Imam Wiswantoro Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Imam Wiswantoro Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia"

Transkripsi

1 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 KENCONG MELALUI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORY, VISUAL, INTELEKTUAL) MENGGUNAKAN MODEL TEMUAN TERBIMBING TAHUN AJARAN 2013/2014 Imam Wiswantoro Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak. Keterampilan menulis menjadi kebutuhan mutlak yang sangat penting bagi peserta didik. Hasil survei di SMA Negeri 1 Kencong menunjukkan bahwa nilai menulis cerpen siswa masih di bawah KKM. Hal ini terjadi karena metode yang digunakan dalam pembelajaran kurang tepat. Siswa merasa kesulitan menulis cerpen sehingga berakibat pada nilai menulis cerpen masih di bawah KKM. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Berdasarkan analisis data, terdapat perubahan yang positif dalam proses pembelajaran. Siswa lebih tertarik dan antusias dalam pembelajaran menulis cerpendengan menggunakan teknik SAVI menggunakan model temuan terbimbing. aktivitas dalam PBM pun menuju kearah yang positif. Hal ini dibuktikan dengan persentase aktivitas positif siswa yang mengalami peningkatan. Pada siklus I persentase aktivitas siswa 87,9% dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 99,6%. Mengalami peningkatan 9%. Aktivitas siswa yang dominan positif pada siklus I adalah siswa benar-benar belajar tentang topik menulis cerpen, siswa menulis cerpen dengan mengikuti langkah-langkah model pembelajaran dengan teknik SAVI menggunakan model temuan terbimbing, siswa menukar cerpen hasil kerjanya dengan teman lain. Aktivitas dominan positif siklus II adalah siswa benar-benar belajar tentang topik menulis cerpen, siswa menulis cerpen dengan mengikuti langkah-langkah model pembelajaran dengan teknik terbimbing, siswa menukar cerpen hasil kerjanya dengan teman lain, siswa mengumpulkan hasil cerpen kepada guru, siswa menyunting cerpen teman. Dengan menerapkan teknik SAVI menggunakan model temuan terbimbing dalam menulis cerpen, kemampuan siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Kencong tahun ajaran 2013/2014 dalam menulis cerpen dapat ditingkatkan. Hal ini terbukti pada hasil tes setelah tindakan pada tahap pratindakan nilai rata-rata siswa 65,83 dan ketuntasan belajar siswa sebesar 17,14%, pada tindakan siklus I nilai rata-rata siswa 75,86, dan ketuntasan belajar siswa sebesar 65,71%, artinya mengalami peningkatan sebesar 10,03 atau 13,20%. Pada tindakan siklus II nilai rata-rata siswa 81,77, dan ketuntasan belajar siswa sebesar Kata-kata kunci: peningkatan, keterampilan, cerpen, pendekatan SAVI, model temuan terbimbing NOSI Volume 2, Nomor 7, Agustus 2014 Halaman 617

2 Ada empat keterampilan berbahasa yang disajikan dalam pengajaran bahasa di sekolah-sekolah, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa tersebut sebagai sarana intelektual. Ketrampilan menulis lebih mengarah pada proses mengomunikasikan ide, gagasan, dan perasaan yang sebelumnya disampaikan masih berbentuk pesan (message), serta masih berada pada wilayah psikologis pembicara. Menulis, menurut Jakob Sumarjo (dalam Komaidi, 2011:5), merupakan suatu proses melahirkan tulisan yang berisi gagasan. Sebuah karya, cerpen misalnya, dapat ditulis dalam waktu satu jam, tetapi bisa juga berhari-hari baru selesai. Potensi orang memang tidak sama, dan itu wajar. Namun dalam kerja menulis selalu mengalami yang disebut proses kreatif yang hampir sama. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa memerlukan kesabaran, keuletan, dan kejelian sendiri. Di samping itu, menulis bukanlah keterampilan yang dapat dikuasai dengan sendirinya, melainkan harus melalui proses pembelajaran sehingga diperlukan waktu yang panjang untuk menumbuhkan tradisi menulis. Dalam keterampilan menulis, siswa dituntut memiliki ide untuk dituangkan dalam bentuk karya di antaranya berupa karya sastra. Salah satu jenis karya sastra yaitu cerpen. Pembelajaran menulis cerpen yang menuntut kreativitas siswa menjadi sesuatu yang menuntut usaha lebih dari siswa. Menulis cerpen seolah merupakan hal yang rumit bagi siswa. Hal ini terjadi pada siswa kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Kencong, Jember tahun ajaran 2013/2014, dengan bukti nilai tugas menulis cerpen yang rata-rata masih rendah. Kurang terampilnya siswa dalam menulis cerpen, dapat juga karena pendekatan dan model pembelajaran menulis cerpen yang diterapkan selama ini kurang tepat. Peneliti berasumsi bahwa apabila penerapan pendekatan dan model pembelajaran menulis cerpen tepat, maka akan mampu meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis cerpen. Berpijak dari persoalan tersebut dan asumsi peneliti bahwa dengan pendekatan dan model pembelajaran yang tepat akan mampu mencapai hasil yang distandarkan, maka penelitian ini dilaksanakan. Penelitian ini rnenghendaki bahwa penerapan pendekatan dan model yang dipilih merupakan solusi yang tepat dari persoalan yang ada, sehingga dapat meningkatkan keterampilan menulis cerpen siswa kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Kencong, Jember tahun ajaran 2013/2014. Berdasarkan konteks penelitian, maka fokus penelitian ini dijabarkan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1) Bagaimanakah peningkatan proses pembelajaran menulis cerpen melalui pendekatan terbimbing pada siswa kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Kencong, Jember tahun ajaran 2013/2014? 2) Bagaimanakah peningkatan hasil pembelajaran menulis cerpen siswa kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Kencong, Jember tahun ajaran 2013/2014 melalui pendekatan SAVI menggunakan model temuan terbimbing? Tujuan Penelitian dari penelitian ini adalah untuk memperoleh deskripsi dan data objektif sebagai berikut: 1) Peningkatan proses pembelajaran menulis cerpen siswa kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Kencong, Jember tahun ajaran 2013/2014 melalui pendekatan terbimbing. 2) Peningkatan hasil keterampilan siswa kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Kencong, Jember tahun Ajaran 2013/2014 dalam pembelajaran menulis cerpen melalui pendekatan SAVI NOSI Volume 2, Nomor 7, Agustus 2014 Halaman 618

3 menggunakan model temuan terbimbing. Manfaat penelitian ini adalah dapat menambah wawasan dalam menerapkan pendekatan SAVI menggunakan model temuan terbimbing dalam pembelajaran menulis cerpen serta dapat mengetahui tingkat keberhasilannya. Mengutip Edgar Allan Poe mengemukakan cerpen adalah sebuah cerita yang selesai dibaca dalam sekali duduk, kira-kira berkisar antara setengah sampai dua jam (dalam Nurgiyantoro, 1995:10). Seperti yang dijelaskan oleh Heri, cerpen adalah tulisan yang menggambarkan tentang kehidupan manusia disuatu tempat dan dalam kurun waktu tertentu (2008:2). Dijelaskan pula oleh Somad, dkk. (2008:105) bahwa cerpen merupakan cerita pendek, hanya mengisahkan satu peristiwa (konflik tunggal), tetapi menyelesaikan semua tema dan persoalan secara tuntas dan utuh. Meskipun kisah dalam cerpen singkat, tetapi susunan kalimat dalam cerpen sebagai kisah dan cerita yang dijalin dalam peristiwa awal, tengah, dan akhir sehingga dapat membahas secara utuh persoalan hidup. Sesuai sifat yang pendek itu, sebuah cerpen dapat dibaca dalam waktu yang singkat atau sekali duduk. Sukino juga menjelaskan bahwa cerpen adalah kisahan yang memberikan kesan tunggal dominan tentang satu tokoh dalam satu latar dan satu situasi yang dramatik (2010:142). Thahar (2003:9) menyatakan sesuai dengan namanya cerpen adalah cerita pendek yang jalan peristiwanya padat, sedang latar atau kilas baliknya disinggung sambil lalu saja. Pendekatan SAVI adalah pembelajaran yang menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas intelektual dan penggunaan semua indera yang dapat berpengaruh besar pada pembelajaran. Somatic dimaksudkan sebagai learning by moving and doing (belajar dengan bergerak dan berbuat). Auditory adalah learning by talking and hearing (belajar dengan berbicara dan mendengarkan). Visual artinya learning by observing and picturing (belajar dengan mengamati dan menggambarkan). Intelektual maksudnya adalah learning by problem solving and reflekting (belajar dengan pemecahan masalah dan melakukan refleksi (dalam Baharudin dan Wahyuni, 2010: ) Menurut Eggen dan Kauchak (2012: 177) model temuan terbimbing adalah suatu model pembelajaran dimana guru memberi siswa contoh-contoh topik spesifik dan memandu siswa untuk memahami topik tersebut. Saat menggunakan model temuan terbimbing, guru memberi contoh pada siswa yang menggambarkan materi yang harus mereka pahami. Kemudian guru membimbing pikiran mereka mengenali informasi penting dalam contoh-contoh yang diberikan guru. Didasarkan pada pandangan bahwa murid membangun pemahaman mereka sendiri tentang dunia dibandingkan penyimpanannya dalam bentuk yang sudah tertata, model ini mentuntut guru ahli dalam mengajukan pertanyaan dan membimbing pemikiran siswa. Materi yang diajarkan dengan model temuan terbimbing dapat diajarkan secara efektif, jika setiap topik spesifik dan sudah terdefinisikan dengan jelas. Dalam menggunakan model temuan terbimbing harus diperhatikan dua hal, yaitu konsep dan generalisasi. Sebuah topik merupakan konsep satu konsep, yaitu satu kategori, perangkat, atau kelas dengan ciri-ciri umum. Bagian penting dari pembelajaran konsep adalah kemampuan untuk membedakan karakteristik utama dan nonutama. Siswa membangun pemahan mereka terhadap satu konsep dengan mengamati karakteristik-karakteristik konsep tersebut. Jadi menggambarkan karakteristik dengan cermat itu penting saat kita mengajarkan konsep (Medin, NOSI Volume 2, Nomor 7, Agustus 2014 Halaman 619

4 Proffitt, & Schwartz dalam Eggen dan Kauchak, 2012:180). Generalisasi merupakan satu peryataan yang menhubungkan konsep-konsep satu sama lain dalam pola-pola umum. Generalisasi yang kita terima benar bagi semua kasus Sering hukum atau prinsip. Tetapi semua generalisasi itu menggambarkan pola-pola umum sebgai ciri utama mereka. Pola-pola inilah yang harus dipahami siswa. METODE Metode penelitian merupakan caracara yang digunakan oleh peneliti dalam merancang, melaksanakan, mengolah data, dan menarik simpulan berkenaan dengan masalah penelitin tertentu. Metode penelitian ini meliputi (1) rancangan penelitian, (2) seting dan subjek penelitian, (3) prosedur penelitian, (4) data penelitian, (5) prosedur pengumpulan data, (6), dan teknik analisis data. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research (CAR), karena menurut Kemmis (dalam Andarwati, 2012:36) menjelaskan bahwa penelitian ini merupakan upaya menguji cobakan ideide ke dalam praktik untuk memperbaiki atau mengubah sesuatu agar memperoleh dampak nyata dari situasi. Ardiana menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan di kelas untuk menyelesaikan permasalahan agar pembelajaran dapat berhasil dengan baik. Penelitian tindakan kelas merupakan bentuk kajian yang sistematis, reflektif, dilakukan oleh pelaku tindakan (guru) dan dilakukan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran (dalam Sukardi, 2012:34). Arikunto (2006:3) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Seting penelitian tentang Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Kencong Melalui Pendekatan SAVI Menggunakan Model Temuan Terbimbing Tahun Ajaran 2013/2014 ini mengambil lokasi penelitian di SMA Negeri 1 Kencong yang terletak di jalan Kartini 8, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember. Lokasi ini merupakan tempat kerja peneliti. Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada semester dua menyesuaikan dengan program semester dan jadwal mata pelajaran bahasa Indonesia yang ada di SMA Negeri 1 Kencong, Jember utamanya kompetensi dasar menulis cerpen. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Kencong, Jember Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah 35 siswa. Siswa yang berada dalam kelas XI IPA 1 tingkat kemampuannya sangat hiterogen atau bervariasi terlihat dari hasil evaluasi hasil belajar pada semester satu. Pertirnbangan kelas XI IPA 1 sebagai subjek karena siswa mengalami permasalahan dalam menulis cerpen. Permasalahan yang dihadapi siswa tersebut di antaranya adalah; (1) siswa masih malas/enggan mengerjakan tugas menulis cerpen, (2) kurangnya keterampilan siswa menuangkan imajinasi ke dalam kata-kata sesuai kaidah ciri-ciri cerpen dan sesuai dengan struktur penyusun cerpen itu sendiri, (3) sikap negatif/kurang responsive Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari beberapa tahap. Secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1) perenc anaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi (Arikunto, 2012: 16). Berikut merupakan langkah-langkah dalam melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (1) terlebih dahulu direncanakan NOSI Volume 2, Nomor 7, Agustus 2014 Halaman 620

5 secara saksama jenis tindakan yang akan dilakukan, (2) setelah re ncana disusun secara matang, barulah tindakan itu dilakukan, (3) bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan, peneliti mengamati proses pelaksanaan tindakan itu sendiri dan akibat yang ditimbulkan dengan berkolaborasi dengan teman sejawat guru bahasa Indonesia yang lain, (4) berdasarkan hasil pengamatan tersebut peneliti melakukan refleksi atas tindakan yang dilakukan. Berdasarkan rumusan masalah, data penelitian ini sebagai berikut. 1) Data berupa aktivitas guru dan siswa dalam pembelejaran menulis cerpenr dengan menggunakan teknik melalui pendekatan SAVI menggunakan model temuan terbimbing. 2) Data berupa hasil belajar siswa yaitu cerpen karya siswa. 3) Data berupa hasil angket respon siswa terhadap penerapan teknik melalui pendekatan SAVI menggunakan model temuan terbimbing. Prosedur pengumpulan data meliputi teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian. Kedua hal tersebut diuraikan sebagai berikut. Teknik pengumpulan data meliputi tes dan nontes. Kedua hal tersebut diuraikan sebagai berikut. Tes dugunakan untuk mendapatkan data hasil menulis cerpen melalui pendekatan terbimbing dilakukan dengan teknik tes. Tes dilakukan dengan pemberian tugas menulis cerpen kepada siswa. Tugas ini dilakukan pada setiap siklus. Teknik tes diberikan guna mengetahui data ketrampilan siswa dalam menulis cerpen setelah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SAVI menggunakan model temuan terbimbing. Nontes digunakan untuk mendapatkan data proses menulis cerpen dengan teknik melalui pendekatan SAVI menggunakan model temuan terbimbing dilakukan dengan nontes. Data dari teknik nontes ini untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya selama proses pembelajaran di dalam kelas. Dalam melakukan teknik ini, peneliti menggunakan teknik observasi, dan angket. Analisis data yang dilakukan meliputi tes dan nontes dengan menggunakan alur analisis data kualitatif yang diadopsi dari analisis data kualitatif Miles dan Huberman, yakni dengan langkah-langkah (1) pengumpulan data, (2) reduksi data yang terdiri dari identifikasi data, klasifikasi data, dan kodifikasi data, (3) penyajian data, dan (4) penyimpulan/verifikasi. Analisis data tes dan nontes diuraikan sebagai berikut. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian tindakan kelas menulis cerpen melalui pendekatan terbimbing, terdiri dari siklus I dan siklus II. Pada tes pratindakan hasilnya diperoleh dari rata-rata nilai menulis cerpen sebelum diterapkan pendekatan terbimbing. Selanjutnya dari hasil pratindakan digunakan untuk menyususn rancangan pembelajaran pada siklus I. Hasi penelitian atau evaluasi pembelajaran pada silus I digunakan untuk menyususn dan menyempurnakan rancangan pembelajaran pada siklus II. Hasil penilaian menunjukkan bahwa hasil menulis cerpen siswa masih jauh dari harapan. Kekurangan siswa dalam membuat cerpen nampak pada (1) tema cerpen kurang memberikan manfaat pada pembaca sehingga kurang memberikan semangat kepada pembaca untuk melakukan sesuatu sesuai pesan yang ingin disampaikan, selain itu masih ada yang melakukan plagiat dengan memasukkan cerpen orang lain kedalam cerpennya, (2) Penyajian alurnya tidak, runtut dan kurang menarik. Cerpen buatan siswa banyak yang mengarah pada cerita biografi (3) Latar belum dikembangkan dengan kreatif dan menarik dan sering keluar dari tema NOSI Volume 2, Nomor 7, Agustus 2014 Halaman 621

6 yang ditentukan. (4) Penokohan kurang sesuai karakter tokoh dalam sudut pandang sangat logis (5) Diksi dan gaya bahasanya kurang kreatif dan belum mendukung cerita dengan baik. (6) Kemampuan membedakan unsur instrinsik dan ekstrinsik cerpen masih kurang. Hasil tes keterampilan menulis pratindakan diketahui nilai tertinggi tes hasil belajar siswa pada tahap pratindakan sebesar 78 dan nilai terendah 47 sedangkan nilai rata-rata siswa 65,83 dan ketuntasan belajar siswa sebesar 17,14%. Hasil tes belajar siswa pada tahap pratindakan tersebut belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal yaitu 75 dan ketuntasan secara klasikal yang ditetapkan yaitu 80%. Berdasarkan uraian data tersebut untuk meningkatkan kemampuan menulis cerpen siswa, peneliti melalui pendekatan SAVI menggunakan model temuan terbimbing dalam pembelajaran menulis cerpen pada pembelajaran siklus I. Hasil pengolahan data tes kemampuan menulis cerpen siswa pada siklus I diketahui nilai tertinggi tes hasil belajar siswa setelah tindakan siklus I sebesar 86, nilai terendah 62, nilai ratarata siswa 75,86, dan ketuntasan belajar siswa sebesar 65,71%. Peningkatan tersebut belum memenuhi ketuntasan belajar secara klasikal yang telah ditetapkan yaitu 80%. Oleh karena itu masih perlu dilanjutkan lagi pada siklus II. Secara rinci hasil tes kemapuan siswa dalam menulis cerpen dapat dilihat pada pembahasan berikut. Berdasarkan data pada tabel tersebut, respon siswa terhadap suasana kelas yang menonjol berkualifikasi cukup menyenangkan dan menyenangkan dengan persentase 31,42 dan 34,29%. Siswa yang memberikan respon kurang 14,30%. Sedangkan siswa yang merespon sangat menyenangkan sebanyak 20%. Respon siswa terhadap pengaturan tempat duduk yang menonjol berkualifikasi menyenangkan dengan persentase 40%. Siswa yang memberikan respon kurang 8,57%. Sedangkan siswa yang merespon cukup menyenangkan sebanyak 20%. Siswa yang memberikan respon sangat 25,71%. mengajar yang menonjol berkualifikasi sangat menyenangkan dengan persentase 88,57%. Respon siswa yang tidak muncul sama sekali pada kualifikasi kurang menyenangkan dan cukup menyenangkan. Siswa yang memberikan respon menyenangkan dengan persentase 14,42%. mencairkan keadaan (ice breaking) yang menonjol berkualifikasi menyenangkan dengan persentase 42,86%. Respon siswa yang tidak muncul sama sekali pada kualifikasi kurang menyenangkan. Siswa yang memberikan respon cukup 8,57%. Sedangkan siswa yang merespon sangat menyenangkan sebanyak 42,86%. Respon siswa terhadap penampilan guru (cara berpakaian) yang menonjol berkualifikasi menyenangkan dan sangat menyenangkan dengan persentase 45,71%. Respon siswa yang tidak muncul sama sekali pada kualifikasi kurang menyenangkan. Sedangkan siswa yang merespon cukup menyenangkan sebanyak 8,57%. membuka dan menutup kegiatan belajar yang menonjol berkualifikasi 54,28%. Respon siswa yang tidak muncul sama sekali pada kualifikasi kurang menyenangkan. Siswa yang memberikan respon cukup 8,57%. Sedangkan siswa yang merespon NOSI Volume 2, Nomor 7, Agustus 2014 Halaman 622

7 sangat menyenangkan sebanyak 37,14%. Respon siswa terhadap penerapan melalui pendekatan SAVI menggunakan model temuan terbimbing oleh guru dalam menulis cerpen yang menonjol berkualifikasi sangat menyenangkan dengan persentase 48,57%. Respon siswa yang tidak muncul sama sekali pada kualifikasi kurang menyenangkan. Siswa yang memberikan respon cukup 11,43%. Sedangkan siswa yang merespon menyenangkan sebanyak 40%. Dari hasil evaluasi terhadap cerpen siswa siklus I diketahui nilai tertinggi tes hasil belajar siswa sebesar 86, nilai terendah 62. Dari 35 siswa yang mendapat nilai 75 ke atas sebanyak 35 siswa (65,71%), sedangkan yang mendapat nilai 75 ke bawah sebanyak 23 siswa (34, 28%). Nilai rata-rata kelas pada siklus I adalah 75,86. Ketuntasan belajar siswa sebesar 65,71%. Ketuntasan belajar siswa tersebut belum memenuhi ketuntasan belajar secara klasikal yang telah ditetapkan yaitu 80%. Oleh karena itu masih perlu dilanjutkan lagi pada siklus II. Siklus II diketahui nilai tertinggi tes hasil belajar siswa sebesar 91, nilai terendah 64, nilai rata-rata siswa 81,77, dan ketuntasan belajar siswa sebesar 88%. Hasil kegiatan siklus II kemampuan siswa dalam menulis cerpen mengalami peningkatan kembali. Nilai tertinggi tes hasil belajar siswa setelah tindakan siklus II sebesar 91, nilai terendah 64, nilai rata-rata siswa 81,77, dan ketuntasan belajar siswa sebesar 88,57%. Dengan demikian hasil belajar siswa sudah memenuhi ketuntasan belajar secara klasikal yang telah ditetapkan yaitu 80%. Oleh karena itu tidak dilanjutkan pada siklus III. Berdasarkan data pada tabel tersebut, respon siswa terhadap suasana kelas yang menonjol berkualifikasi 45,71%. Siswa yang memberikan respon kurang menyenangkan dengan persentase 5,71%. Sedangkan siswa yang merespon sangat menyenangkan sebanyak 25,71%. Siswa yang merespon cukup 22,85%. Respon siswa terhadap pengaturan tempat duduk yang menonjol berkualifikasi sangat menyenangkan dengan persentase 60%. Siswa yang memberikan respon kurang 2,86%. Sedangkan siswa yang merespon cukup menyenangkan sebanyak 5,71%. Siswa yang memberikan respon 37,14%. mengajar yang menonjol berkualifikasi 48,57%. Respon siswa yang tidak muncul sama sekali pada kualifikasi kurang menyenangkan dan cukup menyenangkan. Siswa yang memberikan respon sangat menyenangkan dengan persentase 51,43%. mencairkan keadaan (ice breaking) yang menonjol berkualifikasi menyenangkan 45,71% dan sangat menyenangkan dengan persentase 20%. Respon siswa yang tidak muncul sama sekali pada kualifikasi kurang menyenangkan. Siswa yang memberikan respon cukup 42,29%. Respon siswa terhadap penampilan guru (cara berpakaian) yang menonjol berkualifikasi menyenangkan dengan persentase 37,14%. Respon siswa yang tidak muncul sama sekali pada kualifikasi kurang menyenangkan. Sedangkan siswa yang merespon cukup menyenangkan sebanyak 5,71%. Siswa yang merespon sangat menyenangkan sebanyak 57,14%. membuka dan menutup kegiatan belajar NOSI Volume 2, Nomor 7, Agustus 2014 Halaman 623

8 yang menonjol berkualifikasi 34,28%. Respon siswa yang tidak muncul sama sekali pada kualifikasi kurang menyenangkan. Siswa yang memberikan respon cukup 8,57%. Sedangkan siswa yang merespon sangat menyenangkan sebanyak 57,14%. Respon siswa terhadap penerapan melalui pendekatan SAVI menggunakan model temuan terbimbing oleh guru dalam menulis cerpen yang menonjol berkualifikasi sangat menyenangkan dengan persentase 65,71%. Respon siswa yang tidak muncul sama sekali pada kualifikasi kurang menyenangkan. Siswa yang memberikan respon cukup 5,71%. Sedangkan siswa yang merespon menyenangkan sebanyak 28,57%. Tidak tuntasnya pembelajaran pada kegiatan pratindakan banyak disebabkan metode dan teknik guru dalam mengajarkan cerpen tidak sesuai padahal penguasaan metode dan teknik pembelajaran menjadi penentu keberhasilan pembelajaran sesuai pendapat Dreden dan Vos (dalam Andarwati, 2012: 3). Aspek yang paling penting dalam keberhasilan pembelajaran adalah penguasaan metode. Guru dituntut untuk menguasai pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan atau yang lebih dikenal dalam dunia pendidikan sekarang dengan metode PAIKEM. Berdasarkan data tersebut untuk meningkatkan kemampuan menulis cerpen siswa, peneliti menerapkan pendekatan SAVI menggunakan model temuan terbimbing dalam pembelajaran menulis cerpen. Dengan menerapkan teknik pendekatan SAVI menggunakan model temuan terbimbing diharapkan siswa mampu meningkatkan kemampuannya dalam menulis cerpen. Pembelajaran dengan pendekatan SAVI adalah pembelajaran yang menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas intelektual dan penggunaan semua indera yang dapat berpengaruh besar pada pembelajaran. Somatic dimaksudkan sebagai learning by moving and doing (belajar dengan bergerak dan berbuat). Auditory adalah learning by talking and hearing (belajar dengan berbicara dan mendengarkan). Visual artinya learning by observing and picturing (belajar dengan mengamati dan menggambarkan). Intelektual maksudnya adalah learning by problem solving and reflekting (belajar dengan pemecahan masalah dan melakukan refleksi (dalam Baharudin dan Wahyuni, 2010: ). Model temuan terbimbing adalah suatu model pembelajaran dimana guru memberi siswa contoh-contoh topik spesifik dan memandu siswa untuk memahami topik tersebut. Saat menggunakan model temuan terbimbing, guru memberi contoh pada siswa yang menggambarkan materi yang harus mereka pahami. Kemudian guru membimbing pikiran mereka mengenali informasi penting dalam contoh-contoh yang diberikan guru.. Jadi membuat cerpen tidak bisa asal-asalan. Pendekatan dan model ini akan memberikan kemudahan kepada siswa dalam menuangkan ide dan perasaan dalam bentuk cerpen. Kemudahan dalam menuangkan ide dan perasaan akan memperlancar siswa dalam menulis cerpen. Dengan demikian siswa akan termotifasi menciptakan sebuah karya sastra berupa cerpen. Beberapa keunggulan pembelajaran ini, yaitu (a) memunculkan suasana belajar yang lebih menarik dan efektif, (b) mampu membangkitkan kreatifitas siswa, (c) mampu meningkatkan kemampuan psikomotor siswa, (d) membangkitkan kecerdasan terpadu siswa secara penuh melalui penggabungan gerakan fisik dan aktivitas intelektual, ( e) memaksimalkan ketajaman siswa NOSI Volume 2, Nomor 7, Agustus 2014 Halaman 624

9 melalui pembelajaran secara somatis, auditory, visual, dan intelektual. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil pengamatan, dan angket siswa menunjukkan terjadinya perubahan yang positif dalam proses pembelajaran. Siswa lebih tertarik dan antusias dalam pembelajaran menulis cerpendengan menggunakan Pendekatan SAVI Menggunakan Model Temuan Terbimbing. Aktivitas dalam PBM pun menuju kearah yang positif. Hal ini dibuktikan dengan persentase aktivitas positif siswa yang mengalami peningkatan. Pada siklus I persentase aktivitas siswa 87,9% dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 99,6%. Mengalami peningkatan 9%. Aktivitas siswa yang dominan positif pada siklus I adalah siswa benar-benar belajar tentang topik menulis cerpen, siswa menulis cerpen dengan mengikuti langkah-langkah model pembelajaran dengan pendekatan SAVI menggunakan model temuan terbimbing, siswa menukar cerpen hasil kerjanya dengan teman lain. Aktivitas dominan positif siklus II adalah siswa benar-benar belajar tentang topik menulis cerpen, siswa menulis cerpen dengan mengikuti langkahlangkah model pembelajaran dengan Pendekatan SAVI Menggunakan Model Temuan Terbimbing, siswa menukar cerpen hasil kerjanya dengan teman lain, siswa mengumpulkan hasil cerpenkepada guru, siswa menyunting cerpen teman. Dengan menerapkan pendekatan terbimbing dalam menulis cerpen, kemampuan siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Kencong tahun ajaran 2013/2014 dalam menulis cerpen dapat ditingkatkan. Hal ini terbukti pada hasil tes setelah tindakan pada tahap pratindakan nilai rata-rata siswa 65,83 dan ketuntasan belajar siswa sebesar 17,14%, pada tindakan siklus I nilai rata-rata siswa 75,86, dan ketuntasan belajar siswa sebesar 65,71%, artinya mengalami peningkatan sebesar 10,03 atau 13,20%. Pada tindakan siklus II nilai rata-rata siswa 81,77, dan ketuntasan belajar siswa sebesar 88,57%. Dengan kata lain mengalami peningkatan sebesar 6,82 atau 7,70%. Saran Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dan simpulan tersebut, saran yang dikemukakan melalui hasil penelitian ini sebagai berikut. 1) Bagi guru pendekatan SAVI menggunakan model temuan terbimbing ini bisa diterapkan oleh siapa pun, bisa menjadi salah satu alternatif variasi cara pembelajaran menulis cerpen di kelas, sehingga guru tidak terpaku pada metode pembelajaran yang monoton (ceramah, penugasan). DAFTAR RUJUKAN Andarwati Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Melalui Metode Inkuiri Siswa Kelas IX SMPN 2 Kademangan Blitar. Unisma Malang. Tesis (S2) Program Pascasarjana Pendidikan Bahasa Indonesia. Malang: Universitas Islam Malang. Tidak diterbitkan. Arikunto, Suharsimi Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. De Porter, Bobbi Dan Mike Hernachi Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Mizan Pustaka. Eggen dan Kauchak Strategi dan Model Pembelajaran: Mengajarkan Konten dan Keterampilan Berpikir, Edisi 6. Terjemahan oleh Satrio Wahono Jakarta: PT Indeks. NOSI Volume 2, Nomor 7, Agustus 2014 Halaman 625

10 Heri, E Menggagas Sebuah Cerpen. Semarang: PT Sindur Press. Komaidi, Didik Menulis Kreatif. Yogyakarta: Sabda Media.1 Meier. D The Accelerated Learning Handbook: Panduan Kreatif dan Efektif Merancang Program Pendidikan dan Pelatihan. Terjemahan oleh Rahmani Astuti Bandung: Kaifa. Mistar, H. Junaidi Pedoman Penulisan Tesis. Malang: Program Pascasarjana Universitas Islam Malang. Nurgiyantoro, Burhan Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University. Semi, M. Atar Anatomi Sastra. Jakarta: Angkasa Raya. Somad, Adi Abdul, dkk Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas X SMA. Jakarta: Pusat Perbukuan. Sukino Menulis itu Mudah: Panduan Praktis Menjadi Penulis Handal. Bengkulu: Pustaka Populer. Tarigan, Henry Guntur Prinsip- Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa. Thahar, Harris Efendi Kiat Menulis Cerita Pendek. Bandung: Angkasa NOSI Volume 2, Nomor 7, Agustus 2014 Halaman 626

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Mashura SMP Negeri 2 ToliToli, Kab. ToliToli, Sulteng ABSTRAK Strategi

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INSTRINSIK PADA CERPEN MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL. Yuni Setiarini

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INSTRINSIK PADA CERPEN MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL. Yuni Setiarini Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 4, Agustus 2015 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INSTRINSIK SMP Negeri 7 Pemalang, Jawa Tengah Abstrak

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN TEKNIK JURNAL PRIBADI SISWA KELAS VIII-B MTS SUNAN KALIJAGA SENDURO LUMAJANG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN TEKNIK JURNAL PRIBADI SISWA KELAS VIII-B MTS SUNAN KALIJAGA SENDURO LUMAJANG TAHUN AJARAN 2013/2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN TEKNIK JURNAL PRIBADI SISWA KELAS VIII-B MTS SUNAN KALIJAGA SENDURO LUMAJANG TAHUN AJARAN 2013/2014 Lukman Hakim Mahasiswa Magiter Pendidikan Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISISISWA KELAS VI SD ISLAM QURROTA A YUN NGUNUTMELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISISISWA KELAS VI SD ISLAM QURROTA A YUN NGUNUTMELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISISISWA KELAS VI SD ISLAM QURROTA A YUN NGUNUTMELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL Imam Sopingi Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Menulis puisi

Lebih terperinci

Oleh: Halimah Sa diyah NIM Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh: Halimah Sa diyah NIM Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE KUANTUM PADA SISWA KELAS IX SMP MUHAMMADIYAH KUTOWINANGUN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Halimah Sa diyah NIM 102110018

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOLABORASI PADA SISWA KELAS X SEMESTER II SMA N 9 PURWOREJO

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOLABORASI PADA SISWA KELAS X SEMESTER II SMA N 9 PURWOREJO 1 UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOLABORASI PADA SISWA KELAS X SEMESTER II SMA N 9 PURWOREJO Oleh: Siti Nurhidayah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO Oleh: Eni Kustanti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menuntut kualitas sumber daya manusia yang tinggi. Salah satu indikator tingginya kualitas sumber daya manusia

Lebih terperinci

PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutarmi 36 A, Surakarta

PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutarmi 36 A, Surakarta PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, AND INTELLECTUAL (SAVI) Nita Puspita Sari 1), Retno Winarni 2), Joko Daryanto 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS IV SDN SONOPATIK 1 NGANJUK MENGGUNAKAN TEKNIK ON-OFF TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS IV SDN SONOPATIK 1 NGANJUK MENGGUNAKAN TEKNIK ON-OFF TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS IV SDN SONOPATIK 1 NGANJUK MENGGUNAKAN TEKNIK ON-OFF TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Imam Achmad Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Rendahnya

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIIE SMPK MARIA FATIMA JEMBER MELALUI TEKNIK PS3

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIIE SMPK MARIA FATIMA JEMBER MELALUI TEKNIK PS3 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIIE SMPK MARIA FATIMA JEMBER MELALUI TEKNIK PS3 Andriana Isbinarni Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Keterampilan menulis puisi merupakan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII DI MTS NURUL JADID KABUPATEN PROBOLINGGO MELALUI TEKNIK STAD

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII DI MTS NURUL JADID KABUPATEN PROBOLINGGO MELALUI TEKNIK STAD PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII DI MTS NURUL JADID KABUPATEN PROBOLINGGO MELALUI TEKNIK STAD Andriyanto Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Unisma

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE COPY THE MASTER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SRUWENG TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE COPY THE MASTER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SRUWENG TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE COPY THE MASTER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SRUWENG TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 Oleh: Resti Yulianita Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN YULI AMBARWATI Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Berdasarkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013-2014 Helmi Susanti Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:Prestasi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN DENGAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 JATIPURO KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2008/ 2009

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN DENGAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 JATIPURO KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2008/ 2009 PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN DENGAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 JATIPURO KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2008/ 2009 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai

Lebih terperinci

Abstract. Pendahuluan

Abstract. Pendahuluan PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASIF PADA TEKS PIDATO SISWA KELAS IX.2 DENGAN TEKNIK TIRU MODEL DI SMP NEGERI 1 SOLOK SELATAN Elita Sinatra 1), Marsis 2), Gusnetti 2) ¹Mahasiswa jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial, 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua

Lebih terperinci

Kata Kunci: menulis, cerpen, metode kuantum

Kata Kunci: menulis, cerpen, metode kuantum PENINGKATAN MINAT MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE KUANTUM PADA SISWA KELAS IX B SMP NEGERI 2 SUMBERLAWANG SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 Anies Khusnul Varia 1) 1) SMP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan aspek berbahasa yang tidak dapat dipisahkan dari aspek lain dalam proses belajar yang dialami siswa selama menuntut ilmu di sekolah. Dalam

Lebih terperinci

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA SEMEN PADANG

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA SEMEN PADANG HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA SEMEN PADANG Oleh: Mira Handriyani, Harris Effendi Thahar, Andria Catri Tamsin Program

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN PEMANFAATAN LAGU RELIGI CIPTAAN LETTO PADA SISWA KELAS X MA SALAFIYAH PENJALINAN MAGELANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN PEMANFAATAN LAGU RELIGI CIPTAAN LETTO PADA SISWA KELAS X MA SALAFIYAH PENJALINAN MAGELANG PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN PEMANFAATAN LAGU RELIGI CIPTAAN LETTO PADA SISWA KELAS X MA SALAFIYAH PENJALINAN MAGELANG Oleh: Wahyu Uji Lestari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MEDIA CERPEN PADA SISWA KELAS XI SMA N 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MEDIA CERPEN PADA SISWA KELAS XI SMA N 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MEDIA CERPEN PADA SISWA KELAS XI SMA N 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh: Eka Susilowati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

Oleh: Teguh Priyambodo Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadaiyah Purworejo

Oleh: Teguh Priyambodo Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadaiyah Purworejo PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE KUANTUM MELALUI MEDIA TEKS WAWANCARA PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Teguh Priyambodo

Lebih terperinci

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA APRESIATIF DENGAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA PEMBANGUNAN LABOLATORIUM UNP

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA APRESIATIF DENGAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA PEMBANGUNAN LABOLATORIUM UNP HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA APRESIATIF DENGAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA PEMBANGUNAN LABOLATORIUM UNP Oleh: Ella 1, Harris Effendi Thahar 2, Afnita 3 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbicara, membaca dan menulis. Menulis merupakan kegiatan yang produktif

BAB I PENDAHULUAN. berbicara, membaca dan menulis. Menulis merupakan kegiatan yang produktif BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa terdiri atas empat aspek, yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam

Lebih terperinci

Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama dengan Media Pembelajaran Video Stop Motion Untuk Siswa Kelas VIII A SMP N 1 Semanu

Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama dengan Media Pembelajaran Video Stop Motion Untuk Siswa Kelas VIII A SMP N 1 Semanu Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama dengan Media Pembelajaran Video Stop Motion Untuk Siswa Kelas VIII A SMP N 1 Semanu E-Journal Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL SISWA KELAS IX.1 SMP NEGERI 3 BATIPUH KABUPATEN TANAH DATAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL SISWA KELAS IX.1 SMP NEGERI 3 BATIPUH KABUPATEN TANAH DATAR PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL SISWA KELAS IX.1 SMP NEGERI 3 BATIPUH KABUPATEN TANAH DATAR Muhammad Nur, Hasanuddin WS, Novia Juita Program Studi Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

SUKARDI Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

SUKARDI Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CLOZE SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI TARIK, SIDOARJO TAHUN PEMBELAJARAN 01/01 SUKARDI Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI MEMBACA EKSPRESIF

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI MEMBACA EKSPRESIF PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI MEMBACA EKSPRESIF Aknes Triani, 2 Nur Hafsah Yunus MS, 3 Muhammad Syaeba Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Al Asyariah Mandar Aknes.Triani@gmail.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN GAMBAR KARTUN PADA SISWA KELAS VII MTS MAARIF REMBANG KABUPATEN PASURUAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN GAMBAR KARTUN PADA SISWA KELAS VII MTS MAARIF REMBANG KABUPATEN PASURUAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN GAMBAR KARTUN PADA SISWA KELAS VII MTS MAARIF REMBANG KABUPATEN PASURUAN Nur Kholiq Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN Pada bab ini akan diuraikan empat hal pokok yaitu: (1) kajian pustaka, (2) landasan teori, (3) kerangka berpikir, dan

Lebih terperinci

PENERAPAN MEDIA PHOTO STORY

PENERAPAN MEDIA PHOTO STORY PENERAPAN MEDIA PHOTO STORY DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 BULUSPESANTREN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Kuni Sholi ah Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK BERJENJANG SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK PGRI CEPU TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK BERJENJANG SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK PGRI CEPU TAHUN PELAJARAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK BERJENJANG SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK PGRI CEPU TAHUN PELAJARAN 2016-2017 Azis Amrulloh Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

Nuraini 1) 1) Staf Pengajar SMP Negeri 1 Kebonagung Kabupaten Demak

Nuraini 1) 1) Staf Pengajar SMP Negeri 1 Kebonagung Kabupaten Demak STRATEGI BELAJAR PETA KONSEP MODEL RANTAI KEJADIAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK BERDASARKAN CERITA PADA SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG KABUPATEN DEMAK Nuraini 1) 1) Staf Pengajar SMP

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI JETIS 4 NUSAWUNGU CILACAP TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Indiarti Purnamasari Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PENDEK. Widayati

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PENDEK. Widayati PENGGUNAAN MEDIA WAYANG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PENDEK Widayati Kepala SDN Kepuharum Kec. Kutorejo Kab. Mojokerto Email: waidayatiwidayati260@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI VIDEO SEBUAH OBJEK PADA SISWA KELAS X TSM 1 SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI VIDEO SEBUAH OBJEK PADA SISWA KELAS X TSM 1 SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2012/2013 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI VIDEO SEBUAH OBJEK PADA SISWA KELAS X TSM 1 SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI IKA SUSILA RINI A310090125 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

Oleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 43 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KREATIF PUISI DENGAN MEDIA IKLAN TELEVISI PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 4 SITUBONDO TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KREATIF PUISI DENGAN MEDIA IKLAN TELEVISI PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 4 SITUBONDO TAHUN PELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KREATIF PUISI DENGAN MEDIA IKLAN TELEVISI PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 4 SITUBONDO TAHUN PELAJARAN 2012-2013 Agus Susanto Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA MELALUI TEKNIK KERJA KELOMPOK SISWA KELAS V SDN NGOMPRO 2 KECAMATAN PANGKUR KABUPATEN NGAWI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA MELALUI TEKNIK KERJA KELOMPOK SISWA KELAS V SDN NGOMPRO 2 KECAMATAN PANGKUR KABUPATEN NGAWI PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA MELALUI TEKNIK KERJA KELOMPOK SISWA KELAS V SDN NGOMPRO 2 KECAMATAN PANGKUR KABUPATEN NGAWI Anas Masruh Hidayat Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX MTs. MIFTAHUSSALAM KABUPATEN PROBOLINGGO DENGAN MENGGUNAKAN METODE KARYA WISATA (FIELD TRIP)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX MTs. MIFTAHUSSALAM KABUPATEN PROBOLINGGO DENGAN MENGGUNAKAN METODE KARYA WISATA (FIELD TRIP) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX MTs. MIFTAHUSSALAM KABUPATEN PROBOLINGGO DENGAN MENGGUNAKAN METODE KARYA WISATA (FIELD TRIP) Muhamad Lukman Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

Oleh Rosmindo Sitorus Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd

Oleh Rosmindo Sitorus Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL DAN INTELEKTUAL) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TANAH JAWA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh Rosmindo Sitorus Prof.

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS X MA AL-ASY ARI KERAS DIWEK JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS X MA AL-ASY ARI KERAS DIWEK JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS X MA AL-ASY ARI KERAS DIWEK JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Kustiyah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

Oleh: Rini Subekti Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh: Rini Subekti Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo PENERAPAN TEKNIK MENIRU MENGOLAH MENGEMBANGKAN (3M) DALAM PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP MA ARIF KALIBAWANG WONOSOBO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Rini Subekti Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan insan yang produksi, kreatif, inovatif, dan berkarakter.

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan insan yang produksi, kreatif, inovatif, dan berkarakter. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu kebutuhan manusia sehingga memegang peranan penting dalam hidup kita. Penerapan Kurikulum 2013 diharapkan dapat menghasilkan insan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA KELAS V SDN BULAK 1 BENDO MAGETAN. Cerianing Putri Pratiwi 1

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA KELAS V SDN BULAK 1 BENDO MAGETAN. Cerianing Putri Pratiwi 1 PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA KELAS V SDN BULAK 1 BENDO MAGETAN Cerianing Putri Pratiwi 1 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk (1) meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran menulis cerpen menggunakan strategi. 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) dilakukan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran menulis cerpen menggunakan strategi. 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) dilakukan dengan 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian mengenai pembelajaran menulis cerpen menggunakan strategi 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) dilakukan dengan menggunakan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Motode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Metode penelitian tindakan kelas dalam bahasa Inggris

Lebih terperinci

Oleh: Angga Prastyo Nugroho Program Studi pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh: Angga Prastyo Nugroho Program Studi pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN ORANG LAIN DENGAN METODE KUANTUM PADA SISWA KELAS X.4 SMA NEGERI 1 BULUSPESANTREN TAHUN AJARAN 2013/2014 Oleh: Angga Prastyo Nugroho Program

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. PENINGKATAN KETRAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE QUANTUM WRITING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PAJANG I No. 93 KECAMATAN LAWEYAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan sebagai bahasa nasional dan bahasa negara. Dalam UU No.20 tahun 2003 dalam pasal 33 disebutkan bahwa Bahasa Indonesia sebagai

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAP) SMA NEGERI 3 PONTIANAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAP) SMA NEGERI 3 PONTIANAK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAP) SMA NEGERI 3 PONTIANAK Devi Anggraini, Paternus Hanye, Syambasril Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, FKIP Universitas

Lebih terperinci

Nim Artikel

Nim Artikel MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI METODE PEMODELAN PADA PESERTA DIDIK KELAS IX SMP NEGERI I MASAMA KABUPATEN BANGGAI PROVINSI SULAWESI TENGAH Artikel Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

Susanto Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: pembelajaran bercerita, metode TSTS, hasil belajar

Susanto Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: pembelajaran bercerita, metode TSTS, hasil belajar PENINGKATAN KEMAMPUAN MENCERITAKAN TOKOH IDOLA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 1 PRIGEN KABUPATEN PASURUAN Susanto Mahasiswa Magister Pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Fitria Damayanti Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia phiethriedamaya@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I PURWOSARI TAHUN PELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013-2014 Widhihastuti Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN UNSUR INSTRINSIK DAN EKSTRINSIK SASTRA MELALUI METODE PRESENTASI DISKUSI. Eri Sutatik SMA Negeri 2 Tanggul Kabupaten Jember

PENINGKATAN PEMAHAMAN UNSUR INSTRINSIK DAN EKSTRINSIK SASTRA MELALUI METODE PRESENTASI DISKUSI. Eri Sutatik SMA Negeri 2 Tanggul Kabupaten Jember Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 PENINGKATAN PEMAHAMAN UNSUR INSTRINSIK DAN EKSTRINSIK SASTRA MELALUI METODE PRESENTASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia laninnya.

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia laninnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat terpenting yang digunakan manusia untuk berkomunikasi. Dengan bahasa, manusia akan dapat mengungkapkan segala pemikirannya. Selain itu, dengan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR FOTOGRAFI PADA SISWA KELAS X MAN PURWOREJO AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR FOTOGRAFI PADA SISWA KELAS X MAN PURWOREJO AJARAN 2013/2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR FOTOGRAFI PADA SISWA KELAS X MAN PURWOREJO AJARAN 2013/2014 Oleh: Gus Muhlisin Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN SAVI DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 4 GOLANTEPUS MEJOBO KUDUS TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) (2006 : 317), secara umum mata pelajaran Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan (dalam PLPG, 2009: 28) Menulis atau mengarang adalah. wacana yang kemudian dileburkan menjadi tulisan.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan (dalam PLPG, 2009: 28) Menulis atau mengarang adalah. wacana yang kemudian dileburkan menjadi tulisan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu aspek belajar yang harus diajarkan guru kepada siswa selain aspek lainnya, yaitu membaca, mendengar, dan berbicara. Menurut Tarigan

Lebih terperinci

2014 PENERAPAN METODE MENULIS BERANTAI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN

2014 PENERAPAN METODE MENULIS BERANTAI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekpresif. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu hal yang terpenting dalam kehidupan manusia adalah bahasa. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Pengajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia. Kemampuan berbahasa seseorang dapat menunjukkan kepribadian serta pemikirannya.

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN 2013 2014 Sugiani Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu lainnya. Menurut Wibowo (Hidayatullah, 2009), bahasa adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN. individu lainnya. Menurut Wibowo (Hidayatullah, 2009), bahasa adalah sistem BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu alat komunikasi antara satu individu dengan individu lainnya. Menurut Wibowo (Hidayatullah, 2009), bahasa adalah sistem simbol bunyi yang

Lebih terperinci

Oleh: Dani Kristanto Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mali:

Oleh: Dani Kristanto Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mali: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN TEKNIK LATIHAN TERBIMBING BERDASARKAN ILUSTRASI TOKOH IDOLA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 WADASLINTANG TAHUN AJARAN 2015/2016 Oleh: Dani Kristanto Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik, dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan

Lebih terperinci

This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter

This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MODEL MIND MAPPING PADA SISWA KELAS X 2 SMA ISLAM TELADAN AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH PURWOKERTO Oleh: Sumintarsih, M.Pd. Guru SMA Islam Teladan Al

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keterampilan berbahasa berhubungan erat dan saling melengkapi dengan pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di sekolah berkaitan

Lebih terperinci

Bandiyah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Bandiyah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIDATO MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS IX-C SMP NEGERI 1 SINGOSARI KABUPATEN MALANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Bandiyah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DALAM MENYIMAK PUISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI SASTRA

PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DALAM MENYIMAK PUISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI SASTRA PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DALAM MENYIMAK PUISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI SASTRA Dra. Isnaeni Praptanti, M.Pd., dan Drs. Karma Iswasta

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI PURWOREJO

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI PURWOREJO PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI PURWOREJO Oleh: Sri Hartati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammasdiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari bahasa. Bahasa merupakan sarana untuk berkomunikasi antarsesama manusia. Bahasa sebagai sarana komunikasi dapat berupa

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Masalah ini akan dipecahkan dengan menggunakan metode penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Masalah ini akan dipecahkan dengan menggunakan metode penelitian BAB METODOLOGI PENELITIAN.1 Metode Penelitian Masalah ini akan dipecahkan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research). Berdasarkan permasalahan yang muncul di dalam

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Strategi Aktivitas Menulis Terbimbing

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Strategi Aktivitas Menulis Terbimbing Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Strategi Aktivitas Menulis Terbimbing Nurmila Moidady Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan media yang digunakan manusia dalam berkomunikasi. Melalui bahasa seseorang dapat menyampaikan pikiran dan perasaan kepada orang lain. Sebagai

Lebih terperinci

MAKALAH DESAIN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) DAN TEKNIK PENYUSUNAN PROPOSAL

MAKALAH DESAIN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) DAN TEKNIK PENYUSUNAN PROPOSAL MAKALAH DESAIN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) DAN TEKNIK PENYUSUNAN PROPOSAL oleh Setyawan Pujiono, M.Pd. Dipresentasikan pada Seminar Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru-guru di SMP N 2 Ngemplak Sleman

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas berasal dari istilah bahasa Inggris

Lebih terperinci

Eka Nurjanah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: e-book interaktif, menyimak, unsur-unsur intrinsik cerpen, kearifan lokal

Eka Nurjanah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: e-book interaktif, menyimak, unsur-unsur intrinsik cerpen, kearifan lokal PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF PADA MATERI MENYIMAK UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN BERBASIS KEARIFAN LOKAL PANGKALAN BUN PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KUMAI Eka Nurjanah Mahasiswa Magister Pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 22 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 22 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 22 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh: Nur Adi Ningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI METODE PENUGASAN. Cicih Wiarsih 1, Tri Yuliansyah Bintaro 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI METODE PENUGASAN. Cicih Wiarsih 1, Tri Yuliansyah Bintaro 2 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI METODE PENUGASAN Cicih Wiarsih 1, Tri Yuliansyah Bintaro 2 cie_sh4quille@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini berdasarkan pada permasalahan yang dialami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan penelitian ini adalah PTK (Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan penelitian ini adalah PTK (Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Penelitian tindakan kelas menurut Suharsimi Arikunto (2006: 90-93) didefinisikan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MENINGKATKAN KEMPAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT SISWA KELAS V SDN II KALIBATUR

PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MENINGKATKAN KEMPAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT SISWA KELAS V SDN II KALIBATUR PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MENINGKATKAN KEMPAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT SISWA KELAS V SDN II KALIBATUR Hanik Masrokah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Keterampilan menyimak

Lebih terperinci

Oleh: Anisah Prabawati NIM pendidikan bahasa dan sastra Indonesia Kata kunci: Menulis cerpen, metode kuantum

Oleh: Anisah Prabawati NIM pendidikan bahasa dan sastra Indonesia Kata kunci: Menulis cerpen, metode kuantum PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE KUANTUM PADA SISWA KELAS IX SMP N 11 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Oleh: Anisah Prabawati NIM 082110042 pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERKAK MELALUI LAGU KERE MUNGGAH MBALE PADA KELAS X TKJ 2 SMK NURUSSALAF KEMIRI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERKAK MELALUI LAGU KERE MUNGGAH MBALE PADA KELAS X TKJ 2 SMK NURUSSALAF KEMIRI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERKAK MELALUI LAGU KERE MUNGGAH MBALE PADA KELAS X TKJ 2 SMK NURUSSALAF KEMIRI Oleh: Siti Nurfaizun pendidikan bahasa dan sastra jawa siti_nurfaizun@yahoo.co.id ABSTRAK

Lebih terperinci

Oleh Sri Lestari Siregar Prof. Dr. Tiur Asi Siburian, M. Pd.

Oleh Sri Lestari Siregar Prof. Dr. Tiur Asi Siburian, M. Pd. 0 PENGARUH MODEL THINK TALK WRITE (TTW)TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN OLEH SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 TANJUNG PURA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh Sri Lestari Siregar Prof.

Lebih terperinci

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X. PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X Oleh Linda Permasih Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd. Dr. Edi Suyanto, M.Pd. email: linda.permasih99@gmail.com Abstrac

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMPRESENTASIKAN HASIL PENELITIAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL TAKE AND GIVE (MEMBERI DAN MENERIMA)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMPRESENTASIKAN HASIL PENELITIAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL TAKE AND GIVE (MEMBERI DAN MENERIMA) PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMPRESENTASIKAN HASIL PENELITIAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL TAKE AND GIVE (MEMBERI DAN MENERIMA) Oleh Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK Berdasarkan nilai-nilai

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI ISI BACAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TEKS CERITA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI 1 KENDEL, BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Diajukan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MEDIA KATALOG MODEL PAKAIAN DAN TAS PADA SISWA KELAS X SMA CITRA MEDIKA MAGELANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MEDIA KATALOG MODEL PAKAIAN DAN TAS PADA SISWA KELAS X SMA CITRA MEDIKA MAGELANG METATESIS, Vol.1 No.2 OKTOBER 2016 ISSN: ISSN: 2528-3014 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MEDIA KATALOG MODEL PAKAIAN DAN TAS PADA SISWA KELAS X SMA CITRA MEDIKA MAGELANG Isnawati, Riniwati

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA Oleh: Esti Yunita, Abu Syafik, Riawan Yudi Purwoko Program Studi Pendidikan Matematika FKIP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbicara, membaca, dan menulis. keempat keterampilan tersebut memegang

BAB I PENDAHULUAN. berbicara, membaca, dan menulis. keempat keterampilan tersebut memegang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa terbagi atas empat aspek, yakni menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. keempat keterampilan tersebut memegang peranan yang penting

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PEMANDANGAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VIII SMP N 9 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PEMANDANGAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VIII SMP N 9 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PEMANDANGAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VIII SMP N 9 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Binan Herlinda Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN TEKNIK CERITA BERANTAI PADA SISWA KELAS IV-C SDN DITOTRUNAN 01 LUMAJANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN TEKNIK CERITA BERANTAI PADA SISWA KELAS IV-C SDN DITOTRUNAN 01 LUMAJANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013. PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN TEKNIK CERITA BERANTAI PADA SISWA KELAS IV-C SDN DITOTRUNAN 01 LUMAJANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Jupri Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:

Lebih terperinci