IV-1. Gambar IV-1 Model Umum Web-Vote

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IV-1. Gambar IV-1 Model Umum Web-Vote"

Transkripsi

1 BAB IV MODEL WEB-VOTE Bab ini membahas mengenai model sistem e-voting yang memenuhi persyaratan sesuai dengan hasil analisis pada bab sebelumnya. Pada bab sebelumnya (bab III.4 tentang Aspek Sistem E-voting) telah disebutkan aspek-aspek yang sangat berpengaruh agar sistem e- voting dapat berjalan lancar dan memberikan hasil sesuai yang diharapkan. Aspek tersebut adalah aspek teknologi, hukum, sosial, dan prosedur operasional. Pada bab ini, model sistem akan dilakukan dari sudut pandang teknologi, hukum, sosial, dan prosedur operasional. Model sistem e-voting yang dikembangkan pada tesis ini diberi nama Web-Vote. Model Web-Vote adalah model e-voting berbasis web untuk memenuhi kebutuhan pemilihan umum legislatif maupun presiden di Indonesia. Gambar IV-1 menunjukkan gambar model Web-Vote secara umum. Penjelasan lebih detail setiap bagian pada model Web-Vote dapat dilihat pada sub bab-sub bab berikutnya. Gambar IV-1 Model Umum Web-Vote IV-1

2 IV.1 Model Teknologi Web-Vote Faktor teknologi adalah faktor yang paling menonjol pada sistem e-voting. Secara umum, desain sistem e-voting adalah berbasis client dan server seperti pada gambar IV-2 Desain Umum Sistem karena sistem e-voting ini berbasis web. Sistem e-voting beserta seluruh datanya di simpan pada komputer server. Kemudian sistem tersebut dapat diakses dari komputer client dengan menggunakan web browser. Jaringan komunikasi data yang dilewati antara client dan server harus dipastikan aman misalnya menggunakan VPN (Virtual Private Network). Gambar IV-2 Desain Umum Sistem Pada sistem e-voting berbasis web, bagian yang menonjol adalah pada bagian server. Pada bagian client, hanya berupa web browser biasa seperti Internet Explorer, Mozilla Firefox, Opera, Safari, Google Chrome atau web browser lainnya. Sedangkan bagian server, terdapat beberapa fungsi yang harus ditangani. Pada gambar IV-3 tentang Desain E-voting Server dapat dilihat desain server sistem e-voting secara lebih detail. Gambar IV-3 Desain E-voting Server Berikut ini penjelasan mengenai setiap modul pada gambar IV-3 mengenai desain e-voting server. 1. Modul Authentication. Modul untuk menangani permintaan login dari komputer client. Jika data antara username dan password telah sesuai, maka kemudian IV-2

3 dilakukan pengecekan status pemilih. Jika pemilih sudah melakukan pemungutan suara maka pemilih tidak berhak mengakses modul selanjutnya. 2. Modul Ballot casting. Modul ini digunakan untuk menangani proses pemungutan suara. Pemilih (voter) akan memilih peserta (candidate) sesuai yang mereka inginkan. Hasil pemungutan suara harus melalui modul Anonymizer terlebih dahulu sebelum data hasil pemilihan disimpan. 3. Modul Anonymizer. Modul ini digunakan untuk menyamarkan data surat suara yang masuk. Jadi selain pemilih, tidak ada seorangpun yang mengetahui pilihan yang dimasukkan oleh pemilih. Data surat suara yang telah disamarkan harus tetap valid dan merepresentasikan hasil pemilihan umum yang benar. 4. Modul Counter. Modul ini digunakan untuk menghitung hasil surat suara yang telah masuk setelah proses pemungutan suara selesai dilakukan. Berikut ini penjelasan mengenai setiap basis data pada gambar VI-3 mengenai desain e- voting server. 1. Basis data Voter. Basis data ini berisi data pemilih (voter) yang telah dinyatakan valid dan berhak mengikuti pemilihan umum. Sebelum pelaksanaan pemilihan umum berlangsung, penyelenggara (KPU) harus memastikan bahwa data yang disimpan pada basis data voter benar-benar valid. Basis data Voter harus memenuhi persyaratan sebagai berikut. a. Data pemilih valid. b. Menyimpan data terkait status pemilih apakah telah melakukan proses pemungutan suara atau belum. 2. Basis data Candidate. Basis data ini berisi data peserta (candidate) pemilihan umum yang akan dipilih oleh pemilih. Basis data Candidate harus memenuhi persyaratan sebagai berikut. a. Berisi data kandidat calon anggota legislatif dan calon presiden. b. Data kandidat valid. 3. Basis data Voting result. Basis data ini berisi data surat suara yang telah masuk. Basis data Voting result harus memenuhi persyaratan sebagai berikut. a. Berisi data detail hasil pemungutan suara. b. Detail hasil pemungutan suara tidak dapat dihubungkan dengan data pemilih. IV-3

4 Berikut ini adalah penjelasan langkah-langkah yang terjadi pada e-voting server. 1. Calon pemilih (voter) melakukan permintaan login dengan memasukkan username dan password melalui komputer client. 2. Modul Authentication akan memeriksa apakah data username dan password yang dimasukkan tersebut telah sesuai dengan basis data voter. Jika telah sesuai, maka pemilih berhak untuk mengakses modul selanjutnya. 3. Pemilih mengakses modul ballot casting untuk memasukkan pilihannya. Modul ballot casting akan mengambil data peserta pemilihan umum dari basis data candidate. 4. Setelah pemilih menentukan pilihannya, maka modul anonymizer akan menyamarkan data pemilih sehingga tidak dapat ditelusuri pilihan apa yang telah dimasukkan oleh pemilih tersebut. Modul anonymizer tersebut akan memberikan receipt (bukti) bahwa pemilih telah memasukkan suaranya. Cara kerja modul anonymizer adalah modul ini akan memberikan nomor acak dan unik (berbeda untuk setiap pemilih), dan kemudian nomor tersebut yang akan disimpan ke basis data voting result beserta pilihannya. Kemudian pemilih memperoleh receipt (bukti) yang berisi nomor acak tersebut. Jadi ketika proses penghitungan suara telah dilakukan, pemilih dapat memastikan bahwa suara yang dia masukkan telah benarbenar dihitung dan tidak ada manipulasi terhadap surat suara yang telah masuk. 5. Proses yang terakhir adalah proses perhitungan suara oleh modul counter. Modul ini akan menghitung suara yang tersimpan dalam basis data voting result setelah periode pemungutan suara selesai dilakukan. 6. Penyelenggara pemilihan umum (KPU) dan pengawas pemilihan umum (Banwaslu) harus melakukan validasi data hasil perhitungan suara dengan membandingkan antara jumlah suara yang telah masuk dengan jumlah pemilih yang telah melakukan proses pemungutan suara. IV.2 Model Hukum Web-Vote Secara umum, model hukum Web-Vote dibagi menjadi dua bagian, yaitu Dasar Hukum dan Materi Hukum. Dasar hukum berisi sistem e-voting harus mempunyai dasar hukum yang jelas sehingga hasil yang diperoleh mempunyai kekuatan hukum yang jelas. Sistem e- voting minimal diatur oleh peraturan setingkat undang-undang (UU). Jadi hasil pemilihan umum yang diperoleh dengan sistem e-voting dapat diakui dan digunakan. IV-4

5 Sedangkan Materi Hukum berisi tentang isi materi hukum terkait sistem e-voting. KPU sebagai penyelenggara pemilihan umum dan Banwaslu sebagai pengawas pemilihan umum harus menunjuk masing-masing wakil mereka untuk mengakses sistem e-voting. Sistem e- voting hanya boleh diakses oleh perwakilan dari KPU dan pada saat pengaksesan harus selalu dalam pengawasan perwakilan Banwaslu yang telah ditunjuk. Berikut ini adalah mekanisme pengaturan akses terhadap komputer server, client, dan jaringan yang akan digunakan pada pelaksanaan sistem e-voting. 1. Pengaturan hak akses terhadap komputer server e-voting. a. Komputer server e-voting hanya boleh diakses oleh perwakilan pihak penyelenggara (KPU). b. Setiap pengaksesan ke komputer server harus dilakukan pengawasan oleh pihak pengawas (Banwaslu). c. Pihak penyelenggara harus melakukan validasi terhadap data pemilih yang disimpan dalam basis data voter. d. Sebelum pelaksanaan pemungutan suara, pihak penyelenggara bersama pihak pengawas harus memastikan bahwa komputer server berjalan dengan baik dan basis data voting result masih kosong. 2. Pengaturan hak akses terhadap komputer client. a. Server e-voting hanya dapat diakses oleh komputer client yang telah tersedia di TPS (Tempat Pemungutan Suara). b. Sebelum pelaksanaan pemungutan suara, pihak penyelenggara bersama pihak pengawas harus memastikan bahwa komputer client berjalan dengan baik dan dapat digunakan untuk mengakses server e-voting. 3. Pengaturan hak akses terhadap jaringan internet. a. Jaringan internet yang digunakan untuk komunikasi antara komputer server dan client sistem e-voting harus benar-benar aman. IV-5

6 IV.3 Model Sosial Web-Vote Faktor sosial sering kali terlupakan pada desain suatu sistem. Cara konversi sistem dan cara sosialisasi sering kali kurang diperhatikan pada awal pengembangan sistem. Berikut ini adalah faktor-faktor sosial yang harus diperhatikan agar sistem e-voting dapat berjalan dengan baik. Prosedur pelaksanaan pemilihan umum menggunakan sistem e-voting dibuat serupa dengan sistem konvensional yang telah dilakukan sebelumnya agar memudahkan masyarakat dalam belajar dan mengurangi resistensi terhadap sistem yang baru. Kegiatan sosialisasi sistem baru harus dilakukan ke semua lapisan masyarakat melalui media cetak (surat kabar), media elektronik (televisi, radio, internet), dan penyuluhan langsung ke masyarakat melalui perwakilan dari kelurahan, RW (Rukun Warga), atau RT (Rukun Tetangga). Secara umum, konversi sistem dari sistem lama ke sistem baru ada empat macam metode. Gambar IV-4 Konversi Sistem menunjukkan perbedaan antara keempat metode tersebut. Gambar IV-4 Konversi Sistem Berikut ini adalah penjelasan dari setiap metode tersebut. 1. Konversi hanya dilakukan pada sebagian tempat atau sub organisasi (menggunakan pilot project atau proyek percontohan) dan dilakukan secara paralel (ada overlapping antara sistem lama dan sistem baru). 2. Konversi dilakukan pada seluruh bagian organisasi dan dilakukan secara paralel. IV-6

7 3. Konversi dilakukan pada sebagian tempat atau sub organisasi dan dilakukan secara langsung. Jadi sistem lama langsung tidak terpakai, digantikan oleh sistem yang baru. 4. Konversi dilakukan pada seluruh organisasi dan dilakukan secara langsung. Konversi sistem pemilihan umum dari konvensional ke sistem e-voting sebaiknya menggunakan metode pertama, yaitu metode yang menggunakan proyek percontohan dan dilakukan secara paralel. Masyarakat bebas memilih akan menggunakan pemungutan suara secara konvensional maupun menggunakan sistem e-voting. Jadi masyarakat yang masih berpendidikan rendah dan kurang mengenal teknologi tidak dipaksakan secara langsung untuk mengadopsi sistem baru. Penerapan sistem e-voting di Indonesia pada tahap pertama sebaiknya diprioritaskan pada masyarakat dengan kriteria sebagai berikut. Pendidikan relatif tinggi, minimal setingkat SLTA (Sekolah Lanjut Tingkat Atas). Tinggal di daerah perkotaan yang mempunyai akses informasi dan khususnya informasi melalui internet cukup baik. Penguasaan mengenai teknologi informasi khususnya internet cukup baik. Masyarakat yang cukup terbuka dalam menerima hal-hal yang baru khususnya halhal yang berkaitan dengan teknologi baru. IV.4 Model Prosedur Operasional Web-Vote Model prosedur operasional sistem adalah desain mengenai cara pengoperasian sistem e- voting pada saat proses pemungutan suara. Prosedur pengoperasian sistem e-voting pada bagain server dan jaringan yang menghubungkan client dengan server sudah cukup tercakup dalam desain hukum sistem yang telah dijelaskan pada sub bab IV.2 Model Hukum Sistem. Gambar IV-4 menunjukkan prosedur operasional sistem pada bagian client. Sistem e-voting berbasis web sebenarnya memungkinkan untuk diakses dari mana saja dan dengan komputer dengan spesifikasi standar asalkan komputer tersebut mempunyai web browser. Namun, pada desain prosedur operasional sistem ini hak akses sistem e-voting dibatasi hanya boleh diakses dari komputer-komputer yang berada di TPS. Cara ini dipilih IV-7

8 agar teknologi ini bisa diadopsi dengan baik oleh masyarakat dan dengan tingkat resistensi sekecil mungkin. Pada perkembangan ke depannya, sistem e-voting berbasis web ini diharapkan dapat diakses dari mana saja. Hal tersebut mungkin tercapai apabila tingkat pendidikan dan kesejahteraan penduduk Indonesia sudah cukup tinggi. Dengan tingkat pendidikan dan kesejahteraan yang tinggi, peluang untuk munculnya praktek jual beli suara dapat diminimalisir. Cara adopsi secara bertahap dipilih sesuai dengan pengalaman implementasi sistem e- voting yang telah dilakukan oleh negara lain. Negara-negara tersebut rata-rata membutuhkan dua sampai tiga periode pemilihan umum agar sistem e-voting dapat diterapkan secara nasional. Gambar IV-5 Alur Pelaksanaan Pemungutan Suara Berikut ini adalah alur pergerakan pemilih (voter) pada saat pelaksanaan pemungutan suara seperti pada Gambar IV Pertama calon pemilih memasuki pintu masuk TPS. Pintu masuk dan pintu keluar TPS dibedakan, jadi calon pemilih tidak boleh masuk dari pintu keluar. Setelah memasuki pintu masuk, calon pemilih akan melakukan pendaftaran. Pada bagian pendaftaran ini akan dilakukan pengecekan apakah calon pemilih tersebut telah IV-8

9 terdaftar sebagai calon pemilih. Selain itu juga dilakukan pengecekan apakah dia telah mengikuti pemungutan suara atau belum. Setelah calon pemilih dinyatakan telah terdaftar dan belum melakukan pemungutan suara maka dia berhak untuk mengikuti tahap selanjutnya, yaitu tahap pemungutan suara. Dia berhak memilih untuk melakukan pemungutan suara secara konvensional maupun menggunakan sistem e-voting. 2. Pelaksanaan pemungutan suara dengan metode konvensional terdiri dari tiga tahapan yang harus dilalui. Tahapan tersebut adalah sebagai berikut. a. Pemilih mengambil kertas suara. Pada saat pengambilan kertas suara, pemilih harus memastikan bahwa kertas suara yang dia ambil dalam kondisi baik dan tidak cacat. b. Pemilih melakukan pencoblosan atau pencontrengan pada kertas suara di dalam bilik suara. c. Setelah selesai melakukan pencoblosan atau pencontrengan, pemilih memasukkan kertas suara tersebut ke dalam kotak suara. 3. Pelaksanaan pemungutan suara menggunakan sistem e-voting. Berikut ini tahaptahap yang dilakukan selama mengakses sistem e-voting. a. Pertama sebelum mengakses sistem e-voting yang ada di server, pemilih harus memasukkan data username dan password untuk melakukan login. b. Setelah pemilih berhasil melakukan login, pemilih kemudian memilih calon anggota legislatif atau partai, calon anggota DPD, atau calon kepala pemerintahan sesuai dengan pilihannya. c. Sistem kemudian membangkitkan kode yang unik untuk setiap pemilih sebagai bukti pemilih telah memasukkan pilihannya. Kode tersebut digunakan untuk menyamarkan data pilihan yang telah dimasukkan oleh pemilih. d. Pemilih kemudian mencatat kode tersebut untuk mengecek apakah hasil pilihan yang telah dia masukkan telah tersimpan dan tidak ada manipulasi terhadap hasil pilihan setelah tahap perhitungan hasil suara selesai dilakukan. e. Pemilih kemudian menyimpan hasil pilihan tersebut. 4. Setelah pemilih selesai melakukan pemungutan suara baik menggunakan metode konvensional maupun menggunakan sistem e-voting harus melalui tahap Pencatatan terlebih dahulu sebelum keluar TPS. Data pemilih akan dicatat telah melakukan IV-9

10 pemungutan suara sehingga dia tidak akan bisa melakukan pemungutan suara kembali baik ditempat semula maupun di TPS lainnya. Jari pemilih diberi tanda dengan tinta, seperti yang telah dilakukan pada pemilu-pemilu sebelumnya di Indonesia, sebagai tanda bahwa dia telah melakukan proses pemungutan suara. IV-10

BAB III ANALISIS III.1 Analisis Perbandingan terhadap Sistem Lain

BAB III ANALISIS III.1 Analisis Perbandingan terhadap Sistem Lain BAB III ANALISIS Bab ini membahas mengenai analisis kebutuhan terkait e-voting. Analisis tersebut meliputi analisis terhadap sistem lain yang dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan model, analisis

Lebih terperinci

PROTOTYPE DAN PENGUJIAN

PROTOTYPE DAN PENGUJIAN BAB V PROTOTYPE DAN PENGUJIAN Bab ini membahas mengenai implementasi pembuatan prototype sistem e-voting berbasis web. Pembuatan prototype berisi dua macam hal yaitu perancangan kelas dan perancangan interaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pemilihan umum merupakan bagian pada suatu proses demokrasi. Indonesia adalah salah satu negara demokrasi yang melaksanakan pemilihan umum setiap lima tahun sekali.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA II-1

TINJAUAN PUSTAKA II-1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dibahas tinjauan pustaka terkait dengan e-voting. Pertama, akan dijelaskan mengenai keterhubungan antara demokrasi (democracy), pemilihan umum (election), pemungutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab I memuat latar belakang, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan pada penelitian ini 1.1. Latar Belakang Pemilihan Umum (Pemilu) adalah sarana pelaksanaan kedaulatan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemilihan Umum (Pemilu) 2.2 Pemungutan Suara

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemilihan Umum (Pemilu) 2.2 Pemungutan Suara 3 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemilihan Umum (Pemilu) Peraturan tertinggi mengenai pemilu diatur dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 hasil amandemen. Pemilu secara tegas diatur pada UUD 1945 perubahan III, bab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pemungutan suara menggunakan kertas suara. Sebagai contoh adalah

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pemungutan suara menggunakan kertas suara. Sebagai contoh adalah BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sistem pemilihan ketua dari sebuah organisasi baik yang kecil maupun yang besar saat ini cenderung dilakukan dengan pemilihan langsung, dengan cara melakukan pemungutan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 62 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Implementasi merupakan kelanjutan dari kegiatan perancangan sistem dan dapat disebut sebagai usaha untuk mewujudkan sistem yang dirancang. Pada tahapan

Lebih terperinci

4 BAB IV UJI COBA DAN EVALUASI

4 BAB IV UJI COBA DAN EVALUASI 4 BAB IV UJI COBA DAN EVALUASI Pada bab ini akan dibahas mengenai lingkungan uji coba yang digunakan untuk menjalankan Simulasi E-Voting Sistem. Kemudian penjelasan mengenai parameter yang digunakan, cara

Lebih terperinci

MUHAMMAD SYAIFUL FALAH

MUHAMMAD SYAIFUL FALAH 1 PERANCANGAN SISTEM ELECTRONIC VOTING (E-VOTING) BERBASIS WEB DENGAN MENERAPKAN QUICK RESPONSE CODE (QR CODE) SEBAGAI SISTEM KEAMANAN UNTUK PEMILIHAN KEPALA DAERAH Abstrak Pemilihan kepala daerah (pilkada)

Lebih terperinci

Pendahuluan (Simoneva) Nomor 46 Tahun 2014

Pendahuluan (Simoneva) Nomor 46 Tahun 2014 Kota Mungkid, 28 30 September 2015 Bidang Admin Pembangunan Daerah - Sekretariat Daerah Pendahuluan 1. Aplikasi SIMONEVA merupakan alat Sistem Informasi Monitoring & Evaluasi Pembangunan (Simoneva) merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum atau biasa disebut dengan pemilu. merupakan sarana demokrasi yang digunakan untuk memilih

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum atau biasa disebut dengan pemilu. merupakan sarana demokrasi yang digunakan untuk memilih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan umum atau biasa disebut dengan pemilu merupakan sarana demokrasi yang digunakan untuk memilih suatu pemimpin pada suatu organisasi dan bersifat langsung,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pergantian pemimpin. Pemilu dalam skala besar dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pergantian pemimpin. Pemilu dalam skala besar dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan umum (pemilu) merupakan salah satu mekanisme demokratis untuk melakukan pergantian pemimpin. Pemilu dalam skala besar dilakukan untuk memilih wakil-wakil

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Profil Himpunan Sistem Informasi Himpunan Sistem Informasi atau yang disebut Himsisfo merupakan organisasi kemahasiswaan jurusan Sistem Informasi di Universitas

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1. Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada bab ini aan dijelaskan

Lebih terperinci

A. Kebutuhan Fungsional (FR= fungsional requirement) dari sistem e-voting yang dikembangkan yaitu :

A. Kebutuhan Fungsional (FR= fungsional requirement) dari sistem e-voting yang dikembangkan yaitu : A. Kebutuhan Fungsional (FR= fungsional requirement) dari sistem e-voting yang dikembangkan yaitu : 1. FR-01. Sistem harus mampu memfasilitasi proses pemilihan umum agar bisa disesuaikan dengan kondisi

Lebih terperinci

SILOG PEMILU. Buku Panduan. Sistem Informasi Logistik Pemilu] Komisi Pemilihan Umum

SILOG PEMILU. Buku Panduan. Sistem Informasi Logistik Pemilu] Komisi Pemilihan Umum SILOG PEMILU 2013 Buku Panduan Sistem Informasi Logistik Pemilu Komisi Pemilihan Umum [PETUNJUK PENGGUNAAN] SISTEM INFORMASI LOGISTIK PEMILU OPERATOR KPU KABUPATEN/KOTA [Dokumen ini ditujukan untuk membantu

Lebih terperinci

Panduan Penggunaan Sistem Informasi Pengelolaan Akademik (SIPA)

Panduan Penggunaan Sistem Informasi Pengelolaan Akademik (SIPA) TIM SIPA UMRAH Panduan Penggunaan Sistem Informasi Pengelolaan Akademik (SIPA) Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Untuk Mahasiswa 1. Sekilas Tentang SIPA Sistem Informasi Pengelolan Akademik (SIPA)

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN SISTEM INFORMASI PENGUJI MUTU BARANG UNTUK PMB/CALON PMB

BUKU PANDUAN SISTEM INFORMASI PENGUJI MUTU BARANG UNTUK PMB/CALON PMB BUKU PANDUAN SISTEM INFORMASI PENGUJI MUTU BARANG UNTUK PMB/CALON PMB DIREKTORAT PENGEMBANGAN MUTU BARANG DIREKTORAT JENDERAL STANDARDISASI DAN PERLINDUNGAN KONSUMEN KEMENTERIAN PERDAGANGAN TAHUN 2015

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH

BAB III ANALISIS MASALAH BAB III ANALISIS MASALAH Bab ketiga ini berisi penjelasan analisis permasalahan serta solusi dalam penanganan masalah dalam tugas akhir ini. Solusi penanganan masalah tersebut berupa langkah-langkah lojik

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. sistem-sistem yang diterapkan dalam penyelenggaraan Pemilu di kedua Pemilu itu

BAB V PENUTUP. sistem-sistem yang diterapkan dalam penyelenggaraan Pemilu di kedua Pemilu itu BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Pembahasan dalam bab sebelumnya (Bab IV) telah diuraikan beberapa ketentuan pokok dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu). Pemilu anggota DPR, DPD dan DPRD 2009 dan 2014

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada komputer server CLA:

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada komputer server CLA: 6 pemilih sehingga badan tabulasi menerima data yang salah. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan aktivitas sniffing, maupun penanaman keyloger pada hardware maupun software yang digunakan dalam sistem

Lebih terperinci

Frequently Asked Question (FAQ)

Frequently Asked Question (FAQ) Frequently Asked Question (FAQ) Bidang Teknologi Informasi Sistem Informasi Penerimaan OJK (SIPO) Glossary 1. SIPO SIPO atau Sistem Informasi Penerimaan OJK adalah sistem informasi / aplikasi berbasis

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Implementasi Sistem Implementasi bertujuan untuk menerapkan sistem yang dibangun agar dapat mengatasi permasalahan yang telah diangkat pada penelitian ini. Tahaptahap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Dari hasil perancangan animasi yang dilakukan seperti yang diuraikan pada BAB III, diperoleh sebuah animasi 3D yang menunjukkan simulasi dari proses Pemilihan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dan perangkat keras yang akan mendukung jalannya aplikasi. Perangkat lunak dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dan perangkat keras yang akan mendukung jalannya aplikasi. Perangkat lunak dan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Untuk implementasi sistem ini ada beberapa spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras yang akan mendukung jalannya aplikasi. Perangkat lunak dan

Lebih terperinci

BAB II BAGAIMANA BISA MENJADI PEMILIH

BAB II BAGAIMANA BISA MENJADI PEMILIH BAB II BAGAIMANA BISA MENJADI PEMILIH Bab ini menjelaskan tentang: A. Proses, Tahapan, Penyusunan Daftar Pemilih B. Bagaimana kalau nama kita tidak terdaftar? C. Persiapan ke TPS Waktu : 1 Jam Metode yang

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah tahap analisa dan tahap perancangan sistem aplikasi yang sudah dijelaskan pada Bab III, maka tahap selanjutnya merupakan tahap implementasi. Pada

Lebih terperinci

Implementasi ( Implementation Kebijakan (Policy) Pengujian HASIL DAN PEMBAHASAN Spesifikasi ( Specification Perancangan ( Design

Implementasi ( Implementation Kebijakan (Policy) Pengujian HASIL DAN PEMBAHASAN Spesifikasi ( Specification Perancangan ( Design terjadi. Dalam penelitian ini berbagai ancaman yang dapat timbul pada saat pemilihan berlangsung akan dianalisis dalam empat kelas besar yakni: a Disclosure, yakni akses terhadap informasi oleh pihak yang

Lebih terperinci

Panduan Pendaftaran SNMPTN 2011 Jalur Undangan pada Laman

Panduan Pendaftaran SNMPTN 2011 Jalur Undangan pada Laman Panduan Pendaftaran SNMPTN 2011 Jalur Undangan pada Laman http://undangan.snmptn.ac.id I. PERSIAPAN Pendaftaran SNMPTN 2011 Jalur Undangan dilakukan secara online. Pendaftaran menggunakan komputer yang

Lebih terperinci

BAB III. Analisa Dan Perancangan

BAB III. Analisa Dan Perancangan BAB III Analisa Dan Perancangan 3.1 Analisa Masalah 3.1.1 Analisa Kondisi Terkini Pada saat ini PT. XYZ belum memiliki sistem yang dapat menghitung jumlah pengunjung event yang berbasis web. Sehingga dalam

Lebih terperinci

b. Spesifikasi komputer yang disarankan pada client Processor : Intel Pentium IV 1,8 Ghz

b. Spesifikasi komputer yang disarankan pada client Processor : Intel Pentium IV 1,8 Ghz 212 b. Spesifikasi komputer yang disarankan pada client Processor : Intel Pentium IV 1,8 Ghz Memory (RAM) : 256 MB Hard Disk : 40 GB 4.2.2 Perangkat Lunak yang dibutuhkan a. Perangkat lunak yang digunakan

Lebih terperinci

CHECKLIST PENGAWASAN PERENCANAAN, PENGADAAN, DAN PENDISTRIBUSIAN PERLENGKAPAN PEMUNGUTAN SUARA PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

CHECKLIST PENGAWASAN PERENCANAAN, PENGADAAN, DAN PENDISTRIBUSIAN PERLENGKAPAN PEMUNGUTAN SUARA PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN LAMPIRAN III PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2014 TENTANG PENGAWASAN PERENCANAAN, PENGADAAN, DAN PENDISTRIBUSIAN PERLENGKAPAN PEMUNGUTAN SUARA PEMILIHAN UMUM PRESIDEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut demokrasi. Demokrasi itu sendiri ditandai dengan adanya pemilu untuk memilih figur calon seorang pemimpin. Pemilu

Lebih terperinci

Petunjuk Pemakaian AMIO untuk JURI

Petunjuk Pemakaian AMIO untuk JURI Petunjuk Pemakaian AMIO untuk JURI Berikut ini adalah tahapan-tahapan yang perlu dilakukan oleh Juri dalam rangka melakukan penilaian terhadap karya-karya pada kegiatan Lomba Karya Inovasi yang diselenggarakan

Lebih terperinci

PEMBUATAN MODEL E-VOTING BERBASIS WEB (STUDI KASUS PEMILU LEGISLATIF DAN PRESIDEN INDONESIA)

PEMBUATAN MODEL E-VOTING BERBASIS WEB (STUDI KASUS PEMILU LEGISLATIF DAN PRESIDEN INDONESIA) PEMBUATAN MODEL E-VOTING BERBASIS WEB (STUDI KASUS PEMILU LEGISLATIF DAN PRESIDEN INDONESIA) TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Sistem E-Voting Pilkada Kota Bogor

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Sistem E-Voting Pilkada Kota Bogor 15 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Sistem E-Voting Pilkada Kota Bogor Sistem e-voting pilkada kota Bogor menggunakan protokol Two Central Facilities yang dimodifikasi. Protokol ini dipilih karena menurut

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN ABSTRAK

SISTEM INFORMASI PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN ABSTRAK SISTEM INFORMASI PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN Dennis Aprilla Christie, Jonathan Hindharta, Yoga Perdana Sasmita, Virgiawan Ananda Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

Untuk mengimplementasikan sistem ini, diperlukan spesifikasi perangkat keras,

Untuk mengimplementasikan sistem ini, diperlukan spesifikasi perangkat keras, Untuk mengimplementasikan sistem ini, diperlukan spesifikasi perangkat keras, spesifikasi perangkat lunak, spesifikasi kebutuhan sistem, jadwal implementasi, dan petunjuk penggunaan sistem untuk memberikan

Lebih terperinci

Microsoft Internet Explorer 7 atau versi diatas (direkomendasikan) Mozilla FireFox 3.6 atau versi diatas (direkomendasikan)

Microsoft Internet Explorer 7 atau versi diatas (direkomendasikan) Mozilla FireFox 3.6 atau versi diatas (direkomendasikan) Cara Input Kasus Pada etb Manager e-tb Manager merupakan sistem berbasis web, oleh karena itu memerlukan penjelajah jaringan (web browser) untuk dapat menggunakan. Banyak terdapat program penjelajah jaringan

Lebih terperinci

ImplementasiMetodeVerifikasiPemilih denganpre-encryptedballotdalamelectronic VotingSystem

ImplementasiMetodeVerifikasiPemilih denganpre-encryptedballotdalamelectronic VotingSystem ImplementasiMetodeVerifikasiPemilih denganpre-encryptedballotdalamelectronic VotingSystem Labib Fayumi NRP. 5105100072 Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2010 Latar Belakang Komputerisasi

Lebih terperinci

Provinsi/Kabupaten/Kota : Jumlah Pemilih (DPT) : Jumlah TPS :

Provinsi/Kabupaten/Kota : Jumlah Pemilih (DPT) : Jumlah TPS : 34 LAMPIRAN III BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR.3.. TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGAWASAN PERENCANAAN, PENGADAAN, DAN PENDISTRIBUSIAN PERLENGKAPAN PEMUNGUTAN SUARA PEMILIHAN UMUM

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Adapun yang akan dibahas pada bab ini yaitu mengenai hasil dari pembahasan Sistem Informasi Persediaan Barang pada CV. BARUMUN, yang telah dibuat serta akan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum melakukan implementasi dan menjalankan sistem E-Auction pada

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum melakukan implementasi dan menjalankan sistem E-Auction pada BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan dan Instalasi Sistem Sebelum melakukan implementasi dan menjalankan sistem E-Auction pada PDAM Surya Sembada Kota Surabaya. Maka dibutuhkan spesifikasi perangkat

Lebih terperinci

SILOG PEMILU. Buku Panduan Sistem Informasi Logistik Pemilu Komisi Pemilihan Umum

SILOG PEMILU. Buku Panduan Sistem Informasi Logistik Pemilu Komisi Pemilihan Umum SILOG PEMILU 2012 Buku Panduan Sistem Informasi Logistik Pemilu Komisi Pemilihan Umum [PETUNJUK PENGGUNAAN] SISTEM INFORMASI LOGISTIK KPU OPERATOR KPU [Dokumen ini ditujukan untuk membantu operator KPU

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA 1 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 29 TAHUN 2009 TENTANG PENGAWASAN PENGADAAN DAN PENDISTRIBUSIAN PERLENGKAPAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem yang dibangun merupakan sistem yang berbasis web. Untuk dapat

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem yang dibangun merupakan sistem yang berbasis web. Untuk dapat BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Sistem yang dibangun merupakan sistem yang berbasis web. Untuk dapat menjalankan sistem tersebut dengan baik dibutuhkan beberapa persyaratan mengenai

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Panduan Penggunaan Pengadaan Software Dan Aplikasi E-Planning (User Kecamatan)

DAFTAR ISI. Panduan Penggunaan Pengadaan Software Dan Aplikasi E-Planning (User Kecamatan) DAFTAR ISI A.- Persyaratan Penggunaan Aplikasi E-Planning ---------------------------------------------------- 1 1.----Kebutuhan Sistem ------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

MANUAL BOOK APLIKASI ABSENSI

MANUAL BOOK APLIKASI ABSENSI i DAFTAR ISI Halaman Sampul i Daftar Isi ii 1. Mekanisme Presensi Manual 1 2. Mencetak Rekap Presensi 5 3. Mencetak Perhitungan Tunjangan 8 4. Mencetak Rekap Absensi Bulanan 11 5. Master Data Pegawai 13

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI

BAB V PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI 81 BAB V PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI 5.1 Implementasi Sistem Implementasi adalah tahap penerapan dan sekaligus pengujian bagi sistem berdasarkan hasil analisa dan perancangan yang telah dilakukan pada

Lebih terperinci

Manual Pengguna Whistleblower System Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Manual Pengguna Whistleblower System Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Manual Pengguna Whistleblower System Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah PENGADU Untuk memulai mengadu diperlukan sebuah web browser, seperti Internet Explorer, Mozilla Firefox, Google Chrome dll. Masukkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan... 3

DAFTAR ISI... 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan... 3 DAFTAR ISI i DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 PENDAHULUAN... 2 1.1 Latar Belakang... 2 1.2 Landasan Hukum... 2 1.3 Maksud dan Tujuan... 3 1.4 Keluaran... 3 APLIKASI PAJAK DAERAH... 4 2.1 Fungsi dan Manfaat...

Lebih terperinci

PANDUAN KRRS ONLINE UNIVERSITAS TARUMANAGARA

PANDUAN KRRS ONLINE UNIVERSITAS TARUMANAGARA Puskom Universitas Tarumanagara PANDUAN KRRS ONLINE UNIVERSITAS TARUMANAGARA KEGIATAN YANG MENDUKUNG PELAKSANAAN KRRS ONLINE Prosedur Umum Pengisian KRRS 1. Kunjungi Situs http://lintar.tarumanagara.ac.id

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI APLIKASI AKPK KEPALA SEKOLAH

PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI APLIKASI AKPK KEPALA SEKOLAH PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI APLIKASI AKPK KEPALA SEKOLAH 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...1 DAFTAR GAMBAR...2 DAFTAR ISTILAH...3 RIWAYAT DOKUMEN...4 I. DESKRIPSI APLIKASI...5 I.A. Deskripsi Umum Aplikasi...5

Lebih terperinci

PENJELASAN UJIAN BERBASISKAN KOMPUTER (CAT) CAT pada Seleksi Petugas Haji tahun 1437 H/2016 M berbasiskan Web sehingga untuk ujian harus menggunakan perambah web/web browser berikut : Microsoft Internet

Lebih terperinci

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara;

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara; - 2 - d. bahwa pengadaan perlengkapan pemungutan suara, yaitu tempat pemungutan suara dilaksanakan oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara bekerjasama dengan masyarakat; e. bahwa pendistribusian perlengkapan

Lebih terperinci

TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PEMILIHAN KETUA SENAT MAHASISWA DENGAN E-VOTING

TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PEMILIHAN KETUA SENAT MAHASISWA DENGAN E-VOTING Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2017, pp. 384~388 384 TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PEMILIHAN KETUA SENAT MAHASISWA DENGAN E-VOTING Warjiyono 1, Angga Ardiansyah 2 1 AMIK BSI

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem. JM60, 6 V dan 500 miliampere 4 tombol pilihan Sistem operasi: Windows XP Visual Basis.Net (versi 2008) Database: Microsoft SQL server compact 3.5

Lebih terperinci

Sistem Informasi Akademik Akademi Kebidanan Borneo Medistra Balikpapan (SIAKAD AKBMB) merupakan sebuah sistem informasi berbasis website yang

Sistem Informasi Akademik Akademi Kebidanan Borneo Medistra Balikpapan (SIAKAD AKBMB) merupakan sebuah sistem informasi berbasis website yang Sistem Informasi Akademik Akademi Kebidanan Borneo Medistra Balikpapan (SIAKAD AKBMB) merupakan sebuah sistem informasi berbasis website yang dikembangkan dan diimplementasikan di Akademi Kebidanan Borneo

Lebih terperinci

1. Daftar isi... i 2. Sistem Manajemen Pengaduan (SIMADU) Aplikasi Sistem Manajemen Pengaduan (SIMADU) Browser dan alamat url

1. Daftar isi... i 2. Sistem Manajemen Pengaduan (SIMADU) Aplikasi Sistem Manajemen Pengaduan (SIMADU) Browser dan alamat url 1. Daftar isi... i 2. Sistem Manajemen Pengaduan (SIMADU)... 1 1.1 Aplikasi Sistem Manajemen Pengaduan (SIMADU)... 1 1.2 Browser dan alamat url SIMADU... 2 1.3 Halaman Beranda SIMADU... 3 3. Alur Proses

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. berdasarkan kebutuhan TJ Construction & Engineering pada Bagian Pengadaan.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. berdasarkan kebutuhan TJ Construction & Engineering pada Bagian Pengadaan. BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Tahap ini merupakan penyesuaian perangkat lunak dengan rancangan dan desain sistem yang telah dibuat. Sistem informasi yang dibuat akan diterapkan berdasarkan

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi Seleksi Beasiswa

PANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi Seleksi Beasiswa PANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi Seleksi Beasiswa 2 Daftar Isi 1 HAL HAL yang perlu diperhatikan... 3 2 LATAR BELAKANG... 3 3 ALUR KERJA... 4 3.1 Registrasi / Daftar... 4 3.2 Masuk / Login... 5 3.3 Kelengkapan

Lebih terperinci

JUKNIS PENGGUNAAN SOFTWARE E-BUDGETING 2012

JUKNIS PENGGUNAAN SOFTWARE E-BUDGETING 2012 JUKNIS PENGGUNAAN SOFTWARE E-BUDGETING 2012 MENJALANKAN APLIKASI Untuk menjalanan aplikasi e-budgeting 2012, digunakan web browser seperti Mozilla Firefox, Opera atau Internet Explorer, dengan alamat website:

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Pada bab ini akan dijelaskan implementasi dari aplikasi sistem dengan menggunakan beberapa fungsi yang dibuat dari ruang lingkup implementasi, pengkodean,

Lebih terperinci

MANUAL APLIKASI PENDATAAN GURU SMA/SMK UNTUK GURU. 1 H a l a m a n. Pembangunan Aplikasi Sistem Informasi Kepegawaian Guru

MANUAL APLIKASI PENDATAAN GURU SMA/SMK UNTUK GURU. 1 H a l a m a n. Pembangunan Aplikasi Sistem Informasi Kepegawaian Guru MANUAL APLIKASI PENDATAAN GURU SMA/SMK UNTUK GURU 1 H a l a m a n KATA PENGANTAR Website mempunyai peran yang sangat strategis dalam penyampaian informasi. Beberapa prinsip yang dianut oleh website adalah

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi desain dalam bentuk kode-kode program. Kemudian di tahap ini

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi desain dalam bentuk kode-kode program. Kemudian di tahap ini BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Implementasi Setelah tahap analisa dan perancangan, tahap selanjutnya adalah implementasi desain dalam bentuk kode-kode program. Kemudian di tahap ini dijelaskan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG PENGAWASAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA DI TEMPAT PEMUNGUTAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Dari hasil penelitian, analisis, perancangan dan pengembangan sistem yang diusulkan, maka hasil akhir yang diperoleh adalah sebuah perangkat lunak Sistem

Lebih terperinci

Panduan Pendaftaran SNMPTN 2011 Jalur Undangan pada Laman

Panduan Pendaftaran SNMPTN 2011 Jalur Undangan pada Laman Panduan Pendaftaran SNMPTN 2011 Jalur Undangan pada Laman http://undangan.snmptn.ac.id I. PERSIAPAN Pendaftaran SNMPTN 2011 Jalur Undangan dilakukan secara online. Pendaftaran menggunakan komputer yang

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan presiden mahasiswa yang diadakan setahun sekali di universitas khususnya Universitas Kristen Duta Wacana memiliki peminat mahasiswa dan rasa semangat untuk

Lebih terperinci

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

INSTITUT PERTANIAN BOGOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR R ISI DAFTAR GAMBAR... i I. PENGANTAR... 1 II. TAHAPAN PENGGUNAAN SISTEM EPBM ONLINE... 1 A. Halaman Login User...2 B. Halaman Utama Sistem EPBM Online...3 C. Halaman Form Pengisian

Lebih terperinci

1 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

1 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 1 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 1.1 Analisa Sistem Berjalan Pemilihan Umum Kepala Daerah merupakan kegiatan pesta rakyat yang dilakukan setiap akhir masa jabatan seorang Gubernur dan Wakil Gubernur,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Halaman antar muka program terdapat pada tampilan hasil. Tampilan hasil tersebut menjadi interface program yang menghubungkan antara admin dengan user,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Pada implementasi sistem ini akan dijelaskan implementasi dari aplikasi sistem yang dari ruang implementasi, pengkodean dan interface dari aplikasi

Lebih terperinci

BUKU MANUAL APLIKASI SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI PATEN ( ) UNTUK USER DESA / ( PENGGUNA APIKASI WILAYAH DESA

BUKU MANUAL APLIKASI SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI PATEN ( ) UNTUK USER DESA / ( PENGGUNA APIKASI WILAYAH DESA BUKU MANUAL APLIKASI SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI PATEN ( Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan ) UNTUK USER DESA / ( PENGGUNA APIKASI WILAYAH DESA ) Di Buat Oleh : Kantor BPMPPT Kabupaten Wonosobo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Jalannya Uji Coba Setiap perancangan ataupun pembangunan baik itu aplikasi maupun animasi, perlu adanya proses uji coba terlebih dahulu terhadap hasilnya tersebut. Proses

Lebih terperinci

Modul MonevKU 2018 ver2.2

Modul MonevKU 2018 ver2.2 M o d u l e M o n e v 1 Modul MonevKU 2018 ver2.2 1. Login Buka Browser Mozilla Firefox atau Google Chrome yang telah terkoneksi internet. Ketik link emonev pada web bappeda.kulonprogokab.go.id klik MonevKU

Lebih terperinci

Aplikasi SIMSERBA PETUNJUK MANUAL MODUL USER TEMPAT UJI KOMPETENSI (TUK)

Aplikasi SIMSERBA PETUNJUK MANUAL MODUL USER TEMPAT UJI KOMPETENSI (TUK) Aplikasi SIMSERBA PETUNJUK MANUAL MODUL USER TEMPAT UJI KOMPETENSI (TUK) Direktorat Jenderal Perbendaharaan Direktorat Sistem Perbendaharaan 2016 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i DAFTAR GAMBAR... ii A. PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era sekarang yang sudah paham akan demokrasi tentunya masyarakat sudah tahu dan dapat memberikan suaranya untuk satu pemimpin yang dianggap pantas memimpin.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. telah dibuat pada tahap tiga. Adapun kebutuhan software (perangkat lunak) dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. telah dibuat pada tahap tiga. Adapun kebutuhan software (perangkat lunak) dan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Pada tahapan ini sistem yang telah dirancang pada tahap ke tiga akan dikembangkan sehingga sistem yang dibuat harus mengacu pada rancangan yang telah

Lebih terperinci

CHECKLIST PENGAWASAN PENGADAAN DAN PENDISTRIBUSIAN PERLENGKAPAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA PEMILU KADA JAWABAN

CHECKLIST PENGAWASAN PENGADAAN DAN PENDISTRIBUSIAN PERLENGKAPAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA PEMILU KADA JAWABAN 1 Lampiran PERATURAN BAWASLU REPUBLIK INDONESIA Nomor : 29 Tahun 2009 Tanggal : 30 Desember 2009 CHECKLIST PENGAWASAN PENGADAAN DAN PENDISTRIBUSIAN PERLENGKAPAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA PEMILU

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN PANEL MATERI SMKN6 PALEMBANG

PETUNJUK PENGGUNAAN PANEL MATERI SMKN6 PALEMBANG PETUNJUK PENGGUNAAN PANEL MATERI SMKN6 PALEMBANG SMK Negeri 6 Palembang http://smkn6palembang.net Palembang, Juli 2011 BAB 1 PENGISIAN MATERI SMK NEGERI 6 PALEMBANG Langkah langkah pengisian materi website

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum (selanjutnya disebut Pemilu) adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum (selanjutnya disebut Pemilu) adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan umum (selanjutnya disebut Pemilu) adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil dalam

Lebih terperinci

MANUAL BOOK MUSRENBANG DESA/KELURAHAN

MANUAL BOOK MUSRENBANG DESA/KELURAHAN MANUAL BOOK MUSRENBANG DESA/KELURAHAN E-PLANNING KABUPATEN TAPANULI SELATAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH B A P P E D A 2017 Manual book aplikasi e-musrenbang desa 1 OUTLINE BUKU PANDUAN E-MUSRENBANG

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap aplikasi analisis kepuasan pelanggan pada Speedrocky Gym Surabaya.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap aplikasi analisis kepuasan pelanggan pada Speedrocky Gym Surabaya. 71 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi dan evaluasi sistem terhadap aplikasi analisis kepuasan pelanggan pada Speedrocky Gym Surabaya. 4.1 Kebutuhan Sistem

Lebih terperinci

Daftar Isi Daftar Isi...1 Pendahuluan...2 Aplikasi Sarana Bantu Navigasi Pelayaran... 2 Alur Aplikasi... 2 Kebutuhan Perangkat Keras dan Perangkat Lun

Daftar Isi Daftar Isi...1 Pendahuluan...2 Aplikasi Sarana Bantu Navigasi Pelayaran... 2 Alur Aplikasi... 2 Kebutuhan Perangkat Keras dan Perangkat Lun Kementerian Perhubungan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Copyright @ 2016 Daftar Isi Daftar Isi...1 Pendahuluan...2 Aplikasi Sarana Bantu Navigasi Pelayaran... 2 Alur Aplikasi...

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dibuatnya laporan ini disertakan masalah-masalah diikuti dengan tujuan dibuatnya laporan ini, sistem penyajian laporannya dan juga fitur-fitur

Lebih terperinci

TAKARIR. Melakukan perubahan.

TAKARIR. Melakukan perubahan. TAKARIR data store edit electronic hardware input install ius sanguinis ius soli level login logout online output password personal home page user username voter voting web browser Penyimpanan data. Melakukan

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Alamat laman SITEDI

Gambar 1.1 Alamat laman SITEDI BAB I PENDAHULUAN Tesis merupakan karya tulis ilmiah sebagai bukti kemampuan akademik mahasiswa dalam penelitian dan pengembangan keilmuanan pada salah satu bidang keilmuan yang sedang ditempuh oleh mahasiswa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang warga negaranya memiliki hak dalam pengambilan keputusan yang dapat mempengaruhi hidup mereka untuk menuju kesejahteraan.

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG 1 PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PENGAWASAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA DI TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA DALAM PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

Lebih terperinci

1 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

1 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 1 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 1.1 Implementasi Implementasi merupakan kelanjutan dari kegiatan perancangan sistem dapat dipang sebagai usaha untuk mewujudkan sistem dirancang. Pada tahapan proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah melalui proses perancangan dan pengkodean program, maka

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah melalui proses perancangan dan pengkodean program, maka 47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Setelah melalui proses perancangan dan pengkodean program, maka dihasilkan suatu aplikasi pengolahan data service pada CV. Salsabila Multi Jasa Palembang, adapun

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PEER REVIEWER

SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PEER REVIEWER SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PEER REVIEWER DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i DAFTAR GAMBAR... iii QUICK START SIMPEG...1 LOGIN...3 MENU TUGAS...5 3.1. Mengisi Nilai Previewer...6

Lebih terperinci

BAB I Pastikan Pilihan Anda Adalah Peserta Pemilu dan Calon Yang Memiliki Rekam Jejak Yang Baik

BAB I Pastikan Pilihan Anda Adalah Peserta Pemilu dan Calon Yang Memiliki Rekam Jejak Yang Baik BAB I Pastikan Pilihan Anda Adalah Peserta Pemilu dan Calon Yang Memiliki Rekam Jejak Yang Baik Bab ini menjelaskan tentang: A. Ketahui Visi, Misi dan Program Peserta Pemilu. B. Kenali Riwayat Hidup Calon.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin kompleksnya proses bisnis yang terjadi disuatu perusahaan, maka hal ini juga akan memicu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin kompleksnya proses bisnis yang terjadi disuatu perusahaan, maka hal ini juga akan memicu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin kompleksnya proses bisnis yang terjadi disuatu perusahaan, maka hal ini juga akan memicu munculnya berbagai resiko baru yang akan menghambat proses bisnis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL RANCANGAN

BAB IV HASIL RANCANGAN BAB IV HASIL RANCANGAN 4.1 Perancangan Kebutuhan Sistem Dalam merancang Sistem Reservasi dan Tracking dibutuhkan beberapa spesifikasi Hardware dan Software diantaranya : 4.1.1 Spesifikasi Hardware Dalam

Lebih terperinci

No.851, 2014 BAWASLU. Perhitungan dan Pemungutan. Suara. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Pengawasan.

No.851, 2014 BAWASLU. Perhitungan dan Pemungutan. Suara. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Pengawasan. No.851, 2014 BAWASLU. Perhitungan dan Pemungutan. Suara. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Pengawasan. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 75 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan mesin hoisting crane. Website ini terdiri dari

Lebih terperinci