rata-rata setiap bulannya 26 0 C, dan kelembaban udara kurang lebih 70%. Kota Bogor disebut Kota Hujan karena memiliki curah hujan rata-rata yang tinggi, yaitu berkisar sampai mm/tahun. Kota Bogor memiliki struktur geologi aliran andesit seluas 2.719,61 ha, kipas aluvial seluas 3.249,98 ha, endapan seluas 1.372,68 ha, tufa seluas 3.395,17 ha, dan lanau breksi tufaan dan capili seluas 1.112,56 ha. Secara umum, Kota Bogor ditutupi oleh batuan vulkanik yang berasal dari 11

2 endapan (batuan sedimen) dua gunung berapi, yaitu Gunung Pangrango (berupa batuan breksi tupaan/kpal). Lapisan batuan ini berada agak dalam dari permukaan tanah dan jauh dari aliran sungai. Endapan permukaan umumnya berupa alluvial yang tersusun oleh tanah, pasir, dan kerikil hasil pelapukan endapan, yang tentunya baik untuk vegetasi. Tanah yang ada di seluruh wilayah Kota Bogor umumnya memiliki sifat agak peka terhadap erosi, yang sebagian besar mengandung tanah liat (clay), dengan tekstur tanah yang umumnya halus hingga agak kasar, kecuali di Kecamatan Bogor Barat, Tanah Sareal dan Bogor Tengah yang terdapat tanah yang bertekstur kasar. Wilayah Kota Bogor dialiri oleh 2 sungai besar yaitu Sungai Ciliwung dan Sungai Cisadane dan anak-anak sungai, yang secara keseluruhan anak-anak sungai (Sungai Cipakancilan, Sungai Cidepit, Sungai Ciparigi, dan Sungai Cibalok) itu membentuk pola aliran pararel-subpararel sehingga mempercepat waktu mencapai debit puncak (time to peak) pada 2 sungai besar tersebut. Kota Bogor memanfaatkan kedua sungai ini sebagai sumber air baku bagi Perusahaan Daerah Air Minum. Sumber air bagi Kota Bogor diperoleh dari sungai, air tanah, dan mata air. Kedalaman air tanah bervariasi sekitar 3-12 m, kedalaman muka air tanah dalam keadaan normal (musim hujan) berkisar 3-6 m, sedangkan pada musim kemarau kedalaman muka air tanah mencapai m. Kualitas air tanah di Kota Bogor terbilang cukup baik. Sumberdaya alam lainnya berupa flora dan fauna juga ditemukan di Kota Bogor. Sejumlah tanaman tropis yang langka dapat ditemui di Kebun Raya Bogor yang dikenal memiliki koleksi tanaman tropis yang terlengkap di dunia. Selain itu, tanaman sayuran dan buah-buahan serta tanaman hias dan tanaman obat-obatan masih banyak diusahakan oleh masyarakat terutama di Kecamatan Bogor Selatan dan Bogor Barat. Kawasan rawan bencana di Kota Bogor adalah kawasan yang sering mengalami bahaya longsor dan kawasan yang rawan banjir. Daerah yang sering longsor umumnya di sekitar tebing sungai, sedangkan daerah yang rawan banjir 12

3 hanya merupakan titik genangan yang tersebar pada beberapa kecamatan. Dengan kondisi geografis yang relatif lebih baik dibandingkan dengan wilayah lainnya di kawasan Jabodetabek, maka Kota Bogor mempunyai potensi yakni menjadi tujuan utama bermukim bagi para pekerja di DKI Jakarta, serta tujuan wisata penduduk DKI Jakarta dan sekitarnya. Pertumbuhan yang cepat ini harus diiringi dengan upaya mempertahankan ruang terbuka hijau seluas 30% dari luas kota, pembangunan sumur resapan dan kolam retensi untuk meningkatkan penyerapan air ke dalam tanah dan mencegah tingginya debit drainase yang ada yang dapat menimbulkan banjir. Perkuatan kepada sempadan sungai maupun tebing yang sewaktu-waktu dapat menimbulkan bencana longsor juga penting untuk dilakukan. Jumlah penduduk Kota Bogor berdasarkan sensus Penduduk tahun 2010 mencapai jiwa yang terdiri dari jiwa laki-laki dan jiwa perempuan, dengan Laju pertumbuhan penduduk mencapai 2,70%. Kepadatan penduduk mencapai 8009 jiwa/ km2. Adapun rasio Sex penduduk Kota Bogor sebesar 1,04. Jumlah Kepala Keluarga mencapai KK. dengan batas wilayah sebagaimana tertuang pada gambar berikut ini. Gambar Peta Batas Administrasi Kota Bogor 13

4 Aspek Kesejahteraan Masyarakat PDRB adalah jumlah nilai tambah yang dihasilkan suatu wilayah. Dengan demikian PDRB dapat menggambarkan kegiatan roda perekonomian yang dilakukan masyarakat suatu daerah yang pada akhirnya menggambarkan tingkat kesejahteraan rakyatnya. Walaupun demikian pertumbuhan PDRB yang cukup tinggi belum menjamin tingkat kesejahteraan yang tinggi bagi masyarakat. Hal ini masih terkait dengan laju pertumbuhan penduduk dan sifat kegiatan perekonomiannya. Laju pertumbuhan penduduk yang melebihi laju pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi tidak meningkatnya kesejahteraan masyarakatnya Ditinjau Atas Dasar Harga Berlaku, PDRB Kota Bogor tahun 2009 secara umum seluruh sektor lapangan usaha mengalami kenaikan pertumbuhan sebesar persen dibanding tahun 2008, yaitu dari 10,09 triliun rupiah menjadi 11,90 triliun rupiah di tahun PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 mengalami pertumbuhan 14

5 sebesar 6,01 persen dari 4,25 triliun rupiah di tahun 2008 menjadi Rp. 4,51 triliun rupiah pada tahun Keadaan PDRB Kota Bogor Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan kurun waktu 2005 sampai dengan tahun 2011 disajikan pada tabel 2.1 berikut : Tabel 2.1 PDRB Kota Bogor Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan Tahun (Triliun Rupiah ) N o Tahun PDRB Atas Dasar Harga Berlaku PDRB Atas Dasar Harga Konstan (1) (2) (3) (4) * 2011** 6, , , , , ,058, ,459, , , , , , ,782, Untuk melihat perkembangan PDRB Kota Bogor dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009, disajikan pada Grafik berikut : Grafik PDRB Kota Bogor Tahun (milyar rupiah) PDRB ADHB PDRB ADHK

6 Dengan melihat bahwa PDRB Atas Dasar Harga berlaku sebesar 6, juta di tahun 2005 meningkat menjadi ,66 Triliun Rupiah di tahun 2009, dan pada tahun 2010 mencapai ,26. Sedangkan PDRB Atas Dasar Harga Konstan pun mengalami peningkatan dari Rp. 3, Triliun Rupiah pada tahun 2005 menjadi Rp. 4, Triliun Rupiah di tahun 2009, maka hal ini menggambarkan bahwa dalam kurun waktu lima tahun belakangan ini telah terjadi peningkatan riil yang walaupun tidak terlalu besar tetapi cukup menunjukkan bahwa peningkatan yang terjadi bukan hanya peningkatan yang disebabkan oleh harga yang jauh meningkat atau tingkat inflasi yang terjadi. Pembangunan daerah bidang kesejahteraan sosial terkait dengan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kota Bogor sesuai dengan misi 3 dalam RPJMD yaitu: meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan penuntasan wajib belajar 12 tahun, peningkatan kesehatan dan keterampilan masyarakat, selain itu kualitas sumber daya manusia tercermin dari IPM. Indeks Pembangunan Manusia Kota Bogor pada tahun 2009 mencapai 75,47 dan pada tahun 2010 mencapai 75,52, sehingga terjadi kenaikan sebanyak 0,05 point. Dengan indeks Pendidikan tahun 2010 sebesar 87,54%, AMH sebesar 98,75 rata rata lama sekolah 9,77, Indeks Kesehatan mencapai 73,10 dengan angka harapan hidup 68,86 tahun. Indeks daya beli sebesar 65,91, dengan Purchasing Power Parity sebesar Rp 645,220, Aspek Pelayanan Umum 1. Pendidikan Pendidikan merupakan hak dasar setiap penduduk dan pemenuhan atas hak ini menjadi kewajiban pemerintah. Dalam kaitan ini, pemerintah daerah memiliki tanggungjawab besar agar seluruh penduduk muda yang 16

7 mendominasi struktur umur di Kota Bogor memperoleh pendidikan yang layak. Selain jumlah penduduk yang besar, tantangan yang dihadapi dalam pengembangan pendidikan adalah relatif besarnya disparitas/ketidakmerataan ketersediaan sarana pendidikan. Pembangunan bidang pendidikan mampu meningkatkan Angka Partisipasi Murni (APM) SD Sederajat pada tahun 2010 mencapai 99,28% meningkat 6,59% dibanding tahun 2009 sebesar 92,69% dan melebihi target RPJMD sebesar 94%. APM SMP Sederajat mencapai 74,27% meningkat sebesar 2,31% dibanding tahun 2009 sebesar 71,95%, melebihi target RPJMD sebesar 74%. APM SMA Sederajat mencapai 83,09% meningkat sebesar 3,09% dibanding tahun 2009 sebesar 70%, melebihi target RPJMD sebesar 73%. Adapun Angka Putus Sekolah (APS) SD sederajat sebesar 0,05%, belum dapat ditekan sesuai target RPJMD 0,03%, Angka Putus Sekolah (APS) SMP sederajat sebesar 0,13%, belum dapat ditekan sesuai target RPJMD 0,07%., Angka Putus Sekolah (APS) SMA sederajat sebesar 0,36%, melebihi target RPJMD 0,80%., Angka Kelulusan SD sederajat sebesar 97,84%, belum dapat tercapai sesuai target RPJMD 100%, Angka Kelulusan SMP sederajat sebesar 99,54%, melebihi target RPJMD sebesar 99%., Angka Kelulusan SMA sederajat sebesar 100%, melebihi target RPJMD sebesar 99%. dan guru yang telah memiliki sertifikat pendidik mencapai guru meningkat dari tahun 2009 yaitu Hal ini menunjukan bahwa 40% guru Kota Bogor telah tersertifikasi. Jumlah sarana pendidikan SD sederajat sebanyak 341 unit, SMP/sederajat sebanyak 146 unit, dan jumlah sarana SMA/SMK/MA sederajat sebanyak 126 unit, sedangkan jumlah tenaga pengajar /Guru SD sederajat sebanyak 4.867, Guru SMP sederajat sebanyak 3.473, dan jumlah guru SMA/SMK/MA sederajat sebanyak orang. 2. Kesehatan Status kesehatan penduduk dipengaruhi oleh banyak faktor dan diantaranya adalah layanan kesehatan. Efektifitas layanan kesehatan secara makro ditentukan, antara lain: 17

8 (1) Aksesibilitas sarana kesehatan, seperti: rumah sakit, puskemas dan balai pengobatan; (2) Aksesibilitas tenaga pemberi layanan, seperti: dokter, perawat, bidang dan apoteker; dan (3) Luas wilayah layanan serta jumlah yang harus dilayani. Semakin luas wilayah layanan, maka semakin berat upaya yang harus dilakukan untuk menjangkau masyarakat dan dijangkau masyarakat. Semakin banyak jumlah penduduk, maka semakin besar beban tugas yang harus dilakukan. Pada tahun 2010, jumlah rumah sakit di Kota Bogor sebanyak 9 unit, puskesmas sebanyak 24 unit, puskesmas pembantu 27 unit dan Puskesmas keliling sebanyak 3 unit, Pemberi layanan kesehatan, terdiri dari tenaga medis spesialis sebanyak 2 orang, dokter gigi sebanyak 26 orang, perawat/bidan sebanyak 220 orang, dan tenaga medis sebanyak 136 orang, tenaga farmasi sebanyak 23 orang, teknisi medis sebanyak 23 orang, tenaga sanitasi sebanyak 29 orang tenaga kesehatan masyarakat sebanyak 24 orang. Upaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat dilakukan secara rawat jalan bagi masyarakat yang mendapat gangguan kesehatan ringan dan pelayanan rawat inap bagi masyarakat yang mendapatkan gangguan kesehatan hingga berat. Sebagian besar sarana pelayanan Puskesmas dipersiapkan untuk pelayanan kesehatan dasar terutama pelayanan rawat jalan, sedangkan RS disamping memberikan pelayanan pada kasus rujukan untuk rawat inap juga melayani kunjungan rawat jalan. 3. Tempat Ibadah Ketersediaan tempat ibadah merupakah salah satu dari pelayanan sarana dan prasarana umum yang disediakan baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Tempat ibadah yang terus meningkat dari tahun ke tahun hingga mencapai 735 buah mesjid, 566 buah mushola, 90 buah gereja protestan dan 2 gereja katolik dan 9 buah Vihara/Cetya/Klenteng pada tahun

9 4. Jaringan Listrik Pelayanan dan pengelolaan energi listrik ditangani oleh PT. PLN (Persero) Cabang Bogor dengan jangkauan pelayanan hampir seluruhnya telah terlayani. Pada tahun 2009 jumlah pelanggan listrik tercatat banyak pelanggan, dengan jumlah pelanggan terbanyak berasal dari Kecamatan Bogor Barat yaitu sebanyak pelanggan. Adapun jumlah pelanggan listrik dan daya tersambung munurut kecamatan sebagaimana tabel 2.2 berikut : Tabel 2.2 Jumlah Pelanggan Listrik dan Daya Tersambung Menurut Kecamatan Di Kota Bogor 2009 N Jumlah Daya Kecamatan o Langganan Tersambung 1 Bogor Selatan 34,580 32,387,551 2 Bogor Timur 16,932 23,743,271 3 Bogor Utara 29,403 25,612,646 4 Bogor Tengah 23,004 50,527,466 5 Bogor Barat 35,833 28,448,908 6 Tanah Sareal 30,728 22,811,799 Jumlah 170, ,531,641 Sumber : Kota Bogor Dalam Angka, Tahun 2010 Jumlah gardu listrik terbanyak tersebar di Kecamatan Bogor Barat sebanyak 111 unit gardu pada Tahun 2009 diikuti dengan 92 unit gardu di Kecamatan Bogor Utara dan Kecamatan Bogor Selatan, serta 92 unit gardu di Kecamatan Bogor Tengah dan 88 unit gardu di Kecamatan Tanah Sareal. Jumlah terkecil berada di kawasan Kecamatan Bogor Timur hanya dengan 64 unit gardu listrik. 5. Penataan Ruang Cakupan pelayanan umum penataan ruang secara detail disusun berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, dimana dalam ketentuan tersebut salah 19

10 satunya adalah bagaimana proporsi ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Bogor sebesar 30% yang terdiri dari: (1) 20% RTH Publik, dimana pemerintah daerah yang harus mengadakan baik pembebasan lahannya maupun komponen penunjangnya, dan (2) 10% dilaksanakan oleh private yaitu lahan RTH yang ada di kawasan pemukiman atau lahan pekarangan rumah. Pemerintah daerah juga diarahkan untuk mempunyai inisiasi membuat RTH di pemukiman padat dengan perhitungan tertentu, karena selain berfungsi sebagai paru-paru kota juga untuk evakuasi bencana. 6. Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan masyarakat dilaksanakan melalui pengembangan kemampuan masyarakat, perubahan perilaku masyarakat, dan pengorganisasian masyarakat. Gerakan PKK yang merupakan organisasi kemasyarakatan sebagai mitra kerja pemerintah dalam memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui keluarga. Jumlah kelompok binaan PKK di Kota Bogor sebanyak 75 kelompok. Pelayanan pemberdayaan masyarakat dan Kelurahan juga dapat ditinjau dari jumlah organisasi non pemerintah atau lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Posyandu, Posdaya, serta kemandirian RT RW. 7. Pemuda dan Olah Raga Pembangunan pemuda sebagai salah satu unsur sumber daya manusia dan tulang punggung serta penerus cita-cita bangsa, terus disiapkan dan dikembangkan kualitas kehidupannya melalui peningkatan aspek pendidikan, kesejahteraan hidup dan tingkat kesehatan. Jumlah pemuda (usia tahun) di Kota Bogor pada tahun 2010 adalah sebanyak jiwa. Untuk mewadahi aktivitas dan kreativitas generasi muda yang lebih berkualitas dan mandiri, terdapat berbagai wahana baik yang 20

11 dikembangkan oleh Pemerintah, maupun atas inisiatif masyarakat seperti melalui berbagai organisasi kepemudaan Aspek Daya Saing Secara umum pertumbuhan ekonomi Kota Bogor semakin membaik beberapa tahun terakhir ini dengan struktur ekonomi Kota Bogor yang didominasi oleh Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Hotel dan Restoran sebesar 38,04 % dan Sektor Industri Pengolahan sebesar 25,57 % dimana kedua sektor ini sangat dipengaruhi oleh jumlah penduduk dan daya beli masyarakat. Pertumbuhan ekonomi Kota Bogor tahun 2009 sebesar 6,01 % mengalami sedikit turun dibandingkan dengan pertumbuhan pada tahun 2008 sebesar 5,98 %. Pertumbuhan riil PDRB menunjukkan bahwa peningkatan yang terjadi bukan hanya peningkatan yang disebabkan oleh harga yang meningkat atau tingkat inflasi yang terjadi tetapi juga disebabkan oleh jumlah barang dan jasa yang diproduksikan dalam satu tahun tertentu. Dilihat dari PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Sektor pengangkutan dan Komunikasi merupakan sektor yang paling tinggi pertumbuhannya yaitu 28,46 % dan sektor yang pertumbuhannya paling rendah adalah sektor pertanian sebesar 7,83 % diikuti sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar 7,91 %. Dilihat dari PDRB Atas Dasar Harga Konstan, Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan paling tinggi pertumbuhannya yaitu 7,65 % dan sektor yang paling rendah adalah sektor Pertambangan dan Penggalian yaitu 1,20 % diikuti sektor pertanian sebesar 3,19 %. Tahun 2009 ini, sektor yang pertumbuhannya tercepat adalah Sektor tersier PDRB Perkapita juga mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang menggambarkan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan di Kota Bogor. Dengan Laju Pertumbuhan Ekonomi sebesar 6,01 % di tahun 2009, taraf hidup masyarakat Kota Bogor terus mengalami peningkatan seiring 21

12 meningkatnya Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Bogor beberapa tahun belakangan ini Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai Tahun Berjalan dan Realisasi RPJMD Evaluasi Pelaksanaan RKPD Tahun 2010 sampai dengan tahun Urusan Pendidikan Penanganan urusan pendidikan melalui Program Peningkatan Anak Usia Dini, Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun, Program Pendidikan Menengah, Program Manajamen Layanan Pendidikan, Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan serta Program Pendidikan Non Formal. Pencapaian kinerja urusan pendidikan dapat dilihat melalui indikator sebagai berikut: 1. Penduduk yang berusia > 15 tahun ke atas yang bisa baca tulis (tidak buta aksara) mencapai 98,75%dari jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas. 2. APM SD Sederajat mencapai 99,28% meningkat 6,59% dibanding tahun 2009 sebesar 92,69% dan melebihi target RPJMD sebesar 94%. 3. APM SMP Sederajat mencapai 74,27% meningkat sebesar 2,31% dibanding tahun 2009 sebesar 71,95%, melebihi target RPJMD sebesar 74%. 4. APM SMA Sederajat mencapai 83,09% meningkat sebesar 3,09% dibanding tahun 2009 sebesar 70%, melebihi target RPJMD sebesar 73%. 5. Angka Putus Sekolah (APS) SD sederajat sebesar 0,05%, belum dapat ditekan sesuai target RPJMD 0,03%. 6. Angka Putus Sekolah (APS) SMP sederajat sebesar 0,13%, belum dapat ditekan sesuai target RPJMD 0,07%. 22

13 7. Angka Putus Sekolah (APS) SMA sederajat sebesar 0,36%, melebihi target RPJMD 0,80%. 8. Angka Kelulusan SD sederajat sebesar 97,84%, belum dapat tercapai sesuai target RPJMD 100%. 9. Angka Kelulusan SMP sederajat sebesar 99,54%, melebihi target RPJMD sebesar 99%. 10. Angka Kelulusan SMA sederajat sebesar 100%, melebihi target RPJMD sebesar 99%. 11. Jumlah guru yang telah memiliki sertifikat pendidik mencapai guru meningkat dari tahun 2009 yaitu Hal ini menunjukan bahwa 40% guru Kota Bogor telah tersertifikasi. 12. Pengembangan Rintisan Sekolah Berstandar Internasional sampai dengan tahun 2010 meliputi SDN Sukadamai 2, SMPN 1,SMPN 4, SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3 dan SMKN Jumlah SD/MI sebanyak 344 unit, jumlah SMP/MTs sebanyak 146 unit dan jumlah SMA/SMK/MA sebanyak 126 unit. 14. Jumlah murid SD/MI sebanyak siswa, jumlah murid SMP sebanyak siswa dan jumlah murid SMA/SMK/MA sebanyak siswa. 15. Jumlah ruang kelas SD/MI sebanyak ruang, jumlah ruang kelas SMP/MTs sebanyak ruang dan jumlah ruang SMA/MA/SMK sebanyak ruang. 16. Jumlah penerimaan siswa baru SD/MI sebanyak siswa, siswa baru SMP/MTs sebanyak siswa dan siswa baru SMA/SMK/MA sebanyak siswa. 17. Jumlah Guru SD/MI sebanyak orang, jumlah guru SMP/MTs sebanyak orang dan jumlah guru SMA/SMK/MA sebanyak orang. Pencapaian Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) di berbagai tingkat pendidikan. Sampai dengan tahun 2010 APK SD mencapai 124,76% dan APM mencapai 99,28%. APK SMP 23

14 mencapai 104,78% dan APM mencapai 74,27%, APK SMA mencapai 123,13% dan APM mencapai 83,09%. Beberapa upaya yang dilakukan tersebut memberikan kontribusi terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Bogor, dimana salah satu komponen IPM adalah Indeks Pendidikan yang meliputi rata-rata lama Sekolah dan Angka Melek Huruf. Pada tahun 2009 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Bogor mencapai 75,48 yang meliputi Indeks Pendidikan 87,54 (Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) mencapai 9,77 tahun dan Angka Melek Huruf sebesar 98,75%), Indeks Kesehatan 72,95 (Angka Harapan Hidup sebesar 68,77) Indeks Daya Beli 65,94 (PPP/Daya beli sebesar Rp ) Angka sementara sumber BPS Provinsi Jawa Barat Urusan Kesehatan Penanganan urusan kesehatan melalui penjabaran program yang terdiri dari : 1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 2. Program Pengawasan Obat dan Makanan 3. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat 4. Program Perbaikan Gizi Masyarakat, Program Pengembangan Lingkungan Sehat 5. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 6. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin 7. Program Upaya Kesehatan, Program Kesehatan Ibu Melahirkan dan Anak, 8. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Remaja dan Lansia, 9. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dan Tidak Menular 10. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular Pencapaian kinerja urusan kesehatan dapat dilihat melalui indikator sebagai berikut : 24

15 1. Angka Harapan Hidup pada tahun 2010 mencapai angka 68,86 tahun 2. Angka kematian bayi di Kota Bogor mencapai 2,77, hal ini telah melampaui target yang ditetapkan MDG;s 3. Angka kematian Ibu di Kota Bogor mencapai 48,66, hal ini telah melampaui target yang ada dalam mdgs 4. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan mencapai 1,38%. 5. Cakupan kelurahan Universal Child Immunization (UCI) mencapai 97,05%, mengalami peningkatan dari tahun 2009 yang mencapai sebesar 86,76%. 6. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan mencapai 100%. 7. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin mencapai 100,26%, dengan adanya peningkatan masyarakat miskin yang berkunjung ke sarana kesehatan dibanding tahun 2009 yang mencapai 99,75%. 8. Cakupan kunjungan bayi yang mana jumlah kunjungan bayi memperoleh layanan kesehatan sesuai standar mencapai 78,33%, menurun dibandingkan dengan tahun 2009 mencapai %. 9. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD mencapai 100%. 10. Dikembangkannya Puskesmas Rawat Inap untuk Umum di Kota Bogor, terdiri dari Puskesmas Pasir Mulya, Puskesmas, Puskesmas Tanah Sareal dan Puskesmas Mekarwangi yang rencana operasionalnya pada tahun Dikembangkan Puskesmas Rawat Inap Persalinan terdiri dari Puskesmas Bogor Timur, Puskesmas Tegal Gundil dan Puskesmas Cipaku. 12. Jumlah Puskemas Induk sebanyak 24 unit, Puskesmas Pembantu sebanyak 27 unit. 13. Jumlah Tenaga Medis sebanyak 470 Orang, tenaga non medis 202 orang. 25

16 14. Jumlah Rumah Sakit di Kota Bogor sebanyak 10 unit terdiri dari Rumah Sakit Umum 7 unit, Rumah Sakit Bersalin 2 unit, Rumah Sakit Jiwa 1 unit Urusan Lingkungan Hidup Urusan ini dilaksanakan melalui : 1. Program Peningkatan Pengendalian Polusi, 2. Program Peningkataan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 3. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan 4. Program Kemitraan Lingkungan Hidup 5. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam 6. Program Pengendalian Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan 7. Program Pengembangan Kinerja Pelayanan Persampahan, serta 8. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau. Penjabaran kegiatan setiap program tergambar sebagai berikut: a. Program Peningkatan Pengendalian Polusi, Program ini dilaksanakan melalui kegiatan pengumpulan dan pengolahan limbah jelantah yang didaur ulang menjadi bio diesel (bio fuel) sebanyak liter/tahun. Bio diesel ini didistribusikan ke Perusahaan Daerah (PD) Jasa Transportasi yang digunakan sebagai campuran bahan bakar Bus Trans Pakuan. b. Program Peningkataan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan Pembinaan Sekolah Berbudaya Lingkungan (SBL), dan Pembinaan Sekolah Adiwiyata, yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi warga sekolah di bidang pengelolaan lingkungan hidup serta mendorong terciptanya peningkatan pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. c. Program Kemitraan Lingkungan Hidup 26

17 Program ini dilaksanakan melalui kegiatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup dan pengolahan sampah dengan prinsip Reuse, Reduce dan Recyle (3R). d. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Program ini terdiri dari beberapa kegiatan diantaranya Kegiatan Penanaman Pohon di Bantaran Sungai, Kegiatan Hari Menanam Pohon Indonesia, Kegiatan Pengadaan Alat Biopori, Kegiatan inventarisasi lahan kritis, Kegiatan Perlindungan Sumber Mata Air (Penghijauan dan Bound Recovery), Kegiatan Pengujian Kualitas Sungai dan Situ, Kegiatan Pemantauan dan Pengawasan terhadap SPPL, UKL-UPL dan AMDAL di Kota Bogor, dengan tujuan: (1) Mengantisipasi dampak pemanasan global, melalui penanaman sebanyak 3,2 juta pohon dari berbagai jenis ditanam di enam Untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi lahan di bantaran sungai yang telah mengalami kerusakan agar dapat berfungsi kembali secara optimal, baik sebagai media produksi maupun dalam mendukung tata guna air; (2) Mengurangi emisi GHGs (gas rumah kaca) dalam wilayah kecamatan se Kota Bogor; (3) Memantau dan menjaga kualitas udara; (4) Pembuatan lubang biopori yang merupakan salah satu upaya untuk konservasi sumber daya air dan salah satu upaya untuk pembuangan sampah organik menjadi kompos, dan mendukung konservasi sumber daya air tanah khususnya mata air sehingga kualitas dan kuantitas mata air menjadi lebih terjaga; e. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Program ini mempunyai dua sasaran yaitu meningkatkan luas taman kota dan lingkungan serta meningkatkan kualitas taman kota dan jalur hijau. Secara umum penambahan luas ruang terbuka hijau 27

18 adalah seluas 520 m 2 yang dicapai melalui Kegiatan Renovasi Taman dan Jalur Hijau untuk 3 taman kota / jalur hijau di Kota Bogor. Secara Keseluruhan pencapaian indicator masing-masing program tersebut di atas adalah sebagai berikut : 1) Indikator kinerja Program Pengelolaan Lingkungan Hidup melalui: (1) Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan Amdal sebesar 85,71 % dari jumlah perusahaan yang wajib Amdal. (2) Terpantaunya tingkat pencemaran dan status mutu air lintas kabupaten/kota sebesar 100% dari jumlah daerah aliran sungai dan sumber mata air dalam wilayah provinsi. (3) Cakupan Penanganan sampah sebesar 70% dari timbulan sampah Kota Bogor. (4) Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk sebesar 0,3 % dari jumlah penduduk. (5) Cakupan kunjungan/patroli truck atau gerobak pengangkutan sampah di TPS 2 kali / 24 jam ( 2 rit per hari). (6) Penegakan hukum lingkungan telah dilaksanakan melalui penyelesaian kasus lingkungan, namun pada tahun 2010 tidak ada (0%) kasus ingkungan yang ditangani oleh Kantor Lingkungan Hidup Kota Bogor. (7) Kebersihan, keindahan dan kenyamanan lokasi pelayanan publik sebesar 70% dari jumlah lokasi pelayanan publik. 2) Indikator kinerja program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan melalui : (1) Terpantaunya kualitas air melalui tingkat pemenuhan baku mutu kualitas air dengan capaian sebesar 98%. 28

19 (2) Terpantaunya kualitas udara melalui pemantauan di 30 titik pantau dengan hasil pemenuhan baku mutu kualitas udara sebesar 100 % (3) Meningkatnya pengawasan pelaksanaan pengelolaan lingkungan melalui monitoring terhadap kegiatan usaha/industri yang telah memiliki dokumen pengeolaan lingkungan hidup dan sudah melaksanakan kewajiban sesuai ketentuan sebesar 5% dari target capaian sebesar 5%. 3) Indikator kinerja program peningkatan pengendalian polusi melalui : (1) Tingkat pemenuhan baku mutu emisi gas buang melalui pengujian dan analisa beban emisi kendaraan bermotor dan kegiatan usaha dengan capaian sebesar 99%. (2) Terkendalinya polusi limbah cair dari usaha dan atau kegiatan dengan capaian sebesar 78%. (3) Menurunnya dampak lingkungan akibat emisi gas buang yang dapat dilihat melalui : Jumlah biodiesel yang dihasilkan sebesar liter/tahun dan sesuai dengan target tahun Tingkat pemenuhan baku mutu emisi gas buang kendaraan pengguna biodiesel sebesar 37.5%. Capaian ini belum memenuhi target tahun 2010 yaitu sebesar 100%. 4) Indikator kinerja program meningkatnya edukasi dan komunikasi masyarakat di bidang lingkungan hidup melalui : (1) Jumlah Sekolah Berbudaya yang dibina untuk menjadi sekolah berbudaya lingkungan pertahun sebanyak 1 sekolah. Hal ini sesuai dengan target RPJMD. (2) Jumlah kelompok masyarakat yang terbina aspek lingkungan hidup sebanyak 1 Komunitas Peduli Lingkungan (Kopling) di lokasi P2WKSS Kelurahan Katulampa. 29

20 (3) Tingkat ketersediaan dokumen Status Lingkungan Hidup Daerah yang berisi data, analisa, kebijakan dan tindak lanjut dengan capaian sebesar 80%. Capaian ini telah memenuhi target RPJMD tahun 2010 yaitu sebesar 80%. 5) Indikator kinerja program kemitraan lingkungan hidup dapat dilihat melalui meningkatnya kemitraan pemerintah, perguruan tinggi, masyarakat swasta dalam bidang lingkungan hidup sebanyak 11 mitra kerjasama, hal ini melebihi target yang ditetapkan dalam RPJMD sebanyak 1 kemitraan. 6) Indikator kinerja program perlindungan dan konservasi sumberdaya alam melalui : (1) Persentase luas penanganan lahan kritis dengan capaian 0,83%, sesuai dengan target tahun 2010 ; (2) Jumlah mata air yang dilindungi sebanyak 3 titik, sesuai dengan target tahun 2010 ; (3) Jumlah usaha atau kegiatan yang dipantau penggunaan air tanah dalamnya sebesar 150 kegiatan usaha, sesuai dengan target tahun 2010 ; (4) Jumlah sumur resapan sebanyak 793 sumur resapan, sesuai dengan target tahun ) Indikator kinerja program pengelolaan ruang terbuka hijau melalui : (1) Meningkatnya kualitas dan kuantitas taman kota dan taman lingkungan dengan capaian ,63 m 2 luas taman, atau tercapai 99,89% dari target 2010 yaitu seluas ,63 m 2. (2) Tertatanya lokasi eks PKL di 2 titik lokasi yaitu Jl. Merdeka dan Jl. Paledang. Capaian ini belum sesuai dengan target tahun 2010 yaitu sebanyak 4 titik (Jl. Merdeka, Jl. MA Salmun, Jl. Raya Pajajaran dan Jl. Paledang) Urusan Pekerjaan Umum 30

21 Urusan Pekerjaan Umum meliputi program: 1. Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Transportasi dan Drainase 2. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya. Pencapaian Indikator Urusan Pekerjaan Umum : Secara umum, kegiatan-kegiatan pada Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Transportasi dan Drainase, Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya telah berhasil memenuhi kondisi yang lebih baik dibandingkan tahun Meskipun pada beberapa indikator, capaiannya belum memenuhi target Indikator ratio panjang jalan terhadap luas wilayah ( Ha) misalnya, telah mencapai 5,30. Angka ini lebih baik dari capaian tahun 2009 yang mencapai 5,29, tetapi masih lebih rendah dari target yang ditetapkan pada tahun 2010 sebesar 5,31. Secara lengkap, capaian-capaian indikator program pengembangan sarana dan prasarana transportasi tergambar pada tabel 2.3 berikut : Tabel 2.3 Pencapaian Target Kinerja Tahun 2010 No. Indikator 1. Rasio Panjang Jalan Terhadap Ha Luas Wilayah 2. Rasio Panjang Jalan Berkondisi Baik Terhadap Jumlah Panjang Jalan 3. Rasio Panjang Trotoar / Pedestrian Yang Tersedia Dibandingkan Panjang Jalan. 4 Rasio Panjang Drainase yang berkondisi baik Targe t s/d Tahun 2009 Realisasi s/d Tahun 2009 Target s/d Tahun 2010 Realisasi s/d Tahun ,30 5,29 5,29 5,29 31,81 34,98 40,49 39,85 15,35 15,87 16,01 16,47 21, ,28 20,99 31

22 terhadap Panjang Jalan Sumber: Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bogor, Urusan Penataan Ruang Urusan penataan ruang dilaksanakan melalui program penataan ruang dan pertanahan. Program penataan ruang dan pertanahan dilaksanakan melalui berbagai kegiatan untuk menjawab berbagai tantangan pada urusan penataan ruang. Tantangan tersebut terutama dalam upaya memenuhi amanat Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang salah satunya mengamanatkan kewajiban setiap pemerintah kota untuk mengalokasikan 30% wilayahnya untuk ruang terbuka hijau. Juga terkait amanat Undang-Undang ini yang mengatur tenggat waktu penyusunan RTRW bagi pemerintah kabupaten/kota di tahun Indikator-indikator capaian pada Urusan Penataan Ruang adalah sebagai berikut: 1. Jumlah rencana umum dan rencana rinci tata ruang yang disusun mencapai 50% dari 20% target yang ditetapkan di tahun Penyediaan data dan informasi spasial/kewilayahan mencapai 80% dari target 20% yang ditetapkan di tahun Tingkat keterpaduan perencanaan tata ruang mencapai 75% dari target 100% yang ditetapkan di tahun Rasio proposal SKPR yang diterima/ jumlah proposal SKPR mencapai 88,7% dari target 99% yang ditetapkan di tahun Frekuensi penyelenggaraan sosialisasi penataan ruang mencapai 0% dari target 10% yang ditetapkan di tahun Urusan Perencanaan Pembangunan Urusan perencanaan pembangunan meliputi : 1. Program Pengembangan Data dan Informasi 2. Program Kerjasama Pembangunan 32

23 3. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah 4. Program Perencanaan Pembangunan Daerah 5. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi 6. Program Perencanaan Sosial Budaya 7. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam, serta 8. Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan Bencana. Pencapaian kinerja urusan perencanaan pembangunan dapat dilihat dari beberapa indikator sebagai berikut : 1. Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD dan RPJMD yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah. 2. Tersedianya dokumen perencanaan RKPD 2011 yang telah ditetapkan dengan Peraturan Walikota. 3. Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD sebesar 100% 4. Tingkat ketersediaan dan validitas data/informasi untuk perencanaan sebesar 85% dari target RPJMD sebesar 85%. 5. Tingkat pelaksanaan monitoring dan evaluasi 100% dari target RPJMD sebesar 100%. 6. Tingkat pencapaian koordinasi pembangunan 100% dari target RPJMD sebesar 100%. 7. Peningkatan SDM aparatur Bappeda 40% dari target RPJMD sebesar 40%. 8. Peningkatan bidang perencanaan 80% dari target RPJMD sebesar 80%. 9. Tingkat pelaksanaan proses perencanaan pembangunan daerah 100% dari target RPJMD sebesar 100%. 10. Tingkat penyusunan dokumen perencanaan sektoral bidang ekonomi 20% dari target RPJMD sebesar 20%. 11. Tingkat penyusunan dokumen perencanaan sektoral bidang sosial budaya 20% dari target RPJMD sebesar 20%. 33

24 12. Tingkat penyusunan dokumen perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam 20% dari target 20%. 13. Tingkat penyusunan dokumen perencanaan daerah rawan bencana 20% dari target 20% Urusan Perumahan Urusan perumahan meliputi program Lingkungan Sehat Perumahan dan Program Kesiagaan dan Pencegahan Kebakaran yang dilaksanakan di 6 Kecamatan yaitu Kecamatan Bogor Timur, Kecamatan Bogor Utara, Kecamatan Bogor Selatan, Kecamatan Bogor Tengah, Kecamatan Bogor Barat dan Kecamatan Tanah Sareal tergambarkan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 2.4 Pengaspalan Jalan Lingkungan di Kecamatan Bogor Timur KEGIATAN Pengaspalan Jalan Lingkungan (Bogor Timur) URAIAN Terbangunnya Jalan Lingkungan di Kecamatan Bogor Timur 7 lokasi : 1 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 02, 05, 06 Kelurahan Sindangsari 2 Pengaspalan Jalan Lingkungan Griya Katulampa RW. 01, 09, 10 Kelurahan Katulampa 3 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 01 Kelurahan Sindangsara 4 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 03 dan RT. 04,05,06 RW. 08 Kelurahan Baranangsiang 5 Pengaspalan Jalan Lingkungan RT. 02 RW. 03 Kampung Cikeas Kelurahan Katulampa 6 Perbaikan Jalan Lingkungan RW. 03 Bantar Kemang Kelurahan Baranangsiang 7 Pengaspalan Jalan Setapak RT. 03,04,05 RW. 12 dan RW. 06 Kelurahan Baranangsiang TARGET KINERJA PENCAPAIA N KINERJA 100% 100% 5.448,14 m 2 100% 4.420,16 m 2 100% 890,00 m 2 100% 1.956,90 m 2 100% 1.886,30 m 2 100% 527,00 m 2 100% 421,56 m 2 100% T O T A L ,06 m 2 34

25 Sumber : Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, Tabel 2.5 Pengaspalan Jalan Lingkungan di Kecamatan Bogor Tengah KEGIATAN Pengaspalan Jalan Lingkungan (Bogor Tengah) URAIAN Terbangunnya Jalan Lingkungan di Kecamatan Bogor Tengah 5 lokasi : 1 Peningkatan Jalan Lingkungan RW. 07 Kelurahan Babakan 2 Peningkatan Jalan Lingkungan RW. 07,11 Kelurahan Ciwaringin 3 Peningkatan Jalan Lingkungan RW. 10 Kelurahan Kebon Kelapa TARGET KINERJA PENCAPAIAN KINERJA 100% 100% 882,00 m 2 100% 1.326,30 m 2 100% 676,50 m 2 100% 4 Peningkatan Jalan Lingkungan RW. 07,08,09 Kelurahan Tegalega 3.175,00 m 2 100% 5 Peningkatan Jalan Setapak RW. 3,9,10 Lebaksari 2.620,80 m 2 100% Kelurahan Paledang T O T A L 8.680,60 m 2 Tabel 2.6 Pengaspalan Jalan Lingkungan di Kecamatan Bogor Utara KEGIATAN Pengaspalan Jalan Lingkungan (Bogor Utara) URAIAN Terbangunnya Jalan Lingkungan di Kecamatan Bogor Utara 11 lokasi : TARGET KINERJA 100% PENCAPAIA N KINERJA 100% 1 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 02 Kelurahan Cibuluh 959,00 m 2 100% 2 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 03,06 Kelurahan Kedunghalang 3 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 03,05,15 Kelurahan Cimahpar 4 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 06 Kelurahan Tegalgundil 5 Pengaspalan Jalan Lingkungan Taman Kenari yang menghubungkan Kelurahan Tanah Baru sampai Kelurahan Ciluar 6 Pengaspalan Jalan Lingkungan Madrasah RT. 1,2,3,4 RW. 11 Kmp Kaum dan RW. 04, ,00 m 2 100% 982,50 m 2 100% 576,75 m 2 100% 3.077,00 m 2 m 2 392,50 100% 100% 35

26 Kelurahan Ciparigi 7 Perbaikan Jalan Setapak dan Drainase RT. 02 RW. 04 Kelurahan Bantarjati 8 Pengaspalan Jalan Lingkungan Madrasah RT. 05 RW. 06 Kelurahan Bantarjati 9 Pengaspalan Jalan Lingkungan Gang Kembang RW. 09 Kelurahan Kedunghalang 10 Pekerjaan Jalan Setapak RT. 01 RW. 16 Kelurahan Tegalgundil 11 Pembangunan Jalan Setapak RT. 04 RW. 01 Kelurahan Kedunghalang T O T A L Sumber : Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, ,00 m 2 949,50 m 2 567,00 m 2 100% 100% 100% 35,00 m 2 100% 459,35 m 2 100% 9.633,60 m 2 Tabel 2.7 Pengaspalan Jalan Lingkungan di Kecamatan Tanah Sareal KEGIATAN Pengaspalan Jalan Lingkungan (Tanah Sareal) URAIAN Terbangunnya Jalan Lingkungan di Kecamatan Tanah Sareal 10 lokasi : 1 Perbaikan Jalan dan Drainase Gang Masjid Kelurahan Kedunjaya 2 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 01, 02 Kelurahan Kayumanis 3 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 01,04,09 Kelurahan Kencana 4 Perbaikan Jalan Setapak RT. 06 RW. 04 Kelurahan Kedungbadak 5 Perbaikan Jalan H.Hamid RT. 02, 03 RW. 03 Kelurahan Kedungwaringin 6 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 05 Kaumsari Kelurahan Cibuluh 7 Pengaspalan Jalan Lingkungan Kp.Rawa Taman RT. 01 RW. 03 Kelurahan Mekarwangi 8 Pengaspalan Jalan Lingkungan Jln. Ikan Mas Cimanggu Perikanan Darat RT. 04 RW. 01 Kelurahan Kd Waringin TARGET KINERJA 3.357,0 0 PENCAPAIA N KINERJA 100 % 100 % m % 976,00 m % 1.850,0 0 m % 371,50 m % 2.348, , , ,0 0 m % m % m % m % 36

27 9 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 06 Kelurahan Mekarwangi 1 0 Pengaspalan Jalan Lingkungan Kp. Rawa Taman RT. 01 RW. 3 Kelurahan Mekarwangi 1.924,0 0 m % 198, 48 m % T O T A L Sumber : Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, ,9 8 m 2 Tabel 2.8 Pengaspalan Jalan Lingkungan di Kecamatan Bogor Selatan KEGIATAN URAIAN TARGET KINERJA PENCAPAIAN KINERJA Pengaspalan Jalan Lingkungan (Bogor Selatan) Terbangunnya Jalan Lingkungan di Kecamatan Bogor Selatan 17 lokasi: 1 Pengaspalan Jalan Lingkungan Warung Bandrek RW. 3,RW 4, RW 5, RW 9, RW 11, RW 12,RW 13,RW 14 Kelurahan Bondongan 2 Pengaspalan Jalan Lingkungan Sindangresmi RW. 17 Kelurahan Bondongan 3 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 01 Kelurahan Lawanggintung 4 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 03 Kelurahan Harjasari 5 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 04 Kelurahan Harjasari 6 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 05 Kelurahan Pakuan 7 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 01 Kelurahan Rancamaya 8 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 02,09 Kelurahan Kertamaya 9 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 03, Kelurahan Cikaret Pengaspalan Jalan Lingkungan Pakojan RW. 01 Kelurahan Empang Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 09, 12 Kelurahan Pamoyanan 100 % 100 % 2.746,00 m % 1.285,00 m % 1.828,00 m % 642,00 m % 478,00 m % 487,50 m % 2.289,00 m % 911,00 m % 3.244,00 m % 627,00 m % 1.275,00 m % 37

28 Pengaspalan Jalan Lingkungan Buntar RW. 08 Kelurahan Muarasari Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 10 Kelurahan Mulyaharja Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 05,13 Kelurahan Ranggamekar Peningkatan Jalan Setapak RW. 16 Kelurahan Bondongan Rehabilitasi Jalan Komplek Area Paspampres RT. 04 RW. 06 Kelurahan Lawanggintung Perbaikan Jalan Setapak Kelurahan Mulyaharja RT. 01 RW ,00 m % 773,00 m % 894,00 m % 478,73 m % 398,00 m % 106,00 m % T O T A L ,23 m2 Sumber : Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, Tabel 2.9 Pengaspalan Jalan Lingkungan di Kecamatan Bogor Barat KEGIATAN Pengaspalan Jalan Lingkungan (Bogor Barat) URAIAN Terbangunnya Jalan Lingkungan di Kecamatan Bogor Barat 15 lokasi: 1 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 11 KelurahanPasirkuda 2 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 03,06 Kelurahan Pasirmulya 3 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 03 Kelurahan Gunungbatu 4 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 05 Kelurahan Sindangbarang 5 Pengaspalan Jalan Lingkungan Jln Kenangan RT. 06,07 RW. 15 Kelurahan Menteng TARGET KINERJA PENCAPAIA N KINERJA 100 % 100 % 775,50 m % 4.906,37 m % 1.244,00 m % 1.849,00 m % 2.652,00 m % 38

29 6 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 02,05 Kelurahan Cilendek Timur 7 Pengaspalan Jalan Lingkungan RW. 07 Kelurahan Curugmekar 8 Pengaspalan Jalan Lingkungan RT. 02, 04 RW. 06 Pancasan Kelurahan Pasirjaya 9 Pembuatan Jalan Setapak Kelurahan Margajaya Pembuatan Jalan Setapak Muara asri RT. 01 RW. 01 Kelurahan Pasir Kuda Perbaikan Jalan Lingkungan (gang.pkb samping SMU Al Azhar Plus ) Kelurahan Sindangbarang Perbaikan Jalan Setapak Jalan Jabaru RW. 02 Kelurahan Pasirkuda 486,00 m % 2.649,00 m % 557,00 m % 295,80 m % 372,90 m % 215,00 m % 175,00 m % Pengaspalan Jalan Lingkungan PT Jin RT. 02 RW. 05 Kelurahan Pasir Jaya 1.081,00 m % Pengaspalan Jl. Masuk Bank Mata Kelurahan Menteng 700,00 m % Pembangunan Jalan Setapak RT. 05 RW. 11 Kelurahan Loji 543,73 m % T O T A L Sumber : Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, ,2 0 m2 Tabel 2.10 Pembangunan Talud / Keermer di Kecamatan Bogor Barat KEGIATAN Pembangunan Talud/Keermer (Bogor Barat) URAIAN Terbangunnya Talud/Keermer di Kec. Bogor Barat 8 lokasi : 1 Pembangunan tembok penahan tanah RW. 06,07 Kelurahan Situgede 2 Pembangunan tembok penahan tanah RW. 01,03,08 Kelurahan Semplak 3 Pembangunan talud kampung Muara RT. 01 RW. 13 Kelurahan Pasirjaya 4 Pembangunan talud Cibalagung RT. 07 RW. 03 Kelurahan Pasirkuda TARGET KINERJA PENCAPAIAN KINERJA 100 % 100 % 515, , , ,0 3 m % m % m % m % 39

30 5 Pembangunan talud Jalan Pancasan RT. 02 RW. 06 Kelurahan Pasirjaya 6 Perbaikan Talud RT. 02 RW. 07 Kelurahan Pasirjaya 7 Pembangunan talud RT. 03 RW. 03 Kelurahan Loji 8 Pembangunan tembok penahan tanah RT. 03, RW. 02 dan RT. 02 RW. 12 Kelurahan Curug T O T A L Sumber : Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, , , ,4 39, ,5 2 m3 m % m % m % m % Tabel 2.11 Pembangunan Talud / Keermer di Kecamatan Bogor Utara KEGIATAN Pembangunan Talud/Keermer (Bogor Utara) URAIAN Terbangunnya Talud/Keermer di Kec. Bogor Utara dengan lokasi : 1 Pembangunan tembok Penahan Tanah RW. 04,05,06,11,13 Kelurahan Tegal Gundil TARGET KINERJA PENCAPAIA N KINERJA 100 % 100 % 3 83,67 m % 2 Pembangunan Talud Kali Cibuluh RT. 03 RW. 11 Kelurahan Ciparigi T O T A L Sumber : Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, ,00 m % 447,6 7 m 3 Tabel 2.12 Pembangunan Talud / Keermer di Kecamatan Tanah Sareal TARGET PENCAPAIA KEGIATAN URAIAN KINERJA N KINERJA Pembangunan Talud/Keermer (Tanah Sareal) Terbangunnya Talud/Keermer di Kec. Tanah Sareal 2 lokasi : 1 Pembangunan tembok Penahan Tanah RW. 01,04 Kelurahan Cibadak 2 Perbaikan Longsor di SD Kedungwaringin RT. 01 RW. 04 Kelurahan Kedungwaringin 100 % 100 % 435, ,7 0 T O T A L 865,86 m 3 Sumber : Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, m % m % 40

31 Tabel 2.13 Pembangunan Talud / Keermer di Kecamatan Bogor Tengah TARGET PENCAPAIAN KEGIATAN URAIAN KINERJA KINERJA Pembangunan Talud/Keermer (Bogor Tengah) Terbangunnya Talud/Keermer di Kec. Bogor Tengah 5 lokasi : 1 Pembangunan Tembok Penahan Tanah RW. 03,04 Kelurahan Cibogor 2 Pembangunan Tembok Penahan Tanah RW Kelurahan Gudang 3 Pembangunan Talud Penahan Longsor RT. 05 RW. 01 Kelurahan Panargan 4 Pembangunan Talud RW. 04 Kelurahan Paledang 5 Pembangunan Talud RT. 03 RW. 08 Kelurahan Ciwaringin T O T A L Sumber : Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, % 100 % 305,05 m % 681,06 m % 459,45 m % 265,25 m % 324,16 m % 2.034,9 7 m3 Tabel 2.14 Pembangunan Talud / Keermer di Kecamatan Bogor Selatan TARGET PENCAPAIA KEGIATAN URAIAN KINERJA N KINERJA Pembangunan Talud/Keermer (Bogor Selatan) Terbangunnya Talud/Keermer di Kec. Bogor Selatan 6 lokasi : 1 Pembangunan Talud Rt 07,03 RW. 01 Kelurahan Cikaret 2 Pembangunan Talud RW. 09 Kelurahan Empang 100 % 100 % 9 7, ,00 m % m % 3 Pembangunan Talud RT. 04,05 13 RW. 16 Kelurahan Bondongan 9,00 m % 4 Pembangunan Talud RW. 9 14,15 Kelurahan Bondongan 3,00 m % 5 Pembangunan Talud DAS Cipakancilan RW. 09 Kelurahan Bondongan 155,00 m % 6 Pembangunan Talud RW. 142,0 01,02 Kelurahan Rancamaya 0 m % T O T A L 790,00 m 3 Sumber : Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, Tabel 2.15 Pembangunan Jembatan Lingkungan KEGIATAN URAIAN TARGET KINERJA PENCAPAIA N KINERJA 41

32 Jembatan Lingkungan Terbangunnya Jembatan Lingkungan di 10 Lokasi : Kecamatan Bogor Selatan 1 Pembangunan Jembatan Lingkungan RW. 08 Kelurahan Batutulis 2 Perbaikan Jembatan RW. 12 Kelurahan Harjasari Kecamatan Bogor Timur 3 Perbaikan pondasi Jembatan ( JPO ) Sungai Ciliwung RT. 03 RW. 12 ( Penghubung Kecamatan Bogor Timur Tengah Kelurahan Baranangsiang) 4 Pembangunan Jembatan Lingkungan RW. 03,05 Kelurahan Sukasari 5 Pembangunan Jembatan Lingkungan RW. 03 Kelurahan Sindangsari Kecamatan Bogor Tengah 6 Pemb.Jembatan Penyebrangan (JPO) Pasir Jaya Cibalagung dan Lebaksari Kelurahan Paledang Kecamatan Bogor Barat 7 Pelebaran Jembatan RW. 09 dan RW. 10 Kelurahan Menteng 8 Perbaikan Jembatan Margajaya RT. 02 RW. 01 Sampai dengan Bubulak RT. 01 RW. 09 Kecamatan Tanah Sareal 9 JPO Urban Renewal Blok 4 Kelurahan Kebon Pedes 100 % 100 % Uni t Uni t Uni t Uni t 100 % 100 % 100 % 100 % 1 Unit 100 % Uni t Uni t Uni t 100 % 100 % 100 % 1 Unit 100 % Kecamatan Bogor Utara 1 0 Pemb.Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Tegal Gundil Tanah Baru RT. 01 RW Unit ` T O T A L 10 Unit Sumber : Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, % Tabel 2.16 Sumber Air Baku & Unit Produksi PDAM Kota Bogor No Sumber Lokasi Tahun Terpasang (ltr/dtk) Kapasitas (l/dt) Total Produksi Sisa Kapas itas KET 42

33 Awal Saat ini (M 3 ) (ltr/dtk) 1 Mata Air Kota Batu Mata Air Bantar Kambing Mata Air Tangkil IPA Cipaku 1 & Cipaku Cipaku IPA Dekeng Dekeng IPA 20 l/dt Dekeng ,64 58, ,58 132,42 7 Mata Air Palasari IPA Palasari ,65 15,35 Sumber : PDAM ,87 206,13 Tabel 2.17 Jumlah Pelanggan PDAM Per Kecamatan Tahun 2010 NO KECAMATAN TAHUN 2008 (SR) 2009 (SR) 2010 (SR) 1. Kec. Bogor Utara Kec. Bogor Selatan Kec. Bogor Barat Kec. Bogor Timur Kec. Tanah Sareal Kec. Bogor Tengah Kab. Bogor JUMLAH Sumber : PDAM, Tabel 2.18 Jumlah Pelanggan dan Cakupan Pelayanan N o Uraian 1 Jumlah Pelanggan Tahun Cakupan 2 Pelayanan Sumber : PDAM, ,08 % 47,69% 50,09% 58,47% 43

34 Tabel 2.19 Tingkat Kehilangan Air PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor Distribusi Pemakaian NO TAHUN KEHILANGAN AIR ,40% ,70% ,33% ,10% Sumber : PDAM, Selama Tahun 2010 PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor telah menambah jaringan pipa dengan berbagai ukuran sepanjang 165,461 Km dengan rincian : a. Dana PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor sepanjang 58,947 Km b. Bantuan Pemerintah Pusat (Program MBR) sepanjang 106,514 Km 1) Kegiatan Penataan Kawasan Kumuh Perkotaan Penataan kawasan kumuh perkotaan dilakukan dengan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana dasar perumahan. Berikut dibawah ini kegiatan yang berhubungan dengan penataan kawasan kumuh perkotaan: a) Urban Renewal Kegiatan Urban Renewal pada tahun ini merupakan kegiatan tahun ketiga yang telah dilaksanakan di Kelurahan Kebon Pedes Kecamatan Tanah Sareal. Kegiatan yang dilaksanakan terdiri dari : (1) Pembangunan Tembok Penahan Tanah di Blok 4 (RW. 12). (2) Pembangunan Jembatan Akses Kelurahan Kedung Badak. (3) Pemindahan makam Blender ± 250 Makam ke Kayumanis. (4) Pembebasan lahan untuk wisata sapi. 44

35 (5) Lanjutan penataan untuk Blok 5 (kawasan wisata ziarah) dengan sub pekerjaan penambahan lahan parkir, pembangunan tembok penahan tanah dan pembangunan gerbang makam TPU. Kegiatan penataan ini merupakan kegiatan yang dibiayai dari APBD Propinsi Jawa Barat (6) Kegiatan DED Urban Renewal dilakukan untuk menyusun rencana rinci untuk kegiatan infrastruktur Urban Renewal yang akan dilaksanakan di Tahun Anggaran Kegiatan Urban Renewal saat ini masih terdapat keterbatasan untuk pembangunan rumah 2 lantai sebanyak 16 Unit dan pembangunan tembok penahan tanah serta pembangunan jembatan akses ke Wisata Sapi (Blok 5/daerah Kebon Pedes). b) Kegiatan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Dari keseluruhan penanganan RTLH, pada tahun 2010 telah dilaksanakan rehabilitasi terhadap 423 unit rumah dari berbagai sumber pembiayaan, yaitu : (1) Dari sumber anggaran APBD Kota dilakukan sebanyak 66 unit rumah yang tersebar di 34 Kelurahan se-kota Bogor. (2) Dari Kementerian Perumahan Rakyat melalui APBN sebanyak 150 Unit, dengan lokasi dan jumlah unit rumah dapat dilihat pada tabel 2.20 dibawah ini: Tabel 2.20 Lokasi dan Jumlah unit rumah Kegiatan Kementerian Perumahan Rakyat Kota Bogor Tahun Anggaran 2010 Kegiatan Kel. Kebon Kel.Sukares Pedes 1. Peningkatan Kualitas mi 100 Unit - 2. Pembangunan Baru 25 Unit 25 Unit 45

36 (a) (b) Kegiatan P2KP sebanyak 187 unit yang tersebar di 46 Kelurahan se-kota Bogor. Kegiatan CSR dari Bank PT. Bank Jabar Banten Tbk Peningkatan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebanyak 1 unit rumah di Kelurahan Sindang Sari dan 19 Unit Rumah di Kelurahan Katulampa. c) Kegiatan Penanganan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) Neigbourhood Development (ND) di Kota Bogor Kegiatan PLPBK ini merupakan program dari Kementerian Pekerjaan Umum dalam hal penanganan lingkungan perumahan dan permukiman kumuh. Kegiatan ini berlokasi di RW. 01 Kelurahan Muarasari berupa kegiatan pembebasan lahan, pembuatan jalan tembus serta pekerjaan pengadaan hidran sebanyak 13 titik. d) Kegiatan Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan (PLP2K-BK). 2) Kegiatan Penanganan Pasca Bencana Kegiatan Penanganan Pasca Bencana tahun anggaran 2010 dengan pekerjaan fisik yang dilaksanakan yaitu sebagai berikut: a. Pembangunan Talud/Keermer RT. 2 RW. 16 Kelurahan Cipaku. b. Pembangunan Talud/Keermer RW. 09 Kelurahan Genteng. c. Pembangunan Talud /Keermer RT. 06 RW. 03 Kelurahan Kedunghalang. d. Pembangunan Talud/Keermer Kelurahan Lawanggintung. e. Pembangunan Talud RT. 02 RW. 06 Kelurahan Kedungwaringin. f. Pembangunan Talud RT. 05 RW. 04 Kelurahan Kedungwaringin. g. Pembangunan Talud Lebak sari RT. 01 RW. 01 Kelurahan Pamoyanan, Bogor Selatan 46

37 h. Pembangunan Talud RT. 03 RW. 02 Kelurahan Pamoyanan, Bogor Selatan. i. Pembangunan Talud RT. 01 RW. 13 Kelurahan Ranggamekar, Bogor Selatan. j. Pembangunan Talud RT. 01 RW. 04 Kelurahan Babakan Pasar. k. Pembangunan Talud RT. 04 RW. 01 Kelurahan Kedunghalang. l. Pembangunan Talud RT. 04 RW. 09 Kelurahan Baranangsiang, Bogor Timur. 3) Pembangunan Saluran Pembuangan air hujan RW. 02,RW 07 Kelurahan Babakan, RW. 05 Kelurahan Pabaton dan RW. 07,RW 09 Kelurahan Ciluar serta Pembangunan Trotoar Permukiman RW.02, RW 07 Kelurahan Babakan. Kegiatan pembangunan sarana pembangunan air hujan dan trotoar ini dilaksanakan untuk meminimalisir genangan air yang terjadi di lokasi tersebut. 4) Kegiatan Pembangunan Drainase di RT. 12 RW. 10 Kelurahan Loji dan RT. 4 RW. 11 Kelurahan Balumbangjaya Kegiatan pembangunan drainese lingkungan ini disamping untuk mengurangi genangan yang terjadi juga untuk memperlancar aliran air yang berasal dari drainase skala makro. 5) Kegiatan Pengelolaan IPAL dan pekerjaan DED dan UKL/UPL Tegal Gundil. Kegiatan Pengelolaan IPAL dilaksanakan dengan sasaran meningkatnya pelayanan dan pengolahan air limbah kepada konsumen secara optimal serta pemenuhan target retribusi. Pada saat ini sudah melayani 300 unit sambungan rumah, dan akan dilakukan pengembangan sebanyak 300 unit sambungan rumah dimana pelaksanaan perencanaanya telah dilaksanakan. Sedangkan Pekerjaan DED dan UKL/UPL Tegal Gundil bertujuan untuk memperoleh desain rinci yang diperlukan dalam 47

38 pelaksanaan pekerjaan fisik selanjutnya serta mendukung pengembangan jaringan dan penambahan sambungan rumah. 6) Kegiatan Pendataan Ulang Makam Gunung Gadung, Cipaku, Dreded dan Blender Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan data Petak Makam Baru, Pemberian Kodefikasi Blok dan Nomor pada tiap makam, Sistem informasi Data Petak Makam di TPU Gunung Gadung, Cipaku, Dreded dan Blender. 7) Kegiatan Penambahan Lahan TPU dari Pengembang Perumahan Sesuai dengan PERDA Nomor 13 Tahun 2009 tentang Penyediaan dan Penyerahan Prasarana, Sarana dan Utilitas Perumahan dan Permukiman, pihak pengembang perumahan diwajibkan menyediakan fasilitas TPU. Pada tahun ini sebanyak 2 pengembang perumahan yang telah menyerahkan fasilitas TPU lengkap dengan sertifikat tanahnya yaitu: a. Perumahan Aglonema Cyber Residence dengan lokasi Perumahan di Kec. Bogor Barat dan Lokasi TPU di Kelurahan Situgede dengan Luas Lahan TPU 287 m2 b. Perumahan Sukadamai Green Residence dengan lokasi Perumahan di Kec. Tanah Sareal sedang Lokasi TPU di Kelurahan Situgede dengan Luas Lahan TPU 193 m2. Sedangkan sebanyak 13 Perumahan lagi masih dalam proses untuk menyerahkan Lahan TPU kepada Pemerintah Kota Bogor. 8) Kegiatan Rekondisi Kendaraan Ambulance Kegiatan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sarana penunjang didalam operasional pekerjaan pemakaman. Rekondisi dilakukan untuk 3 mobil ambulan. 9) Kegiatan Inventarisasi Data Lingkungan Perumahan Permukiman Kota Bogor, Inventarisasi data lingkungan Perumahan Permukiman ini bertujuan untuk mengetahui kondisi dari lingkungan perumahan dan permukiman terutama kondisi 48

39 fasiltas sosial dan fasilitas umum. Kegiatan Invetarisasi ini terdiri dari Inventarisasi PSU Permukiman yang berlokasi di 6 Kecamatan se-kota Bogor sedangkan Inventarisasi Prasarana Sarana dan Utilitas (PSU) Perumahan yang berlokasi di 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Bogor Selatan, Kecamatan Bogor Timur dan Kecamatan Bogor Utara. 10)Kegiatan Perbaikan PSU di Lokasi Binaan P2WKSS Kegiatan penunjang P2WKSS dilaksanakan di Wilayah di RW. 04 Kelurahan Katulampa Kecamatan Bogor Timur berupa perbaikan RTLH dan pembangunan infrastruktur yaitu kegiatan pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT), Perbaikan Jalan dan Saluran, Pembangunan Jembatan, dan Pembuatan Gapura. 11)Kegiatan DED Sarana dan Prasarana Kota Bogor Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh desain rinci yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan fisik Sarana dan Prasarana Kota Bogor pada Tahun Anggaran Perencanaan ini meliputi perencanaan pekerjaan jalan lingkungan, jalan setapak, talud/tembok penahan tanah (TPT), drainase permukiman dan jembatan lingkungan dan JPO di seluruh Kota Bogor (6 Kecamatan) Urusan Kepemudaan dan Olahraga Penanganan urusan kepemudaan dan olah raga hingga tahun 2010 dilaksanakan melalui 3 (tiga) program yaitu : 1. Program peningkatan peran serta kepemudaan; 2. Program upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba dan; 3. Program pembinaan dan pemasyarakatan olahraga. Pencapaian kinerja urusan Kepemudaan dan Olah Raga adalah Jumlah lapangan olah raga di Kota Bogor hingga tahun 2010 sebanyak 607 buah, dimana pada tahun 2010 telah dilakukan perbaikan/ pembangunan sebanyak 7 lapangan (sarana olah raga) yaitu di Cimahpar, 49

40 Sempur, GOR, Genteng, Heulang,Sukaresmi dan Bondongan. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan prestasi olah raga Kota Bogor di tingkat provinsi dan nasional seperti pada cabang atletik, renang, pencak silat dan sebagainya Urusan Penanaman Modal Penanganan urusan penanaman modal melalui program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Invenstasi. Secara umum, indikatorindikator capaian pada urusan Penanaman Modal adalah sebagai berikut: 1. Nilai realisasi investasi PMA dan PMDN di Kota Bogor mencapai Rp ,00 atau 104,61% dari target RPJMD Kota Bogor tahun 2010 sebesar Rp. 958,471 milyar. Pencapaian tersebut antara lain disebabkan oleh realisasi investasi 22 perusahaan dari 47 perusahaan yang tercatat di Kota Bogor berdasarkan persetujuan BKPM, yang terdiri dari 39 perusahaan PMA dan 8 perusahaan PMDN. Surat persetujuan penanaman modal yang dikeluarkan selama tahun 2010 tersebut merupakan akibat dari perluasan dan peningkatan kapasitas produksi perusahaan yang sudah beroperasi di Kota Bogor. 2. Jumlah realisasi PMDN pada tahun 2010 sebesar atau mengalami kenaikan sebesar 3.317,99% dari realisasi PMDN tahun 2009 sebesar , Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menegah Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah melalui program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi dan Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Pencapaian kinerja KUKM diukur dari peningkatan UMKM yang dibina. Terjadi peningkatan terhadap UMKM yang dibina yaitu sebanyak 645 unit dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2009, UMKM terbina sebanyak unit dan pada tahun 2010 capaian UMKM terbina sebanyak UMKM. 50

41 Dari peningkatan jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan sektor UMKM, pada tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar orang dari tahun sebelumnya. Seperti diketahui pada tahun 2009 tenaga kerja yang terlibat di sektor UMKM sebesar orang dan pada tahun 2010 capaiannya sebesar orang. Pencapaian kinerja KUKM ditinjau dari sisi peningkatan jumlah asset atau investasi, pada tahun 2010 capaiannya sebesar Rp ,00. Dari nilai tersebut menggambarkan kenaikan jumlah aset atau investasi sebesar Rp ,00 (2%) dari tahun sebelumnya. Sebagaimana diketahui pada tahun 2009 jumlah aset atau nilai investasi sebesar Rp ,00. Pencapaian kinerja UMKM diukur dari kapasitas produksi pada tahun 2010 sebesar Rp ,00 dari nilai tersebut menggambarkan kenaikan kapasitas produksi dari sektor UMKM sebesar Rp ,00 dari tahun 2009 sebesar Rp ,00. Pencapaian kinerja KUKM diukur dari usaha mikro. Untuk tahun 2009 sebesar dan pada tahun 2010 capaiannya sebesar atau mengalami kenaikan sebesar 2%. Pencapaian kinerja KUKM diukur dari usaha menengah pada tahun 2010 capaiannya sebesar Untuk tahun 2009 sebesar dan dari nilai tersebut menggambarkan kenaikan usaha menengah dari sektor KUKM yaitu sebesar 2%. Pencapaian kinerja KUKM diukur dari usaha kecil pada tahun 2010 sebesar Kondisi ini menggambarkan kenaikan usaha menengah dari sektor KUKM dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 98 (2,8%). Diketahui untuk tahun 2009 usaha menengah dari sektor KUKM sebesar Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil melalui Program Penataan Administrasi Kependudukan. Beberapa capaian sepanjang tahun 2010 adalah sebagai berikut: 51

42 1. Jumlah kepemilikan KTP di tahun 2010 telah mencapai 87,88% dari penduduk wajib KTP atau melebihi target kepemilikan KTP tahun 2010 yang mencapai 77%. Capaian ini meningkat dari hasil serupa di tahun 2009 yang jumlah kepemilikan KTP telah mencapai 83,6% dari penduduk wajib KTP. 2. Jumlah kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk telah mencapai 700 orang. Capaian ini lebih tinggi dengan hasil serupa di tahun 2009, yang kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk mencapai 600 orang. 3. Tingkat kepemilikan akta kelahiran mencapai 70% dari seluruh jumlah penduduk Kota Bogor atau melebihi target pada tahun 2010 sebesar 23%. 4. Tersedianya database kependudukan skala provinsi sesuai UU Nomor 23 Tahun 2006 yang mengamanatkan 1 penduduk memiliki satu dokumen kependudukan. 5. Penerapan KTP Nasional berbasis NIK Urusan Ketenagakerjaan Urusan Ketenagakerjaan melalui Program Peningkatan Kesempatan Kerja dan Program Peningkatan Kesempatan Kerja. Adapun Pencapaian indikator kinerja urusan ketenagakerjaan adalah sebagai berikut: 1. Tingkat partisipasi angkatan kerja tahun 2010 mencapai 84,33% dari jumlah penduduk angkatan kerja tahun Angka ini meningkat dari tingkat partisipasi tahun 2009 yang mencapai 55,83% dari jumlah penduduk angkatan kerja tahun Pencari kerja yang ditempatkan di tahun 2010 mencapai 27,44% dari pencari kerja yang berhasil ditempatkan pada tahun Angka ini meningkat dari capaian tahun 2009 yang mencapai 7,27% dari pencari kerja yang berhasil ditempatkan tahun Tingkat pengangguran terbuka di tahun 2010 mencapai 2,36% dari jumlah penduduk angkatan kerja. Angka ini meningkat dari 52

43 capaian tahun 2009 yang mencapai 4,99% dari jumlah penduduk angkatan kerja tahun Tingkat keselamatan dan perlindungan tenaga kerja di tahun 2010 mencapai 18,01% dari 816 jumlah perusahaan di wilayah kota bogor. Angka ini menurun dari capaian tahun 2009 yang mencapai 21,20% dari 665 jumlah perusahaan di wilayah Kota Bogor tahun Tingkat penyelesaian perselisihan buruh dengan pengusaha mencapai 100% dari 13 jumlah kejadian perselisihan buruh dengan pengusaha. Capaian ini sama dengan dari capaian di tahun 2009 yang mencapai 100% dari 14 jumlah kejadian perselisihan buruh dengan pengusaha tahun Tingkat penyelesaian perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan Pemda mencapai 100% dari 13 jumlah kejadian perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemda. Angka ini sama dengan capaian tahun 2009 yang mencapai 100% dari 6 kejadian perselisihan buruh dan pengusaha dengan kebijakan Pemerintah Daerah tahun Rasio jumlah pencari kerja terhadap lowongan kerja mencapai 1,9% atau lebih kecil dari target tahun 2010 sebesar 15%. 8. UMK sesuai dengan Kebutuhan Hidup Layak sebesar Rp ,00 atau lebih besar dari target tahun 2010 sebesar Rp , Penurunan jumlah pekerja anak dan anak terpaksa bekerja mencapai 33,33% atau lebih kecil dari target tahun 2010 yang mencapai 35%. 10. Jumlah perusahaan yang membina pekerja tentang Kebersihan, Keindahan dan Kenyamanan (K3) mencapai 30 perusahaan atau lebih lebih kecil dari target 2010 yang mencapai 100 perusahaan, Urusan Ketahanan Pangan Urusan Ketahanan Pangan meliputi Program Peningkatan Ketahanan Pangan dan Program Peningkatan Kesejahteraan Petani. 53

44 Pencapaian kinerja penanganan Urusan Ketahanan Pangan sesuai dengan RPJMD Tahun adalah sebagai berikut : a. Skor PPH (Pola Pangan Harapan) tahun 2010 sebesar 92,6 %, melebihi target RPJMD untuk tahun 2010 sebesar 82%. Skor PPH ini menunjukkan ketersediaan pangan. b. Jumlah kelompok tani yang dibina sebanyak 12 Kelompok, sesuai dengan target RPJMD Urusan Perempuan dan Perlindungan Anak Urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak melalui Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak, Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan, dan Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan. Pencapaian penanganan urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bisa dilihat dari indikator sebagai berikut : 1. Capaian pada partisipasi perempuan di lembaga pemerintah tahun 2010 mencapai 34,04%, yang diperoleh dari jumlah pekerja di lembaga pemerintah sebanyak dibagi dengan jumlah pekerja perempuan sebanyak Jika dibandingkan dengan pencapaian pada tahun 2009 sebesar 33,97%, dapat disimpulkan adanya peningkatan partisipasi perempuan di lembaga pemerintah Kota Bogor. 2. Capaian partisipasi angkatan kerja perempuan pada tahun 2010 sebesar 47,98%, diperoleh dari jumlah partisipasi angkatan kerja perempuan sebesar dibanding dengan jumlah angkatan kerja perempuan sebesar Jika dibandingkan dengan pencapaian tahun 2009 yang bernilai sebesar 38,75%, dapat disimpulkan bahwa jumlah perempuan yang memperoleh kesempatan bekerja mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan partisipasi perempuan dalam menunjang perekonomian keluarga. 54

45 3. Capaian Angka Melek Huruf (AMH) perempuan usia 15 tahun ke atas pada tahun 2010 mencapai 99,98%, yang berasal dari jumlah anak perempuan usia > 15 tahun yang melek huruf sebesar , dibandingkan dengan jumlah anak perempuan usia > 15 tahun yang berjumlah Pencapaian tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian pada tahun 2009 sebesar 99,88%. Hal tersebut menggambarkan bahwa penduduk perempuan 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis terus mengalami peningkatan, sehingga akses memperoleh informasi dan pengetahuan makin terbuka lebar. 4. Capaian Realisasi Penyelesaian Pengaduan Perlindungan Perempuan dan Anak dari Tindakan Kekerasan yang baru dimulai pada tahun 2010 mencapai hasil sebesar 71,43%. Diperoleh dari jumlah pengaduan perlindungan perempuan dan anak yang terselesaikan berjumlah 5 kasus, dibandingkan dengan jumlah pengaduan perlindungan perempuan dan anak yang berjumlah 7 kasus Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera melalui Program Keluarga Berencana, Program Kesehatan reproduksi remaja, Program Penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga, Program Pengembangan model operasional BKB/ Posyandu. Pencapaian penanganan urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera bisa dilihat dari indikator sebagai berikut : 1. Capaian prevalensi peserta KB aktif tahun 2010 mencapai 82,15% yang berasal dari jumlah peserta KB aktif sebesar , padahal jumlah pasangan usia subur mencapai Pencapaian tahun 2010 mengalami peningkatan, karena pada tahun 2009 capaian prevalensi peserta KB aktif hanya sebesar 78,84%. 2. Jumlah Keluarga Pra sejahtera dan Keluarga Sejahtera I tahun 2010 sebesar 22,75% dari total keluarga di Kota Bogor yang jumlahnya 55

46 mencapai Pencapaian ini lebih baik jika dibanding pencapaian tahun 2009 yang hanya sebesar 23,95%. 3. Capaian peserta KB aktif 82,15% menunjukkan pencapaian target yang baik untuk tahun Melebihi target 2010 yang hanya ditetapkan sebesar 76,85%. 4. Capaian penyelenggaraan konseling kesehatan reproduksi remaja telah sesuai dengan target yaitu 6 kelompok, yaitu kelompok yang berasal dari Pusat Informasi Konseling (PIK). 5. Capaian peningkatan kader pendamping kelompok kegiatan tribina PKLK (Peningkatan Kualitas Lingkungan Keluarga), BLK dan UPPKS mencapai 940 orang kader, yang terdiri dari 342 kader BKB, 228 kader BKR, 205 kader BKL, 140 kader BLK, dan 25 kader UPPKS. Hasil tersebut berarti telah melampaui target tahun 2010 yang semula ditetapkan 736 orang kader Urusan Perhubungan Urusan Perhubungan melalui Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan, Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas, Program Peningkatan Pelayanan Angkutan serta Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor. Adapun capaian urusan perhubungan yaitu jumlah titik kemacetan dari 14 titik menjadi 5 titik, jumlah kendaraan yang laik uji pertahun mencapai 50,19 % Urusan Komunikasi dan Informatika Penanganan urusan komunikasi dan informatika melalui Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media masa; Program Fasilitasi Peningkatan Sumber daya Manusia Bidang Komunikasi dan Informasi;dan Program Kerjasama Informasi dengan Media Massa. Secara umum, capaian kinerja pada urusan komunikasi dan informatika adalah sebagai berikut: 56

47 1. Tingkat ketercapaian sarana penyebarluasan informasi pembangunan daerah yang mencapai 58% dari 70% target yang ditetapkan pada tahun Jumlah SDM terlatih di bidang komunikasi dan informasi yang mencapai 60% sesuai dengan target yang ditetapkan pada tahun Tingkat pencapaian informasi pembangunan yang terpublikasi pada media massa yang mencapai 56% dari 60% target yang ditargetkan pada tahun Urusan Pertanahan. Penanganan urusan pertanahan melaui Program Penyelesaian konflik konflik Pertanahan. Kasus kasus yang sudah dan sedang ditangani pada Tahun 2010 adalah sebagaimana tabel 2.21 berikut: Tabel 2.21 Penyelesaian Masalah Pertanahan Tahun 2010 N O MASALAH TINDAK LANJUT HASIL Ket 1 Pembahasan keberatan Warga Komplek Perumda 1. Dilakukan peninjauan Pemilik Wisma sepakat untuk mengikuti arahan I dan II atas lokasi dari Pemerintah Kota penyalahgunaan 2. Rapat Bogor keberadaan dan pembahasan - penggunaan Wisma Salak Indah di RW.02 Kelurahan Cipaku Kecamatan Bogor dengan pihakpihak dan Instansi terkait Selatan 2 Permohonan Penyelesaian 1. Dilakukan Tanah tersebut akan Tanah Sewa di Jl. Sancang peninjauan dimanfaatkan untuk Dalam Kelurahan lokasi kepentingan pemerintah Babakan Kecamatan 2. Rapat Kota Bogor, tidak Bogor Tengah dari Sdri. pembahasan diberikan kepada salah - Faridah Saelan dengan pihakpihak dan satu pihak yang merasa mengklaim 3 Verifikasi Status Lahan SMK Ranti Mula di Kelurahan Gudang Kecamatan Bogor Tengah 4 Permohonan Biaya Kompensasi Tempat Tinggal Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Permata hati di Kelurahan Babakan Pasar Instansi terkait 1. Dilakukan peninjauan lokasi 2. Rapat pembahasan dengan pihakpihak dan Instansi terkait 1. Dilakukan peninjauan lokasi 2. Rapat pembahasan dengan pihakpihak dan Instansi Pihak SMK Ranti Mula siap untuk memproses perjanjian Sewa Pakai dengan batas waktu yang ditentukan oleh Pemkot Bogor Permohonan tersebut dapat disetujui

48 Kecamatan Bogor Tengah terkait 5 Bangunan Kantor RW.006 Kelurahan Gudang Kecamatan Bogor Tengah yang didirikan tanpa hak di atas tanah milik dr. Sulaeman Sutanto MS, Kampung Gudang No. 1 (Surat dari Ombudsman) 6 Permohonan untuk membeli tanah seluas ±700m 2 di RT 3/05 Kelurahan Cilendek Timur Kecamatan Bogor Barat dari Ahli Waris H. Marzuki Dahlan 1. Dilakukan peninjauan lokasi 2. Rapat pembahasan dengan pihakpihak dan Instansi terkait 1. Dilakukan peninjauan lokasi 2. Rapat pembahasan dengan pihakpihak dan Instansi terkait Telah dijelaskan mengenai masalah tersebut kepada Ombudsman bahwa tidak ada maksud dari Pemerintah Kota Bogor untuk melakukan administrasi penyelenggaraaan pemerintahan, melainkan adanya tenggang waktu dalam penyelesaian masalah tersebut tidak dapat dipenuhi dikarenakan status tanah yang dimaksud belum terklarifikasi dan terverifikasi serta adanya status sengketa yang ditetapkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Penanganan urusan ini melalui : 1. Program Pendidikan Politik Masyarakat 2. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan 3. Program Kemitraan Pengembangan wawasan Kebangsaan 4. Program Pencegahan Dini dan penanggulangan Korban Bencana alam. Secara umum, indikator-indikator capaian pada Urusan Kesbang dan PDN diantaranya sebagai berikut: 1) Persentase kejadian konflik yang melibatkan isu antar golongan dan SARA mencapai 5,8% dari 52 kali konflik/demonstrasi yang terjadi selama tahun ) Tingkat keterlibatan dan kepedulian ormas dan LSM dalam pembangunan mencapai 50% dari 95 ormas dan LSM yang terdaftar di 58

49 Kantor Kesbanglinmas Kota Bogor. Beberapa ormas dan LSM itu di antaranya adalah Lanskip, Lekat, dan Candeviv. 3) Persentase penanganan bencana dalam bentuk penyaluran bantuan bencana mencapai 100% dari 261 kali bencana alam yang terjadi selama tahun ) Kegiatan pembinaan politik daerah mencapai 100 % dari target yang telah ditetapkan. 5) Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas, dan OKP mencapai 100 % dari target yang telah ditetapkan Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Urusan ini dijabarkan melalui : 1. Program Pemantapan Otonomi Daerah Dan Sistem Administrasi Pemerintah Daerah 2. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal Dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah 3. Program Peningkatan Dan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan 4. Program Pembinaan Dan Penataan Perangkat Kecamatan Dan Kelurahan 5. Program Peningkatan Peayanan Kedinasan Walikota / Wakil Walikota 6. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 7. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur 8. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur 9. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 10. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 11. Program Peningkatan Kerjasama Antar Daerah 59

50 12. Program Peningkatan Dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah 13. Program Pengendalian Pembangunan 14. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi 15. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan 16. Program Penerapan, Penegakan Hukum dan HAM 17. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah. Urusan otonomi daerah tersebut telah dilaksanakan dengan mengarah pada upaya-upaya sebagai berikut: 1. Meningkatkan sumber daya Aparatur 2. Meningkatkan kualitas pelayanan publik 3. Peningkatan pengelolaan keuangan dan asset daerah. 4. Meningkatkan Kapasitas lembaga perwakilan daerah. 5. Meningkatkan kesadaran hukum baik aparatur dan masyarakat Capaian dari Program di atas antara lain sebagai berikut : 1) Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Kajian penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dilaksanakan terhadap 6 pelayanan perizinan dari 61 pelayanan perizinan yang dikelola oleh Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dengan rata-rata penilaian BAIK, sebagaimana tergambar dalam tabel 2.22 berikut : Tabel 2.22 Kriteria Pelayanan Perizinan No Jenis Izin Nilai Kriteria IKM 1 Izin Mendirikan Bangunan (IMB) 67,66 Baik 2 Izin Gangguan (HO) 68,25 Baik 3 Izin Penyelenggaraan Reklame (IPR) 69,37 Baik 4 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) 68,46 Baik 5 Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 68,01 Baik 6 Persetujuan Pemakaian Tanah Untuk 73,53 Baik Reklame (PPTUR) 60

51 Penetapan kriteria tersebut mengacu kepada Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Unit Pelayanan Instansi Pemerintah, dimana Indeks Kepuasan masyarakat (IKM) yang berada pada interval 62,51 81,25 memiliki mutu pelayanan baik. b. Evaluasi Kinerja Unit Pelayanan Publik (UPP) Hasil evaluasi pada tahun 2010 ini menetapkan Unit Pelaksana Teknis Rumah Potong Hewan (UPTD RPH) pada Dinas Pertanian sebagai Unit Pelayanan Publik (UPP) dengan kategori BAIK yang mewakili Kota Bogor ke tingkat nasional dan berhasil meraih penghargaan Pratama Citra Pelayanan Prima dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi karena dinilai sukses menciptakan inovasi perbaikan melalui dimilikinya sertifikat halal, dimilikinya nomor kontrol veteriner (NKV) yang merupakan registrasi persyaratan hygiene dan sanitasi dan dimilikinya sertifikat ISO tentang manajemen mutu pelayanan. 1) Optimalisasi Penerimaan PAD Penerimaan pendapatan daerah tahun 2010 sebesar Rp ,00 atau 99,72% dari target Rp ,00 tercapai. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2009 yang mencapai Rp terjadi peningkatan sebesar 8,49%. 2) Optimalisasi Penerimaan PBB, BPHTB dan Pajak Air Bawah Tanah Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong agar target pendapatan yang berasal dari pajak pusat dapat tercapai. Kegiatan ini telah berhasil meningkatkan jumlah penerimaan dari dana perimbangan bagi hasil pajak dan bukan pajak Rp pada tahun 2009 menjadi Rp ,00 pada tahun 2010 meningkat sebesar 14,10%. 61

52 3) Penyelenggaraan e-procurement Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka transparansi pelaksanaan pengadaan barang dan jasa pemerintah. Selama tahun 2010 telah dilaksanakan 290 pelelangan dengan anggaran sebesar Rp ,00 dan menghasilkan efisiensi sebesar Rp ,00 (6,31%). 4) Penyusunan Produk Hukum Daerah Kegiatan ini melaksanakan penelaahan, pengkajian, dan perumusan serta pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang dituangkan dalam Program Legislasi Daerah Tahun 2010 sebanyak 20 dan yang telah ditetapkan sebagai Peraturan Daerah (Perda) sebanyak 9 Perda dengan rincian sebagai berikut: (1) Perda Nomor 1 Tahun 2010 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2010; (2) Perda Nomor 2 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 2 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah; (3) Perda Nomor 3 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah; (4) Perda Nomor 4 Tahun 2010 tentang Ketenagakerjaan; (5) Perda Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bogor Tahun ; (6) Perda Nomor 6 Tahun tentang 2010 tentang Penyertaan Modal Daerah ke Dalam Modal Saham PT BPD Jawa Barat dan Banten, Tbk.; 62

53 (7) Perda Nomor 7 Tahun 2010 tentang Penyertaan Modal kepada PDAM Tirta Pakuan, PD BPR Bank Pasar, PD Jasa Transportasi, dan PD Pasar Pakuan Jaya; (8) Perda Nomor 8 Tahun 2010 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2010; (9) Perda Nomor 9 Tahun 2010 tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran Hasil lain yang dicapai adalah penetapan Peraturan Walikota sebanyak 63 buah, Keputusan Walikota yang bersifat penetapan sebanyak 337, dan Instruksi Walikota sebanyak 3 buah Urusan Pemberdayaan Masyarakat Penanganan urusan pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu upaya mendorong masyarakat sebagai pihak yang ikut berperan di dalam mengelola pembangunan skala wilayah, dan merangsang tumbuhnya keswadayaan masyarakat dalam menangani persoalanpersoalan wilayah. Untuk mencapai maksud tersebut telah dilaksanakan 4 jenis program yaitu : 1. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Kelurahan 2. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Kelurahan. Sasaran program meningkatnya peran aktif masyarakat dalam pembangunan kelurahan serta terwujudnya kemitraan antara pemerintah, swasta dan masyarakat dalam pembangunan yang dijabarkan melalui indikator persentase keswadayaan masyarakat dalam pembangunan yang melebihi target, jumlah kelompok binaan LPM dan jumlah kelompok binaan PKK 100% mencapai target. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Kelurahan dijabarkan melalui kegiatan Peningkatan Partisipasi Block Grant dan Spesific Grant Kelurahan. Untuk meningkatkan kemandirian lembaga masyarakat dan 63

54 meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, telah dilaksanakan Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK/Block Grant) dan Paket Akselerasi Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PA-PPMK/Spesific Grant). Total dana bantuan stimulan PPMK/Block Grant berjumlah Rp ,00, yang didistribusikan ke 68 kelurahan masing-masing sebesar Rp ,00. Jumlah imbal swadaya yang dihasilkan dari bantuan stimulan yang diberikan adalah Rp ,00 atau 78% dari total dana bantuan stimulan. Besarnya imbal swadaya masyarakat ini mencerminkan berhasilnya pelaksanaan PA-PPMK Urusan Sosial Penanganan urusan sosial dilaksanakan melalui Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT), Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), Program Pembinaan anak Terlantar; Program Pembinaan Penyandang Cacat Trauma dan Korban Bencana; Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo; Program Pemberdayaan Lembaga Sosial. Pencapaian program dalam Urusan Sosial dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2010 didapatkan hasil sebagai berikut : 1. Penanganan PMKS tahun 2010 berdasarkan pemutakhiran data tercatat sebanyak PMKS sementara PMKS yang tertangani dalam kurun waktu tersebut sebanyak PMKS atau 43,73%, sedangkan pada tahun 2009 jumlah PMKS tercatat sebanyak dan yang tertangani sebanyak 216 atau 0,42%. Hal ini berarti persentase penanganan PMKS di tahun 2010 terjadi peningkatan dari 0,42% pada tahun 2009 menjadi 43,73% di tahun PMKS yang memperoleh bantuan sosial pada tahun 2010 sebanyak PMKS sedangkan jumlah yang seharusnya menerima bantuan sebanyak PMKS, dan berarti baru 41,85% yang tertangani. Pada tahun 2009 PMKS yang memperoleh bantuan sosial sebanyak PMKS sedangkan jumlah yang seharusnya menerima bantuan sebanyak PMKS yaitu sebesar 2,23%. 64

55 3. Jumlah sarana sosial yang tersedia dalam upaya penanganan PMKS mengalami perubahan yaitu berdasarkan data tahun 2009 bejumlah 59 buah dan tahun 2010 berjumlah 75 buah, yang terdiri dari 36 panti asuhan, 5 Panti Jompo, 3 Panti asuhan/rumah singgah, 8 panti asuhan/jompo, 8 panti rehabilitasi, 15 yayasan sosial. 4. Penanganan anak terlantar pada tahun 2010 sebanyak 710 orang dari target 704 orang atau 100,85%. Salah satu upaya penanganan anak terlantar sampai tahun 2010 telah ada rumah singgah sebanyak 3 buah. 5. Penanganan penyandang cacat, trauma dan bencana pada tahun 2010 sebanyak 44 orang dari target RPJMD sebanyak 100 orang atau 44% dari target. 6. Dalam penanganan masalah penyakit sosial persentase pencapaian penanganan mencapai 125% yaitu sebanyak 25 orang pada tahun 2010 dari 20 orang yang ditargetkan berdasarkan RPJMD. 7. Jumlah penanganan kemandirian dan kesejahteraan sosial baru mencapai 88,28%, yaitu orang dari target RPJMD sebanyak orang. 8. Panti Asuhan/Panti Jompo yang terkelola dengan baik. mencapai 150% yaitu 75 panti dari target RPJMD sebanyak 65 panti. 9. Presentase lembaga keagamaan yang berpartisipasi aktif dalam pembangunan mencapai 96,5 % dari target RPJMD sebesar 75 %. Untuk mendukung upaya penanganan kemiskinan, mutlak perlu dibangun sistem ketahanan masyarakat dengan melibatklan warga masyarakat dan peningkatan partisipasi masyarakat itu sendiri. Berkaitan dengan hal tersebut, maka optimalisasi peran BAZ Kota Bogor dalam upaya membangun kesadaran berzakat dan berbagi untuk sesama menjadi upaya yang sangat penting Urusan Kebudayaan Urusan kebudayaan dilaksanakan melalui Program Pengembangan Nilai Budaya; Program Pengelolaan Keragaman Budaya; Program 65

56 Pengelolaan Kekayaan Budaya; Program Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya. Pencapaian kinerja penanganan urusan kebudayaan yang berlangsung sepanjang tahun 2010, dapat terukur dari indikator sebagai berikut : 1. Penyelenggaraan Festival Seni dan Budaya dicapai melalui pagelaran kesenian daerah sebanyak 8 kali sesuai target yang ditetapkan didalam RPJMD. 2. Jumlah workshop kesenian telah diselenggarakan 1 kali sesuai target yang ditetapkan di dalam RPJMD. 3. Jumlah gedung kesenian yang dipelihara 1 unit sesuai target RPJMD. 4. Jumlah sanggar yang aktif memelihara dan mengembangkan seni sebanyak 25 sanggar. 5. Benda cagar budaya yang terpelihara dan dilestarikan mencapai 30 objek, yang berarti melampaui target yang ditetapkan RPJMD sebanyak 25 objek Urusan Statistik Penanganan urusan statistik dilaksanakan melalui Program Pengembangan Data/Informasi statistic Daerah. Pencapaian kinerja urusan statistik dapat dilihat dari beberapa indikator sebagai berikut : 1. Tersedianya Buku Bogor Dalam Angka Tahun 2009 dan Buku PDRB Kota Bogor Tahun Persentase ketersediaan data/informasi statistik daerah 85% dari target RPJMD sebesar 85% Urusan Kearsipan Urusan Kearsipan melalui Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan, Program penyelamatan dan pelestarian arsip daerah, Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana prasarana kearsipan. 66

57 Pencapaian kinerja pengelolaan arsip dapat dilihat melalui beberapa indikator sebagai berikut : 1) Tingkat kelengkapan administrasi kearsipan pada tahun 2010 sebesar 90% dapat dipenuhi yaitu dengan tersedianya sarana kearsipan di lingkungan SKPD dari target yang telah ditetapkan. 2) Tingkat penerapan teknologi informasi dalam administrasi kearsipan dapat dipenuhi melalui pembaharuan website Kantor Arsip, alih media arsip Keputusan Walikota mengenai izin mendirikan bangunan ke dalam bentuk arsip digital. 3) Tingkat kepatuhan SKPD terhadap pedoman kearsipan baru mencapai 62% dari 63 SKPD yang dibina, dan dari hasil penilaian terdapat 24 SKPD yang memperoleh nilai B, 29 SKPD yang memperoleh nilai C, dan 10 SKPD yang memperoleh nilai D. 4) Persentase rata - rata periode pemindahan arsip SKPD ke KAPD sebesar 43% dari target 60%. Target tersebut belum terpenuhi karena beberapa arsip di SKPD belum memenuhi jangka waktu simpan untuk dipindahkan ke depo arsip. 5) Persentase Arsip daerah yang terpelihara 100% dari total arsip sebanyak 2000 boks arsip dengan perlakuan 500 boks arsip diganti kertas asam, diberi pengawet, diganti box yang rusak, label, dan 1500 boks dirawat dengan dibersihkan debu dan kotoran yang menempel pada arsip Urusan Perpustakaan Urusan ini dilakukan melalui program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan yang bertujuan meningkatkan budaya baca masyarakat. Sasaran yang harus dicapai adalah meningkatnya minat dan budaya baca. Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, telah dilaksanakan kegiatan sebagai berikut: Pencapaian kinerja pengelolaan perpustakaan dapat dilihat melalui beberapa indikator sebagai berikut : 67

58 1) Meningkatnya jumlah sekolah yang memiliki perpustakaan sesuai dengan standar sarana dan prasarana perpustakaan dari tahun 2009 : a. Tingkat SD meningkat sebanyak 28 perpustakaan (dari 144 menjadi 172 Perpustakaan) dari target RPJMD sebanyak 20 perpustakaan. b. Tingkat SMP meningkat sebanyak 19 perpustakaan (dari 70 menjadi 89 Perpustakaan) dari target RPJMD sebanyak 32 perpustakaan. c. Tingkat SMA meningkat sebanyak 2 perpustakaan (dari 47 menjadi 49) Perpustakaan dari target RPJMD sebanyak 23 perpustakaan. d. Tingkat SMK meningkat sebanyak 7 perpustakaan (dari 38 menjadi 45 Perpustakaan) dari target RPJMD sebanyak 8 perpustakaan. 2) Persentase ratio siswa yang yang berkunjung ke perpustakaan sekolah per siswa sekolah dari 10% menjadi 15% 3) Jumlah pengunjung perpustakaan sebesar orang atau mencapai 116% dari target yang ditetapkan pengunjung. 4) Jumlah perpustakaan kelurahan/taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang berfungsi sebanyak 56 unit atau mencapai 100% dari target yang ditetapkan. 5) Jumlah Koleksi perpustakaan sampai dengan tahun 2010 sebanyak buku atau meningkat 116 % dibandingkan dengan target RPJMD sebanyak buku Urusan Perikanan Penanganan urusan perikanan melalui Program Peningkatan Produksi Pertanian, dan Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian. Melalui program ini diperoleh data jumlah produksi ikan Kota Bogor pada tahun 2010 adalah kg atau ,253 Ton, dengan norma gizi ikan sebesar 31,5 Kg.Kap/thn dan jumlah penduduk sebanyak jiwa, maka diperoleh target daerah sebesar

59 kg atau ,52 ton. Sehingga capaian kinerja produksi perikanan Kota Bogor pada tahun 2010 sebesar 70,80%. Untuk jumlah ikan konsumsi Kota Bogor pada tahun 2010 sebesar kg atau ,06 Ton. Dengan jumlah penduduk sebesar jiwa dan norma gizi 31,5 Kg.Kap/thn, maka diperoleh konsumsi perikanan Kota Bogor tahun 2010 sebesar 81,97%. Sedangkan untuk produksi ikan hias Kota Bogor tahun 2010 sebanyak ekor. Keberadaan depo pemasaran ikan hias ini ditunjang dengan keberadaan Terminal Ikan Hias Rancamaya dan para supplier ikan hias, yang mendorong perkembangan ikan hias di Kota Bogor. Perkembangan pemasaran ikan hias dapat dilihat dari tumbuhnya pelaku usaha baru sebanyak 22 orang, dan meningkatnya aktivitas transaksi ekonomi (dari nilai transaksi Rp ,00 s/d Rp ,00 perbulan pada tahun 2009, menjadi Rp ,00 s/d Rp ,00 pada tahun 2010), sehingga mampu memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan pelaku usaha dan keluarganya. Selain di pangsa pasar lokal, ikan hias jenis tetra telah dipasarkan sampai ke Republik Cheko. Permintaan ikan tersebut rata-rata mencapai 750 ribu ekor perbulan. Sampai bulan Desember tahun 2010 telah dikirim sebanyak ekor dengan nilai ekspor sekitar US$ ,96 (sekitar Rp ). Pengiriman dikemas dalam box melalui Terminal Agribisnis Rancamaya. Selain itu, juga dilakukan kegiatan Pelatihan Pengolahan Ikan dan Pelatihan Pemasaran Ikan Hias yang dilaksanakan untuk mendukung program Pengentasan Kemiskinan. Kegiatan Pelatihan Pengolahan Ikan (Pemindangan Ikan) Berskala Rumah Tangga dan Pemasaran Ikan Hias diikuti oleh 15 orang keluarga miskin untuk peserta pelatihan Pengolahan Ikan (Pemindangan Ikan) Berskala Rumah Tangga dan 5 orang keluarga miskin untuk pelatihan Pemasaran Ikan Hias. Pelatihan dilaksanakan di RM. Warung Kebun Jln. Raya Pajajaran Nomor 57 Bogor pada tanggal Juli 2010 dan 5 Agustus Dari kegiatan pelatihan pengolahan ikan (pemindangan), penghasilan peserta mengalami peningkatan dari Rp ,00 s/d Rp. 69

60 ,00/bln menjadi Rp ,00 s/d Rp ,00/bln. Sedangkan dari kegiatan pemasaran pelatihan ikan hias, penghasilan peserta mengalami peningkatan dari Rp ,00 s/d Rp ,00/bln menjadi Rp ,00 s/d Rp ,00/bln Urusan Pertanian Penanganan urusan Pertanian melalui Program Peningkatan Produksi Pertanian, Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak, dan Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian. Kegiatan tersebut telah mendukung kemampuan RPH Terpadu Kota Bogor mendapatkan Sertifikat ISO 9001:2008 pada tahun 2010 dari SAI Global, penghargaan Citra Pelayanan Prima tingkat Pratama Tahun 2010 dari Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, serta piagam penghargaan sebagai unit pelayanan publik dalam rangka Citra Pelayanan Prima tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 dari Gubernur Jawa Barat. Pencapaian kinerja penanganan Urusan Pertanian sesuai dengan RPJMD Tahun adalah sebagai berikut : a. Jumlah Komoditi Pertanian yang bernilai tambah tinggi sebanyak 21 Komoditi, telah terealisasi sebesar 100% yang meliputi Anggrek, Ikan Hias, Talas, Pisang, Kelinci, Lele, Jambu Biji, Keripik Pisang, Keripik Talas, Nata de Coco, Dodol Talas, Tanaman Hias Daun/Phylodendron, Tanaman Hias Daun/Cordyline, Padi Organik, Lele Sangkuriang, Milk Fish/Bandeng Isi, Yogurt, Keripik Singkong, Sabun Rumput Laut, Ikan Balita dan Jus Jambu Biji Getas Merah. Maksud dari komoditi pertanian yang bernilai tambah tinggi, adalah komoditi yang bisa diolah kembali,dan komoditi yang tidak mengenal musim/selalu tersedia setiap tahun. b. Jumlah hewan yang dipotong di RPH, tahun 2010 adalah ekor ( ekor ayam dan ekor sapi), tercapai 157,50% dari target RPJMD tahun 2010 sebesar ekor. 70

61 c. Jumlah hewan ternak dan unggas yang divaksin pada tahun 2010 sebanyak ekor, dengan rincian sebagai berikut : AI/Flu burung (unggas) sebanyak ekor; Antraks (Sapi/Domba) sebanyak ekor; Rabies (anjing/kucing/kera) sebanyak 200 ekor; Brucellosis (sapi perah) sebanyak 50 ekor; Capaian ini melebihi target tahun 2010 sebanyak ekor. d. Jumlah Produk Pertanian yang dikemas sesuai standar sebanyak 9 komoditi, yaitu Dodol Talas, Kerupuk Talas, Keripik Talas, Keripik Pisang, Keripik Singkong, Yogurt, Ikan Balita, Sabun Rumput Laut, dan Beras Organik Kemasan Merk Unggul Jaya, telah terealisasi sebesar 100% dari target RPJMD Tahun 2010 sebanyak 9 komoditi Urusan Pariwisata Penanganan urusan pariwisata melalui Program Pengembangan Pariwisata Daerah. Kegiatan Pendataan dan Survei Kunjungan Wisatawan Lokal dan Mancanegara. Berdasarkan pendataan tersebut diketahui jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Bogor tahun 2010 sebanyak wisatawan yang terdiri dari wisatawan lokal dan orang wisatawan mancanegara. Berarti ada kenaikan sebesar 3,16 % dibanding tahun 2009 yang berkunjung sebanyak wisatawan yang terdiri dari wisatawan lokal dan orang wisatawan mancanegara. Survei dilakukan terhadap wisatawan dengan lama tinggal rata-rata 2 hari. Perbandingan jumlah kunjungan wisatawan pada tahun 2009 dan tahun 2010 dapat dilihat melalui grafik 2 berikut : Grafik 2. Perbandingan Jumlah Kunjungan Wisatawan Tahun 2009 dan

62 JumlahWisatawan 3,000,000 2,500,000 2,000,000 1,500,000 1,000, ,000 0 Tahun 2009 Tahun 2010 lokal 2,729,672 2,821,508 mancanegara 146, ,918 Selain wisatawan yang berkunjung di sarana-sarana akomodasi seperti hotel dan wisma, kunjungan wisatawan pada tahun 2010 terbanyak berasal dari event Istana Bogor Open, Obyek Wisata Rekreasi Air Jungle, Marcopolo, serta Wisata Kuliner. Pencapaian kinerja penanganan urusan pariwisata tahun 2010 terukur dari indikator-indikator sebagai berikut : 1. Kunjungan wisatawan ke Kota Bogor pada tahun 2010 mencapai jumlah orang yang terdiri dari wisatawan lokal dan wisatawan mancanegara. 2. Pertumbuhan kunjungan wisatawan tahun 2010 mencapai 3,16%, pada tahun 2009 jumlah wisatawan mencapai orang dan pada tahun 2010 meningkat menjadi orang. 3. Kontribusi sektor pariwisata pada PDRB Kota Bogor Tahun 2009 terbagi pada 2 kelompok, yaitu Sektor perdagangan, hotel dan restoran yang mencapai 15,11% Kelompok Jasa Hiburan dan Rekreasi pada Sub Sektor Jasa Swasta, Sektor Keuangan Persewaan dan Jasa Perusahaan mencapai 18,58% Dengan demikian, Penanganan urusan pariwisata Kota Bogor tahun 2010, secara keseluruhan telah mampu mendorong terjadinya peningkatan kunjungan wisatawan ke Kota Bogor. 72

KONDISI UMUM. Bogor Tengah, Bogor Timur, Bogor Barat, Bogor Utara, Bogor Selatan, dan Tanah Sareal (Gambar 13).

KONDISI UMUM. Bogor Tengah, Bogor Timur, Bogor Barat, Bogor Utara, Bogor Selatan, dan Tanah Sareal (Gambar 13). 28 IV. KONDISI UMUM 4.1 Wilayah Kota Kota merupakan salah satu wilayah yang terdapat di Provinsi Jawa Barat. Kota memiliki luas wilayah sebesar 11.850 Ha yang terdiri dari 6 kecamatan dan 68 kelurahan.

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1995 TENTANG PERUBAHAN BATAS WILAYAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BOGOR DAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BOGOR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bogor, 08 Desember 2015 Walikota Bogor, Dr. Bima Arya Sugiarto

KATA PENGANTAR. Bogor, 08 Desember 2015 Walikota Bogor, Dr. Bima Arya Sugiarto WALIKOTA BOGOR KATA PENGANTAR Dalam rangka pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan perlu didukung data dan informasi lingkungan hidup yang akurat, lengkap dan berkesinambungan. Informasi

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1. Kondisi Geografis Luas wilayah Kota Bogor tercatat 11.850 Ha atau 0,27 persen dari luas Propinsi Jawa Barat. Secara administrasi, Kota Bogor terdiri dari 6 Kecamatan, yaitu

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja akan digunakan untuk mengukur kinerja atau keberhasilan organisasi. Pengukuran kinerja organisasi akan dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR

BAB III GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR 20 BAB III GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR 3.1. SITUASI GEOGRAFIS Secara geografis, Kota Bogor berada pada posisi diantara 106 derajat 43 30 BT-106 derajat 51 00 BT dan 30 30 LS-6 derajat 41 00 LS, atau kurang

Lebih terperinci

PP 2/1995, PERUBAHAN BATAS WILAYAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BOGOR DAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BOGOR. Presiden Republik Indonesia,

PP 2/1995, PERUBAHAN BATAS WILAYAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BOGOR DAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BOGOR. Presiden Republik Indonesia, PP 2/1995, PERUBAHAN BATAS WILAYAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BOGOR DAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BOGOR Menimbang: Presiden Republik Indonesia, a. bahwa meningkatnya perkembangan pembangunan di Propinsi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH 51 BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH 4.1 Kondisi Geografis Kota Bogor 4.1.1 Letak dan Batas Wilayah Kota Bogor terletak diantara 106 derajat 43 30 BT dan 30 30 LS 6 derajat 41 00 LS serta mempunyai ketinggian

Lebih terperinci

REKAPITULASI KARTU INVENTARIS BARANG PEMERINTAH KOTA BOGOR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2016 AUDITED

REKAPITULASI KARTU INVENTARIS BARANG PEMERINTAH KOTA BOGOR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2016 AUDITED REKAPITULASI KARTU INVENTARIS BARANG PEMERINTAH KOTA BOGOR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2016 AUDITED GOLONGAN ASET TETAP NO NAMA OPD TANAH PERALATAN DAN MESIN GEDUNG DAN BANGUNAN JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN

Lebih terperinci

Penduduk dan Ketenagakerjaan/Population and Employment Penduduk dan Ketenagakerjaan/ Population and Employment

Penduduk dan Ketenagakerjaan/Population and Employment Penduduk dan Ketenagakerjaan/ Population and Employment 3 Penduduk dan Ketenagakerjaan/ Population and Employment Kota Bogor Dalam Angka/Bogor City in Figures 2013 71 72 Kota Bogor Dalam Angka/Bogor City in Figures 2013 PENDUDUK DAN TENAGA KERJA Penduduk Kota

Lebih terperinci

PENDUDUK DAN TENAGA KERJA

PENDUDUK DAN TENAGA KERJA PENDUDUK DAN TENAGA KERJA Penduduk Kota Bogor pada tahun terdapat sebanyak 1.004.831 orang yang terdiri atas 510.884 orang laki-laki dan sebanyak 493.947 perempuan. Dibandingkan dengan tahun 2011 jumlah

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RPJMD KOTA LUBUKLINGGAU 2008-2013 VISI Terwujudnya Kota Lubuklinggau Sebagai Pusat Perdagangan, Industri, Jasa dan Pendidikan Melalui Kebersamaan Menuju Masyarakat

Lebih terperinci

4 GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR

4 GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR 44 Keterbatasan Kajian Penelitian PKL di suatu perkotaan sangat kompleks karena melibatkan banyak stakeholder, membutuhkan banyak biaya, waktu dan tenaga. Dengan demikian, penelitian ini memiliki beberapa

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM KOTA BOGOR

BAB IV KONDISI UMUM KOTA BOGOR 24 BAB IV KONDISI UMUM KOTA BOGOR 4.1 Profil Wilayah Kota Bogor Kota Bogor secara geografis terletak pada 106 o 48 Bujur Timur dan 6 o 36 Lintang Selatan dengan jarak ± 56 km dari ibukota Jakarta. Wilayah

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1 BATASAN ADMINISTRASI WILAYAH Secara geografis, Kota Bogor terletak diantara 106º 43 30-106º 51.00 Bujur Timur dan 6º 30 30-6º 41 00 Lintang Selatan. Kota ini berjarak lebih

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. Kota Bogor mempunyai luas wilayah km 2 atau 0.27 persen dari

V. GAMBARAN UMUM. Kota Bogor mempunyai luas wilayah km 2 atau 0.27 persen dari V. GAMBARAN UMUM 5.1. Kondisi Geografis Kota Bogor mempunyai luas wilayah 118 50 km 2 atau 0.27 persen dari luas propinsi Jawa barat. Secara geografis, Kota Bogor terletak diantara 106 derajat 43 30 BT-106

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN yaitu terdiri dari 16 kelurahan dengan luas wilayah 3.174,00 Ha. Saat ini

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN yaitu terdiri dari 16 kelurahan dengan luas wilayah 3.174,00 Ha. Saat ini V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kecamatan Bogor Barat Wilayah administrasi Kecamatan Bogor Barat hingga akhir Desember 2008 yaitu terdiri dari 16 kelurahan dengan luas wilayah 3.174,00

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN Prioritas dan sasaran merupakan penetapan target atau hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan yang direncanakan, terintegrasi, dan konsisten terhadap pencapaian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... Halaman PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2016-2021... 1 BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-4

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 Oleh: BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN MALANG Malang, 30 Mei 2014 Pendahuluan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

Lampiran Peraturan Bupati Tanah Datar Nomor : 18 Tahun 2015 Tanggal : 18 Mei 2015 Tentang : Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2016 DAFTAR ISI

Lampiran Peraturan Bupati Tanah Datar Nomor : 18 Tahun 2015 Tanggal : 18 Mei 2015 Tentang : Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2016 DAFTAR ISI Lampiran Peraturan Bupati Tanah Datar Nomor : 18 Tahun 2015 Tanggal : 18 Mei 2015 Tentang : Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2016 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK DAFTAR ISI i

Lebih terperinci

RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1

RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,

Lebih terperinci

Daftar Tabel. Halaman

Daftar Tabel. Halaman Daftar Tabel Halaman Tabel 3.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kab. Sumedang Tahun 2008... 34 Tabel 3.2 Kelompok Ketinggian Menurut Kecamatan di Kabupaten Sumedang Tahun 2008... 36 Tabel 3.3 Curah Hujan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I. Pendahuluan BAB II. Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB III. Gambaran Pengeloaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

DAFTAR ISI BAB I. Pendahuluan BAB II. Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB III. Gambaran Pengeloaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan DAFTAR ISI BAB I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang I-1 1.2. Dasar Hukum I-2 1.3. Hubungan Dokumen RPJMD dengan Dokumen Perencanaan I-5 Lainnya 1.4. Sistematika Penulisan I-8 1.5. Maksud dan Tujuan Penyusunan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Luas Wilayah Kota Palu Menurut Kecamatan Tahun 2015.. II-2 Tabel 2.2 Banyaknya Kelurahan Menurut Kecamatan, Ibu Kota Kecamatan Dan Jarak Ibu Kota Kecamatan Dengan Ibu Kota Palu Tahun

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM LOKASI STUDI

IV. KEADAAN UMUM LOKASI STUDI IV. KEADAAN UMUM LOKASI STUDI 4.1. Batas Administrasi Kota Bogor terletak pada 106º43 30-106º51 00 Bujur Timur dan 6º30 30-6º41 00 Lintang Selatan. Kota Bogor berjarak sekitar 60 km dari Ibu Kota Negara

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDAR LAMPUNG

PEMERINTAH KOTA BANDAR LAMPUNG PEMERINTAH KOTA PERKEMBANGAN EKONOMI DAN PENDAPATAN DAERAH PERTUMBUHAN EKONOMI Tahun 2004 = 7,69 % Tahun 2005 = 4,57 % PDRB (harga konstan 2000)(dalam juta rupiah) Realisasi Tahun 2004 = 4.554.824 Realisasi

Lebih terperinci

Lampiran Meningkatnya cakupan

Lampiran Meningkatnya cakupan Lampiran : Peraturan Walikota Pagar Alam Nomor : Tahun 2017 Tanggal : 2017 I II Pemerintah Visi Kota Pagar Alam Terwujudnya Keseimbangan Masyarakat Pagar Alam Yang Sehat, Cerdas, Berakhlaq Mulia, Dan Didukung

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis dan Kondisi Alam 1. Letak dan Batas Wilayah Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi yang ada di pulau Jawa, letaknya diapit oleh dua provinsi besar

Lebih terperinci

Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak = x 100 % Jumlah anak usia 4-6 tahun =

Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak = x 100 % Jumlah anak usia 4-6 tahun = TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 KABUPATEN : BANGGAI KEPULAUAN IKK RUMUS/PERSAMAAN KETERANGAN URUSAN

Lebih terperinci

V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5. 1. Letak Geografis Kota Depok Kota Depok secara geografis terletak diantara 106 0 43 00 BT - 106 0 55 30 BT dan 6 0 19 00-6 0 28 00. Kota Depok berbatasan langsung dengan

Lebih terperinci

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI 16 KONDISI UMUM WILAYAH STUDI Kondisi Geografis dan Administratif Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada koordinat 106 0 45 50 Bujur Timur dan 106 0 45 10 Bujur Timur, 6 0 49

Lebih terperinci

BAB I KONDISI MAKRO PEMBANGUNAN JAWA BARAT

BAB I KONDISI MAKRO PEMBANGUNAN JAWA BARAT BAB I KONDISI MAKRO PEMBANGUNAN JAWA BARAT 1.1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) beserta Komponennya Angka Partisipasi Kasar (APK) SLTP meningkat di tahun 2013 sebesar 1.30 persen dibandingkan pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyampaian laporan keterangan pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD merupakan amanah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA NO INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN BESARAN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada

Lebih terperinci

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 I ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT A Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1 Pertumbuhan Ekonomi % 6,02 6,23 6,07 6,45 6,33 6,63 5,89** 2 PDRB Per Kapita (Harga Berlaku) Rp. Juta

Lebih terperinci

Rencana Tahun Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif. total 5.9 km, sisa 2.1 km x ROW 35 = m2. 55,125,000,000 APBD Kota

Rencana Tahun Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif. total 5.9 km, sisa 2.1 km x ROW 35 = m2. 55,125,000,000 APBD Kota RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2014 DAN PERKIRAAN MAJU TAHUN 2015 KOTA BOGOR Urusan / Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan URUSAN PEKERJAAN UMUM Program Pembangunan Jalan, Jembatan dan Drainase Pembebasan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xix BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen RPJMD

Lebih terperinci

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET TAHUN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada hak-hak dasar masyarakat

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET TAHUN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada hak-hak dasar masyarakat Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET TAHUN 2015 Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada hak-hak dasar masyarakat Sasaran 1 : Meningkatnya

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 DAFTAR TABEL Taks Halaman Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 Tabel 2.2 Posisi dan Tinggi Wilayah Diatas Permukaan Laut (DPL) Menurut Kecamatan di Kabupaten Mamasa... 26 Tabel

Lebih terperinci

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan NO 2018 A ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 1 PDRB per Kapita (juta rupiah) - PDRB

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 - IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI 4.1 Kondisi Geografis Kota Dumai merupakan salah satu dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37-101 o 8'13

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR DAERAH Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah dari sisi keberhasilan penyelenggaraan

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT,

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT, GUBERNUR KALIMANTAN BARAT KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR : 678/ OR / 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 396/OR/2014 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Lebih terperinci

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2014 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2014 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA 1 Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2014 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA NO INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN BESARAN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis

Lebih terperinci

Tabel 9.1. Tabel Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Landak

Tabel 9.1. Tabel Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Landak k G 1 Pi ( Qi 1) i 1 Tabel 9.1. Tabel Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Landak NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR KONDISI KINERJA PADA AWAL

Lebih terperinci

Daftar Isi. Kata Pengantar. Daftar Tabel Daftar Gambar

Daftar Isi. Kata Pengantar. Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Isi Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar i ii iii xxi Bab I PENDAHULUAN I-1 1.1 Latar Belakang I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen I-6 1.4 Maksud dan Tujuan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------------------------------ i DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

BAB VII P E N U T U P

BAB VII P E N U T U P BAB VII P E N U T U P Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Akhir Tahun 2012 diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja, baik makro maupun mikro dalam penyelenggaraan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016

Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 NO INDIKATOR KINERJA Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada hak-hak dasar masyarakat Sasaran 1 : Meningkatnya Aksesibilitas dan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 26 Administrasi Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Propinsi Jawa Barat. Secara geografis terletak diantara 6 o 57`-7 o 25` Lintang Selatan dan 106 o 49` - 107 o 00` Bujur

Lebih terperinci

Lampiran 4 : Realisasi RPJMD Kabupaten Bima Tahun

Lampiran 4 : Realisasi RPJMD Kabupaten Bima Tahun Lampiran 4 : Realisasi RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011-2015 1 Menurunnya jumlah 1 Prosentase penurunan % 18.49 17.66 16,23 15.13 15.42* penduduk miskin jumlah penduduk miskin 2 Meningkatnya paritas 2 Paritas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum Dasar hukum penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2016, adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2015 I - 1

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2015 I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 69 mengamanatkan Kepala Daerah untuk menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB VI TUJUAN DAN SASARAN

BAB VI TUJUAN DAN SASARAN BAB VI TUJUAN DAN SASARAN Penetapan tujuan dan sasaran organisasi di dasarkan pada faktor-faktor kunci keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan visi dan misi. Tujuan dan sasaran dirumuskan dalam bentuk

Lebih terperinci

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian Curah hujan Kecamatan Babulu rata-rata 242,25 mm pada tahun 2010 Kecamatan Babulu memiliki luas 399,46 km 2. Secara geografis berbatasan

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Sejarah Kota Bekasi Berdasarkan Undang-Undang No 14 Tahun 1950, terbentuk Kabupaten Bekasi. Kabupaten bekasi mempunyai 4 kawedanan, 13 kecamatan, dan 95 desa.

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 4 1 Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan 1. Jumlah rumah ibadah yang difasilitasi 400 jumlah kegiatan

Lebih terperinci

Jumlah Penduduk Yang Mengurus KTP, KK, dan Akta Kelahiran Kabupaten Sintang Tahun

Jumlah Penduduk Yang Mengurus KTP, KK, dan Akta Kelahiran Kabupaten Sintang Tahun DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Per-Kecamatan di Kabupaten Sintang Tahun... Jumlah Penduduk Yang Mengurus KTP, KK, dan Akta Kelahiran Kabupaten Sintang Tahun 2010... Jumlah Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

Lebih terperinci

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIANN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahann yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

3. TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN (IKK II.3)

3. TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN (IKK II.3) 3. TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN (IKK II.3) URUSAN WAJIB 1. Urusan Pendidikan Capaian kinerja penyelenggaraan Urusan Pendidikan diukur dari 14 (empat belas) Indikator

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB 3 GAMBARAN UMUM WILAYAH BAB 3 GAMBARAN UMUM WILAYAH Bab ini akan memberikan gambaran wilayah studi yang diambil yaitu meliputi batas wilayah DAS Ciliwung Bagian Hulu, kondisi fisik DAS, keadaan sosial dan ekonomi penduduk, serta

Lebih terperinci

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015 NO LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 05 Kehidupan yang kondusif bagi umat beragama. tercapai Mewujudkan tatanan sosial keagamaan 00% Penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar BAB II PROFIL WILAYAH KAJIAN Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah

Lebih terperinci

Larnpiran 1 Nama kelurahanldesa di Kota Bogor pada tahun 2005 No. Nama Kecamatan Nama Kelurahan 1 Bogor Selatan 1. Mulyaharia 2. pamoya"an 3.

Larnpiran 1 Nama kelurahanldesa di Kota Bogor pada tahun 2005 No. Nama Kecamatan Nama Kelurahan 1 Bogor Selatan 1. Mulyaharia 2. pamoyaan 3. Larnpiran 1 Nama kelurahanldesa di Kota Bogor pada tahun 2005 No. Nama Kecamatan Nama Kelurahan 1 Bogor Selatan 1. Mulyaharia 2. pamoya"an 3. Ranggamekar 4. Genteng 5. Kertamaya 6. Rancamaya 7. Bojongkerta

Lebih terperinci

TABEL 1 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Kabupaten Bogor Atas Dasar Harga Konstan Tahun

TABEL 1 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Kabupaten Bogor Atas Dasar Harga Konstan Tahun Data dan informasi perencanaan pembangunan daerah yang terkait dengan indikator kunci penyelenggaraan pemerintahan daerah, sebagaimana yang diinstruksikan dalam peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... xii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen... I-7 1.4.

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja Kabupaten Parigi Moutong bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Bupati dan Wakil

Lebih terperinci

BAB III KONDISI EKSISTING DKI JAKARTA

BAB III KONDISI EKSISTING DKI JAKARTA BAB III KONDISI EKSISTING DKI JAKARTA Sejalan dengan tingginya laju pertumbuhan penduduk kota Jakarta, hal ini berdampak langsung terhadap meningkatnya kebutuhan air bersih. Dengan meningkatnya permintaan

Lebih terperinci

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 DAFTAR TABEL

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL Tabel SD-1. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama... 1 Tabel SD-1A. Perubahan Luas Wilayah Menurut Penggunaan lahan Utama Tahun 2009 2011... 2 Tabel SD-1B. Topografi Kota Surabaya...

Lebih terperinci

Katalog BPS :

Katalog BPS : Katalog BPS : 1101002.6409010 Statistik Daerah Kecamatan Babulu 2015 Statistik Daerah Kecamatan Babulu No. Publikasi : 6409.550.1511 Katalog BPS : 1101002.6409010 Naskah : Seksi Statistik Neraca Wilayah

Lebih terperinci

TABEL 9-1 Indikator Kinerja Kabupaten Nagan Raya Tahun

TABEL 9-1 Indikator Kinerja Kabupaten Nagan Raya Tahun TABEL 9-1 Indikator Kinerja Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2017 NO ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH SATUAN 2013 2014 2015 2016 2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik 4.1.1 Wilayah Administrasi Kota Bandung merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat. Kota Bandung terletak pada 6 o 49 58 hingga 6 o 58 38 Lintang Selatan dan 107 o 32 32 hingga

Lebih terperinci

IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN

IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN 92 IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN 4.1. Kota Bekasi dalam Kebijakan Tata Makro Analisis situasional daerah penelitian diperlukan untuk mengkaji perkembangan kebijakan tata ruang kota yang terjadi

Lebih terperinci

ANALISIS POLA PENYEBARAN SPASIAL PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (Studi Kasus: Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kota Bogor tahun )

ANALISIS POLA PENYEBARAN SPASIAL PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (Studi Kasus: Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kota Bogor tahun ) ANALISIS POLA PENYEBARAN SPASIAL PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (Studi Kasus: Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kota Bogor tahun 27-211) WISNU PANATA PRAJA DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM KABUPATEN BOGOR

BAB IV KONDISI UMUM KABUPATEN BOGOR BAB IV KONDISI UMUM KABUPATEN BOGOR 1.5 Kondisi Geografis dan Administratif Kabupaten Bogor Kabupaten Bogor merupakan salah satu wilayah daratan (tidak memiliki wilayah laut) yang berbatasan langsung dengan

Lebih terperinci

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi 23 PROFIL DESA Pada bab ini akan diuraikan mengenai profil lokasi penelitian, yang pertama mengenai profil Kelurahan Loji dan yang kedua mengenai profil Kelurahan Situ Gede. Penjelasan profil masingmasing

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi Kalimantan Timur dan berbatasan langsung dengan Negara Bagian Sarawak, Malaysia. Kabupaten Malinau

Lebih terperinci

Tahun Penduduk menurut Kecamatan dan Agama Kabupaten Jeneponto

Tahun Penduduk menurut Kecamatan dan Agama Kabupaten Jeneponto DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Luas Wilayah menurut Kecamatan di Kabupaten Jeneponto... II-2 Tabel 2.2 Jenis Kebencanaan dan Sebarannya... II-7 Tabel 2.3 Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Jeneponto Tahun 2008-2012...

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 06 Kabupaten Tahun Anggaran : 06 : Hulu Sungai Selatan TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN 4 Mewujudkan nilai- nilai agamis sebagai sumber

Lebih terperinci

Salah satunya di Kampung Lebaksari. Lokasi Permukiman Tidak Layak

Salah satunya di Kampung Lebaksari. Lokasi Permukiman Tidak Layak Keberdayaan masyarakat dalam mendukung upaya perbaikan permukiman masih kurang Upayaupaya perbaikan permukiman menjadi tidak berarti Contohnya, luas Permukiman Tidak Layak Huni Kota Bogor meningkat Salah

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Optimalisasi peran dan fungsi Persentase produk hukum kelembagaan pemerintah daerah daerah ditindaklanjuti

Lebih terperinci

Geografis/ Geographical

Geografis/ Geographical 1 Geografis/ Geographical Kota Bogor Dalam Angka/Bogor City in Figures 2013 1 2 Kota Bogor Dalam Angka/Bogor City in Figures 2013 GEOGRAFIS Secara geografis Kota Bogor terletak di antara 106 o 48 BT dan

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Tabel IX-1 Indikator Kinerja Daerah Menurut Sasaran Strategis SASARAN INDIKATOR KINERJA Misi satu : Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang melalui peningkatkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT i DAFTAR ISI PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL i ii viii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Dasar Hukum 3 1.3 Hubungan Antar Dokumen 4 1.4 Sistimatika Dokumen

Lebih terperinci

3.2 Alat. 3.3 Batasan Studi

3.2 Alat. 3.3 Batasan Studi 3.2 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain alat tulis dan kamera digital. Dalam pengolahan data menggunakan software AutoCAD, Adobe Photoshop, dan ArcView 3.2 serta menggunakan hardware

Lebih terperinci

WALIKOTA PALANGKA RAYA

WALIKOTA PALANGKA RAYA WALIKOTA PALANGKA RAYA EVALUASI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN TAHUN ANGGARAN 2006 DAN PERCEPATAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN TAHUN ANGGARAN 2007 Palangka Raya, 15 Pebruari 2007 Pembangunan Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KOTA SUKABUMI. Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada

BAB IV GAMBARAN UMUM KOTA SUKABUMI. Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada 4.1. Profil Wilayah BAB IV GAMBARAN UMUM KOTA SUKABUMI Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada koordinat 106 0 45 50 Bujur Timur dan 106 0 49 29 Lintang Selatan dan 6 0 50 44

Lebih terperinci

2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah

2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah 2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah Permasalahan pembangunan daerah merupakan gap expectation antara kinerja pembangunan yang dicapai saat inidengan yang direncanakan serta antara apa yang ingin dicapai

Lebih terperinci

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : Tgk.

Lebih terperinci

TATARAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN

TATARAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN TATARAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN NO URUSAN INDIKATOR KINERJA KUNCI URUSAN WAJIB 1 Pendidikan Pendidikan Luar Biasa (PLB) jenjang SD/MI 1. Jumlah

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

2.25. Jumlah Anak Balita Hidup dan Jumlah Kasus Kematian Balita di 32 KecamatanTahun II-42 Tabel Jumlah kasus kematian ibu hamil,

2.25. Jumlah Anak Balita Hidup dan Jumlah Kasus Kematian Balita di 32 KecamatanTahun II-42 Tabel Jumlah kasus kematian ibu hamil, LAMPRIAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN TAHUN 2014-2019 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009 LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 1 Tahun 2009 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2009-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA. NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) (5) 3 % 1,31 % 43,67

PENGUKURAN KINERJA. NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) (5) 3 % 1,31 % 43,67 PENGUKURAN KINERJA PROVINSI : ACEH TAHUN : 2011 NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 1 Meningkatnya pertumbuhan Persentase Pertumbuhan 3 1,31 43,67 ekonomi masyarakat, perluasan ekonomi dengan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN... 9

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN... 9 i DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Dasar Hukum...... 2 1.3. Hubungan Antar Dokumen... 5 1.4. Sistematika Dokumen RKPD... 5 1.5. Maksud dan Tujuan... 7 Hal BAB II EVALUASI

Lebih terperinci