BAB V ANALISIS DAN INTEPRETASI HASIL
|
|
- Ivan Hermanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V ANALISIS DAN INTEPRETASI HASIL Bab ini akan membahas mengenai analasis dan intepretasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Analisis terbagi menjadi dua yaitu analisis kebutuhan sistem, analisis perancangan sistem pendukung keputusan usulan, dan analisis pengujian. 5.1 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem dilakukan dengan mengidentifikasi masalahmasalah yang ada di dalam proses estimasi biaya pembuatan prototipe mobil listrik sebelumnya. Seperti yang dibahas pada subbab 4.2, bahwa untuk mengidentifikasi masalah dilakukan dengan melakukan wawancara dan pengamatan langsung terhadap proses perhitungan sebelumnya. Sehingga dari permasalahan yang ada dapat digambarkan menggunakan diagram fishbone. Dari hasil pengamatan, ditemukan beberapa permasalahan yang ada di dalam proses perhitungan biaya pembuatan prototipe mobil listrik saat ini. Oleh karena itu, diidentifikasi kebutuhan sistem yang akan dibangun untuk memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada. Analisis kebutuhan terhadap sistem yang akan dibangun ditunjukkan pada tabel 5.1 berikut ini. Tabel 5.1 Analisis Kebutuhan Sistem Masalah Kebutuhan Sistem Pembuatan gambar teknik belum User mampu mengakses dan mengolah mengacu pada E-BOM. informasi tentang BOM. Penentuan biaya bahan baku, komplementer, dan perakitan belum mengacu E-BOM. Perhitungan masih menggunakan formulasi manual. Peran grup belum terlihat. Belum ada rekap data histori. Tidak ada fasilitas report Perhitungan biaya langsung berdasarkan part yang terdaftar di dalam E-BOM. Perhitungan dilakukan secara otomatis berdasarkan basis data komponen biaya. Informasi penginput aktivitas berdasarkan grup riset. Data disimpan dalam basis data dan dapat diakses seuai dengan kebutuhan. Membuat fitur laporan sesuai dengan estimasi dan pemesanan. V-1
2 Dari kebutuhan sistem yang telah diidentifikasi sebelumnya, terdapat beberapa kebutuhan yang dapat dipenuhi dengan sistem pendukung keputusan yang telah dirancang. Namun terdapat kebutuhan dari sistem yang belum dapat diselesaikan dengan baik yaitu fitur laporan secara otomatis. 5.2 Analisis Sistem Pendukung Keputusan Usulan Berdasarkan kebutuhan sistem yang telah diidentifikasi sebelumnya, maka dirumuskan suatu sistem pendukung keputusan usulan yang dapat membantu pihak terkait untuk melakukan estimasi biaya pembuatan prototipe mobil listrik. Analisis sistem pendukung keputusan usulan meliputi analisis engineering bill of material (E-BOM) dan analisis aktivitas, analisis estimasi biaya, dan analisis pengujian Analisis Engineering Bill of Material (E-BOM) E-BOM merupakan sebuah dokumen yang mendeskripsikan struktur dari suatu produk yang dibuat pada saat produk masih dalam tahap desain. Mobil listrik merupakan produk yang masih dalam tahap desain sehingga perlu dilakukan pembuatan rancangan. Proses pembuatan rancangan mobil listrik menggunakan perangkat lunak Solidworks. Mekanisme pembuatan rancangan part mobil listrik, dalam hal penamaan dan penomoran part masih belum mengacu pada E-BOM yang telah dibuat sebelumnya. Oleh karena itu, pada sistem pendukung keputusan usulan dirancang agar memungkinkan user untuk memperoleh informasi nama dan nomor part secara akurat dan dapat dijadikan acuan untuk membuat rancangan part mobil listrik. Informasi tentang part disimpan dalam tipe molina, sehingga apabila kita memilih salah satu tipe molina maka akan muncul bill of material penyusun tipe tersebut. Nama parent part berisikan nama part yang telah dimasukkan ke dalam sistem sebelumnya. Apabila ingin menambah data bom, maka harus memilih parent part terlebih dahulu. Sehingga nomor part akan di-generate secara otomatis sesuai dengan format yang ada. Hal ini dapat membantu tim peneliti dan desainer dalam membuat rancangan maupun aktivitas lainnya karena semua mengacu pada informasi BOM yang disediakan oleh sistem. Setiap part yang akan diinput memiliki empat pilihan keputusan yang dapat diambil yaitu make, buy, assembly, dan sub-assembly. Keputusan make merupakan V-2
3 keputusan yang mewajibkan tim peneliti untuk membuat sendiri part tersebut. Sedangkan keputusan buy merupakan keputusan yang diambil apabila tim peneliti tidak mampu memproduksi sendiri part tersebut sehingga harus dilakukan pembelian terhadap part yang sudah jadi. Keputusan assembly maupun subassembly merupakan keputusan terhadap part yang akan dirakit. Hasil dari keputusan tiap part tersebut akan menjadi acuan untuk memperkirakan biaya pembuatan prototipe mobil listrik. Selain itu, E-BOM juga berguna sebagai dasar pembuatan manufacturing bill of material (M-BOM) pada tahap perencanaan dan produksi Analisis Aktivitas Aktivitas-aktivitas yang mempengaruhi biaya pembuatan prototipe mobil listrik terdiri dari tujuh aktivitas yaitu penelitian, pengujian, pembuatan rancangan, administrasi, pembelian bahan baku, pembelian bahan komplementer, dan perakitan. Berbeda dengan perhitungan pada penelitian sebelumnya dimana biaya dikategorikan menjadi dua yaitu biaya langsung dan biaya tak langsung. Biaya langsung yaitu biaya yang didasarkan pada E-BOM yaitu biaya pembelian bahan baku, pembelian bahan komplementer, dan perakitan. Sedangkan biaya tak langsung merupakan biaya yang tidak bergantung pada E-BOM mobil listrik seperti penelitian, pengujian, pembuatan rancangan, dan administrasi. Mengingat bahwa E-BOM merupakan acuan utama dalam memperkirakan biaya pembuatan prototipe mobil listrik, maka pada sistem pendukung keputusan usulan hampir semua aktivitas didasarkan pada E-BOM kecuali pada aktivitas administrasi. Hal ini dikarenakan aktivitas administrasi tidak bergantung pada tiap part prototipe mobil listrik melainkan merupakan aktivitas yang dilakukan untuk mendukung proses pengembangan prototipe mobil listrik seperti perjalanan ke luar kota untuk penelitian dan diseminasi atau pameran hasil penelitian. Penentuan aktivitas berdasarkan hasil keputusan tiap part yang terdiri dari make, buy, dan assembly. Untuk part mobil yang tergolong make, maka tim peneliti harus membuat sendiri bagian tersebut. Dalam pembuatannya, setiap part memerlukan aktivitas penelitian, pembuatan rancangan, pengujian, pembelian bahan baku, pembelian bahan komplementer, dan perakitan. Sehingga pada sistem V-3
4 pendukung keputusan usulan, pengguna mengisi informasi aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan E-BOM sesuai dengan keputusan make pada part mobil listrik. Sedangkan pada part mobil listrik yang mempunyai keputusan buy, maka tim pengembang harus melakukan pembelian terhadap part yang sudah jadi. Oleh karena itu, pada sistem pendukung keputusan usulan pengguna mengisi informasi aktivitas pembelian bahan komplementer untuk part mobil listrik yang mempunyai keputusan buy. Part mobil listrik yang memiliki keputusan assembly maupun subassembly harus dilakukan aktivitas perakitan. Perhitungan biaya aktivitas perakitan mobil listrik dipengaruhi oleh banyaknya bahan pembantu yang digunakan seperti pada saat pemasangan dashboard mobil dibutuhkan sejumlah mur dan baut agar dashboard dapat terpasang dengan baik. Pada sistem pendukung keputusan usulan, pengguna harus mengisi informasi tentang bahan pembantu dari part mobil listrikyang mempunyai keputusan assy maupun sub-assy Analisis Estimasi Biaya Prototipe mobil listrik merupakan produk yang masih dalam tahap pengembangan, oleh karena itu perhitungan yang sesuai untuk prototipe mobil listrik menggunakan metode parametrik berbasis activity based-costing. Metode perhitungan pada prototipe mobil listrik yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tujuh komponen biaya yaitu penelitian, pengujian, pembuatan rancangan, administrasi, pembelian bahan baku, pembelian bahan komplementer, dan perakitan, sehingga pada sistem pendukung keputusan usulan pengguna harus memasukkan informasi aktivitas meliputi nama part yang akan dilakukan penelitian maupun nama aktivitas lainnya. Selain itu, pengguna harus memasukkan waktu dari setiap aktivitas dalam satuan jam. Waktu aktivitas ini berfungsi sebagai activity cost driver yang akan dikalikan dengan activity cost driver rate sehingga dapat diketahui total biaya dari masing-masing aktivitas. Pada saat memasukkan informasi aktivitas, pengguna juga harus memasukkan nama grup riset yang melakukan aktivitas tersebut, sehingga dapat diketahui peran dan tanggung jawab masingmasing grup riset. Hasil perhitungan estimasi biaya yang diperoleh dari sistem pendukung keputusan akan berbeda dengan hasil perhitungan pada penelitian sebelumnya. Hal V-4
5 ini dikarenakan pada E-BOM pada sistem pendukung keputusan telah diintegrasikan dengan aktivitas-aktivitas yang mempengaruhi biaya secara langsung. Hal tersebut didasarkan pada keputusan yang diambil pada tiap part mobil listrik. Sistem pendukung keputusan yang telah dibuat dapat digunakan untuk berbagai jenis prototipe mobil listrik. Hal ini dikarenakan kemampuan sistem yang didukung dengan basis data untuk menyimpan informasi bill of material dari berbagai tipe mobil listrik. Namun perhitungan biaya hanya dapat dilakukan untuk prototipe mobil listrik yang masih dalam tahap pengembangan dan menggunakan metode parametrik berbasis activity based costing berdasarkan tujuh aktivitas utama yaitu penelitian, pembuatan rancangan, pengujian, administrasi, pembelian bahan baku, pembelian bahan komplementer, dan perakitan. 5.3 Analisis Pengujian dan Implementasi Perancangan sistem pendukung keputusan menghasilkan aplikasi yang terdiri dari empat menu utama yaitu BOM mobil listrik, manajemen aktivitas, manajemen estimasi biaya, dan pengaturan. Hal tersebut dirancang untuk memenuhi kebutuhan sistem dalam membantu pengambilan keputusan terhadap perhitungan estimasi biaya pembuatan prototipe mobil listrik. Pada proses pengujian terhadap masingmasing fungsi dari sistem diketahui bahwa sistem dapat berjalan dengan baik. Pengguna dapat memasukkan informasi dari masing-masing komponen biaya berdasarkan E-BOM yang telah dibuat. Namun untuk melihat mencetak laporan perhitungan estimasi biaya pembuatan prototipe mobil listrik berdasarkan pesanan yang diterima masih terkendala dalam pengolahan basis data sehingga terjadi kesalahan atau error. Oleh karena itu diperlukan perbaikan lebih lanjut terhadap pemrograman Visual Basic.NET. Selanjutnya pengujian terhadap kemampuan aplikasi sistem pendukung keputusan untuk dapat digunakan di beberapa sistem operasi komputer. Seperti diketahui dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, sistem operasi yang paling banyak digunakan adalah sistem operasi Windows 7 dan Windows 8. Oleh karena itu, pengujian dilakukan terhadap komputer atau laptop dengan sistem operasi V-5
6 Windows 7 dan Windows 8. Hasil dari pengujian terhadap sistem informasi ditunjukkan pada tabel 5.2 berikut ini. Tabel 5.2 Hasil Pengujian terhadap Sistem Operasi Sistem Operasi Hasil Pengujian Keterangan Windows 7 OK Dapat dijalankan Windows 8 OK Dapat dijalankan Dari hasil pengujian yang telah dilakukan seperti yang ditunjukkan pada tabel 5.2 dapat diketahui bahwa aplikasi pendukung keputusan yang telah dibuat dapat dijalankan pada sistem operasi Windows 7 dan Windows 8. Apabila akan dilakukan implementasi sistem maka dari sisi dukungan teknologi sudah dapat terpenuhi. Lebih lanjut, hasil pengujian dapat ditunjukkan pada gambar 5.1 dan 5.2 berikut. Gambar 5.1 Hasil Pengujian terhadap Sistem Operasi Windows 7 V-6
7 Gambar 5.2 Hasil Pengujian terhadap Sistem Operasi Windows 8 Implementasi sistem pendukung keputusan dilakukan dengan uji coba secara langsung terhadap anggota grup riset. Hasil dari implementasi sistem ini dapat digunakan untuk pengembangan aplikasi. Pada pengujian yang dilakukan terhadap pengguna, terdapat beberapa kebutuhan sistem yang belum dapat terpenuhi dengan sistem pendukung keputusan. Pada penomoran part dapat dilakukan secara otomatis untuk beberapa jenis part, namun belum dapat digunakan untuk penomoran otomatis secara keseluruhan. Fitur laporan perhitungan estimasi biaya juga belum dapat berfungsi dengan baik sehingga pengguna belum dapat membandingkan hasil perhitungan dengan harga yang diinginkan oleh konsumen. Secara umum, pengguna mampu mengoperasikan aplikasi perhitungan estimasi biaya dengan baik. Urutan proses perhitungan estimasi biaya pembuatan prototipe mobil listrik mudah dipahami oleh pengguna. Namun masih terdapat kekurangan pada tampilan aplikasi dan fitur keamanan sehingga apabila pengguna tidak mengisi informasi sesuai dengan prosedur maka dapat terjadi kesalahan dalam perhitungan estimasi biaya. Selain itu, rate aktivitas yang digunakan untuk melakukan perhitungan estimasi belum diperbaharui karena hanya menggunakan rate pada penelitian sebelumnya. Pengguna juga mengimplementasikan aplikasi pendukung keputusan untuk melakukan perhitungan estimasi biaya dan membandingkannya dengan hasil V-7
8 perhitungan secara manual. Hasil perbandingan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara perhitungan menggunakan sistem pendukung keputusan dengan perhitungan manual. Sehingga hasil perhitungan menggunakan sistem pendukung keputusan dinyatakan valid. 5.4 Analisis Benchmark dengan Penelitian Lain Penelitian tentang perhitungan estimasi biaya atau harga pokok produksi dari suatu produk telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Penelitian Son dkk. (2012) bertujuan untuk mengitung biaya pembuatan kapal laut yang masih dalam tahap negosiasi dengan konsumen. Dasar perhitungan estimasi biaya kapal laut adalah bill of material yang diperoleh setelah produsen membuat rancangan gambar teknik pada perangkat lunak AVEVA Marine. Hasil rancangan gambar teknik akan di-generate secara otomatis bersama dengan harga material ke dalam sistem aplikasi yang dibangun berbasis VB.NET dengan RDBMS MySql. Sehingga tim pengembang dapat melakukan estimasi biaya dengan mudah dan dapat melakukan perhitungan secara cepat apabila terjadi perubahan bill of material. Pembuatan sistem pendukung keputusan dalam estimasi biaya pembuatan prototipe mobil listrik, pada awalnya menggunakan konsep seperti pada estimasi biaya kapal laut. Namun hal tersebut belum dapat diaplikasikan karena tidak didukung oleh perangkat lunak Solidworks sebagai media pembuatan gambar teknik prototipe mobil listrik. Penelitian yang dilakukan Hasugian dan Sidik (2014) bertujuan merancang sistem informasi yang digunakan untuk menghitung estimasi biaya pembuatan produk berbahan besi dan baja. Pada perancangan sistem digunakan Unified Modelling Language (UML) sebagai bahasa perancangan dengan membuat use case diagram dan activity diagram. Dengan adanya sistem tersebut, maka seluruh aktivitas yang berhubungan dengan estimasi biaya seperti data barang, data bahan, data karyawan, dan data overhead dapat terkomputerisasi sehingga proses perhitungan dapat berjalan dengan cepat, akurat, dan efisien. Data-data perhitungan yang sudah dimasukkan dapat disimpan dan dicetak menjadi laporan sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu, pada pembuatan sistem pendukung keputusan perlu V-8
9 dilakukan perbaikan sehingga dapat mencetak laporan hasil perhitungan estimasi biaya beserta komponen-komponen yang dibutuhkan. V-9
BAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Estimasi biaya merupakan perhitungan biaya yang digunakan untuk mengetahui total biaya dari sebuah produk sebelum proses produksi secara aktual terjadi (Kesavan dkk.,
Lebih terperinciPerancangan Aplikasi Pendukung Keputusan Menggunakan UML dalam Estimasi Biaya Mobil Listrik
Perancangan Aplikasi Pendukung Keputusan Menggunakan UML dalam Estimasi Biaya Mobil Listrik Purwoko Adhi Juniarto *1), Yusuf Priyandari *2), Wahyudi Sutopo *3) 1,2,3) Program Studi Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan secara sistematis langkah-langkah dalam perancangan sistem pendukung keputusan untuk mengestimasi biaya pembuatan prototipe mobil listrik. Adapun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi yang dirasakan semakin cepat dan pesat, pada saat ini khususnya dalam perkembangan teknologi komputer. Hal ini menuntut perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam perusahaan atau instansi tentu nya memiliki data yang cukup besar, salah satunya adalah inventory. Suatu kegiatan dalam proses pengolahan data pada suatu gudang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu kegiatan pengolahan data dengan menggunakan suatu aplikasi komputer
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang maju dengan pesat sangat berpengaruh pada peran komputer sebagai salah satu alat informasi, yang menuntut manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. processing didukung oleh internal audit subsistem yang menyediakan data dan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem informasi keuangan merupakan bagian dari SIM yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah keuangan perusahaan. Secara umum sistem informasi keuangan memiliki
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pembayaran kredit saat ini terus berkembang pesat. Ini
BAB 1 PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi pembayaran kredit saat ini terus berkembang pesat. Ini disebabkan oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan adanya perangkat perangkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tujuan umum perusahaan adalah berusaha untuk mendapatkan keuntungan. Hal ini akan tercipta apabila perusahaan dapat mengatur proses penjualan secara efektif dan efisiensi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu kegiatan pengolahan data dengan menggunakan suatu aplikasi komputer
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang maju dengan pesat sangat berpengaruh pada peran komputer sebagai salah satu alat informasi. Yang menuntut manusia
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari sistem informasi akuntansi biaya produksi benang pada PT. Bintang Mas. IV.1.1 Tampilan Menu Admin Tampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikorbankan untuk memproduksi suatu barang. Dalam mengelola perusahaan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Biaya produksi adalah sejumlah biaya pengorbanan ekonomis yang harus dikorbankan untuk memproduksi suatu barang. Dalam mengelola perusahaan diperlukan adanya suatu
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Tahap yang perlu dilakukan sebelum mengembangkan suatu sistem ialah menganalisis sistem yang sedang berjalan kemudian mencari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan majunya teknologi dan ilmu pengetahuan di segala bidang dalam era globalisasi saat ini begitu pesat. Terutama dalam bidang teknologi informasi yang semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keunggulan bersaing perusahaan tersebut. Salah satu contohnya adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi informasi dewasa ini sangat pesat sehingga berbagai macam informasi dapat diperoleh dan diproses dengan mudah dan cepat. Banyak perusahaan memanfaatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi telah menjadi fasilitas utama di sektor kehidupan, dimana memberikan manfaat terhadap perubahan yang mendasar pada struktur operasi dan manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Semakin tidak terasa bahwa perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat sekarang ini menyebabkan kebutuhan akan informasi itu sendiri bertambah
Lebih terperinciSTMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011
STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR PADA PD TEMON PALEMBANG Andrie Wijaya 2007240017 Christiana Surya Putri
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut ini merupakan tampilan hasil dari perancangan sistem informasi penentuan harga pokok produksi kelapa sawit pada PT. Socfin Indonesia yang di rancang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi persaingan bisnis dan industri yang semakin ketat pada saat ini, hampir seluruh badan usaha atau organisasi berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 DAFTAR ISI Isi Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... INTISARI... ABSTRACT... i ii iii vi ix x xi xii BAB I
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prima Cable Indo adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur kabel listrik dan telekomunikasi yang dibangun pada tahun 1994. Perusahaan yang dulu putra ometraco
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR SIMBOL... xix
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR TABEL... xviii DAFTAR SIMBOL... xix BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komputer merupakan sarana pengolahan data dalam membantu manusia untuk dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan dengan lebih cepat, tepat dan akurat. Aplikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk melaksanakan kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual kembali. Karena itu
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini, persaingan pada bisnis restoran semakin ketat. Selain rasa masakan, kualitas pelayanan juga menjadi hal yang krusial demi nama baik
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan produksi merupakan inti dari sebuah perusahaan manufaktur. Dalam sistem produksi terjadi suatu proses yang mengubah bahan mentah menjadi sebuah produk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. permintaan yang juga bervariasi atas sumber daya yang diperlukan untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perubahan harga minyak dan gas bumi yang tidak menentu di pasaran dunia saat ini, mengakibatkan semakin tidak stabilnya perekonomian dalam sektor industri
Lebih terperinci1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Souther Industries merupakan perusahaan dibidang konveksi yang menghasilkan pakaian jadi berupa pakaian wanita, pria, anak, olahraga, maupun partai politik. Souther
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, kebiasaan untuk mencatat setiap kegiatan usaha yang terjadi dan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Permasalahan mengenai HPP (harga pokok penjualan) pada umumnya kurang baik dalam proses (pencatatan) akuntansi yang dilakukan oleh perusahaan. Hal ini terjadi karena
Lebih terperinciDAFTAR ISI SURAT PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL SURAT PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRACT ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR i ii iii iv v viii xiii xv BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I-1 1.2
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Koperasi adalah salah satu penggerak roda perekonomian rakyat yang telah dianggap sebagai soko guru perekonomian rakyat dan sebagai soko guru perekonomian bangsa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Produksi merupakan salah satu fungsi pokok setiap perusahaan manufaktur yang mencakup aktivitas aktivitas untuk merancang, merencanakan, memproduksi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. signifikan dari sistem teknologi informasi (STI). Dimulai dari era akuntansi pada
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Sistem Teknologi Informasi (STI) telah berkembang dengan sangat pesatnya. Jika diamati, setiap satu dekade, terjadi perkembangan yang cukup signifikan dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya era informasi dan teknologi saat ini, kebutuhan akan pelayanan informasi sangat pesat. Hal ini ditunjukkan dengan semakin meningkatnya kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi komunikasi semakin maju terutama dibidang komputer. Hal ini merupakan suatu keuntungan bagi semua usaha dan segala bidang
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pemecahan Masalah Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian 88 A B Analisis Sistem Berjalan Membuat Rich Picture dari sistem yang sedang berjalan Perancangan database
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, masyarakat di daerah-daerah konflik,
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kebijakan pembangunan pendidikan dalam kurun waktu 2004-2011 meliputi peningkatan akses rakyat terhadap pendidikan yang lebih berkualitas melalui pelaksanaan Wajib
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan yang cepat dan akurat. Seorang akuntan memiliki tugas untuk
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dalam dunia usaha kita mengenal perusahaan jasa dan perusahaan dagang. Perusahaan jasa adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa, sedangkan perusahaan dagang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin pesat berkembangnya terutama mengenai sistem informasinya. Ini
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Saat ini di Indonesia perkembangan akan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat berkembangnya terutama mengenai sistem informasinya. Ini membuat suatu perusahaan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Sistem Pada tugas akhir ini, akan dibuat aplikasi desktop berbasis komputer menggunakan bahasa pemrograman VB.NET yang diberi nama Aplikasi virtual
Lebih terperinciClass Diagram Activity Diagram Entity Relationship Diagram (ERD) MySQL CodeIgniter
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... ii ABSTRACT... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB 1 PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah...
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pembahasan dan perancangan terhadap sistem informasi
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan dan perancangan terhadap sistem informasi penjualan dan perhitungan biaya produksi yang telah dilakukan pada PT. NUTECH PUNDI ARTA, maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin meningkatnya kebutuhan manusia akan informasi, maka diperlukan sistem yang baik dan dapat menghasilkan informasi yang akurat, relevan dan juga tepat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengembangan perangkat keras maupun lunak. Oleh karena itu perkembangan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi di bidang komputer sudah semakin berkembang dengan semakin banyak inovasi yang terjadi baik dalam hal pengembangan perangkat keras
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini perlu diterapkan di segala bidang kehidupan termasuk dalam proses bisnis perusahaan. Semakin tinggi tingkat
Lebih terperinciDAFTAR ISI LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN...
DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... i SURAT PERNYATAAN... ii ABSTRAK... iii ABSRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xvii
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum dari pengembangan mobil listrik nasional beserta proses perhitungan estimasi biaya dan entitas yang terlibat dalam pembuatan mobil listrik.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS
BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Investigasi Awal 4.1.1. Informasi dan Data 4.1.1.1 Input Sistem kerja yang ada dan berjalan sebelumnya dilakukan secara manual. Manual dalam hal ini adalah masih menggunakan
Lebih terperinciAnalisa dan Perancangan Sistem Perencanaan dan Pengendalian Produksi Menggunakan Metode Material Requirement Planning
Analisa dan Perancangan Sistem Perencanaan dan Pengendalian Produksi Menggunakan Metode Material Requirement Planning Narima Ayu Amanaty 41810010076 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ini disebabkan oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan adanya
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi pegolahan data saat ini terus berkembang pesat. Ini disebabkan oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan adanya perangkat perangkat
Lebih terperinciPENGESAHAN PEMBIMBING...
DAFTAR ISI COVER... i HALAMAN JUDUL... ii LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... iii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iv SURAT PERNYATAAN... v MOTTO DAN PERSEMBAHAN... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... viii
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. kreatifitas dalam membuat game pilihan berganda ini. Dasar dalam permainan
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Sistem yang digunakan dalam perancangan game pilihan berganda Bahasa Indonesia adalah dengan menggunakan Macromedia Flash. Game pilihan berganda ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengelolaan sumber daya manusia yang disalurkan kepada perusahaan pengguna jasa atau yang dikenal dengan sebutan outsourcing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Suatu perusahaan harus memiliki visi dan misi yang jelas untuk membawa usahanya ke arah yang lebih baik, karena pada era globalisasi persaingan bisnis semakin kuat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem informasi yang begitu pesatnya memungkinkan untuk melakukan pengolahan data yang hemat ruang, waktu, dan biaya, namun dapat menghasilkan suatu informasi
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. diterapkan berdasarkan kebutuhan. Selain itu aplikasi ini akan dibuat sedemikian
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Tahap ini merupakan pembuatan perangkat lunak yang disesuaikan dengan rancangan atau desain sistem yang telah dibuat. Aplikasi yang dibuat akan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Tampilan hasil meliputi tampilan menu, input sistem, dan output sistem. IV.1.1 Tampilan Menu Menu aplikasi berfungsi untuk memudahkan pengguna dalam menjalankan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan sistem informasi diseluruh dunia telah membuat hidup manusia semakin lebih mudah. Terutama sejak diciptakannya internet, komunikasi menjadi semakin tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dinas Pertamanan dan pemakaman diantaranya adalah sebagai berikut :
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya dunia IT sekarang ini dapat membantu atau memudahkan setiap pekerjaan seperti website atau yang sering kali kita sebut dengan web. Web merupkan sebuah
Lebih terperinciI.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Informasi merupakan salah satu jenis sumber daya yang sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh sebuah perusahaan. Keterkaitan informasi dengan komputer mempunyai
Lebih terperinciPENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING...
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... iii HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... iv SURAT PERNYATAAN... v MOTO DAN PERSEMBAHAN... vi KATA PENGANTAR... vii
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tertentu (biasanya satu tahun). Sehingga dimungkinkan adanya penilaian, tindakan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Akuntansi adalah proses pencatatan, pengelompokan, pengikhtisaran, dan pelaporan informasi keuangan dalam sebuah lembaga/badan usaha pada periode tertentu (biasanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai macam cara. Perusahaan harus mampu menghadapi persaingan bisnis yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini persaingan yang terjadi didunia bisnis antara perusahaan-perusahaan yang ada semakin ketat dan kompetitif. Sehingga perusahaan-perusahaan produksi yang ada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini pengetahuan tentang teknologi dan informasi sangat diperlukan bagi setiap perusahaan ataupun instansi. Untuk mengelola informasi dibutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh banyak instansi dan perusahaan-perusahaan milik negara maupun
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi sekarang ini, komputer merupakan alat yang sangat dibutuhkan oleh banyak instansi dan perusahaan-perusahaan milik negara maupun swasta. Pemakaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Guna mendukung kegiatan verifikasi ekspor kayu dan rotan PT. Sucofindo (persero) membuat sebuah aplikasi pemeriksaan ekspor kayu dan rotan pada tahun 2006, aplikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia, salah satunya adalah komputer. Seperti halnya pada perusahaan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi pengolahan data saat ini terus berkembang pesat. Ini disebabkan oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan adanya perangkat perangkat
Lebih terperinciPerancangan Sistem Informasi Perencanaan Dan Pengendalian Bahan Baku Pada Home Industri
Perancangan Sistem Informasi Perencanaan Dan Pengendalian Bahan Baku Pada Home Industri Agustinus Haryanta 1, Abdur Rochman 2, Ayu Setyaningsih 3 1,2 Dosen STMIK Bina Sarana Global, 3 Mahasiswa STMIK Bina
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. manusia mengalami evolusi. Berbagai aktivitas mengalami perubahan dari cara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi membuat berbagai aktivitas dalam kehidupan manusia mengalami evolusi. Berbagai aktivitas mengalami perubahan dari cara konvensional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan teknologi amatlah pesat, terbukti dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan informasi yang ingin didapat maka saat ini kebutuhan teknologi
Lebih terperinciI. BAB 1 PENDAHULUAN I-1
I. BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan sistem dan teknologi informasi sekarang ini sangatlah pesat. Perusahaan-perusahaan yang ada saat ini harus memiliki keungguluan dalam menjalankan proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat cepat telah membawa manusia memasuki kehidupan yang berdampingan dengan informasi dan teknologi itu sendiri. Yang berdampak pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disusul pula dengan temuan baru yang lebih hebat dan canggih. Tidak dapat
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terus melaju demikian pesatnya, sehingga suatu temuan yang baru tidak dapat tertahan lama karena akan disusul pula dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan organisasi yang mempunyai berbagai tujuan baik
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perusahaan merupakan organisasi yang mempunyai berbagai tujuan baik jangka panjang maupun jangka pendek. Salah satu tujuan yang penting untuk dicapai oleh perusahaan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xvii. DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xvii DAFTAR LAMPIRAN... xxii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah...
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produksi merupakan kegiatan utama dalam perusahaan manufaktur. Sebuah perusahaan manufaktur harus dapat menghitung jumlah biaya-biaya yang muncul akibat aktivitas produksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir di semua bidang kegiatan usaha telah memanfatkan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dewasa ini hampir di semua bidang kegiatan usaha telah memanfatkan perangkat komputer sebagai alat bantu dalam kegiatan usaha. Ini tidak lepas dari perkembangan dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini, dengan berkembangnya teknologi yang begitu pesat, kita dapat merasakan begitu banyak manfaat yang ditimbulkan oleh teknologi pada kehidupan
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM MONITORING PENJUALAN PADA TOKO CEMPLON S CAR. Disusun Oleh : MARLINA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER
APLIKASI SISTEM MONITORING PENJUALAN PADA TOKO CEMPLON S CAR Disusun Oleh : MARLINA 41812120136 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA 2016 1 APLIKASI SISTEM MONITORING
Lebih terperinci3.2. Analisa Masalah 3-1.
BAB 3. ANALISA SISTEM 3.1. Analisa Sistem Perusahaan PT Retail Department Store saat ini belum mempunyai sebuah sistem informasi yang terintegrasi. Ada banyak laporan-laporan yang diinput secara manual.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau perlengkapan (supplies). Persediaan merupakan asset yang sangat penting
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Persediaan adalah aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan dalam bentuk bahan atau perlengkapan
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PASIEN PADA PUSKESMAS PORIS PLAWAD
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Puskesmas Poris Plawad merupakan suatu tempat di mana dilakukan pekerjaan yang menangani masalah pelayanan kesehatan, dalam meningkatkan kesejahteraan Pasien Puskesmas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan efisiensi kerja para staf estimator untuk melakukan proses estimasi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konstruksi bangunan adalah suatu proses perakitan material bangunan untuk membentuk suatu bangunan. Di Indonesia terdapat beberapa perusahaan yang bergerak di bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi yang berjalan sekarang ini, kemajuan teknologi informasi yang semakin pesat dan modern merupakan salah satu faktor yang ikut mendukung bagi pertumbuhan
Lebih terperinciAPLIKASI PERHITUNGAN HONOR MENGAJAR DOSEN TIDAK TETAP YANG BERBASIS PRESENSI DENGAN MENGGUNAKAN BARCODE Oleh: Wiwik Sulistiyorini (A
1. PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan di semua bidang dan bagian, jumlah mahasiswa baru juga semakin meningkat dari tahun ke tahun. Dosen tidak tetappun mencapai jumlah yang cukup banyak guna menunjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan yang berorientasi pada perkembangan teknologi informasi merupakan bagian dari kehidupan masyarakat dunia saat ini. Seperti sekarang ini komputer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang telah berkembang saat ini, telah mendorong
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang telah berkembang saat ini, telah mendorong percepatan di berbagai bidang khususnya pada bidang teknologi informasi. Hal ini telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sejalan dengan perkembangan teknologi saat ini, dimana kualitas dan kuantitas sebuah industri pendidikan di Indonesia merupakan bidang yang sedang berkembang pesat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman saat ini menuntut kita untuk aktif dan inovatif dalam menemukan hal-hal baru dalam bidang teknologi dan informasi. Salah satu perkembangan teknologi
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PASIEN PADA RUMAH BERSALIN DAN KLINIK BIDAN JURNALIS MENGGUNAKAN VB.NET
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PASIEN PADA RUMAH BERSALIN DAN KLINIK BIDAN JURNALIS MENGGUNAKAN VB.NET Randy Cahya Putra 1044370020 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknik Informatika,
Lebih terperinciPERENCANAAN PROSES PRODUKSI
PERENCANAAN PROSES PRODUKSI Leli Agustin leli@raharja.info Abstrak Perencanaan proses adalah fungsi di dalam proses manufacturing yang menetapkan proses dan parameter apa yang digunakan untuk merubah part
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN PADA RUMAH SAKIT UMUM SARI MUTIARA MEDAN
SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN PADA RUMAH SAKIT UMUM SARI MUTIARA MEDAN Erwin Panggabean Program Studi Teknik Informatika STMIK Pelita Nusantara Medan, Jl. Iskandar muda no 1 Medan, Sumatera Utara 20154,
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian Dalam melakukan proses penulisan laporan tugas akhir mengenai perancangan sistem kerja dari proses perakitan engine, penulis melakukan
Lebih terperinci`BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Material Requirement Planning (MRP) berbasis web pada CV. Mitra Techno Sains.
17 `BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi masalah, analisis dan perancangan sistem, rancangan pengujian, dan evaluasi sistem dalam rancang bangun aplikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang CV Planet Production adalah salah satu perusahaan manufaktur di bidang industri garment yang telah berdiri sejak 16 Agustus 1996 di Bandung yang telah berperan aktif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Instansi umumnya akan mengharapkan terjadinya laba yaitu jumlah rupiah. pendapatan lebih besar dari jumlah biaya yang dibebankan.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Biaya Operasional merupakan biaya yang memiliki peran besar dalam mempengaruhi keberhasilan instansi mencapai tujuan, yaitu memperoleh laba. Instansi umumnya akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan sistem akuntansi pembelian). Transaksi dilaksanakan oleh lebih dari satu
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pemisahan fungsi pembelian dan fungsi akuntansi (penjelasan sama dengan sistem akuntansi pembelian). Transaksi dilaksanakan oleh lebih dari satu orang atau lebih dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perpustakaan sekolah merupakan salah satu fasilitas yang disediakan oleh sekolah sebagai pendukung dan penunjang proses kegiatan belajar mengajar bagi para murid.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bagi sebuah perusahaan, terutama perusahaan yang bergerak di bidang teknologi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman era globalisasi ini, teknologi informasi sangat berpengaruh bagi sebuah perusahaan, terutama perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi itu
Lebih terperinci